Bab 5 Laporan Posisi Keuangan Dan Lapora

23
A. NERACA Neraca atau laporan posisi keuangan adalah laporan yang menyajikan informasi kumulatif mengenai aktiva, kewajiban, dan modal pemegang saham, yang disajikan pada akhir periode tertentu. Salah satu dari bagian laporan keuangan ini, menyajikan informasi terkait sifat dan jumlah investasi dalam sumber daya perusahaan atau dalam hal ini kekayaan perusahaan, kewajiban kepada kreditor, dan modal pemilik. Sehingga, neraca dapat membantu 66 Study Objectives : 1. Memahami fungsi dari neraca 2. Mengidentifikasi klasifikasi utama dari neraca 3. Membuat sebuah neraca 4. Menentukan informasi neraca yang memerlukan pengungkapan tambahan 5. Menjabarkan teknik pengumngkapan

description

makalah

Transcript of Bab 5 Laporan Posisi Keuangan Dan Lapora

Page 1: Bab 5 Laporan Posisi Keuangan Dan Lapora

A. NERACA

Neraca atau laporan posisi keuangan adalah laporan yang menyajikan informasi

kumulatif mengenai aktiva, kewajiban, dan modal pemegang saham, yang disajikan pada akhir

periode tertentu. Salah satu dari bagian laporan keuangan ini, menyajikan informasi terkait sifat

dan jumlah investasi dalam sumber daya perusahaan atau dalam hal ini kekayaan perusahaan,

kewajiban kepada kreditor, dan modal pemilik. Sehingga, neraca dapat membantu meramalkan

jumlah, waktu, dan sebuah ketidakpastian arus kas di masa mendatang.

Dilihat dari isinya, neraca adalah dasar perhitungan tingkat pengembalian dan dasar

evaluasi struktur modal perusahaan. Informasi dalam neraca juga dapat digunakan untuk menilai

risiko perusahaan dan arus kas masa depan. Dalam hal ini, neraca dapat dimanfaatkan untuk

menganalisis likuiditas, solvensi, dan fleksibilitas keuangan perusahaan.

66

Study Objectives :

1. Memahami fungsi dari neraca 2. Mengidentifikasi klasifikasi utama dari neraca3. Membuat sebuah neraca4. Menentukan informasi neraca yang memerlukan

pengungkapan tambahan5. Menjabarkan teknik pengumngkapan pada neraca6. Mengidentifikasi tujuan laporan arus kas7. Membuat laporan arus kas

Page 2: Bab 5 Laporan Posisi Keuangan Dan Lapora

Likuiditas dapat dikatakan sebagai tolak ukur dalam menggambarkan jumlah waktu yang

dibutuhkan sampai kewajiban dapat terealisasi atau dibayar. Rasio ini dapat membantu investor

dan kreditor menilai seberapa besar kemampuan suatu perusahaan dalam melunasi utang jangka

pendeknya. Sementara bagi pemegang saham, rasio likuiditas untuk mengevaluasi kemungkinan

dividen tunai di masa depan atau pembelian kembali saham. Sehingga dapat disimpulkan bahwa

semakin besar rasio likuiditas suatu perusahaan, maka risiko yang dihadapi perusahaan semakin

kecil.

Solvensi adalah rasio yang mengacu pada kemampuan perusahaan dalam membayar

utang-utangnya pada saat jatuh tempo. Dapat dikatakan sebuah perusahaan berisiko apabila

perusahaan yang memiliki utang baik jangka pendek maupun jangka panjang, sementara aktiva

yang dimiliki perusahaan yang seharusnya dialokasikan untuk ekspansi dan pengembangan

perusahaan harus didistribusikan untuk menutup utang-utang tersebut. Sehingga risiko yang

dihadapi bukan hanya aktiva perusahaan yang berkurang, lebih buruk lagi aktiva tidak dapat

menutupi utang-utang perusahaan.

