Bab 4 Absori Revisi

69
BAB IV HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Data Penelitian Data penelitian yang diperoleh dalam penelitian ini adalah data skor motivasi belajar dan data skor hasil belajar Kimia. Data skor motivasi belajar hanya digunakan untuk menentukan tingkat (Level) analisis. Sesuai dengan konstelasi penelitian yang ada di Bab III maka deskripsi data hasil belajar Kimia yang diperoleh dari responden dikelompokkan sebagai berikut : Tabel 4.1. Deskriptif Data Level : Motivasi Belajar (B) Treatment : Penggunaan Media Pembelajaran (A) B CD Interaktif (A1) Konvensional (A2) Tinggi (B1) n y = 16 11 = 86,75 Y 11 = 1388 = 121289 n y = 16 12 = 72,5 Y 12 = 1160 = 85250 n y = 32 B1 = 79,31 Y B1 = 2538 = 204889 Rendah n y = 16 n y = 16 n y = 32 70

description

Tesis 3

Transcript of Bab 4 Absori Revisi

70

BAB IV

HASIL PENELITIAN

A. Deskripsi Data Penelitian

Data penelitian yang diperoleh dalam penelitian ini adalah data skor

motivasi belajar dan data skor hasil belajar Kimia. Data skor motivasi belajar

hanya digunakan untuk menentukan tingkat (Level) analisis. Sesuai dengan

konstelasi penelitian yang ada di Bab III maka deskripsi data hasil belajar Kimia

yang diperoleh dari responden dikelompokkan sebagai berikut :

Tabel 4.1. Deskriptif Data

Level : Motivasi

Belajar (B)

Treatment : Penggunaan Media Pembelajaran (A) ∑B

CD Interaktif (A1) Konvensional (A2)

Tinggi (B1)

ny = 16

11 = 86,75

∑Y11 = 1388

∑ = 121289

ny = 16

12 = 72,5

∑Y12 = 1160

∑ = 85250

ny = 32

B1 = 79,31

∑YB1 = 2538

∑ = 204889

Rendah (B2)

ny = 16

21 = 71,88

∑Y21 = 1150

∑ = 83600

ny = 16

22 = 66,41

∑Y22 = 1062

∑ = 71581,25

ny = 32

B2 = 69.45

∑YB2 = 2222,5

∑ = 156831

∑A ny = 32

A1 = 79.63

∑YA1 = 2548

ny = 32

A2 = 69,14

∑YA2 = 2212,5

ny = 64

= 74,11

∑Y = 4761

∑Y2 = 361720,25

70

71

∑ = 206539 ∑ = 155181

Keterangan :

YA1 : Hasil belajar Kimia pada kelompok responden yang diajar dengan

menggunakan Media pembelajaran CD Interaktif

YA2 : Hasil belajar Kimia pada kelompok responden yang diajar dengan

menggunakan media pembelajaran konvensional

YB1 : Hasil belajar Kimia pada kelompok responden yang mempunyai motivasi

belajar tinggi

YB2 : Hasil belajar Kimia pada kelompok responden yang mempunyai motivasi

belajar rendah

Y11 : Hasil belajar Kimia pada kelompok responden yang diajar dengan

menggunakan Media pembelajaran CD Interaktif dan mempunyai

motivasi belajar tinggi

Y12 : Hasil belajar Kimia pada kelompok responden yang diajar dengan

menggunakan Media pembelajaran CD Interaktif dan mempunyai

motivasi belajar rendah

Y21 : Hasil belajar Kimia pada kelompok responden yang diajar dengan

menggunakan media pembelajaran konvensional dan mempunyai

motivasi belajar tinggi

72

Y22 : Hasil belajar Kimia pada kelompok responden yang diajar dengan

menggunakan media pembelajaran konvensional dan mempunyai

motivasi belajar rendah.

1. Penentuan Tingkat (Level) Motivasi Belajar

Setelah dilakukan pemeringkatan data skor motivasi belajar yang diperoleh

dari responden, maka pada masing-masing kelas atau sampel atau kelompok

perlakuan kemudian dilakukan pembagian kelompok menurut motivasi belajar

yaitu menjadi kelompok dengan motivasi belajar level tinggi dan kelompok dengan

motivasi belajar level rendah. Pembagian ke dalam kelompok level tinggi dan

rendah pada masing-masing kelompok perlakuan dengan cara membagi dua sama,

karena pada masing-masing kelas tersebut respondennya berjumlah 32 siswa, maka

setiap level beranggotakan 16 responden. Adapun deskripsi data skor motivasi

belajar dan penentuan level bisa dilihat pada Tabel 4.2.

73

Tabel 4.2. Deskripsi Data Motivasi Belajar (MB) Kelompok A1 dan A2 dan Penentuan Levelnya

A1 A2No. Responden Skor MB Level No. Responden Skor MB Level

1 113 Rendah / B2 33 163 Tinggi / B12 152 Tinggi / B1 34 156 Tinggi / B13 168 Tinggi / B1 35 147 Rendah / B24 145 Rendah / B2 36 148 Rendah / B25 156 Tinggi / B1 37 123 Rendah / B26 126 Rendah / B2 38 183 Tinggi / B17 139 Rendah / B2 39 141 Rendah / B28 178 Tinggi / B1 40 171 Tinggi / B19 172 Tinggi / B1 41 131 Rendah / B210 146 Rendah / B2 42 149 Rendah / B211 148 Rendah / B2 43 173 Tinggi / B112 170 Tinggi / B1 44 158 Tinggi / B113 118 Rendah / B2 45 134 Rendah / B214 153 Tinggi / B1 46 151 Tinggi / B115 157 Tinggi / B1 47 136 Rendah / B216 140 Rendah / B2 48 177 Tinggi / B117 159 Tinggi / B1 49 152 Tinggi / B118 142 Rendah / B2 50 175 Tinggi / B119 161 Tinggi / B1 51 154 Tinggi / B120 164 Tinggi / B1 52 138 Rendah / B221 181 Tinggi / B1 53 143 Rendah / B222 133 Rendah / B2 54 180 Tinggi / B123 135 Rendah / B2 55 166 Tinggi / B124 121 Rendah / B2 56 116 Rendah / B225 166 Tinggi / B1 57 111 Rendah / B226 175 Tinggi / B1 58 168 Tinggi / B127 150 Rendah / B2 59 145 Rendah / B228 137 Rendah / B2 60 128 Rendah / B229 144 Rendah / B2 61 119 Rendah / B230 154 Tinggi / B1 62 155 Tinggi / B131 130 Rendah / B2 63 160 Tinggi / B1

74

32 184 Tinggi / B1 64 140 Rendah / B2Rata-rata 150.53 Rata-rata 149.72Simp. Baku 18.62 Simp. Baku 19.16Median 151 Median 150Data Terkecil 113 Data Terkecil 111Data Terbesar 184 Data Terbesar 183

2. Deskripsi Data Hasil Belajar Kimia Kelompok A1 dan A2

Tabel 4.3. Deskripsi Data Hasil Belajar Kimia (HBK) Kelompok Yang Diajar dengan Menggunakan Media CD Interaktif (A1) dan Kelompok Yang Diajar dengan Menggunakan Media Konvensional (A2)

A1 A2No. Responden HBK Level MB No. Responden HBK Level MB

1 75 Rendah / B2 33 72.5 Tinggi / B12 87.5 Tinggi / B1 34 67.5 Tinggi / B13 90 Tinggi / B1 35 75 Rendah / B24 72.5 Rendah / B2 36 77.5 Rendah / B25 80 Tinggi / B1 37 70 Rendah / B26 65 Rendah / B2 38 77.5 Tinggi / B17 72.5 Rendah / B2 39 52.5 Rendah / B28 95 Tinggi / B1 40 57.5 Tinggi / B19 95.5 Tinggi / B1 41 62.5 Rendah / B2

