BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Doc/Bab4/2010-1-00431- mn bab...
Transcript of BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Doc/Bab4/2010-1-00431- mn bab...
56
BAB 4
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Ipeka Tomang
4.1.1 Sejarah Ipeka Tomang
Gagasan mendirikan sekolah Kristen IPEKA dipelopori oleh Pdt. DR. William
Hodaviah Hosanna yang mendapat dukungan dari majelis Gereja Kristus Jemaat
Mangga Besar (Gereja Kristus Kuo Yu Thang). Gagasan tersebut tercetus karena
gerakan Tuhan yang cukup jelas kepada hamba-Nya ini. ”Melalui partisipasi dalam
dunia pendidikan akan meluaskan Kerjaan Tuhan, mengabdi kepada nusa dan
bangsa, serta menyiapkan sarana pelayanan yang baik bagi anak-anak anggota
jemaat.” Visi inilah yang menjadi benih “benih kecil biji sesawi” untuk mendirikan
sekolah Kristen IPEKA pada waktu itu.
Setelah melalui pergumulan yang panjang dalam mencari pimpinan Tuhan,
pada tahun 1976 Tuhan mengirim G.I. Lois Koerniawati dari Surabaya, yang juga
memilik i v isi yang sama dengan Gereja Kristus Jemaat Mangga Besar untuk
mendirikan sekolah yang berlandaskan iman Kristen.
Dengan fasilitas yang sangat sederhana namun dengan visi dan pimpinan
Tuhan yang jelas, maka pada tanggal 5 Mei 1978, dibentuklah Yayasan Iman
Pengharapan dan Kasih (IPEKA) di Jakarta dihadapan Notaris Henk Limanow dengan
akta no. 11.
Persiapan pendirian sekolah terus dilakukan mulai dari pencarian lokasi,
tenaga pengajar termasuk penggalangan dana yang mengikutsertakan jemaat
Gereja Kristus Jemaat Mangga Besar, yang akhirnya pada pertengahan tahun 1979
sekolah kristen IPEKA Tomang membuka kelas untuk taman kanak-kanak, yang pada
57
saat itu masih menggunakan bangunan yang sederhana, jumlah murid hampir
mencapai 100 orang dengan 4 orang guru sebagai pengajar termasuk G.I. Lois
Koerniawati yang menjabat sebagai guru agama sekaligus kepala sekolah pada
waktu itu.
Awal tahun 1981 kegiatan sekolah kristen IPEKA menggunakan gedung
permanen di Komplek Perumahan Green Ville menempati blok SD. Kemudian pada
bulan Agustus 1988, Yayasan IPEKA membangun sekolah kristen IPEKA yang
menempati blok D untuk kegiatan belajar siswa SLTP, yang dilanjutkan dengan
pembangunan gedung untuk SMU pada tahun 1999. Sekolah yang menempati blok
SD dikenal dengan nama Sekolah Kristen IPEKA TOMANG I, sedangkan sekolah yang
menempati blok D dikenal dengan nama Sekolah Kristen IPEKA TOMANG II.
Bulan Juni 1984, Yayasan IPEKA membuka kelas taman kanak-kanak di
wilayah pluit. Pada awalnya sekolah meminjam bangunan gedung disamping pos
Gereja Kristus Jemaat Mangga Besar Rayon II Pluit sebagai ruang kelas, tahun
berikutnya dengan membuka kelas Sekolah Dasar.
Tahun 1988, Yayasan IPEKA membangun gedung sekolah di jalan Pluit
Timur, Jakarta Utara. Pembangunan tahap pertama selesai pada tahun 1989
selanjutnya dipakai untuk kegiatan belajar siswa taman kanak-kanak dan sekolah
dasar kristen IPEKA Pluit yang pada akhirnya juga menyediakan jenjang pendidikan
untuk Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama (SLTP).
Tahun 1984-1985, atas anugerah Tuhan pembelian lahan dan pembangunan
di komplek perumahan Sunter Agung Podomoro dapat dilaksanakan. Tahun 1966
dibuka kelas untuk Taman Kanak-Kanak dan dilanjutkan dengan jenjang Sekolah
Dasar pada tahun berikutnya. Kepercayaan masyarakat sekitar terhadap Sekolah
Kristen IPEKA Sunter semakin besar dan berdasarkan permintaan orang tua murid
maka jenjang SLTP dibuka pada lokasi yang sama.
58
Pengembangan pendidikan Sekolah Kristen IPEKA kemudian dilanjutkan ke
wilayah Perumahan Puri Indah, pada tahun 1990 pembelian tanah dilakukan dan
pada tahun 1994, Sekolah Kristen IPEKA Puri sudah siap digunakan untuk kegiatan
belajar dengan membuka kelas taman kanak-kanak kemudian diikuti dengan Sekolah
Dasar dan Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama.
Tahun 1966, Yayasan IPEKA mengembangkan sayap ke wilayah Bekasi,
tepatnya di perumahan Kota Legenda dengan membeli sebidang tanah di komplek
perumahan tersebut. Mengingat situasi dan kondisi yang belum memungkinkan,
pembangunan gedung sekolah belum dapat dilaksanakan, namun demikian kegiatan
belajar tetap dilakukan dengan menempati lokasi bekas kantor proyek yang ditata
kembali ruangnya menjadi ruang kelas yang layak pakai.
Pada tahun 1997 sekolah kristen IPEKA Kota Legenda mulai membuka kelas
taman kanak-kanak dan dilanjutkan dengan Sekolah Dasar.
Untuk Mengantisipasi perkembangan dan tuntutan zaman yang demikian
cepat dalam menyongsong era globalisasi pada millenium ketiga, maka pada tahun
1999 Yayasan IPEKA membuka jenjang pendidikan Sekolah Lanjutan Tingkat
Pertama dan Sekolah Menengah Umum di kawasan Puri Indah dikenal dengan nama
IPEKA High. Menggunakan dua bahasa pengantar (Bahasa Indonesia dan Bahasa
Inggris) dan menawarkan “dual curriculums” yaitu kurikulum Indonesia dan
kurikulum higher school certificate (HSC) dari Departemen Pendidikan New South
Wales yang bertanggung jawab dalam bidang kurikulum dan ujian HSC. IPEKA High
bekerja sama dengan 2 sekolah terkemuka di Australia dan Mendapat dukungan
penuh dari Scots College, yaitu sekolah presbyterian putra terkemuka dengan
fasilitas terlengkap di Sydney yang berdiri sejak tahun 1893 dan St. Catherine’s
School, yaitu sekolah putri tertua di Sydney yang didirikan pada tahun 1856 dikenal
dengan prestasi akademisnya.
59
4.1.2 Profil Ipeka Tomang
Sekolah Ipeka Tomang merupakan SMA Plus Standar Nasional sejak tahun
2005, sesuai dengan surat keputusan Diknas Jakarta nomor 206a/2004 tanggal 11
November 2004. Sekolah ini menyandang akreditasi A dengan nilai 97,15 yang
berlaku sampai dengan tahun 2011/2012.
Visi dari Ipeka Tomang adalah menjadi lembaga pendidikan kristen unggulan
yang menyatakan kristus sebagai sumber hikmat dan pengetahuan. Sedangkan misi
dari Ipeka Tomang adalah mendidik siswa secara utuh berlandaskan nilai kristiani.
Kurikulum yang dikembangkan untuk kelas X, XI, dan XII berdasarkan kurikulum
berbasis kompetensi / kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP). Potensi siswa
dioptimalkan sedemikian rupa tidak hanya aspek pengetahuan saja (knowledge)
tetapi juga keterampilan (skill) dan sikap (attitude).
Ipeka Tomang menerapkan peraturan-peraturan kepada siswa/i-nya yang di
sebut dengan Disiplin Sekolah:
1. Tidak boleh terlambat
2. Berpakaian yang sesuai dengan ketentuan
3. Tidak diperbolehkan membawa barang-barang yang tidak ada hubungannya
dengan kegiatan pembelajaran
4. Bertingkah laku sopan sesuai dengan kepribadian dan iman Kristen
5. Pembinaan sesuai dengan Iman Kristiani
Sekolah Ipeka Tomang menerapkan beberapa kualifikasi kepada guru-
gurunya sebagai berikut:
• Minimal lulusan S1 pada bidangnya dan melalui seleksi yang ketat
• Berbagai pelatihan baik di bidang akademis, kepemimpinan, manajemen,
maupun keterampilan yang berhubungan dengan proses pembelajaran
• Pembinaan spiritualitas
60
• Keterlibatan dalam kegiatan siswa
• Total guru S2: 4, S1: 34
4.1.3 Pembinaan akademis dan non-akademis
Pembinaan secara akademis yang diterapkan di Ipeka Tomang adalah:
• Kegiatan ekstra kurikuler
(futsal, volley, basket, tennis meja, teater, bahasa mandarin, disain grafis,
paduan suara, dll)
• Ceramah / lokakarya sesuai kebutuhan
(seminar penjurusan, kemana setelah SMA, persiapan menghadapi ujian
nasional, dll)
• Remedial teaching / enrichment
• Klinik bidang studi
• Pelatihan OSN (Olimpiade Sains Nasional)
Sumber: Ipeka Tomang, 2009
Gambar 4.1 Model Pembelajaran Ipeka Tomang (presentasi di kelas)
61
Sumber: Ipeka Tomang, 2009
Gambar 4.2 Ekstra kurikuler Basket Ipeka Tomang
Pembinaan secara non-akademis di Ipeka Tomang adalah:
• Latihan-latihan kepemimpinan baik melalui kegiatan OSIS maupun program
sekolah
• Kelompok Tumbuh Bersama (KTB) siswa
• Sheperding
• KIR / k lub bidang studi
62
Sumber: Ipeka Tomang, 2009
Gambar 4.3 Kegiatan dalam Kelompok Tumbuh Bersama (KTB) siswa Ipeka Tomang
4.1.4 Program Sekolah
Program sekolah yang dijalankan oleh Ipeka Tomang adalah:
• Renungan pagi
• Kebaktian umum siswa 1x seminggu
• Kebaktian khusus: Natal, Paskah, KKR, dan praise and worship
• Retreat siswa
• KTB (Kelompok Tumbuh Bersama)
• LDK (Latihan Dasar Kepemimpinan) pengurus OSIS
• IPEKA CUP
• MOS (Masa Orientasi Siswa)
• Pertemuan kepala sekolah dengan orang tua
• Tes minat & bakat
• Kebersamaan (tea walk, dll)
• Seminar penjurusan
• Studi lapangan / karya wisata
• Seminar ‘Kemana Setelah SMA’
63
Sumber: Ipeka Tomang, 2009
Gambar 4.4 Studi Lapangan Ipeka Tomang
Sumber: Ipeka Tomang, 2009
Gambar 4.5 Kebaktian siswa Ipeka Tomang
64
4.1.5 Fasilitas Sekolah Ipeka Tomang
Sumber: Ipeka Tomang, 2009
Gambar 4.6 Laboratorium Komputer Ipeka Tomang
Sumber: Ipeka Tomang, 2009
Gambar 4.7 Aula Ipeka Tomang
65
4.1.6 Prestasi Ipeka Tomang
NNoo PPeerrlloommbbaaaann // KKoommppeettiissii PPeennyyeelleennggggaarraa LLiinnggkkuupp KKoommppeettiissii HHaassiill 11 OOSSNN EEkkoonnoommii DDEEPPDDIIKKNNAASS NNaassiioonnaall PPeerraakk 22 LLoommbbaa eekkoonnoommii ppaassaarr mmooddaall BBEEJJ DDKKII JJaakkaarrttaa HHaarraappaann 22 33 MMaatteemmaattiikkaa MMaaxxiimmuuss EEdduuccaattiioonn JJaabboottaabbeekk JJuuaarraa 22 44 KKiimmiiaa MMaaxxiimmuuss EEdduuccaattiioonn JJaabboottaabbeekk JJuuaarraa 22 55 BBhhss IInnggggrriiss GGEENNIIUUZZ EEdduuccaattiioonn DDKKII JJaakkaarrttaa JJuuaarraa 33 66 BBaasskkeett PPuuttrrii DDiiaann HHaarraappaann DDKKII JJaakkaarrttaa JJuuaarraa 11 77 VVoolllleeyy ppuuttrraa DDiiaann HHaarraappaann DDKKII JJaakkaarrttaa JJuuaarraa 11 88 VVoolllleeyy ppuuttrrii BBHHKK DDKKII JJaakkaarrttaa JJuuaarraa 11 1100 BBaasskkeett PPuuttrrii IIPPEEKKAA HHiigghh CCoommppeettiittiioonn DDKKII JJaakkaarrttaa JJuuaarraa 33 1111 BBhhss IInnggggrriiss AAttmmaajjaayyaa SSccrraabbbbllee CCoommppeettiittiioonn DDKKII JJaakkaarrttaa JJuuaarraa 11 1122 BBhhss IInnggggrriiss AAttmmaajjaayyaa SSccrraabbbbllee CCoommppeettiittiioonn DDKKII JJaakkaarrttaa JJuuaarraa 33 1133 BBaasskkeett PPuuttrraa SSMMAAKK 44 CCuupp DDKKII JJaakkaarrttaa JJuuaarraa 22 1144 BBaasskkeett PPuuttrraa SSppllaasshh GGaaddiinngg SSeerrppoonngg CCuupp DDKKII JJaakkaarrttaa JJuuaarraa 11 1155 BBaasskkeett PPuuttrraa TTiiaarraa KKaassiihh CCuupp DDKKII JJaakkaarrttaa JJuuaarraa 22 1166 BBaasskkeett PPuuttrrii TTiiaarraa KKaassiihh CCuupp DDKKII JJaakkaarrttaa JJuuaarraa 22 1177 VVoolllleeyy PPuuttrrii SSppllaasshh GGaaddiinngg SSeerrppoonngg CCuupp DDKKII JJaakkaarrttaa JJuuaarraa 33 1188 BBhhss MMaannddaarriinn BBiinnaa NNuussaannttaarraa DDKKII JJaakkaarrttaa JJuuaarraa 22 1199 VVoolllleeyy PPuuttrrii CChhrriissttoopphhoorruuss CCuupp DDKKII JJaakkaarrttaa JJuuaarraa 33 2200 BBhhss IInnggggrriiss CChhrriissttoopphhoorruuss CCuupp DDKKII JJaakkaarrttaa JJuuaarraa 11 2211 BBhhss IInnggggrriiss CChhrriissttoopphhoorruuss CCuupp DDKKII JJaakkaarrttaa JJuuaarraa 22 2222 VVoolllleeyy PPuuttrraa CChhrriissttoopphhoorruuss CCuupp DDKKII JJaakkaarrttaa JJuuaarraa 22 2233 VVoolllleeyy PPuuttrraa SSaannttoo AAnnddrreeaass SSppoorrtt CCoommppeettiittiioonn DDKKII JJaakkaarrttaa JJuuaarraa 22 2244 BBaasskkeett PPuuttrraa BBiinnaa NNuussaannttaarraa CCuupp DDKKII JJaakkaarrttaa JJuuaarraa 11 2255 BBaasskkeett PPuuttrraa BBiinnaa BBaannggssaa CCuupp DDKKII JJaakkaarrttaa JJuuaarraa 11 2266 VVoolllleeyy PPuuttrrii TTaarraakkaanniittaa CCuupp DDKKII JJaakkaarrttaa JJuuaarraa 22 2277 MMaatteemmaattiikkaa KKoommppeettiissii MMaatteemmaattiikkaa AAttmmaajjaayyaa 22000088 JJaawwaa JJuuaarraa HHaarraappaann 11 2288 BBaasskkeett PPuuttrrii BBiinnaa NNuussaannttaarraa CCuupp DDKKII JJaakkaarrttaa JJuuaarraa 11 2299 BBaasskkeett PPuuttrrii CCaanniissiiuuss CCuupp DDKKII JJaakkaarrttaa JJuuaarraa 33 3300 BBaasskkeett PPuuttrrii DDaarrmmaajjaayyaa CCuupp DDKKII JJaakkaarrttaa JJuuaarraa 11 3311 BBaasskkeett PPuuttrrii VViiaannnneeyy CCuupp DDKKII JJaakkaarrttaa JJuuaarraa 11 3322 BBaasskkeett PPuuttrrii IIIICCSS CCuupp DDKKII JJaakkaarrttaa JJuuaarraa 33 3333 BBaasskkeett PPuuttrrii GGaannddhhii CCuupp DDKKII JJaakkaarrttaa JJuuaarraa 11 3344 BBaasskkeett PPuuttrrii KKeettaappaanngg 22 CCuupp DDKKII JJaakkaarrttaa JJuuaarraa 11 3355 BBaasskkeett PPuuttrrii AAbbddii SSiisswwaa CCuupp DDKKII JJaakkaarrttaa JJuuaarraa 11 3366 IInnjjeecctt BBaanndd IInnddoommiiee NNaassiioonnaall JJuuaarraa 22 3377 BBaasskkeett PPuuttrraa UUnniivveerrssiittaass PPaannccaassiillaa CCuupp DDKKII JJaakkaarrttaa JJuuaarraa 33 3388 BBiioollooggii UUnnttaarr BBiioollooggii && CChheemmiiccaall CCoommppeettiittiioonn DDKKII JJaakkaarrttaa JJuuaarraa 11 3399 BBaasskkeett PPuuttrraa UUkkrriiddaa DDKKII jjaakkaarrttaa JJuuaarraa II 4400 BBaasskkeett ppuuttrrii SSMMAAKK II DDKKII JJaakkaarrttaa JJuuaarraa IIII 4411 BBaasskkeett PPuuttrraa SSPPHH JJuuaarraa II 4422 BBaasskkeett PPuuttrrii SSPPHH JJuuaarraa II 4433 VVoollii PPuuttrraa SSMMAAKK II JJuuaarraa IIII 4444 VVoollii PPuuttrrii SSMMAAKK II JJuuaarraa II
66
4.1.7 Alumni Ipeka Tomang yang berkuliah di NTU
LLiiee SStteepphhaanniiee FFeebbrriiaannttyy ((KKuulliiaahh TThh.. 22000022 -- 22000066))
JJuurruussaann EElleeccttrroonniicc aanndd EElleeccttrriiccaall EEnnggiinneeeerriinngg
LLuulluuss NNTTUU ttaahhuunn 22000066 ((CCuumm LLaauuddee))
SSeekkaarraanngg BBeekkeerrjjaa ddii CChhaatteerreedd SSeemmiiccoonndduuccttoorr CCoommppaannyy ((ppeerruussaahhaaaann
SSiinnggaappoorree))
Dewi Muharyani Cendrawasih
(Kuliah Th. 2003)
Jurusan Computer Engineering
Andre Yusuf (Kuliah Th. 2004)
Jurusan Mechanical and Aerospace Engineering
4.2 Yayasan BPK Penabur
4455 NNeeww RReeaaddiinngg KKeemmuurrnniiaann IIII DDKKII JJaakkaarrttaa JJuuaarraa IIIIII 4466 EEnngglliisshh SSppeeeecchh KKeemmuurrnniiaann IIII DDKKII JJaakkaarrttaa JJuuaarraa II 4477 PPrreesseennttaassii GGOO GGrreeeenn IIPPEEKKAA DDKKII JJaakkaarrttaa JJuuaarraa IIII 4488 DDeessiiggnn GGrraaffiiss GGOO GGrreeeenn IIPPEEKKAA DDKKII JJaakkaarrttaa JJuuaarraa IIIIII 4499 VVoollii PPuuttrrii TTaarrkkii JJuuaarraa IIII 5500 MMaatteemmaattiikkaa TTiiaarraa kkaassiihh JJuuaarraa IIII 5511 MMooddeerrnn DDaannccee TTiiaarraa KKaassiihh HHaarraappaann IIII 5522 BBaasskkeett PPuuttrrii TTiiaarraa KKaassiihh JJuuaarraa II
67
4.2.1 Sejarah Yayasan BPK Penabur
Sejarah Badan Pendidikan Kristen Penabur tidak dapat dilepaskan dari
sejarah Gereja Kristen Indonesia Jawa Barat yang sudah ada sejak zaman
Belanda. Saat bersejarah yang penting dicatat ialah tgl. 19 Juli 1950 sebagai
lahirnya Badan Pendidikan Tionghoa Kie Tok Kauw Hwee Khu Hwee Djawa
Barat (selanjutnya disingkat BP THKTKHKH Jabar) berdasarkan Akte Notaris
H.J.J. Lamers di Bandung yang diwakili oleh calon Notaris Tan Eng Kiam.
