BAB 4 Perancangan Sistem Informasi Akuntansi Pembelian...
-
Upload
truongphuc -
Category
Documents
-
view
230 -
download
3
Transcript of BAB 4 Perancangan Sistem Informasi Akuntansi Pembelian...
BAB 4
Perancangan Sistem Informasi Akuntansi Pembelian bahan baku
PT. Siaga Ratindotama
4.1 Analysis Document
4.1.1 The Task
4.1.1.1 Purpose
Pengembangan sistem informasi akuntansi pembelian bahan baku pada PT.
Siaga Ratindotama dilakukan untuk mengoptimalisasi proses pencatatan transaksi-
transaksi pembelian dan utang usaha perusahaan serta melakukan update terhadap
persediaan bahan baku, mulai dari permintaan pembelian dari bagian gudang,
pemesanan pembelian, penerimaan barang pesanan, retur pembelian, pencatatan
utang, sampai pencatatan pembayaran, dimana sebelumnya sistem pembelian
perusahaan masih manual.
PT. Siaga Ratindotama membutuhkan suatu sistem informasi akuntansi yang
akurat, tepat waktu dan dapat diandalkan untuk mendukung proses-proses yang
berhubungan dengan pembelian bahan baku, dimana dengan adanya informasi
yang diolah dalam bentuk laporan dapat membantu perusahaan dalam mengambil
keputusan yang bersifat strategis.
Dengan sistem informasi akuntansi ini diharapkan kinerja bagian pembelian
dapat lebih efektif dan efisien dan bagian pembelian juga dapat memantau tingkat
persediaan bahan baku melalui sistem. Sistem dapat melakukan update secara
otomatis terhadap persediaan setelah dilakukannya pembelian dan memberikan
80
alert terhadap persediaan bahan baku yang telah mencapat reorder point sehingga
kegiatan pembelian dapat segera dilaksanakan.
4.1.1.2 System Definition
Sistem informasi akuntansi pembelian bahan baku yang digunakan PT. Siaga
Ratindotama sebagai alat bantu untuk menangani proses pembelian bahan baku
perusahaan mulai dari adanya permintaan pembelian, pemesanan pembelian,
penerimaan barang pesanan, retur pembelian, pencatatan utang sampai dengan
pencatatan pembayaran. Sistem ini merupakan sistem semi terkomputerisasi yang
berkaitan dengan persediaan bahan baku perusahaan. Sistem menggunakan
arsitektur client server yang terhubung dalam jaringan LAN (Local Area Network).
Masing-masing client terhubung ke server dan menggunakan PC (Personal
Computer) berbasis windows. Pengembangan dilakukan untuk mengatasi
permasalahan yang ditemui dalam sistem berjalan perusahaan yang selama ini
masih manual.
Untuk lebih jelasnya, system definition dari sistem informasi akuntansi
pembelian bahan baku PT. Siaga Ratindotama dapat dilihat pada tabel berikut ini.
81
Tabel 4.1 System Definition dengan kriteria FACTOR
Functionality
Mendukung kegiatan operasional pembelian dengan adanya
pencatatan dan pengendalian internal serta tersedianya
laporan-laporan yang memadai dan informasi yang reliable
atas proses pembelian mulai dari permintaan pemesanan,
pemesanan pembelian penerimaan barang pesanan, retur
pembelian, pencatatan utang, sampai pencatatan
pembayaran.
Application
Domain
Karyawan pembelian, karyawan gudang, karyawan finance,
karyawan akuntansi.
Condition Sistem informasi akuntansi pembelian ini dikembangkan
berdasarkan usulan untuk mengatasi permasalahan yang di
temukan dalam proses pembelian perusahaan berjalan yang
masih manual.
Technology Menggunakan beberapa PC (Personal Computer) yang
dihubungkan dengan menggunakan jaringan LAN (Local
Area Network) dan dengan penambahan beberapa device
umum lainnya seperti printer dan fax.
Objects Karyawan, bahan baku, pemasok, Daftar Kebutuhan Bahan
Baku(DKBB), Surat Permintaan Pembelian(SPP), Surat
Order Pembelian(SOP), Laporan Penerimaan Barang(LPB),
retur, dan utang.
Responsibility Media komunikasi dan alat administrasif yang efisien dan
dapat di andalkan dalam pencatatan dan penyediaan
informasi – informasi dalam kegiatan operasional
pembelian.
82
4.1.1.3 Context
4.1.1.3.1 Problem Domain
Prosedur yang diusulkan penulis terhadap sistem pembelian di PT. Siaga
Ratindotama adalah sebagai berikut:
a. Prosedur Permintaan Pembelian
Bagian gudang melakukan permintaan pembelian kepada bagian
pembelian berdasarkan Daftar Kebutuhan Bahan baku dari bagian perencanaan
produksi dan apabila terdapat bahan baku yang mencapai titik ROP (Reorder
Point) yang masing-masing dapat diuraikan sebagai berikut:
Bagian gudang menerima Daftar Kebutuhan Bahan Baku dari bagian
perencanaan produksi dan melakukan entry Daftar Kebutuhan Bahan Baku
tersebut ke dalam sistem, yang akan secara otomatis memeriksa bahan baku
yang tersedia di gudang. Jika persediaan bahan baku yang dibutuhkan tidak
tersedia atau tidak mencukupi maka bagian gudang akan membuat Surat
Permintaan Pembelian.
Terdapat suatu reminder atau alert yang aktif pada sistem sehingga pada saat
terdapat bahan baku yang mencapai titik ROP (Reorder Point), bagian
gudang dapat segera melakukan permintaan pembelian dan membuat Surat
Permintaan Pembelian.
Bagian Gudang akan membuat Surat Permintaan Pembelian sebanyak 2
rangkap. Rangkap pertama diserahkan kepada bagian pembelian dan rangkap
ke-2 diserahkan kepada bagian akuntansi. Data-data permintaan pembelian
disimpan di dalam database permintaan pembelian oleh bagian gudang.
83
b. Prosedur Pemesanan Pembelian
Bagian pembelian memproses permintaan pembelian dari bagian gudang
dan menghubungi pemasok untuk meminta Surat Penawaran Harga yang
dilakukan agar perusahaan mendapatkan harga bersaing dari pemasok dengan
syarat pembayaran yang diinginkan. Setelah mendapatkan Surat Penawaran
Harga dari pemasok, bagian pembelian akan memilih pemasok yang
menawarkan harga yang paling menguntungkan dengan syarat pembayaran
yang diinginkan.
Bagian pembelian kemudian membuat Surat Order Pembelian sebanyak
3 rangkap untuk melakukan pesanan pembelian kepada pemasok yang dipilih.
