Bab 3
-
Upload
panji-hari-mukti-wibowo -
Category
Documents
-
view
278 -
download
0
Transcript of Bab 3
5/12/2018 Bab 3 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/bab-3-55a35aff63bb8 1/31
26
BAB III
PEMERIKSAAN MUTU AGREGAT
A. Umum
Pada konstruksi perkerasan yang menggunakan aspal, pengaturan dan
pengawasan sifat – sifat agregat sama pentingnya dengan pengaturan dan
pengawasan mutu aspal. Hal tersebut disebabkan oleh agregat yang biasanya
merupakan bagian terbesar (90% berat atau lebih) dari campuran sehingga sifat-
sifatnya dominan dalam aspal beton.
Beberapa macam pemeriksaan agregat antara lain :
1. Keausan agregat dengan mesin Los Angeles
Maksud percobaan ini untuk mengukur derajat ketahanan agregat mineral
pemakaian, dimana ada konstruksi perkerasan jalan, keausan umumnya
disebabkan oleh adanya gesekan dan tumbukan roda kendaraan, ataupun
tumbukan dan gesekan akibat alat pada waktu pelaksanaan pengaspalan.
2. Kelekatan agregat terhadap aspal.
Percobaan ini dimaksudkan untuk mengetahui sifat Adhesif agregat
terhadap aspal. Pelekatan aspal terhadap batuan dipengaruhi oleh sifat-sifat
aspal dan sifat-sifat batuan. Pada batuan yang sifat permukaannya halus,
kemampuan kelekatanya terhadap aspal akan lebih rendah dibandingkan
dengan batuan yang permukaan kasar.
3. Berat jenis dan penyerapan
Percobaan ini dimaksudkan untuk keperluan perhitungan besarnya rongga
didalam campuran (void), juga hasil pemeriksaan berat jenis ini bila diketahui
secara kasar kekerasan agregat tersebut :
a. Berat jenis bulk ( Bulk Specific Grafity)
b. Berat jenis SSD ( Saturated Surface Dry)
a. Berat jenis semu ( Apparent Specific Grafity)
b. Penyerapan ( Absorbsi)
5/12/2018 Bab 3 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/bab-3-55a35aff63bb8 2/31
27
4. Analisa saringan
Analisa saringan atau pemeriksaan gradasi agregat merupakan cara
untuk menentukan distribusi ukuran butiran. Berdasarkan gradasinya, agregat
dapat dibedakan :
a. Gradasi menerus (Continous graded)
b. Gradasi tunggal (Single size)
c. Gradasi timpang (Gap graded)
5. Sand Equivalent
Percobaan ini dimaksudkan untuk mengetahui kandungan lumpur dan
tingkat kebersihan agregat halus pada pasir.
5/12/2018 Bab 3 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/bab-3-55a35aff63bb8 3/31
28
B. Pemeriksaan Berat Jenis dan Penyerapan Agregat Kasar
1. Maksud dan Tujuan
Pemeriksaan berat jenis dan penyerapan agregat kasar dimaksudkan
untuk menentukan berat jenis (bulk ), berat jenis permukaan jenuh (SSD), berat
jenis semu (apparent ) dari agregat kasar.
a. Berat jenis (bulk specific gravity) adalah perbandingan antara agregat
kering dengan air suling yang isinya sama dengan isi agregat dalam
keadaan jenuh pada suhu tertentu.
b. Berat jenis kering permukaan jenuh (SSD) adalah perbandingan antara
agregat kering permukaan jenuh dengan air suling yang isinya sama
dengan isi agregat dalam keadaan jenuh pada suhu tertentu.
c. Berat jenis semu (apparent specific gravity) adalah perbandingan antara
berat agregat kering dengan air suling yang isinya sama dengan isi agregat
dalam keadaan kering pada suhu tertentu.
d. Penyerapan adalah persentase berat jenis yang dapat diserap pori terhadap
berat agregat kering.
2. Peralatan
a. Keranjang kawat, ukuran 3,35 mm atau 2,36 mm (no. 6 atau no. 8) dengan
kapasitas kira-kira 1500 gram.
b. Tempat air dengan kapasitas dan bentuk yang sesuai pemeriksaan. Tempat
ini harus dilengkapi dengan pipa sehingga permukaan selalu tetap.
c. Timbangan dengan kapasitas 1500 gram dan ketelitian 0,1 % dari beratcontoh yang ditimbang dan dilengkapi dengan alat penggantung
keranjang.
d. Oven dilengkapi dengan pengatur suhu untuk memanasi sampai
(100 ±5 )˚C.
e. Alat pemisah contoh.
f. Saringan no. 4.
g.
