BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN 3.1 Analisis Situasi...

55
68 BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN 3.1 Analisis Situasi 3.1.1 Latar Belakang Perusahaan PT Inti Solid Pratama atau selanjutnya akan disebut sebagai PT. ISP berdiri pada tahun 2004. PT. ISP merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang jasa konstruksi bangunan, pembuatan animasi 3D, dan Interior renovation. Perusahaan ini berlokasi di jalan Pandu no.35 Bandung. Mengawali penerimanan proyek-proyek pada tahun 2004, PT. ISP telah mempunyai banyak proyek yang harus di kerjakan pada awal pembukaannya. Selanjutnya beberapa tahun kemudian PT. ISP menjadi perusahaan konstruktor yang dipercaya masyarakat dan menjadi pilihan banyak pihak dan masyasrakat dalam bidangnya. Pada awal tahun 2009 perusahaan ini berkembang menjadi 3 perusahaan yakni : Perusahaan KSF Architect yang bergerak dalam bidang design building, design interior, dan pembuatan animasi 3D. Perusahaan ISBC (Inti Solid Building Construction) yang bergerak dalam bidang konstruksi bangunan. Perusahaan IST (Inti Solid Tritama) yang bergerak dalam bidang pembuatan interior dan renovasi bangunan.

Transcript of BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN 3.1 Analisis Situasi...

Page 1: BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN 3.1 Analisis Situasi …thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2010-1-00661-SI BAB 3.pdf2. Kedalam • Mensejahterakan STAKEHOLDER (shareholders, karyawan,

68

BAB 3

ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN

3.1 Analisis Situasi

3.1.1 Latar Belakang Perusahaan

PT Inti Solid Pratama atau selanjutnya akan disebut sebagai PT. ISP

berdiri pada tahun 2004. PT. ISP merupakan perusahaan yang bergerak dalam

bidang jasa konstruksi bangunan, pembuatan animasi 3D, dan Interior

renovation. Perusahaan ini berlokasi di jalan Pandu no.35 Bandung.

Mengawali penerimanan proyek-proyek pada tahun 2004, PT. ISP telah

mempunyai banyak proyek yang harus di kerjakan pada awal pembukaannya.

Selanjutnya beberapa tahun kemudian PT. ISP menjadi perusahaan konstruktor

yang dipercaya masyarakat dan menjadi pilihan banyak pihak dan masyasrakat

dalam bidangnya.

Pada awal tahun 2009 perusahaan ini berkembang menjadi 3 perusahaan

yakni :

• Perusahaan KSF Architect yang bergerak dalam bidang design

building, design interior, dan pembuatan animasi 3D.

• Perusahaan ISBC (Inti Solid Building Construction) yang bergerak

dalam bidang konstruksi bangunan.

• Perusahaan IST (Inti Solid Tritama) yang bergerak dalam bidang

pembuatan interior dan renovasi bangunan.

Page 2: BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN 3.1 Analisis Situasi …thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2010-1-00661-SI BAB 3.pdf2. Kedalam • Mensejahterakan STAKEHOLDER (shareholders, karyawan,

69

3.1.1.1 Visi dan Misi Perusahaan

3.1.1.1.1 Visi

1. Keluar

• Memberi sumbangan ke masyarakat melalui karya

dalam bidang interior design yang bermutu dan

bercitra, yaitu melalui karya yang memperhatikan

kenyamanan, keindahan, dan kekuatan, serta

berkarakter, bercita rasa (orientasi ke human) dan

diakui oleh dunia internasional.

• Membagikan pengertian, pembelajaran dan

pengetahuan kepada mitra kerja dan customer atau

client.

2. Kedalam

• Mensejahterakan STAKEHOLDER (shareholders,

karyawan, mitra kerja, masyarakat sekeliling dan

pemerintah)

• Memberikan tempat kepada seluruh karyawannya

untuk berkarya, mewujudkan diri, aktualisasi diri,

menyalurkan kreatifitas, namun harus dapat

memberikan kontribusi nyata. “Give Profit” untuk

perusahaan.

Page 3: BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN 3.1 Analisis Situasi …thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2010-1-00661-SI BAB 3.pdf2. Kedalam • Mensejahterakan STAKEHOLDER (shareholders, karyawan,

70

3.1.1.1.2 Misi

Adapun misi dari perushaan ini adalah

- Memberikan suatu produk konstruksi dan pelayanan yang

berkualitas dengan memberikan pelayanan terbaik di

seluruh Indonesia.

- Menyiapkan kompetensi dan efisiensi kerja, Building

Image, serta memperluas profesionalisme kerja dengan

tetap peduli akan lingkungan.

- Bekerja secara profesional, terpercaya dan sesuai dengan

harapan pelanggan.

- Menyediakan layanan lingkungan pekerjaan yang

sejahtera dan memberikan suatu kesempatan pada para

pekerja untuk bekerja secara profesional.

3.1.2 Struktur Organisasi

Menyadari terbatasnya kemampuan seseorang, struktur organisasi

memberikan kejelasan mengenai pendelegasian tugas, wewenang, dan

tanggung jawab serta kepada siapa dia mempertanggung jawabkan tugasnya

agar dapat bekerja sama secara efektif dalam mencapai tujuan bersama. Bentuk

struktur organisasi pada PT. ISP adalah organisasi garis dimana kekuasaan dan

tanggung jawab terletak pada puncak pimpinan, yaitu direktur. Disamping itu

pada PT. ISP direktur juga berfungsi sebagai marketing.

Page 4: BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN 3.1 Analisis Situasi …thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2010-1-00661-SI BAB 3.pdf2. Kedalam • Mensejahterakan STAKEHOLDER (shareholders, karyawan,

71

Gambar 3.1 Struktur Organisasi pada PT. ISP

Adapun tugas-tugas dari setiap divisi pada PT. ISP adalah sebagai

berikut:

1. Direktur pada PT. ISP menentukan kebijakan yang utama pada

perusahaan, sebagai pemimpin tertinggi perusahaan dan juga

sekaligus pemilik perusahaan. Direktur juga menetapkan garis

besar kebijakan dan strategi perusahaan.

2. Divisi perancangan pada PT. ISP bertugas untuk membuat

rancangan-rancangan bangunan dalam bentuk gambar dan

animasi (3D max) termasuk rancangan design interior. Didalam

divisi ini terdapat satu proyek manager sebagai pemimpin proyek

dan membawahi arsitek serta designer interior.

3. Divisi Interior pada PT. ISP bertugas untuk mengerjakan proyek-

proyek renovasi bangunan berserta interiornya, didalam divisi ini

Direktur

Div Perancangan

Div Interior Div Kontruktor Operasional

Accounting Finance

Pengawas 1

AdminManager project Manager project

Interior designer

Project managerHRD

Pengawas 2 Pengawas 2

Pengawas 1

architect

Page 5: BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN 3.1 Analisis Situasi …thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2010-1-00661-SI BAB 3.pdf2. Kedalam • Mensejahterakan STAKEHOLDER (shareholders, karyawan,

72

terdapat satu proyek manager sebagai pemimpin proyek dan dua

orang pengawas yang bertugas untuk mengawasi proyek di

lapangan.

4. Divisi Konstruksi pada PT. ISP bertugas untuk mengerjakan fisik

bangunan dari nol sampai selesai dan dipimpin oleh satu proyek

manager sebagai pemimpin proyek dan dua orang pengawas yang

bertugas untuk mengawasi proyek di lapangan.

5. Bagian Operasional pada PT. ISP terbagi menjadi bagian HRD

dan admin yang bertugas untuk mengkoordinasi para pekerja di

lapangan dan bagian accounting finance yang bertugas sebagai

bagian yang mengatur finance dan accounting perusahaan.

3.1.3 Analisis SWOT

3.1.3.1 Tahap Pengumpulan Data

3.1.3.1.1 Evaluasi Faktor Internal Perusahaan

Berdasarkan hasil wawancara dan diskusi dengan

bapak Ir. Sandy Komaruddin selaku salah satu pimpinan PT.

ISP serta pengamatan yang dilakukan penulis tentang kondisi

lingkungan perusahaan, maka diperoleh informasi mengenai

gambaran umum factor-faktor yang menjadi kelemahan dan

kekuatan perusahaan.

Faktor kekuatan (Strength)

1. SDM yang profesional khususnya di dalam bidang

design dan pelaksanaan konstruksi.

Page 6: BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN 3.1 Analisis Situasi …thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2010-1-00661-SI BAB 3.pdf2. Kedalam • Mensejahterakan STAKEHOLDER (shareholders, karyawan,

73

2. Memiliki rekanan yang ternama dan cukup loyal.

3. Memiliki pemasok atau supplier yang mempunyai

material yang sesuai dengan standar dan harga yang

terjangkau.

4. Proyek dan produk yang dihasilkan mempunyai nilai

yang baik dan mempunyai ciri khas terhadap proyek

maupun produk yang dihasilkan.

Faktor kelemahan (Weakness)

1. Sangat bergantung pada tender maupun rekanan yang

memberikan proyek atau yang membuka tender.