Surat Order Pembelian rangkap ke-1 dikirimkan kepada pemasok melalui fax,
rangkap ke-2 diserahkan kepada bagian gudang sebagai dokumen dasar untuk
menerima bahan baku dari pemasok, dan rangkap ke-3 diserahkan kepada
bagian akuntansi. Data-data pesanan pembelian disimpan dalam database order
pembelian oleh bagian pembelian.
c. Prosedur Penerimaan Persediaan
Bagian gudang menerima kiriman persediaan bahan baku yang dipesan
dari pemasok disertai dengan surat jalan dari pemasok. Bagian gudang
membandingkan Surat Order Pembelian rangkap ke-2 yang diterima
sebelumnya dari bagian pembelian dengan surat jalan dari pemasok.
Setelah dokumen yang dibandingkan sesuai, kemudian bagian gudang
dengan diawasi oleh bagian pembelian memeriksa secara fisik kiriman barang
84
yang diterimanya termasuk dari segi kuantitas, berat/timbangan dan kualitas
barang yang diterima serta kesesuaiannya dengan dokumen yang ada.
Setelah perhitungan fisik selesai dan ternyata semuanya sesuai, bagian
gudang membuat Laporan Penerimaan Barang sebanyak 3 rangkap sebagai
bukti bahwa bahan baku telah diterima. Rangkap ke-1 diberikan kepada
pemasok, rangkap ke-2 diberikan kepada bagian akuntansi, rangkap ke-3
diberikan kepada bagian pembelian beserta dengan copy surat jalan.
Pembuatan LPB dengan menggunakan sistem akan secara otomatis
mengubah kuantitas persediaan bahan baku pada sistem berdasarkan kuantitas
bahan baku yang diterima. Data-data penerimaan disimpan dalam database
penerimaan bahan baku oleh bagian gudang, Bagian gudang bertanggung jawab
untuk menyimpan dan mengatur tata letak penyimpanan bahan baku.
Bagian pembelian menerima faktur dari pemasok lalu memeriksa dan
membandingkannya dengan data-data Order Pembelian pada database, dan
Laporan Penerimaan Barang rangkap ke-3 beserta copy surat jalan yang
diterima dari bagian gudang. Kemudian bagian pembelian akan menyerahkan
faktur tersebut kepada bagian akuntansi.
Setelah menerima Laporan Penerimaan Barang rangkap ke-2, bagian
akuntansi akan membandingkannya dengan Surat Order Pembelian (SOP)
rangkap ke-3 dan Surat Permintaan Pembelian rangkap ke-2 yang diterima
sebelumnya. Apabila sesuai, bagian akuntansi akan melakukan pencatatan
utang atas pembelian ke dalam sistem.
85
d. Prosedur Retur Pembelian
Apabila terdapat bahan baku yang rusak atau tidak sesuai dengan
pesanan maka bagian gudang akan melakukan konfirmasi kepada bagian
pembelian mengenai bahan baku yang akan di retur. Bagian pembelian
kemudian menghubungi pemasok melalui telepon untuk konfirmasi atas retur
pembelian tersebut.
Retur biasanya akan ditukar dengan bahan baku yang sama tetapi dalam
kondisi tertentu, misalnya pemasok tidak dapat mengganti barang yang diretur,
retur akan mengurangi utang atas pembelian terhadap pemasok tersebut
Setelah menerima perintah retur dari bagian pembelian, maka bagian
gudang akan membuat Nota Retur sebanyak 3 rangkap sebagai bukti bahan
baku yang akan diretur. Pembuatan Nota Retur dengan menggunakan sistem
akan sekaligus mengubah kuantitas persediaan bahan baku yang berkurang
akibat adanya retur. Data-data retur pembelian disimpan dalam database retur
pembelian.
Nota retur rangkap ke-1 diserahkan kepada pemasok dan kemudian
pemasok akan memberikan dokumen Tanda Terima Retur sebagai bukti bahwa
retur bahan baku telah diterima.
Nota Retur rangkap ke-2 diserahkan ke bagian pembelian beserta Tanda
Terima Retur dari Pemasok. Berdasarkan dokumen tersebut, bagian pembelian
akan mengubah status retur menjadi telah diterima yang sekaligus akan
mengubah kuantitas persediaan bahan baku berdasarkan bahan baku yang
diterima. Untuk retur pembelian yang mengurangi utang pembelian maka
bagian pembelian akan membuat dokumen Nota Debit sebanyak 2 rangkap
86
untuk mengurangi utang pembelian. Nota Debit rangkap ke-1 diberikan kepada
pemasok melalui fax, rangkap ke-2 diberikan kepada bagian akuntansi.
Nota Retur rangkap ke-3 diserahkan kepada bagian akuntansi. Nota retur
rangkap ke-3 dan Nota Debit rangkap ke-2 digunakan oleh bagian akuntansi
sebagai dasar untuk melakukan pencatatan atas transaksi retur yang diperlukan.
e. Prosedur Pembayaran dan utang usaha
Bagian akuntansi akan menyesuaikan dokumen-dokumen yang
diterimanya, melakukan pencatatan, dan menyimpan data-data utang yang
timbul akibat pembelian bahan baku yang dilakukan ke dalam database utang.
Setiap bulan bagian akuntansi akan mencetak Daftar Utang yang
mendekati jatuh temponya, kemudian menyerahkannya beserta dokumen-
dokumen terkait (Surat Permintaan Pembelian, Surat Order Pembelian, Laporan
Penerimaan Barang, Faktur, dan Nota Debit) kepada manajer keuangan untuk
diperiksa dan diotorisasi.
Daftar Utang yang telah diotorisasi dan dokumen terkait kemudian
diserahkan kepada bagian finance. Berdasarkan Daftar Utang dan dokumen
yang diterima, bagian finance melakukan pembayaran kepada pemasok dengan
cara transfer atau cek. Bagian finance kemudian memasukkan data-data
pembayaran ke dalam sistem dan mencetak Bukti Pembayaran sebanyak 2
rangkap. Rangkap pertama dari bukti pembayaran tersebut diberikan kepada
pemasok. dan rangkap ke-2 diserahkan kepada bagian akuntansi. Kemudian
bagian finance akan menyimpan data-data mengenai pembayaran ke dalam
database.
87
Setelah menerima pembayaran, pemasok akan menyerahkan tanda terima
pembayaran kepada bagian finance. Kemudian bagian finance akan mencap
Lunas dokumen-dokumen yang berkaitan dengan transaksi tersebut. Dokumen-
dokumen terkait beserta Bukti pembayaran rangkap ke-2 dan tanda terima
pembayaran dari pemasok yang telah dicap lunas dikembalikan kepada bagian
akuntansi.
Setiap akhir bulan bagian akuntansi akan mencetak Laporan Pembelian,
Laporan Retur Pembelian, Laporan Saldo Utang, Laporan Analisis Kinerja
Pemasok, dan Jurnal.
