BAB 5 KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN V.1. …thesis.binus.ac.id/doc/Bab5/2009-2-00475-AR Bab...

20
183 BAB 5 KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN V.1. Dasar Perencanaan dan Perancangan Pemikiran yang melandasi perancangan dari proyek Mixed-use Building Rumah Susun dan Pasar ini adalah adanya kebutuhan hunian untuk mayarakat menengah ke bawah yang memiliki fasilitas pusat perdagangan dan mampu mengakomodasi tempat tinggal penjual/ pemilik kiosk maupun dari kalangan luar. Rancangan-rancangan proyek Mixed-use Building Rumah Susun dan Pasar ini juga harus memiliki kepedulian terhadap lingkungan sekitar. Rancangan hemat energi atau efisiensi energi dibutuhkan untuk menjelaskan kepedulian energi dalam bidang arsitektural. Mengingat proyek dibangun bukan hanya untuk generasi kita, tetapi untuk generasi anak cucu kita kelak di masa depan yang harus mempertimbangkan keharmonisan dengan lingkungan mulai sekarang. Perancangan hemat energi pada nantinya menghasilkan bangunan yang meminimalkan kebuthan energi yang semakin mahal, berpolusi dan tidak dapat di daur ulang serta tanggap terhadap kelestarian lingkungan sekitar. V.2. Konsep Perencanaan dan Perancangan V.2.1 Konsep Perancangan Kegiatan Adapun jenis kegiatan dan sifat kegiatan yang ada di dalam proyek Mixed-use Building ini adalah sebagai berikut:

Transcript of BAB 5 KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN V.1. …thesis.binus.ac.id/doc/Bab5/2009-2-00475-AR Bab...

Page 1: BAB 5 KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN V.1. …thesis.binus.ac.id/doc/Bab5/2009-2-00475-AR Bab 5.pdf · Luas lantai rumah susun = 7.560 m2 / 7 lantai = 1080 m2 / lantai ... bangunan

‐ 183 ‐  

BAB 5

KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

V.1. Dasar Perencanaan dan Perancangan

Pemikiran yang melandasi perancangan dari proyek Mixed-use Building

Rumah Susun dan Pasar ini adalah adanya kebutuhan hunian untuk mayarakat

menengah ke bawah yang memiliki fasilitas pusat perdagangan dan mampu

mengakomodasi tempat tinggal penjual/ pemilik kiosk maupun dari kalangan

luar.

Rancangan-rancangan proyek Mixed-use Building Rumah Susun dan Pasar

ini juga harus memiliki kepedulian terhadap lingkungan sekitar. Rancangan

hemat energi atau efisiensi energi dibutuhkan untuk menjelaskan kepedulian

energi dalam bidang arsitektural. Mengingat proyek dibangun bukan hanya untuk

generasi kita, tetapi untuk generasi anak cucu kita kelak di masa depan yang

harus mempertimbangkan keharmonisan dengan lingkungan mulai sekarang.

Perancangan hemat energi pada nantinya menghasilkan bangunan yang

meminimalkan kebuthan energi yang semakin mahal, berpolusi dan tidak dapat

di daur ulang serta tanggap terhadap kelestarian lingkungan sekitar.

V.2. Konsep Perencanaan dan Perancangan

V.2.1 Konsep Perancangan Kegiatan

Adapun jenis kegiatan dan sifat kegiatan yang ada di dalam proyek

Mixed-use Building ini adalah sebagai berikut:

Page 2: BAB 5 KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN V.1. …thesis.binus.ac.id/doc/Bab5/2009-2-00475-AR Bab 5.pdf · Luas lantai rumah susun = 7.560 m2 / 7 lantai = 1080 m2 / lantai ... bangunan

