Bab 5 Survey Penyelidikan Tanah

7

Click here to load reader

Transcript of Bab 5 Survey Penyelidikan Tanah

Page 1: Bab 5 Survey Penyelidikan Tanah

BAB VSURVEY PENYELIDIKAN TANAH

5.15.1 MAKSUD DAN TUJUANMAKSUD DAN TUJUAN

Penyelidikan tanah dilaksanakan untuk mendapatkan gambaran kondisi

geologi/geoteknik yang lebih akurat pada masing-masing lokasi PLTMH. Diutamakan

dalam pekerjaan ini penelitian yang berkaitan dengan pekerjaan sipil seperti tingkat

kekerasan batuan, kondisi lapangan tanah/batuan, daya dukung lapisan tanah,

kemudahaan dalam penggalian serta kondisi stabilitas disekitar lokasi yang akan

digunakan untuk pembangunan PLTMH.

5.25.2 LOKASI PENYELIDIKAN TANAHLOKASI PENYELIDIKAN TANAH

Lokasi penyelidikan tanah untuk pekerjaan adalah sebagai berikut:

1. Sungai Geya, Distrik Karubaga, Kabupaten Tolikara

2. Sungai Broges, Distrik Hubukosi, Kabupaten Jayawijaya

3. Sungai Broges, Distrik Kobagma, Kabupaten Mamberamo Tengah

4. Sungai Biru, Distrik Dekai, Kabupaten Yahukimo

5.35.3 PELAKSANAAN PENYELIDIKAN TANAHPELAKSANAAN PENYELIDIKAN TANAH

Pelaksanaan pekerjaan ini mencakup:

1. Pemetaan Geologi. Pembuatan peta yang dapat memberikan informasi kondisi

geologi untuk keperluan perencanaan pekerjaan sipil.

2. Sumur uji (Test pit). Dibuat pada lokasi tertentu dengan ukuran 1,0 m x 1,0 m,

dengan kedalaman maksimum 3 m.

3. Puritan uji (Trench). Dibuat pada lokasi tertentu dengan ukuran penampang tegak

1,0 m x 1,0 m dan panjang maksimum 5 m

4. Pengambilan contoh tanah. Contoh tanah tak terganggu (undisturbed samples)

diambil untuk keperluan pemeriksaan di laboratorium. Pengambilan contoh tanah

denga menggunakan hand boring.

LAPI-ITB V - 1

Page 2: Bab 5 Survey Penyelidikan Tanah

Draft Laporan Akhir

Study Potensi Energi Pekerjaan Perencanaan Teknis DED (Detail Engineering Design) Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro (PLTMH) di Sungai Broges Kab. Memberamo Tengah,

Sungai Kamda KaB. Tolikara, Sungai Bomteh Kab. Yahukimo dan Sungai Ibele Kab. Jayawijaya Propinsi Papua

Gambar 5. 1 Pelaksanaan Survey Penyelidikan Tanah di Sungai Biru.

5.3.15.3.1 SONDIRSONDIR

Pengeboran sondir dilakukan untuk mengetahui kedalaman lapisan tanah keras serta

sifat daya dukung maupun daya lekat setiap kedalaman, alat yang digunakan adalah

Ducth Cone Penetrometer dengan bikonus jenis kapasitas maksimum 200 kg/cm2.

Pekerjaan sondir dihentikan apabila ditemui keadaan sebagai berikut:

Bacaan pada manometer 3 kali berturut-turut menunjukan nilai > 150 kg/cm2

Alat Sondir terangkat ke atas sedangkan bacaan manometer belum menunjukan

angka maksimum, maka alat sondir diberi pemberat.

Pengujian Sondir ini dilakukan untuk mengetahui nilai perlawanan konnus dari variasi

kedalaman pada lapisan-lapisan tanah. Alat sondir yang digunakan berkapasitas

sedang, dan dapat membaca nilai maksimum perlawanan konus sebesar 250 kg/cm2.

Mata sondir yang digunakan adalah Biconus sehingga akan diperoleh hasil nilai

perlawanan konus dan nilai letaknya (local friction).

