BAB 3 Studi Kasus

6
BAB III STUDI KASUS 1. Kasus Pasien Tn. A 45 Tahun masuk dengan keluhan sesak napas, sesak napas terj sejak dini hari tadi dan ada mual, muntah dan pusing. Pasien mengatakan ada b berdahak. Pasien mengatakkan sedikit lemas dan wajah pasien terlihat mengatakkan bahwa dia melakukan perjalanan jauh menggunakan sepeda motor tanp menggunakkan masker dan sebelumnya pernah mengalami asma. Sputum terlihat pek dan kental Hasil Pemeriksaan isik ditemukan ! T" #4$%&$ mmHg, 'adi #($ )%menit, rekuensi napas *5 )%menit, suhu *+, -. Pemeriksaan dada terdapat retraksi diding dada, sternokleodomastoideus dan trape ius berkontraksi, pengembangan dada simetris, taktil /remitus menurun pada lobus bawah paru, pergerakan cuping hidung, -0T 1* deti sianosis, mulut terbuka lebar tampak seperti lapar udara, pasien terlihat dud bernapas, whee ingsemua lobus. Hasil pemeriksaan Penunjang ! 2ab. Hg & gr3, 2eukosit ## ribu%mm*, Hasil A " Pa ( $ mmHg, Pa- ( $ mmHg. pH 6, . 2. Data Fokus Dan Analisa Data A. Data Subjektif a. Tn A mengeluh sesak napas, sesak napas terjadi sejak dini hari tad terdapat mual, muntah dan pusing. b. Pasien mengatakkan ada batuk berdahak c. Pasien mengatakkan sedikit lemas d. Pasien mengatakkan bahwa dia melakukan perjalanan jauh menggunakan sepeda motor tanpa menggunakkan maskerdan sebelumnya pernah mengalami asma B. Data Objektif a. 7ajah pasien terlihat pucat, dan sputum terlihat pekat dan kental b. Hasil Pemeriksaan isik ditemukan ! T" #4$%&$ mmHg, 'adi #($ )%menit, rekuensi napas *5 )%menit, suhu *+, -. Pemeriksaan dada terdapat retraksi diding dada,sternokleodomastoideus dan trapeius berkontraksi, pengembangan dada simetris, taktil /remitus menuru

description

fyujnrcubhr

Transcript of BAB 3 Studi Kasus

BAB IIISTUDI KASUS1. KasusPasien Tn. A 45 Tahun masuk dengan keluhan sesak napas, sesak napas terjadi sejak dini hari tadi dan ada mual, muntah dan pusing. Pasien mengatakan ada batuk berdahak. Pasien mengatakkan sedikit lemas dan wajah pasien terlihat pucat. Pasien mengatakkan bahwa dia melakukan perjalanan jauh menggunakan sepeda motor tanpa menggunakkan masker dan sebelumnya pernah mengalami asma. Sputum terlihat pekat dan kental Hasil Pemeriksaan Fisik ditemukan : TD 140/90 mmHg, Nadi 120 x/menit, Frekuensi napas 35 x/menit, suhu 38,6 C. Pemeriksaan dada terdapat retraksi diding dada, sternokleodomastoideus dan trapezius berkontraksi, pengembangan dada simetris, taktil fremitus menurun pada lobus bawah paru, pergerakan cuping hidung, CRT >3 detik, bibir sianosis, mulut terbuka lebar tampak seperti lapar udara, pasien terlihat duduk kesulitan bernapas, wheezing semua lobus. Hasil pemeriksaan Penunjang : Lab. Hg 9 gr%, Leukosit 11 ribu/mm3, Hasil AGD PaO2 60 mmHg, PaCO2 60 mmHg. pH 7,6.2. Data Fokus Dan Analisa DataA. Data Subjektifa. Tn A mengeluh sesak napas, sesak napas terjadi sejak dini hari tadi dan terdapat mual, muntah dan pusing.b. Pasien mengatakkan ada batuk berdahakc. Pasien mengatakkan sedikit lemasd. Pasien mengatakkan bahwa dia melakukan perjalanan jauh menggunakan sepeda motor tanpa menggunakkan masker dan sebelumnya pernah mengalami asmaB. Data Objektifa. Wajah pasien terlihat pucat, dan sputum terlihat pekat dan kentalb. Hasil Pemeriksaan Fisik ditemukan : TD 140/90 mmHg, Nadi 120 x/menit, Frekuensi napas 35 x/menit, suhu 38,6 C. Pemeriksaan dada terdapat retraksi diding dada, sternokleodomastoideus dan trapezius berkontraksi, pengembangan dada simetris, taktil fremitus menurun pada lobus bawah paru, pergerakan cuping hidung, CRT >3 detik, bibir sianosis, mulut terbuka lebar tampak seperti lapar udara, pasien terlihat duduk kesulitan bernapas, wheezing semua lobus.c. Hasil pemeriksaan Penunjang : Lab. Hg 9 gr%, Leukosit 11 ribu/mm3, Hasil AGD PaO2 60 mmHg, PaCO2 60 mmHg. pH 7,6.C. Analisa DataNoPengelompokkan DataMasalahPenyebab