‐ 184 ‐  

Jenis dan Sifat Kegiatan Rumah Susun

Jenis Kegiatan Sifat Kegiatan Keterangan Ruang Utama Private Unit hunian

Lapangan olah raga Pengelola Publik Pengelola kegiatan administrasi

Rumah Susun Penunjang Semi publik Kantin / foodcourt

Retail Service Service Ruang M&E

Ruang Keamanan Kebersihan

Tabel 5.1 Jenis dan sifat kegiatan rumah susun

Jenis dan Kegiatan Pasar Modern

Jenis Kegiatan Sifat Kegiatan Keterangan Ruang

Utama Kegiatan

dagang

Unit kiosk

Unit lapak

Pengelola Publik Pengelola kegiatan administrasi

Rumah Susun

Penunjang Semi publik Parkir

Tempat penitipan anak

ATM

Service Service Ruang M&E

Ruang Keamanan

Kebersihan

Tabel 5.2 Jenis dan sifat kegiatan pasar

V.2.2 Lokasi

Konsep Pencapaian Menuju Tapak

Pencapaian menuju tapak yang direncanakan meliputi entrance masuk/

keluar kendaraan Rumah Susun, entrance masuk/ keluar kendaraan Pasar,

Page 3: BAB 5 KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN V.1. …thesis.binus.ac.id/doc/Bab5/2009-2-00475-AR Bab 5.pdf · Luas lantai rumah susun = 7.560 m2 / 7 lantai = 1080 m2 / lantai ... bangunan

‐ 185 ‐  

side entrance untuk kendaraan servis dan entrance pedestrian untuk pejalan

kaki adalah sebagai berikut:

Gambar 5.14 Konsep pencapaian pada tapak

Main entrance kendaraan yang menuju Rumah Susun terletak pada jalan

tanjung duren barat 5 dikarenakan untuk menghindari kepadatan dari jalan

utama yang memiliki frekuensi intensitas kendaraan yang tinggi, dan dipisah

dengan pintu masuk/ keluar pasar agar penghuni rumah susun tidak terkena

kepadatan sirkulasi kendaraan pada Pasar.

Entrance pintu masuk kendaraan yang menuju Pasar terletak pada jalan

utama tanjung duren agar mudah diakses dan disediakan pintu masuk di

jalan tanjung duren barat 6 dikarenakan untuk menghindari kepadatan dari

jalan utama yang memiliki frekuensi intensitas kendaraan yang tinggi, dan

Side entrance kendaraan servis

Pintu masuk kendaraan pasar modern

Pintu keluar kendaraan pasar modern

Pintu keluar kendaraan rumah susun

Pedestrian pejalan kaki

Pintu masuk kendaraan rumah susun

Pintu masuk kendaraan pasar modern

Side entrance kendaraan servis

Pintu keluar kendaraan pasar modern

Page 4: BAB 5 KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN V.1. …thesis.binus.ac.id/doc/Bab5/2009-2-00475-AR Bab 5.pdf · Luas lantai rumah susun = 7.560 m2 / 7 lantai = 1080 m2 / lantai ... bangunan

‐ 186 ‐  

pintu keluar berada di jalan utama tanjung duren dikarenakan agar kendaraan

dari Pasar yang hendak keluar langsung menuju jalan utama dan mengurangi

kepadatan pada jalan samping, dan terdapat pintu keluar di jalan tanjung

duren barat 5 untuk mengurangi tingkat kepadatan apabila hanya terdapat

satu pintu keluar / masuk, karena intensitas sirkulasi frekuensi kendaraan

pasar cukup tinggi.

Pada side entrance ini hanya dikhususkan bagi kendaraan servis. Antara

pejalan kaki dan kendaraan bermotor di buat pemisahan area sehingga tidak

terjadi crossing, yaitu berupa selasar di sekitar bangunan dan pedestrian di

jalan utama yang menjadi titik pertemuan sirkulasi bagi masyarakat sekitar

tapak

V.2.3 Tapak

Konsep Sirkulasi Dalam Tapak

Berdasarkan konsep pencapaian, konsep sirkulasi dalam tapak

menggunakan pola grid untuk kendaraan dimana kendaraan diarahkan dan

jelas menuju bangunan agar memudahkan pengguna kendaraan dan tidak

mengganggu aktifitas di dalam tapak.

Sementara untuk pejalan kaki menggunakan pola linier dimana

mendapatkan akses langsung masuk ke bangunan dari jalan utama dengan

melewati ruang publik.

