Bab 3

20
72 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Ruang Lingkup Penelitian Menurut Sugiyono (2011:2), Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan keguanaan tertentu. Penelitian mempunyai tujuan dan kegunaan tertentu. Tujuan penelitian diklasifikasikan menjadi tiga macam yaitu, yang bersifat penemuan, pembuktian dan pengembangan.Yang bersifat penemuan berarti data yang diperoleh peneliti adalah data yang betul-betul baru yang sebelumnya belom pernah diketahui. Bersifat pembuktian berarti data yang diperoleh itu di gunakan untuk membuktikan adanya keraguan terhadap informasi atau pengetahuaan. Bersifat pengembangan berarti memperdalam dan memperluas pengetahuan yang telah ada. Jenis penelitian dikelompokkan menjadi dua yaitu, penelitian berdasarkan tujuan dan penelitian berdasrkan tingkat kealamiahan tempat. Berdasarkan tujuan, metodologi penelitian diklasifikasikan menjadi penelitian dasar, penelitian pengembangan, dan penelitian terapan. Berdasarkan tingkat kealamiahan, metode penelitian dikelompokkan menjadi penelitian eksperimen, survei, dan naturalistik. Berdasarkan metode yang digunakan dalam penelitian dibedakan menjadi dua, yaitu metode kualitatif dan kuantitatif. Berdasarkan jenis penelitian yang termasuk dalam metode kualitatif adalah penelitian

Transcript of Bab 3

Page 1: Bab 3

72

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Ruang Lingkup Penelitian

Menurut Sugiyono (2011:2), Metode penelitian pada dasarnya

merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan

keguanaan tertentu. Penelitian mempunyai tujuan dan kegunaan tertentu.

Tujuan penelitian diklasifikasikan menjadi tiga macam yaitu, yang bersifat

penemuan, pembuktian dan pengembangan.Yang bersifat penemuan berarti

data yang diperoleh peneliti adalah data yang betul-betul baru yang

sebelumnya belom pernah diketahui. Bersifat pembuktian berarti data yang

diperoleh itu di gunakan untuk membuktikan adanya keraguan terhadap

informasi atau pengetahuaan. Bersifat pengembangan berarti memperdalam

dan memperluas pengetahuan yang telah ada.

Jenis penelitian dikelompokkan menjadi dua yaitu, penelitian

berdasarkan tujuan dan penelitian berdasrkan tingkat kealamiahan tempat.

Berdasarkan tujuan, metodologi penelitian diklasifikasikan menjadi penelitian

dasar, penelitian pengembangan, dan penelitian terapan. Berdasarkan tingkat

kealamiahan, metode penelitian dikelompokkan menjadi penelitian

eksperimen, survei, dan naturalistik.

Berdasarkan metode yang digunakan dalam penelitian dibedakan

menjadi dua, yaitu metode kualitatif dan kuantitatif. Berdasarkan jenis

penelitian yang termasuk dalam metode kualitatif adalah penelitian

Page 2: Bab 3

73

naturalistik sedangkan yang termasuk dalam metode kuantitatif adalah

penelitian eksperimen dan survei.

Berdasarkan uraian diatas, penelitian ini termasuk dalam penelitian

survei dan tujuan penelitian bersifat pembuktian. Dan penelitian ini

menggunakan metode penelitian kuantitatif karena data penelitian berupa

angka-angka dan analisis menggunakan statistika.

1. Tempat penelitian

Penelitian ini dilakukan pada PT. Wahana Wirawan Nissan TB.

Simatupang yang berlokasi di jalan RA. Kartini Kav II Blok S No. 7

Jakarta Selatan 12310. Telepon Showroom (021) 7654211 dan Workshop

(021) 7653681.

2. Waktu penelitian

Periode penelitian ini dilakukan pada tanggal 1 November 2014 sampai

dengan tanggal 31 Januari 2015 hingga informasi yang berkaitan dengan

penelitian ini terpenuhi.