2. Kurangnya tenaga pemasaran yang profesional.

3. Jaringan pemasaran kurang luas karena masih

memakai sistem pemasaran secara manual.

4. Brand image perusahaan belum terlalu dikenal secara

luas.

5. Promosi masih kurang dilakukan.

3.1.3.1.2 Evaluasi Faktor Eksternal Perusahaan

Berdasarkan hasil wawancara dengan bapak Ir. Sandy

Komaruddin dan juga hasil pengamatan yang dilakukan

penulis yang dilakukan di dalam maupun di luar PT. ISP.

Selain itu juga dilakukan studi pustaka dari beberapa buku

dan artikel tentang kondisi lingkungan usaha, maka dapat

Page 7: BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN 3.1 Analisis Situasi …thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2010-1-00661-SI BAB 3.pdf2. Kedalam • Mensejahterakan STAKEHOLDER (shareholders, karyawan,

74

diperoleh informasi yang mengenai kondisi perekonomian,

trend dari perancangan interior yang sedang diminati,

perkembangan teknologi informasi dan persaingan yang

terjadi di dalam perusahaan ini. Faktor-faktor yang

bersangkutan dapat dikategorikan menjadi faktor yang

menjadi ancaman bagi perusahaan dan faktor-faktor yang

mampu memberikan peluang bagi perusahaan.

Faktor Peluang (Opportunity)

1. Banyaknya perusahaan yang membuka tender, atau

memberikan proyek.

2. Adanya perusahaan dari luar yang masuk ke indonesia

ataupun perusahaan makin banyak berkembang di

Indonesia.

3. Adanya kemungkinan untuk dapat berkembang dan

memiliki pasar sampai ke luar negeri (Go

International).

4. Teknologi informasi yang terus berkembang.

5. Kepercayaan konsumen atas proyek-proyek yang telah

dihasilkan.

6. Bertambahnya pengguna Internet.

Page 8: BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN 3.1 Analisis Situasi …thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2010-1-00661-SI BAB 3.pdf2. Kedalam • Mensejahterakan STAKEHOLDER (shareholders, karyawan,

75

Faktor Ancaman (Threat)

1. Banyaknya pesaing lama maupun yang baru semakin

bermunculan, dan lebih melakukan promosi yang lebih

gencar.

2. Pengguna jasa dapat bergerak sendiri tanpa harus

memakai perusahaan manapun. Seperti memakai jasa

arsitektur mandiri (perorangan), tenaga kerja

(operasional) tanpa harus memakai jasa dari PT. ISP

atau perusahaan sejenis lainnya.

3. Permainan harga. Dikatakan demikian karena di dalam

dunia arsitektur, untuk memenangkan sebuah tender,

maka diusahakan memakai harga terendah atau harga

yang mendekati target si pemberi tender yang

dilakukan di dalam kegiatan bursa tender yang dibuka

oleh si pembuka tender.

3.1.3.1.3 Matriks IFE dan EFE

Setelah data yang dibutuhkan sudah terkumpul semua,

maka tahap selanjutnya adalah meng-input data tesebut

kedalam tabel penentuan bobot dengan perbandingan

berpasangan baik untuk faktor internal maupun eksternal.

Hasilnya adalah matriks IFE (Internal Factor Evaluation)

dan EFE (External Factor Evaluation).

Page 9: BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN 3.1 Analisis Situasi …thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2010-1-00661-SI BAB 3.pdf2. Kedalam • Mensejahterakan STAKEHOLDER (shareholders, karyawan,

76

Tabel 3.1 Matriks IFAS

Strength Bobot Rating Bobot * Rating

SDM yang professional khususnya di

dalam bidang design dan pelaksanaan

konstruksi.

0.10 4 0.40

Memiliki rekanan yang ternama dan

cukup loyal.

0.08 4 0.32

Memiliki pemasok atau supplier yang

mempunyai material yang sesuai dengan

standar dan harga yang terjangkau.

0.06

4 0.24

Proyek dan produk yang dihasilkan

mempunyai nilai yang baik dan

mempunyai ciri khas terhadap proyek

maupun produk yang dihasilkan.

0.14

3 0.42

Sub Total (Strength) 1.38

Weakness Bobot Rating Bobot * Rating

Sangat bergantung pada tender maupun

rekanan yang memberikan proyek atau

yang membuka tender.

0.08

2 0.16

Kurangnya tenaga pemasaran yang

profesional.

0.12

2 0.24

Jaringan pemasaran kurang luas karena 0.11 2 0.22

Page 10: BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN 3.1 Analisis Situasi …thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2010-1-00661-SI BAB 3.pdf2. Kedalam • Mensejahterakan STAKEHOLDER (shareholders, karyawan,

77 masih memakai sistem pemasaran secara

manual.

Brand image perusahaan belum terlalu

dikenal secara luas.

0.12

2 0.24

Promosi masih kurang dilakukan. 0.19 1 0.19

Sub Total (Weakness) 1.05

Total IFAS 1.00 2.43

Tabel 3.2 Matriks EFAS

Opportunity Bobot Rating Bobot * Rating

Banyaknya perusahaan yang membuka

tender atau memberikan proyek.

0.14 4 0.56

Adanya perusahaan dari luar yang masuk

ke Indonesia ataupun perusahaan makin

banyak berkembang di Indonesia.

0.10 4 0.40

Adanya kemungkinan untuk dapat

berkembang dan memiliki pasar sampai

ke luar negeri (Go International).

0.05 4 0.20

Teknologi informasi yang terus

berkembang.

0.05 3 0.15

Kepercayaan konsumen atas proyek-

proyek yang telah dihasilkan.

0.11 3 0.33

Page 11: BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN 3.1 Analisis Situasi …thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2010-1-00661-SI BAB 3.pdf2. Kedalam • Mensejahterakan STAKEHOLDER (shareholders, karyawan,

78 Bertambahnya pengguna Internet. 0.05 3 0.15

Sub Total (Opportunity) 1.79

Threat Bobot Rating Bobot * Rating

Banyaknya pesaing lama maupun yang

baru semakin bermunculan dan lebih

melakukan promosi yang lebih gencar.

0.30 2 0.60

Pengguna jasa dapat bergerak sendiri

tanpa harus memakai perusahaan

manapun. Seperti memakai jasa arsitektur

mandiri (perorangan), tenaga kerja

(operasional) tanpa harus memakai jasa

dari PT ISP atau perusahaan sejenis

lainnya.

0.10 1 0.10

Permainan harga. Dikatakan demikian

karena di dalam dunia arsitektur, untuk

memenangkan sebuah tender, maka

diusahakan memakai harga terendah atau

harga yang mendekati target pemberi

tender yang dilakukan di dalam kegiatan

bursa tender yang dibuka oleh pembuka

tender.

0.10 1 0.10

Sub Total (Threat) 0.80

Page 12: BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN 3.1 Analisis Situasi …thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2010-1-00661-SI BAB 3.pdf2. Kedalam • Mensejahterakan STAKEHOLDER (shareholders, karyawan,

79

Total EFAS 1 2.59

Dari hasil perhitungan tabel- tabel diatas maka didapat hasil untuk

total IFAS sebesar 2.43 dan hasil total EFAS sebesar 2.59.

3.1.3.1.4 Matriks Profil Kompetitif (CPM)

PT. ISP memiliki banyak pesaing, namun yang menjadi

pesaing terdekatnya adalah PT. Urbane dan Pt. Gallery

Living.

Tabel 3.3 Matriks Profil Kompetitif (CPM)

Faktor penentu

keberhasilan Bobot

PT. Inti Solid

Pratama PT. Urbane

PT. Gallery

Living

Peringkat Nilai Peringkat Nilai Peringkat Nilai

Promosi 0.15 1 0.15 2 0,3 3 0,45

Segmentasi pasar 0.15 2 0.3 2 0,3 3 0,45

Pelayanan kepada

pelanggan 0.2 4 0.8 3 0,6 3 0,6

Penerapan harga 0.15 3 0.45 2 0,3 3 0,45

Loyalitas

pelanggan 0.2 3 0.6 2 0,4 2 0,4

Pengalaman dalam

bisnis ini 0.15 2 0.3 4 0,6 4 0,6

Page 13: BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN 3.1 Analisis Situasi …thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2010-1-00661-SI BAB 3.pdf2. Kedalam • Mensejahterakan STAKEHOLDER (shareholders, karyawan,

80 TOTAL 1 2,6 2,5 2.95

Keterangan : Peringkat 4 = Kekuatan besar

Peringkat 3 = Kekuatan kecil

Peringkat 2 = Kelemahan kecil

Peringkat 1 = Kelemahan besar

Dari hasil perbandingan dari para pesaing PT. ISP

menempati posisi ke -2 dengan total nilai tertimbang adalah

2.6. Sedangkan pesaing yang pertama lebih unggul dengan

nilai tertimbang 2.95. Dan pesaing kedua mempunyai nilai

tertimbang sebanyak 2.5. Nilai tersebut hampir berimbang

dengan posisi PT. ISP.

