PENGARUH JUMLAH RAGI DAN WAKTU FERMENTASI TERHADAP SIFAT ORGANOLEPTIK TAPAI PISANG TANDUK
BAB 4 KONSEP DESAIN 4.1 Landasan Teori 4.1thesis.binus.ac.id/Doc/Bab4/2008-2-00091-DS bab 4.pdf ·...
Transcript of BAB 4 KONSEP DESAIN 4.1 Landasan Teori 4.1thesis.binus.ac.id/Doc/Bab4/2008-2-00091-DS bab 4.pdf ·...
21
BAB 4
KONSEP DESAIN
4.1 Landasan Teori
4.1.1 Pengertian Buku
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, buku adalah (1) lembar kertas yang
berjilid, berisi tulisan atau kosong; (2) beberapa helai kertas yang terjilid (berisi tulisan
yang dibaca atau halaman kosong untuk ditulisi). Sedangkan berdasarkan Oxford
Dictionary, buku adalah (1) hasil karya yang ditulis atau dicetak dengan halaman-
halaman yang dijilid pada satu sisi; (2) hasil karya yang ditujukan untuk penerbitan.
4.1.2 Pengertian Publikasi
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, publikasi adalah (1) pengumuman; (2)
penerbitan. Sedangkan publikasi primer adalah jurnal dan publikasi berseri yang
merupakan kumpulan makalah dengan subjek yang sama atau publikasi yang disajikan
pada konferensi atau pertemuan yang sama. Sementara itu, memublikasikan artinya
mengumumkan; menerbitkan; menyiarkan atau menyebarkan (buku, majalah, dsb); dan
pemublikasian adalah proses, cara, perbuatan memublikasikan.
4.1.3 Binding (Penjilidan)
Sebuah media publikasi, terutama buku dengan pengertiannya, mengharuskannya
untuk melalui proses penjilidan sebelum pada akhirnya buku tersebut melewati tahap
distribusi. Cara penjilidan pun akan mendukung nilai fungsi dan dramatisasi tampilan
22
keseluruhan dari suatu buku, serta mempengaruhi harga jual buku. Berdasarkan buku
“Forms, Folds, Sizes” ada berbagai macam cara penjilidan, yaitu:
1. perfect binding
2. saddle-stitch binding
3. case binding (jahitan smythe)
4. side-stitch binding
5. screw and post binding
6. tape binding
7. plastic comb binding
8. ring binding
Suatu cara untuk menggabungkan sampul dan isi buku yang terlepas dengan
sebuah ring yang menahan lembaran-lembaran itu dengan lubang-lubang
pada kertas yang dimasukkan ke dalam ring. Halaman-halaman dapat
ditambahkan, diganti, ataupun dikeluarkan dari ring tersebut.
9. spiral and double-loop wire binding
-----------------------------------------------------------------------------------------------------------
Untuk mendukung tujuan dan juga judul dari buku ini, maka buku “Travel
Journal : Personalize It in A Fun Way” menggunakan cara ring binding karena setiap
orang memiliki ketertarikan yang berbeda-beda. Seperti misalnya, si A lebih
menyenangi menceritakan pengalamannya tentang makanan dibandingkan
pengalamannya dalam bertemu dengan orang lain, maka kebutuhan si A untuk menulis
tentang pengalaman kulinernya lebih banyak sehingga membutuhkan lebih banyak
lembaran dengan topik makanan dibanding dengan topik orang yang ditemui. Oleh
karena itu, dengan menggunakan cara ring binding, di mana lembaran isi juga dijual
23
tepisah sehingga dapat ditambahkan dan dikurangi sendiri sesuai keinginan pemilik
buku yang akan membuat buku ini menjadi lebih personal sesuai dengan judul bukunya
“Travel Journal : Personalize It in A Fun Way”.
4.1.4 Bentuk, Ukuran, dan Proporsi Buku
Menurut David Dabner dalam buku yang berjudul ”Desain and layout:
Understanding and Using Graphics”, dalam pemilihan bentuk dan ukuran area desain
yang akan dicetak memiliki pertimbangan akan bentuk, ukuran dan fleksibilitas dari
mesin cetak. Serta faktor ekonomis dipengaruhi pula oleh bentuk dan ukurannya, sebuah
potongan melengkung yang tidak biasa atau bentuk-bentuk lainnya yang tidak praktis
tentunya akan meningkatkan biaya produksi.