10 82.5 Rendah / B2 42 67.5 Rendah / B211 62.5 Rendah / B2 43 77.5 Tinggi / B112 72.5 Tinggi / B1 44 70 Tinggi / B113 70 Rendah / B2 45 80 Rendah / B214 92.5 Tinggi / B1 46 70 Tinggi / B115 97.5 Tinggi / B1 47 67.5 Rendah / B216 60 Rendah / B2 48 62.5 Tinggi / B117 95 Tinggi / B1 49 65 Tinggi / B118 75 Rendah / B2 50 72.5 Tinggi / B119 85 Tinggi / B1 51 75 Tinggi / B120 75 Tinggi / B1 52 72.5 Rendah / B221 90 Tinggi / B1 53 72.5 Rendah / B222 70 Rendah / B2 54 80 Tinggi / B123 85 Rendah / B2 55 82.5 Tinggi / B124 80 Rendah / B2 56 55 Rendah / B225 87.5 Tinggi / B1 57 65 Rendah / B226 77.5 Tinggi / B1 58 75 Tinggi / B127 77.5 Rendah / B2 59 57.5 Rendah / B228 87.5 Rendah / B2 60 60 Rendah / B229 57.5 Rendah / B2 61 57.5 Rendah / B230 82.5 Tinggi / B1 62 85 Tinggi / B1

75

31 67.5 Rendah / B2 63 60 Tinggi / B132 85 Tinggi / B1 64 70 Rendah / B2

Rata-rata 79.63 Rata-rata 69.14

Simpangan Baku 10.86 Simpangan Baku 8.44

a. Deskripsi Data Hasil Belajar Kimia Kelompok A1

Tabel 4.4. Deskripsi Statistik Data Hasil Belajar Kimia Kelompok Yang Diajar dengan Menggunakan Media Pembelajaran CD Interaktif (A1)

Descriptive Statistics

N Minimum Maximum Mean Median Std. Deviation

A1 32 57.50 97.50 79.6250 80 10.86

Valid N (listwise) 32

Data hasil belajar Kimia yang diperoleh dari para responden kelompok

yang diajar dengan menggunakan Media pembelajaran CD Interaktif mempunyai

rata-rata 79,625 dengan simpangan baku 10,86, median sebesar 80, skor minimum

57,5 dan skor maksmum 97,5. Hal ini menunjukkan bahwa rata-rata hasil belajar

Kimia dari responden termasuk tinggi. Jika mempertimbangkan ketuntusan belajar,

dimana siswa dikatakan tuntas belajar jika nilai yang diperoleh di atas Kriteria

Ketuntasan Minimal (KKM) yang ditetapkan oleh sekolah. Pada penelitian ini

KKM mata pelajaran Kimia kelas X di sekolah tempat penelitian adalah 72, maka

banyaknya responden yag tuntas sebanyak 25 orang atau 78,12%. Jadi jika dilihat

dari ketuntasan belajar, maka hasil belajar responden pada mata pelajaran kimia

dari responden juga termasuk tinggi. Skor simpangan baku 10,96 atau sama dengan

13,64% dari rata-rata, menunjukkan perbedaan kemampuan antar responden

termasuk sedang. Hal in menunjukkan bahwa hasil belajar Kimia responden dari

kelompok yang diajar dengan menggunakan media pembelajaran CD Interaktif

cukup beragam.

76

Dari deskripsi tersebut juga dapat dilihat bahwa antara nilai rata-rata dan

nilai tengah (median) hampir sama, yaitu 79,63 dan 80. Hal ini menunjukkan

bahwa data skor hasil belajar Kimia pada penelitian ini cukup representatif.

Sedangkan skor yang berada di atas rata-rata lebih banyak dari yang berada di

bawah rata-rata, menunjukkan bahwa siswa dengan hasil belajar Kimia yang tinggi

lebih banyak dari pada yang rendah.

Deskripsi data data tersebut bisa dilihat pada Lampiran 8, sedangkan

Histogram dari data tersebut bisa dilihat pada Gambar 4.1.

Gambar 4.1. Histogram Data Hasil Belajar Kimia Kelompok Yang

Diajar dengan Menggunakan Media Pembelajaran CD Interaktif (A1)

Dari tabel distribusi, serta histrogram dan poligon frekwensi dapat

disimpulkan bahwa data hasil belajar Kimia responden dari kelompok yang diajar

77

dengan menggunakan Media pembelajaran CD Interaktif dalam penelitian ini

memiliki sebaran yang cenderung normal.

b. Deskripsi Data Hasil Belajar Kimia Kelompok A2

Tabel 4.5. Deskripsi Statistik Data Hasil Belajar Kimia Kelompok Yang Diajar dengan Menggunakan Media Pembelajaran Konvensional (A2)

Descriptive Statistics

N Minimum Maximum Mean Median Std. Deviation

A2 32 52.50 85.00 69.1406 70 8.44

Valid N (listwise) 32

Data hasil belajar Kimia yang diperoleh dari para responden kelompok

yang diajar dengan menggunakan media pembelajaran konvensional mempunyai

rata-rata 69,14 dengan simpangan baku 8,44, median sebesar 70, skor minimum

52,5 dan skor maksmum 85. Hal ini menunjukkan bahwa rata-rata hasil belajar

Kimia dari responden termasuk sedang. Jika mempertimbangkan ketuntusan

belajar, dimana siswa dikatakan tuntas belajar jika nilai yang diperoleh di atas

Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yang ditetapkan oleh sekolah. Pada penelitian

ini KKM mata pelajaran Kimia kelas X di sekolah tempat penelitian adalah 72,

maka banyaknya responden yag tuntas sebanyak 14 orang atau 43,75%. Jadi jika

dilihat dari ketuntasan belajar, maka hasil belajar responden pada mata pelajaran

Kimia dari responden juga termasuk sedang. Skor simpangan baku 8,44 atau sama

dengan 12,21% dari rata-rata, menunjukkan perbedaan kemampuan antar

responden termasuk sedang. Hal in menunjukkan bahwa hasil belajar Kimia

responden dari kelompok yang diajar dengan menggunakan media pembelajaran

konvensional cukup beragam.

78

Dari deskripsi tersebut juga dapat dilihat bahwa antara nilai rata-rata dan

nilai tengah (median) hampir sama, yaitu 69,14 dan 70. Hal ini menunjukkan

bahwa data skor hasil belajar Kimia pada penelitian ini cukup representatif.

Sedangkan skor yang berada di atas rata-rata lebih banyak dari yang berada di

bawah rata-rata, menunjukkan bahwa siswa dengan hasil belajar Kimia yang tinggi

lebih banyak dari pada yang rendah.

Deskripsi data data tersebut bisa dilihat pada Lampiran 8, sedangkan

Histogram dari data tersebut bisa dilihat pada Gambar 4.2.

Gambar 4.2. Histogam Data Hasil Belajar Kimia Kelompok Yang Diajar dengan

Menggunakan Media Pembelajaran Konvensional (A2)

Dari tabel distribusi, serta histrogram dan poligon frekwensi dapat

disimpulkan bahwa data hasil belajar Kimia responden dari kelompok yang diajar

79

dengan menggunakan media pembelajaran konvensional dalam penelitian ini

memiliki sebaran yang cenderung normal.

3. Deskripsi Data Hasil Belajar Kimia Kelompok B 1 dan B2

Tabel 4.6. Deskripsi Data Hasil Belajar Kimia (HBK) Kelompok Dengan Motivasi Belajar Tinggi (B1) dan Motivasi Belajar Rendah (B2)

B1 B2No. Responden HBK Skor MB No. Responden HBK Skor MB

2 87.5 152 1 75 1133 90 168 4 72.5 1455 80 156 6 65 1268 95 178 7 72.5 1399 95.5 172 10 82.5 146

12 72.5 170 11 62.5 14814 92.5 153 13 70 11815 97.5 157 16 60 14017 95 159 18 75 14219 85 161 22 70 13320 75 164 23 85 13521 90 181 24 80 12125 87.5 166 27 77.5 15026 77.5 175 28 87.5 13730 82.5 154 29 57.5 14432 85 184 31 67.5 13033 72.5 163 35 75 14734 67.5 156 36 77.5 14838 77.5 183 37 70 12340 57.5 171 39 52.5 14143 77.5 173 41 62.5 13144 70 158 42 67.5 14946 70 151 45 80 13448 62.5 177 47 67.5 13649 65 152 52 72.5 13850 72.5 175 53 72.5 14351 75 154 56 55 11654 80 180 57 65 11155 82.5 166 59 57.5 14558 75 168 60 60 12862 85 155 61 57.5 119