Fleksibilitas adalah rasio yang mengukur kemampuan perusahaan dalam hal mengambil

keputusan-keputusan yang efektif dalam hal pengembangan perusahaan terkait dengan kondisi

keuangan perusahaan. Apabila kondisi keuangan perusahaan dikatakan tidak sehat, maka

keputusan-keputusan yang akan dikeluarkan oleh pemilik perusahaan akan sangat terbatas

melihat dengan terbatasnya aktiva yang dimiliki saat ini. Sehingga dalam kata lain, semakin

tinggi tingkat fleksibilitas perusahaan, makan semakin kecil risiko yang akan dihadapi

perusahaan tersebut.

Selain kegunaan-kegunaan neraca bagi pengguna laporan keuangan, terdapat beberapa

kelemahan juga yang dimiliki oleh neraca. Beberapa diantaranya adalah, yang pertama, hamper

seluruh aktiva dan kewajiban dicatat sebesar biaya historisnya. Akibatnya, informasi yang

diungkapkan pada neraca memiliki tingkat reabilitas yang lebih tinggi, sementara penggunaan

prinsip nilai wajar yang dianggap lebih relevan tidak dilaporkan. Yang kedua, dalam menentukan

berbagai pos yang dilaporkan di dalam neraca, menggunakan pertimbangan dan estimasi. Dan

yang terakhir, dalam melaporkan sebuah laporan posisi keuangan, seringkali banyak pos-pos

yang merupakan nilai finansial atau material bagi perusahaan, namun diabaikan karena tidak

dapat dicatat secara objektif. Contoh yang paling konret adalah ketika aktiva tak bewujud yang

67

Page 3: Bab 5 Laporan Posisi Keuangan Dan Lapora

merupakan aktiva paling berharga dalam sebuah perusahaan, namun tidak dilaporkan di dalam

neraca karena ukuran objektifitasnya sulit untuk dinilai. Dalam beberapa kasus, banyak

perusahaan yang mengalami kebangkrutan akibat dari ketidak patuhannya dalam prinsip full

disclosure.

Dalam menyusun laporan posisi keuangan atau neraca, yang perlu diperhatikan adalah

dalam menempatkan pos-pos secara sistematis agar dapat dilihat hubungan antara pos-pos

tersebut, dan dapat diidentifikasi tingkat likuiditas dari masing-masing pos. Dalam hal ini,

diperlukan klasifikasi dari neraca sehingga dapat menyusun neraca yang baik.

Setiap pos harus dilaporkan dan diklasifikasikan terpisah dengan rincian yang tepat

sehingga pengguna laporan keuangan dapat menilai jumlah, penetapan waktu, dan ketidakpastian

arus kas masa depan, serta mengevaluasi faktor likuiditas dan fleksibilitas keuangan,

profitabilitas, serta risiko perusahaan. Untuk mengklasifikasikan pos-pos dalam laporan

keuangan, perusahaan mengelompokkan pos-pos yang memiliki karakeristik serupa dan

memisahkan pos-pos yang memiliki karakteristik yang berbeda seperti, aktivitas yang berbeda

jenis dan fungsinya yang diharapkan pada operasi utama atau aktivitas lainnya, aktiva dan

kewajiban yang memiliki implikasi berbeda atas fleksibilitas keuangan perusahaan, dan aktiva

dan kewajiban yang memiliki perbedaan karakteristik likuiditas.

Tiga kelompok pos yang umum terdapat dalam laporan posisi keuangan atau neraca

adalah aktiva, kewajiban, dan ekuitas.

1. Aktiva, adalah hasil perolehan dari transaksi yang terjadi di masala lalu maupun

sekarang atau kekayaan yang dimiliki dan dikendalikan penuh oleh perusahaan, dan

manfaat ekonomi yang mungkin diperoleh di masa mendatang.

2. Kewajiban, adalah pengorbanan manfaat ekonomi, dalam hal ini adalah aktiva yang

telah lalu, masa kini, maupun masa depan sebagai pemenuhan kebutuhan perusahaan.

3. Ekuitas, adalah modal yang mana mendasari kegiatan operasional perusahaan sebagai

basis pendanaan kegiatan tersebut yang di masa depan akan mengalami kenaikan

ataupun penurunan yang disebabkan oleh penggunaan dan alokasi dari aktiva dan

kewajiban tertentu.