3.1.3.2 Tahap Analisis

3.1.3.2.1 Matriks SWOT

Tabel 3.4 Matrix SWOT

Kekuatan (Strengths)

• SDM yang

profesional

khususnya di dalam

bidang design dan

pelaksanaan

konstruksi

• Memiliki rekanan

Kelemahan (Weakness)

• Sangat bergantung

pada tender maupun

rekanan yang

memberikan proyek

atau yang membuka

tender

• Kurangnya tenaga

Page 14: BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN 3.1 Analisis Situasi …thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2010-1-00661-SI BAB 3.pdf2. Kedalam • Mensejahterakan STAKEHOLDER (shareholders, karyawan,

81

yang ternama dan

cukup loyal

• Memiliki pemasok

atau supplier yang

mempunyai material

yang sesuai dengan

standar dan harga

yang terjangkau

• Proyek dan produk

yang dihasilkan

mempunyai nilai

yang baik dan

mempunyai ciri khas

terhadap proyek

maupun produk

yang dihasilkan

pemasaran yang

professional

• Jaringan pemasaran

kurang luas karena

masih memakai

sistem pemasaran

secara manual

• Brand image

perusahaan belum

terlalu dikenal secara

luas

• Promosi masih

kurang dilakukan

Peluang (Opportunity)

• Banyaknya perusahaan yang

membuka tender, atau

memberikan proyek

• Adanya perusahaan dari luar

yang masuk ke indonesia

ataupun perusahaan makin

Strategi SO

• SDM yang

profesional

memanfaatkan

teknologi informasi

untuk memberikan

informasi mengenai

Strategi WO

• Bekerja sama dengan

rekanan perusahaan

untuk meningkatkan

cakupan pemasaran

dan publikasi jasa

serta produk untuk

Page 15: BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN 3.1 Analisis Situasi …thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2010-1-00661-SI BAB 3.pdf2. Kedalam • Mensejahterakan STAKEHOLDER (shareholders, karyawan,

82

banyak berkembang di

Indonesia

• Adanya kemungkinan untuk

dapat berkembang dan

memiliki pasar sampai ke luar

negeri (Go International)

• Teknologi informasi yang terus

berkembang

• Kepercayaan konsumen atas

proyek-proyek yang telah

dihasilkan

• Bertambahnya pengguna

Internet

produk perusahaan,

sehingga

kemungkinan untuk

dapat berkembang

dan memiliki pasar

sampai ke luar

negeri lebih terbuka.

(S1, O3,S4,O4, O6)

• Dengan adanya

pengalaman

perusahaan

memperbanyak dan

meningkatkan

kerjasama dengan

pemasok serta

rekanan untuk dapat

memeperoleh tender

baik dari dalam

maupun luar negeri

dan memperoleh

kepercayaan

konsumen.

(S2,S3,O1,O2,O5)

menjangkau segmen-

segmen pasar yang

belum tergarap(O1,

W1, W3)

• melakukan penetrasi

pasar ke dalam pasar

dalam dan luar negeri

untuk meningkatkan

brand image

sehingga

kepercayaan

konsumen semakin

meningkat dengan

menggunakan

tekhnologi

informasi(W4, W5,

O2, O3, O4, O5)

• menggunakan

teknologi informasi

khususnya Internet

untuk mencari tenaga

kerja professional

(O4,O6,W2)

Page 16: BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN 3.1 Analisis Situasi …thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2010-1-00661-SI BAB 3.pdf2. Kedalam • Mensejahterakan STAKEHOLDER (shareholders, karyawan,

83

Ancaman (Threat)

• Banyaknya pesaing lama

maupun yang baru semakin

bermunculan, dan lebih

melakukan promosi yang lebih

gencar

• Pengguna jasa dapat bergerak

sendiri tanpa harus memakai

perusahaan manapun. Seperti

memakai jasa arsitektur

mandiri (perorangan), tenaga

kerja (operasional) tanpa harus

memakai jasa dari PT ISP atau

perusahaan sejenis lainnya

• Permainan harga. Dikatakan

demikian karena di dalam

dunia arsitektur, untuk

memenangkan sebuah tender,

maka diusahakan memakai

harga terendah atau harga yang

mendekati target si pemberi

tender yang dilakukan di

dalam kegiatan bursa tender

Strategi ST

• Meningkatkan

kerjasama dengan

rekanan dan

pemasok untuk

melakukan promosi

yang lebih gencar

dan agar pengguna

jasa menggunakan

jasa PT. ISP

(S2,S3,T1,T2)

• Dengan adanya

SDM profesional,

maka ciri khas

produk dan jasa

yang dihasilkan

lebih baik dibanding

pesaing, sehingga

diharapkan dapat

memenangkan harga

dalam persaingan

tender.(S1,S4,T3)

Strategi WT

• Mempromosikan

perusahaan untuk

dapat lebih bersaing

dengan perusahaan

lain dengan

mencakup area pasar

yang lebih luas juga

untuk dapat lebih

memperkenalkan

image perusahaan.

(W3,W4,T2)

• Fokus pada

pelanggan

perusahaan, pesaing

dan SDM yang

dimiliki perusahaan,

untuk meminimalkan

kelemahan serta

ancaman lewat

mempelajari sifat

dari pesaing, maupun

pasar.(W1, T1,T2)

Page 17: BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN 3.1 Analisis Situasi …thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2010-1-00661-SI BAB 3.pdf2. Kedalam • Mensejahterakan STAKEHOLDER (shareholders, karyawan,

84

yang dibuka oleh si pembuka

tender

• Meminimalkan

biaya, dengan cara

mengefektifkan SDM

maupun material

sebaik mungkin

untuk menekan

biaya, tidak terfokus

pada proyek yang

itu-itu saja.

(W1,W2,W5,T3)

3.1.3.2.2 Matriks Internal - Eksternal (IE)

Berdasarkan hasil evaluasi faktor internal dan

eksternal pada sub bab sebelumnya, maka dapat diproyeksikan

hasil yang bersangkutan ke dalam Matriks Internal Eksternal

sebagai tahap pencocokan strategi perusahaan, di mana nilai

EFE adalah 2.49 dan IFE adalah 2.43

Page 18: BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN 3.1 Analisis Situasi …thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2010-1-00661-SI BAB 3.pdf2. Kedalam • Mensejahterakan STAKEHOLDER (shareholders, karyawan,

85

Tabel 3.4 : Matriks IE (Imtermal Eksternal)

Gambar 3.2 Matriks Internal Eksternal (IE)

Daerah yang berwana gelap merupakan tindakan

strategis yang perlu dilakukan oleh PT. ISP, yaitu

menumbuhkan dan membina jenis usaha yang telah dilakukan

dengan melaksanakan strategi intensif seperti melakukan:

• Penetrasi pasar

Penetrasi pasar dapat dilakukan dengan cara melakukan

iklan bersama dan memasang iklan di majalah-majalah

sehingga jasa yang di tawarkan dapat lebih dikenal oleh

pihak yang dituju sesusain dengan bidang jasa ini.

• Pengembangan produk

Strategi pengembangan produk dirasa perlu untuk

diterapkan oleh PT. ISP. Karena salah satu jasa yang

ditawarkan oleh PT. ISP merupakan design architecture

Page 19: BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN 3.1 Analisis Situasi …thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2010-1-00661-SI BAB 3.pdf2. Kedalam • Mensejahterakan STAKEHOLDER (shareholders, karyawan,

86

sehingga pengembangan produk yang dimaksud adalah

pengembangan model-model bangunan yang lebih modern

dan menarik sampai dengan pengembangan jenis

bangunan yang ada sekarang untuk menuju pengembangan

yang lebih maju lagi.

3.1.3.2.3 Matriks Strategi Besar (Grand Strategy Matrix)

  Pertumbuhan pasar yang cepat     Kuadran II  Kuadran I     1. Perkembangan pasar  1. Perkembangan pasar     2. Penetrasi pasar  2. Penetrasi pasar     3. Pengembangan produk  3. Pengembangan produk     4. Integrasi horisontal  4. Integrasi ke depan     5. Divesture  5. Integrasi ke belakang     6. Likuidasi  6. Integrasi horisontal        7. Diversifikasi konsentris   

posisi bersaing lemah 

      posisi bersaing kuat      

  Kuadran III  Kuadran IV      1. Retrenchment  1. Diversifikasi konsentris     2. Diversifikasi konsentris  2. Diversifikasi horisontal     3. Diversifikasi horisontal  3. Diversifikasi konglomerat   4. Diversifikasi konglomerat  4. Usaha patungan     5. Divestiture       6. Likuidasi       Pertumbuhan pasar yang lambat   

Gambar 3.3 Matriks Grand Strategy

Posisi PT. ISP didalam matriks diatas adalah kuadran I

dimana posisi kompetitif terhadap pesaing tergolong kuat dan

berada dalam pertumbuhan pasar yang cepat. Strategi yang

Page 20: BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN 3.1 Analisis Situasi …thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2010-1-00661-SI BAB 3.pdf2. Kedalam • Mensejahterakan STAKEHOLDER (shareholders, karyawan,

87

dapat disarankan adalah dengan menerapkan strategi

perkembangan pasar, penetrasi pasar dan pengembangan

produk.

