BAB 2_Gerakan Perempuan Dan Studi Perempuan

download BAB 2_Gerakan Perempuan Dan Studi Perempuan

of 7

Transcript of BAB 2_Gerakan Perempuan Dan Studi Perempuan

  • 8/18/2019 BAB 2_Gerakan Perempuan Dan Studi Perempuan

    1/7

    Bab 2Gerakan Perempuan dan Studi Perempuan

    “Women’s studies issues: women are no longer subordinated to the

     power  and control of male-dened knowledge”  [Gloria Bowles and Renate Duelli Klein]1

     Tidak mungkin memahami berbagai teori dalam studi perempuantanpa memahami berbagai gerakan perempuan (women’s movements).Keduana saling memengaruhi. Gerakan perempuan hana mungkin bilaada teori tentang mengapa perempuan tertindas dan tentang hak!hakperempuan. "ebalikna teori tentang perempuan hana mungkindipahami# dikritik dan diperbarui bila dilihat dalam kaitanna dengangerakan perempuan. $al lain ang tak dapat dilupakan adalah

    keterkaitan gerakan dan studi perempuan dengan berbagai ideologi ilmusosial# aitu %ungsionalisme struktural# materialisme!historis#strukturalisme# post!strukturalisme dan post!modernisme.

    Dengan demikian tujuan pembahasan tentang kaitan antaragerakan perempuan dan studi perempuan adalah mengetahui padaideologi ilmu sosial apa kita berpihak untuk &mengemansipasikan'perempuan atau bagaimana kita dapat mengkritik teori!teori dalam studi

    perempuan dan seauh mana sebuah aliran dalam studi perempuan bisamembantu analisa sosial. *ntuk itu bab ++ ini akan dibagi menadi tigabagian# aitu &pengertian studi perempuan'# &Tiga ma,am gerakanperempuan' dan &Gerakan perempuan# ilmu!ilmu sosial dan studiperempuan'.

    Pengertian Studi PerempuanDi Barat studi perempuan di -erguruan Tinggi masih merupakan hal

    baru. Baru pada 1/ di 0merika "erikat diadakan kon%erensi nasionaltentang bagaimana memasukkan studi perempuan dalam kurikulum-erguruan Tinggi# walau di sana studi perempuan sudah berlangsung

    1 Bowles, Gloria and Renate Duelli Klein, 1983, “Introduction: Theories of Woen!s "tudies and the #utono$%Int&ration De'ate( dala Theories of Women’s Studies, Bowles, Gloria and Renate DuelliKlein )eds*+, ondon, Routled&e - Ke&an .aul, hal* 3*

    / "a$a enaruh tanda 0eti )“**(+ di antara “eansi0asi( untu enun2uan 'ahwa tida seua&eraan dan studi 0ere0uan elihat eun&inan eansi0asi 0ere0uan atau as$araat* .ostodernise, 0oststruturalise dan 0ostfeinise tida elihat eun&inan eansi0asi0ere0uan* Ba&i erea relasi antar indi4idu, isaln$a relasi antara 0ria0ere0uan, adalah relasiuasa* 5adi selalu ada $an& tertinda dan enindas, dan 2u&a arenan$a tida setia0 0ere0uantertindas oleh setia0 0ria* 5adi 0atriari tida enindas setia0 0ere0uan* .ostfeinise 0erca$a,'ahwa 0ere0uan itu a2eu 'erdasaran elas, status sosial, orientasisesual, etnisitas, ras,atau a&aa* 6an& 0entin& 'a&i 0ostfeinise adalah en$usun strate&i elawan 0enindasan'erdasaran &ender, sesualitas, dll*

    7

  • 8/18/2019 BAB 2_Gerakan Perempuan Dan Studi Perempuan

    2/7

    seak sepuluh tahun sebelumna. Dalam kon%erensi tersebut dipersoalkanapakah studi perempuan harus dimasukkan dalam kurikulum perguruantinggi untuk kemudian menadi usang atau tetap menadi disiplin angberdiri sendiri di luar perguruan tinggi dan menadi inspirasi gerakanperempuan Dengan kata lain sampai pada1/ studi perempuan belum

    diterima sebagai sebuah pemikiran ilmiah di -erguruan Tinggi. "epertiang ditulis oleh Gloria Bowles dan Renate Duelli Klein2

