BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2011-1-00459-mn...

45
81 BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Profile Perusahaan 4.1.1 Sejarah Perusahaan Grup Danone, yang dikenal sebagai Dannon di Amerika Serikat, adalah perusahaan multinasional penghasil produk makanan di Perancis. Perusahaan ini mengklaim dirinya sebagai pemimpin perusahaan dalam produk susu segar, produk – produk yang dipasarkan dengan nama perusahaan, dan juga air kemasan. Pada tahun 2007, perusahaan ini menempatkan dirinya di posisi ke dua sebagai produsen sereal dan biskuit terbesar serta juga memproduksi makanan bayi, selain itu juga berhasil menjual divisi biskuit kepada Kraft Foods dan juga telah dapat mengakuisisi Numico. Selain merek Danone / Dannon dari produk yoghurt, perusahaan telah memiliki merek yang telah dikenal secara internasional dari beberapa produk air minum botolan, seperti Volvic, Evian, dan Badoit. Sekitar 56% pada tahun 2006 penjualan bersih berasal dari susu, 28% dari minuman, dan 16% biskuit dan sereal. Danone memilki banyak merek air minum botolan di seluruh dunia. Di Asia, telah diperoleh Yili, Aqua ( Indonesia ) dan Robust ( 92% ) dan memilki saham sebesar 51% di perusahaan joint venture China, memberikan pangsa pasar sebesar 20% dan membuat vendor terkemuka air minum botolan yang dikemas dalam Asia.

Transcript of BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2011-1-00459-mn...

Page 1: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2011-1-00459-mn 4.pdfmelakukan merger dengan Gervais Danone pada tahun 1973. Akuisisi awalnya mengambil bentuk

81 

 

 

                        BAB 4

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Profile Perusahaan

4.1.1 Sejarah Perusahaan

Grup Danone, yang dikenal sebagai Dannon di Amerika Serikat,

adalah perusahaan multinasional penghasil produk makanan di Perancis.

Perusahaan ini mengklaim dirinya sebagai pemimpin perusahaan dalam

produk susu segar, produk – produk yang dipasarkan dengan nama

perusahaan, dan juga air kemasan. Pada tahun 2007, perusahaan ini

menempatkan dirinya di posisi ke dua sebagai produsen sereal dan biskuit

terbesar serta juga memproduksi makanan bayi, selain itu juga berhasil

menjual div isi biskuit kepada Kraft Foods dan juga telah dapat mengakuisisi

Numico.

Selain merek Danone / Dannon dari produk yoghurt, perusahaan

telah memilik i merek yang telah dikenal secara internasional dari beberapa

produk air minum botolan, seperti Volv ic, Evian, dan Badoit. Sekitar 56%

pada tahun 2006 penjualan bersih berasal dari susu, 28% dari minuman,

dan 16% biskuit dan sereal.

Danone memilk i banyak merek air minum botolan di seluruh dunia.

Di Asia, telah diperoleh Yili, Aqua ( Indonesia ) dan Robust ( 92% ) dan

memilk i saham sebesar 51% di perusahaan joint venture China, memberikan

pangsa pasar sebesar 20% dan membuat vendor terkemuka air minum

botolan yang dikemas dalam Asia.

Page 2: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2011-1-00459-mn 4.pdfmelakukan merger dengan Gervais Danone pada tahun 1973. Akuisisi awalnya mengambil bentuk

82 

 

 

Perusahaan asli bertuliskan nama perusahaan yang didirikan pada

tahun 1919 oleh Isaac Carasso di Barcelona ( Spanyol ) sebagai sebuah

pabrik kecil yang memproduksi yoghurt. Pabrik itu pada awalnya diberi nama

Danone, yang diambil dari nama kecil dari anak pertamanya, Daniel Carasso.

Sepuluh tahun kemudian, sebuah pabrik pertama dibangun di

Perancis. Pada masa kedudukan Jerman pada masa perang dunia ke dua,

Daniel Carasso memindahkan perusahaanya ke New York, Amerika Serikat

guna menghindari penganiayaan akibat keimananya sebagi Yahudi. Di

Amerika Serikat, Daniel memulai kemitraan dengan orang Swiss yang lahir di

Spanyol Joe Metzger dan mengubah nama merek Dannon agar lebih

terdengar Amerika.

Pada tahun 1951, Daniel Carasso kembali ke Paris untuk mengelola

bisnis keluarganya di Perancis dan Spanyol, dan bisnis’nya di Amerika Serikat

dijual pada tahun 1959. Lalu di Eropa pada tahun 1967, Danone bergabung

dengan Gervais. Sebuah produsen keju segar terkemuka di Perancis dan lalu

merubahnya menjadi Gervais Danone.

Cabang lain dari Grup Danone adalah Industri pembuatan botol kaca

Boussois Souchon Neuvesel ( BSN ), yang didirikan oleh keluarga Antoine

Riboud. Setelah kegagalan untuk mencoba mengambil alih pertempuran

lebih besar dari saingannya Saint Gobain, Riboud mengubah perusahaanya

menjadi salah satu perusahaan pangan terkemuka di Eropa pada tahun

1970-an melalui serangkaian proses akuisisi dan merger, termasuk

melakukan merger dengan Gervais Danone pada tahun 1973.

Akuisisi awalnya mengambil bentuk integrasi vertikal, untuk

memperoleh bir Alcacian Kronenbourg dan air mineral Evian yang

merupakan pelanggan terbesar mengisi botol pabrik pada tahun 1973. Lalu

Page 3: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2011-1-00459-mn 4.pdfmelakukan merger dengan Gervais Danone pada tahun 1973. Akuisisi awalnya mengambil bentuk

83 

 

 

perusahaan tersebut melakukan merger dengan Gervais Danone dan mulai

berkembang secara internasional. Pada tahun 1979, perusahaan ini

meninggalkan perusahaan pembuatan botol kaca dengan membuang

Verreries Boussois. Pada tahun 1987, Gervais Danone mengakuisisi produsen

biscuit Eropa general Biscuit, pemilik merek LU, dan lalu pada tahun 1989

perusahaan dibeli oleh European Biscuit Operation of Nabisco.

Pada tahun 1994, BSN berubah nama menjadi Grup Danone,

mengadopsi nama kelompok merek internasional yang paling terkenal.

Franck Riboud menggantikan ayahnya, Antoine, sebagai ketua perusahaan

dan CEO pada tahun 1996 ketika Riboud senior pension. Selama masa

kepemimpinan Riboud Junior, perusahaan terus berfokus mengejar tiga

kelompo produk ( susu, minuman, dan sereal ) dan melepaskan diri dari

beberapa kegiatan yang telah menjadi non inti.

Pada tahun 1999 dan 2003, grup menjual 56% dan 44%, masing-

masing, bisnis wadah kaca tersebut. Pada tahun 2000, kelompok ini lalu

menjual sebagian besar kegiatan bir Eropa ( merek Kronenbourg dan 1664

merek dijual kepada Skotlandia dan Newcastle, Inggris £ 1,7 milyar, bisnis

daging dan keju Italia ( Egidio Galbani Spa ) yang dijual di Maret 2002

seperti juga bir yang berkegiatan produksi di China. Perusahaan Inggris (

Jacob’s ) dan produsen biskuit Irlandia dijual kepada United Biscuits pada

bulan September 2004. Pada bulan Agustus 2005, grup menjual bisnis saus

di Amerika Serikat dan di Inggris. Pada Januari 2006, bisnis saus di Asia (

Amoy Foods ) telah dijual kepada Ajinomoto. Meskipun divestasi ini, Danone

terus berkembang secara internasional di ke tiga unit usaha inti,

menekankan produk kesehatan dan kesejahteraan.

Page 4: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2011-1-00459-mn 4.pdfmelakukan merger dengan Gervais Danone pada tahun 1973. Akuisisi awalnya mengambil bentuk

84 

 

 

Pada bulan Juli 2007, diumumkan bahwa Danone telah mencapai

kesepakatan dengan Kraft untuk menjual div isi biscuit, termasuk LU dan

merek Prince, untuk sekitar € 5,3 miliar. Juga pada bulan Juli 2007, tawaran

€ 12,3 miliar kas oleh Danone untuk produk makanan bayi di Belanda dan

perusahaan klinis gizi Numico telah disepakati oleh kedua belah pihak,

menciptakan kedua produsen terbesar dunia makanan bayi.