3.1.3.3 Tahap Pengambilan Keputusan : Quantitative Strategic Planning

Matrix (QSPM)

Tabel 3.5 Matriks QSPM

Faktor Kunci Bobot Perkembangan

Pasar

Penetrasi

Pasar

Pengembangan

Produk

AS TAS AS TAS AS TAS

Peluang

Banyaknya perusahaan

yang membuka tender,

atau memberikan

proyek.

0.14 4 0.56 4 0.56 4 0.56

Adanya perusahaan dari

luar yang masuk ke

indonesia ataupun

perusahaan makin

banyak berkembang di

Indonesia.

0.10 4 0.40 4 0.40 4 0.40

Adanya kemungkinan

untuk dapat berkembang

0.05 4 0.20 4 0.20 4 0.20

Page 21: BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN 3.1 Analisis Situasi …thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2010-1-00661-SI BAB 3.pdf2. Kedalam • Mensejahterakan STAKEHOLDER (shareholders, karyawan,

88 dan memiliki pasar

sampai ke luar negeri

(Go International)

Teknologi informasi

yang terus berkembang

0.05 4 0.20 3 0.15 3 0.15

Kepercayaan konsumen

atas proyek-proyek yang

telah dihasilkan

0.11 3 0.33 3 0.33 4 0.44

Bertambahnya

pengguna Internet

0.05 4 0.20 3 0.15 - -

Ancaman

Banyaknya pesaing lama

maupun yang baru

semakin bermunculan,

dan lebih melakukan

promosi yang lebih

gencar

0.30 3 0.90 3 0.90 3 0.90

Pengguna jasa dapat

bergerak sendiri tanpa

harus memakai

perusahaan manapun.

Seperti memakai jasa

arsitektur mandiri

0.10 2 0.20 2 0.20 3 0.30

Page 22: BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN 3.1 Analisis Situasi …thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2010-1-00661-SI BAB 3.pdf2. Kedalam • Mensejahterakan STAKEHOLDER (shareholders, karyawan,

89 (perorangan), tenaga

kerja (operasional) tanpa

harus memakai jasa dari

PT ISP atau perusahaan

sejenis lainnya

Permainan harga 0.10 2 0.20 2 0.20 2 0.20

1,0

Kekuatan

SDM yang profesional

khususnya di dalam

bidang design dan

pelaksanaan konstruksi

0.10 4 0.40 4 0.40 3 0.30

Memiliki rekanan yang

ternama dan cukup loyal

0.08 4 0.32 4 0.32 4 0.32

Memiliki pemasok atau

supplier yang

mempunyai material

yang sesuai dengan

standar dan harga yang

terjangkau

0.06 2 0.20 3 0.30 3 0.30

Proyek dan produk yang

dihasilkan mempunyai

nilai yang baik dan

0.14 4 0.56 4 0.56 4 0.56

Page 23: BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN 3.1 Analisis Situasi …thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2010-1-00661-SI BAB 3.pdf2. Kedalam • Mensejahterakan STAKEHOLDER (shareholders, karyawan,

90 mempunyai ciri khas

terhadap proyek maupun

produk yang dihasilkan

Kelemahan

Sangat bergantung pada

tender maupun rekanan

yang memberikan

proyek atau yang

membuka tender

0.08 4 0.32 4 0.32 4 0.32

Kurangnya tenaga

pemasaran yang

profesional

0.12 3 0.36 3 0.36 1 0.12

Jaringan pemasaran

kurang luas karena

masih memakai system

pemasaran secara

manual

0.11 3 0.33 3 0.33 2 0.22

Brand image

perusahaan belum

terlalu dikenal secara

luas

0.12 3 0.36 3 0.36 3 0.36

Promosi masih kurang

dilakukan

0.19 4 0.76 3 0.57 3 0.57

Page 24: BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN 3.1 Analisis Situasi …thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2010-1-00661-SI BAB 3.pdf2. Kedalam • Mensejahterakan STAKEHOLDER (shareholders, karyawan,

91 1,0

Total Nilai Daya Tarik 2,0 6,80 6,61 6,22

Keterangan : AS = Nilai Daya Tarik; TAS = Total Nilai Daya Tarik

Nilai Daya Tarik : 1 = Tidak Menarik

2 = Agak Menarik

3 = Wajar Menarik

4 = Sangat Menarik

Dari analisis matriks QSPM di atas hasil yang diperoleh yaitu strategi

penetrasi pasar dengan total nilai daya tarik yaitu 6,61, strategi pengembangan

pasar dengan total nilai daya tarik sebesar 6,80 dan strategi pengembangan

produk dengan total nilai daya tarik sebesar 6,22 . Total nilai daya tarik pada

strategi pengembangan pasar lah yang paling menarik bagi perkembangan PT.

ISP. Salah satu upaya yang dapat dilakukan oleh PT. ISP adalah dengan

memanfaatkan kecanggihan teknologi sebagai media promosi yaitu dengan

perancangan situs web yang dapat membantu PT. ISP menjangkau pangsa

pasar yang lebih luas atau yang tidak dapat dijangkau secara fisik. Strategi ini

juga didukung berdasarkan hasil kuesioner yang dilakukan penulis.

3.2 Perencanaan Strategi E-marketing

Untuk dapat mengadopsi konsep E-Marketing maka PT. ISP juga harus

mengerti strategi apa yang harus dikembangkan. Ada beberapa hal yang perlu

diperhatikan dalam membuat suatu strategi E-Marketing seperti bagaimana

Page 25: BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN 3.1 Analisis Situasi …thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2010-1-00661-SI BAB 3.pdf2. Kedalam • Mensejahterakan STAKEHOLDER (shareholders, karyawan,

92

segmentasi, targeting dan peluang pasar apabila menggunakan E-Marketing

dengan menggunakan MOA. Pemahaman strategi ini akan membantu PT. ISP

untuk tetap mampu bersaing dengan kompetitor sejenis .

3.2.1 Proses Pemasaran yang Sedang Berjalan

Sistem pemasaran yang dilakukan oleh PT. ISP, yaitu dengan mengikuti

bursa tender atau mengirimkan Company Profile (CP) dalam bentuk buku

maupun dalam bentuk digital yang dikemas dalam bentuk CD, dan dari mulut

ke mulut, yaitu berdasarkan atas pengalaman rekanan yang pernah memakai

jasa PT. ISP.

Sistem pemasaran berdasarkan proyek (tender perusahaan) yang

dilakukan oleh PT. ISP adalah sebagai berikut:

1. Proyek yang didapat ataupun yang sedang dibuka oleh mitra

usaha atau rekanan maupun perusahaan yang sedang mencari

kontraktor.

2. Kemudian PT. ISP melakukan proses pendaftaran tender, jika

disetujui maka dilakukan presentasi dan yang pertama-tama akan

dibuat perhitungan kasar dalam mengambil ancang-ancang awal

untuk memperkirakan material yang dipakai dan perkiraan biaya

yang akan dikeluarkan jika nantinya terpilih di dalam dunia

Arsitektur lebih dikenal dengan istilah BQ (Bill of Quantity).

3. Presentasi yang dilakukan adalah berupa penawaran tender yang

ditawarkan, dan pengenalan tentang perusahaan serta kegiatan

proyek yang telah dilakukan sebagai acuan. Penawaran tender

Page 26: BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN 3.1 Analisis Situasi …thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2010-1-00661-SI BAB 3.pdf2. Kedalam • Mensejahterakan STAKEHOLDER (shareholders, karyawan,

93

dilakukan dengan menawarkan harga terendah atau harga yang

paling mendekati dengan patokan dari pembuka tender.

4. Jika proyek disetujui atau dimenangkan maka tahap selanjutnya

adalah melaksanakan proyek yang telah di presentasikan

sebelumnya.

Gambar 3.4 Rich Picture berdasarkan tender

Page 27: BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN 3.1 Analisis Situasi …thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2010-1-00661-SI BAB 3.pdf2. Kedalam • Mensejahterakan STAKEHOLDER (shareholders, karyawan,

94

Proses pemasaran berdasarkan client yang dilakukan oleh PT. ISP adalah

sebagai berikut:

1. Client atau pelanggan baru akan langsung menawarkan kepada

PT. ISP mengenai proyek yang mau dikerjakan beserta data-data

mengenai proyek tersebut.

2. Setelah PT. ISP menyetujui proyek dari client atau pelanggan

baru, pihak perusahaan akan melakukan perincian harga untuk

biaya proyek tersebut kepada pelanggan.

3. Apabila pelanggan menyetujui penawaran harga yang diberikan

oleh PT. ISP maka tahap selanjutnya akan melaksanakan proyek

dari client tersebut.

