BAB 4- Validitas

34
VALIDITAS VALIDITAS EVALUASI PEMBELAJARAN EVALUASI PEMBELAJARAN Disusun oleh : Disusun oleh : Clinton Siregar (5235117115) Clinton Siregar (5235117115) Johannes Clinton (5235117121) Johannes Clinton (5235117121) Mochamad Fajri Ashari (5235117164) Mochamad Fajri Ashari (5235117164) UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA 2013 2013

description

validitas dalam matakuliah statistika

Transcript of BAB 4- Validitas

Page 1: BAB 4- Validitas

VALIDITASVALIDITASEVALUASI PEMBELAJARANEVALUASI PEMBELAJARAN

Disusun oleh :Disusun oleh :Clinton Siregar (5235117115)Clinton Siregar (5235117115)

Johannes Clinton (5235117121)Johannes Clinton (5235117121)Mochamad Fajri Ashari (5235117164)Mochamad Fajri Ashari (5235117164)

UNIVERSITAS NEGERI JAKARTAUNIVERSITAS NEGERI JAKARTA20132013

Page 2: BAB 4- Validitas

PENGERTIAN VALIDITASPENGERTIAN VALIDITAS Berasal dari kata “valid” yang berarti tepat, benar, Berasal dari kata “valid” yang berarti tepat, benar,

dan absah.dan absah. Validitas adalah suatu alat yang digunakan untuk Validitas adalah suatu alat yang digunakan untuk

membuktikan apakah suatu instrumen dapat membuktikan apakah suatu instrumen dapat mengukur dengan tepat apa yang akan di ukur.mengukur dengan tepat apa yang akan di ukur.

Data evaluasi yang baik (sesuai kenyataan) disebut Data evaluasi yang baik (sesuai kenyataan) disebut data valid.data valid.

Validitas bukan hanya ditekankan pada tes itu sendiri, Validitas bukan hanya ditekankan pada tes itu sendiri, tetapi juga pada hasil pengetesan atau skornya.tetapi juga pada hasil pengetesan atau skornya.

Sebuah tes dikatakan valid apabila tes tersebut dapat Sebuah tes dikatakan valid apabila tes tersebut dapat mengukur apa yang hendak diukur.mengukur apa yang hendak diukur.

Page 3: BAB 4- Validitas

Menurut Azwa (1986)Menurut Azwa (1986),, Validitas Validitas berasal dari kata berasal dari kata validity validity yang yang berarti sejauh mana ketepatan dan berarti sejauh mana ketepatan dan kecermatan suatu alat ukur dalam kecermatan suatu alat ukur dalam melakukan fungsi ukurnya. melakukan fungsi ukurnya.

Menurut Nursalam (2003) validitas Menurut Nursalam (2003) validitas adalah suatu ukuran yang adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat kevalidan atau menunjukkan tingkat kevalidan atau kesahihan suatu instrumen.kesahihan suatu instrumen.

Page 4: BAB 4- Validitas

PENGERTIAN VALIDITAS (CONTOH)PENGERTIAN VALIDITAS (CONTOH) Skor yang diperoleh dari hasil mengukur kemampuan

mekanik akan menunjukkan kemampuan seseorang dalam memegang dan memperbaiki mobil, bukan pengetahuan orang tersebut dalam hal yang berkaitan dengan mobil. Tes yang mengukur pengetahuan tentang mobil bukanlah tes yang valid untuk mekanik.

Bila kita hendak mengetahui berat sebuah cincin emas maka kita harus menggunakan alat penimbang berat emas agar hasil penimbangannnya valid. Jika menggunakan alat penimbang badan memang mengukur berat, tidak akan valid untuk menimbang berat cincin emas karena perbedaan berat yang sangat kecil pada berat emas itu tidak akan terlihat pada alat ukur berat badan.

