bab 4 batch

11
IV-1 BAB IV HASIL PERCOBAAN DAN PEMBAHASAN IV.1 Hasil Percobaan Dari praktikum yang telah kami lakukan, didapat beberapa data yang dapat dilihat pada Tabel IV.1.1 berikut ini. Tabel IV.1.1 Hasil Percobaan Batch Dryer No Waktu (menit) W silinder (gr) W balok (gr) W bola (gr) 1 0 11,4836 13,6454 16,1621 2 15 11,168 12,910 15,774 3 30 10,836 12,638 15,018 4 45 10,622 12,459 14,596 5 60 10,534 12,363 14,257 6 75 10,422 12,268 13,947 7 90 10,347 12,195 13,692 8 105 10,288 12,131 13,458 9 120 10,223 12,064 13,245 10 135 10,170 12,034 13,034 11 150 10,130 12 12,844 12 165 10,066 11,965 12,641 13 180 10,043 11,926 12,434 14 195 10,018 11,916 12,243 15 210 9,991 11,889 12,026 16 225 9,962 11,871 11,818 17 240 9,924 11,858 11,648 18 255 9,909 11,844 11,513

description

otk2

Transcript of bab 4 batch

BAB IV HASIL PERCOBAAN DAN PEMBAHASAN

IV-8

BAB IVHASIL PERCOBAAN DAN PEMBAHASANIV.1 Hasil PercobaanDari praktikum yang telah kami lakukan, didapat beberapa data yang dapat dilihat pada Tabel IV.1.1 berikut ini.Tabel IV.1.1 Hasil Percobaan Batch DryerNoWaktu (menit)Wsilinder (gr) Wbalok (gr)Wbola (gr)

1011,483613,645416,1621

21511,16812,91015,774

33010,83612,63815,018

44510,62212,45914,596

56010,53412,36314,257

67510,42212,26813,947

79010,34712,19513,692

810510,28812,13113,458

912010,22312,06413,245

1013510,17012,03413,034

1115010,1301212,844

1216510,06611,96512,641

1318010,04311,92612,434

1419510,01811,91612,243

152109,99111,88912,026

162259,96211,87111,818

172409,92411,85811,648

182559,90911,84411,513

IV.2 Hasil Perhitungan

Setelah melakukan percobaan dan mencatat data yang telah didapat, dilakukan perhitungan data yang telah didapat dari hasil praktikum, hasil perhiungan dapat dilihat pada Tabel IV.2.1; Tabel IV.2.2; Tabel IV.2.3.Tabel IV.2.1 Hasil Perhitungan Sampel Berbentuk SilinderNotsilinder (h)Wsilinder (kg)Xtsilinder

(kg H2O/kg dry solid)Xsilinder (kg H2O/kg dry solid)Asilinder (m2)Rsilinder(kg H2O/h.m2)

100,01150,1590,000350,00450,0028

20,250,01120,1270,000360,00450,0029

30,50,01080,0940,000230,00450,0019

40,750,01060,0720,000100,00450,0008

510,01050,0630,000120,00450,0010

61,250,01040,0520,000080,00450,0007

71,50,010350,0440,000060,00450,0005

81,750,010290,0380,000070,00450,0006

920,010220,0320,000060,00450,0005

102,250,010170,0260,000040,00450,0004

112,50,010130,0220,000070,00450,0006

122,750,010070,0160,000030,00450,0002

1330,010040,0140,000030,0040,0002

143,250,010020,0110,000030,00450,0002

153,50,009990,0080,000030,00450,0003

163,750,009960,0050,000040,00450,0003

1740,009920,0020,000020,00450,0001

184,250,00991000,00450

Tabel IV.2.2 Hasil Perhitungan Sampel Berbentuk BalokNotsilinder (h)Wsilinder (kg)Xtsilinder

(kg H2O/kg dry solid)Xsilinder (kg H2O/kg dry solid)Asilinder (m2)Rsilinder(kg H2O/h.m2)