Selain pertimbangan akan ekonomis ukuran kertas, fleksibilitas mesin cetak
hingga harga akhir buku; ukuran buku juga tergantung pada tujuan publikasi tersebut,
bagaimana buku tersebut akan digunakan, serta untuk siapakah buku itu ditujukan.
-----------------------------------------------------------------------------------------------------------
Dalam pemilihan format buku “Travel Journal : Personalize It in A Fun Way” ini
selain pertimbangan faktor ekonomis yang nantinya akan mempengaruhi harga jual
buku, juga mengutamakan fungsinya yang mana sebagai buku yang mudah untuk
dibawa dalam bepergian ataupun disimpan dalam rak buku, sehingga harus memiliki
ukuran yang nyaman untuk fungsi tersebut. Selain itu juga mempertimbangkan
kenyamanannya berhubungan dengan ukuran-ukuran benda dan desain yang akan ada di
dalam buku tersebut, serta nilai estetis saat display penjualan. Untuk mencapai tujuan-
tujuan tersebut, maka ukuran buku “Travel Journal : Personalize It in A Fun Way”
ditetapkan dengan ukuran isi persegi, berdimensi 20 x 22 cm dengan ukuran lembar isi
24
16 x 20 cm. Sementara itu, dengan memperhitungkan faktor produksi, target market,
serta penggunaan buku yang bersifat harus membeli isi buku tambahannya, maka dapat
ditentukan harga buku “Travel Journal : Personalize It in A Fun Way” ialah
Rp.120.000,- dan harga jual per plastik lembar tambahan (satu plastik berisi 10 lembar
halaman) berkisar antara Rp.5.000,- hingga Rp. 20.000,-
4.1.5 Psikologi Kepribadian Manusia
Psikologi kepribadian manusia merupakan suatu ilmu yang mempelajari tindak-
tanduk, sifat, kebiasaan dan karakter yang ada di setiap diri manusia. Pada dasarnya
kepribadian setiap manusia berbeda-beda dan ada banyak sekali dari hasil penemuan
kata-kata di dalam kamus yang dapat menggambarkan kepribadian manusia. Kemudian,
oleh para ahli yang mendalami keilmuan ini, kepribadian manusia dikelompok-
kelompokkan sehingga dapat mencakup seluruh kepribadian yang ada pada manusia
umumnya. Pada poin berikutnya akan dijabarkan berbagai teori yang mengemukakan
kepribadian dalam diri manusia. Cara pengelompokkannya mungkin melihat dari sudut
pandang yang berbeda-beda, namun pada intinya kepribadian-kepribadian tersebutlah
yang ada di dalam diri setiap manusia dan yang membedakan setiap persona adalah
kuat-lemahnya poin kepribadian tersebut dalam diri seseorang.
4.1.6 Kepribadian Kuno Klages
Ludwig Klages (1872-1956), seorang psikolog, filsuf dan tokoh terkemuka
dalam karakterologi dari Jerman mengemukakan bahwa menurutnya manusia memiliki
karakter berupa kecakapan menyimpan dan mengenang kembali kesan dalam bentuk
ingatan dan daya mengenang kembali (benda dan/atau peristiwa); serta kecakapan untuk
25
mengolah kesan yang sifatnya pasif-aktif, intuitif-logis, subjektif-objektif, personal-
impersonal, maupun konkrit-abstrak.
-----------------------------------------------------------------------------------------------------------
Berdasarkan teori tersebut, membuktikan bahwa manusia sungguh memiliki
keinginan untuk menyimpan kenangan mereka. Dalam hal yang berkaitan dengan topik
ini, maka mereka yang merasa harus menyimpan kenangan secara personal-subjektif
(agar suatu saat dapat dikenang kembali) akan menyimpannya dalam bentuk konkrit
yang diantaranya dapat berupa foto, benda yang disimpan maupun tulisan. Dan hal-hal
tersebutlah yang kemudian menjadi bentuk sebuah journal.