Gambar 3.5 Rich Picture berdasarkan client

3.2.2 Market Opportunity Analysis (MOA)

Page 28: BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN 3.1 Analisis Situasi …thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2010-1-00661-SI BAB 3.pdf2. Kedalam • Mensejahterakan STAKEHOLDER (shareholders, karyawan,

95

3.2.2.1 Identifikasi Kebutuhan Pelanggan yang Tidak Terpenuhi atau

Terlayani

Gambar 3.6 Customer Decision Mapping Process pada PT. ISP

Identifikasi Pengerjaan

Proyek

Pengumpulan Informasi

Evaluasi

Pengerjaan Proyek

Kepuasan Pelanggan

Kesetiaan

Konsep model yang dipilih

Meninjau luas tanah / bangunan

Pengerjaan Proyek

Arsitek design

Harga

Mengenalkan kepada rekan/kerabat untuk

menggunakan jasa PT. ISP

Ketepatan waktu

Memakai jasa PT. ISP kembali

Kualitas hasil proyek yang

Konstruksi Bangunan

Design interior dan renovasi

bangunan

Tahap sebelum pengerjaan proyek

Tahap pengerjaan proyek

Tahap sesudah pengerjaan proyek

Page 29: BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN 3.1 Analisis Situasi …thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2010-1-00661-SI BAB 3.pdf2. Kedalam • Mensejahterakan STAKEHOLDER (shareholders, karyawan,

96

Berdasarkan gambar dari proses keputusan konsumen dari PT.

ISP, maka dapat diketahui kebutuhan konsumen yang belum terpenuhi:

a) Ketersediaan informasi akan kumpulan model bangunan

dan interior sebagai bahan referensi pelanggan.

b) Kebutuhan untuk mengetahui review dari hasil proyek

yang pernah dikerjakan oleh PT. ISP.

3.2.2.2 Identifikasi Pelanggan Spesifik yang Akan Dituju Perusahaan

Analisa segmentasi pasar yang akan digunakan oleh PT. ISP

menggunakan paramater seperti geografis, firmografis, demografis ,dan

benefits. Analisa pasar secara geografis dilakukan dengan membagi

pasar berdasarkan daerah geografis yang berbeda, sedangkan analisa

pasar secara firmografis dilakukan dengan membagi pasar berdasarkan

ukuran perusahaan. Demografis membedakan konsumen berdasarkan

variabel kelas pelanggan dan analisa pasar benefits membedakan

konsumen berdasarkan keuntungan yang diterima setelah menggunakan

jasa PT. ISP.

• Geografis

Secara geografis, segmen pasar PT. ISP berada di

wilayah Bandung dan jabodetabek. Namun dengan adanya

E-Marketing, diharapkan dapat menjangkau pelanggan

hingga ke seluruh Indonesia.

Page 30: BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN 3.1 Analisis Situasi …thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2010-1-00661-SI BAB 3.pdf2. Kedalam • Mensejahterakan STAKEHOLDER (shareholders, karyawan,

97

• Firmografis

Secara firmografis, segmen pasar PT. ISP memiliki 2

jenis pelanggan. Yaitu pelanggan individu dan pelanggan

organisasi (tender). Pelanggan individu adalah pelanggan

yang menggunakan jasa PT. ISP untuk kepentingan pribadi

seperti renovasi rumah atau membangun rumah, sedangkan

pelanggan organisasi menggunakan jasa PT. ISP untuk

membuat bangunan se

perti rumah sakit, sekolah, kantor, dan lain-lain.

• Demografis

Secara demografis segmen pasar PT. ISP di analisa

berdasarkan kelas pelanggan yaitu untuk pelanggan

individual dibagi menjadi kelas atas, kelas menengah dan

kelas bawah sedangkan untuk pelanggan organisasi

dibedakan menjadi organisasi besar, organisasi sedang, dan

organisasi kecil.

• Benefits

Secara benefits, PT. ISP dapat meningkatkan

pemasaran yang tidak hanya di pulau jawa tetapi juga di

seluruh Indonesia dan juga akan mengurangi biaya

pemasaran yang dilakukan secara manual seperti

pemasangan iklan pada majalah dan koran.

Page 31: BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN 3.1 Analisis Situasi …thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2010-1-00661-SI BAB 3.pdf2. Kedalam • Mensejahterakan STAKEHOLDER (shareholders, karyawan,

98

Tabel 3.6 Segmentasi target pasar

Firmografis dan

Demografis

Geografis

Bandung Jakarta Bogor Depok Tangerang Bekasi

P. Jawa

(Selain

Jabodetabek

dan

Bandung)

Luar

P.

Jawa

Pelanggan

individual

Atas

Menengah

Bawah

Pelanggan

Organisasi

Besar

Sedang

Kecil

Keterangan :

Prioritas Utama

Prioritas Kedua

Prioritas Ketiga

Page 32: BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN 3.1 Analisis Situasi …thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2010-1-00661-SI BAB 3.pdf2. Kedalam • Mensejahterakan STAKEHOLDER (shareholders, karyawan,

99

3.2.2.3 Memperkirakan Keuntungan yang Berkaitan Dengan Kompetisi

1. Pesaing Langsung

Beberapa pesaing PT. ISP yang menawarkan jasa yang sama

yaitu:

• PT. Urbane

• PT. Gallery Living

Keuntungan yang didapatkan dari PT. ISP dari persaingan yang

semakin kuat dengan perusahaan lain yang sama-sama

menawarkan jasa architecture dan building design yaitu:

• Meningkatkan motivasi para karyawan PT. ISP untuk

selalu menghasilkan hasil produk (bangunan, interior, dan

design) yang berkualitas.

• Meningkatkan pelayanan pelanggan yang lebih baik lagi.

• Meningkatkan pemasaran dengan menggunakan E-

Marketing sehingga PT. ISP tidak hanya di pulau jawa

tetapi juga di seluruh Indonesia bahkan sampai ke luar

negeri.

2. Pesaing tidak Langsung (Adjacent Competitors)

Pesaing-pesaing PT. ISP yang tidak langsung merupakan

perusahaan kecil yang tidak memiliki karyawan tetap (selalu

berganti-ganti pekerjanya) untuk melakukan suatu proyek,

sehingga keuntungan yang didapat dari pesaing tidak

langsungnya yaitu mengetahui sikap-sikap para karyawan

Page 33: BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN 3.1 Analisis Situasi …thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2010-1-00661-SI BAB 3.pdf2. Kedalam • Mensejahterakan STAKEHOLDER (shareholders, karyawan,

100

PT. ISP karena karyawan yang dipekerjakan oleh PT. ISP

merupakan karyawan tetap dan memiliki pengalaman yang

baik.

3.2.2.4 Memperkirakan Sumber Daya Perusahaan Untuk Diberikan

Kepada Pelanggan

Berikut merupakan sumber daya perusahaan yang berguna

untuk mengembangkan sistem pemasaran secara online berdasarkan

hasil wawancara dengan Ir. Sandy Komaruddin selaku salah satu

pimpinan PT. ISP :

1. Sumber daya Perusahaan

a. Customer Facing

• PT. ISP memiliki brand name yang

mempunyai reputasi yang baik di kalangan

para pelanggan yang pernah memakai jasa

PT. ISP dan juga para mitra usaha yang

membuka tender. Hal ini dibuktikan dengan

penggunaan kembali jasa PT. ISP oleh para

pelanggannya dan juga PT. ISP selalu

diundang untuk ikut berpartisipasi pada

tender-tender yang dibuka oleh mitra bisnis

PT. ISP.

Page 34: BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN 3.1 Analisis Situasi …thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2010-1-00661-SI BAB 3.pdf2. Kedalam • Mensejahterakan STAKEHOLDER (shareholders, karyawan,

101

• PT. ISP memilki bagian pemasaran yang ahli

dan berpengalaman serta selalu

mengedepankan pelayanan bagi pelanggan,

sehingga meningkatkan loyalitas dan

kepuasan pelanggan.

• PT. ISP memilki rekanan yang ternama dan

cukup loyal. Hal ini dibuktikan dengan selalu

mengikutkan PT. ISP pada setiap tender yang

dibuka oleh mitra bisnis nya dan juga

mengenalkan jasa PT. ISP oleh pelanggan

kepada rekanan nya.

b. Sumber daya Internal

• Sistem proses bisnis pada PT. ISP sudah

terkomputerisasi sehingga tidak akan

mengalami kesulitan dalam menerapkan

pemasaran secara online.

• PT. ISP memilki karyawan yang profesional

di bidangnya masing-masing dalam

melakukan pekerjaan yang telah ditetapkan,

selain itu karyawan memiliki loyalitas yang

besar pada PT. ISP.

Page 35: BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN 3.1 Analisis Situasi …thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2010-1-00661-SI BAB 3.pdf2. Kedalam • Mensejahterakan STAKEHOLDER (shareholders, karyawan,

102

c. Upstream

• PT. ISP memiliki hubungan yang baik

dengan supplier-nya yang menjual bahan-

bahan bangunan.

2. Partner

PT. ISP bekerja sama dengan para rekanan bisnisnya untuk

ikut serta pada tender terbuka. Hal ini dibuktikan dengan

selalu mengirimkan undangan kepada PT. ISP oleh rekanan

bisnisnya pada tender-tender yang dibuka.

