BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Doc/Bab3/2007-2-00323-KA-Bab...
Transcript of BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Doc/Bab3/2007-2-00323-KA-Bab...
57
BAB 3
METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Gambaran Umum Organisasi
Kantor Perbendaharaan dan Kas Daerah (KPKD) Kotamadya Jakarta Pusat
adalah perpanjangan tangan dari KPKD Provinsi DKI Jakarta. KPKD Kotamadya
Jakarta Pusat menjadi sub organisasi dari pemerintah daerah Kotamadya Jakarta Pusat
yang berlokasi di Jl. Tanah Abang I no. 1.
KPKD Provinsi didirikan dengan maksud untuk mencatat dan mengatur segala
sesuatu yang berhubungan dengan penerimaan dan pengeluaran keuangan. Sedangkan
untuk KPKD Kotamadya Jakarta Pusat bertugas untuk mencatat segala penerimaan di
wilayah Jakarta Pusat selain itu KPKD juga mengatur anggaran belanja untuk wilayah
Jakarta Pusat. KPKD bertanggung jawab secara teknis adminsitratif maupun
operasional. Secara teknis administratif berarti KPKD Kotamadya Jakarta Pusat
membuat laporan penerimaan harian kepada KPKD Provinsi sedangkan secara
operasional berarti KPKD membuat laporan kinerja harian kepada Walikotamadya
Jakarta Pusat.
Untuk beberapa tahun terakhir ini, KPKD mulai mengaplikasikan sistem
informasi yang terintegrasi untuk mempermudah dan mempercepat kinerja karyawannya
dalam hal memproses data keuangan. Sistem dalam KPKD Kotamadya Jakarta Puasat
terdiri dari Unit Penerimaan Kas (UPK) yang melakukan pencatatan keuangan untuk
dikirim ke KPKD Provinsi guna diproses pada tahap berikutnya.
58
3.1.1 Struktur Organisasi Tempat Penelitian
KEPALA KANTOR
BIDANG ADMINISTRASI PENERIMAAN
BIDANG PERBENDAHARAAN
KPKD KOTAMADYA
KELOMPOK JABATAN
FUNGSIONAL SEKETARIAT
KPKD BALAIKOTA
KANTOR KAS SAMSAT PKB &
BPN-KB
BIDANG PENGENDALIAN KAS
DAN BANK
BIDANG PEMBUKUAN
BIDANG DATA DAN EVALUASI
SUBBID PEN. PAJAK
DAERAH
SUBBID PEN. RETRIBUSI
DAERAH
SUBBID PEN. LABA BUMD &
LAIN-LAIN
SUBBID PEN. PEMERINTAH
PUSAT
SUBID BELANJA BARANG
SUBBID BELANJA
PEMELIHARAAN
SUBBID BELANJA MODAL
SUBBID BELANJA LAINNYA
SUBBID PENGENDALIAN
KAS
SUBBID PENGENDALIAN
BANK
SUBBID PEN. DAN PENGEMBALIAN
POT.SIM
SUBBID KONFIRMASI
SUBBID PEMBUKUAN PENERIMAAN
SUBBID PEMBUKUAN
PENGELUARAN
SUBBIDPEMBUKUAN KAS UMUM
SUBBID PELAPORAN DAN PERHUBUNGAN
SUBBID PENGOLAHAN
DATA &
SUBBID KESISTEMAN
SUBBID PEMANTAUAN & PENGENDALIAN
SUBBID EVALUASI
SUBBAGIAN UMUM
SUBBAGIAN KEUANGAN
SUBBAGIAN KEPEGAWAIAN
SUBBAGIAN PERLENGKAPAN
59
3.1.2 Sub. Organisasi Tempat Penelitian
3.1.3 Job Description
Kepala Kantor Perbendaharaan dan Kas Daerah Kotamadya
1) Mengawasi dan mengurus kinerja karyawan pada KPKD Kotamadya
2) Mempertanggung jawabkan kinerja KPKD Kotamadya berupa
laporan harian yang bersifat teknis administratif kepada Kepala
KPKD Provinsi DKI Jakarta.
3) Bertanggung jawab memberikan laporan operasional KPKD
Kotamadya kepada Walikotamadya yang bersangkutan.
Subbagian Tata Usaha
1) Menyusun rencana kegiatan dan ususlan anggaran.
2) Melaksanakan kegiatan surat menyurat dan kearsipan.
3) Mengatur penyelenggaraan rapat dinas dan keprotokolan.