68

Page 4: Bab 5 Laporan Posisi Keuangan Dan Lapora

1. Aktiva

Klasifikasi dari Aktiva adalah sebagai berikut :

a. Aktiva tidak lancar

Aktiva tidak lancar meliputi beberapa pos dibawah ini :

Investasi jangka panjang

Investasi jangka panjang disajikan dalam neraca tepat dibawah aktiva lancar. Investasi jangka

panjang biasanya dipegang selama bertahun-tahun. Investasi jangka panjang terdiri dari empat

jenis investasi berikut :

1. Investasi dalam sekuritas, seperti obligasi, saham biasa, atau wesel jangka panjang.

2. Investasi dalam aktiva tetap berwujud, yang saat ini tidak digunakan dalam operasi,

seperti tanah yang ditahan untuk spekulasi.

3. Investasi yang disisihkan dalam dana khusus, seperti dana pelunasan, dana pensiun,

atau dana ekspansi pabrik.

4. Investasi dalam anak perusahaan atau afiliasi yang tidak dikonsolodasi.

Properti, Pabrik, dan Peralatan

Properti, pabrik, dan peralatan adalah jenis aktiva yang berumur panjang dan bersifat tahan

lama yang digunakan dalam aktivitas operasional perusahaan. Aktiva tersebut terdiri dari

properti atau kekayaan fisik seperti tanah, bangunan, mesin, peralatan, dan sumber daya yang

tidak dapat diperbaharui. Sebagian besar dari aktiva ini juga dapat disusutkan, kecuali tanah.

Penilaian akumulasi penyusutan harus diungkapkan sebagai pengurang dari nilai guna aktiva

tersebut.

Aktiva tak berwujud

Aktiva tak berwujud tidak termasuk ke dalam intrumen keuangan karena tidak memiliki

substansi fisik. Aktiva tak berwujud meliputi paten, hak cipta, franchise, goodwill, merek

dagang, nama dagang, dan kepercayaan pelanggan. Pada umumnya, semua aktiva tak berwujud

diamortisasi selama masa manfaatnya. Aktiva tak berwujud dapat menjadi sumber daya ekonomi

yang paling signifikan yang dimiliki oleh perusahaan, namun banyak perusahaan yang

69

Page 5: Bab 5 Laporan Posisi Keuangan Dan Lapora

mengabaikannya dalam pengungkapan laporan keuangan karena sisi objektifitasnya sulih

diidentifikasi.

Aktiva lainnya

Pos-pos yang termasuk aktiva lain-lain meliputi biaya-biaya dibayar dimuka seperti biaya

pensiun, piutang jangka panjang, pajak penghasilan yang ditangguhkan, dan kas dan sekuritas

yang dibatasi. Perusahaan harus membatasi bagian ini hanya untuk pos-pos tidak biasa yang

cukup berbeda dengan aktiva yang termasuk dalam kategori khusus.

b. Aktiva lancar

Aktiva lancar merupakan kas dan bentuk aktiva lainnya yang diharapkan akan dapat

dikonversi menjadi kas, dijual, atau dialokasikan dalam satu tahun berjalan atau satu periode

akuntansi, tergantung mana yang paling lama. Siklus operasi yang dimaksud adalah dimulai dari

kas yang direalisasikan dari penjualan produk yang berasal dari penggunaan bahan baku dan

penggunaan peralatan dalam kegiatan produksi. Aktiva lancar disajikan dalam neraca menurut

urutan likuiditasnya. Aktiva lancar meliputi pos-pos berikut :

Persediaan

Untuk menyajikan persedian di laporan posisi keuangan secara tepat, dasar penilaian, yaitu

mana yang paling rendah antara biaya atau harga pasar, dan metode penetapan harga seperti

FIFO, LIFO, ataupun biaya rata-rata harus diungkapkan seluruhnya sebelum diakumulasi total.