3.2.2.5 Memperkirakan Kesiapan Pasar Akan Teknologi yang Digunakan

Analisis kesiapan pasar terdiri dari 3 bagian yaitu:

1. Technology Vulnerability

Kemajuan teknologi yang pesat saat ini dimanfaatkan para

pe-bisnis untuk mendapatkan keuntungan baik dalam hal

pemasaran atau pun penjualan. Sekarang ini internet telah

menjadi trend untuk para pe-bisnis dalam memasarkan

produk atau jasa mereka, karena dinilai murah, mudah dan

dapat menjangkau hampir seluruh orang di seluruh

Indonesia bahkan sampai ke seluruh dunia, terutama mereka

yang menggunakan teknologi internet dalam mencari

informasi. PT. ISP menanggapi hal ini secara positif dan

yakin bahwa dengan menerapkan teknologi internet sebagai

salah satu media dalam memasarkan jasa mereka, PT. ISP

Page 36: BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN 3.1 Analisis Situasi …thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2010-1-00661-SI BAB 3.pdf2. Kedalam • Mensejahterakan STAKEHOLDER (shareholders, karyawan,

103

dapat berkembang lebih cepat dan mengungguli pesaingnya

yang belum menerapkan teknologi internet.

2. Technology Adoption

Untuk mendukung E-Marketing yang akan diterapkan oleh

perusahaan, telah dipersiapkan jaringan internet dengan

kecepatan koneksi yang mampu mendukung pemasaran jasa

yang dilakukan melalui website.

3. Tecnology Impact

Dengan adanya penerapan sistem pemasaran baru yaitu

secara online dapat berdampak pada perubahan proses

bisnisnya. Dampak tersebut antara lain:

• Dengan diterapkan E-Marketing maka pangsa

pasar PT. ISP akan menjadi semakin luas di

seluruh Indonesia bahkan sampai ke luar

negeri.

• Dengan adanya E-Marketing, PT. ISP

memiliki keunggulan daripada pesaingnya

yang belum menerapkan E-Marketing.

• Munculnya komitmen perusahaan dalam

pengimplementasian teknologi baru seperti

dengan mengadakan pelatihan bagi para

karyawan, pemeliharaan teknologi yang

sudah dikembangkan dan selalu update

Page 37: BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN 3.1 Analisis Situasi …thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2010-1-00661-SI BAB 3.pdf2. Kedalam • Mensejahterakan STAKEHOLDER (shareholders, karyawan,

104

terhadap perkembangan teknologi yang

terjadi.

3.2.2.6 Spesifikasi Kesempatan Dalam Jangka Waktu yang Konkrit

Peluang yang dimiliki oleh PT. ISP dalam persaingan bisnis ini

dapat menjadi keuntungan tersendiri dimana PT. ISP dapat

merencanakan bagaimana memanfaatkan peluang tersebut untuk

mengungguli pesaingnya.

o Dari peluang yang dimiliki, PT. ISP dapat mengetahui

segmen pelanggan yang dikejar dengan menggunakan

sistem pemasaran yang baru (E-Marketing):

1) Berdasarkan Firmografis

2) Berdasarkan Geografis

3) Berdasarkan Demografis

4) Berdasarkan Benefits

o Rencana kedepan PT. ISP dibagi berdasarkan visi dan misi

yang telah ditetapkan oleh PT. ISP :

• Visi

1. Keluar

• Memberi sumbangan ke masyarakat

melalui karya dalam bidang interior

design yang bermutu dan bercitra,

Page 38: BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN 3.1 Analisis Situasi …thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2010-1-00661-SI BAB 3.pdf2. Kedalam • Mensejahterakan STAKEHOLDER (shareholders, karyawan,

105

yaitu melalui karya yang

memperhatikan kenyamanan,

keindahan, dan kekuatan, serta

berkarakter, bercita rasa (orientasi ke

human) dan diakui oleh dunia

internasional.

• Membagikan pengertian,

pembelajaran dan pengetahuan

kepada mitra kerja dan customer atau

client.

2. Kedalam

• Mensejahterakan STAKEHOLDER

(shareholders, karyawan, mitra

kerja, masyarakat sekeliling dan

pemerintah)

• Memberikan tempat kepada seluruh

karyawannya untuk berkarya,

mewujudkan diri, aktualisasi diri,

menyalurkan kreatifitas, namun

harus dapat memberikan kontribusi

nyata. “Give Profit” untuk

perusahaan.

Page 39: BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN 3.1 Analisis Situasi …thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2010-1-00661-SI BAB 3.pdf2. Kedalam • Mensejahterakan STAKEHOLDER (shareholders, karyawan,

106

• Misi :

Memberikan suatu produk konstruksi dan

pelayanan yang berkualitas dengan

memberikan pelayanan terbaik di seluruh

Indonesia.

Menyiapkan kompetensi dan efisiensi kerja,

Building Image, serta memperluas

profesionalisme kerja dengan tetap peduli

akan lingkungan.

Bekerja secara profesional, terpercaya dan

sesuai dengan harapan pelanggan.

Menyediakan layanan lingkungan

pekerjaan yang sejahtera dan memberikan

suatu kesempatan pada para pekerja untuk

bekerja secara profesional.

o Unsur-unsur yang diharapkan dapat meningkatkan

kepuasan atau memberikan keuntungan bagi pelanggan

PT. ISP adalah

• Kemudahan dalam melihat kumpulan model

bangunan dan interior PT. ISP

Page 40: BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN 3.1 Analisis Situasi …thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2010-1-00661-SI BAB 3.pdf2. Kedalam • Mensejahterakan STAKEHOLDER (shareholders, karyawan,

107

• Kemudahan dalam mencari informasi history PT.

ISP meliputi proyek-proyek yang sudah pernah

dikerjakan oleh PT. ISP

• Fitur untuk mengadakan suatu event design

interior dan building yang langsung dikirim

melalui fitur tell a friend.

o Kemampuan dan sumber daya yang dimiliki PT. ISP

sebagai berikut :

1) Strategi pemasaran baru yang akan diterapkan PT.

ISP adalah E-Marketing dimana strategi ini

diharapkan dapat memperluas pangsa pasar PT.

ISP hingga ke seluruh indonesia bahkan sampai ke

luar negeri.

2) Karyawan yang profesional di bidangnya masing-

masing dalam melakukan pekerjaan yang telah

ditetapkan.

3) Memiliki rekanan yang ternama dan cukup

loyalitas.

4) Brand image PT. ISP memiliki reputasi yang baik

di kalangan pelanggan dan mitra bisnis yang

pernah memakai jasa PT. ISP.

Page 41: BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN 3.1 Analisis Situasi …thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2010-1-00661-SI BAB 3.pdf2. Kedalam • Mensejahterakan STAKEHOLDER (shareholders, karyawan,

108

3.2.2.7 Memperkirakan kesempatan yang Memiliki Daya Tarik Bagi User

Pada tahap ini dilakukan pengukuran 8 faktor yang secara

langsung ataupun tidak langsung menentukan seberapa besar peluang

perusahaan untuk berbisnis secara online. 8 faktor tersebut antara lain :

o Competitive vulnerability

PT. ISP melihat adanya peluang untuk memasarkan jasa

melalui website dengan tujuan meningkatkan brand image

perusahaan. Oleh sebab itu, faktor ini menjadi faktor positif

bagi PT. ISP.

o Technical vulnerability

E-Marketing yang akan dikembangkan merupakan salah satu

strategi pemasaran pendukung yang melengkapi sistem

pemasaran yang ada saat ini. Saat ini perusahaan memiliki

komputer dengan spesifikasi hardware dan software yang

memadai serta telah dipersiapkan jaringan internet yang dapat

mendukung penerapan E-Marketing. Selain itu, perusahaan ini

memiliki karyawan–karyawan yang mampu mengoperasikan

komputer dan internet dengan baik. Jadi dapat disimpulkan

bahwa penerapan E-Marketing merupakan faktor positif.

o Magnitude of unmet needs

Dengan E-Marketing yang akan diterapkan oleh PT. ISP,

maka beberapa kebutuhan pelanggan yang belum terpenuhi

akan segera terpenuhi seperti pencarian informasi mengenai

model-model bangunan dan interior PT. ISP, pencarian

Page 42: BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN 3.1 Analisis Situasi …thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2010-1-00661-SI BAB 3.pdf2. Kedalam • Mensejahterakan STAKEHOLDER (shareholders, karyawan,

109

informasi mengenai history PT. ISP, dan event-event yang

akan diadakan PT. ISP. Sehingga faktor magnitude of unmet

needs ini bernilai positif.

o Interaction between segments

Interaksi segmen pelanggan PT. ISP bernilai positif.

Dikarenakan interaksi dalam segmentasi pelanggan cukup

baik dengan menggunakan jasa PT. ISP kembali ataupun

mengenalkannya kepada rekan atau kerabat pelanggan yang

pernah menggunakan jasa PT. ISP.

o Likely rate of growth

Tingkat pertumbuhan PT. ISP dinilai positif karena

pertumbuhan yang dialami perusahaan ini dari sejak berdiri

hingga saat ini mengalami peningkatan. Dengan adanya

strategi marketing online, tingkat pertumbuhan perusahaan

akan makin berkembang, karena pangsa pasar akan semakin

luas.

o Technology vulnerability

Teknologi yang digunakan oleh PT. ISP termasuk standar

karena hanya menggunakan komputer, mesin fax, telepon,

scanner, dan mesin fotocopy. Maka dapat dikategorikan

sebagai faktor netral.

o Market size

PT. ISP memiliki market size yang cukup luas karena jasa PT.