100,01150,1590,000350,00450,0028

20,250,01120,1270,000360,00450,0029

30,50,01080,0940,000230,00450,0019

40,750,01060,0720,000100,00450,0008

510,01050,0630,000120,00450,0010

61,250,01040,0520,000080,00450,0007

71,50,010350,0440,000060,00450,0005

81,750,010290,0380,000070,00450,0006

920,010220,0320,000060,00450,0005

102,250,010170,0260,000040,00450,0004

112,50,010130,0220,000070,00450,0006

122,750,010070,0160,000030,00450,0002

1330,010040,0140,000030,0040,0002

143,250,010020,0110,000030,00450,0002

153,50,009990,0080,000030,00450,0003

163,750,009960,0050,000040,00450,0003

1740,009920,0020,000020,00450,0001

184,250,00991000,00450

Tabel IV.2.3 Hasil Perhitungan Sampel Berbentuk BolaNotbalok (h)Wbalok (kg)Xtbalok(kg H2O/kg dry solid)Xbalok (kg H2O/kg dry solid)Abalok (m2)Rbalok(kg H2O/h.m2)

100,0140,1520,001040,00420,00830

20,250,0130,0900,000380,00420,00307

30,50,0130,0670,000250,00420,00202

40,750,0120,0520,000140,00420,00108

510,0120,0440,000130,00420,00107

61,250,0120,0360,000100,00420,00082

71,50,0120,0300,000090,00420,00072

81,750,0120,0240,000090,00420,00076

920,0120,0190,000040,00420,00034

102,250,0120,0160,000050,00420,00038

112,50,0120,0130,000050,00420,00039

122,750,0120,0100,000050,00420,00044

1330,0120,0070,000010,00420,00011

143,250,0120,0060,000040,00420,00030

153,50,0120,0040,000030,00420,00020

163,750,0120,0020,000020,00420,00015

1740,0120,0010,000020,00420,00016

184,250,012000,00420

IV.3 PembahasanTujuan dari percobaan batch dryer ini adalah untuk menghitung kecepatan pengeringan batch dryer berdasarkan free moisture padatan dan waktu.

Pada percobaan ini menggunakan alat pengering, yaitu oven dan cara pemberian panasnya adalah secara tidak langsung. Operasi pengeringan terputusputus (batch). Percobaan ini menggunakan sampel kayu yang berbentuk silinder, balok, serta clay brbeentuk bola. Hal pertama yang dilakukan adalah menimbang bahan padat basah sebagai berat mulamula, kemudian dimasukkan ke dalam oven pada suhu 90o C. Pada selang waktu 15 menit, bahan diambil untuk di timbang sebagai berat setelah pengeringan. Cara ini dilakukan berulang ulang sampai diperoleh berat konstan.

Grafik IV.1Hubungan Antara Total Moisture Content dengan Waktu Pengeringan Sampel bentuk Silinder, Bola, Balok

Berdasarkan Grafik IV.1 dapat dilihat bahwa Total Moisture Content yang terkandung dalam sampel silinder, balok, dan bola semakin berkurang sesuai dengan bertambahnya waktu. Hal ini disebabkan karena semakin lama waktu pengeringan maka kadar airnya semakin berkurang karena adanya transfer panas dan transfer massa antara air dalam bahan dengan udara. Hal ini sesuai dengan literatur yang menyebutkan bahwa semakin lama waktu pengeringan yang dilakukan maka semakin berkurang kadar air dalam suatu bahan (Hardjono, 1989).

Pada Grafik IV.1 dapat dilihat bahwa penurunan nilai Total Moisture Content yang paling cepat terjadi pada sampel balok, hal ini dapat terjadi karena Total Moisture Content yang terkandung dalam sampel balok lebih sedikit daripada Total Moisture Content yang terkandung dalam sampel lainnya sehingga pengeringanya lebih cepat. Semakin sedikit air yang dikandung, pengeringan akan semakin cepat (Pratiwi, 2013).

