BAB 4 n

download BAB 4 n

of 8

Transcript of BAB 4 n

  • 7/24/2019 BAB 4 n

    1/8

    BAB 4

    METODE PENELITIAN

    4.1 Desain Penelitian

    Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental laboratoris dengan

    rancangan true experimental-post test only control group designyang bertujuan

    untuk mengetahui efek dari fitoestrogen yang terdapat pada susu kedelai yang

    diberikan sejak umur satu bulan terhadap fungsi dari sistem reproduksi tikus

    jantan (Rattus nevergicus strain Wistar) yang dilihat dari histopatologi vesika

    seminalis.

    4.2 Populasi dan Sampel Penelitian

    4.2.1 Populasi

    Populasi penelitian ini adalah tikus Rattus norvegicusstrain Wistar yang

    memenuhi kriteria sehat, jantan dengan umur yang sama satu bulan dan berat

    sekitar 100 gram, setiap tikus diberi tempat yang cukup untuk menghindari

    kematian maupun sakit.

    4.2.2 Sampel

    ikus strain Wistar dibagi menjadi empat grup. !engan satu sebagai

    kontrol negatif dan ketiga lainnya diberi susu kedelai dengan dosis yang berbeda

    4.2.3 Periraan Ban!a Sampel

    otal banyak sampel yang dipakai dihitung dengan rumus"

    (t#1) (n#1) $ 1%

    dimana, t & banyaknya intervensi, dan n & banyaknya sampel yang

    dipakai. 'ksperimen ini memiliki empat grup, jadi sampel yang diperlukan

    berjumlah dua puluh empat. erarti setiap grupnya memerlukan sedikitnya enam

    tikus.

    24

  • 7/24/2019 BAB 4 n

    2/8

    25

    4.2.4 "arateristi Sampel

    arakteristik sampel berupa tikus (wistar rats), kelamin jantan, berumur

    satu bulan, berat tubuh 100 gram, sehat dengan indikasi bergerak aktif, bulu

    bersih dan mata jernih, belum mendapatkan obat#obatan.

    4.2.# "riteria Eslusi$

    ikus yang tidak makan dan minum ketika eksperimen, tikus yang

    kondisinya memburuk, sakit pada *aktu eksperimen dan mati.

    4.3 Identi$iasi %aria&el

    4.3.1 %aria&el Ter'antun'

    +ariabel tergantung pada studi ini adalah histopatologi vesika seminalis

    tikus Wistar yang diberi diet susu kedelai.

    4.3.2 %aria&el Be&as

    +ariabel bebas pada peneltian ini adalah susu kedelai dengan berbagai

    konsentrasi.

    4.4 Loasi Dan (atu Penelitian

    4.4.1 Loasi

    Penelitian ini dikerjakan di laboratorium armakologi akultas

    edokteran -niversitas ra*ijaya.

    4.4.2 (atu

    Penelitian ini dilakukan mulai bulan ktober /01 sampai anuari /012.

    4.# Instrumen Penelitian

    4.#.1 Susu "edelai

    3lat yang dibutuhkan membuat susu kedelai yaitu alat timbangan,

    tabung erlenmeyer, corong, dan batang pengaduk. !an bahan yang dibutuhkan

  • 7/24/2019 BAB 4 n

    3/8

    26

    yaitu bubuk susu kedelai, dan air a4uades. Pemberian susu kedelai

    menggunakan alat sonde.

    4.#.2 Diet Normal

    3lat yang dibutuhkan yaitu alat timbangan, analytic weights

    measurement device, *adah5tempat makanan. ahan yang dibutuhkan yaitu

    tepung terigu, dedak jagung, dan air secukupnya.

    4.#.3 Pem&eda)an dan Persiapan Slide *istopatolo'is

    3lat yang dibutuhkan yaitu *adah plastik dengan penutupnya, pisau

    operasi, kapas, gunting, pinset, mikroskop, mikrotom, dan kamera. !an bahan

    yang diperlukan yaitu kloroform, balok parafin, formalin 106.

    4.#.4 Pemeli)araan Tius

    3lat pengukur berat 7artorius, kandang tikus, penutup kandang,

    sekam5serbuk kayu, botol minuman.

    4.+ De$inisi Operational

    1. itoestrogen merupakan substansi dari tumbuhan yang memiliki sifat

    mimikri estrogen.