3. Variable penelitian

Menurut Sugiyono (2011:38), variabel penelitian adalah suatu

atribut atau sifat atau nilai dari orang, obyek atau kegiatan yang

mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari

dan kemudian ditarik kesimpulannya. Dalam penelitian ini ada tiga

macam variabel penelitian yaitu dua variabel bebas dan satu variabel

terikat. Yang termasuk variabel bebas adalah kompensasi (π‘₯1) dan

Page 3: Bab 3

74

motivasi (π‘₯2). Yang termasuk variabel terikatnya adalah kinerja karyawan

(y).

B. Penentuan Sampel

1. Populasi

a. Pengertian populasi

Menurut sugiyono (2011:80), populasi adalah wilayah

generalisasi yang terdiri atas: obyek/subyek yang mempunyai kualitas

dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk

dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. populasi dalam

penelitian ini adalah semua karyawan PT Wahana Wirawan Nissan

TB Simatupang dengan jumlah karyawan 123 orang.

b. Jenis populasi

Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah populasi

terbatas, populasi yang mempunyai sumber data yang jelas batasnya

secara kuantitatif sehingga dapat dihitung jumlahnya. Dan sifat

populasi ini adalah hiterogen, sumber data yang unsurnya memiliki

sifat atau keadaan yang berbeda (bervariasi) sehingga perlu diterapkan

batas-batasnya secara kuantitatif.

2. Sampel

a. Pengertian sample

Menurut sugiyono (2011:81), menyatakan bahwa sampel adalah

bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi.

Page 4: Bab 3

75

b. Teknik pengambilan sampel

Teknik pengambilan sampel adalah suatu cara mengambil

sampel yang representatif dari populasi. Pengambilan sampel harus

dilakukan secara tepat agar diperoleh sampel yang benar-benar dapat

mewakili dan dapat menggambarkan keadaan populasi sebenarnya.

Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik

Simple random sampling, teknik pengambilan sampel dari anggota

populasi dengan menggunakan acak tanpa memperhatikan strata

(tingkatan) dalam anggota populasi tersebut.

c. Besaran sampel

Ada beberapa hal yang mempengaruhi berapa besaran sampel yang

diambil, yaitu sebagai berikut:

1) Hiterogenitas dari populasi

Semakin hiterogen sebuah populasi, jumlah sampel yang diambil

pun harus semakin besar sehingga seluruh karakteristik populasi

dapat terwakili.

2) Jumlah variabel yang digunakan

Semakin banyak jumlah variabel yang ada, jumlah sampel yang

diambil pun juga lebih besar. Dalam penelitian ini mengunakan

tiga variabel, yaitu dua variabel bebas dan satu variabel terikat.

3) Terknik penarikan sampel yang digunakan

Jika kita menggunakan teknik penarikan sampel secara acak

sederhana, otomatis jumlah sampel tidak terlalu berpengaruh

Page 5: Bab 3

76

dibandingkan dengan penggunaan teknik penerikan sampel acak

terlapis. Untuk menghitung sampel, penulis menggunakan rumus

Slovin yang dikutip dari Bambang dan Lina (2010:137-138),

yaitu:

𝑛 =𝑁

1 + 𝑁𝑒2

Dimana:

n = besaran sampel

N = besaran populasi

e = nilai kritis (5%)

Populasi pada penelitian ini adalah 123 orang dengan tingkat

kesalahan 5%, maka sampel yang harus diambil adalah

𝑛 =123

1 + 123 0,052

𝑛 = 94,073 β‰ˆ 95

Sampel yang diambil dalam penelitian ini adalah 95 orang.