80

63 60 160 64 70 140Rata-rata 79.31 Rata-rata 69.45

Simpangan Baku 10.77

Simpangan Baku 8.93

a. Deskripsi Statistik Data Hasil Belajar Kimia Kelompok B1

Tabel 4.7. Deskripsi Data Hasil Belajar Kimia Kelompok Yang Mempunyai Motivasi Belajar Tinggi (B1)

Descriptive Statistics

N Minimum Maximum Mean Median Std. Deviation

B1 32 57.50 97.50 79.3125 78,75 10,77

Valid N (listwise) 32

Data hasil belajar Kimia yang diperoleh dari para responden kelompok

yang mempunyai motivasi belajar tinggi mempunyai rata-rata 79,31 dengan

simpangan baku 10,77, median sebesar 78,75, skor minimum 57,5 dan skor

maksmum 97,50. Hal ini menunjukkan bahwa rata-rata hasil belajar Kimia dari

responden termasuk tinggi. Jika mempertimbangkan ketuntusan belajar, dimana

siswa dikatakan tuntas belajar jika nilai yang diperoleh di atas Kriteria Ketuntasan

Minimal (KKM) yang ditetapkan oleh sekolah. Pada penelitian ini KKM mata

pelajaran Kimia kelas X di sekolah tempat penelitian adalah 72, maka banyaknya

responden yag tuntas sebanyak 25 orang atau 78,13%. Jadi jika dilihat dari

ketuntasan belajar, maka hasil belajar responden pada mata pelajaran Kimia dari

responden juga termasuk tinggi. Skor simpangan baku 10,77 atau sama dengan

13,58% dari rata-rata, menunjukkan perbedaan kemampuan antar responden

termasuk sedang. Hal in menunjukkan bahwa hasil belajar Kimia responden dari

kelompok yang mempunyai motivasi belajar yang tinggi cukup beragam.

81

Dari deskripsi tersebut juga dapat dilihat bahwa antara nilai rata-rata dan

nilai tengah (median) hampir sama, yaitu 79,31 dan 78,75. Hal ini menunjukkan

bahwa data skor hasil belajar Kimia pada penelitian ini cukup representatif.

Sedangkan skor yang berada di atas rata-rata lebih banyak dari yang berada di

bawah rata-rata, menunjukkan bahwa siswa dengan hasil belajar Kimia yang tinggi

lebih banyak dari pada yang rendah.

Deskripsi data data tersebut bisa dilihat pada Lampiran 9, sedangkan

Histogram dari data tersebut bisa dilihat pada Gambar 4.3.

Gambar 4.3. Histogam Data Hasil Belajar Kimia Kelompok Yang Mempunyai Motivasi Belajar Tinggi (B1)

Dari tabel distribusi, serta histrogram dan poligon frekwensi dapat

disimpulkan bahwa data hasil belajar Kimia responden dari kelompok yang

82

mempunyai motivasi belajar yang tinggi dalam penelitian ini memiliki sebaran

yang cenderung normal.

b. Deskripsi Statistik Data Hasil belajar Kimia Kelompok B2

Tabel 4.8. Deskripsi Data Hasil Belajar Kimia Kelompok Yang Mempunyai Motivasi Belajar Rendah (B2)

Descriptive Statistics

N Minimum Maximum Mean Median Std. Deviation

B2 32 52.50 87.50 69.4531 70 8,93

Valid N (listwise) 32

Data hasil belajar Kimia yang diperoleh dari para responden yang

mempunyai motivasi belajar rendah mempunyai rata-rata 68,45 dengan simpangan

baku 8,93, median sebesar 70, skor minimum 52 dan skor maksmum 87,5. Hal ini

menunjukkan bahwa rata-rata hasil belajar Kimia dari responden termasuk tinggi.

Jika mempertimbangkan ketuntusan belajar, dimana siswa dikatakan tuntas belajar

jika nilai yang diperoleh di atas Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yang

ditetapkan oleh sekolah. Pada penelitian ini KKM mata pelajaran Kimia kelas X di

sekolah tempat penelitian adalah 72, maka banyaknya responden yag tuntas

sebanyak 14 orang atau 43,75%. Jadi jika dilihat dari ketuntasan belajar, maka

hasil belajar responden pada mata pelajaran Kimia dari responden juga termasuk

rendah. Skor simpangan baku 8,93 atau sama dengan 12,86% dari rata-rata,

menunjukkan perbedaan kemampuan antar responden termasuk sedang. Hal in

menunjukkan bahwa hasil belajar Kimia responden dari kelompok yang

mempunyai motivasi belajar yang rendah cukup beragam.

83

Dari deskripsi tersebut juga dapat dilihat bahwa antara nilai rata-rata dan

nilai tengah (median) hampir sama, yaitu 68,45 dan 70. Hal ini menunjukkan

bahwa data skor hasil belajar Kimia pada penelitian ini cukup representatif.

Sedangkan skor yang berada di atas rata-rata lebih banyak dari yang berada di

bawah rata-rata, menunjukkan bahwa siswa dengan hasil belajar Kimia yang tinggi

lebih banyak dari pada yang rendah.

Deskripsi data data tersebut bisa dilihat pada Lampiran 9, sedangkan

Histogram dari data tersebut bisa dilihat pada Gambar 4.4.

Gambar 4.4. Histogam Data Hasil Belajar Kimia Kelompok Yang Mempunyai Motivasi

Belajar Rendah (B2)

84

Dari tabel distribusi, serta histrogram dan poligon frekwensi dapat

disimpulkan bahwa data hasil belajar Kimia responden dari kelompok yang

mempunyai motivasi belajar yang rendah dalam penelitian ini memiliki sebaran

yang cenderung normal.

4. Deskripsi Data Hasil Belajar Kimia Kelompok A1–B1, A1–B2, A2–B1,

dan A2–B2

Tabel 4.9. Deskripsi Data Hasil belajar Kimia (HBK) Kelompok A1–B1, A1–B2, A2–B1, dan A2–B2

A1 - B1 A1 - B2 A2 - B1 A2 - B2

No. Responden HBK No.

Responden HBK No.

Responden HBM No. Responden HBK

2 87.5 1 75 33 72.5 35 753 90 4 72.5 34 67.5 36 77.55 80 6 65 38 77.5 37 708 95 7 72.5 40 57.5 39 52.59 95.5 10 82.5 43 77.5 41 62.512 72.5 11 62.5 44 70 42 67.514 92.5 13 70 46 70 45 8015 97.5 16 60 48 62.5 47 67.517 95 18 75 49 65 52 72.519 85 22 70 50 72.5 53 72.520 75 23 85 51 75 56 5521 90 24 80 54 80 57 6525 87.5 27 77.5 55 82.5 59 57.526 77.5 28 87.5 58 75 60 6030 82.5 29 57.5 62 85 61 57.532 85 31 67.5 63 60 64 70

Rata-rata 86.75 Rata-rata 72.5 Rata-rata 71.88 Rata-rata 66.41Simpangan Baku 7.66 Simpangan

Baku 8.76 Simpangan Baku 7.93 Simpangan

Baku 8.26

Median 87.5 Median 72.5 Median 72.5 Median 67.5Data Terkecil 72.5 Data

Terkecil 57.5 Data Terkecil 57.5 Data

Terkecil 52.5

Data Terbesar 97.5 Data

Terbesar 87.5 Data Terbesar 85 Data

Terbesar 80

85

a. Deskripsi Statistik Data Hasil Belajar Kimia Kelompok A1 – B1

Tabel 4.10. Deskripsi Data Hasil Belajar Kimia Kelompok A1 – B1

Descriptive Statistics

N Minimum Maximum Mean Median Std. Deviation

A1_B1 16 72.50 97.50 86.75 87.5 7.65942

Valid N (listwise) 16

Data hasil belajar Kimia yang diperoleh dari para responden kelompok

yang diajar dengan menggunakan media pembelajaran CD Interaktif dan

mempunyai motivasi belajar tinggi mempunyai rata-rata 86,75 dengan simpangan

baku 7,66, median sebesar 87,5, skor minimum 72,5 dan skor maksmum 97,50.

Hal ini menunjukkan bahwa rata-rata hasil belajar Kimia dari responden termasuk

tinggi. Jika mempertimbangkan ketuntusan belajar, dimana siswa dikatakan tuntas

belajar jika nilai yang diperoleh di atas Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yang

ditetapkan oleh sekolah. Pada penelitian ini KKM mata pelajaran Kimia kelas X di

sekolah tempat penelitian adalah 72, maka banyaknya responden yag tuntas

sebanyak 16 orang atau 100%. Jadi jika dilihat dari ketuntasan belajar, maka hasil

belajar responden pada mata pelajaran Kimia dari responden juga termasuk tinggi.