5/12/2018 Bab 3 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/bab-3-55a35aff63bb8 4/31
29
3. Benda Uji
Benda uji adalah agregat yang tertahan saringan no. 4 diperoleh dari
alat pemisah contoh atau cara perempat sebanyak kira-kira 1500 gram.
4. Cara Melakukan
a. Mencuci benda uji untuk menghilangkan debu atau bahan-bahan lain yang
melekat pada permukaan.
b. Mengeringkan benda uji dalam oven pada suhu 105 ˚C berat tetap.
c. Mendinginkan benda uji pada suhu kamar selama 1 sampai 3 jam,
kemudian menimbang dengan ketelitian 0,5 gr (BK).
d. Merendam benda uji dalam air pada suhu kamar selama (24 ± 4) jam.
e. Mengeluarkan benda uji dari air, lap dengan kain penyerap sampai selaput
air pada permukaan hilang (SSD) untuk butiran yang besar pengeringan
harus satu persatu.
f. Menimbang benda uji kering permukaan jenuh (BJ).
g. Meletakkan benda uji dalam keranjang, menggoncangkan batunya untuk
mengeluarkan udara yang tersekap dan tentukan beratnya di dalam air
(BA).
h. Ukur suhu air untuk penyesuaian perhitungan pada suhu standar
(25 ± 0,5)˚C.
5/12/2018 Bab 3 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/bab-3-55a35aff63bb8 5/31
30
Saringan no. 4 Timbangan Elektrik
Oven
Gambar III.1 Alat Pemeriksaan Berat Jenis dan Penyerapan Agregat Kasar.
5/12/2018 Bab 3 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/bab-3-55a35aff63bb8 6/31
31
5. Hasil Penelitian
Data :
Berat benda uji didalam air (BA) = 598 gr
Berat kering oven (BK) = 989 gr
Berat kering permukaan jenuh (BJ) = 1018 gr
a. Berat jenis bulk =
=
(bulk specific gravity) = 2,35 gram/cc
b.
Berat jenis kering permukaan =
=
(SSD = saturated surface dry) = 2,42 gram/cc
c. Berat jenis semu =
=
(apparent spesific gravity) = 2,53 gram/cc
d. Penyerapan =
(absorbtion) =
= 2,93 %
6. Kesimpulan
Dari pengujian penyerapan agregat kasar didapatkan data sebagai berikut:
a. Berat jenis bulk = 2,35 gram/cc
b. Berat jenis SSD = 2,42 gram/cc
c. Berat jenis semu = 2,53 gram/ccd. Penyerapan (absorbtion) = 2,93 % < 3 % ( masuk spec).
7. Saran
a. Usahakan dalam penyiapan benda uji tepat memiliki berat 1000 gr.
b. Perlu ketelitian saat menimbang benda uji dalam air (BA).
c. Dalam pengelapan agregat kasar harus secara satu per satu, agar agregat
kasar benar-benar kering permukaan (SSD).
5/12/2018 Bab 3 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/bab-3-55a35aff63bb8 7/31
32
C. Pemeriksaan Berat Jenis dan Penyerapan Agregat Halus
1. Maksud dan Tujuan
Pemeriksaan berat jenis dan penyerapan agregat halus dimaksudkan
untuk menentukan berat jenis (bulk ), berat jenis permukaan jenuh (SSD), berat
jenis semu (apparent ) dan penyerapan dari agregat halus.
a. Berat jenis (bulk spesific gravity) adalah perbandingan antara agregat
kering dengan air suling yang isinya sama dengan isi agregat dalm
keadaan jenuh pada suhu tertentu.
b. Berat jenis kering permukaan jenuh (SSD) adalah perbandingan antara
agregat kering permukaan jenuh dengan air suling yang isinya sama
dengan isi agregat dalam keadaan jenuh pada suhu tertentu.
c. Berat jenis semu (apparent spesific gravity) adalah perbandingan antara
berat agregat kering dengan air suling yang isinya sama dengan isi agregat
dalam keadaan kering pada suhu tertentu.
d. Penyerapan adalah persentase berat air yang dapat diserap pori terhadap
berat agregat kering.