1.Ds : a. Tn A, mengeluh sesak napas, , sesak napas terjadi sejak dini hari tadi dan terdapat mual, muntah dan pusing.b. Pasien mengatakkan bahwa dia melakukan perjalanan jauh menggunakan sepeda motor tanpa menggunakkan masker dan sebelumnya pernah mengalami asmaDo :a. frekuensi napas 35 x/menit, retraksi dinding dada, penggunaan otot sternokleidomastoideus dan otot trapezius. Pergerakan cuping hidung.b. Mulut terbuka lebar tampak seperti lapar udara.c. Pasien terlihat duduk kesulitan bernapas

Pola Nafas Ketidakefektifan

Hiperventilasi,Alergen

2.Ds :a. Pasien mengatakkan ada batuk berdahak.Do :a. Sputum terlihat pekat dan kental.b. Terdengar suara wheezing.Ketidakefektifan Jalan Nafas

Kelebihan Sekret / Sputum

3.Ds :a. Pasien mengatakkan sedikit lemas.Do :a. Bibir telihat sianosis, dan wajah sedikit pucat.b. Cek Lab : PaO2 60 mmHg, PaCO2 60 mmHg.

Ketidakefektifan Pertukaran GasDefisiensiOksigen

3. Diagnosa Keperawatan Berdasarkan PrioritasA. Ketidakefektifan Pembersihan Jalan Nafas b/d Hipersekresi dan Bronkus spasme di tandai dengan ada batuk berdahak, sputum terlihat pekat dan kental dan terdengar suara nafas wheezing.B. Pola Nafas Ketidakefektifan b/d Hiperventilasi dan Alergen di tandai dengan ada sesak napas, Frekuensi Nafas 35X/I, adanya pergerakan cuping hidung, otot sternokleidomastoideus dan otot trapezius, retraksi dinding dada, mulut mangap dan pasien alergi debu.C. Gangguan Pertukaran Gas b/d Perubahan Membran Alveoli di tandai dengan pasien sedikit merasa lemas, sianosis, wajah sedikit pucat dan Cek Lab : PaO2 60 mmHg, PaCO2 60 mmHg ( Hiperkapnia ).