4.1.7 Kepribadian Narsisme dan Narsistik
Dalam hubungannya dengan topik gangguan akan kepekaan akan diri sendiri,
psikoanalitik memfokuskan pada konsep kepribadian narsisme dan narsistik. Dua tokoh
yang paling berperan di sini adalah Heinz Kohut dan Otto Kernberg. Perkembangan
kepekaan akan diri yang sehat dan narsisme yang sehat, manusia memiliki kejelasan
akan kepekaan dirinya (self-esteem), ia memiliki tingkat kepuasan dan kestabilan akan
penghargaan akan dirinya, memiliki kebanggan atas suatu pencapaian serta perduli dan
merespon akan kebutuhan orang lain maupun dirinya sendiri. Dalam pribadi yang
narsistik terdapat gangguan pada sistem kepekaan akan dirinya, dengan mudah kepekaan
dirinya akan meningkat, memiliki kebutuhan untuk dikagumi oleh orang lain dan
kurangnya rasa empati kepada orang lain.
Henry Murray mengembangkan kuesioner untuk mengukur narsisme manusia
dan ada juga yang disebut dengan Narcissistic Personality Inventory (NPI) yang
dikembangkan oleh Raskin dan Hall. Individu yang memperoleh nilai tinggi pada NPI
26
akan memiliki kecenderungan untuk melihat hal dari dirinya sendiri (orientasi-saya)
dibanding mereka yang dengan nilai rendah. Mereka yang mendapat nilai tinggi tersebut
dapat dideskripsikan sebagai seorang yang suka pamer, menguasai, tegas (bahkan
memiliki kecenderungan menjadi sombong), dan pengkritik/pengevaluasi. (Raskin &
Terry, 1987). Individu yang narsistik dapat menghabiskan banyak waktunya untuk
melihat dirinya melalui cermin, memilih untuk melihat dirinya sendiri daripada orang
lain dalam suatu rekaman, bahkan dengan melihat dirinya sendiri dalam rekaman dapat
meningkatkan kesenangan diri. Seseorang yang memiliki tingkat narsisme yang tinggi
akan mengevaluasi hasil pekerjaan mereka lebih positif dari yang dievaluasi oleh orang
lain. Berikut adalah gambaran berdasarkan pengukuran narsisme:
1. Skala Narsisme Murray (1938)
- Saya sering memikirkan penampilan saya dan bagaimana impresi saya
menurut orang lain.
- Perasaan saya mudah terluka oleh ejekan orang lain.
- Saya membicarakan banyak hal akan diri saya sendiri, pengalaman saya,
perasaan dan ide-ide saya.
2. Narcissistic Personality Inventory (Raskin & Hall, 1979)
- Saya sangat ingin menjadi pusat perhatian.
- Saya pikir saya adalah orang yang spesial.
- Saya mencurigai keberuntungan orang lain.
- Saya tidak akan pernah puas hingga saya mendapatkan yang seharusnya.
- Saya berharap banyak dari orang lain.
-----------------------------------------------------------------------------------------------------------
27
Teori tersebut membawa satu poin akan target komunikasi buku “Travel Journal
: Personalize It in A Fun Way”, yaitu mereka yang memiliki pribadi narisme yang masih
sehat, namun cukup tinggi untuk dapat memiliki keinginan untuk melihat foto-fotonya
kembali dalam buku, pengalaman dan perasaan mereka kembali di dalam buku.
4.1.8 The Big Five Factors
Paul T. Costa, Jr. dan Robert R. McCrae mengelompokkan kepribadian manusia
menjadi lima dimensi besar yang mampu mencakup sejumlah besar sifat khusus. Kelima
dimensi tersebut yaitu:
1. Neuroticism,
Membawa kontras kestabilan emosional dengan bermacam-macam perasaan
negatif, termasuk kegelisahan, kesedihan, mudah tersinggung dan tegang
menghadapi tekanan.
2. Extraversion,
Mengukur kuantitas dan intensitas akan interaksi intrapersonal, tingkat
aktivitas, kebutuhan akan stimulasi, dan kapasitas kebahagiaan.
3. Openness,
Mengukur keaktifan dan apresiasi seseorang akan suatu pengalaman hidup.
4. Agreeableness,
Mencakup kualitas dari kemampuan intrapersonal seseorang dengan
hubungannya orang lain.
5. Conscientiousness,
Mengukur tingkat hubungan manusia dengan suatu pekerjaan/tugas dan sikap
yang mengarah pada tujuan akhir (goal-directed) serta penguasaan motivasi.