Karena ukuran fokus yang sempit dan relatif kecil, Danone

berpotensi menjadi target pengambilalihan yang menarik bagi pesaingya,

yaitu Nestlé dan Kraft Foods. Pada pertengahan bulan Juli 2005, harga

saham Danone meningkat 20% dalam waktu dua minggu yang menjadi

rumor pendekatan tawaran oleh PepsiCo, meskipun niat ini ditolak setelah

perusahaan menyadarinya, bahwa pengambilalihan harta nasional seperi

Danone oleh asing memang dimungkinkan di pasar modal, “ekonomik

patriotik” pemerintah Perancis melangkah dengan menyusun undang -

undang untuk melindungi perusahaan dalam “industry strategis” seperti

Danone dari pengambilalihan. Ini telah dijuluki “Hukum Danone”.

Spekulasi diperbarui sekali lagi pada musim panas 2006, ketika

PepsiCo menyatakan keinginannya untuk tumbuh signifikan di Perancis

melalui akuisisi Non persaingan cukup besar, dan Kraft juga dilaporkan di Le

Figaro, sebuah Koran harian Perancis, Tidak memilik i kewenangan di pasar

saham Perancis. Ternyata ditandai dengan kemungkinan penurunan tawaran

opeh PepsiCo yang mengikuti akuisisi Danone dan Numico.

Kepala anggota kantor Danone yakni dewan direktur grup Danone

adalah Bruno Bonnell, Richard Goblet d’Alv iella, Michael David-Weill,

Emmanuel Faber, Jean Laurent, Naomasa Tsuritani, Bernard Jam, Kristen

Page 5: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2011-1-00459-mn 4.pdfmelakukan merger dengan Gervais Danone pada tahun 1973. Akuisisi awalnya mengambil bentuk

85 

 

 

Laubie, Hakan Mogren, Jacques-Alexandre Nahmias, Guylaine Saucier, Potier

Benoit, Franck Riboud dan Vincent Jacques.

Pada tahun 2004, kompensasi tahunan tiap indiv idu ini adalah

Franck Riboud, € 2.426.860, Jacques Vincent, € 1.511.140, Emmanuel Faber,

€ 746.430.

4.1.2 Danone di Indonesia

Walaupun sempat mengalami hambatan-hambatan dalam

pembangunannya perusahaan ini tetap berdiri tegak. Buktinya dengan

membangun kerja sama dengan beberapa Negara untuk membentuk sebuah

grup bisnis yang memproduksi beberapa produk dibawah naungan DANONE

GROUP, salah satunya adalah PT. DANONE DAIRY INDONESIA yang salah

satu produknya adalah ACTIVIA.

ACTIVIA merupakan produk Yoghurt pertama di Indonesia yang

diluncurkan pada tahun 2008. Indonesia merupakan Negara ke 43 yang

dimasuki produk tersebut. Di Asia selain Indonesia, Activ ia baru masuk ke

Jepang, Cina, dan Thailand. P roduk ini mengenalkan Yoghurt yang memilik i

kegunaan memperlancar pencernaan dan mengandung Prebiotik Acti

Regularis. Walaupun pada dasarnya Yoghurt memilik i kandungan yang

sama, Activ ia memberikan spesialisasi yang tidak dimiliki produk Yoghurt

jenis lainnya. Hadir dengan tampilan yang mungil namun sangat bermanfaat

bagi kesehatan, dan memiliki 3 rasa varian yang berbeda.

Page 6: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2011-1-00459-mn 4.pdfmelakukan merger dengan Gervais Danone pada tahun 1973. Akuisisi awalnya mengambil bentuk

86 

 

 

4.1.3 Visi dan Misi

Visi Activ ia adalah membantu menyehatkan pencernaan masyarakat;

membantu mengembangkan pemahaman tentang manfaat dari

pengkonsumsian produk yoghurt kesehatan.

Misi produk Activ ia adalah sebagi berikut :

• Berkomitmen untuk terus mengembangkan kesehatan

masyarakat

• Bekerja sama dengan berbagai pihak dalam dan luar untuk

terus meningkatkan kualitas produk agar manfaat dapat

dirasakan oleh banyak pihak

• Terus mengembangkan inovasi – inovasi yang dapat

meningkatkan kualitas produk

4.1.4 Motto dan Filosofi

Motto “ Activ ia. Happy Tummy” merupakan pencerminan dari filosofi

yang diyakini oleh Activ ia. Filosofi Activ ia adalah dimana suatu produk yang

sangat bermanfaat bagi kesehatan pencernaan. Activ ia percaya bahwa

kualitas produk dapat mendukung pemahaman masyarakat bahwa Activ ia

merupakan produk susu yang memperhatikan hal kecil seperti kesehatan

perut (pencernaan).

Sumber : Google

Gambar 4.1 Logo Activia

Page 7: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2011-1-00459-mn 4.pdfmelakukan merger dengan Gervais Danone pada tahun 1973. Akuisisi awalnya mengambil bentuk

87 

 

 

4.1.5 Produk

Activ ia k ini hadir di tengan masyarakat dengan beberapa jenis

produk yang ditawarkan. Produk-produk tersebut meliputi: (1) Activ ia

spoonable fruit flavor yaitu yogurt prebiotik dalam bentuk cream yang

lembut, dengan kelezatan rasa buah asli, tersedia dalam kemasan cup 80 gr.

Rasa yang tersedia stroberi, mangga, dan fix fruit. (2) Activ ia spoonable with

fruit pieces yaitu yoghurt prebiotik dalam bentuk cream yang lembut, lebih

lezat dengan tambahan potongan buah asli, sehinggan tidak perlu repot lagi,

tersedia dalam kemasan cup 80 gr. Rasa yang tersedia mix berry dan

tropical fruit. (3) Activ ia minuman susu fermentasi keluarga yaitu minuman

fermentasi yang dibuat dari susu segar, rasanya lezat dan menyegarkan,

menjadi pilihan semua anggota keluarga untuk kesehatan pencernaan,

tersedia dalam kemasan botol 120 gr.

Sumber : Google

GAMBAR 4.2 PRODUK ACTIVIA

4.1.6 Struktur Organisasi (Lampiran)

Organisasi perusahaan diurus dan dipimpin oleh suatu direksi

dibawah pengawasan Dewan Komisaris yang anggota-anggotanya diangkat

oleh Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS).

Page 8: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2011-1-00459-mn 4.pdfmelakukan merger dengan Gervais Danone pada tahun 1973. Akuisisi awalnya mengambil bentuk

88 

 

 

Berikut ini adalah susunan dari penjelasan mengenai tugas dan

wewenang dari organisasi PT. Danone Dairy Indonesia :

• Presiden Direktur

Direksi PT. Danone Dairy Indonesia dipimpin oleh seorang

Presiden Direktur yang bertugas menjalankan kebijaksanaan

yang telah ditetapkan oleh Dewan Komisaris. Presiden

Direktur pada PT.Danone Dairy Indonesia membawahi

Direktur Keuangan, Direktur HRD, Direktur Sales dan

Direktur pemasaran.

Adapun tugas dari Presiden Direktur adalah sebagai berikut :

a. Melaksanakan kebijaksanaan perusahaan yang telah

ditetapkan oleh Komisaris.

b. Membuat peraturan-peraturan dan pengawasan dalam

menjalankan operasi perusahaan.

c. Mengadakan hubungan keluar serta mengadakan kerja

sama dengan pihak lain.

• Direktur Keuangan

Seorang direksi yang menjabat sebagai Direktur Keuangan,

ditugaskan untuk melaksanakan kegiatan keuangan.

Direktur Keuangan membawahi Bussiness analyst senior

manager, senior accounting manager, dan senior cost

accounting manager.

Adapun tugas dari Direktur Keuangan adalah sebagai

berikut:

a. Mengendalikan kegiatan-kegiatan bidang keuangan.

