BAB 4 PENGUMPULAN, PENGOLAHAN DAN …thesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2008-2-00532-TI bab 4.pdfBAB 4...

48
BAB 4 PENGUMPULAN, PENGOLAHAN DAN ANALISIS DATA 4.1 Pernyataan Misi Pada tahapan awal perancangan dan pengembangan produk dilakukan proses perencanaan produk yang berupa pernyataan misi proyek yang nantinya akan digunakan sebagai masukan dan petunjuk bagi tahapan selanjutnya. Pada pernyataan misi terdapat uraian mengenai poduk sepatu yang akan dikembangkan. Pasar utama dari sepatu ini adalah anak muda yang masih enerjik dan selalu ingin tampil beda. Sedangkan untuk pasar kedua diambil segmen pekerja yang memiliki mobilitas tinggi dan berjiwa muda. Untuk asumsi dan batasan, produk akan disesuaikan dengan kebutuhan konsumen, sehingga apa yang diinginkan oleh konsumen dapat direpresentasikan dengan baik. Produk yang ingin dibuat akan diproduksi di Indonesia, namun jalur pemasarannya akan dilakukan dengan skala internasional yang menyasar kepada e-bussines.

Transcript of BAB 4 PENGUMPULAN, PENGOLAHAN DAN …thesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2008-2-00532-TI bab 4.pdfBAB 4...

Page 1: BAB 4 PENGUMPULAN, PENGOLAHAN DAN …thesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2008-2-00532-TI bab 4.pdfBAB 4 PENGUMPULAN, PENGOLAHAN DAN ANALISIS DATA 4.1 Pernyataan Misi Pada tahapan awal perancangan

BAB 4

PENGUMPULAN, PENGOLAHAN

DAN ANALISIS DATA

4.1 Pernyataan Misi

Pada tahapan awal perancangan dan pengembangan produk dilakukan proses

perencanaan produk yang berupa pernyataan misi proyek yang nantinya akan

digunakan sebagai masukan dan petunjuk bagi tahapan selanjutnya. Pada pernyataan

misi terdapat uraian mengenai poduk sepatu yang akan dikembangkan. Pasar utama

dari sepatu ini adalah anak muda yang masih enerjik dan selalu ingin tampil beda.

Sedangkan untuk pasar kedua diambil segmen pekerja yang memiliki mobilitas tinggi

dan berjiwa muda. Untuk asumsi dan batasan, produk akan disesuaikan dengan

kebutuhan konsumen, sehingga apa yang diinginkan oleh konsumen dapat

direpresentasikan dengan baik. Produk yang ingin dibuat akan diproduksi di

Indonesia, namun jalur pemasarannya akan dilakukan dengan skala internasional

yang menyasar kepada e-bussines.

Page 2: BAB 4 PENGUMPULAN, PENGOLAHAN DAN …thesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2008-2-00532-TI bab 4.pdfBAB 4 PENGUMPULAN, PENGOLAHAN DAN ANALISIS DATA 4.1 Pernyataan Misi Pada tahapan awal perancangan

69

Tabel 4.1 Mission Statement

Mission Statement

Product Name : My Shoes

By : Nizar Susilo R

Uraian produk :

Sepatu yang kreatif dan inovatif. Memiliki fitur yang

berbeda dengan sepatu yang telah ada di pasaran saat ini.

Sebuah sepatu dari konsumen dan untuk konsumen.

Sasaran bisnis utama

• Memperoleh proporsi pasar 25%

• Membuat fungsi baru dari sebuah sepatu

• Disain yang berbeda dari semua sepatu yang ada

• Perkenalan produk yang pertama dilakukan pada

kuartal pertama tahun 2009

Pasar utama • Murid SMA

• Mahasiswa

Pasar kedua • Pekerja yang berjiwa muda

Asumsi-asumsi dan

batasan

• Produk disesuaikan dengan kebutuhan konsumen

• Produksi dilakukan di Indonesia

• Pemasaran dilakukan dengan skala internasional

Stakeholder

• Pembeli dan pengguna

• Operasional manufaktur

• Distributor

• Pengecer

Page 3: BAB 4 PENGUMPULAN, PENGOLAHAN DAN …thesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2008-2-00532-TI bab 4.pdfBAB 4 PENGUMPULAN, PENGOLAHAN DAN ANALISIS DATA 4.1 Pernyataan Misi Pada tahapan awal perancangan

70

4.2 Pengumpulan Data Identifikasi Kebutuhan Konsumen

Untuk pengumpulan data kebutuhan konsumen ( kuesioner pendahuluan )

dilakukan menggunakan kuesioner yang disebarkan kepada 100 orang pengguna

sepatu dengan teknik wawancara.

Nama : Pewawancara :

Umur : Tanggal :

Apakah anda sering memakai sepatu saat bepergian keluar rumah ? ( jika jawabannya adalah tidak, saya mengucapkan terima kasih, anda tidak perlu melanjutkan ke pertanyaan berikutnya )

Pertanyaan Pernyataan Pelanggan Interpretasi Kebutuhan Hal apa yang anda perhatikan saat akan membeli atau memilih sepatu ?

Apa yang anda tidak suka dari sepatu yang ada sekarang ?

Apakah ada usulan lain untuk sepatu yang baru ?

Gambar 4.1 Contoh Kuesioner Pendahuluan

Dari data kuesioner yang telah diajukan kepada responden, didapatkan

jawaban-jawaban yang dapat diinterpretasikan. Hasil dari interpretasi ini kemudian

Page 4: BAB 4 PENGUMPULAN, PENGOLAHAN DAN …thesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2008-2-00532-TI bab 4.pdfBAB 4 PENGUMPULAN, PENGOLAHAN DAN ANALISIS DATA 4.1 Pernyataan Misi Pada tahapan awal perancangan

71

dijadikan acuan dalam pembuatan atribut dan taraf atribut bagi tahapan analisis

konjoin.

4.3 Pengolahan Data Analisis Konjoin ( Conjoint Analysis )

Conjoint analysis atau analisis konjoin adalah teknik multivariate yang

digunakan untuk memahami bagaimana responden mengembangkan preferensi

terhadap suatu produk atau jasa. Hal ini didasarkan pada premis bahwa konsumen

menilai produk, jasa, atau ide dengan cara mengkombinasikan jumlah nilai dari

masing-masing atribut yang terpisah. Utilitas sebagai ukuran nilai dalam analisis

konjoin bersifat subjektif judgement preferensi unik dari setiap individu. Data

conjoint analysis didapat dari urutan kartu profil dalam kuesioner. Dalam penelitian

ini, metode presentasi yang digunakan adalah full profile dan metode yang digunakan

adalah metode non metrik yang menggunakan skala ordinal, yaitu berupa ranking

(Rank).

Proses analisis konjoin dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut:

1. Tahap pertama merupakan penetapan tujuan conjoint analysis, menetapkan

atribut-atribut yang dipentingkan dalam sebuah sepatu yang diperoleh dari

hasil interpretasi kebutuhan konsumen.

2. Tahap kedua berupa perancangan conjoint analysis dimulai dari merancang

stimuli dengan menetapkan atribut yang akan dipakai, menetapkan atribut dan

taraf atribut, menetapkan model dasar yaitu aditif untuk mendapatkan nilai

total dari kombinasi atribut dengan menjumlahkan nilai masing-masing

Page 5: BAB 4 PENGUMPULAN, PENGOLAHAN DAN …thesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2008-2-00532-TI bab 4.pdfBAB 4 PENGUMPULAN, PENGOLAHAN DAN ANALISIS DATA 4.1 Pernyataan Misi Pada tahapan awal perancangan

72

atribut, metode pengumpulan data dengan full profile yang dapat mengurangi

jumlah kombinasi dengan fractional factorial design, menciptakan stimuli

dengan mengevaluasi stimuli satu per satu, memilih ukuran preferensi stimuli

yaitu dengan ranking.

3. Tahap ketiga adalah membuat asumsi dalam analisis, dalam penelitian ini

tidak ada asumsi yang digunakan

4. Tahap keempat, evaluasi hasil, dilakukan dengan menguji korelasi antara

ranking disagregat dan agregat, yaitu ranking responden pertama dengan

ranking seluruh responden dengan uji Kendall karena data ranking berupa

data ordinal, namun pengujian dilakukan saat validasi hasil pada tahap enam

karena harus menghitung rata-rata ranking dan pengurutan ulang.

