BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Doc/Bab4/2010-1-00431- mn bab...

94
56 BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Ipeka Tomang 4.1.1 Sejarah Ipeka Tomang Gagasan mendirikan sekolah Kristen IPEKA dipelopori oleh Pdt. DR. William Hodaviah Hosanna yang mendapat dukungan dari majelis Gereja Kristus Jemaat Mangga Besar (Gereja Kristus Kuo Yu Thang). Gagasan tersebut tercetus karena gerakan Tuhan yang cukup jelas kepada hamba-Nya ini. ”Melalui partisipasi dalam dunia pendidikan akan meluaskan Kerjaan Tuhan, mengabdi kepada nusa dan bangsa, serta menyiapkan sarana pelayanan yang baik bagi anak-anak anggota jemaat.” Visi inilah yang menjadi benih “benih kecil biji sesawi” untuk mendirikan sekolah Kristen IPEKA pada waktu itu. Setelah melalui pergumulan yang panjang dalam mencari pimpinan Tuhan, pada tahun 1976 Tuhan mengirim G.I. Lois Koerniawati dari Surabaya, yang juga memiliki visi yang sama dengan Gereja Kristus Jemaat Mangga Besar untuk mendirikan sekolah yang berlandaskan iman Kristen. Dengan fasilitas yang sangat sederhana namun dengan visi dan pimpinan Tuhan yang jelas, maka pada tanggal 5 Mei 1978, dibentuklah Yayasan Iman Pengharapan dan Kasih (IPEKA) di Jakarta dihadapan Notaris Henk Limanow dengan akta no. 11. Persiapan pendirian sekolah terus dilakukan mulai dari pencarian lokasi, tenaga pengajar termasuk penggalangan dana yang mengikutsertakan jemaat Gereja Kristus Jemaat Mangga Besar, yang akhirnya pada pertengahan tahun 1979 sekolah kristen IPEKA Tomang membuka kelas untuk taman kanak-kanak, yang pada

Transcript of BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Doc/Bab4/2010-1-00431- mn bab...

Page 1: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Doc/Bab4/2010-1-00431- mn bab 4.pdf57 saat itu masih menggunakan bangunan yang sederhana, jumlah murid hampir mencapai

56

BAB 4

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Ipeka Tomang

4.1.1 Sejarah Ipeka Tomang

Gagasan mendirikan sekolah Kristen IPEKA dipelopori oleh Pdt. DR. William

Hodaviah Hosanna yang mendapat dukungan dari majelis Gereja Kristus Jemaat

Mangga Besar (Gereja Kristus Kuo Yu Thang). Gagasan tersebut tercetus karena

gerakan Tuhan yang cukup jelas kepada hamba-Nya ini. ”Melalui partisipasi dalam

dunia pendidikan akan meluaskan Kerjaan Tuhan, mengabdi kepada nusa dan

bangsa, serta menyiapkan sarana pelayanan yang baik bagi anak-anak anggota

jemaat.” Visi inilah yang menjadi benih “benih kecil biji sesawi” untuk mendirikan

sekolah Kristen IPEKA pada waktu itu.

Setelah melalui pergumulan yang panjang dalam mencari pimpinan Tuhan,

pada tahun 1976 Tuhan mengirim G.I. Lois Koerniawati dari Surabaya, yang juga

memilik i v isi yang sama dengan Gereja Kristus Jemaat Mangga Besar untuk

mendirikan sekolah yang berlandaskan iman Kristen.

Dengan fasilitas yang sangat sederhana namun dengan visi dan pimpinan

Tuhan yang jelas, maka pada tanggal 5 Mei 1978, dibentuklah Yayasan Iman

Pengharapan dan Kasih (IPEKA) di Jakarta dihadapan Notaris Henk Limanow dengan

akta no. 11.

Persiapan pendirian sekolah terus dilakukan mulai dari pencarian lokasi,

tenaga pengajar termasuk penggalangan dana yang mengikutsertakan jemaat

Gereja Kristus Jemaat Mangga Besar, yang akhirnya pada pertengahan tahun 1979

sekolah kristen IPEKA Tomang membuka kelas untuk taman kanak-kanak, yang pada

Page 2: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Doc/Bab4/2010-1-00431- mn bab 4.pdf57 saat itu masih menggunakan bangunan yang sederhana, jumlah murid hampir mencapai

57

saat itu masih menggunakan bangunan yang sederhana, jumlah murid hampir

mencapai 100 orang dengan 4 orang guru sebagai pengajar termasuk G.I. Lois

Koerniawati yang menjabat sebagai guru agama sekaligus kepala sekolah pada

waktu itu.

Awal tahun 1981 kegiatan sekolah kristen IPEKA menggunakan gedung

permanen di Komplek Perumahan Green Ville menempati blok SD. Kemudian pada

bulan Agustus 1988, Yayasan IPEKA membangun sekolah kristen IPEKA yang

menempati blok D untuk kegiatan belajar siswa SLTP, yang dilanjutkan dengan

pembangunan gedung untuk SMU pada tahun 1999. Sekolah yang menempati blok

SD dikenal dengan nama Sekolah Kristen IPEKA TOMANG I, sedangkan sekolah yang

menempati blok D dikenal dengan nama Sekolah Kristen IPEKA TOMANG II.

Bulan Juni 1984, Yayasan IPEKA membuka kelas taman kanak-kanak di

wilayah pluit. Pada awalnya sekolah meminjam bangunan gedung disamping pos

Gereja Kristus Jemaat Mangga Besar Rayon II Pluit sebagai ruang kelas, tahun

berikutnya dengan membuka kelas Sekolah Dasar.

Tahun 1988, Yayasan IPEKA membangun gedung sekolah di jalan Pluit

Timur, Jakarta Utara. Pembangunan tahap pertama selesai pada tahun 1989

selanjutnya dipakai untuk kegiatan belajar siswa taman kanak-kanak dan sekolah

dasar kristen IPEKA Pluit yang pada akhirnya juga menyediakan jenjang pendidikan

untuk Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama (SLTP).

Tahun 1984-1985, atas anugerah Tuhan pembelian lahan dan pembangunan

di komplek perumahan Sunter Agung Podomoro dapat dilaksanakan. Tahun 1966

dibuka kelas untuk Taman Kanak-Kanak dan dilanjutkan dengan jenjang Sekolah

Dasar pada tahun berikutnya. Kepercayaan masyarakat sekitar terhadap Sekolah

Kristen IPEKA Sunter semakin besar dan berdasarkan permintaan orang tua murid

maka jenjang SLTP dibuka pada lokasi yang sama.

Page 3: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Doc/Bab4/2010-1-00431- mn bab 4.pdf57 saat itu masih menggunakan bangunan yang sederhana, jumlah murid hampir mencapai

58

Pengembangan pendidikan Sekolah Kristen IPEKA kemudian dilanjutkan ke

wilayah Perumahan Puri Indah, pada tahun 1990 pembelian tanah dilakukan dan

pada tahun 1994, Sekolah Kristen IPEKA Puri sudah siap digunakan untuk kegiatan

belajar dengan membuka kelas taman kanak-kanak kemudian diikuti dengan Sekolah

Dasar dan Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama.

Tahun 1966, Yayasan IPEKA mengembangkan sayap ke wilayah Bekasi,

tepatnya di perumahan Kota Legenda dengan membeli sebidang tanah di komplek

perumahan tersebut. Mengingat situasi dan kondisi yang belum memungkinkan,

pembangunan gedung sekolah belum dapat dilaksanakan, namun demikian kegiatan

belajar tetap dilakukan dengan menempati lokasi bekas kantor proyek yang ditata

kembali ruangnya menjadi ruang kelas yang layak pakai.

Pada tahun 1997 sekolah kristen IPEKA Kota Legenda mulai membuka kelas

taman kanak-kanak dan dilanjutkan dengan Sekolah Dasar.

Untuk Mengantisipasi perkembangan dan tuntutan zaman yang demikian

cepat dalam menyongsong era globalisasi pada millenium ketiga, maka pada tahun

1999 Yayasan IPEKA membuka jenjang pendidikan Sekolah Lanjutan Tingkat

Pertama dan Sekolah Menengah Umum di kawasan Puri Indah dikenal dengan nama

IPEKA High. Menggunakan dua bahasa pengantar (Bahasa Indonesia dan Bahasa

Inggris) dan menawarkan “dual curriculums” yaitu kurikulum Indonesia dan

kurikulum higher school certificate (HSC) dari Departemen Pendidikan New South

Wales yang bertanggung jawab dalam bidang kurikulum dan ujian HSC. IPEKA High

bekerja sama dengan 2 sekolah terkemuka di Australia dan Mendapat dukungan

penuh dari Scots College, yaitu sekolah presbyterian putra terkemuka dengan

fasilitas terlengkap di Sydney yang berdiri sejak tahun 1893 dan St. Catherine’s

School, yaitu sekolah putri tertua di Sydney yang didirikan pada tahun 1856 dikenal

dengan prestasi akademisnya.

Page 4: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Doc/Bab4/2010-1-00431- mn bab 4.pdf57 saat itu masih menggunakan bangunan yang sederhana, jumlah murid hampir mencapai

59

4.1.2 Profil Ipeka Tomang

Sekolah Ipeka Tomang merupakan SMA Plus Standar Nasional sejak tahun

2005, sesuai dengan surat keputusan Diknas Jakarta nomor 206a/2004 tanggal 11

November 2004. Sekolah ini menyandang akreditasi A dengan nilai 97,15 yang

berlaku sampai dengan tahun 2011/2012.

Visi dari Ipeka Tomang adalah menjadi lembaga pendidikan kristen unggulan

yang menyatakan kristus sebagai sumber hikmat dan pengetahuan. Sedangkan misi

dari Ipeka Tomang adalah mendidik siswa secara utuh berlandaskan nilai kristiani.

Kurikulum yang dikembangkan untuk kelas X, XI, dan XII berdasarkan kurikulum

berbasis kompetensi / kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP). Potensi siswa

dioptimalkan sedemikian rupa tidak hanya aspek pengetahuan saja (knowledge)

tetapi juga keterampilan (skill) dan sikap (attitude).

Ipeka Tomang menerapkan peraturan-peraturan kepada siswa/i-nya yang di

sebut dengan Disiplin Sekolah:

1. Tidak boleh terlambat

2. Berpakaian yang sesuai dengan ketentuan

3. Tidak diperbolehkan membawa barang-barang yang tidak ada hubungannya

dengan kegiatan pembelajaran

4. Bertingkah laku sopan sesuai dengan kepribadian dan iman Kristen

5. Pembinaan sesuai dengan Iman Kristiani

Sekolah Ipeka Tomang menerapkan beberapa kualifikasi kepada guru-

gurunya sebagai berikut:

• Minimal lulusan S1 pada bidangnya dan melalui seleksi yang ketat

• Berbagai pelatihan baik di bidang akademis, kepemimpinan, manajemen,

maupun keterampilan yang berhubungan dengan proses pembelajaran

• Pembinaan spiritualitas

Page 5: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Doc/Bab4/2010-1-00431- mn bab 4.pdf57 saat itu masih menggunakan bangunan yang sederhana, jumlah murid hampir mencapai

60

• Keterlibatan dalam kegiatan siswa

• Total guru S2: 4, S1: 34

4.1.3 Pembinaan akademis dan non-akademis

Pembinaan secara akademis yang diterapkan di Ipeka Tomang adalah:

• Kegiatan ekstra kurikuler

(futsal, volley, basket, tennis meja, teater, bahasa mandarin, disain grafis,

paduan suara, dll)

• Ceramah / lokakarya sesuai kebutuhan

(seminar penjurusan, kemana setelah SMA, persiapan menghadapi ujian

nasional, dll)

• Remedial teaching / enrichment

• Klinik bidang studi

• Pelatihan OSN (Olimpiade Sains Nasional)

Sumber: Ipeka Tomang, 2009

Gambar 4.1 Model Pembelajaran Ipeka Tomang (presentasi di kelas)

Page 6: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Doc/Bab4/2010-1-00431- mn bab 4.pdf57 saat itu masih menggunakan bangunan yang sederhana, jumlah murid hampir mencapai

61

Sumber: Ipeka Tomang, 2009

Gambar 4.2 Ekstra kurikuler Basket Ipeka Tomang

Pembinaan secara non-akademis di Ipeka Tomang adalah:

• Latihan-latihan kepemimpinan baik melalui kegiatan OSIS maupun program

sekolah

• Kelompok Tumbuh Bersama (KTB) siswa

• Sheperding

• KIR / k lub bidang studi

Page 7: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Doc/Bab4/2010-1-00431- mn bab 4.pdf57 saat itu masih menggunakan bangunan yang sederhana, jumlah murid hampir mencapai

62

Sumber: Ipeka Tomang, 2009

Gambar 4.3 Kegiatan dalam Kelompok Tumbuh Bersama (KTB) siswa Ipeka Tomang

4.1.4 Program Sekolah

Program sekolah yang dijalankan oleh Ipeka Tomang adalah:

• Renungan pagi

• Kebaktian umum siswa 1x seminggu

• Kebaktian khusus: Natal, Paskah, KKR, dan praise and worship

• Retreat siswa

• KTB (Kelompok Tumbuh Bersama)

• LDK (Latihan Dasar Kepemimpinan) pengurus OSIS

• IPEKA CUP

• MOS (Masa Orientasi Siswa)

• Pertemuan kepala sekolah dengan orang tua

• Tes minat & bakat

• Kebersamaan (tea walk, dll)

• Seminar penjurusan

• Studi lapangan / karya wisata

• Seminar ‘Kemana Setelah SMA’

Page 8: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Doc/Bab4/2010-1-00431- mn bab 4.pdf57 saat itu masih menggunakan bangunan yang sederhana, jumlah murid hampir mencapai

63

Sumber: Ipeka Tomang, 2009

Gambar 4.4 Studi Lapangan Ipeka Tomang

Sumber: Ipeka Tomang, 2009

Gambar 4.5 Kebaktian siswa Ipeka Tomang

Page 9: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Doc/Bab4/2010-1-00431- mn bab 4.pdf57 saat itu masih menggunakan bangunan yang sederhana, jumlah murid hampir mencapai

64

4.1.5 Fasilitas Sekolah Ipeka Tomang

Sumber: Ipeka Tomang, 2009

Gambar 4.6 Laboratorium Komputer Ipeka Tomang

Sumber: Ipeka Tomang, 2009

Gambar 4.7 Aula Ipeka Tomang

Page 10: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Doc/Bab4/2010-1-00431- mn bab 4.pdf57 saat itu masih menggunakan bangunan yang sederhana, jumlah murid hampir mencapai

65

4.1.6 Prestasi Ipeka Tomang

NNoo PPeerrlloommbbaaaann // KKoommppeettiissii PPeennyyeelleennggggaarraa LLiinnggkkuupp KKoommppeettiissii HHaassiill 11 OOSSNN EEkkoonnoommii DDEEPPDDIIKKNNAASS NNaassiioonnaall PPeerraakk 22 LLoommbbaa eekkoonnoommii ppaassaarr mmooddaall BBEEJJ DDKKII JJaakkaarrttaa HHaarraappaann 22 33 MMaatteemmaattiikkaa MMaaxxiimmuuss EEdduuccaattiioonn JJaabboottaabbeekk JJuuaarraa 22 44 KKiimmiiaa MMaaxxiimmuuss EEdduuccaattiioonn JJaabboottaabbeekk JJuuaarraa 22 55 BBhhss IInnggggrriiss GGEENNIIUUZZ EEdduuccaattiioonn DDKKII JJaakkaarrttaa JJuuaarraa 33 66 BBaasskkeett PPuuttrrii DDiiaann HHaarraappaann DDKKII JJaakkaarrttaa JJuuaarraa 11 77 VVoolllleeyy ppuuttrraa DDiiaann HHaarraappaann DDKKII JJaakkaarrttaa JJuuaarraa 11 88 VVoolllleeyy ppuuttrrii BBHHKK DDKKII JJaakkaarrttaa JJuuaarraa 11 1100 BBaasskkeett PPuuttrrii IIPPEEKKAA HHiigghh CCoommppeettiittiioonn DDKKII JJaakkaarrttaa JJuuaarraa 33 1111 BBhhss IInnggggrriiss AAttmmaajjaayyaa SSccrraabbbbllee CCoommppeettiittiioonn DDKKII JJaakkaarrttaa JJuuaarraa 11 1122 BBhhss IInnggggrriiss AAttmmaajjaayyaa SSccrraabbbbllee CCoommppeettiittiioonn DDKKII JJaakkaarrttaa JJuuaarraa 33 1133 BBaasskkeett PPuuttrraa SSMMAAKK 44 CCuupp DDKKII JJaakkaarrttaa JJuuaarraa 22 1144 BBaasskkeett PPuuttrraa SSppllaasshh GGaaddiinngg SSeerrppoonngg CCuupp DDKKII JJaakkaarrttaa JJuuaarraa 11 1155 BBaasskkeett PPuuttrraa TTiiaarraa KKaassiihh CCuupp DDKKII JJaakkaarrttaa JJuuaarraa 22 1166 BBaasskkeett PPuuttrrii TTiiaarraa KKaassiihh CCuupp DDKKII JJaakkaarrttaa JJuuaarraa 22 1177 VVoolllleeyy PPuuttrrii SSppllaasshh GGaaddiinngg SSeerrppoonngg CCuupp DDKKII JJaakkaarrttaa JJuuaarraa 33 1188 BBhhss MMaannddaarriinn BBiinnaa NNuussaannttaarraa DDKKII JJaakkaarrttaa JJuuaarraa 22 1199 VVoolllleeyy PPuuttrrii CChhrriissttoopphhoorruuss CCuupp DDKKII JJaakkaarrttaa JJuuaarraa 33 2200 BBhhss IInnggggrriiss CChhrriissttoopphhoorruuss CCuupp DDKKII JJaakkaarrttaa JJuuaarraa 11 2211 BBhhss IInnggggrriiss CChhrriissttoopphhoorruuss CCuupp DDKKII JJaakkaarrttaa JJuuaarraa 22 2222 VVoolllleeyy PPuuttrraa CChhrriissttoopphhoorruuss CCuupp DDKKII JJaakkaarrttaa JJuuaarraa 22 2233 VVoolllleeyy PPuuttrraa SSaannttoo AAnnddrreeaass SSppoorrtt CCoommppeettiittiioonn DDKKII JJaakkaarrttaa JJuuaarraa 22 2244 BBaasskkeett PPuuttrraa BBiinnaa NNuussaannttaarraa CCuupp DDKKII JJaakkaarrttaa JJuuaarraa 11 2255 BBaasskkeett PPuuttrraa BBiinnaa BBaannggssaa CCuupp DDKKII JJaakkaarrttaa JJuuaarraa 11 2266 VVoolllleeyy PPuuttrrii TTaarraakkaanniittaa CCuupp DDKKII JJaakkaarrttaa JJuuaarraa 22 2277 MMaatteemmaattiikkaa KKoommppeettiissii MMaatteemmaattiikkaa AAttmmaajjaayyaa 22000088 JJaawwaa JJuuaarraa HHaarraappaann 11 2288 BBaasskkeett PPuuttrrii BBiinnaa NNuussaannttaarraa CCuupp DDKKII JJaakkaarrttaa JJuuaarraa 11 2299 BBaasskkeett PPuuttrrii CCaanniissiiuuss CCuupp DDKKII JJaakkaarrttaa JJuuaarraa 33 3300 BBaasskkeett PPuuttrrii DDaarrmmaajjaayyaa CCuupp DDKKII JJaakkaarrttaa JJuuaarraa 11 3311 BBaasskkeett PPuuttrrii VViiaannnneeyy CCuupp DDKKII JJaakkaarrttaa JJuuaarraa 11 3322 BBaasskkeett PPuuttrrii IIIICCSS CCuupp DDKKII JJaakkaarrttaa JJuuaarraa 33 3333 BBaasskkeett PPuuttrrii GGaannddhhii CCuupp DDKKII JJaakkaarrttaa JJuuaarraa 11 3344 BBaasskkeett PPuuttrrii KKeettaappaanngg 22 CCuupp DDKKII JJaakkaarrttaa JJuuaarraa 11 3355 BBaasskkeett PPuuttrrii AAbbddii SSiisswwaa CCuupp DDKKII JJaakkaarrttaa JJuuaarraa 11 3366 IInnjjeecctt BBaanndd IInnddoommiiee NNaassiioonnaall JJuuaarraa 22 3377 BBaasskkeett PPuuttrraa UUnniivveerrssiittaass PPaannccaassiillaa CCuupp DDKKII JJaakkaarrttaa JJuuaarraa 33 3388 BBiioollooggii UUnnttaarr BBiioollooggii && CChheemmiiccaall CCoommppeettiittiioonn DDKKII JJaakkaarrttaa JJuuaarraa 11 3399 BBaasskkeett PPuuttrraa UUkkrriiddaa DDKKII jjaakkaarrttaa JJuuaarraa II 4400 BBaasskkeett ppuuttrrii SSMMAAKK II DDKKII JJaakkaarrttaa JJuuaarraa IIII 4411 BBaasskkeett PPuuttrraa SSPPHH JJuuaarraa II 4422 BBaasskkeett PPuuttrrii SSPPHH JJuuaarraa II 4433 VVoollii PPuuttrraa SSMMAAKK II JJuuaarraa IIII 4444 VVoollii PPuuttrrii SSMMAAKK II JJuuaarraa II