Page 9: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2011-1-00459-mn 4.pdfmelakukan merger dengan Gervais Danone pada tahun 1973. Akuisisi awalnya mengambil bentuk

89 

 

 

b. Mengendalikan program dan pendapatan pengeluaran

keuangan.

c. Merencanakan dan mengendalikan sumber-sumber

pendapatan serta pembelanjaan dan kekayaan

perusahaan.

d. Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh

atasan.

e. Dalam menjalankan tugasnya bertanggung jawab

kepada Direktur Umum.

• Direktur HRD

Seorang direksi yang menjabat Direktur HRD, ditugaskan

untuk melaksanakan tugas-tugas di bidang kepegawaian.

Direktur HRD membawahi HRD Manager yang juga langsung

membawahi HRD Supervisor.

Adapun tugas dari seorang Direktur HRD adalah sebagai

berikut :

a. Mengendalikan dan menyelenggarakan kegiatan

dibidang administrasi kepegawaian

b. Melaksanakan Proses kegiatan Penggajian, kenaikan

pangkat, kenaikan berkala, mutasi, kesejahteraan

pegawai dan pembinaan pegawai.

c. Mengurus Proses Askes, Astek, Taspen dan proses

pegawai yang telah mencapai usia pensiun dan

penghargaan.

Page 10: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2011-1-00459-mn 4.pdfmelakukan merger dengan Gervais Danone pada tahun 1973. Akuisisi awalnya mengambil bentuk

90 

 

 

d. Memberikan saran-saran dan pertimbangan kepada

Direksi tentang langkah-langkah atau tindakan yang

perlu tentang kepegawaian.

e. Membuat laporan kegiatan Bagian Kepegawaian dan

melaksanakan Tugas lain yang berhubungan dengan

tugasnya yang diberikan oleh atasan.

• Direktur Sales

Seorang direksi yang menjabat Direktur Sales, ditugaskan

untuk melaksanakan tugas-tugas penjualan. Direktur Sales

membawahi National sales manager for proximity, National

key account manager, Channel development manager, dan

Head of tread marketing.

Adapun tugas dari Direktur Sales adalah sebagai berikut :

a. Membangun, mengelola dan mengarahkan tim

penjualan untuk mencapai tujuan perusahaan di wilayah

itu.

b. Menunjukan kemampuan produk untuk saluran mitra,

dealer dan konsumen akhir

c. Mengembangkan dan menerapkan strategi untuk

memperluas penjualan di wilayah yang telah ditetapkan.

d. Mengidentifikasi dan mendaftarkan saluran mitra untuk

meningkatkan cakupan penjualan dengan kemitraan

untuk dapat memotivasi dan mempererat hubungan

kerja.

e. Meramalkan permintaan produk di daerah yang telah

ditetapkan.

Page 11: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2011-1-00459-mn 4.pdfmelakukan merger dengan Gervais Danone pada tahun 1973. Akuisisi awalnya mengambil bentuk

91 

 

 

f. Memberikan laporan anggaran dan aktiv itas penjualan

untuk jangka waktu tertentu.

g. Bertatap langsung dengan pelanggan untuk memahami

kebutuhan dan keinginan pelanggan.

h. Mengontak pelanggan untuk menjaga hubungan dengan

menyarankan produk baru dan pelayanan lainnya dan

mendapat umpan balik.

i. Mempercepat penyelesaian masalah pelanggan atau

pengaduan.

j. Berpartisipasi dalam pameran perdagangan untuk

mewakili organisasi dan membagikan informasi tentang

produk.

k. Memberikan umpan balik kepada tim pemasaran dan

produk untuk meningkatkan produk masa depan.

l. Membagikan ide-ide dan kebutuhan pelanggan tentang

sik lus hidup produk.

• Direktur Pemasaran

Seorang Direksi yang menjabat Direktur Pemasaran,

ditugaskan untuk melaksanakan fungsi-fungsi pemasaran.

Direktur Pemasaran membawahi Brand Director, Reg. affair

ecxecutive, MRCI assistant manager, dan Nutrition manager.

Adapun tugas dari Direktur Pemasaran sebagai berikut :

a. penyiapan perumusan kebijakan departemen di bidang

pemasaran.

b. pelaksanaan kebijakan di bidang pengembangan pasar,

promosi luar negeri, promosi dalam negeri, dan sarana

Page 12: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2011-1-00459-mn 4.pdfmelakukan merger dengan Gervais Danone pada tahun 1973. Akuisisi awalnya mengambil bentuk

92 

 

 

promosi berdasarkan peraturan perundang-undangan

yang berlaku.

c. penyusunan standar, norma, kriteria, dan prosedur di

bidang pengembangan pasar, promosi luar negeri,

promosi dalam negeri, dan sarana promosi.

d. pemberian bimbingan teknis dan evaluasi bidang

pengembangan pasar, promosi luar negeri, promosi

dalam negeri, dan sarana promosi.

4.2 Profil Responden

Di dalam penelitian ini kami mengunakan beberapa kriteria untuk

menentukan profil responden, di antaranya adalah sebagai berikut :

1. Profil responden berdasarkan jenis kelamin.

2. Profil responden berdasarkan usia.

Profil tersebut didapat dari penyebaran 100 kuesioner langsung kepada

konsumen yang mengkonsumsi produk Activ ia di universitas Bina Nusantara.

Dengan persetujuan dan kesediaan konsumen untuk mengisi kuesioner

tersebut, maka didapatkan data sebagai berikut:

4.2.1 Data profil responden menurut jenis kelamin :

Tabel 4.1 Jenis Kelamin

Jenis Kelamin Jumlah Presentase

Wanita 64 64%

Pria 36 36%

Page 13: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2011-1-00459-mn 4.pdfmelakukan merger dengan Gervais Danone pada tahun 1973. Akuisisi awalnya mengambil bentuk

93 

 

 

Total 100 100%

Gambar 4.3 Jenis kelamin

Sumber: Hasil pengolahan data

Dari data responden berdasarkan jenis kelamin, maka dapat

diketahui bahwa jumlah pelanggan dengan jenis kelamin wanita lebih

dominan yaitu sebesar 64% sedangkan pelanggan dengan jenis kelamin pria

sebesar 36%.

4.2.2 Data profil responden menurut usia

Tabel 4.2 Usia

Usia Jumlah Presentase

<18 tahun 5 5%

18-19 tahun 16 16%

20-21tahun 58 58%

>21 tahun 21 21%

Total 100 100%

Page 14: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2011-1-00459-mn 4.pdfmelakukan merger dengan Gervais Danone pada tahun 1973. Akuisisi awalnya mengambil bentuk

94 

 

 

Gambar 4.4 Usia

Dari data responden berdasarkan usia di atas, maka dapat diketahui

bahwa jumlah konsumen dengan usia sekitar 20-21 tahun lebih dominan

yaitu sebesar 58%. Sedangkan usia konsumen yang terbesar kedua adalah

konsumen yang berusia lebih dari 21 tahun yaitu sebesar 21%. Dan diikuti

konsumen dengan usia antara 18-19 tahun sebesar 16%, dan terakhir

konsumen berusia kurang dari 18 tahun 5%.

4.3 Uji Validitas dan Reliabilitas

Uji validitas menggunakan tingkat kepercayaan 95%, dimana df = n-

2. Nilai n dalam penelitian ini yaitu 100, sehingga nilai df = 98. Dengan

begitu, diperoleh nilai ttabel = 1.66. Selanjutnya dengan menggunakan rumus

rtabel, maka diperoleh nilai rtabel = 0.17.

Dasar pengambilan keputusan pada uji validitas ini adalah sebagai berikut:

• Jika rhitung > 0.17, maka butir pertanyaan tersebut valid

• Jika rhitung < 0.17, maka butir pertanyaan tersebut tidak valid

Sedangkan dasar pengambilan keputusan pada uji reliabilitas adalah sebagai

berikut:

Page 15: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2011-1-00459-mn 4.pdfmelakukan merger dengan Gervais Danone pada tahun 1973. Akuisisi awalnya mengambil bentuk

95 

 

 

• Jika Cronbach Alpha > 0.17, maka data reliable

• Jika Cronbach Alpha < 0.17, maka data tidak reliabel

Pada penyebaran kuesioner uji coba terhadap 30 sampel, diperoleh hasil

bahwa semua butir pertanyaan valid.

4.3.1 Uji Validitas dan Reliabilitas Variabel Kepuasan Pelanggan

Variabel X diukur melalui butir pertanyaan 1,2,3,4,5,6,7,8,9,10,11.