KPKD KOTAMADYA
SEKSI PENERIMAAN
SEKSI PEMBUKUAN
SEKSI KAS & BANK
SEKSI PERBENDAHARAAN
SUB BAGIAN TATA USAHA
60
4) Menerima dan meneliti kelengkapan persyaratan Surat Permintaan
Pembayaran (SPP) dan Kontrak / Surat Perintah Kerja (SPK).
5) Merekam data Surat Permintaan Pembayaran dan Kontrak / Surat
Perintah Kerja.
6) Memberikan informasi yang berkaitan dengan penyelesaian SPMG.
7) Melaksanakan urusan kepegawaian.
8) Melaksanakan urusan keuangan.
9) Melaksanakan urusan perlengkapan kantor dan kerumahtanggaan.
10) Menyiapakan dan menyampaikan laporan kegiatan.
Seksi Penerimaan
1) Melaksanakan penerimaan dan penyetoran uang tunai dan atau giral
sebagai penerimaan pendapatan Daerah dan penyimpanan surat-surat
berharga.
2) Menerima dan meneliti bukti penerimaan, Kredit Nota, Rekening
koran dan setoran potongan SPM giro yang menjadi hak Daerah.
3) Mengembalikan Giro Bilyet/Cheque yang ditolak oleh bank.
4) Memvalidasi tanda bukti penerimaan.
5) Mencatat seluruh penerimaan pendapatan Daerah harian.
6) Membuat laporan penerimaan dan penyetoran pendapatan Daerah.
Seksi Pembukuan
1) Menelti bukti-bukti penerimaan dan pengeluaran daerah.
2) Mencatat peneriamaan dan pengeluaran daerah.
61
3) Menyimpan bukti-bukti penerimaan dan pengeluaran daerah.
4) Menyusun peneriamaan dan pengeluaran daerah.
5) Melakukan konfirmasi penerimaan dan penyetoran pendapatan
Daerah dengan unit yang terkait.
Seksi Kas dan Bank
1) Melaksanakan penerbitan, pengesahan dan penyetoran Giro SPM dan
Giro Bilyet.
2) Melakukan validasi giro pada SPM.
3) Melakukan pencocokan nomor rekening bank pada Giro SPM dengan
SPP.
4) Melakuan rekonsiliasi penerimaan dan pengeluaran.
5) Memantau dan melaporkan saldo rekening pengeluaran.
6) Menyusun laporan harian transaksi dengan bank.
Seksi perbendaharaan
1) Melakukan penelaahan setiap Dokomen Surat Pembyaran dan Kontrak
/SPK.
2) Melakukan Pengujian keabsahan setiap dokumen Surat Permintaan
Pembayaran.
3) Menerbitkan Surat Penolakan bagi SPP yang tidak memeuhi syarat.
4) Mencatat setiap permintaan pembayaran pada Kartu Kendali.
5) Menerbitkan dan mengesahkan SPM Giro sesuai dengan
kewenangannya .
62
6) Membuat daftar penguji SPM Giro yang telah disahkan.
7) Membuat laporan pengeluaran pengisian Kas dan Beben Tetap.
3.1.4 Tayangan Sistem Informasi yang akan diteliti
Gambar 3.1 Gambar Layar Login
Sebelum user menggunakan Sistem Informasi Kuangan untuk
penerimaan daerah ini, mereka terlebih dahulu harus melakukan log-in. di dalam
halaman log-in tersebut user harus mengisi username, userid dan mesinid.
Setelah mengisi halaman log-in, user harus menekan tombol “Login” sekali
untuk masuk ke sistemnya.
63
Gambar 3.2 Proses Data Penerimaan
Setelah user melakukan log-in maka tampilan Menu Utama pada KPKD
bisa bisa diakses. Tanda [+] dalam menu utama ini pada bagian Proses Data
Penerimaan terdiri dari Pajak, Pajak Data Berulang, Hasil PMD, Lain-lain PAD,
Dana Perimbangan, Lain Pend. Yang Sah, Pembiayaan, KIR.
64
Gambar 3.3 Gambar Tampilan Input Pajak
Pada tampilan layar Input Data Penerimaan Pajak ini digunakan untuk
melihat dan juga mengecek data penerimaan dari pajak.
Didalamnya terdapat tampilan untuk menginput-input Data Penerimaan
Pajak, antara lain yang harus di-input Jenis Pajak, Suku Dinas Penerima, SKPD
No., Nama WP, Alamat WP, Cara Bayar, NB, NPWPO/NPPD, Tahun Pajak,
Bulan Pajak, Catatan dan Rupiah.