ISP pernah dipakai sampai ke luar pulau jawa. Dengan

Page 43: BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN 3.1 Analisis Situasi …thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2010-1-00661-SI BAB 3.pdf2. Kedalam • Mensejahterakan STAKEHOLDER (shareholders, karyawan,

110

menerapkan E-Marketing akan mendukung bertambahnya

ukuran pasar perusahaan yang sebagian besar pelanggannya

hanya berasal dari Bandung, Jakarta dan sekitarnya. Dengan

demikian, faktor ini dapat dikategorikan sebagai faktor netral.

o Level of profitability

Tingkat Perkembangan dicapai PT. ISP sampai saat ini cukup

baik. namun karena pangsa pasar yang masih dirasakan

kurang luas, membuat PT. ISP kurang maksimal dalam

mendapatkan keuntungan. Diharapkan dengan adanya E-

Marketing, pangsa pasar dari PT. ISP akan mendapatkan

pelanggan-pelanggan baru yang akan meningkatkan

perkembangan perusahaan. Untuk faktor ini, bernilai netral.

Dari faktor-faktor di atas, dapat dilihat posisi PT. ISP yang cukup

positif pada beberapa faktor seperti Competitive vulnerability,

Technical vulnerability, Magnitude of unmet needs, Interaction between

segments, dan Likely rate of growth. Sedangkan untuk faktor

Technology vulnerability, Market size, dan Level of profitability

bernilai netral. Dari faktor-faktor tersebut dapat disimpulkan bahwa PT.

ISP dapat menerapkan E-Marketing dalam strategi pemasarannya.

Page 44: BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN 3.1 Analisis Situasi …thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2010-1-00661-SI BAB 3.pdf2. Kedalam • Mensejahterakan STAKEHOLDER (shareholders, karyawan,

111

Gambar 3.7 PT. Inti Solid Pratama opportunity’s attractiveness

3.2.3 Diferensiasi

Diferensiasi yang dilakukan oleh PT. ISP dapat dilakukan melalui lima

dimensi berikut ini :

a. Diferensiasi Produk, Produk yang ditawarkan oleh PT. ISP meliputi

design interior, design building, dan constructor.

b. Diferensiasi Pelayanan, pelayanan dari PT. ISP sangat diutamakan,

karena memberikan pelayanan yang terbaik merupakan salah satu cara

PT. ISP untuk tetap memberikan kepercayaan kepada customer-

customer nya.

c. Diferensiasi Personil, Sumber daya manusia dari PT. ISP merupakan

orang-orang yang memiliki pengalaman dan profesional di bidangnya.

Sumber daya manusia pada PT. ISP juga memiliki nilai lebih dari segi

kekompakkan, pekerja keras, dan disiplin dalam melakukan

pekerjaannya.

Positive Factor

Neutral Factor

Negative Factor

Competitive Vulnerability

Technical Vulnerability

Magnitude of Unmet Need

Interaction Between Segments

Likely Rate of Growth

Technology Vulnerability

Market Size Level of Profitability

Page 45: BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN 3.1 Analisis Situasi …thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2010-1-00661-SI BAB 3.pdf2. Kedalam • Mensejahterakan STAKEHOLDER (shareholders, karyawan,

112

d. Diferensiasi Saluran, menggunakan teknik pendekatan dengan client-

client yang ada.

e. Diferensiasi Citra, citra yang diciptakan PT. ISP sudah baik, karena

pelanggan yang sudah pernah menggunakan jasa PT. ISP sangat puas

dan tetap menggunakan jasa dari PT. ISP bahkan sebagian besar dari

pelanggan juga ikut memperkenalkan PT. ISP kepada relasi-relasinya.

3.2.4 Positioning

Pada Positioning PT. ISP menggunakan strategi blanket positioning , dimana

pada strategi ini perushaan tetap menuggunakan staregi pemasaran yang sama

namun perusahaan tetap terus meningkatkan pelayanan terhadap para costumer

tersbut agar costumer tetap merasa nyaman dengan fasilitas-fasilitas dari

perusahaan, salah satunya dengan E-Marketing atau website sehingga customer

dapat dengan mudah dapat melihat informasi yang disediakan dari berbagai tempat.

Gambar 3.8 Brick and Mortar Positioning Scenarios

Page 46: BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN 3.1 Analisis Situasi …thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2010-1-00661-SI BAB 3.pdf2. Kedalam • Mensejahterakan STAKEHOLDER (shareholders, karyawan,

113

Dalam usahanya guna menguatkan posisi perusahaan di persaingan global

untuk dapat tetap mendapatkan tempat di hati para customer-nya maka PT. ISP

melakukan positioning dengan cara :

• E-Marketing PT. ISP sebagai media penyediaan informasi tentang jasa-jasa

konstruktor dan design yang dapat memberikan informasi-informasi yang

dibutuhkan sehingga bagi para customer yang ingin mendapatkan informasi

tentang jasa atau produk dari perusahaan diluar jam kerja dapat tetap

mendapatkan informasi yang mereka cari (24 jam).

• E-Marketing pada PT ISP menyediakan informasi mengenai proyek-proyek

yang sudah pernah dikerjakan sehingga dapat dijadikan sebagai salah satu

kekuatan untuk membangun kepercayaan terhadap pelanggan yang ingin

memakai jasa PT. ISP.

• E-Marketing pada PT. ISP memberikan berbagai jenis design building dan

interior design sehingga dengan adanya informasi ini diharapkan dapat

memberikan inspirasi bagi para customer PT. ISP dalam mendesign interior

dan bangunannya.

3.3 Objektifitas

Tabel 3.7 Tabel objektifitas

Tujuan Pencapaian Jangka waktu

• Meningkatkan

jumlah proyek

• Meningkatkan

10%

15%

1 tahun

1 tahun

Page 47: BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN 3.1 Analisis Situasi …thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2010-1-00661-SI BAB 3.pdf2. Kedalam • Mensejahterakan STAKEHOLDER (shareholders, karyawan,

114

pendapatan

perusahaan

• Menambah cabang

perusahaan

• Menjadi Top Brand

Image

• Memperluas

jangkauan proyek

perusahaan sampai

ke Asia Tenggara

2 cabang perusahaan

Top Brand Image

Mendapatkan proyek di

Asia Tenggara

5 tahun

5 tahun

10 tahun

Objektifas dari perusahaan PT. ISP ini yaitu :

• Meningkatkan jumlah proyek sebesar 10% dalam jangka waktu 1 tahun

dimana di harapkan website perusahaan dapat membantu dalam

menambahkan proyek dengan banyak nya pengguna internet saat ini.

• Meningkatkan pendapatan perusahaan menjadi 15% dalam 1 tahun kedepan,

dengan cara memperbanyak proyek yang didapatkan dan promosi perusahaan

yang gencar dilakukan melalu iklan bersama, iklan melalui majalah, promosi

dari antar mitra perusahaan juga website perusahaan.

• Menambah 2 cabang perusahaan PT. ISP di Indonesia dalam jangka waktu 5

tahun, karena PT. ISP telah mencapai kesepakatan dengan pengurus yang

akan diletakkan di daerah baru tersebut dan dana yang dimiliki PT. ISP untuk

Page 48: BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN 3.1 Analisis Situasi …thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2010-1-00661-SI BAB 3.pdf2. Kedalam • Mensejahterakan STAKEHOLDER (shareholders, karyawan,

115

membangun cabang baru tersebut telah di pastikan tersedia dalam 5 tahun

mendatang.

• Menjadikan PT. ISP sebagai Top Brand Image di Indonesia sebagai

perusahaan jasa design dan architecture building dalam waktu 5 tahun.

Selain PT. ISP memiliki reputasi yang baik di dalam bidangnya, dengan

adanya website akan membantu meningkatkan brand image perusahaan.

• Memperluas jangkauan proyek perusahaan sampai ke Asia Tenggara dalam

10 tahun mendatang menjadi salah satu target PT. ISP karena setelah target

dalam mencapai top brand image perusahaan di Indonesia PT. ISP juga akan

memperluas jangkauan proyek mereka ke asia tenggara dengan melakukan

promosi di negara tetangga.

3.4 Strategi E-Marketing

3.4.1 Produk (Product)

Dari segi produk, PT. ISP menawarkan fitur special design sehingga para

client yang ingin membuat suatu rancangan dari jasa KSF Architect dari PT.

ISP tidak perlu datang langsung ke PT. ISP. Fitur ini akan sangat membantu

para pelanggan dalam membuat suatu design dan juga memberi nilai tambah

untuk website PT. ISP.

3.4.2 Nilai (Pricing)

Dari segi nilai yang PT. ISP memiliki strategi untuk tetap memiliki nilai-

nilai positif bagi para pelanggan. Strategi itu antara lain:.

