BAB 5 & 6

21

Click here to load reader

Transcript of BAB 5 & 6

Page 1: BAB 5 & 6

BAB 5

HASIL DAN PEMBAHASAN

5.1 Hasil Penelitian

5.1.1. Gambaran daerah penelitian

1) Keadaan geografi

Puskesmas Pagesangan terletak di wilayah Kecamatan Mataram Kota

Mataram yang terdiri dari 3 ( tiga ) Kelurahan, yaitu :

(1) Kelurahan Pagesangan

(2) Kelurahan Mataram Timur

(3) Kelurahan Dasan Agung

Letak Puskesmas Pagesangan meliputi:

Dua kilometer dari Kantor Kecamatan Mataram

Tiga kilometer dari Rumah Sakit Umum Mataram

Tiga kilometer dari Kantor Kota Mataram

Batas – batas wilayah kerja Puskesmas Pagesangan meliputi :

Sebelah Utara : Puskesmas Mataram

Sebelah Timur : Puskesmas Cakranegara

Sebelah Selatan : Puskesmas Jempong

Sebelah Barat : Puskesmas Tanjung Karang

2) Keadaan demografi

Jumlah penduduk di wilayah kerja Puskesmas Pagesangan pada bulan

Desember 2001 adalah 55.838 jiwa, dengan jumlah penduduk laki – laki sebanyak

Page 2: BAB 5 & 6

27.370 jiwa dan jumlah penduduk wanita sebanyak 28.468 jiwa. Untuk lebih

jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 5.1 : Distribusi Jumlah Penduduk Menurut Golongan Umur Wilayah Kerja Puskesmas Pagesangan Bulan November 2002.

Golongan Umur

Kel. Pagesangan

Kel.Mataram Timur

Kel. Dasan Agung

Jumlah Percen

0 – 1 tahun 1002 184 390 1576 41 – 5 tahun 1147 646 1197 2990 65 – 15 tahun 2134 3519 3288 8941 18

15 – 45 tahun 11482 8786 9442 29710 60> 45 tahun 797 3814 1552 6163 12

Total 16562 16949 15869 49380 100

3) Pekerjaan

Dari 30750 jiwa penduduk angkatan kerja, yang bekerja dibidang swasta

sebanyak 20,73 %, PNS / pensiunan / ABRI 21,95 %, buruh 26,34 %

sedang yang tidak bekerja sebanyak 30,98 %.

4) Pendidikan

Pendidikan di wilayah kerja Puskesmas Pagesangan meliputi :

Tingkat Tidak lulus SD: 12,82 %

- SD : 20,9 %

- SMP : 21,56 %

- SMA : 37,81 %

- D3 / Sarjana : 6,91 %

5) Agama

Sebagian besar agama yang dianut di wilayah kerja Puskesmas

Pagesangan adalah agama Islam sebanyak 77,91 %, sedangkan

Page 3: BAB 5 & 6

agama Hindu sebanyak 19,33 %, agama Kristen 1,57 %, dan

agama Budha 1,19 %.

5.1.2. Data khusus hasil penelitian

1) Jenis kelamin responden

Tabel 5.2 Distribusi frekuensi jenis kelamin responden diwilayah kerja Puskesmas Pagesangan bulan November 2002.

No Jenis Kelamin Frekuensi Persentase ( % )1 Laki – laki 18 452 Perempuan 22 55

Jumlah 40 100Pada tabel 5.2 responden lebih dari separoh (55 %) berjenis

kelamin perempuan, yang kemungkinan merupakan anggota

keluarga yang lebih banyak tinggal bersama klien TB Paru di

rumah.

2) Umur responden

Tabel 5.3 Distribusi frekuensi umur responden di wilayah kerja Puskesmas Pagesangan bulan November 2002.

No Umur ( Tahun ) Frekuensi Persentase ( % )1 12 – 25 9 22,52 26 – 35 15 37,53 36 – 45 9 22,54 46 – 55 7 17,5

Jumlah 40 100

Pada tabel 5.3 dari 40 responden yang diteliti terdapat 17,5 %

yang berumur antara 46 - 55 tahun.dan yang terbanyak kelompok

umur 26-35 sebanyak 15 %.

Page 4: BAB 5 & 6

3) Pendidikan responden

Tabel 5.4 Distribusi frekuensi pendidikan responden di wilayah kerja Puskesmas Pagesangan bulan November 2002.

No Pendidikan Frekuensi Persentase ( % )1 Tidak sekolah 3 7,52 SD 10 253 SMP / SMA 24 604 Akademi / PT 3 7,5

Jumlah 40 100

Berdasarkan tabel 5.4 Tingkat pendidikan terbanyak dari 40

responden adalah SMP/SMA yaitu 60 % dan pendidikan terendah

adalah tidak sekolah sebanyak 7,5 %.