Page 11: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Doc/Bab4/2010-1-00431- mn bab 4.pdf57 saat itu masih menggunakan bangunan yang sederhana, jumlah murid hampir mencapai

66

4.1.7 Alumni Ipeka Tomang yang berkuliah di NTU

LLiiee SStteepphhaanniiee FFeebbrriiaannttyy ((KKuulliiaahh TThh.. 22000022 -- 22000066))

JJuurruussaann EElleeccttrroonniicc aanndd EElleeccttrriiccaall EEnnggiinneeeerriinngg

LLuulluuss NNTTUU ttaahhuunn 22000066 ((CCuumm LLaauuddee))

SSeekkaarraanngg BBeekkeerrjjaa ddii CChhaatteerreedd SSeemmiiccoonndduuccttoorr CCoommppaannyy ((ppeerruussaahhaaaann

SSiinnggaappoorree))

Dewi Muharyani Cendrawasih

(Kuliah Th. 2003)

Jurusan Computer Engineering

Andre Yusuf (Kuliah Th. 2004)

Jurusan Mechanical and Aerospace Engineering

4.2 Yayasan BPK Penabur

4455 NNeeww RReeaaddiinngg KKeemmuurrnniiaann IIII DDKKII JJaakkaarrttaa JJuuaarraa IIIIII 4466 EEnngglliisshh SSppeeeecchh KKeemmuurrnniiaann IIII DDKKII JJaakkaarrttaa JJuuaarraa II 4477 PPrreesseennttaassii GGOO GGrreeeenn IIPPEEKKAA DDKKII JJaakkaarrttaa JJuuaarraa IIII 4488 DDeessiiggnn GGrraaffiiss GGOO GGrreeeenn IIPPEEKKAA DDKKII JJaakkaarrttaa JJuuaarraa IIIIII 4499 VVoollii PPuuttrrii TTaarrkkii JJuuaarraa IIII 5500 MMaatteemmaattiikkaa TTiiaarraa kkaassiihh JJuuaarraa IIII 5511 MMooddeerrnn DDaannccee TTiiaarraa KKaassiihh HHaarraappaann IIII 5522 BBaasskkeett PPuuttrrii TTiiaarraa KKaassiihh JJuuaarraa II

Page 12: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Doc/Bab4/2010-1-00431- mn bab 4.pdf57 saat itu masih menggunakan bangunan yang sederhana, jumlah murid hampir mencapai

67

4.2.1 Sejarah Yayasan BPK Penabur

Sejarah Badan Pendidikan Kristen Penabur tidak dapat dilepaskan dari

sejarah Gereja Kristen Indonesia Jawa Barat yang sudah ada sejak zaman

Belanda. Saat bersejarah yang penting dicatat ialah tgl. 19 Juli 1950 sebagai

lahirnya Badan Pendidikan Tionghoa Kie Tok Kauw Hwee Khu Hwee Djawa

Barat (selanjutnya disingkat BP THKTKHKH Jabar) berdasarkan Akte Notaris

H.J.J. Lamers di Bandung yang diwakili oleh calon Notaris Tan Eng Kiam.

Pada tahun 1967, setelah lebih dari 25 tahun sebagai bangsa merdeka, rasa

kebangsaan Indonesia makin menebal, sehingga pembangunan bangsa dan

pembangunan karakter perlu mendapat wujud yang lebih nyata. Nama Badan

Pendidikan yang memakai nama Cina perlu mendapat ganti nama sesuai dengan

keadaan. Lebih-lebih setelah terjadi Gerakan 30 September 1965. Apa yang

dilakukan oleh BAPERKI yang bersifat integratif, sudah tidak sesuai lagi dengan

kegiatan yang dilakukan oleh golongan yang menghendaki asimilatif. Karena itu

dipandang perlu untuk memperbaharui dengan pembuatan akte baru.

Tokoh Oey Giok Tjeng selaku Ketua Yayasan dan Tjiok Tjing Ho sebagai

Sekretaris Yayasan Badan Pendidikan yang lama datang kepada Notaris E. Pondaag

untuk membuat akte baru. Maka pada tanggal 27 Januari 1967 dengan nomor akte

33 berdirilah Yayasan Badan Pendidikan Kristen Djawa Barat yang

berkedudukan di Jakarta. Apa yang terdantum dalam akte pendiriannya, tampak

sekali bahwa sifat badan lama yang masih etnis Cina atas dasar agama Kristen, telah

berubah bersifat nasional Indonesia atas dasar agama yang sama.

Yayasan yang bernama Badan Pendidikan Kristen Djawa Barat

selanjutnya disebut BPK Jabar) didirikan dengan dasar pada kesaktian alk itab dan

bahwa Yesus Kristus adalah Anak Allah dan Juruselamat Dunia. maksud dari yayasan

tersebut adalah untuk membina manusia Indonesia berlandaskan Pancasila, yaitu

Page 13: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Doc/Bab4/2010-1-00431- mn bab 4.pdf57 saat itu masih menggunakan bangunan yang sederhana, jumlah murid hampir mencapai

68

Dasar Negara Republik Indonesia (Yayasan lahir dalam zaman demokrasi Pancasila).

Sedangkan tujuannya adalah untuk memberi pelayanan Kristen di bidang pendidikan

dan pengajaran dalam arti seluas-luasnya.

Dengan nama BPK Jabar, pengertian wilayah kegiatannya hanya mencakup

wilayah provinsi Jawa Barat saja. pada waktu itu Jakarta masih dianggap seperti

bagian dari Jawa Barat, jadi mengikuti pola pemerintahan Belanda di Indonesia.

Dengan dipilihnya Jakarta sebagai pusat BPK Jabar, peranan Jakarta makin besar

terutama dengan pertimbangan bahwa Departemen Pendidikan dan Kebudayaan

Republik Indonesia berkedudukan di Jakarta. Sehingga segala sesuatu yang

menyangkut pendidikan, penyelesaiannya di Jakarta. Lebih-lebih setelah secara

hukum ditetapkan bahwa Jakarta menjadi ibukota Republik Indonesia (1964), maka

posisi Jakarta sebagai pusat kegiatan BPK Jabar makin mantap.

Dalam kondisi sosial-ekonomi serta komunikasi yang makin membaik, maka

dilakukan perluasan oleh BPK Jabar sampai ke Lampung. Maka didirikanlah sekolah

dibawah BPK Jabar di Bandar Lampung maupun Metro.

Dengan Jakarta yang bukan bagian dari Jawa Barat dan Lampung yang jelas

sebagai salah satu propinsi di luar Jawa dan hanya dipisahkan oleh Selat Sunda dari

Jawa Barat, maka timbullah pemikiran-pemikiran untuk mengubah nama Badan

Pendidikan Kristen Jawa Barat dengan istilah lain.

Melihat kenyataan-kenyatan yang ada serta aktiv itas pengurus dari BPK

Jabar telah nyata sebagaimana dikemukakan dalam pasal 2 dan 3. Agar seluruh

kegiatan yang dilakukan sesuai dengan keadaan baru, maka diperlukan landasan

hukum yang lebih mantap.

Pada hari Selasa tanggal 21 Maret 1989 telah menghadap Notaris

Winanto Wiryomartani, S.H. dua orang pengurus BPK Jabar, yaitu Drs. Djufrie

Natanael Sentana, MBA. selaku Ketua Umum Pengurus Harian dan Drs. Michael

Page 14: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Doc/Bab4/2010-1-00431- mn bab 4.pdf57 saat itu masih menggunakan bangunan yang sederhana, jumlah murid hampir mencapai

69

Tanok selaku Sekretaris BPK Jabar. Dibuatlah Akte yang bernama Badan

pendidikan Kristen PENABUR (BPK PENABUR) tertanggal 21 Maret 1989

Nomor 121 yang dimuat dalam Berita Negara RI tanggal 5 Mei 1989 No. 36.

BPK PENABUR telah menyebutkan adanya Mukadimah sebagai berikut:

Mengingat bahwa Gereja Kristen Indonesia Jawa Barat yang hidup di dalam

persekutuan dengan Gereja yang kudus dalam mengemban amanat panggilan

pelayanan dan kesaksian tersebut adalah di bidang pendidikan, maka Gereja Kristen

Indonesia Jawa Barat mendirikan dan mengasuh suatu Yayasan Pendidikan Kristen

yang berdasarkan iman Kristen, sesuai dengan kesadaran bahwa pendidikan itu

mengarah kepada pembentukan mansuai seutuhnya. Selanjutnya disebutkan, bahwa

yayasan tersebut berkedudukan di Jakarta dan berdasarkan pancasila dan bertujuan

ikut membentuk manusia Indonesia seutuhnya melalui bidang pendidikan sebagai

perwujudan panggilan pelayanan dan kesaksian Kristen.

4.2.2 Susunan Pengurus BPK Penabur 2006-2010

SUSUNAN PENGURUS BADAN PENDIDIKAN KRISTEN (BPK) PENABUR

MASA PELAYANAN TAHUN 2006-2010

No. Nama Jabatan

1. Ir. Hidajat Lesmana, MT. Ketua Umum

2. Ir. Christian Handoyo Ketua I

3. Ir. Hosea Siswanto Tanutama Ketua II

4. Ir. Hermawan Adipratama Ketua III

5. Drs. Rachmat Daniel Kosasih Sekretaris Umum

6. Drs. Henson, SH, CN, MH. Sekretaris / Legal

7. Ir. Bambang Tjahjono Bendahara Umum

8. Drs. Lukman Sulistya Bendahara

Page 15: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Doc/Bab4/2010-1-00431- mn bab 4.pdf57 saat itu masih menggunakan bangunan yang sederhana, jumlah murid hampir mencapai

70

9. Ir. Antonius Tanan, MBA., MSc. Anggota

10. Arie Kristyanto Widjaja, B.Sc. Anggota

11. Bertha Maria Sundah, S .Psi. Anggota

12. Ir. Bing Ananta Andimulia Anggota

13. Estherlin S . Wibowo Anggota

14. Ir. J.A. Setijadi Anggota

15. Junus Djunaedi Anggota

16. Kristianto Setiawan, S .Kom. Anggota

17. Dra. Kristinawati Susatio, MM. Anggota

18. Pdt. Matius Tukiran Adi Prawira Anggota

19. Roosliani Setiadi Anggota

20. Ir. Sylvia Wirawati, MT. Anggota

21. Murni Sugih Ketua BPK PENABUR

Bandar Lampung

Anggota Persidangan Pengurus

22. Ir. Beng Sugiharto Ketua BPK PENABUR Bandung

Anggota Persidangan Pengurus

23. Drs. Petrus Djoko Setiono Ketua BPK PENABUR Bogor

Anggota Persidangan Pengurus

24. Drs. Kusnadi, SH, MH. Ketua BPK PENABUR Cianjur

Anggota Persidangan Pengurus

25. Ir. Baskoro Ngapon Ketua BPK PENABUR Cicurug

Anggota Persidangan Pengurus

26. Ir. Arda Rahardja Lukitobudi, M.Eng Ketua BPK PENABUR Cimahi

Anggota Persidangan Pengurus

27. Ir. E. Ina K. Setiabudi Ketua BPK PENABUR Cirebon

Anggota Persidangan Pengurus

28. Prajitno Ketua BPK PENABUR Indramayu

Anggota Persidangan Pengurus

29. Ir. Robert Robianto Ketua BPK PENABUR Jakarta

Anggota Persidangan Pengurus

Page 16: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Doc/Bab4/2010-1-00431- mn bab 4.pdf57 saat itu masih menggunakan bangunan yang sederhana, jumlah murid hampir mencapai

71

30. Piping Hadiyanto Ketua BPK PENABUR Jatibarang

Anggota Persidangan Pengurus

31. Ir. Rico Simanjuntak Ketua BPK PENABUR Metro

Anggota Persidangan Pengurus

32. Didi Elya, SKM Ketua BPK PENABUR

Rengasdengklok

Anggota Persidangan Pengurus

33. Ir. Indra Rachman Tjiptoputro, MM Ketua BPK PENABUR Serang

Anggota Persidangan Pengurus

34. Jones Hinnes Pasaribu Ketua BPK PENABUR Sukabumi

Anggota Persidangan Pengurus

35. Sulaeman Tatang Ketua BPK PENABUR Tasikmalaya

Anggota Persidangan Pengurus

Sumber: http://www.bpkpenabur.or.id/id/about/board, 2009

Gambar 4.8 Susunan pengurus BPK Penabur 2006-2010

Page 17: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Doc/Bab4/2010-1-00431- mn bab 4.pdf57 saat itu masih menggunakan bangunan yang sederhana, jumlah murid hampir mencapai

72

4.2.3 Mars BPK Penabur

Page 18: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Doc/Bab4/2010-1-00431- mn bab 4.pdf57 saat itu masih menggunakan bangunan yang sederhana, jumlah murid hampir mencapai

73

Sumber: http://www.bpkpenabur.or.id/id/about/mars, 2009

Gambar 4.9 Mars BPK Penabur

4.3 SMAK 1 BPK Penabur

4.3.1 Profil SMAK 1 BPK Penabur

SMAK 1 BPK Penabur adalah sekolah yang rapih, terstruktur, dan kompetensi

baik, menurut daftar peringkat SMA oleh Departemen Pendidikan setiap tahunnya.

SMAK 1 memberi perhatian lebih kepada kemampuan siswanya dalam bidang

pengetahuan eksak, khususnya matematika dan ilmu pengetahuan alam,

menggunakan kurikulum nasional, yang juga ditunjang oleh fasilitas pendidikannya.

Ini berdasarkan dari v isi dan misi SMAK 1.

Disamping belajar dikelas dan pengembangan potensi siswa melalui

ekstrakurikuler, siswa juga diberi kesempatan untuk mempertajam pengetahuan

mereka. Kesempatan tersebut adalah melalui pengembangan kepribadian sebagai

berikut: Character Building, Science Camp, Tutorial by an Inventors, dll. Terlebih lagi,

SMAK 1 juga mendukung siswa mereka untuk berkompetisi secara regional, nasional,

dan internasional.

Proses pembelajaran ini tidak hanya didukung oleh pengajar yang kompeten,

tapi juga dari lengkapnya fasilitas pendidikan.

Visi dari SMAK 1 BPK Penabur adalah menyediakan sumber daya manusia

dengan kualitas baik dalam pengetahuan dan teknologi menlandaskan nilai-nilai

Kristus. Sedangkan misi dari SMAK 1 BPK Penabur adalah:

o Mempersiapkan penemu masa depan yang mahir dalam pengetahuan dan

teknologi, yang juga kreatif, inovatif, mandiri, proaktif, dan punya keimanan kuat.

o Meningkatkan profesionalitas dari sumber daya pengetahuan yang berguna

untuk pengembangan pendidikan.