C. Metode Pengumpulan Data

1. Pengertian data

Menurut Suharsimi Arikunto (2002:96), data adalah fakta dan

angka yang dapat dijadikan bahan untuk menyusun suatu informasi. Data

dalam penelitian ini merupakan data primer, yaitu data yang dihimpun

langsung oleh peneliti. Terdapat dua hal utama yang mempengaruhi

Page 6: Bab 3

77

kualitas data hasil penelitian, yaitu kualitas instrumen penelitian dan

kualitas pengumpulan data. Kualitas instrumen penelitian berkenaan

dengan validitas dan reabilitas instrumen dan kualitas pengumpulan data

berkenaan ketepatan cara-cara yang digunakan untuk mengumpulkan data.

2. Teknik pengumpulan data

Menurut Dominikus (2013:130), metode pengumpulan data adalah teknik

atau cara-cara yang dapat digunakan oleh peneliti untuk pengumpulan

data. Menurut Dominikus (2013:130), instrumen pengumpulan data adalah

alat bantu yang dipilih dan digunakan oleh peneliti dalam kegiatannya

mengumpulkan agar kegiatan tersebut menjadi sistematis dan dipermudah

olehnya. Berikut adalah metode pengumpulan data yang digunakan oleh

penulis, antara lain:

a. Wawancara

Menurut Dominikus (2013:136), wawancara adalah cara pengumpulan

data yang digunakan untuk memperoleh informasi langsung dari

sumbernya.

b. Kuesioner (Angket)

Menurut Sugiyono (2011:142), kuesioner merupakan teknik

pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberikan

seperangkat pertanyaan atau penyataan tertulis kepada responden untuk

menjawabnya.

Page 7: Bab 3

78

c. Observasi

Menurut Sutrisno Hadi dalam Sugiyono (2011:145), observasi

merupakan suatu proses yang kompleks, suatu proses yang tersusun

dari berbagai proses biologis dan psikologis.

d. Dokumentasi

Dokumentasi adalah ditujukan untuk memperoleh data langsung dari

tempat penelitian.

3. Skala pengukuran dan instrumen penelitian

Instrumen penelitian digunakan untuk mengukur nilai variabel

yang diteliti. Dengan demikian jumlah instrumen yang akan digunakan

untuk penelitian akan tergantung pada jumlah variabel yang diteliti.

Karena instrumen digunakan untuk melakukan pengukuran dengan tujuan

menghasilkan data kuantitatif yang akurat, maka setiap instrumen harus

mempunyai skala pengukuran.

Skala pengukuran merupakan kesepakatan yang digunakan sebagai

acuan untuk menentukan panjang pendeknya interval variabel yang ada

dalam alat ukur sehingga alat ukur tersebut bila digunakan dalam

pengukuran akan menghasilkan data kuantitatif. Skala yang digunakan

dalam penelitian ini adalah skala likert.

Skala Likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan

persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial.

Dengan skala ini, maka variabel yang akan diukur dijabarkan menjadi

indikator variabel. Kemudian indikator ini dijadikan titik tolak untuk

Page 8: Bab 3

79

menyusun item-item instrumen yang dapat berupa pernyataan atau

pertanyaan.

Jawaban setiap item-item dalam instrumen yang mengunakan skala

likert mempunyai gradasi dari sangat positif sampai sangat negatif dan

untuk keperluan analisis kuantitatif, maka jawaban itu dapat diberi skor.

Sebagai gambaran dari skala likert dapat dilihat pada tabel dibawah ini:

Tabel 3.1 Skala Likert

NO JAWABAN SKOR

1 SANGAT SETUJU 5

2 SETUJU 4

3 RAGU-RAGU 3

4 TIDAK SETUJU 2

5 SANGAT TIDAK SETUJU 1

Instrumen yang menggunakan skala likert dapat dibuat dengan bentuk

checklist ataupun pilihan ganda.

