BAB 3 GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN SERTA ...

59
BAB 3 GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN SERTA KERANGKA PENDANAAN

Transcript of BAB 3 GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN SERTA ...

Page 1: BAB 3 GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN SERTA ...

BAB 3GAMBARAN PENGELOLAANKEUANGAN SERTAKERANGKA PENDANAAN

Page 2: BAB 3 GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN SERTA ...

RPJMD KABUPATEN KOTABARU TAHUN 2016

GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN

engelolaan keuangan daerah

telah dilaksanakan sesuai

Undang-undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara,

Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan

Daerah, serta Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 21 Tahun 2011 tentang

Perubahan Kedua Atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006.

3.1. Kinerja Keuangan Masa Lalu

Untuk dapat menget

Kabupaten Kotabaru, perlu dilakukan peninjauan terhadap kinerja keuangan

pemerintah Kabupaten Kotabaru selama lima tahun ke belakang beserta kebijakan

umum yang menjadi acuannya. Kinerja keuangan pemerintah daerah Kabupaten

Kotabaru terdiri atas 3 (tiga) komponen kinerja pengelolaan pendapatan daerah,

kinerja pengelolaan belanja daerah da

3.1.1 Kinerja Pengelolaan APBD

3.1.1.1 Kinerja Pengelolaan Pendapatan Daerah

Target Pendapatan Kabupaten Kotabaru Tahun 2011

dan Realisasi Pendapatan Kabupaten Kotabaru Tahun 2011

dapat dilihat pada tabel

P

RPJMD KABUPATEN KOTABARU TAHUN 2016 - 2021

BAB III

GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN

SERTA KERANGKA PENDANAAN

engelolaan keuangan daerah oleh pemerintah daerah Kabupaten Kotabaru

dilaksanakan sesuai dengan yang telah diatur dalam

undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara,

Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan

serta Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 21 Tahun 2011 tentang

ua Atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006.

3.1. Kinerja Keuangan Masa Lalu

Untuk dapat mengetahui potensi sumber daya keuangan pemerintah daerah

Kabupaten Kotabaru, perlu dilakukan peninjauan terhadap kinerja keuangan

Kabupaten Kotabaru selama lima tahun ke belakang beserta kebijakan

umum yang menjadi acuannya. Kinerja keuangan pemerintah daerah Kabupaten

Kotabaru terdiri atas 3 (tiga) komponen kinerja pengelolaan pendapatan daerah,

kinerja pengelolaan belanja daerah dan kinerja pengelolaan pembiayaan daerah.

Kinerja Pengelolaan APBD

Pengelolaan Pendapatan Daerah

Target Pendapatan Kabupaten Kotabaru Tahun 2011 sampai dengan

dan Realisasi Pendapatan Kabupaten Kotabaru Tahun 2011 sampai denga

dapat dilihat pada tabel dibawah ini:

III - 1

GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN

oleh pemerintah daerah Kabupaten Kotabaru

dengan yang telah diatur dalam ketentuan

undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara,

Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan

serta Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 21 Tahun 2011 tentang

ua Atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006.

potensi sumber daya keuangan pemerintah daerah

Kabupaten Kotabaru, perlu dilakukan peninjauan terhadap kinerja keuangan

Kabupaten Kotabaru selama lima tahun ke belakang beserta kebijakan

umum yang menjadi acuannya. Kinerja keuangan pemerintah daerah Kabupaten

Kotabaru terdiri atas 3 (tiga) komponen kinerja pengelolaan pendapatan daerah,

n kinerja pengelolaan pembiayaan daerah.

sampai dengan 2015

sampai dengan 2015

Page 3: BAB 3 GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN SERTA ...

RPJMD KABUPATEN KOTABARU TAHUN 2016 – 2021

Tabel 3.1. Target Pendapatan Kabupaten Kotabaru Tahun 2011

No Uraian Pendapatan 2011

1 Pendapatan Daerah 1.1 Pendapatan Asli Daerah

1.1.1 Pendapatan Pajak Daerah 1.1.2 Pendapatan Retribusi Daerah 1.1.3 Hasil-hasil Pengelolaan

Kekayaan Daerah yang dipisahkan

1.1.4 Lain-lain PAD yang sah 1.2 Dana Perimbangan

1.2.1 Dana bagi hasil pajak/bukan pajak

1.2.2 Dana Alokasi Umum 1.2.3 Dana Alokasi Khusus 1.2.4 Dana Penyesuaian 1.3 Lain-lain Pendapatan Daerah

Yang Sah 1.3.1 Pendapatan Hibah Dari

Badan/Lembaga/Organisasi Swasta Dalam Negeri

1.3.2 Dana Bagi Hasil Pajak Dari Provinsi dan Pemerintah Daerah Lainnya

1.3.3 Dana Penyesuaian Otonomi khusus

1.3.4 Bantuan Keuangan Dari Provinsi

Sumber: Dinas Pendapatan Daerah Kab. Kotabaru

2021

. Target Pendapatan Kabupaten Kotabaru Tahun 2011-2015

Target Pendapatan 2011

Target Pendapatan 2012

Target Pendapatan 2013 Pendapatan 2014

68.677.604.421 62.788.021.976 80.256.994.593 10619.844.737.837 15.262.936.804 31.412.847.854 4213.068.751.630 12.470.482.018 14.142.853.948 13

4.482.083.008 4.500.000.000 4.114.889.637

31.282.031.946 30.554.603.154 30.556.403.154 44661.802.431.310 762.582.871.443 854.362.455.708 934203.367.020.310 229.317.053.443 265.333.980.708 287

424.735.432.000 509.000.078.000 564.592.305.000 611.898.456.00025.094.800.000 24.265.740.000 24.436.170.000 35.822.460.000

8.605.179.000 - - 147.049.058.582 187.879.119.000 210.615.411.461 234

39.194.899.669 39.369.497.000 49.834.671.400 13

60.166.299.793 110.504.161.000 114.963.790.061 179

45.637.859.120 38.005.461.000 43.896.950.000 41

2.050.000.000 - 1.920.000.000

Sumber: Dinas Pendapatan Daerah Kab. Kotabaru

III - 2

2015

Target Pendapatan 2014

Target Pendapatan 2015

106.054.983.300 100.930.532.771

42.554.487.000 45.472.594.700 13.344.535.812 6.470.266.910 5.928.638.374 9.769.229.003

44.227.322.114 39.218.442.158 934.757.729.013 1.044.733.151.318 287.036.813.013 401.478.784.318

611.898.456.000 599.980.077.000 35.822.460.000 43.274.290.000

- - 234.182.123.780 266.588.128.682

13.168.625.000 5.496.452.622

179.305.111.780 143.908.272.060

41.708.387.000 117.183.404.000

- -

Page 4: BAB 3 GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN SERTA ...

RPJMD KABUPATEN KOTABARU TAHUN 2016 – 2021

Tabel 3.2. Realisasi Pendapatan Kabupaten Kotabaru Tahun 2011

No Uraian Pendapatan 2011

1 PENDAPATAN DAERAH 1.1 Pendapatan Asli Daerah

1.1.1 Pendapatan Pajak Daerah 1.1.2 Pendapatan Retrebusi Daerah 1.1.3 Hasil-hasil Pengelolaan Kekayaan

Daerah Yang Dipisahkan 1.1.4 Lain-lain PAD Yang Sah 1.2 Dana Perimbangan

1.2.1 Dana Bagi Hasil Pajak / Bukan Pajak

1.2.2 Dana Alokasi Umum 1.2.3 Dana Alokasi Khusus 1.2.4 Dana Penyesuaian 1.3 Lain-lain Pendapatan Daerah

Yang Sah 1.3.1 Pendapatan Hibah dari

Badan/Lembaga/Organisasi Swasta Dalam Negeri

1.3.2 Dana Bagi Hasil Pajak Dari Provinsi dan Pemerintah Daerah Lainnya

1.3.3 Dana Penyeluhan Otonomi Khusus 1.3.4 Bantuan Keuangan Dari Provinsi

Sumber: Dinas Pendapatan Daerah Kab. Kotabar

2021

. Realisasi Pendapatan Kabupaten Kotabaru Tahun 2011-2015

Realisasi Pendapatan 2011

Realisasi Pendapatan 2012

Realisasi Pendapatan 2013 Pendapatan 2014

850.508.804.772 1.079.006.297.835 1.178.795.802.993 1.32251.671.306.050 54.081.702.134 99.755.793.169 11015.562.855.517 16.002.854.423 44.260.709.761 44.840.839.97212.496.514.846 11.127.861.877 13.626.049.199 214.482.083.008 4.178.853.013 4.144.889.637

19.129.852.679 22.772.132.821 37.724.144.572 38668.891.352.556 806.462.383.643 869.757.976.300 991.298.467.940210.763.108.556 273.196.565.643 280.729.501.300 352.533.166.940

442.448.365.000 509.000.078.000 564.592.305.000 611.898.456.00025.074.700.000 24.265.740.000 24.436.170.000 26.866.845.0008.605.179.000 - -

129.946.146.165 218.462.212.085 209.282.033.524 219

37.104.765.584 34.090.200.503 10.645.235.189 11

45.019.458.461 146.366.550.555 152.819.848.335 166.735.878.607

45.771.922.120 38.005.461.000 43.896.950.000 41.708.387.0002.050.000.000 - 1.920.000.000

Sumber: Dinas Pendapatan Daerah Kab. Kotabaru

III - 3

2015

Realisasi Pendapatan 2014

Realisasi Pendapatan 2015

322.240.706.262 1.384.771.027.520 110.956.509.760 120.101.754.022

44.840.839.972 53.467.295.383 21.242.407.385 4.971.598.042 5.928.638.374 9.769.229.003

38.944.624.028 51.893.631.594 991.298.467.940 999.392.994.306 352.533.166.940 364.404.005.306

611.898.456.000 599.980.077.000 26.866.845.000 35.008.912.000

- 7.117.089.950 219.985.728.562 265.276.279.192

11.541.462.955 1.949.152.722

166.735.878.607 146.143.722.470

41.708.387.000 117.183.404.000 - -

Page 5: BAB 3 GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN SERTA ...

GAN

RPJMD KABUPATEN KOTABARU TAHUN

3.1.1.2 Kinerja Pengelolaan Belanja Daerah

APBD Tahun 2011 s.d. 201

setiap tahunnya. Target dan realisasi belanja t

pada tabel dibawah ini:

RPJMD KABUPATEN KOTABARU TAHUN 2016 – 2021

Pengelolaan Belanja Daerah

APBD Tahun 2011 s.d. 2015 mengalami kenaikan jumlah atau alokasi belanja

tahunnya. Target dan realisasi belanja tahun 2011-2015 lebih jelasnya

pada tabel dibawah ini:

III - 4

kenaikan jumlah atau alokasi belanja

lebih jelasnya disajikan

Page 6: BAB 3 GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN SERTA ...

RPJMD KABUPATEN KOTABARU TAHUN 2016 – 2021

Tabel

No Uraian APBD 2011

Target Realisasi Target

A Belanja Daerah 950.820.177.642 775.106.115.668 1.143.235.202.759

1 Belanja Tidak Langsung

455.082.527.624 378.178.207.618 524.215.519.051

Belanja Pegawai 379.777.755.524 322.943.679.766 460.430.862.057 Belanja Hibah 87.420.785 87.420.785 Belanja Bantuan

Sosial 23.403.400.100 15.802.518.650 20.699.375.000

Belanja Bagi Hasil Kepada Provinsi/ Kabupaten /Kota dan Pemerintah Desa

31.508.700.869 26.639.863.199 15.000.000

Belanja Bantuan Keuangan Kepada Provinsi/ Kabupaten/Kota, Pemerintahan Desa dan Partai Politik

1.428.651.000 1.163.500.000 3.776.581.122

Belanja Tak Terduga

16.876.599.346 11.325.525.218 37.293.700.872

2 BELANJA LANSUNG

2.000.000.000 215.700.000 2.000.000.000

Belannja Pegawai 495.737.650.018 396.927.908.050 619.019.683.708 Belanja Barang

dan Jasa 56.911.556.625 52.259.656.650 74.585.006.500

Belanja Modal 194.342.242.843 166.913.453.304 237.016.561.709

Sumber: BPKAD Kab. Kotabaru (*Sementara)

2021

Tabel 3.3. Target dan Realisasi Belanja APBD TA. 2011-2015 APBD 2012 APBD 2013 APBD 2014

Target Realisasi Target Realisasi Target

1.143.235.202.759 871.552.958.752 1.656.621.109.907 1.281.604.171.519 1.455.991.472.376

524.215.519.051 423.911.643.717 627.733.476.837 518.115.388.511 609.342.377.294

460.430.862.057 368.526.944.072 523.341.659.149 448.532.296.091 525.285.222.942- - - - 10.584.746.000

20.699.375.000 19.378.400.000 7.108.060.000 4.810.399.000 8.383.800.000

15.000.000 15.000.000 6.945.000.000 4.246.000.000 4.531.897.347

3.776.581.122 3.151.229.064 5.228.276.816 4.702.440.500 58.556.711.005

37.293.700.872 32.840.070.581 60.110.480.872 55.824.252.920 2.000.000.000

2.000.000.000 - 25.000.000.000 - 846.649.095.082

619.019.683.708 447.641.315.035 1.028.887.633.070 763.488.783.008 74.951.921.00085.006.500 66.797.041.534 84.949.346.276 75.623.556.900 304.877.014.722

237.016.561.709 200.857.370.095 352.895.794.335 269.796.987.945 466.820.159.360

III - 5

APBD 2014 APBD 2015*

Realisasi Target Realisasi

1.455.991.472.376 1.085.053.277.568 1.593.806.188.410 114.371.957.087

609.342.377.294 462.857.962.214 660.708.337.609 91.167.323.984

525.285.222.942 390.120.199.582 531.067.691.938 91.167.323.984 10.584.746.000 8.106.166.000 39.557.600.000 -

8.383.800.000 6.318.108.000 6.765.000.000 -

4.531.897.347 3.893.404.000 5.228.276.816 -

58.556.711.005 54.267.084.632 76.089.768.855 0

2.000.000.000 153.000.000 2.000.000.000

846.649.095.082 622.195.315.375 933.097.850.801 23.204.633.103

74.951.921.000 63.514.222.308 87.763.183.630 7.773.206.000 304.877.014.722 247.614.684.548 358.681.589.355 14.730.541.107

466.820.159.360 311.066.408.516 486.653.077.816 700.885.996

Page 7: BAB 3 GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN SERTA ...

RPJMD KABUPATEN KOTABARU TAHUN 2016

3.1.2. Neraca daerah

Neraca Daerah menggambarkan posisi keuangan Pemerintah Daerah yang

meliputi aset, kewajiban dan ekuitas dana pada suatu

daerah akan memberikan informasi penting kepada manajemen Pemerintah

Daerah, pihak legislatif daerah maupun para kreditur/pemberi pinjaman kepada

daerah serta masyarakat luas lainnya tentang posisi atau keadaan kekayaan atau

aset daerah dan kewajibannya serta ekuitas dana pada tanggal tertentu. Elemen

utama neraca Pemerintah Daerah meliputi aset,

Setiap elemen utama

lebih terinci. Perkembangan N

2015 dan rata-rata pertumbuhannya dapat dilihat pada tabel berikut ini.

Tabel 3.4 Rata

Uraian

ASET

ASET LANCAR

Kas di Kas Daerah

Kas di Bendahara Pengeluaran Kas di Bendahara Penerimaan Kas di BLUD

Kas di FKTP

Kas Lain - Lain

Piutang pajak

Piutang retribusi

Piutang Lain-lain PAD yang Sah Piutang bagi hasil pajak dari provinsi

Piutang Transfer Pemerintah Pusat Piutang Lainnya

RPJMD KABUPATEN KOTABARU TAHUN 2016 – 2021

Neraca daerah

Neraca Daerah menggambarkan posisi keuangan Pemerintah Daerah yang

meliputi aset, kewajiban dan ekuitas dana pada suatu saat tertentu. Laporan neraca

daerah akan memberikan informasi penting kepada manajemen Pemerintah

Daerah, pihak legislatif daerah maupun para kreditur/pemberi pinjaman kepada

daerah serta masyarakat luas lainnya tentang posisi atau keadaan kekayaan atau

set daerah dan kewajibannya serta ekuitas dana pada tanggal tertentu. Elemen

utama neraca Pemerintah Daerah meliputi aset, kewajiban, dan ekuitas dana.

Setiap elemen utama neraca tersebut diturunkan dalam sub-sub rekening yang

lebih terinci. Perkembangan Neraca Pemerintah Kabupaten Kotabaru

rata pertumbuhannya dapat dilihat pada tabel berikut ini.

Tabel 3.4 Rata – Rata Pertumbuhan Neraca Daerah

Kabupaten Kotabaru

Tahun 2013 Tahun 2014 Tahun 2015

408.576.760.944 426.874.733.487 372.026.770.026

3.626.136

706.732.418 331.743.483

27.413.500

50.113.700 916.000

12.885.507.966

520.196.405 2.947.086.491

246.543.190 2.394.908.791

12.057.100.349 12.784.838.763 4.855.096.093

1.164.269.272

3.169.418.943 106.633.613

7.108.775.322

39.718.941.474 45.055.755.439 29.760.628.373

-

-

43.267.856.050

6.423.828.474

12.234.830.933 42.359.392

III - 6

Neraca Daerah menggambarkan posisi keuangan Pemerintah Daerah yang

saat tertentu. Laporan neraca

daerah akan memberikan informasi penting kepada manajemen Pemerintah

Daerah, pihak legislatif daerah maupun para kreditur/pemberi pinjaman kepada

daerah serta masyarakat luas lainnya tentang posisi atau keadaan kekayaan atau

set daerah dan kewajibannya serta ekuitas dana pada tanggal tertentu. Elemen

kewajiban, dan ekuitas dana.

sub rekening yang

Kabupaten Kotabaru tahun 2013-

rata pertumbuhannya dapat dilihat pada tabel berikut ini.

Rata Pertumbuhan Neraca Daerah

Tahun 2015 Pertumbuhan

372.026.770.026 (4,19)

331.743.483 9.668,45

916.000 (7,68)

12.885.507.966 -

2.947.086.491 233,27

2.394.908.791 435,70

4.855.096.093 (27,99)

106.633.613 37,79

7.108.775.322 -

29.760.628.373 (10,26)

43.267.856.050 -

42.359.392 (4,60)

Page 8: BAB 3 GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN SERTA ...

RPJMD KABUPATEN KOTABARU TAHUN 2016

Uraian

Persediaan

Jumlah Aset Lancar

INVESTASI JANGKA PANJANG Investasi Non Permanen Investasi Non Permanen Lainnya Jumlah Investasi Nonpermanen Investasi Permanen

Penyertaan Modal Pemerintah Daerah Jumlah Investasi Permanen Jumlah Investasi Jangka Panjang ASET TETAP

Tanah

Peralatan dan Mesin

Gedung dan Bangunan

Jalan, Irigasi dan Jaringan 1.149.526.098.775 Aset Tetap lainnya

Konstruksi dalam pengerjaan Akumulasi Penyusutan

Jumlah Aset tetap 2.376.076.782.693

DANA CADANGAN

Dana Cadangan

Jumlah Dana Cadangan ASET LAINNYA

Tagihan Penjualan Angsuran Tuntutan Perbendaharaan Tuntutan Ganti Rugi

Kemitraan dengan pihak Ketiga Aset Tak Berwujud

Aset lain-lain

Jumlah Aset Lainnya

RPJMD KABUPATEN KOTABARU TAHUN 2016 – 2021

Tahun 2013 Tahun 2014 Tahun 2015

7.555.146.456

8.304.874.971 14.196.622.627

475.527.086.605

509.948.038.249 489.924.904.227

2.181.856.729

1.549.976.349

2.181.856.729

1.549.976.349

56.293.274.283

74.356.346.375 79.398.553.337

56.293.274.283

74.356.346.375 79.398.553.337

58.475.131.012

75.906.322.724 79.398.553.337

188.262.843.632

188.614.794.852 336.653.064.769

306.358.214.746

342.212.477.435 328.390.536.775

697.443.187.251

790.004.003.713 873.658.950.006

1.149.526.098.775

1.376.728.453.854 1.945.215.753.274

11.793.296.913

13.881.761.436 15.704.599.521

22.693.141.376

74.398.203.758 149.961.999.199

-

-

(1.407.565.097.637

2.376.076.782.693

2.785.839.695.048 2.242.019.805.907

-

-

-

-

-

-

492.522.648

473.772.648 455.272.648

-

-

-

-

15.756.402.239

23.152.553.207 19.577.021.864

8.998.997.000

8.945.436.000 87.555.328.915

25.247.921.887 32.571.761.855 107.587.623.427

III - 7

Tahun 2015 Pertumbuhan

14.196.622.627 40,43

489.924.904.227 1,66

-

(64,48)

-

(64,48)

79.398.553.337 19,43

79.398.553.337 19,43

79.398.553.337 17,21

336.653.064.769 39,34

328.390.536.775 3,83

873.658.950.006 11,93

1.945.215.753.274 30,53

15.704.599.521 15,42

149.961.999.199 164,71

637) -

2.242.019.805.907 (1,14)

-

-

-

455.272.648 (3,86)

-

-

19.577.021.864 15,75

87.555.328.915 439,09

107.587.623.427 129,66

Page 9: BAB 3 GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN SERTA ...

RPJMD KABUPATEN KOTABARU TAHUN 2016

Uraian

JUMLAH ASET 2.935.326.922.197

KEWAJIBAN

KEWAJIBAN JANGKA PENDEK Utang Perhitungan Pihak Ketiga

Utang Beban

Utang Kelebihan Transfer Pemerintah Pusat Utang Jangka Pendek Lainnya

Jumlah Kewajiban Jangka Pendek KEWAJIBAN JANGKA PANJANG Utang Jangka Panjang Lainnya Jumlah Kewajiban Jangka Panjang JUMLAH KEWAJIBAN

EKUITAS / EKUITAS DANA Ekuitas

EKUITAS DANA LANCAR Sisa Lebih Pembiayaan Anggaran (SILPA)

Pendapatan yang Ditangguhkan

Cadangan Piutang

Cadangan Persediaan

Dana YHDUP Utang Jangka Pendek Jumlah Ekuitas Dana Lancar

EKUITAS DANA INVESTASI Diinvestasikan dlm Inv. Jangka Panjang

Diinvestasikan dlm Inv. Aset Tetap

2.376.076.782.692

Diinvestasikan dlm Inv. Aset Lainnya

Dana YHDUP Utang Jangka Panjang Jumlah Ekuitas Dana Investasi

2.459.769.835.591

EKUITAS DANA CADANGAN

RPJMD KABUPATEN KOTABARU TAHUN 2016 – 2021

Tahun 2013 Tahun 2014 Tahun 2015

2.935.326.922.197 3.404.265.817.876 2.918.930.886.898

3.634.966 271.741.492

-

-

16.710.348.505

-

-

5.049.380.000

1.152.078.300 2.021.848.198 249.439.500

1.155.713.266

2.293.589.690 22.009.168.005

30.000.000

-

30.000.000

-

1.185.713.266 2.293.589.690 22.009.168.005

2.508.704.722.635

408.576.752.114 428.076.464.008 388.216.996.258

27.413.500 50.113.700

59.364.139.570 73.244.844.078

7.555.146.456 8.304.874.971

(1.152.078.300)

(2.021.848.198)

474.371.373.340 507.654.448.559 388.216.996.258

58.475.131.012 75.906.322.724

2.376.076.782.692 2.785.839.695.048

25.247.921.887 32.571.761.855

(30.000.000)

-

2.459.769.835.591 2.894.317.779.627

III - 8

Tahun 2015 Pertumbuhan

2.918.930.886.898 0,86

-

3.637,88

16.710.348.505 -

5.049.380.000 -

249.439.500 (6,08)

22.009.168.005 479,03

-

-

22.009.168.005 476,52

-

-

2.508.704.722.635 -

-

388.216.996.258 (2,27)

-

(8,60)

-

(38,31)

-

(45,04)

-

(12,25)

388.216.996.258 (8,26)

-

(35,10)

-

(41,38)

-

(35,50)

-

-

(41,17)

Page 10: BAB 3 GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN SERTA ...

RPJMD KABUPATEN KOTABARU TAHUN 2016

Uraian

Diinvestasikan dlm dana cadangan Jumlah Ekuitas Dana Cadangan Jumlah Ekuitas Dana 2.934.141.208.931

JUMLAH KEWAJIBAN dan EKUITAS DANA

2.935.326.922.197

Sumber : Neraca Tahun 2013

Aset memberikan informasi tentang sumber daya yang dimiliki dan

dikuasai oleh Pemerintah Daerah yang dapat memberikan manfaat ekonomi dan

sosial bagi Pemerintah Daerah maupun masyarakat di masa datang sebagai akibat

dari peristiwa masa lalu, serta dapat di

(1) aset lancar, (2) investasi jangka panjang, (3) aset tetap, (4) dana cadangan, dan

(5) asset lainnya.

Tahun 2015, Kabupaten Kotabaru

dengan tingkat rata rata

adalah berupa aset tetap, yang pada tahun 201

rata-rata tumbuh -1,14

pencatatan akumulasi penyusutan asset tetap pada tahun 2

Kewajiban umumnya timbul karena konsekuensi pelaksanaan tugas atau

tanggungjawab untuk bertindak di masa lalu. Kewajiban memberikan informasi

tentang utang Pemerintah Daerah kepada pihak ketiga atau klaim pihak ketiga

terhadap arus kas pemerintah dae

dua yaitu Kewajiban Jangka Pendek dan Kewajiban Jangka Panjang. Jumlah

kewajiban yang harus dilaksanakan oleh Pemerintah

tahun 2015 adalah sebesar Rp.

jumlah kewajiban relatif

RPJMD KABUPATEN KOTABARU TAHUN 2016 – 2021

Tahun 2013 Tahun 2014 Tahun 2015

-

-

-

-

2.934.141.208.931 3.401.972.228.186 2.896.921.718.893

2.935.326.922.197 3.404.265.817.876 2.918.930.886.898

Sumber : Neraca Tahun 2013 – 2015 – BPKAD

Aset memberikan informasi tentang sumber daya yang dimiliki dan

dikuasai oleh Pemerintah Daerah yang dapat memberikan manfaat ekonomi dan

sosial bagi Pemerintah Daerah maupun masyarakat di masa datang sebagai akibat

dari peristiwa masa lalu, serta dapat diukur dalam satuan moneter. Aset terdiri dari

(1) aset lancar, (2) investasi jangka panjang, (3) aset tetap, (4) dana cadangan, dan

Kabupaten Kotabaru memiliki aset senilai Rp.

rata rata pertumbuhan 0.86 persen per tahun. Jumlah aset terbesar

adalah berupa aset tetap, yang pada tahun 2015 mencapai Rp. 2

1,14 persen pertahun hal ini dikarenakan terakumulasinya

pencatatan akumulasi penyusutan asset tetap pada tahun 2015.

Kewajiban umumnya timbul karena konsekuensi pelaksanaan tugas atau

tanggungjawab untuk bertindak di masa lalu. Kewajiban memberikan informasi

tentang utang Pemerintah Daerah kepada pihak ketiga atau klaim pihak ketiga

terhadap arus kas pemerintah daerah. Kewajiban dapat diklasifikasikan menjadi

dua yaitu Kewajiban Jangka Pendek dan Kewajiban Jangka Panjang. Jumlah

kewajiban yang harus dilaksanakan oleh Pemerintah Kabupaten Kotabaru

adalah sebesar Rp. 22,009 Milyar. Dari tahun 2013

jumlah kewajiban relatif meningkat, hal ini terjadi karena ada pekerjaan fisik yang

III - 9

Tahun 2015 Pertumbuhan

-

-

2.896.921.718.893 0,55

2.918.930.886.898 0,86

Aset memberikan informasi tentang sumber daya yang dimiliki dan

dikuasai oleh Pemerintah Daerah yang dapat memberikan manfaat ekonomi dan

sosial bagi Pemerintah Daerah maupun masyarakat di masa datang sebagai akibat

ukur dalam satuan moneter. Aset terdiri dari

(1) aset lancar, (2) investasi jangka panjang, (3) aset tetap, (4) dana cadangan, dan

memiliki aset senilai Rp. 2,91 Trilyun,

persen per tahun. Jumlah aset terbesar

mencapai Rp. 2,24 Trilyun dan

hal ini dikarenakan terakumulasinya

Kewajiban umumnya timbul karena konsekuensi pelaksanaan tugas atau

tanggungjawab untuk bertindak di masa lalu. Kewajiban memberikan informasi

tentang utang Pemerintah Daerah kepada pihak ketiga atau klaim pihak ketiga

rah. Kewajiban dapat diklasifikasikan menjadi

dua yaitu Kewajiban Jangka Pendek dan Kewajiban Jangka Panjang. Jumlah

Kabupaten Kotabaru pada

13 hingga 2015,

meningkat, hal ini terjadi karena ada pekerjaan fisik yang

Page 11: BAB 3 GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN SERTA ...

RPJMD KABUPATEN KOTABARU TAHUN 2016

dilaksanakan pihak ketiga belum dibayarkan.

merefleksikan kecenderungannya.

Ekuitas Dana merupakan selisih antara aset dengan kewajiban pemerintah

daerah. Ekuitas Dana meliputi (1) Ekuitas Dana Lancar, (2) Ekuitas Dana

Investasi, dan (3) Ekuitas Dana Cadangan. Ekuitas Dana Lancar adalah selisih

antara aset lancar dan kewajiban jan

merupakan selisih antara jumlah nilai investasi permanen, aset tetap dan aset

lainnya (tidak termasuk Dana cadangan) dengan jumlah nilai utang jangka

panjang. Ekuitas dana cadangan merupakan kekayaan Pemerintah Daerah yan

diinvestasikan dalam dana cadangan untuk tujuan tertentu di masa mendatang.

Nilai ekuitas dana Kabupaten Kotabaru

dan mengalami pertumbuhan dari 20

3.2. Kebijakan Pengelolaan Keu

Pemerintah daerah Kabupaten Kotabaru berkomitmen untuk mengelola

keuangan daerah berdasarkan asas umum pengelolaan keuangan daerah yaitu

bahwa keuangan daerah dikelola secara tertib, taat pada peraturan perundang

undangan, efektif, efisien,

memperhatikan asas keadilan, kepatutan dan manfaat untuk masyarakat.