Page 19: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Doc/Bab4/2010-1-00431- mn bab 4.pdf57 saat itu masih menggunakan bangunan yang sederhana, jumlah murid hampir mencapai

74

4.3.2 Kurikulum dan sistem kelulusan

Kurikulum SMAK 1 BPK Penabur adalah berdasarkan kurikulum nasional.

Fakultas pendidikan SMAK 1 memperkaya kurikulum tersebut. Ada 6 semester yang

harus ditempuh oleh siswa/i dalam masa studinya, yaitu 3 tahun.

SMAK 1 seperti sekolah lain, memakai sistem nilai 100. Para siswa

diperingkatkan tiap semester dalam kelas masing-masing, berdasarkan nilai raport

mereka tapi tidak dituliskan dalam raportnya.

4.3.3 Target SMAK 1 BPK Penabur

Berikut ada beberapa target yang dibuat:

• Membuat lingkungan yang kondusif terhadap perkembangan intelektual, sosial,

fisikal, religi, dan psikologis.

• Menjadi SMA terbaik di jakarta.

• Lulusan SMAK 1 dapat diterima di universitas besar, di Indonesia atau luar negeri

(>90% tiap tahun).

• Lulusan SMAK 1 mendapat nilai / penghargaan yang hebat di universitas masing-

masing.

• Mendapat penghargaan dalam International / Asian Olympiads in Mathematics

(IMO / APMO), Physics (IPhO / APhO), Chemistry (IChO), Biology (IBO),

Informatics (IOI), Astronomy (IOAA), English debating, Physic research,

Geography, dan Art and Culture.

• Mendapat penghargaan dalam National Sports Olympiad and National Science

Olympiads in Mathematics, Physics, Chemistry, Biology, Informatics, Astronomy,

Geography and Economics.

4.3.4 Fasilitas Pendidikan

Page 20: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Doc/Bab4/2010-1-00431- mn bab 4.pdf57 saat itu masih menggunakan bangunan yang sederhana, jumlah murid hampir mencapai

75

Fasilitas yang ada di SMAK 1 BPK Penabur adalah:

• 25 ruang kelas dilengkapi dengan AC yang terdiri dari 24 kelas reguler dan 1

kelas internasional.

• Lab komputer (1 siswa 1 komputer)

• Perpustakaaan (tersedia fasilitas internet)

• Lab pengetahuan (Fisika, Kimia, Biologi, Bahasa, dan akuntansi)

• Aula multifungsi

• Kantin

• Fasilitas olahraga (sepakbola, basket, voli, bulutangkis, tenis meja, dan fitness)

• Ruang audio/visual

• Rumah hijau

• Radio sekolah

• Komputer dan LCD proyektor dalam setiap ruang kelas

• Ruang konseling

• Ruang kesenian (kelas vokal, instrumen musik, menggambar, dan menari)

• Ruang OSIS

• UKS (Unit Kesehatan Sekolah)

• Ruang ibadah (Chapel)

• Auditorium

• Ruang penghargaan / prestasi siswa/i

4.3.5 Program studi SMAK 1 BPK Penabur

Program pendidikan di SMAK 1 BPK Penabur adalah:

• Retreat, studytour, live in, fostery, charity, dll

• Pengajaran oleh penemu internasional / nasional

• Kelas remedial

• Program pengayaan, melalui bimbingan intensif oleh guru, termasuk klub science

Page 21: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Doc/Bab4/2010-1-00431- mn bab 4.pdf57 saat itu masih menggunakan bangunan yang sederhana, jumlah murid hampir mencapai

76

• Native speaker

• Riset ilmiah

• Science camp, Science fair, kompetisi science Smukiez

• Character building, kunjungan pabrik, SMAK 1 Cup, tur luar negeri

• Pameran pendidikan, grup ponsel orang tua murid, k lub karir

4.3.6 Prestasi SMAK 1 BPK Penabur

Berikut adalah beberapa prestasi yang diraih di tingkat Asia / Internasional:

NO TAHUN ACARA JUMLAH SISWA PRESTASI

1 1993 International Physics Olympiad (IPhO) 2 1 Honorable

2 1994 International Physics Olympiad (IPhO) 2 -

3 1995 International Physics Olympiad (IPhO) 1 1 Silver

4 2000 Asian Physics Olympiad (APhO) 1 1 Bronze

5 2000 International Physics Olympiad (IPhO) 1 1 Bronze

6 2000 Asia Pacific Mathematics Olympiad (APMO) 1 1 Bronze

7 2000 International Chemistry Olympiad (IChO) 1 1 Honorable

8 2001 International Mathematics Olympiad (IMO) 1 1 Silver

9 2002 Asian Physics Olympiad (APhO) 1 1 Bronze

10 2002 International Physics Olympiad (IPhO) 1 1 Bronze

11 2002 International Informatics (IOI) 1 -

12 2003 Asia Pacific Mathematics Olympiad (APMO) 2 1 Silver

1 Bronze

13 2003 International Mathematics Olympiad (IMO) 2 1 Bronze

1 Honorable

14 2003 International Young Physicist Tournament (IYPT) 1 -

14 2003 World Schools Debating Championship 1 -

16 2004 Asian Informatics Olympic 1 1 Silver

17 2004 International Young Physicist Tournament (IYPT) 2 1 Gold

18 2004 International Physics Olympiad (IPhO) 1 1 Silver

19 2004 International Mathematics Olympiad (IMO) 2 2 Honorable Mention

20 2005 Asia Pacific Mathematics Olympiad (APMO) 2 Honorable Mention

21 2005 South East Asian Mathematics Olympiad (SEAMO) 2 1 Silver

1 Bronze

22 2005 International Mathematics Olympiad (IMO) 2 Bronze

23 2005 International Young Physicist Tournament (IYPT) 1 -

24 2006 International Olympiad on Astronomy and 1 Silver

Page 22: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Doc/Bab4/2010-1-00431- mn bab 4.pdf57 saat itu masih menggunakan bangunan yang sederhana, jumlah murid hampir mencapai

77

Astrophysics (IOAA)

25 2006 International Zhautykov Olympiad on Mathematics & Physics

1 Physics 1 Mathematics

Bronze Bronze

26 2006 Asian Physics Olympiad (APhO) 2 Honorable Mention 1 Silver

27 2006 The 3rd Thai Astronomy 1 1 Silver

28 2006 International Physics Olympiad (IPhO) 1 Gold & Absolute Winner

29 2006 International Chemistry Olympiad (IChO) 1 Bronze

30 2006 International Biology Olympiad (IBO) 1 Bronze

31 2006 International Olympiad on Astronomy 1 Silver

32

2006 Astronomy Olympiad Euro-Asian (Astronomy Society) 1 Bronze

33

2007 The ministry of Education & Science of Republic of

Kazakhstan

1 Silver

34

2007 Asia Pacific Mathematics Olympiad (APMO)

Korean Mathematical Society

1 Silver

35 2007 Asian Physics Olympiad (APhO) 1 Honorable Mention

36 2007 International Biology Olympiad (IBO) 1 Silver

37 2007 International Mathematics Olympiad (IMO) 1 Silver

38 2007 World Youth Mathematics Intercity Competition 1 Honorable Mention

39 2007 Asian Choir Games 1 Silver

40 2008 Asian Physics Olympiad (AphO) 2 Gold Honorable Mention

41 2008 International Mathematics Olympiad (IMO) 1 Honorable Mention

42 2008 International Olympiad on Astronomy and

Astrophysics (IOAA)

1 Silver

43 2009 International Mathematics Competition (IMC)

1 Silver

44 2009 Zhautykov International Olympiad in Informatics 1 Silver

45 2009 Asian Physics Olympiad (AphO) 2 Gold & Best Experiment

Silver

46 2009 International Mathematics Olympiad (IMO)

2 Bronze

Delegate

47 2009 International Physics Olympiad (IPhO)

2 Silver

Silver

48 2009 International Biology Olympiad (IBO)

1 Bronze

49 2009 International Chemistry Olympiad (IChO) 1 Bronze

Page 23: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Doc/Bab4/2010-1-00431- mn bab 4.pdf57 saat itu masih menggunakan bangunan yang sederhana, jumlah murid hampir mencapai

78

50 2009 International Olympiad in Informatics (IOI) 1 Silver

4.3.7 Foto-foto SMAK 1 BPK Penabur

Sumber: SMAK 1 BPK Penabur, 2009

Gambar 4.10 Logo SMAK 1 BPK Penabur

Sumber: SMAK 1 BPK Penabur, 2009

Gambar 4.11 Lobby SMAK 1 BPK Penabur

Page 24: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Doc/Bab4/2010-1-00431- mn bab 4.pdf57 saat itu masih menggunakan bangunan yang sederhana, jumlah murid hampir mencapai

79

Sumber: SMAK 1 BPK Penabur, 2009

Gambar 4.12 Aula SMAK 1 BPK Penabur

Sumber: SMAK 1 BPK Penabur, 2009

Gambar 4.13 Tim SMAK 1 BPK Penabur dalam 21st International Olympiad in Informatics

Page 25: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Doc/Bab4/2010-1-00431- mn bab 4.pdf57 saat itu masih menggunakan bangunan yang sederhana, jumlah murid hampir mencapai

80

Sumber: SMAK 1 BPK Penabur, 2009

Gambar 4.14 Lab SMAK 1 BPK Penabur

4.4 SMAK 4 BPK Penabur

Didapat dari website resminya, http://www.bpkpenabur.or.id/id/school/smak4jkt,

SMAK 4 BPK Penabur didirikan oleh yayasan Verenigde Christelyeke Scholen dan

diserahterimakan kepada Yayasan BPK Penabur Jakarta pada tanggal 10 Februari 1991.

SMAK 4 BPK Penabur berlokasi di Jakarta Barat, tepatnya di Jalan Surya Sarana, Surya

Gardenia, Kelurahan Kedoya Utara Kecamatan Kebon Jeruk telp. (021) 5806750.

Visinya adalah Menjadi sekolah yang semakin berkualitas dalam Iman, Ilmu, dan

Pelayanan. Dan misinya adalah Melaksanakan segala aktiv itas dan mengembangkan diri

berlandaskan Iman Kristiani. Istilah dalam misinya adalah:

1. Potensi, adalah daya, kemampuan, kekuatan, yang mempunyai kemungkinan untuk

dikembangkan.

2. Peserta didik, adalah anggota masyarakat yang berusaha mengembangkan dirinya

melalui proses pendidikan pada lajur, jenjang, dan jenis pendidikan tertentu. (UURI

no. 2/1989/bab1/ps.1).

3. Optimal, kondisi terbaik yang perlu diciptakan demi tercapainya hasil / prestasi

tertinggi.

4. Pendidikan dan pengajaran, pendidikan adalah proses perubahan sikap dan tata laku

seseorang atau kelompok orang dalam usaha mendewasakan manusia melalui

Page 26: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Doc/Bab4/2010-1-00431- mn bab 4.pdf57 saat itu masih menggunakan bangunan yang sederhana, jumlah murid hampir mencapai

81

peneladanan hidup yang baik dan benar bercermin kepada Guru Agung Yesus

Kristus. Pengajaran adalah proses mentransfer suatu ilmu.

5. Bermutu, baik (tinggi) mutunya; mempunyai kualitas, bertaraf tinggi. Berdasarkan

nilai-nilai Kristiani, keseluruhan proses dan kegiatan pembelajaran didasarkan pada

nilai-nilai spiritualitas yang diteladankan oleh Yesus Kristus dalam semangat “Servant

Leadership” atau kepemimpinan yang melayani.

Sumber: http://www.bpkpenabur.or.id/id/school/smak4jkt, 2009

Gambar 4.15 Halaman SMAK4 BPK Penabur

Page 27: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Doc/Bab4/2010-1-00431- mn bab 4.pdf57 saat itu masih menggunakan bangunan yang sederhana, jumlah murid hampir mencapai

82

Sumber: http://www.bpkpenabur.or.id/id/node/1160/view/billboard/kegiatan, 2009

Gambar 4.16 Salah satu acara terakhir yang diadakan oleh SMAK 4

4.4.1 Prestasi SMAK 4 BPK Penabur

Berikut adalah preatasi non akademik siswa SMAK 4 BPK Penabur tahun

ajaran 2000-2001:

No Jenis perlombaaan / pertandingan Tahun Prestasi

Page 28: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Doc/Bab4/2010-1-00431- mn bab 4.pdf57 saat itu masih menggunakan bangunan yang sederhana, jumlah murid hampir mencapai

83

1 Basket putri TARKI II cup 2000 Juara 2

2 Komute perorangan putri kelas 55-60 kg 2000 Juara 2

3 Futsal putri Central Cup 2000 Juara 2

4 Solo Singing contest 2000 Juara 3

5 Basket putri SMAK 4 cup 2000 Juara 3

6 Basket putra SMA TM cup 2000 Juara 2

7 Karya Ilmiah Remaja (Penabur Jakarta) 2000 Juara 3

8 Basket putri SMAK 1 cup 2000 Juara 2

9 Paduan suara tingkat SLTA (Jubelium 50 tahun) 2000 Juara 3

10 Basket putra SMAK 4 cup 2000 Juara 1

11 Paduan suara tingkat SLTA se-Penabur 2000 Juara 1

12 Basket putra TIM cup 2000 Juara 3

13 Sport test Pelita Harapan 2001 Juara 1

14 Basket putri tingkat Penabur 2001 Juara 3

15 Sepak bola Penabur 2001 Juara 3

16 Pramuka (Raimuna BPK Penabur Jakarta) 2001 Juara umum

17 MD SMAK 4 cup 2001 2001 Juara 2

Berikut adalah prestasi non akademik siswa SMAK 4 BPK Penabur tahun

ajaran 2002-2003:

No Jenis perlombaaan / pertandingan Tahun Prestasi

1 Unili Care competition BPK Penabur Jakarta 2002 Favorit

2 Perawatan keluarga tingkat Wira 2002 Juara 2

3 Bulu Tangkis tunggal putri tingkat SLTA Penabur 2002 Juara 1

4 Cheer Leaders putri tingkat SLTA Penabur 2002 Juara 2

Page 29: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Doc/Bab4/2010-1-00431- mn bab 4.pdf57 saat itu masih menggunakan bangunan yang sederhana, jumlah murid hampir mencapai

84

5 Basket putri tingkat SLTA Penabur tahun 2002 2002 Juara 2

6 Sepak bola putra tingkat BPK Penabur 2002 2002 Juara 2

7 Lomba perawatan keluarga tingkat Wira 2002 Juara 3

8 Cheer Leaders SMAK 4 cup 2003 Juara 1

9 Cheer Leaders SMAK 4 cup 2003 Favorit

10 Balap karung (PMR tingkat Wira tahun 2003) 2003 Juara 2

11 Kreatifitas pemuda PMR walikota Jak-Bar 2003 Juara 3

12 Basket putra SMAK 1 cup tahun 2003 2003 Juara 3

13 Futsal putri SMAK 4 cup tahun 2003 2003 Juara 2

14 Basket putri SMAK 4 cup tahun 2003 2003 Juara 1

15 Paskibra SMAK 5 cup (Five in Tenth) 2003 Juara 2

16 Cheer Leaders mall Ciputra TB Gramedia 2003 Juara 1

17 Basket putri HUT IPEKA XXV 2003 Juara 3

18 Basket putra SMAK 3 cup tahun 2003 2003 Juara 2

19 Upcies cup III Desember 2003 2003 Juara 2

20 Tenis meja Dynamite Porkiez 2003 2003 Juara 2

21 Bola voli putra tingkat SLTA BPK Penabur 2003 Juara 3

Berikut adalah prestasi non akademik siswa SMAK 4 BPK Penabur tahun

ajaran 2004-2005:

No Jenis perlombaaan / pertandingan Tahun Prestasi

1 Vokal group HUT IPEKA ke 25 2004 Juara 1

2 Turnamen tenis lapangan Atmajaya 2004 Juara 1

3 MD piala Blok M Plaza tahun 2004 2004 Juara 1

4 MD piala bupati Bekasi (kategori koreografi) 2004 Juara 2

Page 30: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Doc/Bab4/2010-1-00431- mn bab 4.pdf57 saat itu masih menggunakan bangunan yang sederhana, jumlah murid hampir mencapai

85

5 MD piala bupati Bekasi (kategori teknik menari) 2004 Juara 2

6 MD piala bupati Bekasi 2004 Juara 2

7 CC Kepalangmerahan tingkat PMR Wira SMA 53 2004 Juara 3

8 MD Notredam cup 2004 2004 Juara 1

9 Youth Science Jumbara “Indonesian Science

Festival” 2004 Juara 3

10 Vokal group PMR Wira se-Jakarta 2004 Juara 1

11 MD BPK Penabur Jakarta 2004 Juara 2

12 English competition Bina Nusantara 2004 Juara 2

13 Training Mailing Service (TMC) PMR Jak-Bar 2004 Juara 1

14 Pendidikan remaja sebaya PMR Jakarta Barat 2004 Harapan 1

15 Basket putra Pelita 2 cup 2004 Juara 1

16 Futsal Pelita 2 cup 2004 Juara 1

17 MD Untar 2004 Juara 1

18 Sekolah sehat Jakarta Barat 2004 Juara 1

19 Basket putra Vianney cup 2004 Juara 1

20 Tenis meja tunggal putra St Lusia cup 2005 Juara 1

21 Futsal Providentia cup 2005 Juara 1

22 MD Pass Four 2005 Juara 1

23 Basket putri antar SMA Penabur 2005 Juara 3

24 Web design Ipeka High 2005 Juara 3

25 Basket putra Pass Four 2005 Juara 2

26 Basket putri Pass Four 2005 Juara 2

27 Volly putra Pass Four 2005 Juara 2

28 Futsal Pass Four 2005 Juara 2

Page 31: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Doc/Bab4/2010-1-00431- mn bab 4.pdf57 saat itu masih menggunakan bangunan yang sederhana, jumlah murid hampir mencapai

86

29 Lomba dapur umum Cross Camp Wira Penabur 2005 Juara 1

30 Lomba CC tingkat Wira Cross Camp Penabur 2005 Juara 1

31 Lomba perawatan keluarga Cross Camp Penabur 2005 Juara 2

Berikut adalah prestasi akademis dan non akademis siswa SMAK 4 BPK

Penabur tahun ajaran 2006-2008:

No Jenis perlombaaan / pertandingan Tahun Prestasi

1 Table tennis competition SMAK 7 Penabur 2006 Juara 2

2 Musikalisasi puisi Pelita Harapan 2006 Juara 1

3 Kompetisi ilmiah siswa se-Jabotabek 2006 Juara 1

4 Lomba menulis cerpen Pelita Harapan 2006 Juara 1

5 Voli putri Lustrum VI TarQ 2 2006 Juara 2

6 Science quiz kompetisi ilmiah siswa se-Jabotabek 2006 Juara 2

7 Voli Putri Ketapang 2 cup 2006 Juara 1

8 MD Providentia cup 2 2006 Juara 3

9 Basket putra tingkat SLTA se-Jakarta Barat 2006 Juara 1

10 Lomba karya ilmiah ilmu sosial SMAK Penabur 2006 Juara 2

11 Voli putri Involt 2006 Juara 2

12 Voli putri Bunda Hati Kudus 2006 Juara 3

13 Basket putra SMAK 1 cup 2006 Juara 2

14 Basket 3 on 3 Belarminus Cup 2006 Juara 1

15 Volly putri SMA 78 cup 2006 Juara 3

16 Musikalisasi puisi Pelita Harapan 2007 Juara 1

17 Musikalisasi puisi tingkat nasional Hari Bahasa 2007 Harapan 2

18 Band competition SMAK 1 Penabur 2007 Juara 2

Page 32: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Doc/Bab4/2010-1-00431- mn bab 4.pdf57 saat itu masih menggunakan bangunan yang sederhana, jumlah murid hampir mencapai

87

19 Musikalisasi puisi SMAK 5 competition 2007 Juara 2

20 Futsal competition SMAK 1 Penabur 2007 Juara 1

21 Basket putra Binus cup 2008 Juara 2

22 Basket putri Binus cup 2008 Juara 2

23 Basket putri SMAK 4 cup 2008 2008 Juara 2

24 Lomba pramuka tingkat Wira Family Care P-7 2008 Juara 3

25 Lomba pramuka tingkat Wira Family Care P-7 2008 Harapan 2

26 Basket putra SMAK 4 cup 2008 2008 Juara 2

27 Basket putri SMAK 1 cup 2008 2008 Juara 2

28 Modern dance UMN World 2008 Juara 2

29 Basket putra SMAK 4 cup 2008 2008 Tim Tersportif

4.5 Uji Validitas dan Reliabilitas

Uji validasi untuk kuesioner ini menggunakan rumus korelasi Pearson Product

Moment dan dibantu dengan program software SPSS 16. Sangat disarankan agar jumlah

responden untuk kuesioner adalah minimal 30 responden. Dengan jumlah itu, distributor nilai

(skor) akan lebih mendekati kurva normal (Sekaran, 2006, p39). Tingkat interval

kepercayaan yang penulis pakai sebesar 95%.

Dasar pengambilan keputusan pada uji validitas ini adalah sebagai berikut

(Laboratorium Manajemen, 2007, p26):

• Setelah hasil diabsolutkan, jika r hasil > r tabel, maka butir atau variabel tersebut

adalah valid.

• Setelah hasil diabsolutkan, jika r hasil < r tabel, maka butir atau variabel tersebut

adalah tidak valid.

Page 33: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Doc/Bab4/2010-1-00431- mn bab 4.pdf57 saat itu masih menggunakan bangunan yang sederhana, jumlah murid hampir mencapai

88

t tabel (dF+t tabel**2) SQRT

t tabel (dF+t tabel**2) SQRT

Nilai r hasil didapat dari hasil perhitungan korelasi Pearson Product Moment dan nilai r tabel

dari kuesioner ini adalah 0,08, didapat dari rumus:

Hasil uji validatas kuesioner ini adalah sebagai berikut:

Tabel 4.1 Hasil uji validitas kuesioner

Koefisien Keterangan

Pertanyaan1 0,299394886 Valid Pertanyaan2 0,369707409 Valid Pertanyaan3 0,289897933 Valid Pertanyaan4 0,385169554 Valid Pertanyaan5 0,215222246 Valid Pertanyaan6 0,431673257 Valid Pertanyaan7 0,422797493 Valid Pertanyaan8 0,35084129 Valid Pertanyaan9 0,225771673 Valid Pertanyaan10 0,425189605 Valid Pertanyaan11 0,44597497 Valid Pertanyaan12 0,508342306 Valid Pertanyaan13 0,203159033 Valid Pertanyaan14 0,319220254 Valid Pertanyaan15 0,259687093 Valid Pertanyaan16 0,358151202 Valid Pertanyaan17 0,271723816 Valid Pertanyaan18 0,313013039 Valid

Sumber: Hasil pengolahan data, 2009

Dasar pengambilan keputusan pada uji reliabilitas ini adalah sebagai berikut (Laboratorium

Manajemen, 2007, p26):

• Setelah hasil diabsolutkan, jika r alpha > r tabel, maka butir atau variabel tersebut

adalah valid.

• Setelah hasil diabsolutkan, jika r alpha < r tabel, maka butir atau variabel tersebut

adalah tidak valid.

Nilai r hasil didapat dari hasil perhitungan korelasi Pear son Product Moment dan nilai

r tabel dari kuesioner ini adalah 0,08, didapat dari rumus:

Page 34: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Doc/Bab4/2010-1-00431- mn bab 4.pdf57 saat itu masih menggunakan bangunan yang sederhana, jumlah murid hampir mencapai

89

Hasil uji reliabilitas kuesioner ini adalah sebagai berikut:

Tabel 4.2 Hasil uji reliabilitas kuesioner

Cronbach's Alpha Keterangan 0,751 Reliabel

Sumber: Hasil pengolahan data, 2009

4.6 Analisis terhadap siswa/i SMAK 4 BPK Penabur

4.6.1 Analisis Markov terhadap kuesioner SMAK 4 BPK Penabur

Hasil kuesioner pada periode pertama di SMAK 4 BPK Penabur sebanyak 140

responden didapat bahwa:

• 26 orang memilih Universitas Atma Jaya, dinamakan state 1

• 26 orang memilih Universtas Bina Nusantara, dinamakan state 2

• 58 orang memilih Universitas Pelita Harapan, dinamakan state 3

• 23 orang memilih Universitas Tarumanegara, dinamakan state 4

• 7 orang memilih Universitas trisakti, dinamakan state 5

Probabilitas dari satu orang untuk memilih masing-masing universitas tersebut adalah:

o State 1 – Atma Jaya 26/140 = 0,19 = 19%

o State 2 – Bina Nusantara 26/140 = 0,19 = 19%

o State 3 – Pelita Harapan 58/140 = 0,41 = 41%

o State 4 – Tarumanegara 23/140 = 0,16 = 16%

o State 5 – Trisakti 7/140 = 0,05 = 5%

Jika probabilitas tersebut diletakkan dalam vektor probabilitas state maka akan menjadi:

n(1) = (0,19, 0,19, 0,41, 0,16, 0,05)

dimana:

n(1) = vektor probabilitas state kelima universitas untuk periode 1

n1 = 0,19 = Probabilitas satu orang yang memilih Universitas Atma Jaya, state 1

n2 = 0,19 = Probabilitas satu orang yang memilih Universitas Bina Nusantara, state 2

Page 35: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Doc/Bab4/2010-1-00431- mn bab 4.pdf57 saat itu masih menggunakan bangunan yang sederhana, jumlah murid hampir mencapai

90

n3 = 0,41 = Probabilitas satu orang yang memilih Universitas Pelita Harapan, state 3

n4 = 0,16 = Probabilitas satu orang yang memilih Universitas Tarumanegara, state 4

n5 = 0,05 = Probabilitas satu orang yang memilih Universitas Trisakti, state 5

Penelitian pada periode kedua menunjukkan adanya perpindahan dari universitas

satu ke universitas lainnya. Sebesar 77% (20 orang) dari pemilih Atma Jaya tetap memilih

Atma Jaya, 3,8% (1 orang) dari pemilih Atma Jaya berpindah ke Bina Nusantara, 7,7% (2

orang) dari pemilih Atma Jaya berpindah ke Pelita Harapan, 11,5% (3 orang) dari pemilih

Atma Jaya berpindah ke Tarumanegara, dan 0% (0 orang) berpindah ke Trisakti.

Untuk siswa/i yang memilih Bina Nusantara, sebesar 73% (19 orang) tetap memilih

Bina Nusantara, 19,2% (5 orang) berpindah memilih Atma Jaya, 7,7% (2 orang) berpindah

ke Pelita Harapan, 0% (0 orang) berpindah ke Tarumanegara, dan 0% (0 orang) berpindah

ke Trisakti.

Untuk siswa/i yang memilih Pelita Harapan, sebesar 77,6% (45 orang) tetap memilih

Pelita Harapan, 5,2% (3 orang) berpindah ke Atma Jaya, 6,9% (4 orang) berpindah ke Bina

Nusantara, 10,3% (6 orang) berpindah ke Tarumanegara, dan 0% (0 orang) berpindah ke

Trisakti.

Untuk siswa/i yang memilih Tarumanegara, sebesar 78,3% (18 orang) tetap memilih

Tarumanegara, 0% (0 orang) berpindah ke Atma Jaya, 0% (0 orang) berpindah ke Bina

Nusantara, 17,4% (4 orang) berpindah ke Pelita Harapan, dan 4,3% (1 orang) berpindah ke

Trisakti.

Untuk siswa/i yang memilih Trisakti, sebesar 57,1% (4 orang) tetap memilih Trisakti,

0% (0 orang) berpindah ke Atma Jaya, 0% (0 orang) berpindah ke Bina Nusantara, 0% (0

orang) berpindah ke Pelita Harapan, dan 42,9% (3 orang) berpindah ke Tarumanegara.

Page 36: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Doc/Bab4/2010-1-00431- mn bab 4.pdf57 saat itu masih menggunakan bangunan yang sederhana, jumlah murid hampir mencapai

91

0,115

0

0 0 0,429 0,571

0

0 0,174 0,783

0,043

0,052

0,069 0,776 0,103 0

Bina Nusantara #2 0,19

Atma Jaya #1 0,19 0,077

0,038

#3

#2

#1

#4

#5

#3

#2

#1

#4

#5

Pelita Harapan #3 0,41 #3

#2

#1

#4

#5

Tarumanegara #4 0,16 #3

#2

#1

#4

#5

Trisakti #5 0,05 #3

#2

#1

#4

#5

0,01463 = 0,19 (0,077)

0 = 0,19 (0)

0,03648 = 0,19 (0,192)

0,13889 = 0,19 (0,731)

0,01463 = 0,19 (0,077)

0 = 0,19 (0)

0 = 0,19 (0)

0,02132 = 0,41 (0,052)

0,02829 = 0,41 (0,069)

0 = 0,41 (0,103)

0 = 0,41 (0)

0 = 0,16 (0)

0 = 0,16 (0)

0,02784= 0,16 (0,174)

0,12528= 0,16 (0,783)

0 = 0,05 (0)

0 = 0,05 (0)

0 = 0,05 (0)

0,02145= 0,05 (0,429)

0,02855= 0,05 (0,571)

0,77

0

0,1463 = 0,19 (0,77)

0 0,077

0,192

0

0,731

0,02185 = 0,19 (0,0115)

0,00722 = 0,19 (0,038)

0,31816 = 0,41 (0,776)

0,00688 = 0,16 (0,043)

Page 37: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Doc/Bab4/2010-1-00431- mn bab 4.pdf57 saat itu masih menggunakan bangunan yang sederhana, jumlah murid hampir mencapai

92

Sumber: Hasil pengolahan data, 2009

Gambar 4.17 Diagram pohon pemilihan universitas pada SMAK 4 BPK Penabur

Berdasarkan data yang telah dijelaskan sebelumnya, maka matriks transisi

probabilitasnya akan menjadi seperti yang ada dibawah ini:

0,77 0,04 0,08 0,12 0,00

0,19 0,73 0,08 0,00 0,00

P = 0,05 0,07 0,78 0,10 0,00

0,00 0,00 0,17 0,78 0,04

0,00 0,00 0,00 0,43 0,57

Atma Jaya mewakili state 1, Bina Nusantara state 2, Pelita Harapan state 3,

Tarumanegara state 4, Trisakti state 5. Arti dari probabilitas diatas dapat digambarkan

seperti berikut:

Baris 1

0,77 = P11 = probabilitas pangsa pasar Atma Jaya setelah sebelumnya merupakan

pemilih Atma Jaya

0,04 = P12 = probabilitas pangsa pasar Bina Nusantara setelah sebelumnya

merupakan pemilih Atma Jaya

0,08 = P13 = probabilitas pangsa pasar Pelita Harapan setelah sebelumnya

merupakan pemilih Atma Jaya

0,12 = P14 = probabilitas pangsa pasar Tarumanegara setelah sebelumnya

merupakan pemilih Atma Jaya

0,00 = P15 = probabilitas pangsa pasar Trisakti setelah sebelumnya merupakan

pemilih Atma Jaya

Mempertahankan dan memperoleh

Mempertahankan dan kehilangan

Page 38: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Doc/Bab4/2010-1-00431- mn bab 4.pdf57 saat itu masih menggunakan bangunan yang sederhana, jumlah murid hampir mencapai

93

Baris 2

0,19 = P21 = probabilitas pangsa pasar Atma Jaya setelah sebelumnya merupakan

pemilih Bina Nusantara

0,73 = P22 = probabilitas pangsa pasar Bina Nusantara setelah sebelumnya

merupakan pemilih Bina Nusantara

0,08 = P23 = probabilitas pangsa pasar Pelita Harapan setelah sebelumnya

merupakan pemilih Bina Nusantara

0,00 = P24 = probabilitas pangsa pasar Tarumanegara setelah sebelumnya

merupakan pemilih Bina Nusantara

0,00 = P25 = probabilitas pangsa pasar Trisakti setelah sebelumnya merupakan

pemilih Bina Nusantara

Baris 3

0,05 = P31 = probabilitas pangsa pasar Atma Jaya setelah sebelumnya merupakan

pemilih Pelita Harapan

0,07 = P32 = probabilitas pangsa pasar Bina Nusantara setelah sebelumnya

merupakan pemilih Pelita Harapan

0,78 = P33 = probabilitas pangsa pasar Pelita Harapan setelah sebelumnya

merupakan pemilih Pelita Harapan

0,10 = P34 = probabilitas pangsa pasar Tarumanegara setelah sebelumnya

merupakan pemilih Pelita Harapan

0,00 = P35 = probabilitas pangsa pasar Trisakti setelah sebelumnya merupakan

pemilih Pelita Harapan

Page 39: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Doc/Bab4/2010-1-00431- mn bab 4.pdf57 saat itu masih menggunakan bangunan yang sederhana, jumlah murid hampir mencapai

94

Baris 4

0,00 = P41 = probabilitas pangsa pasar Atma Jaya setelah sebelumnya merupakan

pemilih Tarumanegara

0,00 = P42 = probabilitas pangsa pasar Bina Nusantara setelah sebelumnya

merupakan pemilih Tarumanegara

0,17 = P43 = probabilitas pangsa pasar Pelita Harapan setelah sebelumnya

merupakan pemilih Tarumanegara

0,78 = P44 = probabilitas pangsa pasar Tarumanegara setelah sebelumnya

merupakan pemilih Tarumanegara

0,04 = P45 = probabilitas pangsa pasar Trisakti setelah sebelumnya merupakan

pemilih Tarumanegara

Baris 5

0,00 = P51 = probabilitas pangsa pasar Atma Jaya setelah sebelumnya merupakan

pemilih Trisakti

0,00 = P52 = probabilitas pangsa pasar Bina Nusantara setelah sebelumnya

merupakan pemilih Trisakti

0,00 = P53 = probabilitas pangsa pasar Pelita Harapan setelah sebelumnya

merupakan pemilih Trisakti

0,43 = P54 = probabilitas pangsa pasar Tarumanegara setelah sebelumnya

merupakan pemilih Trisakti

0,57 = P55 = probabilitas pangsa pasar Trisakti setelah sebelumnya merupakan

pemilih Trisakti

Berdasarkan pada data yang telah dikumpulkan, maka pendugaan pangsa pasar

untuk kelima universitas pada periode berikutnya dapat dihitung seperti ini:

Page 40: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Doc/Bab4/2010-1-00431- mn bab 4.pdf57 saat itu masih menggunakan bangunan yang sederhana, jumlah murid hampir mencapai

95

Pangsa pasar Matriks transisi probabilitas Dugaan pangsa

pasar periode

berikutnya

0,77 0,04 0,08 0,12 0,00

0,19 0,73 0,08 0,00 0,00

= (0,19, 0,19, 0,41, 0,16, 0,05) 0,05 0,07 0,78 0,10 0,00 = (0,20, 0,18, 0,38, 0,21, 0,03)

0,00 0,00 0,17 0,78 0,04

0,00 0,00 0,00 0,43 0,57

Hasil perhitungan dengan menggunakan program QM for Windows 2 adalah sebagai

berikut:

Sumber: Hasil pengolahan data, 2009

Gambar 4.18 Hasil analisis markov SMAK 4 BPK Penabur

4.6.2 Analisis pemilihan siswa/i SMAK 4 BPK Penabur terhadap lima

universitas yang ditawarkan

Bina Nusantara

2619%

Tarumanegara23

16%

Trisakti7

5%

Atma Jaya26

19%

Pelita Harapan

58

Gambar 4.19 Survey pertama universitas favorit terhadap SMAK 4 BPK Penabur

Page 41: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Doc/Bab4/2010-1-00431- mn bab 4.pdf57 saat itu masih menggunakan bangunan yang sederhana, jumlah murid hampir mencapai

96

Bina Nusantara

2417%

Tarumanegara30

21%

Trisakti5

4%

Atma Jaya28

20%

Pelita Harapan

53

Gambar 4.20 Survey kedua universitas favorit terhadap SMAK 4 BPK Penabur

Berdasarkan kuesioner pertama yang diisi kepada 140 responden siswa/i kelas XII

SMAK 4 BPK Penabur didapat bahwa Pelita Harapan memimpin pangsa pasar dengan 58

pemilih atau 41%. Atma Jaya dan Bina Nusantara memperoleh pangsa pasar yang sama

yaitu 26 pemilih atau 26%. Tarumanegara berada dibawahnya tidak terpaut jauh yaitu 23

pemilih atau 16%. Sedangkan yang cukup lemah pangsa pasarnya adalah Trisakti dengan 7

pemilih atau 5%.