Bila bahan baku yang akan dipesan belum ada pada master bahan baku,
bagian pembelian akan melakukan register atas bahan baku tersebut. Pada saat
melakukan register, bagian pembelian akan memasukkan detail bahan baku yang
bersangkutan. Apabila terjadi peningkatan atau penurunan tingkat permintaan,
maka bagian pembelian dapat melakukan perubahan nilai ROP dan EOQ pada
sistem sesuai dengan keadaan yang sedang dihadapi, berdasarkan kebijakan
perusahaan.
Bagian pembelian juga bertugas untuk menambahkan data-data pemasok
yang dijadikan sebagai pemasok bahan baku. Apabila terjadi perubahan identitas
atau data pemasok, maka bagian pembelian dapat mengubah dan melakukan
update terhadap data pemasok tersebut. Dan apabila terdapat data pemasok yang
sudah tidak diperlukan lagi, maka bagian pembelian dapat menghapusnya.
Untuk lebih jelasnya, berikut gambar Rich picture sistem informasi akuntansi
pembelian bahan baku yang diusulkan.
88
Gambar 4.1 Rich Picture sistem informasi akuntansi
pembelian bahan baku yang diusulkan
89
89
4.1.1.3.2 Application Domain
Sistem Informasi Akuntansi Pembelian Bahan baku yang diusulkan dapat
mendukung tugas-tugas dan tanggung jawab karyawan bagian gudang, bagian
pembelian, bagian akuntansi, dan bagian finance. Tugas-tugas utama dalam
application domain yaitu permintaan pembelian, pemesanan pembelian,
penerimaan pesanan, retur pembelian, pencatatan utang dan pembayarannya serta
pencetakan laporan-laporan. Adanya tampilan menu memudahkan user sistem
dalam menggunakan sistem ini.
4.1.2 Problem Domain
4.1.2.1 Cluster
Model sistem informasi akuntansi pembelian pada PT. Siaga Ratindotama
secara keseluruhan terdiri dari beberapa cluster yaitu karyawan, pemasok, bahan
baku, pemesanan, penerimaan, dan utang usaha. Untuk lebih jelasnya gambar 4.2
berikut adalah gambaran model sistem informasi akuntansi pembelian PT. Siaga
Ratindotama.
Gambar 4.2 Model sistem informasi akuntansi Pembelian
PT. Siaga Ratindotama
90
4.1.2.2 Structure
Struktur “Karyawan” dengan pola hubungan generalisasinya yang
menggambarkan karyawan yang akan menggunakan sistem informasi akuntansi
pembelian perusahaan. Seperti yang terlihat pada gambar 4.3.
Gambar 4.3 Struktur “Karyawan”
Pada gambar 4.4 terlihat struktur tunggal dari pemasok tanpa pola hubungan
asosiasi, generalisasi, ataupun agregasi.
Gambar 4.4 Struktur “Pemasok”
Pada gambar 4.5 terlihat struktur tunggal dari bahan baku tanpa pola
hubungan asosiasi, generalisasi ataupun agregasi.
Gambar 4.5 Struktur ”Bahan_Baku”
91
Pada gambar 4.6 terlihat struktur Pemesanan yang terdiri dari class Surat
Permintaan Pembelian ”SPP”, class Surat Order Pembelian ”SOP”, dan class
Daftar Kebutuhan Bahan Baku ”DKBB”. Class "SPP” mempunyai hubungan
asosiasi dengan class ”SOP” dan class ”DKBB”. 1 class ”SPP” dapat mengakses
satu sampai banyak class ”SOP” dan 1 class ”DKBB” dapat mengakses 0 sampai
banyak class ”SPP” .
Gambar 4.6 Struktur “Pemesanan”
Pada gambar 4.7 terlihat bahwa struktur ”Penerimaan” terdiri dari class
”LPB” dan class ”Retur”. Class ”LPB” mempunyai hubungan asosiasi dengan
class ”Retur”.
Gambar 4.7 Struktur “Penerimaan”
Pada gambar 4.8 digambarkan struktur “Utang_usaha” yang hanya terdiri
dari class ”Utang” tanpa pola hubungan asosiasi, generalisasi ataupun agregasi.
Gambar 4.8 Struktur “Utang_usaha”
92
Pada Gambar 4.9 menunjukkan Class diagram Sistem Informasi Akuntansi
Pembelian PT. Siaga Ratindotama. Hubungan class ”Gudang” dengan class ”SPP”
dan class ”SPP dengan class ”Bahan_Baku” terjadi ketika transaksi permintaan
pembelian dilakukan pada saat bahan baku tertentu telah mencapai titik ROP.
Permintaan pembelian yang dilakukan apabila jumlah yang diminta pada DKBB
tidak mencukupi digambarkan dengan hubungan antara class ”Gudang” dengan class
”DKBB” dan class ”DKBB” dengan class ”SPP”. Hubungan antara class ”DKBB”
dengan class ”Bahan_Baku” menunjukkan pengecekan atas ketersediaan bahan baku
yang dibutuhkan berdasarkan DKBB.
Dilanjutkan dengan hubungan asosiasi antara class ”Pembelian” dengan class
”SOP” dan class ”SOP” dengan class ”SPP” dan class ”SOP” dengan class
”Pemasok” yang terjadi ketika transaksi pemesanan pembelian dilakukan. Class
“Bahan_Baku” mempunyai hubungan agregasi dengan class “Pemasok” karena
pemasok merupakan penyedia bahan baku.
Selanjutnya hubungan antara class “Gudang” dengan class “LPB” dan class
“LPB” dengan class “SOP” yang terjadi ketika transaksi penerimaan pembelian
dilakukan. Dan hubungan antara class “LPB” dengan class “Bahan_Baku”
menunjukkan pembuatan LPB secara otomatis akan menimbulkan update atas
persediaan bahan baku.
Hubungan antara class “Gudang” dengan class “Retur” dan class “Retur”
dengan class “LPB” dan class “Retur” dengan class “Bahan_Baku” terjadi ketika
retur pembelian dilakukan. Hubungan antara class “Pembelian dengan class “Retur”
dan class “Retur” dengan class “Utang” terjadi ketika bagian pembelian membuat
Nota debit yang menimbulkan update atas utang pembelian akibat retur yang terjadi.
93
Hubungan antara class “Akuntansi” dengan class “Utang” dan class “Utang”
dengan class “LPB” terjadi ketika pencatatan atas pembelian dilakukan. Selanjutnya
hubungan antara class “Finance” dengan class “Utang” terjadi ketika pembayaran
atas utang dilakukan.
