Bab 3

31
 26 BAB III PEMERIKSAAN MUTU AGREGAT A. Umum Pada konstruksi perkerasan yang menggunakan aspal, pengaturan dan pengawasan sifat   sifat agregat sama pentingnya dengan pengaturan dan pengawasan mutu aspal. Hal tersebut disebabkan oleh agregat yang biasanya merupakan bagian terbesar (90% berat atau lebih) dari camp uran sehingga sifat- sifatnya dominan dalam aspal beton. Beberapa macam pemeriksaan agrega t antara lain : 1. Keausan agregat dengan mesin  Los Angeles  Maksud percobaan ini untuk mengukur derajat ketahanan agregat mineral pemakaian, dimana ada konstruksi perkerasan jalan, keausan umumnya disebabkan oleh adanya gesekan dan tumbukan roda kendaraan, ataupun tumbukan dan gesekan akibat alat pada waktu pelaksanaan pengaspalan. 2. Kelekatan agregat terhadap aspal. Percobaan ini dimaksudkan untuk mengetahui sifat  Adhesif agregat terhadap aspal. Pelekatan aspal terhadap batuan dipengaruhi oleh sifat-sifat aspal dan sifat-sifat batuan. Pada batuan yang sifat permukaannya halus, kemampuan kelekatanya terhadap aspal akan lebih rendah dibandingkan dengan batuan yang permukaan kasar. 3. Berat jenis dan penyerapan Percobaan ini dimaksudkan untuk kepe rluan perhitungan besarny a rongga didalam campuran ( void), juga hasil pemeriksaan berat jenis ini bila diketahui secara kasar kekerasan agregat tersebut : a. Berat jenis bulk (  Bulk Specif ic Grafity) b. Berat jenis SSD ( Saturated Surface Dry)  a. Berat jenis semu (  Apparent Sp ecific Gr afity) b. Penyerapan (  Absorbsi )

Transcript of Bab 3

Page 1: Bab 3

5/12/2018 Bab 3 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/bab-3-55a35aff63bb8 1/31

 

26

BAB III

PEMERIKSAAN MUTU AGREGAT

A. Umum

Pada konstruksi perkerasan yang menggunakan aspal, pengaturan dan

pengawasan sifat – sifat agregat sama pentingnya dengan pengaturan dan

pengawasan mutu aspal. Hal tersebut disebabkan oleh agregat yang biasanya

merupakan bagian terbesar (90% berat atau lebih) dari campuran sehingga sifat-

sifatnya dominan dalam aspal beton.

Beberapa macam pemeriksaan agregat antara lain :

1. Keausan agregat dengan mesin Los Angeles 

Maksud percobaan ini untuk mengukur derajat ketahanan agregat mineral

pemakaian, dimana ada konstruksi perkerasan jalan, keausan umumnya

disebabkan oleh adanya gesekan dan tumbukan roda kendaraan, ataupun

tumbukan dan gesekan akibat alat pada waktu pelaksanaan pengaspalan.

2. Kelekatan agregat terhadap aspal.

Percobaan ini dimaksudkan untuk mengetahui sifat  Adhesif  agregat

terhadap aspal. Pelekatan aspal terhadap batuan dipengaruhi oleh sifat-sifat

aspal dan sifat-sifat batuan. Pada batuan yang sifat permukaannya halus,

kemampuan kelekatanya terhadap aspal akan lebih rendah dibandingkan

dengan batuan yang permukaan kasar.

3. Berat jenis dan penyerapan

Percobaan ini dimaksudkan untuk keperluan perhitungan besarnya rongga

didalam campuran (void), juga hasil pemeriksaan berat jenis ini bila diketahui

secara kasar kekerasan agregat tersebut :

a. Berat jenis bulk ( Bulk Specific Grafity)

b. Berat jenis SSD ( Saturated Surface Dry) 

a.  Berat jenis semu ( Apparent Specific Grafity)

b.  Penyerapan ( Absorbsi)

Page 2: Bab 3

5/12/2018 Bab 3 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/bab-3-55a35aff63bb8 2/31

 

27

4. Analisa saringan

Analisa saringan atau pemeriksaan gradasi agregat merupakan cara

untuk menentukan distribusi ukuran butiran. Berdasarkan gradasinya, agregat

dapat dibedakan :

a. Gradasi menerus (Continous graded) 

b. Gradasi tunggal (Single size) 

c. Gradasi timpang (Gap graded)

5. Sand Equivalent  

Percobaan ini dimaksudkan untuk mengetahui kandungan lumpur dan

tingkat kebersihan agregat halus pada pasir.