5.3.25.3.2 TEST PITTEST PIT

LAPI ITB V - 2

Page 3: Bab 5 Survey Penyelidikan Tanah

Draft Laporan Akhir

Study Potensi Energi Pekerjaan Perencanaan Teknis DED (Detail Engineering Design) Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro (PLTMH) di Sungai Broges Kab. Memberamo Tengah,

Sungai Kamda KaB. Tolikara, Sungai Bomteh Kab. Yahukimo dan Sungai Ibele Kab. Jayawijaya Propinsi Papua

Posisi titik-titik pengamatan disebar menurut perkiraan pada daerah borrow pit atau

rencana pembuatan saluran atau tanggul keliling. Ukuran lubang uji (test pit) adalah

1.25 m x 1.25 m dengan kedalaman penggalian tanah maksimum 5.00 m. Pada

keadaan muka air tanah dangkal, lubang uji diganti dengan percobaan pemboran

dengan menggunakan bor tangan sampai kedalaman 5.00 m. Pada setiap lobang uji

diambil contoh tanah terganggu (disturbed sample) pada perubahan lapisan seberat

20 kg untuk diuji sifat-sifat pemadatannya (compaction test) di laboratorium untuk

mengetahui karakteristik tanah yang akan digunakan sebagai bahan timbunan.

Dilakukan pengambilan contoh tanah test permeabilitas dan pencatatan diskripsi

visual tanah.

5.3.35.3.3 PEMERIKSAAN LABORATORIUMPEMERIKSAAN LABORATORIUM

Contoh-contoh tanah yang diambil dari lapangan dibawa ke laboratorium untuk diuji

guna mendapatkan besaran-besaran sifat karakteristik fisik dan mekanika tanah. Sifat

karakteristik fisik dan mekanika tanah adalah sebagai berikut:

1. Natural Density

Dimaksudkan untuk memperoleh nilai berat isi tanah. Pengujian dilakukan pada tanah

ash (undisturb). Cara menentukan berat isi tanah ialah dengan mengukur berat

sejumlah tanah yang isinya diketahui. Untuk tanah asli dipakai sebuah cincin yang

dimasukkan ke dalam tanah sampai berisi penuh, kemudian bagian atas dan

bawahnya diratakan dan cincin serta tanahnya ditimbang. Apabila ukuran cincin dan

beratnya dapat diketahui, maka berat isi dapat dihitung.

2. Natural Moisture Content (Wn)

Merupakan perbandingan antara berat isi dengan butir tanah yang dinyatakan dalam

Wn (Water Content atau Moisture Content).

Untuk menentukan kadar air, sejumlah tanah ditempatkan pada krus (kaleng kecil)

yang beratnya W1 diketahui sebelumnya. Krus dengan tanah ditimbang W2 dan

kemudian dimasukkan dalam oven yang temperaturnya 105°C untuk masa waktu 24

jam, kemudian krus tanah ditimbang kembali (W3).

Dengan demikian Natural Moisture Content (Wn) dapat diketahui. Prosedur

pelaksanaan pengujian dilakukan menurut aturan dari ASTM.D-2216.

3. Specific Gravity

LAPI ITB V - 3

Page 4: Bab 5 Survey Penyelidikan Tanah

Draft Laporan Akhir

Study Potensi Energi Pekerjaan Perencanaan Teknis DED (Detail Engineering Design) Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro (PLTMH) di Sungai Broges Kab. Memberamo Tengah,

Sungai Kamda KaB. Tolikara, Sungai Bomteh Kab. Yahukimo dan Sungai Ibele Kab. Jayawijaya Propinsi Papua

Merupakan perbandingan antara berat si butir tanah dengan berat isi air. Untuk

percobaan ini dilakukan menurut prosedur ASTM.D-854, adalah suatu percobaan untuk

mengetahui berat jenis dengan menggunakan alat picnometer, yaitu sebuah botol

yang isinya diketahui.

4. Grain Size Analisys

Untuk pengujian ayak digunakan 1 (satu) unit saringan yang bervariasi ukurannya

mulai dan N4 sampai dengan N230 dan receiver. Untuk jenis sedimen yang berbutir

kasar dengan diameter butir lebih besar dan 75 mm akan tertahan pada saringan

No.200 (0,075 mm). Diameter butirannya akan ditentukan dengan menggunakan

metode Sieve Analysis, sedangkan untuk jenis sedirnen berbutir halus dengan

diameter lebih kecil dan 0,075 mm yang lobs melewati saringan No.200 dilakukan

dengan metode Hydrometer analysis.