Pada tahun 1967, setelah lebih dari 25 tahun sebagai bangsa merdeka, rasa
kebangsaan Indonesia makin menebal, sehingga pembangunan bangsa dan
pembangunan karakter perlu mendapat wujud yang lebih nyata. Nama Badan
Pendidikan yang memakai nama Cina perlu mendapat ganti nama sesuai dengan
keadaan. Lebih-lebih setelah terjadi Gerakan 30 September 1965. Apa yang
dilakukan oleh BAPERKI yang bersifat integratif, sudah tidak sesuai lagi dengan
kegiatan yang dilakukan oleh golongan yang menghendaki asimilatif. Karena itu
dipandang perlu untuk memperbaharui dengan pembuatan akte baru.
Tokoh Oey Giok Tjeng selaku Ketua Yayasan dan Tjiok Tjing Ho sebagai
Sekretaris Yayasan Badan Pendidikan yang lama datang kepada Notaris E. Pondaag
untuk membuat akte baru. Maka pada tanggal 27 Januari 1967 dengan nomor akte
33 berdirilah Yayasan Badan Pendidikan Kristen Djawa Barat yang
berkedudukan di Jakarta. Apa yang terdantum dalam akte pendiriannya, tampak
sekali bahwa sifat badan lama yang masih etnis Cina atas dasar agama Kristen, telah
berubah bersifat nasional Indonesia atas dasar agama yang sama.
Yayasan yang bernama Badan Pendidikan Kristen Djawa Barat
selanjutnya disebut BPK Jabar) didirikan dengan dasar pada kesaktian alk itab dan
bahwa Yesus Kristus adalah Anak Allah dan Juruselamat Dunia. maksud dari yayasan
tersebut adalah untuk membina manusia Indonesia berlandaskan Pancasila, yaitu
68
Dasar Negara Republik Indonesia (Yayasan lahir dalam zaman demokrasi Pancasila).
Sedangkan tujuannya adalah untuk memberi pelayanan Kristen di bidang pendidikan
dan pengajaran dalam arti seluas-luasnya.
Dengan nama BPK Jabar, pengertian wilayah kegiatannya hanya mencakup
wilayah provinsi Jawa Barat saja. pada waktu itu Jakarta masih dianggap seperti
bagian dari Jawa Barat, jadi mengikuti pola pemerintahan Belanda di Indonesia.
Dengan dipilihnya Jakarta sebagai pusat BPK Jabar, peranan Jakarta makin besar
terutama dengan pertimbangan bahwa Departemen Pendidikan dan Kebudayaan
Republik Indonesia berkedudukan di Jakarta. Sehingga segala sesuatu yang
menyangkut pendidikan, penyelesaiannya di Jakarta. Lebih-lebih setelah secara
hukum ditetapkan bahwa Jakarta menjadi ibukota Republik Indonesia (1964), maka
posisi Jakarta sebagai pusat kegiatan BPK Jabar makin mantap.
Dalam kondisi sosial-ekonomi serta komunikasi yang makin membaik, maka
dilakukan perluasan oleh BPK Jabar sampai ke Lampung. Maka didirikanlah sekolah
dibawah BPK Jabar di Bandar Lampung maupun Metro.
Dengan Jakarta yang bukan bagian dari Jawa Barat dan Lampung yang jelas
sebagai salah satu propinsi di luar Jawa dan hanya dipisahkan oleh Selat Sunda dari
Jawa Barat, maka timbullah pemikiran-pemikiran untuk mengubah nama Badan
Pendidikan Kristen Jawa Barat dengan istilah lain.
Melihat kenyataan-kenyatan yang ada serta aktiv itas pengurus dari BPK
Jabar telah nyata sebagaimana dikemukakan dalam pasal 2 dan 3. Agar seluruh
kegiatan yang dilakukan sesuai dengan keadaan baru, maka diperlukan landasan
hukum yang lebih mantap.
Pada hari Selasa tanggal 21 Maret 1989 telah menghadap Notaris
Winanto Wiryomartani, S.H. dua orang pengurus BPK Jabar, yaitu Drs. Djufrie
Natanael Sentana, MBA. selaku Ketua Umum Pengurus Harian dan Drs. Michael
69
Tanok selaku Sekretaris BPK Jabar. Dibuatlah Akte yang bernama Badan
pendidikan Kristen PENABUR (BPK PENABUR) tertanggal 21 Maret 1989
Nomor 121 yang dimuat dalam Berita Negara RI tanggal 5 Mei 1989 No. 36.
BPK PENABUR telah menyebutkan adanya Mukadimah sebagai berikut:
Mengingat bahwa Gereja Kristen Indonesia Jawa Barat yang hidup di dalam
persekutuan dengan Gereja yang kudus dalam mengemban amanat panggilan
pelayanan dan kesaksian tersebut adalah di bidang pendidikan, maka Gereja Kristen
Indonesia Jawa Barat mendirikan dan mengasuh suatu Yayasan Pendidikan Kristen
yang berdasarkan iman Kristen, sesuai dengan kesadaran bahwa pendidikan itu
mengarah kepada pembentukan mansuai seutuhnya. Selanjutnya disebutkan, bahwa
yayasan tersebut berkedudukan di Jakarta dan berdasarkan pancasila dan bertujuan
ikut membentuk manusia Indonesia seutuhnya melalui bidang pendidikan sebagai
perwujudan panggilan pelayanan dan kesaksian Kristen.
4.2.2 Susunan Pengurus BPK Penabur 2006-2010
SUSUNAN PENGURUS BADAN PENDIDIKAN KRISTEN (BPK) PENABUR
MASA PELAYANAN TAHUN 2006-2010
No. Nama Jabatan
1. Ir. Hidajat Lesmana, MT. Ketua Umum
2. Ir. Christian Handoyo Ketua I
3. Ir. Hosea Siswanto Tanutama Ketua II
4. Ir. Hermawan Adipratama Ketua III
5. Drs. Rachmat Daniel Kosasih Sekretaris Umum
6. Drs. Henson, SH, CN, MH. Sekretaris / Legal
7. Ir. Bambang Tjahjono Bendahara Umum
8. Drs. Lukman Sulistya Bendahara
70
9. Ir. Antonius Tanan, MBA., MSc. Anggota
10. Arie Kristyanto Widjaja, B.Sc. Anggota
11. Bertha Maria Sundah, S .Psi. Anggota
12. Ir. Bing Ananta Andimulia Anggota
13. Estherlin S . Wibowo Anggota
14. Ir. J.A. Setijadi Anggota
15. Junus Djunaedi Anggota
16. Kristianto Setiawan, S .Kom. Anggota
17. Dra. Kristinawati Susatio, MM. Anggota
18. Pdt. Matius Tukiran Adi Prawira Anggota
19. Roosliani Setiadi Anggota
20. Ir. Sylvia Wirawati, MT. Anggota
21. Murni Sugih Ketua BPK PENABUR
Bandar Lampung
Anggota Persidangan Pengurus
22. Ir. Beng Sugiharto Ketua BPK PENABUR Bandung
Anggota Persidangan Pengurus
23. Drs. Petrus Djoko Setiono Ketua BPK PENABUR Bogor
Anggota Persidangan Pengurus
24. Drs. Kusnadi, SH, MH. Ketua BPK PENABUR Cianjur
Anggota Persidangan Pengurus
25. Ir. Baskoro Ngapon Ketua BPK PENABUR Cicurug
Anggota Persidangan Pengurus
26. Ir. Arda Rahardja Lukitobudi, M.Eng Ketua BPK PENABUR Cimahi
Anggota Persidangan Pengurus
27. Ir. E. Ina K. Setiabudi Ketua BPK PENABUR Cirebon
Anggota Persidangan Pengurus
28. Prajitno Ketua BPK PENABUR Indramayu
Anggota Persidangan Pengurus
29. Ir. Robert Robianto Ketua BPK PENABUR Jakarta
Anggota Persidangan Pengurus
71
30. Piping Hadiyanto Ketua BPK PENABUR Jatibarang
Anggota Persidangan Pengurus
31. Ir. Rico Simanjuntak Ketua BPK PENABUR Metro
Anggota Persidangan Pengurus
32. Didi Elya, SKM Ketua BPK PENABUR
Rengasdengklok
Anggota Persidangan Pengurus
33. Ir. Indra Rachman Tjiptoputro, MM Ketua BPK PENABUR Serang
Anggota Persidangan Pengurus
34. Jones Hinnes Pasaribu Ketua BPK PENABUR Sukabumi
Anggota Persidangan Pengurus
35. Sulaeman Tatang Ketua BPK PENABUR Tasikmalaya
Anggota Persidangan Pengurus
Sumber: http://www.bpkpenabur.or.id/id/about/board, 2009
Gambar 4.8 Susunan pengurus BPK Penabur 2006-2010
72
4.2.3 Mars BPK Penabur
73
Sumber: http://www.bpkpenabur.or.id/id/about/mars, 2009
Gambar 4.9 Mars BPK Penabur
4.3 SMAK 1 BPK Penabur
4.3.1 Profil SMAK 1 BPK Penabur
SMAK 1 BPK Penabur adalah sekolah yang rapih, terstruktur, dan kompetensi
baik, menurut daftar peringkat SMA oleh Departemen Pendidikan setiap tahunnya.
SMAK 1 memberi perhatian lebih kepada kemampuan siswanya dalam bidang
pengetahuan eksak, khususnya matematika dan ilmu pengetahuan alam,
menggunakan kurikulum nasional, yang juga ditunjang oleh fasilitas pendidikannya.
Ini berdasarkan dari v isi dan misi SMAK 1.
Disamping belajar dikelas dan pengembangan potensi siswa melalui
ekstrakurikuler, siswa juga diberi kesempatan untuk mempertajam pengetahuan
mereka. Kesempatan tersebut adalah melalui pengembangan kepribadian sebagai
berikut: Character Building, Science Camp, Tutorial by an Inventors, dll. Terlebih lagi,
SMAK 1 juga mendukung siswa mereka untuk berkompetisi secara regional, nasional,
dan internasional.
Proses pembelajaran ini tidak hanya didukung oleh pengajar yang kompeten,
tapi juga dari lengkapnya fasilitas pendidikan.
Visi dari SMAK 1 BPK Penabur adalah menyediakan sumber daya manusia
dengan kualitas baik dalam pengetahuan dan teknologi menlandaskan nilai-nilai
Kristus. Sedangkan misi dari SMAK 1 BPK Penabur adalah:
o Mempersiapkan penemu masa depan yang mahir dalam pengetahuan dan
teknologi, yang juga kreatif, inovatif, mandiri, proaktif, dan punya keimanan kuat.
o Meningkatkan profesionalitas dari sumber daya pengetahuan yang berguna
untuk pengembangan pendidikan.
74
4.3.2 Kurikulum dan sistem kelulusan
Kurikulum SMAK 1 BPK Penabur adalah berdasarkan kurikulum nasional.
Fakultas pendidikan SMAK 1 memperkaya kurikulum tersebut. Ada 6 semester yang
harus ditempuh oleh siswa/i dalam masa studinya, yaitu 3 tahun.
SMAK 1 seperti sekolah lain, memakai sistem nilai 100. Para siswa
diperingkatkan tiap semester dalam kelas masing-masing, berdasarkan nilai raport
mereka tapi tidak dituliskan dalam raportnya.
