BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA -...

23
5 BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Hiperlipidemia Definisi hiperlipidemia menurut American Heart Association adalah kadar lemak yang tinggi dalam darah. Hiperlipidemia menunjukkan suatu kondisi kelebihan subtansi lemak yaitu lipid, sebagian besar kolesterol dan trigliserida dalam darah. Hiperlipidemia dibagi menjadi dua subkategori yaitu hiperkolesterolemia dan hipertrigliserida (Harikumar, et al., 2013). Hiperkolesterolemia adalah suatu kondisi dimana meningkatnya konsentrasi kolesterol dalam darah yang melebihi nilai normal (Guyton & Hall, 2008). Sedangkan hipertrigliseridemia adalah suatu kondisi dimana kadar trigliserida yang tinggi (Rakhmiditya, 2014). Hiperlipidemia dapat diklasifikasikan menjadi tiga, yaitu familial (primer) karena abnormalitas atau kelainan dari suatu gen spesifik, bisa juga manifestasi dari penyakit lain yang dapat membuat perubahan pada plasma lipid atau metabolisme lipid (sekunder). Ada pula idiopatik yang penyebabnya masih belum diketahui (Harikumar, et al., 2013). Hiperlipidemia dipicu oleh karena gaya hidup yang tidak seimbang seperti kurang olahraga yang membuat obesitas dan merokok. Pemicu yang lain bisa karena diabetes mellitus, penyakit ginjal, kehamilan, alkohol, obat- obatan seperti golongan diuretik, glukokorticoid, dan sebagainya (Harikumar, et al., 2013).

Transcript of BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA -...

Page 1: BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA - eprints.umm.ac.ideprints.umm.ac.id/41601/3/jiptummpp-gdl-auliaakbar-50722-3-bab2.pdf · Makanan berlemak yang kita makan terdiri atas trigliserid dan kolesterol.

5

BAB 2

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Hiperlipidemia

Definisi hiperlipidemia menurut American Heart Association adalah

kadar lemak yang tinggi dalam darah. Hiperlipidemia menunjukkan suatu

kondisi kelebihan subtansi lemak yaitu lipid, sebagian besar kolesterol dan

trigliserida dalam darah. Hiperlipidemia dibagi menjadi dua subkategori

yaitu hiperkolesterolemia dan hipertrigliserida (Harikumar, et al., 2013).

Hiperkolesterolemia adalah suatu kondisi dimana meningkatnya

konsentrasi kolesterol dalam darah yang melebihi nilai normal (Guyton &

Hall, 2008). Sedangkan hipertrigliseridemia adalah suatu kondisi dimana

kadar trigliserida yang tinggi (Rakhmiditya, 2014). Hiperlipidemia dapat

diklasifikasikan menjadi tiga, yaitu familial (primer) karena abnormalitas

atau kelainan dari suatu gen spesifik, bisa juga manifestasi dari penyakit

lain yang dapat membuat perubahan pada plasma lipid atau metabolisme

lipid (sekunder). Ada pula idiopatik yang penyebabnya masih belum

diketahui (Harikumar, et al., 2013).

Hiperlipidemia dipicu oleh karena gaya hidup yang tidak seimbang

seperti kurang olahraga yang membuat obesitas dan merokok. Pemicu yang

lain bisa karena diabetes mellitus, penyakit ginjal, kehamilan, alkohol, obat-

obatan seperti golongan diuretik, glukokorticoid, dan sebagainya

(Harikumar, et al., 2013).

Page 2: BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA - eprints.umm.ac.ideprints.umm.ac.id/41601/3/jiptummpp-gdl-auliaakbar-50722-3-bab2.pdf · Makanan berlemak yang kita makan terdiri atas trigliserid dan kolesterol.

6

2.1.1 Hiperlipidemia Primer

Hiperlipidemia primer diklasifikasikan menurut Fredricson,

yang dilihat berdasarkan bentuk lipoprotein di elektroporesis atau

ultrasentrifugal. Klasifikasi Fredricson ada 5, yaitu :

a. Tipe 1: Peningkatan kolesterol dengan level trigliserida yang

tinggi.

b. Tipe 2: Kolesterol tinggi dengan level trigliserida yang normal.

c. Tipe 3: Peningkatan kolesterol dan trigliserida.

d. Tipe 4: Peningkatan trigliserida, atheroma, dan peningkatan asam

urea.

e. Tipe 5: Peningkatan trigliserida.