Pengelolaan keuangan daerah dilaksanakan dalam suatu sistem terintegrasi,

diwujudkan dalam APBD yang setiap tahun ditetapkan dengan Pera

Landasan administrasi yang mengatur pengelolaan anggaran daerah antara

lain prosedur dan teknis penganggaran harus diikuti secara tertib dan taat asas

RPJMD KABUPATEN KOTABARU TAHUN 2016 – 2021

dilaksanakan pihak ketiga belum dibayarkan. Karena itu nilai pertumbuhan tidak

merefleksikan kecenderungannya.

Ekuitas Dana merupakan selisih antara aset dengan kewajiban pemerintah

daerah. Ekuitas Dana meliputi (1) Ekuitas Dana Lancar, (2) Ekuitas Dana

Investasi, dan (3) Ekuitas Dana Cadangan. Ekuitas Dana Lancar adalah selisih

antara aset lancar dan kewajiban jangka pendek. Ekuitas dana investasi

merupakan selisih antara jumlah nilai investasi permanen, aset tetap dan aset

lainnya (tidak termasuk Dana cadangan) dengan jumlah nilai utang jangka

panjang. Ekuitas dana cadangan merupakan kekayaan Pemerintah Daerah yan

diinvestasikan dalam dana cadangan untuk tujuan tertentu di masa mendatang.

Kabupaten Kotabaru Tahun 2015 mencapai Rp. 2

dan mengalami pertumbuhan dari 2013-2015 dengan rata-rata 0,55

3.2. Kebijakan Pengelolaan Keuangan Masa Lalu

Pemerintah daerah Kabupaten Kotabaru berkomitmen untuk mengelola

keuangan daerah berdasarkan asas umum pengelolaan keuangan daerah yaitu

bahwa keuangan daerah dikelola secara tertib, taat pada peraturan perundang

undangan, efektif, efisien, ekonomis, transparan dan bertanggung jawab dengan

memperhatikan asas keadilan, kepatutan dan manfaat untuk masyarakat.

Pengelolaan keuangan daerah dilaksanakan dalam suatu sistem terintegrasi,

diwujudkan dalam APBD yang setiap tahun ditetapkan dengan Pera

Landasan administrasi yang mengatur pengelolaan anggaran daerah antara

lain prosedur dan teknis penganggaran harus diikuti secara tertib dan taat asas

III - 10

Karena itu nilai pertumbuhan tidak

Ekuitas Dana merupakan selisih antara aset dengan kewajiban pemerintah

daerah. Ekuitas Dana meliputi (1) Ekuitas Dana Lancar, (2) Ekuitas Dana

Investasi, dan (3) Ekuitas Dana Cadangan. Ekuitas Dana Lancar adalah selisih

gka pendek. Ekuitas dana investasi

merupakan selisih antara jumlah nilai investasi permanen, aset tetap dan aset

lainnya (tidak termasuk Dana cadangan) dengan jumlah nilai utang jangka

panjang. Ekuitas dana cadangan merupakan kekayaan Pemerintah Daerah yang

diinvestasikan dalam dana cadangan untuk tujuan tertentu di masa mendatang.

mencapai Rp. 2,50 Trilyun,

0,55 persen.

Pemerintah daerah Kabupaten Kotabaru berkomitmen untuk mengelola

keuangan daerah berdasarkan asas umum pengelolaan keuangan daerah yaitu

bahwa keuangan daerah dikelola secara tertib, taat pada peraturan perundang-

ekonomis, transparan dan bertanggung jawab dengan

memperhatikan asas keadilan, kepatutan dan manfaat untuk masyarakat.

Pengelolaan keuangan daerah dilaksanakan dalam suatu sistem terintegrasi,

diwujudkan dalam APBD yang setiap tahun ditetapkan dengan Peraturan Daerah.

Landasan administrasi yang mengatur pengelolaan anggaran daerah antara

lain prosedur dan teknis penganggaran harus diikuti secara tertib dan taat asas

Page 12: BAB 3 GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN SERTA ...

RPJMD KABUPATEN KOTABARU TAHUN 2016

agar APBD dapat disusun dan dilaksanakan dengan baik dan benar. Beberapa

prinsip disiplin anggaran dalam penyusunan anggaran daerah antara lain adalah:

(1) Pendapatan yang direncanakan merupakan perkiraan yang terukur secara

rasional yang dapat dicapai untuk setiap sumber pendapatan, sedangkan belanja

yang dianggarkan merupakan batas tertinggi p

Penganggaran pengeluaran harus didukung oleh kepastian penerimaan daerah

dalam jumlah yang cukup dan tidak dibenarkan melaksanakan kegiatan yang

belum tersedia atau tidak mencukupi anggarannya dalam APBD/Perubahan

APBD; (3) Semua pe

yang bersangkutan harus dimasukkan dalam APBD, dibukukan dalam rekening

Kas Umum Daerah.

Aspek penting dalam penyusunan anggaran adalah penyelarasan kebijakan

(policy), perencanaan (

pemerintah dan pemerintah daerah agar tidak tumpang tindih. Penyusunan APBD

pada dasarnya bertujuan untuk menyelaraskan kebijakan ekonomi makro dan

sumber daya yang tersedia, mengalokasikan sumber daya secara tepat sesuai

kebijakan pemerintah dan mempersiapkan kondisi bagi pelaksanaan pengelolaan

anggaran secara baik.

Perubahan APBD dimungkinkan jika terjadi perkembangan yang tidak sesuai

dengan asumsi kebijakan Umum APBD seperti: terdapat keadaan yang

menyebabkan harus dilakukan pe

dan antar jenis belanja, serta terjadi keadaan yang menyebabkan saldo anggaran

RPJMD KABUPATEN KOTABARU TAHUN 2016 – 2021

agar APBD dapat disusun dan dilaksanakan dengan baik dan benar. Beberapa

nggaran dalam penyusunan anggaran daerah antara lain adalah:

(1) Pendapatan yang direncanakan merupakan perkiraan yang terukur secara

rasional yang dapat dicapai untuk setiap sumber pendapatan, sedangkan belanja

yang dianggarkan merupakan batas tertinggi pengeluaran belanja; (2)

Penganggaran pengeluaran harus didukung oleh kepastian penerimaan daerah

dalam jumlah yang cukup dan tidak dibenarkan melaksanakan kegiatan yang

belum tersedia atau tidak mencukupi anggarannya dalam APBD/Perubahan

APBD; (3) Semua penerimaan dan pengeluaran daerah dalam tahun anggaran

yang bersangkutan harus dimasukkan dalam APBD, dibukukan dalam rekening

Aspek penting dalam penyusunan anggaran adalah penyelarasan kebijakan

), perencanaan (planning) dengan penganggaran (

pemerintah dan pemerintah daerah agar tidak tumpang tindih. Penyusunan APBD

pada dasarnya bertujuan untuk menyelaraskan kebijakan ekonomi makro dan

sumber daya yang tersedia, mengalokasikan sumber daya secara tepat sesuai

pemerintah dan mempersiapkan kondisi bagi pelaksanaan pengelolaan

anggaran secara baik.

Perubahan APBD dimungkinkan jika terjadi perkembangan yang tidak sesuai

dengan asumsi kebijakan Umum APBD seperti: terdapat keadaan yang

menyebabkan harus dilakukan pergeseran antar unit organisasi, antar kegiatan,

dan antar jenis belanja, serta terjadi keadaan yang menyebabkan saldo anggaran

III - 11

agar APBD dapat disusun dan dilaksanakan dengan baik dan benar. Beberapa

nggaran dalam penyusunan anggaran daerah antara lain adalah:

(1) Pendapatan yang direncanakan merupakan perkiraan yang terukur secara

rasional yang dapat dicapai untuk setiap sumber pendapatan, sedangkan belanja

engeluaran belanja; (2)

Penganggaran pengeluaran harus didukung oleh kepastian penerimaan daerah

dalam jumlah yang cukup dan tidak dibenarkan melaksanakan kegiatan yang

belum tersedia atau tidak mencukupi anggarannya dalam APBD/Perubahan

nerimaan dan pengeluaran daerah dalam tahun anggaran

yang bersangkutan harus dimasukkan dalam APBD, dibukukan dalam rekening

Aspek penting dalam penyusunan anggaran adalah penyelarasan kebijakan

anggaran (budget) antara

pemerintah dan pemerintah daerah agar tidak tumpang tindih. Penyusunan APBD

pada dasarnya bertujuan untuk menyelaraskan kebijakan ekonomi makro dan

sumber daya yang tersedia, mengalokasikan sumber daya secara tepat sesuai

pemerintah dan mempersiapkan kondisi bagi pelaksanaan pengelolaan

Perubahan APBD dimungkinkan jika terjadi perkembangan yang tidak sesuai

dengan asumsi kebijakan Umum APBD seperti: terdapat keadaan yang

rgeseran antar unit organisasi, antar kegiatan,

dan antar jenis belanja, serta terjadi keadaan yang menyebabkan saldo anggaran

Page 13: BAB 3 GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN SERTA ...

RPJMD KABUPATEN KOTABARU TAHUN 2016

lebih tahun sebelumnya dan harus digunakan untuk pembiayaan anggaran tahun

berjalan.

A. Kebijakan Pengelolaan Pendapatan

Pengelolaan pendapatan daerah lebih diarahkan pada optimalisasi pendapatan

daerah melalui upaya yang efektif dan efisien serta mendapatkan dukungan

masyarakat. Arah pengelolaan pendapatan:

1. Kewenangan yang lebih luas dalam mengoptimalkan perolehan pendapatan

daerah;

2. Intensifikasi dan ekstensifikasi penggalian sumber

daerah, terutama melalui usaha daerah dan pendayagunaan aset daerah,

termasuk pendapatan dari pihak ketiga;

3. Peningkatan kemampuan dan optimalisasi organisasi di bidang pendapatan

atau organisasi penghasil.

4. Mendayagunakan potensi alam dengan tetap memperhatikan keseimbangan,

ekosistem dan kelestarian alam

5. Mereformasi manajemen pemungutan dan pengelolaan sumber PAD.

6. Efektifitas dan efisiensi penggunaan PAD.

7. Menekan biaya pemungutan sumber PA

8. Peningkatan pelayanan administrasi pemungutan pendapatan daerah

9. Peningkatan pemahaman dan kesadaran masyarakat di bidang pendapatan

daerah sebagai upaya untuk membangun kesadaran masyarakat bahwa

pemungutan pendapatan daerah bukanlah semata

RPJMD KABUPATEN KOTABARU TAHUN 2016 – 2021

lebih tahun sebelumnya dan harus digunakan untuk pembiayaan anggaran tahun

Kebijakan Pengelolaan Pendapatan

pendapatan daerah lebih diarahkan pada optimalisasi pendapatan

daerah melalui upaya yang efektif dan efisien serta mendapatkan dukungan

masyarakat. Arah pengelolaan pendapatan:

Kewenangan yang lebih luas dalam mengoptimalkan perolehan pendapatan

Intensifikasi dan ekstensifikasi penggalian sumber-sumber pendapatan

daerah, terutama melalui usaha daerah dan pendayagunaan aset daerah,

termasuk pendapatan dari pihak ketiga;

Peningkatan kemampuan dan optimalisasi organisasi di bidang pendapatan

anisasi penghasil.

Mendayagunakan potensi alam dengan tetap memperhatikan keseimbangan,

ekosistem dan kelestarian alam

Mereformasi manajemen pemungutan dan pengelolaan sumber PAD.

Efektifitas dan efisiensi penggunaan PAD.

Menekan biaya pemungutan sumber PAD.

Peningkatan pelayanan administrasi pemungutan pendapatan daerah

Peningkatan pemahaman dan kesadaran masyarakat di bidang pendapatan

sebagai upaya untuk membangun kesadaran masyarakat bahwa

pemungutan pendapatan daerah bukanlah semata-mata iuran

III - 12

lebih tahun sebelumnya dan harus digunakan untuk pembiayaan anggaran tahun

pendapatan daerah lebih diarahkan pada optimalisasi pendapatan

daerah melalui upaya yang efektif dan efisien serta mendapatkan dukungan

Kewenangan yang lebih luas dalam mengoptimalkan perolehan pendapatan

sumber pendapatan

daerah, terutama melalui usaha daerah dan pendayagunaan aset daerah,

Peningkatan kemampuan dan optimalisasi organisasi di bidang pendapatan

Mendayagunakan potensi alam dengan tetap memperhatikan keseimbangan,

Mereformasi manajemen pemungutan dan pengelolaan sumber PAD.

Peningkatan pelayanan administrasi pemungutan pendapatan daerah.

Peningkatan pemahaman dan kesadaran masyarakat di bidang pendapatan

sebagai upaya untuk membangun kesadaran masyarakat bahwa

mata iuran wajib yang

Page 14: BAB 3 GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN SERTA ...

RPJMD KABUPATEN KOTABARU TAHUN 2016

memberatkan melainkan cerminan relasi transaksional sebagai timbal balik

atas pelayanan atau fasilitas yang mereka peroleh.

10. Mempromosikan Kabupaten Kotabaru dalam rangka menarik investor pada

level lokal, regional maupun internasional

11. Memberikan kemudahan, fasilitas dan kesempatan investor yang akan

menanam modalnya di Kabupaten

Upaya-upaya efektif dalam penggalian sumber

terus dilakukan tanpa harus menambah beban bagi masyarakat. Upaya ini

diperlukan agar pendapatan daerah tidak lagi harus bergantung pada satu atau dua

jenis pajak daerah saja. Diversifikasi sumber pendapatan daerah menjadi mutlak

dicari agar ketergantungan dan resiko dapat disebar, mengingat struktur ekonomi

di Kotabaru lebih banyak didomin

saatnya dirancang berbagai tindakan yang dapat menggali sumber

pendapatan daerah yang berbasis pada sektor primer dan mata rantainya.

Pembangunan Kabupaten Kotabaru pada dasarnya tergantung dari APBD ya

akan disusun dan dilaksanakan selama lima tahun ke depan. Apabila melihat

stuktur anggaran, di mana pada bagian pendapatan memiliki korelasi dengan

pengelolaan pendapatan asli daerah serta kekayaan daerah yang dimiliki, maka

Pendapatan Asli Daerah menja

Penggalian sumber-sumber pendanaan dari daerah, pemanfaatan sumber

Pendapatan Asli Daerah perlu ditingkatkan, agar ketergantungan sumber

keuangan dari pemerintahan pusat dan pemerintahan provinsi lambat laun bi

RPJMD KABUPATEN KOTABARU TAHUN 2016 – 2021

memberatkan melainkan cerminan relasi transaksional sebagai timbal balik

atas pelayanan atau fasilitas yang mereka peroleh.

Mempromosikan Kabupaten Kotabaru dalam rangka menarik investor pada

level lokal, regional maupun internasional

kemudahan, fasilitas dan kesempatan investor yang akan

menanam modalnya di Kabupaten Kotabaru

upaya efektif dalam penggalian sumber-sumber pendapatan daerah harus

terus dilakukan tanpa harus menambah beban bagi masyarakat. Upaya ini

pendapatan daerah tidak lagi harus bergantung pada satu atau dua

jenis pajak daerah saja. Diversifikasi sumber pendapatan daerah menjadi mutlak

dicari agar ketergantungan dan resiko dapat disebar, mengingat struktur ekonomi

di Kotabaru lebih banyak didominasi oleh sektor primer. Oleh karena itu sudah

saatnya dirancang berbagai tindakan yang dapat menggali sumber

pendapatan daerah yang berbasis pada sektor primer dan mata rantainya.

Pembangunan Kabupaten Kotabaru pada dasarnya tergantung dari APBD ya

akan disusun dan dilaksanakan selama lima tahun ke depan. Apabila melihat

stuktur anggaran, di mana pada bagian pendapatan memiliki korelasi dengan

pengelolaan pendapatan asli daerah serta kekayaan daerah yang dimiliki, maka

Pendapatan Asli Daerah menjadi tolok ukur kemadirian suatu daerah.

sumber pendanaan dari daerah, pemanfaatan sumber

Pendapatan Asli Daerah perlu ditingkatkan, agar ketergantungan sumber

keuangan dari pemerintahan pusat dan pemerintahan provinsi lambat laun bi

III - 13

memberatkan melainkan cerminan relasi transaksional sebagai timbal balik

Mempromosikan Kabupaten Kotabaru dalam rangka menarik investor pada

kemudahan, fasilitas dan kesempatan investor yang akan

sumber pendapatan daerah harus

terus dilakukan tanpa harus menambah beban bagi masyarakat. Upaya ini

pendapatan daerah tidak lagi harus bergantung pada satu atau dua

jenis pajak daerah saja. Diversifikasi sumber pendapatan daerah menjadi mutlak

dicari agar ketergantungan dan resiko dapat disebar, mengingat struktur ekonomi

asi oleh sektor primer. Oleh karena itu sudah

saatnya dirancang berbagai tindakan yang dapat menggali sumber-sumbern

pendapatan daerah yang berbasis pada sektor primer dan mata rantainya.

Pembangunan Kabupaten Kotabaru pada dasarnya tergantung dari APBD yang

akan disusun dan dilaksanakan selama lima tahun ke depan. Apabila melihat

stuktur anggaran, di mana pada bagian pendapatan memiliki korelasi dengan

pengelolaan pendapatan asli daerah serta kekayaan daerah yang dimiliki, maka

di tolok ukur kemadirian suatu daerah.

sumber pendanaan dari daerah, pemanfaatan sumber-sumber

Pendapatan Asli Daerah perlu ditingkatkan, agar ketergantungan sumber

keuangan dari pemerintahan pusat dan pemerintahan provinsi lambat laun bisa

Page 15: BAB 3 GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN SERTA ...

RPJMD KABUPATEN KOTABARU TAHUN 2016

dikurangi. Untuk itu perlu adanya terobosan

pendapatan asli daerah.

Beberapa sektor yang bisa menjadi penyumbang peningkatan PAD antara lain

adalah pajak daerah, retribusi, hasil pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan

dan lain-lain pendapatan asli daerah yang sah.

Peningkatan pajak daerah digali dari pajak galian C, pajak reklame, pajak

penerangan jalan, pajak bumi dan bangunan, serta jasa restoran dan hotel.

Proyeksi pajak ke depan diharapkan

15% sampai tahun 2015

Proyeksi retribusi ke depan diharapkan akan mengalami kenaikan terutama pada

retribusi dari pengembangan pelayanan pasar, retribusi parkir ,restoran, hotel dan

retribusi lainnya dengan proyeksi pertumbuhan sekitar 5%

dan tahun 2015. Pendapatan asli daerah ditopang oleh pendapatan hasil

pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan dan lain

daerah yang sah. Pada pendapatan hasil pengelolaan daerah yang pisahkan

proyeksi pertumbuhan d

2015 diperkirakan akan mengalami pertumbuhan sekitar 10,25%. Sedangkan

peningkatan pendapatan asli daerah akan mengalami pertumbuhan pada tahun

2014 dan pada tahun 2015 pertumbuhannya sekitar 9%, pert

diharapkan dari badan usaha milik daerah, penerimaan lain

dan UPTD.

Proyeksi pendapatan lain

antara pemerintah pusat dan provinsi. Dana bagi hasil ini bisa didapat dar

RPJMD KABUPATEN KOTABARU TAHUN 2016 – 2021

dikurangi. Untuk itu perlu adanya terobosan-terobosan dalam meningkatkan

pendapatan asli daerah.

Beberapa sektor yang bisa menjadi penyumbang peningkatan PAD antara lain

adalah pajak daerah, retribusi, hasil pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan

lain pendapatan asli daerah yang sah.

Peningkatan pajak daerah digali dari pajak galian C, pajak reklame, pajak

penerangan jalan, pajak bumi dan bangunan, serta jasa restoran dan hotel.

Proyeksi pajak ke depan diharapkan akan mengalami pertumbuhan

15% sampai tahun 2015

Proyeksi retribusi ke depan diharapkan akan mengalami kenaikan terutama pada

retribusi dari pengembangan pelayanan pasar, retribusi parkir ,restoran, hotel dan

retribusi lainnya dengan proyeksi pertumbuhan sekitar 5%-10% pada tahun 2014

dan tahun 2015. Pendapatan asli daerah ditopang oleh pendapatan hasil

pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan dan lain-lain pendapatan asli

daerah yang sah. Pada pendapatan hasil pengelolaan daerah yang pisahkan

proyeksi pertumbuhan diperkirakan sekitar 10% pada tahun 2014, dan pada tahun

2015 diperkirakan akan mengalami pertumbuhan sekitar 10,25%. Sedangkan

peningkatan pendapatan asli daerah akan mengalami pertumbuhan pada tahun

2014 dan pada tahun 2015 pertumbuhannya sekitar 9%, pert

diharapkan dari badan usaha milik daerah, penerimaan lain-lain seperti jasa giro

Proyeksi pendapatan lain-lain yang sah ke depan diperoleh dari dana bagi hasil

antara pemerintah pusat dan provinsi. Dana bagi hasil ini bisa didapat dar

III - 14

terobosan dalam meningkatkan

Beberapa sektor yang bisa menjadi penyumbang peningkatan PAD antara lain

adalah pajak daerah, retribusi, hasil pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan

Peningkatan pajak daerah digali dari pajak galian C, pajak reklame, pajak

penerangan jalan, pajak bumi dan bangunan, serta jasa restoran dan hotel.

mengalami pertumbuhan sekitar 10% sd

Proyeksi retribusi ke depan diharapkan akan mengalami kenaikan terutama pada

retribusi dari pengembangan pelayanan pasar, retribusi parkir ,restoran, hotel dan

pada tahun 2014

dan tahun 2015. Pendapatan asli daerah ditopang oleh pendapatan hasil

lain pendapatan asli

daerah yang sah. Pada pendapatan hasil pengelolaan daerah yang pisahkan

iperkirakan sekitar 10% pada tahun 2014, dan pada tahun

2015 diperkirakan akan mengalami pertumbuhan sekitar 10,25%. Sedangkan

peningkatan pendapatan asli daerah akan mengalami pertumbuhan pada tahun

2014 dan pada tahun 2015 pertumbuhannya sekitar 9%, pertumbuhan ini

lain seperti jasa giro

lain yang sah ke depan diperoleh dari dana bagi hasil

antara pemerintah pusat dan provinsi. Dana bagi hasil ini bisa didapat dari bea

Page 16: BAB 3 GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN SERTA ...

RPJMD KABUPATEN KOTABARU TAHUN 2016

perolehan hak atas tanah dan bangunan, bea perolehan hak atas tanah dan

bangunan ini akan bisa didapat dengan membuat peraturan daerah.

Upaya yang dilakukan Pemerintah Kabupaten Kotabaru untuk mencapai target

yang ditetapkan dalam hal kegiatan intens

1. Menyusun dan melakukan revisi perbaikan dasar hukum penerimaan;

2. Intensifikasi pendataan wajib pajak dan retribusi, intensifikasi sosialisasi dan

intensifikasi penagihan;

3. Pemberian penghargaan kepada wajib pajak dan retribusi

memenuhi kewajiban pajak dan melaksanakan pembayaran retribusi;

4. Melakukan penelitian identifikasi potensi penerimaan daerah yang belum

digali dan melakukan pertukaran informasi penerimaan daerah dengan daerah

lain yang lebih maju dan p

5. Meningkatkan sarana dan prasarana pengelolaan pendapatan daerah dengan

mengusulkan kepada Pemerintah Provinsi melalui pembukaan unit/kantor

cabang pelayanan pajak kendaraan bermotor di wilayah

dengan kabupaten/kota lain dalam rangka mendekatkan pelayanan kepada

masyarakat, sehingga mempermudah dalam pengurusan perijinan dan

mencegah masyarakat mengurus perijinan di wilayah lain;

6. Meningkatkan sosialisasi untuk mendorong agar plat Nomor kendaraan milik

penduduk di wilayah Kabupaten Kotabaru sesuai dengan aturan wilayah, atau

dengan kata lain ”lokalisasi” plat nomor kendaraan sehingga potensi

pendapatan masuk ke Kabupaten Kotabaru;

7. Mewujudkan pelayanan prima administrasi;

RPJMD KABUPATEN KOTABARU TAHUN 2016 – 2021

perolehan hak atas tanah dan bangunan, bea perolehan hak atas tanah dan

bangunan ini akan bisa didapat dengan membuat peraturan daerah.

Upaya yang dilakukan Pemerintah Kabupaten Kotabaru untuk mencapai target

yang ditetapkan dalam hal kegiatan intensifikasi penerimaan antara lain

Menyusun dan melakukan revisi perbaikan dasar hukum penerimaan;

Intensifikasi pendataan wajib pajak dan retribusi, intensifikasi sosialisasi dan

intensifikasi penagihan;

Pemberian penghargaan kepada wajib pajak dan retribusi potensial dan aktif

memenuhi kewajiban pajak dan melaksanakan pembayaran retribusi;

Melakukan penelitian identifikasi potensi penerimaan daerah yang belum

digali dan melakukan pertukaran informasi penerimaan daerah dengan daerah

lain yang lebih maju dan pengelolaan pendapatan daerah;

Meningkatkan sarana dan prasarana pengelolaan pendapatan daerah dengan

mengusulkan kepada Pemerintah Provinsi melalui pembukaan unit/kantor

cabang pelayanan pajak kendaraan bermotor di wilayah-wilayah perbatasan

en/kota lain dalam rangka mendekatkan pelayanan kepada

masyarakat, sehingga mempermudah dalam pengurusan perijinan dan

mencegah masyarakat mengurus perijinan di wilayah lain;

Meningkatkan sosialisasi untuk mendorong agar plat Nomor kendaraan milik

di wilayah Kabupaten Kotabaru sesuai dengan aturan wilayah, atau

dengan kata lain ”lokalisasi” plat nomor kendaraan sehingga potensi

pendapatan masuk ke Kabupaten Kotabaru;

Mewujudkan pelayanan prima administrasi;

III - 15

perolehan hak atas tanah dan bangunan, bea perolehan hak atas tanah dan

bangunan ini akan bisa didapat dengan membuat peraturan daerah.

Upaya yang dilakukan Pemerintah Kabupaten Kotabaru untuk mencapai target

ifikasi penerimaan antara lain:

Menyusun dan melakukan revisi perbaikan dasar hukum penerimaan;

Intensifikasi pendataan wajib pajak dan retribusi, intensifikasi sosialisasi dan

potensial dan aktif

memenuhi kewajiban pajak dan melaksanakan pembayaran retribusi;

Melakukan penelitian identifikasi potensi penerimaan daerah yang belum

digali dan melakukan pertukaran informasi penerimaan daerah dengan daerah

Meningkatkan sarana dan prasarana pengelolaan pendapatan daerah dengan

mengusulkan kepada Pemerintah Provinsi melalui pembukaan unit/kantor

wilayah perbatasan

en/kota lain dalam rangka mendekatkan pelayanan kepada

masyarakat, sehingga mempermudah dalam pengurusan perijinan dan

Meningkatkan sosialisasi untuk mendorong agar plat Nomor kendaraan milik

di wilayah Kabupaten Kotabaru sesuai dengan aturan wilayah, atau

dengan kata lain ”lokalisasi” plat nomor kendaraan sehingga potensi

Page 17: BAB 3 GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN SERTA ...

RPJMD KABUPATEN KOTABARU TAHUN 2016

8. Melaksanakan pemungutan PBB sektor perkot

sebagai pajak daerah dengan optimal.

9. Menyederhanakan prosedur pengurusan pajak PBB untuk mendorong

masyarakat dalam melunasi PBB;

10. Menggerakkan pemerintah desa untuk menggunakan sebagian alokasi bagi

hasil desa untuk mendata potensi

11. Pengembangan sasaran setiap komponen pendapatan sesuai dengan peraturan

daerah yang ada dan mengkaji ulang peraturan daerah apabila perlu dilakukan

perubahan;

12. Meningkatkan pemahaman masyarakat tentang tujuan penarikan pajak dan

retribusi melalui sosialisasi dengan penyebaran brosur/pamflet sehingga

meningkatkan kesadaran masyarakat dalam membayar pajak;

13. Meningkatkan pengendalian dan pengawasan atas pemungutan PAD;

14. Meningkatkan koordinasi dengan Pemerintah Pusat dan Pemerintah Propinsi

Kalimantan Selatan dalam mengoptimalkan sumber

daerah terutama yang berasal dari Dana Perimbangan.

Upaya lainnya adalah melalui perbaikan iklim usaha dan investasi di wilayah

Kabupaten Kotabaru yang dapat meningkatkan kegiatan usaha dan

perekonomian lainnya. Pada akhirnya kegiatan demikian akan meningkatkan

pertumbuhan ekonomi daerah untuk meningkatkan pendapatan masyarakat.

Dalam rangka mempertimbangkan belanja

diperlukan struktur anggaran dan pen

Struktur anggaran yang tepat merupakan syarat pokok (

RPJMD KABUPATEN KOTABARU TAHUN 2016 – 2021

Melaksanakan pemungutan PBB sektor perkotaan dan sektor pedesaan

sebagai pajak daerah dengan optimal.

Menyederhanakan prosedur pengurusan pajak PBB untuk mendorong

masyarakat dalam melunasi PBB;

Menggerakkan pemerintah desa untuk menggunakan sebagian alokasi bagi

hasil desa untuk mendata potensi PBB di desa tersebut;

Pengembangan sasaran setiap komponen pendapatan sesuai dengan peraturan

daerah yang ada dan mengkaji ulang peraturan daerah apabila perlu dilakukan

Meningkatkan pemahaman masyarakat tentang tujuan penarikan pajak dan

busi melalui sosialisasi dengan penyebaran brosur/pamflet sehingga

meningkatkan kesadaran masyarakat dalam membayar pajak;

Meningkatkan pengendalian dan pengawasan atas pemungutan PAD;

Meningkatkan koordinasi dengan Pemerintah Pusat dan Pemerintah Propinsi

Kalimantan Selatan dalam mengoptimalkan sumber-sumber pendapatan

daerah terutama yang berasal dari Dana Perimbangan.