5. Tahap kelima interprestasi hasil dengan melakukan perhitungan manual

agregat dan disagregat, untuk menghitung nilai kegunaan taraf atribut dan

tingkat kepentingan atribut.

6. Tahap keenam adalah validasi hasil untuk menjamin bahwa sampel dapat

mewakili populasi.

7. Tahap ketujuh adalah dengan kegunaan hasil dengan menghitung nilai skor

kombinasi dan menghitung probabilitas memilih profil. Maka hasil yang akan

diperoleh adalah data preferensi atribut dan kombinasi atribut yang optimal.

Untuk poin-poin penting pada tahap-tahap di atas, dijabarkan secara mendetail pada

tahapan di bawah ini, seperti penetapan atribut dan taraf atribut, desain stimuli pada

langkah kedua, perhitungan nilai kegunaan taraf atribut dan tingkat kepentingan

Page 6: BAB 4 PENGUMPULAN, PENGOLAHAN DAN …thesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2008-2-00532-TI bab 4.pdfBAB 4 PENGUMPULAN, PENGOLAHAN DAN ANALISIS DATA 4.1 Pernyataan Misi Pada tahapan awal perancangan

73

atribut disagaregat dan agregat pada tahap kelima, dan lain lain. Hal ini dilakukan

karena mengikuti langkah penggerjaan manual.

4.3.1 Penetapan Atribut dan Taraf Atribut

Berdasarkan hasil dari interpretasi kebutuhan konsumen didapatkan beberapa

atribut dan taraf atribut yang dinilai penting dalam sebuah sepatu. Keenam atribut dan

taraf-tarafnya dapat dilihat pada tabel 4.2.

Tabel 4.2 Atribut dan Taraf Atribut Sepatu

Atribut dan taraf-tarafnya ini kemudian diajukan kepada konsumen dalam

bentuk kuesioner. Kuesioner disebarkan kepada 300 orang konsumen yang mengikuti

teknik pengambilan sampel menggunakan rumus Taro Yamane atau Slovin yang

terdapat pada metode pemecahan masalah. Hasilnya adalah sebagai berikut.

No. Atribut Taraf Atribut 1 Tipe Casual Athletic Work 2 Desain Simple Cheerful Limited 3 Bahan Canvas Kulit Karet 4 Opening Tali Straps Slip On 5 Harga < Rp 300.000 300.000 – 500.000 > Rp 500.000 6 Fitur Dapat menjadi sendal Anti air

Page 7: BAB 4 PENGUMPULAN, PENGOLAHAN DAN …thesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2008-2-00532-TI bab 4.pdfBAB 4 PENGUMPULAN, PENGOLAHAN DAN ANALISIS DATA 4.1 Pernyataan Misi Pada tahapan awal perancangan

74

Tabel 4.3 Data Perangkingan Atribut dan Taraf Atribut Sepatu

No. Atribut ∑ Mean Rangking

1 Tipe 925 3,08 3

2 Desain 551 1,84 1

3 Bahan 1266 4,22 4

4 Opening 1564 5,21 6

5 Harga 1353 4,51 5

6 Fitur 641 2,14 2

Dari hasil perangkingan yang terdapat pada tabel 4.3, didapatkan tiga atribut

dan tarafnya yang dinilai paling penting bagi konsumen.

Tabel 4.4 Hasil Perangkingan Atribut dan Taraf Atribut Sepatu

4.3.2 Mendesain Stimuli

Stimuli merupakan kombinasi antara atribut atau faktor pada produk dengan

taraf. Kombinasi stimuli ini akan diurutkan oleh responden menurut tingkat

preferensinya melalui kartu profil. Dari 3 atribut dan 8 taraf atribut tersebut,

No. Atribut Taraf Atribut 1 Desain Simple

Cheerful Limited

2 Fitur Dapat menjadi sendal Anti air

3 Tipe Casual Athletic Work

Page 8: BAB 4 PENGUMPULAN, PENGOLAHAN DAN …thesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2008-2-00532-TI bab 4.pdfBAB 4 PENGUMPULAN, PENGOLAHAN DAN ANALISIS DATA 4.1 Pernyataan Misi Pada tahapan awal perancangan

75

didapatkan jumlah kombinasi yang mungkin untuk disusun sebanyak 18 kombinasi (

diperoleh dari hasil perkalian tiap taraf atribut = 3 x 2 x 3 ).

Jika ke-18 kombinasi tersebut digunakan, dapat menyulitkan responden dalam

mengurutkan kombinasi-kombinasi tersebut. Responden akan sulit memberi jawaban

konsisten, membutuhkan waktu yang lama dan akhirnya responden menjawabnya

dengan tidak sesuai dengan kenyataan sehingga hasil yang diperoleh tidak akurat.

Untuk dapat mereduksi kombinasi tersebut, dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu:

1. Membuat stimuli dengan prosedur syntax

- Dari program SPSS, biarkan data editor dalam keadaan kosong

- Pilih menu file, New, pilih syntax.

- Ketik pada syntax editor:

ORTHOPLAN

/FACTORS=

FAKTOR1 ‘nama faktor1’ (‘taraf1 faktor1’ ‘taraf2 faktor2’)

FAKTOR2 ‘nama faktor2’ (‘taraf1 faktor1’ ‘taraf2 faktor2’)

(diteruskan untuk semua faktor dan taraf yang ada)

/HOLDOUT=0

SAVE OUTFILE=’nama file untuk menyimpan.SAV’

- Pilih Run, pilih All. Dapat terbentuk kombinasi pada data view

Page 9: BAB 4 PENGUMPULAN, PENGOLAHAN DAN …thesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2008-2-00532-TI bab 4.pdfBAB 4 PENGUMPULAN, PENGOLAHAN DAN ANALISIS DATA 4.1 Pernyataan Misi Pada tahapan awal perancangan

76

2. Membuat stimuli dengan prosedur orthogonal

- Dari menu bar, pilih Data, Orthogonal Design, Generate

- Masukan minimal 1 faktor. Masukan nama faktor pada kolom Factor Name

dan Factor Label. Klik Add untuk menambahkan faktor tersebut dan dapat

menghapusnya dengan cara memilih faktor tersebut pada list dan klik Remove.

Untuk merubahnya, pilih dari list dan klik Change.

- Definisikan value tiap faktor : Pilih faktor pada list dan klik Define Values, isi

semua value, klik continue. Jika semua faktor selesai, klik OK

- Untuk menampilkan stimuli, pilih Data, Orthogonal Design, Display.

- Pindahkan semua faktor yang akan dikombinasikan ke Factors list.

- Klik OK, maka akan didapat kombinasi faktor-faktor tadi pada output.

Setelah menggunakan metode fractional factorial design dengan bantuan

software SPSS versi 13 sehingga dihasilkan 12 kombinasi pada tabel 4.5. Setelah

dievaluasi satu per satu, dapat dianggap bahwa semua kombinasi ini dapat digunakan

untuk mengetahui preferensi konsumen dengan jelas.

Page 10: BAB 4 PENGUMPULAN, PENGOLAHAN DAN …thesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2008-2-00532-TI bab 4.pdfBAB 4 PENGUMPULAN, PENGOLAHAN DAN ANALISIS DATA 4.1 Pernyataan Misi Pada tahapan awal perancangan

77

Tabel 4.5 Profil-Profil Hasil Fractional Factorial Design

No. Desain Fitur Tipe 1 Simple Dapat menjadi sendal Casual 2 Dapat menjadi sendal Athletic 3 Anti air Work 4 Anti air Casual 5 Cheerful Dapat menjadi sendal Casual 6 Dapat menjadi sendal Athletic 7 Anti air Work 8 Anti air Casual 9 Limited Dapat menjadi sendal Casual 10 Dapat menjadi sendal Athletic 11 Anti air Athletic 12 Anti air Work

4.3.3 Nilai Kegunaan Taraf Atribut dan Tingkat Kepentingan Atribut

Disagregat

Untuk mencari nilai kegunaan taraf faktor dan tingkat kepentingan faktor

disagerat, dilakukan dengan dua cara seperti berikut ini :

1. Menggunakan Software SPSS 13 dengan program syntax

a. Dari program SPSS, biarkan data editor dalam keadaan kosong

b. Pilih menu file, New, pilih syntax.

c. Ketik pada syntax editor:

CONJOINT PLAN='ORTHO.SAV'

/DATA='DATA.SAV'

/RANK =PREF1 TO PREF12

/SUBJECT=ID

Page 11: BAB 4 PENGUMPULAN, PENGOLAHAN DAN …thesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2008-2-00532-TI bab 4.pdfBAB 4 PENGUMPULAN, PENGOLAHAN DAN ANALISIS DATA 4.1 Pernyataan Misi Pada tahapan awal perancangan

78

5,62

112=

+=K

21+= nK

/FACTORS= nama faktor1 nama faktor2 (dst.)