5. Atterberg Limit

Penentuan batas Atterberg hanya dilakukan pada bagian tanah yang melalui saringan

No.40. Karena batas-batas ini tidak merupakan sifat fisik yang jelas, maka dipakai cara

empiris untuk menentukannya.

6. Triaxial Test

Pemeriksaan ini dimaksudkan untuk mendapatkan parameter kekuatan geser

sehubungan dengan pembebanan 3 (tiga) arah. Dalam percobaan ini dibakukan sesuai

dengan kondisi contoh pada waktu pengujian antara lain:

Kondisi CU: Dimana contoh tanah dibolehkan untuk berkonsobidasi kemudian

digeser dengan kondisi tertutup air (air tidak boleh keluar dan contoh) sehingga

tekanan air pori ≠ 0

Kondisi UU: Dimana contoh tanah tidak dibolehkan untuk berkonsolidasi, namun

langsung digeser dengan keadaan drainage tertutup.

7. Consolidation Test

LAPI ITB V - 4

Page 5: Bab 5 Survey Penyelidikan Tanah

Draft Laporan Akhir

Study Potensi Energi Pekerjaan Perencanaan Teknis DED (Detail Engineering Design) Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro (PLTMH) di Sungai Broges Kab. Memberamo Tengah,

Sungai Kamda KaB. Tolikara, Sungai Bomteh Kab. Yahukimo dan Sungai Ibele Kab. Jayawijaya Propinsi Papua

Percobaan ini dimaksudkan untuk mengetahui sifat pemadatan suatu jenis tanah. Hasil

pengujian diperoleh nilai-nilai “Coefficien of Consolidation”, Compressibility Index” dan

“Nilai Rembesan”. Mengingat nilai parameter tersebut sangat dipengaruhi oleh

besarnya beban. maka tegangan normal maksimum yang digunakan perlu disesualkan

dengan beban maksimum bangunan tersebut, Lamanya pembebanan agar sesuai

dengan jenis tanah setempat, yaitu untuk jenis tanah berbutir halus, waktu yang

digunakan setiap pembebanan adalah 24 jam. Sedangkan untuk jenis tanah pasiran

setal pembebanan adalah 6 - 10 jam. Prosedur pelaksanaan dilakukan menurut ASTM.

D-2435-70. Alat pengukuran konsolidasi di laboratorium dipergunakan jenis

“Consolidated Apparatus or Oedometer”.

8. Permeability Test

Dimaksudkan untuk mengetahui jumlah aliran air yang melalui contoh tanah dengan

menggunakan gelas ukur, yaitu:

Dimana:

K = Koefisien permeability (cm/detik)

Q = Debit air (cm3/detik)

T = Waktu Percobaan (detik)

H = Perbedaan tinggi muka air dalam gelas dan lubang pengeluaran

A = Luas penampang contoh tanah (cm2)

Contents

5.1 Maksud dan Tujuan..............................................................................................1

LAPI ITB V - 5

Page 6: Bab 5 Survey Penyelidikan Tanah

Draft Laporan Akhir

Study Potensi Energi Pekerjaan Perencanaan Teknis DED (Detail Engineering Design) Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro (PLTMH) di Sungai Broges Kab. Memberamo Tengah,

Sungai Kamda KaB. Tolikara, Sungai Bomteh Kab. Yahukimo dan Sungai Ibele Kab. Jayawijaya Propinsi Papua

5.2 Lokasi Penyelidikan Tanah...................................................................................1

5.3 Pelaksanaan Penyelidikan Tanah.........................................................................1

5.3.1 Sondir...........................................................................................................2

5.3.2 Test Pit..........................................................................................................3

5.3.3 Pemeriksaan Laboratorium...........................................................................3

Gambar 5. 1 Pelaksanaan Survey Penyelidikan Tanah di Sungai Biru................................................2

No table of figures entries found.

LAPI ITB V - 6