65
Gambar 3.4 Tampilan Input Retribusi
Pada tampilan layar Input Data Penerimaan Retribusi ini digunakan untuk
melihat dan juga mengecek data penerimaan dari retribusi.
Didalamnya terdapat tampilan untuk menginput-input Data Penerimaan
Retribusi, antara lain yang harus di-input Unit Penerima, Suku Dinas Penerima,
STS No., Nama WR, Alamat WR, Cara Bayar, No. Validasi, No. Mesin, Tahun
Fiscal, Catatan dan Total.
66
Gambar 3.5 Tampilan Input PMD
Pada tampilan layar Input PMD ini digunakan untuk melihat dan juga
mengecek data penerimaan dari PMD
Didalamnya terdapat tampilan untuk menginput-input Data Penerimaan
PMD, antara lain yang harus di-input Unit Penerima, STS No., Nama
Perusahaan, Alamat Perusahaan, Cara Bayar, No. Validasi, No. Mesin, Tahun
Fiscal, Catatan dan Total.
67
Gambar 3.6 Tampilan Input Lain Lain PAD
Pada tampilan layar Input Data Penerimaan Lain Lain PAD digunakan
untuk melihat dan juga mengecek data penerimaan dari Lain Lain PAD
Didalamnya terdapat tampilan untuk menginput-input Data Penerimaan
PAD, antara lain yang harus di-input Lain PAD, Unit Penyetor, STS No., Nama
Penyetor, Alamat Penyetor, Cara Bayar, No. Validasi, No. Mesin, Tahun Fiscal,
Catatan dan Total.
68
Gambar 3.7 Tampilan Input Dana Perimbangan
Pada tampilan layar Input Data Penerimaan Dana Perimbangan ini
digunakan untuk melihat dan juga mengecek data penerimaan dari Dana
Perimbangan
Didalamnya terdapat tampilan untuk menginput-input Data Perimbangan,
antara lain yang harus di-input Sumber Dana, Unit Penerima, STS No., Nama
Penyetor, Alamat Penyetor, Cara Bayar, No. Validasi, No. Mesin, Tahun Fiscal,
Catatan dan Total.
69
Gambar 3.8 Tampilan Input Pendapatan Yang Sah
Pada tampilan layar Input Lain-Lain Pendapatan Yang Sah ini digunakan
untuk melihat dan juga mengecek data penerimaan dari Pendapatan Yang Sah
Didalamnya terdapat tampilan untuk menginput-input Pendapatan Yang
Sah, antara lain yang harus di-input Sumber Dana, Unit Penerima, STS No.,
Nama Penyetor, Alamat Penyetor, Cara Bayar, No. Validasi, No. Mesin, Tahun
Fiscal, Catatan dan Total.
70
Gambar 3.9 Tampilan Input Pembiayaan
Pada tampilan layar Input Data Penerimaan Pembiayaan ini digunakan
untuk melihat dan juga mengecek data penerimaan dari Pembiayaan
Didalamnya terdapat tampilan untuk meng-input Pembiayaan, antara lain
yang harus di-input Sumber Dana, Unit Penerima, STS No., Nama Penyetor,
Alamat Penyetor, Cara Bayar, No. Validasi, No. Mesin, Tahun Fiscal, Catatan
dan Total.
71
Gambar 3.10 Tampilan Input Uji Kendaraan Bermotor
Pada tampilan layar Input Data Penerimaan Uji Kendaraan Bermotor ini
digunakan untuk melihat dan juga mengecek data penerimaan dari Uji
Kendaraan Bermotor.
Didalamnya terdapat tampilan untuk meng-input Uji Kendaran Bermotor,
antara lain yang harus di-input No. Uji, Nama WR, Alamat WR, Cara Bayar, No.
Polisi, No. Validasi, No. Mesin, Tahun Fiscal, Catatan dan Total
72
3.2 Metodologi Penelitian
Menurut Prof. Dr. Sugiyono (2004, p1), metodologi penelitian adalah
cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. cara
ilmiah berarti kegiatan penelitian itu bedasarkan pada ciri–ciri keilmuan yaitu
rasional, empiris dan sistematis.
Rasional berarti kegiatan penelitian itu dilakukan dengan cara–cara yang
masuk akal, sehingga terjangkau oleh penalaran manusia.