    +s 3omen4s "tudies a dis,ipline o% its own# that pla,e in the uni5ersitwhere radi,al# women!,entered s,holarship grows# de5elops ande6pands 7r shall %eminist s,holarship# a,,ording to the integrationistmodel# be in,orporated into the dis,iplines so that e5entuall3omen4s "tudies as a separate entit will be,ome obsolete8

    [ Apakah tudi !erempuan memang sebuah disiplin "ang mandiri# "ang diajarkan di $niversitas untuk menghasilkan# mengembangkandan men"ebar-luaskan sarjana radikal "ang peduli pada persoalan

     perempuan% Ataukah ilmu pengetahuan feminis - seperti "angdikatakan oleh penganut model integrasionis - digabungkan denganberbagai disiplin sehingga pada akhirn"a akan mengakhirikeberadaan tudi !erempuan sebagai sebuah entitas "ang mandiri]

    9emahami# bahwa sekitar dua puluh tahun lalu di 0merika "erikatang merupakan negara liberal ! negara ang mengakui hak!hak indi5idu! saa masih diperdebatkan kemungkinan "tudi -erempuan diaarkan di-erguruan Tinggi# maka masukna studi perempuan dalam -erguruan Tinggi di +ndonesia di akhir abad : tentu merupakan hal angmenggembirakan. Karena seperti ang ditulis oleh Gloria Bowles dan

    Renate Duelli Klein# wawasan %eminis dalam dunia akademik merupakansebuah perlawanan radikal terhadap pembentukan dan penebaranpengetahuan ang selama ini ,uma berpihak pada kepentingan pria2

     To introdu,e %eminist insights means to ,hallenge radi,all thegeneration and distribution o% knowledge [;]. 0utonomous 3omen4s"tudies# as we deation o% 3omen4s "tudies ever" issues is a 3omen4s

    "tudies issue2 women are no longer subordinated to the power and,ontrol o% male!de

  • 8/18/2019 BAB 2_Gerakan Perempuan Dan Studi Perempuan

    3/7

     pengetahuan' ()* tudi !erempuan "ang otonom# begitulah kamimen"ebutn"a# mampu untuk menggantikan sifat semua

     pengetahuan secara mendasar# "aitu dengan menggeser  perhatiann"a dari androsentris (laki-laki sebagai pusat perhatian* kedalam suatu pemikiran# bahwa perbedaan ide# pengalaman#kebutuhan dan minat perempuan (dari laki-laki* adalah sah bagi hak-

    hak perempuan itu sendiri dan juga menggeser dasar pengajaran dan pembelajaran kami' +erdasarkan konseptualisasi Women tudiestersebut setiap persoalan harus dianggap sebagai persoalan Womentudies: perempuan tidak lagi diletakan di bawah kekuasaan dankendali pengetahuan "ang ditentukan oleh laki-laki' emua

     pengetahuan "ang ada perlu dipersoalkan lagi ketepatan dankegunaann"a bagi perempuan dan laki-laki]

    "ebenarna ang dimaksud dengan studi perempuan adalahsemua studi ang menaruh perhatian pada perempuan. 9isalna# studitentang bagaimana perempuan ditokohkan dalam kara seni dan sastra#

    tentang searah perempuan# tentang %aktor!%aktor ang memengaruhiposisi perempuan dalam masarakat# tentang bagaimana si%at!si%at dansubekti5itas perempuan dibentuk. Dengan demikian tidak semua studitentang perempuan dituukan untuk memahami ketertindasanperempuan dan men,ari strategi bagi &emansipasi'# setidakna untukmelawan penindasan tersebut. Studi perempuan yang maumemahami ketertindasan perempuan dan mencari strategi“emansipasi” atau perlawanan perempuan adalah studiperempuan yang dikaitkan dengan berbagai bentuk gerakanperempuan. "eperti ang telah diuraikan di atas# studi perempuan enisini baru mun,ul di Barat pada akhir tahun 1/:!an berkaitan dengan

    berbagai gerakan anti kekerasan dan pelu,utan senata dalam perangdingin antara negara!negara blok Barat (kapitalis) dan blok komunis.A 

