BAB-4
-
Upload
suci-siti-nurjannah -
Category
Documents
-
view
213 -
download
0
description
Transcript of BAB-4
17
BAB 4PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Aceh utara mempunyai luas daerah 3.236,86 km2 dan jumlah penduduk
556.793 jiwa dapat dijadikan indikator jumlah dokter umum yang dibutuhkan,
sedangkan sebanyak 281.256 jiwa berjenis kelamin perempuan dengan jumlah
usia produktif sebanyak 141.212 orang berumur 14-45 tahun dapat dijadikan
indikator jumlah dokter spesialis obstetri dan ginekologi yang dibutukan.
Rasio dokter umum ideal menurut Konsil Kedokteran Indonesia (KKI)
adalah 40 : 100.000 jumlah penduduk, oleh sebab itu Kabupaten Aceh Utara
membutuhkan 220 dokter umum. Rumah Sakit Umum Cut Meutia hanya
mempunyai 19 orang dokter umum, 10 orang berstatus pegawai negeri sipil dan 9
orang berstatus honerer. Sedangkan Rasio dokter spesialis obstetri dan ginekologi
ideal adalah 6 : 100.000 jumlah penduduk berjenis kelamin perempuan usia
produktif, oleh sebab itu Kabupaten Aceh Utara membutuhkan 9 dokter spesialis
obstetri dan ginekologi. Rumah Sakit Umum Cut Meutia hanya mempunyai 2
orang dokter spesialis obstetri dan ginekologi. Angka ini jauh dari jumlah ideal
yang diharapkan, sehingga Kabupaten Aceh Utara masih membutuhkan 7 orang
lagi dokter spesialis obstetri dan ginekologi.
Berdasarkan pengumpulan data karakteristik pasien Laparotomi di RSU
Cut Meutia tahun 2014 didapatkan 15 kasus, dengan rincian sebagai berikut:
18
1. Kelompok usia ibu 40 - 60 tahun merupakan kelompok usia tertinggi dengan
tindakan Laparotomi yaitu sebanyak 8 orang (53,3%). Sedangkan kelompok
usia terendah ialah ibu usia >60 tahun yaitu sebanyak 1 orang (6,6%).
2. Pendidikan ibu pada tindakan Laparotomi yang paling tinggi ialah SMA
sebanyak 6 orang (40%). Sedangkan pendidikan ibu terendah adalah SMP
yaitu sebanyak 4 orang (26,6%).
3. Pekerjaan ibu pada tindakan Laparotomi yaitu semuanya IRT (100%).
4. Agama ibu pada tindakan Laparotomi yaitu semuanya beragama Islam
(100%)
5. Ibu pada tindakan Laparotomi yang masih memiliki suami sebanyak 11
orang (73,3%) dan sebanyak 4 orang (26,6%) ibu yang sudah tidak lagi
memiliki suami.
6. Diagnosis ibu pada tindakan Laparotomi yang paling banyak adalah Mioma
Uteri yaitu sebanyak 6 orang (40%). Kemudian disusul dengan kista
Ovarium 4 kasus (26,6%) dan KET sebanyak 3 orang (20%) dan diagnosis
ibu pada tindakan Laparotomi yang paling rendah adalah Prolaps Uteri dan
Perforasi akibat Abortus Inkomplit yaitu masing-masing sebanyak 1 orang
(6,6%).
7. Cara pulang ibu setelah tindakan Laparotomi adalah semuanya PBJ (100%).