Skor simpangan baku 7,66 atau sama dengan 8,83% dari rata-rata, menunjukkan

perbedaan kemampuan antar responden termasuk rendah. Hal in menunjukkan

bahwa hasil belajar Kimia responden dari kelompok yang diajar dengan

86

menggunakan media pembelajaran CD Interaktif dan mempunyai motivasi belajar

yang tinggi tidak banyak beragam.

Dari deskripsi tersebut juga dapat dilihat bahwa antara nilai rata-rata dan

nilai tengah (median) hampir sama, yaitu 86,75 dan 87,5. Hal ini menunjukkan

bahwa data skor hasil belajar Kimia pada penelitian ini cukup representatif.

Sedangkan skor yang berada di atas rata-rata lebih banyak dari yang berada di

bawah rata-rata, menunjukkan bahwa siswa dengan hasil belajar Kimia yang tinggi

lebih banyak dari pada yang rendah.

Deskripsi data data tersebut bisa dilihat pada Lampiran 10, sedangkan

Histogram dari data tersebut bisa dilihat pada Gambar 4.5.

Gambar 4.5. Histogam Data Hasil Belajar Kimia Kelompok Yang Diajar dengan

Menggunakan Media Pembelajaran CD Interaktif dan Mempunyai Motivasi Belajar

Tinggi (A1 – B1)

87

Dari tabel distribusi, serta histrogram dan poligon frekwensi dapat

disimpulkan bahwa data hasil belajar Kimia responden dari kelompok yang diajar

dengan menggunakan media pembelajaran CD Interaktif dan mempunyai motivasi

belajar tinggi dalam penelitian ini memiliki sebaran yang cenderung normal.

b. Deskripsi Statistik Data Hasil Belajar Kimia Kelompok A1 – B2

Tabel 4.11. Deskripsi Data Hasil Belajar Kimia Kelompok A1 – B2

Descriptive Statistics

N Minimum Maximum Mean Median Std. Deviation

A1_B2 16 57.50 87.50 72.50 72.50 8.75595

Valid N (listwise) 16

Data hasil belajar Kimia yang diperoleh dari para responden kelompok

yang diajar dengan menggunakan media pembelajaran CD Interaktif dan

mempunyai motivasi belajar rendah mempunyai rata-rata 72,5 dengan simpangan

baku 8,76, median sebesar 72,5, skor minimum 57,5 dan skor maksmum 87,50.

Hal ini menunjukkan bahwa rata-rata hasil belajar Kimia dari responden termasuk

sedang. Jika mempertimbangkan ketuntusan belajar, dimana siswa dikatakan tuntas

belajar jika nilai yang diperoleh di atas Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yang

ditetapkan oleh sekolah. Pada penelitian ini KKM mata pelajaran Kimia kelas X di

sekolah tempat penelitian adalah 72, maka banyaknya responden yag tuntas

sebanyak 9 orang atau 56,25%. Jadi jika dilihat dari ketuntasan belajar, maka hasil

belajar responden pada mata pelajaran Kimia dari responden juga termasuk sedang.

Skor simpangan baku 8,76 atau sama dengan 12,08% dari rata-rata, menunjukkan

perbedaan kemampuan antar responden termasuk sedang. Hal in menunjukkan

bahwa hasil belajar Kimia responden dari kelompok yang diajar dengan

88

menggunakan media pembelajaran CD Interaktif dan mempunyai motivasi belajar

yang rendah cukup beragam.

Dari deskripsi tersebut juga dapat dilihat bahwa antara nilai rata-rata dan

nilai tengah (median) sama, yaitu 72,5 dan 72,5. Hal ini menunjukkan bahwa data

skor hasil belajar Kimia pada penelitian ini cukup representatif. Sedangkan skor

yang berada di atas rata-rata lebih banyak dari yang berada di bawah rata-rata,

menunjukkan bahwa siswa dengan hasil belajar Kimia yang tinggi lebih banyak

dari pada yang rendah.

Deskripsi data data tersebut bisa dilihat pada Lampiran 10, sedangkan

Histogram dari data tersebut bisa dilihat pada Gambar 4.6.

Gambar 4.6. Histogam Data Hasil Belajar Kimia Kelompok Yang Diajar dengan

Menggunakan Media Pembelajaran CD Interaktif dan Mempunyai Motivasi Belajar

Rendah (A1-B2)

89

Dari tabel distribusi, serta histrogram dan poligon frekwensi dapat

disimpulkan bahwa data hasil belajar Kimia responden dari kelompok yang diajar

dengan menggunakan Media pembelajaran CD Interaktif dan mempunyai motivasi

belajar rendah dalam penelitian ini memiliki sebaran yang cenderung normal.

c. Deskripsi Statistik Data Hasil Belajar Kimia Kelompok A2 – B1

Tabel 4.12. Deskripsi Data Hasil Belajar Kimia Kelompok A2 – B1

Descriptive Statistics

N Minimum Maximum Mean Median Std. Deviation

A2_B1 16 57.50 85.00 71.8750 72.5 7.93200

Valid N (listwise) 16

Data hasil belajar Kimia yang diperoleh dari para responden kelompok

yang diajar dengan menggunakan media pembelajaran konvensional dan

mempunyai motivasi belajar tinggi mempunyai rata-rata 71,86 dengan simpangan

baku 7,93, median sebesar 72,5, skor minimum 57,5 dan skor maksmum 8. Hal ini

menunjukkan bahwa rata-rata hasil belajar Kimia dari responden termasuk sedang.

Jika mempertimbangkan ketuntusan belajar, dimana siswa dikatakan tuntas belajar

jika nilai yang diperoleh di atas Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yang

ditetapkan oleh sekolah. Pada penelitian ini KKM mata pelajaran Kimia kelas X di

sekolah tempat penelitian adalah 72, maka banyaknya responden yag tuntas

sebanyak 9 orang atau 56,25%. Jadi jika dilihat dari ketuntasan belajar, maka hasil

belajar responden pada mata pelajaran Kimia dari responden juga termasuk sedang.

Skor simpangan baku 7,93 atau sama dengan 11,04% dari rata-rata, menunjukkan

perbedaan kemampuan antar responden termasuk sedang. Hal in menunjukkan

bahwa hasil belajar Kimia responden dari kelompok yang diajar dengan

90

menggunakan media pembelajaran konvensional dan mempunyai motivasi belajar

yang tinggi cukup beragam.

Dari deskripsi tersebut juga dapat dilihat bahwa antara nilai rata-rata dan

nilai tengah (median) hampir sama, yaitu 71,86 dan 72,5. Hal ini menunjukkan

bahwa data skor hasil belajar Kimia pada penelitian ini cukup representatif.

Sedangkan skor yang berada di atas rata-rata lebih banyak dari yang berada di

bawah rata-rata, menunjukkan bahwa siswa dengan hasil belajar Kimia yang tinggi

lebih banyak dari pada yang rendah.

Deskripsi data data tersebut bisa dilihat pada Lampiran 10, sedangkan

Histogram dari data tersebut bisa dilihat pada Gambar 4.7.

Gambar 4.7. Histogam Data Hasil Belajar Kimia Kelompok Yang Diajar dengan

Menggunakan Media Pembelajaran Konvensional dan Mempunyai Motivasi Belajar

Tinggi (A2-B1)

91

Dari tabel distribusi, serta histrogram dan poligon frekwensi dapat

disimpulkan bahwa data hasil belajar Kimia responden dari kelompok yang diajar

dengan menggunakan media pembelajaran konvensional dan mempunyai motivasi

belajar tinggi dalam penelitian ini memiliki sebaran yang cenderung normal.

d. Deskripsi Statistik Data Hasil Belajar Kimia Kelompok A2 – B2

Tabel 4.13. Deskripsi Data Hasil Belajar Kimia Kelompok A2 – B2

Descriptive Statistics

N Minimum Maximum Mean Median Std. Deviation

A2_B2 16 52.50 80.00 66.4062 67.5 8.26482

Valid N (listwise) 16

Data hasil belajar Kimia yang diperoleh dari para responden kelompok

yang diajar dengan menggunakan media pembelajaran konvensional dan

mempunyai motivasi belajar rendah mempunyai rata-rata 66,41 dengan simpangan

baku 8,26, median sebesar 67,5, skor minimum 52,5 dan skor maksmum 80. Hal

ini menunjukkan bahwa rata-rata hasil belajar Kimia dari responden termasuk

sedang. Jika mempertimbangkan ketuntusan belajar, dimana siswa dikatakan tuntas

belajar jika nilai yang diperoleh di atas Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yang

ditetapkan oleh sekolah. Pada penelitian ini KKM mata pelajaran Kimia kelas X di

sekolah tempat penelitian adalah 72, maka banyaknya responden yag tuntas

sebanyak 5 orang atau 31,25%. Jadi jika dilihat dari ketuntasan belajar, maka hasil

belajar responden pada mata pelajaran Kimia dari responden juga termasuk sedang.