Grafik IV.2Hubungan Antara Free Moisture Content dengan Waktu Pengeringan Sampel bentuk Silinder, Balok, Bola

Berdasarkan Grafik IV.2 dapat dilihat bahwa Free Moisture Content yang terkandung dalam sampel silinder, balok, dan bola semakin berkurang sesuai dengan bertambahnya waktu. Hal ini disebabkan karena semakin lama waktu pengeringan maka kadar airnya semakin berkurang karena adanya transfer panas dan transfer massa antara air dalam bahan dengan udara. Hal ini sesuai dengan literatur yang menyebutkan bahwa semakin lama waktu pengeringan yang dilakukan maka semakin berkurang kadar air dalam suatu bahan (Hardjono, 1989).

Pada Grafik IV.2 dapat dilihat bahwa laju pengurangan nilai Free Moisture Content yang paling cepat ditunjukkan pada sampel silinder, hal ini dapat dipengaruhi oleh kadar air bebas yang dikandung oleh sampel silinder lebih konstan daripada kandungan air bebas pada sampel yang lain. Semakin sedikit air yang dikandung, pengeringan akan semakin cepat (Pratiwi, 2013).

Grafik IV.3Hubungan Antara Rate Dryer dengan Free Moisture Content Sampel bentuk Silinder, Balok, Bola

Berdasarkan Grafik IV.3 dapat dilihat bahwa semakin besar Free Moisture Content maka Rate Dryer juga akan semakin besar. Pada saat mula-mula, belum terjadi penguapan sehingga kecepatan pengeringan sama dengan nol. Setelah bahan dimasukkan dalam oven, terjadi penguapan sehingga kecepatan pengeringan dapat dicari dimana semakin kecil kadar air dalam bahan maka kecepatan pengeringannya semakin menurun. Hal ini sesuai dengan fig 9.5-2 Geankoplis (1993), yang menggambarkan bahwa semakin besar Free Moisture Content maka Rate Dryer juga akan semakin besar akan tetapi pada Free Moisture Content tertentu Rate Dryer akan konstan.

Dari Grafik IV.3 dapat dilihat kenaikan nilai rate dryer yang paling tinggi adalah sampel balok. Hal ini dapat disebabkan karena kandungan air bebas yang terdapat pada sampel balok lebih besar daripada sampel silinder maupun sampel bola. Hal ini sesuai dengan literatur yang menyatakan bahwa laju pengeringan akan menurun seiring dengan penurunan kadar air selama pengeringan. Jumlah air terikat makin lama semakin berkurang, perubahan laju pengeringan menurun untuk bahan yang berbeda akan terjadi pada kadar air yang berbeda pula (Taufiq, 2004).

Grafik IV.4Hubungan Antara Rate Dryer dengan Waktu Pengeringan Sampel bentuk Silinder, Balok, Bola

Pada Grafik IV.4, dapat dilihat bahwa semakin lama waktu pengeringan maka rate dryer nya juga akan semakin kecil. Hal ini sesuai dengan literatur yang menyebutkan bahwa semakin cepat waktu pengeringan maka rate dryer akan semakin besar, kemudian konstan dan melengkung ke bawah dan akhirnya bila bahan telah mencapai kandungan kebasahan keseimbangan maka kecepatan pengeringan menjadi nol (Mc.Cabe, 1999).

Dapat dilihat pada grafik IV.4, penurunan nilai rate dryer yang paling cepat dialami oleh sampel silinder, hal ini dikarenakan luas permukaan silinder lebih besar daripada luas permukaan sampel yang lain. Semakin besar luas permukaan maka bisa menambah luas permukaan bahan yang kontak dengan panas, sehingga panas cepat meresap dan laju pengeringan bertambah (Kurniawan, 2007).

II