Dengan menggunakan bantuan program SPSS diperoleh hasil sebagai

berikut dalam Tabel 4.3:

Tabel 4.3 Validitas Variabel Kepuasan Pelanggan

Butir Pertanyaan rhitung Keterangan

1 0.865 Valid

2 0.875 Valid

3 0.896 Valid

4 0.899 Valid

5 0.885 Valid

6 0.864 Valid

7 0.877 Valid

8 0.890 Valid

9 0.837 Valid

10 0.858 Valid

11 0.888 Valid

Sumber: Hasil Pengolahan Data

Page 16: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2011-1-00459-mn 4.pdfmelakukan merger dengan Gervais Danone pada tahun 1973. Akuisisi awalnya mengambil bentuk

96 

 

 

Untuk menguji reliabilitas data, maka dari hasil perhitungan SPSS

diperoleh nilai Cronbach Alpha = 0.976 > 0.17 (rtabel) maka data reliabel.

Jadi untuk variabel X, data hasil kuesioner yang dapat dipergunakan

untuk proses analisa selanjutnya adalah data jawaban atas butir pertanyaan

1,2,3,4,5,6,7,8,9,10,11.

4.3.2 Uji Validitas dan reliabilitas Variabel Word of Mouth

Variabel Y diukur melalui butir pertanyaan 12,13,14,15,16. Dengan

menggunakan bantuan program SPSS diperoleh hasil sebagai berikut dalam

Tabel 4.4:

Tabel 4.4 Validitas Variabel Word of Mouth

Butir Pertanyaan rhitung Keterangan

12 0.753 Valid

13 0.696 Valid

14 0.702 Valid

15 0.705 Valid

16 0.708 Valid

Sumber: Hasil Pengolahan Data

Untuk menguji reliabilitas data, maka dari hasil perhitungan SPSS

diperoleh nilai Cronbach Alpha = 0.879 > 0.17 (rtabel) maka data reliabel.

Jadi untuk variabel Y, data hasil kuesioner yang dapat digunakan

untuk proses analisa selanjutnya adalah data jawaban atas butir pertanyaan

12,13,14,15,16.

Page 17: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2011-1-00459-mn 4.pdfmelakukan merger dengan Gervais Danone pada tahun 1973. Akuisisi awalnya mengambil bentuk

97 

 

 

4.3.3 Uji Validitas dan Reliabilitas Variabel Keputusan Pembelian

Konsumen

Variabel Z diukur melalui butir pertanyaan 17,18,19,20,21,22.

Dengan menggunakan bantuan program SPSS diperoleh hasil sebagai

berikut dalam Tabel 4.5:

Tabel 4.5 Validitas Variabel Keputusan pembelian Konsumen

Butir Pertanyaan rhitung Keterangan

17 0.791 Valid

18 0.807 Valid

19 0.812 Valid

20 0.766 Valid

21 0.786 Valid

22 0.807 Valid

Sumber: Hasil Pengolahan Data

Untuk menguji reliabilitas data, maka hasil dari perhitungan SPSS,

diperoleh nilai Cronbach Alpha = 0.930 > 0.17 (rtabel) maka data reliabel.

Jadi untuk variabel Z, data hasil kuesioner yang dapat dipergunakan

untuk proses analisa selanjutnya adalah data jawaban atas butir pertanyaan

17,18,19,20,21,22.

4.4 Uji Normalitas

4.4.1 Uji Normalitas Variabel Kepuasan Pelanggan

Dengan menggunakan bantuan program SPSS diperoleh hasil

sebagai berikut dalam Tabel 4.6 dan Gambar 4.5:

Page 18: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2011-1-00459-mn 4.pdfmelakukan merger dengan Gervais Danone pada tahun 1973. Akuisisi awalnya mengambil bentuk

98 

 

 

Tabel 4.6 Test of Normality Variabel Kepuasan Pelanggan

Gambar 4.5 Grafik Normalitas variabel kepuasan Pelanggan

Dasar pengambilan keputusan

Jika angka sig Uji Kolmogorov-Smirnov > 0.05 maka data berdistribusi

normal

Jika angka sig Uji Kolmogorov-Smirnov < 0.05 maka data tidak berdistribusi

normal

Page 19: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2011-1-00459-mn 4.pdfmelakukan merger dengan Gervais Danone pada tahun 1973. Akuisisi awalnya mengambil bentuk

99 

 

 

Keputusan

Variabel X memlik i sig = 0.059 (>0.05) maka data berdistribusi normal,

sehingga variabel X dapat digunakan dalam analisis jalur berikutnya.

4.4.2 Uji Normalitas variabel Word of Mouth

Dengan menggunakan bantuan program SPSS diperoleh hasil

sebagai berikut dalam Tabel 4.7 dan Gambar 4.6:

Tabel 4.7 Test of Normality Variabel Word of Mouth

Gambar 4.6 Grafik Normalitas Variabel Word of Mouth

Page 20: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2011-1-00459-mn 4.pdfmelakukan merger dengan Gervais Danone pada tahun 1973. Akuisisi awalnya mengambil bentuk

100 

 

 

Dasar Pengambilan keputusan

Jika angka sig Uji Kolmogorov-Smirnov > 0.05 maka data berdistribusi

normal

Jika angka sig Uji Kolmogorov-Smirnov < 0.05 maka data tidak berdistribusi

normal

Keputusan

Varibel Y memilik i sig = 0.200 (>0.05) maka data berdistribusi normal

sehingga variabel Y dapat digunakan dalam analisis jalur berikutnya.

4.4.3 Uji Normalitas Variabel Keputusan Pembelian Konsumen

Dengan menggunakan bantuan program SPSS diperoleh hasil

sebagai berikut dalam Tabel 4.8 dan Gambar 4.7:

Tabel 4.8 Test of Normality Variabel Keputusan Pembelian

Konsumen

Page 21: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2011-1-00459-mn 4.pdfmelakukan merger dengan Gervais Danone pada tahun 1973. Akuisisi awalnya mengambil bentuk

101 

 

 

Gambar 4.7 Grafik Normalitas Variabel Keputusan pembelian

Konsumen

Dasar Pengambilan keputusan

Jika angka sig Uji Kolmogorov-Smirnov > 0.05 maka data berdistribusi normal

Jika angka sig Uji Kolmogorov-Smirnov < 0.05 maka data tidak berdistribusi normal

Keputusan

Variabel Z memiliki sig = 0.194 (>0.05) maka data berdistribusi normal, sehingga

variabel Z dapat digunakan dalam analisis jalur berikutnya

4.5 Pengujian Analisis Jalur (Path Analysis)

Langkah pengujian analisis jalur ini dibagi menjadi dua, dimana

penguj ian dilakukan secara keseluruhan dan indiv idu untuk 2 struktur yang

Page 22: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2011-1-00459-mn 4.pdfmelakukan merger dengan Gervais Danone pada tahun 1973. Akuisisi awalnya mengambil bentuk

102 

 

 

dipecah juga menjadi sub-struktur 1 dan sub-struktur 2. Berikut ini

merupakan kerangka hubungan antara jalur (X terhadap Y, X terhadap Z,

dan Y terhadap Z) dan dibuat dalam persamaan structural sebagai berikut:

Y= ρyX + ρYε1

Y = ρZXX + ρ ZYY + ρ2εZ

ε1 ε2

pYx pZ ρzy pY

ρzx

Gambar 4.8 Struktur Pengaruh X, Y dan Z

4.5.1 Pengujian Sub-Struktur 1

Analisis Pengaruh Kepuasan Pelanggan (X) v ia Word of Mouth (Y)

• Penguj ian secara indiv idual antara variabel Kepuasan Pelanggan (X)

dan variabel Word of Mouth (Y)

Langkah untuk melakukan analisis jalur sEperti yang tergambar pada

gambar 4.9 struktur akan dipecah menjadi 2 bagian,yaitu sub

struktur 1 dan sub stuktur 2, Pertama-tama yang akan dibahas

adalah sub strukut 1 seperti gambar dibawah ini:

X  Z Y 

Page 23: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2011-1-00459-mn 4.pdfmelakukan merger dengan Gervais Danone pada tahun 1973. Akuisisi awalnya mengambil bentuk

