BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN 3.1 …thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2010-1-00470-MNSI-Bab...
Transcript of BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN 3.1 …thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2010-1-00470-MNSI-Bab...
80
BAB 3
ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN
3.1 Gambaran Umum Perusahaan
3.1.1 Sejarah Perusahaan
PT.Deltatama Mitrasejahtera merupakan suatu perusahaan retail yang bergerak
dalam bidang fashion, yang saat ini memiliki 8 cabang di beberapa tempat di Indonesia.
Pertama kali Department Store didirikan di suatu kawasan yang sedang
berkembang di Makassar tepatnya di Fashion Park, Pannakukang Mas pada 3 July 1998,
dengan nama Delta Maxi.
Profil pertama dari Department Store ini terkesan tidak rapi dan kurang tertata
dalam menjual produk yang ditawarkan, selain itu target dan market yang dituju juga
kurang jelas. Namun seiring dengan waktu, pimpinan perusahaan terus melakukan
pembenahan di segala bidang baik SDM maupun operasional sehingga dapat
menentukan target dan market yang lebih jelas dan terarah. Akhirnya beberapa tahun
kemudian Department Store ini mengalami kemajuan dan mulai melakukan ekspansi
pada tahun 2000 di Mataram Mall, Lombok. Pada tahun 2003, dibuka cabang ke tiga dan
ke empat Delta Maxi secara bersamaan di Mall Cikokol, Tangerang dan di DC Mall,
Batam. Untuk cabang baru ini nama Delta Maxi tidak dipakai lagi, diganti dengan nama
Grand Store. Pada tahun 2005 cabang ke lima dibuka di Mall PTC, Palembang. Pada
tahun 2006 dan 2007 cabang ke enam dan ke tujuh dibuka di Mall Artha Gading, Jakarta
Utara dan di Mall D’best Fatmawati, Jakarta Selatan. Pembukaan cabang terakhir pada
tahun 2009 di Plaza Kalibata, Jakarta Selatan. Jumlah karyawan Department store yang
bekerja saat ini berdasarkan data karyawan bulan Agustus 2009 di seluruh cabang dan
81
kantor pusat kurang lebih 463 orang. Dimana sebanyak 70 orang berada di kantor pusat
dan sebanyak 393 orang berada di cabang-cabang.
Grand Store adalah sebuah department store yang menjual barang-barang
keperluan dari anak-anak sampai orang dewasa, baik pria maupun wanita. Produk yang
dijual mulai dari pakaian, aksesoris seperti sepatu, perhiasan, serta pernak-pernik.
Produk yang dijual dapat diklasifikasikan menjadi 2, yaitu produk impor dan lokal,
dimana produk lokal diklasifikasikan lagi menjadi produk konsinyasi dan produk beli
putus. 90% produk impor dikirim secara langsung dari China, sisanya merupakan impor
dari Thailand dan Malaysia. Selain menjual aneka macam barang Fashion, department
store ini juga menjual produk lain seperti house hold, mainan, dan elektronik yang juga
sebagian besar merupakan produk impor dari negara China, namun produk-produk ini
bukan merupakan fokus utama dari Grand Store department store tetapi hanya sebagai
sampingan sebab fokus utama dari department store ini tetap pakaian yang dikhususkan
untuk segala usia, mulai dari anak-anak hingga orang dewasa yang berusia antara 5
sampai 45 tahun dari kalangan bawah sampai menengah ke atas.
3.1.2 Target Market
Target market dari Diamond Department Store dapat diklasifikasikan menjadi 2
yaitu :
1. Primary ( Sasaran Primer )
• Dilihat dari segi demografis :
- Remaja pria dan wanita dewasa muda
- Berusia antara 15-35 tahun
- Tinggal di daerah perkotaan, terutama Jakarta dan sekitarnya
82
- Pendidikan minimal SMP atau sejenis
- Pelajar, mahasiswa, eksekutif muda, ibu rumah tangga
- Berasal dari kalangan menengah (B,C)
• Dilihat dari segi psikografis:
- Enerjik, aktif dan dinamis serta gaul
- Trendy dan cenderung mengikuti apa yang baru atau sedang "nge-trend"
- Up-to-date dan inovatif
2. Secondary ( Sasaran Sekunder )
• Dilihat dari segi demografis :
- Anak-anak yang berusia 1-12 tahun
- Pria dan wanita yang berusia 35-50 tahun
- Kalangan menengah ke bawah dan menengah ke atas (semua segmen)
- Tidak harus mempunyai pendidikan minimal lulusan SMU
- Wilayah di luar kota atau tepi kota (suburb)
• Dilihat dari segi psikografis:
- Percaya diri
- Tidak mudah terpengaruh "trend"
- Praktis dan ekonomis
83
3.1.3 Struktur Organisasi
Struktur organisasi dari PT. Deltatama Mira Sejahtera dibagi menjadi 2 bagian
yaitu:
• Pusat
Gambar 3.1
Struktur Organisasi Kantor Pusat
Direktur Utama
Direktur HRD Direktur Finansial Direktur Operasional
Manager HRD Man. Akuntansi
Man.Ke uangan
Man.Marketing
Man.Operasional
Man.Pembelian
Man.IT
Staff Staff
Staff
Staff
Staff
Staff
Staff
84
• Cabang
Gambar 3.2
Struktur Organisasi Kantor Cabang
3.1.4 Tugas dan Tanggung Jawab Tabel 3.1 Daftar Tugas dan Tanggung Jawab Kantor Pusat
Direktur Utama
1. Mengatur Perusahaan 2. Mengarahkan perusahaan agar sejalan dengan strategi yang
diterapkan 3. Meninjau dan mengevaluasi berbagai fungsi yang ada dalam
perusahaan 4. Menerima Laporan dari para Direktur Divisi dan membuat
keputusan
Direktur HRD :
1. Menerima dan menyetujui laporan pengadaan karyawan yang diajukan oleh divisi yang memerlukan.
2. Menghitung tingkat turn over karyawan. 3. Menerima Laporan dari Manager HRD.
Manager HRD:
1. Rekrutmen karyawan dan melakukan mutasi antar Departemen serta melakukan PHK, atas permintaan dari masing-masing Departemen/ Divisi.
85
2. Membuat dan menyusun dan mempersiapkan Sistem dan Prosedur Penerimaan Karyawan.
3. Membuat Perjanjian Kerja (Karyawan Kontrak Untuk Waktu Tertentu/KKWT, Karyawan Masa Percobaan, Karyawan Tetap) dengan Perusahaan.
4. Pekerjaan Administrasi yang harus dipersiapkan sbb: • Menyediakan form permintaan karyawan dari masing-
masing Departemen. • Membuat formulir pengangkatan karyawan dan
mengisinya (CV, Check List data pribadi karyawan) • Menyimpan file data semua karyawan (masuk/keluar,
berhenti) • Membuat dan meminta setiap karyawan yang datang
terlambat, keluar pada jam kantor atau tugas dinas di luar kantor dengan mengisi form.
• Membuat, mengisi dan menyimpan daftar (absensi, alfa, ijin, sakit, cuti) karyawan serta up date absensi di mesin absensi.
• Memberikan form isian perintah kerja lembur (over time) dan memberikan persetujuan untuk diproses pembayaran di bagian finance.
