Bab 29 Pembangunan Kependudukan Dan Keluarga Kecil Berkualitas Serta Pemuda Dan Olahraga

13
D. MATRIKS PROGRAM PEMBANGUNAN TAHUNAN 2007 No . Program/ Kegiatan Pokok RPJM Program/ Kegiatan Pokok RKP 2007 Sasaran Program Instansi Pelaksana Pagu Indikatif 1. Program Keluarga Berencana Kegiatan-kegiatan pokok: 1. Pengembangan kebijakan tentang pelayanan KB, komunikasi, informasi, dan edukasi (KIE) peran serta masyarakat dalam KB dan kesehatan reproduksi; 2. Peningkatan akses dan kualitas pelayanan KB dan kesehatan reproduksi; 3. Peningkatan penggunaan kontrasepsi yang efektif dan efisien melalui penyediaan sarana dan prasarana pelayanan kontrasepsi mantap dan berjangka panjang yang lebih terjangkau dan merata di seluruh wilayah Indonesia; 4. Penyediaan alat, obat Program Keluarga Berencana Kegiatan-kegiatan pokok: 1. Jaminan penyediaan pelayanan KB dan alat kontrasepsi bagi keluarga miskin; 2. Peningkatan program KB berkualitas melalui jalur swasta/ institusi non pemerintah; 3. Pelayanan KIE; 4. Peningkatan perlindungan hak reproduksi individu. 1. M eningkatnya jumlah pasangan usia subur (PUS) miskin sebagai peserta KB baru sekitar 2,7 juta; 2. M eningkatnya jumlah PUS miskin sebagai peserta KB aktif sekitar 12,2 juta; 3. M eningkatnya peserta KB aktif sekitar 28,6 juta dan peserta KB baru sekitar 5,7 juta; 4. M eningkatnya partisipasi pria dalam ber-KB menjadi sekitar 3,1 persen dari peserta KB aktif; dan 5. M eningkatnya jumlah tempat pelayanan KB nonpemerintah menjadi 57.500 buah. BKKBN 302.303,8 II.29 - 9

description

membangun

Transcript of Bab 29 Pembangunan Kependudukan Dan Keluarga Kecil Berkualitas Serta Pemuda Dan Olahraga

BIDANG PEMBANGUNAN POLITIK

D.Matriks Program Pembangunan Tahunan 2007

No.Program/

Kegiatan Pokok RPJMProgram/

Kegiatan Pokok RKP 2007Sasaran ProgramInstansi PelaksanaPagu Indikatif

(Rp. Juta)

1.Program Keluarga Berencana

Kegiatan-kegiatan pokok:

1. Pengembangan kebijakan tentang pelayanan KB, komunikasi, informasi, dan edukasi (KIE) peran serta masyarakat dalam KB dan kesehatan reproduksi;

2. Peningkatan akses dan kualitas pelayanan KB dan kesehatan reproduksi;

3. Peningkatan penggunaan kontrasepsi yang efektif dan efisien melalui penyediaan sarana dan prasarana pelayanan kontrasepsi mantap dan berjangka panjang yang lebih terjangkau dan merata di seluruh wilayah Indonesia;

4. Penyediaan alat, obat dan cara kontrasepsi dengan memprioritaskan keluarga miskin serta kelompok rentan lainnya; dan

5. Penyelenggaraan promosi dan pemenuhan hak-hak dan kesehatan reproduksi termasuk advokasi, komunikasi, informasi, edukasi, dan konseling.

Program Keluarga Berencana

Kegiatan-kegiatan pokok:

1. Jaminan penyediaan pelayanan KB dan alat kontrasepsi bagi keluarga miskin;

2. Peningkatan program KB berkualitas melalui jalur swasta/ institusi non pemerintah;

3. Pelayanan KIE;4. Peningkatan perlindungan hak reproduksi individu.

1. Meningkatnya jumlah pasangan usia subur (PUS) miskin sebagai peserta KB baru sekitar 2,7 juta;

2. Meningkatnya jumlah PUS miskin sebagai peserta KB aktif sekitar 12,2 juta;

3. Meningkatnya peserta KB aktif sekitar 28,6 juta dan peserta KB baru sekitar 5,7 juta;

4. Meningkatnya partisipasi pria dalam ber-KB menjadi sekitar 3,1 persen dari peserta KB aktif; dan5. Meningkatnya jumlah tempat pelayanan KB nonpemerintah menjadi 57.500 buah.BKKBN302.303,8