Piutang

Setiap piutang yang digunakan sebagai jaminan atau antisipasi piutang yang tak tertagih

harus diidentifikasi secara jelas. Kategori piutang harus disajikan dalam neraca atau catatan

terkait. sedangkan untuk piutang untuk transaksi yang tidak biasa, perusahaan harus

mengklasifikasikannya secara terpisah sebagai piutang jangka panjang, kecuali diperkirakan

akan diterima dalam jangka waktu satu tahun.

70

Page 6: Bab 5 Laporan Posisi Keuangan Dan Lapora

Biaya dibayar di muka

Biaya dibayar di muka adalahpengeluaran yang telah dilakukan untuk manfaat yang akan

diterima dalam satu tahun atau siklus operasi. Biaya ini digolongkan ke dalam aktiva lancar

karena apabila biaya tersebut belum dibayarkan, maka perlu digunakan kas selama tahun

berjalan atau tahun berikutnya. Biaya dibayar di muka dilaporkan pada jumlah biaya yang belum

jatuh tempo atau belum digunakan. Contoh umumnya adalah pembayaran polis asuransi dan

sewa bangunan dibayar dimuka. Sehingga biaya dikeluarkan terlebih dahulu sebelum menerima

manfaat terkait.

Investasi jangka pendek

Investasi jangka pendek dalam hal ini investasi dalam sekuritas utang dan ekuitas harus

dilaporkan sebagai aktiva lancar dan dikelompokkan dalam tiga klasifikasi untuk tujuan

pelaporan yang terpisah.

1. Sekuritas yang dipegang-hingga-jatuh-tempo, adalah jenis sekuritas kewajiban

perusahaan yang memiliki nilai positif dan memiliki kemampuan untuk dipegang sampai

dengan tanggal jatuh temponya.

2. Sekuritas perdagangan, adalah jenis sekuritas kewajiban dan modal yang terutama

diotorisasi dan dipegang untuk dijual dalam jangka waktu dekat untuk mendapatkan

untung atas selisih harga jangka pendek tersebut.

3. Sekuritas yang tersedia-untuk-dijual, adalah jenis sekuritas kewajiban dan modal yang

tidak dapat dikelompokkan sebagai sekuritas yang dapat dipegang-hingga-jatuh tempo

dan sekuritas perdagangan.

Kas

Umumnya kas terdiri atas uang tunai dan giro. Kas atau dalam bentuk mata uang ini adalah

seluruh aktiva yang likuid dan dapat direduksi. Atau alat pertukaran yang dapat diterima bank

untuk disimpan. Sementara ekuivalen kas adalah investasi yang sangat likuid dan aman sehingga

dalam prakteknya sama dengan uang tunai. Untuk keperluan laporan keuangan, ekuivalen kas

diartikan sebagai surat berharga yang sangat likuid dengan nilai pasar dan waktu jatuh tempo

yang diketahui. Juga surat berharga pasar uang jangka pendek.

71

Page 7: Bab 5 Laporan Posisi Keuangan Dan Lapora

2. Modal

Modal atau ekuitas pemilik adalah salah satu kelompok yang diungkapkan di dalam neraca

sejumlah nilai par yang diotorisasi, diterbitkan dan beredar. Modal atau ekuitas pemilik ini dapat

diperoleh berdasarkan perjanjian modal saham dan laba ditahan dari periode tertentu. Pos-pos

yang terdapat dalam kelompok modal adalah :

Modal saham, yaitu nilai par atau yang ditetapkan atas saham yang diterbitkan. Modal

saham melingkupi saham biasa dan saham preferen. Baik saham biasa maupun preferen,

perusahaan harus mengungkapkan nilai par dan nilai saham yang diotorisasi, diterbitkan

dan beredar

Saham premium, yaitu kelebihan jumlah yang dibayar dari jumlah yang tertera pada

lembar saham atau nilai par.

Laba ditahan, yaitu laba perusahaan yang tidak didistribusikan. Laba ditahan dibagi

dalam laba ditahan yang tidak semestinya, yaitu nilai yang tersedia untuk

mendistribusikan dividen, dan laba ditahan yang terbatas seperti perjanjian pinjaman.