2. Peralatan
a. Timbangan kapasitas 1 kg atau lebih dengan ketelitian 0,1 gram.
b. Picnometer dengan kapasitas 500 ml.
c. Kerucut terpancung (cone), diameter bagian bagian atas (40 ± 3) mm,
diameter bagian bawah (90 ± 3) mm, dan tinggi (75 ± 3) mm, dibuat dari
logam tebal minimum 0,8 mm.
d. Batang penumbuk yang mempunyai bidang penumbuk rata, berat (340 ±
15) gram, diameter permukaan penumbuk (25 ± 3) mm.
e. Saringan no. 4.
f. Oven yang dilengkapi dengan pengatur suhu untuk memanasi sampai (110
± 5) oC.
g. Pengukur suhu dengan ketelitian pembacaan 1 ˚C.
h. Talam.
i. Bejana tempat air.
5/12/2018 Bab 3 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/bab-3-55a35aff63bb8 8/31
33
j. Pompa hampa udara (vacuum pump) atau tungku.
k. Desicator .
l. Air suling.
3. Benda Uji
Benda uji adalah agregat yang lewat saringan no. 4, diperoleh dari alat
pemisah contoh atau cara perempat sebanyak 500 gram.
4. Cara Melakukan
a. Mengeringkan benda uji dalam oven pada suhu (110 ± 5) ˚C sampai berat
tetap. Yang dimaksud dengan berat tetap adalah keadaan berat benda uji
selam 3 kali proses penimbangan dan pemanasan dalam oven dengan
selang waktu 2 jam berturut-turut, tidak akan mengalami perubahan kadar
air lebih besar dari pada 0,1 %. Mendinginkan pada suhu ruang, kemudian
merendam dalam air selama (24 ± 4) jam.
b. Membuang air perendam dengan hati-hati, jangan ada butiran yang hilang,
menebarkan agregat di atas talam, mengeringkan di udara panas dengan
cara membolak-balikan benda uji. Melakukan pengeringan sampai tercapai
keadaan kering permukaan jenuh.
c. Memeriksa keadaan kering permukaan jenuh dengan mengisikan benda uji
ke dalam kerucut terpancung, memadatkan dengan penumbuk sebanyak 25
kali, mengangkat kerucut terpancung. Keadaan kering udara permukaan
jenuh tercapai bila benda uji runtuh akan tetapi masih dalam keadaan
tercetak.
d. Setelah tercapai keadaan kering permukaan jenuh segera masukkan 500 gr
benda uji kedalam picnometer . Memasukkan air suling sampai mencapai
90 % isi picnometer , memutar sambil diguncang sampai tidak terlihat
gelembung udara didalamnya. Untuk mempercepat proses ini dapat
digunakan pompa udara, tetapi harus diperhatikan jangan sampai ada air
yang ikut terhisap, dapat juga dilakukan dengan merebus picnometer .
5/12/2018 Bab 3 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/bab-3-55a35aff63bb8 9/31
34
e. Merendam picnometer dalam air dan ukur suhu air penyesuaian
perhitungan kepada suhu standar 25 ˚C.
f. Menambahkan air sampai mencapai tanda batas.
g. Menimbang picnometer berisi air dan benda uji sampai ketelitian 0,1 gr
(BT).
h. Mengeluarkan benda uji, mengeringkan dalam oven dengan suhu (100 ± 5)
˚C sampai berat tetap, kemudian mendinginkan benda uji desicator .
i. Setelah benda uji dingin kemudian menimbang (BK).
j. Menentukan berat picnometer berisi air penuh dan ukur suhu air guna
penyesuaian dengan suhu standar 25 ˚C (B).
5/12/2018 Bab 3 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/bab-3-55a35aff63bb8 10/31
35
Timbangan Elektrik Picnometer
Oven
Gambar III.2 Alat Pemeriksaan Berat Jenis dan Penyerapan Agregat Halus.