Upaya lainnya adalah melalui perbaikan iklim usaha dan investasi di wilayah

Kabupaten Kotabaru yang dapat meningkatkan kegiatan usaha dan

perekonomian lainnya. Pada akhirnya kegiatan demikian akan meningkatkan

pertumbuhan ekonomi daerah untuk meningkatkan pendapatan masyarakat.

Dalam rangka mempertimbangkan belanja-belanja tersebut di atas, maka

diperlukan struktur anggaran dan pengelolaan keuangan daerah yang tepat.

Struktur anggaran yang tepat merupakan syarat pokok (necessary condition)

III - 16

aan dan sektor pedesaan

Menyederhanakan prosedur pengurusan pajak PBB untuk mendorong

Menggerakkan pemerintah desa untuk menggunakan sebagian alokasi bagi

Pengembangan sasaran setiap komponen pendapatan sesuai dengan peraturan

daerah yang ada dan mengkaji ulang peraturan daerah apabila perlu dilakukan

Meningkatkan pemahaman masyarakat tentang tujuan penarikan pajak dan

busi melalui sosialisasi dengan penyebaran brosur/pamflet sehingga

Meningkatkan pengendalian dan pengawasan atas pemungutan PAD;

Meningkatkan koordinasi dengan Pemerintah Pusat dan Pemerintah Propinsi

sumber pendapatan

Upaya lainnya adalah melalui perbaikan iklim usaha dan investasi di wilayah

Kabupaten Kotabaru yang dapat meningkatkan kegiatan usaha dan aktivitas

perekonomian lainnya. Pada akhirnya kegiatan demikian akan meningkatkan

pertumbuhan ekonomi daerah untuk meningkatkan pendapatan masyarakat.

belanja tersebut di atas, maka

gelolaan keuangan daerah yang tepat.

necessary condition) bagi

Page 18: BAB 3 GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN SERTA ...

RPJMD KABUPATEN KOTABARU TAHUN 2016

pengelolaan keuangan yang baik di daerah. Untuk itu ada beberapa hal yang bisa

dilakukan.

Pertama, struktur anggaran di daerah harus secara

pendapatan dan pembiayaan. Pembiayaan yang berasal dari utang misalnya, tidak

bisa diklaim sebagai pendapatan karena suatu saat nanti dana tersebut harus

dikembalikan. Demikian pula, penerimaan yang berasal dari kinerja anggaran

tahun-tahun sebelumnya (seperti dana cadangan dan SILPA) ataupun dana

yang sifatnya temporer (seperti hasil penjualan aset daerah) tak bisa dimasukkan

ke dalam komponen pendapatan daerah karena berpotensi mengganggu

perencanaan keuangan daerah.

Kedua, struktur alokasi anggaran harus disusun sesuai prioritasnya, yakni antara g

bersifat wajib dan pilihan, serta antara alokasi belanja yang dirasakan manfaatnya

secara langsung dan tidak langsung oleh masyarakat. Pengelolaan keuangan di

daerah meliputi mobilisasi

mobilisasi pembiayaan. Untuk memenuhi syarat kecukupan (

bagi pengelolaan keuangan daerah yang baik maka daerah perlu memahami dan

menggali potensi/keunggulan daerah serta mengidentifi

permasalahan yang ada. Prioritas

pertimbangan tersebut menjadi dasar pola alokasi belanja di Kabupaten Kotabaru

a. Pengeluaran Pembiayaan:

1) Penyertaan modal Pemerintah Daerah: Penyertaan modal yang

dianggarkan melalui sejumlah penyertaan modal yang ditetapkan dalam

Peraturan Daerah tentang penyertaan modal. Bentuk penyertaan modal ini,

RPJMD KABUPATEN KOTABARU TAHUN 2016 – 2021

pengelolaan keuangan yang baik di daerah. Untuk itu ada beberapa hal yang bisa

, struktur anggaran di daerah harus secara eksplisit memisahkan

pendapatan dan pembiayaan. Pembiayaan yang berasal dari utang misalnya, tidak

bisa diklaim sebagai pendapatan karena suatu saat nanti dana tersebut harus

dikembalikan. Demikian pula, penerimaan yang berasal dari kinerja anggaran

tahun sebelumnya (seperti dana cadangan dan SILPA) ataupun dana

yang sifatnya temporer (seperti hasil penjualan aset daerah) tak bisa dimasukkan

ke dalam komponen pendapatan daerah karena berpotensi mengganggu

perencanaan keuangan daerah.

tur alokasi anggaran harus disusun sesuai prioritasnya, yakni antara g

bersifat wajib dan pilihan, serta antara alokasi belanja yang dirasakan manfaatnya

secara langsung dan tidak langsung oleh masyarakat. Pengelolaan keuangan di

daerah meliputi mobilisasi pendapatan, penetapan alokasi belanja daerah, dan

mobilisasi pembiayaan. Untuk memenuhi syarat kecukupan (sufficient condition)

bagi pengelolaan keuangan daerah yang baik maka daerah perlu memahami dan

menggali potensi/keunggulan daerah serta mengidentifikasi pokok

permasalahan yang ada. Prioritas-prioritas pembangunan daerah dengan beberapa

pertimbangan tersebut menjadi dasar pola alokasi belanja di Kabupaten Kotabaru

Pengeluaran Pembiayaan:

Penyertaan modal Pemerintah Daerah: Penyertaan modal yang

dianggarkan melalui sejumlah penyertaan modal yang ditetapkan dalam

Peraturan Daerah tentang penyertaan modal. Bentuk penyertaan modal ini,

III - 17

pengelolaan keuangan yang baik di daerah. Untuk itu ada beberapa hal yang bisa

eksplisit memisahkan

pendapatan dan pembiayaan. Pembiayaan yang berasal dari utang misalnya, tidak

bisa diklaim sebagai pendapatan karena suatu saat nanti dana tersebut harus

dikembalikan. Demikian pula, penerimaan yang berasal dari kinerja anggaran

tahun sebelumnya (seperti dana cadangan dan SILPA) ataupun dana-dana

yang sifatnya temporer (seperti hasil penjualan aset daerah) tak bisa dimasukkan

ke dalam komponen pendapatan daerah karena berpotensi mengganggu

tur alokasi anggaran harus disusun sesuai prioritasnya, yakni antara g

bersifat wajib dan pilihan, serta antara alokasi belanja yang dirasakan manfaatnya

secara langsung dan tidak langsung oleh masyarakat. Pengelolaan keuangan di

pendapatan, penetapan alokasi belanja daerah, dan

sufficient condition)

bagi pengelolaan keuangan daerah yang baik maka daerah perlu memahami dan

kasi pokok-pokok

prioritas pembangunan daerah dengan beberapa

pertimbangan tersebut menjadi dasar pola alokasi belanja di Kabupaten Kotabaru

Penyertaan modal Pemerintah Daerah: Penyertaan modal yang

dianggarkan melalui sejumlah penyertaan modal yang ditetapkan dalam

Peraturan Daerah tentang penyertaan modal. Bentuk penyertaan modal ini,

Page 19: BAB 3 GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN SERTA ...

RPJMD KABUPATEN KOTABARU TAHUN 2016

misalnya melalui suntikan dana terhadap badan usaha daerah yang telah

dimiliki, pembentukan usaha baru, baik secara

Daerah KabupatenKotabaru, bekerjasama dengan pemerinta daerah

lainnya, atau propinsi dan pemerintah pusat, maupun bekerjasama dengan

sektor swasta.

2) Pembayaran pokok utang: Jumlah pembayaran pokok utang yang jatuh

tempo yang diangga

dalam tahun anggaran sesuai dengan perjanjian yang telah disetujui antara

Pemerintah Daerah dengan pemberi pinjaman;

Pemberian pinjaman: Pemberian pinjaman kepada pihak ketiga termasuk dalam

bentuk dana bergulir untuk meningkatkan kegiatan ekonomi masyarakat.

Mengacu kepada proyeksi indikator makro ekonomi dan dampaknya terhadap

pertumbuhan ekonomi, maka strategi

2015 akan tetap diarahkan kepada hal

peningkatan penerimaan daerah yang berasal dari sumber

Partisipasi Interes dan Dana Perimbangan; (2) Meningkatkan efisiensi

pengelolaan APBD dari sisi belanja; (3) Meningkatkan sumber penerimaan daerah

melalui intensifikasi dan ekstensifikasi PAD dan Bagi Hasil Pajak yang lebih

rasional dan proporsional; (4) Meningkatkan peran serta masyarakat dan sektor

swasta, baik dalam pembiayaan maupun pelaksanaan pembangunan. Cara yang

terakhir ini, misalnya, dilakukan melalui ker

masyarakat, swasta dan

CD/CSR perusahaan. (5.)

RPJMD KABUPATEN KOTABARU TAHUN 2016 – 2021

misalnya melalui suntikan dana terhadap badan usaha daerah yang telah

dimiliki, pembentukan usaha baru, baik secara sendiri oleh Pemerintah

Daerah KabupatenKotabaru, bekerjasama dengan pemerinta daerah

lainnya, atau propinsi dan pemerintah pusat, maupun bekerjasama dengan

sektor swasta.

Pembayaran pokok utang: Jumlah pembayaran pokok utang yang jatuh

tempo yang dianggarkan sejumlah pokok pinjaman yang harus dibayarkan

dalam tahun anggaran sesuai dengan perjanjian yang telah disetujui antara

Pemerintah Daerah dengan pemberi pinjaman;

Pemberian pinjaman: Pemberian pinjaman kepada pihak ketiga termasuk dalam

bergulir untuk meningkatkan kegiatan ekonomi masyarakat.

Mengacu kepada proyeksi indikator makro ekonomi dan dampaknya terhadap

pertumbuhan ekonomi, maka strategi-strategi kebijakan fiskal dalam tahun 2011

2015 akan tetap diarahkan kepada hal-hal berikut: (1)Mengoptimalkan

peningkatan penerimaan daerah yang berasal dari sumber-sumber PAD termasuk

Partisipasi Interes dan Dana Perimbangan; (2) Meningkatkan efisiensi

pengelolaan APBD dari sisi belanja; (3) Meningkatkan sumber penerimaan daerah

ikasi dan ekstensifikasi PAD dan Bagi Hasil Pajak yang lebih

rasional dan proporsional; (4) Meningkatkan peran serta masyarakat dan sektor

swasta, baik dalam pembiayaan maupun pelaksanaan pembangunan. Cara yang

terakhir ini, misalnya, dilakukan melalui kerjasama melalui model kerjasama

swasta dan pemerintah (public-private patnership

CD/CSR perusahaan. (5.) Mengembangkan pengelolaan keuangan daerah yang

III - 18

misalnya melalui suntikan dana terhadap badan usaha daerah yang telah

sendiri oleh Pemerintah

Daerah KabupatenKotabaru, bekerjasama dengan pemerinta daerah

lainnya, atau propinsi dan pemerintah pusat, maupun bekerjasama dengan

Pembayaran pokok utang: Jumlah pembayaran pokok utang yang jatuh

rkan sejumlah pokok pinjaman yang harus dibayarkan

dalam tahun anggaran sesuai dengan perjanjian yang telah disetujui antara

Pemberian pinjaman: Pemberian pinjaman kepada pihak ketiga termasuk dalam

bergulir untuk meningkatkan kegiatan ekonomi masyarakat.

Mengacu kepada proyeksi indikator makro ekonomi dan dampaknya terhadap

strategi kebijakan fiskal dalam tahun 2011-

(1)Mengoptimalkan

sumber PAD termasuk

Partisipasi Interes dan Dana Perimbangan; (2) Meningkatkan efisiensi

pengelolaan APBD dari sisi belanja; (3) Meningkatkan sumber penerimaan daerah

ikasi dan ekstensifikasi PAD dan Bagi Hasil Pajak yang lebih

rasional dan proporsional; (4) Meningkatkan peran serta masyarakat dan sektor

swasta, baik dalam pembiayaan maupun pelaksanaan pembangunan. Cara yang

jasama melalui model kerjasama

private patnership), pelibatan

Mengembangkan pengelolaan keuangan daerah yang

Page 20: BAB 3 GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN SERTA ...

RPJMD KABUPATEN KOTABARU TAHUN 2016

bertumpu pada kepentingan publik. Hal ini tidak hanya dilihat dari besarnya

proporsi pengalokasian anggaran untuk kepentingan publik, tetapi juga terlihat

pada tingkat partisipasi masyarakat dalam perencanaan, pelaksanaan dan

pengawasan/ pengendalian keuangan daerah.

hukum dan administrasi untuk pembiayaan d

prinsip tata kepemerintahan yang baik, yaitu efisien, efektif, ekonomis, transparan

dan akuntabel, serta adil dan patut. (7.) Prinsip pengadaan dan pengelolaan barang

dan jasa daerah secara lebih profesional dan bertanggung

Meningkatkan standar dan sistem akuntansi keuangan daerah, laporan keuangan

daerah, peran akuntan independen dalam pemeriksaan, pemberian opini dan

penilaian kinerja anggaran, serta transparansi informasi anggaran kepada publik.

(9.) Aspek pembinaan dan pengawasan keuangan daerah, baik melalui

pengawasan fungsional maupun pengawasan eksternal yang melibatkan

masyarakat. (10). Mengembangkan sistem informasi keuangan daerah untuk

menyediakan informasi anggaran yang akurat sebagai komitmen pemerin

daerah dalam rangka transparansi dan akuntabilitas keuangan daerah.

Cara yang terakhir ini perlu dilakukan mengingat kemampuan pemerintah

daerah di dalam menggerakkan kegiatan

lainnya masih sangat terbatas. Untuk itu, p

bisnis menjadi sesuatu yang sangat dibutuhkan.

Dalam melakukan pengelolaan pendapatan daerah, maka di dalam

dokumen RPJMD ini perlu dilakukan proyeksi terhadap kebutuhan pendapatan

daerah di masa depan hingga masa akhir ber

RPJMD KABUPATEN KOTABARU TAHUN 2016 – 2021

bertumpu pada kepentingan publik. Hal ini tidak hanya dilihat dari besarnya

rsi pengalokasian anggaran untuk kepentingan publik, tetapi juga terlihat

pada tingkat partisipasi masyarakat dalam perencanaan, pelaksanaan dan

pengendalian keuangan daerah. (6.) Mengembangkan kerangka

hukum dan administrasi untuk pembiayaan dan investasi berdasarkan prinsip

prinsip tata kepemerintahan yang baik, yaitu efisien, efektif, ekonomis, transparan

dan akuntabel, serta adil dan patut. (7.) Prinsip pengadaan dan pengelolaan barang

dan jasa daerah secara lebih profesional dan bertanggung

Meningkatkan standar dan sistem akuntansi keuangan daerah, laporan keuangan

daerah, peran akuntan independen dalam pemeriksaan, pemberian opini dan

penilaian kinerja anggaran, serta transparansi informasi anggaran kepada publik.

binaan dan pengawasan keuangan daerah, baik melalui

pengawasan fungsional maupun pengawasan eksternal yang melibatkan

(10). Mengembangkan sistem informasi keuangan daerah untuk

menyediakan informasi anggaran yang akurat sebagai komitmen pemerin

daerah dalam rangka transparansi dan akuntabilitas keuangan daerah.

Cara yang terakhir ini perlu dilakukan mengingat kemampuan pemerintah

daerah di dalam menggerakkan kegiatan-kegiatan ekonomi dan pembangunan

lainnya masih sangat terbatas. Untuk itu, pelibatan masyarakat dan kelompok

bisnis menjadi sesuatu yang sangat dibutuhkan.

Dalam melakukan pengelolaan pendapatan daerah, maka di dalam

dokumen RPJMD ini perlu dilakukan proyeksi terhadap kebutuhan pendapatan

daerah di masa depan hingga masa akhir berlakunya RPJMD ini. Hal ini perlu

III - 19

bertumpu pada kepentingan publik. Hal ini tidak hanya dilihat dari besarnya

rsi pengalokasian anggaran untuk kepentingan publik, tetapi juga terlihat

pada tingkat partisipasi masyarakat dalam perencanaan, pelaksanaan dan

) Mengembangkan kerangka

an investasi berdasarkan prinsip-

prinsip tata kepemerintahan yang baik, yaitu efisien, efektif, ekonomis, transparan

dan akuntabel, serta adil dan patut. (7.) Prinsip pengadaan dan pengelolaan barang

dan jasa daerah secara lebih profesional dan bertanggung jawab. (8.)

Meningkatkan standar dan sistem akuntansi keuangan daerah, laporan keuangan

daerah, peran akuntan independen dalam pemeriksaan, pemberian opini dan

penilaian kinerja anggaran, serta transparansi informasi anggaran kepada publik.

binaan dan pengawasan keuangan daerah, baik melalui

pengawasan fungsional maupun pengawasan eksternal yang melibatkan

(10). Mengembangkan sistem informasi keuangan daerah untuk

menyediakan informasi anggaran yang akurat sebagai komitmen pemerintah

daerah dalam rangka transparansi dan akuntabilitas keuangan daerah.

Cara yang terakhir ini perlu dilakukan mengingat kemampuan pemerintah

kegiatan ekonomi dan pembangunan

elibatan masyarakat dan kelompok

Dalam melakukan pengelolaan pendapatan daerah, maka di dalam

dokumen RPJMD ini perlu dilakukan proyeksi terhadap kebutuhan pendapatan

lakunya RPJMD ini. Hal ini perlu

Page 21: BAB 3 GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN SERTA ...

RPJMD KABUPATEN KOTABARU TAHUN 2016

dilakukan untuk mempersiapkan perencanaan dan alokasi sumber daya serta

strategi yang perlu dilakukan untuk memenuhi kebutuhan pendapatan daerah.

Pada proyeksi yang dilakukan untuk pendapatan daerah hingga akhir

periode RPJMD, diprediksikan bahwa pendapata daerah Kab. Kotabaru pada

tahun 2014 adalah mencapai Rp 1.282.260.988.518,00 dan pada tahun 2015

adalah sebesar Rp 1.420.241.411.519,00. Proyeksi pendapatan ini dilakukan

dengan memperhatikan prakiraan kebutuhan belanja da

serta indikator perekonomian lainnya di tahun yang akan datang.

B. Kebijakan Pengelolaan Belanja

Pada belanja daerah, proyeksi dilakukan dengan memperhatikan

perkembangan data historis belanja daerah dan asumsi belanja di masa depan.

Kebijakan umum belanja daerah Kabupaten Kotabaru

harus memperhatikan prinsip

1. Anggaran Daerah yang efektif dan efisien yang memperhatikan fungsi dan

prioritas kegiatan tahun

2. Anggaran Daerah yang mengutamakan target kinerja tahun

3. Anggaran Daerah bertumpu pada kepentingan publik.

4. Anggaran Daerah dikelola dengan hasil yang baik dan biaya rendah (

better and cost less

5. Anggaran Daerah yang mampu memberikan transparansi

secara rasional untuk keseluruhan siklus anggaran.

6. Anggaran Daerah yang dikelola dengan pendekatan kinerja (

oriented) untuk seluruh jenis pengeluaran maupun pendapatan.

RPJMD KABUPATEN KOTABARU TAHUN 2016 – 2021

dilakukan untuk mempersiapkan perencanaan dan alokasi sumber daya serta

strategi yang perlu dilakukan untuk memenuhi kebutuhan pendapatan daerah.

Pada proyeksi yang dilakukan untuk pendapatan daerah hingga akhir

MD, diprediksikan bahwa pendapata daerah Kab. Kotabaru pada

tahun 2014 adalah mencapai Rp 1.282.260.988.518,00 dan pada tahun 2015

Rp 1.420.241.411.519,00. Proyeksi pendapatan ini dilakukan

dengan memperhatikan prakiraan kebutuhan belanja dan pertumbuhan ekonomi

serta indikator perekonomian lainnya di tahun yang akan datang.

Kebijakan Pengelolaan Belanja

Pada belanja daerah, proyeksi dilakukan dengan memperhatikan

perkembangan data historis belanja daerah dan asumsi belanja di masa depan.

Kebijakan umum belanja daerah Kabupaten Kotabaru di tahun yang akan datang

harus memperhatikan prinsip-prinsip sebagai berikut:

Anggaran Daerah yang efektif dan efisien yang memperhatikan fungsi dan

prioritas kegiatan tahun yang akan datang.

ah yang mengutamakan target kinerja tahun yang akan datang

Anggaran Daerah bertumpu pada kepentingan publik.

Anggaran Daerah dikelola dengan hasil yang baik dan biaya rendah (

better and cost less).

Anggaran Daerah yang mampu memberikan transparansi dan akuntabilitas

secara rasional untuk keseluruhan siklus anggaran.

Anggaran Daerah yang dikelola dengan pendekatan kinerja (

) untuk seluruh jenis pengeluaran maupun pendapatan.

III - 20

dilakukan untuk mempersiapkan perencanaan dan alokasi sumber daya serta

strategi yang perlu dilakukan untuk memenuhi kebutuhan pendapatan daerah.

Pada proyeksi yang dilakukan untuk pendapatan daerah hingga akhir

MD, diprediksikan bahwa pendapata daerah Kab. Kotabaru pada

tahun 2014 adalah mencapai Rp 1.282.260.988.518,00 dan pada tahun 2015

Rp 1.420.241.411.519,00. Proyeksi pendapatan ini dilakukan

n pertumbuhan ekonomi

Pada belanja daerah, proyeksi dilakukan dengan memperhatikan

perkembangan data historis belanja daerah dan asumsi belanja di masa depan.

di tahun yang akan datang

Anggaran Daerah yang efektif dan efisien yang memperhatikan fungsi dan

yang akan datang.

Anggaran Daerah dikelola dengan hasil yang baik dan biaya rendah (work

dan akuntabilitas

Anggaran Daerah yang dikelola dengan pendekatan kinerja (performance

) untuk seluruh jenis pengeluaran maupun pendapatan.

Page 22: BAB 3 GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN SERTA ...

RPJMD KABUPATEN KOTABARU TAHUN 2016

7. Anggaran Daerah harus mampu menumbuhkan profesionalism

setiap organisasi yang terkait.

8. Anggaran Daerah harus dapat memberikan keleluasaan bagi para

pelaksananya untuk memaksimalkan pengelolaan dananya dengan

memperhatikan prinsip

Kebijakan belanja

berikut:

a. Perkiraan penerimaan pendapatan daerah diharapkan dapat terpenuhi

sehingga dapat memberikan dukungan terhadap pertumbuhan

perekonomian daerah dan mampu memenuhi kebutuhan pelayanan dasar

serta penyelenggaraan pemerintahan Kabupaten Kotabaru.

b. Perkiraan kebutuhan belanja daerah dapat mendanai program

strategis daerah dalam mendukung dan menjaga target indikator yang

telah ditetapkan dalam dokumen Rencana Pembangunan Jangka

Menengah D

Dalam menentukan belanja daerah terdapat tiga elemen penting yaitu masyarakat

sebagai pemberi amanat, Pemerintah Daerah dan DPRD dengan peran dan

fungsinya masing-masing sebagai pelayan masyarakat. Sehingga hakek

anggaran belanja daerah sebagai perwujudan dari amanat rakyat kepada

Pemerintah Daerah dan DPRD dalam meningkatkan kesejahteraan dan pelayanan

kepada masyarakat. Rencana belanja disusun berdasarkan pendekatan prestasi

kerja (berorientasi pada hasil). Ha

akuntabilitas perencanaan anggaran serta memperjelas efektifitas dan efisiensi

RPJMD KABUPATEN KOTABARU TAHUN 2016 – 2021

Anggaran Daerah harus mampu menumbuhkan profesionalism

setiap organisasi yang terkait.

Anggaran Daerah harus dapat memberikan keleluasaan bagi para

pelaksananya untuk memaksimalkan pengelolaan dananya dengan

memperhatikan prinsip value for money.

belanja daerah diatas, didasari oleh beberapa asumsi pokok sebagai

Perkiraan penerimaan pendapatan daerah diharapkan dapat terpenuhi

sehingga dapat memberikan dukungan terhadap pertumbuhan

perekonomian daerah dan mampu memenuhi kebutuhan pelayanan dasar

serta penyelenggaraan pemerintahan Kabupaten Kotabaru.

Perkiraan kebutuhan belanja daerah dapat mendanai program

strategis daerah dalam mendukung dan menjaga target indikator yang

telah ditetapkan dalam dokumen Rencana Pembangunan Jangka

Menengah Daerah Kabupaten Kotabaru Tahun 2011 – 2015.

Dalam menentukan belanja daerah terdapat tiga elemen penting yaitu masyarakat

sebagai pemberi amanat, Pemerintah Daerah dan DPRD dengan peran dan

masing sebagai pelayan masyarakat. Sehingga hakek

anggaran belanja daerah sebagai perwujudan dari amanat rakyat kepada

Pemerintah Daerah dan DPRD dalam meningkatkan kesejahteraan dan pelayanan

kepada masyarakat. Rencana belanja disusun berdasarkan pendekatan prestasi

kerja (berorientasi pada hasil). Hal tersebut bertujuan untuk meningkatkan

akuntabilitas perencanaan anggaran serta memperjelas efektifitas dan efisiensi

III - 21

Anggaran Daerah harus mampu menumbuhkan profesionalisme kerja di

Anggaran Daerah harus dapat memberikan keleluasaan bagi para

pelaksananya untuk memaksimalkan pengelolaan dananya dengan

daerah diatas, didasari oleh beberapa asumsi pokok sebagai

Perkiraan penerimaan pendapatan daerah diharapkan dapat terpenuhi

sehingga dapat memberikan dukungan terhadap pertumbuhan

perekonomian daerah dan mampu memenuhi kebutuhan pelayanan dasar

serta penyelenggaraan pemerintahan Kabupaten Kotabaru.

Perkiraan kebutuhan belanja daerah dapat mendanai program-program

strategis daerah dalam mendukung dan menjaga target indikator yang

telah ditetapkan dalam dokumen Rencana Pembangunan Jangka

2015.

Dalam menentukan belanja daerah terdapat tiga elemen penting yaitu masyarakat

sebagai pemberi amanat, Pemerintah Daerah dan DPRD dengan peran dan

masing sebagai pelayan masyarakat. Sehingga hakekat

anggaran belanja daerah sebagai perwujudan dari amanat rakyat kepada

Pemerintah Daerah dan DPRD dalam meningkatkan kesejahteraan dan pelayanan

kepada masyarakat. Rencana belanja disusun berdasarkan pendekatan prestasi

l tersebut bertujuan untuk meningkatkan

akuntabilitas perencanaan anggaran serta memperjelas efektifitas dan efisiensi

Page 23: BAB 3 GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN SERTA ...

RPJMD KABUPATEN KOTABARU TAHUN 2016

penggunaan alokasi anggaran. Orientasi belanja daerah diprioritaskan untuk

efektifitas pelaksanaan tugas pokok dan fungsi masing

(PD). Peningkatan alokasi belanja yang direncanakan oleh setiap pengguna

anggaran harus diikuti dengan peningkatan prestasi kerja pelayanan dan

peningkatan kesejahteraan masyarakat. Belanja Daerah diarahkan pada

peningkatan proporsi belanja

tetap menjaga eksistensi penyelenggaraan pemerintahan. Dalam penggunaannya,

belanja daerah harus tetap mengedepankan efisiensi dan efektivitas sesuai dengan

prioritas, yang diharapkan dapat memberikan dukungan

strategis daerah. Penggunaan anggaran untuk belanja barang dan jasa, berdasarkan

pada patokan harga dasar yang telah ditetapkan dalam HSPK (Harga Satuan

Pokok Kegiatan).

Arah pengelolaan belanja daerah mendatang difokuskan pada

a. Penyelesaiain Visi Misi Kepala Daerah dan Pelaksanaan Standar Pelayanan

Minimal

b. Dapat memberikan

akhirnya dapat mewujudkan kesejahteraan masyarakat.

c. Sebagai instrumen fiskal artinya diharapkan dapat me

optimal bagi dunia usaha di berbagai sektor.

d. Dapat memberi kontribusi bagi peningkatan sumber daya manusia sehingga

dapat mewujudkan masyarakat yang cerdas dan madani.

RPJMD KABUPATEN KOTABARU TAHUN 2016 – 2021

penggunaan alokasi anggaran. Orientasi belanja daerah diprioritaskan untuk

efektifitas pelaksanaan tugas pokok dan fungsi masing-masing P

(PD). Peningkatan alokasi belanja yang direncanakan oleh setiap pengguna

anggaran harus diikuti dengan peningkatan prestasi kerja pelayanan dan

peningkatan kesejahteraan masyarakat. Belanja Daerah diarahkan pada

peningkatan proporsi belanja untuk memihak kepentingan publik, di samping

tetap menjaga eksistensi penyelenggaraan pemerintahan. Dalam penggunaannya,

belanja daerah harus tetap mengedepankan efisiensi dan efektivitas sesuai dengan

prioritas, yang diharapkan dapat memberikan dukungan program

strategis daerah. Penggunaan anggaran untuk belanja barang dan jasa, berdasarkan

pada patokan harga dasar yang telah ditetapkan dalam HSPK (Harga Satuan

belanja daerah mendatang difokuskan pada:

Penyelesaiain Visi Misi Kepala Daerah dan Pelaksanaan Standar Pelayanan

Dapat memberikan multiplier effect bagi pertumbuhan ekonomi yang pada

akhirnya dapat mewujudkan kesejahteraan masyarakat.

Sebagai instrumen fiskal artinya diharapkan dapat memberikan dorongan

optimal bagi dunia usaha di berbagai sektor.

Dapat memberi kontribusi bagi peningkatan sumber daya manusia sehingga

dapat mewujudkan masyarakat yang cerdas dan madani.