Akumulasi pendapatan komprehensif lainnya, yaitu jumlah total dari pos-pos pendapatan

komprehensif lain-lain.

Saham treasury, yaitu saham yang beredar kemudian dibeli kembali oleh perusahaan.

Bunga tak terkendali, yaitu kepentingan dari para pemegang saham yang bila

dikumpulkan memiliki kurang dari separuh saham dalam suatu perusahaan. Pada neraca

konsolidasi perusahaan yang anak perusahaannya tidak dimiliki sepenuhnya, maka

dilaporkan sebagai suatu kewajiban.

3. Kewajiban

Pos-pos kewajiban dikelompokkan menjadi dua, yaitu kewajiban jangka panjang dan

kewajiban jangka pendek.

a. Kewajiban jangka panjang

Kewajiban jangka panjang adalah kewajiban yang diperkirakan tidak akan dilikuidasi dala

siklus operasi yang normal, melainkan akan dibayar pada pada tanggal tertentu pada periode

yang biasanya lebih dari satuh tahun akuntansi. Contoh dari kewajiban jangka panjang meliputi

72

Page 8: Bab 5 Laporan Posisi Keuangan Dan Lapora

utang obligasi, wesel bayar, sebagian pajak penghasilan yang ditangguhkan, dan utang sewa.

Kewajiban jangka panjang diklasifikasikan sebagai berikut :

Kewajiban yang berasal dari situasi pembiayaan khusus, seperti penerbitan obligasi,

utang sewa jangka panjang, dan wesel bayar jangka panjang.

Kewajiban yang berasal dari operasi perusahaan, seperti kewajiban pajak penghasilan

yang ditangguhkan dan kewajiban pensiun.

Kewajiban yang tergantung pada terjadi atau tidaknya suatu kejadian di masa depan

untuk mengkonfirmasi jumlah yang harus dibayar, atau tanggal pelunasan seperti jaminan

jasa atau produk dan kontijensi lainnya.

b. Kewajiban jangka pendek

Kewajiban jangka pendek adalah kewajiban yang diperkirakan akan dilikuidasi melalui

penggunaan aktiva lancar atau adanya kewajiban jangka pendek lainnya. Umumnya kewajiban

jangka panjang diharapkan dapat dilunasi dalam jangka waktu satu tahun atau satu siklus

akuntansi. Klasifikasi dari kewajiban jangka pendek meliputi :

Utang yang berasal dari akuisisi barang dan jasa, seprti utang usaha, utang gaji, dan utang

pajak.

Penagihan yang diterima di muka sebelum barang tersebut dikirimkan atau jasa belum

diberikan, seperti pendapatan sewa yang belum dihasilkan.

Kewajiban lain yang dilikuidasi akan dilunasi dalam siklus operasi seperti bagian obligasi

jangka panjang yang harus dibayarkan pada tahun berjalan, atau jangka pendek yang

berasal dari pembelian peralatan.

73

Page 9: Bab 5 Laporan Posisi Keuangan Dan Lapora

Dari klasifikasi pos-pos pada neraca yang telah dibahas sebelumnya, maka format dari

penyusunan lapran posisi keuangan atau neraca secara komprehensif adalah sebagai berikut :

B. LAPORAN ARUS KAS

Berbeda dengan laporan laba rugi, laporan perubahan modal, dan neraca yang menyajikan

informasti mengenai pos-pos di dalam persamaan dasar akuntansi yang saling berhubungan dan

terperinci, laporan arus kas adalah suatu laporan keuangan yang menunjukkan sumber-sumber

kas dan penggunaan basis kas yang masuk atau keluar dalam berbagai transaksi bisnis. Hasil

netonya tercermin dalam neraca perkiraan kas dalam suatu periode waktu tertentu. Atau

merupakan laporan mengenai perubahan dalam posisi keuangan karena aliran kas, bukan karena

modal kerja. Laporan ini juga menunjukkan pengaruh kas dari aktiva-aktiva suatu bisnis periode

tertentu, yang memisahkan aliran kas menjadi aliran kas operasi, investasi, dan pendanaan.