    Tiga Gerakan PerempuanDi negara!negara Barat# gerakan perempuan dapat dikelompokkan

    menadi dua perriode# aitu gerakan perempuan periode pertama (abad1 dan 1) dan periode kedua (tahun 1C:!an). Gerakan perempuanperiode pertama (abad 1 dan 1) banak mendapat inspirasi dari para

  • 8/18/2019 BAB 2_Gerakan Perempuan Dan Studi Perempuan

    4/7

    +ndustrialisasi ang teradi di ropa pada abad 1 telah menimbulkankemiskinan# akibatna perempuan mulai terdorong untuk tidak lagimenggantungkan hidupna se,ara ekonomis pada pria (suamina).-erempuan harus bekera sendiri untuk mendapat upah danmembebaskan diri dari kemiskinan. "edangkan proklamasi kemerdekaan

    0merika pada tahun 1//C uga mendorong orang untuk memikirkanpersamaan deraat antara berbagai ras dan enis kelamin. Karena ituproklamasi ini uga menadarkan perempuan tentang hak!hakna angsama dengan pria.C

    $asil dari gerakan perempuan periode pertama ini baru terasapada abad 1# aitu dengan mun,ulna tiga aliran gerakan perempuan(%eminisme)# aitu2/

    )a+ .eminisme /iberal2 gerakan perempuan Eiberal ini berusahamemperuangkan hak!hak politik dan ekonomi perempuan melaluiparlemen (lembaga legislati%). 9ereka menginginkan adana

    berbagai ketentuan hukum  ang memungkinkan perempuanmempunai hak pilih# hak memperoleh pendidikan# hak milik# hakmenentukan alat kontrasepsi# hak menuntut per,eraian dan hak untukbekera. Fadi perempuan liberal menuntut persamaan hak. 9emangpada saat itu# tidak ada wakil perempuan di dalam parlemen danperempuan tidak puna hak pilih. Bahkan perempuan ang bersuamitidak dapat melakukan tindakan hukum seperti menadi saksi ataumengaukan gugatan tanpa seiin suamina. -erempuan uga tidakpuna hak milik atas benda dan tidak dapat melakukan per,eraiantanpa seiin aahna.

    (b) .eminisme osialisme Awal2 "osialisme awal atau ang sering disebutsosialisme utopis adalah sosialisme non!9ar6is. "osialisme awaldisebut sebagai sosialisme utopis karena mereka hana bisamenuntut  perluna pemilikan bersama atas alat!alat produksi untukmenghapuskan penindasan antar manusia. Fadi berbeda dengan Karl9ar6# kaum sosialis utopis ini tidak membuat analisa dan Hramalan4ilmiah tentang bagaimana kapitalisme ang mendasarkan diri padapemilikan pribadi atas alat!alat produksi akan runtuh dan digantikandengan sistem sosialis. Karena itu gerakan sosialisme awal ini disebutHutopis4# karena hana mendasarkan diri pada ,ita!,ita# bukan padaanalisa ilmiah.  Gerakan perempuan ang mendasarkan diri pada

    idelogi sosialisme awal (utopis) berangkat dari kemiskinan angdiakibatkan oleh industrialisasi. 9ereka menuntut agar perempuan

  • 8/18/2019 BAB 2_Gerakan Perempuan Dan Studi Perempuan

    5/7

     uga dibolehkan bekera agar terbebas dari kemiskinan. Tuntutan laindari gerakan %eminis sosialis awal ini adalah pembentukan serikatburuh ang diperuntukkan bagi buruh pria dan perempuan se,arabersama!sama. 9ereka uga menuntut hak!hak politik dan pendidikanbagi perempuan.

    )A+ .eminisme &ar0is2 pada umumna %eminis 9ar6is mengakui# bahwapenindasan perempuan tidak hana teradi di dalam kapitalisme.Karena itu %eminis 9ar6is ,enderung menganggap# bahwa penindasanperempuan sebagai masalah sosial  biasa# kira!kira karena ketidak!sadaran pria atas egoismena. Karena itu ang penting# menurut%eminis 9ar6is# adalah menggantikan lebih dulu kapitalisme dengansosialisme# baru setelah itu pria disadarkan terhadap masalahegoismena itu. Dalam banak hal# %eminis 9ar6is bahkanmenganggap posisi perempuan sebagai ibu rumah tangga bukanmerupakan bukti tertindasna perempuan. 0salkan peran sebagai ibu

    rumah tangga itu tidak membuat perempuan menadi tergantungse,ara ekonomis# politik dan psikologis pada pria (suamina). Tapi#menurut mereka# hal ini hana mungkin teradi di dalam sosialisme.