    /. 7usu kedelai yang digunakan pada pada penelitian ini adalah susu

    kedelai bubuk 8unisoy9.

    . ikus strain *istar yang digunakan pada penelitian ini, disediakan oleh

    laboratorium farmakologi akultas edokteran -niversitas ra*ijaya,

    2. ikus de*asa adalah tikus yang telah mencapai usia bulan.

    4., Prosedur Penelitian

    4.,.1 Persiapan Susu "edelai

  • 7/24/2019 BAB 4 n

    4/8

    27

    7usu kedelai dibuat dengan menggunakan mencampur susu kedelai

    bubuk dengan air secukupnya. Perbandingan antara susu kedelai dan air yaitu 1

    gram berbanding / ml air a4uades.

    4.,.2 Persiapan Tius (istar

    7elama proses adaptasi, semua kelompok tikus diberi diet normal.

    :asing#masing tikus mendapatkan 20 gram dari campuran bahan dedak jagung

    dan dan diberikan secara ad libitum. 7emua tikus mendapatkan sinar matahari

    yang cukup selama 1/ jam dan berada pada kegelapan selama 1/ jam. :ereka

    dipertahankan dalam kondisi ini pada laboratorium selama ; hari sebelum

    percobaan dilakukan.

    4.,.3 Pem&erian Susu "edelai

    Pemberian susu kedelai dilakukan per oral. dosis berbeda diberikan

    kepada kelompok tikus. 3*alnya tikus akan diberi diet standar sehingga

    beratnya bertambah, selama masa adaptasi yang dilakukan selama satu minggu.

    emudian pengambilan sampel akan dilakukan dengan teknik randomisasi,

    sehingga setiap tikus akan mempunyai kesempatan yang sama dalam

    mendapatkan dosis susu kedelai. 7etelah itu, tikus akan dibagi menjadi 2

    kelompok.

    elompok 1 < 3kan diberikan diet normal.

    elompok / < 3kan diberikan diet normal dan susu bubuk kedelai dengan ;,1

    mg5kg.

    elompok < 3kan diberikan diet normal dan susu bubuk kedelai dengan 12,/

    mg5kg.

    elompok 2 < 3kan diberikan diet normal dan susu bubuk kedelai dengan /1,

    mg5kg.

  • 7/24/2019 BAB 4 n

    5/8

    28

    4.,.4 Pem&eda)an Tius (istar

    Prosedur ini dikerjakan dengan bantuan dari analis lab. armakologi.

    ikus yang akan dibedah diberikan anestesi terlebih dahulu dengan

    menggunakan eter. Pemberian eter dilakukan secara inhalasi pada tangki

    tertutup. ikus yang telah di anastesi kemudian ditempatkan pada meja bedah

    dan di fiksasi. 7ebelum pembedahan, dilakukan pemeriksaan bagian luar terlebih

    dahulu. Pada pemeriksaan sampel darah tikus, sampel darah diambil dari bilik

    jantung dengan menggunakan spuit %cc. Pengambilan sampel darah ini

    diperlukan pembedahan pada bagian thora=. ulang rusuk tikus dipotong dari

    bagian lateral dengan sedikit mengangkat ke atas dengan gunting bedah supaya

    tidak merusak organ internal dari thora=. antung terletak di antara paru#paru

    kanan dan kiri. 7ampel darah diambil pada bilik jantung sebanyak %cc dengan

    menggunakan spuit. emudian spuit diberi label dan siap untuk dikirim ke

    laboratorium. 7etelah itu kita mengidentifikasi bagian vesika seminalis. +esika

    seminalis kemudian di insisi secara hati#hati hingga terlihat testis. emudian

    bagian vesika seminalis diambil dan dipisahkan dengan prostat dan vas deferen.

    7etelah itu berat vesika seminalis dihitung dan disimpan pada tabung yang berisi

    formalin 106. +as deferen dipisahkan secara hati#hati dari testis dan prostat

    dengan menggunakan pinset dan gunting bedah. 7etelah itu dimasukkan pada

    tabung yang berisi formalin 106. Prosedur pembedahan ini memberikan rasa

    yang tidak nyaman pada tikus, oleh karena itu prosedur ini dilakukan di ba*ah

    pengaruh anestesi.