III - 22

penggunaan alokasi anggaran. Orientasi belanja daerah diprioritaskan untuk

masing Perangkat Daerah

(PD). Peningkatan alokasi belanja yang direncanakan oleh setiap pengguna

anggaran harus diikuti dengan peningkatan prestasi kerja pelayanan dan

peningkatan kesejahteraan masyarakat. Belanja Daerah diarahkan pada

untuk memihak kepentingan publik, di samping

tetap menjaga eksistensi penyelenggaraan pemerintahan. Dalam penggunaannya,

belanja daerah harus tetap mengedepankan efisiensi dan efektivitas sesuai dengan

program-program

strategis daerah. Penggunaan anggaran untuk belanja barang dan jasa, berdasarkan

pada patokan harga dasar yang telah ditetapkan dalam HSPK (Harga Satuan

Penyelesaiain Visi Misi Kepala Daerah dan Pelaksanaan Standar Pelayanan

bagi pertumbuhan ekonomi yang pada

mberikan dorongan

Dapat memberi kontribusi bagi peningkatan sumber daya manusia sehingga

Page 24: BAB 3 GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN SERTA ...

RPJMD KABUPATEN KOTABARU TAHUN 2016

e. Belanja daerah kedepan lebih ditekankan pada upaya menambah

investasi dengan cara mendorong dan memberi kemudahan, fasilitas dan

kesempatan pihak investor untuk menanam modal.

f. Belanja daerah diarahkan untuk menambah dan atau memperbaiki

infrastruktur jalan antara lain meningkatkan kualitas jalan raya, kualitas ja

yang menghubungkan daerah sekitarnya serta akses jalan ke pedesaan,

jembatan, drainase, penerangan jalan/listrik, sarana pendidikan, kesehatan,

perhubungan dan sarana lainnya dalam rangka memberikan pelayanan prima

pada masyarakat dan dunia usaha serta

memadai untuk menambah daya tarik investasi dalam rangka pencapaian

pertumbuhan ekonomi.

g. Belanja daerah diarahkan untuk meningkatkan sarana dan prasarana air bersih

dan listrik.

h. Belanja daerah diarahkan untuk penyediaan fasi

hijau, lapangan olah raga dll).

i. Belanja daerah diarahkan untuk Rekayasa lingkungan dan Pengendalian

lingkungan Kabupaten Kotabaru sesuai aturan yang berlaku.

j. Menyediakan sarana transportasi dari siring laut ke Objek wisata pan

gedambaan Kotabaru.

k. Memfasilitasi penyediaan pasar, pertokoan dan mal serta memfasilitasi

kegiatan ekonomi dan perdagangan di Kabupaten Kotabaru.

l. Memberi bantuan modal usaha, teknologi, dan manajemen usaha serta

memfasilitasi usaha kemitraan antara pen

RPJMD KABUPATEN KOTABARU TAHUN 2016 – 2021

Belanja daerah kedepan lebih ditekankan pada upaya menambah

investasi dengan cara mendorong dan memberi kemudahan, fasilitas dan

kesempatan pihak investor untuk menanam modal.

Belanja daerah diarahkan untuk menambah dan atau memperbaiki

infrastruktur jalan antara lain meningkatkan kualitas jalan raya, kualitas ja

yang menghubungkan daerah sekitarnya serta akses jalan ke pedesaan,

jembatan, drainase, penerangan jalan/listrik, sarana pendidikan, kesehatan,

dan sarana lainnya dalam rangka memberikan pelayanan prima

pada masyarakat dan dunia usaha serta terwujudnya infrastruktur yang

memadai untuk menambah daya tarik investasi dalam rangka pencapaian

pertumbuhan ekonomi.

Belanja daerah diarahkan untuk meningkatkan sarana dan prasarana air bersih

Belanja daerah diarahkan untuk penyediaan fasilitas umum (taman kota, jalur

hijau, lapangan olah raga dll).

Belanja daerah diarahkan untuk Rekayasa lingkungan dan Pengendalian

lingkungan Kabupaten Kotabaru sesuai aturan yang berlaku.

Menyediakan sarana transportasi dari siring laut ke Objek wisata pan

gedambaan Kotabaru.

Memfasilitasi penyediaan pasar, pertokoan dan mal serta memfasilitasi

kegiatan ekonomi dan perdagangan di Kabupaten Kotabaru.

Memberi bantuan modal usaha, teknologi, dan manajemen usaha serta

memfasilitasi usaha kemitraan antara pengusaha kecil, menengah dan besar.

III - 23

Belanja daerah kedepan lebih ditekankan pada upaya menambah daya tarik

investasi dengan cara mendorong dan memberi kemudahan, fasilitas dan

Belanja daerah diarahkan untuk menambah dan atau memperbaiki

infrastruktur jalan antara lain meningkatkan kualitas jalan raya, kualitas jalan

yang menghubungkan daerah sekitarnya serta akses jalan ke pedesaan,

jembatan, drainase, penerangan jalan/listrik, sarana pendidikan, kesehatan,

dan sarana lainnya dalam rangka memberikan pelayanan prima

terwujudnya infrastruktur yang

memadai untuk menambah daya tarik investasi dalam rangka pencapaian

Belanja daerah diarahkan untuk meningkatkan sarana dan prasarana air bersih

litas umum (taman kota, jalur

Belanja daerah diarahkan untuk Rekayasa lingkungan dan Pengendalian

Menyediakan sarana transportasi dari siring laut ke Objek wisata pantai

Memfasilitasi penyediaan pasar, pertokoan dan mal serta memfasilitasi

Memberi bantuan modal usaha, teknologi, dan manajemen usaha serta

gusaha kecil, menengah dan besar.

Page 25: BAB 3 GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN SERTA ...

RPJMD KABUPATEN KOTABARU TAHUN 2016

Selanjutnya di dalam memperkirakan pengeluaran belanja daerah di masa

depan, maka diperlukan perkiraan kebutuhan pembang

datang.

C. Kebijakan Pengelolaan Pembiayaan

Prinsip pengelolaan keuangan daerah

pendapatan dan belanja (

defisit anggaran ditiadakan. Jika pembiayaan diperlukan untuk menutup defisit

anggaran berjalan, arah pengelolaan pembiayaan harus berdasarkan

kemampuan dan kesinambungan fiscal daerah. Sumber

menutup defisit anggaran dapat diperoleh dari SILPA ataupun pinjaman daerah

dan dengan sebisa mungkin menghindari penjualan aset daerah yang dipisahkan.

Apabila terjadi pinja

kemampuan pengembalian pinjaman oleh daerah.

Dalam pengelolaan pembiayaan dan perumusan proyeksi pembiayaan daerah

selama kurun waktu lima tahun ke depan, asumsi dan metode proyeksi yang

digunakan adalah linear dengan asumsi dan metode yang digunakan pada

pendapatan dan belanja daerah.

Kebijakan Umum Pembiayaan Daerah pada dasarnya merupakan bagian

kebijakan Umum APBD. Karena itu, kebijakan yang disepakati dalam pos

pembiayaan berfungsi sebagai pen

yang diinginkan serta disepakati dalam Kebijakan Umum Anggaran

Pendapatandan Belanja Daerah.

RPJMD KABUPATEN KOTABARU TAHUN 2016 – 2021

Selanjutnya di dalam memperkirakan pengeluaran belanja daerah di masa

depan, maka diperlukan perkiraan kebutuhan pembangunan di tahun yang akan

Kebijakan Pengelolaan Pembiayaan

Prinsip pengelolaan keuangan daerah adalah mencapai keseimbangan antara

pendapatan dan belanja (balance budgetting), sehingga semaksimal mungkin

defisit anggaran ditiadakan. Jika pembiayaan diperlukan untuk menutup defisit

anggaran berjalan, arah pengelolaan pembiayaan harus berdasarkan

kemampuan dan kesinambungan fiscal daerah. Sumber-sumber pembiayaan untuk

menutup defisit anggaran dapat diperoleh dari SILPA ataupun pinjaman daerah

dan dengan sebisa mungkin menghindari penjualan aset daerah yang dipisahkan.

Apabila terjadi pinjaman daerah, maka besaran pinjaman daerah haruslah pada

kemampuan pengembalian pinjaman oleh daerah.

Dalam pengelolaan pembiayaan dan perumusan proyeksi pembiayaan daerah

selama kurun waktu lima tahun ke depan, asumsi dan metode proyeksi yang

ah linear dengan asumsi dan metode yang digunakan pada

pendapatan dan belanja daerah.

Kebijakan Umum Pembiayaan Daerah pada dasarnya merupakan bagian

kebijakan Umum APBD. Karena itu, kebijakan yang disepakati dalam pos

pembiayaan berfungsi sebagai penunjang terhadap pencapaian sasaran dan tujuan

yang diinginkan serta disepakati dalam Kebijakan Umum Anggaran

Belanja Daerah.

III - 24

Selanjutnya di dalam memperkirakan pengeluaran belanja daerah di masa

unan di tahun yang akan

adalah mencapai keseimbangan antara

), sehingga semaksimal mungkin

defisit anggaran ditiadakan. Jika pembiayaan diperlukan untuk menutup defisit

anggaran berjalan, arah pengelolaan pembiayaan harus berdasarkan prinsip

sumber pembiayaan untuk

menutup defisit anggaran dapat diperoleh dari SILPA ataupun pinjaman daerah

dan dengan sebisa mungkin menghindari penjualan aset daerah yang dipisahkan.

man daerah, maka besaran pinjaman daerah haruslah pada

Dalam pengelolaan pembiayaan dan perumusan proyeksi pembiayaan daerah

selama kurun waktu lima tahun ke depan, asumsi dan metode proyeksi yang

ah linear dengan asumsi dan metode yang digunakan pada

Kebijakan Umum Pembiayaan Daerah pada dasarnya merupakan bagian dari

kebijakan Umum APBD. Karena itu, kebijakan yang disepakati dalam pos

unjang terhadap pencapaian sasaran dan tujuan

yang diinginkan serta disepakati dalam Kebijakan Umum Anggaran

Page 26: BAB 3 GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN SERTA ...

RPJMD KABUPATEN KOTABARU TAHUN 2016

Kebijakan Umum pembiayaan Pemerintah Kabupaten Kotabaru adalah

sebagai berikut:

Kebijakan pembiayaan yang akan diambi

penyusunan APBD adalah melalui

pembiayaan dari Sisa Lebih Anggaran Tahun yang Lalu. Kebijakan defisit

anggaran diambil dengan pertimbangan

1. Kebutuhan pendanaan kegiatan pelayanan pemer

program pembangunan yang cukup besar dan memenuhi skala prioritas.

2. Secara makro ekonomi akan menguntungkan perekonomian Kabupaten

Kotabaru dengan penambahan jumlah uang yang beredar melalui pengeluaran

pemerintah dan akan mengundang mas

Kebijakan Penerimaan pembiayaan yang akan dilakukan terkait dengan

kebijakan pemanfaatan sisa lebih perhitungan anggaran tahun sebelumnya

(SILPA), hasil penjualan kekayaan daerah yang dipisahkan, penerimaan pinjaman

daerah, peneriman piutang daerah sesuai dengan kondisi keuangan daerah.

Kebijakan pengeluaran pembiayaan daerah mencakup penyertaan modal

(investasi) daerah yang telah ditetapkan dengan peraturan daerah, pembayaran

pokok hutang yang jatuh tempo, pemberian pinjaman daerah

daerah.

Kebijakan pembiayaan yang akan diambil oleh Kabupaten Kotabaru pada

penyusunan APBD adalah melalui kebijakan defisit anggaran dengan sumber

pembiayaan dari Sisa Lebih Anggaran Tahun yang Lalu.

anggaran diambil dengan pertimbangan

RPJMD KABUPATEN KOTABARU TAHUN 2016 – 2021

Kebijakan Umum pembiayaan Pemerintah Kabupaten Kotabaru adalah

Kebijakan pembiayaan yang akan diambil oleh Kabupaten Kotabaru pada

penyusunan APBD adalah melalui kebijakan defisit anggaran

pembiayaan dari Sisa Lebih Anggaran Tahun yang Lalu. Kebijakan defisit

anggaran diambil dengan pertimbangan:

Kebutuhan pendanaan kegiatan pelayanan pemerintahan dan program

program pembangunan yang cukup besar dan memenuhi skala prioritas.

Secara makro ekonomi akan menguntungkan perekonomian Kabupaten

Kotabaru dengan penambahan jumlah uang yang beredar melalui pengeluaran

pemerintah dan akan mengundang masuknya investasi swasta.

Kebijakan Penerimaan pembiayaan yang akan dilakukan terkait dengan

kebijakan pemanfaatan sisa lebih perhitungan anggaran tahun sebelumnya

(SILPA), hasil penjualan kekayaan daerah yang dipisahkan, penerimaan pinjaman

n piutang daerah sesuai dengan kondisi keuangan daerah.

Kebijakan pengeluaran pembiayaan daerah mencakup penyertaan modal

(investasi) daerah yang telah ditetapkan dengan peraturan daerah, pembayaran

pokok hutang yang jatuh tempo, pemberian pinjaman daerah kepada pemerintah

Kebijakan pembiayaan yang akan diambil oleh Kabupaten Kotabaru pada

penyusunan APBD adalah melalui kebijakan defisit anggaran dengan sumber

pembiayaan dari Sisa Lebih Anggaran Tahun yang Lalu. Kebijakan defisit

ngan pertimbangan:

III - 25

Kebijakan Umum pembiayaan Pemerintah Kabupaten Kotabaru adalah

l oleh Kabupaten Kotabaru pada

dengan sumber

pembiayaan dari Sisa Lebih Anggaran Tahun yang Lalu. Kebijakan defisit

intahan dan program-

program pembangunan yang cukup besar dan memenuhi skala prioritas.

Secara makro ekonomi akan menguntungkan perekonomian Kabupaten

Kotabaru dengan penambahan jumlah uang yang beredar melalui pengeluaran

uknya investasi swasta.

Kebijakan Penerimaan pembiayaan yang akan dilakukan terkait dengan

kebijakan pemanfaatan sisa lebih perhitungan anggaran tahun sebelumnya

(SILPA), hasil penjualan kekayaan daerah yang dipisahkan, penerimaan pinjaman

n piutang daerah sesuai dengan kondisi keuangan daerah.

Kebijakan pengeluaran pembiayaan daerah mencakup penyertaan modal

(investasi) daerah yang telah ditetapkan dengan peraturan daerah, pembayaran

kepada pemerintah

Kebijakan pembiayaan yang akan diambil oleh Kabupaten Kotabaru pada

penyusunan APBD adalah melalui kebijakan defisit anggaran dengan sumber

Kebijakan defisit

Page 27: BAB 3 GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN SERTA ...

RPJMD KABUPATEN KOTABARU TAHUN 2016

1. Kebutuhan pendanaan kegiatan pelayanan pemerintahan dan program

pembangunan yang cukup besar dan memenuhi skala prioritas.

2. Secara makro ekonomi akan menguntungkan perekonomian Kabupaten

Kotabaru dengan penambahan jumlah uang yang

pemerintah dan akan mengundang masuknya investasi swasta.

Sisa Lebih Perhitungan Anggaran Tahun Lalu merupakan selisih lebih antara

realisasi pendapatan dengan belanja daerah yang dalam APBD induk dianggarkan

berdasarkan estimasi dan didefinitifkan dalam perubahah APBD yang ditetapkan

dalam peraturan daerah tentang pertanggungjawaban pelaksanaan APBD tahun

sebelumnya. Sisa lebih perhitungan anggaran tahun lalu mencakup sisa dana

untuk mendanai kegiatan lanjutan, utang pihak keti

pelampauan target pendapatan daerah, penerimaan dan pengeluaran lainnya yang

belum terselesaikan sampai akhir tahun anggaran.

Pada sisi penerimaan, Pembiayaan Daerah pada pos p

Perhitungan Anggaran Tahun

berdasarkan perkiraan yang rasional. Penerimaan kembali pokok pinjaman dana

bergulir setelah selesai masa perguliran dana, dianggarkan dalam APBD pada

akun pembiayaan kelompok penerimaan pembiayaan daerah, jenis pe

kembali pemberian pinjaman daerah, sesuai dengan obyek dan rincian obyek

berkenaan.

Penganggaran Sisa Lebih Perhitungan Anggaran Tahun Sebelumnya (SiLPA)

harus didasarkan pada penghitungan yang cermat dan rasional dengan

mempertimbangkan perkiraan

RPJMD KABUPATEN KOTABARU TAHUN 2016 – 2021

Kebutuhan pendanaan kegiatan pelayanan pemerintahan dan program

pembangunan yang cukup besar dan memenuhi skala prioritas.

Secara makro ekonomi akan menguntungkan perekonomian Kabupaten

Kotabaru dengan penambahan jumlah uang yang beredar melalui pengeluaran

pemerintah dan akan mengundang masuknya investasi swasta.

Sisa Lebih Perhitungan Anggaran Tahun Lalu merupakan selisih lebih antara

realisasi pendapatan dengan belanja daerah yang dalam APBD induk dianggarkan

si dan didefinitifkan dalam perubahah APBD yang ditetapkan

dalam peraturan daerah tentang pertanggungjawaban pelaksanaan APBD tahun

Sisa lebih perhitungan anggaran tahun lalu mencakup sisa dana

untuk mendanai kegiatan lanjutan, utang pihak ketiga yang belum terselesaikan,

pelampauan target pendapatan daerah, penerimaan dan pengeluaran lainnya yang

belum terselesaikan sampai akhir tahun anggaran.

Pada sisi penerimaan, Pembiayaan Daerah pada pos penganggaran Sisa Lebih

Perhitungan Anggaran Tahun Anggaran Sebelumnya (SILPA) agar dihitung

berdasarkan perkiraan yang rasional. Penerimaan kembali pokok pinjaman dana

bergulir setelah selesai masa perguliran dana, dianggarkan dalam APBD pada

kelompok penerimaan pembiayaan daerah, jenis pe

kembali pemberian pinjaman daerah, sesuai dengan obyek dan rincian obyek

Sisa Lebih Perhitungan Anggaran Tahun Sebelumnya (SiLPA)

harus didasarkan pada penghitungan yang cermat dan rasional dengan

mempertimbangkan perkiraan realisasi anggaran Tahun Anggaran sebelumnya

III - 26

Kebutuhan pendanaan kegiatan pelayanan pemerintahan dan program-program

Secara makro ekonomi akan menguntungkan perekonomian Kabupaten

beredar melalui pengeluaran

Sisa Lebih Perhitungan Anggaran Tahun Lalu merupakan selisih lebih antara

realisasi pendapatan dengan belanja daerah yang dalam APBD induk dianggarkan

si dan didefinitifkan dalam perubahah APBD yang ditetapkan

dalam peraturan daerah tentang pertanggungjawaban pelaksanaan APBD tahun

Sisa lebih perhitungan anggaran tahun lalu mencakup sisa dana

ga yang belum terselesaikan,

pelampauan target pendapatan daerah, penerimaan dan pengeluaran lainnya yang

enganggaran Sisa Lebih

Anggaran Sebelumnya (SILPA) agar dihitung

berdasarkan perkiraan yang rasional. Penerimaan kembali pokok pinjaman dana

bergulir setelah selesai masa perguliran dana, dianggarkan dalam APBD pada

kelompok penerimaan pembiayaan daerah, jenis penerimaan

kembali pemberian pinjaman daerah, sesuai dengan obyek dan rincian obyek

Sisa Lebih Perhitungan Anggaran Tahun Sebelumnya (SiLPA)

harus didasarkan pada penghitungan yang cermat dan rasional dengan

realisasi anggaran Tahun Anggaran sebelumnya

Page 28: BAB 3 GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN SERTA ...

RPJMD KABUPATEN KOTABARU TAHUN 2016

dalam rangka menghindari kemungkinan adanya pengeluaran yang tidak dapat

didanai akibat tidak tercapainya SiLPA yang direncanakan.

Penerimaan kembali dana bergulir dianggarkan dalam APBD pada akun

pembiayaan, kelompok penerimaan pembiayaan daerah, jenis penerimaan kembali

investasi pemerintah daerah, obyek dana bergulir dan rincian obyek dana bergulir

dari kelompok masyarakat penerima.

Sedangkan pada sisi pengeluaran pembiayaan, d

masyarakat, pemerintah daerah dapat menganggarkan investasi jangka panjang

non permanen dalam bentuk dana bergulir sebagaimana diatur dalam Pasal 118

ayat (3) Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan

Keuangan Daerah Penganggaran dana bergulir

pembiayaan, kelompok pengeluaran pembiayaan daerah, jenis pemberian

pinjaman daerah sesuai dengan obyek dan rincian obyek berkenaan.

Penyertaan modal pemerintah daerah pada Badan Usaha Milik Daerah dan/atau

Badan Usaha Lainnya dapat d

disertakan dalam tahun anggaran berkenaan telah ditetapkan dalam Peraturan

Daerah tentang Penyertaan Modal.

1. Penyertaan modal pemerintah daerah digunakan untuk menganggarkan

sejumlah dana yang akan diinvestasik

kerjasama dengan pihak ketiga (BPD Cabang Kotabaru, PDAM, BPR,

BUMD Saijaan Mitra Lestari

2. Investasi (penyertaan modal)

merupakan dana yang disisihkan pemerintah daerah dalam

RPJMD KABUPATEN KOTABARU TAHUN 2016 – 2021

dalam rangka menghindari kemungkinan adanya pengeluaran yang tidak dapat

didanai akibat tidak tercapainya SiLPA yang direncanakan.

kembali dana bergulir dianggarkan dalam APBD pada akun

kelompok penerimaan pembiayaan daerah, jenis penerimaan kembali

investasi pemerintah daerah, obyek dana bergulir dan rincian obyek dana bergulir

dari kelompok masyarakat penerima.

Sedangkan pada sisi pengeluaran pembiayaan, dalam rangka pemberdayaan

akat, pemerintah daerah dapat menganggarkan investasi jangka panjang

non permanen dalam bentuk dana bergulir sebagaimana diatur dalam Pasal 118

ayat (3) Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan

Keuangan Daerah Penganggaran dana bergulir dalam APBD pada akun

pembiayaan, kelompok pengeluaran pembiayaan daerah, jenis pemberian

sesuai dengan obyek dan rincian obyek berkenaan.

modal pemerintah daerah pada Badan Usaha Milik Daerah dan/atau

Badan Usaha Lainnya dapat dianggarkan dalam APBD apabila jumlah yang akan

disertakan dalam tahun anggaran berkenaan telah ditetapkan dalam Peraturan

Daerah tentang Penyertaan Modal.

Penyertaan modal pemerintah daerah digunakan untuk menganggarkan

sejumlah dana yang akan diinvestasikan/disertakan untuk merealisasikan

kerjasama dengan pihak ketiga (BPD Cabang Kotabaru, PDAM, BPR,

BUMD Saijaan Mitra Lestari dll),

(penyertaan modal) daerah sebagaimana dimaksud diatas dapat

merupakan dana yang disisihkan pemerintah daerah dalam

III - 27

dalam rangka menghindari kemungkinan adanya pengeluaran yang tidak dapat

kembali dana bergulir dianggarkan dalam APBD pada akun

kelompok penerimaan pembiayaan daerah, jenis penerimaan kembali

investasi pemerintah daerah, obyek dana bergulir dan rincian obyek dana bergulir

alam rangka pemberdayaan

akat, pemerintah daerah dapat menganggarkan investasi jangka panjang

non permanen dalam bentuk dana bergulir sebagaimana diatur dalam Pasal 118

ayat (3) Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan

dalam APBD pada akun

pembiayaan, kelompok pengeluaran pembiayaan daerah, jenis pemberian

sesuai dengan obyek dan rincian obyek berkenaan.

modal pemerintah daerah pada Badan Usaha Milik Daerah dan/atau

ianggarkan dalam APBD apabila jumlah yang akan

disertakan dalam tahun anggaran berkenaan telah ditetapkan dalam Peraturan

Penyertaan modal pemerintah daerah digunakan untuk menganggarkan

an/disertakan untuk merealisasikan

kerjasama dengan pihak ketiga (BPD Cabang Kotabaru, PDAM, BPR,

daerah sebagaimana dimaksud diatas dapat

merupakan dana yang disisihkan pemerintah daerah dalam rangka

Page 29: BAB 3 GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN SERTA ...

RPJMD KABUPATEN KOTABARU TAHUN 2016

pelayanan/pemberdayaan masyarakat seperti penyertaan untuk modal kerja,

pembentukan dana secara bergulir kepada kelompok masyarakat, pemberian

fasilitas kepada usaha mikro kecil dan menengah.

Agar Pemerintah

melakukan penambahan penyertaan modal pada Badan Usaha Milik Daerah

(BUMD) untuk memperkuat struktur permodalan sehingga BUMD dapat

berkompetisi tumbuh dan berkembang Khusus untuk BUMD sektor Perbankan,

guna memenuhi Capital Adequacy Ratio

Bank lndonesia.

Pemberian pinjaman digunakan untuk menganggarkan pinjaman yang

diberikan kepada petani berupa dana talangan (DPM

gabah/beras untuk stabilitas harga dari pemerintah pusat dan atau pemerinta

daerah lainnya.

Sisa Lebih Pembiayaan Anggaran Tahun Berjalan (SILPA).

1. Dalam hal masih terdapat program dan kegiatan yang dibutuhkan, serta target

atau sasaran yang belum terpenuhi, Pemerintah Daerah agar menghindari

terjadinya dana yang menganggur (

Pembiayaan Tahun berjalan dalam APBD.

2. Sisa lebih pembiayaan anggaran tahun berjalan digunakan untuk

menganggarkan sisa lebih antara pembiayaan netto dengan surplus/defisit

APBD. Pembiayaan netto merupakan selisih antara pen

dengan pengeluaran pembiayaan yang harus dapat menutup defisit anggaran

yang direncanakan.

RPJMD KABUPATEN KOTABARU TAHUN 2016 – 2021

pelayanan/pemberdayaan masyarakat seperti penyertaan untuk modal kerja,

pembentukan dana secara bergulir kepada kelompok masyarakat, pemberian

fasilitas kepada usaha mikro kecil dan menengah.

Pemerintah Kabupaten dapat menambah modal yang dis

melakukan penambahan penyertaan modal pada Badan Usaha Milik Daerah

(BUMD) untuk memperkuat struktur permodalan sehingga BUMD dapat

berkompetisi tumbuh dan berkembang Khusus untuk BUMD sektor Perbankan,

Capital Adequacy Ratio (CAR) sebagaimana dipersyaratkan oleh

pinjaman digunakan untuk menganggarkan pinjaman yang

diberikan kepada petani berupa dana talangan (DPM-LUEP) pembelian

gabah/beras untuk stabilitas harga dari pemerintah pusat dan atau pemerinta

Sisa Lebih Pembiayaan Anggaran Tahun Berjalan (SILPA).

Dalam hal masih terdapat program dan kegiatan yang dibutuhkan, serta target

atau sasaran yang belum terpenuhi, Pemerintah Daerah agar menghindari

terjadinya dana yang menganggur (ldle Money), dalam bentuk Sisa Lebih

Pembiayaan Tahun berjalan dalam APBD.

Sisa lebih pembiayaan anggaran tahun berjalan digunakan untuk

menganggarkan sisa lebih antara pembiayaan netto dengan surplus/defisit

APBD. Pembiayaan netto merupakan selisih antara penerimaan pembiayaan

dengan pengeluaran pembiayaan yang harus dapat menutup defisit anggaran

yang direncanakan.

III - 28

pelayanan/pemberdayaan masyarakat seperti penyertaan untuk modal kerja,

pembentukan dana secara bergulir kepada kelompok masyarakat, pemberian

Kabupaten dapat menambah modal yang disetor dan/atau

melakukan penambahan penyertaan modal pada Badan Usaha Milik Daerah

(BUMD) untuk memperkuat struktur permodalan sehingga BUMD dapat

berkompetisi tumbuh dan berkembang Khusus untuk BUMD sektor Perbankan,

AR) sebagaimana dipersyaratkan oleh

pinjaman digunakan untuk menganggarkan pinjaman yang

LUEP) pembelian

gabah/beras untuk stabilitas harga dari pemerintah pusat dan atau pemerintah

Dalam hal masih terdapat program dan kegiatan yang dibutuhkan, serta target

atau sasaran yang belum terpenuhi, Pemerintah Daerah agar menghindari

), dalam bentuk Sisa Lebih

Sisa lebih pembiayaan anggaran tahun berjalan digunakan untuk

menganggarkan sisa lebih antara pembiayaan netto dengan surplus/defisit

erimaan pembiayaan

dengan pengeluaran pembiayaan yang harus dapat menutup defisit anggaran

Page 30: BAB 3 GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN SERTA ...

RPJMD KABUPATEN KOTABARU TAHUN 2016

3. Jumlah sisa lebih pembiayaan anggaran tahun berjalan yang dianggarkan pada

APBD Induk bersifat estimasi, berhubung jumlah sisa lebih perhitungan

anggaran tahun lalu (SilPA) yang dicantumkan dalam APBD Induk juga masih

bersifat estimasi.

4. Dalam perubahan APBD sisa lebih pembiayaan anggaran tahun berjalan

tersebut dianggarkan sepenuhnya untuk mendanai program dan kegiatan

penyelenggaraan pemerintahan d

Dalam sistem pengelolaan penganggaran daerah, pembiayaan digunakan

untuk menutupi selisih kurang antara pendapatan dan belanja, menampung selisih

lebih antara pendapatan dan belanja, dan menampung penerimaan yang perlu

dibayar kembali dan atau pengeluaran yang akan diterima kembali.

tersebut, khususnya berkenaan dengan pengeluaran daerah pada pembiayaan,

beberapa item pengeluaran seperti penyertaan modal kepada perusahaan

perusahaan daerah dan pembentukan dana cada

dengan studi komprehensif terhadap keputusan penanaman modal dan

pencadangan pendanaan yang kemudian ditetapkan melalui peraturan daerah

3.2.1. Proporsi Penggunaan Anggaran

Proporsi pengeluaran yang digunakan untuk belanja a

menurun setiap tahun

pengeluaran mencapai

36.40 persen pada tahun 2015

APBD Kabupaten Kotabaru

publik lebih besar bila dibandingkan

RPJMD KABUPATEN KOTABARU TAHUN 2016 – 2021

Jumlah sisa lebih pembiayaan anggaran tahun berjalan yang dianggarkan pada

APBD Induk bersifat estimasi, berhubung jumlah sisa lebih perhitungan

nggaran tahun lalu (SilPA) yang dicantumkan dalam APBD Induk juga masih

Dalam perubahan APBD sisa lebih pembiayaan anggaran tahun berjalan

tersebut dianggarkan sepenuhnya untuk mendanai program dan kegiatan

penyelenggaraan pemerintahan daerah sehingga menjadi nihil.