    Gerakan perempuan periode pertama mulai surut selama perangdunia + dan ++. "etelah perang dunia ++ gagasan tentang perempuan idealang merupakan perempuan ang berpro%esi sebagai ibu rumah tanggakembali mendominasi kebiaksanaan umum baik di 0merika "erikatmaupun ropa. "ekitar dua puluh tahun kemudian# tahun 1C:!an#gerakan perempuan kembali mun,ul di ropa dan 0merika "erikat."emua ini teradi bersamaan dengan pemberontakan mahasiswa di

    -eran,is untuk menentang presiden de Gaulle dan nilai!nilaikonser5atisme dalam hubungan pria!perempuanI gerakan anti neo!imperialisme terhadap negara!negara dunia ketigaI keke,ewaanterhadap praktek 9ar6isme di *ni "o5et dan negara!negara ropa TimurI keke,ewaan terhadap para mahasiswa (pria) beraliran 9ar6is#ang dalam praktekna sangat androsentrisI dan keke,ewaan ibu!iburumah tangga terhadap situasina di rumah. Berdasarkan kenataan itumaka gerakan perempuan (%eminisme) periode kedua ini mun,ul dalamtiga aliran ang agak berbeda dari gerakan perempuan periodepertama1:2

    a+ .eminisme 1adikal2 gerakan perempuan ini menganggap seks sebagaikategori utama pembentuk masarakat. "edangkan kelas dan rassebagai kategori sekunder. Bai ang baru lahir pertama!tama

    9 Ratna "a0tari dan Bri&itte olner, 199;, op#$it *, hal* 7/37/7*

    1=  Ratna "a0tari dan Bri&itte olner, 199;, ibid *, hal* 7/77/ #rief Budian, 198, PembagianKerja Se$ara Seksual: Sebuah Pembahasan Sosiologis tentang Peran Wanita di dalam Mas%arakat ,5aarta, .T Graedia, hal* 377*

    8

  • 8/18/2019 BAB 2_Gerakan Perempuan Dan Studi Perempuan

    6/7

    dibedakan berdasarkan seks!na# kemudian berbagai bentukpendidikan dan norma ang diberlakukan uga di dasarkan padakategori  seks  terseebut. Karena itu# menurut mereka# perlawananterhadap  patriarki  hana mungkin dilakukan bila perempuanmemisahkan diri dari pria dan mendirikan solidaritas perempuan.

    *ntuk itu mereka sangat mendukung lesbianisme# androgini danruang budaa bagi perempuan.

    '+ .eminisme /iberal2 gerakan perempuan ini mengupaakan perbaikannasib perempuan melalui negara dan hukum. 9ereka menuntutnegara mengganti berbagai peraturan hukum ang diskriminati% bagiperempuan# menuntut kesempatan ang sama dalam pendidikan#lapangan kera dan upah. Dalam banak hal %eminis liberal tidak pekaterhadap %aktor sosial!ekonomi ang mendukung  patriarki. 9erekamenentang  patriarki  se,ara tidak strategis# tidak ilmiah dan tidaksadar kalau pria akan tidak suka dengan berbagai tuntutan mereka.

    c+ .eminisme osialis2 %eminisme sosialis melontarkan kritik kerasterhadap %eminisme 9ar6is klasik ang mereka anggap ,uma perdulipada persoalan ekonomi!politik# tapi tidak mampu melihat hubunganantara analisa ekonomi!politik atau kelas dengan gender . Jeminismesosialis banak memperoleh pengaruh dari pemikiran 9ar6is +talia#aitu 0ntonio Grams,i (11!18/). Teori Grams,i tentang hegemonimemberi sumbangan penting bagi kritik mereka terhadap %eminis9ar6is klasik. Dalam teori ini dikatakan# bahwa gerakan sosialismeibarat melakukan perang parit. 9erebut negara diibaratkan hanamerebut parit luar dari pertahanan musuh. 9asih ada parit

    pertahanan dalam ang harus direbut dan ditundukkan# akniberbagai ideologi ang antara lain berupa nilai!nilai patriarki.