/PRINT=ALL

/UTILITY='UTILITY.SAV'

/PLOT=SUMMARY.

d. Pilih Run.

2. Menggunakan Prosedur Conjoint Analysis ( Perhitungan Manual )

a. Perhitungan Nilai Kegunaan Taraf Atribut

Untuk mengetahui nilai kegunaan taraf atribut membutuhkan data urutan

stimuli dari 25 kombinasi yang telah diisi responden dengan tahapan :

1. Nilai rata-rata ranking keseluruhan (K)

Nilai k diperoleh dengan rumus :

Dengan n = jumlah kombinasi.

Dalam penelitian ini, jumlah kombinasi atribut (kartu) yang diperoleh

melalui design orthogonal adalah 12 kartu.

Maka, diperoleh rata-rata ranking keseluruhan adalah 6,5.

Langkah berikutnya adalah melakukan perhitungan untuk menduga ranking

kombinasi atribut berdasarkan data dari responden. Maka, dilakukan perhitungan

dengan menggunakan data responden pertama, dimana urutan rankingnya dapat

dilihat pada tabel 4.6.

Page 12: BAB 4 PENGUMPULAN, PENGOLAHAN DAN …thesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2008-2-00532-TI bab 4.pdfBAB 4 PENGUMPULAN, PENGOLAHAN DAN ANALISIS DATA 4.1 Pernyataan Misi Pada tahapan awal perancangan

79

Tabel 4.6 Ranking Kartu Konsumen Untuk Responden Pertama

No. Desain Fitur Tipe Rank 1 Simple Dapat menjadi sendal Casual 5 2 Dapat menjadi sendal Athletic 4 3 Anti air Work 10 4 Anti air Casual 6 5 Cheerful Dapat menjadi sendal Casual 7 6 Dapat menjadi sendal Athletic 3 7 Anti air Work 12 8 Anti air Casual 11 9 Limited Dapat menjadi sendal Casual 2 10 Dapat menjadi sendal Athletic 1 11 Anti air Athletic 9 12 Anti air Work 8

2. Nilai rata-rata ranking setiap taraf atribut

Nilai rata-rata ranking setiap taraf atribut didapatkan dari penjumlahan semua taraf

atribut yang kemudian dibagi dengan banyaknya taraf atribut itu sendiri. Sebagai

contoh adalah nilai ranking taraf atribut desain simple diperoleh dari kombinasi taraf

atribut no.1-4 dengan nilai ranking masing-masing 5, 4, 10, 6.

Contoh rata-rata ranking desain simple :

25,64

61045=

+++=− rataRata

3. Nilai deviasi

Nilai deviasi dapat dihitung dari selisih antara nilai rata-rata ranking dengan nilai

rata-rata ranking keseluruhan (K). Contoh nilai deviasi desain simple :

Deviasi = 6,25 – 6,5 = -0,25

4. Nilai kegunaan ( Utilitas )

Page 13: BAB 4 PENGUMPULAN, PENGOLAHAN DAN …thesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2008-2-00532-TI bab 4.pdfBAB 4 PENGUMPULAN, PENGOLAHAN DAN ANALISIS DATA 4.1 Pernyataan Misi Pada tahapan awal perancangan

80

Nilai Kegunaan adalah penelitian preferensi subjektif oleh individu yang mewakili

nilai keseluruhan dari suatu objek tertentu, dengan mengalikan nilai deviasi dengan -1

untuk menunjukkan bahwa utilitas terbesar merupakan taraf atribut yang disukai dari

masing-masing atribut.

Tabel 4.7 Utilitas Setiap Taraf Atribut Untuk Responden Pertama

No. Atribut Taraf Atribut

Rata-rata Ranking

Deviasi Utilitas

1 Desain Simple 6,25 -0,25 0,25 Cheerful 8,25 1,75 -1,75 Limited 5 -1,5 1,5

2 Fitur Dapat menjadi sendal

3,67 -2,83 2,83

Anti air 9,33 2,83 -2,83 3 Tipe Casual 6,2 -0,3 0,3

Athletic 4,25 -2,25 2,25 Work 10 3,5 -3,5

Berdasarkan tabel 4.7, maka kita dapat mengetahui preferensi taraf untuk setiap

atribut yang dipilih adalah taraf dengan nilai utilitas terbesar diantara taraf-taraf

lainnya didalam atribut tersebut. Contohnya pada atribut desain, taraf atribut yang

dipilih adalah limited dengan nilai utilitas 1,5 dimana merupakan yang paling besar

diantara taraf atribut simple dan cheerful dengan nilai utilitas mas ing-masing 0,25 dan

-1,75. Untuk atribut fitur, yang dipilih adalah taraf dapat menjadi sendal. Sedangkan

tipe yang dipilih adalah athletic.

Page 14: BAB 4 PENGUMPULAN, PENGOLAHAN DAN …thesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2008-2-00532-TI bab 4.pdfBAB 4 PENGUMPULAN, PENGOLAHAN DAN ANALISIS DATA 4.1 Pernyataan Misi Pada tahapan awal perancangan

81

b. Perhitungan Tingkat Kepentingan Atribut

1. Jumlah Deviasi Kuadrat

Nilai ini diperoleh dengan cara menjumlahkan semua nilai kuadrat dari nilai deviasi

setiap taraf atribut pada tabel 4.7.

( ) ( ) ( ) ( ) 8,385,3.......5,175,125,0 2222 =++−++−=JDK

2. Nilai Baku

Nilai baku adalah rasio antara jumlah taraf atribut dengan jumlah deviasi kuadrat

(JDK). Jumlah taraf atribut adalah 8, maka nilai bakunya adalah

21,08,38

8==NB

3. Koefisien Taraf Atribut

Nilai ini diperoleh dengan cara mengakarkan kuadrat nilai deviasi yang telah

dikalikan dengan nilai baku. Sebagai contoh, untuk desain simple :

115,021,0)25,0( 2 =−= xtarafAtribuKoefisienT

Tanda koefisien di atas adalah positif atau plus, dari kebalikan tanda deviasi yang

menunjukkan semakin rendah rankingnya maka preferensi responden semakin tinggi.

4. Range Atribut

Nilai Range setiap atribut diperoleh dengan mengurangkan nilai koefisien taraf

atribut terbesar dari atribut ke-i dengan nilai koefisien taraf atribut terkecil untuk

faktor ke-i. Contoh, range atribut desain = 0,69 – (-0,8) = 1,49

Page 15: BAB 4 PENGUMPULAN, PENGOLAHAN DAN …thesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2008-2-00532-TI bab 4.pdfBAB 4 PENGUMPULAN, PENGOLAHAN DAN ANALISIS DATA 4.1 Pernyataan Misi Pada tahapan awal perancangan

82

5. Total Range Atribut

Nilai ini didapatkan dengan cara menjumlahkan range semua atribut yang ada.

