bab 4 :: pertemuan 4 Manajemen Proyek Sistem Informasi

17
bab 4 :: pertemuan 4 Manajemen Proyek Sistem Informasi Memilih Pendekatan Proyek yang Tepat

description

bab 4 :: pertemuan 4 Manajemen Proyek Sistem Informasi. Memilih Pendekatan Proyek yang Tepat. Tujuan. Pada akhir bagian ini diharapkan Anda mampu untuk : Mendapatkan sejumlah karakteristik sistem yang akan dikembangkan selama perencanaan proyek. - PowerPoint PPT Presentation

Transcript of bab 4 :: pertemuan 4 Manajemen Proyek Sistem Informasi

Page 1: bab 4 :: pertemuan 4 Manajemen Proyek Sistem Informasi

bab 4 :: pertemuan 4Manajemen Proyek Sistem Informasi

Memilih Pendekatan Proyek

yang Tepat

Page 2: bab 4 :: pertemuan 4 Manajemen Proyek Sistem Informasi

Tujuan

Pada akhir bagian ini diharapkan Anda mampu untuk :

• Mendapatkan sejumlah karakteristik sistem yang akan dikembangkan selama perencanaan proyek.

• Memilih model proses yang tepat pada penggunaan model proses waterfall.

• Mengurangi resiko dengan membuat prototype yang tepat• Mengurangi resiko lainnya melalui implementasi proyek

tambahan

Page 3: bab 4 :: pertemuan 4 Manajemen Proyek Sistem Informasi

Pendahuluan

Karakteristik pengembangan SW o Secara in-house

• Tim proyek dan pengguna termasuk dalam organisasi yang sama.

• Celah proyek telah dipertimbangkan pada portfolio sistem berbasis komputer yang ada.

• Metodologi dan teknologi yang digunakan tidak diseleksi oleh manajer proyek, tetapi berdasarkan standar lokal

o Melalui Software House• Untuk pelanggan yang berbeda, metodologi dan teknologi yang

digunakan seragam/sama

Tahapan ini sering dijuga disebut perencanaan teknik atau analisa proyek, yaitu melakukan pemilihan metodologi dan teknologi yang paling sesuai dalam sebuah proyek

Page 4: bab 4 :: pertemuan 4 Manajemen Proyek Sistem Informasi

Tahapan Analisa Proyek

Identifikasi proyek yang objective-driven atau product-driven.

Proyek objective-driven lebih dipentingkan dari pada proyek product-driven, MENGAPA ?

Page 5: bab 4 :: pertemuan 4 Manajemen Proyek Sistem Informasi

Tahapan Analisa Proyek

Menganalisa karakteristik proyek.

Caranya dengan menjawab pertanyaan berikut:• Apakah sistem yg diimplementasikan termasuk sistem

berorientasi data atau berorientasi pada kontrol ?• Apakah software yg diproduksi merupakan paket umum atau

aplikasi yang spesifik ?• Apakah sistem yg diimplementasikan menggunakan alat bantu

tertentu yg harus dikembangkan lebih dahulu ?• Apakah sistem yg dibuat tersebut aman ?• Bagaimana kondisi lingkungan di mana hardware dan software

tersebut iimplementasikan ?

Page 6: bab 4 :: pertemuan 4 Manajemen Proyek Sistem Informasi

Tahapan Analisa Proyek

Identifikasi proyek untuk resiko tingkat tinggi.

o Jika pada awal proyek ketidakpastiannya semakin besar, maka semakin besar pula risiko kegagalannya.

o Untuk mengurangi resiko kegagalan kenali tipe dari ketidakpastian

o Ada 3 tipe ketidakpastian• Ketidakpastian produk• Ketidakpastian proses• Ketidakpastian resource

Page 7: bab 4 :: pertemuan 4 Manajemen Proyek Sistem Informasi

Tahapan Analisa Proyek

Mendapatkan sejumlah permintaan user dalam implementasinya nanti.