2.1.2 Hiperkolesterolemia

Hiperkolesterolemia didefinisikan sebagai kadar kolesterol

plasma yang melebihi ambang batas normal. Lemak yang berasal dari

makanan akan mengalami proses pencernaan di dalam usus menjadi

asam lemak bebas, trigliserid, fosfolipid dan kolesterol. Kemudian

diserap ke dalam bentuk kilomikron. Sisa pemecahan kilomikron

beredar menuju hati dan dipilah-pilih menjadi kolesterol. Sebagian

kolesterol ini dibuang ke empedu sebagai asam empedu dan sebagian

lagi bersama-sama dengan trigliserida akan bersekutu dengan protein

tertentu (apoprotein) dan membentuk Very Low Density Lipoprotein

(VLDL), yang selanjutnya dipecah oleh ensim lipoprotein menjadi

Intermediet Density Lipoprotein (IDL) yang tidak bisa bertahan 2-6

Page 3: BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA - eprints.umm.ac.ideprints.umm.ac.id/41601/3/jiptummpp-gdl-auliaakbar-50722-3-bab2.pdf · Makanan berlemak yang kita makan terdiri atas trigliserid dan kolesterol.

7

jam karena langsung akan diubah menjadi Low Density Lipoprotein

(LDL) (Soeharto, 2004). Kadar kolesterol total yang normal dalam

plasma orang dewasa adalah sebesar 120 sampai 200 mg/dl. Keadaan

hiperkolesterolemia terjadi bila konsentrasi kolesterol total ≥ 240

mg/dl (Jellinger et al., 2012).

Klasifikasi kadar lipid plasma yang meliputi kolesterol total,

kolesterol LDL, kolesterol HDL, dan trigliserida menurut National

Cholesterol Education Program Adult Treatment Panel III (NCEP

ATP III, 2002) dapat dilihat pada tabel 2.1

Tabel 2.1 Klasifikasi Kadar Lipid Plasma (mg/dl)

Kolesterol Total

<200 Optimal 200-239 Diinginkan

>239 Tinggi

Kolesterol LDL

<100 Optimal 100-129 Mendekati optimal 130-159 Diinginkan

160-189 Tinggi

>189 Sangat tinggi

Kolesterol HDL

<40 Rendah >59 Tinggi

Trigliserida

<150 Optimal 150-199 Diinginkan

200-499 Tinggi

>499 Sangat tinggi

Sumber: NCEP ATP III, 2002

Bila kadar kolesterol darah berkisar antara 200-239 mg/dl, tetapi

tidak muncul faktor risiko Penyakit Jantung Koroner (PJK), maka

biasanya tidak perlu penanggulangan serius. Namun apabila

Page 4: BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA - eprints.umm.ac.ideprints.umm.ac.id/41601/3/jiptummpp-gdl-auliaakbar-50722-3-bab2.pdf · Makanan berlemak yang kita makan terdiri atas trigliserid dan kolesterol.

8

dengan kadar tersebut didapatkan minimal dua faktor risiko PJK, maka

perlu pengobatan yang serius seperti penderita kolesterol tinggi >240

mg/dl. Sebaiknya setiap lima tahun sekali semua orang dewasa di atas

20 tahun mengecek kadar kolesterolnya. (Zahrawardhani, 2012)

2.1.3 Hipertrigliseridemia

Hipertrigliseridemia yaitu adanya kadar trigliserid yang tinggi.

Trigliserida dikatakan tinggi bila kadarnya >150 mg/dl (Rakhmiditya,

2014). Namun menurut American Heart Association ditetapkan

standar baru bahwa nilai optimal kadar trigliserida <100 mg/dl.