Page 49: BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN 3.1 Analisis Situasi …thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2010-1-00661-SI BAB 3.pdf2. Kedalam • Mensejahterakan STAKEHOLDER (shareholders, karyawan,

116

• Menghasilkan produk (bangunan, interior, dan design) dengan

kualitas yang baik.

• Memiliki karyawan-karyawan yang profesional di dalam bidangnya

masing-masing untuk mengerjakan tugas yang telah ditetapkan.

• Memiliki reputasi yang baik di kalangan pelanggan yang telah

memakai jasa PT. ISP.

Semua nilai ini ada pada About Us website PT.ISP sehingga para

pelanggan dan calon pelanggan dapat melihat langsung pada website tersebut.

PT. ISP tidak menggunakan suatu strategi khusus mengenai harga di

dalam E-marketing, karena PT. ISP memiliki semua data-data yang akan

diambil untuk dijadikan evaluasi harga untuk para pelanggan nya.

3.4.3 Distribusi (Place)

PT. ISP belum memiliki suatu strategi distribusi di dalam E-marketing,

ini dikarenakan PT. ISP hanya berpusat di Kota Bandung dan belum memiliki

cabang di daerah lain. Bila terdapat proyek di luar Kota Bandung, PT. ISP tetap

memprioritaskan para pekerja yang berasal dari perusahaannya sendiri karena

para pekerja tersebut memiliki perilaku dan keahlian yang telah diketahui oleh

perusahaan sehingga PT. ISP tetap akan mengirimkan para pekerjanya ke

tempat proyek itu dikerjakan.

Page 50: BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN 3.1 Analisis Situasi …thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2010-1-00661-SI BAB 3.pdf2. Kedalam • Mensejahterakan STAKEHOLDER (shareholders, karyawan,

117

3.4.4 Komunikasi (Promotion)

Strategi komunikasi yang digunakan oleh PT ISP yaitu dengan tetap

melakukan interaksi pada para pelanggan dengan baik dan memanfaatkan web

untuk memberikan informasi seperti model-model bangunan dan interior

terbaru dari PT. ISP dan membuat suatu event seperti lomba untuk para

generasi baru yang ingin mngapresiasikan ide-idenya dalam hal design

architecture dan interior. Event di dalam web ini dimanfaatkan juga oleh PT.

ISP untuk meningkatkan brand image perusahaan. Selain itu terdapat fitur tell

a friend untuk membantu para pelanggan dalam mengenalkan website PT. ISP

kepada rekan-rekan nya.

3.4.5 Strategi Customer Relationship Management (CRM)

Strategi yang diusulkan untuk menjaga hubungan dengan pelanggan PT.

ISP adalah dengan memasukkan fitur tell a friend, dimana pada sistem tell a

friend ini semua email dari pelanggan ataupun dari calon pelanggan akan

disimpan di dalam database. Sehingga pada saat ada event terbaru, administrator

dari PT. ISP akan langsung mengirimkan beritanya ke semua email pelanggan

dan calon pelanggan PT. ISP.

3.4.5.1 Visi CRM

− Memberikan suatu design bermutu yaitu melalui karya

yang memperhatikan kenyamanan, keindahan, dan

kekuatan, serta berkarakter, bercita rasa (orientasi ke

human) dan diakui oleh dunia internasional.

Page 51: BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN 3.1 Analisis Situasi …thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2010-1-00661-SI BAB 3.pdf2. Kedalam • Mensejahterakan STAKEHOLDER (shareholders, karyawan,

118

− Website yang dapat memberikan informasi yang

dibutuhkan pelanggan dan mendukung pelayanan

pelanggan

− Mengembangkan pelayanan komunikasi pelanggan

− Meningkatkan nilai perusahaan di mata pelanggan dengan

terus meningkatkan kualitas layanaan bagi pelanggan.

3.4.5.2 Strategi CRM

− Peningkatan jumlah pelanggan baru

Dengan penerapan CRM, perusahaan berusaha menarik

pelanggan-pelanggan baru dengan memberikan pelayanan

yang lebih baik.

− Peningkatan pengerjaan proyek

Dengan penerapan CRM, perusahaan berusaha

meningkatkan penerimaan proyek dengan memberikan

layanan yang lebih baik, strategi negosiasi dimana

pelanggan dapat melakukan negosiasi harga dengan pihak

perusahaan untuk mendapatkan harga yang sesuai dengan

budget dan keinginan pelanggan.

− Peningkatan kesetiaan pelanggan lama

Dengan penerapan CRM, perusahaan berusaha

meningkatkan kesetiaan pelanggan dengan menyediakan

layanan komunikasi bagi pelanggan.

Page 52: BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN 3.1 Analisis Situasi …thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2010-1-00661-SI BAB 3.pdf2. Kedalam • Mensejahterakan STAKEHOLDER (shareholders, karyawan,

119

3.4.5.3 Pengalaman pelanggan yang berharga

− Memenuhi kebutuhan dan harapan pelanggan dalam

website dengan cara pelanggan dapat memberikan

masukan tentang bangunan yang diinginkan oleh

pelanggan tersebut.

− Memberikan design-design yang menarik bagi para

pelanggan.

− Menyelenggarakan event yang ditampilkan pada website

untuk mendukung perkembangan seni design.

3.4.5.4 Kolaborasi organisasi

Kerja sama yang dilakukan setiap bagian dalam

perusahaan, seperti kerja sama divisi perancangan , divisi

interior dan divisi konstruktor dan operasional untuk mencapai

suatu hasil yg maksimal.

3.4.5.5 Proses CRM

• Mengidentifikasi pelanggan

Memberikan informasi pelanggan melalui tell a friend yang

ada pada website PT. ISP.

• Membedakan pelanggan

Mengindentifikasikan pelanggan berdasarkan proyek yang

didapat.

Page 53: BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN 3.1 Analisis Situasi …thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2010-1-00661-SI BAB 3.pdf2. Kedalam • Mensejahterakan STAKEHOLDER (shareholders, karyawan,

120

• Menyesuaikan bauran pemasaran

Memberikan harga khusus bagi para pelanggan yang

menggunakan jasa PT. ISP khususnya pada proyek yang

berhubungan dengan pembangunan fisik proyek dari nol

atau proyek yang nilainya diatas dari nilai yang telah di

tetapkan perusahaan.

• Interaksi

Dengan menyediakan fasilitas yang sesuai dengan

kebutuhan pelanggan, perusahaan mengumpulkan dan

mempelajari informasi pelanggan sehingga dapat

menyesuaikan fasilitas untuk menarik dan meningkatkan

kesetiaan pelanggan.

3.4.5.6 Informasi CRM

− Perusahaan mendapatkan kriteria rumah atau interior yang

di inginkan dan juga bahan-bahannya.

− Perusahaan mendapatkan pelanggan baru dari pelanggan

lama dengan adanya fitur tell a friend.

3.4.5.7 Teknologi CRM

− Company-side tools (push technology)

Page 54: BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN 3.1 Analisis Situasi …thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2010-1-00661-SI BAB 3.pdf2. Kedalam • Mensejahterakan STAKEHOLDER (shareholders, karyawan,

121

Tell a friend : para pelanggan juga dapat membantu

memberikan informasi kepada calon pelanggan lain tentang

website dan jasa yang di berikan oleh perusahaan.

− Client-side tools

Event : webstite PT. ISP menyediakan sebuah tampilan

event yang dimaksudkan untuk memberitahu para

pelanggan jika terdapat acara-acara yang diadakan oleh

perusahaan.

Special Design : website PT. ISP menyediakan suatu

layanan khusus yang digunakan pelanggan untuk membuat

design khususnya bangunan dengan memasukkan data-data

yang diperlukan pada fitur ini.

3.4.5.8 Matriks CRM

Untuk mengukur performa CRM, maka dibuat beberapa tolak

ukur yaitu :

− Peningkatan jumlah pelanggan baru

Dengan penerapan CRM, perusahaan dapat menarik

pelanggan-pelanggan baru dengan adanya fitur tell a

friend untuk mereferensikan perusahaan. Hal ini

diperkirakan akan meningkatkan jumlah pelanggan baru

sebesar 30%.

− Peningkatan proyek

Page 55: BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN 3.1 Analisis Situasi …thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2010-1-00661-SI BAB 3.pdf2. Kedalam • Mensejahterakan STAKEHOLDER (shareholders, karyawan,

122

Dengan meningkatnya jumlah pelanggan baru secara tidak

langsung akan meningkatkan proyek yang didapatkan oleh

perusahaan. Maka diperkirakan tingkat penyewaan akan

meningkat sebesar 30%.

− Peningkatan kesetiaan pelanggan lama

Selain itu dengan menggunakan CRM akan meningkatkan

kualitas pelayanan terhadap pelanggan dengan adanya

kemudahan akses dan informasi yang 24 jam Perusahaan.

Maka diperkirakan tingkat kesetiaan pelanggan akan

meningkat sebesar 35% yang dilihat dari proyek yang di

dapat dari pelanggan tersebut.