Dalam sistem pengelolaan penganggaran daerah, pembiayaan digunakan

untuk menutupi selisih kurang antara pendapatan dan belanja, menampung selisih

lebih antara pendapatan dan belanja, dan menampung penerimaan yang perlu

kembali dan atau pengeluaran yang akan diterima kembali.

tersebut, khususnya berkenaan dengan pengeluaran daerah pada pembiayaan,

beberapa item pengeluaran seperti penyertaan modal kepada perusahaan

perusahaan daerah dan pembentukan dana cadangan, harus terlebih dahului

dengan studi komprehensif terhadap keputusan penanaman modal dan

pencadangan pendanaan yang kemudian ditetapkan melalui peraturan daerah

Proporsi Penggunaan Anggaran

Proporsi pengeluaran yang digunakan untuk belanja aparatur cenderung

setiap tahun. Tahun 2013, proporsi belanja aparatur terhadap total

pengeluaran mencapai 43.80 persen, turun menjadi 36.08 persen tahun 201

pada tahun 2015 (tabel 3.5). Kondisi ini memperlihatkan bahwa

aten Kotabaru porsi anggaran untuk pelayanan yang optimal bagi

lebih besar bila dibandingkan belanja pegawai.

III - 29

Jumlah sisa lebih pembiayaan anggaran tahun berjalan yang dianggarkan pada

APBD Induk bersifat estimasi, berhubung jumlah sisa lebih perhitungan

nggaran tahun lalu (SilPA) yang dicantumkan dalam APBD Induk juga masih

Dalam perubahan APBD sisa lebih pembiayaan anggaran tahun berjalan

tersebut dianggarkan sepenuhnya untuk mendanai program dan kegiatan

Dalam sistem pengelolaan penganggaran daerah, pembiayaan digunakan

untuk menutupi selisih kurang antara pendapatan dan belanja, menampung selisih

lebih antara pendapatan dan belanja, dan menampung penerimaan yang perlu

kembali dan atau pengeluaran yang akan diterima kembali. Untuk maksud

tersebut, khususnya berkenaan dengan pengeluaran daerah pada pembiayaan,

beberapa item pengeluaran seperti penyertaan modal kepada perusahaan-

ngan, harus terlebih dahului

dengan studi komprehensif terhadap keputusan penanaman modal dan

pencadangan pendanaan yang kemudian ditetapkan melalui peraturan daerah.

paratur cenderung

, proporsi belanja aparatur terhadap total

persen tahun 2014, dan

). Kondisi ini memperlihatkan bahwa

pelayanan yang optimal bagi

Page 31: BAB 3 GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN SERTA ...

RPJMD KABUPATEN KOTABARU TAHUN 2016

Tabel 3.5. Analisis Proporsi Belanja Pemenuhan Kebutuhan

No Uraian

1 Tahun anggaran 2013

2 Tahun anggaran 2014

3 Tahun anggaran 2015Sumber : APBD Kabupaten Kotabaru, Data diolah

3.2.2. Analisis Pembiayaan

Untuk menyalurkan surplus dan menutup defisit, dalam penganggaran

dikenal pembiayaan daerah. Pembiayaan daerah adalah semua penerimaan yang

perlu dibayar kembali dan/atau pengeluaran yang akan diterima kembali, baik

pada tahun anggaran yang bersangkutan ma

berikutnya.

Pembiayaan daerah terdiri atas penerimaan pembiayaan dan pengeluaran

pembiayaan. Penerimaan pembiayaan adalah semua penerimaan yang perlu

dibayar kembali baik pada tahun anggaran yang bersangkutan maupun pada

tahun-tahun anggaran berikutnya. Pengeluaran pembiayaan adalah pengeluaran

yang akan diterima kembali baik pada tahun anggaran yang bersangkutan maupun

pada tahun-tahun anggaran berikutnya.

RPJMD KABUPATEN KOTABARU TAHUN 2016 – 2021

Analisis Proporsi Belanja Pemenuhan KebutuhanAparatur Kabupaten Kotabaru

∑ belanja untuk pemenuhan kebutuhan

aparatur (Rp)

Total pengeluaran (Belanja +

Pembiayaan Pengeluaran)

(Rp)

(a) (b)

Tahun anggaran 2013

522.259.311.627 1.192.289.070.710

Tahun anggaran 2014

608.231.005.426 1.685.571.588.208

Tahun anggaran 2015

674.191.493.541 1.852.309.379.543 Sumber : APBD Kabupaten Kotabaru, Data diolah

Analisis Pembiayaan

Untuk menyalurkan surplus dan menutup defisit, dalam penganggaran

dikenal pembiayaan daerah. Pembiayaan daerah adalah semua penerimaan yang

perlu dibayar kembali dan/atau pengeluaran yang akan diterima kembali, baik

pada tahun anggaran yang bersangkutan maupun pada tahun tahun anggaran

Pembiayaan daerah terdiri atas penerimaan pembiayaan dan pengeluaran

pembiayaan. Penerimaan pembiayaan adalah semua penerimaan yang perlu

dibayar kembali baik pada tahun anggaran yang bersangkutan maupun pada

tahun anggaran berikutnya. Pengeluaran pembiayaan adalah pengeluaran

yang akan diterima kembali baik pada tahun anggaran yang bersangkutan maupun

tahun anggaran berikutnya.

III - 30

Analisis Proporsi Belanja Pemenuhan Kebutuhan

Total pengeluaran

Prosentase

(a) / (b) x 100%

1.192.289.070.710

43,80

1.685.571.588.208

36,08

1.852.309.379.543

36,40

Untuk menyalurkan surplus dan menutup defisit, dalam penganggaran

dikenal pembiayaan daerah. Pembiayaan daerah adalah semua penerimaan yang

perlu dibayar kembali dan/atau pengeluaran yang akan diterima kembali, baik

upun pada tahun tahun anggaran

Pembiayaan daerah terdiri atas penerimaan pembiayaan dan pengeluaran

pembiayaan. Penerimaan pembiayaan adalah semua penerimaan yang perlu

dibayar kembali baik pada tahun anggaran yang bersangkutan maupun pada

tahun anggaran berikutnya. Pengeluaran pembiayaan adalah pengeluaran

yang akan diterima kembali baik pada tahun anggaran yang bersangkutan maupun

Page 32: BAB 3 GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN SERTA ...

RPJMD KABUPATEN KOTABARU TAHUN 2016

Tabel 3.6. Rekapitulasi Realisasi Anggaran Pendapatan dan Belanja Kabupaten Kotabaru Tahun 2013

No Tahun Anggaran

1. 2013

2. 2014

3. 2015

Sumber : LRA Kabupaten Kotabaru

Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa jumlah realisasi pendapatan dari

tahun 2013 sampai dengan 201

peningkatan juga. Sebagai catatan pada tahun 2010 realisasi belanja lebih besar

dari realisasi pendapatan. Untuk mengetahui defisit riil

dilihat pada Tabel 3.7

Kabupaten Kotabaru Tahun 2013

No Uraian

1. Realisasi Pendapatan Daerah

Dikurangi realisasi:

2. Belanja Daerah

3. Pengeluaran Pembiayaan Daerah

Defisit riil

Sumber : LRA Kabupaten Kotabaru

Berdasarkan tabel 3.

Kabupaten Kotabaru

melebihi realisasi belanja daerah, masing

dan Rp.11.686.056.443,

realisasi pendapatan daerah kurang dari realisasi belanja daerah yakni sebesar Rp.

41.676.813.556,-.

RPJMD KABUPATEN KOTABARU TAHUN 2016 – 2021

Rekapitulasi Realisasi Anggaran Pendapatan dan Belanja Kabupaten Kotabaru Tahun 2013 - 2015

Tahun Anggaran Realisasi Pendapatan Realisasi Belanja

2013 1.178.795.802.993 1.085.053.277.568

2014 1.322.240.706.262 1.281.604.171.519

2015 1.384.771.027.520 1.439.476.755.686

Sumber : LRA Kabupaten Kotabaru – BPKAD

Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa jumlah realisasi pendapatan dari

sampai dengan 2015 terus meningkat, dengan belanja yang mengalami

peningkatan juga. Sebagai catatan pada tahun 2010 realisasi belanja lebih besar

dari realisasi pendapatan. Untuk mengetahui defisit riil Kabupaten Kotabaru

7.

Tabel 3.7. Defisit Riil Anggaran Kabupaten Kotabaru Tahun 2013 – 2015

2013 2014

Realisasi Pendapatan 1.178.795.802.993 1.322.240.706.262

Dikurangi realisasi:

1.085.053.277.568 1.281.604.171.519

Pembiayaan Daerah 8.122.529.281 28.950.478.300

65.619.996.144 11.686.056.443

Sumber : LRA Kabupaten Kotabaru – BPKAD

Berdasarkan tabel 3.7 diatas, selama kurun waktu 2013 dan

Kabupaten Kotabaru mengalami surplus artinya realisasi pendapatan daerah

melebihi realisasi belanja daerah, masing-masing sebesar Rp. 65

443,-. Tetapi pada tahun 2015 mengalami defisi

realisasi pendapatan daerah kurang dari realisasi belanja daerah yakni sebesar Rp.

III - 31

Rekapitulasi Realisasi Anggaran Pendapatan dan Belanja

Realisasi Belanja

1.085.053.277.568

1.281.604.171.519

1.439.476.755.686

Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa jumlah realisasi pendapatan dari

terus meningkat, dengan belanja yang mengalami

peningkatan juga. Sebagai catatan pada tahun 2010 realisasi belanja lebih besar

Kabupaten Kotabaru dapat

2015

1.409.474.942.130

1.439.476.755.686

11.675.000.000

-41.676.813.556

3 dan 2014, APBD

mengalami surplus artinya realisasi pendapatan daerah

65.619.996.144,-

mengalami defisit, yang artinya

realisasi pendapatan daerah kurang dari realisasi belanja daerah yakni sebesar Rp.

Page 33: BAB 3 GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN SERTA ...

RPJMD KABUPATEN KOTABARU TAHUN 2016

Selanjutnya untuk mendapatkan surplus atau defisit riil harus

diperhitungkan realisasi pengeluaran pembiayaan daerah berupa pembentukan

dana cadangan, penyertaan modal Pemerintah Daerah, pembayaran pokok hutang,

pemberian pinjaman daerah, pembayaran kegiatan lanjutan tahun lalu, dan

pengembalian kelebihan penerimaan tahun lalu.

Tabel 3.8. Kabupaten

No. Uraian

1. Sisa Lebih Perhitungan Anggaran (SiLPA) Tahun Anggaran sebelumnya

2. Pencairan Dana Cadangan

3. Hasil Penjualan Kekayaan Daerah Yang di Pisahkan

4. Penerimaan Pinjaman Daerah

5. Penerimaan Kembali Pemberian Pinjaman Daerah

6. Penerimaan Piutang Daerah

Sumber : LRA Kabupaten Kotabaru

SILPA menurut Peraturan Pemerintah Nomor 58 tahun 2005 merupakan

selisih lebih realisasi penerimaan dan pengeluaran anggaran selama satu periode

anggaran. Berkaitan dengan keberadaan SILPA (sisa lebih pembiayaan angg

tersebut dapat bermakna positif ataupun negatif. Bermakna positif Jika SILPA

tersebut merupakan hasil dari efektifnya penerimaan PAD sehingga terjadi over

target dan dibarengi oleh efisiensi anggaran belanja pemerintah daerah.

RPJMD KABUPATEN KOTABARU TAHUN 2016 – 2021

Selanjutnya untuk mendapatkan surplus atau defisit riil harus

diperhitungkan realisasi pengeluaran pembiayaan daerah berupa pembentukan

ana cadangan, penyertaan modal Pemerintah Daerah, pembayaran pokok hutang,

pemberian pinjaman daerah, pembayaran kegiatan lanjutan tahun lalu, dan

pengembalian kelebihan penerimaan tahun lalu.

Tabel 3.8. Komposisi Penutup Defisit Riil AnggaranKabupaten Kotabaru Tahun 2013 – 2015

Uraian Proporsi dari total defisit riil

2013 2014 Sisa Lebih Perhitungan Anggaran (SiLPA) Tahun Anggaran

408.576.752.114 428.076.464.008

Pencairan Dana -

Hasil Penjualan Kekayaan Daerah Yang

-

Penerimaan Pinjaman -

Penerimaan Kembali Pemberian Pinjaman

2.000.000.000 2.000.000.000

Penerimaan Piutang -

Sumber : LRA Kabupaten Kotabaru – BPKAD

SILPA menurut Peraturan Pemerintah Nomor 58 tahun 2005 merupakan

selisih lebih realisasi penerimaan dan pengeluaran anggaran selama satu periode

anggaran. Berkaitan dengan keberadaan SILPA (sisa lebih pembiayaan angg

tersebut dapat bermakna positif ataupun negatif. Bermakna positif Jika SILPA

tersebut merupakan hasil dari efektifnya penerimaan PAD sehingga terjadi over

target dan dibarengi oleh efisiensi anggaran belanja pemerintah daerah.

III - 32

Selanjutnya untuk mendapatkan surplus atau defisit riil harus

diperhitungkan realisasi pengeluaran pembiayaan daerah berupa pembentukan

ana cadangan, penyertaan modal Pemerintah Daerah, pembayaran pokok hutang,

pemberian pinjaman daerah, pembayaran kegiatan lanjutan tahun lalu, dan

Komposisi Penutup Defisit Riil Anggaran

Proporsi dari total defisit riil

2015

428.076.464.008

388.216.996.258

-

-

-

-

-

-

2.000.000.000

2.000.000.000

-

-

SILPA menurut Peraturan Pemerintah Nomor 58 tahun 2005 merupakan

selisih lebih realisasi penerimaan dan pengeluaran anggaran selama satu periode

anggaran. Berkaitan dengan keberadaan SILPA (sisa lebih pembiayaan anggaran)

tersebut dapat bermakna positif ataupun negatif. Bermakna positif Jika SILPA

tersebut merupakan hasil dari efektifnya penerimaan PAD sehingga terjadi over

target dan dibarengi oleh efisiensi anggaran belanja pemerintah daerah.

Page 34: BAB 3 GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN SERTA ...

RPJMD KABUPATEN KOTABARU TAHUN 2016

Sedangkan SILPA bermakn

langsung program dan kegiatan pada Pemerintah Daerah.

SILPA yang terdapat pada APBD

berasal dari tertundanya belanja langsung program dan Kegiatan.Hasil evaluasi

terhadap SILPA tersebut diharapkan untuk rencana kedepan jumlah SILPA

Kabupaten Kotabaru

3.3. Kerangka Pendanaan

Pendanaan daerah dalam RPJMD

gambaran kemampuan pengelolaan keuangan daerah untuk melaksanakan

pembangunan Kabupaten Kotabaru untuk kurun waktu

Kerangka pendanaan pada RPJMD ini menjadi dasar dalam penetapan kerangka

penganggaran untuk pembangunan tahunan baik dalam Renstra P

Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) maupun Renja

Dalam konteks visualisasi dan aktualisasi perubahan yang diinginkan

dalam arah kebijakan pengelolaan keuangan daerah adalah:

1. Mengembangkan pengelolaan keuangan daerah yang bertumpu pada

kepentingan publik. Hal ini tidak hanya dilihat dari besarnya proporsi

pengalokasian anggaran untuk kepentingan publik, tetapi juga terlihat pada

tingkat partisipasi masyarakat dalam perencanaan,

pengawasan/pengendalian keuangan daerah.

2. Mengembangkan kerangka hukum dan administrasi untuk pembiayaan dan

investasi berdasarkan prinsip

efisien, efektif, ekonomis, transparan dan akuntabel, se

RPJMD KABUPATEN KOTABARU TAHUN 2016 – 2021

Sedangkan SILPA bermakna negatif bila berasal dari tertundanya belanja

langsung program dan kegiatan pada Pemerintah Daerah.

SILPA yang terdapat pada APBD Kabupaten Kotabaru

berasal dari tertundanya belanja langsung program dan Kegiatan.Hasil evaluasi

terhadap SILPA tersebut diharapkan untuk rencana kedepan jumlah SILPA

dapat diperkecil.

Kerangka Pendanaan

Pendanaan daerah dalam RPJMD Kabupaten Kotabaru 201

gambaran kemampuan pengelolaan keuangan daerah untuk melaksanakan

pembangunan Kabupaten Kotabaru untuk kurun waktu 6 tahun ke depan.

pendanaan pada RPJMD ini menjadi dasar dalam penetapan kerangka

uk pembangunan tahunan baik dalam Renstra Perangkat

Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) maupun Renja Perangkat

Dalam konteks visualisasi dan aktualisasi perubahan yang diinginkan

dalam arah kebijakan pengelolaan keuangan daerah adalah:

Mengembangkan pengelolaan keuangan daerah yang bertumpu pada

kepentingan publik. Hal ini tidak hanya dilihat dari besarnya proporsi

pengalokasian anggaran untuk kepentingan publik, tetapi juga terlihat pada

tingkat partisipasi masyarakat dalam perencanaan, pelaksanaan dan

pengawasan/pengendalian keuangan daerah.

Mengembangkan kerangka hukum dan administrasi untuk pembiayaan dan

investasi berdasarkan prinsip-prinsip tata kepemerintahan yang baik, yaitu

efisien, efektif, ekonomis, transparan dan akuntabel, serta adil dan patut.

III - 33

a negatif bila berasal dari tertundanya belanja

Kabupaten Kotabaru sebagian besar

berasal dari tertundanya belanja langsung program dan Kegiatan.Hasil evaluasi

terhadap SILPA tersebut diharapkan untuk rencana kedepan jumlah SILPA

bupaten Kotabaru 2016-2021 berisi

gambaran kemampuan pengelolaan keuangan daerah untuk melaksanakan

tahun ke depan.

pendanaan pada RPJMD ini menjadi dasar dalam penetapan kerangka

erangkat Daerah,

erangkat Daerah.

Dalam konteks visualisasi dan aktualisasi perubahan yang diinginkan

Mengembangkan pengelolaan keuangan daerah yang bertumpu pada

kepentingan publik. Hal ini tidak hanya dilihat dari besarnya proporsi

pengalokasian anggaran untuk kepentingan publik, tetapi juga terlihat pada

pelaksanaan dan

Mengembangkan kerangka hukum dan administrasi untuk pembiayaan dan

prinsip tata kepemerintahan yang baik, yaitu

rta adil dan patut.

Page 35: BAB 3 GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN SERTA ...

RPJMD KABUPATEN KOTABARU TAHUN 2016

3. Prinsip pengadaan dan pengelolaan barang dan jasa daerah secara lebih

profesional dan bertanggung jawab.

4. Meningkatkan standar dan sistem akuntansi keuangan daerah, laporan

keuangan daerah, peran akuntan independen dalam pemeriksaan,

pemberian opini dan penilaian kinerja anggaran, serta transparansi

informasi anggaran kepada publik.

5. Aspek pembinaan dan pengawasan keuangan daerah, baik melalui

pengawasan fungsional maupun pengawasan eksternal yang melibatkan

masyarakat.

6. Mengembangkan siste

informasi anggaran yang akurat sebagai komitmen pemerintah daerah

dalam rangka transparansi dan akuntabilitas keuangan daerah.

3.3.1. Analisis Pengeluaran Periodik Wajib dan Mengikat serta Prioritas

Utama

Analisis terhadap terhadap realisasi pengeluaran wajib dan mengikat

ditujukan untuk menghitung kebutuhan pendanaan belanja dan pengeluaran

pembiayaan yang tidak dapat dihindari atau harus dibayar dalam satu tahun

anggaran.

RPJMD KABUPATEN KOTABARU TAHUN 2016 – 2021

Prinsip pengadaan dan pengelolaan barang dan jasa daerah secara lebih

profesional dan bertanggung jawab.

Meningkatkan standar dan sistem akuntansi keuangan daerah, laporan

keuangan daerah, peran akuntan independen dalam pemeriksaan,

berian opini dan penilaian kinerja anggaran, serta transparansi

informasi anggaran kepada publik.

Aspek pembinaan dan pengawasan keuangan daerah, baik melalui

pengawasan fungsional maupun pengawasan eksternal yang melibatkan

Mengembangkan sistem informasi keuangan daerah untuk menyediakan

informasi anggaran yang akurat sebagai komitmen pemerintah daerah

dalam rangka transparansi dan akuntabilitas keuangan daerah.

Analisis Pengeluaran Periodik Wajib dan Mengikat serta Prioritas

terhadap terhadap realisasi pengeluaran wajib dan mengikat

ditujukan untuk menghitung kebutuhan pendanaan belanja dan pengeluaran

pembiayaan yang tidak dapat dihindari atau harus dibayar dalam satu tahun

III - 34

Prinsip pengadaan dan pengelolaan barang dan jasa daerah secara lebih

Meningkatkan standar dan sistem akuntansi keuangan daerah, laporan

keuangan daerah, peran akuntan independen dalam pemeriksaan,

berian opini dan penilaian kinerja anggaran, serta transparansi

Aspek pembinaan dan pengawasan keuangan daerah, baik melalui

pengawasan fungsional maupun pengawasan eksternal yang melibatkan

m informasi keuangan daerah untuk menyediakan

informasi anggaran yang akurat sebagai komitmen pemerintah daerah

dalam rangka transparansi dan akuntabilitas keuangan daerah.

Analisis Pengeluaran Periodik Wajib dan Mengikat serta Prioritas

terhadap terhadap realisasi pengeluaran wajib dan mengikat

ditujukan untuk menghitung kebutuhan pendanaan belanja dan pengeluaran

pembiayaan yang tidak dapat dihindari atau harus dibayar dalam satu tahun

Page 36: BAB 3 GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN SERTA ...

RPJMD KABUPATEN KOTABARU TAHUN 2016

Tabel 3.9. Pengeluaran Periodik Wajib

No Uraian

A Belanja Tidak Langsung

1 Belanja Gaji dan Tunjangan

2 Belanja Penerimaan Anggota dan Pimpinan DPRD serta Operasional KDH/WKDH

3 Belanja Bunga

4 Belanja bagi hasil

5 Belanja Bantuan Keuangan

B Belanja Langsung

1 Belanja honorarium PNS khusus untuk guru dan tenaga medis.

2 Belanja Beasiswa Pendidikan PNS

3 Belanja Jasa Kantor ( khusus tagihan bulanan kantor listrik, air, telepon dan sejenisnya)

4 Belanja sewa gedung kantor (yang telah ada kontrak jangka panjangnya)

5 Belanja untuk kemitraan pengobatan bagi pasien kurang mampu

C PembiayaanPengeluaran

1 Pembentukan Dana Cadangan

2 Pembayaran pokok utang

3 Pemberian Pinjaman Daerah

4 Penyertaan Modal Pemerintah Daerah

TOTAL (A+B+C)

Pertumbuhan belanja periodik prioritas utama untuk belanja tidak

langsung Kabupaten Kotabaru

RPJMD KABUPATEN KOTABARU TAHUN 2016 – 2021

Pengeluaran Periodik Wajib dan Mengikat serta Prioritas UtamaKabupaten Kotabaru

Uraian Tahun Anggaran 2015

Pertumbuhan

(Rp)

Belanja Tidak Langsung 709.967.759.351,76

Belanja Gaji dan Tunjangan 577.187.444.915

Penerimaan Anggota dan Pimpinan DPRD serta Operasional

8.817.558.254

Belanja bagi hasil 5.228.276.816,00

Belanja Bantuan Keuangan 118.734.479.367,00

Belanja Langsung 16.245.164.400

Belanja honorarium PNS khusus untuk guru dan tenaga medis.

3.489.528.000

Belanja Beasiswa Pendidikan PNS 1.157.860.000

Belanja Jasa Kantor ( khusus tagihan bulanan kantor seperti listrik, air, telepon dan sejenisnya)

5.567.776.400

Belanja sewa gedung kantor (yang telah ada kontrak jangka

Belanja untuk kemitraan pengobatan bagi pasien kurang

6.030.000.000

PembiayaanPengeluaran 18.000.000.000

Pembentukan Dana Cadangan

Pembayaran pokok utang

Pemberian Pinjaman Daerah 2.000.000.000

Penyertaan Modal Pemerintah 16.000.000.000

TOTAL (A+B+C) 744.212.923.751,76

Pertumbuhan belanja periodik prioritas utama untuk belanja tidak

Kabupaten Kotabaru berasal dari belanja gaji dan tunjangan

III - 35

dan Mengikat serta Prioritas Utama

Rata-rata Pertumbuhan

(%)

5,00

2,50

2,00

2,00

1,00

1,00

2,00

1,00

0,00

0,00

Pertumbuhan belanja periodik prioritas utama untuk belanja tidak

berasal dari belanja gaji dan tunjangan dan Belanja

Page 37: BAB 3 GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN SERTA ...

RPJMD KABUPATEN KOTABARU TAHUN 2016

Penerimaan Anggota dan pimpinan DPRD serta Operasional KDH/WKDH

masing masing mencapai

langsung pertumbuhan paling tinggi berasal dari belanja Belanja Jasa Kantor

(Khusus tagihan bulanan kantor seperti li

sebesar 2,0 persen.

3.3.2. Perhitungan Kerangka Pendanaan

Hal utama yang perlu diperkirakan dalam penghitungan kemampuan

anggaran adalah pendapatan daerah, karena akan berkaitan dengan kapasitas

Pemerintah Daerah dalam m

pelayanan kepada publik. Proyeksi data masa lalu merupakan proyeksi data untuk

lima tahun kedepan yang didasarkan pada rata

tahun kebelakang.

Adapun proyeksi untuk lima tahun kedepan,

pendapatan, serta proyeksi belanja tidak langsung dan belanja langsung yang

periodik, wajib, mengikat serta prioritas utama, yang secara rinci dapat dijelaskan

sebagai berikut:

3.3.2.1. Pendapatan

Peran Pendapatan Daerah sangat vital dalam upaya

penyelenggaraan pemerintah daerah serta menjamin pembangunan yang

berkelanjutan (sustainability

desentralisasi. Dengan mengacu kepada desentralisasi fiskal sebagai bagian dari

era otonomi daerah Pemerintah

kemampuan dan kewenangan untuk menggali sumber

RPJMD KABUPATEN KOTABARU TAHUN 2016 – 2021

Penerimaan Anggota dan pimpinan DPRD serta Operasional KDH/WKDH

masing masing mencapai 5,0 persen dan 2,5 persen. Sedangkan untuk belanja

langsung pertumbuhan paling tinggi berasal dari belanja Belanja Jasa Kantor

(Khusus tagihan bulanan kantor seperti listrik, air, telepon dan sejenisnya), yaitu

Perhitungan Kerangka Pendanaan

Hal utama yang perlu diperkirakan dalam penghitungan kemampuan

anggaran adalah pendapatan daerah, karena akan berkaitan dengan kapasitas

Pemerintah Daerah dalam melaksanakan pembangunan dan memberikan

pelayanan kepada publik. Proyeksi data masa lalu merupakan proyeksi data untuk

lima tahun kedepan yang didasarkan pada rata-rata pertumbuhan selama lima

Adapun proyeksi untuk lima tahun kedepan, meliputi: proyeksi

pendapatan, serta proyeksi belanja tidak langsung dan belanja langsung yang

periodik, wajib, mengikat serta prioritas utama, yang secara rinci dapat dijelaskan

Pendapatan

Peran Pendapatan Daerah sangat vital dalam upaya

penyelenggaraan pemerintah daerah serta menjamin pembangunan yang

sustainability) serta menunjukan kemandirian daerah di era

desentralisasi. Dengan mengacu kepada desentralisasi fiskal sebagai bagian dari

era otonomi daerah Pemerintah Kabupaten Kotabaru terus berusaha memperbaikai

kemampuan dan kewenangan untuk menggali sumber-sumber keuangan sendiri,

III - 36

Penerimaan Anggota dan pimpinan DPRD serta Operasional KDH/WKDH

5 persen. Sedangkan untuk belanja

langsung pertumbuhan paling tinggi berasal dari belanja Belanja Jasa Kantor

strik, air, telepon dan sejenisnya), yaitu

Hal utama yang perlu diperkirakan dalam penghitungan kemampuan

anggaran adalah pendapatan daerah, karena akan berkaitan dengan kapasitas

elaksanakan pembangunan dan memberikan

pelayanan kepada publik. Proyeksi data masa lalu merupakan proyeksi data untuk

rata pertumbuhan selama lima

meliputi: proyeksi

pendapatan, serta proyeksi belanja tidak langsung dan belanja langsung yang

periodik, wajib, mengikat serta prioritas utama, yang secara rinci dapat dijelaskan

Peran Pendapatan Daerah sangat vital dalam upaya-upaya

penyelenggaraan pemerintah daerah serta menjamin pembangunan yang

) serta menunjukan kemandirian daerah di era

desentralisasi. Dengan mengacu kepada desentralisasi fiskal sebagai bagian dari

Kabupaten Kotabaru terus berusaha memperbaikai

sumber keuangan sendiri,

Page 38: BAB 3 GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN SERTA ...

RPJMD KABUPATEN KOTABARU TAHUN 2016

mengelola, dan menggunakannya secara optimal untuk mendanai kegiatan

pemerintahan. Oleh karena itu optimalisasi perolehan PAD melalui int

pemungutan pajak daerah dan retribusi daerah terus dilakukan. Namun demikian

tantangan peningkatan PAD melalui ekstensifikasi dengan dikeluarkannya

Undang-undang Nomor 28 Tahun 2009 tentang Pajak Daerah dan Retribusi

Daerah merupakan peluang str

yang maksimal dari setiap lini pemerintahan yang disebabkan kebijakan

pengaturan pajak dan retribusi oleh pemerintah yang belum begitu memihak

kepada daerah.