Skor simpangan baku 8,26 atau sama dengan 12,45% dari rata-rata, menunjukkan

perbedaan kemampuan antar responden termasuk sedang. Hal in menunjukkan

92

bahwa hasil belajar Kimia responden dari kelompok yang diajar dengan

menggunakan media pembelajaran konvensional dan mempunyai motivasi belajar

yang rendah cukup beragam.

Dari deskripsi tersebut juga dapat dilihat bahwa antara nilai rata-rata dan

nilai tengah (median) hampir sama, yaitu 66,41 dan 67,5. Hal ini menunjukkan

bahwa data skor hasil belajar Kimia pada penelitian ini cukup representatif.

Sedangkan skor yang berada di atas rata-rata lebih banyak dari yang berada di

bawah rata-rata, menunjukkan bahwa siswa dengan hasil belajar Kimia yang tinggi

lebih banyak dari pada yang rendah.

Deskripsi data data tersebut bisa dilihat pada Lampiran 10, sedangkan

Histogram dari data tersebut bisa dilihat pada Gambar 4.8.

Gambar 4.8. Histogam Data Hasil Belajar Kimia Kelompok Yang Diajar dengan Menggunakan Media Pembelajaran Konvensional dan Mempunyai Motivasi Belajar

Rendah (A2-B2)

93

Dari tabel distribusi, serta histrogram dan poligon frekwensi dapat

disimpulkan bahwa data hasil belajar Kimia responden dari kelompok yang diajar

dengan menggunakan media pembelajaran konvensional dan mempunyai motivasi

belajar rendah dalam penelitian ini memiliki sebaran yang cenderung normal.

B. Pengujian Persaratan Analisis

Pengujian persyaratan analisis data yang dilakukan dalam penelitian ini

adalah pengujian normalitas data dan homogenitas sampel.

1. Pengujian Normalitas

a. Pengujian Normalitas Data Kelompok A1 dan A2

Pengujian normalitas data masing-masing sampel diuji melalui hipotesis

berikut :

H0 : data pada sampel tersebut berdistribusi normal

H1 : data pada sampel tersebut tidak berdistribusi normal

Perhitungan dilakukan dengan bantuan komputer melalui program aplikasi

SPSS 17. Menurut ketentuan yang ada pada program tersebut maka kriteria dari

normalitas data adalah “jika p value (sig) > 0.05 maka H0 diterima”, yang berarti

data pada sampel tersebut berdistribusi normal. Nilai p value (sig) adalah bilangan

yang tertera pada kolom sig dalam tabel hasil/output perhitungan pengujian

normalitas oleh program SPSS. Dalam hal ini digunakan metode Kolmogorov-

Smirnov. Hasil perhitungan bisa dilihat pada Tabel 4.14.

Tabel 4.14. Normalitas Data Hasil belajar Kimia Kelompok Yang Diajar dengan

Menggunakan Media Pembelajaran CD Interaktif (A1) dan Kelompok Yang Diajar

dengan Menggunakan Media Pembelajaran Konvensional (A2)

94

Tests of Normality

Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk

Statistic df Sig. Statistic df Sig.

A1 .096 32 .200* .972 32 .560

A2 .103 32 .200* .975 32 .655

a. Lilliefors Significance Correction

*. This is a lower bound of the true significance.

Pada tabel di atas terlihat bahwa nilai pada kolom Sig pada metode

Kolmogorov-Smirnov untuk semua sampel lebih besar dari 0,05, sehingga H0

diterima, dengan kata lain bahwa data dari semua sampel pada tersebut

berdistribusi normal.

Untuk memperkuat hasil pengujian tersebut maka ditampilkan Grafik

Normal Q-Q Plot untuk setiap sampel.

Gambar 4.9. Normal Q – Q Plot Data Hasil belajar Kimia Kelompok Yang Diajar

dengan Menggunakan Media pembelajaran CD Interaktif (A1)

95

Gambar 4.10. Normal Q – Q Plot Data Hasil belajar Kimia Kelompok Yang Diajar

dengan Menggunakan Media Pembelajaran Konvensional (A2)

b. Pengujian Normalitas Data Kelompok B1 dan B2

Tabel 4.15. Normalitas Data Hasil belajar Kimia Kelompok Yang

Mempunyai Motivasi Belajar Tinggi (B1) dan Kelompok

Yang Mempunyai Motivasi Belajar Rendah (B2)

Tests of Normality

Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk

Statistic df Sig. Statistic df Sig.

B1 .076 32 .200* .976 32 .663

B2 .087 32 .200* .982 32 .845

a. Lilliefors Significance Correction

*. This is a lower bound of the true significance.

Pada tabel di atas terlihat bahwa nilai pada kolom Sig pada metode

Kolmogorov-Smirnov untuk semua sampel lebih besar dari 0,05, sehingga H0

diterima, dengan kata lain bahwa data dari semua sampel pada tersebut

berdistribusi normal.

96

Gambar 4.11. Normal Q – Q Plot Data Hasil belajar Kimia Kelompok Yang Mempunyai

Motivasi Belajar Tinggi (B1)

Gambar 4.12. Normal Q – Q Plot Data Hasil Belajar Kimia Kelompok Yang Mempunyai

Motivasi Belajar rendah (B2)

97

c. Pengujian Normalitas Data Kelompok A1–B1, A1–B2, A2–B1, dan A2–B2

Tabel 4.16. Normalitas Data Hasil belajar Kimia Semua Kelompok

Tests of Normality

Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk

Statistic df Sig. Statistic df Sig.

A1_B1 .109 16 .200* .952 16 .529

A1_B2 .075 16 .200* .981 16 .972

A2_B1 .094 16 .200* .979 16 .951

A2_B2 .115 16 .200* .968 16 .799

a. Lilliefors Significance Correction

*. This is a lower bound of the true significance.

Pada tabel di atas terlihat bahwa nilai pada kolom Sig pada metode

Kolmogorov-Smirnov untuk semua sampel lebih besar dari 0,05, sehingga H0

diterima, dengan kata lain bahwa data dari semua sampel pada tersebut

berdistribusi normal.

Gambar 4.13. Normal Q – Q Plot Data Hasil belajar Kimia Kelompok A1–B1

98

Gambar 4.14. Normal Q – Q Plot Data Hasil belajar Kimia Kelompok A1–B2

Gambar 4.15. Normal Q – Q Plot Data Hasil belajar Kimia Kelompok A2–B1

99

Gambar 4.16. Normal Q – Q Plot Data Hasil belajar Kimia Kelompok A2–B2

2. Pengujian Homogenitas

Pengujian homogenitas dalam penelitian ini digunakan hipotesis berikut :

H0 : varians data homogen

H1 : varians data tidak homogen

Perhitungan dilakukan dengan bantuan komputer melalui program aplikasi

SPSS 17. Menurut ketentuan yang ada pada program tersebut maka kriteria dari

normalitas data adalah “jika p value (sig) > 0.05 maka H0 diterima”, yang berarti

bahwa sampel-sampel tersebut berasal dari populasi yang homogen. Nilai p value

(sig) adalah bilangan yang tertera pada kolom sig dalam tabel hasil/output

perhitungan pengujian homogenitas oleh program SPSS.

a. Pengujian Homogenitas Data Antara Kelompok A1 Dan A2

100

Tabel 4.17. Homogenitas Data Hasil belajar Kimia Kelompok Yang

Diajar dengan Menggunakan Media Pembelajaran CD Interaktif

(A1) dan Kelompok Yang Diajar dengan Menggunakan Media

Pembelajaran Konvensional (A2)

Test of Homogeneity of Variances

Hasil_Belajar_Menulis

Levene Statistic df1 df2 Sig.

