BAB 5 EDITING - renhut.files.wordpress.com · BAB 5 EDITING 5.1. Kesalahan pada digitasi garis 1....
-
Upload
truongnguyet -
Category
Documents
-
view
388 -
download
15
Transcript of BAB 5 EDITING - renhut.files.wordpress.com · BAB 5 EDITING 5.1. Kesalahan pada digitasi garis 1....
61
BAB 5
EDITING
5.1. Kesalahan pada digitasi garis
1. Over Shoot
Kesalahan ini terjadi apabila terdapat dua garis yang tidak terhubung tetapi saling
berpotongan
2. Under Shoot
Kesalahan ini terjadi apabila terdapat dua garis yang tidak terhubung
Mengedit kesalahan dengan fasilitas Advance Editing
Keterangan :
1. Copy feature tools, membuat salinan data yang terseleksi didalam layer yang
sedang diedit
2. Fillet tools, membuat kurva / bentuk sudut yang melengkung di antara dua garis
3. Extend tools, menghubungkan suatu garis ke garis yang lain
4. Trim tools, memotong garis yang berpotongan dengan garis yang lain
5. Line Intersection, membuat garis agar berpotongan atau berhubungan dengan
garis yang lain
6. Explode tools, memisahkan multipart feature menjadi feature terpisah
7. Generalize tools, menyederhanakan feature.
8. Smooth tools, memperhalus bentuk feature yang terseleksi
5.2. Mengedit geometri obyek
Fungsi standar ArcGIS dalam proses editing dan digitasi adalah memperbaiki
(mengedit) geometri obyek, seperti letak node dan vertex, menambah panjang garis,
memotong garis menjadi dua bagian, menambah dan menghapus vertex,
menggandakan garis sejajar, dan banyak lagi.
5.2.1. Menggeser vertex dan node
Untuk yang pertama, akan dicoba mengubah letak node dan
vertex pada garis yang sudah dibuat
Aktifkan fasilitas Edit Tool melalui icon pada Editor
Dobel klik pada ruas garis yang sedang diedit
Zoom In ke bagian yang letak garisnya kurang tepat
Klik tepat pada vertex (kotak hijau), kemudian geser (drag
and drop) ke tempat yang kita inginkan. Lakukan hal yang
sama pada dua vertex yang lain
Klik di luar garis untuk melihat perubahan yang dibuat
62
Hal yang sama juga dapat dilakukan pada node (simpul). Tapi harus diingat
bahwa biasanya node selalu terhubung dengan node ruas garis yang lain. Sehingga
dalam menggeser node harus memperbaiki node yang terkait. Proses menggeser node
ini biasanya dilakukan untuk menambah panjang suatu ruas garis.
5.2.2. Memotong ruas garis menjadi dua bagian
Untuk berbagai kepentingan dan pertimbangan, user seringkali perlu memotong
sebuah ruas garis menjadi dua bagian. Hal ini dapat dilakukan dengan mudah di
ArcMap, seperti contoh berikut:
Aktifkan icon Edit Tool
Pilih obyek yang akan dipotong
Aktifkan pemotong garis dengan meng-klik icon
Klik tepat pada vertex yang akan menjadi ujung
Aktifkan icon Split Tool
Klik pada ruas garis untuk memeriksa kondisi
perpotongannya, akan terlihat bahwa ruas garis telah
terbagi menjadi dua bagian
5.2.3. Menambah dan menghapus vertex
Seringkali user perlu menambah maupun mengurangi vertex yang telah dibuat. Ini
dapat dilakukan dengan mengakses menu dari klik kanan saat mengedit.
Dobel klik pada sembarang ruas garis
Klik kanan tepat pada lokasi Vertex yang akan dibuat
Klik Insert Vertex pada menu yang muncul
Vertex yang baru akan muncul tepat pada titik dimana
menu dari klik kanan tadi diakses.
Hal yang sama juga dapat dilakukan untuk menghapus vertex.
Klik kanan tepat pada lokasi Vertex yang akan dihapus
Klik Delete Vertex pada menu yang muncul
Vertex dimana menu dari klik kanan tadi diakses akan hilang.
5.2.4. Memotong garis dengan panjang tertentu (Trim to Length)
Selain fungsi-fungsi menambah dan menghapus vertex, ArcMap juga dapat
memotong ruas garis ke panjang yang tepat, yang pada menu disebut sebagai Trim
Length.