4) Pekerjaan responden

Tabel 5.5 Distribusi frekuensi pekerjaan responden di wilayah kerja Puskesmas Pagesangan bulan November 2002.

No Pekerjaan Frekuensi Persentase ( % )1 Tidak bekerja 16 402 Buruh 5 12,53 Swasta 18 454 PNS / ABRI 1 2,5

Jumlah 40 100

Pada tabel 5.5 didapatkan data 45 % responden yang bekerja di

swasta, yang cenderung mempunyai tingkat ekonomi menengah.

Dan 2,5 % dari jumlah responden bekerja sebagai PNS/TNI Polri.

5) Hubungan keluarga responden

Tabel 5.6 Distribusi frekuensi hubungan keluarga responden di wilayah kerja Puskesmas Pagesangan bulan November 2002.

No Hubungan Keluarga Frekuensi Persentase ( % )1 Bapak 3 7,52 Ibu 2 53 Suami 0 04 Istri 6 155 Anak 21 52,56 Menantu 5 12,57 Ipar 3 7,5

Jumlah 40 100

Page 5: BAB 5 & 6

Pada tabel 5.6 dari 40 responden yang diteliti lebih dari separoh

(52,5 % ) mempunyai hubungan sebagai anak, yang

memungkinkan lebih memperhatikan.

6) Tingkat pengetahuan responden

Tabel 5.7 Distribusi frekuensi tingkat pengetahuan responden di wilayah kerja Puskesmas Pagesangan bulan November 2002.

Tingkat pengetahuan Frekuensi Persentase ( % )- Baik 0 0- Cukup 35 95- Kurang 5 5Jumlah 40 100

Pada tabel 5.7 didapatkan data bahwa sebagian besar (95 % )

tingkat pengetahuan responden cukup, yang memungkinkan

responden mempunyai sikap yang baik pula.

7) Perilaku responden

Tabel 5.8 Distribusi frekuensi perilaku responden di wilayah kerja Puskesmas Pagesangan bulan November 2002.

Perilaku Frekuensi Persentase ( % )Aktif 38 95Pasif 2 5Jumlah 40 100

Pada tabel 5.8 sebagian besar ( 85 % ) responden berprilakua

aktif, hal ini perlu dipertahankan untuk mencegah penularan TB

Paru pada anggota keluarga yang lain.

Page 6: BAB 5 & 6

8) Hubungan antara tingkat pengetahuan dengan perilaku responden

Tabel 5.9 Tabel silang antara tingkat pengetahuan terhadap perilaku responden di wilayah kerja Puskesmas Pagesangan bulan November 2002.

Pengetahuan Perilaku TotalAktif Pasif

Kurang 3 7,5 %

25 %

5 12, 5 %

Cukup 35 87,5 %

0 0 %

35 87, 5 %

Baik 0 0 %

0 0 %

0 %

Total 38 95 %

2 5 %

40 (100 %) 100 %

Uji Sperman : P = 0,005

Pada tabel 5.9 perilaku responden sebagian ( 87,5 % ) adalah

aktif, yang dimungkinkan sangat dipengaruhi oleh tingkat

pengetahuan yang dimiliki oleh responden.

Hasil uji statistik dengan korelasi Spearman diperoleh nilai = 0,005

kurang dari nilai = 0,05 maka Ho ditolak. Ini berarti ada hubungan antara

tingkat pengetahuan dengan perilaku klien TB Paru dalam mencegah penularan di

wilayah kerja Puskesmas Pagesangan Kodya Mataram 2002.

5.2 Pembahasan

5.2.1. Tingkat pengetahuan

Berdasarkan tabel 5.9 didapatkan hasil tingkat pengetahuan keluarga

klien TB Paru mengenai penyakit TB Paru yaitu pengertian TB Paru, penyebab,

cara penularan, gejala – gejala, resiko tertular dan cara pencegahan adalah cukup

sebanyak 35 orang ( 87,5 % ), kurang sebanyak 5 orang ( 12,5 % ),. Tingkat

pendidikan keluarga klien TB Paru sebagian besar berpendidikan SMP / SMA

( 60 % ).

Page 7: BAB 5 & 6

Notoatmodjo, S ( 1997: 127 ) mengatakan bahwa pengetahuan adalah

merupakan hasil tahu dan ini terjadi setelah orang melakukan penginderaan

terhadap suatu objek tertentu. Sebagian besar pengetahuan manusia diperoleh

melalui mata dan telinga.

Rogers ( 1974 ) mengatakan bahwa pengetahuan yang dicakup

didalam domain kognitif mempunyai 6 tingkat yaitu dimulai dari tahu,

memahami, aplikasi, analisis, sintesis dan evaluasi.