28
Berikut karakteristik setiap faktor:
Karasteristik dengan nilai tinggi Skala sifat Karasteristik dengan nilai rendah
Khawatir, tegang, emosional,
insecure, merasa tidak cukup
baik, hypocondriacal (khawatir
berlebih pada kesehatannya)
Neuroticism
(neurotisisme)
Tenang, santai, tidak emosional,
tabah, secure, puas pada dirinya
Sociable (mudah bergaul), aktif,
senang bicara, orientasi orang,
optimis, penyuka kesenangan,
penuh kasih
Extraversion
(ekstraversi)
Penyendiri, serius dan
bertanggung jawab, pemurung,
tidak bersahabat, orientasi tugas,
pendiam
Penasaran, tertarik pada banyak
hal, kreatif, original, imajinatif,
tidak tradisional
Opennes
(terbuka)
Konvensional, membumi,
ketertarikannya terbatas, tidak
artistik, tidak analitik.
Lembut, good-nature, dapat
dipercaya, senang membantu,
pemaaf, mudah ditipu, terus
terang
Agreeableness
(mudah sepakat)
Sinis, kurang ajar/kasar,
pencuriga, tidak koorperatif,
pendendam, tidak bersahabat,
mudah tersinggung, manipulatif
Terorganisir, dapat diandalkan,
pekerja keras, disiplin diri baik,
tepat waktu, ambisius, memberi
perhatian tinggi pada detail,
rapi, senang menyimpan
Conscientiousness
(ketelitian)
Tidak bertujuan, tidak dapat
diandalkan, malas, ceroboh, tidak
tegas, lalai, kehendak lemah,
hedonis (hanya ingin bersenang-
senang)
29
Setiap faktor tersebut mengandung 6 facets yang spesifik. Facets adalah traits
(sifat-sifat) yang lebih spesifik atau komponen yang membentuk tiap-tiap faktor dari The
Big Five Factors. Berikut pembagian facets:
The Big Five Factors Spesifik Facets
Neuroticism Gelisah/cemas, kesadaran diri, depresi, sensitif, mengikuti kata
hati (sesukanya), permusuhan
Extraversion Senang berkumpul dengan orang-orang, beraktivitas,
kepercayaan diri, pencari kesenangan, beremosi positif, hangat
Openness Fantasi/imajinatif, estetik, perasaan, ide, aksi, nilai
Agreeableness Terus terang, kepercayaan, altruisme (tidak egois), rendah diri,
lemah lembut, kerelaan (untuk menyetujui)
Conscientiousness Disiplin diri, pengemban tugas, kompeten, teratur, berpikir
masak-masak, berusaha keras untuk suatu pencapaian
(achievement striving)
Kemudian dapat disimpulkan bahwa;
1. Neuroticism,
- Tinggi: sering bad mood, mudah stress, perasaan negatif.
- Rendah: mudah sedih, tenang, emosi stabil, bebas dari perasaan negatif
(namun bukan berarti dipenuhi perasaan positif).
2. Extraversion,
- Tinggi: antusias, orientasi kegiatan,pencari kesenangan, dalam kelompok
senang berbicara, penuh energi, menyenangi keberadaan orang lain.
30
- Rendah: pendiam, kurang berenergi, tidak terlalu bergantung pada
sosialisasi. Dalam hal ini seorang yang introvert, namun jangan
diinterpretasikan sebagai pemalu atau depresi, mereka mendapatkan
energinya dari aktivitas individual, seperti menonton dan membaca.
3. Openness,
- Tinggi: penasaran pada banyak hal, menghargai seni, sensitif/perduli
pada keindahan, lebih perhatian pada perasaannya, imajinatif, kreatif,
idealis juga dapat berkompromi, kaya perbendaharaan kata,
menghabiskan waktu untuk berefleksi.
- Rendah: ketertarikan rendah, datar, terus terang, konservatif, kesulitan
mengerti ide abstrak.
4. Agreeableness,
- Tinggi: optimis, koorperatif, bersahabat, murah hati, dapat berkompromi,
dapat mengerti perasaan orang lain.
- Rendah: tidak bersahabat, tidak koorperatif, pencuriga, menghina, tidak
perduli dengan orang lain.