Total range = range desain + range fitur + range tipe

= 1,49 + 2,594 + 2,63

= 6,714

6. Tingkat Kepentingan Atribut

Tingkat kepentingan atribut merupakan gambaran peran suatu atribut yang

mempengaruhi responden dalam memilih suatu produk. Nilai ini diperoleh dengan

membagi range atribut dengan total range atribut. Sebagai contoh, tingkat

kepentingan atribut tipe adalah

%2,22%100714,649,1

== xnributDesaientinganAtTingkatKep

Hasil perhitungan lengkap dari dari seluruh tahapan dapat dilihat pada tabel

4.8. Dari tabel 4.8 dapat diketahui preferensi konsumen dalam pemilihan atribut

sepatu berdasarkan urutan tingkat kepentingan atribut dari yang terbesar hingga yang

terkecil adalah tipe dengan tingkat kepentingan atribut 39,2%, menyusul atribut fitur

dengan tingkat kepentingan 38,6%, dan yang terakhir adalah atribut desain dengan

tingkat kepentingan atribut sebesar 2,2%.

Page 16: BAB 4 PENGUMPULAN, PENGOLAHAN DAN …thesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2008-2-00532-TI bab 4.pdfBAB 4 PENGUMPULAN, PENGOLAHAN DAN ANALISIS DATA 4.1 Pernyataan Misi Pada tahapan awal perancangan

83

Tabel 4.8 Perhitungan Tingkat Kepentingan Atribut Untuk Responden Pertama

No. Atribut Taraf Atribut

Rata-rata

Ranking

Deviasi Deviasi Kuadrat

Koefisien Range Tingkat Kepentingan

(%) 1 Desain Simple 6,25 -0,25 0,0625 0,115 1,49 22,2

Cheerful 8,25 1,75 3,0625 -0,8 Limited 5 -1,5 2,25 0,69

2 Fitur Dapat menjadi sendal

3,67 -2,83 8,0089 1,297 2,594 38,6

Anti air 9,33 2,83 9,0089 -1,297 3 Tipe Casual 6,2 -0,3 0,09 0,137 2,63 39,2

Athletic 4,25 -2,25 5,0625 1,03 Work 10 3,5 12,25 -1,6

Total 31,787 6,714 100,00

Preferensi pemilihan sepatu yang dinilai responden pertama sebagai kombinasi

terbaik dapat dilihat pada tabel 4.9.

Tabel 4.9 Preferensi Atribut dan Taraf Atribut Untuk Responden Pertama

No. Atribut Taraf Atribut 1 Desain Limited 2 Fitur Dapat menjadi sendal 3 Tipe Athletic

4.3.4 Nilai Kegunaan Taraf Atribut dan Tingkat Kepentingan Atribut

Agregat

Untuk memperoleh nilai kegunaan taraf atribut dan tingkat kepentingan

atribut agregat dapat digunakan salah salah satu dari alternatif berikut ini.

Page 17: BAB 4 PENGUMPULAN, PENGOLAHAN DAN …thesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2008-2-00532-TI bab 4.pdfBAB 4 PENGUMPULAN, PENGOLAHAN DAN ANALISIS DATA 4.1 Pernyataan Misi Pada tahapan awal perancangan

84

1. Menggunakan software SPSS dengan program syntax

Sebagai data untuk dimasukan kedalam program syntax, harus mengurutkan

kembali preferensi pemilihan sepatu dari semua responden. Langkah pertama adalah

dengan menghitung rata-rata ranking untuk tiap kombinasi, kemudian mengurutkan

kembali masing-masing profil untuk seluruh responden. Setelah memperoleh ranking

agregat yang baru untuk masing-masing kombinasi, maka dapat dijalankan proses

analisis konjoin dengan syntax conjoint analysis, kemudian akan didapatkan hasil

nilai kegunaan taraf atribut dan tingkat kepentingan atribut agregat.

2. Menggunakan prosedur analisis konjoin

A. Perhitungan Nilai Kegunaan Taraf Atribut

Sebelum melakukan perhitungan nilai kegunaan taraf atribut harus diketahui

terlebih dahulu urutan ranking dari masing-masing profil dari keseluruhan responden.

Tabel 4.10 Ranking Kartu Profil Untuk Seluruh Responden

No. Desain Fitur Tipe Rank 1 Simple Dapat menjadi sendal Casual 3 2 Dapat menjadi sendal Athletic 5 3 Anti air Work 11 4 Anti air Casual 7 5 Cheerful Dapat menjadi sendal Casual 4 6 Dapat menjadi sendal Athletic 6 7 Anti air Work 12 8 Anti air Casual 10 9 Limited Dapat menjadi sendal Casual 1 10 Dapat menjadi sendal Athletic 2 11 Anti air Athletic 8 12 Anti air Work 9

Page 18: BAB 4 PENGUMPULAN, PENGOLAHAN DAN …thesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2008-2-00532-TI bab 4.pdfBAB 4 PENGUMPULAN, PENGOLAHAN DAN ANALISIS DATA 4.1 Pernyataan Misi Pada tahapan awal perancangan

85

Setelah mengetahui ranking untuk masing-masing profil, maka perhitungan

dilakukan kembali seperti pada tahap nilai kegunaan taraf atribut dan tingkat

kepentingan atribut disagregat, mulai dari menghitung rata-rata ranking keseluruhan,

hingga menghitung nilai kegunaan. Hasilnya dapat dilihat pada tabel 4.11.

Tabel 4.11 Perhitungan Tingkat Kepentingan Atribut Untuk Seluruh Responden

No.

Atribut

Taraf Atribut

Rata-rata

Ranking

Deviasi

Deviasi

Kuadrat

Koefisien

Range

Tingkat Kepentinga

n (%)

1 Desain

Simple 6,5 0 0 0 1,284 20,46 Cheerfu

l 8 1,5 2,25 -0,642

Limited 5 -1,5 2,25 0,642 2 Fitur Dapat

menjadi sendal

3,5 -3 9 1,283 2,566 40,88

Anti air 9,5 3 9 -1,283 3 Tipe Casual 5 -1,5 2,25 0,642 2,426 38,66

Athletic 5,25 -1,25 1,5625 0,535 Work 10,67 4,17 17,389 -1,784

Total 43,7 6,276 100,00

B. Nilai Taraf Atribut

Untuk mengetahui preferensi taraf-taraf atribut dalam pemilihan sepatu, dapat

dilakukan dengan cara melakukan perhitungan nilai taraf atribut yang merupakan

nilai kegunaan taraf atribut yang telah dikonversikan pada skala yang sama sehingga

semua atribut dapat dibandingkan. Berikut ini adalah langkah-langkahnya :

1. Nilai utilitas terendah dari setiap atribut dijadikan nol

Page 19: BAB 4 PENGUMPULAN, PENGOLAHAN DAN …thesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2008-2-00532-TI bab 4.pdfBAB 4 PENGUMPULAN, PENGOLAHAN DAN ANALISIS DATA 4.1 Pernyataan Misi Pada tahapan awal perancangan

86

2. Nilai utilitas setiap taraf atribut ke-i dijumlahkan dengan nilai pembuat nol

atribut ke-i tersebut. Hasilnya dapat dilihat pada tabel 4.12.

Tabel 4.12 Utilitas Penyesuaian

No. Atribut Taraf Atribut Utilitas Utilitas Penyesuaian

1 Desain Simple 0 1,5 Cheerful -1,5 0 Limited 1,5 3

2 Fitur Dapat menjadi sendal

3 6

Anti air -3 0 3 Tipe Casual 1,5 5,67

Athletic 1,25 5,42 Work -4,17 0

3. Mencari nilai konstanta yang diperoleh dari nilai kegunaan taraf atribut

penyesuaian tertinggi diubah menjadi 100 pada kolom nilai pada tabel 4.13.

Nilai kegunaan taraf atribut penyesuaian tertinggi adalah fitur dapat menjadi

sendal sebesar 6. Sehingga nilai konstantanya adalah sebagai berikut

67,166

100tan ==taNilaiKons

4. Menghitung nilai taraf atribut dengan cara mengalikan nilai utilitas

penyesuaian setiap taraf atribut dengan nilai konstanta. Contohnya pada

desain simple, nilai taraf atributnya adalah sebagai berikut

Nilai Taraf Atribut Desain Simple = 1,5 x 16,67 = 25,01

Hasil perhitungan lengkap dapat dilihat pada tabel 4.13.