Gambar 4.9 Class Diagram Sistem Informasi Akuntansi Pembelian Bahan Baku
4.1.2.3 Classes
Karyawan
94
Class “Karyawan” merupakan kumpulan objek – objek dari orang yang
berkerja pada PT. Siaga Ratindotama yang terkait dengan sistem informasi
akuntansi pembelian bahan baku. Class ”Karyawan mengeneralisasikan property
dan behaviornya kepada class ”Gudang”, class ”Pembelian”, class ”Akuntansi”,
dan class ”Finance”. Gambar 4.10 dibawah menunjukkan class ”Karyawan” dan
statechart diagramnya.
Gambar 4.10 Class “Karyawan” dan statechart diagramnya
Class “Gudang” merupakan kumpulan objek-objek dari karyawan yang
melakukan permintaan pembelian, menerima pesanan pembelian dari pemasok,
dan melakukan retur pembelian. Gambar 4.11 menunjukkan model keterlibatan
class “Gudang” dalam event saat permintaan pembelian diajukan, pesanan diterima
dari pemasok, dan saat terjadinya retur pembelian.
Gambar 4.11 Class “Gudang” dan statechart diagramnya
95
Class “Pembelian” merupakan kumpulan objek-objek dari karyawan yang
mengurus pembelian mulai dari pemesanan pembelian kepada pemasok hingga
pengupdatean data bahan baku dan pemasok pada sistem. Gambar 4.12
menunjukkan model keterlibatan class “Pembelian” dalam event saat pemesanan
pembelian diajukan kepada pemasok, selama proses pembelian, dan saat terjadinya
retur pembelian.
Gambar 4.12 Class “Pembelian” dan statechart diagramnya
Class “Akuntansi” merupakan kumpulan objek-objek dari karyawan yang
bertugas melakukan pencatatan atas transaksi pembelian, membuat daftar utang
dan membuat laporan-laporan terkait. Gambar 4.13 menunjukkan model
keterlibatan class “Akuntansi” dalam event saat pencatatan utang atas pembelian,
pembuatan daftar utang, dan pada saat laporan setiap akhir bulan dibuat.
96
Gambar 4.13 Class “Akuntansi” dan statechart diagramnya
Class “Finance” merupakan kumpulan objek-objek dari karyawan yang
bertugas melakukan pembayaran utang atas pembelian. Gambar 4.14 menunjukkan
model keterlibatan class “Finance” dalam event saat pencatatan pembayaran utang.
Gambar 4.14 Class “Finance” dan statechart diagramnya
Bahan_Baku
Class “Bahan_Baku” merupakan kumpulan objek-objek dari bahan baku
yang dibeli oleh perusahaan dari pemasok. gambar 4.15 menunjukkan model
keterlibatan class “Bahan_Baku” dalam event mulai dari diregister dalam sistem,
dan kemudian akan dilakukan update secara berulang dalam sistem.
Gambar 4.15 Class “Bahan_Baku” dan statechart diagramnya
97
Pemasok
Class “Pemasok” merupakan kumpulan objek-objek dari orang atau
perusahaan darimana perusahaan membeli pasokan bahan bakunya. Gambar 4.16
menunjukkan model keterlibatan class “Pemasok” dalam event mulai dari
dimasukkan ke dalam daftar kontak perusahaan, dan kemudian akan dilakukan
update secara berulang di dalam sistem sesuai kebutuhan.
Gambar 4.16 Class “Pemasok” dan statechart diagramnya
DKBB
Class “DKBB” merupakan kumpulan Daftar Kebutuhan Bahan Baku yang
diajukan oleh bagian perencanaan produksi kepada bagian gudang untuk meminta
bahan baku yang dibutuhkan dalam proses produksi. Gambar 4.17 menunjukkan
event dimana class “DKBB” terjadi ketika dilakukan entry data-data DKBB yang
diajukan oleh bagian perencanaan produksi ke dalam sistem, dan kemudian
disimpan di dalam sistem.
98
Gambar 4.17 Class “DKBB” dan statechart diagramnya
SPP
Class “SPP” merupakan kumpulan dokumen-dokumen Surat Permintaan
Pembelian (SPP). Gambar 4.18 menunjukkan event dimana class “SPP” terjadi
ketika dibuat pada saat bahan baku perlu dibeli, dan kemudian dapat dicetak.
Gambar 4.18 Class “SPP” dan statechart diagramnya
SOP
Class “SOP” merupakan kumpulan dokumen-dokumen Surat Order
Pembelian (SOP). Gambar 4.19 menunjukkan event dimana class “SOP” terjadi
ketika dibuat setelah permintaan pembelian bahan baku diterima, kemudian
disimpan dan dapat dicetak.
99
Gambar 4.19 Class “SOP” dan statechart diagramnya
LPB
Class “LPB” merupakan kumpulan dokumen-dokumen Laporan Penerimaan
Barang (LPB). Gambar 4.20 menggambarkan event dimana class “LPB” terjadi
ketika pesanan pembelian bahan baku diterima, kemudian disimpan dan dapat
dicetak.
Gambar 4.20 Class “LPB” dan statechart diagramnya
Retur
100
Class “Retur” merupakan kumpulan dokumen-dokumen yang berhubungan
dengan retur barang yang terjadi yaitu nota retur untuk retur dengan penggantian
bahan baku serupa dan nota debit untuk retur yang mengurangi utang pembelian.
Gambar 4.21 menunjukkan event dimana class “Retur” terjadi ketika bahan baku
yang dibeli akan diretur kembali kepada pemasok, dan kemudian dibuat nota retur
untuk bahan baku yang akan diganti dengan bahan baku yang sama atau nota debit
untuk bahan baku yang akan mengurangi utang pembelian pada kondisi tertentu.
Kemudian disimpan dan dapat dicetak.
Gambar 4.21 Class “Retur” dan statechart diagramnya
Utang
Class “Utang” merupakan kumpulan utang-utang perusahaan terhadap
pemasok yang timbul akibat transaksi pembelian. Gambar 4.22 menunjukkan event
dimana class “Utang” terjadi, ketika pencatatan atas utang dilakukan oleh bagian
101
akuntansi berdasarkan transaksi yang terjadi, kemudian disimpan dan dilakukan
update atas utang ketika terjadi retur yang mengurangi jumlah utang.
Gambar 4.22 Class “Utang” dan statechart diagramnya
4.1.2.4 Events
Berikut ini merupakan event table dari sistem informasi akuntansi pembelian
bahan baku PT. Siaga Ratindotama seperti yang terlihat pada tabel 4.2.