• Membuat info memo intern, keputusan Direksi, dari pusat ke cabang.
• Mengirim/ menerima dan memfile surat-surat, info-memo, faksimili dari atau ke Cabang yang berkaitan dengan karyawan.
• Membuat tata tertib kerja karyawan. • Menyediakan form penerimaan karyawan dari masing-
masing departemen. • Membuat dan memberikan sanksi, teguran secara lisan
atau tertulis dengan Surat Peringatan (SP) kepada karyawan yang tidak disiplin.
• Membuat referensi karyawan yang ingin mengajukan pinjaman, pembuatan kartu kredit kepada Bank dan memberikan penjelasan, keterangan serta menjawab pertanyaan-pertanyaan dari pegawai Bank Pemberi Fasilitas.
• Membuat Surat Referensi Kerja bagi karyawan yang resign atau di PHK.
5. Menetapkan berapa upah kerja lembur karyawan yang harus di bayar perusahaan jika over time pada hari kerja biasa, hari raya/ libur Nasional dll sesuai UU.
6. Membuat dan memberikan sanksi, teguran baik secara lisan atau dengan Surat Peringatan (SP) kepada karyawan yang tidak disiplin kerja dan melanggar tata tertib serta menerima dan menampung keluh kesah karyawan.
86
7. Mewakili dan membantu serta melaporkan data karyawan ke JAMSOSTEK.
8. Mewakili dan membantu karyawan serta melaporkan data keanggotaan karyawan dalam program ASKES dengan pihak asuransi
9. Membuat Peraturan Perusahaan (PP) atau Kesepakatan Kerja Bersama (KKB) yang menampung semua aspirasi karyawan dan perusahaan.
10. Mendaftarkan PP atau KKB ke DEPNAKER Pusat serta melaporkan ke Kantor DEPNAKER setempat, serta pelaporan karyawan ke instansi tersebut setiap tahun sekali dengan mengisi formulir laporan jumlah karyawan 1 tahun sekali yang dibagikan Depnaker serta memberikan keterangan dan penjelasan kepada setiap pejabat Depnaker yang biasa datang/sidak ke Kantor, biasanya setiap 6 bulan sekali.
11. Memantau perkembangan Sistem Pengupahan yaitu Upah Minimum Propinsi (UMP) karyawan dimana setiap cabang perusahaan berada, karena setiap propinsi berbeda-beda setiap tahun cenderung naik.
12. Menjalin kerjasama dengan semua karyawan dari level paling bawah sampai dengan Top Management.
13. Sebagai mediator antara Pengusaha dan Karyawan atas perbedaan kepentingan yang sering muncul.
14. Memahami dan mengerti Undang-Undang Tenaga Kerja beserta peraturan-peraturan lain yang terkait berikut perubahannya.
15. Melakukan penilaian terhadap karyawan.
Direktur Finansial :
1. Menerima laporan dari para manajer keuangan dan manager akuntansi.
2. Mempertanggung jawabkan hasil laporan kepada Direktur Utama.
3. Membuat keputusan strategis bidang Financial.
Manajer Akuntansi :
1. Membuat jurnal akuntansi atas semua transaksi perusahaan setiap bulannya.
2. Membuat Laporan Pajak 3. Membuat laporan kegiatan harian perusahaan 4. Berkoordinasi dengan manager Finance didalam
menghasilkan laporan keuangan.
87
Manager Keuangan :
1. Membuat laporan keuangan perusahaan 2. Membuat laporan penjualan yang diterima dari setiap cabang. 3. Membuat laporan-laporan budget bulanan / mingguan,
laporan laba-rugi bulanan setiap cabang, laporan piutang.
Direktur Operasional :
1. Membawahi bidang Marketing, Operasional, IT, dan Pembelian.
2. Menerima laporan dari masing-masing manajer. 3. Membuat keputusan strategis 4. Mempertanggung jawabkan laporan-laporan yang diberikan
manajer kepada Direktur Utama
Manajer Marketing :
1. Mendesain tata letak tiap barang di toko agar menarik 2. Menyelenggarakan acara atau event untuk menarik
pengunjung 3. Mencari tempat untuk pembukaan cabang baru 4. Merancang program-program promosi yang sesuai dengan
tujuan perusahaan. 5. Melakukan analisa pasar sebagai dasar merancang program-
program promosi perusahaan 6. Melakukan promosi berupa iklan, spanduk, brosur, dan lain-
lain 7. Membuat jadwal pelaksanaan program promosi 8. Memantau pelaksanaan program-program promosi sesuai
dengan jadwal 9. Melakukan evaluasi efektifitas program promosi tiap periode 10. Membuat calender event bulanan untuk toko maupun
perusahaan secara umum
Manajer Operasional :
1. Melakukan kegiatan administrasi perusahaan seperti pencatatan Delivery Order (DO), retur barang, pembuatan SKU dan lain-lain
2. Menyediakan dan memastikan kualitas barang-barang yang akan dikirim ke toko
3. Menjatah barang dagangan dan memerinci penyortiran barang dagangan dalam beberapa kategori
4. Menerima dan memeriksa barang yang dikirim oleh supplier
Manajer Pembelian :
1. Melakukan pembelian untuk barang-barang yang akan dijual 2. Menentukan harga yang sesuai dengan margin yang didapat 3. Memeriksa stok barang yang ada baik di pusat dan di toko 4. Melakukan survei terhadap pesaing 5. Menjaga hubungan baik dan melakukan negosiasi dengan
suplier 6. Mengikuti perkembangan barang yang sedang tren
88
Manajer IT :
1. Membuat sistem operasional menjadi lebih efektif dan efisien 2. Menjaga agar sistem yang digunakan berjalan lancar 3. Melakukan checking secara berkala baik terhadap software
dan hardware di pusat dan cabang 4. Melakukan penerapan teknologi baru yang lebih memperkuat
alur bisnis ke depannya.
Job Specification :
1. Untuk masing-masing divisi pada level staff , manajer dan direktur minimal
pendidikan S1.
2. Dapat menggunakan Microsoft Office.
3. Memiliki pengalaman sesuai dengan bidang masing-masing.
Tabel 3.2 Daftar Tugas dan Tanggung Jawab Kantor Cabang
Manajer toko
1. Melaksanakan program-program yang sudah ditetapkan oleh pusat
2. Menjaga displin dan menerapkan peraturan yang telah ditetapkan oleh perusahaan
3. Melakukan koordinasi dan pembagian tugas 4. Memberikan saran baik berupa program-program atau barang
baru yang diinginkan customer 5. Menampung dan menindak lanjuti keluhan customer 6. Menjaga agar kegiatan operasional dapat berjalan dengan
lancer 7. Melakukan penilaian terhadap karyawan.