Page 5: BAB 4- Validitas

PENGERTIAN VALIDITASPENGERTIAN VALIDITAS

Page 6: BAB 4- Validitas

MACAM-MACAM VALIDITASMACAM-MACAM VALIDITAS Validitas LogisValiditas Logis

Validitas IsiValiditas Isi Validitas Konstruk (Construct Validitas Konstruk (Construct

Validity)Validity)

Validitas EmpirisValiditas Empiris Validitas Konkuren (Concurrent Validitas Konkuren (Concurrent

Validity)Validity) Validitas Prediksi (Predictive Validity)Validitas Prediksi (Predictive Validity)

Page 7: BAB 4- Validitas

VALIDITAS LOGISVALIDITAS LOGIS Mengandung kata “logis” yang berarti penalaran.Mengandung kata “logis” yang berarti penalaran.

Contoh : membuat karanganContoh : membuat karangan Jika seorang penulis membuat karangan Jika seorang penulis membuat karangan

sesuai aturan yang sesuai aturan yang berlaku maka secara logis berlaku maka secara logis karangan penulis itu sudah baik.karangan penulis itu sudah baik.

Jenis-Jenis :Jenis-Jenis :Validitas Isi Validitas Isi Validitas Konstruk (Construct Validity)Validitas Konstruk (Construct Validity)

Page 8: BAB 4- Validitas

VALIDITAS ISI (CURRENT VALIDITY)VALIDITAS ISI (CURRENT VALIDITY) Mengukur tujuan khusus tertentu yang sejajar Mengukur tujuan khusus tertentu yang sejajar

dengan materi atau isi pelajaran yang diberikan.dengan materi atau isi pelajaran yang diberikan.

Validitas isi dapat diusahakan tercapainya sejak Validitas isi dapat diusahakan tercapainya sejak saat penyusunan dengan cara memerinci materi saat penyusunan dengan cara memerinci materi kurikulum atau materi buku pelajaran.kurikulum atau materi buku pelajaran.

Page 9: BAB 4- Validitas

SSebuah tes di katakan memiliki isi apabila ebuah tes di katakan memiliki isi apabila mengukur sesuai dengan domain dan tujuan mengukur sesuai dengan domain dan tujuan khusus tertentu yang sama dengan isi khusus tertentu yang sama dengan isi pelajaran yang telah di berikan di kelas. pelajaran yang telah di berikan di kelas.

Soal matematika di katakan valid apabila Soal matematika di katakan valid apabila hanya mengukur kemampuan matematika, hanya mengukur kemampuan matematika, bukan mengukur kemampuan bahasa.bukan mengukur kemampuan bahasa.

Page 10: BAB 4- Validitas

Prosedur yang dapProsedur yang dapaat di gunakan antara lain:t di gunakan antara lain:1)  Mendefinisikan domain yang hedak diukur1)  Mendefinisikan domain yang hedak diukur..2)  Menentukan domain yang akan diukur oleh 2)  Menentukan domain yang akan diukur oleh masing-masing soalmasing-masing soal..3)  Membandingkan masing-masing soal dengan 3)  Membandingkan masing-masing soal dengan domain yang sudah domain yang sudah di tetapkan.di tetapkan.

**domain ini sama halnya dengan kisi-kisidomain ini sama halnya dengan kisi-kisi

Page 11: BAB 4- Validitas

VALIDITAS KONSTRUKSI (VALIDITAS KONSTRUKSI (CONSTRUCT CONSTRUCT VALIDITYVALIDITY))

SSebuahebuahKonstruksi yang dimaksud Konstruksi yang dimaksud berupa rekaan berupa rekaan psikologis yang berkaitan dengan aspek-aspek psikologis yang berkaitan dengan aspek-aspek ingatan, pemahaman, aplikasi, analisis, sintesis, ingatan, pemahaman, aplikasi, analisis, sintesis, dan evaluasi.dan evaluasi.

Konstruk (Konstruk (constructconstruct) adalah sesuatu yang ) adalah sesuatu yang berkaitan dengan fenomena dan objek yang berkaitan dengan fenomena dan objek yang abstrak, tetapi gejalanya dapat diamati dan dapat abstrak, tetapi gejalanya dapat diamati dan dapat diukurdiukur, , contohnyacontohnya g grafitasirafitasi yang yang dapat dijadikan dapat dijadikan sebagai contoh bagaimana memahami konstruk. sebagai contoh bagaimana memahami konstruk.