Empiris berarti cara–cara yang dilakukan dapat diamati oleh indera
manusia, sehingga orang lain dapat mengamati dan mengetahui cara–cara yang
digunakan. Data yang diperoleh melalui penelitian itu adalah data empiris
(teramati) yang mempunyai kriteria tertentu yaitu valid. Valid menunjukkan
derajat ketepatan antara data yang sesungguhnya pada objek dengan data yang
dikumpulkan oleh peneliti.
Sistematis artinya proses yang digunakan dalam penelitian menggunakan
langkah–langkah tertentu yang bersifat logis.
Menurut Dr. Nur Indriantoro, M.Sc.,Akuntan dan Drs. Bambang
Supomo, M.Si. Akuntan (1999,p3) menyatakan bahwa metode–metode
penelitian merupakan salah satu dari 3 faktor yang merupakan karakteristik dari
penelitian yaitu (1) Tujuan penelitian, (2) Metode-metode penelitian,
(3)Hubungan penelitian dengan ilmu, dimana metodologi penelitian berisi
pengetahuan yang mengkaji ketentuan–ketentuan mengenai metode–metode
yang digunakan dalam penelitian.
73
3.2.1 Waktu & Tempat Penelitian
Survey penelitian dilakukan pada karyawan KPKD Kotamadya Jakarta
Pusat bagian penerimaan sebagai pengguna Sistem Informasi Keuangan, Jalan
Tanah Abang I no. 1, Jakarta Pusat yang dilaksanakkan pada bulan September
2006 sampai dengan bulan November 2006.
3.2.2 Konstelasi Variabel Penelitian
Penelitian ini terdiri dari 2 variabel, yaitu Efektivitas Sistem Informasi
Keuangan yang merupakan variabel bebas dan Kepuasan User sebagai variabel
terikat.
Hubungan antara 2 variabel tersebut dapat dilihat pada gambar dibawah ini :
Gambar 3.11 Konstelasi Variabel Penelitian
Keterangan :
X Efektivitas Sistem Informasi Keuangan
Y Kepuasan user
X Y
VARIABEL BEBAS VARIABEL TERIKAT
74
3.2.3 Definisi Operasional
3.2.3.1 Variabel Efektivitas Sistem Informasi Keuangan (X)
Definisi Operasional Efektivitas Sistem Informasi Keuangan
adalah nilai yang diperoleh dari Efektivitas Sistem Informasi Keuangan
dari hasil pengisian instrumen yang meliputi indikator tujuan, input,
proses, output dan meliputi dimensi 1. Relevant dengan indikator
berguna, 2.Accuracy (akurat) dengan indikator lengkap, benar dan aman,
(3) Timely (tepat waktu) dengan indikator tepat waktu
Instrumen pada indikator disusun dengan kategori yang berbeda
yaitu Sangat Setuju (SS) berbobot 5, Setuju (S) berbobot 4, Ragu–ragu
(RR) berbobot 3, Tidak Setuju (TS) berbobot 2, dan Sangat Tidak Setuju
(STS) berbobot 1.
3.2.3.2 Variabel Kepuasan User (Y)
Definisi Operasional Kepuasan User adalah nilai yang diperoleh
dari hasil pengisian instrumen Kepuasan User oleh para karyawan KPKD
bagian penerimaan yang telah menggunakan sistem informasi keuangan
ini. Pengukuran ini meliputi dimensi 1. Memenuhi Harapan dengan
indikator harapan, 2. Estetika Tampilan dengan indikator tampilan 3.
Intuisi dan mengurangi waktu pembelajaran, memberikan keyamanan
dan percaya diri dalam jangka panjang dengan indikator kenyamanan
dan kemudahan
Instrumen pada indikator disusun dengan kategori yang berbeda
yaitu Sangat Setuju (SS) berbobot 5, Setuju (S) berbobot 4, Ragu–ragu
75
(RR) berbobot 3, Tidak Setuju (TS) berbobot 2 dan Sangat Tidak Setuju
(STS) berbobot 1.
3.2.4 Populasi dan Sampel
3.2.4.1 Populasi
Populasi dari penelitian ini adalah Karyawan KPKD Kotamadya
Jakarta Pusat bagian penerimaan yang telah menggunakan sistem
informasi keuangan ini. Berdasarkan data yang diperoleh populasi secara
keseluruhan berjumlah 50 orang.
3.2.4.2 Sampel
Sampel Penelitian ini adalah karyawan KPKD Kotamadya Jakarta
Pusat bagian penerimaan yang telah menggunakan sistem informasi
keuangan. Sampel diambil dari populasi dengan menggunakan teknik
pengambilan sampel berdasarkan tabel dari buku Metodologi Penelitian
Bisnis karangan Sugiyono hal 81, yaitu sebesar 44 responden dan sisanya
diambil untuk di ujicoba, dengan menggunakan Simple Random Sampling
yang terdapat pada teknik Probability Sampling.