Page 20: BAB 4 PENGUMPULAN, PENGOLAHAN DAN …thesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2008-2-00532-TI bab 4.pdfBAB 4 PENGUMPULAN, PENGOLAHAN DAN ANALISIS DATA 4.1 Pernyataan Misi Pada tahapan awal perancangan

87

Tabel 4.13 Nilai Taraf Atribut Agregat

No. Atribut Taraf Atribut

Utilitas Utilitas Penyesuaian

Nilai Taraf Atribut

1 Desain Simple 0 1,5 25,01 Cheerful -1,5 0 0 Limited 1,5 3 50,01

2 Fitur Dapat menjadi sendal

3 6 100

Anti air -3 0 0 3 Tipe Casual 1,5 5,67 94,52

Athletic 1,25 5,42 90,35 Work -4,17 0 0

4.3.5 Kombinasi Atribut Optimal

Dari nilai taraf atribut yang telah ada, dapat diperoleh nilai preferensi untuk

profil simulasi nyata. Produk yang diuji dapat dilihat pada tabel 4.14.

Tabel 4.14 Profil Produk Yang Diuji

Produk Desain Fitur Tipe 1 Limited Dapat menjadi

sendal Casual

2 Simple Dapat menjadi sendal

Athletic

3 Cheerful Anti air Work

Skor kombinasi atau nilai skor agregat produk dihitung dengan menggunakan

rumus ji UUUKP ++++= ......21

Dimana iP = Nilai skor kombinasi ke-i

Page 21: BAB 4 PENGUMPULAN, PENGOLAHAN DAN …thesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2008-2-00532-TI bab 4.pdfBAB 4 PENGUMPULAN, PENGOLAHAN DAN ANALISIS DATA 4.1 Pernyataan Misi Pada tahapan awal perancangan

88

K = Nilai Rata-rata Ranking Keseluruhan / Konstanta

jU = Nilai kegunaan taraf atribut ke-j

Pada perhitungan nilai skor agregat produk, semua nilai kegunaan jU setiap

taraf atribut dapat dilihat dari kolom utilitas pada tabel 4.13 yang disesuaikan dengan

tabel 4.14. Hasil perhitungannya dapat dilihat pada tabel 4.15.

Tabel 4.15 Perhitungan Nilai Skor Agregat Produk

Produk Desain Fitur Tipe Konstanta Skor 1 1,5 3 1,5 6,5 12,5 2 0 3 1,25 6,5 10,75 3 -1,5 -3 -4,17 6,5 -2,17

Setelah mendapatkan skor agregat untuk masing-masing produk, perhitungan

kemudian dilanjutkan dengan menghitung probabilitas untuk memilih profil produk

yang paling disukai dengan metode BTL ( Bradley-Terry-Luce ). Nilai probabilitas

BTL diperoleh dengan cara membagi skor agregat tiap produk dengan total skor

agregat seluruh produk, dikalikan dengan 100 %. Sebagai contoh, nilai probabilitas

BTL untuk produk 1 adalah

BTL Produk 1 %3,59%10008,215,12

== x

Untuk selanjutnya dapat dilihat pada tabel 4.16.

Tabel 4.16 Probabilitas Pemilihan Profil Produk

Produk Skor BTL 1 12,5 59,3 % 2 10,75 50,9 % 3 -2,17 -10,2 %

Page 22: BAB 4 PENGUMPULAN, PENGOLAHAN DAN …thesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2008-2-00532-TI bab 4.pdfBAB 4 PENGUMPULAN, PENGOLAHAN DAN ANALISIS DATA 4.1 Pernyataan Misi Pada tahapan awal perancangan

89

Total 21,08 100 %

Dari tabel 4.16 dapat diketahui bahwa kombinasi yang paling disukai adalah

kombinasi pada produk 1 dengan nilai BTL sebesar 59,3 %. Dapat diartikan bahwa

konsumen menyukai kombinasi sepatu dengan desain limited, fitur dapat menjadi

sendal, serta tipe casual.

4.3.6 Penghitungan Nilai Asosiasi

Dalam menggunakan conjoint analysis, terdapat perhitungan untuk

mengetahui tingkat kebaikan dalam menentukan tingkat preferensi kombinasi atribut

yang dilakukan melalui perangkingan kartu, yakni dengan melakukan perhitungan

korelasi Kendall. Koefisien korelasi Kendall dapat digunakan untuk mengukur

tingkat kecocokan antara nilai dugaan dengan nilai sebenarnya.

Besarnya nilai korelasi Kendall yang diperoleh dari analisis konjoin adalah

0,727 dengan tingkat signifikansi 0,01 yang berarti hubungannya searah, korelasi

kuat, dan hubungannya signifikan.

4.4 Pengolahan Data TRIZ

Setelah mengetahui kombinasi optimal dari proses analisis konjoin, tahapan

perancangan dan pengembangan produk dilanjutkan pada tahap berikutnya, yaitu

TRIZ. TRIZ merupakan metode yang dapat digunakan untuk mencari konsep solusi

dalam proses perancangan produk. Solusi yang akan didapatkan hanya secara garis

Page 23: BAB 4 PENGUMPULAN, PENGOLAHAN DAN …thesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2008-2-00532-TI bab 4.pdfBAB 4 PENGUMPULAN, PENGOLAHAN DAN ANALISIS DATA 4.1 Pernyataan Misi Pada tahapan awal perancangan

90

besar saja, jadi diperlukan kekreatifitasan pengembang untuk mendapatkan konsep

solusi yang terperinci. Proses pengembangan produk harus mempertimbangkan

fungsi–fungsi dari produk tersebut. Sebagai langkah lanjut untuk dapat mencegah

masalah yang timbul pada produk tersebut, maka dengan metode TRIZ dapat dicari

alternatif solusi yang sesuai.

4.4.1 Innovation Situation Questionnaire ( ISQ )

ISQ merupakan pemecahan masalah dengan cara mengamati obyek dan

melakukan pemisahan obyek dari fungsi utamanya menjadi sub-sub fungsi bagian

obyek.

1. Informasi Mengenai Produk

A. Nama Produk : Sepatu

B. Fungsi : Bepergian

C. Struktur Sistem :

- Terdiri dari bagian sol, sol dalam, sol tengah, sol luar, hak, dan bagian atas

- Terbagi dalam tipe casual, athletic, dan work

D. Lingkungan Sistem :

- Digunakan untuk bepergian

- Digunakan untuk melindungi kaki dari kotoran dan bahaya lain saat

bepergian

2. Sumber Daya

Page 24: BAB 4 PENGUMPULAN, PENGOLAHAN DAN …thesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2008-2-00532-TI bab 4.pdfBAB 4 PENGUMPULAN, PENGOLAHAN DAN ANALISIS DATA 4.1 Pernyataan Misi Pada tahapan awal perancangan

91

Bahan yang digunakan biasanya terbuat dari kulit, kanvas, dan karet. Dari

hasil identifikasi kebutuhan konsumen ditemukan bahwa sepatu yang ada di

pasaran sekarang ini belum mampu menginterpretasikan kebutuhan

konsumen.

3. Informasi Mengenai Situasi Masalah

A. Pada kondisi saat ini, hampir keseluruhan kegiatan seperti bersekolah, kuliah,

bekerja, bahkan untuk keperluan refreshing, mengharuskan penggunaan

sepatu. Namun pada saat kegiatan tersebut telah selesai, banyak konsumen

yang memilih untuk menggantinya dengan sendal agar dapat lebih santai dan

leluasa. Namun untuk membawa sepatu dan sendal secara bersamaan dinilai

terlalu merepotkan, terutama bagi mereka yang tidak memiliki tempat yang

besar dan tidak bepergian dengan kendaraan pribadi.

B. Anak-anak muda dikenal sangat enerjik dan selalu ingin tampil beda. Mereka

ingin memakai produk yang membuat mereka tampak bagus, menarik,

mengikuti gaya zaman sekarang, namun produk tersebut tidak pasaran atau

tidak sama dengan milik orang lain

4.4.2 Problem Formulation

Problem Formulation ( PF ) dimulai dengan menentukan Primary Useful

Function ( PUF ), yaitu fungsi utama dari produk, dan Primary Harmful Function (

PHF ) yang merupakan bahaya utama yang timbul dari suatu produk, kemudian

Page 25: BAB 4 PENGUMPULAN, PENGOLAHAN DAN …thesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2008-2-00532-TI bab 4.pdfBAB 4 PENGUMPULAN, PENGOLAHAN DAN ANALISIS DATA 4.1 Pernyataan Misi Pada tahapan awal perancangan

92

dijabarkan fungsi ( UF ) dan bahaya lain ( HF ) yang berkaitan dengan produk

tersebut.