5/12/2018 Bab 3 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/bab-3-55a35aff63bb8 11/31
36
5. Hasil Penelitian
Data :
Berat picnometer berisi air dan benda uji (BT) = 960 gram
Berat picnometer berisi air penuh (B) = 667 gram
Berat benda uji kering oven (BK) = 477 gram
a. Berat jenis bulk =
( Bulk Spesific Gravity) =
= 2,304 gram/cc
b. Berat jenis kering permukaan jenuh =
(SSD = saturated surface gravity) =
= 2,415 gram/cc
c. Berat jenis semu =
( Apparent Spesific Grafity) =
= 2,592 gram/cc
d. Penyerapan =
(absorbtion) =
= 4,822 %
6. Kesimpulan
Dari pengujian penyerapan agregat halus didapatkan data sebagai berikut:
a. Berat jenis bulk = 2,304 gram/cc
b. Berat jenis SSD = 2,415 gram/cc
c. Berat jenis semu = 2,592 gram/cc
d. Penyerapan (absorbtion) = 4,822 % < 5 % (masuk spec).
5/12/2018 Bab 3 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/bab-3-55a35aff63bb8 12/31
37
8. Saran
a. Penimbangan pada waktu percobaan diharapkan teliti karena hasilnya
akan sangat mempengaruhi terhadap benda uji.
b. Sebaiknya dalam mengeringkan agregat dengan kain lap dan dilakukan
satu per satu agar benda uji benar – benar dalam keadaan SSD.
c. Pada saat pengujian SSD dengan kerucut terpancung cone sebaiknya
diperhatikan runtuh atau tidaknya, karena hal ini sangat mempengaruhi
tingkat SSD.
d. Sewaktu menimbang picnometer + air + benda uji, di harapkan benda uji
di masukan terlebih dahulu, kemudian baru di masukan air sampai
penuh (sampai tanda strip di picnometer ).
5/12/2018 Bab 3 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/bab-3-55a35aff63bb8 13/31
38
D. Pemeriksaan Kelekatan Agregat Terhadap Aspal 1. Maksud dan Tujuan
Pemeriksaan kelekatan agregat terhadap aspal dimaksudkan untuk
menentukan kelekatan agregat terhadap aspal. Kelekatan agregat terhadap
aspal adalah persentase luas permukaan batuan terhadap keseluruhan luas
permukaan.
2. Peralatan
a. Wadah untuk mengaduk, kapasitas minimal 500 ml.
b. Timbangan dengan kapasitas 200 gram, ketelitian 0,1 gram.
c. Pisau pengaduk baja (spatula) lebar 1”, panjang 4”.
d. Tabung gelas kimia kapasitas 600 ml.
e. Oven, yang dilengkapi dengan pengukur suhu untuk memanasi sampai
(150 ± 1) oC.
f. Saringan 6,5 mm (1 / 4”) dan 9,5 mm (3 / 8”)
g. Termometer logam ± 200 oC dan ± 100 oC
h. 3. Benda Uji
a. Benda uji adalah agregat yang lewat saringan 6,5 mm (1 / 4”) dan tertahan
pada saringan 9,5 mm (3 / 8”) sebanyak kira-kira 100 gram.
b. Mencuci dengan air suling, mengeringkan pada suhu 135 oC sampai 149
oC sehingga berat tetap. Menyimpan di tempat yang tertutup rapat dan siap
untuk diperiksa.
c. Untuk pelapisan agregat basah perlu ditentukan berat jenis keringpermukaan jenuh (SSD) dan penyerapan dari agregat kasar.
4. Cara Pelaksanaan
1. Mengambil 100 gram benda uji, memasukkan ke dalam wadah, isi aspal
sebanyak (5,5 ± 0,2) gram yang telah dipanaskan sampai pada suhu yang
diperlukan. Mengaduk aspal dan benda uji sampai merata dengan spatula
selama 2 menit.
5/12/2018 Bab 3 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/bab-3-55a35aff63bb8 14/31
39
2. Memindahkan adukan tersebut ke dalam gelas kimia, mengisi air suling
sebanyak 400 ml dan mendiamkan tabung berisi adukan pada suhu ruang
selama 16 sampai 18 jam.
3. Mengambil selaput aspal yang mengambang di permukaan air dengan
pipet supaya tidak mengganggu agregat dalam tabung. Menerangi benda
uji dengan lampu 75 watt yang pakai kap, mengatur tempat lampu.
4. Dengan melihat dari atas menembus air, memperkirakan persentase luas
permukaan yang masih berselaput aspal, lebih dari 95 % atau kurang.
Permukaan yang kecoklatan atau buram dianggap berselaput penuh.