Depkes RI ( 1999:55 ) menyatakan bahwa penyuluhan TB Paru

dilakukan karena banyak keterkaitan dengan pengetahuan dan perilaku

masyarakat.

Penyuluhan TB dapat dilaksanakan dengan menyampaikan pesan

penting secara langsung atau pun menggunakan media.

5.2.2. Perilaku responden

Berdasarkan hasil pengolahan data pada tabel 5.9 didapatkan data 2

orang perilakuannya pasif ( 5 % ) dan 38 orang perilakunya aktif ( 95 % ). Dari 38

orang didapatkan 3 orang pendidikannya rendah tetapi berperilaku aktif ( 7,5 % ).

Hal ini ditunjang data Puskesmas bahwa tidak ada keluarga klien TB Paru yang

tertular dan rata – rata klien dinyatakan BTA negatif setelah mengalami masa

pengobatan akhir bulan kedua.

Perilaku adalah suatu kegiatan atau aktifitas organisme yang

bersangkutan. Batasan ini mempunyai dua unsur pokok yaitu respon dan stimulus

( rangsangan ).

Page 8: BAB 5 & 6

Respon atau reaksi manusia menurut Notoatmodjo, S ( 1997 )

terdapat 2 bentuk sebagai berikut :

Bentuk pasif yaitu terjadi didalam diri manusia dan tidak langsung dapat dilihat

oleh orang lain dan bentuk aktif yaitu apabila perilaku itu telah dapat diobservasi

secara langsung.

Rogers ( 1974 ) menyatakan bahwa sebelum orang berperilaku baru,

didalam diri orang itu terjadi proses yang berurutan sebagai berikut :

1) Menyadari stimulus ( objek )

2) Merasa tertarik terhadap stimulus

3) Menimbang baik tidaknya stimulus

4) Mencoba melakukan sesuai dengan yang dikehendaki stimulus

5) Adopsi yaitu subjek telah berperilaku baru sesuai dengan

pengetahuan, kesadaran dan sikapnya terhadap stimulus.

5.2.3. Hubungan antara tingkat pengetahuan dengan perilaku keluarga klien TB

Paru dalam mencegah penularan

Uji Korelasi Spearman menunjukkan nilai = 0,005 dan = 0,05

dimana < artinya bahwa terdapat hubungan yang bermakna antara tingkat

pengetahuan dengan perilaku keluarga klien TB Paru dalam mencegah penularan

di wilayah kerja Puskesmas Pagesangan Kodya Mataram tahun 2002. Hal ini

membuktikan semakin baik tingkat pengetahuan, maka perilaku keluarga klien

semakin aktif. Keadaan ini seperti pendapat dari Notoatmodjo, S ( 1997 ) yang

mengatakan bahwa pengetahuan atau kognitif merupakan domain yang sangat

penting untuk terbentuknya tindakan seseorang, karena dari pengalaman dan

Page 9: BAB 5 & 6

penelitian ternyata perilaku yang didasari oleh pengetahuan akan lebih langgeng

dari pada perilaku yang tidak didasari pengetahuan.

Rogers ( 1994 ) menyatakan bahwa apabila penerimaan perilaku baru

atau adopsi perilaku melalui proses yang didasari oleh pengetahuan, kesadaran

dan sikap yang positif maka perilaku tersebut menjadi langgeng ( long lasting ).

Sebaliknya apabila perilaku itu tidak didasari oleh pengetahuan dan kesadaran

tidak akan berlangsung lama.

Strategi untuk memperoleh perubahan perilaku menurut WHO adalah

dengan pemberian informasi, diskusi dan partisipasi. Dengan memberikan

informasi tentang cara hidup sehat, cara pemeliharaan kesehatan, cara

menghindari penyakit, dan aktif berpartisipasi melalui diskusi akan meningkatkan

pengetahuan masyarakat. Dengan pengetahuan yang diperoleh akan menyebabkan

orang berperilaku sesuai dengan pengetahuan yang dimilikinya sehingga

pengetahuan kesehatan sebagai dasar perilaku yang mereka peroleh lebih mantap

dan lebih mendalam yang akhirnya perilaku mereka lebih mantap juga.

Dari 40 responden terdapat 2 oranng responden berpengetahuan

kurang tetapi berperilaku pasif. Hal ini dipengaruhi oleh beberapa faktor.

Menurut H.L Blum dan Lawrence Green menyatakan bahwa ada 3

faktor pokok yang mempengaruhi perilaku yaitu:

1) Faktor predisposisi (pengetahuan, sikap, kepercayaan dan tradisi )

2) Faktor pendukung ( ketersediaan sumber atau fasilitas hidup sehat

dalam keluarga )

3) Faktor pendorong ( sikap dan perilaku petugas kesehatan ).

Page 10: BAB 5 & 6

Berdasarkan paparan diatas menunjukan bahwa ada kesesuaian antara

hasil penelitian dan teori yang dikemukakan, menyatakan ada hubungan antara

pengetahuan dan perilaku.