D. Metode Analisis

1. Pengelolahan data

a. Pengujian validitas

Menurut Arikunto dalam Dominikus (2013:164), menjelaskan

bahwa validitas adalah suatu ukuran yang menunjukan tingkat keandalan

atau kesahihan suatu alat ukur. Sebuah instrumen dikatakan valid apabila

mampu mengukur dan mengungkap data dari variabel yang diteliti secara

Page 9: Bab 3

80

tepat. Untuk menguji validitas instrumen menggunakan rumus Pearson

Product Moment.

π‘Ÿπ‘₯𝑦 =𝑛 Ξ£π‘‹π‘Œ βˆ’ Σ𝑋 . (Ξ£π‘Œ)

{𝑛. Σ𝑋2 βˆ’ (Σ𝑋)2}. {𝑛. Ξ£π‘Œ2 βˆ’ (Ξ£π‘Œ)2

π‘Ÿπ‘₯𝑦 =Ξ£π‘‹π‘Œ

Σ𝑋2 (Ξ£π‘Œ2)

Dimana:

π‘Ÿπ‘₯𝑦 = koefisien korelasi

Σ𝑋 = jumlah skor item

Ξ£Y = jumlah skor total

n = jumlah responden

Kevalidan sebuah instrumen dapat dilihat dari criteria penafsiran

mengenai indeks korelasinya ( r ) sebagai berikut:

Table 3.2

Pedoman Interpretasi Koefisien Korelasi

Koefisien Korelasi Tingkat Hubungan

0

0,00 - 0,199

0,20 - 0,399

0,40 - 0,599

0,60 - 0,799

0,80 - 1,000

1

Tidak ada hubungan

Sangat Rendah

Rendah

Sedang

Kuat

Sangat Kuat

Sempurna

Page 10: Bab 3

81

b. Pengujian reliabilitas

Pengujian realibilitas adalah tingkat konsistensi suatu alat ukur

dalam mengukur gejala yang sama. Jika suatu alat ukur dua kali atau lebih

untuk mengukur gejala yang sama dan hasilnya relatif konsisten, maka

alat ukur tersebut reliabel. Reliabilitas menunjukan pada suatu pengertian

bahwa instrument dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat

pengumpul data karena intrumen tersebut sudah baik. Cara yang

digunakan untuk menguji reliabilitas menggunakan rumus Alpha sebagai

berikut:

π‘Ÿ11 = π‘˜

π‘˜ βˆ’ 1 1 βˆ’

Σ𝑆𝑖𝑆𝑑

Dimana:

π‘Ÿ11= nilai reliabilitas

𝑆𝑖= jumlah varian skor tiap item

𝑆𝑑= varian total

π‘˜= jumlah item

Untuk menghitung varians skor tiap item dengan mengunakan rumus:

𝑆𝑖 =𝑆𝑋𝑖

2 βˆ’ 𝑆𝑋𝑖

2

𝑁

𝑁

Dimana:

𝑆𝑖 = π‘£π‘Žπ‘Ÿπ‘–π‘Žπ‘› π‘ π‘˜π‘œπ‘Ÿ π‘‘π‘–π‘Žπ‘ π‘–π‘‘π‘’π‘š

𝑆𝑋𝑖2 = π‘—π‘’π‘šπ‘™π‘Žβ„Ž π‘˜π‘’π‘Žπ‘‘π‘Ÿπ‘Žπ‘‘ π‘–π‘‘π‘’π‘š 𝑋𝑖

𝑆𝑋𝑖 2 = π‘—π‘’π‘šπ‘™π‘Žβ„Ž π‘–π‘‘π‘’π‘š 𝑋𝑖 π‘‘π‘–π‘˜π‘’π‘Žπ‘‘π‘Ÿπ‘Žπ‘‘π‘˜π‘Žπ‘›

𝑁 = π‘—π‘’π‘šπ‘™π‘Žβ„Ž π‘Ÿπ‘’π‘ π‘π‘œπ‘›π‘‘π‘’π‘›

Page 11: Bab 3

82

Kaidah keputusan: jika π‘Ÿ11>π‘Ÿπ‘‘π‘Žπ‘π‘’π‘™ berarti reliable

Jika π‘Ÿ11<π‘Ÿπ‘‘π‘Žπ‘π‘’π‘™ berarti tidak reliable.