Tanpa mengesampingkan bahwa PAD merupakan tolak uku

daerah secara otonom, maka dengan sudut pandang bahwa Pendapatan Daerah

secara keseluruhan merupakan pendanaan yang diperlukan untuk pelaksanaan

kegiatan pemerintahan di daerah diluar pembiayaan, optimalisasi perolehan dari

Dana Perimbangan, dan

dilaksanakan. Optimalisasi perolehan Dana Perimbangan dilakukan pada jenis

pendapatan Bagi Hasil Pajak dan Bagi Hasil Bukan Pajak melalui usaha

rekonsiliasi data perhitungan bagi hasil dengan Pemerintah Pusa

jenis pendapatan Lain

pemanfaatan issu sentral untuk optimalisasi Bantuan dari Propinsi, dan upaya

kerjasama partisipasi fasilitasi pemungutan pajak provinsi dalam rangka

optimalisasi perolehan Bagi Hasil Pajak dari Propinsi.

RPJMD KABUPATEN KOTABARU TAHUN 2016 – 2021

mengelola, dan menggunakannya secara optimal untuk mendanai kegiatan

pemerintahan. Oleh karena itu optimalisasi perolehan PAD melalui int

pemungutan pajak daerah dan retribusi daerah terus dilakukan. Namun demikian

tantangan peningkatan PAD melalui ekstensifikasi dengan dikeluarkannya

undang Nomor 28 Tahun 2009 tentang Pajak Daerah dan Retribusi

Daerah merupakan peluang strategis yang membutuhkan perhatian dan sinergi

yang maksimal dari setiap lini pemerintahan yang disebabkan kebijakan

pengaturan pajak dan retribusi oleh pemerintah yang belum begitu memihak

Tanpa mengesampingkan bahwa PAD merupakan tolak uku

daerah secara otonom, maka dengan sudut pandang bahwa Pendapatan Daerah

secara keseluruhan merupakan pendanaan yang diperlukan untuk pelaksanaan

kegiatan pemerintahan di daerah diluar pembiayaan, optimalisasi perolehan dari

Dana Perimbangan, dan Lain-lain Penerimaan Daerah Yang Sah akan terus

dilaksanakan. Optimalisasi perolehan Dana Perimbangan dilakukan pada jenis

pendapatan Bagi Hasil Pajak dan Bagi Hasil Bukan Pajak melalui usaha

rekonsiliasi data perhitungan bagi hasil dengan Pemerintah Pusat. Sedangkan pada

jenis pendapatan Lain-lain Pendapatan Daerah Yang Sah dilakukan dengan

pemanfaatan issu sentral untuk optimalisasi Bantuan dari Propinsi, dan upaya

kerjasama partisipasi fasilitasi pemungutan pajak provinsi dalam rangka

ehan Bagi Hasil Pajak dari Propinsi.

III - 37

mengelola, dan menggunakannya secara optimal untuk mendanai kegiatan

pemerintahan. Oleh karena itu optimalisasi perolehan PAD melalui intensifikasi

pemungutan pajak daerah dan retribusi daerah terus dilakukan. Namun demikian

tantangan peningkatan PAD melalui ekstensifikasi dengan dikeluarkannya

undang Nomor 28 Tahun 2009 tentang Pajak Daerah dan Retribusi

ategis yang membutuhkan perhatian dan sinergi

yang maksimal dari setiap lini pemerintahan yang disebabkan kebijakan

pengaturan pajak dan retribusi oleh pemerintah yang belum begitu memihak

Tanpa mengesampingkan bahwa PAD merupakan tolak ukur keuangan

daerah secara otonom, maka dengan sudut pandang bahwa Pendapatan Daerah

secara keseluruhan merupakan pendanaan yang diperlukan untuk pelaksanaan

kegiatan pemerintahan di daerah diluar pembiayaan, optimalisasi perolehan dari

lain Penerimaan Daerah Yang Sah akan terus

dilaksanakan. Optimalisasi perolehan Dana Perimbangan dilakukan pada jenis

pendapatan Bagi Hasil Pajak dan Bagi Hasil Bukan Pajak melalui usaha

t. Sedangkan pada

lain Pendapatan Daerah Yang Sah dilakukan dengan

pemanfaatan issu sentral untuk optimalisasi Bantuan dari Propinsi, dan upaya

kerjasama partisipasi fasilitasi pemungutan pajak provinsi dalam rangka

Page 39: BAB 3 GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN SERTA ...

RPJMD KABUPATEN KOTABARU TAHUN 2016

A. Kebijakan Umum

Dengan sudut pandang bahwa pendapatan daerah yang terdiri dari PAD,

Dana Perimbangan, dan Lain

penerimaan untuk membiayai kegiatan pemerintahan dan pembang

keseluruhan maka selain melakukan upaya intensifikasi dan ekstensifikasi

pemungutan PAD Pemerintah Kabupaten Kotabaru juga melakukan intensifikasi

pendapatan Bagi Hasil Pajak dan Bagi Hasil Bukan Pajak yang pada hakikatnya

merupakan bagian daer

sumber daya alam yang pemungutannya dilakukan oleh Pemerintah Pusat. Selain

itu untuk mengoptimalkan penerimaan Lain

Pemerintah Daerah Kabupaten Kotabaru

Pemerintah yang lebih tinggi untuk memperoleh Dana Bantuan Pembangunan.

Kebijakan pendapatan Kabupaten Ko

2021 diarahkan untuk “

administrasi pemungutan pendapa

sesuai ketentuan yang berlaku”.

B. Kebijakan Operasional

Guna peningkatan

likuiditas pendanaan kagiatan Pembangunan dan Pelayanan kepada Masyarakat

yang nantinya akan dipergunakan dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja

Daerah (APBD) Kabupaten Kotabaru, Kebijakan Perencanaan Pendapata

RPJMD KABUPATEN KOTABARU TAHUN 2016 – 2021

. Kebijakan Umum

Dengan sudut pandang bahwa pendapatan daerah yang terdiri dari PAD,

Dana Perimbangan, dan Lain-lain Pendapatan yang Sah merupakan sumber

penerimaan untuk membiayai kegiatan pemerintahan dan pembang

keseluruhan maka selain melakukan upaya intensifikasi dan ekstensifikasi

pemungutan PAD Pemerintah Kabupaten Kotabaru juga melakukan intensifikasi

pendapatan Bagi Hasil Pajak dan Bagi Hasil Bukan Pajak yang pada hakikatnya

merupakan bagian daerah atas kegiatan ekonomi dan eksplorasi/eksploitasi

sumber daya alam yang pemungutannya dilakukan oleh Pemerintah Pusat. Selain

itu untuk mengoptimalkan penerimaan Lain-lain Pendapatan Daerah Yang Sah

Pemerintah Daerah Kabupaten Kotabaru melakukan koordina

Pemerintah yang lebih tinggi untuk memperoleh Dana Bantuan Pembangunan.

Kebijakan pendapatan Kabupaten Kotabaru untuk tahun anggaran 2016

diarahkan untuk “peningkatan penerimaan pendapatan daerah dan

dministrasi pemungutan pendapatan asli daerah (PAD) yang efisien, efektif

ketentuan yang berlaku”.

. Kebijakan Operasional

peningkatan Penerimaan Keuangan dan dalam rangka menjamin

likuiditas pendanaan kagiatan Pembangunan dan Pelayanan kepada Masyarakat

yang nantinya akan dipergunakan dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja

Daerah (APBD) Kabupaten Kotabaru, Kebijakan Perencanaan Pendapata

III - 38

Dengan sudut pandang bahwa pendapatan daerah yang terdiri dari PAD,

lain Pendapatan yang Sah merupakan sumber

penerimaan untuk membiayai kegiatan pemerintahan dan pembangunan secara

keseluruhan maka selain melakukan upaya intensifikasi dan ekstensifikasi

pemungutan PAD Pemerintah Kabupaten Kotabaru juga melakukan intensifikasi

pendapatan Bagi Hasil Pajak dan Bagi Hasil Bukan Pajak yang pada hakikatnya

ah atas kegiatan ekonomi dan eksplorasi/eksploitasi

sumber daya alam yang pemungutannya dilakukan oleh Pemerintah Pusat. Selain

lain Pendapatan Daerah Yang Sah

melakukan koordinasi kepada

Pemerintah yang lebih tinggi untuk memperoleh Dana Bantuan Pembangunan.

u untuk tahun anggaran 2016-

penerimaan pendapatan daerah dan penataan

tan asli daerah (PAD) yang efisien, efektif

Penerimaan Keuangan dan dalam rangka menjamin

likuiditas pendanaan kagiatan Pembangunan dan Pelayanan kepada Masyarakat

yang nantinya akan dipergunakan dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja

Daerah (APBD) Kabupaten Kotabaru, Kebijakan Perencanaan Pendapatan daerah

Page 40: BAB 3 GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN SERTA ...

RPJMD KABUPATEN KOTABARU TAHUN 2016

yang dilakukan oleh Pemerintah Kabupaten K

2016-2021 terdiri dari:

1) Kebijakan Perencanaa

Penganggaran pendapatan daerah yang bersumber dari PAD

memperhatikan hal-hal sebagai berikut

a) Kondisi perekonomian yang terjadi pada tahun

perkiraan pertumbuhan ekonomi dan realisasi penerimaan PAD tahun

sebelumnya, serta ketentuan peraturan perundang

b) Tidak memberatkan dunia usaha.

c) Pemenuhan fasilitas dan sarana

kemampuan anggaran.

d) Perbaikan manajemen pemungutan dan pengelolaan pendapatan asli

daerah.

e) Pendapatan Dana Kapitasi Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) pada

fasilitas kesehatan tingkat pertama (FKTP)

kesehatan di tingkat Puskesamas

f) Hasil pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan atas penyertaan

modal atau investasi daerah lainy, harus rasional dan memperhitungkan

nilai kekayaan daerah yang dipisahkan, sesuai dengan tujuan penyertaan

modal. Penge

kekayaan daerah yang dipisahkan adalah sebagai berikut

1) Bagi perusahaan daerah yang menjalankan fungsi pemupukan laba

(profit oriented

RPJMD KABUPATEN KOTABARU TAHUN 2016 – 2021

yang dilakukan oleh Pemerintah Kabupaten Kotabaru pada Tahun Anggaran

terdiri dari:

1) Kebijakan Perencanaan Pendapatan Asli Daerah (PAD)

Penganggaran pendapatan daerah yang bersumber dari PAD

hal sebagai berikut:

ndisi perekonomian yang terjadi pada tahun-tahun sebelumnya,

perkiraan pertumbuhan ekonomi dan realisasi penerimaan PAD tahun

sebelumnya, serta ketentuan peraturan perundang-undangan terkait.

Tidak memberatkan dunia usaha.

Pemenuhan fasilitas dan sarana pelayanan secara bertahap sesuai dengan

kemampuan anggaran.

Perbaikan manajemen pemungutan dan pengelolaan pendapatan asli

Pendapatan Dana Kapitasi Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) pada

fasilitas kesehatan tingkat pertama (FKTP) dalam rangka pelaya

kesehatan di tingkat Puskesamas

Hasil pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan atas penyertaan

modal atau investasi daerah lainy, harus rasional dan memperhitungkan

nilai kekayaan daerah yang dipisahkan, sesuai dengan tujuan penyertaan

modal. Pengertian hasil yang rasional dalam konteks hasil pengelolaan

kekayaan daerah yang dipisahkan adalah sebagai berikut:

Bagi perusahaan daerah yang menjalankan fungsi pemupukan laba

profit oriented) adalah selain menjamin kelangsungan dan

III - 39

ru pada Tahun Anggaran

Penganggaran pendapatan daerah yang bersumber dari PAD

tahun sebelumnya,

perkiraan pertumbuhan ekonomi dan realisasi penerimaan PAD tahun

undangan terkait.

pelayanan secara bertahap sesuai dengan

Perbaikan manajemen pemungutan dan pengelolaan pendapatan asli

Pendapatan Dana Kapitasi Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) pada

dalam rangka pelayanan

Hasil pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan atas penyertaan

modal atau investasi daerah lainy, harus rasional dan memperhitungkan

nilai kekayaan daerah yang dipisahkan, sesuai dengan tujuan penyertaan

rtian hasil yang rasional dalam konteks hasil pengelolaan

Bagi perusahaan daerah yang menjalankan fungsi pemupukan laba

) adalah selain menjamin kelangsungan dan

Page 41: BAB 3 GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN SERTA ...

RPJMD KABUPATEN KOTABARU TAHUN 2016

pengembangan usaha, ju

deviden dalam rangka meningkatkan PAD

2) Bagi perusahaan daerah yang menjalankan fungsi kemanfaatan umum

(public service oriented

pengembangan usaha.

g) Penerimaan hasil pengelolaan

investasi jangka panjang non permanen, dianggarkan pada akun

pendapatan, kelompok PAD, jenis lain

pengelolaan dana bergulir, rincian objek hasil pengelolaan dana bergulir,

rincian objek

penerima.

h) Penerimaan bunga atau jasa giro dari lembaga cadangan, dianggarkan pada

akun pendapatan, kelompok PAD, jenis lain

bunga atau jasa Giro Cadangan sesuai peruntukannya

i) Pendapatan BLUD Rumah Sakit Umum Daerah digunakan dalam rangka

pengelolaan BLUD Rumah Sakit dan operasionalnya.

2) Dana Perimbangan

Dalam rangka pelaksanaan desentralisasi penyelenggaraan pemerintahan

daerah, daerah diberikan dana perimbangan melalui AP

dengan prinsip money follows function.

perimbangan tersebut adalah untuk mengurangi kesenjangan fiskal antara

pemerintah dengan daerah dan antar daerah, serta meningkatkan kapasitas daerah

dalam menggali potensi ekonomi daerah.

RPJMD KABUPATEN KOTABARU TAHUN 2016 – 2021

pengembangan usaha, juga mampu menghasilkan keuntungan atau

deviden dalam rangka meningkatkan PAD

Bagi perusahaan daerah yang menjalankan fungsi kemanfaatan umum

public service oriented) adalah mampu menjamin kelangsungan dan

pengembangan usaha.

Penerimaan hasil pengelolaan dan bergulir sebagai salah satu bentuk

investasi jangka panjang non permanen, dianggarkan pada akun

pendapatan, kelompok PAD, jenis lain-lain PAD yang sah, objek hasil

pengelolaan dana bergulir, rincian objek hasil pengelolaan dana bergulir,

rincian objek hasil pengelolaan dana bergulir dari kelompok masyarakat

Penerimaan bunga atau jasa giro dari lembaga cadangan, dianggarkan pada

akun pendapatan, kelompok PAD, jenis lain-lain PAD yang sah, objek

bunga atau jasa Giro Cadangan sesuai peruntukannya.

Pendapatan BLUD Rumah Sakit Umum Daerah digunakan dalam rangka

pengelolaan BLUD Rumah Sakit dan operasionalnya.

Dana Perimbangan

Dalam rangka pelaksanaan desentralisasi penyelenggaraan pemerintahan

daerah, daerah diberikan dana perimbangan melalui APBN yang bersifat transfer

money follows function. Salah satu tujuan pemberian dana

perimbangan tersebut adalah untuk mengurangi kesenjangan fiskal antara

pemerintah dengan daerah dan antar daerah, serta meningkatkan kapasitas daerah

nggali potensi ekonomi daerah.

III - 40

ga mampu menghasilkan keuntungan atau

Bagi perusahaan daerah yang menjalankan fungsi kemanfaatan umum

) adalah mampu menjamin kelangsungan dan

dan bergulir sebagai salah satu bentuk

investasi jangka panjang non permanen, dianggarkan pada akun

lain PAD yang sah, objek hasil

pengelolaan dana bergulir, rincian objek hasil pengelolaan dana bergulir,

hasil pengelolaan dana bergulir dari kelompok masyarakat

Penerimaan bunga atau jasa giro dari lembaga cadangan, dianggarkan pada

lain PAD yang sah, objek

Pendapatan BLUD Rumah Sakit Umum Daerah digunakan dalam rangka

Dalam rangka pelaksanaan desentralisasi penyelenggaraan pemerintahan

BN yang bersifat transfer

Salah satu tujuan pemberian dana

perimbangan tersebut adalah untuk mengurangi kesenjangan fiskal antara

pemerintah dengan daerah dan antar daerah, serta meningkatkan kapasitas daerah

Page 42: BAB 3 GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN SERTA ...

RPJMD KABUPATEN KOTABARU TAHUN 2016

Kebijakan perencanaan pendapatan Dana Perimbangan pa

Anggaran 2016-2021

a. Peningkatan akurasi data potensi baik potensi pajak maupun potensi

sumber daya alam bekerja sama dengan Kementrian Keuangan cq.

Direktorat Jenderal Pajak sebagai dasar perhitungan pembagian dana

perimbangan keuangan.

b. Meningkatkan

Dana Perimbangan.

c. Koordinasi dengan Kementrian Dalam Negeri, Kementerian Keuangan

dan Kementerian Tek

d. Pendapatan yang bersumber dari dana alokasi umum, dana bagi hasil,

hibah, dana darurat, dan sumbangan pihak ketiga dalam penyusunan

APBD akan dianggarkan pada Satuan

(SKPKD).

e. Penyusunan program yang tepat dan sesuai dengan potensi daerah dalam

rangka mendapatkan Dana Alokasi Khusus (DAK) yang meningkat setiap

tahun.

3) Lain-Lain Pendapatan Daerah Yang Sah

a. Pemerintah Kabupaten Kotabaru dalam

yang diterima dari provinsi pada akan menggunakan pagu tahun

sebelumnya dengan memperhatikan kemungkinan kenaikan dengan

memperhatikan pertumbuhan kenaikan pada tahun

Sedangkan bagian pemerintah kabupaten yang belum direalisasikan oleh

RPJMD KABUPATEN KOTABARU TAHUN 2016 – 2021

Kebijakan perencanaan pendapatan Dana Perimbangan pada APBD Tahun

2021 adalah;

Peningkatan akurasi data potensi baik potensi pajak maupun potensi

sumber daya alam bekerja sama dengan Kementrian Keuangan cq.

Direktorat Jenderal Pajak sebagai dasar perhitungan pembagian dana

perimbangan keuangan.

Meningkatkan koordinasi dengan Pemerintah Pusat dalam peningkatan

Dana Perimbangan.

Koordinasi dengan Kementrian Dalam Negeri, Kementerian Keuangan

dan Kementerian Teknis untuk mengupayakan peningkatan besaran DAU.

Pendapatan yang bersumber dari dana alokasi umum, dana bagi hasil,

hibah, dana darurat, dan sumbangan pihak ketiga dalam penyusunan

APBD akan dianggarkan pada Satuan Kerja Pengelola Keuangan Daerah

Penyusunan program yang tepat dan sesuai dengan potensi daerah dalam

rangka mendapatkan Dana Alokasi Khusus (DAK) yang meningkat setiap

Lain Pendapatan Daerah Yang Sah

Pemerintah Kabupaten Kotabaru dalam menetapkan pendapatan bagi hasil

ng diterima dari provinsi pada akan menggunakan pagu tahun

sebelumnya dengan memperhatikan kemungkinan kenaikan dengan

memperhatikan pertumbuhan kenaikan pada tahun-tahun sebelumnya.

Sedangkan bagian pemerintah kabupaten yang belum direalisasikan oleh

III - 41

da APBD Tahun

Peningkatan akurasi data potensi baik potensi pajak maupun potensi

sumber daya alam bekerja sama dengan Kementrian Keuangan cq.

Direktorat Jenderal Pajak sebagai dasar perhitungan pembagian dana

koordinasi dengan Pemerintah Pusat dalam peningkatan

Koordinasi dengan Kementrian Dalam Negeri, Kementerian Keuangan

nis untuk mengupayakan peningkatan besaran DAU.

Pendapatan yang bersumber dari dana alokasi umum, dana bagi hasil,

hibah, dana darurat, dan sumbangan pihak ketiga dalam penyusunan

Kerja Pengelola Keuangan Daerah

Penyusunan program yang tepat dan sesuai dengan potensi daerah dalam

rangka mendapatkan Dana Alokasi Khusus (DAK) yang meningkat setiap

menetapkan pendapatan bagi hasil

ng diterima dari provinsi pada akan menggunakan pagu tahun

sebelumnya dengan memperhatikan kemungkinan kenaikan dengan

tahun sebelumnya.

Sedangkan bagian pemerintah kabupaten yang belum direalisasikan oleh

Page 43: BAB 3 GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN SERTA ...

RPJMD KABUPATEN KOTABARU TAHUN 2016

pemerintah provinsi akibat pelampauan target penerimaan yang belum

direalisasikan akan ditampung dalam Perubahan APBD;

b. Pencantuman rencana penerimaan hibah berupa uang dalam APBD

didasarkan atas Naskah Perjanjian Hibah (NPH) yang telah direncanakan;

c. Penerimaan hibah yang bersumber dari APBN atau sumbangan pihak

ketiga yang tidak mengikat dan telah diarahkan penggunaannya untuk

dana bergulir, dianggarkan dalam APBD pada akun pendapatan, kelompok

lain-lain pendapatan daerah yang sah, jenis pendapatan hibah sesu

dengan obyek dan rincian obyek berkenaan;

d. Sumbangan yang diterima dari organisasi/lembaga tertentu/perorangan

atau pihak ketiga, yang tidak mempunyai konsekuensi pengeluaran

maupun pengurangan kewajiban pihak ketiga/pemberi pendapatan yang

ditetapkan pemerintah termasuk dana penyesuaian dan dana otonomi

khusus dianggarkan pada lain

hasil pajak dari provinsi yang diterima oleh Kabupaten merupakan lain

lain pendapatan daerah yang sah. sumbangan diatur dalam perat

daerah;

e. Lain-lain pendapatan yang ditetapkan pemerintah termasuk dana

penyesuaian dan dana otonomi khusus dianggarkan pada lain

pendapatan daerah yang sah; Dana bagi hasil pajak dari provinsi yang

diterima oleh Kabupaten

f. Akurasi data potensi Desa dalam rangka peningkatan Alokasi Dana Desa.

RPJMD KABUPATEN KOTABARU TAHUN 2016 – 2021

rintah provinsi akibat pelampauan target penerimaan yang belum

direalisasikan akan ditampung dalam Perubahan APBD;

Pencantuman rencana penerimaan hibah berupa uang dalam APBD

didasarkan atas Naskah Perjanjian Hibah (NPH) yang telah direncanakan;

an hibah yang bersumber dari APBN atau sumbangan pihak

ketiga yang tidak mengikat dan telah diarahkan penggunaannya untuk

dana bergulir, dianggarkan dalam APBD pada akun pendapatan, kelompok

lain pendapatan daerah yang sah, jenis pendapatan hibah sesu

dengan obyek dan rincian obyek berkenaan;

Sumbangan yang diterima dari organisasi/lembaga tertentu/perorangan

atau pihak ketiga, yang tidak mempunyai konsekuensi pengeluaran

maupun pengurangan kewajiban pihak ketiga/pemberi pendapatan yang

emerintah termasuk dana penyesuaian dan dana otonomi

khusus dianggarkan pada lain-lain pendapatan daerah yang sah; Dana bagi

hasil pajak dari provinsi yang diterima oleh Kabupaten merupakan lain

lain pendapatan daerah yang sah. sumbangan diatur dalam perat

lain pendapatan yang ditetapkan pemerintah termasuk dana

penyesuaian dan dana otonomi khusus dianggarkan pada lain

pendapatan daerah yang sah; Dana bagi hasil pajak dari provinsi yang

diterima oleh Kabupaten merupakan lain-lain pendapatan daerah yang sah.

Akurasi data potensi Desa dalam rangka peningkatan Alokasi Dana Desa.

III - 42

rintah provinsi akibat pelampauan target penerimaan yang belum

Pencantuman rencana penerimaan hibah berupa uang dalam APBD

didasarkan atas Naskah Perjanjian Hibah (NPH) yang telah direncanakan;

an hibah yang bersumber dari APBN atau sumbangan pihak

ketiga yang tidak mengikat dan telah diarahkan penggunaannya untuk

dana bergulir, dianggarkan dalam APBD pada akun pendapatan, kelompok

lain pendapatan daerah yang sah, jenis pendapatan hibah sesuai

Sumbangan yang diterima dari organisasi/lembaga tertentu/perorangan

atau pihak ketiga, yang tidak mempunyai konsekuensi pengeluaran

maupun pengurangan kewajiban pihak ketiga/pemberi pendapatan yang

emerintah termasuk dana penyesuaian dan dana otonomi

lain pendapatan daerah yang sah; Dana bagi

hasil pajak dari provinsi yang diterima oleh Kabupaten merupakan lain-

lain pendapatan daerah yang sah. sumbangan diatur dalam peraturan

lain pendapatan yang ditetapkan pemerintah termasuk dana

penyesuaian dan dana otonomi khusus dianggarkan pada lain-lain

pendapatan daerah yang sah; Dana bagi hasil pajak dari provinsi yang

apatan daerah yang sah.

Akurasi data potensi Desa dalam rangka peningkatan Alokasi Dana Desa.

Page 44: BAB 3 GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN SERTA ...

RPJMD KABUPATEN KOTABARU TAHUN 2016

C. Intensifikasi dan Ekstensifikasi Pendapatan Daerah

Upaya yang dilakukan Pemerintah Kabupaten Kotabaru untuk mencapai

target yang ditetapkan dalam hal kegiatan

1) Melakukan revisi dasar hukum penerimaan atau menyesuaikan tarif pajak

& retribusi yang sudah tidak sesuai dengan kondisi saat ini;

2) Intensifikasi pendataan wajib pajak dan retribusi, sosialisasi dan

penagihan;

3) Pemberian penghargaan kepada wajib pajak dan retribusi potensial dan

aktif memenuhi kewajiban pajak dan melaksanakan pembayaran retribusi;

4) Melakukan penelitian identifikasi potensi penerimaan daerah yang belum

digali dan melakukan pertukaran informasi pene

daerah lain yang lebih maju dan pengelolaan pendapatan daerah;

5) Meningkatkan sarana dan prasarana pengelolaan pendapatan daerah

dengan mengusulkan kepada Pemerintah Provinsi melalui pembukaan

unit/kantor cabang pelayanan pajak kendaraan

wilayah perbatasan dengan kabupaten/kota lain dalam rangka

mendekatkan pelayanan kepada masyarakat, sehingga mempermudah

dalam pengurusan perijinan dan mencegah masyarakat mengurus perijinan

di wilayah lain;

6) Meningkatkan sosialisasi un

milik penduduk di wilayah Kabupaten Kotabaru sesuai dengan aturan

wilayah, atau dengan kata lain ”lokalisasi” plat nomor kendaraan sehingga

potensi pendapatan masuk ke Kabupaten Kotabaru;

RPJMD KABUPATEN KOTABARU TAHUN 2016 – 2021

C. Intensifikasi dan Ekstensifikasi Pendapatan Daerah

Upaya yang dilakukan Pemerintah Kabupaten Kotabaru untuk mencapai

target yang ditetapkan dalam hal kegiatan intensifikasi penerimaan antara lain

Melakukan revisi dasar hukum penerimaan atau menyesuaikan tarif pajak

& retribusi yang sudah tidak sesuai dengan kondisi saat ini;

Intensifikasi pendataan wajib pajak dan retribusi, sosialisasi dan

Pemberian penghargaan kepada wajib pajak dan retribusi potensial dan

aktif memenuhi kewajiban pajak dan melaksanakan pembayaran retribusi;

Melakukan penelitian identifikasi potensi penerimaan daerah yang belum

digali dan melakukan pertukaran informasi penerimaan daerah dengan

daerah lain yang lebih maju dan pengelolaan pendapatan daerah;

Meningkatkan sarana dan prasarana pengelolaan pendapatan daerah

dengan mengusulkan kepada Pemerintah Provinsi melalui pembukaan

unit/kantor cabang pelayanan pajak kendaraan bermotor di wilayah

wilayah perbatasan dengan kabupaten/kota lain dalam rangka

mendekatkan pelayanan kepada masyarakat, sehingga mempermudah

dalam pengurusan perijinan dan mencegah masyarakat mengurus perijinan

di wilayah lain;

Meningkatkan sosialisasi untuk mendorong agar plat Nomor kendaraan

milik penduduk di wilayah Kabupaten Kotabaru sesuai dengan aturan

wilayah, atau dengan kata lain ”lokalisasi” plat nomor kendaraan sehingga

potensi pendapatan masuk ke Kabupaten Kotabaru;

III - 43

Upaya yang dilakukan Pemerintah Kabupaten Kotabaru untuk mencapai

intensifikasi penerimaan antara lain:

Melakukan revisi dasar hukum penerimaan atau menyesuaikan tarif pajak

& retribusi yang sudah tidak sesuai dengan kondisi saat ini;

Intensifikasi pendataan wajib pajak dan retribusi, sosialisasi dan

Pemberian penghargaan kepada wajib pajak dan retribusi potensial dan

aktif memenuhi kewajiban pajak dan melaksanakan pembayaran retribusi;

Melakukan penelitian identifikasi potensi penerimaan daerah yang belum

rimaan daerah dengan

daerah lain yang lebih maju dan pengelolaan pendapatan daerah;

Meningkatkan sarana dan prasarana pengelolaan pendapatan daerah

dengan mengusulkan kepada Pemerintah Provinsi melalui pembukaan

bermotor di wilayah-

wilayah perbatasan dengan kabupaten/kota lain dalam rangka

mendekatkan pelayanan kepada masyarakat, sehingga mempermudah

dalam pengurusan perijinan dan mencegah masyarakat mengurus perijinan

tuk mendorong agar plat Nomor kendaraan

milik penduduk di wilayah Kabupaten Kotabaru sesuai dengan aturan

wilayah, atau dengan kata lain ”lokalisasi” plat nomor kendaraan sehingga

Page 45: BAB 3 GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN SERTA ...