Page 3: Bab 3

5/12/2018 Bab 3 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/bab-3-55a35aff63bb8 3/31

 

28

B. Pemeriksaan Berat Jenis dan Penyerapan Agregat Kasar

1.  Maksud dan Tujuan

Pemeriksaan berat jenis dan penyerapan agregat kasar dimaksudkan

untuk menentukan berat jenis (bulk ), berat jenis permukaan jenuh (SSD), berat

 jenis semu (apparent ) dari agregat kasar.

a.  Berat jenis (bulk specific gravity) adalah perbandingan antara agregat

kering dengan air suling yang isinya sama dengan isi agregat dalam

keadaan jenuh pada suhu tertentu.

b.  Berat jenis kering permukaan jenuh (SSD) adalah perbandingan antara

agregat kering permukaan jenuh dengan air suling yang isinya sama

dengan isi agregat dalam keadaan jenuh pada suhu tertentu.

c.  Berat jenis semu (apparent specific gravity) adalah perbandingan antara

berat agregat kering dengan air suling yang isinya sama dengan isi agregat

dalam keadaan kering pada suhu tertentu.

d.  Penyerapan adalah persentase berat jenis yang dapat diserap pori terhadap

berat agregat kering.

2.  Peralatan

a.  Keranjang kawat, ukuran 3,35 mm atau 2,36 mm (no. 6 atau no. 8) dengan

kapasitas kira-kira 1500 gram.

b.  Tempat air dengan kapasitas dan bentuk yang sesuai pemeriksaan. Tempat

ini harus dilengkapi dengan pipa sehingga permukaan selalu tetap.

c.  Timbangan dengan kapasitas 1500 gram dan ketelitian 0,1 % dari beratcontoh yang ditimbang dan dilengkapi dengan alat penggantung

keranjang.

d.  Oven dilengkapi dengan pengatur suhu untuk memanasi sampai

(100 ±5 )˚C. 

e.  Alat pemisah contoh.

f.  Saringan no. 4.

g. 

Page 4: Bab 3

5/12/2018 Bab 3 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/bab-3-55a35aff63bb8 4/31

 

29

3.  Benda Uji

Benda uji adalah agregat yang tertahan saringan no. 4 diperoleh dari

alat pemisah contoh atau cara perempat sebanyak kira-kira 1500 gram.

4.  Cara Melakukan

a.  Mencuci benda uji untuk menghilangkan debu atau bahan-bahan lain yang

melekat pada permukaan.

b.  Mengeringkan benda uji dalam oven  pada suhu 105 ˚C berat tetap. 

c.  Mendinginkan benda uji pada suhu kamar selama 1 sampai 3 jam,

kemudian menimbang dengan ketelitian 0,5 gr (BK).

d.  Merendam benda uji dalam air pada suhu kamar selama (24 ± 4) jam.

e.  Mengeluarkan benda uji dari air, lap dengan kain penyerap sampai selaput

air pada permukaan hilang (SSD) untuk butiran yang besar pengeringan

harus satu persatu.

f.  Menimbang benda uji kering permukaan jenuh (BJ).

g.  Meletakkan benda uji dalam keranjang, menggoncangkan batunya untuk 

mengeluarkan udara yang tersekap dan tentukan beratnya di dalam air

(BA).

h.  Ukur suhu air untuk penyesuaian perhitungan pada suhu standar

(25 ± 0,5)˚C. 

Page 5: Bab 3

5/12/2018 Bab 3 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/bab-3-55a35aff63bb8 5/31

 

30

Saringan no. 4 Timbangan Elektrik 

Oven

Gambar III.1 Alat Pemeriksaan Berat Jenis dan Penyerapan Agregat Kasar.

Page 6: Bab 3

5/12/2018 Bab 3 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/bab-3-55a35aff63bb8 6/31

 

31

5.  Hasil Penelitian

Data :

Berat benda uji didalam air (BA) = 598 gr

Berat kering oven (BK) = 989 gr

Berat kering permukaan jenuh (BJ) = 1018 gr

a.  Berat jenis bulk =

  =

(bulk specific gravity) = 2,35 gram/cc

b. 

Berat jenis kering permukaan =

  =

 

(SSD = saturated surface dry) = 2,42 gram/cc

c.  Berat jenis semu =

  =

(apparent spesific gravity) = 2,53 gram/cc

d.  Penyerapan =

   

(absorbtion) =    

= 2,93 %

6.  Kesimpulan

Dari pengujian penyerapan agregat kasar didapatkan data sebagai berikut:

a.  Berat jenis bulk = 2,35 gram/cc

b.  Berat jenis SSD = 2,42 gram/cc

c.  Berat jenis semu = 2,53 gram/ccd.  Penyerapan (absorbtion) = 2,93 % < 3 % ( masuk spec).

7.  Saran

a.  Usahakan dalam penyiapan benda uji tepat memiliki berat 1000 gr.

b.  Perlu ketelitian saat menimbang benda uji dalam air (BA).

c.  Dalam pengelapan agregat kasar harus secara satu per satu, agar agregat

kasar benar-benar kering permukaan (SSD).