Asisten manajer toko
8. Membantu manajer untuk mengatasi permasalahan yang ada di dalam took
9. Mengawasi kinerja para supervisor dalam kegiatan operasional
10. Mengganti fungsi kerja manajer toko jika manajer berhalangan hadir atau off
Supervisor
11. Mengawasi dan mengatur para SPG/SPB dalam mengatur barang-barang
12. Melakukan pemantauan terhadap kebersihan toko 13. Bertanggung jawab terhadap stok, kualitas dan kebersihan
barang yang dijual 14. Memberikan penilaian atas kinerja SPG/SPB yang bertugas
89
Kepala kasir 15. Melatih dan membimbing para kasir dalam penggunaan mesin
POS (Point Of Sales) 16. Menyediakan uang untuk modal kasir 17. Menghitung jumlah uang yang diterima setelah tutup kasir
Administrasi
18. Melakukan penginputan Delivery Order, Purchase Order dan Master barang
19. Menerima dan memeriksa barang yang dikirim oleh pusat 20. Melakukan pencatatan barang yang akan dikirim ke pusat atau
cabang lain 21. Memeriksa harga yang tercantum di barang sesuai dengan
harga yang ada di sistem komputer
Keuangan 22. Melakukan pencatatan terhadap keuangan took 23. Menyimpan dan menyediakan kas kecil 24. Melakukan penyetoran uang kepada perusahaan lewat bank
SPG/SPB
25. Bertanggung jawab terhadap kebersihan area yang dijaga 26. Bertanggung jawab secara langsung terhadap barang-barang
di area yang ditugaskan kepada mereka 27. Melayani dan menjawab berbagai pertanyaan dari customer
secara ramah 28. Mencatat stok yang ada di area tempat mereka ditugaskan 29. Menjaga penampilan agar tetap bersih dan rapi
Kasir 30. Membantu melayani customer dalam melakukan transaksi
Job Specification :
1. Untuk masing-masing divisi pada level Manager Toko, As. Manager, Supervisor,
Kepala Kasir, Administrasi, Keuangan minimal pendidikan S1.
2. Untuk level SPG/SPB, Kasir minimal pendidikan SMU.
3. Dapat menggunakan Microsoft Office.
4. Memiliki pengalaman sesuai dengan bidang masing-masing.
3.2 Manajemen Sumber Daya Manusia yang sedang berjalan pada PT.Deltatama
Mitrasejahtera
Berikut ini Manajemen Karir yang diterapkan pada PT.Deltatama Mitrasejahtera,
berdasarkan ruang lingkup penelitian :
90
3.2.1 Prosedur Penilaian Prestasi Karyawan
Proses penilaian prestasi karyawan dilakukan sekali dalam setahun,
dimana manager tiap divisi yang akan menilai staff nya masing-masing. Berikut
ini penjelasan dari prosedur penilaian prestasi karyawan :
a. Setiap November-Desember, Manajer HRD pusat melakukan persiapan
untuk melakukan penilaian prestasi karyawan.
b. Selanjutnya selama waktu yang ditentukan manager HRD menilai prestasi
karyawan. Setelah itu form yang telah dinilai akan disetujui oleh Manager
Departemen, Manajer Toko dan dikirimkan kembali ke Manager HRD.
c. Manager HRD akan mengolah data prestasi karyawan cabang dan pusat dan
membuat laporan kinerja untuk masing-masing kepala departemen mengenai
prestasi karyawan. Dan akan dibuat catatan administrasi personalia. Dan
Manager HRD membuat laporan untuk Direktur HRD.
3.2.2 Prosedur kompensasi karyawan
Kompensasi yang diberikan kepada karyawan berdasarkan jabatan
masing-masing karyawan. Managr HRD akan memberikan resume penilaian
kepada manager finance, manager finance akan membuat laporan kepada
direktur apabila disetujui maka karyawan akan menerima kenaikan gaji.
3.2.3 Prosedur Promosi, Mutasi dan Demosi
1. Promosi
a. Perusahaan memberikan kesempatan kepada pekerja untuk dipromosikan ke
91
jabatan yang lebih tinggi guna mengisi lowongan jabatan yang ada, dengan
mempertimbangkan : kemampuan dan prestasi kerja, masa kerja dan masa
menjabat pada jabatan sekarang, pengalaman kerja, diketahui dan disetujui
oleh Manajemen.
b. Bilamana seorang pekerja akan dipromosikan untuk suatu jabatan tertentu,
maka diperlukan satu masa tertentu untuk penilaian atas kemampuan pada
jabatan baru tersebut untuk itu kepada pekerja tersebut diberikan pengangkatan
sementara (acting), yang dikeluarkan dan ditandatangani oleh pihak yang
berwenang.
c. Pengangkatan sementara berlaku maksimum untuk jangka waktu selama
enam bulan.
d. Setelah melalui pengangkatan sementara tersebut dengan hasil yang baik,
maka perusahaan memberikan surat keputusan, yang dikeluarkan dan
ditandatangani oleh pejabat yang berwenang.
e. Promosi jabatan berpengaruh terhadap gaji karyawan.
2. Mutasi
a. Demi kelancaran kegiatan perusahaan serta pendayagunaan tenaga kerja,
perusahaan dapat dan berhak menempatkan dan mutasikan pekerja untuk suatu
jabatan atau pekerjaan keseluruh divisi yang ada di PT. Deltatama
Mitrasejahtera. M utasi dapat dilakukan dengan alasan-alasan :
1. Bertambahnya pekerjaan di suatu tempat dengan memperhatikan
ketrampilan dan kemampuan pekerja dan mempertimbangkan kariernya
di dalam perusahaan. M emberikan pekerjaan kepada pekerja yang
92
mempunyai potensi untuk maju, agar dapat mengembangkan kariernya.
2. Pekerja yang karena kesehatannya menurut nasehat dokter tidak
memungkinkan ia bekerja dalam jabatan/pekerjaan yang didudukinya.
3. Karena kebutuhan operasional ditempat lain.
b. Pelaksanaan mutasi terlebih dahulu wajib disampaikan dengan pekerja
yang bersangkutan selambat-lambatnya 2 minggu sebelum tanggal
pelaksanaan, kecuali dalam keadaan mendesak sesuai dengan kebutuhan
operasional.
c. Setiap mutasi ditetapkan dengan surat keputusan yang ditandatangani oleh
pejabat yang berwenang.
3. Demosi
a. Perusahaan dapat melakukan demosi kepada pekerja dengan
mempertimbangkan : kemampuan dan prestasi kerja, loyalitas, etos kerja,
kejujuran, disiplin dan diketahui dan disetujui oleh M anajemen.
b. Demosi berpengaruh terhadap gaji karyawan
3.2.4 Prosedur Pemutusan Hubungan Kerja (PHK)
Jenis PHK yang terjadi di PT Deltatama Mitrasejahtera dibagi menjadi 3 yaitu
PHK dengan alasan mendesak ( terminated ), pengunduran diri pekerja ( resigned ),
berakhirnya masa kontrak. Pengunduran diri pekerja disebabkan karena karyawan
mengundurkan diri atas kemauannya sendiri. PHK dengan alasan mendesak terjadi
karena kinerja karyawan tidak sesuai dengan yang diharapkan dan adanya pelanggaran
yang dilakukan oleh karyawan terhadap peraturan-peraturan perusahaan. Karyawan yang
93
telah mendapat surat peringatan sebanyak tiga kali maka perusahaan akan melakukan
proses PHK.
Gambaran Sistem Penilaian dan kompensasi yang Berjalan pada
PT.Deltatama Mitrasejahtera
Gambar 3.3 Sistem Penilaian dan kompensasi yang sedang berjalan pada PT.Deltatama Mitrasejahtera
94
Permasalah dan Alternatif Pemecahan
Berdasarkan pada informasi diatas dan hasil wawancara, diperoleh beberapa
masalah yang dihadapi pada sistem yang berjalan di PT.Deltatam Mitrasejahtera, antara
lain :
1. Tidak adanya pengembangan karier pada perusahaan. Penyebabnya karena tidak
adanya sistem pengembangan karier pada PT.Deltatama Mitrasejahtera.