5/12/2018 Bab 3 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/bab-3-55a35aff63bb8 15/31
40
Gelas ukur Termometer
Timbangan Elektrik
Gambar III.3 Alat Pemeriksaan Kelekatan Agregat Terhadap Aspal
5/12/2018 Bab 3 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/bab-3-55a35aff63bb8 16/31
41
5. Hasil Penelitian
Data :
Berat agregat (A) = 100 gram
Berat aspal (B) = 5,5 gram
Berat aspal yang terlepas (C) = 0 gram
Persentase kelekatan aspal =
=
= 100 %
6. Kesimpulan
Berdasar hasil penelitian bahwa luas pemukaan benda uji yang bisa
terselimuti aspal adalah 100% dengan spesifikasi yang disyaratkan minimal
95%, sehingga aspal memenuhi spesifikasi dan dapat digunakan.
7. Saran
a. Pengambilan selaput aspal yang mengambang dipermukaan air dengan
menggunakan pipet sehingga tidak menggusik agregat dalam gelas ukur.
b. Waktu mencampur agregat dengan aspal, diharuskan aspal harus merata
sampai agregat tertutupi oleh aspal (homogen).
c. Sebelum menuangkan aspal ke agregat, harus di perhatikan temperatur
aspal yaitu 150°-160° C.
5/12/2018 Bab 3 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/bab-3-55a35aff63bb8 17/31
42
E. Pemeriksaan Analisa Saringan Agregat Halus dan Kasar
1. Maksud dan Tujuan
Maksud pemeriksaan analisa saringan agregat halus dan kasar adalah
menentukan pembagian butir (gradasi) agregat halus dan agregat kasar dengan
menggunakan saringan.
2. Peralatan
a. Kuas, sikat, sendok dan alat-alat lainnya.
b. Timbangan dan neraca dengan ketelitian 0,2 % dari benda uji.
c. Satu set saringan : (3 / 4”); (1 / 2”); (3 / 8”); no. 4; no. 8 ; no.16; no. 30; no. 100;
no. 200 (standart ASTM).
d. Oven, yang dilengkapi dengan pengatur suhu untuk memanasi sampai
(110 ± 5) ˚C.
e. Alat pemisah contoh.
f. Mesin pengguncang saringan.
g. Talam.
3. Benda Uji.
a. Benda uji diperoleh dari alat pemisah contoh atau perempat sebanyak :
1. Agregat halus.
no. 4 : berat minimum 250 gr.
no. 8 : berat minimum 50 gr.
2. Agregat kasar.
Ukuran maksimum 3,5” : berat minimum 17,50 kg.
Ukuran maksimum 3,0” : berat minimum 15,00 kg.
Ukuran maksimum 2,5” : berat minimum 12,50 kg.
Ukuran maksimum 2,0” : berat minimum 10,00 kg.
Ukuran maksimum 1,5” : berat minimum 7,50 kg.
Ukuran maksimum 1,0” : berat minimum 5,00 kg.
Ukuran maksimum 3 / 4” : berat minimum 2,50 kg.
Ukuran maksimum 1 / 2” : berat minimum 1,25 kg.
Ukuran maksimum 3 / 8” : berat minimum 1,00 kg.
5/12/2018 Bab 3 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/bab-3-55a35aff63bb8 18/31
43
b. Bila agregat campuran dari agregat halus dan agregat kasar, agregat
tersebut dipisahkan menjadi dua bagian dengan saringan no. 4.
Selanjutnya agregat halus dan agregat kasar disediakan sebanyak jumlah
seperti tercantum diatas. Benda uji disiapkan sesuai dengan PB-0208-76
kecuali apabila butiran yang melalui saringan no. 200 tidak perlu diketahui
jumlahnya dan bila syarat ketelitian tidak menghendaki.
4. Cara Melakukan.
a. Benda uji dikeringkan didalam oven dengan suhu (100 ± 5) ˚C sampai
beratnya tetap.
b. Saringan benda uji lewat susunan saringan dengan ukuran saringan paling
besar ditempatkan paling atas. Saringan diguncang dengan tangan atau
mesin pengguncang selama 15 menit.
c. Timbang agregat yang tertahan pada ayakan.
d. Analisa data ayakan.