Page 7: Bab 3

5/12/2018 Bab 3 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/bab-3-55a35aff63bb8 7/31

 

32

C. Pemeriksaan Berat Jenis dan Penyerapan Agregat Halus

1.  Maksud dan Tujuan

Pemeriksaan berat jenis dan penyerapan agregat halus dimaksudkan

untuk menentukan berat jenis (bulk ), berat jenis permukaan jenuh (SSD), berat

 jenis semu (apparent ) dan penyerapan dari agregat halus.

a.  Berat jenis (bulk spesific gravity) adalah perbandingan antara agregat

kering dengan air suling yang isinya sama dengan isi agregat dalm

keadaan jenuh pada suhu tertentu.

b.  Berat jenis kering permukaan jenuh (SSD) adalah perbandingan antara

agregat kering permukaan jenuh dengan air suling yang isinya sama

dengan isi agregat dalam keadaan jenuh pada suhu tertentu.

c.  Berat jenis semu (apparent spesific gravity) adalah perbandingan antara

berat agregat kering dengan air suling yang isinya sama dengan isi agregat

dalam keadaan kering pada suhu tertentu.

d.  Penyerapan adalah persentase berat air yang dapat diserap pori terhadap

berat agregat kering.

2.  Peralatan

a.  Timbangan kapasitas 1 kg atau lebih dengan ketelitian 0,1 gram.

b.  Picnometer dengan kapasitas 500 ml.

c.  Kerucut terpancung (cone), diameter bagian bagian atas (40 ± 3) mm,

diameter bagian bawah (90 ± 3) mm, dan tinggi (75 ± 3) mm, dibuat dari

logam tebal minimum 0,8 mm.

d.  Batang penumbuk yang mempunyai bidang penumbuk rata, berat (340 ±

15) gram, diameter permukaan penumbuk (25 ± 3) mm.

e.  Saringan no. 4.

f.  Oven yang dilengkapi dengan pengatur suhu untuk memanasi sampai (110

± 5) oC.

g.  Pengukur suhu dengan ketelitian pembacaan 1 ˚C. 

h.  Talam.

i.  Bejana tempat air.

Page 8: Bab 3

5/12/2018 Bab 3 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/bab-3-55a35aff63bb8 8/31

 

33

 j.  Pompa hampa udara (vacuum pump) atau tungku.

k.   Desicator .

l.  Air suling.

3.  Benda Uji

Benda uji adalah agregat yang lewat saringan no. 4, diperoleh dari alat

pemisah contoh atau cara perempat sebanyak 500 gram.

4.  Cara Melakukan

a.  Mengeringkan benda uji dalam oven  pada suhu (110 ± 5) ˚C sampai berat

tetap. Yang dimaksud dengan berat tetap adalah keadaan berat benda uji

selam 3 kali proses penimbangan dan pemanasan dalam oven dengan

selang waktu 2 jam berturut-turut, tidak akan mengalami perubahan kadar

air lebih besar dari pada 0,1 %. Mendinginkan pada suhu ruang, kemudian

merendam dalam air selama (24 ± 4) jam.

b.  Membuang air perendam dengan hati-hati, jangan ada butiran yang hilang,

menebarkan agregat di atas talam, mengeringkan di udara panas dengan

cara membolak-balikan benda uji. Melakukan pengeringan sampai tercapai

keadaan kering permukaan jenuh.

c.  Memeriksa keadaan kering permukaan jenuh dengan mengisikan benda uji

ke dalam kerucut terpancung, memadatkan dengan penumbuk sebanyak 25

kali, mengangkat kerucut terpancung. Keadaan kering udara permukaan

 jenuh tercapai bila benda uji runtuh akan tetapi masih dalam keadaan

tercetak.

d.  Setelah tercapai keadaan kering permukaan jenuh segera masukkan 500 gr

benda uji kedalam  picnometer . Memasukkan air suling sampai mencapai

90 % isi  picnometer , memutar sambil diguncang sampai tidak terlihat

gelembung udara didalamnya. Untuk mempercepat proses ini dapat

digunakan pompa udara, tetapi harus diperhatikan jangan sampai ada air

yang ikut terhisap, dapat juga dilakukan dengan merebus picnometer .

Page 9: Bab 3

5/12/2018 Bab 3 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/bab-3-55a35aff63bb8 9/31

 

34

e.  Merendam  picnometer  dalam air dan ukur suhu air penyesuaian

 perhitungan kepada suhu standar 25 ˚C. 

f.  Menambahkan air sampai mencapai tanda batas.

g.  Menimbang  picnometer berisi air dan benda uji sampai ketelitian 0,1 gr

(BT).

h.  Mengeluarkan benda uji, mengeringkan dalam oven dengan suhu (100 ± 5)

˚C sampai berat tetap, kemudian mendinginkan benda uji desicator .

i.  Setelah benda uji dingin kemudian menimbang (BK).

 j.  Menentukan berat  picnometer  berisi air penuh dan ukur suhu air guna

penyesuaian dengan suhu standar 25 ˚C (B). 

