BAB 3 PTK.doc

download BAB 3 PTK.doc

of 12

Transcript of BAB 3 PTK.doc

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Jenis PenelitianPenelitian ini termasuk penelitian tindakan kelas (PTK) dengan pendekatan kuantitatif yang difokuskan pada tindakan-tindakan sebagai usaha untuk meningkatkan efektifitas pembelajaran dengan fokus penelitian peningkatan secara proses dan hasil belajar pada mata pelajaran Konstruksi Bangunan. Pelaksana tindakan penelitian adalah guru kelas, berdasarkan perencanaan yang telah dibuat, pendidik melaksanakan tindakan pembelajaran dengan penerapan model pembelajaran Numbered Head Together.B. Subjek PenelitianSubjek dalam penelitian ini adalah Peserta didik kelas X Program Keahlian Teknik Bangunan SMK Negeri 5 Surabaya tahun ajaran 2015/2016.C. Data dan Sumber Data PenelitianData dalam penelitian ini diperoleh dari hasil observasi, wawancara dan tes yang dilakukan terhadap peserta didik kelas X Teknik Gambar Bangunan 1 (TGB 1) SMK Negeri 5 Surabaya berkaitan dengan pemahaman peserta didik mengenai mata pelajaran pembelajaran Konstruksi Bangunan setelah diterapkan model pembelajaran Numbered Head Together. Sumber data dalam penelitian ini adalah Pendidik Pembelajaran Konstruksi Bangunan dan peserta didik kelas X Teknik Gambar Bangunan 1 (TGB 1) SMK Negeri 5 Surabaya sebagai mitra peneliti serta seluruh komponen sekolah.D. Prosedur Penelitian

Prosedur dan langkah-langkah yang digunakan dalam penelitian tindakan kelas ini mangikuti model yang dikembangkan oleh Kemmis dan Mc Taggart dalam Kasihani Kasbolah yang berupa model spiral. Perencanaan Kemmis menggunakan system spiral refleksi diri yang dimulai dengan rencana tindakan, tindakan, pengamatan, refleksi, perencanaan kembali merupakan suatu dasar pemecahan permasalahan (Kasbolah, 2001: 63). Langkah-langkah operasional penelitian meliputi tahap persiapan, tahap perencanaan tindakan, tahap pelaksanaan tindakan, tahap analisis, dan tahap refleksi serta tahap tindak lanjut. Pada tahap persiapan yang perlu dipersiapkan, yaitu: (1) permintaan ijin kepada kepala sekolah dan guru mata pelajaran konstruksi kayu SMK Negeri 2 Surabaya; (2) Observasi pra tindakan untuk mendapatkan gambaran awal mengenai kegiatan belajar mengajar khususnya mata pelajaran konstruksi kayu; (3) identifikasi permasalahan dalam pelaksanaan pembelajaran konstruksi kayu kelas X yang telah dilakukan. Setelah diadakan identifikasi terhadap masalah di kelas, kemudian dilakukan pelaksanaan siklus.Siklus I

1. Tahap Perencanaan

Peneliti menyusun instrumen penelitian yang akan digunakan dengan metode Numbered Head Together (NHT). Instrumen penelitian meliputi: Rencana Pelaksanan Pembelajaran (RPP), soal tes kognitif, dan lembar observasi afektif.2. Tahap Pelaksanaan

Kegiatan yang dilaksanakan dalam Penelitian Tindakan Kelas siklus I ini terdiri dari 2 pertemuan. Uraian masing-masing kegiatan dalam pertemuan sebagai berikut:

Pertemuan I

1) Kegiatan awal (15 menit)

a) Mengkondisikan kelas (berdoa sebelum pelajaran dan penguasaan kelas awal).

b) Mengabsensi siswa.

c) Menumbuhkan motivasi belajar.

d) Memberikan kaitan materi pembelajaran (gaya dan resultante gaya) dengan pelajaran terdahulu.

e) Memberikan batasan ruang lingkup pelajaran yang akan dibahas.