Hipertrigliserida mempunyai dua mekanisme yaitu adanya produksi

yang berlebih dari VLDL oleh liver yang memberikan respon berupa

peningkatan asam lemak bebas yang ada di organ, dan adanya defek

pada proses lisis VLDL dan kilomikron oleh lipoprotein lipase. Ketika

aktivitas lipoprotein lipase terganggu, maka trigliserida tidak dapat

dikonversi, terhidrolisis, atau rusak (Harikumar, et al., 2013).

2.2 Lipid

2.2.1 Metabolisme Lipid

1. Metabolisme eksogen

Makanan berlemak yang kita makan terdiri atas trigliserid

dan kolesterol. Selain kolesterol yang berasal dari makanan,

dalam usus juga terdapat kolesterol dari hati yang diekskresi

bersama empedu ke usus halus. Baik lemak di usus halus yang

berasal dari makanan maupun dari yang dari hati disebut lemak

Page 5: BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA - eprints.umm.ac.ideprints.umm.ac.id/41601/3/jiptummpp-gdl-auliaakbar-50722-3-bab2.pdf · Makanan berlemak yang kita makan terdiri atas trigliserid dan kolesterol.

9

eksogen. Trigiserid dan kolesterol dalam usus halus akan diserap

ke dalam eritrosit mukosa usus halus. Trigliserid akan diserap

sebagai asam lemak bebas dan kolesterol sebagai kolesterol.

Didalam usus halus asam lemak bebas akan diubah lagi menjadi

trigliserid sedangkan kolesterol akan diesterifikasi menjadi

kolesterol ester dan keduanya bersama dengan fosfolipid dan

apolipoprotein akan membentuk lipoprotein yang disebut

kilomikron (Adam, 2014).

Kilomikron ini masuk melalui saluran limfe dan akhirnya

melalui ductus torasicus yang selnjutnya masuk ke aliran darah.

Trigliserid dalam kilomikron akan terhidrolisis oleh enzim

lipoprotein lipase (LPL) yang berasal dari endotel menjadi asam

lemak bebas (Free Fatty Acid). Asam lemak bebas dapat disimpan

sebagai trigliserid kembali di jaringan lemak, apabila dalam jumlah

banyak sebagian akan diambil oleh hati sebagai bahan untuk

pembentukan trigliserid hati. Kilomikron yang sudah kehilangan

sebagian trigliserid akan menjadi kilomikron remnant yang

mengandung kolesterol ester dan akan di bawa ke hati (Adam, 2014).

Page 6: BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA - eprints.umm.ac.ideprints.umm.ac.id/41601/3/jiptummpp-gdl-auliaakbar-50722-3-bab2.pdf · Makanan berlemak yang kita makan terdiri atas trigliserid dan kolesterol.

10

(Adam, 2014) Gambar 2.1 Metabolisme Eksogen Lipid. Makanan mengandung kolesterol

dan trigliserida yang nantinya akan diubah mnjadi kilomikron bersama dengan

substansi lain untuk dibawa ke hepar. Di dalam hepar kilomikron akan dipecah

dimana trigliserida akan dihidrolisis untuk disimpan menjadi adiposa atau

untuk disekresi kembali ke dalam tubuh.

2. Metabolisme endogen

Trigliserid dan kolesterol yang disintesis di hati dan disekresi

kedalam sirkulasi sebagai lipoprotein VLDL (Very Low Density

Lipid). Apolipoprotein yang terkandung dalam VLDL adalah

apolipoprotein B100. Dalam sirkulasi, trigliserid dalam VLDL

akan dihidrolisis oleh enzim lipoprotein lipase dan VLDL akan

berubah menjadi IDL (Intermediate Density Lipid) yang juga akan

mengalami hidrolisis menjadi LDL (Low Density Lipid). Sebagian

dari VLDL,IDL, dan LDL akan mengangkut kolesterol ester

kembali ke hati. LDL adalah lipoprotein yang mengandung paling

banyak kolesterol. Sebagian kolesterol yang ada di LDL akan

dibawa ke hati dan jaringan steriogenik lainnya speerti kelenjar

adrenal, testis, dan ovarium yang mempuenyai reseptor untuk

Page 7: BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA - eprints.umm.ac.ideprints.umm.ac.id/41601/3/jiptummpp-gdl-auliaakbar-50722-3-bab2.pdf · Makanan berlemak yang kita makan terdiri atas trigliserid dan kolesterol.