Page 10: Bab 3

5/12/2018 Bab 3 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/bab-3-55a35aff63bb8 10/31

 

35

Timbangan Elektrik  Picnometer 

Oven

Gambar III.2 Alat Pemeriksaan Berat Jenis dan Penyerapan Agregat Halus.

Page 11: Bab 3

5/12/2018 Bab 3 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/bab-3-55a35aff63bb8 11/31

 

36

5.  Hasil Penelitian

Data :

Berat picnometer berisi air dan benda uji (BT) = 960 gram

Berat picnometer berisi air penuh (B) = 667 gram

Berat benda uji kering oven (BK) = 477 gram

a.  Berat jenis bulk =

 

( Bulk Spesific Gravity) = 

 

= 2,304 gram/cc

b. Berat jenis kering permukaan jenuh =

 

(SSD = saturated surface gravity) =

 

= 2,415 gram/cc

c. Berat jenis semu =

 

( Apparent Spesific Grafity) =

 

= 2,592 gram/cc

d. Penyerapan =

   

(absorbtion) =

   

= 4,822 %

6.  Kesimpulan

Dari pengujian penyerapan agregat halus didapatkan data sebagai berikut:

a.  Berat jenis bulk = 2,304 gram/cc

b.  Berat jenis SSD = 2,415 gram/cc

c.  Berat jenis semu = 2,592 gram/cc

d.  Penyerapan (absorbtion) = 4,822 % < 5 % (masuk spec).

Page 12: Bab 3

5/12/2018 Bab 3 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/bab-3-55a35aff63bb8 12/31

 

37

8. Saran

a.  Penimbangan pada waktu percobaan diharapkan teliti karena hasilnya

akan sangat mempengaruhi terhadap benda uji.

b.  Sebaiknya dalam mengeringkan agregat dengan kain lap dan dilakukan

satu per satu agar benda uji benar – benar dalam keadaan SSD.

c. Pada saat pengujian SSD dengan kerucut terpancung cone sebaiknya

diperhatikan runtuh atau tidaknya, karena hal ini sangat mempengaruhi

tingkat SSD.

d. Sewaktu menimbang  picnometer + air + benda uji, di harapkan benda uji

di masukan terlebih dahulu, kemudian baru di masukan air sampai

penuh (sampai tanda strip di picnometer ).

Page 13: Bab 3

5/12/2018 Bab 3 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/bab-3-55a35aff63bb8 13/31

 

38

D. Pemeriksaan Kelekatan Agregat Terhadap Aspal 1.  Maksud dan Tujuan

Pemeriksaan kelekatan agregat terhadap aspal dimaksudkan untuk 

menentukan kelekatan agregat terhadap aspal. Kelekatan agregat terhadap

aspal adalah persentase luas permukaan batuan terhadap keseluruhan luas

permukaan.

2.  Peralatan

a.  Wadah untuk mengaduk, kapasitas minimal 500 ml.

b.  Timbangan dengan kapasitas 200 gram, ketelitian 0,1 gram.

c.  Pisau pengaduk baja (spatula) lebar 1”, panjang 4”. 

d.  Tabung gelas kimia kapasitas 600 ml.

e.  Oven, yang dilengkapi dengan pengukur suhu untuk memanasi sampai

(150 ± 1) oC.

f.  Saringan 6,5 mm (1 / 4”) dan 9,5 mm (3 / 8”) 

g.  Termometer logam ± 200 oC dan ± 100 oC

h. 3.  Benda Uji

a.  Benda uji adalah agregat yang lewat saringan 6,5 mm (1 / 4”) dan tertahan

pada saringan 9,5 mm (3 / 8”) sebanyak kira-kira 100 gram.

b.  Mencuci dengan air suling, mengeringkan pada suhu 135 oC sampai 149

oC sehingga berat tetap. Menyimpan di tempat yang tertutup rapat dan siap

untuk diperiksa.

c.  Untuk pelapisan agregat basah perlu ditentukan berat jenis keringpermukaan jenuh (SSD) dan penyerapan dari agregat kasar.

4.  Cara Pelaksanaan

1.  Mengambil 100 gram benda uji, memasukkan ke dalam wadah, isi aspal

sebanyak (5,5 ± 0,2) gram yang telah dipanaskan sampai pada suhu yang

diperlukan. Mengaduk aspal dan benda uji sampai merata dengan spatula 

selama 2 menit.