2. Sulitnya memantau kinerja karyawan yang bekerja pada perusahaan. Penyebabnya
karena karyawan yang bekerja di perusahaan tidak sedikit sehingga manajer
departemen harus mencari data kinerja karyawan yang bersangkutan dan itu
memerlukan waktu. Dan sistem penilaian kinerja yang kurang tepat pada perusahaan
sehingga penilaian kinerja hampir tidak pernah dilaksanakan. Tidak adanya penilaian
kinerja menyebabkan tidak adanya manajemen karir yang jelas dalam perusahaan.
3. Tidak adanya kompensasi yang tepat yang diberikan kepada karyawan untuk
memotivasi karyawan.
Untuk mengatasi masalah yang ada pada sistem yang berjalan pada saat ini,
maka diusulkan adanya :
1. Sistem informasi yang dapat mendata mengenai pengembangan karir karyawan,
sehingga karyawan dapat melaksanakan pengembangan karir yang sesuai dengan
bidangnya.
2. Sistem informasi yang dapat menyajikan infromasi yang objektif serta menyeluruh
mengenai kinerja karyawan sesuai dengan preferensi yang diinginkan secara
lengkap, cepat dan akurat.
95
3. Sistem informasi yang dapat menyajikan informasi yang objektif untuk pemberian
kompensasi yang lebih tepat, sehingga karyawan dapat lebih termotivasi untuk
bekerja lebih baik lagi.
3.5 Sistem yang diusulkan
3.5.1 Prosedur Penilaian Kinerja Karyawan yang diusulkan
Proses penilaian prestasi karyawan dilakukan 2 (dua) kali dalam setahun pada
bulan Mei-Juni dan November-Desember, dimana manager tiap divisi yang akan menilai
staff nya masing-masing. Berikut ini penjelasan dari prosedur penilaian prestasi
karyawan :
a. Setiap Mei-Juni dan November-Desember, Manajer HRD pusat
memberitahukan kepada seluruh Manajer Departemen untuk melakukan
persiapan penilaian prestasi karyawan.
b. Selanjutnya selama waktu yang ditentukan manager departemen menilai
prestasi karyawan. Hasil penilaian kemudian akan diberikan catatan yang
berhubungan dengan hal-hal yang perlu dikembangkan ataupun mengenai
pelatihan/pengembangan dari karyawan yang dinilai. Setelah itu Manager
HRD akan mengecek kembali hasil penilaian karyawan dan memberikan
catatan pada hasil penilaian kinerja karyawan yang sesuai untuk
pengembangan, hasil penilaian yang baru ini kemudian di berikan pada
masing-masing departemen atau toko yang bersangkutan untuk kemudian
diperiksa dan disetujui oleh manajer departemen / toko maupun oleh
karyawan yang bersangkutan.
96
c. Manager HRD akan mengolah data prestasi karyawan cabang dan pusat
dan membuat laporan kinerja untuk masing-masing kepala departemen
mengenai prestasi karyawan. Dan akan dibuat catatan administrasi
personalia. Dan Manager HRD membuat laporan untuk Direktur HRD.
3.5.2 Prosedur Pengembangan karyawan yang diusulkan
Pengembangan karyawan dilakukan perusahaan atas inisiatif dari kepala masing-
masing departemen, penilaian kinerja menjadi salah satu tolak ukur dalam membantu
kepala departemen dalam memutuskan apakah pengembangan perlu dilakukan dan
kepada siapa saja pengembangan dapat diberikan. Berikut ini penjelasan dari prosedur
pengembangan karyawan :
a. Setelah mengikuti proses evaluasi prestasi karyawan, apabila dibutuhkan karyawan
akan diikutsertakan program pengembangan, dimana karyawan akan di
promosikan ke jabatan yang kosong , pindah departemen sesuai dengan
pengetahuan yang dimiliki , atau mendapat tambahan gaji dan tunjangan.
b. Setelah mengikuti program pengembangan, karyawan akan kembali bekerja di
perusahaan dengan jabatan yang sama, kemudian dinilai kembali oleh atasan
karyawan sesuai dengan departemennya.
c. Dimana dalam proses penilaian pengembangan Atasan akan mengisi form evaluasi
pengembangan dalam bentuk pertanyaan-pertanyaan essay.
d. Setelah penilaian selesai, hasil penilaian kemudian akan diberikan catatan apabila
karyawan berhak untuk di promosikan. Setelah itu form evaluasi pengembangan
akan disetujui oleh Atasan yang menilai dan karyawan yang dinilai.
97
e. Hasil penilaian karyawan selanjutnya akan diinformasikan kepada karyawan
sebagai sarana informasi tingkat prestasi yang diperoleh dan saran timbal balik
terhadap perbaikan yang harus dilakukan dan yang telah dilakukan.
f. Hasil pengembangan yang telah disetujui kemudian dikirim ke manager HRD.
Manager HRD akan mengolah data prestasi dan membuat laporan kinerja untuk
masing-masing kepala departemen mengenai prestasi karyawan. Dan akan dibuat
catatan administrasi personalia untuk promosi dan perhitungan tingkat kenaikan
gaji sesuai penilaian tiap karyawan.
3.5.3 Prosedur Kompensasi dan Tunajangan yang diusulkan
Kompensasi yang diberikan kepada karyawan berdasarkan jabatan masing-
masing karyawan. Manajer HRD akan mengubah kompensasi dan tunjangan bagi
karyawan yang telah dipromosikan atau memang perlu untuk diberikan kompensasi dan
tunjangan yang baru. Kemudian Manajer HRD akan membuat laporan kenaikan gaji dan
tunjangan kepada Manager Finance.
3.6 Audit Kepuasan Kerja Karyawan
Seberapa tingkat kepuasan karyawan, penulis mengumpulkan data dengan
menggunakan kuisioner dari karyawan yang berhubungan dengan : manajemen karir,
penilaian kinerja, pengembangan karyawan dan kompensasi yang diterima karyawan.
Berdasarkan informasi dan data tersebut, penulis dapat melakukan analisis mengenai
tingkat kepuasan karyawan.
98
Penyebab ketidakpuasan kerja karyawan :
Manajemen karier 56,6%
Pengembangan3,8%
Penilaian 17%
Kompensasi 22,6%
Gambar 3.4 Penyebab ketidakpuasan kerja karyawan
Jumlah karyawan yang merasa puas dan tidak puas :
Gambar 3.5 jumlah karyawan yang puas dan tidak puas
99
Hasil dari survei dengan menggunakan kuisioner maka didapatkan hasil bahwa
50% karyawan tidak puas dengan Manajemen Karir perusahaan, 20% tidak puas dengan
Kompensasi yang diterima, 15% tidak puas dengan Penilaian Kinerja, 3,3% tidak puas
dengan pengembangan. Kuisioner yang disebarkan sebanyak 60 kuisioner kepada 60
karyawan secara acak (simple random), dan yang terkumpulkan kembali sebanyak 59
kuisioner, 1 kuisioner tidak terkumpulkan.