Klik kanan tepat pada lokasi Vertex yang akan dipotong
Klik Trim Length pada menu yang muncul
Isikan nilai sebagai panjang ruas yang dikehendaki
Ruas garis yang diedit akan berkurang panjangnya sebesar nilai
yang dimasukkan.
63
5.2.5. Memindahkan vertex ke koordinat tertentu (Move to)
Salah satu fungsi yang sangat berguna dalam editing pada ArcGIS adalah Move To.
Fasilitas ini memindahkan sebuah vertex ke suatu posisi yang ditentukan koordinatnya
oleh user.
Dobel klik pada sembarang ruas garis
Letakkan cursor pada vertex yang akan diubah koordinatnya
Lihat dan periksa kisaran koordinat di kanan bawah status bar
Klik kanan pada Vertex yang akan diubah
koordinatnya
Pilih menu Move To pada menu klik kanan
Masukkan koordinat (X, Y)
Tekan ENTER
Vertex akan berpindah ke posisi koordinat yang dimasukkan.
Dari percobaan ini, fungsi Move To terlihat sangat berguna, terutama bila user sedang
memasukkan garis-garis batas yang telah diketahui koordinat setiap titiknya.
5.2.6. Menggandakan garis sejajar (Copy Parallel)
ArcGIS juga memiliki kemampuan untuk menggandakan garis dengan interval
jarak tertentu. Tools yang digunakan adalah copy parallel. Pada contoh berikut,
misalnya user ingin menggandakan ruas jalan untuk membentuk geometri jalan yang
paralel.
Klik pada salah satu ruas jalan yang akan digandakan
Aktifkan perintah Copy Parallel lewat menu Editor
Lebar jalan misalnya 8 meter.
Ketikkan 8 meter sebagai jarak/interval penggandaan garis pada isian Distance.
Pilih Side (Both = kekanan-kekiri, Right = ke kanan, Left=kekiri)
Garis akan otomatis ter-copy sesuai jarak yang kita tentukan
5.2.7. Memotong garis berdasarkan jarak (Split)
ArcGIS juga mampu membagi sebuah ruas garis berdasarkan interval jarak tertentu
tanpa membuat ruas garis baru. Fungsi ini tersedia melalui fasilitas Split. Dalam contoh
ini user akan membagi ruas garis per unit.
Klik pada salah satu ruas jalan yang akan dibagi
Aktifkan perintah Split lewat menu Editor
64
Ada beberapa pilihan yaitu
o Distance: membagi garis dengan panjang tertentu
o Into Equal Part: membagi garis menjadi beberapa bagian yang sama panjang
o Percentage: membagi garis berdasarkan nilai persen dari panjang
o Pilih From Start Point of Line atau From End Point of Line sebagai arah pembagian
o Ruas garis otomatis terbagi sesuai jarak yang kita tentukan tanpa membuat ruas
garis baru
5.2.8. Penggabungan (Merge)
Sebaliknya, ArcGIS juga mampu menggabungkan ruas-ruas garis menjadi sebuah
ruas garis baru. Fungsi ini sangat berguna khususnya bila user melakukan digitasi bentuk-
bentuk geometri yang berupa garis (mis. jalan, sungai, dll). Fungsi ini tersedia melalui
fasilitas Merge. Dalam contoh ini user akan mencoba menggabungkan dua ruas garis
yang baru saja dipisahkan lewat fasilitas Split.
Klik pada salah satu ruas jalan yang akan digabungkan, tekan
CTRL dan klik pada ruas garis yang lain yang bersebelahan dan
tersambung
Eksekusi perintah Merge lewat menu
Editor
Klik OK pada dialog box yang
menampilkan daftar ruas garis yang
terpilih
Kedua ruas garis akan tergabung
menjadi satu ruas
5.2.9. Membuat Buffer
ArcGIS dilengkapi dengan fungsi yang dapat membuat buffer (kawasan di
sekeliling obyek dengan radius tertentu) secara otomatis. Pada contoh berikut akan
dicoba membuat buffer sebuah ruas jalan dengan radius 25 meter.
Select salah satu ruas garis yang akan dibuat buffer
Aktifkan perintah Buffer lewat menu Editor
Masukkan nilai 25 sebagai distance (radius) pembuatan buffer
Tekan Enter
ArcGIS akan membuat ruas garis berupa ruas garis yang tertutup dan mengelilingi
ruas garis yang terpilih sesuai dengan radius yang ditentukan. Distance yang
65
dimasukkan akan menjadi jarak antara ruas garis tengah dengan garis tepi yang
dibuat secara otomatis.