Setelah dilakukan survey periode kedua yaitu 5 bulan kedepan, ada perubahan yang

cukup berarti terhadap hasil. Pelita Harapan, Bina Nusantara, dan Trisakti mendapat

penurunan pangsa pasar masing-masing menjadi 53 pemilih atau 38%, 24 pemilih atau

17%, dan 5 pemilih atau 4%. Sedangkan universitas lainnya mendapat kenaikan, Atma Jaya

menjadi 28 pemilih atau 20%, dan Tarumanegara menjadi 30 pemilih atau 21%.

Page 42: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Doc/Bab4/2010-1-00431- mn bab 4.pdf57 saat itu masih menggunakan bangunan yang sederhana, jumlah murid hampir mencapai

97

4.6.3 Analisis tanggapan siswa/i SMAK 4 BPK Penabur atas faktor-faktor

dalam memilih universitas favorit

Tidak setuju7

5%

Sangat tidak setuju

11%

Sangat setuju46

33%

Setuju86

61%

Gambar 4.21 Menawarkan fasilitas perkuliahan yang modern, lengkap, dan menarik

Tidak setuju9

6%

Sangat tidak setuju

11%

Sangat setuju19

14%

Setuju11179%

Gambar 4.22 Menyediakan banyak pilihan program studi yang menarik

Tidak setuju6

4%

Sangat tidak setuju

00%

Sangat setuju62

44%

Setuju72

52%

Gambar 4.23 Menyediakan sarana-sarana lain yang anda sukai (seperti kantin, lap. Olahraga,

aula, lab, hotspot, dan lainnya)

Page 43: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Doc/Bab4/2010-1-00431- mn bab 4.pdf57 saat itu masih menggunakan bangunan yang sederhana, jumlah murid hampir mencapai

98

Setuju55

39%Sangat setuju28

20%

Sangat tidak setuju

54%

Tidak setuju52

37%

Gambar 4.24 Universitas tersebut lokasinya mudah dijangkau (tidak macet, berada dijalan

utama)

Tidak setuju66

47%

Sangat tidak setuju

2921%

Sangat setuju15

11%

Setuju30

21%

Gambar 4.25 Lokasi universitas tersebut dekat dengan tempat tinggal saya

Tidak setuju48

34%

Sangat tidak setuju

86%

Sangat setuju139%

Setuju71

51%

Gambar 4.26 Universitas tersebut memberikan berbagai promosi yang menarik (seperti

hadiah, pemotongan biaya atau beasiswa, dan lainnya)

Page 44: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Doc/Bab4/2010-1-00431- mn bab 4.pdf57 saat itu masih menggunakan bangunan yang sederhana, jumlah murid hampir mencapai

99

Tidak setuju69

49%

Sangat tidak setuju

75%

Sangat setuju5

4%

Setuju59

42%

Gambar 4.27 Promosi / ik lan universitas memotivasi saya untuk memilih universitas tersebut

Tidak setuju26

19%

Sangat tidak setuju

86%

Sangat setuju21

15%

Setuju85

60%

Gambar 4.28 B iaya kuliah yang ditawarkan terjangkau oleh kemampuan ekonomi keluarga

saya

Tidak setuju71

51%

Sangat tidak setuju

3827%

Sangat setuju4

3%

Setuju27

19%

Gambar 4.29 B iaya kuliah yang ditawarkan paling murah dibanding universitas lain

Page 45: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Doc/Bab4/2010-1-00431- mn bab 4.pdf57 saat itu masih menggunakan bangunan yang sederhana, jumlah murid hampir mencapai

100

Tidak setuju7

5%

Sangat tidak setuju

00%

Sangat setuju34

24%

Setuju99

71%

Gambar 4.30 Universitas tersebut mempunyai status, akreditasi, dan penghargaan yang baik

Tidak setuju6

4%Sangat tidak

setuju0

0%

Sangat setuju30

21%

Setuju10475%

Gambar 4.31 Universitas tersebut memilik i tenaga pengajar / dosen yang berkualitas

Tidak setuju17

12%

Sangat tidak setuju

11%

Sangat setuju23

16%

Setuju99

71%

Gambar 4.32 Universitas tersebut memilik i program yang up-to-date dan terencana

Page 46: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Doc/Bab4/2010-1-00431- mn bab 4.pdf57 saat itu masih menggunakan bangunan yang sederhana, jumlah murid hampir mencapai

101

Tidak setuju79

57%

Sangat tidak setuju

2820%

Sangat setuju2

1%Setuju

3122%

Gambar 4.33 Saya memilih universitas ini karena teman

Tidak setuju10071%

Sangat tidak setuju

2619%

Sangat setuju1

1%

Setuju139%

Gambar 4.34 Saya memilih universitas ini berdasarkan ik lan

Tidak setuju45

32%

Sangat tidak setuju

139%

Sangat setuju6

4%

Setuju76

55%

Gambar 4.35 Saya memilih universitas ini sesuai dengan sara orang tua atau sanak saudara

Page 47: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Doc/Bab4/2010-1-00431- mn bab 4.pdf57 saat itu masih menggunakan bangunan yang sederhana, jumlah murid hampir mencapai

102

Tidak setuju80

57%

Sangat tidak setuju

1410%

Sangat setuju3

2%

Setuju43

31%

Gambar 4.36 Saya memilih universitas ini karena tertarik dengan acara promosi yang

diadakan

Tidak setuju50

36%

Sangat tidak setuju

64%

Sangat setuju9

6%

Setuju75

54%

Gambar 4.37 Saya memilih universitas ini karena popularitasnya dikalangan pelajar

Tidak setuju41

29%

Sangat tidak setuju

86%

Sangat setuju15

11%

Setuju76

54%

Gambar 4.38 Universitas tersebut sesuai dengan cita-cita / keinginan saya dari dulu

Page 48: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Doc/Bab4/2010-1-00431- mn bab 4.pdf57 saat itu masih menggunakan bangunan yang sederhana, jumlah murid hampir mencapai

103

Kesimpulan yang bisa didapat dari hasil diatas bahwa siswa/i setuju dengan adanya

fasilitas perkuliahan yang modern, lengkap, dan menarik, serta menyediakan program studi

yang menarik, dan menyediakan sarana-sarana penunjang lain seperti kantin, lapangan

olahraga, dll masing-masing sebesar 61%, 79%, dan 52%.

Masalah lokasi ada hal yang bertentangan, karena sebanyak 39% setuju bahwa

lokasi universitas tersebut dapat dengan mudah dijangkau meski terpaut 2% dari yang

menjawab tidak setuju. Dan suara mayoritas yaitu sebanyak 47% tidak setuju bahwa lokasi

tersebut semata-mata dekat dengan lokasi tempat tinggal mereka.

Tentang promosi sebanyak 51% berpendapat setuju bahwa universitas tersebut

memberikan berbagai promosi yang menarik. Dan sebanyak 49% berpendapat tidak setuju

apabila promosi / ik lan tersebut memotivasi mereka untuk memilih universitas ter sebut.

Pada indikator biaya kuliah, sebanyak 60% menjawab setuju dengan biaya kuliah

yang ditawarkan terjangkau oleh kemampuan ekonomi keluarganya. Sebesar 51% pula

menjawab tidak setuju dengan biaya kuliah yang ditawarkan adalah semata-mata paling

murah dibanding universitas lainnya.

Responden sepakat setuju pada indikator kualitas pendidikan yang mempunyai

pertanyaan bahwa universitas tersebut mempunyai status, akreditas, dan penghargaan yang

baik, memilik i tenaga pengajar / dosen yang berkualitas, dan memilik i program pendidikan

yang up-to-date dan terencana masing-masing sebesar 71%, 75%, dan 71%.

Tanggapan yang beragam ada di indikator referensi. Masing-masing sebanyak 57%

dan 71% menjawab tidak setuju apabila mereka memilih universitas karena teman dan

berdasarkan ik lan. Tetapi 55% menjawab setuju mereka memilih universitas tersebut sesuai

dengan saran orang tua / sanak saudara. Sebanyak 57% menjawab tidak setuju apabila

mereka memilih universitas karena acara promosi yang diadakan.

Indikator terakhir adalah tentang brand image dan cita-cita, yaitu sebanyak 54%

merespon setuju bahwa mereka memilih universitas tersebut karena popularitasnya

Page 49: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Doc/Bab4/2010-1-00431- mn bab 4.pdf57 saat itu masih menggunakan bangunan yang sederhana, jumlah murid hampir mencapai

104

dikalangan pelajar. Dan sebanyak 54% merespon setuju bahwa universitas tersebut adalah

cita-cita mereka dari dulu.

4.7 Analisis terhadap siswa/i SMAK 1 BPK Penabur

4.7.1 Analisis Markov terhadap kuesioner SMAK 1 BPK Penabur

Hasil kuesioner pada periode pertama di SMAK 1 BPK Penabur sebanyak 115

responden didapat bahwa:

• 27 orang memilih Universitas Atma Jaya, dinamakan state 1

• 22 orang memiih Universitas Bina Nusantara, dinamakan state 2

• 45 orang memilih Universitas Pelita Harapan, dinamakan state 3

• 17 orang memilih Universitas Tarumanegara, dinamakan state 4

• 4 orang memilih Universitas Trisakti, dinamakan state 5

Probabilitas dari satu orang untuk memilih universitas tersebut adalah:

o State 1 – Atma Jaya 27/115 = 0,24 = 24%

o State 2 – Bina Nusantara 22/115 = 0,19 = 19%

o State 3 – Pelita Harapan 45/115 = 0,39 = 39%

o State 4 – Tarumanegara 17/115 = 0,15 = 15%

o State 5 – Trisakti 4/115 = 0,03 = 3%

Jika probabilitas tersebut diletakkan dalam vektor probabilitas state maka akan menjadi:

n(1) = (0,24, 0,19, 0,39, 0,15, 0,03)

dimana:

n(1) = vektor probabilitas state kelima universitas untuk periode 1

n1 = 0,24 = Probabilitas satu orang yang memilih Universitas Atma Jaya, state 1

n2 = 0,19 = Probabilitas satu orang yang memilih Universitas Bina Nusantara, state 2

n3 = 0,39 = Probabilitas satu orang yang memilih Universitas Pelita Harapan, state 3

n4 = 0,15 = Probabilitas satu orang yang memilih Universitas Tarumanegara, state 4

Page 50: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Doc/Bab4/2010-1-00431- mn bab 4.pdf57 saat itu masih menggunakan bangunan yang sederhana, jumlah murid hampir mencapai

105

n5 = 0,03 = Probabilitas satu orang yang memilih Universitas Trisakti, state 5

Penelitian pada periode kedua menunjukkan adanya perpindahan dari universitas

satu ke universitas lainnya. Sebesar 51,9% (14 orang) dari pemilih Atma Jaya tetap memilih

Atma Jaya, 7,4% (2 orang) dari pemilih Atma Jaya berpindah ke Bina Nusantara, 3,7% (1

orang) dari pemilih Atma Jaya berpindah ke Pelita Harapan, 18,5% (5 orang) dari pemilih

Atma Jaya berpindah ke Tarumanegara, dan 18,5% (5 orang) berpindah ke Trisakti.

Untuk siswa/i yang memilih Bina Nusantara, sebesar 72,7% (16 orang) tetap memilih

Bina Nusantara, 4,6% (1 orang) berpindah memilih Atma Jaya, 9,1% (2 orang) berpindah ke

Pelita Harapan, 0% (0 orang) berpindah ke Tarumanegara, dan 13,6% (3 orang) berpindah

ke Trisakti.

Untuk siswa/i yang memilih Pelita Harapan, sebesar 88,9% (40 orang) tetap memilih

Pelita Harapan, 6,7% (3 orang) berpindah ke Atma Jaya, 4,4% (2 orang) berpindah ke Bina

Nusantara, 0% (0 orang) berpindah ke Tarumanegara, dan 0% (0 orang) berpindah ke

Trisakti.

Untuk siswa/i yang memilih Tarumanegara, sebesar 35,3% (6 orang) tetap memilih

Tarumanegara, 5,9% (1 orang) berpindah ke Atma Jaya, 29,4% (5 orang) berpindah ke Bina

Nusantara, 17,6% (3 orang) berpindah ke Pelita Harapan, dan 11,8% (2 orang) berpindah ke

Trisakti.

Untuk siswa/i yang memilih Trisakti, sebesar 50% (2 orang) tetap memilih Trisakti,

0% (0 orang) berpindah ke Atma Jaya, 0% (0 orang) berpindah ke Bina Nusantara, 25% (1

orang) berpindah ke Pelita Harapan, dan 25% (1 orang) berpindah ke Tarumanegara.

Page 51: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Doc/Bab4/2010-1-00431- mn bab 4.pdf57 saat itu masih menggunakan bangunan yang sederhana, jumlah murid hampir mencapai

106

Sumber: Hasil pengolahan data, 2009

0,185

0

0 0,25 0,25 0,5

0,059

0,294 0,176

0,353

0,118

0,067

0,044 0,889

0 0

Bina Nusantara #2 0,19

Atma Jaya #1 0,24 0,037

0,074

#3

#2

#1

#4

#5

#3

#2

#1

#4

#5

Pelita Harapan #3 0,39 #3

#2

#1

#4

#5

Tarumanegara #4 0,15 #3

#2

#1

#4

#5

Trisakti #5 0,03 #3

#2

#1

#4

#5

0,009 = 0,24 (0,037)

0,04 = 0,24 (0,185)

0,0088 = 0,19 (0,046)

0,14 = 0,19 (0,727)

0,02 = 0,19 (0,091)

0 = 0,19 (0)

0,03 = 0,19 (0,136)

0,03 = 0,39 (0,067)

0,02 = 0,39 (0,044)

0 = 0,39 (0)

0 = 0,39 (0)

0,0089 = 0,15 (0,059)

0,04 = 0,15 (0,294)

0,03 = 0,15 (0,176)

0,05 = 0,15 (0,353)

0 = 0,03 (0)

0 = 0,03 (0)

0,0076 = 0,03 (0,25)

0,0076 = 0,03 (0,25)

0,02 = 0,03 (0,25)

0,519

0,185

0,12 = 0,24 (0,519)

0 0,091

0,046

0,136

0,727

0,04 = 0,24 (0,185)

0,02 = 0,24 (0,074)

0,35 = 0,39 (0,889)

0,02 = 0,15 (0,118)

Page 52: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Doc/Bab4/2010-1-00431- mn bab 4.pdf57 saat itu masih menggunakan bangunan yang sederhana, jumlah murid hampir mencapai

107

Gambar 4.39 Diagram pohon pemilihan universitas pada SMAK 1 BPK Penabur

Berdasarkan data yang telah dijelaskan sebelumnya, maka matriks transisi

probabilitasnya akan menjadi seperti yang ada dibawah ini:

0,52 0,07 0,04 0,19 0,19

0,05 0,72 0,09 0,00 0,14

P = 0,07 0,04 0,89 0,00 0,00

0,06 0,29 0,18 0,35 0,12

0,00 0,00 0,25 0,25 0,50

Atma Jaya mewakili state 1, Bina Nusantara state 2, Pelita Harapan state 3,

Tarumanegara state 4, Trisakti state 5. Arti dari probabilitas diatas dapat digambarkan

seperti berikut:

Baris 1

0,52 = P11 = probabilitas pangsa pasar Atma Jaya setelah sebelumnya merupakan

pemilih Atma Jaya

0,07 = P12 = probabilitas pangsa pasar Bina Nusantara setelah sebelumnya

merupakan pemilih Atma Jaya

0,04 = P13 = probabilitas pangsa pasar Pelita Harapan setelah sebelumnya

merupakan pemilih Atma Jaya

0,19 = P14 = probabilitas pangsa pasar Tarumanegara setelah sebelumnya

merupakan pemilih Atma Jaya

0,19 = P15 = probabilitas pangsa pasar Trisakti setelah sebelumnya merupakan

pemilih Atma Jaya

Mempertahankan dan memperoleh

Mempertahankan dan kehilangan

Page 53: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Doc/Bab4/2010-1-00431- mn bab 4.pdf57 saat itu masih menggunakan bangunan yang sederhana, jumlah murid hampir mencapai

108

Baris 2

0,05 = P21 = probabilitas pangsa pasar Atma Jaya setelah sebelumnya merupakan

pemilih Bina Nusantara

0,72 = P22 = probabilitas pangsa pasar Bina Nusantara setelah sebelumnya

merupakan pemilih Bina Nusantara

0,09 = P23 = probabilitas pangsa pasar Pelita Harapan setelah sebelumnya

merupakan pemilih Bina Nusantara

0,00 = P24 = probabilitas pangsa pasar Tarumanegara setelah sebelumnya

merupakan pemilih Bina Nusantara

0,14 = P25 = probabilitas pangsa pasar Trisakti setelah sebelumnya merupakan

pemilih Bina Nusantara

Baris 3

0,07 = P31 = probabilitas pangsa pasar Atma Jaya setelah sebelumnya merupakan

pemilih Pelita Harapan

0,04 = P32 = probabilitas pangsa pasar Bina Nusantara setelah sebelumnya

merupakan pemilih Pelita Harapan

0,89 = P33 = probabilitas pangsa pasar Pelita Harapan setelah sebelumnya

merupakan pemilih Pelita Harapan

0,00 = P34 = probabilitas pangsa pasar Tarumanegara setelah sebelumnya

merupakan pemilih Pelita Harapan

0,00 = P35 = probabilitas pangsa pasar Trisakti setelah sebelumnya merupakan

pemilih Pelita Harapan

Page 54: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Doc/Bab4/2010-1-00431- mn bab 4.pdf57 saat itu masih menggunakan bangunan yang sederhana, jumlah murid hampir mencapai