102
Tabel 4.2 Event table sistem informasi akuntansi pembelian bahan baku
PT.Siaga Ratindotama
Class Event K
arya
wan
Gud
ang
Pem
belia
n
Aku
ntan
si
Fina
nce
Bah
anB
aku
Pem
asok
DK
BB
SPP
SOP
LPB
Ret
ur
Uta
ng
Dibuat + + + + +
Register + +
Update data *
Login + + + + +
Logout +
+ + + +
Membuat DKBB * +
Membuat SPP * +
Mebuat SOP * +
Membuat LPB * +
Membuat nota retur * +
Membuat nota debit * +
Mencatat Utang * +
Membuat Daftar Utang *
Membuat laporan-laporan *
Mencatat Pembayaran * +
Memasukkan detail transaksi
* * * * * *
Menyimpan + + + + + +
Mencetak * * * *
Update Pemasok *
Update Bahan Baku *
Update Utang *
Dihapus + + + + +
Keterangan:
103
“ + ” untuk event yang terjadi nol sampai satu kali
“ * ” untuk event yang terjadi nol sampai berulang kali
4.1.3 Application Domain
4.1.3.1 Usages
4.1.3.1.1 Overview
Terdapat 4 aktor yang akan menggunakan sistem informasi akuntansi
pembelian ini, yaitu karyawan bagian gudang, bagian pembelian, bagian akuntansi
dan bagian finance dengan enam belas use case di dalam sistem informasi
akuntansi tersebut yang akan digambarkan dalam use case diagramnya.
4.1.3.1.2 Actors
Actor Specification dari sistem informasi pembelian bahan baku pada PT.
Siaga Ratindotama adalah sebagai berikut:
Tabel 4.3 Actor specification untuk “Karyawan Gudang”
Gudang
Tujuan Karyawan yang bertanggung jawab untuk melakukan permintaan
pembelian, penerimaan bahan baku yang dipesan dari pemasok,
dan melakukan retur pembelian jika terjadi retur.
Karakteristik Karyawan gudang harus mengetahui kebutuhan bahan baku
perusahaan dan melakukan permintaan pembelian secara tepat,
serta memiliki pengetahuan dan ketelitian untuk mengecek kualitas
dan kuantitas bahan baku yang diterima dari pemasok.
Contoh Pada saat ada bahan baku tertentu yang mencapai ROP (titik
pemesanan kembali) atau pada saat bahan baku yang diminta
dalam Daftar Kebutuhan Bahan Baku tidak mencukupi, bagian
104
gudang akan melakukan pemesanan kembali. Bagian gudang
menggunakan sistem untuk membuat SPP dan sistem akan
mencatat karyawan gudang yang membuat SPP tersebut.
Table 4.4 Actor specification untuk “Karyawan Pembelian”
Pembelian
Tujuan Karyawan yang bertanggung jawab untuk melakukan pesanan
pembelian kepada pemasok, menangani transaksi pembelian yang
terjadi, dan membuat nota debit jika terjadi retur pembelian yang
mengurangi utang. Selain itu bagian pembelian juga bertanggung
jawab dalam melakukan register, melakukan update, dan
menghapus data-data bahan baku dan pemasok.
Karakteristik Karyawan pembelian harus mengetahui bahwa bahan baku yang
akan dipesan benar-benar sesuai dengan kebutuhan perusahaan
dan melakukan pencatatan transaksi pembelian ke dalam sistem
dengan tepat.
Contoh Bagian pembelian membuat Surat Order Pembelian (SOP)
berdasarkan Surat Permintaan Pembelian (SPP) dari bagian gudang
dengan mengentry data-data transaksi pesanan pembelian tersebut
ke dalam sistem dan mengirimkannya dengan fax ke pemasok yang
dipilih.
105
Tabel 4.5 Actor specification untuk “Karyawan Akuntansi”
Akuntansi
Tujuan Karyawan yang bertanggung jawab untuk mencatat utang,
membuat Daftar Utang, dan mencetak laporan-laporan yang
berkaitan dengan transaksi pembelian pada setiap akhir periode
atau sesuai dengan kebutuhan perusahaan.
Karakteristik Karyawan akuntansi harus memiliki ketelitian dalam mencatat
utang, memastikan validitas utang yang timbul dari transaksi
pembelian dan mengecek tanggal jatuh tempo masing-masing
utang sehingga pembayaran dapat dilakukan secara tepat waktu.
Disamping itu bagian akuntansi menggunakan sistem untuk
mencetak laporan-laporan yang dibutuhkan.
Contoh Bagian akuntansi mencatat utang yang timbul dari transaksi
pembelian ke dalam sistem dan mencetak laporan-laporan yang
dibutuhkan untuk keperluan pengambilan keputusan.
106
Tabel 4.6 Actor specification untuk “Karyawan Finance”
Finance
Tujuan Karyawan finance bertanggung jawab untuk melakukan
pembayaran utang kepada pemasok dan mencatat pembayaran
utang yang dilakukannya.
Karakteristik Karyawan finance harus memiliki ketelitian dalam membayarkan
jumlah utang yang tepat kepada pemasok yang tepat dan
menjamin keakuratan data-data pembayaran yang dimasukkan ke
dalam sistem.
Contoh Bagian finance melakukan pembayaran atas utang sesuai dengan
Daftar Utang dari bagian akuntansi dan mencatat pembayaran
utang yang telah dilakukannya ke dalam sistem. Sistem akan
mencatat bagian finance yang melakukan pembayaran utang yang
bersangkutan.
4.1.3.1.3 Use cases
Gambar 4.23 menunjukkan use case diagram dari perancangan sistem
informasi akuntansi pembelian bahan baku PT. Siaga Ratindotama.
107
Gambar 4.23 Use Case Diagram Sistem Informasi Akuntansi
Pembelian Bahan Baku PT.Siaga Rationdotama
108
Berikut ini merupakan use case specification dari usecase yang terdapat pada
Sistem informasi akuntansi pembelian bahan baku PT. Siaga Ratindotama, seperti
yang dapat dilihat pada tabel 4.7 sampai 4.23.
Tabel 4.7 Usecase Specification “Mengentry DKBB”
Membuat DKBB
Usecase Menjelaskan proses entry data-data yang yang ada di DKBB yang
diserahkan oleh bagian perencanaan produksi untuk meminta bahan
baku yang akan digunakan dalam proses produksi. Bagian gudang
akan menlakukan entry data-data DKBB tersebut ke dalam sistem dan
sistem akan mengecek apakah bahan baku yang dibutuhkan masih
tersedia dan mencukupi. Jika bahan baku yang diminta tersedia maka
akan dilakukan pemisahan bahan baku yang dibutuhkan dan sistem
akan melakukan update atas persediaan bahan baku secara otomatis.
Jika tidak tersedia atau tidak mencukupi, maka sistem akan secara
otomatis menghitung jumlah bahan baku yang kurang dan akan
dilakukan permintaan pembelian.