5.3. Topology
Topology yaitu satu set aturan/ketetapan (dalam hal ini disebut sebagai Rule) yang
diterapkan pada Feature Class yang secara eksplisit mendefinisikan hubungan spasial
yang harus ada di antara data feature di dalam Feature Datasets dari sebuah
geodatabase. Rule atau aturan-aturan yang berlaku terhadap jenisjenis feature class
tertentu tergantung kepada jenis/tipe data, apakah titik, garis, ataukah area/poligon.
5.3.1. Jenis-jenis Topology
A. Feature Class Point/Titik
Berikut ini adalah beberapa aturan yang bisa diterapkan pada feature class point.
1. Must Be Covered By Boundary Of
Feature titik dari satu layer harus bersinggungan dengan batas dari feature
poligon lainnya. Bila feature dari layer titik berada diluar poligon, titik
tersebut dianggap sebagai suatu kesalahan (error).
2. Must Be Covered By Endpoint Of
Feature titik pada suatu layer harus berada di ujung feature garis atau
layer lainnya. Bila feature titik tidak berada di ujung/tepi feature garis,
maka titik tersebut dianggap sebagai error.
3. Point Must Be Covered By Line
Feature titik harus terkover oleh feature garis atau feature lainnya. Titik
yang tidak berada diatas feature garis dianggap sebagai error.
4. Must Be Properly Inside
Feature titik harus benar-benar berada didalam area poligon suatu layer.
Titik yang berada di luar area/poligon dianggap sebagai error.
66
B. Feature Class Line/Garis
Berikut ini adalah beberapa set aturan yang dapat diaplikasikan terhadap feature
class tipe garis.
1. Must Not Overlap
Suatu feature garis tidak boleh mengoverlap garis lain pada layer yang
sama. garis yang mengoverlap dianggap sebagai error.
2. Must Not Intersect
Suatu feature garis tidak boleh meng-intersect (memotong) atau
mengoverlap (menumpang) garis lain pada layer yang sama. garis yang
saling menumpang (overlap) atau titik perpotongan dianggap sebagai
error.
3. Must Not Covered by Feature Class Of
Garis dari satu layer harus serupa dengan garis lain dari layer lainnya. Garis
pada layer pertama yang tidak serupa dengan garis pada layer kedua dianggap
sebagai error.
4. Must Not Overlap With
Garis dari satu layer harus tidak overlap dengan garis dari layer lainnya.
Garis yang meng-overlap dianggap sebagai error.
5. Must Be Covered By Boundary Of
Feature garis dari satu layer harus sejajar dengan tepi/batas feature area
dari layer poligon yang ada. Garis yang tidak sejajar dengan batas feature
poligon dianggap sebagai error.
6. Must Not Have Dangles
Garis pada suatu layer garis kedua ujungnya harus menyentuh garis pada
layer yang sama. Suatu garis yang tidak menyentuh garis lainnya
dianggap sebagai error.
67
7. Must Not Have Pseudos
Ujung garis pada suatu layer harus menyentuh lebih dari satu garis dari
layer yang sama. Titik ujung dimana garis menyentuh titik ujung garis
lainnya dianggap sebagai error.
8. Must Not Self-Overlap
Feature garis pada suatu layer tidak boleh memotong (intersect)
atau menumpang (overlap) dirinya sendiri. Garis yang
menumpang dirinya sendiri dianggap sebagai error.
9. Must Not Self-Intersect
Feature garis pada suatu layer tidak boleh memotong feature itu sendiri.
Garis yang menumpang (overlap) feature itu sendiri, atau titik dimana
feature itu memotong dirinya sendiri dianggap sebagai error.
10. Must Be Single Part
Feature garis pada suatu layer tidak boleh terdiri lebih dari satu bagian.
Feature garis yang memiliki lebih dari satu garis dianggap sebagai error.
11. Must Not Intersect Or Touch Interior
Garis pada suatu layer harus menyentuh ujung garis dari layer yang
sama. Garis yang menumpang (overlap) atau titik perpotongan dianggap
sebagai error.
12. Endpoint Must Be Covered By
Ujung suatu garis pada suatu layer harus ditutup oleh fetaure titik layer
yang lain. Ujung garis yang tidak ditutup oleh feature titik dianggap
sebagai error.
68
C. Feature Class Polygon/Area
Berikut ini adalah beberapa set aturan yang dapat diterapkan pada feature class
type poligon.