103 

 

 

ε1

py

ρYx

Gambar 4.9 Sub-struktur 1

a. Korelasi Kepuasan Pelanggan (X) terhadap Word of Mouth (Y)

Analisa korelasi dilakukan untuk mengetahui hubungan antara

variabel (X) dengan variabel (Y). Koefisien korelasi antara Kepuasan

pelanggan (X) dengan Word of Mouth (Y) dilakukan dengan

menggunakan program SPSS. Hasil pengolahan korelasi,

diperlihatkan pada tabel berikut:

Tabel 4.9 Korelasi Pearson X dan Y

Sumber: Hasil Pengolahan Data

Berdasarkan Tabel 4.9 Dapat diartikan bahwa ada hubungan antara

Kepuasan Pelanggan terhadap Word of Mouth karena dengan melihat lima

indikator kepuasan pelanggan (kualitas barang, kualitas pelayanan, faktor

Kepuasan konsumen (X) 

WOM (Y)

Page 24: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2011-1-00459-mn 4.pdfmelakukan merger dengan Gervais Danone pada tahun 1973. Akuisisi awalnya mengambil bentuk

104 

 

 

emosional, harga dan kemudahan), konsumen yang merasa puas dapat

menciptakan Word of Mouth yang dapat diperlihatkan pada Tabel 4.9 bahwa

besarnya hubungan Kepuasan Pelanggan (X) dengan Word of Mouth (Y)

yang dihitung dengan koefisien adalah 1 atau (rrx1 = 0.717). Hal ini

menunjukkan hubungan yang kuat antara Kepuasan pelanggan (X) dengan

Word of Mouth (Y) pada produk Activ ia.

Untuk mengetahui hubungan variabel Kepuasan Pelanggan dengan

variabel Word of Mouth produk Activ ia, maka dilakukan uji signifikan sebagai

berikut:

Hipotesis:

Ho = Tidak ada hubungan yang signifikan antara variabel Kepuasan

Pelanggan dengan variabel Word of Mouth produk Activ ia

Ha = Ada hubungan yang signifikan antara variabel Kepuasan

Pelanggan dengan variabel Word of Mouth produk Activ ia

Dasar Pengambilan Keputusan:

Sig ≥ 0.05 maka Ho diterima

Sig ≤ 0.05 maka Ho ditolak

Keputusan:

Sig = 0.000 ≤ 0.05 maka Ho ditolak dan Ha diterima

Page 25: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2011-1-00459-mn 4.pdfmelakukan merger dengan Gervais Danone pada tahun 1973. Akuisisi awalnya mengambil bentuk

105 

 

 

Kesimpulan:

Jadi melalui uji signifikan diatas dapat diketahui bahwa Kepuasan

pelanggan dan Word of Mouth memilik i hubungan secara nyata

dimana hubungan tersebut bersifat kuat (≥0.5) dan searah (nilai X

memiliki nilai positif) yang dapat dilihat pada Tabel 4.5.1 sebesar

0.717

b. Pengujian Secara Simultan (Keseluruhan) antara Variabel Kepuasan

pelanggan dengan variabel Word of Mouth

Tabel 4.10 Anova Sub-Struktur 1

Tabel 4.11 Model Summary Sub-strukutr 1

Hipotesis:

Ho = Tidak ada pengaruh atau kontribusi antara variabel Kepuasan

Konsumen (X) secara simultan dan signifikan terhadap variabel Word of

Mouth (Y) produk Activ ia

Page 26: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2011-1-00459-mn 4.pdfmelakukan merger dengan Gervais Danone pada tahun 1973. Akuisisi awalnya mengambil bentuk

106 

 

 

Ha = Ada pengaruh atau kontribusi antara variabel Kepuasan Konsumen (X)

secara simultan dan signifikan terhadap variabel Word of Mouth (Y) produk

Activ ia

Dasar Pengambilan Keputusan:

Sig ≥ 0.05 Ho diterima

Sig ≤ 0.05 Ho ditolak

Keputusan:

Sig = 0.000 ≤ 0.05 maka Ho ditolak dan Ha diterima

Kesimpulan:

Variabel Kepuasan Pelanggan (X), memilik i penagruh atau kontribusi yang

signifikan secara simultan terhadap variabel Word of Mouth (Y) pada produk

Activ ia. Maka itu, pengujian secara indiv idual dapat dilakukan atau

dilanjutkan.

Besarnya pengaruh variabel X secara simultan terhadap variabel Y

dapat diketahui dengan melihat nilai Rsquare pada Tabel 4.11, dimana nilai

R2 = 0.515 = 51.5%. Jadi, 51.5% nilai dari variabel Y dipengaruhi oleh

variabel X, sedangkan sisanya sebesar 48.5% dipengaruhi oleh variabel lain

di luar penelitian ini. Sementara itu, besarnya koefisien jalur bagi variabel

lain di luar penelitian yang mempengaruhi nilai variabel Y (ρY) = √ 1 – R2 =

√ 1 – 0.515 = 0.485

Jadi dilihat dari teori Kepuasan Pelanggan yang memilik i beberapa

indikator yakni kualitas produk, kualitas pelayanan, faktor emosional, harga

dan kemudahan dapat menciptakan / mempengaruhi Word of Mouth secara

simultan dan signifikan. Hal ini didukung oleh fakta dari hasil pengolahan

data SPSS yakni 0.000 lebih besar dari 0.05 yang berarti ada pengaruh atau

Page 27: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2011-1-00459-mn 4.pdfmelakukan merger dengan Gervais Danone pada tahun 1973. Akuisisi awalnya mengambil bentuk

107 

 

 

kontribusi antara variabel kepuasan konsumen ( X ) terhadap Word of Mouth

( Y ) produk Activ ia.

c. Pengujian Secara Individu antara Variabel Kepuasan pelanggan dengan

variabel Word of Mouth

Tabel 4.12 Coefficients sub-struktur 1

Hipotesis:

Ho = tidak ada pengaruh atau kontribusi antara variabel kepuasan

pelanggan (X) secara simultan dan signifikan terhadap variabel Word of

Mouth (Y) produk Activ ia

Ha = ada pengaruh atau kontribusi antara variabel kepuasan pelanggan (X)

secara simultan dan signifikan tarhadap variabel Word of Mouth (Y) produk

Activ ia.

Dasar Pengambilan Keputusan:

Sig ≥ 0.05 Ho diterima

Sig ≤ 0.05 Ho ditolak

Keputusan:

Sig = 0.000 ≤ 0.05 maka Ho ditolak dan Ha diterima

Page 28: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2011-1-00459-mn 4.pdfmelakukan merger dengan Gervais Danone pada tahun 1973. Akuisisi awalnya mengambil bentuk

108 

 

 

Kesimpulan:

Variabel Kepuasan Pelanggan (X) berpengaruh dan berkontribusi secara

signifikan terhadap variabel Word of Mouth (Y) pada produk Activ ia

Dengan demikian didapat diagram jalur sub-struktur 1, namun

disajikan dengan nilai koefisien jalur yang telah didapat melalui analisa data

sehingga model sub-struktur 1 menjadi seperti terlihat pada Gambar 4.10

berikut:

0.485

0.717

Gambar 4.10 Sub struktur 1 beserta koefisien jalur

Jadi dapat diperoleh persamaan stuktural sub-struktur 1:

Y = ρX1YX + ρyε1

Y = 0.717 X + 0.485 ε1

Dari persamaan struktural sub-struktur 1 dapat diartikan bahwa:

• Nilai Word of Mouth (Y) dipengaruhi oleh Kepuasan Pelanggan (X),

secara simultan sebesar 51.5% dan sisanya sebesar 48.5% dipengaruhi

oleh variabel-variabel lain di luar penelitian ini.