3.2.5 Pengujian Instrumen Penelitian
Setiap penelitian memerlukan instrumen penelitian yang
digunakan untuk mengukur variabel penelitian. Instrumen penelitian yang
76
dipakai dalam penelitian ini ada 2 yaitu instrumen Efektivitas Sistem
Informasi Keuangan dan instrumen Kepuasan User.
Langkah awal yang harus dilakukan adalah mengadakan
pengujian validitas butir dan reliabilitas terhadap kuesioner, dengan
menggunakan 6 responden yang dipilih secara acak. Kedua instrumen
penelitian dikalibrasi dengan memakai uji validitas butir dan koefisien
reliabilitas. Untuk validitas butir dihitung dengan menggunakan koefisien
Product Moment Pearson. Koefisien reliabilitas instrumen dihitung
dengan menggunakan Alpha Cronbach.
3.2.5.1 Uji Validitas Butir Penelitian
Instrumen yang diuji coba dianalisis dengan tujuan menyeleksi
butir–butir yang valid, handal dan komunikatif untuk semua responden
serta menginformasikan butir–butir mana saja dari butir–butir yang
disediakan dapat mewakili dari variabel yang diukur.
Validitas instrumen diuji dengan menggunakan koefisien korelasi
antara skor butir soal dengan skor total (r hitung) yang terdapat pada
lampiran. Hasil pengujian validitas dan reliabilitas kemudian akan
dibandingkan dengan r tabel, dimana tingkat signifikasi 5% (0.05)
diperoleh angka 0.811
Dasar pengambilan keputusan pada uji validitas adalah
• Jika r dihitung positif, serta r hitung > r tabel, maka butir atau
variabel tersebut valid.
77
• Jika r dihitung negatif, serta r hitung < r tabek, maka butir atau
variabel tersebut tidak valid (drop).
Dari analisis instrumen yang ada, diperoleh 18 butir yang valid
untuk variabel Efektivitas Sistem Informasi Keuangan dan 8 butir yang
valid untuk Kepuasan User.
3.2.5.2 Uji Reliabilitas Butir Penelitian
Koefisien reliabilitas instrumen dimaksud untuk melihat
konsistensi kehandalan jawaban yang diberikan oleh responden dan
dianalisis dengan menggunakan “Alpha Cronbach” Uji reliabilitas
bertujuan untuk menguji apakah instrumen yang ada dapat dianggap
reliabel, yang artinya instrumen yang ada bila digunakan untuk mengukur
obyek yang sama berkali–kali akan menghasilkan data yang sama.
Cara ini dipilih dan dianggap sesuai karena instrumen disusun
untuk menggali efektivitas sistem informasi keuangan maupun kepuasan
user¸ sehingga seluruh butir dianggap mengukur konsep yang sama.
Perhitungan koefisien reliabilitas instrumen dilakukan setelah pengujian
validitas dengan membuang butir-butir instrumen yang tidak valid.
Koefisien reliabilitas variabel Efektivitas Sistem Informasi
Keuangan dengan n sebanyak 18, besaran koefisien reliabilitas 0.979
menunjukkan reliabilitasnya sangat erat yang berarti persepsi dari setiap
orang yang membaca kuesioner itu hampir sama, sedangkan Kepuasan
User dengan n sebanyak 8, besaran koefisien reliabilitas 0.963
menunjukkan reliabilitasnya juga sangat erat yang berarti persepsi dari
setiap orang yang membaca kuesioner itu hampir sama. Perhitungan
78
koefisien reliabilitas instrumen dilakukan setelah pengujian validitas
dengan membuang butir–butir instrumen yang tidak valid.
3.2.6 Tabel Kisi – Kisi Sebaran Butir Instrumen
Tabel 3.1 Tabel Kisi – kisi Sebaran Butir Instrumen
3.2.7 Metode Pengumpulan Data
Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini adalah data mengenai
Efektivitas Sistem Informasi Keuangan, Kepuasan User serta latar belakang
responden mencakup jenis kelamin, usia, pendidikan dan lama bekerja pada
KPKD Kotamadya Jakarta Pusat.