1. Must Not Overlap
Suatu poligon tidak boleh menumpang (overlap) poligon lain pada layer
yang sama. Poligon yang saling menumpang (overlap) dianggap sebagai
error.
2. Must Not Have Gaps
Ruang kosong tidak boleh ada diantara dua poligon pada satu layer.
Batas/tepi ruang kosong yang ada dianggap sebagai error.
3. Must Not Overlap With
Poligon pada suatu layer tidak boleh saling menumpang (overlap)
dengan poligon dari layer yang lain. area dimana fetaure dari layer kedua
meng-overlap feature pada layer pertama dianggap sebagai error.
4. Must Be Covered By Feature Class Of
Feature area/poligon pada suatu layer harus menutupi feature poligon
dari layer yang berbeda. Area dimana feature pada layer kedua tidak
ditutupi oleh feature pada layer pertama dianggap sebagai error.
5. Must Be Cover Each Other
Feature area/poligon pada satu layer dan feature area pada layer lainnya
harus saling menutupi satu sama lain. Area dimana feature dari kedua
layer tidak menutupi layer lainnya dianggap error.
69
6. Must Be Covered By
Feature poligon pada suatu layer harus tercakup dalam feature dari layer
yang lainnya. Area pada layer pertama yang tidak tercakup dalam feature
pada layer kedua dianggap sebagai error.
7. Boundary Must Be Covered By
Tepi suatu poligon dari suatu layer harus ditutupi oleh garis dari layer
yang lain. Batas feature poligon yang tidak sejajar dengan feature garis
dianggap sebagai error.
8. Area Boundary Must Be Covered By Boundary
Batas/tepi suatu feature poligon pada suatu layer harus ditutupi oleh
batas/tepi dari featur poligon dari layer yang lain. Batas dari suatu featur
poligon yang tidak ditutupi oleh tepi dari poligon lainnya dianggap
sebagai error.
9. Contains Points
Feature area/poligon pada suatu layer harus memuat setidaknya satu
feature point dari layer lainnya. Feature poligon yang tidak memiliki
setidaknya satu feature point dianggap sebagai error.
5.3.2. Penerapan Topology
Setelah memahami jenis-jenis rule di atas, maka selanjutnya Anda dapat
menentukan dan menggunakan rule yang diinginkan untuk mengatur obyek-obyek di
dalam feature class. Selanjutnya buatlah topology di dalam Feature Datasets Peta
Tematik Anda. Peta yang berformat shp tidak dapat dibuat topology, agar dapat harus
dikonversi ke format geodatabase.
Buka ArcMap
Klik Catalog Window
Masuk ke Folder ConectionPelatihan ArcGIS Topology
Klik kanan pada folder TopologyNewPersonal Geodatabase
70
Muncul New Personal Geodatabase.mdb, gantilah nama filenya menjadi
Latihan.mdb
Klik kanan pada Latihan.mdbNewFeature Dataset...
Muncul kotak dialog New Feature Dataset, pada Name ketiklah Karang Mumus
Klik Next
Pilih Projected Coordinate Systems UTM WGS 1984 Southern Hemisphere
WGS 1984 UTM Zone 50S.prj
Klik Next
Klik Next
Klik Finish
71
Konversi format shp ke Feature Class
Klik kanan pada layer LanduseExportTo Geodatabase (Single)
Pada Output Location, tempatkan pada Pelatihan ArcGIS\ Topology\ Latihan.mdb\
Karang Mumus
Pada Output Feature Class ketik Landuse
Klik OK
Lakukan juga proses export ini pada layer Jalan.shp
Membuat Topology Landuse
Klik kanan pada feature dataset Karang MumusNewTopology, akan muncul
Klik Next
Isikan pada Enter a name for your topology dengan nama TopologyLanduse,
Kemudian klik Next.
Catatan : nama topology tidak diperkenankan menggunakan spasi.
Centang pada layer Landuse
Klik Next
72
Tentukan number of ranks, lalu klik Next.
Klik Add Rule...
Pilihlah rule yang berupa Must Not Overlap
Klik OK
Klik Next
Klik Finish
Muncul kotak dialog,
Klik Yes
Menampilkan data topology Landuse
Add data topology yang telah dibuat (TopologyLanduse) dengan Add Data . . .
Aktifkan tool topology dengan klik kanan pada toolbar, kemudian pilih Topology.
Maka akan muncul tool topology seperti berikut ini.