RPJMD KABUPATEN KOTABARU TAHUN 2016

7) Mewujudkan pelayanan prima a

8) Menyederhanakan prosedur pengurusan pajak PBB untuk mendorong

masyarakat dalam melunasi PBB;

9) Menggerakkan pemerintah desa untuk menggunakan sebagian alokasi bagi

hasil desa untuk mendata potensi PBB di desa tersebut;

10) Meninjau kembali ketentuan

komponen pendapatan sesuai dengan peraturan daerah yang ada dan

mengkaji ulang peraturan daerah apabila perlu dilakukan perubahan;

11) Meningkatkan pemahaman masyarakat tentang tujuan penarikan pajak dan

retribusi melalui

meningkatkan kesadaran masyarakat dalam membayar pajak;

12) Meningkatkan pengendalian dan pengawasan atas pemungutan PAD

Tanpa mengesampingkan bahwa PAD merupakan tolak ukur keuangan

daerah secara otonom,

secara keseluruhan merupakan sumber penerimaan daerah yang diperlukan untuk

pelaksanaan kegiatan pemerintahan didaerah diluar pembiayaan, optimalisasi

perolehan pendapatan dari Dana Perimbangan, dan Lain

Yang Sah akan terus dilaksanakan pada tahun selanjutnya. Optimalisasi perolehan

Dana Perimbangan dilakukan pada jenis pendapatan Bagi Hasil Pajak dan Bagi

Hasil Bukan Pajak melalui usaha rekonsiliasi data perhitungan bagi hasil dengan

Pemerintah Pusat. Sedangkan pada jenis pendapatan Lain

Yang Sah dilakukan dengan intensifikasi dan pengawasan SP3, pemanfaatan issu

sentral untuk optimalisasi Bantuan Dari Propinsi, dan upaya kerjasama partisipasi

RPJMD KABUPATEN KOTABARU TAHUN 2016 – 2021

Mewujudkan pelayanan prima administrasi;

Menyederhanakan prosedur pengurusan pajak PBB untuk mendorong

masyarakat dalam melunasi PBB;

Menggerakkan pemerintah desa untuk menggunakan sebagian alokasi bagi

hasil desa untuk mendata potensi PBB di desa tersebut;

Meninjau kembali ketentuan tarif dan pengembangan sasaran setiap

komponen pendapatan sesuai dengan peraturan daerah yang ada dan

mengkaji ulang peraturan daerah apabila perlu dilakukan perubahan;

Meningkatkan pemahaman masyarakat tentang tujuan penarikan pajak dan

retribusi melalui sosialisasi dengan penyebaran brosur/pamflet sehingga

meningkatkan kesadaran masyarakat dalam membayar pajak;

Meningkatkan pengendalian dan pengawasan atas pemungutan PAD

Tanpa mengesampingkan bahwa PAD merupakan tolak ukur keuangan

secara otonom, maka dengan sudut pandang bahwa Pendapatan Daerah

secara keseluruhan merupakan sumber penerimaan daerah yang diperlukan untuk

pelaksanaan kegiatan pemerintahan didaerah diluar pembiayaan, optimalisasi

perolehan pendapatan dari Dana Perimbangan, dan Lain-lain Penerimaan Daerah

Yang Sah akan terus dilaksanakan pada tahun selanjutnya. Optimalisasi perolehan

Dana Perimbangan dilakukan pada jenis pendapatan Bagi Hasil Pajak dan Bagi

Hasil Bukan Pajak melalui usaha rekonsiliasi data perhitungan bagi hasil dengan

Pemerintah Pusat. Sedangkan pada jenis pendapatan Lain-lain Pendapatan Daerah

Yang Sah dilakukan dengan intensifikasi dan pengawasan SP3, pemanfaatan issu

sentral untuk optimalisasi Bantuan Dari Propinsi, dan upaya kerjasama partisipasi

III - 44

Menyederhanakan prosedur pengurusan pajak PBB untuk mendorong

Menggerakkan pemerintah desa untuk menggunakan sebagian alokasi bagi

tarif dan pengembangan sasaran setiap

komponen pendapatan sesuai dengan peraturan daerah yang ada dan

mengkaji ulang peraturan daerah apabila perlu dilakukan perubahan;

Meningkatkan pemahaman masyarakat tentang tujuan penarikan pajak dan

sosialisasi dengan penyebaran brosur/pamflet sehingga

meningkatkan kesadaran masyarakat dalam membayar pajak;

Meningkatkan pengendalian dan pengawasan atas pemungutan PAD

Tanpa mengesampingkan bahwa PAD merupakan tolak ukur keuangan

maka dengan sudut pandang bahwa Pendapatan Daerah

secara keseluruhan merupakan sumber penerimaan daerah yang diperlukan untuk

pelaksanaan kegiatan pemerintahan didaerah diluar pembiayaan, optimalisasi

in Penerimaan Daerah

Yang Sah akan terus dilaksanakan pada tahun selanjutnya. Optimalisasi perolehan

Dana Perimbangan dilakukan pada jenis pendapatan Bagi Hasil Pajak dan Bagi

Hasil Bukan Pajak melalui usaha rekonsiliasi data perhitungan bagi hasil dengan

lain Pendapatan Daerah

Yang Sah dilakukan dengan intensifikasi dan pengawasan SP3, pemanfaatan issu

sentral untuk optimalisasi Bantuan Dari Propinsi, dan upaya kerjasama partisipasi

Page 46: BAB 3 GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN SERTA ...

RPJMD KABUPATEN KOTABARU TAHUN 2016

fasilitasi pemungutan pajak provinsi dalam rangka optimalisasi perolehan Bagi

Hasil Pajak Dari Propinsi.

Sedangkan kegiatan

optimalisasi target pendapatan pada APBD

adalah:

1. Melakukan peremajaan da

2. Melaksanakan manajemen kas daerah;

3. Pembinaan manajemen BUMD;

4. Pemenuhan sarana dan prasarana pemungutan PAD terutama pada Unit

Pendapatan yang ada di kecamatan serta pemberian biaya pemungutan

pajak daerah secara lebi

5. Rasionalisasi target sumber

pencapaian yang dapat dipertanggungjawabkan;

6. Pembentukan tim evaluasi dan pembinaan aparat pengelola pendapatan

daerah pada masing

7. Fasilitasi kegiatan pemungutan PBB, pendataan obyek PBB, dan

pembinaan obyek PBB;

8. Intensifikasi penerimaan dana bagi hasil pajak (selain PBB) dan dana bagi

hasil bukan pajak melalui pemenuhan pendataan penyetoran pajak dan

bukan pajak ke Kas Negara sebagai bahan rekonsiliasi bagi hasil dengan

meningkatkan koordinasi dengan perusahaan

kegiatan di Kabupaten Kotabaru;

RPJMD KABUPATEN KOTABARU TAHUN 2016 – 2021

an pajak provinsi dalam rangka optimalisasi perolehan Bagi

Hasil Pajak Dari Propinsi.

Sedangkan kegiatan-kegiatan yang akan dilaksanakan dalam rangka

optimalisasi target pendapatan pada APBD selama tahun anggaran 2016

Melakukan peremajaan data obyek pajak dan retribusi daerah;

Melaksanakan manajemen kas daerah;

Pembinaan manajemen BUMD;

Pemenuhan sarana dan prasarana pemungutan PAD terutama pada Unit

Pendapatan yang ada di kecamatan serta pemberian biaya pemungutan

pajak daerah secara lebih proporsional dan berkeadilan;

Rasionalisasi target sumber-sumber pendapatan dengan kemungkinan

pencapaian yang dapat dipertanggungjawabkan;

Pembentukan tim evaluasi dan pembinaan aparat pengelola pendapatan

daerah pada masing-masing Perangkat Daerah penghasil pendapatan;

Fasilitasi kegiatan pemungutan PBB, pendataan obyek PBB, dan

pembinaan obyek PBB;

Intensifikasi penerimaan dana bagi hasil pajak (selain PBB) dan dana bagi

hasil bukan pajak melalui pemenuhan pendataan penyetoran pajak dan

ke Kas Negara sebagai bahan rekonsiliasi bagi hasil dengan

meningkatkan koordinasi dengan perusahaan-perusahaan yang melakukan

kegiatan di Kabupaten Kotabaru;

III - 45

an pajak provinsi dalam rangka optimalisasi perolehan Bagi

kegiatan yang akan dilaksanakan dalam rangka

selama tahun anggaran 2016-2021

ta obyek pajak dan retribusi daerah;

Pemenuhan sarana dan prasarana pemungutan PAD terutama pada Unit

Pendapatan yang ada di kecamatan serta pemberian biaya pemungutan

sumber pendapatan dengan kemungkinan

Pembentukan tim evaluasi dan pembinaan aparat pengelola pendapatan

nghasil pendapatan;

Fasilitasi kegiatan pemungutan PBB, pendataan obyek PBB, dan

Intensifikasi penerimaan dana bagi hasil pajak (selain PBB) dan dana bagi

hasil bukan pajak melalui pemenuhan pendataan penyetoran pajak dan

ke Kas Negara sebagai bahan rekonsiliasi bagi hasil dengan

perusahaan yang melakukan

Page 47: BAB 3 GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN SERTA ...

RPJMD KABUPATEN KOTABARU TAHUN 2016

9. Melakukan Koordinasi

mengoptimalkan dana bant

Pemerintah Daerah berusaha merealisasikan penerimaan daerah yang

sudah ditargetkan dengan melakukan Intensifikasi dan Ekstensifikasi sumber

sumber pendapatan daerah. Adapun upaya yang sudah ditempuh oleh pemerintah

daerah dalam hal kegiatan intensifikasi penerimaan yaitu

1. Melakukan revisi dasar hukum penerimaan atau menyesuaikan

& retribusi yang sudah tidak sesuai dengan kondisi saat ini;

2. Pendataan wajib pajak dan retribusi, sosialisasi dan penagihan;

3. Sedangkan pada kegiatan ekstensifikasi yaitu melakukan penelitian

identifikasi potensi penerimaan daerah yang belum digali; dan

4. Melakukan pertukaran informasi penerimaan daerah dengan daerah lain

yang lebih maju.

Untuk melaksanakan arah dan kebijakan di

strategi dalam bidang pendapatan lebih ditekankan pada kegiatan sebagai berikut:

1. Melakukan kebijakan pelayanan penerimaan pendapatan dengan

membentuk Unit Pelayanan Terpadu Satu Pintu.

2. Mengoptimalkan kegiatan ekstensifikasi da

serta pendapatan lain

perusahaan yang mempunyai skala ekonomi tinggi di daerah. Optimalisasi

meliputi peningkatan penerimaan pada objek pajak

a. Pajak Mineral Bukan Logam dan Batuan;

b. Pajak Penerangan Jalan Umum;

RPJMD KABUPATEN KOTABARU TAHUN 2016 – 2021

Koordinasi intensif dengan pemerintah yang lebih tinggi untuk

mengoptimalkan dana bantuan dari pemerintah yang lebih tinggi.

Pemerintah Daerah berusaha merealisasikan penerimaan daerah yang

sudah ditargetkan dengan melakukan Intensifikasi dan Ekstensifikasi sumber

sumber pendapatan daerah. Adapun upaya yang sudah ditempuh oleh pemerintah

daerah dalam hal kegiatan intensifikasi penerimaan yaitu:

Melakukan revisi dasar hukum penerimaan atau menyesuaikan

& retribusi yang sudah tidak sesuai dengan kondisi saat ini;

Pendataan wajib pajak dan retribusi, sosialisasi dan penagihan;

Sedangkan pada kegiatan ekstensifikasi yaitu melakukan penelitian

identifikasi potensi penerimaan daerah yang belum digali; dan

Melakukan pertukaran informasi penerimaan daerah dengan daerah lain

yang lebih maju.

Untuk melaksanakan arah dan kebijakan di bidang anggaran pendapatan,

strategi dalam bidang pendapatan lebih ditekankan pada kegiatan sebagai berikut:

Melakukan kebijakan pelayanan penerimaan pendapatan dengan

membentuk Unit Pelayanan Terpadu Satu Pintu.

Mengoptimalkan kegiatan ekstensifikasi dan intensifikasi potensi pajak

serta pendapatan lain-lain yang sah pada subjek pajak perusahaan

perusahaan yang mempunyai skala ekonomi tinggi di daerah. Optimalisasi

meliputi peningkatan penerimaan pada objek pajak:

Pajak Mineral Bukan Logam dan Batuan;

Pajak Penerangan Jalan Umum;

III - 46

intensif dengan pemerintah yang lebih tinggi untuk

uan dari pemerintah yang lebih tinggi.

Pemerintah Daerah berusaha merealisasikan penerimaan daerah yang

sudah ditargetkan dengan melakukan Intensifikasi dan Ekstensifikasi sumber

sumber pendapatan daerah. Adapun upaya yang sudah ditempuh oleh pemerintah

Melakukan revisi dasar hukum penerimaan atau menyesuaikan tarif pajak

& retribusi yang sudah tidak sesuai dengan kondisi saat ini;

Pendataan wajib pajak dan retribusi, sosialisasi dan penagihan;

Sedangkan pada kegiatan ekstensifikasi yaitu melakukan penelitian

identifikasi potensi penerimaan daerah yang belum digali; dan

Melakukan pertukaran informasi penerimaan daerah dengan daerah lain

bidang anggaran pendapatan,

strategi dalam bidang pendapatan lebih ditekankan pada kegiatan sebagai berikut:

Melakukan kebijakan pelayanan penerimaan pendapatan dengan

n intensifikasi potensi pajak

lain yang sah pada subjek pajak perusahaan-

perusahaan yang mempunyai skala ekonomi tinggi di daerah. Optimalisasi

Page 48: BAB 3 GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN SERTA ...

RPJMD KABUPATEN KOTABARU TAHUN 2016

c. Jasa Kepelabuhan; dan

d. Produksi Usaha Perkebunan.

3. Pemenuhan sarana dan prasarana pemungutan PAD terutama pada Unit

Pendapatan yang ada dikecamatan serta pemberian biaya pemungutan

pajak daerah secara lebih proporsional dan be

4. Melakukan peremajaan data (

pendapatan dana bagi hasil pajak dan bagi hasil bukan pajak, serta bagi

hasil dari produksi.

5. Melakukan konsolidasi dan rekonsiliasi dana

Pemerintah Provinsi dan Pe

6. Melakukan penjajagan dana

dikucurkan oleh Pemerintah Provinsi dan Pemerintah Pusat untuk

mendukung pendanaan atas pembangunan dan prasarana struktur dan

infrastruktur yang diperlukan daerah berdasar

7. Peningkatan kerja sama dan koordinasi antar dinas

pendapatan.

8. Peningkatan produk hukum dan perundang

pendapatan.

9. Peningkatan sistem pengawasan pengelolaan pendapatan khususnya dalam

pengelolaan surat

pendapatan daerah.

10. Peningkatan kepercayaan masyarakat terhadap pemerintah daerah.

11. Peningkatan sarana dan prasarana untuk

pendapatan.

12. Pembentukan tim evaluasi dan pembinaan aparat pengelola pendapatan.

RPJMD KABUPATEN KOTABARU TAHUN 2016 – 2021

Jasa Kepelabuhan; dan

Produksi Usaha Perkebunan.

Pemenuhan sarana dan prasarana pemungutan PAD terutama pada Unit

Pendapatan yang ada dikecamatan serta pemberian biaya pemungutan

pajak daerah secara lebih proporsional dan berkeadilan;

Melakukan peremajaan data (updating data) atas sumber

pendapatan dana bagi hasil pajak dan bagi hasil bukan pajak, serta bagi

hasil dari produksi.

Melakukan konsolidasi dan rekonsiliasi dana-dana bagi hasil ke

Pemerintah Provinsi dan Pemerintah Pusat.

Melakukan penjajagan dana-dana block grant dan specific grant

dikucurkan oleh Pemerintah Provinsi dan Pemerintah Pusat untuk

mendukung pendanaan atas pembangunan dan prasarana struktur dan

infrastruktur yang diperlukan daerah berdasarkan skala prioritas.

Peningkatan kerja sama dan koordinasi antar dinas-

Peningkatan produk hukum dan perundang-undangan di bidang

Peningkatan sistem pengawasan pengelolaan pendapatan khususnya dalam

pengelolaan surat-surat berharga yang digunakan dalam pemungutan

pendapatan daerah.

Peningkatan kepercayaan masyarakat terhadap pemerintah daerah.

Peningkatan sarana dan prasarana untuk memperlancar kegiatan di bidang

Pembentukan tim evaluasi dan pembinaan aparat pengelola pendapatan.

III - 47

Pemenuhan sarana dan prasarana pemungutan PAD terutama pada Unit

Pendapatan yang ada dikecamatan serta pemberian biaya pemungutan

) atas sumber-sumber

pendapatan dana bagi hasil pajak dan bagi hasil bukan pajak, serta bagi

dana bagi hasil ke

specific grant yang

dikucurkan oleh Pemerintah Provinsi dan Pemerintah Pusat untuk

mendukung pendanaan atas pembangunan dan prasarana struktur dan

kan skala prioritas.

-dinas penghasil

undangan di bidang

Peningkatan sistem pengawasan pengelolaan pendapatan khususnya dalam

surat berharga yang digunakan dalam pemungutan

Peningkatan kepercayaan masyarakat terhadap pemerintah daerah.

memperlancar kegiatan di bidang

Pembentukan tim evaluasi dan pembinaan aparat pengelola pendapatan.

Page 49: BAB 3 GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN SERTA ...

RPJMD KABUPATEN KOTABARU TAHUN 2016

Berdasarkan analisa kecenderungan, maka pendapatan Ka

tahun 2016 hingga tahun

RPJMD KABUPATEN KOTABARU TAHUN 2016 – 2021

kecenderungan, maka pendapatan Kabupaten Kotabaru

hingga tahun 2021 dapat diprediksikan seperti tabel berikut ini.

III - 48

bupaten Kotabaru untuk

dapat diprediksikan seperti tabel berikut ini.

Page 50: BAB 3 GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN SERTA ...

RPJMD KABUPATEN KOTABARU TAHUN 2016 – 2021

Tabel 3.

URAIAN TARGET 2016

PENDAPATAN PAJAK DAERAH 46.714.876.761

RETRIBUSI DAERAH 7.342.605.410

HASIL PENGELOLAAN KEKAYAAN DAERAH YANG DIPISAHKAN

7.928.638.374

LAIN-LAIN PENDAPATAN ASLI DAERAH YANG SAH

72.604.821.698

DANA PERIMBANGAN 1.463.631.466.800

BAGI HASIL PAJAK/BAGI HASIL BUKAN PAJAK:

545.536.924.000

Bagi Hasil Pajak 69.652.111.000 Bagi Hasil Bukan pajak 475.884.813.000

DANA ALOKASI UMUM 607.886.563.000

DANA ALOKASI KHUSUS (DAK): 189.927.699.800

Dana Alokasi Khusus (DAK) Reguler 10.000.000.000

Dana Alokasi Khusus Fisik Infrastruktur Publik Daerah ( DAK Fisik IPD)

84.251.450.000

Dana Alokasi Khusus (DAK) Non Fisik 95.676.249.800

DANA DESA (DD) 120.280.280.000

LAIN-LAIN PENDAPATAN DAERAH YANG SAH

192.917.014.414

PENDAPATAN HIBAH 13.472

DANA BAGI HASIL PAJAK DARI PROPINSI 179.444.837.864

BANTUAN KEUANGAN DARI PROPINSI ATAU PEMERINTAH DAERAH LAINNYA JUMLAH PENDAPATAN 1.791.139.423.457

Sumber : Dinas Pendapatan Daerah

2021

Tabel 3.10. Prediksi Pendapatan Kabupaten Kotabaru Tahun 2016

TARGET 2016 Proyeksi APBD

2017 Proyeksi APBD

2018 Proyeksi APBD

2019

46.714.876.761 48.162.733.091 50.735.416.572 53.269.884.729

7.342.605.410 7.649.148.322 8.253.513.312 8.874.537.854

7.928.638.374 8.500.000.000 8.925.000.000 9.371.250.000

72.604.821.698 76.061.252.347 76.985.766.724 77.930.971.337

1.463.631.466.800 1.479.669.121.940 1.436.142.023.575 1.522.456.031.457

545.536.924.000 668.875.094.940 572.813.770.200 601.454.458.710

69.652.111.000 69.652.111.000 73.134.716.550 76.791.452.378 475.884.813.000 599.222.983.940 499.679.053.650 524.663.006.333

607.886.563.000 607.886.563.000 623.917.509.375 632.090.828.747

189.927.699.800 82.627.184.000 82.627.184.000 82.627.184.000

10.000.000.000 - - -

84.251.450.000 - - -

95.676.249.800 82.627.184.000 82.627.184.000 82.627.184.000

120.280.280.000 120.280.280.000 156.783.560.000 206.283.560.000

192.917.014.414 194.552.755.000 189.974.981.037 199.415.946.558

472.176.550 15.052.755.000 1.499.981.037 1.517.196.558

179.444.837.864 179.500.000.000 188.475.000.000 197.898.750.000

- - - -

1.791.139.423.457 1.814.595.010.700 1.771.016.701.220 1.871.318.621.934

III - 49

Prediksi Pendapatan Kabupaten Kotabaru Tahun 2016-2021 Proyeksi APBD Proyeksi APBD

2020 Proyeksi APBD

2021

53.269.884.729 56.064.728.313 58.827.731.978

8.874.537.854 9.344.213.925 9.956.474.446

9.371.250.000 9.839.812.500 10.331.803.125

77.930.971.337 78.897.645.343 82.517.527.610

1.522.456.031.457 1.560.809.144.249 1.634.718.242.261

601.454.458.710 631.527.181.646 663.103.540.728

76.791.452.378 80.631.024.996 84.662.576.246 524.663.006.333 550.896.156.649 578.440.964.482

632.090.828.747 640.371.218.603 672.389.779.533

82.627.184.000 82.627.184.000 82.627.184.000

- - -

- - -

82.627.184.000 82.627.184.000 82.627.184.000

206.283.560.000 206.283.560.000 216.597.738.000

199.415.946.558 209.328.382.519 219.794.801.645

558 1.534.695.019 1.611.429.770

197.898.750.000 207.793.687.500 218.183.371.875

- - -

1.871.318.621.934 1.924.283.926.848 2.016.146.581.065

Page 51: BAB 3 GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN SERTA ...

RPJMD KABUPATEN KOTABARU TAHUN 2016

3.3.2.2. Belanja

Pelaksanaan kewenangan pemerintahan secara independen berdasarkan

potensi dan aspirasi masyarakat dengan tetap menjaga keselarasan dengan

perencanaan Pemerintah Pusat merupakan keharusan yang terus dilaksanakan

sebagaimana telah dicanangkan dalam RPJPD, di

kemudian dijabarkan secara lebih lanjut dalam RKPD. Perubahan sistem

penganggaran kepada sistem anggaran kinerja merupakan tantangan baru bagi

setiap Perangkat Daerah

yang diprioritaskan dalam

direncanakan dalam dokumen

pelaksanaan program dan kegiatan yang telah dipilih, konsep pelaporan dan

pertanggungjawaban

efektifitas kegiatan sebagai bahan evaluasi kebijakan tahun

Kebijakan belanja daerah memprioritaskan terlebih dahulu pos belanja

yang wajib dikeluarkan, antara lain belanja pegawai, belanja bunga dan

pembayaran pokok pinjaman, belanja subsidi, belanja bagi hasil, serta belanja

barang dan jasa yang wajib dikeluarkan. Selisih antara perkiraan dana yang

tersedia dengan jumlah

yang dapat dialokasikan untuk pagu i

Perangkat Daerah.

Belanja tidak langsung untuk belanja hibah, belanja sosial dan belanja

bantuan kepada Kabupaten/Pemerintah Desa serta belanja tidak terduga

RPJMD KABUPATEN KOTABARU TAHUN 2016 – 2021

Pelaksanaan kewenangan pemerintahan secara independen berdasarkan

potensi dan aspirasi masyarakat dengan tetap menjaga keselarasan dengan

perencanaan Pemerintah Pusat merupakan keharusan yang terus dilaksanakan

sebagaimana telah dicanangkan dalam RPJPD, dijabarkan dalam RPJMD, dan

kemudian dijabarkan secara lebih lanjut dalam RKPD. Perubahan sistem

penganggaran kepada sistem anggaran kinerja merupakan tantangan baru bagi

aerah agar lebih selektif dalam memilih program dan kegiatan

rioritaskan dalam rangka pencapaian target sasaran yang telah

direncanakan dalam dokumen-dokumen perencanaan daerah. Kemudian dalam

pelaksanaan program dan kegiatan yang telah dipilih, konsep pelaporan dan

keuangan ditekankan dalam rangka penilaian efisiensi dan

efektifitas kegiatan sebagai bahan evaluasi kebijakan tahun-tahun selanjutnya.

Kebijakan belanja daerah memprioritaskan terlebih dahulu pos belanja

yang wajib dikeluarkan, antara lain belanja pegawai, belanja bunga dan

pokok pinjaman, belanja subsidi, belanja bagi hasil, serta belanja

barang dan jasa yang wajib dikeluarkan. Selisih antara perkiraan dana yang

tersedia dengan jumlah belanja yang wajib dikeluarkan merupakan potensi dana

yang dapat dialokasikan untuk pagu indikatif bagi belanja langsung setiap

Belanja tidak langsung untuk belanja hibah, belanja sosial dan belanja

bantuan kepada Kabupaten/Pemerintah Desa serta belanja tidak terduga

III - 50

Pelaksanaan kewenangan pemerintahan secara independen berdasarkan

potensi dan aspirasi masyarakat dengan tetap menjaga keselarasan dengan

perencanaan Pemerintah Pusat merupakan keharusan yang terus dilaksanakan

jabarkan dalam RPJMD, dan

kemudian dijabarkan secara lebih lanjut dalam RKPD. Perubahan sistem

penganggaran kepada sistem anggaran kinerja merupakan tantangan baru bagi

agar lebih selektif dalam memilih program dan kegiatan

rangka pencapaian target sasaran yang telah

dokumen perencanaan daerah. Kemudian dalam

pelaksanaan program dan kegiatan yang telah dipilih, konsep pelaporan dan

a penilaian efisiensi dan

tahun selanjutnya.

Kebijakan belanja daerah memprioritaskan terlebih dahulu pos belanja

yang wajib dikeluarkan, antara lain belanja pegawai, belanja bunga dan

pokok pinjaman, belanja subsidi, belanja bagi hasil, serta belanja

barang dan jasa yang wajib dikeluarkan. Selisih antara perkiraan dana yang

belanja yang wajib dikeluarkan merupakan potensi dana

bagi belanja langsung setiap

Belanja tidak langsung untuk belanja hibah, belanja sosial dan belanja

bantuan kepada Kabupaten/Pemerintah Desa serta belanja tidak terduga

Page 52: BAB 3 GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN SERTA ...

RPJMD KABUPATEN KOTABARU TAHUN 2016

disesuaikan dan diperhitungkan berdasarkan ketersediaan dan

belanja langsung.

Arah pengelolaan belanja daerah difokuskan pada

a. Peranan belanja daerah dapat memberikan

pertumbuhan ekonomi yang pada akhirnya dapat mewujudkan

kesejahteraan masyarakat.

b. Belanja daerah sebagai in

dorongan optimal bagi dunia usaha di berbagai sektor.

c. Belanja daerah diharapkan dapat memberi kontribusi bagi peningkatan

sumber daya manusia sehingga dapat mewujudkan masyarakat yang

cerdas dan madani.

d. Belanja daerah kedepan lebih ditekankan pada upaya menambah daya tarik

investasi dengan cara mendorong dan memberi kemudahan, fasilitas dan

kesempatan pihak investor untuk menanam modal.

e. Belanja daerah diarahkan

dasar bagi masyarakat.

f. Belanja daerah diarahkan

masyarakat melalui

usaha serta memfasilitasi usaha kemitraan antara pengusaha kecil,

menengah dan besar.

Kebijakan umum belanja

memperhatikan prinsip

RPJMD KABUPATEN KOTABARU TAHUN 2016 – 2021

disesuaikan dan diperhitungkan berdasarkan ketersediaan dana dan kebutuhan

Arah pengelolaan belanja daerah difokuskan pada:

Peranan belanja daerah dapat memberikan multiplier effect

pertumbuhan ekonomi yang pada akhirnya dapat mewujudkan

kesejahteraan masyarakat.

Belanja daerah sebagai instrumen fiskal diharapkan dapat memberikan

dorongan optimal bagi dunia usaha di berbagai sektor.

Belanja daerah diharapkan dapat memberi kontribusi bagi peningkatan

sumber daya manusia sehingga dapat mewujudkan masyarakat yang

cerdas dan madani.

daerah kedepan lebih ditekankan pada upaya menambah daya tarik

investasi dengan cara mendorong dan memberi kemudahan, fasilitas dan

kesempatan pihak investor untuk menanam modal.

Belanja daerah diarahkan dalam rangka pemenuhan sarana dan prasarana

gi masyarakat.

Belanja daerah diarahkan untuk penguatan dan pemberdayaan ekonomi

masyarakat melalui bantuan modal usaha, teknologi, dan manajemen

usaha serta memfasilitasi usaha kemitraan antara pengusaha kecil,

menengah dan besar.

Kebijakan umum belanja daerah Kabupaten Kotabaru tahun 201

memperhatikan prinsip-prinsip sebagai berikut:

III - 51

a dan kebutuhan

multiplier effect bagi

pertumbuhan ekonomi yang pada akhirnya dapat mewujudkan

strumen fiskal diharapkan dapat memberikan

Belanja daerah diharapkan dapat memberi kontribusi bagi peningkatan

sumber daya manusia sehingga dapat mewujudkan masyarakat yang

daerah kedepan lebih ditekankan pada upaya menambah daya tarik

investasi dengan cara mendorong dan memberi kemudahan, fasilitas dan

dalam rangka pemenuhan sarana dan prasarana

untuk penguatan dan pemberdayaan ekonomi

bantuan modal usaha, teknologi, dan manajemen

usaha serta memfasilitasi usaha kemitraan antara pengusaha kecil,

daerah Kabupaten Kotabaru tahun 2016-2021

Page 53: BAB 3 GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN SERTA ...

RPJMD KABUPATEN KOTABARU TAHUN 2016

1. Pencapaian rencana pembanguna

2. Anggaran Daerah bertumpu pada kepentingan publik.

3. Anggaran Daerah dikelola dengan hasil yang baik dan bia

better and cost less

4. Anggaran Daerah yang mampu memberikan transparansi dan akuntabilitas

secara rasional untuk keseluruhan siklus anggaran.

5. Anggaran Daerah yang dikelola dengan pendekatan kinerja (performance

oriented) untuk seluruh

6. Anggaran Daerah harus mampu menumbuhkan profesionalisme kerja di

setiap organisasi yang terkait.