 

 

 

 

Kepuasan konsumen (X) 

WOM (Y)

Konsumen

Page 29: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2011-1-00459-mn 4.pdfmelakukan merger dengan Gervais Danone pada tahun 1973. Akuisisi awalnya mengambil bentuk

109 

 

 

4.5.2 Pengujian Sub-struktur-2

Analisis Pengaruh Kepuasan Pelanggan (X) serta Word of Mouth (Y)

terhadap keputusan pembelian konsumen (Z)

Selanjutnya, analisa pengaruh Kepuasan Pelanggan (X), Word of Mouth (Y)

terhadap Keputusan pembelian konsumen (Z) akan digambarkan dalam sebuah

model yang selanjutnya akan disebut dengan sub-struktur 2. Adapun sub-struktur 2

tersebut digambarkan pada Gambar 4.11 sebagai berikut:

Gambar 4.11 Sub-struktur 2

a. Korelasi Kepuasan Pelanggan (X) terhadap Keputusan Pembelian

Konsumen (Z)

Analisa korelasi dilakukan untuk mengetahui hubungan antara variabel (X)

dengan variabel (Z). Koefisien korelasi antara Kepuasan pelanggan (X) dengan

Keputusan Pembelian Konsumen (Z) dilakukan dengan menggunakan program

SPSS. Hasil pengolahan korelasi, diperlihatkan pada tabel berikut:

Page 30: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2011-1-00459-mn 4.pdfmelakukan merger dengan Gervais Danone pada tahun 1973. Akuisisi awalnya mengambil bentuk

110 

 

 

Tabel 4.13 Korelasi Pearson X dan Z

Sumber: Hasil Pengolahan Data

Berdasarkan Tabel 4.13 Dapat diartikan bahwa Kepuasan Pelanggan dapat

memberikan pengaruh terhadap Keputusan Pembelian Konsumen. Untuk mengetahui

hubungan variabel Kepuasan Pelanggan dengan variabel Word of Mouth produk

Activ ia, maka dilakukan uji signifikan sebagai berikut:

Hipotesis:

Ho = Tidak ada hubungan yang signifikan antara variabel Kepuasan

Pelanggan dengan variabel Keputusan Pembelian Konsumen produk Activ ia

Ha = Ada hubungan yang signifikan antara variabel Kepuasan Pelanggan

dengan variabel Keputusan Pembelian Konsumen produk Activ ia

Dasar Pengambilan Keputusan:

Sig ≥ 0.05 maka Ho diterima

Sig ≤ 0.05 maka Ho ditolak

Page 31: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2011-1-00459-mn 4.pdfmelakukan merger dengan Gervais Danone pada tahun 1973. Akuisisi awalnya mengambil bentuk

111 

 

 

Keputusan:

Sig = 0.000 ≤ 0.05 maka Ho ditolak dan Ha diterima

Kesimpulan:

Melalui uji signifikan diatas dapat diketahui bahwa Kepuasan pelanggan dan

Keputusan Pembelian Konsumen memiliki hubungan secara nyata dimana

hubungan tersebut bersifat cukup kuat (≥0.5) dan searah (nilai X memilik i

nilai positif) yang dapat dilihat pada Tabel 4.13 sebesar 0.573.

Jadi berdasarkan teori yang mendukung Kepuasan pelanggan dan Keputusan

pembelian konsumen dimana Keputusan pembelian didukung oleh beberapa

indikator yakni pengenalan masalah atau kebutuhan, pencarian informasi,

evaluasi alternatif, keputusan pembelian dan perilaku setelah pembelian

dapat dipastikan memiliki hubungan secara nyata dan cukup kuat. Hal

tersebut didukung fakta dari hasil pengolahan melalui SPSS bahwa

hubungan tersebut bersifat cukup kuat yakni 0.573 lebih besar dari 0.05

yang berarti hubungan tersebut kuat dan nyata.

b. Korelasi Word of Mouth (Y) terhadap Keputusan Pembelian Konsumen

(Z)

Analisa korelasi dilakukan untuk mengetahui hubungan antara variabel (Y)

dengan variabel (Z). Koefisien korelasi antara word of Mouth (Y) dengan

Keputusan Pembelian Konsumen (Z) dilakukan dengan menggunakan program

SPSS. Berdasarkan Tabel 4.13 Dapat diartikan bahwa word of Mouth dapat

memberikan pengaruh terhadap Keputusan Pembelian Konsumen. Untuk

Page 32: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2011-1-00459-mn 4.pdfmelakukan merger dengan Gervais Danone pada tahun 1973. Akuisisi awalnya mengambil bentuk

112 

 

 

mengetahui hubungan variabel Kepuasan Pelanggan dengan variabel Word of

Mouth produk Activ ia, maka dilakukan uji signifikan sebagai berikut:

Hipotesis:

Ho = Tidak ada hubungan yang signifikan antara variabel Word of Mouth

dengan variabel Keputusan Pembelian Konsumen produk Activ ia

Ha = Ada hubungan yang signifikan antara variabel Word of Mouth dengan

variabel Keputusan Pembelian Konsumen produk Activ ia

Dasar Pengambilan Keputusan:

Sig ≥ 0.05 maka Ho diterima

Sig ≤ 0.05 maka Ho ditolak

Keputusan:

Sig = 0.000 ≤ 0.05 maka Ho ditolak dan Ha diterima

Kesimpulan:

Melalui uji signifikan diatas dapat diketahui bahwa Word of Mouth dan

Keputusan Pembelian Konsumen memilik i hubungan secara nyata dimana

hubungan tersebut bersifat kuat (≥0.5) dan searah (nilai X memiliki nilai

positif) yang dapat dilihat pada Tabel 4.13 sebesar 0.669.

Jadi berdasarkan teori yang mendukung tentang Word of Mouth yang

memilki 3 indikator yakni talk ing, promoting dan selling dapat menciptakan

Keputusan pembelian konsumen. Hal ini dapat didukung oleh hasil

pengolahan data melalui SPSS dimana dapat diberikan fakta bahwa terdapat

Page 33: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2011-1-00459-mn 4.pdfmelakukan merger dengan Gervais Danone pada tahun 1973. Akuisisi awalnya mengambil bentuk

113 

 

 

hubungan yang nyata dan bersifat kuat yakni 0.669 lebih besar dari pada

0.05.

Hasil uji korelasi Pearson antara variable X, Y, dan Z di atas dapat diringkas

sebagai berikut dalam Tabel 4.14

Tabel 4.14 Sifat Hubungan Bivariat X, Y dan Z

Hubungan

antara Korelasi Sifat Hubungan

X dengan Z 0.573 Cukup Kuat, Searah, dan Signifikan

Y dengan Z 0.669 Kuat, Searah, dan Signifikan

c. Pengujian Secara Simultan (Keseluruhan) Kepuasan pelanggan (X)

serta Word of Mouth (Y) Terhadap Keputusan Pembelian Konsumen (Z)

produk Activia

Tabel 4.15 Anova Sub-Struktur 2

Tabel 4.16 Model Summary Sub-struktur 2

Page 34: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2011-1-00459-mn 4.pdfmelakukan merger dengan Gervais Danone pada tahun 1973. Akuisisi awalnya mengambil bentuk

114 

 

 

Hipotesis:

Ho = T idak ada pengaruh atau kontribusi antara variabel Kepuasan Pelanggan (X)

dan Word of Mouth (Y) secara simultan dan signifikan terhadap variabel Keputusan

Pembelian Konsumen (Z) produk Activ ia

Ha = Ada pengaruh atau kontribusi antara variabel Kepuasan Pelanggan (X) dan

Word of Mouth (Y) secara simultan dan signifikan terhadap variabel Keputusan

Pembelian Konsumen (Z)) produk Activ ia

Dasar Pengambilan Keputusan:

Sig ≥ 0.05 Ho diterima

Sig ≤ 0.05 Ho ditolak

Keputusan:

Sig = 0.000 ≤ 0.05 maka Ho ditolak dan Ha diterima

Kesimpulan:

Variabel Kepuasan Pelanggan (X) dan Word of Mouth (Y) memiliki pengaruh atau

kontribusi yang signifikan secara simultan terhadap variabel Keputusan Pembelian

Konsumen (Z) pada produk Activ ia. Maka itu, pengujian secara indiv idual dapat

dilakukan atau dilanjutkan.