Beberapa fungsi utama yang berkenaan dengan validasi dari topology yang kita
bangun dalam Topology Toolbar antara lain yaitu:
Validate Topology In Specified Area
Tombol ini digunakan apabila kita ingin melakukan validasi terhadap area tertentu
yang kita inginkan.
Validate Topology In Current Extent
Tombol ini digunakan apabila kita ingin melakukan validasi terhadap feature yang
tampil/tercakup dalam view yang ditampilkan.
Fix Topology Error Tool
Tool yang digunakan untuk melakukan koreksi terhadap topology yang dianggap
sebagai kesalahan.
Error Inspector
Fungsi yang digunakan untuk mencari kesalahan, atau item yang melanggar aturan
topologi yang telah dipilih. Dengan memilih tombol Error Inspector, kita akan
membuka window baru.
73
Pada toolbar Editor, Klik Editor Start Editing
Klik ikon Error Inspector
Pada Show: pilih Landuse –Must Not Overlap
Klik Search Now, akan muncul data polygon yang mengalami kesalahan
Pilihlah data tersebut, lalu klik kanan. Pilihan yang tersedia adalah:
o Zoom To: memperbesar tampilan pada bagian yang mengalami kesalahan
o Pan To: Menggeser tampilan pada bagian yang mengalami kesalahan
o Select Feature: meemilih poligon yang mengalami kesalahan
o Substract: menghapus poligon pada bagian yang mengalami kesalahan/overlap
o Merge: menggabungkan poligon yang overlap dengan poligon sebelahnya
o Create Feature: merubah poligon yang overlap menjadi poligon baru
o Mark as Exception: membuat pengecualian
Membuat Topology Jalan
Klik kanan pada feature dataset Karang MumusNewTopology, akan muncul
Klik Next
Isikan pada Enter a name for your topology dengan nama TopologyJalan,
Kemudian klik Next.
Centang pada layer Jalan
Klik Next
Tentukan number of ranks, lalu klik Next.
Klik Add Rule...
74
Pilihlah rule yang berupa Must Not Have Dangles
Klik OK
Klik Next
Klik Finish
Muncul kotak dialog,
Klik Yes
Menampilkan data topology Jalan
Add data topology yang telah dibuat (TopologyJalan) dengan Add Data . . .
Tanda titik pada ujung garis adalah dangles, dangles adalah titik yang muncul
karena ujung garis tidak bertemu dengan ujung garis yang lain. Tidak semua
dangles pada ujung garis artinya salah.
Klik ikon Error Inspector
Pada Show: pilih Jalan –Must Not Have Dangles
Klik Search Now, akan muncul data yang mengalami kesalahan
75
Pilihlah data tersebut, lalu klik kanan. Pilihan yang tersedia untuk editing adalah:
o Snap: ujung dari garis akan menangkap ujung garis lain yang terdekat sesuai
dengan nilai toleransi yang ditetapkan
o Extend: ujung garis akan menumbuk ke garis yang lain sesuai dengan nilai
toleransi yang ditetapkan
o Trim: garis yang melewati garis yang lain akan dipotong dan dihapus sesuai
dengan nilai toleransi yang ditetapkan
Sebelum di trim Setelah di trim
5.4. Spatial Adjusment
Di dalam ArcMap dapat dilakukan Spatial Adjusment berdasarkan transformasi
menurut koordinat sumber dan titik tujuan (titik kontrol). ArcMap menyediakan tiga
proses transformasi yaitu affine, similarity, dan projective, yang dapat diterapkan pada
Feature Polygon serta transformasi Rubbersheet dan EdgeSnap yang dapat diterapkan
pada feature garis.
Transformasi affine dapat melakukan differential scaling, skew, rotation, dan
translation pada data, transformasi ini memerlukan minimal 3 titik kontrol. Transformasi
similarity menskalakan, merotasi, dan mentranslasi data tetap mempertahankan aspek
rasio dari feature yang ditransformasikan, pada transformasi inn hanya memerlukan
minimal 2 titik kontrol. Sementara Transformasi projective berdasarkan pada formula
yang lebih kompleks yang memerlukan minimal 4 titik kontrol.
A. Transformasi
Buka ArcMap
Tampilkan Toolbar Spatial Adjusment, dengan klik kanan pada toolbar utama, pilih
Spatial Adjusment.
Tampilkan data polygon Simple Parcel dan New Parcel dari folder \Pelatihan
ArcGIS\SpatialAdjustment\, dengan klik Add Data, pilih Transform.mdb\Simple edit,
76
kemudian klik Add Feature New Parcel dan New Building yang akan di-adjust ke
Simple Building dan Simple Parcel.
