Bab 4 - Kriteria Desain (v)

7
Laporan Akhir Penyusunan Detailed Engineering Design (DED) Saluran Pembuang Ciateul dan Saluran Pembuang Cibayongbong PT. Secon dwitunggal putra BAB - IV KRITERIA DESAIN BAB 4. KRITERIA DESAIN 4.1. NORMA, STANDAR, PEDOMAN DAN MANUAL Norma, Standar, Pedoman dan Manual (NSPM) adalah perangkat aturan- aturan yang merupakan kebijakan Departemen yang terus dikembangkan untuk menunjang operasional Direkorat jenderal dan lainnya yang terkait dengan kegiatan pembangunan infrastruktur Indonesia. NSPM diterapkan dalam upaya mengoptimalkan kinerja pelaksanaan, mulai dari pra konstruksi, masa konstruksi sampai pasca konstruksi, sehingga prasarana dan sarana atau infrastruktur yang dibanguna dapat dimanfaatkan sesuai dengan rencana bagi kepentingan masyarakat. Adapun NSPM yang digunakan dalam pekerjaan ini adalah sebagai berikut: Tabel 4.1 Norma, Standar, Pedoman dan Manual yang Digunakan 1

Transcript of Bab 4 - Kriteria Desain (v)

PT. Secon dwitunggal putra

BAB - IVKRITERIA DESAINBAB 4. KRITERIA DESAIN4.1. NORMA, STANDAR, PEDOMAN DAN MANUALNorma, Standar, Pedoman dan Manual (NSPM) adalah perangkat aturan-aturan yang merupakan kebijakan Departemen yang terus dikembangkan untuk menunjang operasional Direkorat jenderal dan lainnya yang terkait dengan kegiatan pembangunan infrastruktur Indonesia. NSPM diterapkan dalam upaya mengoptimalkan kinerja pelaksanaan, mulai dari pra konstruksi, masa konstruksi sampai pasca konstruksi, sehingga prasarana dan sarana atau infrastruktur yang dibanguna dapat dimanfaatkan sesuai dengan rencana bagi kepentingan masyarakat.Adapun NSPM yang digunakan dalam pekerjaan ini adalah sebagai berikut:Tabel 4.1 Norma, Standar, Pedoman dan Manual yang Digunakan

4.2. KRITERIA DESAIN4.2.1. Kriteria Penyusunan Outline Plan

Ketentuan ketentuan umum yang harus dipenuhi dalam penyusunan detail desain drainase adalah sebagai berikut :

1) rencana induk drainase disusun dengan memperhatikan rencana pengembangan kota dan rencana prasarana dan sarana kota lainnya;

2) rencana induk drainase disusun dengan memperhatikan keterpaduan pelaksanaannya dengan prasarana dan sarana kota lainnya, sehingga dapat meminimalkan biaya pelaksanaan, biaya operasional dan pemeliharaan;

3) rencana induk drianase disusun untuk arahan pembangunan sistem drainase di daerah perkotaan selama 25 tahun, dan dapat dilakukan peninjauan kembali disesuaikan dengan keperluan;4.2.2. Kriteria Hidrologi4.2.2.1. Periode Kala Ulang Periode ulang yang dipakai berdasarkan luas daerah pengaliran sungai/saluran (DAS) dan jenis kota yang direncanakan sesuai dengan tabel di bawah ini :Tabel 4.2 Periode Ulang Berdasarkan Tipologi KotaTipologi KotaJumlah Penduduk (Jiwa)LUAS DAERAH TANGKAPAN AIR

10 Ha10-100 Ha101-500 Ha> 500 Ha

Kota Metropolitan (Kota Raya)1.000.0002 th2 5 th5 -10 th10 25 th

Kota Besar500.000 1.000.0002 th2 5 th2 5 th5 -10 th

Kota Sedang100.000 500.000.2 th2 5 th2 5 th5 -10 th

Kota Kecil20.000 100.0002 th2 th2 th2 5 th

Sumber: Direktorat Jendral Cipta Karya Departemen Pekerjaan Umum4.2.2.2. Hujan Rencana

Perkiraan hujan rencana dilakukan dengan analisis frekuensi terhadap data curah hujan harian maksimum tahunan, dengan lama pengamatan sekurang-kurangnya 10 tahun. Analisis frekuensi terhadap curah hujan dapat menggunakan metode probabilitas Dstribusi Normal, Log Normal, Log pearson Type III dan Gumbel.4.2.2.3. Debit Banjir

Metode analisis debit banjir yang dipakai adalah berdasarkan luasan Cathment Area (CA) dari masing-masing sub DAS yang akan dihitung dengan ketentuan sebagai berikut:

1. Untuk CA < 5 km2 menggunakan metode Rasional Mononobe.

2. Untuk CA > 5 km2 menggunakan metode Hidrograf Satuan Sintesis Nakayasu.

4.2.3. Kriteria Hidrolika4.2.3.1. Kapasitas Saaluran

Kapasitas saluran dihitung dengan menggunakan rumus Manning atau dengan permodelan saluran/sungai menggunakan bantuan program seperti Hec-RAS.4.2.3.2. Kecepatan Aliran

Hal yang harus diperhatikan dalam perencanaan saluran adalah kecepatan aliran yang diijinkan. Kecepatan harus diantara batas tertentu (maksimum dan minimum) dimana dengan kecepatan tersebut tidak akan terjadi pengendapan dan pertumbuhan tanaman air, serta tidak juga terjadi pengikisan. Kecepatan minimum merupakan kecepatan terkecil yang tidak menimbulkan pengendapan dan tidak merangsang tumbuhnya tanaman air serta lumut dalam saluran. Besarnya kecepatan aliran yang diijinkan dalam saluran tergantung pada bahan saluran, kondisi fisik dan sifat-sifat alirannya. Besarnya kecepatan minimum yang diijinkan berkisar antara 0,6 0,9 m/dt (Suhardjono, 1984:25). Sedangkan besarnya kecepatan maksimum yang dijinkan dapat dilihat pada tabel berikut.