Metode yang dipakai dalam penelitian ini adalah metode survey dengan
menggunakan teknik korelasional. Dalam mengumpulkan data atau informasi
yang diperlukan, penulis menggunakan teknik korelasional yang dilakukan
dengan cara pembagian kuesioner kepada karyawan KPKD Kotamadya Jakarta
Pusat bagian penerimaan yang menggunakan Efektivitas Sistem Informasi
Keuangan.
No Variabel Sebaran Butir Total
Sebelum Uji Coba Setelah Uji Coba Sebelum Uji Coba
Setelah Uji Coba
1 Efektivitas Sistem 1,2,3,4,5,6,7,8,9,10 1,2,4,5,6,7,8,9,10
Informasi 11,12,13,14,15,16, 11,12,13,14,15,16, 19 18 Keuangan 17,18,19 17,18,19
2 Kepuasan User 1,2,3,4,5,6,7,8 1,2,3,4,5,6,7,8 8 8
JUMLAH 27 26
79
Sedangkan latar belakang responden bertujuan untuk mengetahui
karakteristik responden dalam kaitannya dengan pengisian instrumen. Seluruh
data ini diperoleh dengan cara menyebarkan instrumen kepada responden yaitu
karyawan KPKD Kotamadya Jakarta Pusat bagian penerimaan yang
menggunakan Efektivitas Sistem Informasi Keuangan sebagai sampel dalam
penelitian ini.
Setiap variabel di penelitian ini dikembangkan aspek indikatornya
sebagai dasar dalam menyusun kisi-kisi. Sebelumnya instrumen diuji coba
dahulu sebelum digunakan dalam penelitian. Pengujian instrumen tersebut
dilakukan untuk mengetahui tingkat validitas dan reliabilitasnya. Butir-butir yang
tidak valid dibuang dan tidak digunakan sebagai alat pengukuran dalam
penelitian ini.
3.2.8 Metode Pengolahan Data
Data yang telah terkumpul dari kuesioner yang terdiri dari dua perangkat
instrumen yaitu : kuesioner Efektivitas Sistem Informasi Keuangan dan
Kepuasan User, selanjutnya diolah dengan menggunakan perhitungan secara
manual, Microsoft Excel, dan program SPSS (Statistical Package for The Social
Science) ver 13.0 for Windows 2003.
80
3.2.9 Metode Analisis Data
Data yang telah terkumpul dalam penelitian akan dianalisis dengan
menggunakan teknik statistika, baik statistika deskriptif maupun inferensial.
Statistika deskriptif digunakan untuk menyajikan data masing-masing variabel
penelitian secara tunggal yaitu variabel efektivitas sistem informasi keuangan
dan variabel kepuasan user. Sedangkan statistika inferensial digunakan untuk
menguji hipotesis penelitian.
Statistika deskriptif yang digunakan adalah ukuran gejala pusat yang
terdiri dari rata-rata, median, modus dan ukuran penyebaran atau variabelitas
dengan menggunakan standar deviasi dan rentang skor selain ukuran gejala pusat
dan ukuran penyebaran untuk keperluan penyajian data, digunakan juga tabel
frekuensi dan grafik yaitu histogram. Penyajian data masing-masing variabel
penelitian dilakukan dengan menyajikan rata-rata dan standar deviasi, median,
modus, skor minimum dan skor maksimum, rentang skor, tabel frekuensi dan
histogram.
Statistika inferensial yang digunakan untuk menguji hipotesis penelitian
adalah analisis regresi dan korelasi sederhana. Sebelum menguji hipotesis
dengan menggunakan analisis regresi dan korelasi sederhana, terlebih dahulu
dilakukan pengujian persyaratan analisis, yaitu normalitas populasi (uji Liliefors)
dan uji homogenitas (uji Barlett).
Penelitian ini menggunakan statistik parametris, karena sampel
diambil dari populasi. Statistik parametris digunakan untuk menguji
parameter populasi melalui statistik, atau menguji ukuran populasi melalui
data sampel. Dalam statistik, pengujian parameter melalui statistik (data sampel)
81
tersebut dinamakan uji hipotesis statistik. Oleh karena itu penelitian yang
berhipotesis statistik adalah penelitian yang menggunakan sampel. Statistik
parametris kebanyakan digunakan untuk menganalisis data interval dan rasio.dan
statistik parametris memerlukan terpenuhi banyak asumsi. Asumsi yang utama
adalah data yang akan dianalisis harus berdistribusi normal. Selanjutnya
dalam penggunaan salah satu test mengharuskan data homogen, dalam regresi
harus terpenuhi asumsi linieritas dan signifikansi.