Page 12: BAB 4- Validitas

Ketika buah apel jatuh ke tanah, konstruk Ketika buah apel jatuh ke tanah, konstruk tentang grafitasi dapat digunakan untuk tentang grafitasi dapat digunakan untuk menjelaskan dan memperkirakan jatuhnya buah menjelaskan dan memperkirakan jatuhnya buah apel yang di amatiapel yang di amati tetapi tetapi kita tidak dapat kita tidak dapat melihat yang dimaksud dengan konstruk melihat yang dimaksud dengan konstruk grafitasi itu sendirigrafitasi itu sendiri. .

Konstruksi disini bukan susunan, melainkan Konstruksi disini bukan susunan, melainkan rekaan phsikologis yang merinci isi jiwa dalam rekaan phsikologis yang merinci isi jiwa dalam beberapa aspek, seperti: ingatan, pemahaman, beberapa aspek, seperti: ingatan, pemahaman, aplikasi, dan seterusnya. Tindakan pembagian aplikasi, dan seterusnya. Tindakan pembagian ini hanya sementara untuk mempermudah ini hanya sementara untuk mempermudah mempelajari.mempelajari.

Page 13: BAB 4- Validitas

Sebuah Sebuah tes di katakan memiliki validitas konstruksi tes di katakan memiliki validitas konstruksi apabila soal-soalnya mengukur setiap aspek berfikir apabila soal-soalnya mengukur setiap aspek berfikir seperti yang di uraikan dalam seperti yang di uraikan dalam SStandar tandar KKompetensiompetensi (SK)(SK), , KKompetensi ompetensi DDasarasar (KD) (KD), maupun indi, maupun indikkator yang ator yang terdapat dalam kurikulum.terdapat dalam kurikulum.

Contoh :Contoh :““Siswa dapat membedakan perangkat keras input Siswa dapat membedakan perangkat keras input dengan output.”dengan output.”Maka butir soal tes adalah perintah untuk Maka butir soal tes adalah perintah untuk membedakan perangkat keras input dan output.membedakan perangkat keras input dan output.

Page 14: BAB 4- Validitas

VALIDITAS EMPIRISVALIDITAS EMPIRIS Mengandung kata “empiris” yang berarti pengalaman.Mengandung kata “empiris” yang berarti pengalaman. Artinya, sebuah instrument dikatakan validitas empiris Artinya, sebuah instrument dikatakan validitas empiris

jika sudah diuji dan dibuktikan dengan pengalaman.jika sudah diuji dan dibuktikan dengan pengalaman. Contoh:Contoh:

Seseorang dikatakan kreatif apabila dari pengalaman sehari-Seseorang dikatakan kreatif apabila dari pengalaman sehari-hari sudah terbukti bahwa orang itu dapat menghasilkan ide-hari sudah terbukti bahwa orang itu dapat menghasilkan ide-ide kreatif.ide kreatif.

Jenis-Jenis:Jenis-Jenis:Validitas Konkuren (Validitas Konkuren (Concurrent ValidityConcurrent Validity))Validitas Prediksi (Validitas Prediksi (PredictivePredictive))

Page 15: BAB 4- Validitas

VALIDITAS KONKUREN (VALIDITAS KONKUREN (CONCURRENT CONCURRENT VALIDITYVALIDITY))

• Validitas ini lebih umum dikenal dengan Validitas Empiris.Validitas ini lebih umum dikenal dengan Validitas Empiris.• Dalam hal ini hasil tes dihubungkan dengan pengalaman.Dalam hal ini hasil tes dihubungkan dengan pengalaman.• Pengalaman selalu mengenai hal yang sudah lampau Pengalaman selalu mengenai hal yang sudah lampau

sehingga data pengalaman tersebut sekarang sudah ada (ada sehingga data pengalaman tersebut sekarang sudah ada (ada sekarang/sekarang/concurrentconcurrent).).

• Dalam membandingkan hasil sebuah tes maka diperlukan Dalam membandingkan hasil sebuah tes maka diperlukan suatu kriteria atau alat banding.suatu kriteria atau alat banding.

• Contoh:Contoh:Seorang guru ingin mengetahui apakah tes sumatif yang disusun Seorang guru ingin mengetahui apakah tes sumatif yang disusun sudah valid atau belum.sudah valid atau belum.Untuk itu diperlukan sebuah kriterium masa lalu yang datanya Untuk itu diperlukan sebuah kriterium masa lalu yang datanya sekarang sudah dimiliki, misalnya nilai ulangan harian atau nilai sekarang sudah dimiliki, misalnya nilai ulangan harian atau nilai ulangan sumatif yang lalu.ulangan sumatif yang lalu.