109

Baris 4

0,06 = P41 = probabilitas pangsa pasar Atma Jaya setelah sebelumnya merupakan

pemilih Tarumanegara

0,29 = P42 = probabilitas pangsa pasar Bina Nusantara setelah sebelumnya

merupakan pemilih Tarumanegara

0,18 = P43 = probabilitas pangsa pasar Pelita Harapan setelah sebelumnya

merupakan pemilih Tarumanegara

0,35 = P44 = probabilitas pangsa pasar Tarumanegara setelah sebelumnya

merupakan pemilih Tarumanegara

0,12 = P45 = probabilitas pangsa pasar Trisakti setelah sebelumnya merupakan

pemilih Tarumanegara

Baris 5

0,00 = P51 = probabilitas pangsa pasar Atma Jaya setelah sebelumnya merupakan

pemilih Trisakti

0,00 = P52 = probabilitas pangsa pasar Bina Nusantara setelah sebelumnya

merupakan pemilih Trisakti

0,25 = P53 = probabilitas pangsa pasar Pelita Harapan setelah sebelumnya

merupakan pemilih Trisakti

0,25 = P54 = probabilitas pangsa pasar Tarumanegara setelah sebelumnya

merupakan pemilih Trisakti

0,50 = P55 = probabilitas pangsa pasar Trisakti setelah sebelumnya merupakan

pemilih Trisakti

Berdasarkan pada data yang telah dikumpulkan, maka pendugaan pangsa pasar

untuk kelima universitas pada periode berikutnya dapat dihitung seperti ini:

Page 55: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Doc/Bab4/2010-1-00431- mn bab 4.pdf57 saat itu masih menggunakan bangunan yang sederhana, jumlah murid hampir mencapai

110

Pangsa pasar Matriks transisi probabilitas Dugaan pangsa

pasar periode

berikutnya

0,52 0,07 0,04 0,19 0,19

0,05 0,72 0,09 0,00 0,14

= (0,24, 0,19, 0,39, 0,15, 0,03) 0,07 0,04 0,89 0,00 0,00 =(0,17, 0,21, 0,41, 0,11, 0,1)

0,06 0,29 0,18 0,35 0,12

0,00 0,00 0,25 0,25 0,50

Hasil perhitungan dengan menggunakan program QM for Windows 2 adalah sebagai

berikut:

Sumber: Hasil pengolahan data, 2009

Gambar 4.40 Hasil Analisis Markov SMAK 1 BPK Penabur

4.7.2 Analisis pemilihan siswa/i SMAK 1 BPK Penabur terhadap lima

universitas yang ditawarkan

Bina Nusantara

2219%

Tarumanegara17

15%

Trisakti4

3%

Atma Jaya27

23%

Pelita Harapan

4540%

Gambar 4.41 Survey pertama universitas favorit terhadap SMAK 1 BPK Penabur

Page 56: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Doc/Bab4/2010-1-00431- mn bab 4.pdf57 saat itu masih menggunakan bangunan yang sederhana, jumlah murid hampir mencapai

111

Bina Nusantara

2522%

Tarumanegara12

10%

Trisakti12

10%

Atma Jaya19

17%

Pelita Harapan

4741%

Gambar 4.42 Survey kedua universitas favorit terhadap SMAK 1 BPK Penabur

Dari data diatas dapat disimpulkan bahwa pada periode pertama yang memimpin

pangsa pasar di SMAK 1 BPK Penabur adalah Pelita Harapan dengan 45 pemilih atau sebesar

40%. Diikuti oleh Atma Jaya dan Bina Nusantara masing-masing sebanyak 27 pemilih atau

23% dan 22 pemilih atau 19%. Urutan keempat dan kelima ditempati oleh Tarumanegara

sebesar 17 pemilih atau 15% dan Trisakti sebesar 4 pemilih atau 3%.

Pada kuesioner periode kedua didapat hasil yang berbeda dari yang pertama. Pangsa

pasar memang masih dipegang oleh Pelita Harapan dengan hasil yang meningkat menjadi 47

pemilih atau 41%. Bina Nusantara mendapat kenaikan menjadi 25 pemilih atau 22%. Atma

Jaya justru mengalami penurunan menjadi 19 pemilih atau 17%. Tarumanegara juga

mengalami penurunan menjadi 12 pemilih atau 10%. Dan Trisakti mendapat kenaikan

jumlah menjadi 12 pemilih atau 10%.

Page 57: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Doc/Bab4/2010-1-00431- mn bab 4.pdf57 saat itu masih menggunakan bangunan yang sederhana, jumlah murid hampir mencapai

112

4.7.3 Analisis tanggapan siswa/i SMAK 1 BPK Penabur atas faktor-faktor

dalam memilih universitas favorit

Tidak setuju7

6%

Sangat tidak setuju

00%

Sangat setuju32

28%

Setuju76

66%

Gambar 4.43 Menawarkan fasilitas perkuliahan yang modern, lengkap, dan menarik

Tidak setuju8

7%

Sangat tidak setuju

00%

Sangat setuju23

20%

Setuju84

73%

Gambar 4.44 Menyediakan banyak pilihan program studi yang menarik

Tidak setuju9

8%

Sangat tidak setuju

00%

Sangat setuju37

32%

Setuju69

60%

Gambar 4.45 Menyediakan sarana-sarana lain yang anda sukai (seperti kantin, lap. Olahraga,

aula, lab, hotspot, dan lainnya)

Page 58: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Doc/Bab4/2010-1-00431- mn bab 4.pdf57 saat itu masih menggunakan bangunan yang sederhana, jumlah murid hampir mencapai

113

Setuju48

41%

Sangat setuju19

17%

Sangat tidak setuju

65%

Tidak setuju42

37%

Gambar 4.46 Universitas tersebut lokasinya mudah dijangkau (tidak macet, berada dijalan

utama)

Tidak setuju55

48%

Sangat tidak setuju

1917%

Sangat setuju13

11%

Setuju28

24%

Gambar 4.47 Lokasi universitas tersebut dekat dengan tempat tinggal saya

Tidak setuju33

29%

Sangat tidak setuju

33%

Sangat setuju15

13%

Setuju64

55%

Gambar 4.48 Universitas tersebut memberikan berbagai promosi yang menarik (seperti

hadiah, pemotongan biaya atau beasiswa, dan lainnya)

Page 59: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Doc/Bab4/2010-1-00431- mn bab 4.pdf57 saat itu masih menggunakan bangunan yang sederhana, jumlah murid hampir mencapai

114

Tidak setuju51

44%

Sangat tidak setuju

76%

Sangat setuju8

7%

Setuju49

43%

Gambar 4.49 Promosi / ik lan universitas memotivasi saya untuk memilih universitas tersebut

Tidak setuju29

25%

Sangat tidak setuju

1110%

Sangat setuju14

12%

Setuju61

53%

Gambar 4.50 B iaya kuliah yang ditawarkan terjangkau oleh kemampuan ekonomi keluarga

saya

Tidak setuju62

53%

Sangat tidak setuju

3430%

Sangat setuju2

2%

Setuju17

15%

Gambar 4.51 B iaya kuliah yang ditawarkan paling murah dibanding universitas lain

Page 60: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Doc/Bab4/2010-1-00431- mn bab 4.pdf57 saat itu masih menggunakan bangunan yang sederhana, jumlah murid hampir mencapai

115

Tidak setuju6

5%

Sangat tidak setuju

22%

Sangat setuju31

27%

Setuju76

66%

Gambar 4.52 Universitas tersebut mempunyai status, akreditasi, dan penghargaan yang baik

Tidak setuju8

7%

Sangat tidak setuju

22%

Sangat setuju19

17%

Setuju86

74%

Gambar 4.53 Universitas tersebut memilik i tenaga pengajar / dosen yang berkualitas

Tidak setuju9

8%

Sangat tidak setuju

22%

Sangat setuju21

18%

Setuju83

72%

Gambar 4.54 Universitas tersebut memilik i program yang up-to-date dan terencana

Page 61: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Doc/Bab4/2010-1-00431- mn bab 4.pdf57 saat itu masih menggunakan bangunan yang sederhana, jumlah murid hampir mencapai

116

Tidak setuju60

52%

Sangat tidak setuju

2522%

Sangat setuju3

3%

Setuju27

23%

Gambar 4.55 Saya memilih universitas ini karena teman

Tidak setuju67

58%

Sangat tidak setuju

2118%

Sangat setuju3

3%

Setuju24

21%

Gambar 4.56 Saya memilih universitas ini berdasarkan ik lan

Tidak setuju47

41%

Sangat tidak setuju

76%

Sangat setuju8

7%

Setuju53

46%

Gambar 4.57 Saya memilih universitas ini sesuai dengan sara orang tua atau sanak saudara

Page 62: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Doc/Bab4/2010-1-00431- mn bab 4.pdf57 saat itu masih menggunakan bangunan yang sederhana, jumlah murid hampir mencapai

117

Tidak setuju61

53%

Sangat tidak setuju

65%

Sangat setuju3

3%

Setuju45

39%

Gambar 4.58 Saya memilih universitas ini karena tertarik dengan acara promosi yang

diadakan

Tidak setuju35

30%

Sangat tidak setuju

43%

Sangat setuju13

11%

Setuju63

56%

Gambar 4.59 Saya memilih universitas ini karena popularitasnya dikalangan pelajar

Tidak setuju49

42%

Sangat tidak setuju

65%

Sangat setuju11

10%

Setuju49

43%

Gambar 4.60 Universitas tersebut sesuai dengan cita-cita / keinginan saya dari dulu

Page 63: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Doc/Bab4/2010-1-00431- mn bab 4.pdf57 saat itu masih menggunakan bangunan yang sederhana, jumlah murid hampir mencapai

118

4.8 Analisis terhadap siswa/i Ipeka Tomang

4.8.1 Analisis Markov terhadap kuesioner Ipeka Tomang

Hasil kuesioner pada periode pertama di Ipeka Tomang sebanyak 145 responden

didapat bahwa:

• 28 orang memilih Universitas Atma Jaya, dinamakan state 1

• 38 orang memiih Universitas Bina Nusantara, dinamakan state 2

• 55 orang memilih Universitas Pelita Harapan, dinamakan state 3

• 19 orang memilih Universitas Tarumanegara, dinamakan state 4

• 5 orang memilih Universitas Trisakti, dinamakan state 5

Probabilitas dari satu orang untuk memilih universitas tersebut adalah:

o State 1 – Atma Jaya 28/145 = 0,19 = 19%

o State 2 – Bina Nusantara 38/145 = 0,26 = 26%

o State 3 – Pelita Harapan 55/145 = 0,38 = 38%

o State 4 – Tarumanegara 19/145 = 0,13 = 13%

o State 5 – Trisakti 5/145 = 0,04 = 4%

Jika probabilitas tersebut diletakkan dalam vektor probabilitas state maka akan menjadi:

n(1) = (0,19, 0,26, 0,38, 0,13, 0,04)

dimana:

n(1) = vektor probabilitas state kelima universitas untuk periode 1

n1 = 0,19 = Probabilitas satu orang yang memilih Universitas Atma Jaya, state 1

n2 = 0,26 = Probabilitas satu orang yang memilih Universitas Bina Nusantara, state 2

n3 = 0,38 = Probabilitas satu orang yang memilih Universitas Pelita Harapan, state 3

n4 = 0,13 = Probabilitas satu orang yang memilih Universitas Tarumanegara, state 4

n5 = 0,04 = Probabilitas satu orang yang memilih Universitas Trisakti, state 5

Penelitian pada periode kedua menunjukkan adanya perpindahan dari universitas

satu ke universitas lainnya. Sebesar 50% (14 orang) dari pemilih Atma Jaya tetap memilih

Page 64: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Doc/Bab4/2010-1-00431- mn bab 4.pdf57 saat itu masih menggunakan bangunan yang sederhana, jumlah murid hampir mencapai

119

Atma Jaya, 17,9% (5 orang) dari pemilih Atma Jaya berpindah ke Bina Nusantara, 10,7% (3

orang) dari pemilih Atma Jaya berpindah ke Pelita Harapan, 0% (0 orang) dari pemilih Atma

Jaya berpindah ke Tarumanegara, dan 21,4% (6 orang) berpindah ke Trisakti.

Untuk siswa/i yang memilih Bina Nusantara, sebesar 79% (30 orang) tetap memilih

Bina Nusantara, 10,5% (4 orang) berpindah memilih Atma Jaya, 0% (0 orang) berpindah ke

Pelita Harapan, 0% (0 orang) berpindah ke Tarumanegara, dan 10,5% (4 orang) berpindah

ke Trisakti.

Untuk siswa/i yang memilih Pelita Harapan, sebesar 78,2% (43 orang) tetap memilih

Pelita Harapan, 7,3% (4 orang) berpindah ke Atma Jaya, 14,5% (8 orang) berpindah ke Bina

Nusantara, 0% (0 orang) berpindah ke Tarumanegara, dan 0% (0 orang) berpindah ke

Trisakti.

Untuk siswa/i yang memilih Tarumanegara, sebesar 68,4% (13 orang) tetap memilih

Tarumanegara, 0% (0 orang) berpindah ke Atma Jaya, 26,3% (5 orang) berpindah ke Bina

Nusantara, 5,3% (1 orang) berpindah ke Pelita Harapan, dan 0% (0 orang) berpindah ke

Trisakti.

Untuk siswa/i yang memilih Trisakti, sebesar 80% (4 orang) tetap memilih Trisakti,

0% (0 orang) berpindah ke Atma Jaya, 0% (0 orang) berpindah ke Bina Nusantara, 20% (1

orang) berpindah ke Pelita Harapan, dan 0% (0 orang) berpindah ke Tarumanegara.

Page 65: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Doc/Bab4/2010-1-00431- mn bab 4.pdf57 saat itu masih menggunakan bangunan yang sederhana, jumlah murid hampir mencapai

120

Sumber: Hasil pengolahan data, 2009

0

0

0 0,2 0 0,8

0

0,26 0,05

0,68

0

0,073

0,15 0,78

0 0

Bina Nusantara #2 0,26

Atma Jaya #1 0,19 0,11

0,18

#3

#2

#1

#4

#5

#3

#2

#1

#4

#5

Pelita Harapan #3 0,38 #3

#2

#1

#4

#5

Tarumanegara #4 0,13 #3

#2

#1

#4

#5

Trisakti #5 0,04 #3

#2

#1

#4

#5

0,02 = 0,19 (0,11)

0,04 = 0,19 (0,21)

0,03 = 0,26 (0,105)

0,21 = 0,26 (0,79)

0 = 0,26 (0)

0 = 0,26 (0)

0,03 = 0,26 (0,105)

0,03 = 0,38 (0,073)

0,06 = 0,38 (0,15)

0 = 0,38 (0)

0 = 0,38 (0)

0 = 0,13 (0)

0,03 = 0,13 (0,26)

0,007 = 0,13 (0,05)

0,09 = 0,13 (0,68)

0 = 0,04 (0)

0 = 0,04 (0)

0,008 = 0,04 (0,2)

0 = 0,04 (0)

0,032 = 0,04 (0,2)

0,5

0,21

0,095 = 0,19 (0,5)

0 0

0,105

0,105

0,79

0 = 0,19 (0)

0,03 = 0,19 (0,18)

0,3 = 0,38 (0,78)

0 = 0,13 (0)

Page 66: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Doc/Bab4/2010-1-00431- mn bab 4.pdf57 saat itu masih menggunakan bangunan yang sederhana, jumlah murid hampir mencapai

121

Gambar 4.61 Diagram pohon pemilihan universitas pada Ipeka Tomang

Berdasarkan data yang telah dijelaskan sebelumnya, maka matriks transisi

probabilitasnya akan menjadi seperti yang ada dibawah ini:

0,05 0,18 0,11 0,00 0,21

0,105 0,79 0,00 0,00 0,105

P = 0,07 0,15 0,78 0,00 0,00

0,00 0,26 0,05 0,68 0,00

0,00 0,00 0,20 0,00 0,80

Atma Jaya mewakili state 1, Bina Nusantara state 2, Pelita Harapan state 3,

Tarumanegara state 4, Trisakti state 5. Arti dari probabilitas diatas dapat digambarkan

seperti berikut:

Baris 1

0,50 = P11 = probabilitas pangsa pasar Atma Jaya setelah sebelumnya merupakan

pemilih Atma Jaya

0,18 = P12 = probabilitas pangsa pasar Bina Nusantara setelah sebelumnya

merupakan pemilih Atma Jaya

0,11 = P13 = probabilitas pangsa pasar Pelita Harapan setelah sebelumnya

merupakan pemilih Atma Jaya

0,00 = P14 = probabilitas pangsa pasar Tarumanegara setelah sebelumnya

merupakan pemilih Atma Jaya

0,21 = P15 = probabilitas pangsa pasar Trisakti setelah sebelumnya merupakan

pemilih Atma Jaya

Mempertahankan dan memperoleh

Mempertahankan dan kehilangan

Page 67: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Doc/Bab4/2010-1-00431- mn bab 4.pdf57 saat itu masih menggunakan bangunan yang sederhana, jumlah murid hampir mencapai

122

Baris 2

0,105 = P21 = probabilitas pangsa pasar Atma Jaya setelah sebelumnya merupakan

pemilih Bina Nusantara

0,79 = P22 = probabilitas pangsa pasar Bina Nusantara setelah sebelumnya

merupakan pemilih Bina Nusantara

0,00 = P23 = probabilitas pangsa pasar Pelita Harapan setelah sebelumnya

merupakan pemilih Bina Nusantara

0,00 = P24 = probabilitas pangsa pasar Tarumanegara setelah sebelumnya

merupakan pemilih Bina Nusantara

0,105 = P25 = probabilitas pangsa pasar Trisakti setelah sebelumnya merupakan

pemilih Bina Nusantara

Baris 3

0,07 = P31 = probabilitas pangsa pasar Atma Jaya setelah sebelumnya merupakan

pemilih Pelita Harapan

0,15 = P32 = probabilitas pangsa pasar Bina Nusantara setelah sebelumnya

merupakan pemilih Pelita Harapan

0,78 = P33 = probabilitas pangsa pasar Pelita Harapan setelah sebelumnya

merupakan pemilih Pelita Harapan

0,00 = P34 = probabilitas pangsa pasar Tarumanegara setelah sebelumnya

merupakan pemilih Pelita Harapan

0,00 = P35 = probabilitas pangsa pasar Trisakti setelah sebelumnya merupakan

pemilih Pelita Harapan

Page 68: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Doc/Bab4/2010-1-00431- mn bab 4.pdf57 saat itu masih menggunakan bangunan yang sederhana, jumlah murid hampir mencapai