5. Conscientiousness,
- Tinggi: menyenangkan, bereaksi cepat, butuh pencapaian (achievement),
melakukan perencanaan dengan tujuan, menyenangi keteraturan,
memerhatikan detail.
- Rendah: pelupa, berantakan, tidak berambisi, pembosan, kurang dapat
diandalkan.
-----------------------------------------------------------------------------------------------------------
31
Target komunikasi buku “Travel Journal : Personalize It in A Fun Way”
berdasarkan penjelasan setiap karakteristik kepribadian The Big Five Factors, maka
mereka adalah yang memiliki karakter Openness yang tinggi, Conscientiousness yang
tinggi, Agreeableness yang tinggi, Neuroticism yang rendah dan Extraversion yang
tinggi, namun memiliki karakter yang menyenangi kegiatan individu. Kepribadian
mereka yang imajinatif, estetik, kreatif, mengeksplor hal baru, menyenangi keteraturan
dan tenang ini sangat cocok dengan keberadaan buku ini, sebab walaupun buku ini
bersifat mengatur (dengan adanya petunjuk pengisian) namun juga diberi kebebasan
untuk berkreasi, menjadikannya lebih personal. Kepribadian yang peduli akan suatu
pencapaian dan memerhatikan detail membuat para pelancong tersebut sepulang
perjalanannya akan tetap bersedia untuk mengisi kembali buku journalnya ini.
4.1.9 Teori Hans J. Eysenck (1916-1997)
Hans J. Eysenck adalah seorang psikolog kelahiran Jerman dan kemudian pindah
ke Inggris untuk menghindari NAZI, metodologinya dipengaruhi oleh pemikir Eropa
yang cukup berpengaruh dalam mempelajari tipe kepribadian, Carl Gustav Jung. Hans
Eysenck juga termasuk salah satu psikolog yang paling berpengaruh pada abad ke-20.
(Hanggbloom et al., 2002)
Eysenck membagi kepribadian manusia menjadi 2 dimensi dasar berdasarkan
analisis faktor, yaitu:
1. Neuroticism (stabilitas emosi >< ketidakstabilan emosi)
Individu dengan neuroticism tinggi cenderung lebih labil emosinya dan
sering mengeluhkan kegelisahannya dan kesakitan fisiknya. Disebutkan
bahwa mereka yang memiliki neuroticism tinggi memiliki sistem ketegangan
32
yang merespon cepat pada stress dan sulit menurun kinerjanya saat masalah
telah berlalu, sehingga lebih cepat menjadi stress dan meningkatnya emosi.
2. Introversion – Extraversion
Introversion cenderung pendiam, rendah diri, berpikir dalam, kurang
akrab dengan lingkungan sosial, memiliki kesenangan pada kegiatan
individual (seperti: membaca, menulis, menggambar, menonton,
menggunakan komputer). Mereka senang menghabiskan waktu beraktivitas
sendirian ataupun dengan orang-orang terdekatnya saja, memilih
berkonsentrasi pada satu kegiatan saja dalam satu waktu dan melihat situasi
sebelum memulai, sehingga mereka akan berpikir sebelum berbicara.
Seniman, penulis, pematung, komposer dan penemu adalah orang-orang yang
sangat introvert. Individu yang introverted akan berefleksi, bertindak dan
kemudian berefleksi kembali, karena mereka mencari kedalaman dan
berorientasi pemikiran.
Ekstroversion kebalikannya dari introversion, cenderung menikmati
interaksi dengan manusia lainnya, antusias, senang berbicara. Mereka senang
dalam aktivitas yang berhubungan dengan perkumpulan dan bersosialisasi
dengan orang lain (seperti: pesta, komunitas, demonstrasi publik, kelompok
bisnis atau politik), juga pengambil resiko dan sering menunjukkan
kemampuan dalam memimpin (seperti: akting, mengajar, mengarahkan,
sutradara, manajing). Individu yang ekstroverted akan bertindak, berefleksi
dan kemudian bertindak lebih lanjut karena mereka mencari perluasan dan
berorientasi aksi.
