Bab 5 Pembahasan Bab 6 Kesimpulan

9
Bab 5 Pembahasan Pada percobaan kali ini kami membuat media sebagai tempat dari pertumbuhan berbagai jenis mikroorganisme dari berbagai macam bahan. Media sendiri merupakan suatu bahan yang terdiri dari campuran zat- zat makanan (nutrisi) yang diperlukan mikroorganisme untuk pertumbuhannya. Mikroorganisme memanfaatkan nutrisi media berupa molekul-molekul kecil yang dirakit untuk menyusun komponen sel. Dengan media pertumbuhan dapat dilakukan isolat mikroorganisme menjadi kultur murni dan juga memanipulasi komposisi media pertumbuhannya. Medium sendiri terdiri dari berbagai jenis, seperti berdasarkan bentuk, berdasarkan komposisinya, dan berdasarkan fungsinya. Berdasarkan bentuknya medium terdiri dari medium cair, yaitu media yang tidak mengandung agar, contohnya adalah NB (Nutrient Broth), LB (Lactose Broth); medium padat, yaitu media yang mengandung agar 15% bahan sehingga setelah dingin media menjadi padat; dan medium semi padat, yaitu media yang mengandung agar 0,3-0,4% bahan sehingga menjadi sedikit kenyal, tidak padat, tidak begitu cair. Media semi padat dibuat dengan tujuan supaya pertumbuhan mikroba dapat menyebar ke seluruh media tetapi tidak mengalami percampuran sempurna jika tergoyang. Zindhy. D 240210080120

Transcript of Bab 5 Pembahasan Bab 6 Kesimpulan

Page 1: Bab 5 Pembahasan Bab 6 Kesimpulan

Bab 5

Pembahasan

Pada percobaan kali ini kami membuat media sebagai tempat dari

pertumbuhan berbagai jenis mikroorganisme dari berbagai macam bahan. Media

sendiri merupakan suatu bahan yang terdiri dari campuran zat-zat makanan

(nutrisi) yang diperlukan mikroorganisme untuk pertumbuhannya.

Mikroorganisme memanfaatkan nutrisi media berupa molekul-molekul kecil yang

dirakit untuk menyusun komponen sel. Dengan media pertumbuhan dapat

dilakukan isolat mikroorganisme menjadi kultur murni dan juga memanipulasi

komposisi media pertumbuhannya.

Medium sendiri terdiri dari berbagai jenis, seperti berdasarkan bentuk,

berdasarkan komposisinya, dan berdasarkan fungsinya. Berdasarkan bentuknya

medium terdiri dari medium cair, yaitu media yang tidak mengandung agar,

contohnya adalah NB (Nutrient Broth), LB (Lactose Broth); medium padat, yaitu

media yang mengandung agar 15% bahan sehingga setelah dingin media menjadi

padat; dan medium semi padat, yaitu media yang mengandung agar 0,3-0,4%

bahan sehingga menjadi sedikit kenyal, tidak padat, tidak begitu cair. Media semi

padat dibuat dengan tujuan supaya pertumbuhan mikroba dapat menyebar ke

seluruh media tetapi tidak mengalami percampuran sempurna jika tergoyang.

Medium berdasarkan komposisinya terdiri dari medium sintetik, yaitu

media yang komposisi zat kimianya diketahui jenis dan takarannya secara pasti,

misalnya Glucose Agar, Mac Conkey Agar; medium semisintetik, yaitu media

yang sebagian komposisinya diketahui secara pasti, misanya PDA (Potato

Dextrose Agar); dan medium alami, yaitu media yang dibuat dengan komposisi

yang tidak dapat diketahui secara pasti dan biasanya langsung diekstrak dari

bahan dasarnya, misalnya Tomato Juice Agar, Brain Heart Infusion Agar,

Pancreatic Extract.

Medium berdasarkan fungsinya terdiri dari medium diferensial, yaitu

medium yang ditumbuhi berbagai jenis mikroba, salah satu jenisnya memberikan

cirri yang khas sehingga dapat segera diketahui brbeda dari yang lain; medium

pengaya, yaitu medium yang kaya akan nutrient tertentu sehingga dapat

Zindhy. D240210080120

Page 2: Bab 5 Pembahasan Bab 6 Kesimpulan

menumbuhkan dan memperbanyak sel dengan cepat; medium umum, yaitu

medium yang dapat ditumbuhi berbagai jenis mikroorganisme; medium selektif,

yaitu medium yang hanya ditumbuhi oleh jenis mikroba tertentu.

