Bab 3
description
Transcript of Bab 3
BENTUK DAN SISTEM PEMERINTAHAN DAN NEGARA INDONESIA
Bentuk Negara (staatvormen) menurut Kranenburg dan Nicollo Machiavelli ada 2; monarki dan republik
Leon Durguit berpendapat bahwa pembagian di atas bukan bentuk negara melainkan bentuk pemeribtahan. Bentuk negara meliputi: kesatuan, serikat dan perserikatan negara
Secara Umum Kesatuan dan serikat
BENTUK NEGARA INDONESIA
Negara Federal mempunyai berebgai negara bagian yang tidak berdaulat. Namun boleh memiliki konstitusi, parlemen, kabinet dan kepala negara sendiri yang tidak boleh bertentangan dengan konstitusi negara federal.
Karakternya: Supremasi Konstitusi Federal, pemencaran kekuasaan (serikat dan federal) dan ada kekuasaan tertinggi.
Negara Federal
Negara kesatuan memiliki satu pemerintah pusat dan satu konstitusi. Pemerintah dibantu oleh pemerintah daerah yang mengatur di wilayah tertentu.
C.F. Strong : Negara dengan kekuasaan tertinggi pada peemrintah pusat
Kusnadi dan Hermaily Ibrahim: Negara yang satu tanpa ada negara dalam negara
Abu Daud Busroh: Negara yang tidak tersusun dari banyak negara, tunggal dan tidak ada negara dalam negara
Negara Kesatuan (Unitaris)
Tujuan negara kesatuan pada umumnya: keamanan ekstern, ketertiban intern, keadilan, kesejahteraan, dan kebebasan. (Charless Merriam)
Dasar Hukum NKRI: Pemb. UUD 45 alinea ke-II, UUD 45 pasal 1 (1).
Tujuan NKRI: Protect, welfare, education and peacefull (Pemb. UUD alinea ke-IV)
NKRI
M. Yamin◦ Unitarianisme merupakan cita-cita gerakan
kemerdekaan◦ Negara tidak menginginkan provinsialisme◦ SDM yang mumpuni tidak merata◦ Perbedaan potensi tiap daerah◦ Dr segi geopolitik, negara kesatuan membuat
Indonesia lebih kuat
Alasan memilih opsi Unitarian
BENTUK PEMERINTAHAN
Aristokrasi◦ Dipimpin satu orang terbaik
Oligarki◦ Dipimpin oleh sekelompok elit kecil masyarakat
Demokrasi◦ Kedaulatan di tangan rakyat
Otokrasi◦ Dipimpin oleh seorang autokrator
Monarki◦ Dipimpin raja
Emirat◦ Negara bagian dengan seorang emir (amir) di
setiap negara bagian Plutokrasi
◦ Kekuasaan berdasar kualitas harta kekayaan.
REPUBLIK◦ Negara dipimpin presiden yang dipilih dan
dikawal oleh rakyat
Konsep Republik telah digunakan sejak berabad-abad lamanya. Republik yang paling terkenal adalah Republik Roma, yang bertahan dari 509 SM hingga 44 SM. Dalam bentuk pemerintahan Republik Roma tersebut dipraktikkan dua prinsip utama yang dijalankan negara, yaitu prinsip Anuality (memegang pemerintah selama satu tahun saja) dan Collegiality (dua orang memegang jabatan ketua negara).
Siklus bentuk pemerintahan menurut Aristoteles
Monarki
Tirani
Aristokras
i
Oligarki
Demokras
iMONARKI
TIRANI
ARISTOKRASI
OLIGARKI
DEMOKRASI
OKHLOKRASI
SKEMA TEORI SIKLUS POLYBIOS
Sistem sekumpulan unsur (perangkat) yang saling berkaitan (terintegrasi), yang bila salah satu unsur terganggu dapat mempengaruhi kinerja unsur yang lain.
Pemerintah P(em)erintah1.Dalam arti luas (badan legislatif, eksekutif dan
yudikatif).
2.Dalam arti sempit (badan eksekutif beserta jajarannya)
> seorang atau sekelompok orang yang memiliki kewenangan untuk mengatur kehidupan politik, ekonomi, sosial, dalam suatu negara.
SISTEM PEMERINTAHAN
PRESIDENSIAL
Tanggung jawab negara dan Pemerintah
berada di tangan Presiden
PARLEMENTER
Tanggung jawab negara di tangan presiden sedang
pemerintah pada perdana menteri
Sistem Pemerintahan Parlementer
Adalah sebuah sistem permerintahan di mana parlemen memiliki peranan penting dalam pemerintahan.
Pada sistem parlementer, hubungan antara eksekutif dan parlemen
sangat erat. Hal ini, karena adanya pertanggung jawaban para menteri
terhadap parlemen, maka setiap kabinet yang dibentuk harus
memperoleh dukungan kepercayaan dengan suara yang terbanyak dari
parlemen.
Lanjutan ………….Ciri-ciri Sistem Pemerintahan Parlementer1. Raja/ratu atau presiden adalah sebagai kepala negara. 2. Kepala pemerintahan adalah perdana menteri. 3. Badan legislatif/parlemen anggotanya dipilih melalui
pemilu. 4. Eksekutif bertanggung jawab kepada legislatif. 5. Dalam sistem dua partai, pembentuk kabinet dan
sekaligus sebagai perdana menteri adalah ketua partai politik yang memenangkan pemilu, yg kalah berlaku sebagai pihak oposisi.
6. Dalam sistem banyak partai, kabinet harus membentuk koalisi, karena harus mendapat dukungan kepercayaan dari parlemen.