11

kolesterol-LDL. Sebagian lagi dari kolesterol-LDL akan

mengalami oksidasi dan ditangkap oleh reseptor scavenger A (SR-

A) di makrofag dan akan menjadi sel busa (foam cell). Makin

banyak kadar kolesterol-LDL dalam plasma makin banyak

mengalami oksidasi dan ditangkap oleh makrofag. Jumlah

kolesterol yang akan teroksidasi tergantung dari kadar kolesterol

yang ada di LDL. Beberapa keadaan yang mempengaruhi tingkat

oksidasi (Adam, 2014):

a. Meningkatnya jumlah LDL kecil padat ( small dense LDL)

seperti pada sindrom metabolik dan diabetes mellitus

b. Kadar kolesterol-HDL, makin tinggi kadar kolestero-HDL

akan bersifat protektif terhadap oksidasi LDL

(Adam, 2014)

Gambar 2.2 Metabolisme Endogen Lipid. Trigliserida dan kolesterol yang

disekresi oleh hepar akan menjadi lipoprotein Very Low Density Lipoprotein

(VLDL) yang nantinya akan dihidrolisis oleh enzim lipoprotein lipase menjadi

Intermediate Density Lipoprotein (IDL) dan IDL ini akan dihidrolisis juga

menjadi Low Density Lipoprotein (LDL) yang mudah mengalami oksidasi dan

dimakan oleh makrofag menjadi sel busa (foam cell).

Page 8: BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA - eprints.umm.ac.ideprints.umm.ac.id/41601/3/jiptummpp-gdl-auliaakbar-50722-3-bab2.pdf · Makanan berlemak yang kita makan terdiri atas trigliserid dan kolesterol.

12

3. Jalur Reverse Cholesterol Transport

HDL dilepas kan sebagai partikel miskin kolesterol yang

mengandung apolipoprotein (Apo) A,C, dan E ; dan disebut HDL

nascent. HDL nascent berasal dari usus halus dan hati, mempuyai

bentuk gepeng dan mengandung apo A1. HDL nascent akan

mendekati makrofag untuk mengambil kolesterol yang disimpan di

makrofag. Setalah mengambil kolesterol dari magrofag makan HDL

nascent akan berubah menjadi HDL dewasa yang berbentuk bulat.

Agar dapat diambil oleh HDL nascent, kolesterol (kolesterol bebas)

dibagian dalam makrofag harus dibawa ke pemukaan membrane sel

makrofag oleh suatu transporter yang disebut adenosin

triphosphate-binding cassette transporter-1 (ABC-1).

Setelah mengambil kolesterol bebas dari makrofag,

kolesterol bebas akan diesterifikasi menjadi kolesterol ester oleh

enzim lechitin cholesterol acyltransferase (LCAT). Selanjutnya

sebagian kolesterol ester yang dibawa HDL akan mengambil dua

jalur. Jalur pertama ialah e hati dan ditangkap oleh scavenger

receptor class B type 1 dikenal dengan SR-B1. Jslur kedua adalah

kolesterol ester dalam HDL akan dipertukarkan dengan trigliserida

dalam VLDL dan IDL dengan bantuan cholesterol ester transfer

protein (CETP). Dengan demikian fungsi HDL sebagai penyerap

kolesterol dari makrofag mempunyai dua jalur yaiu langsung ke hati

dan jalur tidak langsung melalui VLDL dan IDL untuk membawa

kolesterol kembali ke hati (Adam, 2014).

Page 9: BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA - eprints.umm.ac.ideprints.umm.ac.id/41601/3/jiptummpp-gdl-auliaakbar-50722-3-bab2.pdf · Makanan berlemak yang kita makan terdiri atas trigliserid dan kolesterol.