2.Program Kesehatan Reproduksi Remaja

Kegiatan-kegiatan pokok:

1. Pengembangan kebijakan pelayanan kesehatan reproduksi remaja bagi remaja;

2. Penyelenggaraan promosi kesehatan reproduksi remaja, pemahaman dan pencegahan HIV/AIDS dan bahaya NAPZA, termasuk advokasi, komunikasi, informasi, dan edukasi, dan konseling bagi masyarakat, keluarga, dan remaja; dan

3. Penguatan dukungan dan partisipasi masyarakat terhadap penyelenggaraan program kesehatan reproduksi remaja yang mandiri.

Program Kesehatan Reproduksi Remaja

Kegiatan-kegiatan pokok:

1. Intensifikasi advokasi dan KIE dan pelayanan Kesehatan Reproduksi Remaja (KRR) bagi masyarakat, keluarga, dan remaja;

2. Penguatan dukungan dan partisipasi masyarakat.

1. Meningkatnya persentase remaja yang memperoleh informasi tentang kesehatan reproduksi menjadi sekitar 82 persen;2. Meningkatnya jumlah Pusat Informasi dan Konseling Kesehatan Reproduksi Remaja (PIK-KRR) menjadi 950 buah.BKKBN10.994,7

3.Program Ketahanan dan Pemberdayaan Keluarga

Kegiatan-kegiatan pokok:

1. Pengembangan dan memantapkan ketahanan dan pemberdayaan keluarga;

2. Penyelenggaraan advokasi, KIE, dan konseling bagi keluarga tentang pola asuh dan tumbuh kembang anak, kebutuhan dasar keluarga, akses terhadap sumber daya ekonomi, dan peningkatan kualitas lingkungan keluarga;

3. Pengembangan pengetahuan dan keterampilan kewirausahaan melalui pelatihan teknis dan manajemen usaha terutama bagi keluarga miskin dalam kelompok usaha peningkatan pendapatan keluarga sejahtera (UPPKS);

4. Pengembangan cakupan dan kualitas UPPKS melalui penyelenggaraan pendampingan/magang bagi para kader/anggota kelompok UPPKS; dan

5. Pengembangan cakupan dan kualitas kelompok Bina Keluarga bagi keluarga dengan balita, remaja, dan lanjut usia.

Program Ketahanan dan Pemberdayaan Keluarga

Kegiatan-kegiatan pokok:

1. Peningkatan akses informasi dan pelayanan ketahanan keluarga;

2. Intensifikasi Advokasi dan KIE Program KB Nasional;

3. Peningkatan kemampuan tenaga pengelola program ketahanan dan pemberdayaan keluarga;

4. Peningkatan akses informasi dan fasilitasi pemberdayaan keluarga.

1. Meningkatnya persentase keluarga Balita yang aktif melakukan pembinaan tumbuh kembang anak melalui kelompok BKB menjadi 40 persen dari anggota;

2. Meningkatnya persentase keluarga remaja yang aktif dalam kegiatan kelompok BKR menjadi sekitar 37 persen dari anggota;

3. Meningkatnya persentase keluarga Lansia yang aktif dalam kegiatan kelompok BKL menjadi sekitar 40 persen dari anggota;

4. Meningkatnya persentase keluarga Pra-S dan KS-I anggota UPPKS yang berusaha menjadi 55 persen dari keluarga Pra-S dan KS-I anggota UPPKS.BKKBN62.352,3

4.Program Penguatan Pelembagaan Keluarga Kecil Berkualitas

Kegiatan-kegiatan pokok:

1. Pengembangan sistem pengelolaan dan informasi termasuk personil, sarana dan prasarana dalam era desentralisasi untuk mendukung keterpaduan program; 2. Peningkatan kemampuan tenaga lapangan dan kemandirian kelembagaan KB yang berbasis masyarakat, termasuk promosi kemandirian dalam ber-KB;3. Pengelolaan data dan informasi keluarga berbasis data mikro; dan4. Pengkajian dan pengembangan serta pembinaan dan supervisi pelaksanaan program.