Hal ini bisa mempengaruhi proyek, jika kenyataannya perusahaan telah memiliki standart tertentu

Page 8: bab 4 :: pertemuan 4 Manajemen Proyek Sistem Informasi

Tahapan Analisa Proyek

Seleksi yang menyeluruh terhadap pendekatan life-cycle

• Sistem kontrol, sistem yg real time harus diimplementasikan dengan menggunakan metodologi tertentu.

• Sistem informasi, sistem informasi membutuhkan metodologi seperti SSDM/teknik informasi yg sesuai dengan tipe lingkungan.

• Aplikasi umum, aplikasi SSDM harus dipikirkan lebih seksama jika ingin mengembangkan sistem yang bersifat umum, karena SSDM lebih berorientasi pada user yg spesifik.

• Teknik khusus, perlu dikembangkan jika sistem membutuhkan pendukung dalam mengembangkan aplikasi secara keseluruhan.

• Lingkungan hardware, lingkungan dimana sistem dioperasikan dapat menjadi suatu batasan terhadap proses imlementasi

• Sistem keamanan, sistem yang baik adalah sistem yang mampu menunjang keamanan serta dapat diandalkan

• Kebutuhan penting, pendekatan prototype perlu dilakukan jika terdapat ketidakpastian mengenai paltform hardware/software, sehingga tidak perlu melakukan perombakan besar-besaran jika sistem membutuhkan perubahan.

Page 9: bab 4 :: pertemuan 4 Manajemen Proyek Sistem Informasi

Daftar Isi Rencana Teknik

1. Pendahuluan dan rangkuman batasan pengembangan sistema) Karakter sistem yg dikembangkanb) Resiko dan ketidakpastian proyekc) Kebutuhan user yg berhubungan dengan implementasi

2. Rekomendasi pendekatana) seleksi terhadap model metodologi atau proses tertentub) metode pengembanganc) software tools yang dibutuhkand) target lingkungan hardware/software

3. Implementasia) lingkungan pengembangan yg dibutuhkanb) lingkungan maintenance yg dibutuhkanc) training yg dibutuhkan

4. Implikasia) produk dan aktivitas proyek (ini akan berakibat langsung pada jadwal proyek

serta pengerjaan proyek secara umum).b) keuangan (laporan ini penting untuk menyusun pembiayaan proyek)

Page 10: bab 4 :: pertemuan 4 Manajemen Proyek Sistem Informasi

Pemilihan Model Proses

Proses adalah sebuah aktivitas atau lebih yang harus dilakukan untuk mencapai suatu hasil

Model proses yaitu suatu proses yang aktivitasnya bisa diorganisir dengan cara yang berbeda-beda

Yang paling penting adalah memilih metode pengembangan yang akan digunakan sebagai model proses dan juga bagaimana menspesifikasikan metode tersebut agar dapat diaplikasikan

Contoh SSADM, bisa tidak semua bagian dari SSADM harus dilakukan

Page 11: bab 4 :: pertemuan 4 Manajemen Proyek Sistem Informasi

Metode Terstruktur

• Terdiri dari kumpulan langkah-langkah dan aturan-aturan yang jika diaplikasikan akan menghasilkan produk dari suatu sistem, misalnya berupa data flow diagram

• Tiap-tiap produk tersebut harus didokumentasikan dengan seksama

• Metode-metode yang lebih rumit seringkali dilakukan dengan pendekatan yang lebih intuitif, sehingga menyebabkan munculnya beberapa biaya tambahan

Page 12: bab 4 :: pertemuan 4 Manajemen Proyek Sistem Informasi

Rapid Application Development

• Diperlukan dalam situasi dimana user akan lebih mudah menerima pendekatan profesional daripada metode terstruktur

• Ttidak hanya mencakup penggunaan beberapa elemen dari metode terstruktur (seperti diagram logical data structure), tapi juga mengadopsi bentuk pendekatan lainnya seperti Joint Application Development (JAD)

• Bentuk lain dari aplikasi RAD adalah time-boxing dimana scope project dibatasi oleh deadline yang bersifat tertutup. Apabila ada pekerjaan tambahan maka deadlinenya akan ditetapkan setelah time-boxes berakhir.