Page 14: Bab 3

5/12/2018 Bab 3 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/bab-3-55a35aff63bb8 14/31

 

39

2.  Memindahkan adukan tersebut ke dalam gelas kimia, mengisi air suling

sebanyak 400 ml dan mendiamkan tabung berisi adukan pada suhu ruang

selama 16 sampai 18 jam.

3.  Mengambil selaput aspal yang mengambang di permukaan air dengan

pipet supaya tidak mengganggu agregat dalam tabung. Menerangi benda

uji dengan lampu 75 watt yang pakai kap, mengatur tempat lampu.

4.  Dengan melihat dari atas menembus air, memperkirakan persentase luas

permukaan yang masih berselaput aspal, lebih dari 95 % atau kurang.

Permukaan yang kecoklatan atau buram dianggap berselaput penuh.

Page 15: Bab 3

5/12/2018 Bab 3 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/bab-3-55a35aff63bb8 15/31

 

40

Gelas ukur Termometer  

Timbangan Elektrik 

Gambar III.3 Alat Pemeriksaan Kelekatan Agregat Terhadap Aspal

Page 16: Bab 3

5/12/2018 Bab 3 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/bab-3-55a35aff63bb8 16/31

 

41

5.  Hasil Penelitian

Data :

Berat agregat (A) = 100 gram

Berat aspal (B) = 5,5 gram

Berat aspal yang terlepas (C) = 0 gram

Persentase kelekatan aspal =

   

=

   

= 100 %

6.  Kesimpulan

Berdasar hasil penelitian bahwa luas pemukaan benda uji yang bisa

terselimuti aspal adalah 100% dengan spesifikasi yang disyaratkan minimal

95%, sehingga aspal memenuhi spesifikasi dan dapat digunakan.

7.  Saran

a. Pengambilan selaput aspal yang mengambang dipermukaan air dengan

menggunakan pipet sehingga tidak menggusik agregat dalam gelas ukur.

b. Waktu mencampur agregat dengan aspal, diharuskan aspal harus merata

sampai agregat tertutupi oleh aspal (homogen).

c. Sebelum menuangkan aspal ke agregat, harus di perhatikan temperatur

aspal yaitu 150°-160° C.

Page 17: Bab 3

5/12/2018 Bab 3 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/bab-3-55a35aff63bb8 17/31

 

42

E. Pemeriksaan Analisa Saringan Agregat Halus dan Kasar

1.  Maksud dan Tujuan

Maksud pemeriksaan analisa saringan agregat halus dan kasar adalah

menentukan pembagian butir (gradasi) agregat halus dan agregat kasar dengan

menggunakan saringan.

2.  Peralatan

a.  Kuas, sikat, sendok dan alat-alat lainnya.

b.  Timbangan dan neraca dengan ketelitian 0,2 % dari benda uji.

c.  Satu set saringan : (3 / 4”); (1 / 2”); (3 / 8”); no. 4; no. 8 ; no.16; no. 30; no. 100;

no. 200 (standart ASTM).

d.  Oven, yang dilengkapi dengan pengatur suhu untuk memanasi sampai

(110 ± 5) ˚C. 

e.  Alat pemisah contoh.

f.  Mesin pengguncang saringan.

g.  Talam.

3.  Benda Uji.

a.  Benda uji diperoleh dari alat pemisah contoh atau perempat sebanyak :

1.  Agregat halus.

no. 4 : berat minimum 250 gr.

no. 8 : berat minimum 50 gr.

2.  Agregat kasar.

Ukuran maksimum 3,5” : berat minimum 17,50 kg.

Ukuran maksimum 3,0” : berat minimum 15,00 kg.

Ukuran maksimum 2,5” : berat minimum 12,50 kg.

Ukuran maksimum 2,0” : berat minimum 10,00 kg.

Ukuran maksimum 1,5” : berat minimum 7,50 kg.

Ukuran maksimum 1,0” : berat minimum 5,00 kg.

Ukuran maksimum 3 / 4” : berat minimum 2,50 kg.

Ukuran maksimum 1 / 2” : berat minimum 1,25 kg.

Ukuran maksimum 3 / 8” : berat minimum 1,00 kg.

Page 18: Bab 3

5/12/2018 Bab 3 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/bab-3-55a35aff63bb8 18/31

 

43

b.  Bila agregat campuran dari agregat halus dan agregat kasar, agregat

tersebut dipisahkan menjadi dua bagian dengan saringan no. 4.

Selanjutnya agregat halus dan agregat kasar disediakan sebanyak jumlah

seperti tercantum diatas. Benda uji disiapkan sesuai dengan PB-0208-76

kecuali apabila butiran yang melalui saringan no. 200 tidak perlu diketahui

 jumlahnya dan bila syarat ketelitian tidak menghendaki.