33
Introversion Ekstroversion
Pendiam, introspektif, penyendiri, reflektif,
tidak percaya pada keputusan yang dibuat
tanpa pertimbangan, lebih memilih hidup
yang teratur baik daripada yang penuh
resiko, lebih sensitif akan sakit, lebih
mudah lelah, berhati-hati, lebih lambat dari
ekstraverts, meninggalkan sekolah karena
alasan psikis, memilih hal yang dilakukan
sendiri, memilih humor yang intelek
(seperti permainan kata dan candaan
cerdik), lebih dapat mengendalikan diri,
lebih segan, dalam pekerjaan lebih dapat
bertahan pada rutinitas, tidak terlalu
banyak mengambil jeda/istirahat (break)
saat belajar.
Mudah bergaul, senang berpesta, pencari
kesenangan, spontan, meninggalkan
sekolah karena alasan akademis, memilih
hal yang mengharuskan berinteraksi
dengan orang lain, memilih humor yang
agresif dan seksual, mengalami
kesenangan yang lebih saat menonton film
lucu yang sama, lebih mengekspresikan
emosi positif dan memiliki kepercayaan
diri dalam berekspresi yang besar, lebih
tidak terganggu oleh musik saat belajar,
lebih banyak memiliki peran memimpin,
memiliki teman yang banyak, jarang
menghabiskan malam minggu sendirian,
mengalami lebih banyak kesenangan
sehari-harinya.
-----------------------------------------------------------------------------------------------------------
Pribadi yang extroverted dengan segala karasteristiknya dianggap yang paling
mendekati target komunikasi buku “Travel Journal : Personalize It in A Fun Way”
karena mereka yang extroverted lebih banyak berinteraksi serta berkumpul dengan orang
lain dan kegiatan baru, sehingga pengalaman yang didapatnya lebih banyak untuk
kemudian disimpan di buku ini.
4.1.10 Teori Warna
34
Salah satu unsur yang paling serba guna untuk sebuah desain adalah warna.
Warna dapat menarik perhatian dan memiliki bahasa psikologis yang dapat membantu
menciptakan mood. Selain berfungsi sebagai penarik perhatian dan menciptakan mood,
warna juga memiliki nilai estetis tersendiri yang membuat orang tidak cenderung bosan
dengan elemen-elemen grafis.
Menurut Tony Buzan (2005), dengan menggunakan warna dalam catatan, akan
membuat catatan menjadi lebih menarik, merangsang proses pemikiran kreatif dan
secara harafiah, akan menambah warna dalam kehidupan.
Berikut adalah kutipan dari buku “The Designer’s Guide to Color Combinations”
oleh Leslie Cabarga:
- Dengan pasti, pengetahuan akan teori warna membantu, namun untuk
kebanyakan dari kita pada masa ini, tanpa keuntungan (atau kerugian) dari
suatu pelatihan akademis dalam teori warna, pemilihan warna kita akhirnya
bergantung pada kesukaan atau selera personal.
- Selera personal dalam warna tidak dapat dikatakan sebagai sesuatu yang
sembarangan/asal. Proses pemilihan warna oleh mental kita melibatkan
jutaan gigabytes (dalam istilah komputer) khayalan sadar dan tidak sadar
yang berarti, ingatan emosional, dan asosiasi lainnya akan warna.
- Dapat dikatakan bahwa warna-warna hanya tampak indah dalam konteks
hubungan spatial mereka satu sama lain.
-----------------------------------------------------------------------------------------------------------
Dalam buku “Travel Journal : Personalize It in A Fun Way” elemen warna
sangat berperan dalam pembentukan mood keseluruhan buku terutama karena akan
banyaknya warna yang berperan di dalamnya. Berdasarkan kutipan Leslie Cabarga,
35
maka pemilihan warna dalam buku ini menjadi pilihan kombinasi yang bebas namun
terkait pada keberadaannya untuk menimbulkan ikatan emosional si pengguna buku
yang membawa mood agar memiliki kehendak untuk menulis dan nantinya untuk
mengenang kembali.
4.1.11 Teori Layout
Layout sebagai kata kerja adalah peletakan dan pengaturan serta pengaturan
ulang terhadap tipografi dan elemen grafis dalam sebuah halaman. Sedangkan layout
sebagai kata benda menunjuk kepada halaman itu sendiri dengan komposisi di
dalamnya. Oleh karena itu layout dapat dikatakan sebagai komposisi keseluruhan suatu
halaman dari sebuah media.