4.3.3 Target SMAK 1 BPK Penabur
Berikut ada beberapa target yang dibuat:
• Membuat lingkungan yang kondusif terhadap perkembangan intelektual, sosial,
fisikal, religi, dan psikologis.
• Menjadi SMA terbaik di jakarta.
• Lulusan SMAK 1 dapat diterima di universitas besar, di Indonesia atau luar negeri
(>90% tiap tahun).
• Lulusan SMAK 1 mendapat nilai / penghargaan yang hebat di universitas masing-
masing.
• Mendapat penghargaan dalam International / Asian Olympiads in Mathematics
(IMO / APMO), Physics (IPhO / APhO), Chemistry (IChO), Biology (IBO),
Informatics (IOI), Astronomy (IOAA), English debating, Physic research,
Geography, dan Art and Culture.
• Mendapat penghargaan dalam National Sports Olympiad and National Science
Olympiads in Mathematics, Physics, Chemistry, Biology, Informatics, Astronomy,
Geography and Economics.
4.3.4 Fasilitas Pendidikan
75
Fasilitas yang ada di SMAK 1 BPK Penabur adalah:
• 25 ruang kelas dilengkapi dengan AC yang terdiri dari 24 kelas reguler dan 1
kelas internasional.
• Lab komputer (1 siswa 1 komputer)
• Perpustakaaan (tersedia fasilitas internet)
• Lab pengetahuan (Fisika, Kimia, Biologi, Bahasa, dan akuntansi)
• Aula multifungsi
• Kantin
• Fasilitas olahraga (sepakbola, basket, voli, bulutangkis, tenis meja, dan fitness)
• Ruang audio/visual
• Rumah hijau
• Radio sekolah
• Komputer dan LCD proyektor dalam setiap ruang kelas
• Ruang konseling
• Ruang kesenian (kelas vokal, instrumen musik, menggambar, dan menari)
• Ruang OSIS
• UKS (Unit Kesehatan Sekolah)
• Ruang ibadah (Chapel)
• Auditorium
• Ruang penghargaan / prestasi siswa/i
4.3.5 Program studi SMAK 1 BPK Penabur
Program pendidikan di SMAK 1 BPK Penabur adalah:
• Retreat, studytour, live in, fostery, charity, dll
• Pengajaran oleh penemu internasional / nasional
• Kelas remedial
• Program pengayaan, melalui bimbingan intensif oleh guru, termasuk klub science
76
• Native speaker
• Riset ilmiah
• Science camp, Science fair, kompetisi science Smukiez
• Character building, kunjungan pabrik, SMAK 1 Cup, tur luar negeri
• Pameran pendidikan, grup ponsel orang tua murid, k lub karir
4.3.6 Prestasi SMAK 1 BPK Penabur
Berikut adalah beberapa prestasi yang diraih di tingkat Asia / Internasional:
NO TAHUN ACARA JUMLAH SISWA PRESTASI
1 1993 International Physics Olympiad (IPhO) 2 1 Honorable
2 1994 International Physics Olympiad (IPhO) 2 -
3 1995 International Physics Olympiad (IPhO) 1 1 Silver
4 2000 Asian Physics Olympiad (APhO) 1 1 Bronze
5 2000 International Physics Olympiad (IPhO) 1 1 Bronze
6 2000 Asia Pacific Mathematics Olympiad (APMO) 1 1 Bronze
7 2000 International Chemistry Olympiad (IChO) 1 1 Honorable
8 2001 International Mathematics Olympiad (IMO) 1 1 Silver
9 2002 Asian Physics Olympiad (APhO) 1 1 Bronze
10 2002 International Physics Olympiad (IPhO) 1 1 Bronze
11 2002 International Informatics (IOI) 1 -
12 2003 Asia Pacific Mathematics Olympiad (APMO) 2 1 Silver
1 Bronze
13 2003 International Mathematics Olympiad (IMO) 2 1 Bronze
1 Honorable
14 2003 International Young Physicist Tournament (IYPT) 1 -
14 2003 World Schools Debating Championship 1 -
16 2004 Asian Informatics Olympic 1 1 Silver
17 2004 International Young Physicist Tournament (IYPT) 2 1 Gold
18 2004 International Physics Olympiad (IPhO) 1 1 Silver
19 2004 International Mathematics Olympiad (IMO) 2 2 Honorable Mention
20 2005 Asia Pacific Mathematics Olympiad (APMO) 2 Honorable Mention
21 2005 South East Asian Mathematics Olympiad (SEAMO) 2 1 Silver
1 Bronze
22 2005 International Mathematics Olympiad (IMO) 2 Bronze
23 2005 International Young Physicist Tournament (IYPT) 1 -
24 2006 International Olympiad on Astronomy and 1 Silver
77
Astrophysics (IOAA)
25 2006 International Zhautykov Olympiad on Mathematics & Physics
1 Physics 1 Mathematics
Bronze Bronze
26 2006 Asian Physics Olympiad (APhO) 2 Honorable Mention 1 Silver
27 2006 The 3rd Thai Astronomy 1 1 Silver
28 2006 International Physics Olympiad (IPhO) 1 Gold & Absolute Winner
29 2006 International Chemistry Olympiad (IChO) 1 Bronze
30 2006 International Biology Olympiad (IBO) 1 Bronze
31 2006 International Olympiad on Astronomy 1 Silver
32
2006 Astronomy Olympiad Euro-Asian (Astronomy Society) 1 Bronze
33
2007 The ministry of Education & Science of Republic of
Kazakhstan
1 Silver
34
2007 Asia Pacific Mathematics Olympiad (APMO)
Korean Mathematical Society
1 Silver
35 2007 Asian Physics Olympiad (APhO) 1 Honorable Mention
36 2007 International Biology Olympiad (IBO) 1 Silver
37 2007 International Mathematics Olympiad (IMO) 1 Silver
38 2007 World Youth Mathematics Intercity Competition 1 Honorable Mention
39 2007 Asian Choir Games 1 Silver
40 2008 Asian Physics Olympiad (AphO) 2 Gold Honorable Mention
41 2008 International Mathematics Olympiad (IMO) 1 Honorable Mention
42 2008 International Olympiad on Astronomy and
Astrophysics (IOAA)
1 Silver
43 2009 International Mathematics Competition (IMC)
1 Silver
44 2009 Zhautykov International Olympiad in Informatics 1 Silver
45 2009 Asian Physics Olympiad (AphO) 2 Gold & Best Experiment
Silver
46 2009 International Mathematics Olympiad (IMO)
2 Bronze
Delegate
47 2009 International Physics Olympiad (IPhO)
2 Silver
Silver
48 2009 International Biology Olympiad (IBO)
1 Bronze
49 2009 International Chemistry Olympiad (IChO) 1 Bronze
78
50 2009 International Olympiad in Informatics (IOI) 1 Silver
4.3.7 Foto-foto SMAK 1 BPK Penabur
Sumber: SMAK 1 BPK Penabur, 2009
Gambar 4.10 Logo SMAK 1 BPK Penabur
Sumber: SMAK 1 BPK Penabur, 2009
Gambar 4.11 Lobby SMAK 1 BPK Penabur
79
Sumber: SMAK 1 BPK Penabur, 2009
Gambar 4.12 Aula SMAK 1 BPK Penabur
Sumber: SMAK 1 BPK Penabur, 2009
Gambar 4.13 Tim SMAK 1 BPK Penabur dalam 21st International Olympiad in Informatics
80
Sumber: SMAK 1 BPK Penabur, 2009
Gambar 4.14 Lab SMAK 1 BPK Penabur
4.4 SMAK 4 BPK Penabur
Didapat dari website resminya, http://www.bpkpenabur.or.id/id/school/smak4jkt,
SMAK 4 BPK Penabur didirikan oleh yayasan Verenigde Christelyeke Scholen dan
diserahterimakan kepada Yayasan BPK Penabur Jakarta pada tanggal 10 Februari 1991.
SMAK 4 BPK Penabur berlokasi di Jakarta Barat, tepatnya di Jalan Surya Sarana, Surya
Gardenia, Kelurahan Kedoya Utara Kecamatan Kebon Jeruk telp. (021) 5806750.
Visinya adalah Menjadi sekolah yang semakin berkualitas dalam Iman, Ilmu, dan
Pelayanan. Dan misinya adalah Melaksanakan segala aktiv itas dan mengembangkan diri
berlandaskan Iman Kristiani. Istilah dalam misinya adalah:
1. Potensi, adalah daya, kemampuan, kekuatan, yang mempunyai kemungkinan untuk
dikembangkan.
2. Peserta didik, adalah anggota masyarakat yang berusaha mengembangkan dirinya
melalui proses pendidikan pada lajur, jenjang, dan jenis pendidikan tertentu. (UURI
no. 2/1989/bab1/ps.1).
3. Optimal, kondisi terbaik yang perlu diciptakan demi tercapainya hasil / prestasi
tertinggi.
4. Pendidikan dan pengajaran, pendidikan adalah proses perubahan sikap dan tata laku
seseorang atau kelompok orang dalam usaha mendewasakan manusia melalui
81
peneladanan hidup yang baik dan benar bercermin kepada Guru Agung Yesus
Kristus. Pengajaran adalah proses mentransfer suatu ilmu.
5. Bermutu, baik (tinggi) mutunya; mempunyai kualitas, bertaraf tinggi. Berdasarkan
nilai-nilai Kristiani, keseluruhan proses dan kegiatan pembelajaran didasarkan pada
nilai-nilai spiritualitas yang diteladankan oleh Yesus Kristus dalam semangat “Servant
Leadership” atau kepemimpinan yang melayani.
Sumber: http://www.bpkpenabur.or.id/id/school/smak4jkt, 2009
Gambar 4.15 Halaman SMAK4 BPK Penabur
82
Sumber: http://www.bpkpenabur.or.id/id/node/1160/view/billboard/kegiatan, 2009
Gambar 4.16 Salah satu acara terakhir yang diadakan oleh SMAK 4
4.4.1 Prestasi SMAK 4 BPK Penabur
Berikut adalah preatasi non akademik siswa SMAK 4 BPK Penabur tahun
ajaran 2000-2001:
No Jenis perlombaaan / pertandingan Tahun Prestasi
83
1 Basket putri TARKI II cup 2000 Juara 2
2 Komute perorangan putri kelas 55-60 kg 2000 Juara 2
3 Futsal putri Central Cup 2000 Juara 2
4 Solo Singing contest 2000 Juara 3
5 Basket putri SMAK 4 cup 2000 Juara 3
6 Basket putra SMA TM cup 2000 Juara 2
7 Karya Ilmiah Remaja (Penabur Jakarta) 2000 Juara 3
8 Basket putri SMAK 1 cup 2000 Juara 2
9 Paduan suara tingkat SLTA (Jubelium 50 tahun) 2000 Juara 3
10 Basket putra SMAK 4 cup 2000 Juara 1
11 Paduan suara tingkat SLTA se-Penabur 2000 Juara 1
12 Basket putra TIM cup 2000 Juara 3
13 Sport test Pelita Harapan 2001 Juara 1
14 Basket putri tingkat Penabur 2001 Juara 3
15 Sepak bola Penabur 2001 Juara 3
16 Pramuka (Raimuna BPK Penabur Jakarta) 2001 Juara umum
17 MD SMAK 4 cup 2001 2001 Juara 2
Berikut adalah prestasi non akademik siswa SMAK 4 BPK Penabur tahun
ajaran 2002-2003:
No Jenis perlombaaan / pertandingan Tahun Prestasi
1 Unili Care competition BPK Penabur Jakarta 2002 Favorit
2 Perawatan keluarga tingkat Wira 2002 Juara 2
3 Bulu Tangkis tunggal putri tingkat SLTA Penabur 2002 Juara 1
4 Cheer Leaders putri tingkat SLTA Penabur 2002 Juara 2
84
5 Basket putri tingkat SLTA Penabur tahun 2002 2002 Juara 2
6 Sepak bola putra tingkat BPK Penabur 2002 2002 Juara 2
7 Lomba perawatan keluarga tingkat Wira 2002 Juara 3
8 Cheer Leaders SMAK 4 cup 2003 Juara 1
9 Cheer Leaders SMAK 4 cup 2003 Favorit
10 Balap karung (PMR tingkat Wira tahun 2003) 2003 Juara 2
11 Kreatifitas pemuda PMR walikota Jak-Bar 2003 Juara 3
12 Basket putra SMAK 1 cup tahun 2003 2003 Juara 3
13 Futsal putri SMAK 4 cup tahun 2003 2003 Juara 2
14 Basket putri SMAK 4 cup tahun 2003 2003 Juara 1
15 Paskibra SMAK 5 cup (Five in Tenth) 2003 Juara 2
16 Cheer Leaders mall Ciputra TB Gramedia 2003 Juara 1
17 Basket putri HUT IPEKA XXV 2003 Juara 3
18 Basket putra SMAK 3 cup tahun 2003 2003 Juara 2
19 Upcies cup III Desember 2003 2003 Juara 2
20 Tenis meja Dynamite Porkiez 2003 2003 Juara 2
21 Bola voli putra tingkat SLTA BPK Penabur 2003 Juara 3
Berikut adalah prestasi non akademik siswa SMAK 4 BPK Penabur tahun
ajaran 2004-2005:
No Jenis perlombaaan / pertandingan Tahun Prestasi
1 Vokal group HUT IPEKA ke 25 2004 Juara 1
2 Turnamen tenis lapangan Atmajaya 2004 Juara 1
3 MD piala Blok M Plaza tahun 2004 2004 Juara 1
4 MD piala bupati Bekasi (kategori koreografi) 2004 Juara 2
85
5 MD piala bupati Bekasi (kategori teknik menari) 2004 Juara 2
6 MD piala bupati Bekasi 2004 Juara 2
7 CC Kepalangmerahan tingkat PMR Wira SMA 53 2004 Juara 3
8 MD Notredam cup 2004 2004 Juara 1
9 Youth Science Jumbara “Indonesian Science
Festival” 2004 Juara 3
10 Vokal group PMR Wira se-Jakarta 2004 Juara 1
11 MD BPK Penabur Jakarta 2004 Juara 2
12 English competition Bina Nusantara 2004 Juara 2
13 Training Mailing Service (TMC) PMR Jak-Bar 2004 Juara 1
14 Pendidikan remaja sebaya PMR Jakarta Barat 2004 Harapan 1
15 Basket putra Pelita 2 cup 2004 Juara 1
16 Futsal Pelita 2 cup 2004 Juara 1
17 MD Untar 2004 Juara 1
18 Sekolah sehat Jakarta Barat 2004 Juara 1
19 Basket putra Vianney cup 2004 Juara 1
20 Tenis meja tunggal putra St Lusia cup 2005 Juara 1
21 Futsal Providentia cup 2005 Juara 1
22 MD Pass Four 2005 Juara 1
23 Basket putri antar SMA Penabur 2005 Juara 3
24 Web design Ipeka High 2005 Juara 3
25 Basket putra Pass Four 2005 Juara 2
26 Basket putri Pass Four 2005 Juara 2
27 Volly putra Pass Four 2005 Juara 2
28 Futsal Pass Four 2005 Juara 2
86
29 Lomba dapur umum Cross Camp Wira Penabur 2005 Juara 1
30 Lomba CC tingkat Wira Cross Camp Penabur 2005 Juara 1
31 Lomba perawatan keluarga Cross Camp Penabur 2005 Juara 2
Berikut adalah prestasi akademis dan non akademis siswa SMAK 4 BPK
Penabur tahun ajaran 2006-2008:
No Jenis perlombaaan / pertandingan Tahun Prestasi
1 Table tennis competition SMAK 7 Penabur 2006 Juara 2
2 Musikalisasi puisi Pelita Harapan 2006 Juara 1
3 Kompetisi ilmiah siswa se-Jabotabek 2006 Juara 1
4 Lomba menulis cerpen Pelita Harapan 2006 Juara 1
5 Voli putri Lustrum VI TarQ 2 2006 Juara 2
6 Science quiz kompetisi ilmiah siswa se-Jabotabek 2006 Juara 2
7 Voli Putri Ketapang 2 cup 2006 Juara 1
8 MD Providentia cup 2 2006 Juara 3
9 Basket putra tingkat SLTA se-Jakarta Barat 2006 Juara 1
10 Lomba karya ilmiah ilmu sosial SMAK Penabur 2006 Juara 2
11 Voli putri Involt 2006 Juara 2
12 Voli putri Bunda Hati Kudus 2006 Juara 3
13 Basket putra SMAK 1 cup 2006 Juara 2
14 Basket 3 on 3 Belarminus Cup 2006 Juara 1
15 Volly putri SMA 78 cup 2006 Juara 3
16 Musikalisasi puisi Pelita Harapan 2007 Juara 1
17 Musikalisasi puisi tingkat nasional Hari Bahasa 2007 Harapan 2
18 Band competition SMAK 1 Penabur 2007 Juara 2
87
19 Musikalisasi puisi SMAK 5 competition 2007 Juara 2
20 Futsal competition SMAK 1 Penabur 2007 Juara 1
21 Basket putra Binus cup 2008 Juara 2
22 Basket putri Binus cup 2008 Juara 2
23 Basket putri SMAK 4 cup 2008 2008 Juara 2
24 Lomba pramuka tingkat Wira Family Care P-7 2008 Juara 3
25 Lomba pramuka tingkat Wira Family Care P-7 2008 Harapan 2
26 Basket putra SMAK 4 cup 2008 2008 Juara 2
27 Basket putri SMAK 1 cup 2008 2008 Juara 2
28 Modern dance UMN World 2008 Juara 2
29 Basket putra SMAK 4 cup 2008 2008 Tim Tersportif
4.5 Uji Validitas dan Reliabilitas
Uji validasi untuk kuesioner ini menggunakan rumus korelasi Pearson Product
Moment dan dibantu dengan program software SPSS 16. Sangat disarankan agar jumlah
responden untuk kuesioner adalah minimal 30 responden. Dengan jumlah itu, distributor nilai
(skor) akan lebih mendekati kurva normal (Sekaran, 2006, p39). Tingkat interval
kepercayaan yang penulis pakai sebesar 95%.