    4.,.# Persiapan Slide *istopatolo'i Tius (istar

    +esika seminalis diambil melalui pembedahan kemudian difiksasi dengan

    merendam jaringan vesika seminalis tikus dalam formalin 106 selama sehari

    semalam (/2 jam) kemudian dilanjutkan dengan tahap pencucian menggunakan

    air minimal 1,% jam. aringan dimasukkan dalam alkohol ;06 selama 1 jam,

  • 7/24/2019 BAB 4 n

    6/8

    29

    alkohol >06 selama 1 jam, alkohol ?? 6 selama 1 jam dan alkohol absolut

    selama /=1 jam lalu dalam campuran =ylol " alkohol absolut & 1"1 selama 0,%

    jam, dan =ylol P3 selama /=0 menit. aringan dipotong setipis mungkin dan

    dimasukkan ke dalam meltedparaffin " =ylen & 1"1 sekana 1 jam, paraffin (%2#%>)

    selama /=1 jam. emudian dipotong dengan ketebalan @Am. Basil pemotongan

    diletakkan di gelas objek dilapisi dengan lapisan putih telur " gliserol & 1"1 . Celas

    objek diletakkan di atas steamer hangat (agar pita mengembang dan lurus tanpa

    lekukan) kemudian dibiarkan kering dan sediaan melekat erat (1 hari). aringan

    yang berada di gelas objek dimasukkan ke dalam =ylol selama =% menit. Dalu

    dikeringkan. Basil diamati pada mikroskop untuk mengetahui progresivitas

    kelainan vesika seminalis.

    4.,.+ Penilaian Slide *istopatolo'is Testis

    7lide histopatologis diamati menggunakan miksroskop cahaya dengan

    pembesaran 200=. setiap slide histopatologis diamati sebanyak 10 lapang

    pandang yang kemudian dinilai menggunakan menghitung secara manual sel

    nukleus pada epitel yang normal dan sel yang abnormal yang terdapat pada

    slide. !an setelah di hitung semua ( 10 lapang pandang per tikus dalam setiap

    kandang ) kemudian data di masukan dan di bedakan antara jumlah sel nukleus

    yang normal dan sel nukleus yang abnormal. 7etelah itu langsung memulai

    perhitungan analisis data.

    4.- Alur Penelitian

    /2 ikus Wistar

  • 7/24/2019 BAB 4 n

    7/8

    30

    4. Pen'ola)an Dan Analisis Data

    7pesimen dibuat dalam bentuk sediaan preparat histo < P3 dari vesica

    seminalis, yang dilakukan pengecatan B', dan dilakukan pemeriksaan

    abnormalitas kelenjar vesika seminalis, sel Deydig, germ cell dan sperma. !ata

    yang didapatkan pada penelitian akan dianalisis dengan berbagai cara. Pertama,

    tes homogenitas varian dilakukan untuk mengetahui apakah data ini homogen

    atau tidak. edua, untuk mengetahui perbedaan di setiap intervensi, dilakukan

    tes one way3E+3 digunakan dengan menggunakan soft*are 7P77 (7tatistical

    Fandom 7ampling

    elompok

    !iet Eormal

    G 7usu

    edelai 12,/

    mg5kg

    elompok 1

    !iet Eormal

    elompok 2

    !iet Eormal G

    7usu edelai

    /1, mg5kg

    elompok /

    !iet Eormal

    G 7usu

    edelai ;,1

    mg5kg

    Observasi setelah 3

    !issection +esika

    seminalis

    HistopatologiVesika Seminalis

    nalisis

  • 7/24/2019 BAB 4 n

    8/8

    3"

    Product and 7ervice 7olution). !alam hubungannya dengan 3E+3, post-hoc

    analysis(urkeyHs range test) dilakukan untuk melihat perbandingan dari setiap

    intervensi. Dangkah ketiga menggunakan uji korelasi untuk mengetahui apakah

    ada kekuatan yang signifikan dari hubungan antara peningkatan konsentrasi dari

    susu kedelai dengan kondisi abnormalitas histopatologi vesika seminalis dan

    sperma pada tikus Wistar. !an yang terakhir simple linear regression dihitung

    untuk memprediksi nilai variabel tergantung dari variabel bebas. 7elain itu,

    pengujian hipotesis dilakukan dengan cara mencari nilai confidence leveldanp

    value.