Besarnya pengaruh variabel X dan Y secara simultan terhadap variabel Z

dapat diketahui dengan melihat nilai Rsquare pada Tabel 4.5.7, dimana nilai R2 =

0.465 = 46.5%. Jadi, 46.5% nilai dari variabel Z dipengaruhi oleh variabel X dan Y,

sedangkan sisanya sebesar 53.5% dipengaruhi oleh variabel lain di luar penelitian

ini. Sementara itu, besarnya koefisien jalur bagi variabel lain di luar penelitian yang

mempengaruhi nilai variabel Y (ρY) = √ 1 – R2 = √ 1 – 0.465 = 0.535

Page 35: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2011-1-00459-mn 4.pdfmelakukan merger dengan Gervais Danone pada tahun 1973. Akuisisi awalnya mengambil bentuk

115 

 

 

Jadi berdasarkan teori-teori yang mendukung mengenai Kepuasan

pelanggan, Word of Mouth, dan Keputusan pembelian dapat dipastikan bahwa

terdapat pengaruh atau kontribusi variabel X, Y dan Z. Dimana hal ini juga didukung

oleh fakta dari hasil pengolahan data melalui SPSS dimana didapatkan hasil 0.000

yang berarti lebih besar dari 0.05 yang artinya terdapat pengaruh atau kontribusi

secara simultan terhadap variabel Z.

d. Pengujian Secara Individu

• Pengujian secara individu antara variabel Kepuasan pelanggan (X)

dengan variabel keputusan pembelian Konsumen (Z)

Tabel 4.17Coefficients sub-struktur 2

Hipotesis:

Ho = Tidak ada pengaruh atau kontribusi antara variabel kepuasan pelanggan (X)

secara signifikan terhadap variabel Keputusan pembelian Konsumen (Z) produk

Activ ia

Ha = Ada pengaruh atau kontribusi antara variabel kepuasan pelanggan (X) secara

signifikan tarhadap variabel Keputusan Pembelian konsumen (Z) produk Activ ia

Dasar Pengambilan Keputusan:

Sig ≥ 0.05 Ho diterima

Sig ≤ 0.05 Ho ditolak

Page 36: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2011-1-00459-mn 4.pdfmelakukan merger dengan Gervais Danone pada tahun 1973. Akuisisi awalnya mengambil bentuk

116 

 

 

Keputusan:

Sig = 0.075 ≥ 0.05 maka Ho diterima dan Ha ditolak

Kesimpulan:

Variabel Kepuasan Pelanggan (X) tidak berpengaruh secara signifikan terhadap

variabel Keputusan pembelian Konsumen (Z) pada produk Activ ia

• Pengujian secara individual antara variabel Word of Mouth (Y) dan

variabel Keputusan Pembelian Konsumen (Z)

Uji secara indiv idual ditunjukkan oleh Tabel 4.17 Coefficients

Hipotesis:

Ho = Tidak ada pengaruh atau kontribusi antara variabel Word of Mouth (Y) secara

signifikan terhadap variabel Keputusan Pembelian Konsumen (Z) produk Activ ia

Ha = Ada pengaruh atau kontribusi antara variabel Word of Mouth (Y) secara

signifikan terhadap variabel Keputusan Pembelian Konsumen (Z) produk Activ ia

Dasar Pengambilan Keputusan:

Sig ≥ 0.05 Ho diterima

Sig ≤ 0.05 Ho ditolak

Keputusan:

Sig = 0.000 ≤ 0.05 maka Ho ditolak dan Ha diterima

Kesimpulan:

Variabel Word of Mouth (Y) berpengaruh secara signifikan terhadap variabel

Keputusan pembelian Konsumen (Z) pada produk Activ ia

Kerangka hubungan antara jalur Kepuasan Pelanggan (X) terhadap Keputusan

Pembelian Konsumen (Z), dan Word of Mouth (Y) terhadap Keputusan pembelian

Konsumen (Z) dapat dibuat melalui persamaan struktural sebagai berikut:

Page 37: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2011-1-00459-mn 4.pdfmelakukan merger dengan Gervais Danone pada tahun 1973. Akuisisi awalnya mengambil bentuk

117 

 

 

Y = pzxX + pzyY + pzε2

Y = 0.192X + 0.717Y + 0.535 ε2

R2 = 0.465

py ε1 = √ 1 – R2 = √ 1 – 0.465 = 0.535

Dalam pengujian secara indiv idu diperoleh bahwa variabel Kepuasan

Pelanggan (X) berkontribusi secara signifikan terhadap variabel Word of Mouth (Y)

berkontribusi secara signifikan terhadap variabel Keputusan pembelian Konsumen

(Z), maka nilai koefisien jalur (beta) dapat dilihat dalam tabel 4.5.8 yaitu:

• Koefisien jalur X terhadap Z (pYZ) = 0.192

• Koefisien jalur Y terhadap Z (pXZ) = 0.531

Model sub-struktur 2:

ε2

ρZx pZ

ε1

pY

pZy

Gambar 4.12 Sub-struktur 2 Beserta Koefisien jalur

Persamaan strukutral untuk sub-struktur 2 adalah sebagai berikut:

Z = pzxX + pzyY + pzε2

Z = 0.192X + 0.531Y + 0.535 ε2

R2 = 0.465

Dengan ini berarti analisa sub-struktur 1 dan sub-struktur 2 telah

selesai, maka dapat digambarkan struktur hubungan kausal secara lengkap,

Page 38: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2011-1-00459-mn 4.pdfmelakukan merger dengan Gervais Danone pada tahun 1973. Akuisisi awalnya mengambil bentuk

118 

 

 

yakni hubungan antara variabel X, Y, dan Z yang memilik i persamaan

struktural:

Persamaan sub-struktur 1:

Y = 0.717 X + 0.485 ε1

Persamaan sub-struktur 2:

Z = 0.192X + 0.531Y + 0.535 ε2

0.485 0.535

0.717 0.531

0.192

Gambar 4.13 Sub-struktur 2 Beserta Koefisien Jalur Baru

Namun, dari hasil analisis membuktian bahwa ada koefisien jalur yang tidak

signifikan, yaitu Kepuasan Pelanggan (X). Maka itu, model 2 perlu diperbaik i melalui

metode trimming dengan mengeluarkan variabel Kepuasan Pelanggan (X) yang

dianggap hasil koefisien jalur tidak signifikan dari analisisnya. Kemudian diulang atau

diuji lagi tanpa mengikutsertakan variabel (X). Hasil perhitungan dengan

menggunakan program SPSS menghasilkan output sebagai berikut (Tabel 4.18-

4.20)

X  Y  Z 

Page 39: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2011-1-00459-mn 4.pdfmelakukan merger dengan Gervais Danone pada tahun 1973. Akuisisi awalnya mengambil bentuk

119 

 

 

4.5.3 Pengujian Sub-struktur 2 Model 2

a. Pengujian Model 2 secara Simultan (Keseluruhan) antar Word of Mouth

(Y) Terhadap Keputusan Pembelian Konsumen (Z) Produk Activia

Tabel 4.18 Anova Sub-struktur 2 Model 2

Tabel 4.19 Model Summary Sub-struktur 2 Model 2

Tabel 4.20 Coeffisients Sub-strukutr 2 Model 2

Page 40: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2011-1-00459-mn 4.pdfmelakukan merger dengan Gervais Danone pada tahun 1973. Akuisisi awalnya mengambil bentuk

120 

 

 

Hipotesis:

Ho = Tidak ada pengaruh atau kontribusi antara variabel Word of Mouth (Y) secara

simultan dan signifikan terhadap variabel Keputusan Pembelian Konsumen (Z)

produk Activ ia

Ha = Ada pengaruh atau kontribusi antara variabel Word of Mouth (Y) secara

simultan dan signifikan terhadap variabel Keputusan Pembelian Konsumen (Z))

produk Activ ia

Dasar Pengambilan Keputusan:

Sig ≥ 0.05 Ho diterima

Sig ≤ 0.05 Ho ditolak

Keputusan:

Sig = 0.000 ≤ 0.05 maka Ho ditolak dan Ha diterima

Kesimpulan:

Variabel Word of Mouth (Y) memiliki pengaruh atau kontribusi yang signifikan secara

simultan terhadap variabel Keputusan Pembelian Konsumen (Z) pada produk Activ ia.

Maka itu, pengujian secara indiv idual dapat dilakukan atau dilanjutkan.