Dasar pengambilan keputusan pada uji validitas ini adalah sebagai berikut
(Laboratorium Manajemen, 2007, p26):
• Setelah hasil diabsolutkan, jika r hasil > r tabel, maka butir atau variabel tersebut
adalah valid.
• Setelah hasil diabsolutkan, jika r hasil < r tabel, maka butir atau variabel tersebut
adalah tidak valid.
88
t tabel (dF+t tabel**2) SQRT
t tabel (dF+t tabel**2) SQRT
Nilai r hasil didapat dari hasil perhitungan korelasi Pearson Product Moment dan nilai r tabel
dari kuesioner ini adalah 0,08, didapat dari rumus:
Hasil uji validatas kuesioner ini adalah sebagai berikut:
Tabel 4.1 Hasil uji validitas kuesioner
Koefisien Keterangan
Pertanyaan1 0,299394886 Valid Pertanyaan2 0,369707409 Valid Pertanyaan3 0,289897933 Valid Pertanyaan4 0,385169554 Valid Pertanyaan5 0,215222246 Valid Pertanyaan6 0,431673257 Valid Pertanyaan7 0,422797493 Valid Pertanyaan8 0,35084129 Valid Pertanyaan9 0,225771673 Valid Pertanyaan10 0,425189605 Valid Pertanyaan11 0,44597497 Valid Pertanyaan12 0,508342306 Valid Pertanyaan13 0,203159033 Valid Pertanyaan14 0,319220254 Valid Pertanyaan15 0,259687093 Valid Pertanyaan16 0,358151202 Valid Pertanyaan17 0,271723816 Valid Pertanyaan18 0,313013039 Valid
Sumber: Hasil pengolahan data, 2009
Dasar pengambilan keputusan pada uji reliabilitas ini adalah sebagai berikut (Laboratorium
Manajemen, 2007, p26):
• Setelah hasil diabsolutkan, jika r alpha > r tabel, maka butir atau variabel tersebut
adalah valid.
• Setelah hasil diabsolutkan, jika r alpha < r tabel, maka butir atau variabel tersebut
adalah tidak valid.
Nilai r hasil didapat dari hasil perhitungan korelasi Pear son Product Moment dan nilai
r tabel dari kuesioner ini adalah 0,08, didapat dari rumus:
89
Hasil uji reliabilitas kuesioner ini adalah sebagai berikut:
Tabel 4.2 Hasil uji reliabilitas kuesioner
Cronbach's Alpha Keterangan 0,751 Reliabel
Sumber: Hasil pengolahan data, 2009
4.6 Analisis terhadap siswa/i SMAK 4 BPK Penabur
4.6.1 Analisis Markov terhadap kuesioner SMAK 4 BPK Penabur
Hasil kuesioner pada periode pertama di SMAK 4 BPK Penabur sebanyak 140
responden didapat bahwa:
• 26 orang memilih Universitas Atma Jaya, dinamakan state 1
• 26 orang memilih Universtas Bina Nusantara, dinamakan state 2
• 58 orang memilih Universitas Pelita Harapan, dinamakan state 3
• 23 orang memilih Universitas Tarumanegara, dinamakan state 4
• 7 orang memilih Universitas trisakti, dinamakan state 5
Probabilitas dari satu orang untuk memilih masing-masing universitas tersebut adalah:
o State 1 – Atma Jaya 26/140 = 0,19 = 19%
o State 2 – Bina Nusantara 26/140 = 0,19 = 19%
o State 3 – Pelita Harapan 58/140 = 0,41 = 41%
o State 4 – Tarumanegara 23/140 = 0,16 = 16%
o State 5 – Trisakti 7/140 = 0,05 = 5%
Jika probabilitas tersebut diletakkan dalam vektor probabilitas state maka akan menjadi:
n(1) = (0,19, 0,19, 0,41, 0,16, 0,05)
dimana:
n(1) = vektor probabilitas state kelima universitas untuk periode 1
n1 = 0,19 = Probabilitas satu orang yang memilih Universitas Atma Jaya, state 1
n2 = 0,19 = Probabilitas satu orang yang memilih Universitas Bina Nusantara, state 2
90
n3 = 0,41 = Probabilitas satu orang yang memilih Universitas Pelita Harapan, state 3
n4 = 0,16 = Probabilitas satu orang yang memilih Universitas Tarumanegara, state 4
n5 = 0,05 = Probabilitas satu orang yang memilih Universitas Trisakti, state 5
Penelitian pada periode kedua menunjukkan adanya perpindahan dari universitas
satu ke universitas lainnya. Sebesar 77% (20 orang) dari pemilih Atma Jaya tetap memilih
Atma Jaya, 3,8% (1 orang) dari pemilih Atma Jaya berpindah ke Bina Nusantara, 7,7% (2
orang) dari pemilih Atma Jaya berpindah ke Pelita Harapan, 11,5% (3 orang) dari pemilih
Atma Jaya berpindah ke Tarumanegara, dan 0% (0 orang) berpindah ke Trisakti.
Untuk siswa/i yang memilih Bina Nusantara, sebesar 73% (19 orang) tetap memilih
Bina Nusantara, 19,2% (5 orang) berpindah memilih Atma Jaya, 7,7% (2 orang) berpindah
ke Pelita Harapan, 0% (0 orang) berpindah ke Tarumanegara, dan 0% (0 orang) berpindah
ke Trisakti.
Untuk siswa/i yang memilih Pelita Harapan, sebesar 77,6% (45 orang) tetap memilih
Pelita Harapan, 5,2% (3 orang) berpindah ke Atma Jaya, 6,9% (4 orang) berpindah ke Bina
Nusantara, 10,3% (6 orang) berpindah ke Tarumanegara, dan 0% (0 orang) berpindah ke
Trisakti.
Untuk siswa/i yang memilih Tarumanegara, sebesar 78,3% (18 orang) tetap memilih
Tarumanegara, 0% (0 orang) berpindah ke Atma Jaya, 0% (0 orang) berpindah ke Bina
Nusantara, 17,4% (4 orang) berpindah ke Pelita Harapan, dan 4,3% (1 orang) berpindah ke
Trisakti.
Untuk siswa/i yang memilih Trisakti, sebesar 57,1% (4 orang) tetap memilih Trisakti,
0% (0 orang) berpindah ke Atma Jaya, 0% (0 orang) berpindah ke Bina Nusantara, 0% (0
orang) berpindah ke Pelita Harapan, dan 42,9% (3 orang) berpindah ke Tarumanegara.
91
0,115
0
0 0 0,429 0,571
0
0 0,174 0,783
0,043
0,052
0,069 0,776 0,103 0
Bina Nusantara #2 0,19
Atma Jaya #1 0,19 0,077
0,038
#3
#2
#1
#4
#5
#3
#2
#1
#4
#5
Pelita Harapan #3 0,41 #3
#2
#1
#4
#5
Tarumanegara #4 0,16 #3
#2
#1
#4
#5
Trisakti #5 0,05 #3
#2
#1
#4
#5
0,01463 = 0,19 (0,077)
0 = 0,19 (0)
0,03648 = 0,19 (0,192)
0,13889 = 0,19 (0,731)
0,01463 = 0,19 (0,077)
0 = 0,19 (0)
0 = 0,19 (0)
0,02132 = 0,41 (0,052)
0,02829 = 0,41 (0,069)
0 = 0,41 (0,103)
0 = 0,41 (0)
0 = 0,16 (0)
0 = 0,16 (0)
0,02784= 0,16 (0,174)
0,12528= 0,16 (0,783)
0 = 0,05 (0)
0 = 0,05 (0)
0 = 0,05 (0)
0,02145= 0,05 (0,429)
0,02855= 0,05 (0,571)
0,77
0
0,1463 = 0,19 (0,77)
0 0,077
0,192
0
0,731
0,02185 = 0,19 (0,0115)
0,00722 = 0,19 (0,038)
0,31816 = 0,41 (0,776)
0,00688 = 0,16 (0,043)
92
Sumber: Hasil pengolahan data, 2009
Gambar 4.17 Diagram pohon pemilihan universitas pada SMAK 4 BPK Penabur
Berdasarkan data yang telah dijelaskan sebelumnya, maka matriks transisi
probabilitasnya akan menjadi seperti yang ada dibawah ini:
0,77 0,04 0,08 0,12 0,00
0,19 0,73 0,08 0,00 0,00
P = 0,05 0,07 0,78 0,10 0,00
0,00 0,00 0,17 0,78 0,04
0,00 0,00 0,00 0,43 0,57
Atma Jaya mewakili state 1, Bina Nusantara state 2, Pelita Harapan state 3,
Tarumanegara state 4, Trisakti state 5. Arti dari probabilitas diatas dapat digambarkan
seperti berikut:
Baris 1
0,77 = P11 = probabilitas pangsa pasar Atma Jaya setelah sebelumnya merupakan
pemilih Atma Jaya
0,04 = P12 = probabilitas pangsa pasar Bina Nusantara setelah sebelumnya
merupakan pemilih Atma Jaya
0,08 = P13 = probabilitas pangsa pasar Pelita Harapan setelah sebelumnya
merupakan pemilih Atma Jaya
0,12 = P14 = probabilitas pangsa pasar Tarumanegara setelah sebelumnya
merupakan pemilih Atma Jaya
0,00 = P15 = probabilitas pangsa pasar Trisakti setelah sebelumnya merupakan
pemilih Atma Jaya
Mempertahankan dan memperoleh
Mempertahankan dan kehilangan
93
Baris 2
0,19 = P21 = probabilitas pangsa pasar Atma Jaya setelah sebelumnya merupakan
pemilih Bina Nusantara
0,73 = P22 = probabilitas pangsa pasar Bina Nusantara setelah sebelumnya
merupakan pemilih Bina Nusantara
0,08 = P23 = probabilitas pangsa pasar Pelita Harapan setelah sebelumnya
merupakan pemilih Bina Nusantara
0,00 = P24 = probabilitas pangsa pasar Tarumanegara setelah sebelumnya
merupakan pemilih Bina Nusantara
0,00 = P25 = probabilitas pangsa pasar Trisakti setelah sebelumnya merupakan
pemilih Bina Nusantara
Baris 3
0,05 = P31 = probabilitas pangsa pasar Atma Jaya setelah sebelumnya merupakan
pemilih Pelita Harapan
0,07 = P32 = probabilitas pangsa pasar Bina Nusantara setelah sebelumnya
merupakan pemilih Pelita Harapan
0,78 = P33 = probabilitas pangsa pasar Pelita Harapan setelah sebelumnya
merupakan pemilih Pelita Harapan
0,10 = P34 = probabilitas pangsa pasar Tarumanegara setelah sebelumnya
merupakan pemilih Pelita Harapan
0,00 = P35 = probabilitas pangsa pasar Trisakti setelah sebelumnya merupakan
pemilih Pelita Harapan
94
Baris 4
0,00 = P41 = probabilitas pangsa pasar Atma Jaya setelah sebelumnya merupakan
pemilih Tarumanegara
0,00 = P42 = probabilitas pangsa pasar Bina Nusantara setelah sebelumnya
merupakan pemilih Tarumanegara
0,17 = P43 = probabilitas pangsa pasar Pelita Harapan setelah sebelumnya
merupakan pemilih Tarumanegara
0,78 = P44 = probabilitas pangsa pasar Tarumanegara setelah sebelumnya
merupakan pemilih Tarumanegara
0,04 = P45 = probabilitas pangsa pasar Trisakti setelah sebelumnya merupakan
pemilih Tarumanegara
Baris 5
0,00 = P51 = probabilitas pangsa pasar Atma Jaya setelah sebelumnya merupakan
pemilih Trisakti
0,00 = P52 = probabilitas pangsa pasar Bina Nusantara setelah sebelumnya
merupakan pemilih Trisakti
0,00 = P53 = probabilitas pangsa pasar Pelita Harapan setelah sebelumnya
merupakan pemilih Trisakti
0,43 = P54 = probabilitas pangsa pasar Tarumanegara setelah sebelumnya
merupakan pemilih Trisakti
0,57 = P55 = probabilitas pangsa pasar Trisakti setelah sebelumnya merupakan
pemilih Trisakti
Berdasarkan pada data yang telah dikumpulkan, maka pendugaan pangsa pasar
untuk kelima universitas pada periode berikutnya dapat dihitung seperti ini:
95
Pangsa pasar Matriks transisi probabilitas Dugaan pangsa
pasar periode
berikutnya
0,77 0,04 0,08 0,12 0,00
0,19 0,73 0,08 0,00 0,00
= (0,19, 0,19, 0,41, 0,16, 0,05) 0,05 0,07 0,78 0,10 0,00 = (0,20, 0,18, 0,38, 0,21, 0,03)
0,00 0,00 0,17 0,78 0,04
0,00 0,00 0,00 0,43 0,57
Hasil perhitungan dengan menggunakan program QM for Windows 2 adalah sebagai
berikut:
Sumber: Hasil pengolahan data, 2009
Gambar 4.18 Hasil analisis markov SMAK 4 BPK Penabur
4.6.2 Analisis pemilihan siswa/i SMAK 4 BPK Penabur terhadap lima
universitas yang ditawarkan
Bina Nusantara
2619%
Tarumanegara23
16%
Trisakti7
5%
Atma Jaya26
19%
Pelita Harapan
58
Gambar 4.19 Survey pertama universitas favorit terhadap SMAK 4 BPK Penabur
96
Bina Nusantara
2417%
Tarumanegara30
21%
Trisakti5
4%
Atma Jaya28
20%
Pelita Harapan
53
Gambar 4.20 Survey kedua universitas favorit terhadap SMAK 4 BPK Penabur
Berdasarkan kuesioner pertama yang diisi kepada 140 responden siswa/i kelas XII
SMAK 4 BPK Penabur didapat bahwa Pelita Harapan memimpin pangsa pasar dengan 58
pemilih atau 41%. Atma Jaya dan Bina Nusantara memperoleh pangsa pasar yang sama
yaitu 26 pemilih atau 26%. Tarumanegara berada dibawahnya tidak terpaut jauh yaitu 23
pemilih atau 16%. Sedangkan yang cukup lemah pangsa pasarnya adalah Trisakti dengan 7
pemilih atau 5%.