13

(Adam, 2014) Gambar 2.3 Jalur Reverse Cholesterol Transport. High Density Lipoprotein

(HDL) Nascent berasal dari hati dan usus halus yang miskin kolesterol. HDL

Nascent mengambil kolesterol bebas dari makrofag dengan bantuan adenosine

triphosphate-binding cassette transporter-1 (ABC-1) dan menjadi HDL

dewasa. Kolesterol bebas yang dibawa HDL akan diesterifikasi menjadi

kolesterol ester dan dibawa ke hati melalui dua jalur. Jalur pertama langsung

dibawa ke hepar dan jalur kedua melalui VLDL atau LDL.

2.2.2 Kolesterol

2.2.2.1 Sintesis Kolesterol

Kolesterol adalah sterol terbanyak di dalam tubuh,

bentuknya dapat sebagai kolesterol bebas ataupun terikat pada

asam lemak sebagai kolesterilester. Umumnya kolesterol

dalam darah dan limfe terlihat sebagai kolesterilester

sedangkan dalam sel-sel darah otot, hepar, dan jaringan lain

dalam bentuk bebas. Struktur kimia dasar kolesterol berupa

steroid. Senyawa kolesterol ini disintesis dalam banyak

jaringan dari asetil-Ko A dan akhirnya dikeluarkan dari tubuh

melalui empedu sebagai garam kolesterol atau empedu

(Jellinger et al., 2012).

Kolesterol adalah lipid amfipatik dan merupakan

komponen structural esensial pada membran dan lapisan luar

Page 10: BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA - eprints.umm.ac.ideprints.umm.ac.id/41601/3/jiptummpp-gdl-auliaakbar-50722-3-bab2.pdf · Makanan berlemak yang kita makan terdiri atas trigliserid dan kolesterol.

14

lipoprotein. Senyawa ini banyak disintesis di jaringan dari

asetil-KoA dan merupakan precursor semua steroid lain di

dalam tubuh seperti kortikosteroid, hormon seks, asam

empedu, dan vitamin D. Biosintesis kolesterol dapat dibagi

menjadi lima tahap :

1. Sintesis mevalonat dari asetil-KoA.

2. Pembentukan unit isoprenoid dari mevalonat

melalui pengeluaran CO2.

3. Kondensasi 6 unit isoprenoid untuk membentuk skualen.

4. Siklisasi skualen menghasilkan steroid induk, lanosterol.

5. Pembentukan kolesterol dari lanosterol.

Pengaturan sintesis kolesterol mulai dilakukan di tahap

HMG-KoA reduktase. HMG-KoA reduktase di hati dihambat

oleh melavonat. Kolesterol dan metabolit-metabolitnya

menekan transkripsi HMG-KoA reduktase melalui pengaktifan

faktor transkripsi sterol regulatory element binding-protein

(SREBP). SREBP merupakan suatu protein yang mengatur

transkripsi berbagai gen yang berperan dalam penyerapan dan

metabolisme kolesterol serta lipid lainnya. Selain mekanisme-

mekanisme yang mengatur laju sintesis protein ini, aktivasi

enzim juga dimodulasi secara lebih cepat melalui modifikasi

pascatranslasi. Insulin atau hormone tiroid meningkatkan

aktivasi HMG-KoA reduktase sedangkan glucagon atau

glukokortikoid menurunkannya (Murray, 2009).

Page 11: BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA - eprints.umm.ac.ideprints.umm.ac.id/41601/3/jiptummpp-gdl-auliaakbar-50722-3-bab2.pdf · Makanan berlemak yang kita makan terdiri atas trigliserid dan kolesterol.

15

Upaya-upaya untuk menurunkan kadar kolesterol

plasma dalam diet memeberikan hasil bervariasi. Secara umum,

penurunan 100 mg kolesterol dlaam makanan menyebabkan

penurunan sekitar 0,13 mmol/L kolesterol serum (Murray,

2009).

2.2.2.2 Faktor yang mempengaruhi keseimbangan kolesterol dalam

jaringan

Pada tingkat jaringan, beberapa proses mempengaruhi

keseimbangan kolesterol di jaringan baik peningkatan maupun

yang menyebabkan penurunan. Berikut beberapa proses

dianggap dapat meningkatkan kolestrol di jaringan (Murray,

2009) :

1. Penyerapan lipoprotein yang mengandung kolesterol oleh

reseptor, seperti reseptor LDL atau scavenger receptor.