Page 5: BAB 5 KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN V.1. …thesis.binus.ac.id/doc/Bab5/2009-2-00475-AR Bab 5.pdf · Luas lantai rumah susun = 7.560 m2 / 7 lantai = 1080 m2 / lantai ... bangunan

‐ 187 ‐  

Gambar 5.15 Konsep sirkulasi tapak

Gambar 5.16 Konsep sirkulasi tapak 1 Gambar 5.17 Konsep sirkulasi tapak 2

Konsep Orientasi Bangunan

Berdasarkan hasil analisa dari orientasi massa bangunan yang ditentukan

oleh faktor matahari, angin dan kebisingan. Maka orientasi massa bangunan

adalah:

Side entrance kendaraan servis

Pintu keluar kendaraan pasar modern

Pintu masuk kendaraan rumah susun

Pedestrian pejalan kaki

Pedestrian pejalan kaki

Side entrance kendaraan servis

Pintu kendaraan pasar

Pintu keluar kendaraan rumah susun Pintu masuk

kendaraan pasar modern

Pintu kendaraan pasar

Pintu kendaraan rumah susun

Pintu kendaraan rumah susun

Side entrance kendaraan servis

Page 6: BAB 5 KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN V.1. …thesis.binus.ac.id/doc/Bab5/2009-2-00475-AR Bab 5.pdf · Luas lantai rumah susun = 7.560 m2 / 7 lantai = 1080 m2 / lantai ... bangunan

‐ 188 ‐  

Gambar 5.18 Konsep orientasi bangunan

Massa bangunan Rumah Susun menghadap utara-selatan dengan sisi

pendek menghadap timur-barat. Hal ini dilakukan untuk meminimalisir

panas yang berlebihan dari matahari barat.

Massa bangunan Pasar menghadap barat, utara, dan selatan. Hal ini

dilakukan agar pencapaian yang mudah bagi kendaraan bermotor dari sisi

barat dan pencapaian bagi pejalan kaki dari sisi utara dan selatan. Pasar

bagian yang menghadap sisi barat dikarenakan agar mudah terlihat dari sisi

jalan utama tapak, tetapi hal ini perlu diantisipasi dengan pengolahan fasad

dan pendukungnya agar panas dan radiasi sinar matahari barat tidak masuk

ke dalam bangunan Pasar.

Disekitar bangunan diberikan pepohonan sebagai sound buffer dari

bising dan penghijauan lingkungan, selain itu juga berfungsi sebagai elemen

pendukung estetika bangunan. Arah bangunan Rumah Susun disesuaikan

dengan arah angin dan memiliki celah di dalam bangunan untuk meneruskan

Sound buffer

Page 7: BAB 5 KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN V.1. …thesis.binus.ac.id/doc/Bab5/2009-2-00475-AR Bab 5.pdf · Luas lantai rumah susun = 7.560 m2 / 7 lantai = 1080 m2 / lantai ... bangunan

‐ 189 ‐  

arah angin, karena memiliki tingkat ketinggian yang tinggi namun tetap

memperhatikan aspek bentuk dinamis selain itu pohon yang tadinya

berfungsi sebagai buffer juga dapat untuk membelokan angin ke dalam

ruangan.

Konsep Gubahan Massa

Bentuk massa di buat berbeda-beda namun mempunyai satu kesatuan

dalam pengolahan fasade-nya.

Massa bangunan dibuat dengan sistem terpusat

Tata Ruang Luar

Parkir

Gambar 5.19 standar parkir

Area parkir disesuaikan dengan perhitungan standart dan jalur sirkulasi.

Sistem parkir yang dipilih adalah sistem double loaded dan single

Page 8: BAB 5 KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN V.1. …thesis.binus.ac.id/doc/Bab5/2009-2-00475-AR Bab 5.pdf · Luas lantai rumah susun = 7.560 m2 / 7 lantai = 1080 m2 / lantai ... bangunan

‐ 190 ‐  

loaded untuk pengunjung dan pengelola dengan ukuran 3 x 5 m untuk

mobil

 

 

       

Gambar 5.20 Parkir lurus 90 derajat

Sumber data arsitek Neuvert

• Penyimpanan mobil

Gambar 5.21 penyimpanan mobil

- Material penutup lantai parkir adalah paving blok agar tetap dapat

menyerap air ( respect for site )

-

Gambar 5.22 Material Penutup Lantai

Parkir di permukaan samping bangunan

Parkir di permukaan bawah bangunan

Page 9: BAB 5 KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN V.1. …thesis.binus.ac.id/doc/Bab5/2009-2-00475-AR Bab 5.pdf · Luas lantai rumah susun = 7.560 m2 / 7 lantai = 1080 m2 / lantai ... bangunan

‐ 191 ‐  

Konsep Penzoningan

Lantai pasar

Lantai atas

Gambar 5.23 konsep penzoningan

Page 10: BAB 5 KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN V.1. …thesis.binus.ac.id/doc/Bab5/2009-2-00475-AR Bab 5.pdf · Luas lantai rumah susun = 7.560 m2 / 7 lantai = 1080 m2 / lantai ... bangunan