7. Anggaran Daerah harus dapat memberikan keleluasaan bagi para

pelaksananya untuk memaksimalkan pengelolaan dananya dengan

memperhatikan prinsip

Kebijakan belanja daerah diatas, didasari oleh bebera

memperkirakan penerimaan pendapatan daerah diharapkan dapat terpenuhi

sehingga dapat memberikan dukungan terhadap pertumbuhan perekonomian

daerah dan mampu memenuhi kebutuhan pelayanan dasar serta penyelenggaraan

pemerintahan Kabupaten Kotabaru.

3.3.2.3. Pembiayaan

Prinsip pengelolaan keuangan daerah adalah mencapai keseimbangan antara

pendapatan dan belanja (

defisit anggaran ditiadakan. Jika pembiayaan diperlukan untuk menutup defisit

RPJMD KABUPATEN KOTABARU TAHUN 2016 – 2021

Pencapaian rencana pembangunan yang tercantum RPJMD 2016

Anggaran Daerah bertumpu pada kepentingan publik.

Anggaran Daerah dikelola dengan hasil yang baik dan biaya rendah (

better and cost less).

Anggaran Daerah yang mampu memberikan transparansi dan akuntabilitas

secara rasional untuk keseluruhan siklus anggaran.

Anggaran Daerah yang dikelola dengan pendekatan kinerja (performance

oriented) untuk seluruh jenis pengeluaran maupun pendapatan.

Anggaran Daerah harus mampu menumbuhkan profesionalisme kerja di

setiap organisasi yang terkait.

Anggaran Daerah harus dapat memberikan keleluasaan bagi para

pelaksananya untuk memaksimalkan pengelolaan dananya dengan

emperhatikan prinsip value for money.

Kebijakan belanja daerah diatas, didasari oleh beberapa asumsi pokok dengan

penerimaan pendapatan daerah diharapkan dapat terpenuhi

sehingga dapat memberikan dukungan terhadap pertumbuhan perekonomian

rah dan mampu memenuhi kebutuhan pelayanan dasar serta penyelenggaraan

pemerintahan Kabupaten Kotabaru.

Pembiayaan

Prinsip pengelolaan keuangan daerah adalah mencapai keseimbangan antara

pendapatan dan belanja (balance budgetting), sehingga semaksimal mungkin

defisit anggaran ditiadakan. Jika pembiayaan diperlukan untuk menutup defisit

III - 52

n yang tercantum RPJMD 2016-2021

ya rendah (work

Anggaran Daerah yang mampu memberikan transparansi dan akuntabilitas

Anggaran Daerah yang dikelola dengan pendekatan kinerja (performance

jenis pengeluaran maupun pendapatan.

Anggaran Daerah harus mampu menumbuhkan profesionalisme kerja di

Anggaran Daerah harus dapat memberikan keleluasaan bagi para

pelaksananya untuk memaksimalkan pengelolaan dananya dengan

pa asumsi pokok dengan

penerimaan pendapatan daerah diharapkan dapat terpenuhi

sehingga dapat memberikan dukungan terhadap pertumbuhan perekonomian

rah dan mampu memenuhi kebutuhan pelayanan dasar serta penyelenggaraan

Prinsip pengelolaan keuangan daerah adalah mencapai keseimbangan antara

), sehingga semaksimal mungkin

defisit anggaran ditiadakan. Jika pembiayaan diperlukan untuk menutup defisit

Page 54: BAB 3 GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN SERTA ...

RPJMD KABUPATEN KOTABARU TAHUN 2016

anggaran berjalan, arah pengelolaan pembiayaan harus berdasarkan prinsip

kemampuan dan kesinambungan fis

menutup defisit anggaran dapat diperoleh dari SILPA ataupun pinjaman daerah

dan dengan sebisa mungkin menghindari penjualan aset daerah yang dipisahkan.

Apabila terjadi pinjaman daerah, maka besaran pinjaman daerah haruslah pada

kemampuan pengembalian pinj

Dalam pengelolaan pembiayaan dan perumusan proyeksi pembiayaan daerah

selama kurun waktu lima tahun ke depan, asumsi dan metode proyeksi yang

digunakan adalah linear dengan asumsi dan metode yang digunakan pada

pendapatan dan belanja daer

Kebijakan Umum Pembiayaan Daerah pada dasarnya merupakan bagian

kebijakan Umum APBD. Karena itu, kebijakan yang disepakati dalam pos

pembiayaan berfungsi sebagai penunjang terhadap pencapaian sasaran dan tujuan

yang diinginkan serta disepakati dal

Pendapatandan Belanja Daerah.

Kebijakan Penerimaan pembiayaan yang akan dilakukan terkait dengan

kebijakan pemanfaatan sisa lebih perhitungan anggaran tahun sebelumnya

(SILPA), hasil penjualan kekayaan daerah yang dipisahkan, pen

daerah, peneriman piutang daerah sesuai dengan kondisi keuangan daerah.

Kebijakan pengeluaran pembiayaan daerah mencakup penyertaan modal

(investasi) daerah yang telah ditetapkan dengan peraturan daerah, pembayaran

pokok hutang yang jatuh

daerah.

RPJMD KABUPATEN KOTABARU TAHUN 2016 – 2021

anggaran berjalan, arah pengelolaan pembiayaan harus berdasarkan prinsip

kemampuan dan kesinambungan fiskal daerah. Sumber-sumber pembiayaan untuk

menutup defisit anggaran dapat diperoleh dari SILPA ataupun pinjaman daerah

dan dengan sebisa mungkin menghindari penjualan aset daerah yang dipisahkan.

Apabila terjadi pinjaman daerah, maka besaran pinjaman daerah haruslah pada

kemampuan pengembalian pinjaman oleh daerah.

Dalam pengelolaan pembiayaan dan perumusan proyeksi pembiayaan daerah

selama kurun waktu lima tahun ke depan, asumsi dan metode proyeksi yang

digunakan adalah linear dengan asumsi dan metode yang digunakan pada

pendapatan dan belanja daerah.

Kebijakan Umum Pembiayaan Daerah pada dasarnya merupakan bagian

kebijakan Umum APBD. Karena itu, kebijakan yang disepakati dalam pos

pembiayaan berfungsi sebagai penunjang terhadap pencapaian sasaran dan tujuan

yang diinginkan serta disepakati dalam Kebijakan Umum Anggaran

Belanja Daerah.

Kebijakan Penerimaan pembiayaan yang akan dilakukan terkait dengan

kebijakan pemanfaatan sisa lebih perhitungan anggaran tahun sebelumnya

(SILPA), hasil penjualan kekayaan daerah yang dipisahkan, penerimaan pinjaman

daerah, peneriman piutang daerah sesuai dengan kondisi keuangan daerah.

Kebijakan pengeluaran pembiayaan daerah mencakup penyertaan modal

(investasi) daerah yang telah ditetapkan dengan peraturan daerah, pembayaran

pokok hutang yang jatuh tempo, pemberian pinjaman daerah kepada pemerintah

III - 53

anggaran berjalan, arah pengelolaan pembiayaan harus berdasarkan prinsip

sumber pembiayaan untuk

menutup defisit anggaran dapat diperoleh dari SILPA ataupun pinjaman daerah

dan dengan sebisa mungkin menghindari penjualan aset daerah yang dipisahkan.

Apabila terjadi pinjaman daerah, maka besaran pinjaman daerah haruslah pada

Dalam pengelolaan pembiayaan dan perumusan proyeksi pembiayaan daerah

selama kurun waktu lima tahun ke depan, asumsi dan metode proyeksi yang

digunakan adalah linear dengan asumsi dan metode yang digunakan pada

Kebijakan Umum Pembiayaan Daerah pada dasarnya merupakan bagian dari

kebijakan Umum APBD. Karena itu, kebijakan yang disepakati dalam pos

pembiayaan berfungsi sebagai penunjang terhadap pencapaian sasaran dan tujuan

am Kebijakan Umum Anggaran

Kebijakan Penerimaan pembiayaan yang akan dilakukan terkait dengan

kebijakan pemanfaatan sisa lebih perhitungan anggaran tahun sebelumnya

erimaan pinjaman

daerah, peneriman piutang daerah sesuai dengan kondisi keuangan daerah.

Kebijakan pengeluaran pembiayaan daerah mencakup penyertaan modal

(investasi) daerah yang telah ditetapkan dengan peraturan daerah, pembayaran

tempo, pemberian pinjaman daerah kepada pemerintah

Page 55: BAB 3 GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN SERTA ...

RPJMD KABUPATEN KOTABARU TAHUN 2016

Sisa Lebih Perhitungan Anggaran Tahun Lalu merupakan selisih lebih antara

realisasi pendapatan dengan belanja daerah yang dalam APBD induk dianggarkan

berdasarkan estimasi dan didefinitifkan dalam

dalam peraturan daerah tentang pertanggungjawaban pelaksanaan APBD tahun

sebelumnya. Sisa lebih perhitungan anggaran tahun lalu mencakup sisa dana

untuk mendanai kegiatan lanjutan, utang pihak ketiga yang belum terselesaikan,

pelampauan target pendapatan daerah, penerimaan dan pengeluaran lainnya yang

belum terselesaikan sampai akhir tahun anggaran.

Pada sisi penerimaan, Pembiayaan Daerah pada pos p

Perhitungan Anggaran Tahun Anggaran Sebelumnya (SILPA)

berdasarkan perkiraan yang rasional. Penerimaan kembali pokok pinjaman dana

bergulir setelah selesai masa perguliran dana, dianggarkan dalam APBD pada

akun pembiayaan kelompok penerimaan pembiayaan daerah, jenis penerimaan

kembali pemberian p

berkenaan.

Penganggaran Sisa Lebih Perhitungan Anggaran Tahun Sebelumnya (SiLPA)

harus didasarkan pada penghitungan yang cermat dan rasional dengan

mempertimbangkan perkiraan realisasi anggaran Tahun An

dalam rangka menghindari kemungkinan adanya pengeluaran yang tidak dapat

didanai akibat tidak tercapainya SiLPA yang direncanakan.

Penerimaan kembali dana bergulir dianggarkan dalam APBD pada akun

pembiayaan, kelompok penerimaan pembiaya

RPJMD KABUPATEN KOTABARU TAHUN 2016 – 2021

Sisa Lebih Perhitungan Anggaran Tahun Lalu merupakan selisih lebih antara

realisasi pendapatan dengan belanja daerah yang dalam APBD induk dianggarkan

berdasarkan estimasi dan didefinitifkan dalam perubahah APBD yang ditetapkan

dalam peraturan daerah tentang pertanggungjawaban pelaksanaan APBD tahun

Sisa lebih perhitungan anggaran tahun lalu mencakup sisa dana

untuk mendanai kegiatan lanjutan, utang pihak ketiga yang belum terselesaikan,

pelampauan target pendapatan daerah, penerimaan dan pengeluaran lainnya yang

belum terselesaikan sampai akhir tahun anggaran.

Pada sisi penerimaan, Pembiayaan Daerah pada pos penganggaran Sisa Lebih

Perhitungan Anggaran Tahun Anggaran Sebelumnya (SILPA)

berdasarkan perkiraan yang rasional. Penerimaan kembali pokok pinjaman dana

bergulir setelah selesai masa perguliran dana, dianggarkan dalam APBD pada

kelompok penerimaan pembiayaan daerah, jenis penerimaan

kembali pemberian pinjaman daerah, sesuai dengan obyek dan rincian obyek

Sisa Lebih Perhitungan Anggaran Tahun Sebelumnya (SiLPA)

harus didasarkan pada penghitungan yang cermat dan rasional dengan

mempertimbangkan perkiraan realisasi anggaran Tahun Anggaran sebelumnya

dalam rangka menghindari kemungkinan adanya pengeluaran yang tidak dapat

didanai akibat tidak tercapainya SiLPA yang direncanakan.

kembali dana bergulir dianggarkan dalam APBD pada akun

pembiayaan, kelompok penerimaan pembiayaan daerah, jenis penerimaan kembali

III - 54

Sisa Lebih Perhitungan Anggaran Tahun Lalu merupakan selisih lebih antara

realisasi pendapatan dengan belanja daerah yang dalam APBD induk dianggarkan

perubahah APBD yang ditetapkan

dalam peraturan daerah tentang pertanggungjawaban pelaksanaan APBD tahun

Sisa lebih perhitungan anggaran tahun lalu mencakup sisa dana

untuk mendanai kegiatan lanjutan, utang pihak ketiga yang belum terselesaikan,

pelampauan target pendapatan daerah, penerimaan dan pengeluaran lainnya yang

enganggaran Sisa Lebih

Perhitungan Anggaran Tahun Anggaran Sebelumnya (SILPA) agar dihitung

berdasarkan perkiraan yang rasional. Penerimaan kembali pokok pinjaman dana

bergulir setelah selesai masa perguliran dana, dianggarkan dalam APBD pada

kelompok penerimaan pembiayaan daerah, jenis penerimaan

injaman daerah, sesuai dengan obyek dan rincian obyek

Sisa Lebih Perhitungan Anggaran Tahun Sebelumnya (SiLPA)

harus didasarkan pada penghitungan yang cermat dan rasional dengan

ggaran sebelumnya

dalam rangka menghindari kemungkinan adanya pengeluaran yang tidak dapat

kembali dana bergulir dianggarkan dalam APBD pada akun

an daerah, jenis penerimaan kembali

Page 56: BAB 3 GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN SERTA ...

RPJMD KABUPATEN KOTABARU TAHUN 2016

investasi pemerintah daerah, obyek dana bergulir dan rincian obyek dana bergulir

dari kelompok masyarakat penerima.

Sedangkan pada sisi pengeluaran pembiayaan, d

masyarakat, pemerintah daerah

non permanen dalam bentuk dana bergulir sebagaimana diatur dalam Pasal 118

ayat (3) Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan

Keuangan Daerah Penganggaran dana bergulir dalam APBD pada akun

pembiayaan, kelompok pengeluaran pembiayaan daerah, jenis pemberian

pinjaman daerah sesuai dengan obyek dan rincian obyek berkenaan.

Penyertaan modal Pemerintah daerah

Badan Usaha Lainnya dapat dianggarkan dalam APBD ap

disertakan dalam tahun anggaran berkenaan telah ditetapkan dalam Peraturan

Daerah tentang Penyertaan Modal.

1. Penyertaan modal pemerintah daerah digunakan untuk menganggarkan

sejumlah dana yang akan diinvestasikan/disertakan untuk mere

kerjasama dengan pihak ketiga (BPD Cabang Kotabaru, PDAM, BPR,

Jamkrida, BUMD Saijaan Mitra Lestari

2. Investasi (penyertaan modal)

merupakan dana yang disisihkan pemerintah daerah dalam rangka

pelayanan/pemberdayaan masyarakat seperti penyertaan untuk modal kerja,

pembentukan dana secara bergulir kepada kelompok masyarakat, pemberian

fasilitas kepada usaha mikro kecil dan menengah.

RPJMD KABUPATEN KOTABARU TAHUN 2016 – 2021

investasi pemerintah daerah, obyek dana bergulir dan rincian obyek dana bergulir

dari kelompok masyarakat penerima.

Sedangkan pada sisi pengeluaran pembiayaan, dalam rangka pemberdayaan

masyarakat, pemerintah daerah dapat menganggarkan investasi jangka panjang

non permanen dalam bentuk dana bergulir sebagaimana diatur dalam Pasal 118

ayat (3) Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan

Keuangan Daerah Penganggaran dana bergulir dalam APBD pada akun

mbiayaan, kelompok pengeluaran pembiayaan daerah, jenis pemberian

sesuai dengan obyek dan rincian obyek berkenaan.

emerintah daerah pada Badan Usaha Milik Daerah dan/atau

Badan Usaha Lainnya dapat dianggarkan dalam APBD apabila jumlah yang akan

disertakan dalam tahun anggaran berkenaan telah ditetapkan dalam Peraturan

Daerah tentang Penyertaan Modal.

Penyertaan modal pemerintah daerah digunakan untuk menganggarkan

sejumlah dana yang akan diinvestasikan/disertakan untuk mere

kerjasama dengan pihak ketiga (BPD Cabang Kotabaru, PDAM, BPR,

BUMD Saijaan Mitra Lestari dll),

(penyertaan modal) daerah sebagaimana dimaksud diatas dapat

merupakan dana yang disisihkan pemerintah daerah dalam rangka

nan/pemberdayaan masyarakat seperti penyertaan untuk modal kerja,

pembentukan dana secara bergulir kepada kelompok masyarakat, pemberian

fasilitas kepada usaha mikro kecil dan menengah.

III - 55

investasi pemerintah daerah, obyek dana bergulir dan rincian obyek dana bergulir

alam rangka pemberdayaan

dapat menganggarkan investasi jangka panjang

non permanen dalam bentuk dana bergulir sebagaimana diatur dalam Pasal 118

ayat (3) Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan

Keuangan Daerah Penganggaran dana bergulir dalam APBD pada akun

mbiayaan, kelompok pengeluaran pembiayaan daerah, jenis pemberian

sesuai dengan obyek dan rincian obyek berkenaan.

pada Badan Usaha Milik Daerah dan/atau

abila jumlah yang akan

disertakan dalam tahun anggaran berkenaan telah ditetapkan dalam Peraturan

Penyertaan modal pemerintah daerah digunakan untuk menganggarkan

sejumlah dana yang akan diinvestasikan/disertakan untuk merealisasikan

kerjasama dengan pihak ketiga (BPD Cabang Kotabaru, PDAM, BPR,

daerah sebagaimana dimaksud diatas dapat

merupakan dana yang disisihkan pemerintah daerah dalam rangka

nan/pemberdayaan masyarakat seperti penyertaan untuk modal kerja,

pembentukan dana secara bergulir kepada kelompok masyarakat, pemberian

Page 57: BAB 3 GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN SERTA ...

RPJMD KABUPATEN KOTABARU TAHUN 2016

3. Agar Pemerintah

melakukan penambahan penyertaan modal pada Badan Usaha Milik Daerah

(BUMD) untuk memperkuat struktur permodalan sehingga BUMD dapat

berkompetisi tumbuh dan berkembang Khusus untuk BUMD sektor

Perbankan, guna memenuhi

dipersyaratkan oleh Bank lndonesia.

4. Pemberian pinjaman digunakan untuk menganggarkan pinjaman yang

diberikan kepada petani berupa dana talangan (DPM

gabah/beras untuk stabilitas harga d

daerah lainnya.

5. Dalam hal masih terdapat program dan kegiatan yang dibutuhkan, serta target

atau sasaran yang belum terpenuhi, Pemerintah Daerah agar menghindari

terjadinya dana yang menganggur (

Pembiayaan Tahun berjalan dalam APBD.

6. Sisa lebih pembiayaan anggaran tahun berjalan digunakan untuk

menganggarkan sisa lebih antara pembiayaan netto dengan surplus/defisit

APBD. Pembiayaan netto merupakan selisih antara penerimaan pembiaya

dengan pengeluaran pembiayaan yang harus dapat menutup defisit anggaran

yang direncanakan.

7. Jumlah sisa lebih pembiayaan anggaran tahun berjalan yang dianggarkan

pada APBD Induk bersifat estimasi, berhubung jumlah sisa lebih perhitungan

anggaran tahun la

masih bersifat estimasi.

RPJMD KABUPATEN KOTABARU TAHUN 2016 – 2021

Pemerintah Kabupaten dapat menambah modal yang disetor dan/atau

melakukan penambahan penyertaan modal pada Badan Usaha Milik Daerah

(BUMD) untuk memperkuat struktur permodalan sehingga BUMD dapat

berkompetisi tumbuh dan berkembang Khusus untuk BUMD sektor

guna memenuhi Capital Adequacy Ratio (CAR) sebagaimana

dipersyaratkan oleh Bank lndonesia.

pinjaman digunakan untuk menganggarkan pinjaman yang

diberikan kepada petani berupa dana talangan (DPM-LUEP) pembelian

gabah/beras untuk stabilitas harga dari pemerintah pusat dan atau pemerintah

Dalam hal masih terdapat program dan kegiatan yang dibutuhkan, serta target

atau sasaran yang belum terpenuhi, Pemerintah Daerah agar menghindari

terjadinya dana yang menganggur (ldle Money), dalam bentuk Sisa Lebih

Pembiayaan Tahun berjalan dalam APBD.

Sisa lebih pembiayaan anggaran tahun berjalan digunakan untuk

menganggarkan sisa lebih antara pembiayaan netto dengan surplus/defisit

APBD. Pembiayaan netto merupakan selisih antara penerimaan pembiaya

dengan pengeluaran pembiayaan yang harus dapat menutup defisit anggaran

yang direncanakan.

Jumlah sisa lebih pembiayaan anggaran tahun berjalan yang dianggarkan

pada APBD Induk bersifat estimasi, berhubung jumlah sisa lebih perhitungan

anggaran tahun lalu (SilPA) yang dicantumkan dalam APBD Induk juga

masih bersifat estimasi.

III - 56

Kabupaten dapat menambah modal yang disetor dan/atau

melakukan penambahan penyertaan modal pada Badan Usaha Milik Daerah

(BUMD) untuk memperkuat struktur permodalan sehingga BUMD dapat

berkompetisi tumbuh dan berkembang Khusus untuk BUMD sektor

(CAR) sebagaimana

pinjaman digunakan untuk menganggarkan pinjaman yang

LUEP) pembelian

ari pemerintah pusat dan atau pemerintah

Dalam hal masih terdapat program dan kegiatan yang dibutuhkan, serta target

atau sasaran yang belum terpenuhi, Pemerintah Daerah agar menghindari

entuk Sisa Lebih

Sisa lebih pembiayaan anggaran tahun berjalan digunakan untuk

menganggarkan sisa lebih antara pembiayaan netto dengan surplus/defisit

APBD. Pembiayaan netto merupakan selisih antara penerimaan pembiayaan

dengan pengeluaran pembiayaan yang harus dapat menutup defisit anggaran

Jumlah sisa lebih pembiayaan anggaran tahun berjalan yang dianggarkan

pada APBD Induk bersifat estimasi, berhubung jumlah sisa lebih perhitungan

lu (SilPA) yang dicantumkan dalam APBD Induk juga

Page 58: BAB 3 GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN SERTA ...

RPJMD KABUPATEN KOTABARU TAHUN 2016

8. Dalam perubahan APBD sisa lebih pembiayaan anggaran tahun berjalan

tersebut dianggarkan sepenuhnya untuk mendanai program dan kegiatan

penyelenggaraan pemerintahan daerah sehingga m

Dalam sistem pengelolaan penganggaran daerah, pembiayaan digunakan

untuk menutupi selisih kurang antara pendapatan dan belanja, menampung selisih

lebih antara pendapatan dan belanja, dan menampung penerimaan yang perlu

dibayar kembali dan ata

tersebut, khususnya berkenaan dengan pengeluaran daerah pada pembiayaan,

beberapa item pengeluaran seperti penyertaan modal kepada perusahaan

perusahaan daerah dan pembentukan dana cadangan, harus terl

dengan studi komprehensif terhadap keputusan penanaman modal dan

pencadangan pendanaan yang kemudian ditetapkan melalui peraturan daerah

3.3.2.4. Kapasitas Kemampuan Keuangan Daerah

Untuk kurun waktu 5 tahun mendatang, kapasitas kemampuan keuangan

daerah Kabupaten Kotabaru diharapkan semakin meningkat. Hal ini didasarkan

pada asumsi bahwa laju pertumbuhan pendapatan daerah meningkat dan terjadi

peningkatan efektivitas penggunaan belan

kurun waktu dari tahun 2011 sampai dengan 2015 daya serap anggaran, pada

belanja langsung rata rata hanya mampu menyerap kurang lebih 80% anggaran.

Berdasarkan data tersebut di atas SILPA akan terjadi dan diskenariokan

sebesar rata rata kurang lebih data 5 tahun yang lalu

pada akhir tahun terealisasikan di atas

diprioritaskan pada dana cadangan, penyertaan modal, penambahan program dan

RPJMD KABUPATEN KOTABARU TAHUN 2016 – 2021

Dalam perubahan APBD sisa lebih pembiayaan anggaran tahun berjalan

tersebut dianggarkan sepenuhnya untuk mendanai program dan kegiatan

penyelenggaraan pemerintahan daerah sehingga menjadi nihil.

Dalam sistem pengelolaan penganggaran daerah, pembiayaan digunakan

untuk menutupi selisih kurang antara pendapatan dan belanja, menampung selisih

lebih antara pendapatan dan belanja, dan menampung penerimaan yang perlu

dibayar kembali dan atau pengeluaran yang akan diterima kembali.

tersebut, khususnya berkenaan dengan pengeluaran daerah pada pembiayaan,

beberapa item pengeluaran seperti penyertaan modal kepada perusahaan

perusahaan daerah dan pembentukan dana cadangan, harus terl

dengan studi komprehensif terhadap keputusan penanaman modal dan

pencadangan pendanaan yang kemudian ditetapkan melalui peraturan daerah

Kapasitas Kemampuan Keuangan Daerah

Untuk kurun waktu 5 tahun mendatang, kapasitas kemampuan keuangan

daerah Kabupaten Kotabaru diharapkan semakin meningkat. Hal ini didasarkan

pada asumsi bahwa laju pertumbuhan pendapatan daerah meningkat dan terjadi

peningkatan efektivitas penggunaan belanja daerah. Berdasarkan data dalam

kurun waktu dari tahun 2011 sampai dengan 2015 daya serap anggaran, pada

belanja langsung rata rata hanya mampu menyerap kurang lebih 80% anggaran.

Berdasarkan data tersebut di atas SILPA akan terjadi dan diskenariokan

besar rata rata kurang lebih data 5 tahun yang lalu. Akan tetapi, apabila SILPA

pada akhir tahun terealisasikan di atas melebihi, selisih tersebut akan

diprioritaskan pada dana cadangan, penyertaan modal, penambahan program dan

III - 57

Dalam perubahan APBD sisa lebih pembiayaan anggaran tahun berjalan

tersebut dianggarkan sepenuhnya untuk mendanai program dan kegiatan

enjadi nihil.

Dalam sistem pengelolaan penganggaran daerah, pembiayaan digunakan

untuk menutupi selisih kurang antara pendapatan dan belanja, menampung selisih

lebih antara pendapatan dan belanja, dan menampung penerimaan yang perlu

u pengeluaran yang akan diterima kembali. Untuk maksud

tersebut, khususnya berkenaan dengan pengeluaran daerah pada pembiayaan,

beberapa item pengeluaran seperti penyertaan modal kepada perusahaan-

perusahaan daerah dan pembentukan dana cadangan, harus terlebih dahului

dengan studi komprehensif terhadap keputusan penanaman modal dan

pencadangan pendanaan yang kemudian ditetapkan melalui peraturan daerah.

Untuk kurun waktu 5 tahun mendatang, kapasitas kemampuan keuangan

daerah Kabupaten Kotabaru diharapkan semakin meningkat. Hal ini didasarkan

pada asumsi bahwa laju pertumbuhan pendapatan daerah meningkat dan terjadi

ja daerah. Berdasarkan data dalam

kurun waktu dari tahun 2011 sampai dengan 2015 daya serap anggaran, pada

belanja langsung rata rata hanya mampu menyerap kurang lebih 80% anggaran.

Berdasarkan data tersebut di atas SILPA akan terjadi dan diskenariokan

. Akan tetapi, apabila SILPA

, selisih tersebut akan

diprioritaskan pada dana cadangan, penyertaan modal, penambahan program dan

Page 59: BAB 3 GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN SERTA ...

RPJMD KABUPATEN KOTABARU TAHUN 2016

kegiatan prioritas yang dibu

yang telah dianggarkan, serta belanja peningkatan jaminan sosial. Perkiraan

kapasitas kemampuan daerah dapat disajikan secara indikatif, yaitu tidak kaku dan

dan disesuaikan dengan kondisi dan informasi terba

penganggaran setiap tahunnya selengkapnya secara indikatif tersaji dalam tabel

berikut ini.

Tabel 3.11

untuk Mendanai Pembangunan Daerah

No Uraian

1. Pendapatan

2. Pencairan dana cadangan

3. Sisa Lebih Riil Perhitungan Anggaran

Total Penerimaan

Dikurangi :

4 Belanja dan Pengeluaran Pembiayaan Yang Wajib dan Mengikat serta Prioritas Utama

Kapasitas Riil Kemampuan Keuangan

Sumber : Dinas Pendapatan (data diolah)

RPJMD KABUPATEN KOTABARU TAHUN 2016 – 2021

kegiatan prioritas yang dibutuhkan, penambahan volume program dan kegiatan

yang telah dianggarkan, serta belanja peningkatan jaminan sosial. Perkiraan

kapasitas kemampuan daerah dapat disajikan secara indikatif, yaitu tidak kaku dan

dan disesuaikan dengan kondisi dan informasi terbaru pada saat perencanaan dan

penganggaran setiap tahunnya selengkapnya secara indikatif tersaji dalam tabel

11. Kapasitas Riil Kemampuan Keuangan Daerah

untuk Mendanai Pembangunan Daerah

Kabupaten Kotabaru

Proyeksi (Dalam Milyar Rupiah)

2016 2017 2018 2019

1.791,13 1.814,59 1.771,01 1.871,31

Pencairan dana cadangan

Perhitungan Anggaran 388,21 350,00 300,00 250,00

2.179,34 2.164,59 2.071,01 2.121,31

Belanja dan Pengeluaran Pembiayaan Yang Wajib dan Mengikat serta

775,99 809,26 844,12 880,62

Kemampuan Keuangan 1.403,35 1.355,33 1.226,89 1.240,69

Sumber : Dinas Pendapatan (data diolah)

III - 58

tuhkan, penambahan volume program dan kegiatan

yang telah dianggarkan, serta belanja peningkatan jaminan sosial. Perkiraan

kapasitas kemampuan daerah dapat disajikan secara indikatif, yaitu tidak kaku dan

ru pada saat perencanaan dan

penganggaran setiap tahunnya selengkapnya secara indikatif tersaji dalam tabel

Kapasitas Riil Kemampuan Keuangan Daerah

Milyar Rupiah)

2020 2021

1.924,28 2.016,14

200,00 200,00

2.124,28 2.216,14

918,86 958,91

1.205,42 1.257,23