Perusahaan saat ini tidak memiliki manajemen karir yang jelas untuk seluruh
karyawannya, dikarenakan tidak adanya sistem penilaian kinerja yang berjalan dengan
baik, tidak adanya pengembangan yang diberikan kepada karyawan yang membutuhkan
untuk menambah pengetahuan yang dimiliki. Karena tidak adanya sistem manajemen
karir yang baik, maka kompensasi yang diterima karyawan tidak sesuai dengan hasil
kerja karyawan. Karyawan merasa dalam perusahaan tidak memiliki struktur oganisasi
yang jelas sehingga sulit untuk mendapatkan jenjang karir yang baik, penilaian kinerja
yang tidak nyata membuat karyawan merasa kurang adil apabila ada karyawan yang
naik jabatan. Hal ini dibenarkan oleh Manager HRD dalam wawancara yang dilakukan
oleh penulis. Karena kurang efektifnya sistem penilaian kinerja maka sering terjadi
penilaian karyawan hanya dengan melihat dari sudut pandang sepihak. Misalnya
karyawan yang akan dipromosikan langsung ditunjuk oleh direktur departemen
dikarenakan dilihat dari cara kerja karyawan tersebut bukan dari hasil penilaian yang
telah dilakukan. Inilah yang menjadi kendala pengembangan karier karyawan, banyak
karyawan yang kecewa tetapi karena tidak adanya sistem yang baik maka kejadian ini
akan terus berlangsung. Perusahaan ini harus melakukan perbaikan dalam hal struktur
organisasi, sehingga dapat mempermudah jenjang karir untuk seluruh karyawan
perusahaan.
100
3.7 Metode Penilaian
3.7.1 Metode BARS
Penilaian dalam suatu perusahaan adalah bagaimana mengevaluasi prestasi
karyawan yang sekarang dan yang lalu untuk dibandingkan dengan standar prestasi yang
telah ditetapkan. Metode penilaian yang akan digunakan adalah Metode BARS
(Behaviorally Anchored Rating Scale), Skala peringkat dikaitkan dengan tingkah laku.
Tahap ini bertujuan untuk menemukan criteria-kriteria penilaian yang nantinya akan
disertakan dalam form penilaian prestasi karyawan usulan. Proses penyusunan ini akan
dilakukan dengan menggunakan langkah-langah dari metode BARS (Behaviorally
Anchored Rating Scale). Instrumen-instrumen BARS dapat dilihat pada lampiran 1:
a. Instrumen BARS untuk Level Manager HRD, Instrumen atau indikator yang
ditetapkan oleh manajemen perusahaan untuk menilai prestasi kinerja Manager
HRD.
b. Instrumen BARS untuk Level Manager Akuntansi, Instrumen atau indikator
yang ditetapkan oleh manajemen perusahaan untuk menilai prestasi kinerja
Manager Akuntasi.
c. Instrumen BARS untuk Level Manager Keuangan, Instrumen atau indikator
yang ditetapkan oleh manajemen perusahaan untuk menilai prestasi kinerja
Manager Keuangan.
d. Instrumen BARS untuk Level Manager Marketing, Instrumen atau indikator
yang ditetapkan oleh manajemen perusahaan untuk menilai prestasi kinerja
Manager Marketing.
101
e. Instrumen BARS untuk Level Manager Operasional, Instrumen atau indikator
yang ditetapkan oleh manajemen perusahaan untuk menilai prestasi kinerja
Manager Operasional.
f. Instrumen BARS untuk Level Manager Pembelian, Instrumen atau indikator
yang ditetapkan oleh manajemen perusahaan untuk menilai prestasi kinerja
Manager Pembelian.
g. Instrumen BARS untuk Level Manager IT, Instrumen atau indikator yang
ditetapkan oleh manajemen perusahaan untuk menilai prestasi kinerja Manager
IT.
h. Instrumen BARS untuk Level Staff, Instrumen atau indikator yang ditetapkan
oleh manajemen perusahaan untuk menilai prestasi kinerja Staff.
i. Instrumen BARS untuk Level Manager Toko, Instrumen atau indikator yang
ditetapkan oleh manajemen perusahaan untuk menilai prestasi kinerja Manager
Toko.
j. Instrumen BARS untuk Level Asisten Manager Toko, Instrumen atau indikator
yang ditetapkan oleh manajemen perusahaan untuk menilai prestasi kinerja
Asisten Manager Toko.
k. Instrumen BARS untuk Level Supervisor Toko, Instrumen atau indikator yang
ditetapkan oleh manajemen perusahaan untuk menilai prestasi kinerja
Supervisor Toko.
l. Instrumen BARS untuk Level Kepala kasir, Instrumen atau indikator yang
ditetapkan oleh manajemen perusahaan untuk menilai prestasi kinerja Kepala
Kasir.
102
m. Instrumen BARS untuk Level Administrasi, Instrumen atau indikator yang
ditetapkan oleh manajemen perusahaan untuk menilai prestasi kinerja bagian
Administrasi.
n. Instrumen BARS untuk Level Keuangan, Instrumen atau indikator yang
ditetapkan oleh manajemen perusahaan untuk menilai prestasi kinerja bagian
Keuangan.
o. Instrumen BARS untuk Level SPG/SPB, Instrumen atau indikator yang
ditetapkan oleh manajemen perusahaan untuk menilai prestasi kinerja
SPG/SPB.
p. Instrumen BARS untuk Level Kasir, Instrumen atau indikator yang ditetapkan
oleh manajemen perusahaan untuk menilai prestasi kinerja Kasir.
3.7.2 Penentuan nilai untuk tiap Indikator penilaian
Proses transformasi indikator ke dalam bentuk nominal atau angka dinamakan
sebagai proses penilaian. Dalam proses penilaian ini, penulis memberi nilai 5 sebagai
nilai tertinggi untuk setiap indikator dan nilai 1 sebagai nilai terendah dari setiap
indikator dalam metode BARS.