‐ 192 ‐  

Zona hunian diletakkan di bagian utara dan selatan tapak di atas pasar

dan menghadap jalan tanjung duren barat 5 dan 6 agar mendapat privacy

dan menghindari kebisingan

Zona komersial diletakan menghadap depan dan samping utara-selatan

tapak agar mudah diakses oleh masyarakat umum dan terlihat dari luar

Zona penunjang diletakkan di bagian tengah tapak antara zona hunian

sebagai penghubung antara dua zona hunian dan zona pasar, diatas zona

pasar untuk melindungi zona pasar dalam tapak dari panas dan radiasi

sinar matahari

Zona servis diletakkan di barat yang berada di belakang tapak agar tidak

terlihat

V.2.4 Bangunan

Bentuk Bangunan

Agar sinar matahari dapat maksimal menyinari ruang dalam bangunan,

maka bentuk bangunan harus pipih (tidak lebar) yang memanjang dari arah

timur ke barat, jika bentuk bangunan gemuk, untuk pemecahannya maka

dibuat bukaan (void) pada tengah bangunan sehingga sinar matahari tetap

bisa masuk kedalam bangunan

Page 11: BAB 5 KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN V.1. …thesis.binus.ac.id/doc/Bab5/2009-2-00475-AR Bab 5.pdf · Luas lantai rumah susun = 7.560 m2 / 7 lantai = 1080 m2 / lantai ... bangunan

‐ 193 ‐  

Gambar 5.24 Konsep bentuk bangunan

Konsep Sirkulasi di dalam Bangunan

Menurut Tata Atur - Edward T. White sirkulasi dalam bangunan

memiliki beberapa alternatif seperti :

Sirkulasi double loaded menerus

Tabel 5.3 Konsep sirkulasi dalam bangunan

Untuk hunian rumah susun agar penempatan massa lebih efisien

dalam penggunaan lahan, maka jenis sirkulasi yang dipakai di bangunan

rumah susun adalah sirkulasi double loaded menerus.

Jam 15.00

Page 12: BAB 5 KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN V.1. …thesis.binus.ac.id/doc/Bab5/2009-2-00475-AR Bab 5.pdf · Luas lantai rumah susun = 7.560 m2 / 7 lantai = 1080 m2 / lantai ... bangunan

‐ 194 ‐  

V.2.5 Ruang

Konsep Kebutuhan Luas Ruang

Luas lahan : 9.100 m2

KDB 60% : 5.460 m2

KLB 4 : 36.400 m2

Ruang Pengait

Kantor pengelola

• Rumah susun = 45,6 m2

• Pasar = 45,6 m2

Servis

• Rumah susun = 48 m2

• Pasar = 98,61672 m2

Utilitas

• Rumah susun dan pasar = 633,6 m2

Total luas ruang pengait = 871,41672 m2

Rumah Susun

Tipe unit

• Tipe 24 = 8 unit x 2 tower x 7 lantai = 112 unit

112 unit = 112 x 24m2 = 2688m2

• Tipe 30 = 8 unit x 2 tower x 7 lantai = 112 unit

112 unit = 112 x 30m2 = 3360m2

Page 13: BAB 5 KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN V.1. …thesis.binus.ac.id/doc/Bab5/2009-2-00475-AR Bab 5.pdf · Luas lantai rumah susun = 7.560 m2 / 7 lantai = 1080 m2 / lantai ... bangunan

‐ 195 ‐  

• Tipe 36 = 3 unit x 2 tower x 7 lantai = 42 unit

42 unit = 42 x 36m2 = 1512m2

Jumlah penghuni rumah susun

• Tipe 24 = 2 orang x 112 unit = 224 orang

• Tipe 30 = 4 orang x 112 unit = 448 orang

• Tipe 36 = 4 orang x 42 unit = 168 orang

Total jumlah penghuni rumah susun = 840 orang

Memenuhi syarat pemerintah tentang kepadatan penduduk =

500 org/ha ideal

1000 org/ha untuk hunian menengah ke bawah

Fasilitas penunjang = 1201,13m2

Total luas rumah susun = 7.560 m2

Luas lantai rumah susun = 7.560 m2 / 7 lantai = 1080 m2 / lantai

Total luas bangunan ruang pengait + rumah susun (termasuk sirkulasi 20%)