1. Hubungan antara PUF dengan 3 UF

Gambar 4.2 Hubungan Antara PUF dengan 3 UF

2. Hubungan antara PHF dengan 3 HF

Page 26: BAB 4 PENGUMPULAN, PENGOLAHAN DAN …thesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2008-2-00532-TI bab 4.pdfBAB 4 PENGUMPULAN, PENGOLAHAN DAN ANALISIS DATA 4.1 Pernyataan Misi Pada tahapan awal perancangan

93

Gambar 4.3 Hubungan Antara PHF dengan 3 HF

3. Hubungan antara PUF dan PHF

Page 27: BAB 4 PENGUMPULAN, PENGOLAHAN DAN …thesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2008-2-00532-TI bab 4.pdfBAB 4 PENGUMPULAN, PENGOLAHAN DAN ANALISIS DATA 4.1 Pernyataan Misi Pada tahapan awal perancangan

94

Gambar 4.4 Hubungan Antara PUF dengan PHF

4.4.3 Problem Statement

Page 28: BAB 4 PENGUMPULAN, PENGOLAHAN DAN …thesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2008-2-00532-TI bab 4.pdfBAB 4 PENGUMPULAN, PENGOLAHAN DAN ANALISIS DATA 4.1 Pernyataan Misi Pada tahapan awal perancangan

95

Berikut ini akan dijelaskan mengenai hubungan antara UF dengan HF pada

produk sepatu yang akan dirancang dan dikembangkan.

Membawa sepatu dan sendal Diperlukan untuk Bepergian

Membawa sepatu dan sendal Menyebabkan Tempat terlalu besar

Tempat terlalu besar Menyebabkan Tidak menarik

Fashion Diperlukan untuk Bepergian

Fashion Menyebabkan Desain pasaran

Desain pasaran Menyebabkan Tidak menarik

Melindungi kaki dari kotoran Diperlukan untuk Bepergian

Melindungi kaki dari kotoran Menyebabkan Tipe rumit

Tipe rumit menyebabkan Menyebabkan Tidak menarik

4.4.4 Elimination Function

Dalam produk sepatu, terdapat beberapa fungsi yang dipakai untuk mengatasi

harmful function, yaitu.

Fitur dapat menjadi sendal Mengatasi Tempat terlalu besar

Tipe casual Mengatasi Tipe rumit

Desain limited Mengatasi Desain pasaran

Namun dalam proses elimination function, masih terdapat HF yang

ditimbulkan oleh UF, oleh karena itu dilakukan lagi eliminasi terhadap HF.

Desain dapat dibuat konsumen Mengatasi Biaya produksi mahal

Page 29: BAB 4 PENGUMPULAN, PENGOLAHAN DAN …thesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2008-2-00532-TI bab 4.pdfBAB 4 PENGUMPULAN, PENGOLAHAN DAN ANALISIS DATA 4.1 Pernyataan Misi Pada tahapan awal perancangan

96

Dari hasil hubungan-hubungan sebelumnya, dapat ditambahkan pula

mekanisme yang akan diambil beserta material yang akan dipakai. Hal ini dilakukan

untuk mempermudah proses arsitektur produk dan design for manufacturing. Seluruh

fungsi yang berguna dan fungsi yang berbahaya telah diutarakan, pada gambar 4.5

dapat dilihat interaksi antara fungsi yang berguna dan fungsi yang berbahaya.

Gambar 4.5 Diagram Alir Hubungan Seluruh Fungsi

4.4.5 Analisis Kontradiksi

Page 30: BAB 4 PENGUMPULAN, PENGOLAHAN DAN …thesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2008-2-00532-TI bab 4.pdfBAB 4 PENGUMPULAN, PENGOLAHAN DAN ANALISIS DATA 4.1 Pernyataan Misi Pada tahapan awal perancangan

97

Metode ini menggunakan tabel kontradiksi untuk menentukan prinsip-prinsip

yang akan dipakai dalam perancangan dan pengembangan produk melalui 39

parameter dan 40 prinsip dari TRIZ. Dilihat dari permasalahan yang ada, maka dapat

diambil parameter yang dapat mewakili permasalahan, serta prinsip untuk mengatasi

permasalahan, untuk dijadikan tabel kontradiksi Secara jelasnya dapat dilihat pada

tabel 4.17.

Tabel 4.17 Tabel Kontradiksi

Worsening

Feature

Lenght of

moving object

Area of

moving object

Volume of

moving object

Improving

Feature

Shape 29, 34, 5, 4 5, 34, 4, 10 14, 4, 15, 22

Stability of the object’s

composition

13, 15, 1, 28 2, 11, 13 28, 10, 19, 39

Reliability 15, 9, 14, 4 17, 10, 14, 16 3, 10, 14, 24

Ease of operation 1, 17, 13, 12 1, 17, 13, 16 1, 16, 35, 15

Adaptability or Versatility 35, 1, 29, 2 35, 30, 29, 7 15, 35, 29

Dari hasil tabel kontradiksi terpilih beberapa prinsip yang direkomendasikan

untuk mengatasi permasalahan yang ada. Prinsip-prinsip yang direkomendasikan

Page 31: BAB 4 PENGUMPULAN, PENGOLAHAN DAN …thesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2008-2-00532-TI bab 4.pdfBAB 4 PENGUMPULAN, PENGOLAHAN DAN ANALISIS DATA 4.1 Pernyataan Misi Pada tahapan awal perancangan

98

adalah prinsip 1, 4, 10, 13, 14, 15, dan 35. Untuk mengetahui secara jelas mengenai

prinsip-prinsip yang telah terpilih, dapat dilihat pada tabel 4.18.

Tabel 4.18 Rekomendasi Prinsip

No. No. Prinsip Nama Prinsip

1 1 Segmentation

2 4 Asymmetry

3 10 Preliminary Action

4 13 The Other Way Around

5 14 Spheroidality

6 15 Dynamics

7 35 Parameter Changes

Berikut ini adalah keterangan dari masing-masing prinsip :

1. Segmentation : Membagi obyek menjadi bagian yang mampu berdiri sendiri

2. Asymmetry : Mengganti bentuk simetris dengan bentuk asimetris dari obyek

3. Preliminary Action : Susun obyek sehingga dapat digunakan tanpa ada waktu

yang terbuang untuk menunggu tindakan

4. The Other Way Around : Lakukan tindakan sebaliknya / bertentangan untuk

menyelesaikan masalah

5. Sphereoidality : Ganti bagian yang datar dengan bagian yang lengkung

Page 32: BAB 4 PENGUMPULAN, PENGOLAHAN DAN …thesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2008-2-00532-TI bab 4.pdfBAB 4 PENGUMPULAN, PENGOLAHAN DAN ANALISIS DATA 4.1 Pernyataan Misi Pada tahapan awal perancangan

99

6. Dynamics : Membagi obyek menjadi elemen-elemen yang mampu untuk

mengubah posisi

7. Parameter Changes : Ganti jumlah keseluruhan dari obyek, besar massa, atau

tingkat fleksibilitas.

4.5 Arsitektur Produk

Dari hasil analisis konjoin didapatkan kombinasi optimal dari sepatu, yaitu

desain limited, fitur dapat menjadi sendal, serta tipe casual. Hasil dari rekomendasi

prinsip pada tahapan TRIZ yang telah didapatkan akan diimplementasikan kedalam

arsitektur produk. Berikut ini adalah beberapa hasil dari implementasi prinsip

tersebut.

1. Segmentation : Sepatu dapat dirubah menjadi sepatu sendal, dan sendal.

Komponennya terdiri dari 3 komponen utama, dimana setiap bagian tidak

saling berketergantungan.

2. Asymmetry : Bentuk dari sepatu dapat berubah sesuai dengan keadaan

pemakai.

3. Preliminary Action : Bagian-bagian sepatu dapat dipasang dan dilepas dengan

mudah dengan bantuan connector.