Program Penguatan Pelembagaan Keluarga Kecil Berkualitas

Kegiatan-kegiatan pokok:

1. Penguatan pelembagaan keluarga kecil berkualitas serta mekanisme operasional lini lapangan yang berbasis masyarakat;

2. Pengembangan jaringan dan peningkatan KIE-advokasi program KB Nasional;3. Bimbingan dan advokasi program;4. Pengembangan jaringan komunikasi dan penyediaan data informasi program KB Nasional.

1. Meningkatnya jumlah petugas lapangan tingkat kecamatan dan desa menjadi 26.500 petugas; dan

2. Terlaksananya advokasi dan KIE tentang Program KB Nasional di seluruh tingkatan wilayah.BKKBN80.483,8

5.Program Keserasian Kebijakan Kependudukan

Kegiatan-kegiatan pokok:

1. Pengembangan kebijakan dan program pembangunan yang berwawasan kependudukan meliputi aspek kuantitas, kualitas, dan mobilitas;

2. Pengkajian dan penyempurnaan peraturan perundang-undangan yang mengatur perkembangan dan dinamika kependudukan (kuantitas, kualitas, dan mobilitas penduduk) di semua tingkat wilayah administrasi; dan

3. Pengintegrasian faktor kependudukan ke dalam pembangunan sektoral dan daerah.

Program Keserasian Kebijakan Kependudukan

Kegiatan-kegiatan pokok:

1. Penguatan rumusan kebijakan daerah di bidang kependudukan dan hasil proyeksi;

2. Penguatan dan pengembangan kebijakan kependudukan dan proyeksi penduduk 2000-2025 berdasarkan hasil Supas 2005 dan penyusunan dan konsultasi hasil pemutakhiran proyeksi penduduk 2000-2025 tingkat nasional dan daerah;3. Peningkatan kapasitas kelembagaan kependudukan melalui penyerasian pelaksanaan kebijakan kependudukan;4. Penyusunan rancangan pedoman analisis kependudukan dalam rangka pembangunan di daerah;5. Penyusunan konsep pedoman perencanaan kependudukan; dan 6. Peningkatan kapasitas daerah dalam rangka penyusunan proyeksi penduduk kabupaten/kota.Mewujudkan keserasian kebijakan kependudukan yang berkelanjutan di berbagai bidang pembangunan baik di tingkat pusat maupun di tingkat daerahDepdagri9.545,0

6.Program Penataan Administrasi Kependudukan

Kegiatan-kegiatan pokok:

1. Penyempurnaan peraturan perundang-undangan yang mendukung administrasi kependudukan antara lain UU Administrasi Kependudukan beserta turunan dan peraturan tentang penyelenggaraan pendaftaran penduduk dan catatan sipil;

2. Penyempurnaan sistem pendaftaran penduduk, pencatatan sipil, dan pengelolaan informasi kependudukan melalui Sistem Administrasi Kependudukan (SAK);

3. Penataan kelembagaan administrasi kependudukan yang berkelanjutan di daerah termasuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia; dan

4. Peningkatan partisipasi masyarakat dalam bidang administrasi informasi kependudukan.

Program Penataan Administrasi Kependudukan

Kegiatan-kegiatan pokok:

1. Pengembangan Nomor Induk Kependudukan (NIK) dan pembentukan dan penataan sistem koneksi (inter-phase tahap awal) NIK dengan sistem informasi di Kementerian/Lembaga terkait;2. Penguatan sistem komunikasi data;3. Koordinasi pelaksanaan kebijakan pendaftaran penduduk, pencatatan sipil, dan Sistem Informasi Administrasi Kependudukan (SIAK) di pusat dan daerah;4. Pengembangan Sistem Administrasi Kependudukan (SAK) Terpadu;