Page 11: BAB 5 & 6

BAB 6

KESIMPULAN DAN SARAN

Pada bab ini akan disajikan kesimpulan hasil dan pembahasan tentang

penelitian yang telah peneliti lakukan untuk menjawab pertanyaan penelitian

serta saran – saran yang sesuai dengan kesimpulan yang diambil.

6.1. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan maka dapat disimpulkan

sebagai berikut:

1) Tingkat pengetahuan keluarga klien TB Paru tentang penyakit TB Paru di

wilayah kerja Puskesmas Pagesangan Kodya Mataram tahun 2002 adalah

aktif ( 87,5 % ).

2) Perilaku keluarga klien TB Paru tentang penyakit TB Paru dalam

mencegah penularan di wilayah kerja Puskesmas Pagesangan Kodya

Mataram tahun 2002 adalah aktif ( 87,5 % ).

3) Terdapat hubungan yang bermakna antara tingkat pengetahuan dengan

perilaku keluarga klien TB Paru tentang penyakit TB Paru di wilayah

kerja Puskesmas Pagesangan Kodya Mataram tahun 2002 adalah aktif

( 87,5 % ).

Page 12: BAB 5 & 6

6.2. Saran

Saran yang dapat peneliti berikan berdasarkan hasil penelitian adalah sebagai

berikut:

1) Perawat puskesmas

Meskipun tingkat pengetahuan dan perilaku keluarga klien TB Paru

sebagian besar dikategorikan baik, tetapi perlu ditingkatkan penyuluhan

pada keluarga terutama tentang penyebab dan cara penularan TB Paru.

2) Bagi keluarga klien TB Paru

Perlu adanya gerakan menjemur kasur secara rutin baik bagi keluarga

klien TB Paru maupun masyarakat dan memeriksakan diri ke Puskesmas

bagi seluruh anggota keluarga yang kontak serumah dengan penderita TB

Paru.

Page 13: BAB 5 & 6

DAFTAR PUSTAKA

Aditama, Tjandra Yoga. ( 200 ). Tuberkulosis diagnosis Terapi dan Masalahnya. Lab Mikrobakteriologi RSUP Persahabatan. Jakarta.

Amin, M. ( 2000 ). Tuberkulosis – Permasalahanya dan Penanggulangan. Makalah Surabaya.

Depkes RI. ( 2000 ). Pedoman Nasional Penanggulangan Tuberkulosis. Jakarta.

Depkes RI. ( 1999 ). Pedoman Penanggulangan Tuberkulosis. Ditjen PPM & PLP.Jakarta.

Hadi, Sutrisno. ( 2001 ). Metode Research. Andi. Yogyakarta.

Irwanto, dkk. ( 1997 ). Psikologi Umum. Gramedia Pustaka Utama. Jakarta.

Notoatmodjo, S. ( 1997 ). Ilmu Kesehatan Masyarakat. PT. Rineka Cipta. Jakarta.

Page 14: BAB 5 & 6

TABULASI HASIL PENGUMPULAN DATA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS DI WILAYAH KERJA KOTA

MATARAM BULAN NOVEMBER TAHUN 2002 No.

Sampel Karakteristik Responden Pengetahuan Perilaku

Jenis kelamin

Umur Pendidikan Pekerjaan Hubungan keluarga

1 2 1 2 4 5 2 22 2 1 1 1 6 1 13 2 2 3 1 6 1 24 1 3 2 2 5 2 25 1 3 4 3 7 1 26 1 2 1 3 1 2 27 2 4 3 2 1 1 28 1 4 4 3 5 2 29 1 3 3 3 5 2 210 2 2 3 1 6 2 211 1 2 3 3 5 2 212 2 4 2 1 4 2 213 1 1 3 1 5 2 214 1 1 3 1 5 2 215 2 1 3 1 5 2 216 1 1 3 1 5 2 217 2 3 3 3 7 2 218 1 3 3 3 7 2 219 2 3 2 1 4 2 220 2 2 3 1 6 2 221 1 2 3 3 6 2 222 2 2 3 1 5 2 223 2 4 2 3 4 2 224 2 3 3 3 5 2 225 2 2 3 3 5 2 126 1 3 1 3 1 2 227 2 3 2 3 2 2 228 1 1 3 1 5 2 229 2 2 2 2 4 2 230 2 2 4 2 5 3 231 1 1 3 1 5 2 232 2 4 2 1 4 2 233 1 2 3 3 5 2 234 2 2 3 1 5 2 235 1 2 3 3 5 2 236 1 4 2 2 1 1 137 2 4 2 1 4 2 238 2 2 3 3 5 2 239 2 1 3 3 5 2 240 1 2 3 3 5 2 2