2.573 1 62 .114

Pada tabel di atas terlihat bahwa nilai pada kolom Sig adalah 0,114 lebih

besar dari 0,05, sehingga H0 diterima, dengan kata lain bahwa sampel-sampel

tersebut berasal dari populasi yang homogen.

b. Pengujian Homogenitas Data Antara Kelompok B1 Dan B2

Tabel 4.18. Homogenitas Data Hasil belajar Kimia Kelompok

Yang Mempunyai Motivasi Belajar Tinggi (B1) dan Kelompok Yang

Mempunyai Motivasi Belajar Rendah (B2)

Test of Homogeneity of Variances

Hasil_Belajar_Menulis

Levene Statistic df1 df2 Sig.

1.438 1 62 .235

Pada tabel di atas terlihat bahwa nilai pada kolom Sig adalah 0,235 lebih

besar dari 0,05, sehingga H0 diterima, dengan kata lain bahwa sampel-sampel

tersebut berasal dari populasi yang homogen.

c. Pengujian Homogenitas Data Antara Kelompok A1–B1, A1–B2, A2–B1,

dan A2–B2

101

Tabel 4.19. Homogenitas Data Hasil belajar Kimia Kelompok A1–B1, A1–B2, A2–B1, dan A2–B2

Test of Homogeneity of Variances

Hasil_Belajar_Menulis

Levene Statistic df1 df2 Sig.

.093 3 60 .964

Pada tabel di atas terlihat bahwa nilai pada kolom Sig adalah 0,964 lebih

besar dari 0,05, sehingga H0 diterima, dengan kata lain bahwa sampel-sampel

tersebut berasal dari populasi yang homogen.

C. Pengujian Hipotesis

Untuk pengujian hipotesis-hipotesis seperti yang tertulis di akhir Bab III

digunakan bantuan komputer dengan aplikasi program SPSS 17.0. Analisis yang

digunakan adalah Anova Dua Arah. Keputusan signifikansinya adalah dengan

memperhatikan output program SPSS yaitu nilai pada kolom Sig tabel Tests of

Between-Subjects Effects untuk baris yang bersesuaian dengan masing-masing

variabel dan interaksi dua variabel tersebut. Kriterianya adalah jika Sig < 0.05

maka hasil pengujiannya adalah signifikan. Dengan kata lain ada pengaruh untuk

masing-masing variabel bebas terhadap variabel terikat, dan ada pengaruh interaksi

dua variabel bebas tersebut terhadap variabel terikat.

102

Hasil perhitungan pengujian Anova Dua Arah tersebut seperti terlihat pada

Tabel 4.20.

Tabel 4.20. Deskripsi Data Penelitian

A-1 A-2 ∑B

B-1

ny = 16

11 = 86,75

∑Y11 = 1388

∑ = 121289

ny = 16

12 = 72,5

∑Y12 = 1160

∑ = 85250

ny = 32

B1 = 79,31

∑YB1 = 2538

∑ = 204889

B-2

ny = 16

21 = 71,88

∑Y21 = 1150

∑ = 83600

ny = 16

22 = 66,41

∑Y22 = 1062

∑ = 71581,25

ny = 32

B2 = 69.45

∑YB2 = 2222,5

∑ = 156831

∑A

ny = 32

A1 = 79.63

∑YA1 = 2548

∑ = 206539

ny = 32

A2 = 69,14

∑YA2 = 2212,5

∑ = 155181

ny = 64

= 74,11

∑Y = 4761

∑Y2 = 361720,25

Tabel 4.21. Pengujian Hipotesis Interaksi

103

Tests of Between-Subjects Effects

Dependent Variable : Hasil_Belajar_ Menulis

SourceType III Sum of Squares

df Mean Square F Sig.

Corrected Model 3622.512a 3 1207.504 18.120 .000

Intercept 354099.379 1 354099.379 5313.670 .000

Penggunaan_Media_Pembelajaran

1758.754 1 1758.754 26.392 .000

Motivasi_Belajar 1555.316 1 1555.316 23.339 .000

Penggunaan_Media_Pembelajaran * Motivasi_Belajar

308.441 1 308.441 4.629 .035

Error 3998.359 60 66.639

Total 361720.250 64

Corrected Total 7620.871 63

Corrected Model

1. Pengaruh Penggunaan Media Pembelajaran terhadap Hasil belajar Kimia

Hipotesis statistiknya adalah sebagai berikut :

H0 : μA1 = μA2 terdapat perbedaan antara hasil belajar Kimia yang

diajar dengan menggunakan Media pembelajaran CD

Interaktif dengan hasil belajar Kimia yang diajar

dengan menggunakan media pembelajaran

konvensional

H1 : μA1 ≠ μA2 tidak Terdapat perbedaan antara hasil belajar Kimia

yang diajar dengan menggunakan Media pembelajaran

CD Interaktif dengan hasil belajar Kimia yang diajar

dengan menggunakan media pembelajaran

konvensional

104

Berdasarkan ketentuan di atas maka untuk pengujian hitopesis ini adalah

dengan memperhatikan nilai Sig pada tabel Tests of Between-Subjects Effects untuk

baris Penggunaan_Metode_Pembelajaran dengan ketentuan jika kurang dari

0,05 maka hasil pengujian tersebut signifikan atau H0 ditolak.

Pada Tabel 4.20 terlihat bahwa nilai Sig untuk baris

Penggunaan_Metode_Pembelajaran adalah 0,000, kurang dari 0,05 maka H0

ditolak sehingga H1 diterima. Dengan kata lain terdapat perbedaan antara hasil

belajar Kimia yang diajar dengan menggunakan Media pembelajaran CD Interaktif

dengan hasil belajar Kimia yang diajar dengan media pembelajaran konvensional,

atau memang ada pengaruh penggunaan Media Pembelajaran terhadap hasil belajar

Kimia.

2. Pengaruh Motivasi belajar terhadap Hasil belajar Kimia

Hipotesis statistiknya adalah sebagai berikut :

H0 : μB1 = μB2 terdapat perbedaan antara hasil belajar Kimia yang

mempunyai motivasi belajar tinggi dengan hasil belajar

Kimia yang mempunyai motivasi belajar rendah

H1 : μB1 ≠ μB2 tidak terdapat perbedaan antara hasil belajar Kimia yang

mempunyai motivasi belajar tinggi dengan hasil belajar

Kimia yang mempunyai motivasi belajar rendah

Berdasarkan ketentuan di atas maka untuk pengujian hitopesis ini adalah

dengan memperhatikan nilai Sig pada tabel Tests of Between-Subjects Effects untuk

baris Penguasaan_Kosa_Kata dengan ketentuan jika kurang dari 0,05 maka hasil

pengujian tersebut signifikan atau H0 ditolak.

105

Pada Tabel 4.20. terlihat bahwa nilai Sig untuk baris motivasi belajar

adalah 0,000, kurang dari 0,05 maka H0 ditolak sehingga H1 diterima. Dengan kata

lain terdapat perbedaan hasil belajar Kimia siswa yang mempunyai motivasi

belajar tinggi dengan hasil belajar Kimia siswa yang mempunyai motivasi belajar

rendah, atau memang ada pengaruh motivasi belajar yang dimiliki siswa terhadap

hasil belajar Kimia siswa.

3. Pengaruh Interaksi Penggunaan Media Pembelajaran dan Motivasi

belajar yang dimiliki Siswa terhadap Hasil belajar Kimia

Hipotesis statistiknya adalah sebagai berikut :

H0 : A x B = 0 Tidak terdapat pengaruh interaksi motivasi belajar dan

penggunaan Media Pembelajaran terhadap hasil belajar

Kimia

H1 : A x B ≠ 0 Terdapat pengaruh interaksi motivasi belajar dan

penggunaan Media Pembelajaran terhadap hasil belajar

Kimia

Berdasarkan ketentuan di atas maka untuk pengujian hitopesis ini adalah

dengan memperhatikan nilai Sig pada tabel Tests of Between-Subjects Effects

untuk baris Penggunaan_Metode_Pembelajaran * Penguasaan_Kosa_Kata

dengan ketentuan jika kurang dari 0,05 maka hasil pengujian tersebut signifikan

atau H0 ditolak.