Tujuan utama laporan arus kas adalah untuk menyediakan informasi yang relevan terkait

dengan penerimaan dan pembayaran kas sebuah perusahaan selama periode akuntansi tertentu.

74

Page 10: Bab 5 Laporan Posisi Keuangan Dan Lapora

Pelaporan sumber, tujuan pemakaian, dan kenaikan atau penurunan jumlah bersih kas dapat

membantu investor, kreditor, dan berbagai pihak eksternal mengetahui apa yang terjadi terhadap

sumber daya perusahaan yang paling likuid tersebut.

Penerimaan kas dan pembayaran kas selama satu periode akuntansi dapat diklasifikasikan

dalam laporan arus kas menjadi tiga aktivitas yang berbeda, yaitu :

1. Aktivitas operasi, yaitu meliputi pengaruh kas dari transaksi yang terjadi untuk

menentukan laba bersih.

2. Aktivitas investasi, yaitu meliputi pemberian dan penagihan pinjaman serta perolehan

dari pelepasan investasi, baik utang maupun ekuitas, serta property, pabrik, dan

peralatan.

3. Aktivitas pendanaan, yaitu melibatkan pos-pos kewajiban dan ekuitas pemilik.

Aktivitas pendanaan ini meliputi perolehan sumber daya dari pemilik dan

komposisinya kepada mereka dengan pengembalian atas dan dari investasinya dan

pinjaman dan pelunasan dari kreditor.

Informasi untuk membuat laporan arus kas biasanya berasal dari neraca komparatif,

laporan laba rugi periode berjalan, dan data transaksi terpilih. Pembuatan laporan arus kas dari

melalui tahap-tahap berikut ini :

1. Penentuan kas yang disebabkan oleh aktivitas atau digunakan dalam operasi.

2. Penentuan kas yang disediakan atau digunakan dalam kegiatan investasi dan

pembiayaan.

3. Penentuan perubahan kas, baik kenaikan maupun penurunan, selama periode berjalan.

4. Rekonsiliasi perubahan kas pada saldo kas awal dan saldo kas akhir.

75

Page 11: Bab 5 Laporan Posisi Keuangan Dan Lapora

Kas yang disediakan oleh aktivitas operasi adalah kelebihan penerimaan kas atas

pengeluaran kas dari aktivitas operasi, yang ditentukan dengan mengkonversi laba bersih atas

dasar akrual menjadi dasar kas. Hal ini dilakukan dengan menambahkan atau mengurangkan laba

bersih pos-pos dalam laporan laba rugi yang tidak mempengaruhi kas. Sedangkan aktivitas

pendanaan dan investasi dilaporkan dalam skedul terpisah di bagian bawah laporan arus kas

maupun dalam catatan terpisah atas laporan keuangan. Pelaporan aktivitas nonkas seperti itu

memenuhi prinsip pengungkapan penuh.

Laporan arus kas dapat digunakan untuk mengukur likuiditas dan fleksibilitas keuangan

yang dimiliki oleh perusahaan dengan maksud untuk mengetahui apakah perusahaan dapat

melunasi kewajiban jangka pendeknya dalam tahun tertentu dari siklus operasinya, dan

kemampuan perusahaan untuk membayar kembali kewajibannya dengan kas bersih yang

disediakan oleh aktivitas operasi tanpa harus melikuidasi aktiva yang dipakai dalam operasi,

dengan membandingkan kas bersih yang diterima perusahaan dari kegiatan operasional dengan

rata-rata kewajiban jangka pendek serta rata-rata total utangnya.

Free cash flows adalah jumlah arus kas perusahaan untuk membeli investasi tambahan,

melunasi utang, membeli saham treasury, atau hanya untuk menambah likuiditas perusahaan.

Free cash flows dapat dihitung dengan cara mengurangi kas bersih yang dihasilkan dari kegiatan

operasional perusahaan dengan aktivitas permodalan dan pembagian deviden yang dilakukan

perusahaan.