Mulai editing, dengan klik Start Editing pada Editor Toolbar, kemudian aktifkan
mode Snapping.
Mulai Adjusment dengan menentukan data yang akan di-adjust terlebih dahulu
melaluli Spatial Adjusment Set Adjust Data...
Pilih NewBuilding dan NewParcel karena yang akan ditransformasikan adalah kedua
data tersebut. Kemudian klik OK
Pilih metode Transformasi, melalui Spatial Adjusment Adjusment Methods
Tranformation-Similarity
Buat Dispalcement Link, dengan klik pada Spatial Adjusment Toolbar, atau button
untuk Multidisplacement Link.
Klik Adjust untuk mentransformasi data yang telah dipilih.
Klik Stop Editing
77
Hasil Transformasi dengan menggunakan metode Similarity
Lakukan langkah tersebut diatas untuk mencoba transformasi Affine dan Projective.
Buat Displacement Link sesuai dengan posisi pada SimpleParcel dan NewParcel
B. Rubbersheet
Rubber sheeting mengkoreksi kesalahan koordinat dengan geometric adjustment,
Sama seperti transformasi, displacement links yang digunakan dalam rubbersheeting ini
digunakan untuk menggambarkan feature yang dipindah.
Tampilkan data \Pelatihan ArcGIS\SpatialAdjustment, pilih rubbersheet.mdb
Transportation, kemudian klik Add
Feature ImportStreet.shp akan di-adjust ke feature Street.shp
Klik kanan pada layer Import StreetsZoom to layer
Mulai editing, dengan klik Start Editing pada Editor Toolbar. Kemudian aktifkan
mode Snap pada semua feature yang ada.
Mulai Adjusment dengan menentukan data yang akan di-adjust terlebih dahulu
melaluli Spatial Adjusment Set Adjust Data...
Pilih ImportStreet kemudian klik OK.
Pilih metode Transformasi, melalui Spatial Adjusment Adjusment Methods
Rubbersheet
Buat Dispalcement Link, dengan klik pada Spatial Adjusment Toolbar, atau button
untuk Multidisplacement Link.
Buat Displacement Link, dengan klik pada spatial Adjusment Toolbar, atau button
untuk Multidisplacement Link. (Untuk Rubbershet labih baik menggunakan
Multidisplacement Link)
78
Klik pada posisi import street, lalu pilih vertex, klik OK
Klik pada posisi import street, lalu pilih vertex, klik OK, muncul kotak isian No of
Link, Tekan Enter
Buat Displacement Link yang lain sesuai dengan posisi pada ImportStreet dan Street
Klik Adjust untuk mentransformasi data yang telah dipilih
Hasil Transformasi dengan menggunakan metode Rubbersheet
79
C. EgdeSnap
Proses edgematching mengatur features sepanjang edge dari satu layer ke features
dari layer addjoin. Layer yang kurang akurat di-adjust, dan layer lainnya sebagai kontrol.
Buka data di \Pelatihan ArcGIS\SpatialAdjustment, pilih EdgeMap.mdb water,
kemudian klik Add
Data StreamNorth dan StreamSouth akan di-matchkan.
Mulai editing, dengan klik Start Editing pada Editor Toolbar. Kemudian aktifkan
mode Snap pada semua feature yang ada
Mulai Adjusment dengan menentukan data yang akan di-adjust terlebih dahulu
melalui Spatial Adjusment Set Adjust Data...
Pilih StreamSouth dan StreamSouth, kemudian klik OK
Pilih metode Transformasi, melalui Spatial Adjusment Adjusment Methods Edge
Snap
Klik Spatial Adjusment Option…
Pada tab General, Pilih Edge Snap pada Adjustment method
Pada tab Edge Match, pilih StreamSouth pada Source Layer dan StreamNort pada
Target Layer
80
Klik OK
Buat Displacement Link antara StreamNorth dan StreamSouth dengan menggunakan
button (Edge Match). Klik kursor antara pertemuan garis StreamNorth dan
StreamSouth sampai muncul endPoint
Klik Adjust untuk mentransformasi data yang telah dipilih
Jangan Lupa untuk Stop Editing dan menyimpan (Save) hasil Editing.
Buat Displacement Link antara StreamSouth dan StreamNorth
Hasil Adjusment menggunakan EdgeSnap