4. The Other Way Around : Sepatu dapat dirubah menjadi sepatu sendal dan

sendal. Hal ini untuk menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan tempat

menyimpan yang terlalu besar.

5. Sphereoidality : Bagian-bagian sepatu menghindari bentuk datar atau kotak.

Page 33: BAB 4 PENGUMPULAN, PENGOLAHAN DAN …thesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2008-2-00532-TI bab 4.pdfBAB 4 PENGUMPULAN, PENGOLAHAN DAN ANALISIS DATA 4.1 Pernyataan Misi Pada tahapan awal perancangan

100

6. Dynamics : Komponen sepatu dibagi menjadi 3 komponen, sehingga pemakai

dapat menyesuaikan keadaan dengan mudah.

7. Parameter Changes : Sepatu dibuat dengan sangat fleksibel, mudah untuk

dipakai dan disimpan.

Berikut ini adalah hasil terjemahan dari kombinasi optimal analisis konjoin

beserta implementasi rekomendasi prinsip TRIZ yang telah terpilih, yang kemudian

dijadikan suatu rancangan desain.

Page 34: BAB 4 PENGUMPULAN, PENGOLAHAN DAN …thesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2008-2-00532-TI bab 4.pdfBAB 4 PENGUMPULAN, PENGOLAHAN DAN ANALISIS DATA 4.1 Pernyataan Misi Pada tahapan awal perancangan

101

Gambar 4.6 Bagian Terpisah Sepatu

Page 35: BAB 4 PENGUMPULAN, PENGOLAHAN DAN …thesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2008-2-00532-TI bab 4.pdfBAB 4 PENGUMPULAN, PENGOLAHAN DAN ANALISIS DATA 4.1 Pernyataan Misi Pada tahapan awal perancangan

102

Sepatu terdiri dari tiga komponen utama, yaitu bagian sepatu, bagian sepatu

sendal, dan bagian sendal, serta satu komponen pendukung, yaitu bagian koneksi.

Bagian koneksi terdapat pada bagian sepatu dan bagian sepatu sendal. Bagian ini

berfungsi sebagai pengait antara bagian sepatu dan bagian sepatu sendal, dengan

bagian sendal. Cara memakainya adalah bagian koneksi dikaitkan kedalam lubang

yang telah tersedia pada bagian sendal.

Bagian sepatu berfungsi seperti casing, terbuat dari bahan yang elastis. Pada

saat bagian sepatu sendal telah tersambung dengan bagian sendal, sarungkan bagian

sepatu mulai dari depan, dan tarik hingga ke belakang, sehingga akan terbentuk

sepatu seperti pada gambar dibawah ini.

Gambar 4.7 Penggabungan Bagian Sepatu

Page 36: BAB 4 PENGUMPULAN, PENGOLAHAN DAN …thesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2008-2-00532-TI bab 4.pdfBAB 4 PENGUMPULAN, PENGOLAHAN DAN ANALISIS DATA 4.1 Pernyataan Misi Pada tahapan awal perancangan

103

Sepatu dapat didesain sesuai dengan keinginan konsumen. Pendesainan

dilakukan dengan menggunakan cat acrylic dan tinner yang telah tersedia dalam

paket penjualan. Apabila terjadi kesalahan pada proses pendesainan, cat acrylic dapat

dihapus dengan menggunakan tinner. Pada keseluruhan bagian-bagian sepatu, dapat

dilakukan proses pendesainan. Dengan demikian, konsumen dapat dengan bebas

mendesain sepatunya dan membuatnya menjadi sepatu yang berbeda.

Gambar 4.8 Contoh Sepatu Yang Telah Didesain

Page 37: BAB 4 PENGUMPULAN, PENGOLAHAN DAN …thesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2008-2-00532-TI bab 4.pdfBAB 4 PENGUMPULAN, PENGOLAHAN DAN ANALISIS DATA 4.1 Pernyataan Misi Pada tahapan awal perancangan

104

Hanya dengan melepas bagian sepatu dan bagian koneksi, sepatu dapat

berubah menjadi sepatu sendal. Contohnya dapat dilihat pada gambar 4.9. Sedangkan

untuk menjadikan sepatu menjadi sendal, yang harus dilakukan hanya melepaskan

bagian sepatu sendal dan bagian koneksi. Contohnya dapat dilihat pada gambar 4.10.

Gambar 4.9 Contoh Sepatu Menjadi Sepatu Sendal

Page 38: BAB 4 PENGUMPULAN, PENGOLAHAN DAN …thesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2008-2-00532-TI bab 4.pdfBAB 4 PENGUMPULAN, PENGOLAHAN DAN ANALISIS DATA 4.1 Pernyataan Misi Pada tahapan awal perancangan

105

Gambar 4.10 Contoh Sepatu Menjadi Sendal

Tempat untuk menyimpan sepatu merupakan salah satu tools yang penting.

Pada produk ini, kotak sepatu didesain secara khusus untuk menyesuaikan kelebihan

dari produk. Kotak sepatu terlihat lebih ramping, karena dalam penyimpanan, bagian-

bagian My Shoes dapat dilepaskan, sehingga dapat menghemat tempat. My Shoes

ditujukan untuk anak muda, sehingga kotak sepatu didesain secara menarik agar tidak

menjadi tempat menyimpan yang sekedarnya, namun dapat menjadi salah satu bagian

dari produk itu sendiri serta menjadi salah satu alat untuk promosi.

Page 39: BAB 4 PENGUMPULAN, PENGOLAHAN DAN …thesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2008-2-00532-TI bab 4.pdfBAB 4 PENGUMPULAN, PENGOLAHAN DAN ANALISIS DATA 4.1 Pernyataan Misi Pada tahapan awal perancangan

106

Gambar 4.11 Kotak Sepatu

Page 40: BAB 4 PENGUMPULAN, PENGOLAHAN DAN …thesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2008-2-00532-TI bab 4.pdfBAB 4 PENGUMPULAN, PENGOLAHAN DAN ANALISIS DATA 4.1 Pernyataan Misi Pada tahapan awal perancangan

107

4.6 Design For Manufacturing ( DFM )

Dari metode TRIZ didapatkan beberapa material utama untuk melakukan

produksi, yaitu bahan karet, bahan plastik, cat acrylic, dan tinner. Dengan

memperoleh informasi tersebut, ditambah dengan hasil dari arsitektur produk, maka

dapat dilakukan perhitungan perkiraan biaya produksi. Untuk memperkirakan biaya

produksi, digunakan asumsi-asumsi dibawah ini.

1. Perkiraan penjualan My Shoes per tahun adalah 12.000 unit, sehingga dalam

satu bulan diperkirakan produksi sebanyak 1.000 unit.

2. Asumsi jumlah hari kerja adalah 20 hari dalam sebulan, dengan jam kerja 8

jam dalam sehari. Dengan asumsi ini diperkirakan produksi dalam sehari

mencapai 50 unit.

3. Asumsi biaya material per unit dapat diperhitungkan seperti pada tabel 4.19.

Page 41: BAB 4 PENGUMPULAN, PENGOLAHAN DAN …thesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2008-2-00532-TI bab 4.pdfBAB 4 PENGUMPULAN, PENGOLAHAN DAN ANALISIS DATA 4.1 Pernyataan Misi Pada tahapan awal perancangan

108

Tabel 4.19 Perkiraan Biaya Material Per Unit

No. Material Unit Jumlah Harga ( Rp )

1 Karet m 1 100.000

2 Plastik Set 1 2.000

3 Cat Acrylic Buah 12 24.000

4 Tinner Liter 0,4 1.000

5 Packaging Set 1 5.000

Total 132.000

Sehingga biaya material dalam satu bulan adalah

Rp. 132.000 x 1.000 unit = Rp. 132.000.000

Dan untuk satu tahun adalah

Rp. 132.000 x 12.000 unit = Rp. 1.584.000.000

Page 42: BAB 4 PENGUMPULAN, PENGOLAHAN DAN …thesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2008-2-00532-TI bab 4.pdfBAB 4 PENGUMPULAN, PENGOLAHAN DAN ANALISIS DATA 4.1 Pernyataan Misi Pada tahapan awal perancangan