Pada percobaan ini kami membuat 4 buah media, yaitu Laxtose Broth

(LB), Potato Dextrose Agar (PDA), Nutrient Agar (NA), dan Eosine Methyline

Blue (EMB). Masing-masing media digunakan untuk pertimbuhan jenis

mikroorganisme yang berbeda-beda.

Potato Dextrose Agar (PDA) merupakan medium yang terbuat dari agar

dan ekstrak kentang. PDA paling banyak digunakan sebagai media untuk

pertumbuhan bakteri dan jamur yang menyerang tanaman hidup. jamur yang

tumbuh terdiri dari dua jenis jamur yang berbeda. Jamur-jamur tersebut

menunjukkan sifat-sifat yang berbeda. Hal tersebut dapat dilihat dari warna yang

dihasilkan oleh jamur, ukuran koloni, dan bentuk koloni jamur tersebut. PDA juga

digunakan untuk isolasi dari yeasts dan molds dari susu dan produk makanan

lainnya dan sebagai media pertumbuhan khamir dan kapang. Ekstrak kentang

digunakan karena mengandung karbohidrat yang tinggi yang baik untuk

pertumbuhan kapang dan khamir.

Lactose broth (LB) dibuat dari ekstrak sapi, peptone, dan laktosa.

Lactose Broth sendiri digunakan sebagai media untuk mendeteksi kehadiran

koliform dalam air, makanan, dan produk susu, sebagai kaldu pemerkaya (pre-

enrichment broth) untuk Salmonella dan dalam mempelajari fermentasi laktosa

oleh bakteri pada umumnya. Pada Lactose Broth, peptone dan ekstrak beef

berperan sebagai penyedia nutrien esensial untuk memetabolisme bakteri.

Sedangkan laktosa menyediakan sumber karbohidrat yang dapat difermentasi

untuk organisme koliform. Pertumbuhan dengan pembentukan gas adalah

presumptive test untuk koliform.

Eosine Methylene Blue (EMB) berfungsi untuk memilah mikroba yang

memfermentasikan laktosa seperti S. aureus, P. aerugenosa, Salmonella, terutama

E. coli. EMB sendiri mengandung laktosa, sehingga mikroba yang memfermentasi

laktosa akan menghasilkan koloni dengan inti berwarna gelap dengan kilap

logam. Sedangkan mikroba lain yang dapat tumbuh koloninya tidak berwarna.

Contohnya E. coli pada EMB bentuknya koloni hitam dengan kilap logam merah

Page 3: Bab 5 Pembahasan Bab 6 Kesimpulan

bata, dikelilingi endapan empedu. Eosine dan methylene blue yang terdapat pada

media ini membantu mempertajam perbedaan warna pada mikroba yang tumbuh.

Nutrient Agar (NA) merupakan medium umum untuk uji air dan produk

dairy juga digunakan dalam prosedur bakteriologi untuk membawa stok kultur,

untuk pertumbuhan sampel pada uji bakteri, dan untuk mengisolasi organisme

dalam kultur murni.. NA juga digunakan untuk pertumbuhan mayoritas dari

mikroorganisme yang tidak selektif, maksudnya mikroorganisme heterotrof. NA

dibuat dari ekstrak sapi, peptone, dan agar. Peptone digunakan agar mikroba cepat

tumbuh karena peptone mengandung banyak N2. Agar yang digunakan untuk

mengentalkan medium yang juga berperan sebagai media tumbuh yang ideal bagi

mikroba. Ekstrak sapi digunakan karena mengandung protein tinggi yang baik

untuk pertumbuhan bakteri.

Kami membuat media dengan cara mencampurkan bubuk media

kedalam aquades. Bubuk media ini warnanya berbeda-beda untuk tiap media.

PDA, NA, dan LB bubuknya berwarna kekuningan, sedangkan EMB bubuknya

berwarna pink.

Masing-masing media berdasarkan mereknya mempunyai takaran atau

batasan tertentu untuk dilarutkan dalam aquades. Misalnya LB batasannya 13gr

dalam 1L aquades. NA batasannya 20gr dalam 1L aquades. PDA batasannya 29gr

dalam 1L aquades. EMB batasannya 37,5gr dalam 1L aquades. Pada percobaan

kali ini kami hanya membuat media dengan mencampurkannya pada 50ml

aquades. Untuk menghitung jumlah media yang akan dilarutkan kami

menggunakan rumus V1M1=V2M2.

Bubuk media ditimbang menggunakan baker glass. Bubuk media tidak

ditimbang dengan kertas karena kertas bersifat higroskopis. Setelah ditimbang

ditambahkan 50ml aquades kedalam baker glass yang telah berisi media secara

perlahan sambil diaduk. Bila saat mengaduknya tidak rata, maka saat media ini

membeku dibagian bawahnya akan terdapat endapan. Setelah itu larutan ini

dimasukkan kedalam erlenmeyer dan dipanaskan pada air yang mendidih hingga

warnanya menjadi lebih bening.