4.  Cara Melakukan.

a.  Benda uji dikeringkan didalam oven  dengan suhu (100 ± 5) ˚C sampai

beratnya tetap.

b.  Saringan benda uji lewat susunan saringan dengan ukuran saringan paling

besar ditempatkan paling atas. Saringan diguncang dengan tangan atau

mesin pengguncang selama 15 menit.

c.  Timbang agregat yang tertahan pada ayakan.

d.  Analisa data ayakan.

Page 19: Bab 3

5/12/2018 Bab 3 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/bab-3-55a35aff63bb8 19/31

 

44

Saringan Vibrator 

Timbangan Elektrik 

Gambar III.4 Alat Pemeriksaan Analisa Saringan

Page 20: Bab 3

5/12/2018 Bab 3 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/bab-3-55a35aff63bb8 20/31

 

45

5.  Hasil Pemeriksaan

Berat bahan kering = 1500 gr

Tabel III. 1 Analisa Saringan Agregat Halus dan Kasar Fraksi I

Ø AyakanTerkoreksi

Berattertinggal (gr)

Jumlah berattertinggal (gr)

Persen jumlahtertinggal (gr)

Persen lolos(%)

¾” 1 / 2” 3 / 8” 

no. 4

no. 8no. 16no. 30

no. 100no.200

pan

0398740240

181932720

0398

11781418

141914271446144914761496

026,6078,7494,79

94,8595,3996,6696,8698,66100

10073,4021,265,21

5,154,613,343,141,34

0

(Sumber : hasil penelitian)

Berat bahan kering = 1000 gr

Tabel III.2 Analisa Saringan Agregat Halus dan Kasar Fraksi II

Ø AyakanTerkoreksi

Berattertinggal (gr)

Jumlah berattertinggal (gr)

Persen jumlahtertinggal (%)

Persen lolos(%)

¾” 1 / 2” 3 / 8” 

no. 4no. 8

no. 16no. 30

no. 100no.200

pan

050

10221132713279372732

050

152363690822901938965997

05,02

15,2536,4169,2182,4590,3794,0896,79100

10094,98

84,7563,5930,7917,559,635,923,21

0

(Sumber : hasil

 penelitian)

Page 21: Bab 3

5/12/2018 Bab 3 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/bab-3-55a35aff63bb8 21/31

 

46

Berat bahan kering = 500 gr

Tabel III.3 Analisa Saringan Agregat Halus dan Kasar Fraksi III

Ø AyakanTerkoreksi

Berattertinggal (gr)

Jumlah berattertinggal (gr)

Persen jumlahtertinggal (gr)

Persen lolos(%)

¾” 1 / 2” 3 / 8” 

no. 4no. 8

no. 16no. 30no. 100no.200

pan

000021

20332

1157844

0000

21

224256371449493

0000

4,26

45,4451,9375,2591,08100

100100100100

95,74

54,5648,0724,758,92

0(Sumber : hasil penelitian)

Tabel III.4 Perhitungan CA, MA, FA 

 Ayakan Lolos

FILolos

FIILolosFIII

CA

%

 MA

%

FA

%Jml

 Medium

SpecSpec Ket.

¾” 1 / 2” 3 / 8” 

no. 4no. 8

no. 16no. 30no. 100no.200

pan

10073,4021,265,215,154,613,343,141,34

0

10094,9884,7563,5930,7917,559,635,923,21

0

100100100100

95,7454,5648,0724,758,92

0

3223,496,801,671,651,481,071,000,43

0

3634,1930,5122,8911,086,323,472,131,16

0

32323232

30,6417,4615,387,922,85

0

10089,6869,3156,5643,3725,2519,9211,054,44

0

1009070

56,542,524,518114,50

10080-10060-8048-6535-5019-3013-237-151-80

Masuk Masuk Masuk Masuk Masuk Masuk Masuk Masuk Masuk Masuk 

(Sumber : hasil penelitian)

Page 22: Bab 3

5/12/2018 Bab 3 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/bab-3-55a35aff63bb8 22/31

 

47

GRAFIK MILIMETER

Page 23: Bab 3

5/12/2018 Bab 3 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/bab-3-55a35aff63bb8 23/31

 

48

6.  Kesimpulan

Berdasarkan percobaan analisa ayakan diperoleh persentase agregat yang

diperlukan dalam pembuatan hotmix,dengan nilai sebagai berikut:

a.  Persentase agregat kasar FI (CA) = 33 %

b.  Persentase agregat sedang FII (MA) = 32 %

c.  Persentase agregat halus FIII (FA) = 35 %

7.  Saran

a. Diperlukan ketelitian pada saat melakukan perhitungan antar fraksi sehingga

dapat memenuhi syarat dalam perencanaan Mix Design

b. Sebelum menggunakan alat saringan, sebaiknya saringan dibersihkan terlebih

dahulu, karena bekas benda uji sebelumnya yang menempel pada saringan

mempengaruhi hasil penimbangan dan hasil analisa saringan.

c. Dalam melepas ayakan dari mesin fibrator sebaiknya hati – hati, karena

tumpahnya benda uji akan mempengaruhi hasil penimbangan dan hasil

analisa saringan.