5/12/2018 Bab 3 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/bab-3-55a35aff63bb8 19/31
44
Saringan Vibrator
Timbangan Elektrik
Gambar III.4 Alat Pemeriksaan Analisa Saringan
5/12/2018 Bab 3 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/bab-3-55a35aff63bb8 20/31
45
5. Hasil Pemeriksaan
Berat bahan kering = 1500 gr
Tabel III. 1 Analisa Saringan Agregat Halus dan Kasar Fraksi I
Ø AyakanTerkoreksi
Berattertinggal (gr)
Jumlah berattertinggal (gr)
Persen jumlahtertinggal (gr)
Persen lolos(%)
¾” 1 / 2” 3 / 8”
no. 4
no. 8no. 16no. 30
no. 100no.200
pan
0398740240
181932720
0398
11781418
141914271446144914761496
026,6078,7494,79
94,8595,3996,6696,8698,66100
10073,4021,265,21
5,154,613,343,141,34
0
(Sumber : hasil penelitian)
Berat bahan kering = 1000 gr
Tabel III.2 Analisa Saringan Agregat Halus dan Kasar Fraksi II
Ø AyakanTerkoreksi
Berattertinggal (gr)
Jumlah berattertinggal (gr)
Persen jumlahtertinggal (%)
Persen lolos(%)
¾” 1 / 2” 3 / 8”
no. 4no. 8
no. 16no. 30
no. 100no.200
pan
050
10221132713279372732
050
152363690822901938965997
05,02
15,2536,4169,2182,4590,3794,0896,79100
10094,98
84,7563,5930,7917,559,635,923,21
0
(Sumber : hasil
penelitian)
5/12/2018 Bab 3 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/bab-3-55a35aff63bb8 21/31
46
Berat bahan kering = 500 gr
Tabel III.3 Analisa Saringan Agregat Halus dan Kasar Fraksi III
Ø AyakanTerkoreksi
Berattertinggal (gr)
Jumlah berattertinggal (gr)
Persen jumlahtertinggal (gr)
Persen lolos(%)
¾” 1 / 2” 3 / 8”
no. 4no. 8
no. 16no. 30no. 100no.200
pan
000021
20332
1157844
0000
21
224256371449493
0000
4,26
45,4451,9375,2591,08100
100100100100
95,74
54,5648,0724,758,92
0(Sumber : hasil penelitian)
Tabel III.4 Perhitungan CA, MA, FA
Ayakan Lolos
FILolos
FIILolosFIII
CA
%
MA
%
FA
%Jml
Medium
SpecSpec Ket.
¾” 1 / 2” 3 / 8”
no. 4no. 8
no. 16no. 30no. 100no.200
pan
10073,4021,265,215,154,613,343,141,34
0
10094,9884,7563,5930,7917,559,635,923,21
0
100100100100
95,7454,5648,0724,758,92
0
3223,496,801,671,651,481,071,000,43
0
3634,1930,5122,8911,086,323,472,131,16
0
32323232
30,6417,4615,387,922,85
0
10089,6869,3156,5643,3725,2519,9211,054,44
0
1009070
56,542,524,518114,50
10080-10060-8048-6535-5019-3013-237-151-80
Masuk Masuk Masuk Masuk Masuk Masuk Masuk Masuk Masuk Masuk
(Sumber : hasil penelitian)
5/12/2018 Bab 3 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/bab-3-55a35aff63bb8 22/31
47
GRAFIK MILIMETER
5/12/2018 Bab 3 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/bab-3-55a35aff63bb8 23/31
48
6. Kesimpulan
Berdasarkan percobaan analisa ayakan diperoleh persentase agregat yang
diperlukan dalam pembuatan hotmix,dengan nilai sebagai berikut:
a. Persentase agregat kasar FI (CA) = 33 %
b. Persentase agregat sedang FII (MA) = 32 %
c. Persentase agregat halus FIII (FA) = 35 %
7. Saran
a. Diperlukan ketelitian pada saat melakukan perhitungan antar fraksi sehingga
dapat memenuhi syarat dalam perencanaan Mix Design
b. Sebelum menggunakan alat saringan, sebaiknya saringan dibersihkan terlebih
dahulu, karena bekas benda uji sebelumnya yang menempel pada saringan
mempengaruhi hasil penimbangan dan hasil analisa saringan.
c. Dalam melepas ayakan dari mesin fibrator sebaiknya hati – hati, karena
tumpahnya benda uji akan mempengaruhi hasil penimbangan dan hasil
analisa saringan.