Menurut Frank F. Jefkin untuk mendapatkan layout yang baik diperlukan:
1. Kesatuan komposisi yang baik dan enak untuk dilihat;
2. Variasi, agar tidak monoton / membosankan;
3. Keseimbangan dalam layout sehingga terlihat sepadan, serasi, dan selaras;
4. Irama, yang berupa pengulangan bentuk atau unsur-unsur layout dan warna ;
5. Harmoni adalah keselarasan atau keserasian hubungan antara unsur-unsur
yang memberikan kesan kenyaman dan keindahan;
6. Proporsi merupakan suatu perbandingan;
7. Kontras merupakan perpaduan antara warna gelap dan terang.
-----------------------------------------------------------------------------------------------------------
Buku “Travel Journal : Personalize It in A Fun Way” akan menggunakan layout
yang memiliki banyak variasi agar terlihat dinamis karena pada dasarnya kegiatan
traveling sendiri merupakan kegiatan yang dinamis, juga membawa kesenangan. Selain
36
itu, juga bersifat fleksibel sebab mengikuti sifat jurnal perjalanan itu sendiri yang
bersifat fleksibel karena berbagai cerita pengalaman dan benda disimpan di dalamnya.
4.1.12 Teori Tipografi
Saat merancang untuk media publikasi, salah satu fokus terbesar adalah pada
tipografi. Dalam hubungannya dengan nilai fungsi, ada hal-hal yang harus dicapai agar
dapat menyampaikan informasi verbal: legibility (keterbacaan), hierarchy (urutan), dan
clarity (kejelasan). Yang harus diperhatikan di sini adalah kesinambungan dalam
penggunaan kombinasi keluarga huruf, ukuran huruf, berat huruf, jarak antar huruf,
kontras antar huruf, jarak antar baris, tekstur yang terbentuk, alignment, ruang, dan
panjang suatu paragraf. (Samara, Timothy. 2005. Publication Design Workbook)
Menurut Danton Sihombing dalam bukunya Tipografi Dalam Desain Grafis,
tipografi dapat menciptakan suasana hati, mempertinggi kekuatan baca dan memberikan
kesan keseluruhan kepada komunikasi rancangan sebuah desain. Dalam penggunaannya,
tipografi harus memperhatikan 3 aspek utama di dalamnya, yaitu:
1. Kesesuaian (appropriateness) dengan pesan.
2. Keselarasan (harmony) dengan elemen lainnya dalam desain.
3. Penekanan (emphasis) dengan tujuan memberi perhatian.
-----------------------------------------------------------------------------------------------------------
Tipografi di dalam buku “Travel Journal : Personalize It in A Fun Way” menjadi
salah satu elemen yang paling harus diperhatikan selain elemen warna karena berfungsi
sebagai pendukung elemen grafis pada setiap halaman untuk memberi informasi topik
halaman. Pemilihan tipografi bersifat menyesuaikan mood dan tema setiap halaman
masing-masing, misalnya pada halaman dengan mood bermain, maka menggunakan
37
tipografi yang membawa mood bermain pula. Namun untuk menunjukkan keterkaitan
antar halaman, maka juga digunakan setidaknya satu jenis huruf dengan pengaturan
yang sama pada setiap halamannya.
4.2 Strategi Kreatif
4.2.1 Strategi Komunikasi
Kata Kunci
• Travel journal
• Fun
Fakta Kunci
• Belum adanya jurnal perjalanan dengan panduan (petunjuk) yang
menginspirasi untuk menulis.
• Masyarakat terbiasa menulis journal pada blank book.
• Kemajuan teknologi sudah sangat mempengaruhi masyarakat, terutama
dengan adanya fenomena blog (jurnal digital).
• Masyarakat mulai meninggalkan kegiatan secara manual.
• Masyarakat Indonesia yang mendapat pengaruh kuat dari dunia barat.
• Kegiatan traveling mulai menjadi perhatian dalam trend masyarakat.
38
Tujuan Komunikasi
• Meningkatkan ketertarikan dalam menulis dan mengabadikan kenangan
dengan adanya wajah baru.
• Memberi pandangan bahwa tidak hanya sarana teknologi saja yang menarik,
tapi secara manual pun dapat memberi pengalaman khusus.
• Penulis tidak merasa bosan dalam pengisian buku journal tersebut.
• Penulis berkeinginan untuk terus menambah jumlah halaman (dengan
membeli lembaran isi yang dijual terpisah).