2. Teknik analisis data

a. Korelasi dan Regresi sederhana

1) Korelasi Pearson Product Moment (PPM)

Kegunaanya untuk mengetahui derajat hubungan antara

variabel bebas dengan variabel terikat. Teknik ini mengunakan

data interval dan rasio dengan ketentuan tertentu. Rumus yang

digunakan korelasi PPM sebagai berikut:

π‘Ÿπ‘₯𝑦 =𝑛 Ξ£π‘‹π‘Œ βˆ’ Σ𝑋 . (Ξ£π‘Œ)

{𝑛. Σ𝑋2 βˆ’ (Σ𝑋)2}. {𝑛. Ξ£π‘Œ2 βˆ’ (Ξ£π‘Œ)2

Dimana:

π‘Ÿπ‘₯𝑦 = koefisien korelasi

Σ𝑋 = jumlah skor item

Ξ£Y = jumlah skor total

n = jumlah responden

2) Regresi sederhana

Regresi adalah suatu proses memperkirakan secara

sistematis tentang apa yang paling mungkin terjadi di masa yang

akan datang berdasarkan informasi masa lalu dan sekarang yang

dimiliki untuk mempekecil kesalahan. Setiap analisa regresi pasti

Page 12: Bab 3

83

ada analisa korelasinya, tetapi sebaliknya analisa korelasi belum

tentu diuji regresi atau diteruskan dengan analisis regresi.

Persamaan regresi sederhana sebagai berikut:

Ε· = π‘Ž + 𝑏π‘₯

Mencari a dan b:

𝑏 =𝑛Σπ‘₯𝑦 βˆ’ Ξ£π‘₯Σ𝑦

𝑛Σπ‘₯2 βˆ’ Ξ£π‘₯ 2

π‘Ž =Σ𝑦 βˆ’ 𝑏Σπ‘₯

𝑛

Dimana:

Ε· = subyek variabel terikat yang diproyeksikan

π‘Ž = nilai konstanta y jika x = 0

𝑏 = nilai arah sebagai penentu ramalan yang menunjukan nilai

dari y

π‘₯ = variabel bebas

b. Korelasi dan Regresi berganda

1) Korelasi berganda

Analisa korelasi berganda berfungsi untuk mencari besarnya

pengaruh atau hubungan antara dua veriabel bebas atau lebih

secara simultan dengan variabel terikat. rumus korelasi berganda

sebagai berikut:

𝑅π‘₯1π‘₯2𝑦 = π‘Ÿπ‘₯1𝑦

2 + π‘Ÿπ‘₯2𝑦2 βˆ’ 2 π‘Ÿπ‘₯1𝑦 π‘Ÿπ‘₯2𝑦 π‘Ÿπ‘₯1π‘₯2

1 βˆ’ π‘Ÿπ‘₯1π‘₯22

Page 13: Bab 3

84

Dimana:

𝑅π‘₯1π‘₯2𝑦 = koefisien korelasi π‘₯1π‘₯2𝑦

π‘Ÿπ‘₯1𝑦 = koefisien korelasiπ‘₯1𝑦

π‘Ÿπ‘₯2𝑦 = koefisien korelasiπ‘₯2𝑦

π‘Ÿπ‘₯1π‘₯2 = koefisien korelasiπ‘₯1π‘₯2

2) Regresi berganda

Analisis regresi berganda ialah suatu alat analisis

peramalan nilai pengaruh dua variabel bebas atau lebih terhadap

variabel terikat untuk membuktikan ada atau tidaknya hubungan

fungsi atau hubungan kausal antara dua variabel bebas atau lebih.