Page 16: BAB 4- Validitas

VALIDITAS PREDIKSI (VALIDITAS PREDIKSI (PREDICTIVE VALIDITYPREDICTIVE VALIDITY))

• Memiliki kemampuan untuk meramalkan apa yang Memiliki kemampuan untuk meramalkan apa yang akan terjadi pada masa yang akan datang.akan terjadi pada masa yang akan datang.

• Contoh : tes masuk perguruan tinggi.Contoh : tes masuk perguruan tinggi.• Sebagai alat pembanding adalah nilai-nilai yang Sebagai alat pembanding adalah nilai-nilai yang

diperoleh Mahasiswa setelah mengikuti kegiatan diperoleh Mahasiswa setelah mengikuti kegiatan belajar di kampus.belajar di kampus.

• Jika ternyata seorang siswa yang mendapat nilai Jika ternyata seorang siswa yang mendapat nilai tertinggi dalam tes masuk tetapi gagal dalam tertinggi dalam tes masuk tetapi gagal dalam prestasi semester satu, maka tes ujian masuk itu prestasi semester satu, maka tes ujian masuk itu tidak memiliki validitas prediksi.tidak memiliki validitas prediksi.

Page 17: BAB 4- Validitas

MENGHITUNG VALIDITASMENGHITUNG VALIDITAS

Teknik yang digunakan adalah teknik Teknik yang digunakan adalah teknik korelasi korelasi product moment product moment yang yang dikemukakan oleh Pearson.dikemukakan oleh Pearson.

Rumus korelasi Product Moment ada Rumus korelasi Product Moment ada dua macam, yaitu:dua macam, yaitu: Korelasi Korelasi product moment product moment dengan dengan

simpangan.simpangan. Korelasi Korelasi product moment product moment dengan angka dengan angka

kasar.kasar.

Page 18: BAB 4- Validitas

RUMUS KORELASI PRODUCT MOMENT RUMUS KORELASI PRODUCT MOMENT DENGAN SIMPANGANDENGAN SIMPANGAN

Page 19: BAB 4- Validitas

RUMUS KORELASI PRODUCT MOMENT RUMUS KORELASI PRODUCT MOMENT DENGAN ANGKA KASARDENGAN ANGKA KASAR

Dimana:rxy = koefisien korelasi antara variable X dan Y

Page 20: BAB 4- Validitas

CONTOH PERHITUNGAN KORELASI PRODUCT MOMENT DENGAN CONTOH PERHITUNGAN KORELASI PRODUCT MOMENT DENGAN SIMPANGANSIMPANGAN

Menghitung validitas tes prestasi belajar Menghitung validitas tes prestasi belajar matematika. matematika.

Sebagai kriterium diambil rata-rata ulangan yang Sebagai kriterium diambil rata-rata ulangan yang akan dicari validitasnya diberi kode X dan rata-akan dicari validitasnya diberi kode X dan rata-rata nilai harian diberi kode Y.rata nilai harian diberi kode Y.

Kemudian dibuat tabel persiapan sebagai Kemudian dibuat tabel persiapan sebagai berikut :berikut :

Page 21: BAB 4- Validitas

Contoh Perhitungan Korelasi Product Moment dengan Contoh Perhitungan Korelasi Product Moment dengan SimpanganSimpangan

Page 22: BAB 4- Validitas

CONTOH PERHITUNGAN KORELASI PRODUK MOMEN CONTOH PERHITUNGAN KORELASI PRODUK MOMEN DENGAN ANGKA KASARDENGAN ANGKA KASAR

Page 23: BAB 4- Validitas

KORELASI PRODUCT MOMENTKORELASI PRODUCT MOMENT

Besar koefisien korelasi :Besar koefisien korelasi : 0,80 sampai 1,00,80 sampai 1,0 : sangat tinggi: sangat tinggi 0,60 sampai 0,800,60 sampai 0,80 : tinggi: tinggi 0,40 sampai 0,600,40 sampai 0,60 : cukup: cukup 0,20 sampai 0,400,20 sampai 0,40 : rendah: rendah 0,0 sampai 0,200,0 sampai 0,20 : sangat rendah: sangat rendah