    *raian tersebut menunukkan# bahwa masing!masing gerakanperempuan memiliki strategi ang berbeda dalam melawan nilai!nilai patriarki. Jeminis radikal menolak lembaga negara dan pria. 9erekamengusulkan perluna membentuk sema,am solidaritas perempuanuntuk memperkuat posisi perempuan dihadapan pria. Jeminisme liberal#sebalikna# ustru membutuhkan negara. 9ereka mengharapkanperbaikan nasib perempuan melalui inter5ensi hukum ang dibuat olehnegara. "edangkan %eminis sosialis berada di tengah kedua %eminisme

    tersebut. Jeminisme sosialis dalam tahap tertentu membutuhkan perannegara untuk memperbaiki nasib perempuan# tapi di luar itu mereka ugaakti% menggalang kekuatan %eminis (perempuan dan pria) untukmenuarakan isu!isu perempuan. Ke,uali dalam hal persoalanperempuan# gerakan %eminis sosialis dalam banak hal gerakan merekadapat diseaar gerakan sosialisme ang mendapat inspirasi dari9ar6isme# aitu menggunakan negara sebagai alat perubahan sosial dansetelah itu menghapuskan negara itu sendiri.

    9

  • 8/18/2019 BAB 2_Gerakan Perempuan Dan Studi Perempuan

    7/7

    Gerakan Perempuan, Ilmu-Ilmu Ssial dan Studi PerempuanJeminisme radikal ang menganggap Hseks4 sebagai kategori

    utama pembentukan masarakat. Dengan demikian %eminisme radikalbanak melontarkan kritik terhadap ilmu sosial beraliran %ungsionalisme!

    struktural

    11

      ang menganggap pembagian kera dan peran antara priadan perempuan memang dibutuhkan bagi keserasian suatu masarakat.9ereka akan mengatakan# bahwa %ungsionalisme!struktural tidak pekaterhadap persoalan patriarki.

    "ebalikna# berbeda dengan %eminisme radikal# %eminisme liberalbanak mendapat inspirasi dari %ungsionalisme!struktural tentangpembagian kera dan peran antara pria dan perempuan sebagai sesuatuang dibutuhkan masarakat. 9emang mereka kritis terhadap%ungsionalisme!struktural# aitu mereka menolak perluna pembagiankera. 9ereka menuntut perempuan harus memiliki kesempatan angsama dengan pria di bidang pendidikan dan pekeraan. Tapi mereka lupa

    terhadap adana berbagai %aktor ang memun,ulkan danmempertahankan diskriminasi terhadap perempuan. 9ereka# misalna#hampir tidak pernah menggunakan konsep gender # seksualitas  dan patriarki. Dalam benak mereka hana ada anggapan# bahwa selama inipria lupa memberi peran ang waar terhadap perempuan. Fadi priadianggap mengidap kelainan psikologis.

    Jeminisme sosialis berbeda dari %eminisme radikal dan liberal.9ereka banak mendapat inspirasi dari ilmu!ilmu sosial 9ar6is. *ntuk itumereka mengkritik %eminisme radikal ang hana berkonsentrasi padamasalah Hseks4 dan kurang peka terhadap masalah kapitalisme. Karenaitu %eminisme sosialis berusaha mengawinkan perlawanan terhadap nilai!

    nilai patriaki dengan pendekatan materialisme!historis.amun dewasa ini studi perempuan tidak hana menaruh

    perhatian pada salah satu bentuk %eminisme di atas. Dalamkenataanna ada kekaburan batas antara masing!masing aliran dalam%eminisme. $al ini menadi nata khususna bila sudah masuk padatingkat strategi# bukan teoritis. 3alau demikian pada tingkat teoritistetap teradi perdebatan taam dan seringkali uga memberi inspirasipada tingkat strategis. Tapi satu hal ang nata adalah %eminisme sudahmenolak mentah!mentah pendekatan positi5isme dalam ilmu!ilmu sosial#aitu ilmu!ilmu sosial ang menggunakan pendekatan kuantitati%.9enurut mereka pengalaman perempuan tidak bisa diukur se,ara

    statistik dan matematis. Karena itu mereka menawarkan pendekatankualitati%# aitu metode biogra