7. Apabila terjadi perselisihan antara kabinet dan parlemen dan kepala negara beranggapan kabinet berada dalam pihak yang benar, maka kepala negara akan membubarkan parlemen.
Lanjutan ………….Sistem Pemerintahan Presidensial
Kedudukan eksekutif tak tergantung pada badan perwakilan rakyat. Dasar hukum kekuasaan eksekutif dikembalikan kepada pemilihan rakyat.
Dalam Praktiknya, sistem presidensial menerapkan teori Trias
Politika Montesqueu secara murni melalui pemisahan kekuasaaan
(Separation of Power ). Contohnya adalah Amerika dengan Chek and
Balance. Sedangkan yang diterapkan di Indonesia adalah
pembagian kekuasaan (Distribution of Power).
Lanjutan ………….Ciri-ciri Sistem Pemerintahan Presidensial1.Penyelenggara negara berada di tangan
presiden. Presiden adalah kepala negara dan sekaligus kepala pemerintahan.
2.Kabinet dibentuk oleh presiden. Kabinet bertanggung jawab kepada presiden dan tidak bertanggung jawab kepada parlemen/legislatif.
3.Presiden tidak bertanggung jawab kepada parlemen.
4.Presiden tak dapat membubarkan parlemen
5.Parlemen memiliki kekuasaan legislatif dan menjabat sebagai lembaga perwakilan.
6.Presiden tidak berada di bawah pengawasan langsung parlemen.
Kelebihan sistem presidensial adalah sebagai berikut. Badan eksekutif lebih stabil kedudukannya karena
tidak bergantung pada parlemen. Masa jabatan badan eksekutif lebih jelas dengan
jangka waktu tertentu. Penyusunan program kerja kabinet mudah
disesuaikan dengan jangka waktu masa jabatannya. Jabatan-jabatan eksekutif dapat diisi oleh orang
luar, termasuk anggota parlemen sendiri. Namun, legislatif bukan tempat kaderisasi untuk jabatan-jabatan eksekutif.
Adapun kekurangannya adalah sebagai berikut. Kekuasaan eksekutif berada di luar
pengawasan langsung legislatif sehingga dapat menciptakan kekuasaan mutlak.
Sistem pertanggungjawabannya kurang jelas. Pembuatan keputusan/kebijakan publik
umumnya hasil tawar-menawar antara eksekutif dengan legislatif sehingga dapat terjadi keputusan tidak tegas dan memakan waktu yang lama
Pokok-pokok sistem Pemerintahan RI◦ Negara kesatuan sekaligus republik◦ Sistem pemerintah Presidensial dimana Presiden mjd
kepala negara dan kepala pemerintah dan berada dalam pengawasan DPR
◦ Menteri diangkat presiden◦ Parlemen 2 kamar (bikameral)◦ Yudikatif oleh MA dan MK
Ciri Sistem Presidensial Indonesia◦ Presiden diberhentikan MPR atas usul DPR◦ Pegangkatan pejabat oleh presiden atas izin DPR◦ Kebijakan presiden perlu mendapat izin DPR◦ Parlemen memiliki fungsi legislasi dan budgeting
SISTEM PEMERINTAHAN RI
Pemakzulan (pemberhentian Presiden) Terjadi bila Presiden melakukan
pelanggaran hukum berupa pengkhianatan terhadap negara, korupsi, penyuapan, tindak pidana berat lainnya, atau perbuatan tercela, dan apabila terbukti tidak lagi memenuhi syarat sebagai Presiden dan/atau Wakil Presiden (Ps. 7A UUD 45)
Dugaan pelanggaran dapat diketahui dgn adanya Hak Angket pada anggota dewan
IMPEACHMENT
MPR memutuskan untuk memberhentikan atau tidak memberhentikan
PROSEDURNYA
Usulan oleh DPR dengan persetujuan 2/3 anggota dewan
Pembuktian di Mahkamah Konstitusi
Pasal 7B UUD 45
1. Kedaulatan a. J.H.A Logemann : kekuasaan mutlak atau
kekuasaan tertinggi atas penduduk dan wilayah bumi beserta isinya yang dimiliki oleh suatu negara yang berdaulat.
b. Jean Bodin: kekuasaan tertinggi untuk menentukan hukum dalam suatu negara
2. Negara State, Statum, Status, Staat (tempat/menempatkan)
Sifat: memaksa, monopoli dan mencakup semua
KEDAULATAN NEGARA
Kedaulatan Negara (Paul Laband & G. Jellinek)
Kedaulatan Hukum (Hugo de Groot, Krabbe, Immanuel Kant dan Leon Duguit)
Kedaulatan rakyat (J.J.Rosseau & Montesquieu)
Kedaulatan Tuhan Kedaulatan Raja
Teori Kedaulatan
Kedaulatan Hukum (Negara Hukum/Rechtstaat)◦ Ps. 1 (3)
Kedaulatan Rakyat (Demokrasi)◦ Ps. 1 (2)◦ Pemb. UUD 1945 alinea ke IV
INDONESIA
Pembagian Kekuasaan Pemerintah berdasar hukum (ps. 9 ayat (1)) Equility before the law/Persamaan di depan
hukum (ps. 27 ayat (1)) Independensi Peradilan (ps. 24 ayat (2) Perlindungan HAM (ps. 28a – 28j)
CIRI NEGARA HUKUM
DEMOKRASI
Kedaulatan berada di tangan rakyat namun tidak bertentangan dengan nilai Pancasila
(ketuhanan, kemanusiaan, persatuan, kerakyatan/musyawarah dan keadilan)