5/12/2018 Bab 3 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/bab-3-55a35aff63bb8 24/31
49
F. Pemeriksaan Keausan Agregat dengan Mesin Los Angeles
1. Maksud dan Tujuan
Pemeriksaan agregat dimaksudkan untuk ketahanan agregat kasar
terhadap keausan dengan mempergunakan mesin Los Angeles. Keausan tersebut
dinyatakan dengan perbandingan antara berat aus lewat saringan no. 12 terhadap
berat semula dalam persen.
2. Peralatan
a. Mesin Los Angeles.
Mesin terdiri dari silinder baja tertutup pada kedua sisinya dengan diameter
71 cm panjang 50 cm. Silinder bertumpu pada dua poros pendek yang
menerus dan berputar pada poros mendatar. Silinder berlubang untuk
memasukkan benda uji. Penutup lubang tertutup rapat sehingga permukaan
dalam silinder tidak terganggu. Dibagian dalam silinder terdapat bilah baja
melintang penuh setinggi 8,9 cm.
b. Saringan no. 12 dan saringan-saringan lainnya seperti tercantum dalam.
c. Timbangan dengan ketelitian 5 gram.
d. Bola-bola baja sebanyak 11 buah dengan diameter rata-rata 4,68 cm dan berat
masing-masing antara 390 gram sampai 445 gram.
e. Oven, lengkap dengan pengatur suhu untuk memanasi sampai (100 ± 5) oC.
3. Benda Uji
a. Berat dan gradasi benda uji.
b. Membersihkan benda uji dan mengeringkan dalam oven pada suhu
(100 ± 5) oC.
5/12/2018 Bab 3 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/bab-3-55a35aff63bb8 25/31
50
Tabel III.5 Keausan Agregat
Lolos saringan (mm) Tertahan saringan (mm) Berat benda uji (gr)72,663,538,125,4
63,550,825,419,05
19,05 12,5 2500
12,5 9,5 2500
9,56,35
4,75
6,354,76
2,36Jumlah benda uji (A) 5000
Jumlah tertahan ayakan No. 12 (B) 1913
61,74 %
( Sumber : Hasil Penelitian )
4. Cara Melakukan
a. Benda uji (A) dan bola-bola baja dimasukkan ke dalam mesin Los Angeles.
b. Memutar mesin dengan kecepatan 30 sampai 33 rpm, sebanyak 500 putaran
untuk gradasi A, B, C dan D, dan 1000 putaran untuk gradasi E, F, dan G.
c. Setelah selesai pemutaran, mengeluarkan benda uji dari mesin kemudian
menyaring dengan saringan no. 12. butiran yang tertahan diatasnya dicuci
bersih (B), selanjutnya dikeringkan dalam oven suhu (100 ± 5) ˚C sampai
berat tetap kemudian ditimbang.
5/12/2018 Bab 3 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/bab-3-55a35aff63bb8 26/31
51
Los Angeles Machine
Gambar III.5 Alat Pemeriksaan Keausan Agregat
5. Hasil Pengamatan
Tabel III.6 Hasil Pemeriksaan Keausan Agregat
Lolos saringan (mm) Tertahan saringan (mm) Berat benda uji (gr)
19.05 12.5 2500
12.5 9.5 2500
(Sumber : Hasil Penelitian)
6. Perhitungan
Berat benda uji (A) = 5000 gr
Berat tertahan ayakan No. 12 (B) = 1913 gr
= 61,74 %
Dengan, A = berat benda uji semula (gram)
B = berat benda uji tertahan pada saringan no. 12 (gram)
5/12/2018 Bab 3 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/bab-3-55a35aff63bb8 27/31
52
7. Kesimpulan
Berdasarkan hasil percobaan diperoleh nilai keausan = 61,74 %, maka
agregat tersebut tidak memenuhi spesifikasi yang dibutuhkan dengan harga
spesifikasi max 40 %. Sehingga agregat tersebut tidak dapat digunakan.
8. Pembahasan
Pada percobaan keausan agregat di laboratorium hasil pengujian yang
didapat belum memenuhi syarat spesifikasi yang bernilai maksimal 40%, hal ini
dikarenakan mutu agregat yang mempunyai tingkat keausan tinggi sehingga
pada saat dilakukan pengujian agregat tidak masuk dalam nilai spesifikasi yang
telah ditentukan.