2) Kegiatan inti (60 menit)

a) Guru memulai pembelajaran dengan menyajikan soal (masalah) yang berkaitan dengan masalah yang akan dibahas mengenai sifat dan karakteristik kayub) Guru membagi kelompok masing-masing siswa dengan memberikan tugas berbeda sesuai penomoran yang diberikan oleh guru.c) Peserta didik diberi waktu untuk menyelesaikan soal tersebut secara individual dengan cara mereka sendiri tanpa pemberitahuan oleh guru sebelumnya.d) Peserta didik diberi kesempatan untuk mempresentasikan hasil pekerjaannya dan ditanggapi oleh peserta didik lain. e) Pembelajaran berlangsung interaktif, peserta didik menjelaskan dan memberi alasan terhadap jawaban yang diberikannya, memahami jawaban temannya (siswa lain), menyatakan setuju atau ketidaksetujuannya, dan atau mencari alternatif yang lain.f) Mengacu pada jawaban peserta didik, melalui tanya jawab guru dan siswa membahas materi sifat dan karakteristik kayu.g) Guru memberikan penghargaan pada kelompok terbaik

h) Guru menjelaskan teori mengenai sifat dan karakteristik kayu secara jelas dan detai sementara siswa menyimak dan mencatat penjelasan guru.

i) Siswa bertanya pada guru mengenai materi yang sedang dibahas, kemudian guru memberikan impuls kepada siswa lain apabila bisa menjawab di berikan poin plus.j) Guru menerangkan penyelesaian soal tersebut pada tayangan komputer dan membandingkan dengan jawaban siswa yang mereka kerjakan dengan cara mereka sendiri.k) Guru memberikan tugas untuk dikerjakan peserta didik berupa 10 soal pilihan ganda pada saat itu juga . l) Setelah selesai dikumpulkan kepada guru mata pelajaran sebagai nilai individu.

3) Kegiatan akhir (15 menit)

a) Guru dan siswa menyimpulkan materi yang telah dipelajari dengan cara menunjuk salah satu siswa untuk menjawab pertanyaan dari guru,kemudian guru menyimpulkan secara keseluruhan.

b) Memberikan kisi-kisi mengenai pelajaran yang akan datang.c) Pelajaran ditutup dengan doa.3. Tahap Observasi dan Evaluasi

Peneliti bertugas mengamati jalannya pelaksanaan kegiatan belajar mengajar. Fokus ditekankan pada implementasi metode pembelajaran Nubered Head Together untuk mendapatkan efektifitas belajar dilihat dari segi proses maupun hasil belajar pada siklus I.

4. Tahap Analisis dan Refleksi

Pada tahap ini dilakukan analisis terhadap pelaksanan proses KBM, penguasaan materi/pencapaian belajar peserta didik (nilai tes), dan tanggapan siswa terhadap pembelajaran yang dilakukan guru. Berdasarkan pelaksanaan tahap observasi dan evaluasi sebelumnya, data yang diperoleh selanjutnya menjadi bahan refleksi bagi peneliti untuk perbaikan pembelajaran berikutnya (pada siklus II).

Refeksi dalam penelitian tindakan ini adalah memikirkan ulang, mencari, dan menemukan kekurangan-kekurangan yang dilakukan mulai dari tahap persiapan sampai pelaksanaan tindakan kelas. Refleksi dilaksanakan agar tidak terjadi kesalahan yang terulang pada tindakan kelas berikutnya.

5. Tahap Tindak Lanjut

Keberhasilan dan kegagalan dalam pelaksanaan tindakan yang tertuang dalam refleksi, maka peneliti mengadakan diskusi bersama guru untuk mengambil kesepakatan menentukan tindakan perbaikan berikutnya dalam proses pembelajaran. Perbaikan hasil refleksi dari siklus I akan dilaksanakan pada siklus selanjutnya (siklus II).Siklus II

1. Perencanaan

Perencanaan pada siklus II meliputi rencana perbaikan strategi pembelajaran untuk siklus II yang didasarkan pada hasil refleksi pada siklus I. Rencana perbaikan yang dapat dilakukan seperti melakukan perbaikan materi dan proses pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran NHT.2. Pelaksanaan TindakanPertemuan 2

1) Kegiatan awal (15 menit)

a) Mengkondisikan kelas (berdoa sebelum pelajaran dan penguasaan kelas awal).

b) Mengabsensi siswa.

c) Menumbuhkan motivasi belajar dengan memberikan contoh maket hasil olahan kayu untuk diamati.

d) Memberikan kaitan materi pembelajaran (langkah langkah membuat sambungan) dengan pelajaran terdahulu.

e) memberikan batasan ruang lingkup pelajaran yang akan dibahas.