Setelah dilakukan survey periode kedua yaitu 5 bulan kedepan, ada perubahan yang
cukup berarti terhadap hasil. Pelita Harapan, Bina Nusantara, dan Trisakti mendapat
penurunan pangsa pasar masing-masing menjadi 53 pemilih atau 38%, 24 pemilih atau
17%, dan 5 pemilih atau 4%. Sedangkan universitas lainnya mendapat kenaikan, Atma Jaya
menjadi 28 pemilih atau 20%, dan Tarumanegara menjadi 30 pemilih atau 21%.
97
4.6.3 Analisis tanggapan siswa/i SMAK 4 BPK Penabur atas faktor-faktor
dalam memilih universitas favorit
Tidak setuju7
5%
Sangat tidak setuju
11%
Sangat setuju46
33%
Setuju86
61%
Gambar 4.21 Menawarkan fasilitas perkuliahan yang modern, lengkap, dan menarik
Tidak setuju9
6%
Sangat tidak setuju
11%
Sangat setuju19
14%
Setuju11179%
Gambar 4.22 Menyediakan banyak pilihan program studi yang menarik
Tidak setuju6
4%
Sangat tidak setuju
00%
Sangat setuju62
44%
Setuju72
52%
Gambar 4.23 Menyediakan sarana-sarana lain yang anda sukai (seperti kantin, lap. Olahraga,
aula, lab, hotspot, dan lainnya)
98
Setuju55
39%Sangat setuju28
20%
Sangat tidak setuju
54%
Tidak setuju52
37%
Gambar 4.24 Universitas tersebut lokasinya mudah dijangkau (tidak macet, berada dijalan
utama)
Tidak setuju66
47%
Sangat tidak setuju
2921%
Sangat setuju15
11%
Setuju30
21%
Gambar 4.25 Lokasi universitas tersebut dekat dengan tempat tinggal saya
Tidak setuju48
34%
Sangat tidak setuju
86%
Sangat setuju139%
Setuju71
51%
Gambar 4.26 Universitas tersebut memberikan berbagai promosi yang menarik (seperti
hadiah, pemotongan biaya atau beasiswa, dan lainnya)
99
Tidak setuju69
49%
Sangat tidak setuju
75%
Sangat setuju5
4%
Setuju59
42%
Gambar 4.27 Promosi / ik lan universitas memotivasi saya untuk memilih universitas tersebut
Tidak setuju26
19%
Sangat tidak setuju
86%
Sangat setuju21
15%
Setuju85
60%
Gambar 4.28 B iaya kuliah yang ditawarkan terjangkau oleh kemampuan ekonomi keluarga
saya
Tidak setuju71
51%
Sangat tidak setuju
3827%
Sangat setuju4
3%
Setuju27
19%
Gambar 4.29 B iaya kuliah yang ditawarkan paling murah dibanding universitas lain
100
Tidak setuju7
5%
Sangat tidak setuju
00%
Sangat setuju34
24%
Setuju99
71%
Gambar 4.30 Universitas tersebut mempunyai status, akreditasi, dan penghargaan yang baik
Tidak setuju6
4%Sangat tidak
setuju0
0%
Sangat setuju30
21%
Setuju10475%
Gambar 4.31 Universitas tersebut memilik i tenaga pengajar / dosen yang berkualitas
Tidak setuju17
12%
Sangat tidak setuju
11%
Sangat setuju23
16%
Setuju99
71%
Gambar 4.32 Universitas tersebut memilik i program yang up-to-date dan terencana
101
Tidak setuju79
57%
Sangat tidak setuju
2820%
Sangat setuju2
1%Setuju
3122%
Gambar 4.33 Saya memilih universitas ini karena teman
Tidak setuju10071%
Sangat tidak setuju
2619%
Sangat setuju1
1%
Setuju139%
Gambar 4.34 Saya memilih universitas ini berdasarkan ik lan
Tidak setuju45
32%
Sangat tidak setuju
139%
Sangat setuju6
4%
Setuju76
55%
Gambar 4.35 Saya memilih universitas ini sesuai dengan sara orang tua atau sanak saudara
102
Tidak setuju80
57%
Sangat tidak setuju
1410%
Sangat setuju3
2%
Setuju43
31%
Gambar 4.36 Saya memilih universitas ini karena tertarik dengan acara promosi yang
diadakan
Tidak setuju50
36%
Sangat tidak setuju
64%
Sangat setuju9
6%
Setuju75
54%
Gambar 4.37 Saya memilih universitas ini karena popularitasnya dikalangan pelajar
Tidak setuju41
29%
Sangat tidak setuju
86%
Sangat setuju15
11%
Setuju76
54%
Gambar 4.38 Universitas tersebut sesuai dengan cita-cita / keinginan saya dari dulu
103
Kesimpulan yang bisa didapat dari hasil diatas bahwa siswa/i setuju dengan adanya
fasilitas perkuliahan yang modern, lengkap, dan menarik, serta menyediakan program studi
yang menarik, dan menyediakan sarana-sarana penunjang lain seperti kantin, lapangan
olahraga, dll masing-masing sebesar 61%, 79%, dan 52%.
Masalah lokasi ada hal yang bertentangan, karena sebanyak 39% setuju bahwa
lokasi universitas tersebut dapat dengan mudah dijangkau meski terpaut 2% dari yang
menjawab tidak setuju. Dan suara mayoritas yaitu sebanyak 47% tidak setuju bahwa lokasi
tersebut semata-mata dekat dengan lokasi tempat tinggal mereka.
Tentang promosi sebanyak 51% berpendapat setuju bahwa universitas tersebut
memberikan berbagai promosi yang menarik. Dan sebanyak 49% berpendapat tidak setuju
apabila promosi / ik lan tersebut memotivasi mereka untuk memilih universitas ter sebut.
Pada indikator biaya kuliah, sebanyak 60% menjawab setuju dengan biaya kuliah
yang ditawarkan terjangkau oleh kemampuan ekonomi keluarganya. Sebesar 51% pula
menjawab tidak setuju dengan biaya kuliah yang ditawarkan adalah semata-mata paling
murah dibanding universitas lainnya.
Responden sepakat setuju pada indikator kualitas pendidikan yang mempunyai
pertanyaan bahwa universitas tersebut mempunyai status, akreditas, dan penghargaan yang
baik, memilik i tenaga pengajar / dosen yang berkualitas, dan memilik i program pendidikan
yang up-to-date dan terencana masing-masing sebesar 71%, 75%, dan 71%.
Tanggapan yang beragam ada di indikator referensi. Masing-masing sebanyak 57%
dan 71% menjawab tidak setuju apabila mereka memilih universitas karena teman dan
berdasarkan ik lan. Tetapi 55% menjawab setuju mereka memilih universitas tersebut sesuai
dengan saran orang tua / sanak saudara. Sebanyak 57% menjawab tidak setuju apabila
mereka memilih universitas karena acara promosi yang diadakan.
Indikator terakhir adalah tentang brand image dan cita-cita, yaitu sebanyak 54%
merespon setuju bahwa mereka memilih universitas tersebut karena popularitasnya
104
dikalangan pelajar. Dan sebanyak 54% merespon setuju bahwa universitas tersebut adalah
cita-cita mereka dari dulu.
4.7 Analisis terhadap siswa/i SMAK 1 BPK Penabur
4.7.1 Analisis Markov terhadap kuesioner SMAK 1 BPK Penabur
Hasil kuesioner pada periode pertama di SMAK 1 BPK Penabur sebanyak 115
responden didapat bahwa:
• 27 orang memilih Universitas Atma Jaya, dinamakan state 1
• 22 orang memiih Universitas Bina Nusantara, dinamakan state 2
• 45 orang memilih Universitas Pelita Harapan, dinamakan state 3
• 17 orang memilih Universitas Tarumanegara, dinamakan state 4
• 4 orang memilih Universitas Trisakti, dinamakan state 5
Probabilitas dari satu orang untuk memilih universitas tersebut adalah:
o State 1 – Atma Jaya 27/115 = 0,24 = 24%
o State 2 – Bina Nusantara 22/115 = 0,19 = 19%
o State 3 – Pelita Harapan 45/115 = 0,39 = 39%
o State 4 – Tarumanegara 17/115 = 0,15 = 15%
o State 5 – Trisakti 4/115 = 0,03 = 3%
Jika probabilitas tersebut diletakkan dalam vektor probabilitas state maka akan menjadi:
n(1) = (0,24, 0,19, 0,39, 0,15, 0,03)
dimana:
n(1) = vektor probabilitas state kelima universitas untuk periode 1
n1 = 0,24 = Probabilitas satu orang yang memilih Universitas Atma Jaya, state 1
n2 = 0,19 = Probabilitas satu orang yang memilih Universitas Bina Nusantara, state 2
n3 = 0,39 = Probabilitas satu orang yang memilih Universitas Pelita Harapan, state 3
n4 = 0,15 = Probabilitas satu orang yang memilih Universitas Tarumanegara, state 4
105
n5 = 0,03 = Probabilitas satu orang yang memilih Universitas Trisakti, state 5
Penelitian pada periode kedua menunjukkan adanya perpindahan dari universitas
satu ke universitas lainnya. Sebesar 51,9% (14 orang) dari pemilih Atma Jaya tetap memilih
Atma Jaya, 7,4% (2 orang) dari pemilih Atma Jaya berpindah ke Bina Nusantara, 3,7% (1
orang) dari pemilih Atma Jaya berpindah ke Pelita Harapan, 18,5% (5 orang) dari pemilih
Atma Jaya berpindah ke Tarumanegara, dan 18,5% (5 orang) berpindah ke Trisakti.
Untuk siswa/i yang memilih Bina Nusantara, sebesar 72,7% (16 orang) tetap memilih
Bina Nusantara, 4,6% (1 orang) berpindah memilih Atma Jaya, 9,1% (2 orang) berpindah ke
Pelita Harapan, 0% (0 orang) berpindah ke Tarumanegara, dan 13,6% (3 orang) berpindah
ke Trisakti.
Untuk siswa/i yang memilih Pelita Harapan, sebesar 88,9% (40 orang) tetap memilih
Pelita Harapan, 6,7% (3 orang) berpindah ke Atma Jaya, 4,4% (2 orang) berpindah ke Bina
Nusantara, 0% (0 orang) berpindah ke Tarumanegara, dan 0% (0 orang) berpindah ke
Trisakti.
Untuk siswa/i yang memilih Tarumanegara, sebesar 35,3% (6 orang) tetap memilih
Tarumanegara, 5,9% (1 orang) berpindah ke Atma Jaya, 29,4% (5 orang) berpindah ke Bina
Nusantara, 17,6% (3 orang) berpindah ke Pelita Harapan, dan 11,8% (2 orang) berpindah ke
Trisakti.
Untuk siswa/i yang memilih Trisakti, sebesar 50% (2 orang) tetap memilih Trisakti,
0% (0 orang) berpindah ke Atma Jaya, 0% (0 orang) berpindah ke Bina Nusantara, 25% (1
orang) berpindah ke Pelita Harapan, dan 25% (1 orang) berpindah ke Tarumanegara.
106
Sumber: Hasil pengolahan data, 2009
0,185
0
0 0,25 0,25 0,5
0,059
0,294 0,176
0,353
0,118
0,067
0,044 0,889
0 0
Bina Nusantara #2 0,19
Atma Jaya #1 0,24 0,037
0,074
#3
#2
#1
#4
#5
#3
#2
#1
#4
#5
Pelita Harapan #3 0,39 #3
#2
#1
#4
#5
Tarumanegara #4 0,15 #3
#2
#1
#4
#5
Trisakti #5 0,03 #3
#2
#1
#4
#5
0,009 = 0,24 (0,037)
0,04 = 0,24 (0,185)
0,0088 = 0,19 (0,046)
0,14 = 0,19 (0,727)
0,02 = 0,19 (0,091)
0 = 0,19 (0)
0,03 = 0,19 (0,136)
0,03 = 0,39 (0,067)
0,02 = 0,39 (0,044)
0 = 0,39 (0)
0 = 0,39 (0)
0,0089 = 0,15 (0,059)
0,04 = 0,15 (0,294)
0,03 = 0,15 (0,176)
0,05 = 0,15 (0,353)
0 = 0,03 (0)
0 = 0,03 (0)
0,0076 = 0,03 (0,25)
0,0076 = 0,03 (0,25)
0,02 = 0,03 (0,25)
0,519
0,185
0,12 = 0,24 (0,519)
0 0,091
0,046
0,136
0,727
0,04 = 0,24 (0,185)
0,02 = 0,24 (0,074)
0,35 = 0,39 (0,889)
0,02 = 0,15 (0,118)
107
Gambar 4.39 Diagram pohon pemilihan universitas pada SMAK 1 BPK Penabur
Berdasarkan data yang telah dijelaskan sebelumnya, maka matriks transisi
probabilitasnya akan menjadi seperti yang ada dibawah ini:
0,52 0,07 0,04 0,19 0,19
0,05 0,72 0,09 0,00 0,14
P = 0,07 0,04 0,89 0,00 0,00
0,06 0,29 0,18 0,35 0,12
0,00 0,00 0,25 0,25 0,50
Atma Jaya mewakili state 1, Bina Nusantara state 2, Pelita Harapan state 3,
Tarumanegara state 4, Trisakti state 5. Arti dari probabilitas diatas dapat digambarkan
seperti berikut:
Baris 1
0,52 = P11 = probabilitas pangsa pasar Atma Jaya setelah sebelumnya merupakan
pemilih Atma Jaya
0,07 = P12 = probabilitas pangsa pasar Bina Nusantara setelah sebelumnya
merupakan pemilih Atma Jaya
0,04 = P13 = probabilitas pangsa pasar Pelita Harapan setelah sebelumnya
merupakan pemilih Atma Jaya
0,19 = P14 = probabilitas pangsa pasar Tarumanegara setelah sebelumnya
merupakan pemilih Atma Jaya
0,19 = P15 = probabilitas pangsa pasar Trisakti setelah sebelumnya merupakan
pemilih Atma Jaya
Mempertahankan dan memperoleh
Mempertahankan dan kehilangan
108
Baris 2
0,05 = P21 = probabilitas pangsa pasar Atma Jaya setelah sebelumnya merupakan
pemilih Bina Nusantara
0,72 = P22 = probabilitas pangsa pasar Bina Nusantara setelah sebelumnya
merupakan pemilih Bina Nusantara
0,09 = P23 = probabilitas pangsa pasar Pelita Harapan setelah sebelumnya
merupakan pemilih Bina Nusantara
0,00 = P24 = probabilitas pangsa pasar Tarumanegara setelah sebelumnya
merupakan pemilih Bina Nusantara
0,14 = P25 = probabilitas pangsa pasar Trisakti setelah sebelumnya merupakan
pemilih Bina Nusantara
Baris 3
0,07 = P31 = probabilitas pangsa pasar Atma Jaya setelah sebelumnya merupakan
pemilih Pelita Harapan
0,04 = P32 = probabilitas pangsa pasar Bina Nusantara setelah sebelumnya
merupakan pemilih Pelita Harapan
0,89 = P33 = probabilitas pangsa pasar Pelita Harapan setelah sebelumnya
merupakan pemilih Pelita Harapan
0,00 = P34 = probabilitas pangsa pasar Tarumanegara setelah sebelumnya
merupakan pemilih Pelita Harapan
0,00 = P35 = probabilitas pangsa pasar Trisakti setelah sebelumnya merupakan
pemilih Pelita Harapan
109
Baris 4
0,06 = P41 = probabilitas pangsa pasar Atma Jaya setelah sebelumnya merupakan
pemilih Tarumanegara
0,29 = P42 = probabilitas pangsa pasar Bina Nusantara setelah sebelumnya
merupakan pemilih Tarumanegara
0,18 = P43 = probabilitas pangsa pasar Pelita Harapan setelah sebelumnya
merupakan pemilih Tarumanegara
0,35 = P44 = probabilitas pangsa pasar Tarumanegara setelah sebelumnya
merupakan pemilih Tarumanegara
0,12 = P45 = probabilitas pangsa pasar Trisakti setelah sebelumnya merupakan
pemilih Tarumanegara
Baris 5
0,00 = P51 = probabilitas pangsa pasar Atma Jaya setelah sebelumnya merupakan
pemilih Trisakti
0,00 = P52 = probabilitas pangsa pasar Bina Nusantara setelah sebelumnya
merupakan pemilih Trisakti
0,25 = P53 = probabilitas pangsa pasar Pelita Harapan setelah sebelumnya
merupakan pemilih Trisakti
0,25 = P54 = probabilitas pangsa pasar Tarumanegara setelah sebelumnya
merupakan pemilih Trisakti
0,50 = P55 = probabilitas pangsa pasar Trisakti setelah sebelumnya merupakan
pemilih Trisakti
Berdasarkan pada data yang telah dikumpulkan, maka pendugaan pangsa pasar
untuk kelima universitas pada periode berikutnya dapat dihitung seperti ini:
110
Pangsa pasar Matriks transisi probabilitas Dugaan pangsa
pasar periode
berikutnya
0,52 0,07 0,04 0,19 0,19
0,05 0,72 0,09 0,00 0,14
= (0,24, 0,19, 0,39, 0,15, 0,03) 0,07 0,04 0,89 0,00 0,00 =(0,17, 0,21, 0,41, 0,11, 0,1)
0,06 0,29 0,18 0,35 0,12
0,00 0,00 0,25 0,25 0,50
Hasil perhitungan dengan menggunakan program QM for Windows 2 adalah sebagai
berikut:
Sumber: Hasil pengolahan data, 2009
Gambar 4.40 Hasil Analisis Markov SMAK 1 BPK Penabur
4.7.2 Analisis pemilihan siswa/i SMAK 1 BPK Penabur terhadap lima
universitas yang ditawarkan
Bina Nusantara
2219%
Tarumanegara17
15%
Trisakti4
3%
Atma Jaya27
23%
Pelita Harapan
4540%
Gambar 4.41 Survey pertama universitas favorit terhadap SMAK 1 BPK Penabur
111
Bina Nusantara
2522%
Tarumanegara12
10%
Trisakti12
10%
Atma Jaya19
17%
Pelita Harapan
4741%
Gambar 4.42 Survey kedua universitas favorit terhadap SMAK 1 BPK Penabur
Dari data diatas dapat disimpulkan bahwa pada periode pertama yang memimpin
pangsa pasar di SMAK 1 BPK Penabur adalah Pelita Harapan dengan 45 pemilih atau sebesar
40%. Diikuti oleh Atma Jaya dan Bina Nusantara masing-masing sebanyak 27 pemilih atau
23% dan 22 pemilih atau 19%. Urutan keempat dan kelima ditempati oleh Tarumanegara
sebesar 17 pemilih atau 15% dan Trisakti sebesar 4 pemilih atau 3%.