= 9.632,54672 m2

Pasar Modern

Luas bangunan yang dimiliki untuk membangun pasar modern

= 36.400 m2 – 9.632,54672 m2 = 26.767,45328 m2

Page 14: BAB 5 KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN V.1. …thesis.binus.ac.id/doc/Bab5/2009-2-00475-AR Bab 5.pdf · Luas lantai rumah susun = 7.560 m2 / 7 lantai = 1080 m2 / lantai ... bangunan

‐ 196 ‐  

Luas lantai dasar pasar modern

KDB = 58m x 67m = 3886 m2

Luas lantai atas pasar modern

= 62m x 46m = 2852 m2

V.2.6 Struktur dan Utilitas Bangunan

Konsep Sistem Struktur

Pondasi yang digunakan untuk proyek ini dipertimbangkan dengan

penghematan energi adalah pondasi tiang pancang karena faktor

pengerjaanya yang cepat sehingga energy yang digunakan tidak banyak.

Gambar konsep sistem struktur

Untuk membangun proyek ini, sistem beton bertulang yang cocok digunakan karena

bangunan memiliki bentang tidak pendek untuk menghemat kolom yang terpakai.

Page 15: BAB 5 KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN V.1. …thesis.binus.ac.id/doc/Bab5/2009-2-00475-AR Bab 5.pdf · Luas lantai rumah susun = 7.560 m2 / 7 lantai = 1080 m2 / lantai ... bangunan

‐ 197 ‐  

V.3. Penekanan Khusus

V.3.1 Konsep Hemat Energi pada Bangunan Mix-use Building Rumah Susun dan

Pasar Modern

Konsep Sistem Pencahayaan

Agar dapat tercapai visual comfort dalam ruang maka dalam perencanaan sistem

tata pencahayaan atau penerangan perlu memperhatikan faktor :

Intensitas cahaya/kuat penerangan

Indeks warna

Bentuk armatur

silau/grade

Bentuk pendistribusiaan cahaya

Sebagai sumber penerangan ada 2 jenis, yaitu :

1. Penerangan alami

2. Penerangan buatan

Penerangan alami :

Penerangan dalam ruangan umumnya menggunakan penerangan bubatan,

sedangkan penerangan alami pada batas tertentu, yaitu :

Penerangan alami selalu berubah antara 0-10.000 lux dan ditetapkan bahwa

kekuatan terang lapangan adalah 3000-5000 lux

Jarak jangkauan pencahayaan alami ke dalam ruangan yang masih efektif adalah

7 m. Luas lubang cahaya minimum adalah 10 % dari luas lantai yang akan

diterangi

Page 16: BAB 5 KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN V.1. …thesis.binus.ac.id/doc/Bab5/2009-2-00475-AR Bab 5.pdf · Luas lantai rumah susun = 7.560 m2 / 7 lantai = 1080 m2 / lantai ... bangunan

‐ 198 ‐  

Jarak jangkauan pencahayaan alami ke dalam ruangan lebih kurang 1,5 kali

tinggi ambang jendela terbatas

Gambar 5.26 pengaturan arah sinar matahari

Bangunan ini dirancang memakai shaft yang selain dimanfaatkan untuk utilitas

juga bisa meneruskan cahaya matahari dari atap bangunan ke lantai bawah dengan

memantulkan cahaya matahari dengan cermin cembung agar cahaya dapat ditangkap

sesuai arah pergerakan matahari.

Arah pantulan cahaya matahari

Cermin pemantul cahaya matahari

Gambar 5.27 Shaft sistem cahaya alami

Page 17: BAB 5 KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN V.1. …thesis.binus.ac.id/doc/Bab5/2009-2-00475-AR Bab 5.pdf · Luas lantai rumah susun = 7.560 m2 / 7 lantai = 1080 m2 / lantai ... bangunan

‐ 199 ‐  

Arah pantulan cahaya dapat menerangi koridor

Gambar 5.28 Shaft sistem cahaya alami 2

Penerangan Buatan

Sumber daya untuk penerangan berasal dari :

♦ Perusahaan Listrik Negara (PLN)

♦ Genset/diesel, dimana didapat apabila aliran listrik normal dari PLN terputus

♦ Baterai, dimana dapat digunakan pada saat kebakaran karena aliran listrik

digunakan hanya untuk petunjuk arah dalam bangunan, bukan sebagai

penerangan

Untuk menentukan jenis lampu yang dipakai perlu dipertimbangkan :