Object DKBB, BahanBaku, Karyawan
Function Add, Cancel, Save DKBB
Actor Gudang
109
Tabel 4.8 Usecase Specification “Membuat SPP”
Membuat SPP
Usecase Menjelaskan proses pembuatan SPP, dimulai ketika terdapat bahan
baku tertentu yang mencapai titik pemesanan kembali (ROP) atau
ketika bahan baku yang dibutuhkan sesuai DKBB tidak mencukupi.
Jika permintaan pembelian dilakukan berdasarkan ROP, bagian gudang
akan membuat SPP ketika terdapat reminder dari sistem mengenai
bahan baku mana saja yang telah mencapai titik pemesanan kembali.
Kemudian bagian gudang akan menyesuaikan dan melakukan entry
permintaan pembelian yang bersangkutan. Jika permintaan pembelian
dilakukan berdasarkan ketidakcukupan bahan baku atas DKBB, maka
data-data mengenai bahan baku yang tidak mencukupi yang
sebelumnya telah dimasukkan sesuai dengan DKBB akan muncul pada
form SPP. Dan bagian gudang akan mengecek dan menyesuaikannya.
Selanjutnya dilakukan validasi atas No_SPP, Kode_BahanBaku dan
No_DKBB yang diperlukan (jika ada).
Object SPP, DKBB, BahanBaku, Karyawan
Function Add, Cancel, Save, Print SPP
Actor Gudang
110
Tabel 4.9 Usecase Specification “Membuat SOP”
Membuat SOP
Usecase Menjelaskan proses pembuatan SOP, dimulai ketika bagian pembelian
membuat SOP berdasarkan SPP yang diterimanya dari bagian gudang.
Bagian pembelian akan melakukan input nama pemasok yang dipilih,
dan memasukkan harga bahan baku yang akan dibeli berdasarkan Surat
Penawaran Harga dari pemasok yang dipilih. Sistem akan secara
otomatis menghitung subtotal dan totalnya setelah semua data telah
diisi dengan lengkap, sistem akan melakukan validasi atas semua data
apakah telah dimasukkan dengan benar. Setelah itu bagian pembelian
dapat mennyimpan data-data SOP ke dalam sistem dan mencetaknya.
Object SOP, SPP, BahanBaku, Pemasok, Karyawan
Function Add, Cancel, Save, Print SOP
Actor Gudang
Tabel 4.10 Usecase Specification “Membuat LPB”
Membuat LPB
Usecase Menjelaskan proses pembuatan LPB oleh bagian gudang setelah memeriksa kualitas dan kuantitas bahan baku pesanan yang diterima dari pemasok sesuai dengan spesifikasi pada SOP. Bagian gudang akan memasukkan nomor surat jalan dan memilih nomor SOP yang bersangkutan. Sistem akan melakukan validasi terhadap nomor SOP dan secara otomatis keluar detail barang-barang yang dipesan dalam SOP. Kemudian bagian gudang akan memasukkan jumlah masing-masing barang yang diterima. Setelah selesai, LPB dapat disimpan dan jika semua bahan baku pesanan telah diterima LPB tersebut dapat dicetak. Pembuatan LPB akan menimbulkan update atas persediaan bahan baku berdasarkan kuantitas yang diterima.
Object LPB, SOP, BahanBaku, Pemasok, Karyawan
Function Add, Cancel, Save, Print LPB
Actor Gudang
111
Tabel 4.11 Usecase Specification “Membuat Nota Retur”
Membuat Nota Retur
Usecase Menjelaskan proses pembuatan Nota Retur oleh bagian gudang,
diawali ketika bagian gudang menerima perintah retur dari bagian
pembelian. Bagian gudang akan memilih nomor LPB yang berkaitan
dengan bahan baku yang akan diretur. Sistem akan melakukan validasi
nomor LPB untuk mengetahui detail bahan baku dan pemasok pada
SOP. Kemudian bagian pembelian memasukkan detail dari bahan baku
yang akan diretur, menyimpan dan mencetaknya. Setelah disimpan,
sistem akan melakukan update jumlah bahan baku yang tersedia.
Setelah bahan baku pengganti diterima dari pemasok, bagian pembelian
mengubah status retur menjadi telah diterima yang sekaligus akan
menimbulkan update atas persediaan bahan baku yang berubah akibat
penerimaan bahan baku pengganti.
Object Retur, Pemasok, SOP, LPB, BahanBaku, Karyawan
Function Add, Cancel, Save, Print Nota Retur
Actor Gudang
112
Tabel 4.12 Usecase Specification “Membuat Nota Debit”
Membuat Nota Debit
Usecase Menjelaskan proses pembuatan Nota Debit oleh bagian pembelian
ketika terjadi retur pembelian yang mengurangi utang pembelian.
Dimulai ketika bagian pembelian menerima Nota Retur dari bagian
gudang, melakukan validasi nomor Retur untuk mengetahui detail retur
tersebut, dan menghitung jumlah utang pembelian yang harus didebit.
Kemudian Nota Debit tersebut disimpan dan dicetak. Pembuatan Nota
Debit akan secara otomatis menimbulkan update atas utang yang
berubah akibat terjadinya retur yang mengurangi utang.
Object Retur, Pemasok, LPB, BahanBaku, Utang, Karyawan
Function Add, Cancel, Save, Print Nota Debit
Actor Pembelian
Tabel 4.13 Usecase Specification “Register Bahan Baku”
Register Bahan Baku
Usecase Menjelaskan proses registrasi bahan baku ke dalam sistem. Dimulai
ketika akan dilakukan pembelian bahan baku yang belum terdaftar di
sistem, bagian pembelian akan memasukkan data bahan baku tersebut
dan sebelumnya mengecek data bahan baku tersebut apakah sudah
terdaftar di sistem. Jika belum, setelah input data bahan baku tersebut
valid, akan disimpan di dalam database. Pada masing-masing bahan
baku dapat ditentukan nilai ROP dan EOQ nya berdasarkan kebijakan
perusahaan.
Object BahanBaku
Function Add, edit, Cancel, Save BahanBaku
Actor Pembelian
113
Tabel 4.14 Usecase Specification “Register Pemasok”
Register Pemasok
Usecase
Menjelaskan proses registrasi pemasok ke dalam sistem. Dimulai ketika
akan dilakukan pembelian bahan baku kepada pemasok yang belum
terdaftar di sistem, bagian pembelian akan memasukkan data pemasok
tersebut dan sebelumnya mengecek data pemasok tersebut apakah
sudah terdaftar di di sistem. Jika belum, setelah input data-data yang
berhubungan dengan pemasok valid, akan disimpan di dalam database.