Pada kuesioner periode kedua didapat hasil yang berbeda dari yang pertama. Pangsa
pasar memang masih dipegang oleh Pelita Harapan dengan hasil yang meningkat menjadi 47
pemilih atau 41%. Bina Nusantara mendapat kenaikan menjadi 25 pemilih atau 22%. Atma
Jaya justru mengalami penurunan menjadi 19 pemilih atau 17%. Tarumanegara juga
mengalami penurunan menjadi 12 pemilih atau 10%. Dan Trisakti mendapat kenaikan
jumlah menjadi 12 pemilih atau 10%.
112
4.7.3 Analisis tanggapan siswa/i SMAK 1 BPK Penabur atas faktor-faktor
dalam memilih universitas favorit
Tidak setuju7
6%
Sangat tidak setuju
00%
Sangat setuju32
28%
Setuju76
66%
Gambar 4.43 Menawarkan fasilitas perkuliahan yang modern, lengkap, dan menarik
Tidak setuju8
7%
Sangat tidak setuju
00%
Sangat setuju23
20%
Setuju84
73%
Gambar 4.44 Menyediakan banyak pilihan program studi yang menarik
Tidak setuju9
8%
Sangat tidak setuju
00%
Sangat setuju37
32%
Setuju69
60%
Gambar 4.45 Menyediakan sarana-sarana lain yang anda sukai (seperti kantin, lap. Olahraga,
aula, lab, hotspot, dan lainnya)
113
Setuju48
41%
Sangat setuju19
17%
Sangat tidak setuju
65%
Tidak setuju42
37%
Gambar 4.46 Universitas tersebut lokasinya mudah dijangkau (tidak macet, berada dijalan
utama)
Tidak setuju55
48%
Sangat tidak setuju
1917%
Sangat setuju13
11%
Setuju28
24%
Gambar 4.47 Lokasi universitas tersebut dekat dengan tempat tinggal saya
Tidak setuju33
29%
Sangat tidak setuju
33%
Sangat setuju15
13%
Setuju64
55%
Gambar 4.48 Universitas tersebut memberikan berbagai promosi yang menarik (seperti
hadiah, pemotongan biaya atau beasiswa, dan lainnya)
114
Tidak setuju51
44%
Sangat tidak setuju
76%
Sangat setuju8
7%
Setuju49
43%
Gambar 4.49 Promosi / ik lan universitas memotivasi saya untuk memilih universitas tersebut
Tidak setuju29
25%
Sangat tidak setuju
1110%
Sangat setuju14
12%
Setuju61
53%
Gambar 4.50 B iaya kuliah yang ditawarkan terjangkau oleh kemampuan ekonomi keluarga
saya
Tidak setuju62
53%
Sangat tidak setuju
3430%
Sangat setuju2
2%
Setuju17
15%
Gambar 4.51 B iaya kuliah yang ditawarkan paling murah dibanding universitas lain
115
Tidak setuju6
5%
Sangat tidak setuju
22%
Sangat setuju31
27%
Setuju76
66%
Gambar 4.52 Universitas tersebut mempunyai status, akreditasi, dan penghargaan yang baik
Tidak setuju8
7%
Sangat tidak setuju
22%
Sangat setuju19
17%
Setuju86
74%
Gambar 4.53 Universitas tersebut memilik i tenaga pengajar / dosen yang berkualitas
Tidak setuju9
8%
Sangat tidak setuju
22%
Sangat setuju21
18%
Setuju83
72%
Gambar 4.54 Universitas tersebut memilik i program yang up-to-date dan terencana
116
Tidak setuju60
52%
Sangat tidak setuju
2522%
Sangat setuju3
3%
Setuju27
23%
Gambar 4.55 Saya memilih universitas ini karena teman
Tidak setuju67
58%
Sangat tidak setuju
2118%
Sangat setuju3
3%
Setuju24
21%
Gambar 4.56 Saya memilih universitas ini berdasarkan ik lan
Tidak setuju47
41%
Sangat tidak setuju
76%
Sangat setuju8
7%
Setuju53
46%
Gambar 4.57 Saya memilih universitas ini sesuai dengan sara orang tua atau sanak saudara
117
Tidak setuju61
53%
Sangat tidak setuju
65%
Sangat setuju3
3%
Setuju45
39%
Gambar 4.58 Saya memilih universitas ini karena tertarik dengan acara promosi yang
diadakan
Tidak setuju35
30%
Sangat tidak setuju
43%
Sangat setuju13
11%
Setuju63
56%
Gambar 4.59 Saya memilih universitas ini karena popularitasnya dikalangan pelajar
Tidak setuju49
42%
Sangat tidak setuju
65%
Sangat setuju11
10%
Setuju49
43%
Gambar 4.60 Universitas tersebut sesuai dengan cita-cita / keinginan saya dari dulu
118
4.8 Analisis terhadap siswa/i Ipeka Tomang
4.8.1 Analisis Markov terhadap kuesioner Ipeka Tomang
Hasil kuesioner pada periode pertama di Ipeka Tomang sebanyak 145 responden
didapat bahwa:
• 28 orang memilih Universitas Atma Jaya, dinamakan state 1
• 38 orang memiih Universitas Bina Nusantara, dinamakan state 2
• 55 orang memilih Universitas Pelita Harapan, dinamakan state 3
• 19 orang memilih Universitas Tarumanegara, dinamakan state 4
• 5 orang memilih Universitas Trisakti, dinamakan state 5
Probabilitas dari satu orang untuk memilih universitas tersebut adalah:
o State 1 – Atma Jaya 28/145 = 0,19 = 19%
o State 2 – Bina Nusantara 38/145 = 0,26 = 26%
o State 3 – Pelita Harapan 55/145 = 0,38 = 38%
o State 4 – Tarumanegara 19/145 = 0,13 = 13%
o State 5 – Trisakti 5/145 = 0,04 = 4%
Jika probabilitas tersebut diletakkan dalam vektor probabilitas state maka akan menjadi:
n(1) = (0,19, 0,26, 0,38, 0,13, 0,04)
dimana:
n(1) = vektor probabilitas state kelima universitas untuk periode 1
n1 = 0,19 = Probabilitas satu orang yang memilih Universitas Atma Jaya, state 1
n2 = 0,26 = Probabilitas satu orang yang memilih Universitas Bina Nusantara, state 2
n3 = 0,38 = Probabilitas satu orang yang memilih Universitas Pelita Harapan, state 3
n4 = 0,13 = Probabilitas satu orang yang memilih Universitas Tarumanegara, state 4
n5 = 0,04 = Probabilitas satu orang yang memilih Universitas Trisakti, state 5
Penelitian pada periode kedua menunjukkan adanya perpindahan dari universitas
satu ke universitas lainnya. Sebesar 50% (14 orang) dari pemilih Atma Jaya tetap memilih
119
Atma Jaya, 17,9% (5 orang) dari pemilih Atma Jaya berpindah ke Bina Nusantara, 10,7% (3
orang) dari pemilih Atma Jaya berpindah ke Pelita Harapan, 0% (0 orang) dari pemilih Atma
Jaya berpindah ke Tarumanegara, dan 21,4% (6 orang) berpindah ke Trisakti.
Untuk siswa/i yang memilih Bina Nusantara, sebesar 79% (30 orang) tetap memilih
Bina Nusantara, 10,5% (4 orang) berpindah memilih Atma Jaya, 0% (0 orang) berpindah ke
Pelita Harapan, 0% (0 orang) berpindah ke Tarumanegara, dan 10,5% (4 orang) berpindah
ke Trisakti.
Untuk siswa/i yang memilih Pelita Harapan, sebesar 78,2% (43 orang) tetap memilih
Pelita Harapan, 7,3% (4 orang) berpindah ke Atma Jaya, 14,5% (8 orang) berpindah ke Bina
Nusantara, 0% (0 orang) berpindah ke Tarumanegara, dan 0% (0 orang) berpindah ke
Trisakti.
Untuk siswa/i yang memilih Tarumanegara, sebesar 68,4% (13 orang) tetap memilih
Tarumanegara, 0% (0 orang) berpindah ke Atma Jaya, 26,3% (5 orang) berpindah ke Bina
Nusantara, 5,3% (1 orang) berpindah ke Pelita Harapan, dan 0% (0 orang) berpindah ke
Trisakti.
Untuk siswa/i yang memilih Trisakti, sebesar 80% (4 orang) tetap memilih Trisakti,
0% (0 orang) berpindah ke Atma Jaya, 0% (0 orang) berpindah ke Bina Nusantara, 20% (1
orang) berpindah ke Pelita Harapan, dan 0% (0 orang) berpindah ke Tarumanegara.
120
Sumber: Hasil pengolahan data, 2009
0
0
0 0,2 0 0,8
0
0,26 0,05
0,68
0
0,073
0,15 0,78
0 0
Bina Nusantara #2 0,26
Atma Jaya #1 0,19 0,11
0,18
#3
#2
#1
#4
#5
#3
#2
#1
#4
#5
Pelita Harapan #3 0,38 #3
#2
#1
#4
#5
Tarumanegara #4 0,13 #3
#2
#1
#4
#5
Trisakti #5 0,04 #3
#2
#1
#4
#5
0,02 = 0,19 (0,11)
0,04 = 0,19 (0,21)
0,03 = 0,26 (0,105)
0,21 = 0,26 (0,79)
0 = 0,26 (0)
0 = 0,26 (0)
0,03 = 0,26 (0,105)
0,03 = 0,38 (0,073)
0,06 = 0,38 (0,15)
0 = 0,38 (0)
0 = 0,38 (0)
0 = 0,13 (0)
0,03 = 0,13 (0,26)
0,007 = 0,13 (0,05)
0,09 = 0,13 (0,68)
0 = 0,04 (0)
0 = 0,04 (0)
0,008 = 0,04 (0,2)
0 = 0,04 (0)
0,032 = 0,04 (0,2)
0,5
0,21
0,095 = 0,19 (0,5)
0 0
0,105
0,105
0,79
0 = 0,19 (0)
0,03 = 0,19 (0,18)
0,3 = 0,38 (0,78)
0 = 0,13 (0)
121
Gambar 4.61 Diagram pohon pemilihan universitas pada Ipeka Tomang
Berdasarkan data yang telah dijelaskan sebelumnya, maka matriks transisi
probabilitasnya akan menjadi seperti yang ada dibawah ini:
0,05 0,18 0,11 0,00 0,21
0,105 0,79 0,00 0,00 0,105
P = 0,07 0,15 0,78 0,00 0,00
0,00 0,26 0,05 0,68 0,00
0,00 0,00 0,20 0,00 0,80
Atma Jaya mewakili state 1, Bina Nusantara state 2, Pelita Harapan state 3,
Tarumanegara state 4, Trisakti state 5. Arti dari probabilitas diatas dapat digambarkan
seperti berikut:
Baris 1
0,50 = P11 = probabilitas pangsa pasar Atma Jaya setelah sebelumnya merupakan
pemilih Atma Jaya
0,18 = P12 = probabilitas pangsa pasar Bina Nusantara setelah sebelumnya
merupakan pemilih Atma Jaya
0,11 = P13 = probabilitas pangsa pasar Pelita Harapan setelah sebelumnya
merupakan pemilih Atma Jaya
0,00 = P14 = probabilitas pangsa pasar Tarumanegara setelah sebelumnya
merupakan pemilih Atma Jaya
0,21 = P15 = probabilitas pangsa pasar Trisakti setelah sebelumnya merupakan
pemilih Atma Jaya
Mempertahankan dan memperoleh
Mempertahankan dan kehilangan
122
Baris 2
0,105 = P21 = probabilitas pangsa pasar Atma Jaya setelah sebelumnya merupakan
pemilih Bina Nusantara
0,79 = P22 = probabilitas pangsa pasar Bina Nusantara setelah sebelumnya
merupakan pemilih Bina Nusantara
0,00 = P23 = probabilitas pangsa pasar Pelita Harapan setelah sebelumnya
merupakan pemilih Bina Nusantara
0,00 = P24 = probabilitas pangsa pasar Tarumanegara setelah sebelumnya
merupakan pemilih Bina Nusantara
0,105 = P25 = probabilitas pangsa pasar Trisakti setelah sebelumnya merupakan
pemilih Bina Nusantara
Baris 3
0,07 = P31 = probabilitas pangsa pasar Atma Jaya setelah sebelumnya merupakan
pemilih Pelita Harapan
0,15 = P32 = probabilitas pangsa pasar Bina Nusantara setelah sebelumnya
merupakan pemilih Pelita Harapan
0,78 = P33 = probabilitas pangsa pasar Pelita Harapan setelah sebelumnya
merupakan pemilih Pelita Harapan
0,00 = P34 = probabilitas pangsa pasar Tarumanegara setelah sebelumnya
merupakan pemilih Pelita Harapan
0,00 = P35 = probabilitas pangsa pasar Trisakti setelah sebelumnya merupakan
pemilih Pelita Harapan
123
Baris 4
0,00 = P41 = probabilitas pangsa pasar Atma Jaya setelah sebelumnya merupakan
pemilih Tarumanegara
0,26 = P42 = probabilitas pangsa pasar Bina Nusantara setelah sebelumnya
merupakan pemilih Tarumanegara
0,05 = P43 = probabilitas pangsa pasar Pelita Harapan setelah sebelumnya
merupakan pemilih Tarumanegara
0,68 = P44 = probabilitas pangsa pasar Tarumanegara setelah sebelumnya
merupakan pemilih Tarumanegara
0,00 = P45 = probabilitas pangsa pasar Trisakti setelah sebelumnya merupakan
pemilih Tarumanegara
Baris 5
0,00 = P51 = probabilitas pangsa pasar Atma Jaya setelah sebelumnya merupakan
pemilih Trisakti
0,00 = P52 = probabilitas pangsa pasar Bina Nusantara setelah sebelumnya
merupakan pemilih Trisakti
0,20 = P53 = probabilitas pangsa pasar Pelita Harapan setelah sebelumnya
merupakan pemilih Trisakti
0,00 = P54 = probabilitas pangsa pasar Tarumanegara setelah sebelumnya
merupakan pemilih Trisakti
0,80 = P55 = probabilitas pangsa pasar Trisakti setelah sebelumnya merupakan
pemilih Trisakti
Berdasarkan pada data yang telah dikumpulkan, maka pendugaan pangsa pasar
untuk kelima universitas pada periode berikutnya dapat dihitung seperti ini:
124
Pangsa pasar Matriks transisi probabilitas Dugaan pangsa
pasar periode
berikutnya
0,05 0,18 0,11 0,00 0,21
0,105 0,79 0,00 0,00 0,105
= (0,19, 0,26, 0,38, 0,13, 0,04) 0,07 0,15 0,78 0,00 0,00 = (14,9, 33,1, 33,2, 8,9, 9,9)
0,00 0,26 0,05 0,68 0,00
0,00 0,00 0,20 0,00 0,80
Hasil perhitungan dengan menggunakan program QM for Windows 2 adalah sebagai
berikut:
Sumber: Hasil pengolahan data, 2009
Gambar 4.62 Hasil Analisis Markov Ipeka Tomang
4.8.2 Analisis pemilihan siswa/i Ipeka Tomang terhadap lima universitas
yang ditawarkan
Bina Nusantara
3826%
Tarumanegara19
13%
Trisakti5
3%
Atma Jaya28
19%
Pelita Harapan
5539%
Gambar 4.63 Survey pertama universitas favorit terhadap Ipeka Tomang
125
Bina Nusantara
4833%
Tarumanegara139%
Trisakti14
10%
Atma Jaya22
15%
Pelita Harapan
4833%
Gambar 4.64 Survey kedua universitas favorit terhadap Ipeka Tomang
Berdasarkan kuesioner pertama yang diisi kepada 145 responden siswa/i kelas XII
Ipeka Tomang didapat bahwa Pelita Harapan memimpin pangsa pasar dengan 55 pemilih
atau 39%. Bina Nusantara berada di posisi kedua dengan jumlah 38 pemilih atau 26%.