2) Kegiatan inti (60 menit)

a) Guru mengulang kembali secara singkat dan jelas tentang materi pelajaran tentang hasil olahan dari kayub) Siswa memperhatikan penjelasan materi yang disampaikan oleh guruc) Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk menanyakan hal-hal yang kurang dimengerti.d) Guru membagi kelompok masing masing 4 siswa dan memberikan kertas berisi no. yang berbeda dimana no.tersebut memiliki peran dalam pembagian tugas yang berbeda pada masing-masing anggota kelompok.

e) Setelah diketahui siswa mana saja yang terpilih untuk menjawab soal, maka guru memanggil siswa siswa tersebut untuk diberikan pengarahan dan masing-masing siswa tersebut bertanggung jawab untuk menjadi tutor teman sekelomponya agar pemahaman konsep dapat merata.f) Guru memberikan gambar sambungan pada masing-masing kelompok untuk diidentifikasi bagaimana cara pembuatanya untuk dikerjakan oleh masing masing kelompok.

g) Guru menyuruh masing-masing kelompok siswa untuk mempresentasikan hasil pekerjaanya dan kemudian membuka siswa membuka 1 sesi pertanyaan yang berisi 1 penanya

h) Guru memerikan umpan balik pada peserta diskusi dengan memberikan kesempatan masing-masing anggota diskusi untuk menjawab ataupun menanggapi jawaban yang diberikan kelompok yang presentasi.

i) Guru memberikan tanggapan yang mengacu terhadap jawaban siswa kemudian memberikan sedikit evaluasi mengenai jalanya diskusi

j) Guru memberikan penghargaan pada kelompok terbaik dan peserta diskusi paling aktif

k) Guru menjelaskan hasil olahan kayu sedangkan siswa mencatat penjelasan guru

l) Guru memberikan tugas pada masing-masing berupa urain singkat benar-salah sebanyak 10 soal hasil olahan kayum) Setelah itu jawaban dikumpulkan dan dinilai sebagai nilai individu3) Kegiatan akhir (15 menit)a) Guru dan siswa menyimpulkan materi yang telah dipelajari dengan cara menyuruh salah satu siswa untuk menyimpulkan pelajaran hari ini kemudian guru memberikan kesimpulan tambahan.

b) Pelajaran ditutup dengan doa.

3. Tahap Observasi dan EvaluasiFokus pengamatan adalah peningkatan efektifitas proses pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran Numbered Heaads Together terhadap efektifitas pembelajaran secara keseluruhan yang meliputi keterlibatan peserta didik dalam pembelajaran dan keterampilan peserta didik, serta tanggapan siswa terhadap penggunaan model pembelajaran Numbered Heads together pada waktu pembelajaran berlangsung dan di luar pembelajaran.

4. Tahap Analisis Data

Setelah proses pembelajaran pada siklus II berakhir, maka diadakan analisis terhadap semua data yang diperoleh di lapangan melalui proses observasi maupun evaluasi.5. Tahap Refleksi

Seperti pada tahap refleksi siklus I, refleksi pada siklus II ini juga dilakukan dengan berdiskusi antara guru mekanika teknik dengan peneliti. Diskusi ini bertujuan untuk mengetahui hasil dari pelaksanaan tindakan apakah sudah mencapai tujuan atau belum dan untuk menentukan keputusan dalam melakukan siklus lanjutan atau berhenti karena masalahnya telah terpecahkan.6. Tindak Lanjut

Dengan adanya penelitian ini diharapkan ada tindak lanjut dari guru mekanika teknik SMK Neger i5 Surabaya untuk melakukan perbaikan pembelajaran secara terus menerus serta mengembangkan model pembelajaran agar prestasi belajar mekanika teknik dapat tercapai secara optimal.