Page 13: bab 4 :: pertemuan 4 Manajemen Proyek Sistem Informasi

Model Waterfall

• Waterfall model merupakan pendekatan klasik dari pengembangan suatu sistem

• Dapat juga disebut sebagai pendekatan one-shot. • Model ini merupakan sebuah rangkaian aktifitas pengembangan

proyek yang bekerja dari atas ke bawah. Namun, model ini juga memungkinkan adanya iterasi dari suatu tahap ke tahap sebelumnya sebagai koreksi jika terdapat perubahan dalam sistem.

• Pendekatan waterfall memungkinkan prediksi terhadap lamanya waktu penyelesaian proyek dengan memperhatikan kemungkinan iterasi ke tahap sebelumnya sehingga efektivitas pengembangan proyek dapat ditingkatkan.

Page 14: bab 4 :: pertemuan 4 Manajemen Proyek Sistem Informasi

Model V-process

• V-Process Model merupakan perincian dari waterfall model yang lebih menekankan pada perlunya aktivitas validasi dalam penyesuaian aktivitas dengan produk yang dihasilkan.

• Pada V-Process model terdapat penjabaran tahapan Testing pada waterfall Model.Setiap tahapan yang dijabarkan pada V-Process model mempunyai pasangan pada tahapan lainnya, sehingga bila ditemukannya adanya cacat pada produk yang dihasilkan, maka akan dilakukan pengiriman kembali pada bagian pengembangan dan dilakukan pengerjaan ulang sampai hasilnya sesuai dengan apa yg telah dispesifikasikan.

Page 15: bab 4 :: pertemuan 4 Manajemen Proyek Sistem Informasi

Model Spiral

• Cara lain dalam mengimplementasikan waterfall model.• Metode spiral dilakukan karena pada waterfall model masih

dimungkinkan hilangnya salah satu aktivitas di akhir rangkaian aktifitas model waterfall.

• Keuntungan model ini adalah semakin besar levelnya maka tingkat kepercayaan akan semakin tinggi sehingga akan memperbesar kemungkinan sukses dari keseluruhan proyek yang dikembangkan.

• Kerugian model ini terletak pada besarnya biaya yang dikeluarkan untuk memperbaiki kekurangan pada suatu level tertentu yang memungkinkan pengulangan kembali pekerjaan dari tahap awal.

Page 16: bab 4 :: pertemuan 4 Manajemen Proyek Sistem Informasi

Software Prototype

• Sebuah model yang memiliki satu atau lebih aspek dalam sebuah proyek.

• Prototipe tujuannya untuk memperjelas asumsi mengenai bentuk sistem yang dikehendaki

• Pengembangannya terdiri dari (1) pengembangan aplikasi, (2) testing yang cepat, dan (3) biaya yang murah.

• Dapat diklasifikasikan sebagai: Throw-away Prototypes, Evolutionary prototypes, or Incremental prototypes.

• Alasan yang dikemukakan pada prototiping adalah:− Belajar dari pengalaman− Pengalaman yang baik− Keterlibatan user− Kejelasan requirement, meskipun hanya sebagian− Menunjukkan konsistensi dan kesempurnaan suatu spesifikasi− Menurunkan kebutuhan dokumentasi− Menurunkan biaya pemeliharaan− Batasan fitur− Hasil produksi yang diharapkan

Page 17: bab 4 :: pertemuan 4 Manajemen Proyek Sistem Informasi

Tools

• Tidak ada tools yang istimewa dalam pembuatan prototype, tapi ada beberapa alat yang dapat membuatnya menjadi lebih mudah dan praktis

• Application building tools mempunyai beberapa fitur yang memungkinkan sistem informasi berbasis komputer untuk di set menjadi lebih cepat sehingga dapat didemonstrasikan kepada user.

• Tools lain yang umum adalah 3GL dan 4GL. − Namun kekurangan pada 3GL terletak pada kesulitan untuk

mengganti program setelah program tersebut mengalami beberapa kali perubahan.

− Sedangkan penggunaan 4GL memungkinkan user, khusunya yang paham IT untuk mengembangkan prototipenya sendiri.