2. Penyerapan kolesterol bebas dari lipoprotein yang kaya akan

kolesterol ke membrane sel.

3. Hidrolisis ester kolesterol oleh enzim ester kolesteril hydrolase.

Sedangkan proses yang dinggap dapat menurunkan

kolesterol di jaringan :

1. Efluks kolesterol dari membrane ke HDL melalui ABC-1 atau

SRB-1.

2. Esterifikasi kolesterol oleh ACAT (Asetil-KoA: kolesterol

asiltransferase).

3. Pemakaian kolestrol untuk membentuk steroid lain, misalnya

Page 12: BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA - eprints.umm.ac.ideprints.umm.ac.id/41601/3/jiptummpp-gdl-auliaakbar-50722-3-bab2.pdf · Makanan berlemak yang kita makan terdiri atas trigliserid dan kolesterol.

16

hormon atau asam empedu di hati.

2.2.2.3 Pengangkutan Kolesterol ke Jaringan

Kisaran normal kadar kolesterol plasma total pada

manusai adalah <5,2 mmol/L dengan bagian terbesar dalam

bentuk teresterifikasi. Di dalam plasma, kolesterol diangkut di

dalam lipoprotein, dan pada manusia, proporsi tertinggi terdapat

pada LDL. Kolesterol dari makanan mencapai keseimbangan

dengan kolesterol plasma dalam beberapa hari dan dengan

kolesterol jaringan dalam beberapa minggu (Murray, 2009).

Ester kolesteril dalam makanan dihidrolisis menjadi

kolesterol kemudian diserap oleh usus bersama dengan

kolesterol tak-teresterifikasi dan lipid lain dalam makanan.

Bersama dengan kolesterol yang disintesis dalam usus,

kolesterol ini kemudian dimasukkan kedalam kilimikron. Dari

kolesterol yang diserap, 80- 90% mengalami esterifikasi dengan

asam lemak rantai panjang di mukosa usus. Sembilan puluh lima

persen kolesterol kilomikron di salurkan ke hati dalam bentuk

sisa kilomikron (chylomicron remnants), dan sebagian besar

kolesterol yang diskresikan oleh hati dalam bentuk VLDL

dipertahankan selama pembentukan IDL dan akhirnya LDL

yang diserap oleh reseptor LDL di hati dan jaringan ektrahepatik

(Murray, 2009).

Page 13: BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA - eprints.umm.ac.ideprints.umm.ac.id/41601/3/jiptummpp-gdl-auliaakbar-50722-3-bab2.pdf · Makanan berlemak yang kita makan terdiri atas trigliserid dan kolesterol.

17

2.2.2.4 Ekskresi Kolesterol

Setiap hari, sekitar 1 gram kolesterol dikeluarkan dari

tubuh. Sekitar separuhnya di ekstresikan di dalam tinja setelah

mengalami konversi menjadi asam empedu. Sisanya

diekskresikan sebagai kolesterol. Koprostanol adalah sterol

utama di dalam tinja. Senyawa ini dibentuk dari kolesterol oleh

bakteri utama di usus bagian bawah. (Murray, 2009)

2.3 Dislipidemia

Dislipidemia merupakan penyakit yang kelainannya ada di

metabolisme lipoprotein, termasuk produksi lipoprotein yang berlebih

atau defisiensi dari lipoprotein. Manifestasi dari dislipidemia

kemungkinan oleh peningkatan konsentrasi kolesterol total, LDL (Low

Density Lipoprotein), trigliserida, dan penurunan konsentrasi HDL

(High Density Lipoprotein) didalam darah. Peningkatan lipid dalam

darah berkaitan dengan diet dan lifestyle. Peningkatan kadar insulin

yang lama juga dapat menyebabkan dislipidemia.

Hiperlipidemia, hiperlipoproteinemia adalah kondisi yang abnormal

pada peningkatan lipid dan atau lipoprotein dalam darah yang

merupakan bentuk umum dari dislipidemia (Bisht Asha, et al., 2012).