Besarnya pengaruh variabel X dan Y secara simultan terhadap variabel Z

dapat diketahui dengan melihat nilai Rsquare pada Tabel 4.19, dimana nilai R2 =

0.447 = 44.7%. Jadi, 44.7% nilai dari variabel Z dipengaruhi oleh variabel Y,

sedangkan sisanya sebesar 55.3% dipengaruhi oleh variabel lain di luar penelitian

ini. Sementara itu, besarnya koefisien jalur bagi variabel lain di luar penelitian yang

mempengaruhi nilai variabel Y (ρY) = √ 1 – R2 = √ 1 – 0.447 = 0.553

Page 41: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2011-1-00459-mn 4.pdfmelakukan merger dengan Gervais Danone pada tahun 1973. Akuisisi awalnya mengambil bentuk

121 

 

 

Jadi berdasarkan teori-teori yang mendukung mengenai Word of Mouth dan

Keputusan pembelian dapat dipastikan bahwa terdapat pengaruh atau kontribusi

variabel Y dan Z. Dimana hal ini juga didukung oleh fakta dari hasil pengolahan data

melalui SPSS dimana didapatkan hasil 0.000 yang berarti lebih besar dari 0.05 yang

artinya terdapat pengaruh atau kontribusi secara simultan terhadap variabel Z.

b. Pengujian Model 2 secara Individu antar variabel Word of Mouth (Y)

dan variaebel Keputusan Pembelian Konsumen (Z)

Hipotesis:

Ho = Tidak ada pengaruh atau kontribusi antara variabel Word of Mouth (Y)

secara signifikan terhadap variabel Keputusan Pembelian Konsumen (Z) produk

Activ ia

Ha = Ada pengaruh atau kontribusi antara variabel Word of Mouth (Y) secara

signifikan terhadap variabel Keputusan Pembelian Konsumen (Z) produk Activ ia

Dasar Pengambilan Keputusan:

Sig ≥ 0.05 Ho diterima

Sig ≤ 0.05 Ho ditolak

Keputusan:

Sig = 0.000 ≤ 0.05 maka Ho ditolak dan Ha diterima

Kesimpulan:

Variabel Word of Mouth (Y) berpengaruh secara signifikan terhadap variabel

Keputusan pembelian Konsumen (Z) pada produk Activ ia

Dengan demikian didapat diagram jalur sub-stuktur 2 untuk model 1 yang

mengalami perubahan yaitu menjadi seperti tampak pada gambar dibawah ini:

Page 42: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2011-1-00459-mn 4.pdfmelakukan merger dengan Gervais Danone pada tahun 1973. Akuisisi awalnya mengambil bentuk

122 

 

 

0.553

0.669

Gambar 4.14 Model 2 Sub-struktur 2 berserta Koefisien jalur

Jadi dapat diperoleh persamaan struktural dari Modek 2 sub-struktur 2:

Z = ρzy Y + ρz ε2

Z = 0.669 + 0.553 ε2

Dari persamaan struktural Model 2 sub-struktur 2 dapat diartikan bahwa:

• Keputusan Pembelian Konsumen (Z) dipengaruhi oleh Word of Mouth (Y)

secara simultan sebesar 44.7% dan sisanya sebesar 55.3% dipengaruhi

variabel lain diluar penelitian ini.

• Setiap peningkatan Word of Mouth (Y) sebesar satu, maka Keputusan

Pembelian Konsumen (Z) akan naik sebesar 0.669. begitu juga sebaliknya,

jika penurunan (Y) sebesar satu, maka Keputusan pembelian Konsumen (Z)

juga akan turun sebesar 0.669.

Jadi keseluruhan pengaruh kausal variabel Kepuasan pelanggan (X),

terhadap Word of Mouth (Y) yang berdampak pada keputusan pembelian Konsumen

(Z) setelah dilakukan trimming dapat digambarkan dalam model struktur lengkap

sebagai berikut (Gambar 4.15):

WOM (Y) 

Keputusan Pembelian Konsumen (Z) 

Page 43: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2011-1-00459-mn 4.pdfmelakukan merger dengan Gervais Danone pada tahun 1973. Akuisisi awalnya mengambil bentuk

123 

 

 

0.485 0.553

0.717 0.669

0.192

Gambar 4.15 Hubungan kausal Variabel X, Y Terhadap Z Setelah Trimming

Sehingga dari gambar 4.15 diatas diketahui seluruh koefisien jalur dari

hubungan maka diketahui pula pengaruh langsung, pengaruh tidak langsung, serta

pengaruh total dari tiap-tiap variabel yang mempengaruhi variabel tertentu. Hasilnya

dirangkum dalam tabel dibawah ini:

Tabel 4.21 Rangkuman Pengaruh Kepuasan Pelanggan (X); Word of

Mouth (Y) secara simultan dan Signifikan terhadap Keputusan

pembelian Konsumen (Z)

Pengaruh Variabel Pengaruh kausal

Langsung Tidak Langsung

Melalui Variabel Y Total

X terhadap Y 0.717 -- 0.717

X terhadap Z 0.192 0.192 x 0.669 =

0.128

0.32

Y terhadap Z 0.669 -- 0.669

ε1 1-0.5152 = 0.735 -- 0.735

ε2 1-0.4472 = 0.800 -- 0.800

X  Z Y 

Page 44: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2011-1-00459-mn 4.pdfmelakukan merger dengan Gervais Danone pada tahun 1973. Akuisisi awalnya mengambil bentuk

124 

 

 

4.6 Implikasi Hasil Penelitian

Setelah dilakukan analisa dengan menggunakan SPSS versi 16 maka dapat

diperoleh kesimpulan hasil keseluruhan pengaruh kausal variabel Kepuasan Pelanggan

(X) v ia Word of Mouth (Y) yang berdampak pada Keputusan Pembelian Konsumen (Z)

adalah sebagai berikut perhitungan analisis jalur struktural tersebut:

1. Penerapan Kepuasan pelanggan (X) terhadap Word of Mouth (Y) produk Activ ia

sebesar (0.717)2 atau 51.5% artinya berpengaruh kuat. Dan sisanya 48.5% nilai

Word of Mouth dipengaruhi oleh variabel lainnya diluar penelitian. Hal tersebut

sesuai dengan teori bahwa Kepuasan Pelanggan dapat menciptakan Word of Mouth

dengan cara lewat talk ing, promoting, dan selling. Dan Sebaiknya Activ ia terus

memperhatikan hal-hal yang dapat menimbulkan word of mouth yang positif,

misalkan kualitas rasa, kualitas packaging, inovasi-inovasi varian rasa.

2. Kepuasan pelanggan (X), Word of Mouth (Y) memilik i kontribusi yang signifikan

secara simultan terhadap Keputusan pembelian Konsumen (Z) produk Activ ia, bahwa

secara keseluruhan menyatakan signifikan. Namun, secara indiv idual tidak semua

sub-struktur diterima, karena berdasarkan pengujian jalur sub-struktur 2, koefisien

jalur X terhadap Z tidak signifikan, sedangkan koefisien Y terhadap Z signifikan.

Dengan demikian, dapat diperoleh informasi bahwa Word of Mouth berkontribusi

secara simultan dan signifikan terhadap keputusan pembelian konsumen. Besarnya

kontribusi Word of Mouth terhadap keputusan pembelian konsumen sebesar 0,6692 x

100% = 44.76% dan sisanya sebesar 55.24% dipengaruhi faktor-faktor lain di luar

penelitian ini dengan memperkuat aktifitas selling.

3. Pengaruh tidak langsung Kepuasan pelanggan (X) terhadap Keputusan pembelian

Konsumen (Z) melalui Word of Mouth (Y) sebesar 0.32. Dengan demikian pengaruh

X terhdap Z sebesar 0.32. Maka dari itu sebaiknya Activ ia dapat meningkatkan

Page 45: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2011-1-00459-mn 4.pdfmelakukan merger dengan Gervais Danone pada tahun 1973. Akuisisi awalnya mengambil bentuk

125 

 

 

kepuasan pelanggan terhadap Activ ia dengan cara memperhatikan kualitas produk

yang dimiliki.

4. Penerapan Word of Mouth (Y) mempengaruhi Keputusan pembelian Konsumen (Z)

sebesar (0.669)2 atau berkontribusi sebesar 44.76% atau sama dengan 55.24% nilai

variabel keputusan Pembelian Konsumen dipengaruhi oleh variabel lain diluar

penelitian.