Page 24: Bab 3

5/12/2018 Bab 3 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/bab-3-55a35aff63bb8 24/31

 

49

F. Pemeriksaan Keausan Agregat dengan Mesin Los Angeles 

1.  Maksud dan Tujuan

Pemeriksaan agregat dimaksudkan untuk ketahanan agregat kasar

terhadap keausan dengan mempergunakan mesin  Los Angeles. Keausan tersebut

dinyatakan dengan perbandingan antara berat aus lewat saringan no. 12 terhadap

berat semula dalam persen.

2.  Peralatan

a. Mesin Los Angeles.

Mesin terdiri dari silinder baja tertutup pada kedua sisinya dengan diameter

71 cm panjang 50 cm. Silinder bertumpu pada dua poros pendek yang

menerus dan berputar pada poros mendatar. Silinder berlubang untuk 

memasukkan benda uji. Penutup lubang tertutup rapat sehingga permukaan

dalam silinder tidak terganggu. Dibagian dalam silinder terdapat bilah baja

melintang penuh setinggi 8,9 cm.

b. Saringan no. 12 dan saringan-saringan lainnya seperti tercantum dalam.

c. Timbangan dengan ketelitian 5 gram.

d. Bola-bola baja sebanyak 11 buah dengan diameter rata-rata 4,68 cm dan berat

masing-masing antara 390 gram sampai 445 gram.

e. Oven, lengkap dengan pengatur suhu untuk memanasi sampai (100 ± 5) oC.

3. Benda Uji

a.  Berat dan gradasi benda uji.

b.  Membersihkan benda uji dan mengeringkan dalam oven pada suhu

(100 ± 5) oC.

Page 25: Bab 3

5/12/2018 Bab 3 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/bab-3-55a35aff63bb8 25/31

 

50

Tabel III.5 Keausan Agregat

Lolos saringan (mm) Tertahan saringan (mm) Berat benda uji (gr)72,663,538,125,4

63,550,825,419,05

19,05 12,5 2500

12,5 9,5 2500

9,56,35

4,75

6,354,76

2,36Jumlah benda uji (A) 5000

Jumlah tertahan ayakan No. 12 (B) 1913

  61,74 %

( Sumber : Hasil Penelitian )

4. Cara Melakukan

a.  Benda uji (A) dan bola-bola baja dimasukkan ke dalam mesin Los Angeles.

b.  Memutar mesin dengan kecepatan 30 sampai 33 rpm, sebanyak 500 putaran

untuk gradasi A, B, C dan D, dan 1000 putaran untuk gradasi E, F, dan G.

c.  Setelah selesai pemutaran, mengeluarkan benda uji dari mesin kemudian

menyaring dengan saringan no. 12. butiran yang tertahan diatasnya dicuci

bersih (B), selanjutnya dikeringkan dalam oven suhu (100 ± 5) ˚C sampai

berat tetap kemudian ditimbang.

Page 26: Bab 3

5/12/2018 Bab 3 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/bab-3-55a35aff63bb8 26/31

 

51

 Los Angeles Machine

Gambar III.5 Alat Pemeriksaan Keausan Agregat

5.  Hasil Pengamatan

Tabel III.6 Hasil Pemeriksaan Keausan Agregat

Lolos saringan (mm) Tertahan saringan (mm) Berat benda uji (gr)

19.05 12.5 2500

12.5 9.5 2500

(Sumber : Hasil Penelitian)

6. Perhitungan

Berat benda uji (A) = 5000 gr

Berat tertahan ayakan No. 12 (B) = 1913 gr

 

= 61,74 %

Dengan, A = berat benda uji semula (gram)

B = berat benda uji tertahan pada saringan no. 12 (gram)

Page 27: Bab 3

5/12/2018 Bab 3 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/bab-3-55a35aff63bb8 27/31

 

52

7. Kesimpulan

Berdasarkan hasil percobaan diperoleh nilai keausan = 61,74 %, maka

agregat tersebut tidak memenuhi spesifikasi yang dibutuhkan dengan harga

spesifikasi max 40 %. Sehingga agregat tersebut tidak dapat digunakan.

8.  Pembahasan

Pada percobaan keausan agregat di laboratorium hasil pengujian yang

didapat belum memenuhi syarat spesifikasi yang bernilai maksimal 40%, hal ini

dikarenakan mutu agregat yang mempunyai tingkat keausan tinggi sehingga

pada saat dilakukan pengujian agregat tidak masuk dalam nilai spesifikasi yang

telah ditentukan.