4. Intervensi TGL / JamDiagnosa KeperawatanTujuanIntervensi

23/11 / 2014 Diagnosa 1Setelah dilakukan tindakan keperawatan, 1 x 24 jam pasien diharapkan dapat :a. Melakukan batuk efektifb. Mengeluarkan secret secara efektif.==c. Mempunyai jalan nafas yang paten.d. Pada pemerikasaan auskultasi, memiliki suara napas yang jernih.e. Mempunyai irama dan frekuensi pernapasan dalam rentang normal.1. Berikan cairan untuk mengatasi dehidrasi dan menghilangkan sekrresi.2. Anjurkan masukan cairan untuk mengencerkan sekresi. Seperti hindari minum air es dan minuman berkarbonat. 3. Lakukan terapi fisik dada dan drainase postural untuk memobilisasi sekresi sesuai kebutuhan.4. Berikan nebulisasi dan terapi oksigen sesuai kebutuhan.5. Pantau dan catat jenis dan jumlah secret yang dikumpulkan.6. Ajarkan pasien untuk napas dalam.7. Infomasikan kepada pasien dan keluarga tentang larangan merokok di dalam ruang perawatan. Berikan penyuluhan tentang pentingnya berhenti merokok.8. Berikan aminofilin sesuai ketentuan melalui infus IV.

23/112014Diagnosa 2Setelah dilakukan tindakan keperawatan 2 x 24 jam, pasien diharapkan dapat :a. Menunjukkan pernapasan optimal pada saat terpasang ventilator mekanis.b. Mempunyai kecepatan dan irama pernapasan dalam batas normal.c. Meminta bantuan pernapasan saat dibutuhkan.d. mampu mengidentifikasi factor pencetus yang memicu ketidakefektifan pola napas, dan tindakan yang dapat dilakukan untuk menghindarinya.

1. Pemantauan tanda vital : pantau TTV Beberapa jam sekali untuk mencegah hipoksia.2. Ajarkan relaksasi secara perlahan dengan cara Anjurkan pasien untuk menggunakan pernapasan lewat mulut untuk menurunkan kerja pernapasan3. Berikan oksigen lembab kontinu melalui nasal kanul sesuai ketentuan.4. Instruksikan pasien mengubah posisi untuk memudahkan pernapasan sebagai contoh, duduk tegak ( tegak lurus ke meja.5. Bila perlu, berikan natrium kromolin untuk pengendalian pada alergen.6. Diskusikan cara menghindari alergen. Seperti rajin membersihkan ambal atau karpet di rumah dan anjurkan menggunakan filter elektronik alat perapian dan AC.7. Berikan kortiosteroid IV untuk mengatasi inflamasi jalan napas.

3.Diagnosa 3Setelah dilakukan tindakan keperawatan 2 x 24 jam, pasien diharapkan dapat :a. Mempunyai fungsi paru dalam batas normal.b. Memiliki ekspansi paru yang simetrisc. Tidak menggunakan pernapasan bibir mencucu.d. Tidak mengalami napas dangkal atau ortopnea.e. Tidak menggunakan otot aksesoris untuk bernapas.1. Secara kontinu atau sering pantau ateri gas darah ( AGD ), tekanan darah, EKG, dan frekuensi pernapasan.2. Pantau saturasi Oksigen dengan oksimeter nadi.3. Ajarkan kepada pasien bagaimana menggunakan inhaler yang dianjurkan, sesuai dengan kebutuhan.4. Anjurkan penggunaan alat bantu yang dianjurkan sesuai dengan adanya perubahan kondisi pasien.5. Lakukan hygiene oral secara teratur.6. Lakukan tindakan untuk menurunkan konsumsi oksigen seperti pengendalian demam dan nyeri.7. Pantau nutrisi pasien : apakah setiap makan tetap dihabiskan atau tidak.8. Ajarkan pasien teknik relaksasi bernapas.

5. ImplementasiLakukan tindakan sesuai dengan apa yang harus anda lakukan pada saat itu, Dan Juga sesuaikan dengan Intervensi Yang anda buat . Dan catat apa pun yang telah anda lakukan pada pasien.6. EvaluasiEvalusi tindakan yang telah diberikan. Jika keadaan pasien mulai membaik. Hentikan tindakan. Sebaliknya, jika keadaan pasien memburuk, intervensi harus mengalami perubahan.