Persamaan regresi berganda sebagai berikut:

Ε· = π‘Ž + 𝑏1π‘₯1 + 𝑏2π‘₯2

Dimana:

Ε· = variabel terikat

π‘Ž = konstanta y jika x = 0

𝑏1 = nilai arah sebagai penentu ramalan yang menunjukan nilai

dari y yang dipengaruhi oleh π‘₯1

𝑏2 = nilai arah sebagai penentu ramalan yang menunjukan nilai

dari y yang dipengaruhi oleh π‘₯2

Nilai kuadrat terkecil π‘Ž, 𝑏1,π‘‘π‘Žπ‘› 𝑏2 dapat diperoleh dengan

memecahkan persamaan linear simultan.

Σ𝑦 = π‘Žπ‘› + 𝑏1Ξ£π‘₯1 + 𝑏2Ξ£π‘₯2

Ξ£x1y = aΞ£x1 + b1Ξ£x12 + b2Ξ£x1x2

Page 14: Bab 3

85

Ξ£π‘₯2𝑦 = π‘ŽΞ£π‘₯2 + 𝑏1Ξ£π‘₯1π‘₯2 + 𝑏2Ξ£π‘₯22

Mencari π‘Ž, 𝑏1,π‘‘π‘Žπ‘› 𝑏2 adalah:

𝑏1 = Ξ£π‘₯2

2 Ξ£π‘₯1𝑦 βˆ’ Ξ£π‘₯1π‘₯2 Ξ£π‘₯2𝑦

Ξ£π‘₯12 Ξ£π‘₯2

2 βˆ’ Ξ£π‘₯1π‘₯2 2

𝑏2 = Ξ£π‘₯1

2 Ξ£π‘₯2𝑦 βˆ’ Ξ£π‘₯1π‘₯2 Ξ£π‘₯1𝑦

Ξ£π‘₯12 Ξ£π‘₯2

2 βˆ’ Ξ£π‘₯1π‘₯2 2

π‘Ž =Σ𝑦

π‘›βˆ’ 𝑏1

Ξ£π‘₯1

𝑛 βˆ’ 𝑏2

Ξ£π‘₯2

𝑛

c. Penghitungan nilai Koefisien Determinasi

Untuk mengetahui seberapa besar kontribusi variabel bebas terhadap

variabel terikat, maka digunakan koefisien determinasi atau koefisien

penentu sebagai berikut:

𝐾𝑑 = π‘Ÿ2 βˆ— 100%

Dimana:

𝐾𝑑 = koefisien determinasi

π‘Ÿ = koefisien korelasi

Besar kecil nilai koefisien determinasi ini menunjukkan kontribusi

variabel bebas terhadap variabel terikat.

3. Pengujian hipotesis

a. Uji F-test

Rumus mencari πΉβ„Žπ‘–π‘‘π‘’π‘›π‘” sebagai berikut:

πΉβ„Žπ‘–π‘‘π‘’π‘›π‘” =𝑅2 𝑛 βˆ’ π‘š βˆ’ 1

π‘š 1 βˆ’ 𝑅2

Dimana:

R = nilai koefisien korelasi berganda

Page 15: Bab 3

86

m = jumlah variabel bebas

n = jumlah sampel

πΉβ„Žπ‘–π‘‘π‘’π‘›π‘” = nilai F yang dihitung

Kaidah pengujian signifikansi:

Jika πΉβ„Žπ‘–π‘‘π‘’π‘›π‘” β‰₯ πΉπ‘‘π‘Žπ‘π‘’π‘™ , maka tolak Ho artinya signifikan dan

πΉβ„Žπ‘–π‘‘π‘’π‘›π‘” ≀ πΉπ‘‘π‘Žπ‘π‘’π‘™ , maka terima Ho artinya tidak signifikan.

b. Uji t-test

Rumus mencari π‘‘β„Žπ‘–π‘‘π‘’π‘›π‘” sebagai berikut:

π‘‘β„Žπ‘–π‘‘π‘’π‘›π‘” =π‘₯ 1 βˆ’ π‘₯ 2

𝑆1

𝑛1+

𝑆2

𝑛2βˆ’ 2π‘Ÿ

𝑠1

𝑛1 +

𝑠2

𝑛2

Dimana:

π‘Ÿ = nilai korelasi

𝑛 = jumlah sampel

π‘₯ 1 = rata-rata π‘₯1

π‘₯ 2 = rata-rata π‘₯2

𝑠1 = standar deviasi π‘₯1

𝑠2 = standar deviasi π‘₯2

𝑆1 = varians π‘₯1

𝑆2 = varians π‘₯2

Kaidah pengujian signifikasi:

jika π‘‘β„Žπ‘–π‘‘π‘’π‘›π‘” >π‘‘π‘‘π‘Žπ‘π‘’π‘™ berarti valid

Jika π‘‘β„Žπ‘–π‘‘π‘’π‘›π‘” <π‘‘π‘‘π‘Žπ‘π‘’π‘™ berarti tidak valid

Page 16: Bab 3

87

E. Opersional Variabel Penelitian

Menurut Sugiyono (2011:38), variabel penelitian adalah suatu atribut

atau sifat atau nilai dari orang, obyek atau kegiatan yang mempunyai variasi

tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik

kesimpulannya. Dalam penelitian terdapat dua variabel yaitu variabel bebas

dan variabel terikat. Variabel bebas (independen) adalah variabel yang

mempengaruh perubahan dari variabel terikat, sedangkan variabel terikat

(dependen) adalah variabel yang perubahaanya dipengaruhi oleh variabel

bebas.

Dalam penelitian ini, penulis mengunakan tiga variabel diantaranya

dua variabel bebas (independen), yaitu kompensasi dan motivasi; dan variabel

terikatnya (dependen), yaitu kinerja karyawan, serta instrument dari ketiga

variabel tersebut

1. Kompensasi

Kompensasi dapat diartikan sebagai suatu balas jasa yang diberikan

kepada karyawan atas kontribusi mereka terhadap perusahaan baik berupa

uang, barang lansung atau tidak langsung. Sebagai indikator kompensasi

adalah sebagai berikut:

a) Gaji

Menurut Rivai dalam Kadarisman (2012:316), gaji adalah balas jasa

dalam bentuk uang yang diterima karyawan/pegawai sebagai

konsekuensi dari statusnya sebagai seorang pegawai yang

Page 17: Bab 3

88

memberikan kontribusi dalam pencapaian tujuan perusahaan/

organisasi.

b) Insentif

Insentif diartikan sebagai bentuk pembayaran yang dikaitkan kinerja

dan gainsharing, sebagai pembagian keuntungan bagi karyawan

akibat peningkatan produktivitas atau penghematan biaya.

c) Tunjangan

Tunjangan adalah komponen imbalan jasa atau penghasilan yang

tidak terkait langsung dengan berat ringannya tugas jabatan dan

prestasi kerja pegawai atau merupakan indirect compensation.

d) Fasilitas

Fasilitas disini mengenai hal-hal yang diberikan oleh perusahaan

kepada karyawan diluar dari gaji, upah, insentif, dan tunjangan,

misalnya keamanan dan kesehatan lingkungan kerja.

Instrumen kompensasi dapat dilihat pada tabel 3.3 sebagai berikut:

Tabel 3.3

Instrumen Kompensasi

No Indikator Bobot No Pernyataan

1 Gaji 5 1,2,9,10, dan 18

2 Insentif 6 3,5, 11,12,16, dan 20

3 Tunjangan 6 4,6,13,14,15, dan 17

4 Fasilitas 3 7,8, dan 19

Jumlah 20

Page 18: Bab 3

89

2. Motivasi

Motivasi adalah sesuatu yang dapat memberikan dorongan kepada

individu untuk melakukan tindakan-tindakan demi tercapainya suatu

kepuasan.Sebagai indikator motivasi adalah sebagai berikut:

a) Prestasi (achievment)

Agar karyawan berprestasi dalam bekerja, maka pemimpin harus

mempelajari bawahannya dan pekerjaannya dengan memberikan

kesempatan kepadanya agar bawahan dapat berusaha mencapai hasil.