Tabel 3.3 Penilaian Indikator Level Manager HRD
No Indikator Nilai 1 Kualitas Kerja 5 2 Kuantitas Kerja 5 3 Disiplin kerja 5 4 Pengetahuan (Keterampilan Kerja) 5 5 Kerjasama 5 6 Kreatifitas 5 7 Inisiatif 5 8 Kemampuan memecahkan persoalan 5 9 Pengambilan Keputusan 5
103
No Indikator Nilai 10 Kepemiminan 5 11 Kepribadian 5 12 Tanggung jawab 5 13 Mediator 5
Total 65
Tabel 3.4 Penilaian Indikator Level Manager Akuntansi dan Manager Keuangan
No Indikator Nilai 1 Kualitas Kerja 5 2 Kuantitas Kerja 5 3 Disiplin kerja 5 4 Pengetahuan (Keterampilan Kerja) 5 5 Kerjasama 5 6 Kreatifitas 5 7 Inisiatif 5 8 Kemampuan memecahkan persoalan 5 9 Pengambilan Keputusan 5 10 Kepemiminan 5 11 Kepribadian 5 12 Tanggung jawab 5
Total 60
Tabel 3.5 Penilaian Indikator Level Manager Marketing
No Indikator Nilai 1 Kualitas Kerja 5 2 Kuantitas Kerja 5 3 Disiplin kerja 5 4 Pengetahuan (Keterampilan Kerja) 5 5 Kerjasama 5 6 Kreatifitas 5 7 Inisiatif 5 8 Kemampuan memecahkan persoalan 5 9 Pengambilan Keputusan 5 10 Kepemiminan 5 11 Kepribadian 5 12 Tanggung jawab 5 13 Marketing 5
Total 65
104
Tabel 3.6 Penilaian Indikator Level Manager Operasional
No Indikator Nilai 1 Kualitas Kerja 5 2 Kuantitas Kerja 5 3 Disiplin kerja 5 4 Pengetahuan (Keterampilan Kerja) 5 5 Kerjasama 5 6 Kreatifitas 5 7 Inisiatif 5 8 Kemampuan memecahkan persoalan 5 9 Pengambilan Keputusan 5 10 Kepemiminan 5 11 Kepribadian 5 12 Tanggung jawab 5
Total 60
Tabel 3.7 Penilaian Indikator Level Manager Pembelian
No Indikator Nilai 1 Kualitas Kerja 5 2 Kuantitas Kerja 5 3 Disiplin kerja 5 4 Pengetahuan (Keterampilan Kerja) 5 5 Kerjasama 5 6 Kreatifitas 5 7 Inisiatif 5 8 Kemampuan memecahkan persoalan 5 9 Pengambilan Keputusan 5 10 Kepemiminan 5 11 Kepribadian 5 12 Tanggung jawab 5 13 Survei Pesaing 5
Total 65
Tabel 3.8 Penilaian Indikator Level Manager IT
No Indikator Nilai 1 Kualitas Kerja 5 2 Kuantitas Kerja 5 3 Disiplin kerja 5 4 Pengetahuan (Keterampilan Kerja) 5 5 Kerjasama 5
105
No Indikator Nilai 6 Kreatifitas 5 7 Inisiatif 5 8 Kemampuan memecahkan persoalan 5 9 Pengambilan Keputusan 5 10 Kepemiminan 5 11 Kepribadian 5 12 Tanggung jawab 5
Total 60
Tabel 3.9 Penilaian Indikator Level Manager Toko
No Indikator Nilai 1 Penampilan 5 2 Kedisiplinan 5 3 Sikap Kerja 5 4 Kesadaran terhadap asset perusahaan dan biaya 5 5 Pengetahuan (Keterampilan Kerja) 5 6 Kualitas hasil kerja 5 7 Pelayana terhadap pelanggan/rekan kerja 5 8 Pengambilan Keputusan 5 9 Kemampuan Manajerial 5
Total 45
Tabel 3.10 Penilaian Indikator Level As.Manager Toko
No Indikator Nilai 1 Penampilan 5 2 Kedisiplinan 5 3 Sikap Kerja 5 4 Kesadaran terhadap asset perusahaan dan biaya 5 5 Pengetahuan (Keterampilan Kerja) 5 6 Kualitas hasil kerja 5 7 Pelayana terhadap pelanggan/rekan kerja 5 8 Pengambilan Keputusan 5 9 Kemampuan Manajerial 5 10 Kemampuan mengganti fungsi krja manajer 5
Total 50
106
Tabel 3.11 Penilaian Indikator Level Supervisor
No Indikator Nilai 1 Penampilan 5 2 Kedisiplinan 5 3 Sikap Kerja 5 4 Kesadaran terhadap asset perusahaan dan biaya 5 5 Pengetahuan (Keterampilan Kerja) 5 6 Kualitas hasil kerja 5 7 Pelayana terhadap pelanggan/rekan kerja 5 8 Tanggung jawab 5
Total 40
Tabel 3.12 Penilaian Indikator Level Kepala Kasir
No Indikator Nilai 1 Penampilan 5 2 Kedisiplinan 5 3 Sikap Kerja 5 4 Kesadaran terhadap asset perusahaan dan biaya 5 5 Pengetahuan (Keterampilan Kerja) 5 6 Kualitas hasil kerja 5 7 Pelayana terhadap pelanggan/rekan kerja 5 8 Tanggung jawab 5
Total 40
Tabel 3.13 Penilaian Indikator Level Administrasi
No Indikator Nilai 1 Penampilan 5 2 Kedisiplinan 5 3 Sikap Kerja 5 4 Kesadaran terhadap asset perusahaan dan biaya 5 5 Pengetahuan (Keterampilan Kerja) 5 6 Kualitas hasil kerja 5 7 Pelayana terhadap pelanggan/rekan kerja 5 8 Tanggung jawab 5
Total 40
107
Tabel 3.14 Penilaian Indikator Level Keuangan
No Indikator Nilai 1 Penampilan 5 2 Kedisiplinan 5 3 Sikap Kerja 5 4 Kesadaran terhadap asset perusahaan dan biaya 5 5 Pengetahuan (Keterampilan Kerja) 5 6 Kualitas hasil kerja 5 7 Pelayana terhadap pelanggan/rekan kerja 5
Total 35
Tabel 3.15 Penilaian Indikator Level SPG/SPB
No Indikator Nilai 1 Penampilan 5 2 Kedisiplinan 5 3 Sikap Kerja 5 4 Kesadaran terhadap asset perusahaan dan biaya 5 5 Pengetahuan (Keterampilan Kerja) 5 6 Kualitas hasil kerja 5 7 Pelayana terhadap pelanggan/rekan kerja 5 8 Tanggung jawab 5
Total 40
Tabel 3.16 Penilaian Indikator Level Kasir
No Indikator Nilai 1 Penampilan 5 2 Kedisiplinan 5 3 Sikap Kerja 5 4 Kesadaran terhadap asset perusahaan dan biaya 5 5 Pengetahuan (Keterampilan Kerja) 5 6 Kualitas hasil kerja 5 7 Pelayana terhadap pelanggan/rekan kerja 5 8 Tanggung jawab 5
Total 40
Tabel 3.17 Penilaian Indikator Level Staff
No Indikator Nilai 1 Kualitas Kerja 5
108
No Indikator Nilai 2 Kuantitas Kerja 5 3 Disiplin kerja 5 4 Pengetahuan (Keterampilan Kerja) 5 5 Kerjasama 5 6 Kreatifitas 5 7 Inisiatif 5 8 Kemampuan memecahkan persoalan 5 9 Pengambilan Keputusan 5 10 Kepribadian 5
Total 60
3.7.3 Penilai
Pihak yang berhak untuk memberikan penilaian adalah pihak yang memiliki
jabatan minimal seorang manajer dari tiap departemen. Karena jabatan manajer adalah
jabatan atasan pertama kali yang ada setelah pembagian tenaga kerja atau staff. Manajer
yang akan menilai seluruh staff nya sesuai dengan departemennya, karena manajer yang
dapat menilai aktivitas kerja karyawannya secara langsung di lapangan. Dan pihak yang
berhak untuk memberikan penilaian di bagian cabang adalah Manager Toko, Asisten
Manager Toko, Supervisor, Kepala Kasir, Staff Adminstrasi dan Keuangan.