Sedangkan Atma Jaya memperoleh 28 pemilih atau 19%. Tarumanegara berada dibawahnya
yaitu 19 pemilih atau 13%. Sedangkan yang cukup lemah pangsa pasarnya adalah Trisakti
dengan 5 pemilih atau 3%.
Setelah dilakukan survey periode kedua yaitu 5 bulan kedepan, ada perubahan
kenaikan dan penurunan terhadap hasil. Pelita Harapan mendapat penurunan jumlah
menjadi 48 pemilih atau 33%, memimpin pangsa pasar bersama dengan Bina Nusantara
yang mendapat kenaikan menjadi 48 pemilih atau 33%. Atma Jaya dan Tarumanegara
mengalami penurunan masing-masing menjadi 22 pemilih atau 15% dan 13 pemilih atau
9%. Sedangkan peningkatan dialami oleh Trisakti menjadi 14 pemilih atau 10%.
126
4.8.3 Analisis tanggapan siswa/i Ipeka Tomang atas faktor-faktor dalam
memilih universitas favorit
Tidak setuju4
3%
Sangat tidak setuju
00%
Sangat setuju46
32%
Setuju95
65%
Gambar 4.65 Menawarkan fasilitas perkuliahan yang modern, lengkap, dan menarik
Tidak setuju9
6%
Sangat tidak setuju
00%
Sangat setuju29
20%
Setuju10774%
Gambar 4.66 Menyediakan banyak pilihan program studi yang menarik
Tidak setuju118%
Sangat tidak setuju
11%
Sangat setuju58
40%
Setuju75
51%
Gambar 4.67 Menyediakan sarana-sarana lain yang anda sukai (seperti kantin, lap. Olahraga,
aula, lab, hotspot, dan lainnya)
127
Setuju62
42%
Sangat setuju20
14%
Sangat tidak setuju
43%
Tidak setuju59
41%
Gambar 4.68 Universitas tersebut lokasinya mudah dijangkau (tidak macet, berada dijalan
utama)
Tidak setuju64
44%
Sangat tidak setuju
2517%
Sangat setuju20
14%
Setuju36
25%
Gambar 4.69 Lokasi universitas tersebut dekat dengan tempat tinggal saya
Tidak setuju46
32%
Sangat tidak setuju
43%
Sangat setuju9
6%
Setuju86
59%
Gambar 4.70 Universitas tersebut memberikan berbagai promosi yang menarik (seperti
hadiah, pemotongan biaya atau beasiswa, dan lainnya)
128
Tidak setuju62
43%
Sangat tidak setuju
96%
Sangat setuju8
6%
Setuju66
45%
Gambar 4.71 Promosi / ik lan universitas memotivasi saya untuk memilih universitas tersebut
Tidak setuju38
26%
Sangat tidak setuju
96%
Sangat setuju16
11%
Setuju82
57%
Gambar 4.72 B iaya kuliah yang ditawarkan terjangkau oleh kemampuan ekonomi keluarga
saya
Tidak setuju78
53%Sangat tidak
setuju33
23%
Sangat setuju4
3%
Setuju30
21%
Gambar 4.73 B iaya kuliah yang ditawarkan paling murah dibanding universitas lain
129
Tidak setuju8
6%
Sangat tidak setuju
11%
Sangat setuju30
21%
Setuju10672%
Gambar 4.74 Universitas tersebut mempunyai status, akreditasi, dan penghargaan yang baik
Tidak setuju14
10%
Sangat tidak setuju
11%
Sangat setuju23
16%
Setuju10773%
Gambar 4.75 Universitas tersebut memilik i tenaga pengajar / dosen yang berkualitas
Tidak setuju107%
Sangat tidak setuju
11%
Sangat setuju21
14%
Setuju11378%
Gambar 4.76 Universitas tersebut memilik i program yang up-to-date dan terencana
130
Tidak setuju73
50%
Sangat tidak setuju
3222%
Sangat setuju8
6%
Setuju32
22%
Gambar 4.77 Saya memilih universitas ini karena teman
Tidak setuju84
58%
Sangat tidak setuju
2719%
Sangat setuju2
1%
Setuju32
22%
Gambar 4.78 Saya memilih universitas ini berdasarkan ik lan
Tidak setuju61
42%
Sangat tidak setuju
1410%
Sangat setuju6
4%
Setuju64
44%
Gambar 4.79 Saya memilih universitas ini sesuai dengan sara orang tua atau sanak saudara
131
Tidak setuju86
59%
Sangat tidak setuju
1712%
Sangat setuju5
3%
Setuju37
26%
Gambar 4.80 Saya memilih universitas ini karena tertarik dengan acara promosi yang
diadakan
Tidak setuju52
36%
Sangat tidak setuju
75%
Sangat setuju16
11%
Setuju70
48%
Gambar 4.81 Saya memilih universitas ini karena popularitasnya dikalangan pelajar
Tidak setuju53
37%
Sangat tidak setuju
139%
Sangat setuju22
15%
Setuju57
39%
Gambar 4.82 Universitas tersebut sesuai dengan cita-cita / keinginan saya dari dulu
132
Kesimpulan yang bisa didapat dari hasil diatas bahwa siswa/i setuju dengan adanya
fasilitas perkuliahan yang modern, lengkap, dan menarik, serta menyediakan program studi
yang menarik, dan menyediakan sarana-sarana penunjang lain seperti kantin, lapangan
olahraga, dll masing-masing sebesar 65%, 74%, dan 51%.
Masalah lokasi ada hal yang bertentangan, karena sebanyak 42% setuju bahwa
lokasi universitas tersebut dapat dengan mudah dijangkau meski terpaut 1% dari yang
menjawab tidak setuju. Dan suara mayoritas yaitu sebanyak 44% tidak setuju bahwa lokasi
tersebut semata-mata dekat dengan lokasi tempat tinggal mereka.
Tentang promosi sebanyak 59% berpendapat setuju bahwa universitas tersebut
memberikan berbagai promosi yang menarik. Dan sebanyak 45% berpendapat setuju apabila
promosi / ik lan tersebut memotivasi mereka untuk memilih universitas tersebut walaupun
hanya terpaut 2% dari yang menjawab tidak setuju.
Pada indikator biaya kuliah, sebanyak 57% menjawab setuju dengan biaya kuliah
yang ditawarkan terjangkau oleh kemampuan ekonomi keluarganya. Sebesar 53% pula
menjawab tidak setuju dengan biaya kuliah yang ditawarkan adalah semata-mata paling
murah dibanding universitas lainnya.
Responden sepakat setuju pada indikator kualitas pendidikan yang mempunyai
pertanyaan bahwa universitas tersebut mempunyai status, akreditas, dan penghargaan yang
baik, memilik i tenaga pengajar / dosen yang berkualitas, dan memilik i program pendidikan
yang up-to-date dan terencana masing-masing sebesar 72%, 73%, dan 78%.
Tanggapan yang beragam ada di indikator referensi. Masing-masing sebanyak 50%
dan 58% menjawab tidak setuju apabila mereka memilih universitas karena teman dan
berdasarkan ik lan. Tetapi 44% menjawab setuju mereka memilih universitas tersebut sesuai
dengan saran orang tua / sanak saudara, walaupun hanya terpaut 2% dari yang menjawab
tidak setuju. Dan sebanyak 59% menjawab tidak setuju apabila mereka memilih universitas
karena acara promosi yang diadakan.
133
Indikator terakhir adalah tentang brand image dan cita-cita, yaitu sebanyak 48%
merespon setuju bahwa mereka memilih universitas tersebut karena popularitasnya
dikalangan pelajar. Dan sebanyak 39% merespon setuju bahwa universitas tersebut adalah
cita-cita mereka dari dulu, dan terpaut 2% dari yang menjawab tidak setuju.
4.9 Analisis terhadap gabungan 3 SMA Swasta Unggulan tersebut
4.9.1 Analisis Markov gabungan
Hasil kuesioner pada periode pertama di 3 SMA tersebut sebanyak 400 responden
didapat bahwa:
• 81 orang memilih Universitas Atma Jaya, dinamakan state 1
• 86 orang memiih Universitas Bina Nusantara, dinamakan state 2
• 158 orang memilih Universitas Pelita Harapan, dinamakan state 3
• 59 orang memilih Universitas Tarumanegara, dinamakan state 4
• 16 orang memilih Universitas Trisakti, dinamakan state 5
Probabilitas dari satu orang untuk memilih universitas tersebut adalah:
o State 1 – Atma Jaya 81/400 = 0,20 = 20%
o State 2 – Bina Nusantara 86/400 = 0,22 = 22%
o State 3 – Pelita Harapan 158/400= 0,39 = 39%
o State 4 – Tarumanegara 59/400 = 0,15 = 15%
o State 5 – Trisakti 16/400 = 0,04 = 4%
Jika probabilitas tersebut diletakkan dalam vektor probabilitas state maka akan menjadi:
n(1) = (0,20, 0,22, 0,39, 0,15, 0,04)
dimana:
n(1) = vektor probabilitas state kelima universitas untuk periode 1
n1 = 0,20 = Probabilitas satu orang yang memilih Universitas Atma Jaya, state 1
n2 = 0,22 = Probabilitas satu orang yang memilih Universitas Bina Nusantara, state 2
134
n3 = 0,39 = Probabilitas satu orang yang memilih Universitas Pelita Harapan, state 3
n4 = 0,15 = Probabilitas satu orang yang memilih Universitas Tarumanegara, state 4
n5 = 0,04 = Probabilitas satu orang yang memilih Universitas Trisakti, state 5
Penelitian pada periode kedua menunjukkan adanya perpindahan dari universitas
satu ke universitas lainnya. Sebesar 71,6% (58 orang) dari pemilih Atma Jaya tetap memilih
Atma Jaya, 6,2% (5 orang) dari pemilih Atma Jaya berpindah ke Bina Nusantara, 8,6% (7
orang) dari pemilih Atma Jaya berpindah ke Pelita Harapan, 9,9% (8 orang) dari pemilih
Atma Jaya berpindah ke Tarumanegara, dan 3,7% (3 orang) berpindah ke Trisakti.
Untuk siswa/i yang memilih Bina Nusantara, sebesar 93% (80 orang) tetap memilih
Bina Nusantara, 3,5% (3 orang) berpindah memilih Atma Jaya, 2,3% (2 orang) berpindah ke
Pelita Harapan, 1,2% (1 orang) berpindah ke Tarumanegara, dan 0% (0 orang) berpindah ke
Trisakti.
Untuk siswa/i yang memilih Pelita Harapan, sebesar 82,3% (130 orang) tetap
memilih Pelita Harapan, 1,3% (2 orang) berpindah ke Atma Jaya, 4,4% (7 orang) berpindah
ke Bina Nusantara, 3,2% (5 orang) berpindah ke Tarumanegara, dan 8,8% (14 orang)
berpindah ke Trisakti.
Untuk siswa/i yang memilih Tarumanegara, sebesar 66,1% (39 orang) tetap memilih
Tarumanegara, 0% (0 orang) berpindah ke Atma Jaya, 3,4% (2 orang) berpindah ke Bina
Nusantara, 8,5% (5 orang) berpindah ke Pelita Harapan, dan 22% (13 orang) berpindah ke
Trisakti.
Untuk siswa/i yang memilih Trisakti, sebesar 6,3% (1 orang) tetap memilih Trisakti,
37,5% (6 orang) berpindah ke Atma Jaya, 18,7% (3 orang) berpindah ke Bina Nusantara,
25% (4 orang) berpindah ke Pelita Harapan, dan 12,5% (2 orang) berpindah ke
Tarumanegara.