5. Peningkatan pelayanan publik dalam bidang pendaftaran penduduk dan catatan sipil; dan6. Pelayanan adminduk bagi pengungsi dan penduduk korban bencana.Mewujudkan tertib administrasi kependudukan dalam upaya mendukung terakomodasinya hak-hak penduduk dan tertib administrasi kependudukanDepdagri30.520,0

7.Pengembangan dan Keserasian Kebijakan Pemuda

Kegiatan-kegiatan pokok:1. Pengkajian kebijakan-kebijakan pembangunan di bidang pemuda;

2. Pengembangan kemitraan pemerintah dengan masyarakat dalam pembangunan kepemudaan;

3. Peningkatan peran serta pemuda dalam kegiatan pembangunan secara lintasbidang dan sektoral; dan

4. Pemantauan dan evaluasi pelaksanaan pembangunan pemuda

Pengembangan dan Keserasian Kebijakan Pemuda

Kegiatan-kegiatan pokok:1. Peningkatan keserasian kebijakan pemuda .

2. Penyusunan peraturan perundang-undangan di bidang Kepemudaan.

3. Koordinasi kebijakan dalam rangka peningkatan peran serta pemuda dalam kegiatan pembangunan secara lintasbidang dan lintas sektoral.

4. Pengkajian kebijakan-kebijakan pembangunan di bidang pemuda.

5. Pemantauan dan evaluasi pelaksanaan pembangunan pemuda. 1. Meningkatnya keserasian kebijakan pemuda baik di tingkat pusat maupun daerah serta meningkatnya hubungan kerja sama internasional di bidang kepemudaan

2. Tersusunnya rancangan Undang-Undang tentang Kepemudaan Kemenegpora14.000,0

8.Pembinaan dan Peningkatan Partisipasi Pemuda

Kegiatan-kegiatan pokok:1. Peningkatan wawasan dan sikap mental pemuda dalam pembangunan;

2. Peningkatan pengetahuan, keterampilan, dan kewirausahaan pemuda;

3. Peningkatan kreativitas dan inovasi pemuda sebagai wadah penyaluran minat dan bakat;

4. Peningkatan advokasi dan penyelamatan pemuda dari bahaya NAPZA dan HIV/AIDS; dan

5. Peningkatan dukungan sarana dan prasarana pembangunan kepemudaan.

Pembinaan dan Peningkatan Partisipasi Pemuda

Kegiatan-kegiatan pokok:1. Peningkatan upaya penumbuhan kewirausahaan, kecakapan hidup, dan kreatifitas pemuda.

2. Perluasan pengerahan tenaga terdidik dalam upaya percepatan dan penggerakan pembangunan perdesaan.

3. Peningkatan dialog pemuda tingkat kabupaten/kota, regional, dan nasional.

4. Peningkatan upaya pencegahan penyalahgunaan narkoba dan bentuk-bentuk bahaya destruktif serta perilaku negatif lainnya di kalangan pemuda.

5. Peningkatan kepeloporan dan kepemimpinan pemuda.

6. Peningkatan jaringan kemitraan pemerintah dan masyarakat untuk meningkatkan kualitas dan kemandirian pemuda.

Meningkatnya kualitas dan partisipasi pemuda dalam berbagai bidang pembangunan terutama yang terkait dalam bidang kewirausahaan dan pembangunan perdesaan, serta mempertahankan pemuda dari bentuk-bentuk bahaya destruktif dan perilaku negatif lainnya.

Depag, Kemenegpora, BNN91.100,0

9.Pengembangan Kebijakan dan Manajemen Olah raga

Kegiatan-kegiatan pokok:1. Penelitian dan/atau pengkajian kebijakan-kebijakan pembangunan olah raga;

2. Pemantauan dan evaluasi pelaksanaan pembangunan olah raga;

3. Pembinaan manajemen olah raga;

4. Pembinaan kemitraan dan kewirausahaan untuk pengembangan industri olah raga; dan

5. Penyusunan peraturan perundangan tentang keolah ragaan.

Pengembangan Kebijakan dan Manajemen Olahraga

Kegiatan-kegiatan pokok:1. Pengembangan sistem standardisasi, akreditasi, dan sertifikasi di bidang keolahragaan.