Setelah dilarutkan kedalam aquades LB berwarna kuning muda pucat,

NA kuning muda agak kecoklatan, PDA krem kekuningan, dan EMB berwarna

Page 4: Bab 5 Pembahasan Bab 6 Kesimpulan

ugu tua gelap. Setelah dipanaskan LB tetap berwarna kuning pucat, tapi menjadi

lebih bening, NA berwarna kuning tua bening, PDA berwarna kuning keruh, dan

EMB berwarna hijau tua, tapi pada bagian atasnya berwarna ungu tua.

Setelah dipanakan maka erlenmeyer ditutup menggunakan kapas, setelah

itu kapas dibungkus aluminium foil agar saat disterilisasi kapas tidak terkena uap

air yang akan menyebabkan uap air akan bercampur dengan media. Media ini

disterilisasi menggunakn autoclave pada suhu 1210C, dengan tekanan 15 lbs

selama 15 menit.

Dalam pembuatan media ini digunakan aquades sebagai bahan

pelarutnya. Aquades merupakan air suling. Air sangat penting bagi organisme

bersel tunggal sebagai komponen utama protoplasmanya serta untuk masuknya

nutrien ke dalam sel. Air biasa tidak dapat digunakan sebagai pelarut, karena air

biasa merupakan air sadah yang umumnya mengandung ion kalsium dan

magnesium yang tinggi. Air sadah dapat menyebabkan terbentuknya endapan

fosfat dan magnesium fosfat.

Aquades juga merupakan media pengencer yang berfungsi untuk

mengencerkan konsentrasi nutrisi dan mengurai koloni mikroorganisme yang

bergerombol padat sehingga dapat di amati dan di ketahui jumlah mikroorganisme

secara spesifik dan untuk mendapatkan perhitungan yang tepat.

Takaran bubuk media sebelu dilarutkan kedalam air harus tepat karena

jika pembuatannya terlalu pekat maka kadar Aw menjadi rendah sehingga

mikroorganisme tidak akan tumbuh dengan baik. Sebaliknya jika pembuatan

media terlalu encer maka nutrisi menjadi sedikit yang akan menyebabkan

pertumbuhan mikoorganisme terhambat.

Untuk proses sterilisasi media ini digunakan autoklave. Autoclave

digunakan sebagai alat sterilisasi uap dengan tekanan tinggi. Penggunaan autoklaf

untuk sterilisasi, tutupnya jangan diletakkan sembarangan dan dibuka-buka karena

isi botol atau tempat medium akan meluap dan hanya boleh dibuka ketika

manometer menunjukkan angka 0 serta dilakukan pendinginan sedikit demi

sedikit. Medium yang mengandung vitamin, gelatin atau gula, setelah sterilisasi

harus segera didinginkan agar zat tersebut terurai.

Page 5: Bab 5 Pembahasan Bab 6 Kesimpulan

Pada percobaan kali ini kami tidak mengamati hasil akhir setelah di

sterilisasi, karena proses pemanasan yang dilakukan terhenti yang disebabkan oleh

gas pada kompor habis.

Bab 6

Kesimpulan

♥ Media merupakan nutrisi untuk petumbuhan mikroorganisme

♥ Dalam membuat larutan media takaran yang digunakan harus tepat.

♥ Masing-masing jenis media digunakan sebagai tempat pertumbuhan

mikroorganisme tertentu dan terdiri dari komposisi yang berbeda-beda.

♥ Air yang digunakan sebagai pelarut tidak boleh air sadah karena dapat

menyebabkan terbentuknya endapan fosfat dan magnesium fosfat.

Page 6: Bab 5 Pembahasan Bab 6 Kesimpulan

Bab 7

Daftar pustaka

Dwidjoseputro, D. 1994. Dasar-Dasar Mikrobiologi. Djambatan, Jakarta.

Anonima. 2008. http://dunia-mikro.blogspot.com/2008/08/media-pertumbuhan-

mikroorganisme.htm.

(diakses tanggal 6 maret 2009)

Anonimb. 2008. http://makalahdanskripsi.blogspot.com/2008/08/pembuatan-

media-agar-dan-sterilisasi.htm.

(diakses tanggal 6 maret 2009)

Anonimc. 2008. http://www.bd.com/ds/technicalCenter/inserts/Lactose_Broth.pdf(diakses tanggal 6 maret 2009)