Penyebab terjadinya dislipidemia yang pertama adalah genetik

yang diturunkan dari orang tua maupun kakek neneknya. Dan penyebab

kedua di berbagai negara adalah gaya hidup dengan asupan makanan

yang berlebih dari lemak jenuh, kolesterol, dan lemak trans. Bila terlalu

banyak dikonsumsi akan menyebabkan hiperlipidemia yang merupakan

Page 14: BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA - eprints.umm.ac.ideprints.umm.ac.id/41601/3/jiptummpp-gdl-auliaakbar-50722-3-bab2.pdf · Makanan berlemak yang kita makan terdiri atas trigliserid dan kolesterol.

18

salah satu bentuk dislipidemia (Bisht Asha, et al., 2012).

2.4 Hiperkolesterol dan Stres Oksidatif

Stres oksidatif disebabkan ketidakseimbangan antara oksidan dan

antioksidan, produksi radikal bebas yang berlebihan yang mengganggu

fungsi normal tubuh. Dalam keadaan hiperkolesterolemia, memicu

peningkatan produksi NOX (NADPH Oxidase), dimana NOX ini akan

membentuk molekul superoksigen yang akan meningkatkan ROS.

Selain itu, reaksi antara superoksigen dengan lipoprotein akan

memproduksi LDL. LDL berikatan dengan membran sel reseptor dan

terakumulasi disana sehingga menurunkan fungsi dinding vaskuler

(Stapleton, et al, 2010).

(Adam, 2014)

Gambar 2.3 Pembentukan Malondialdehid (MDA), Radikal bebas

seperti ROS bereaksi dengan Membran Fosfolipid Bilayer sehingga

terjadi reaksi berantai yang dikenal dengan peroksidasi lipid.

Peroksidasi lipid akan menyebabkan terputusnya rantai asam lemak

menjadi berbagai senyawa toksik, salah satunya yaitu MDA.

2.5 Patofisiologi Aterogenesis

Proses aterogenesis diawali dengan akumulasi LDL yang sangat

teroksidasi. Lipid yang teroksidasi tadi difagosit oleh sel makrofag

Page 15: BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA - eprints.umm.ac.ideprints.umm.ac.id/41601/3/jiptummpp-gdl-auliaakbar-50722-3-bab2.pdf · Makanan berlemak yang kita makan terdiri atas trigliserid dan kolesterol.

19

membentuk sel busa (foam). Adanya sel busa ini menginduksi terjadinya

reaksi peroksidasi lipid (Ismawati, et al., 2011). Produk yang dihasilkan

dari peroksidasi lipid di antaranya Malondialdehid (MDA), 4-Hydroxyl-

2-noneal (HNE), 4-Hydroxyl- 2-hexenal (HHE). Stress oksidatif yang

ditandai dengan adanya Lipid Peroxidation Potential (LPP) yang dapat

diukur dengan kadar MDA (Wiryantini, et al., 2012).

2.6 Minyak Jelantah

Minyak goreng menjadi konsumsi dominan di dunia industri

maupun rumah tangga di Indonesia. Minyak goreng yang didistribusi di

pasar dibagi menjadi dua yaitu, minyak kemasan dan minyak curah

(minyak jelantah). Perubahan fisik minyak goreng dapat dijadikan

sebagai indikator perubahan minyak goreng segar menjadi minyak yang

tidak layak pakai, misalnya ketika minyak goreng telah hitam, terlalu

banyak asap, bau tengik, menjadi lebih kental atau timbulnya buih pada

minyak yang digunakan (Budiyanto, 2012).

Selama penggorengan, minyak dalam suhu yang tinggi, mengalami

kontak dengan udara dan air yang ada pada bahan. Air yang ada pada

bahan akan menguap dan minyak goreng akan masuk ke dalam bahan

menggantikan kandungan air pada bahan (Machado, et al., 2007).

Peristiwa itu menyebabkan minyak terserap pada bahan dan minyak

mengalami hidrolisis yang memutuskan asam lemak sehingga minyak

dapat mengalami kerusakan yang ditandai dengan meningkatnya

kandungan asam lemak bebas (ALB). Selain itu, minyak goreng

tercampur dengan komponen lain dari bahan yang larut dalam minyak

Page 16: BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA - eprints.umm.ac.ideprints.umm.ac.id/41601/3/jiptummpp-gdl-auliaakbar-50722-3-bab2.pdf · Makanan berlemak yang kita makan terdiri atas trigliserid dan kolesterol.