Object Pemasok
Function Add, edit, Cancel, Save Pemasok
Actor Pembelian
Tabel 4.15 Usecase Specification “Mencatat Utang”
Mencatat Utang
Usecase Menjelaskan proses pencatatan utang yang timbul akibat transaksi
pembelian bahan baku perusahaan oleh bagian akuntansi. Diawali
ketika bagian akuntansi menerima dokumen-dokumen terkait dengan
transaksi pembelian, kemudian sistem akan melakukan validasi nomor
SOP dan nomor Nota Debit (jika ada) serta menghitung total utang.
Karyawan akuntansi akan memasukkan data-data yang dibutuhkan,
kemudian disimpan dalam sistem.
Object Utang, SPP, SOP, LPB, Retur, Pemasok, Karyawan
Function Add, Cancel, Save Utang
Actor Akuntansi
114
Tabel 4.16 Usecase Specification “Membuat Daftar Utang”
Membuat Daftar Utang
Usecase Menjelaskan proses pembuatan Daftar Utang yang merupakan daftar
dari utang-utang yang sudah mendekati jatuh temponya. Bagian
akuntansi akan memasukkan periode tanggal jatuh tempo utang yang
akan dilunasi dan sistem akan melakukan validasi utang yang tanggal
jatuh temponya berada diantara periode yang dimasukkan, menghitung
total utang tersebut dan menampilkannya. Kemudian karyawan
akuntansi akan mencetak Daftar Utang tersebut.
Object Utang, Pemasok. Karyawan
function Print Daftar Utang
Actor Akuntansi
Tabel 4.17 Usecase Specification “Membuat Laporan Pembelian”
Membuat Laporan Pembelian
Usecase Menjelaskan proses pencetakan Laporan Pembelian yang dilakukan
oleh bagian akuntansi. Karyawan akuntansi memasukkan periode dan
memilih jenis laporannya berdasarkan tanggal, bahan baku atau
pemasok. Sistem akan mengecek SOP yang tanggalnya berada diantara
periode yang dimasukkan, menghitung total pembelian, dan
menampilkannya. Kemudian karyawan akuntansi akan mencetak
laporan tersebut.
Object SOP, BahanBaku, Pemasok, Karyawan
Function Print Laporan Pembelian
Actor Akuntansi
115
Tabel 4.18 Usecase Specification “Membuat Laporan Retur Pembelian”
Membuat Laporan Retur Pembelian
Usecase Menjelaskan proses pencetakan Laporan Retur Pembelian oleh bagian
akuntansi. Karyawan akuntansi memasukkan periode dan memilih jenis
laporannya berdasarkan tanggal, bahan baku atau pemasok. Sistem
akan mengecek Retur yang tanggal returnya berada diantara periode
yang dimasukkan, menghitung total retur, dan menampilkannya.
Kemudian karyawan akuntansi akan mencetak laporan tersebut.
Object Retur, BahanBaku, Pemasok, Karyawan
Function Print Laporan Retur Pembelian
Actor Akuntansi
Tabel 4.19 Usecase Specification “Membuat Laporan Saldo Utang”
Membuat Laporan Saldo Utang
Usecase Menjelaskan proses Pencetakan Laporan saldo Utang oleh bagian
akuntansi. Karyawan akuntansi memasukkan periode dan memilih jenis
laporannya berdasarkan tanggal atau pemasok. Sistem akan mengecek
saldo utang perusahaan pada periode yang dimasukkan dan menghitung
total utang perusahaan baik itu per periode maupun per pemasok.
Kemudian karyawan akuntansi akan mencetak laporan tersebut.
Object Utang, Pemasok, Retur, Karyawan
Function Print Laporan Saldo Utang
Actor Akuntansi
116
Tabel 4.20 Usecase Specification “Membuat Laporan Analisis Kinerja Pemasok”
Membuat Laporan Analisis Kinerja Pemasok
Usecase Menjelaskan proses pembuatan Laporan Analisis Kinerja Pemasok
setiap bulannya yang dilakukan oleh bagian akuntansi. Karyawan
akuntansi memasukkan periode laporan, sistem akan melakukan
validasi periode laporan dan menghitung waktu pengiriman dan
banyaknya retur yang terjadi untuk masing-masing pemasok yang
melakukan transaksi dengan perusahaan. Kemudian karyawan
akuntansi akan mencetak laporan tersebut.
Object Pemasok, SOP, LPB, Retur, BahanBaku, Karyawan
Function Print Laporan Analisis Kinerja Pemasok
Actor Akuntansi
Tabel 4.21 Usecase Specification “Membuat Jurnal”
Membuat Jurnal
Usecase Menjelaskan proses pembuatan Jurnal yang dilakukan oleh bagian
akuntansi. Karyawan akuntansi memasukkan periode jurnal dan
memilih jenis jurnal, baik itu jurnal pembelian, jurnal pengeluaran kas,
atau jurnal umum, sistem akan melakukan validasi periode jurnal dan
mengambil data yang dibutuhkan dari class SOP, Retur, dan Utang
pada dokumen-dokumen terkait yang berada pada periode yang
bersangkutan dan menyusunnya dalam format jurnal. Kemudian bagian
akuntansi akan mencetak jurnal tersebut.
Object SOP, LPB, Retur, Utang, Pemasok, Karyawan
Function Print Jurnal
Actor Akuntansi
117
Tabel 4.22 Usecase Specification “Mencatat Pembayaran Utang”
Mencatat Pembayaran Utang
Usecase Menjelaskan proses pencatatan pembayaran utang yang dilakukan oleh
bagian finance. Karyawan finance melakukan pembayaran kepada
pemasok dan kemudian mencatat pembayaran yang dilakukannya ke
dalam sistem. Sistem akan melakukan validasi kode utang untuk
menampilkan detail-detail dari utang yang dibayar. Karyawan finance
memasukkan data-data yang dibutuhkan, kemudian menyimpan dan
mencetak bukti pembayaran utang tersebut.
Object Utang, Pemasok, karyawan
Function Add, Cancel, Save, Print Bukti Pembayaran
Actor Finance
Berikut ini merupakan sequence diagram untuk masing-masing usecase yang
terdapat dalam sistem informasi akuntansi pembelian bahan baku PT. Siaga
Ratindotama.