3.7.4 Implikasi hasil penilaian prestasi karyawan
Implikasi hasil penilaian prestasi karyawan untuk Instrumen BARS yang
memiliki 13 indikator penilaian :
Tabel 3.18 Total Bobot dan Rank Evaluasi Penilaian Kinerja 13 indikator
Total Bobot Rank 56 ≤ x ≤ 65 A 46 ≤ x < 55 B 36 ≤ x < 45 C 26 ≤ x < 35 D 13 ≤ x < 25 E
109
Implikasi hasil penilaian prestasi karyawan untuk Instrumen BARS yang
memiliki 12 indikator penilaian :
Tabel 3.19 Total Bobot dan Rank Evaluasi Penilaian Kinerja 12 indikator
Total Bobot Rank 51 ≤ x ≤ 60 A 41 ≤ x < 50 B 31 ≤ x < 40 C 21 ≤ x < 30 D 12 ≤ x < 20 E
Implikasi hasil penilaian prestasi karyawan untuk Instrumen BARS yang
memiliki 10 indikator penilaian :
Tabel 3.20 Total Bobot dan Rank Evaluasi Penilaian Kinerja 10 indikator
Total Bobot Rank 41 ≤ x ≤ 50 A 31 ≤ x < 40 B 21 ≤ x < 30 C 11 ≤ x < 20 D
≤ 11 E
Implikasi hasil penilaian prestasi karyawan untuk Instrumen BARS yang
memiliki 9 indikator penilaian :
Tabel 3.21 Total Bobot dan Rank Evaluasi Penilaian Kinerja 9 indikator
Total Bobot Rank 39 ≤ x ≤ 45 A 32 ≤ x < 38 B 25 ≤ x < 21 C 18 ≤ x < 24 D 9 ≤ x < 17 E
110
Implikasi hasil penilaian prestasi karyawan untuk Instrumen BARS yang
memiliki 8 indikator penilaian :
Tabel 3.22 Total Bobot dan Rank Evaluasi Penilaian Kinerja 8 indikator
Total Bobot Rank 36 ≤ x ≤ 40 A 31 ≤ x < 35 B 26 ≤ x < 30 C 21 ≤ x < 25 D 8 ≤ x < 20 E
Implikasi hasil penilaian prestasi karyawan untuk Instrumen BARS yang
memiliki 7 indikator penilaian :
Tabel 3.23 Total Bobot dan Rank Evaluasi Penilaian Kinerja 7 indikator
Total Bobot Rank 31 ≤ x ≤ 35 A 26 ≤ x < 30 B 21 ≤ x < 25 C 16 ≤ x < 20 D 7 ≤ x < 15 E
3.7.5 Penilaian kinerja dan evaluasi pengembangan yang tidak mencapai target
Untuk karyawan yang telah mengikuti penilaian kinerja tetapi selama 4 periode
secara berturut-turut tidak mendapat hasil yang memuaskan maka karyawan tersebut
dapat di demosi atau diberhentikan apabila karyawan selalu mendapat nilai yang sangat
tidak memuaskan atau mendapat Rank D dan E. Karyawan dapat mengikuti pelatihan-
pelatihan untuk membantu meningkatkan hasil penilaian kinerja sesuai dengan
kebutuhan karyawan. Apabila karyawan yang telah mengikuti pelatihan tetapi belum
juga memberikan hasil yang memuaskan pada saat penilaian kinerja , maka karyawan
111
tersebut dianggap tidak dapat mengerjakan tugas dan tanggung jawabnya dengan baik
dan karyawan dapat didemosikan atau diberhentikan atas persetujuan perusahaan.
Karyawan dapat mengikuti pengembangan apabila nilai dari penilaian kinerja
mendapat nilai A secara berturut-turut atau B secara berturut-turut. Karyawan yang
mengikuti pengembangan akan dievaluasi kembali untuk mengetahui hasil dari
pengembangan yang diikuti. Evaluasi pengembangan yang terbaik dapat dipromosikan
apabila ada jabatan yang kosong dengan mendapat kenaikan kompensasi. Karyawan
yang telah mengikuti pengembangan tetapi mendapat nilai yang kurang memuaskan
pada tahap evaluasi pengembangan maka karyawan tersebut harus mengulang dari awal
yaitu mulai dari tahap penilaian kinerja.
3.8 Metode evaluasi pengembangan
Pengembangan adalah proses peningkatan kemampuan kerja individu yang
dicapai dalam rangka mencapai karir yang diinginkan.
Pertanyaan-pertanyaan yang akan ditanyakan dalam suatu form evaluasi pengembangan
adalah :
Reaction :
1. Bagaimana tanggapan/ reaksi karyawan terhadap topik yang dibahas selama
program pengembangan secara keseluruhan?
2. Bagaimana tanggapan/ reaksi karyawan terhadap trainer yang telah membantu
dan mempresentasikan program pengembangan?
3. Bagaimana tanggapan/ reaksi karyawan pada saat mengikuti proses
pengembangan karir?
112
Learning :
4. Apakah setelah mengikuti program pengembangan , kebutuhan karyawan akan
pengetahuan yang kurang telah terpenuhi dan pengetahuan karyawan dapat
bertambah?
5. Bagaimana inisiatif dan keterampilan karyawan dalam memecahkan suatu
masalah yang dihadapi setelah mengikuti prses pengembangan karir?
Result :
6. Bagaimana kuantitas kerja seorang karyawan setelah mengikuti program
pengembangan karir?
7. Bagaimana kualitas kerja seorang karyawan setelah mengikuti program
pengembangan karir?
Behavior :
8. Bagaimana sikap karyawan setelah mengikuti program pengembangan karir?
3.9 Replacement Chart
Replacemen Chart adalah gambaran singkat mengenai siapa yang mengganti
siapa apabila suatu jabatan (pekerjaan) kosong. Menyajikan semua jabatan yang ada
seperti dalam bentuk struktur organisasi dan menyebutkan kemungkinan calon
pengganti.
Simbol-simbol yang akan digunakan dalam replacement chart :
Pengalaman kerja
∆ Hasil evaluasi penilaian
○ Hasil evaluasi pengembangan
Ө Keahlian
113
Gambar 3.6 Replacement Chart
Keterangan :
Pengalaman kerja
∆ Hasil evaluasi penilaian
○ Hasil evaluasi pengembangan
Ө Keahlian
Direktur Utama
Kaleb
Direktur HRD
Christian
Toni 3, ∆4, ○3, Ө3 Edwin 1, ∆1, ○1, Ө2. Putri 4, ∆3, ○2, Ө2. Kevin 2, ∆2, ○1, Ө2
Direktur Finansial
Erlyn
Direktur Operasional
Mila
114
AHP (Analytical Hierarchy Process)
Tujuan : Mencari calon karyawan yang berkualitas untuk dipromosikan menjadi seorang
Direktur HRD.
Kriteria : Pengalaman kerja, Hasil evaluasi penilaian, Hasil evaluasi pengembangan,
Keahlian.