123

Baris 4

0,00 = P41 = probabilitas pangsa pasar Atma Jaya setelah sebelumnya merupakan

pemilih Tarumanegara

0,26 = P42 = probabilitas pangsa pasar Bina Nusantara setelah sebelumnya

merupakan pemilih Tarumanegara

0,05 = P43 = probabilitas pangsa pasar Pelita Harapan setelah sebelumnya

merupakan pemilih Tarumanegara

0,68 = P44 = probabilitas pangsa pasar Tarumanegara setelah sebelumnya

merupakan pemilih Tarumanegara

0,00 = P45 = probabilitas pangsa pasar Trisakti setelah sebelumnya merupakan

pemilih Tarumanegara

Baris 5

0,00 = P51 = probabilitas pangsa pasar Atma Jaya setelah sebelumnya merupakan

pemilih Trisakti

0,00 = P52 = probabilitas pangsa pasar Bina Nusantara setelah sebelumnya

merupakan pemilih Trisakti

0,20 = P53 = probabilitas pangsa pasar Pelita Harapan setelah sebelumnya

merupakan pemilih Trisakti

0,00 = P54 = probabilitas pangsa pasar Tarumanegara setelah sebelumnya

merupakan pemilih Trisakti

0,80 = P55 = probabilitas pangsa pasar Trisakti setelah sebelumnya merupakan

pemilih Trisakti

Berdasarkan pada data yang telah dikumpulkan, maka pendugaan pangsa pasar

untuk kelima universitas pada periode berikutnya dapat dihitung seperti ini:

Page 69: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Doc/Bab4/2010-1-00431- mn bab 4.pdf57 saat itu masih menggunakan bangunan yang sederhana, jumlah murid hampir mencapai

124

Pangsa pasar Matriks transisi probabilitas Dugaan pangsa

pasar periode

berikutnya

0,05 0,18 0,11 0,00 0,21

0,105 0,79 0,00 0,00 0,105

= (0,19, 0,26, 0,38, 0,13, 0,04) 0,07 0,15 0,78 0,00 0,00 = (14,9, 33,1, 33,2, 8,9, 9,9)

0,00 0,26 0,05 0,68 0,00

0,00 0,00 0,20 0,00 0,80

Hasil perhitungan dengan menggunakan program QM for Windows 2 adalah sebagai

berikut:

Sumber: Hasil pengolahan data, 2009

Gambar 4.62 Hasil Analisis Markov Ipeka Tomang

4.8.2 Analisis pemilihan siswa/i Ipeka Tomang terhadap lima universitas

yang ditawarkan

Bina Nusantara

3826%

Tarumanegara19

13%

Trisakti5

3%

Atma Jaya28

19%

Pelita Harapan

5539%

Gambar 4.63 Survey pertama universitas favorit terhadap Ipeka Tomang

Page 70: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Doc/Bab4/2010-1-00431- mn bab 4.pdf57 saat itu masih menggunakan bangunan yang sederhana, jumlah murid hampir mencapai

125

Bina Nusantara

4833%

Tarumanegara139%

Trisakti14

10%

Atma Jaya22

15%

Pelita Harapan

4833%

Gambar 4.64 Survey kedua universitas favorit terhadap Ipeka Tomang

Berdasarkan kuesioner pertama yang diisi kepada 145 responden siswa/i kelas XII

Ipeka Tomang didapat bahwa Pelita Harapan memimpin pangsa pasar dengan 55 pemilih

atau 39%. Bina Nusantara berada di posisi kedua dengan jumlah 38 pemilih atau 26%.

Sedangkan Atma Jaya memperoleh 28 pemilih atau 19%. Tarumanegara berada dibawahnya

yaitu 19 pemilih atau 13%. Sedangkan yang cukup lemah pangsa pasarnya adalah Trisakti

dengan 5 pemilih atau 3%.

Setelah dilakukan survey periode kedua yaitu 5 bulan kedepan, ada perubahan

kenaikan dan penurunan terhadap hasil. Pelita Harapan mendapat penurunan jumlah

menjadi 48 pemilih atau 33%, memimpin pangsa pasar bersama dengan Bina Nusantara

yang mendapat kenaikan menjadi 48 pemilih atau 33%. Atma Jaya dan Tarumanegara

mengalami penurunan masing-masing menjadi 22 pemilih atau 15% dan 13 pemilih atau

9%. Sedangkan peningkatan dialami oleh Trisakti menjadi 14 pemilih atau 10%.

Page 71: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Doc/Bab4/2010-1-00431- mn bab 4.pdf57 saat itu masih menggunakan bangunan yang sederhana, jumlah murid hampir mencapai

126

4.8.3 Analisis tanggapan siswa/i Ipeka Tomang atas faktor-faktor dalam

memilih universitas favorit

Tidak setuju4

3%

Sangat tidak setuju

00%

Sangat setuju46

32%

Setuju95

65%

Gambar 4.65 Menawarkan fasilitas perkuliahan yang modern, lengkap, dan menarik

Tidak setuju9

6%

Sangat tidak setuju

00%

Sangat setuju29

20%

Setuju10774%

Gambar 4.66 Menyediakan banyak pilihan program studi yang menarik

Tidak setuju118%

Sangat tidak setuju

11%

Sangat setuju58

40%

Setuju75

51%

Gambar 4.67 Menyediakan sarana-sarana lain yang anda sukai (seperti kantin, lap. Olahraga,

aula, lab, hotspot, dan lainnya)

Page 72: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Doc/Bab4/2010-1-00431- mn bab 4.pdf57 saat itu masih menggunakan bangunan yang sederhana, jumlah murid hampir mencapai

127

Setuju62

42%

Sangat setuju20

14%

Sangat tidak setuju

43%

Tidak setuju59

41%

Gambar 4.68 Universitas tersebut lokasinya mudah dijangkau (tidak macet, berada dijalan

utama)

Tidak setuju64

44%

Sangat tidak setuju

2517%

Sangat setuju20

14%

Setuju36

25%

Gambar 4.69 Lokasi universitas tersebut dekat dengan tempat tinggal saya

Tidak setuju46

32%

Sangat tidak setuju

43%

Sangat setuju9

6%

Setuju86

59%

Gambar 4.70 Universitas tersebut memberikan berbagai promosi yang menarik (seperti

hadiah, pemotongan biaya atau beasiswa, dan lainnya)

Page 73: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Doc/Bab4/2010-1-00431- mn bab 4.pdf57 saat itu masih menggunakan bangunan yang sederhana, jumlah murid hampir mencapai

128

Tidak setuju62

43%

Sangat tidak setuju

96%

Sangat setuju8

6%

Setuju66

45%

Gambar 4.71 Promosi / ik lan universitas memotivasi saya untuk memilih universitas tersebut

Tidak setuju38

26%

Sangat tidak setuju

96%

Sangat setuju16

11%

Setuju82

57%

Gambar 4.72 B iaya kuliah yang ditawarkan terjangkau oleh kemampuan ekonomi keluarga

saya

Tidak setuju78

53%Sangat tidak

setuju33

23%

Sangat setuju4

3%

Setuju30

21%

Gambar 4.73 B iaya kuliah yang ditawarkan paling murah dibanding universitas lain

Page 74: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Doc/Bab4/2010-1-00431- mn bab 4.pdf57 saat itu masih menggunakan bangunan yang sederhana, jumlah murid hampir mencapai

129

Tidak setuju8

6%

Sangat tidak setuju

11%

Sangat setuju30

21%

Setuju10672%

Gambar 4.74 Universitas tersebut mempunyai status, akreditasi, dan penghargaan yang baik

Tidak setuju14

10%

Sangat tidak setuju

11%

Sangat setuju23

16%

Setuju10773%

Gambar 4.75 Universitas tersebut memilik i tenaga pengajar / dosen yang berkualitas

Tidak setuju107%

Sangat tidak setuju

11%

Sangat setuju21

14%

Setuju11378%

Gambar 4.76 Universitas tersebut memilik i program yang up-to-date dan terencana

Page 75: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Doc/Bab4/2010-1-00431- mn bab 4.pdf57 saat itu masih menggunakan bangunan yang sederhana, jumlah murid hampir mencapai

130

Tidak setuju73

50%

Sangat tidak setuju

3222%

Sangat setuju8

6%

Setuju32

22%

Gambar 4.77 Saya memilih universitas ini karena teman

Tidak setuju84

58%

Sangat tidak setuju

2719%

Sangat setuju2

1%

Setuju32

22%

Gambar 4.78 Saya memilih universitas ini berdasarkan ik lan

Tidak setuju61

42%

Sangat tidak setuju

1410%

Sangat setuju6

4%

Setuju64

44%

Gambar 4.79 Saya memilih universitas ini sesuai dengan sara orang tua atau sanak saudara

Page 76: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Doc/Bab4/2010-1-00431- mn bab 4.pdf57 saat itu masih menggunakan bangunan yang sederhana, jumlah murid hampir mencapai

131

Tidak setuju86

59%

Sangat tidak setuju

1712%

Sangat setuju5

3%

Setuju37

26%

Gambar 4.80 Saya memilih universitas ini karena tertarik dengan acara promosi yang

diadakan

Tidak setuju52

36%

Sangat tidak setuju

75%

Sangat setuju16

11%

Setuju70

48%

Gambar 4.81 Saya memilih universitas ini karena popularitasnya dikalangan pelajar

Tidak setuju53

37%

Sangat tidak setuju

139%

Sangat setuju22

15%

Setuju57

39%

Gambar 4.82 Universitas tersebut sesuai dengan cita-cita / keinginan saya dari dulu

Page 77: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Doc/Bab4/2010-1-00431- mn bab 4.pdf57 saat itu masih menggunakan bangunan yang sederhana, jumlah murid hampir mencapai

132

Kesimpulan yang bisa didapat dari hasil diatas bahwa siswa/i setuju dengan adanya

fasilitas perkuliahan yang modern, lengkap, dan menarik, serta menyediakan program studi

yang menarik, dan menyediakan sarana-sarana penunjang lain seperti kantin, lapangan

olahraga, dll masing-masing sebesar 65%, 74%, dan 51%.

Masalah lokasi ada hal yang bertentangan, karena sebanyak 42% setuju bahwa

lokasi universitas tersebut dapat dengan mudah dijangkau meski terpaut 1% dari yang

menjawab tidak setuju. Dan suara mayoritas yaitu sebanyak 44% tidak setuju bahwa lokasi

tersebut semata-mata dekat dengan lokasi tempat tinggal mereka.

Tentang promosi sebanyak 59% berpendapat setuju bahwa universitas tersebut

memberikan berbagai promosi yang menarik. Dan sebanyak 45% berpendapat setuju apabila

promosi / ik lan tersebut memotivasi mereka untuk memilih universitas tersebut walaupun

hanya terpaut 2% dari yang menjawab tidak setuju.

Pada indikator biaya kuliah, sebanyak 57% menjawab setuju dengan biaya kuliah

yang ditawarkan terjangkau oleh kemampuan ekonomi keluarganya. Sebesar 53% pula

menjawab tidak setuju dengan biaya kuliah yang ditawarkan adalah semata-mata paling

murah dibanding universitas lainnya.

Responden sepakat setuju pada indikator kualitas pendidikan yang mempunyai

pertanyaan bahwa universitas tersebut mempunyai status, akreditas, dan penghargaan yang

baik, memilik i tenaga pengajar / dosen yang berkualitas, dan memilik i program pendidikan

yang up-to-date dan terencana masing-masing sebesar 72%, 73%, dan 78%.

Tanggapan yang beragam ada di indikator referensi. Masing-masing sebanyak 50%

dan 58% menjawab tidak setuju apabila mereka memilih universitas karena teman dan

berdasarkan ik lan. Tetapi 44% menjawab setuju mereka memilih universitas tersebut sesuai

dengan saran orang tua / sanak saudara, walaupun hanya terpaut 2% dari yang menjawab

tidak setuju. Dan sebanyak 59% menjawab tidak setuju apabila mereka memilih universitas

karena acara promosi yang diadakan.

Page 78: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Doc/Bab4/2010-1-00431- mn bab 4.pdf57 saat itu masih menggunakan bangunan yang sederhana, jumlah murid hampir mencapai

133

Indikator terakhir adalah tentang brand image dan cita-cita, yaitu sebanyak 48%

merespon setuju bahwa mereka memilih universitas tersebut karena popularitasnya

dikalangan pelajar. Dan sebanyak 39% merespon setuju bahwa universitas tersebut adalah

cita-cita mereka dari dulu, dan terpaut 2% dari yang menjawab tidak setuju.

4.9 Analisis terhadap gabungan 3 SMA Swasta Unggulan tersebut

4.9.1 Analisis Markov gabungan

Hasil kuesioner pada periode pertama di 3 SMA tersebut sebanyak 400 responden

didapat bahwa:

• 81 orang memilih Universitas Atma Jaya, dinamakan state 1

• 86 orang memiih Universitas Bina Nusantara, dinamakan state 2

• 158 orang memilih Universitas Pelita Harapan, dinamakan state 3

• 59 orang memilih Universitas Tarumanegara, dinamakan state 4

• 16 orang memilih Universitas Trisakti, dinamakan state 5

Probabilitas dari satu orang untuk memilih universitas tersebut adalah:

o State 1 – Atma Jaya 81/400 = 0,20 = 20%

o State 2 – Bina Nusantara 86/400 = 0,22 = 22%

o State 3 – Pelita Harapan 158/400= 0,39 = 39%

o State 4 – Tarumanegara 59/400 = 0,15 = 15%

o State 5 – Trisakti 16/400 = 0,04 = 4%

Jika probabilitas tersebut diletakkan dalam vektor probabilitas state maka akan menjadi:

n(1) = (0,20, 0,22, 0,39, 0,15, 0,04)

dimana:

n(1) = vektor probabilitas state kelima universitas untuk periode 1

n1 = 0,20 = Probabilitas satu orang yang memilih Universitas Atma Jaya, state 1

n2 = 0,22 = Probabilitas satu orang yang memilih Universitas Bina Nusantara, state 2

Page 79: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Doc/Bab4/2010-1-00431- mn bab 4.pdf57 saat itu masih menggunakan bangunan yang sederhana, jumlah murid hampir mencapai

134

n3 = 0,39 = Probabilitas satu orang yang memilih Universitas Pelita Harapan, state 3

n4 = 0,15 = Probabilitas satu orang yang memilih Universitas Tarumanegara, state 4

n5 = 0,04 = Probabilitas satu orang yang memilih Universitas Trisakti, state 5

Penelitian pada periode kedua menunjukkan adanya perpindahan dari universitas

satu ke universitas lainnya. Sebesar 71,6% (58 orang) dari pemilih Atma Jaya tetap memilih

Atma Jaya, 6,2% (5 orang) dari pemilih Atma Jaya berpindah ke Bina Nusantara, 8,6% (7

orang) dari pemilih Atma Jaya berpindah ke Pelita Harapan, 9,9% (8 orang) dari pemilih

Atma Jaya berpindah ke Tarumanegara, dan 3,7% (3 orang) berpindah ke Trisakti.

Untuk siswa/i yang memilih Bina Nusantara, sebesar 93% (80 orang) tetap memilih

Bina Nusantara, 3,5% (3 orang) berpindah memilih Atma Jaya, 2,3% (2 orang) berpindah ke

Pelita Harapan, 1,2% (1 orang) berpindah ke Tarumanegara, dan 0% (0 orang) berpindah ke

Trisakti.

Untuk siswa/i yang memilih Pelita Harapan, sebesar 82,3% (130 orang) tetap

memilih Pelita Harapan, 1,3% (2 orang) berpindah ke Atma Jaya, 4,4% (7 orang) berpindah

ke Bina Nusantara, 3,2% (5 orang) berpindah ke Tarumanegara, dan 8,8% (14 orang)

berpindah ke Trisakti.

Untuk siswa/i yang memilih Tarumanegara, sebesar 66,1% (39 orang) tetap memilih

Tarumanegara, 0% (0 orang) berpindah ke Atma Jaya, 3,4% (2 orang) berpindah ke Bina

Nusantara, 8,5% (5 orang) berpindah ke Pelita Harapan, dan 22% (13 orang) berpindah ke

Trisakti.

Untuk siswa/i yang memilih Trisakti, sebesar 6,3% (1 orang) tetap memilih Trisakti,

37,5% (6 orang) berpindah ke Atma Jaya, 18,7% (3 orang) berpindah ke Bina Nusantara,

25% (4 orang) berpindah ke Pelita Harapan, dan 12,5% (2 orang) berpindah ke

Tarumanegara.