Tabel 4.3 Kecepatan Ijin Maksimum

Jenis BahanKec. Ijin Maksimum (m/dt)

Saluran Tanah

Pasangan batu

Beton0,75

2,5

3

4.2.3.3. Kemiringan Talud

Harga kemiringan talud disesuaikan dengan sifat bahan tanah setempat yang umumnya berkisar antara 1 : 1,5 sampai dengan 1 : 3. Untuk kemiringan talud saluran dari bahan tanah ditampilkan pada tabel berikut ini.

Tabel 4.4 Kemiringan Talud Saluran Dari Bahan Tanah

Bahan TanahKemiringan Talud

(m = H/V)

Batu0,25

Lempung Kenyal, geluh1 - 2

Lempung pasiran, tanah kohesif1,5 - 2

Pasir lanauan2 - 5

Gambut kenyal1 - 2

Gambut lunak3 - 4

Tanah dipadatkan dengan baik

1 - 1,5

Sedangkan untuk kemiringan talud saluran dari bahan pasangan ditampilkan pada tabel berikut:Tabel 4.5 Kemiringan Talud Saluran Dari Bahan Pasangan

Tinggi Air (m)m

h < 0,400 *)

0,40 < h < 0,751 - 1,25

0,75 < h < 1,001,25 - 1,50

4.2.3.4. Tinggi Jagaan

Tinggi jagaan minimum untuk saluran dengan pasangan adalah sebagai berikut:Tabel 4.6 Tinggi JagaanDebit (Q = m3 / det)F (m)

Saluran dengan pasangan :

Q < 1,500,20

1,50 < Q < 5,000,25

5,00 < Q < 10,000,30

10,00 < Q < 15,000,40

Q > 150,50

Saluran tanpa pasangan :

Q < 1,500,50

5,00 < Q < 10,000,75

Q > 101,00

4.2.4. Kriteria Struktur Bangunan

4.2.4.1. Tipikal Bangunan

Tipikal saluran pada dasarnya disesuaikan dengan bentuk dan fungsinya, adapun bentukbentuk penampang saluran antara lain sebagai berilkut :

Trapesium

Saluran dengan bentuk trapesium lebih cocok diterapkan pada daerah-daerah (lokasi) yang masih cukup lahan (tidak melewati daerah-daerah yang padat pemukimannya), fluktuasi debit yang kecil.

Trapesium Ganda

Sama dengan saluran trapesium, tetapi dengan fluktuasi debit yang besar. Pada saat debit minimum, aliran air berada pada penampang trapesium bagian bawah.

Trapesium Dikombinasi

Sama dengan trapesium ganda, hanya saja untuk aliran dengan debit minimum dipergunakan saluran dengan bentuk dengan bentuk setengah lingkaran

Segi Empat

Saluran dengan bentuk segi empat cocok diterapkan pada daerah-daerah (lokasi) yang melewati permukiman yang padat dan fluktuasi debit alirannya kecil.

Segi Empat Dikombinasi

Sama dengan bentuk segi empat, tetapi dengan fluktuasi debit aliran yang besar

4.2.4.2. Jenis Material Konstruksi

Jenis material untuk konstruksi merupakan salah satu faktor penting yang perlu mendapat pertimbangan agar tidak terjadi perubahan-perubahan antara perencanaan dengan pelaksanaannya.

Pada dasarnya pelaksanaan fisik jaringan drainase perkotaan yang berlandaskan pada konsep pembangunan berwawasan lingkungan diarahkan pada pemakaian sarana yang berteknologi tepat guna dan memberikan nilai-nilai sebagai berikut :

Menunjang faktor kesehatan lingkungan.

Tingkat pelayanan memberikan daya guna bagi pemerintah daerah

Dapat memanfaatkan material dan tenaga kerja setempat secara optimal

Stabilitas StukturAdapun jenis konstruksi untuk saluran dan bangunan pelengkap yang dapat diterapkan adalah :

Saluran Tipe U (U-ditch) Precast

Box Culvert Beton Precast

Saluran/turap Pasangan Batu Kali

Contents

4-1BAB 4.KRITERIA DESAIN

4-14.1.NORMA, STANDAR, PEDOMAN DAN MANUAL

4-24.2.KRITERIA DESAIN

4-24.2.1.Kriteria Penyusunan Outline Plan

4-24.2.2.Kriteria Hidrologi

4-34.2.3.Kriteria Hidrolika

4-44.2.4.Kriteria Struktur Bangunan

TOC \h \z \c "Gambar"

No table of figures entries found.

4-1Tabel 4.1 Norma, Standar, Pedoman dan Manual yang Digunakan

4-2Tabel 4.2 Periode Ulang Berdasarkan Tipologi Kota

4-3Tabel 4.3 Kecepatan Ijin Maksimum

4-3Tabel 4.4 Kemiringan Talud Saluran Dari Bahan Tanah

4-3Tabel 4.5 Kemiringan Talud Saluran Dari Bahan Pasangan

4-4Tabel 4.6 Tinggi Jagaan

4-4