Pada Tabel 4.20 terlihat bahwa nilai Sig untuk baris motivasi belajar adalah

0,035, kurang dari 0,05 maka H0 ditolak sehingga H1 diterima. Dengan kata lain

106

memang ada pengaruh interaksi penggunaan Media Pembelajaran dan motivasi

belajar siswa terhadap hasil belajar Kimia siswa.

4. Pengujian Lanjut

a. Teknik Pengujian

Pengujian lanjut ini dilakukan untuk pengujian perbandingan antar baris

dan kolom, yaitu antara kelompok A1 – B1 dengan A2 – B1, antara kelompok

A1 – B2 dengan A2 – B2, antara kelompok A1 – B1 dengan A1 – B2, dan antara

kelompok A2 – B1 dengan A2 – B2.

Teknik uji lanjut yang digunakan sesuai yang dibahas di Bab III, yaitu

dengan menggunakan rumus Fisher (Sudjana , 1996: 242) sebagai berikut :

dimana

dan: X1 = rata-rata variabel pertama

X2 = rata-rata variabel kedua

n1 = jumlah sampel I

n1 + n2 – 2 = derajat kebebasan

n2 = jumlah sampel I

s1 = varian sampel II

s2 = varian sampel II

Nilai t yang diperoelh dari rumus di atas disebut thitung . Kesimpulan atas

pengujian hipotesis digunakan kriteria pengujian dengan derajat kebebasan n1 + n2

– 2 dan taraf signifikan sebesar 5 % sebagai berikut :

107

Tolak H0 apabila t hitung > t tabel

b. Hasil Uji Lanjut

1) Antara Kelompok A1 – B1 dengan A2 – B1

Tabel 4.22.

Perhitungan Nilai thitung Perbandingan Antara Kelompok A1 – B1 dengan A2 – B1

ParameterKelompok

EksperimenKelompok

KontrolJumlah

n 16 16  1/n 0.0625 0.0625 0.125

n - 1 15 15  X (Rata-rata) 86.75 71.88  

S 7.66 7.93  

S2 58.66666667 62.91666667  

(n-1)*S2 880 943.75 1823.75

Sg2 60.79166667

Sg 7.796901094

X1 - X2 14.875

A = 0.353553391

A*Sg 2.756620818

thitung 5.396099421

Taraf Nyata 5%dk = n - 2 58

t tabel 1.67

Dari hasil perhitungan sesuai dengan rumus pengujian hipotesis yang telah

ditulis di atas diperoleh nilai thitung = 5,3961, sedangkan nilai ttabel = 1,67. Karena

thitung > ttabel , maka dengan demikian H0 ditolak dan H1 diterima, yang berarti bahwa

pada kelompok dengan motivasi yang tinggi, hasil belajar Kimia yang diajar

dengan menggunakan Media pembelajaran CD Interaktif lebih tinggi dari yang

108

diajar dengan menggunakan media pembelajaran konvensional, atau memang ada

pengaruh penggunaan Media Pembelajaran terhadap hasil belajar Kimia.

2) Antara Kelompok A1 – B2 dengan A2 – B2

Tabel 4.23.

Perhitungan Nilai thitung Perbandingan Antara Kelompok A1 – B2 dengan A2 – B2

ParameterKelompok

EksperimenKelompok

KontrolJumlah

n 16 16  1/n 0.0625 0.0625 0.125

n - 1 15 15  X (Rata-rata) 72.50 66.41  

S 8.76 8.26  

S2 76.66666667 68.30729167  

(n-1)*S2 1150 1024.609375 2174.609375

Sg2 72.48697917

Sg 8.513928539

X1 - X2 6.09375

A = 0.353553391

A*Sg 3.010128302

thitung 2.02441537

Taraf Nyata 5%dk = n - 2 58

t tabel 1.67

Dari hasil perhitungan sesuai dengan rumus pengujian hipotesis yang telah

ditulis di atas diperoleh nilai thitung = 2,0244, sedangkan nilai ttabel = 1,67. Karena

thitung > ttabel , maka dengan demikian H0 ditolak dan H1 diterima, yang berarti bahwa

pada kelompok dengan motivasi yang rendah, hasil belajar Kimia yang diajar

dengan menggunakan Media pembelajaran CD Interaktif lebih tinggi dari yang

109

diajar dengan menggunakan media pembelajaran konvensional, atau memang ada

pengaruh penggunaan Media Pembelajaran terhadap hasil belajar Kimia.

3) Antara kelompok A1 – B1 dengan A1 – B2

Tabel 4.24.

Perhitungan Nilai thitung Perbandingan Antara Kelompok A1 – B1 dengan A1 – B2

ParameterKelompok

EksperimenKelompok

KontrolJumlah

n 16 16  1/n 0.0625 0.0625 0.125

n - 1 15 15  X (Rata-rata) 86.75 72.50  

S 7.66 8.76  

S2 58.66666667 76.66666667  

(n-1)*S2 880 1150 2030

Sg2 67.66666667

Sg 8.22597512

X1 - X2 14.25

A = 0.353553391

A*Sg 2.908321394

thitung 4.899733581

Taraf Nyata 5%dk = n - 2 58

t tabel 1.67

Dari hasil perhitungan sesuai dengan rumus pengujian hipotesis yang telah

ditulis di atas diperoleh nilai thitung = 4,8997, sedangkan nilai ttabel = 1,67. Karena

thitung > ttabel , maka dengan demikian H0 ditolak dan H1 diterima, yang berarti bahwa

pada kelompok yang diajar dengan menggunakan Media pembelajaran CD

Interaktif, hasil belajar Kimia siswa dengan motivasi yang tinggi lebih tinggi

110

dibanding hasil belajar Kimia siswa dengan motivasi yang rendah, atau memang

ada pengaruh motivasi belajar terhadap hasil belajar Kimia.

4) Antara kelompok A2 – B1 dengan A2 – B2

Tabel 4.25.

Perhitungan Nilai thitung Perbandingan Antara Kelompok A2 – B1 dengan A2 – B2

ParameterKelompok

EksperimenKelompok

KontrolJumlah

n 16 16  1/n 0.0625 0.0625 0.125

n - 1 15 15  X (Rata-rata) 71.88 66.41  

S 7.93 8.26  

S2 62.91666667 68.30729167  

(n-1)*S2 943.75 1024.609375 1968.359375

Sg2 65.61197917

Sg 8.10012217

X1 - X2 5.46875

A = 0.353553391

A*Sg 2.863825657

thitung 1.909595993

Taraf Nyata 5%dk = n - 2 58

t tabel 1.67

Dari hasil perhitungan sesuai dengan rumus pengujian hipotesis yang telah

ditulis di atas diperoleh nilai thitung = 1,9096, sedangkan nilai ttabel = 1,67. Karena

thitung > ttabel , maka dengan demikian H0 ditolak dan H1 diterima, yang berarti bahwa

pada kelompok yang diajar dengan menggunakan Media pembelajaran

konvensional, hasil belajar Kimia siswa dengan motivasi yang tinggi lebih tinggi

111

dibanding hasil belajar Kimia siswa dengan motivasi yang rendah, atau memang

ada pengaruh motivasi belajar terhadap hasil belajar Kimia.

D. Pembahasan / Intepretasi Hasil Penelitian

1. Pengaruh Penggunaan Media Pembelajaran terhadap Hasil belajar Kimia

Dari deskripsi data penelitian diperoleh bahwa pada kelompok pertama,

yaitu kelas yang diajar dengan menggunakan CD Interaktif, dari 32 siswa

responden diperoleh rata-rata nilai tes sebesar 79,63 dengan simpangan baku

10,86, dan siswa yang tuntas belajar sebanyak 25 orang atau 78,13%. Sedangkan

pada kelompok kedua, yaitu kelas yang diajar dengan menggunakan media

pembelajaran konvensional, dari 32 siswa responden diperoleh rata-rata skor tes

sebesar 69,14 dengan simpangan baku 8,44 dan siswa yang tuntas belajar sebanyak

14 orang atau 43,75%. Dari data tersebut telah dibuktikan bahwa dua buah sampel

yang telah dipilih mempunyai distribusi normal dan homogen.