Korelasi PositifKorelasi Positif : adanya hubungan korelasi : adanya hubungan korelasi yang sejajar.yang sejajar.Korelasi NegatifKorelasi Negatif : adanya hubungan : adanya hubungan korelasi yang berkebalikankorelasi yang berkebalikan

Page 24: BAB 4- Validitas

VALIDITAS BUTIR SOAL ATAU VALIDITAS ITEMVALIDITAS BUTIR SOAL ATAU VALIDITAS ITEM

Sebuah item dikatakan valid apabila memiliki Sebuah item dikatakan valid apabila memiliki dukungan yang besar terhadap skor total.dukungan yang besar terhadap skor total.

Sebuah item memiliki validitas yang tinggi jika Sebuah item memiliki validitas yang tinggi jika skor pada item memiliki kesejajaran dengan skor skor pada item memiliki kesejajaran dengan skor total.total.

Kesejajaran ini dapat diartikan dengan korelasi, Kesejajaran ini dapat diartikan dengan korelasi, sehingga untuk mengetahui validitas item sehingga untuk mengetahui validitas item digunakan rumus korelasi.digunakan rumus korelasi.

Page 25: BAB 4- Validitas
Page 26: BAB 4- Validitas

MENCARI VALIDITAS ITEMMENCARI VALIDITAS ITEM

Page 27: BAB 4- Validitas
Page 28: BAB 4- Validitas
Page 29: BAB 4- Validitas

MENCARI VALIDITAS ITEM (CARA-2)MENCARI VALIDITAS ITEM (CARA-2)

Page 30: BAB 4- Validitas
Page 31: BAB 4- Validitas

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI VALIDITASVALIDITAS

1. Faktor dari tes itu sendiri1. Faktor dari tes itu sendiri Petunjuk pengerjaan tidak jelas.Petunjuk pengerjaan tidak jelas. Istilah / kata-kata soal terlalu asing.Istilah / kata-kata soal terlalu asing. Tingkat kesukaran dari item-item tesTingkat kesukaran dari item-item tes Susunan item tes yang kurang baik.Susunan item tes yang kurang baik. Pernyataan yang tidak jelas sehingga menyebabkan salah Pernyataan yang tidak jelas sehingga menyebabkan salah

tafsir.tafsir.

2. Faktor dari siswa :2. Faktor dari siswa : Mengalami gangguan emosionalMengalami gangguan emosional Menebak-nebak jawaban.Menebak-nebak jawaban. Kekurangan waktu.Kekurangan waktu. Menyontek.Menyontek.

Page 32: BAB 4- Validitas

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI VALIDITASVALIDITAS

3. Status dari kelompok dan kriterium :3. Status dari kelompok dan kriterium : Tes tergantung kriteria suatu kelompok, contoh: kelompok Tes tergantung kriteria suatu kelompok, contoh: kelompok

berdasarkan usia, jenis kelamin, latar belakang, dan lain-lain.berdasarkan usia, jenis kelamin, latar belakang, dan lain-lain.

Penggunaan kriterium.Penggunaan kriterium. Dalam menilai koefisien validitas kita diharuskan Dalam menilai koefisien validitas kita diharuskan

mempertimbangkan hakekat mempertimbangkan hakekat penggunaan kriterium.penggunaan kriterium. Contoh:Contoh: Tes bakat matematik hanya valid untuk meramalkan Tes bakat matematik hanya valid untuk meramalkan

pencapaian belajar siswa pencapaian belajar siswa dalam pelajaran fisika yang banyak menuntuk perhitungan dalam pelajaran fisika yang banyak menuntuk perhitungan

angka.angka.

Page 33: BAB 4- Validitas

SUMBERSUMBER

Arikunto Suharsimi, Arikunto Suharsimi, Dasar-Dasar-Dasar Evaluasi PendidikanDasar Evaluasi Pendidikan, , Bumi Aksara, 2009.Bumi Aksara, 2009.

Page 34: BAB 4- Validitas

Sekian dan Terima Sekian dan Terima KasihKasih