Page 80: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Doc/Bab4/2010-1-00431- mn bab 4.pdf57 saat itu masih menggunakan bangunan yang sederhana, jumlah murid hampir mencapai

135

Sumber: Hasil pengolahan data, 2009

0,1

0,4

0,2 0,3 0,02 0,08

0

0,03 0,09

0,69

0,19

0,02

0,05 0,8

0,04 0,09

Bina Nusantara #2 0,22

Atma Jaya #1 0,20 0,09

0,06

#3

#2

#1

#4

#5

#3

#2

#1

#4

#5

Pelita Harapan #3 0,39 #3

#2

#1

#4

#5

Tarumanegara #4 0,15 #3

#2

#1

#4

#5

Trisakti #5 0,04 #3

#2

#1

#4

#5

0,018 = 0,20 (0,09)

0,008 = 0,20 (0,04)

0,011 = 0,22 (0,05)

0,198 = 0,22 (0,9)

0,007 = 0,22 (0,03)

0,004 = 0,22 (0,02)

0 = 0,22 (0)

0,008 = 0,39 (0,02)

0,02 = 0,39 (0,05)

0,02 = 0,39 (0,04)

0,04 = 0,39 (0,09)

0 = 0,15 (0)

0,005 = 0,15 (0,03)

0,014 = 0,15 (0,09)

0,104 = 0,15 (0,69)

0,016 = 0,04 (0,4)

0,008 = 0,04 (0,2)

0,012 = 0,04 (0,3)

0,0008 = 0,04 (0,02)

0,003 = 0,04 (0,08)

0,71

0,04

0,142 = 0,20 (0,71)

0,02 0,03

0,05

0

0,9

0,02 = 0,20 (0,1)

0,012 = 0,20 (0,06)

0,31 = 0,39 (0,8)

0,03 = 0,15 (0,19)

Page 81: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Doc/Bab4/2010-1-00431- mn bab 4.pdf57 saat itu masih menggunakan bangunan yang sederhana, jumlah murid hampir mencapai

136

Gambar 4.83 Diagram pohon pemilihan universitas pada gabungan SMA

Berdasarkan data yang telah dijelaskan sebelumnya, maka matriks transisi probabilitasnya

akan menjadi seperti yang ada dibawah ini:

0,71 0,06 0,09 0,10 0,04

0,05 0,90 0,03 0,02 0,00

P = 0,02 0,05 0,80 0,04 0,09

0,00 0,03 0,09 0,69 0,19

0,40 0,20 0,30 0,02 0,08

Atma Jaya mewakili state 1, Bina Nusantara state 2, Pelita Harapan state 3,

Tarumanegara state 4, Trisakti state 5. Arti dari probabilitas diatas dapat digambarkan

seperti berikut:

Baris 1

0,71 = P11 = probabilitas pangsa pasar Atma Jaya setelah sebelumnya merupakan

pemilih Atma Jaya

0,06 = P12 = probabilitas pangsa pasar Bina Nusantara setelah sebelumnya

merupakan pemilih Atma Jaya

0,09 = P13 = probabilitas pangsa pasar Pelita Harapan setelah sebelumnya

merupakan pemilih Atma Jaya

0,10 = P14 = probabilitas pangsa pasar Tarumanegara setelah sebelumnya

merupakan pemilih Atma Jaya

0,04 = P15 = probabilitas pangsa pasar Trisakti setelah sebelumnya merupakan

pemilih Atma Jaya

Mempertahankan dan memperoleh

Mempertahankan dan kehilangan

Page 82: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Doc/Bab4/2010-1-00431- mn bab 4.pdf57 saat itu masih menggunakan bangunan yang sederhana, jumlah murid hampir mencapai

137

Baris 2

0,05 = P21 = probabilitas pangsa pasar Atma Jaya setelah sebelumnya merupakan

pemilih Bina Nusantara

0,90 = P22 = probabilitas pangsa pasar Bina Nusantara setelah sebelumnya

merupakan pemilih Bina Nusantara

0,03 = P23 = probabilitas pangsa pasar Pelita Harapan setelah sebelumnya

merupakan pemilih Bina Nusantara

0,02 = P24 = probabilitas pangsa pasar Tarumanegara setelah sebelumnya

merupakan pemilih Bina Nusantara

0,0 = P25 = probabilitas pangsa pasar Trisakti setelah sebelumnya merupakan

pemilih Bina Nusantara

Baris 3

0,02 = P31 = probabilitas pangsa pasar Atma Jaya setelah sebelumnya merupakan

pemilih Pelita Harapan

0,05 = P32 = probabilitas pangsa pasar Bina Nusantara setelah sebelumnya

merupakan pemilih Pelita Harapan

0,80 = P33 = probabilitas pangsa pasar Pelita Harapan setelah sebelumnya

merupakan pemilih Pelita Harapan

0,04 = P34 = probabilitas pangsa pasar Tarumanegara setelah sebelumnya

merupakan pemilih Pelita Harapan

0,09 = P35 = probabilitas pangsa pasar Trisakti setelah sebelumnya merupakan

pemilih Pelita Harapan

Page 83: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Doc/Bab4/2010-1-00431- mn bab 4.pdf57 saat itu masih menggunakan bangunan yang sederhana, jumlah murid hampir mencapai

138

Baris 4

0,00 = P41 = probabilitas pangsa pasar Atma Jaya setelah sebelumnya merupakan

pemilih Tarumanegara

0,03 = P42 = probabilitas pangsa pasar Bina Nusantara setelah sebelumnya

merupakan pemilih Tarumanegara

0,09 = P43 = probabilitas pangsa pasar Pelita Harapan setelah sebelumnya

merupakan pemilih Tarumanegara

0,69 = P44 = probabilitas pangsa pasar Tarumanegara setelah sebelumnya

merupakan pemilih Tarumanegara

0,19 = P45 = probabilitas pangsa pasar Trisakti setelah sebelumnya merupakan

pemilih Tarumanegara

Baris 5

0,40 = P51 = probabilitas pangsa pasar Atma Jaya setelah sebelumnya merupakan

pemilih Trisakti

0,20 = P52 = probabilitas pangsa pasar Bina Nusantara setelah sebelumnya

merupakan pemilih Trisakti

0,30 = P53 = probabilitas pangsa pasar Pelita Harapan setelah sebelumnya

merupakan pemilih Trisakti

0,02 = P54 = probabilitas pangsa pasar Tarumanegara setelah sebelumnya

merupakan pemilih Trisakti

0,08= P55 = probabilitas pangsa pasar Trisakti setelah sebelumnya merupakan

pemilih Trisakti

Berdasarkan pada data yang telah dikumpulkan, maka pendugaan pangsa pasar

untuk kelima universitas pada periode berikutnya dapat dihitung seperti ini:

Page 84: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Doc/Bab4/2010-1-00431- mn bab 4.pdf57 saat itu masih menggunakan bangunan yang sederhana, jumlah murid hampir mencapai

139

Pangsa pasar Matriks transisi probabilitas Dugaan pangsa

pasar periode

berikutnya

0,71 0,06 0,09 0,10 0,04

0,05 0,90 0,03 0,02 0,00

= (0,20, 0,22, 0,39, 0,15, 0,04) 0,02 0,05 0,80 0,04 0,09 = (0,18, 0,24, 0,36, 0,14, 0,08)

0,00 0,03 0,09 0,69 0,19

0,40 0,20 0,30 0,02 0,08

Hasil perhitungan dengan menggunakan program QM for Windows 2 adalah sebagai

berikut:

Sumber: Hasil pengolahan data, 2009

Gambar 4.84 Hasil Analisis markov gabungan SMA

4.9.2 Analisis pemilihan siswa/i gabungan SMA terhadap lima universitas

yang ditawarkan

Bina Nusantara

8622%

Tarumanegara59

15%

Trisakti164%

Atma Jaya81

20%

Pelita Harapan

15839%

Gambar 4.85 Survey pertama universitas favorit terhadap gabungan SMA

Page 85: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Doc/Bab4/2010-1-00431- mn bab 4.pdf57 saat itu masih menggunakan bangunan yang sederhana, jumlah murid hampir mencapai

140

Bina Nusantara

9724%

Tarumanegara55

14%

Trisakti318%

Atma Jaya69

17%

Pelita Harapan

14837%

Gambar 4.86 Survey kedua universitas favorit terhadap gabungan SMA

Berdasarkan kuesioner pertama yang diisi kepada 400 responden siswa/i kelas XII

gabungan SMA didapat bahwa Pelita Harapan memimpin pangsa pasar dengan 158 pemilih

atau 39%. Bina Nusantara berada di posisi kedua dengan jumlah 86 pemilih atau 22%.

Sedangkan Atma Jaya berada dekat dibelakangnya memperoleh 81 pemilih atau 20%.

Tarumanegara berada dibawahnya yaitu 59 pemilih atau 19%. Sedangkan yang cukup lemah

pangsa pasarnya adalah Trisakti dengan 16 pemilih atau 4%.

Setelah dilakukan survey periode kedua yaitu 5 bulan kedepan, ada perubahan

kenaikan dan penurunan terhadap hasil. Pelita Harapan mendapat penurunan jumlah

menjadi 148 pemilih atau 37%, memimpin pangsa pasar. Sedangkan Bina Nusantara

mendapat kenaikan menjadi 97 pemilih atau 22%. Atma Jaya dan Tarumanegara mengalami

penurunan masing-masing menjadi 69 pemilih atau 17% dan 55 pemilih atau 14%.

Sedangkan peningkatan dialami oleh Trisakti menjadi 31 pemilih atau 8%.

Page 86: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Doc/Bab4/2010-1-00431- mn bab 4.pdf57 saat itu masih menggunakan bangunan yang sederhana, jumlah murid hampir mencapai

141

4.9.3 Analisis tanggapan siswa/i gabungan SMA atas faktor-faktor dalam

memilih universitas favorit

Tidak setuju185%

Sangat tidak setuju

10%

Sangat setuju12431%

Setuju25764%

Gambar 4.87 Menawarkan fasilitas perkuliahan yang modern, lengkap, dan menarik

Tidak setuju267%

Sangat tidak setuju

10%

Sangat setuju71

18%

Setuju30275%

Gambar 4.88 Menyediakan banyak pilihan program studi yang menarik

Tidak setuju267%

Sangat tidak setuju

10%

Sangat setuju15739%

Setuju21654%

Gambar 4.89 Menyediakan sarana-sarana lain yang anda sukai (seperti kantin, lap. Olahraga,

aula, lab, hotspot, dan lainnya)

Page 87: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Doc/Bab4/2010-1-00431- mn bab 4.pdf57 saat itu masih menggunakan bangunan yang sederhana, jumlah murid hampir mencapai

142

Setuju16541%Sangat setuju

6717%

Sangat tidak setuju

154%

Tidak setuju15338%

Gambar 4.90 Universitas tersebut lokasinya mudah dijangkau (tidak macet, berada dijalan

utama)

Tidak setuju18546%

Sangat tidak setuju

7318%

Sangat setuju48

12%

Setuju94

24%

Gambar 4.91 Lokasi universitas tersebut dekat dengan tempat tinggal saya

Tidak setuju12732%

Sangat tidak setuju

154%

Sangat setuju379%

Setuju22155%

Gambar 4.92 Universitas tersebut memberikan berbagai promosi yang menarik (seperti

hadiah, pemotongan biaya atau beasiswa, dan lainnya)

Page 88: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Doc/Bab4/2010-1-00431- mn bab 4.pdf57 saat itu masih menggunakan bangunan yang sederhana, jumlah murid hampir mencapai

143

Tidak setuju18245%

Sangat tidak setuju

236%

Sangat setuju215%

Setuju17444%

Gambar 4.93 Promosi / ik lan universitas memotivasi saya untuk memilih universitas tersebut

Tidak setuju93

23%

Sangat tidak setuju

287%

Sangat setuju51

13%

Setuju22857%

Gambar 4.94 B iaya kuliah yang ditawarkan terjangkau oleh kemampuan ekonomi keluarga

saya

Tidak setuju21152%

Sangat tidak setuju10526%

Sangat setuju103%

Setuju74

19%

Gambar 4.95 B iaya kuliah yang ditawarkan paling murah dibanding universitas lain

Page 89: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Doc/Bab4/2010-1-00431- mn bab 4.pdf57 saat itu masih menggunakan bangunan yang sederhana, jumlah murid hampir mencapai

144

Tidak setuju215%

Sangat tidak setuju

31%

Sangat setuju95

24%

Setuju28170%

Gambar 4.96 Universitas tersebut mempunyai status, akreditasi, dan penghargaan yang baik

Tidak setuju287%

Sangat tidak setuju

31%

Sangat setuju72

18%

Setuju29774%

Gambar 4.97 Universitas tersebut memilik i tenaga pengajar / dosen yang berkualitas

Tidak setuju369%

Sangat tidak setuju

41%

Sangat setuju65

16%

Setuju29574%

Gambar 4.98 Universitas tersebut memilik i program yang up-to-date dan terencana

Page 90: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Doc/Bab4/2010-1-00431- mn bab 4.pdf57 saat itu masih menggunakan bangunan yang sederhana, jumlah murid hampir mencapai

145

Tidak setuju21253%

Sangat tidak setuju

8521%

Sangat setuju133% Setuju

9023%

Gambar 4.99 Saya memilih universitas ini karena teman

Tidak setuju25162%

Sangat tidak setuju

7419%

Sangat setuju6

2%

Setuju69

17%

Gambar 4.100 Saya memilih universitas ini berdasarkan ik lan

Tidak setuju15338%

Sangat tidak setuju

349%

Sangat setuju205%

Setuju19348%

Gambar 4.101 Saya memilih universitas ini sesuai dengan sara orang tua atau sanak saudara

Page 91: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Doc/Bab4/2010-1-00431- mn bab 4.pdf57 saat itu masih menggunakan bangunan yang sederhana, jumlah murid hampir mencapai

146

Tidak setuju22757%

Sangat tidak setuju

379%

Sangat setuju113%

Setuju12531%

Gambar 4.102 Saya memilih universitas ini karena tertarik dengan acara promosi yang

diadakan

Tidak setuju13734%

Sangat tidak setuju

174%

Sangat setuju38

10%

Setuju20852%

Gambar 4.103 Saya memilih universitas ini karena popularitasnya dikalangan pelajar

Tidak setuju14336%Sangat tidak

setuju277%

Sangat setuju48

12%

Setuju18245%

Gambar 4.104 Universitas tersebut sesuai dengan cita-cita / keinginan saya dari dulu

Page 92: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Doc/Bab4/2010-1-00431- mn bab 4.pdf57 saat itu masih menggunakan bangunan yang sederhana, jumlah murid hampir mencapai

147

Kesimpulan yang bisa didapat dari hasil diatas bahwa siswa/i setuju dengan adanya

fasilitas perkuliahan yang modern, lengkap, dan menarik, serta menyediakan program studi

yang menarik, dan menyediakan sarana-sarana penunjang lain seperti kantin, lapangan

olahraga, dll masing-masing sebesar 64%, 75%, dan 54%.

Masalah lokasi ada hal yang bertentangan, karena sebanyak 41% setuju bahwa

lokasi universitas tersebut dapat dengan mudah dijangkau meski terpaut 3% dari yang

menjawab tidak setuju. Dan suara mayoritas yaitu sebanyak 46% tidak setuju bahwa lokasi

tersebut semata-mata dekat dengan lokasi tempat tinggal mereka.

Tentang promosi sebanyak 55% berpendapat setuju bahwa universitas tersebut

memberikan berbagai promosi yang menarik. Dan sebanyak 45% berpendapat tidak setuju

apabila promosi / ik lan tersebut memotivasi mereka untuk memilih universitas tersebut

walaupun hanya terpaut 1% dari yang menjawab setuju.

Pada indikator biaya kuliah, sebanyak 57% menjawab setuju dengan biaya kuliah

yang ditawarkan terjangkau oleh kemampuan ekonomi keluarganya. Sebesar 52% pula

menjawab tidak setuju dengan biaya kuliah yang ditawarkan adalah semata-mata paling

murah dibanding universitas lainnya.

Responden sepakat setuju pada indikator kualitas pendidikan yang mempunyai

pertanyaan bahwa universitas tersebut mempunyai status, akreditas, dan penghargaan yang

baik, memilik i tenaga pengajar / dosen yang berkualitas, dan memilik i program pendidikan

yang up-to-date dan terencana masing-masing sebesar 70%, 74%, dan 74%.

Tanggapan yang beragam ada di indikator referensi. Masing-masing sebanyak 53%

dan 62% menjawab tidak setuju apabila mereka memilih universitas karena teman dan

berdasarkan ik lan. Tetapi 48% menjawab setuju mereka memilih universitas tersebut sesuai

dengan saran orang tua / sanak saudara. Dan sebanyak 57% menjawab tidak setuju apabila

mereka memilih universitas karena acara promosi yang diadakan.

Page 93: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Doc/Bab4/2010-1-00431- mn bab 4.pdf57 saat itu masih menggunakan bangunan yang sederhana, jumlah murid hampir mencapai

148

Indikator terakhir adalah tentang brand image dan cita-cita, yaitu sebanyak 52%

merespon setuju bahwa mereka memilih universitas tersebut karena popularitasnya

dikalangan pelajar. Dan sebanyak 45% merespon setuju bahwa universitas tersebut adalah

cita-cita mereka dari dulu.

4.10 Implikasi Hasil Penelitian

Gambar 4.105 Rekapitulasi pemilihan universitas periode 1

Gambar 4.106 Rekapitulasi pemilihan universitas periode 2

Pertama dilakukan survey awal dengan wawancara secara acak kepada siswa/i kelas

XII di SMA-SMA yang bersangkutan dengan jumlah sampel sekitar 50 orang. Lalu didapatkan

kelima universitas terfavorit adalah Pelita Harapan, Bina Nusantara, Atma Jaya,

Tarumanegara, dan Trisakti.

020406080

100120140160180

SMAK 4 SMAK 1 Ipeka Tomang Gabungan

Atma Jaya

Bina Nusantara

Pel ita Harapan

Tarum anegara

Trisakti

020406080

100120140160

SMAK 4 SMAK 1 Ipeka Tomang Gabungan

Atma Jaya

Bina Nusantara

Pelita Harapan

Tarumanegara

Trisakti

Page 94: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Doc/Bab4/2010-1-00431- mn bab 4.pdf57 saat itu masih menggunakan bangunan yang sederhana, jumlah murid hampir mencapai

149

Setelah itu dilakukan survey pertama pada gabungan ketiga SMA, diperoleh bahwa

Pelita Harapan meminpin pangsa pasar dengan 39%, Bina Nusantara dengan 22%, dan

Atma Jaya dengan 20%, Tarumanegara dengan 15%, dan Trisakti dengan 4%.

Untuk mengetahui pangsa pasar periode selanjutnya, dilakukan survey kuesioner

kedua, dan diperoleh hasil tertinggi tetap dipegang oleh Pelita Harapan sebanyak 37%, Bina

Nusantara sebanyak 24%, Atma Jaya sebanyak 17%, Tarumanegara sebanyak 14%, dan

Trisakti sebanyak 8%.

Hasil tersebut dapat digunakan pihak universitas untuk mengetahui pangsa pasar

mereka masing-masing dan mengetahui penilaian responden di sekolah tersebut tentang

faktor-faktor yang mereka perhatikan dalam memilih universitas.