Setelah dilakukan analisis perbandingan dengan menggunakan pengujian

Anova Dua Arah melalui bantuan program SPSS 17.0 ternyata menunjukkan

bahwa diterimanya hipotesis tandingan (H1) yang menyatakan bahwa rata-rata

hasil belajar Kimia yang diajar dengan menggunakan media pembelajaran CD

Interaktif lebih tinggi dibanding rata-rata hasil belajar Kimia yang diajar dengan

menggunakan media pembelajaran konvensional. Hal ini mengandung arti bahwa

penggunaan Media Pembelajaran lebih efektif dibanding dengan yang diajar

dengan menggunakan media pembelajaran konvensional pada materi yang sama.

Menurut kajian teori, media pembelajaran dapat menyampaikan informasi

secara langsung dan membuat pengalaman siswa menjadi kenyataan. Melalui

112

media pembelajaran hal yang bersifat abstrak bisa lebih menjadi konkret dan

menyenangkan sehingga dapat meningkatkan semangat belajar siswa yang akan

mendukung efektivitas proses belajar mengajar yang lebih baik.

Salah satu jenis media yang digunakan dalam pengajaran

adalah CD interaktif. Media pembelajaran CD Interaktif punya nilai

lebih karena dapat memberi siswa pengalaman langsung. Media

pembelajaran CD Interaktif dapat digunakan sebagai alat

instruksional pengajaran yang merupakan pelengkap pengajaran

kelas yang sedang berlangsung. Dalam media pembelajaran CD

Interaktif banyak materi pelajaran yang dapat disampaikan

secara efisien. Secara teoritis juga diduga ada pengaruh yang

signifikan penggunaan media pembelajaran terhadap hasil

belajar.

Hasil penelitian membuktikan bahwa hasil belajar Kimia yang diajar

dengan menggunakan media pembelajaran CD Interaktif lebih tinggi dibanding

dengan hasil belajar Kimia yang diajar dengan menggunakan media pembelajaran

konvensional. Pembuktian tersebut sesuai dengan kajian teori yang ada. Hal ini

berarti bahwa bahwa penggunaan media Pembelajaran CD Interaktif berpengaruh

terhadap hasil belajar Kimia siswa.

2. Pengaruh Motivasi belajar terhadap Hasil belajar Kimia

113

Dari deskripsi data penelitian diperoleh bahwa hasil belajar Kimia pada

kelompok yang mempunyai motivasi belajar tinggi, dari 32 siswa responden

diperoleh rata-rata nilai tes sebesar 79,31 dengan simpangan baku 10,77, dan siswa

yang tuntas belajar sebanyak 25 orang atau 78,13%. Sedangkan pada kelompok

kedua, yaitu kelompok yang mempunyai motivasi belajar rendah, dari 32 siswa

responden diperoleh rata-rata skor tes sebesar 69,45 dengan simpangan baku 8,93

dan siswa yang tuntas belajar sebanyak 14 orang atau 43,75%. Dari data tersebut

telah dibuktikan bahwa dua buah sampel yang telah dipilih mempunyai distribusi

normal dan homogen.

Setelah dilakukan analisis perbandingan dengan menggunakan pengujian

Anova Dua Arah melalui bantuan program SPSS 17.0 ternyata menunjukkan

bahwa diterimanya hipotesis tandingan (H1) yang menyatakan bahwa rata-rata

hasil belajar Kimia yang mempunyai motivasi belajar tinggi lebih tinggi dibanding

rata-rata hasil belajar Kimia yang mempunyai motivasi belajar rendah. Hal ini

mengandung arti bahwa motivasi belajar berpengaruh terhadap hasil belajar Kimia

siswa.

Menurut kajian teori, motivasi adalah suatu proses untuk menggiatkan

motif-motif menjadi perbuatan atau tingkah laku untuk memenuhi kebutuhan dan

mencapai tujuan, atau keadaan dan kesiapan dalam diri individu yang mendorong

tingkah lakunya untuk berbuat sesuatu dalam mencapai tujuan tertentu.

Hal ini sesuai dengan pendapat para penganut teori belajar behavioristik,

yang berpendapat bahwa tingkah laku manusia itu dikendalikan oleh ganjaran atau

penguatan dari lingkungan. Dengan demikian dalam tingkah laku belajar terdapat

jalinan yang erat antara reaksi-reaksi behavioral dengan stimulusnya. Sehingga

114

timbul dorongan untuk aktif belajar : keinginan yang besar untuk hadir didalam

kelas, aktif mengerjakan tugas yang diberikan guru, aktif berdiskusi dengan

teman /kelompok belajar dikelas, aktif dalam mengerjakan praktek dilaboratorium

untuk pelajaran IPA khususnya ilmu kimia, aktif mencari bahan pustaka atau

internet yang ditugaskan guru. Dorongan melakukan kegiatan ini merupakan

respon dalam rangka berusaha mencapai tujuan hasil belajar yang diharapkan

secara optimal.

Hasil penelitian membuktikan bahwa hasil belajar Kimia yang mempunyai

motivasi belajar tinggi lebih tinggi dibanding dengan hasil belajar Kimia yang

mempunyai motivasi belajar rendah. Pembuktian tersebut sesuai dengan kajian

teori yang ada. Hal ini berarti bahwa bahwa motivasi belajar yang dimiliki siswa

berpengaruh terhadap hasil belajar kimia siswa.

3. Pengaruh Interaksi Penggunaan Media Pembelajaran dan Motivasi

belajar terhadap Hasil belajar Kimia

Setelah dilakukan analisis dengan menggunakan pengujian Anova Dua

Arah melalui bantuan program SPSS 17.0 ternyata menunjukkan bahwa

diterimanya hipotesis tandingan (H1) yang menyatakan bahwa terdapat pengaruh

interaksi antara penggunaan Media Pembelajaran dengan motivasi belajar. Dengan

kata lain bahwa penggunaan Media Pembelajaran dan motivasi belajar secara

bersama-sama berpengaruh terhadap hasil belajar Kimia siswa. Dalam hal ini

Penggunaan Media Pembelajaran dan motivasi belajar yang tinggi menyebabkan

hasil belajar Kimia siswa lebih baik dibanding penggunaan Media Pembelajaran

Konvensional dan motivasi belajar yang rendah.

115

Menurut kajian teori, peranan media yang semakin meningkat sering

menimbulkan kekhawatiran pada guru. Namun sebenarnya hal itu tidak perlu terjadi,

masih banyak tugas guru yang lain seperti: memberikan perhatian dan bimbingan secara

individual kepada siswa yang selama ini kurang mendapat perhatian. Kondisi ini akan teus

terjadi selama guru menganggap dirinya merupakan sumber belajar satu-satunya bagi

siswa. Jika guru memanfaatkan berbagai media pembelajaran secara baik, guru dapat

berbagi peran dengan media. Untuk itu guru lebih berfungsi sebagai penasehat,

pembimbing, motivator dan fasilitator dalam Kegiatan Belajar mengajar.

Media adalah segala sesuatu yang dapat menyalurkan informasi dari sumber

informasi kepada penerima informasi. Sedangkan pembelajaran adalah usaha guru untuk

menjadikan siswa melakukan kegiatan belajar. Dengan demikian media pembelajaran

adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan informasi dari guru ke

siswa sehingga dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan minat siswa dan pada

akhirnya dapat menjadikan siswa melakukan kegiatan belajar. Pengaruh media

pembelajaran tersebut menjadikan penyampaian materi pembelajaran dapat diseragamkan,

proses pembelajaran menjadi lebih jelas dan menarik, proses pembelajaran menjadi lebih

interaktif, efisiensi dalam waktu dan tenaga, meningkatkan kualitas hasil belajar siswa,

memungkinkan proses belajar dapat dilakukan di mana saja dan kapan saja, menumbuhkan

sikap positif siswa terhadap materi dan proses belajar serta mengubah peran guru ke arah

yang lebih positif dan produktif.

Hal tersebut tentunya sesuai dengan hasil penelitian, dimana hasil penelian

membuktikan bahwa terdapat pengaruh interaksi antara penggunaan media

pembelajaran CD Interaktif dengan motivasi belajar. Dengan kata lain bahwa

penggunaan media pembelajaran CD Interaktif dan motivasi belajar secara

bersama-sama berpengaruh terhadap hasil belajar kimia siswa.