Calon Karyawan : Toni, Edwin, Putri, Kevin
Tabel 3.24 Perhitungan AHP
A= Toni B= edwin C= Putri D= Kevin Matriks Perbandingan Pasangan Kriteria Pengalaman Kerja
Jenis A B C D A 1 1/4 1/2 4 B 4 1 4 8 C 2 1/4 1 2 D 1/4 1/8 1/2 1
Σ Column 7 1/4 1 5/8 6 15 Kriteria Hasil ev.penilaian
Jenis A B C D A 1 1/2 1 1/8 B 2 1 2 1/7 C 1 1/2 1 1/8 D 8 7 8 1
Σ Column 12 9 12 1 2/5
115
Kriteria Hasil ev.pengembangan
Jenis A B C D A 1 1/9 1/4 1/5 B 9 1 5 4 C 4 1/5 1 1/2 D 5 1/4 2 1
Σ Column 19 1 5/9 8 1/4 5 5/7 Kriteria Keahlian
Jenis A B C D A 1 1/4 1 2 B 4 1 2 4 C 1 1/2 1 2 D 1/2 1/4 1/2 1
Σ Column 6 1/2 2 4 1/2 9 Matriks Normalisasi Pengalaman Kerja
Jenis A B C D Rata-rata
Baris A 0.1379 0.1538 0.0833 0.2667 0.1604B 0.5517 0.6154 0.6667 0.5333 0.5918C 0.2759 0.1538 0.1667 0.1333 0.1824D 0.0345 0.0769 0.0833 0.0667 0.0654 1.0000
Hasil ev.penilaian
Jenis A B C D Rata-rata
Baris A 0.0833 0.0556 0.0833 0.0897 0.0780B 0.1667 0.1111 0.1667 0.1026 0.1368C 0.0833 0.0556 0.0833 0.0897 0.0780D 0.6667 0.7778 0.6667 0.7179 0.7073 1.0000
Hasil ev.pengembangan
Jenis A B C D Rata-rata
Baris A 0.0526 0.0712 0.0303 0.0351 0.0473B 0.4737 0.6406 0.6061 0.7018 0.6055C 0.2105 0.1281 0.1212 0.0877 0.1369D 0.2632 0.1601 0.2424 0.1754 0.2103 1.0000
116
Keahlian
Jenis A B C D Rata-rata
Baris A 0.1538 0.1250 0.2222 0.2222 0.1808B 0.6154 0.5000 0.4444 0.4444 0.5011C 0.1538 0.2500 0.2222 0.2222 0.2121D 0.0769 0.1250 0.1111 0.1111 0.1060 1.0000
Matriks Preferensi Kriteria
Jenis Hsl
ev.pengembangan Pengalaman kerja Hsl ev.penilaian Keahlian A 0.0473 0.1604 0.0780 0.1808 B 0.6055 0.5918 0.1368 0.5011 C 0.1369 0.1824 0.0780 0.2121 D 0.2103 0.0654 0.7073 0.1060 1
Kriteria
Hsl ev.pengembangan 0.1397 Pengalaman kerja 0.1981 Hsl ev.penilaian 0.2748
Keahlian 0.3873
Kriteria Hsl
ev.pengembangan Pengalaman kerja Hsl ev.penilaian Keahlian Hsl ev.
pengembangan 1 1/2 1/2 1/2 Pengalaman kerja 2 1 1/2 1/2 Hsl ev.penilaian 2 2 1 1/2
Keahlian 2 2 2 1 Σ Column 7 5 1/2 4 2 1/2
Kriteria
Hsl ev.pengembang
an Pengalaman
kerja Hsl
ev.penilaian Keahlian Rata-rata
Baris Hsl ev.
pengembangan 0.1429 0.0909 0.1250 0.2000 0.1397Pengalaman
kerja 0.2857 0.1818 0.1250 0.2000 0.1981Hsl ev.penilaian 0.2857 0.3636 0.2500 0.2000 0.2748
Keahlian 0.2857 0.3636 0.5000 0.4000 0.3873 1 1.0000
117
Jenis Skor A 0.1299 B 0.4335 C 0.1589 D 0.2778
1.0000
Replacement Chart salah satu cara untuk mempromosikan karyawan yang akan
naik jabatan. Setelah karyawan mengikuti pengembangan, karyawan akan mengikuti
evaluasi pengembangan dimana hasil dari evaluasi pengembangan yang akan
menentukan karyawan tersebut berhak untuk dipromosikan atau tidak. Apabila
karyawan tersebut terpilih untuk dipromosikan maka nama karyawan akan dicatat dalam
Bagan Replacement Chart , yang kemudian akan dikalkulasikan dengan menggunakan
AHP untuk mengetahui siapa yang berhak menduduki jabatan yang kosong. Penggunaan
AHP untuk membantu mempercepat proses pengambilan keputusan yang objektif
terhadap karyawan yang akan dipromosikan dilihat dari replacement chart.
3.10 Implikasi hasil penilaian prestasi karyawan terhadap kompensasi gaji dan
tunjangan yang diterima.
Berikut merupakan pengaruh hasil penilaian prestasi karyawan terhadap
persentase kenaikan gaji. Dimana persentase kenaikan gaji dan tunjangan yang diberikan
berdasarkan data perusahaan :
118
Tabel 3.25 Rank Evaluasi Penilaian Kinerja dengan Kompensasi yang Diterima Karyawan
Rank Persentase kenaikan gaji
A 5% x upah B 4% x upah C 3% x upah D 2% x upah E 1% x upah
Perhitungan gaji karyawan selama setahun dengan penilaian prestasi karyawan
dilakukan dua (2) kali pada bulan Mei-Juni dan November-Desember adalah
50% x total bobot I + 50% x total bobot II = kenaikan gaji
Keterangan:
Total bobot I = total bobot penilaian prestasi bulan Mei-Juni
Total bobot II = total bobot penilaian prestasi bulan November-Desember
Kenaikan gaji = kenaikan gaji yang diterima karyawan per bulan Januari.
Tunjangan-tunjangan yang diterima karyawan sesuai dengan level performansi
atau jabatan.
Tabel 3.26 Kompensasi dan tunjangan yang diterima tiap level performansi
Kategori Jabatan
GP TM TT TK TJ T.Hp T.Rumah THR UMP
Direktur √ √ √ √ √ √ √ √ Manager √ √ √ √ √ √ √ Staff Senior
√ √
Staff baru √ √ Manager toko
√ √ √ √ √ √ √
As. Manager toko
√ √ √ √
119
Kategori Jabatan
GP TM TT TK TJ T.Hp T.Rumah THR UMP
Supervisor, Kpl.Kasir, Admin, Keuangan
√ √ √ √
Kasir √ √ √ SPG/SPB √ √
Keterangan:
GP = Gaji Pokok
TM = Tunjangan Makan
TT = Tunjangan Transport
TK = Tunjangan Kesehatan
TJ = Tunjangan Jabatan
T.Hp = Tunjangan Handphone
T.Rumah = Tunjangan Rumah
THR = Tunjangan Hari Raya
UMP = Upah Minimum Propinsi
Tambahan :
1. Manager Toko yang dikirim ke luar kota , dapat tunjangan rumah.
3.11 Kuisioner
Kuisioner merupakan suatu kumpulan pertanyaan dan pertanyaan yang telah
disusun sedemikian rupa untuk dijawab oleh responden dalam rangka mengumpulkan
data sesuai dengan tujuan penelitian tertentu. Kuisioner yang digunakan penulis untuk
120
mendapat data-data dari perusahaan adalah kuisioner pertanyaan terbuka, dimana
karyawan diminta untuk menyediakan jawaban sendiri terhadap pertanyaan tersebut.
Kuisioner dibagikan kepada karyawan PT.Deltatama Mitrasejahtera dengan
menggunakan teknik sampling random sederhana. Dimana kuisioner dibagikan kepada
karyawan tanpa liat asal departemennya, seluruh karyawan PT.Deltatama Mitrasejahtera
memiliki peluang untuk mengisi kuisioner.