135
Sumber: Hasil pengolahan data, 2009
0,1
0,4
0,2 0,3 0,02 0,08
0
0,03 0,09
0,69
0,19
0,02
0,05 0,8
0,04 0,09
Bina Nusantara #2 0,22
Atma Jaya #1 0,20 0,09
0,06
#3
#2
#1
#4
#5
#3
#2
#1
#4
#5
Pelita Harapan #3 0,39 #3
#2
#1
#4
#5
Tarumanegara #4 0,15 #3
#2
#1
#4
#5
Trisakti #5 0,04 #3
#2
#1
#4
#5
0,018 = 0,20 (0,09)
0,008 = 0,20 (0,04)
0,011 = 0,22 (0,05)
0,198 = 0,22 (0,9)
0,007 = 0,22 (0,03)
0,004 = 0,22 (0,02)
0 = 0,22 (0)
0,008 = 0,39 (0,02)
0,02 = 0,39 (0,05)
0,02 = 0,39 (0,04)
0,04 = 0,39 (0,09)
0 = 0,15 (0)
0,005 = 0,15 (0,03)
0,014 = 0,15 (0,09)
0,104 = 0,15 (0,69)
0,016 = 0,04 (0,4)
0,008 = 0,04 (0,2)
0,012 = 0,04 (0,3)
0,0008 = 0,04 (0,02)
0,003 = 0,04 (0,08)
0,71
0,04
0,142 = 0,20 (0,71)
0,02 0,03
0,05
0
0,9
0,02 = 0,20 (0,1)
0,012 = 0,20 (0,06)
0,31 = 0,39 (0,8)
0,03 = 0,15 (0,19)
136
Gambar 4.83 Diagram pohon pemilihan universitas pada gabungan SMA
Berdasarkan data yang telah dijelaskan sebelumnya, maka matriks transisi probabilitasnya
akan menjadi seperti yang ada dibawah ini:
0,71 0,06 0,09 0,10 0,04
0,05 0,90 0,03 0,02 0,00
P = 0,02 0,05 0,80 0,04 0,09
0,00 0,03 0,09 0,69 0,19
0,40 0,20 0,30 0,02 0,08
Atma Jaya mewakili state 1, Bina Nusantara state 2, Pelita Harapan state 3,
Tarumanegara state 4, Trisakti state 5. Arti dari probabilitas diatas dapat digambarkan
seperti berikut:
Baris 1
0,71 = P11 = probabilitas pangsa pasar Atma Jaya setelah sebelumnya merupakan
pemilih Atma Jaya
0,06 = P12 = probabilitas pangsa pasar Bina Nusantara setelah sebelumnya
merupakan pemilih Atma Jaya
0,09 = P13 = probabilitas pangsa pasar Pelita Harapan setelah sebelumnya
merupakan pemilih Atma Jaya
0,10 = P14 = probabilitas pangsa pasar Tarumanegara setelah sebelumnya
merupakan pemilih Atma Jaya
0,04 = P15 = probabilitas pangsa pasar Trisakti setelah sebelumnya merupakan
pemilih Atma Jaya
Mempertahankan dan memperoleh
Mempertahankan dan kehilangan
137
Baris 2
0,05 = P21 = probabilitas pangsa pasar Atma Jaya setelah sebelumnya merupakan
pemilih Bina Nusantara
0,90 = P22 = probabilitas pangsa pasar Bina Nusantara setelah sebelumnya
merupakan pemilih Bina Nusantara
0,03 = P23 = probabilitas pangsa pasar Pelita Harapan setelah sebelumnya
merupakan pemilih Bina Nusantara
0,02 = P24 = probabilitas pangsa pasar Tarumanegara setelah sebelumnya
merupakan pemilih Bina Nusantara
0,0 = P25 = probabilitas pangsa pasar Trisakti setelah sebelumnya merupakan
pemilih Bina Nusantara
Baris 3
0,02 = P31 = probabilitas pangsa pasar Atma Jaya setelah sebelumnya merupakan
pemilih Pelita Harapan
0,05 = P32 = probabilitas pangsa pasar Bina Nusantara setelah sebelumnya
merupakan pemilih Pelita Harapan
0,80 = P33 = probabilitas pangsa pasar Pelita Harapan setelah sebelumnya
merupakan pemilih Pelita Harapan
0,04 = P34 = probabilitas pangsa pasar Tarumanegara setelah sebelumnya
merupakan pemilih Pelita Harapan
0,09 = P35 = probabilitas pangsa pasar Trisakti setelah sebelumnya merupakan
pemilih Pelita Harapan
138
Baris 4
0,00 = P41 = probabilitas pangsa pasar Atma Jaya setelah sebelumnya merupakan
pemilih Tarumanegara
0,03 = P42 = probabilitas pangsa pasar Bina Nusantara setelah sebelumnya
merupakan pemilih Tarumanegara
0,09 = P43 = probabilitas pangsa pasar Pelita Harapan setelah sebelumnya
merupakan pemilih Tarumanegara
0,69 = P44 = probabilitas pangsa pasar Tarumanegara setelah sebelumnya
merupakan pemilih Tarumanegara
0,19 = P45 = probabilitas pangsa pasar Trisakti setelah sebelumnya merupakan
pemilih Tarumanegara
Baris 5
0,40 = P51 = probabilitas pangsa pasar Atma Jaya setelah sebelumnya merupakan
pemilih Trisakti
0,20 = P52 = probabilitas pangsa pasar Bina Nusantara setelah sebelumnya
merupakan pemilih Trisakti
0,30 = P53 = probabilitas pangsa pasar Pelita Harapan setelah sebelumnya
merupakan pemilih Trisakti
0,02 = P54 = probabilitas pangsa pasar Tarumanegara setelah sebelumnya
merupakan pemilih Trisakti
0,08= P55 = probabilitas pangsa pasar Trisakti setelah sebelumnya merupakan
pemilih Trisakti
Berdasarkan pada data yang telah dikumpulkan, maka pendugaan pangsa pasar
untuk kelima universitas pada periode berikutnya dapat dihitung seperti ini:
139
Pangsa pasar Matriks transisi probabilitas Dugaan pangsa
pasar periode
berikutnya
0,71 0,06 0,09 0,10 0,04
0,05 0,90 0,03 0,02 0,00
= (0,20, 0,22, 0,39, 0,15, 0,04) 0,02 0,05 0,80 0,04 0,09 = (0,18, 0,24, 0,36, 0,14, 0,08)
0,00 0,03 0,09 0,69 0,19
0,40 0,20 0,30 0,02 0,08
Hasil perhitungan dengan menggunakan program QM for Windows 2 adalah sebagai
berikut:
Sumber: Hasil pengolahan data, 2009
Gambar 4.84 Hasil Analisis markov gabungan SMA
4.9.2 Analisis pemilihan siswa/i gabungan SMA terhadap lima universitas
yang ditawarkan
Bina Nusantara
8622%
Tarumanegara59
15%
Trisakti164%
Atma Jaya81
20%
Pelita Harapan
15839%
Gambar 4.85 Survey pertama universitas favorit terhadap gabungan SMA
140
Bina Nusantara
9724%
Tarumanegara55
14%
Trisakti318%
Atma Jaya69
17%
Pelita Harapan
14837%
Gambar 4.86 Survey kedua universitas favorit terhadap gabungan SMA
Berdasarkan kuesioner pertama yang diisi kepada 400 responden siswa/i kelas XII
gabungan SMA didapat bahwa Pelita Harapan memimpin pangsa pasar dengan 158 pemilih
atau 39%. Bina Nusantara berada di posisi kedua dengan jumlah 86 pemilih atau 22%.
Sedangkan Atma Jaya berada dekat dibelakangnya memperoleh 81 pemilih atau 20%.
Tarumanegara berada dibawahnya yaitu 59 pemilih atau 19%. Sedangkan yang cukup lemah
pangsa pasarnya adalah Trisakti dengan 16 pemilih atau 4%.
Setelah dilakukan survey periode kedua yaitu 5 bulan kedepan, ada perubahan
kenaikan dan penurunan terhadap hasil. Pelita Harapan mendapat penurunan jumlah
menjadi 148 pemilih atau 37%, memimpin pangsa pasar. Sedangkan Bina Nusantara
mendapat kenaikan menjadi 97 pemilih atau 22%. Atma Jaya dan Tarumanegara mengalami
penurunan masing-masing menjadi 69 pemilih atau 17% dan 55 pemilih atau 14%.
Sedangkan peningkatan dialami oleh Trisakti menjadi 31 pemilih atau 8%.
141
4.9.3 Analisis tanggapan siswa/i gabungan SMA atas faktor-faktor dalam
memilih universitas favorit
Tidak setuju185%
Sangat tidak setuju
10%
Sangat setuju12431%
Setuju25764%
Gambar 4.87 Menawarkan fasilitas perkuliahan yang modern, lengkap, dan menarik
Tidak setuju267%
Sangat tidak setuju
10%
Sangat setuju71
18%
Setuju30275%
Gambar 4.88 Menyediakan banyak pilihan program studi yang menarik
Tidak setuju267%
Sangat tidak setuju
10%
Sangat setuju15739%
Setuju21654%
Gambar 4.89 Menyediakan sarana-sarana lain yang anda sukai (seperti kantin, lap. Olahraga,
aula, lab, hotspot, dan lainnya)
142
Setuju16541%Sangat setuju
6717%
Sangat tidak setuju
154%
Tidak setuju15338%
Gambar 4.90 Universitas tersebut lokasinya mudah dijangkau (tidak macet, berada dijalan
utama)
Tidak setuju18546%
Sangat tidak setuju
7318%
Sangat setuju48
12%
Setuju94
24%
Gambar 4.91 Lokasi universitas tersebut dekat dengan tempat tinggal saya
Tidak setuju12732%
Sangat tidak setuju
154%
Sangat setuju379%
Setuju22155%
Gambar 4.92 Universitas tersebut memberikan berbagai promosi yang menarik (seperti
hadiah, pemotongan biaya atau beasiswa, dan lainnya)
143
Tidak setuju18245%
Sangat tidak setuju
236%
Sangat setuju215%
Setuju17444%
Gambar 4.93 Promosi / ik lan universitas memotivasi saya untuk memilih universitas tersebut
Tidak setuju93
23%
Sangat tidak setuju
287%
Sangat setuju51
13%
Setuju22857%
Gambar 4.94 B iaya kuliah yang ditawarkan terjangkau oleh kemampuan ekonomi keluarga
saya
Tidak setuju21152%
Sangat tidak setuju10526%
Sangat setuju103%
Setuju74
19%
Gambar 4.95 B iaya kuliah yang ditawarkan paling murah dibanding universitas lain
144
Tidak setuju215%
Sangat tidak setuju
31%
Sangat setuju95
24%
Setuju28170%
Gambar 4.96 Universitas tersebut mempunyai status, akreditasi, dan penghargaan yang baik
Tidak setuju287%
Sangat tidak setuju
31%
Sangat setuju72
18%
Setuju29774%
Gambar 4.97 Universitas tersebut memilik i tenaga pengajar / dosen yang berkualitas
Tidak setuju369%
Sangat tidak setuju
41%
Sangat setuju65
16%
Setuju29574%
Gambar 4.98 Universitas tersebut memilik i program yang up-to-date dan terencana
145
Tidak setuju21253%
Sangat tidak setuju
8521%
Sangat setuju133% Setuju
9023%
Gambar 4.99 Saya memilih universitas ini karena teman
Tidak setuju25162%
Sangat tidak setuju
7419%
Sangat setuju6
2%
Setuju69
17%
Gambar 4.100 Saya memilih universitas ini berdasarkan ik lan
Tidak setuju15338%
Sangat tidak setuju
349%
Sangat setuju205%
Setuju19348%
Gambar 4.101 Saya memilih universitas ini sesuai dengan sara orang tua atau sanak saudara
146
Tidak setuju22757%
Sangat tidak setuju
379%
Sangat setuju113%
Setuju12531%
Gambar 4.102 Saya memilih universitas ini karena tertarik dengan acara promosi yang
diadakan
Tidak setuju13734%
Sangat tidak setuju
174%
Sangat setuju38
10%
Setuju20852%
Gambar 4.103 Saya memilih universitas ini karena popularitasnya dikalangan pelajar
Tidak setuju14336%Sangat tidak
setuju277%
Sangat setuju48
12%
Setuju18245%
Gambar 4.104 Universitas tersebut sesuai dengan cita-cita / keinginan saya dari dulu
147
Kesimpulan yang bisa didapat dari hasil diatas bahwa siswa/i setuju dengan adanya
fasilitas perkuliahan yang modern, lengkap, dan menarik, serta menyediakan program studi
yang menarik, dan menyediakan sarana-sarana penunjang lain seperti kantin, lapangan
olahraga, dll masing-masing sebesar 64%, 75%, dan 54%.
Masalah lokasi ada hal yang bertentangan, karena sebanyak 41% setuju bahwa
lokasi universitas tersebut dapat dengan mudah dijangkau meski terpaut 3% dari yang
menjawab tidak setuju. Dan suara mayoritas yaitu sebanyak 46% tidak setuju bahwa lokasi
tersebut semata-mata dekat dengan lokasi tempat tinggal mereka.
Tentang promosi sebanyak 55% berpendapat setuju bahwa universitas tersebut
memberikan berbagai promosi yang menarik. Dan sebanyak 45% berpendapat tidak setuju
apabila promosi / ik lan tersebut memotivasi mereka untuk memilih universitas tersebut
walaupun hanya terpaut 1% dari yang menjawab setuju.
Pada indikator biaya kuliah, sebanyak 57% menjawab setuju dengan biaya kuliah
yang ditawarkan terjangkau oleh kemampuan ekonomi keluarganya. Sebesar 52% pula
menjawab tidak setuju dengan biaya kuliah yang ditawarkan adalah semata-mata paling
murah dibanding universitas lainnya.
Responden sepakat setuju pada indikator kualitas pendidikan yang mempunyai
pertanyaan bahwa universitas tersebut mempunyai status, akreditas, dan penghargaan yang
baik, memilik i tenaga pengajar / dosen yang berkualitas, dan memilik i program pendidikan
yang up-to-date dan terencana masing-masing sebesar 70%, 74%, dan 74%.
Tanggapan yang beragam ada di indikator referensi. Masing-masing sebanyak 53%
dan 62% menjawab tidak setuju apabila mereka memilih universitas karena teman dan
berdasarkan ik lan. Tetapi 48% menjawab setuju mereka memilih universitas tersebut sesuai
dengan saran orang tua / sanak saudara. Dan sebanyak 57% menjawab tidak setuju apabila
mereka memilih universitas karena acara promosi yang diadakan.
148
Indikator terakhir adalah tentang brand image dan cita-cita, yaitu sebanyak 52%
merespon setuju bahwa mereka memilih universitas tersebut karena popularitasnya
dikalangan pelajar. Dan sebanyak 45% merespon setuju bahwa universitas tersebut adalah
cita-cita mereka dari dulu.
4.10 Implikasi Hasil Penelitian
Gambar 4.105 Rekapitulasi pemilihan universitas periode 1
Gambar 4.106 Rekapitulasi pemilihan universitas periode 2
Pertama dilakukan survey awal dengan wawancara secara acak kepada siswa/i kelas
XII di SMA-SMA yang bersangkutan dengan jumlah sampel sekitar 50 orang. Lalu didapatkan
kelima universitas terfavorit adalah Pelita Harapan, Bina Nusantara, Atma Jaya,
Tarumanegara, dan Trisakti.
020406080
100120140160180
SMAK 4 SMAK 1 Ipeka Tomang Gabungan
Atma Jaya
Bina Nusantara
Pel ita Harapan
Tarum anegara
Trisakti
020406080
100120140160
SMAK 4 SMAK 1 Ipeka Tomang Gabungan
Atma Jaya
Bina Nusantara
Pelita Harapan
Tarumanegara
Trisakti
149
Setelah itu dilakukan survey pertama pada gabungan ketiga SMA, diperoleh bahwa
Pelita Harapan meminpin pangsa pasar dengan 39%, Bina Nusantara dengan 22%, dan
Atma Jaya dengan 20%, Tarumanegara dengan 15%, dan Trisakti dengan 4%.
Untuk mengetahui pangsa pasar periode selanjutnya, dilakukan survey kuesioner
kedua, dan diperoleh hasil tertinggi tetap dipegang oleh Pelita Harapan sebanyak 37%, Bina
Nusantara sebanyak 24%, Atma Jaya sebanyak 17%, Tarumanegara sebanyak 14%, dan
Trisakti sebanyak 8%.
Hasil tersebut dapat digunakan pihak universitas untuk mengetahui pangsa pasar
mereka masing-masing dan mengetahui penilaian responden di sekolah tersebut tentang
faktor-faktor yang mereka perhatikan dalam memilih universitas.