Secara rinci urutan masing-masing tahap dapat digambarkan sebagai berikut :

Gambar 3.1 Skema Prosedur Penelitian

E. Instrumen Penelitian

Pada penelitian ini, instrumen digunakan untuk mengumpulkan data, di mana data tersebut dijadikan sebagai acuan penilaian terhadap produk yang dihasilkan. Menurut Arikunto (2006: 160), instrumen penelitian adalah alat atau fasilitas yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data agar pekerjaannya lebih mudah dan hasilnya lebih baik, dalam arti lebih cermat, lengkap, dan sistematis sehingga lebih mudah diolah. Instrumen penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Lembar validasi perangkat pembelajaran

Lembar penilaian validasi perangkat pembelajaran diantaranya Silabus, Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), Materi Pelajaran (Hand Out), dan Tes Siklus. Penilaian perangkat pembelajaran divalidasi oleh satu dosen jurusan Teknik Sipil Unesa dan satu guru jurusan Teknik Gambar Bangunan SMK Negeri 5 Surabaya. Validator yang telah memvalidasi perangkat pembelajaran dapat dilihat pada Tabel 3.1. Penilaian validator bertujuan untuk mengetahui tingkat kelayakan perangkat pembelajaran yang akan diterapkan dalam kegitan belajar mengajar.Tabel 3.1 Daftar Nama Validator

No.Perangkat PembelajaranValidator 1KeteranganValidator 2Keterangan

1Silabus

2Rencana Pelaksanaan Pembelajarn

3Materi (Hand Out)

4Tes Siklus

Hasil kelayakan tersebut akan dihitung bedasarkan skor dari tiap-tiap indikator. Hasil rekapitulasi kelayakan perangkat pembelajaran dapat dilihat pada tabel 3.2

Tabel 3.2 Hasil Rekapitulasi Perangkat Bembelajaran

No.Perangkat PembelajaranHasil KelayakanRata-rataPresentase rata-rata

Validator 1Validator 2

JumlahPresentaseJumlahPresentase

1Silabus

2Rencana Pelaksanaan Pembelajarn

3Materi (Hand Out)

4Tes Siklus

2. Lembar Pengamatan Kegiatan Mengajar Guru

Lembar pengamatan ini digunakan untuk mengamati kegiatan mengajar guru dengan menggunakan model pembelajaran NHT pada setiap pertemuannya. Lembar pengamatan kegiatan mengajar guru diamatai oleh dua pengamat yaitu peneliti dan teman sejawat pada setiap pertemuannya.

3. Lembar Pengamatan Kegiatan Belajar Siswa

Lembar pengamatan ini digunakan untuk mengamati kemampuan hasil belajar siswa mencapai nilai ketuntasan belajar. Lembar tes ini terrdiri dari tes setiap siklus. F. Teknik Pengumpulan Data

Berdasarkan jenis data yang digunakan dalam penelitian ini, maka teknik pengumpulan data terdiri dari :1. Observasi

Observasi yang dilakukan peneliti adalah mengamati seluruh kegiatan yang berlangsung baik dari kinerja pendidik maupun aktivitas peserta didik, mulai dari awal pembelajaran sampai akhir pembelajaran mekanika teknik. Tujuan tindakan observasi adalah untuk memperoleh data perilaku peserta didik sehingga didapatkan hasil perubahan perilaku peserta didik dalam memperbaiki pembelajaran.2. Wawancara

Tujuan diadakannya wawancara adalah untuk memperoleh data verbal atau konfirmasi dari pendidik dan peserta didik mengenai penyebab kesulitan peserta didik dalam memahami pelajaran mekanika teknik. Yang diwawancarai oleh peneliti adalah pendidik dan peserta didik, sampel peserta didik dalam wawancara ada 5 peserta didik dan 1 Guru mata pelajaran. Pedoman wawancara ini bisa mengenai pembelajaran yang telah dilaksanakan.3. Tes

Tes yang digunakan peneliti untuk mengetahui kemampuan peserta didik dalam menjelaskan dan perhitungan mekanika teknik. Tes yang dilakukan dalam penelitian ini adalah tes tertulis. Tes tertulis bertujuan untuk mengetahui peningkatan efektifitas siswa berupa soal-soal yang harus dijawab.4. Kajian DokumenKajian juga dilakukan terhadap berbagai dokumen atau arsip yang ada, seperti Satuan Rencana Pembelajaran (SRP), Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), dan nilai yang diberikan pendidik.(terlampir).G. Teknik Analisis DataTeknika analisa data penelitian ini menggunakan analisa sebagai berikut:

1. Analisa Kelayakan perangkat Pembelajaran

Kelayakan perangkat pembelajaran merupakan suatu gambaran tentang layak atau tidaknya perangkat pembelajaran untuk digunakan dalam proses belajar mengajar. Analisa ini dilakukan melalui lembar kelayakan yang diisi oleh ahli perangkat pembelajaran dan guru berupa presentase yang dihitung dengan rumus:

Presentase = x 100%

(Riduwan, 2010:15)

Keterangan: Jumlah

n = Jumlah seluruh item angkat

Hasil yang digunakan untuk menentukan kelayakan perangkat pembelajaran sebagai berikut:

Kelayakan perangkat pembelajaran = x 100%

(Riduwan, 2010:15)

Keteranagan:A = Presentase penilaian ahli perangkat pembelajaran

B = Presentase penilaian guru

Ketentuan dalam memberikan makna dan pengambilan keputusan, digunakan ketetapan sebagai berikut:

Tabel 3.3 Kriteria skor

PresentaseKualifikasiKeterangan

0-20%Sangat kurangDirevisi

21-40%KurangDirevisi

41-60%CukupDirevisi

61-80%BaikTidak direvisi

81-100%Sangat baikTidak direvisi

(Riduwan, 2010:15)

2. Analisa Penagamatan Kegiatan Mengajar Guru

Analisa pengamatan kegiatan mengajar guru dilakukan selama pembelajaran dengan melakukan model pembelajaran NHT. Guru akan diamati oleh pengamat untuk mengetahui kegiatan guru dalam menerapkan metode pembelajaran dengan model pembelajaran NHT. Pada setiap aspek yang diamati diberikan skala skor sebagai berikut :

1 = Kurang baik

2 = Cukup

3 = Baik

4 = Sangat baik

(Kunandar dalam Rosidin, 2012:58)

Skor rata-rata tiap aspek = 3. Analisa Pengamatan Kegiatan Belajar Siswa

Analisa pengamatan kegiatan belajar siswa dilakukan selama pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran NHT Pada setiap aspek yang diamati diberikan skala skor sebagai berikut:

1 = Kurang baik

2 = Cukup

3 = Baik

4 = Sangat baik

(Kunandar dalam Rosidin, 2012:58)

Skor rata-rata tiap aspek = 4. Analisa Hasil Belajar Siswa

Analisa hasil belajar siswa untuk mengetahui presentasi pencapain ketuntasan siswa. Siswa dinyatakan jika mendapat nilai minimal 80. Pencapaian ketuntasan siswa dapat dihitung dengan rumus berikut:

X =

(Arikunto dalam Rosidin, 2012:58)

Keterangan:

X= Rerata nilai

= Jumlah nilai mentah yang memiliki subjek

N= Banyaknya subjek yang memiliki nilai

Ketuntasan belajar klasikal

P = x 100%

(Sugiyono dalam Rosidin, 2012:58)

Keterangan:

f= Frekuensi yang sedang dicari presentasinya

N= Number of cases (jumlah frekuensi/banyaknya individu)

P= Angka presentaseRencana Tindakan

Penyusunan Instrumen pembelajaran (RPP, Soal tes, lembar obsevasi)

Refleksi

Memperbaiki bagian-bagian yang belum difahami

SIKLUS I

Pelaksanaan Tindakan

Penerapan pembelajaran dengan model Numbered Heads Together (NHT)

SIKLUS II

Refleksi

Peran serta peserta didik meningkat,hasil belajar meningkat

Rencana Tindakan

Rencana perbaikan sesuai refleksi siklus I

Tindak Lanjut

Melaksanakan penyempurnaan pembelajaran selanjutnya

Identifikasi Maslah

Pembelajaran berpusat pada pendidik, pendidik aktif sedangkan peserta didik pasif

Peran serta peserta didik dalam

pembelajaran kurang efektif dan

mempengaruhi efektifitas hasil dan proses

Observasi dan Evaluasi

Terjadi peningkatan efektifitas hasil dan proses belajar

Pelaksanaan Tindakan

Penerapan pembelajaran dengan metode Numbered Heads Together (NHT) yang sudah diperbaiki

Observasi dan Evaluasi

Efektifitas proses dan hasil belajar peserta didik