- Jenis ruangan (aktivitasnya)

- Desain ruangan

- Barang-barang yang ada dalam ruangan

- Jenis pencahayaan yang diinginkan

Jenis lampu yang dipakai hanya 2 jenis, yaitu :

♦ Lampu TL (fluorecent)

Page 18: BAB 5 KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN V.1. …thesis.binus.ac.id/doc/Bab5/2009-2-00475-AR Bab 5.pdf · Luas lantai rumah susun = 7.560 m2 / 7 lantai = 1080 m2 / lantai ... bangunan

‐ 200 ‐  

Memberikan penerangan yang membaur (difuser), warna yang dipancarkan

putih, tidak cepat membuat mata lelah

♦ Lampu pijar (indadeceut)

Memberi penerangan langsung, warna yang dipancarkan kekuning-kuningan.

Pada proyek ini menggunakan sistem pencahayaan buatan untuk ruangan

ruangan yang memerlukan cahaya tambahan dan pencahayaan alami untuk

siang hari pada ruangan ruangan yang mempunyai bukaan jendela

Konsep Sistem Pengudaraan

Ada 2 sistem yang bisa dipakai untuk mencapai penghawaan yang nyaman:

1. Penghawaan Alami ( Cross Ventilation )

Berupa pemanfaatan udara luar yang masuk ke dalam bangunan dengan cara

aliran silang. Penghawaan alami dapat digunakan untuk ruang-ruang utilitas,

service, koridor dan lobby-lobby pada lantai tipikal. Untuk lantai parkir

semuanya memakai penghawaan alami.

2. Penghawaan Buatan

Penghawaan buatan digunakan untuk ruang-ruang tertutup yang menuntut

kondisi udara yang stabil dan nyaman seperti unit kantor, ruang computer, dan

unit rental sehingga meningkatkan produktivitas kerja.

Penggunaan penghawaan buatan diharapkan tidak boros dalam penggunaan

- 200 -nergy melalui pengolahan selubung bangunan. Kerapatan penutup

(jendela dan dinding) hendaknya diperhatikan dengan benar sehingga tidak

terjadi kebocoran energi dan kontaminasi dengan udara luar yang tercemar.

Page 19: BAB 5 KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN V.1. …thesis.binus.ac.id/doc/Bab5/2009-2-00475-AR Bab 5.pdf · Luas lantai rumah susun = 7.560 m2 / 7 lantai = 1080 m2 / lantai ... bangunan

‐ 201 ‐  

Tetapi di lain pihak, jendela harus ada sebagian yang dapat dibuka untuk

tindakan pencegahan keracunan udara.

Adapun pertimbangan penggunaan jenis air conditioning yang sesuai dengan

criteria sebagai berikut :

Kapasitas yang dibutuhkan

Letak mesin AC yang tidak mengganggu kenyamanan

Efisiensi ruang

Meratanya distribusi udara dengan temperature dan kelembaban tertentu

Ekonomis biaya operasionalnya

Berdasarkan kriteria, kegiatan perkantoran cocok menggunakan AC Split.

Konsep Bahan Material Bangunan

Bahan bangunan ramah lingkungan

Yang dimaksud dengan bahan bangunan atau material ramah lingkungan adalah

bahan yang proses produksinya tidak menambah rusak lingkungan, atau minimal

menimbulkan dampak yang kecil bagi kerusakan lingkungan. Ada beberapa

pendekatan yang dapat kita pilih.

1. Bahan bangunan yang dapat didaur ulang

‐ Pecahan, keramik, penutup dinding dan lantai

2. Bahan bangunan yang berkualitas dan tahan lama

3. Bahan dari sumber yang dapat mudah diperbaharui

Page 20: BAB 5 KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN V.1. …thesis.binus.ac.id/doc/Bab5/2009-2-00475-AR Bab 5.pdf · Luas lantai rumah susun = 7.560 m2 / 7 lantai = 1080 m2 / lantai ... bangunan

‐ 202 ‐  

4. Bahan bangunan yang sehat

- cat dari bahan alami

5. Bahan bangunan yang efisien sumber daya

‐ Kolom dari besi kanal C pengganti kolom beton bertulang

‐ Atap dari rangka kayu tanpa kuda-kuda

‐ Kusen pintu dari papan kayu

‐ Memakai batako sebagai dinding

Bahan bangunan lokal