9. Saran
a. Jumlah putaran sebanyak 500 putaran dengan kecepatan 30 – 33 rpm jumlah
tersebut supaya diperhatikan karena sangat mempengaruhi nilai keausan
agregat.
b. Jumlah bola baja yg di masukan ke dalam mesin Los Angeles adalah 11 buah.
c. Diperlukan ketelitian saat penimbangan berat agregat yang tertahan oleh
saringan karena berpengaruh pada perhitungan nilai keausan agregat.
5/12/2018 Bab 3 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/bab-3-55a35aff63bb8 28/31
53
G. Pemeriksaan Sand Equivalent
1. Maksud dan Tujuan
Maksud pemeriksaan Sand Equivalent adalah untuk mengetahui tingkat
kebersihan agregat halus dan pasir.
2. Peralatan
a. Alat periksa Sand Equivalent yang terdiri dari silinder ukur, tutup karet,
tabung irrigator , kaki pemberat dan sifon
b. Saringan no. 4
c. Cawan berdiameter 57 mm, isi 85 ml.
d. Corong
e. StopWatch
f. Pengguncang mekanis
g. Calcium Chlorida Stock Sulution ( 85 mm + 3,79 liter Aquades)
h. Oven 110 oC.
3. Benda Uji
a. Sampel disaring lolos saringan no. 4.
b. Diambil secara representative dengan cara perempat banyak atau Quatering
(alat pemisah sampel).
c. Masukan dalam cawan 85 ml.
d. Lalu diketuk-ketuk sampai padat.
e. Kemudian diratakan dengan spatula.
3. Prosedur Percobaan
a. Mengambil pasir dari lapangan yang lolos saringan no. 4 secukupnya, dan
memasukkan ke dalam Tin Box sampai penuh. Ratakan dan tekan dengan
tangan sehingga rata permukaannya.
b. Masukkan larutan standar ke dalam tabung S.E setinggi 5 strip.
5/12/2018 Bab 3 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/bab-3-55a35aff63bb8 29/31
54
c. Masukkan contoh yang telah ditekan ke dalam tabung S.E dan biarkan 10
menit.
d. Kocok tabung tersebut dengan arah mendatar sebanyak 90 kali, dimana
perhitungan dilakukan satu arah.
e. Masukkan selang ke dalam tabung S.E dan buka tabung kran hingga larutan
standar equivalent masuk ke dalam tabung S.E sampai tinggi skala 15.
f. Selanjutnya masukkan skala beban equivalent secara perlahan-lahan sampai
beban tersebut berhenti.
g. Baca skala setelah pembebanan.
Alat periksa Sand Equivalent
Gambar III.6 Alat Pemeriksaan Sand Equivalent.
5/12/2018 Bab 3 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/bab-3-55a35aff63bb8 30/31
55
4. Pemeriksaan Sand Equivalent
Tabel III.7 Pemeriksaan Sand Equivalent
No UraianNo. contoh
KeteranganA B
1. Tes tinggi penunjuk beban ke dalam gelasukur (gelas dalam keadaan kosong)
78 77
2.Baca skala lumpur ( pembacaan skalapermukaan lumpur lihat pada dindinggelas ukur)
43 40
3. Masukkan beban, baca skala beban padatangki penunjuk.
108 106
4. Baca skala pasir.
Pembacaan (3) – pembacaan (1)
30 29
5.Nilai S.E =
x 100 % 69,77 % 72,5 %
6. Rata-rata nilai S.E 71,135 %
( Sumber : hasil penelitian )
5. Kesimpulan
Bedasarkan hasil percobaan diperoleh nilai sand equivalent = 71,135 %,
sedangkan spesifikasi yang disyaratkan adalah minimal 50%, sehingga benda uji
memenuhi spesifikasi.
6. Saran
a. Dalam pembacaan gelas ukur, skala lumpur, skala beban, dan skala pasir
supaya teliti karena untuk mengetahui bersih tidaknya suatu agregat.
5/12/2018 Bab 3 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/bab-3-55a35aff63bb8 31/31
56
b. Saat pengguncangan arah horizontal sebaiknya benar – benar
memperhatikan jumlah guncangan yang harus dilakukan dalam waktu
yang ditentukan yaitu 90 kali guncangan dalam 30 detik, karena jumlah
guncangan akan mempengaruhi nilai SE.
c. Dalam perhitungan waktu sebaiknya lebih teliti agar dalam pembacaan
gelas ukur lebih akurat.