Berikut ini adalah format laporan arus kas secara komprehensif :

76

Page 12: Bab 5 Laporan Posisi Keuangan Dan Lapora

C. INFORMASI TAMBAHAN

Umumnya laporan keuangan dilengkapi dengan catatan atas laporan keuangan, yang

berisi tentang penjabaran pos-pos yang dilaporkan dalam laporan keuangan perusahaan. Catatan

atas laporan keuangan juga memberikan informasi mengenai kebijakan perusahaan terkait

akuntansi. Kebijakan ini meliputi prinsip-prinsip khusus, dasar, konvensi, peraturan, dan praktek

yang diterapkan oleh perusahaan dalam penyusunan dan penyajian informasi keuangan.

IFRS mengatur pengungkapan khusus untuk beberapa pos di dalam laporan keuangan,

seperti (1) pos properti, pabrik, dan peralatan dibedakan ke dalam kelompok-kelompok seperti

tanah, bangunan, dan lain-lain. Kemudian (2) piutang dibedakan menjadi piutang nasabah usaha,

piutang dari pihak terkait, muka, dan jumlah lainnya. (3) Persediaan dipisahkan ke dalam

klasifikasi seperti barang dagangan, persediaan produksi, barang dalam proses, dan barang jadi.

Dalam rangka pemenuhan pengungkapan yang baik, maka dibedakan dua teknin-teknik

pengungkapan; parenthetical explanation, yaitu penjelasan yang terdapat pada bagian pos-pos

terkait; dan cross-reference and contra items, yaitu penjelasan mengenai pos-pos terkait yang

dijelaskan secara tersirat pada bagian pos-pos yang lain.

Terkait pelaporan laporan keuangan dan catatan atas laporan keuangan, ada beberapa

pedoman yang perlu diingat. Pedoman yang pertama adalah offsetting. Offsetting menekankan

pada pentingnya aktiva dan kewajiban, serta pendapatan dan biaya untuk dilaporkan secara

terpisah untuk menjadikan laporan keuangan lebih informatif. Pedoman yang kedua adalah

konsistensi. Pedoman ini memiliki makna bahwa metode, prinsip, dan format yang digunakan

perusahaan untuk menyusun laporan keuangan harus selalu dijaga konsistensinya. Metode,

prinsip, dan format yang sama dari tahun ke tahun akan memudahkan analisis terhadap

perusahaan itu sendiri. Pedoman yang ketiga atau yang terakhir adalah fair presentation. Fair

presentation atau pemaparan yang wajar ini berarti bahwa apa yang disajikan dalam laporan

keuangan tersebut memang benar adanya, tidak dibuat-buat atau dimanipulasi demi kepentingan

pihak-pihak tertentu.

77

Page 13: Bab 5 Laporan Posisi Keuangan Dan Lapora

1. Jelaskan yang anda ketahui mengenai Neraca!

2. Jelaskan pengertian dari rasio likuiditas, solvensi, dan fleksibilitas keuangan perusahaan!

3. Mengapa historical cost dapat mengurangi relevansi nilai atas aset dan liabilitas yang

dilaporkan dalam laporan posisi keuangan?

4. Laporan arus kas terbagi menjadi tiga aktivitas yang berbeda. Sebutkan dan jelaskan

mengenai aktivitas-aktivitas tersebut dan pengelompokkannya!

5. Bagaimana cara menemukan indikasi suatu perusahaan yang memiliki potensi yang baik

berdasarkan laporan arus kas?

6. Mengapa perusahaan perlu membuat laporan arus kas? Apakah ini berarti informasi yang

dilaporkan dalam laporan posisi keuangan tidak cukup?