Profil Target
Psikografi:
a. Menyenangi traveling dan hendak melakukannya.
b. Pelancong independen
c. Flashpacker
d. Saat bepergian, tinggal di hotel atau di rumah kenalan.
e. Memiliki keinginan untuk mengabadikan cerita atau kenangan perjalanannya.
f. Menyenangi mementos (benda-benda kenangan yang disimpan)
g. Memiliki ketertarikan akan barang yang fancy dan dirancang baik.
h. Senang ke mall, toko buku dan kedai kopi.
i. Berorientasi pada luar negeri. (menganggap budaya luar negeri menarik).
j. Narsisme sehat yang cukup tinggi.
k. Openness yang tinggi*1) dan Conscientiousness yang tinggi*2).
l. Extroverted*3)
39
-----------------------------------------------------------------------------------------------------------
*1) Manusia dengan Openness yang tinggi memiliki ciri-ciri diantaranya: rasa
ingin tahu yang tinggi (senang mengeksplor hal baru) , kreatif, imajinatif, estetik, tidak
tradisional, senang berefleksi dan lebih perhatian pada perasaannya.
*2) Manusia dengan Conscientiousness yang tinggi memiliki ciri-ciri diantaranya:
disiplin, pekerja keras, tepat waktu, rapi, berpikir masak-masak (melakukan
perencanaan), berusaha keras untuk sebuah pencapaian, menyenangkan, memerhatikan
detail dan menyenangi keteraturan.
*3) Manusia yang extroverted akan bertindak, berefleksi dan kemudian bertindak
lebih lanjut, serta cenderung memiliki ciri-ciri berikut: antusias, senang berbicara,
senang dalam aktivitas yang berhubungan dengan perkumpulan dan bersosialisasi
dengan orang lain, pengambil resiko, mudah bergaul, senang berpesta, memiliki banyak
teman, pencari kesenangan, spontan, lebih mengekspresikan emosi positif, memiliki
kepercayaan diri dalam berekspresi yang besar, lebih tidak terganggu oleh musik saat
belajar, jarang menghabiskan malam minggu sendirian, mengalami lebih banyak
kesenangan sehari-harinya.
-----------------------------------------------------------------------------------------------------------
Demografi:
a. Usia : 20-25 tahun
b. Jenis kelamin : wanita
c. Kelas ekonomi : menengah ke atas (B – A)
Geografi:
a. Domisili : Indonesia, wilayah perkotaan
b. Kepadatan : banyak gedung bertingkat dan shopping mall
40
Judul Buku
“TRAVEL JOURNAL : PERSONALIZE IT IN A FUN WAY”
Positioning
Buku “TRAVEL JOURNAL : PERSONALIZE IT IN A FUN WAY” adalah
buku jurnal perjalanan pertama yang berdesain dengan panduan (petunjuk) di dalamnya.
USP (Unique Selling Proposition)
Yang membuat buku “TRAVEL JOURNAL : PERSONALIZE IT IN A FUN
WAY” menjadi istimewa adalah selain dengan adanya grafis menarik yang khusus
didesain setiap halamannya, juga karena memiliki kebebasan dalam menambah atau
mengurangi jumlah bagian/topik/halaman yang diinginkan.
4.2.2 Strategi Desain
Looks, Mood, Tone dan Manner
• Past Memories
• Retro
• Fun maturely
Strategi Verbal
Menggunakan bahasa Inggris mengingat adanya pemikiran orientasi akan luar
negeri (negara barat), namun dalam pemilihan kata-katanya dipergunakan kata-kata
41
yang sederhana agar lebih mudah dimengerti dan santai mengingat usia target utama
komunikasinya, tapi dalam tata bahasa tetap memperhatikan kebakuannya.
Sedangkan untuk buku panduan menggunakan bahasa Indonesia agar mudah
dimengerti mengingat banyaknya kata-kata yang digunakan dan juga agar setidaknya
walaupun konsumen buku tersebut tidak begitu mengerti isi bukunya, namun ia dapat
tetap menggunakannya.
Strategi Visual
• Penggunaan objek-objek yang membawa sifat mengenang masa lalu.
• Layout yang membawa kesan dinamis.
• Tipografi yang fleksibel.
4.3 Pemilihan Item
- Buku
- X-banner
- Flyer
- Halaman yang dijual terpisah