9.  Saran

a. Jumlah putaran sebanyak 500 putaran dengan kecepatan 30 – 33 rpm jumlah

tersebut supaya diperhatikan karena sangat mempengaruhi nilai keausan

agregat.

b. Jumlah bola baja yg di masukan ke dalam mesin Los Angeles adalah 11 buah.

c. Diperlukan ketelitian saat penimbangan berat agregat yang tertahan oleh

saringan karena berpengaruh pada perhitungan nilai keausan agregat.

Page 28: Bab 3

5/12/2018 Bab 3 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/bab-3-55a35aff63bb8 28/31

 

53

G. Pemeriksaan Sand Equivalent 

1.  Maksud dan Tujuan

Maksud pemeriksaan Sand Equivalent  adalah untuk mengetahui tingkat

kebersihan agregat halus dan pasir.

2.  Peralatan

a.  Alat periksa Sand Equivalent yang terdiri dari silinder ukur, tutup karet,

tabung irrigator , kaki pemberat dan sifon 

b.  Saringan no. 4

c.  Cawan berdiameter 57 mm, isi 85 ml.

d.  Corong

e.  StopWatch

f.  Pengguncang mekanis

g.  Calcium Chlorida Stock Sulution ( 85 mm + 3,79 liter Aquades) 

h.  Oven 110 oC.

3. Benda Uji

a. Sampel disaring lolos saringan no. 4.

b. Diambil secara representative dengan cara perempat banyak atau Quatering

(alat pemisah sampel).

c. Masukan dalam cawan 85 ml.

d. Lalu diketuk-ketuk sampai padat.

e. Kemudian diratakan dengan spatula.

3.  Prosedur Percobaan

a.  Mengambil pasir dari lapangan yang lolos saringan no. 4 secukupnya, dan

memasukkan ke dalam Tin Box sampai penuh. Ratakan dan tekan dengan

tangan sehingga rata permukaannya.

b.  Masukkan larutan standar ke dalam tabung S.E setinggi 5 strip.

Page 29: Bab 3

5/12/2018 Bab 3 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/bab-3-55a35aff63bb8 29/31

 

54

c.  Masukkan contoh yang telah ditekan ke dalam tabung S.E dan biarkan 10

menit.

d.  Kocok tabung tersebut dengan arah mendatar sebanyak 90 kali, dimana

perhitungan dilakukan satu arah.

e.  Masukkan selang ke dalam tabung S.E dan buka tabung kran hingga larutan

standar equivalent masuk ke dalam tabung S.E sampai tinggi skala 15.

f.  Selanjutnya masukkan skala beban equivalent  secara perlahan-lahan sampai

beban tersebut berhenti.

g.  Baca skala setelah pembebanan.

Alat periksa Sand Equivalent 

Gambar III.6 Alat Pemeriksaan Sand Equivalent.

Page 30: Bab 3

5/12/2018 Bab 3 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/bab-3-55a35aff63bb8 30/31

 

55

4. Pemeriksaan Sand Equivalent

Tabel III.7 Pemeriksaan Sand Equivalent  

No UraianNo. contoh

KeteranganA B

1. Tes tinggi penunjuk beban ke dalam gelasukur (gelas dalam keadaan kosong)

78 77

2.Baca skala lumpur ( pembacaan skalapermukaan lumpur lihat pada dindinggelas ukur)

43 40

3. Masukkan beban, baca skala beban padatangki penunjuk.

108 106

4. Baca skala pasir.

Pembacaan (3) – pembacaan (1)

30 29

5.Nilai S.E =

 x 100 % 69,77 % 72,5 %

6. Rata-rata nilai S.E 71,135 %

( Sumber : hasil penelitian )

5.  Kesimpulan

Bedasarkan hasil percobaan diperoleh nilai sand equivalent = 71,135 %,

sedangkan spesifikasi yang disyaratkan adalah minimal 50%, sehingga benda uji

memenuhi spesifikasi.

6.  Saran

a.  Dalam pembacaan gelas ukur, skala lumpur, skala beban, dan skala pasir

supaya teliti karena untuk mengetahui bersih tidaknya suatu agregat.

Page 31: Bab 3

5/12/2018 Bab 3 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/bab-3-55a35aff63bb8 31/31

 

56

b.  Saat pengguncangan arah horizontal sebaiknya benar  –  benar

memperhatikan jumlah guncangan yang harus dilakukan dalam waktu

yang ditentukan yaitu 90 kali guncangan dalam 30 detik, karena jumlah

guncangan akan mempengaruhi nilai SE.

c.  Dalam perhitungan waktu sebaiknya lebih teliti agar dalam pembacaan

gelas ukur lebih akurat.