7. PT. Sumber Kencana pada 31 Desember 2012, memiliki neraca saldo sebagai berikut:

sewa dibayar di muka 52.000, diadakan untuk koleksi sekuritas56.000, biaya yang

ditangguhkan 17.000, lahan yang dimiliki untuk investasi 39.000, piutang jangka panjang

42.000. Siapkan akumulasi pos investasi jangka panjangnya!

78

Page 14: Bab 5 Laporan Posisi Keuangan Dan Lapora

1. Neraca atau laporan posisi keuangan adalah laporan yang menyajikan informasi

kumulatif mengenai aktiva, kewajiban, dan modal pemegang saham, yang disajikan pada

akhir periode tertentu. Salah satu dari bagian laporan keuangan ini, menyajikan informasi

terkait sifat dan jumlah investasi dalam sumber daya perusahaan atau dalam hal ini

kekayaan perusahaan, kewajiban kepada kreditor, dan modal pemilik. Sehingga, neraca

dapat membantu meramalkan jumlah, waktu, dan sebuah ketidakpastian arus kas di masa

mendatang.

2. Likuiditas dapat dikatakan sebagai tolak ukur dalam menggambarkan jumlah waktu

yang dibutuhkan sampai kewajiban dapat terealisasi atau dibayar. Rasio ini dapat

membantu investor dan kreditor menilai seberapa besar kemampuan suatu perusahaan

dalam melunasi utang jangka pendeknya.

Solvensi adalah rasio yang mengacu pada kemampuan perusahaan dalam membayar

utang-utangnya pada saat jatuh tempo. Dapat dikatakan sebuah perusahaan berisiko

apabila perusahaan yang memiliki utang baik jangka pendek maupun jangka panjang,

sementara aktiva yang dimiliki perusahaan yang seharusnya dialokasikan untuk ekspansi

dan pengembangan perusahaan harus didistribusikan untuk menutup utang-utang

tersebut.

Fleksibilitas adalah rasio yang mengukur kemampuan perusahaan dalam hal mengambil

keputusan-keputusan yang efektif dalam hal pengembangan perusahaan terkait dengan

kondisi keuangan perusahaan. Apabila kondisi keuangan perusahaan dikatakan tidak

sehat, maka keputusan-keputusan yang akan dikeluarkan oleh pemilik perusahaan akan

sangat terbatas melihat dengan terbatasnya aktiva yang dimiliki saat ini.

79

Page 15: Bab 5 Laporan Posisi Keuangan Dan Lapora

3. Karena dengan menggunakan historical cost nilai yang dilaporkan dalam laporan

keuangan berdasarkan nilai perolehan dan tidak menggunakan nilai aset yang

sebenarnya( nilai dari aset jika aset dijual saat itu juga). Hal ini menyebabkan nilai dari

aset ataupun libilitas menjadi kurang relevan karena tidak menunjukkan nilai yang

sebenarnya.

4. Operating: kegiatan yang langsung berhubungan dengan usaha atau kegiatan

perusahaan dalam mendapatkan laba.

Investing: kegiatan perusahaan dalam berinvestasi atau menanamkan dana dengan

harapan akan mendapatkan pengembalian yagn menguntungkan.

Financing: kegiatan untuk mendapakan dana, untuk mendanai kegiatan operasi.

5. Titik awal yang baik dalam pemeriksaannya adalah menemukan kas bersih yang

disediakan oleh aktivitas operasi.Jika kas bersih yang disediakan oleh aktivitas operasi

tinggi, maka hal ini mengindikasikan bahwa perusahaan mampu menghasilkan kas yang

mencukupi secara internal dari operasi untuk membayar kewajibannya tanpa harus

meminjam dari luar.

6. Perusahaan harus membuat laporan arus kas karena informasi yang diberikan dalam

laporan posisi keuangan belum menunjukkan keadaan dan peredaran kas perusahaan

secara terperinci sehingga membatasi pengetahuan pembaca terhadap kondisi kas

perusahaan. Informasi yagn ditampilkan dalam laporan posisi keuangan sebenarnya telah

mencakup informasi penting yang dibutuhkan, namun hanya belum menunjukkan aliran

atau peredaran kas secara lebih rinci.

7. Investasi jangka panjang

Dimiliki hingga jatuh tempo $ 61,000

Tanah yang dimiliki untuk investasi 39.000

Piutang jangka panjang 42.000

Jumlah investasi $ 142.000

80