Kesempatan tersebut harus sedemikian rupa sehingga orang-orang

berkembang sendiri. Selanjutnya agar pemimpin memberi semangat

pada para bawahannya sehingga bawahan mau berusaha mengerjakan

sesuatu yang dirasa bawahan tidak dapat dikuasainya. Bila bawahan

telah berhasil mengerjakan pekerjaannya, pemimpin harus

menyatakan keberhasilan itu.

b) Pengakuan (recognotion)

Sebagai lanjutan keberhasilan pelaksanaan pemimpin harus memberi

pernyataan pengakuan akan keberhasilan tersebut.

c) Pekerjaan itu sendiri (the work it self)

Pemimpin membuat usaha-usaha yang nyata dan meyakinkan agar

bawahan mengerti akan pentingnya pekerjaan yang dilakukannya dan

berusaha menghindarkan kebosanan dalam pekerjaan serta

mengusahakan agar setiap bawahaan sudah tepat dalam pekerjaannya.

Page 19: Bab 3

90

d) Tanggung jawab (responsibilities)

Agar tanggung jawab benar-benar menjadi faktor motivator bagi

bahawan, maka pemimpin harus menghindari supervisi ketat dengan

membiarkan bawahan bekerja sendiri sepanjang pekerjaan itu

memungkinkan dan menerapkan prinsip partisipasi. Diterapkannya

prinsip partisipasi membuat bawahan sepenuhnya merncanakan dan

melaksanakan pekerjaannya.

e) Pengembangan (advencement).

Pengembangan merupakan salah satu faktor motivator bagi bawahan.

Agar faktor ini benar- benar berfungsi sebagai motivator maka

pemimpin dapat memulainya dengan melatih bawahannya untuk

pekerjaan yang lebih bertanggung jawab.

Instrumen motivasi dapat dilihat pada tabel 3.4 sebagai berikut:

Tabel 3.4

Instrumen Motivasi

No Indikator Bobot No Pernyataan

1 Prestasi (achievment) 5

1,8,10,16, dan 20

2 Pengakuan (recognotion) 5 3,5,6,9, dan 19

3

Pekerjaan itu sendiri (the work it

self)

4 4,11,15, dan 18

4 Tanggung jawab (responsibilities) 3 13,14, dan 17

5 Pengembangan (advencement). 3 2,7, dan 12

Jumlah 20

Page 20: Bab 3

91

3. Kinerja

Kinerja adalah hasil dari perilaku dalam pelaksanaan tugas tertentu

selama waktu tertentu yang relevan dengan tujuan organisasi.Sebagai

indikator kinerja adalah sebagai berikut:

a) Kualitas, yaitu; tingkat kesalahan, kerusakan, kecermatan.

b) Kuantitas, yaitu; jumlah pekerjaan yang dihasilkan.

c) Waktu, yaitu; tingkat ketidakhadiran, waktu kerja efektif/ jam kerja

hilang.

d) Kerjasama dengan orang lain dalam bekerja.

Instrumen kinerja karyawan dapat dilihat pada tabel 3.5 sebagai berikut:

Tabel 3.5

Instrumen Kinerja Karyawan

No Indikator Bobot No Pernyataan

1 Kualitas 8 2,5,10,14,16,17,19, dan 20

2 Kuantitas 2 1 dan 15

3 Waktu 4 3,4,6, dan 13

4 Kerjasama 6 7,8,9,11,12, dan 18

Jumlah 20