109

4. Jumlah sumber daya manusia yang digunakan adalah

Tabel 4.20 Sumber Daya Manusia

Divisi Sub Divisi Jabatan Jumlah

Direksi - Director 1

Marketing - Manager 1

Sales Supervisor 1

Staff 3

Promotion Supervisor 1

Staff 3

Customer Relationship Management Supervisor 1

Staff 3

Development - Manager 1

Product Design & Development Supervisor 1

Staff 2

Bussines Development Supervisor 1

Staff 2

HRD - Manager 1

Recruitment Supervisor 1

Staff 1

Internal Activity Supervisor 1

Staff 2

Page 43: BAB 4 PENGUMPULAN, PENGOLAHAN DAN …thesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2008-2-00532-TI bab 4.pdfBAB 4 PENGUMPULAN, PENGOLAHAN DAN ANALISIS DATA 4.1 Pernyataan Misi Pada tahapan awal perancangan

110

Tabel 4.20 Sumber Daya Manusia ( Lanjutan )

Divisi Sub Divisi Jabatan Jumlah

Production - Manager 1

Cutting Supervisor 1

Operator 4

Sewing Supervisor 1

Operator 4

Assembling Supervisor 1

Operator 6

PPIC Supervisor 1

Staff 2

General Affair - Manager 1

Cleaning Service Helper 10

Security Helper 4

Total 63

Untuk perkiraan biaya tenaga kerja secara lebih lengkap dapat dilihat pada

tabel 4.21.

Page 44: BAB 4 PENGUMPULAN, PENGOLAHAN DAN …thesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2008-2-00532-TI bab 4.pdfBAB 4 PENGUMPULAN, PENGOLAHAN DAN ANALISIS DATA 4.1 Pernyataan Misi Pada tahapan awal perancangan

111

Tabel 4.21 Perkiraan Biaya Tenaga Kerja

No. Jabatan Jumlah Biaya ( Rp ) Total Biaya ( Rp )

1 Direktur 1 5.000.000 5.000.000

2 Manajer 5 3.000.000 15.000.000

3 Supervisor 11 2.000.000 22.000.000

4 Staff 18 1.500.000 27.000.000

5 Operator 14 1.000.000 14.000.000

6 Helper 14 750.000 10.500.000

Total 93.500.000

Biaya tenaga kerja dalam 1 tahun adalah

Rp. 93.500.000 x 12 = Rp. 1.122.000.000

Biaya tenaga kerja per unit adalah

Rp. 93.500.000 : 1000 unit = 93.500

5. Biaya oherhead dibebankan sebesar 10 % dari biaya material dan 80 % dari

biaya tenaga kerja, sehingga

Biaya overhead = (10% x Rp. 132.000.000) + (80% x Rp. 93.500.000)

= Rp. 13.200.000 + Rp. 74.800.000

= Rp. 88.000.000

Dari asumsi-asumsi diatas didapatkan biaya produksi per unit adalah

BP = Unit

adBiayaverheaTenagaKerjTotalBiayaMaterialTotalBiaya1000

++

Page 45: BAB 4 PENGUMPULAN, PENGOLAHAN DAN …thesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2008-2-00532-TI bab 4.pdfBAB 4 PENGUMPULAN, PENGOLAHAN DAN ANALISIS DATA 4.1 Pernyataan Misi Pada tahapan awal perancangan

112

= Unit

RpRpRp1000

000.000.88.000.500.93.000.000.132. ++

= Rp. 313.500 / Unit

4.7 Analisis Ekonomi

Tahapan ini dilakukan untuk memperkirakan gambaran prospek dari

penjualan produk ini beberapa periode kedepan. Hasil dari analisis ini akan

menentukan keputusan untuk terus menjalankan produksi atau tidak. Perhitungan

dilakukan menggunakan Net Present Value ( NPV ). Berikut ini adalah data-data

yang dibutuhkan dalam melakukan penghitungan dengan NPV.

1. Perhitungan dilakukan dengan periode 2 tahun, dimana dalam setahun dibagi

menjadi 4 kuartal ( 3 bulanan ). Tujuannya adalah agar bentuk tabel menjadi

lebih ringkas dan sederhana.

2. Biaya pengembangan diasumsikan sebesar Rp. 2.000.000 selama 6 bulan yang

digunakan untuk keperluan riset, perancangan, pengembangan, dan

pembuatan prototype.

3. Pembelian mesin-mesin diasumsikan sebesar Rp. 400.000.000 yang

digunakan untuk pembelian mesin cutting dan mesin sewing. Sedangkan

untuk biaya pembelian lahan dan pendirian bangunan sebesar Rp.

500.000.000.

Page 46: BAB 4 PENGUMPULAN, PENGOLAHAN DAN …thesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2008-2-00532-TI bab 4.pdfBAB 4 PENGUMPULAN, PENGOLAHAN DAN ANALISIS DATA 4.1 Pernyataan Misi Pada tahapan awal perancangan

113

4. Biaya pemasaran dan pendukung per kuartal diasumsikan sebesar Rp.

30.000.000 yang digunakan untuk keperluan iklan dalam berbagai media

masa, kerjasama, sponsorship, pengelolaan website, serta distribusi.

5. Volume produksi per kuartal adalah 3000 unit dengan harga per unit sebesar

Rp. 313.500. Biaya produksi per kuartal adalah Rp. 940.500.000

6. Keuntungan penjualan per unit adalah 50 %, sehingga didapatkan keuntungan

sebesar Rp. 156.750. Harga penjualan adalah Rp. 470.250. Pendapatan

penjualan per kuartal adalah Rp. 1.410.750.000

7. Asumsi bunga kredit pinjaman untuk modal usaha adalah 10% per tahun.

Dengan data-data tersebut dapat dilakukan perhitungan menggunakan metode NPV.

Page 47: BAB 4 PENGUMPULAN, PENGOLAHAN DAN …thesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2008-2-00532-TI bab 4.pdfBAB 4 PENGUMPULAN, PENGOLAHAN DAN ANALISIS DATA 4.1 Pernyataan Misi Pada tahapan awal perancangan

114

Tabel 4.22 Net Present Value

Nilai Dalam Ribuan

Tahun 1 Tahun 2

Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Biaya

Pengembangan

-1.000 -1.000

Fasilitas -900.00

0

Biaya Pemasaran

dan Penunjang

-30.000

-30.000 -30.000 -30.000 -30.000 -30.000 -30.000

Biaya Produksi

-940.500 -940.500 -940.500 -940.500 -940.500 -940.500

Volume Produksi

3000 3000 3000 3000 3000 3000

Biaya Per Unit

-313,5 -313,5 -313,5 -313,5 -313,5 -313,5

Pendapatan

Penjualan

1.410.750 1.410.750 1.410.750 1.410.750 1.410.750 1.410.750

Volume Penjualan

3000 3000 3000 3000 3000 3000

Harga Per Unit

470,25 470,25 470,25 470,25 470,25 470,25

Aliran Kas

Per Periode

-1.000 -931.00

0

440.250 440.250 440.250 440.250 440.250 440.250

Nilai saat ini tahun 1,

r + 10%

-1.000 -908.29

2,7

419.036,2879

408.815,8907

398.844,7714

389.116,8501

379.626,1952

370.367,0197

Nilai Bersih Untuk Proyek Saat Ini

1.456.514,315

Dari tabel 4.22 dapat dilihat bahwa nilai komulatif dari NPV pada kuartal

ketiga telah bernilai positif, artinya bahwa break event point ( BEP ) berada pada

kuartal tersebut. Modal akan kembali dalam waktu 7 - 9 bulan. Itu bukan merupakan

Page 48: BAB 4 PENGUMPULAN, PENGOLAHAN DAN …thesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2008-2-00532-TI bab 4.pdfBAB 4 PENGUMPULAN, PENGOLAHAN DAN ANALISIS DATA 4.1 Pernyataan Misi Pada tahapan awal perancangan

115

waktu yang lama, mengingat produk sepatu memiliki pangsa pasar yang besar. Siklus

produk akan bertahan seiring dengan peningkatan jumlah penduduk.

Nilai bersih saat ini adalah Rp. 1.456.514.315,-. Jumlah tersebut adalah

jumlah yang cukup besar. Karena NPV bernilai positif, maka proyek layak untuk

dijalankan.