118
Gambar 4.24 Sequence untuk usecase “Membuat DKBB”
119
Gambar 4.25 Sequence untuk usecase “Membuat SPP” (Berdasarkan DKBB)
120
Gambar 4.26 Sequence untuk usecase “Membuat SPP” (Berdasarkan ROP Bahan baku)
121
Gambar 4.27 Sequence untuk usecase “Membuat SOP”
122
Gambar 4.28 Sequence untuk usecase “Membuat LPB”
123
Gambar 4.29 Sequence untuk usecase “Membuat Nota Retur”
124
Gambar 4.30 Sequence untuk usecase “Membuat Nota Debit”
125
Gambar 4.31 Sequence untuk usecase “Register Bahan Baku”
126
Gambar 4.32 Sequence untuk usecase “Register Pemasok”
127
Gambar 4.33 Sequence untuk usecase “Mencatat Utang”
128
Gambar 4.34 Sequence untuk usecase “Membuat Daftar Utang”
129
Gambar 4.35 Sequence untuk usecase “Membuat Laporan Pembelian”
130
Gambar 4.36 Sequence untuk usecase “Membuat Laporan Retur Pembelian”
131
Gambar 4.37 Sequence untuk usecase “Membuat Laporan Saldo Utang”
132
Gambar 4.38 Sequence untuk usecase “Membuat Laporan Analisis Kinerja Pemasok”
133
Gambar 4.39 Sequence untuk usecase “Membuat Jurnal”
134
Gambar 4.40 Sequence untuk usecase “Mencatat Pembayaran Utang”
135
4.1.3.2 Function List
Berikut ini merupakan Function list dari sistem informasi pembelian bahan
baku PT. Siaga Ratindotama, pada tabel 4.23.
Tabel 4.23 Function List Sistem Informasi Akuntansi Pembelian Bahan Baku
PT. Siaga Ratindotama
Function List Complexity Type
Add, Save DKBB Medium Read, Update, Compute
Add, Save SPP Simple Read, Update
Print SPP Simple Read
Add, Save SOP Medium Read, Update, Compute
Print SOP Simple Read
Add, Save LPB Medium Read, Update, Compute
Print LPB simple Read
Add, Save Nota Retur Medium Read, Update, Compute
Print Nota Retur Simple Read
Add, Save Nota Debit Medium Read, Update, Compute
Print Nota Debit Simple Read
Add, Edit, Save BahanBaku Simple Read, Update
Alert ROP Complex Read, Compute, signal
Add, Edit, Save Pemasok Simple Read, Update
Add, Save Utang Medium Read, Update, Compute
Print Daftar Utang Medium Read, Compute
Print Laporan Pembelian Medium Read, Compute
Print Laporan Retur Pembelian Medium Read, Compute
Print Laporan Saldo Utang Medium Read, Compute
Print Laporan Analisis Kinerja Pemasok
Medium Read, Compute
Print Jurnal Medium Read, Compute
Add, Save Bukti Pembayaran Medium Read, Update, Compute
Print Bukti Pembayaran Simple Read
136
Tabel 4.24 Function specifications untuk function “Alert ROP”
Name operation Alert ROP
Category X Active _ Update
- Passive X Read
X Compute
X Signal
Purpose Untuk memberikan alert/reminder apabila terdapat bahan baku yang
mencapai titik pemesanan ulang (ROP)
Input data Kode_BahanBaku
Conditions Terdapat objek Bahan Baku dengan Kode_BahanBaku tertentu,
objek bahan baku tertentu tersebut mempunyai Stok_tersedia,
Stok_pengaman, dan ROP.
Effect Mengetahui adanya bahan baku yang mencapai titik pemesanan
ulang (ROP) sehingga dapat dilakukan pemesanan kembali.
Algorithm Read Bahan_Baku
Read Stok_tersedia
Read Stok_Pengaman
Read ROP
If (Stok_tersedia – Stok_Pengaman) = ROP
View Alert ROP
View daftar bahan baku yang ROP
If (Stok_tersedia – Stok_Pengaman) != ROP
Read Bahan_Baku
Data structures
Placement Printed form
Involved objects BahanBaku
Triggering event
137
4.1.3.3 User Interface
Sistem Informasi Akuntansi pembelian bahan baku PT. Siaga Ratindotama
menggunakan bahasa Indonesia sebagai bahasa resminya, tetapi istilah-istilah
bahasa inggris juga banyak digunakan dalam rancangan antar muka Sistem
Informasi akuntansi pembelian bahan baku PT. Siaga Ratindotama. Berikut
gambaran design user interface Sistem Informasi akuntansi pembelian bahan baku.
4.1.3.3.1 Dialogue Style
Setiap user interface memiliki sejumlah windows yang digunakan untuk
mendukung proses pencatatan transaksi pembelian bahan baku PT. Siaga
Ratindotama. Selain itu, sistem juga menyediakan fasilitas untuk keperluan
pencetakan informasi yang diperlukan oleh berbagai pihak dalam perusahaan
misalnya pihak management dan karyawan untuk memperoleh informasi yang
dibutuhkan. Berikut ini merupakan daftar window user interface dan hasil
pencetakannya pada tabel 4.25.
Tabel 4.25 Daftar window user interface dan print out
Windows Print Outs Login Menu Utama File
Login Logout Ganti Password
Master Master Bahan Baku
138
Master Pemasok Master Karyawan
Transaksi Permintaan Pembelian Pesanan Pembelian Penerimaan Bahan Baku Retur Pembelian
Surat Permintaan Pembelian (SPP) Surat Order Pembelian (SOP) Laporan Penerimaan Barang (LPB) Nota Retur Pembelian Nota Debit
Utang Pencatatan utang
Daftar Utang Bukti Pembayaran
Laporan Laporan Pembelian Laporan Retur Pembelian Laporan Saldo Utang Laporan Analisis Kinerja Pemasok Jurnal
Laporan Pembalian Berdasarkan Tanggal Laporan Pembelian Berdasarkan Bahan Baku Laporan Pembelian Berdasarkan Pemasok Laporan Retur Pembelian Berdasarkan Tanggal Laporan Retur Pembelian Berdasarkan Bahan Baku Laporan Retur Pembelian Berdasarkan Pemasok Laporan Saldo Utang Berdasarkan Tanggal Laporan Saldo Utang Berdasarkan Pemasok Laporan Analisis Kinerja Pemasok Jurnal Pembelian Jurnal Pengeluaran Kas Jurnal Umum
139
4.1.3.3.2 Overview
Gambar 4.41 merupakan navigation diagram yang menggambarkan window
user interface beserta hubungan antara window interface satu dengan lainnya.
Gambar 4.41 Navigation Diagram sistem informasi akuntansi pembelian
bahan baku PT. Siaga Ratindotama
140
4.1.3.3.3 Examples
Gambar 4.42 Window “Login”
Gambar 4.43 Window “Ganti Password”
141
Gambar 4.44 Windows “Menu Utama”
142
Gambar 4.45 Window “Master Pemasok”
143
Gambar 4.46 Window “Master Bahan Baku”
144
Gambar 4.47 Window “Reminder ROP”
Gambar 4.48 Window “Master Karyawan”
145
Gambar 4.49 Window “View Transaksi Permintaan Pembelian”
146
Gambar 4.50 Window “Entry Daftar Kebutuhan Bahan Baku”
147
Gambar 4.51 Window “Surat Permintaan Pembelian (SPP)”
148
Gambar 4.52 Window “View Transaksi Pesanan Pembelian”