2. Peningkatan dan pengembangan mutu organisasi dan tenaga keolahragaan.

3. Peningkatan koordinasi perencanaan keolahragaan.

4. Pengkajian implementasi kebijakan pembangunan keolahragaan.

5. Pemantauan dan evaluasi pembangunan keolahragaan.

6. Sosialisasi Undang-Undang no.3 Tahun 2005 tentang Sistem Keolahragaan Nasional dan peraturan pelaksanaannya.

Menumbuhkan budaya olah raga untuk meningkatkan kemajuan pembangunan olah raga Indonesia

Kemenegpora 21.000,0

10.Pembinaan dan Pemasyarakatan Olah raga

Kegiatan-kegiatan pokok:1. Pemassalan olah raga bagi pelajar, mahasiswa, dan masyarakat;

2. Peningkatan pemanduan bakat dan pembibitan olah raga;

3. Peningkatan prestasi olah raga;

4. Pembinaan olah raga yang berkembang di masyarakat;

5. Pembinaan olah raga untuk kelompok khusus;

6. Penataran dan pendidikan jangka pendek dan panjang termasuk magang;

7. Peningkatan profesionalisme pelatih, manajer, dan tenaga keolahragaan;

8. Pengembangan pengetahuan iptek olah raga dan meningkatkan keahlian yang strategis bagi pelatih, peneliti, praktisi, dan teknisi olah raga; dan

9. Pengembangan sistem penghargaan dan kesejahteraan bagi atlet, pelatih, dan tenaga keolahragaan.

Pembinaan dan Pemasyarakatan Olah raga

Kegiatan-kegiatan pokok:1. Pembinaan dan pemassalan olah raga.

2. Pengembangan olah raga pendidikan, rekreasi, dan prestasi.

3. Pengembangan olah raga kelompok khusus.

4. Peningkatan kesegaran jasmani dan kebugaran masyarakat.

5. Pelaksanaan identifikasi dan pengembangan olah raga unggulan.

6. Pelaksanaan identifikasi bakat dan potensi pelajar dalam olah raga.

7. Pembibitan dan pembinaan olahragawan berbakat berdasarkan cabang olah raga prioritas daerah melalui wadah-wadah pembinaan.

8. Pembinaan cabang olah raga prestasi prioritas di tingkat daerah, nasional dan internasional.

9. Penyelenggaraan kompetisi olah raga secara teratur, berjenjang dan berkesinambungan bagi pelajar, mahasiswa, dan masyarakat.

10. Pemberian penghargaan dan peningkatan kesejahteraan olahragawan dan pelaku olah raga yang berprestasi.

11. Peningkatan kualitas olah raga dan pelaku olah raga.

12. Peningkatan dan pengembangan iptek di bidang keolahragaan.

13. Pembinaan dan pengembangan industri olah raga.

Meningkatnya prestasi olah raga di Indonesia.Kemenegpora 234.000,0

11.Peningkatan Sarana dan Prasarana Olah raga

Kegiatan-kegiatan pokok:1. Peningkatan partisipasi dunia usaha dan masyarakat untuk mendukung pendanaan dan pembinaan olah raga; dan

2. Dukungan pembangunan sarana dan prasarana olah raga di provinsi, dan kabupaten/kota sesuai dengan cabang olah raga prioritas daerah.

Peningkatan Sarana dan Prasarana Olah raga

Kegiatan-kegiatan pokok:1. Peningkatan kerja sama pola kemitraan antara pemerintah dan masyarakat untuk pembangunan sarana dan prasarana olah raga di provinsi, dan kabupaten/kota untuk olah raga pendidikan, olah raga rekreasi, dan olah raga prestasi.

2. Peningkatan pembangunan sarana dan prasarana olah raga.

Meningkatnya pembangunan sarana dan prasarana olah raga melalui peran dunia usaha serta pola kemitraan antara pemerintah dan masyarakat untuk mendukung kemajuan pembangunan olah raga di Indonesia.

Kemenegpora 94.066,9

PAGE II.29 - 16