20

membuat minyak goreng mengalami penurunan kualitas dan perubahan

bau (Manral, et al., 2008).

Minyak yang mengandung asam lemak tak jenuh jamak

(Polyunsaturated Fatty Acid/ PUFA) diakui dapat menurunkan

kolesterol darah serta meningkatkan nilai kesehatan lainnya. Namun jika

digunakan untuk menggoreng secara berulang - ulang (jelantah), maka

asam lemak tidak jenuh (baik dari minyak penggoreng maupun dari

makanan yang digoreng) akan berubah menjadi asam lemak trans yang

memiliki gugus peroksida serta senyawa radikal bebas lainnya yang

dapat merangsang terjadinya keganasan. Asam lemak trans tidak hanya

meningkatkan kadar kolesterol LDL, tetapi secara bersamaan juga

menurunkan kadar kolesterol HDL. Minyak jelantah memiliki efek

menaikkan kadar kolesterol total, VLDL, LDL, dan menurunkan kadar

HDL yang lebih tinggi dibandingkan dengan minyak kelapa, minyak

curah, dan minyak babi (Bogoriani, 2015).

2.7 Antioksidan

Antioksidan adalah senyawa pemberi electron (electron donor)

atau reduktan. Antioksidan dapat didefinisikan sebagai suatu zat yang

dapat menghambat atau memperlambat proses oksidasi. Oksidasi

adalah jenis reaksi kimia yang melibatkan pengikatan oksigen,

pelepasan hidrogen atau pelepasan electron. Proses oksidasi adalah

peristiwa alami yang terjadi di alam dan dapat terjadi dimana-mana, tak

terkecuali di dalam tubuh kita. Dalam pengertian kimia, antioksidan

adalah senyawa-senyawa pemberi electron, tetapi dalam arti biologis

Page 17: BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA - eprints.umm.ac.ideprints.umm.ac.id/41601/3/jiptummpp-gdl-auliaakbar-50722-3-bab2.pdf · Makanan berlemak yang kita makan terdiri atas trigliserid dan kolesterol.

21

pengertian antioksidan lebih luas lagi, bersifat lipofilik, sehingga dapat

berperan pada membrane sel untuk mencegah peroksidase lipid.

Sedangkan vitamin C, glutation dan sistein bersifat hidrofilik dan

berperan dalam sitosol (Suwandi, 2012). Antioksidan secara signifikan

mencegah kerusakan jaringan dengan cara memberikan elektronnya ke

jaringan sehingga menstimulasi perbaikan jaringan. (Sindhe, et al,

2013).

2.8 Malondialdehid (MDA)

MDA adalah produk akhir yang dapat digunakan untuk mengetahui

derajat kerusakan oksidatif yang disebabkan oleh peroksidasi lipid.

Peroksidasi lipid hasil dari radikal bebas ini akan selalu membentuk

reaksi berantai yang terus berlanjut sampai radikal bebas ini dihilangkan

oleh radikal bebas lain dan oleh sistem antioksidan dari tubuh.

Antioksidan bereaksi dengan oksidan sehingga mengurangi kapasitas

untuk menimbulkan kerusakan (Retno, et al, 2012).

Tingginya kadar radikal bebas dalam tubuh dapat ditunjukkan oleh

rendahnya akitivitas dari enzim antioksidan dan tingginya kadar

MDA. Tingginya kadar MDA dapat dipengaruhi banyak hal, antara lain

tingginya kadar peroksidasi lipid dimana MDA sebagai produk

akhirnya. Selain itu dipengaruhi juga oleh terjadinya dekomposisi asam

amino, kompleks karbohidrat, pentosa, heksosa, dan biosintesis

prostaglandin. Akan tetapi, peroksidasi dari asam lemak tiga atau banyak

ikatan ganda khusus arakhidonik dipercaya sebagai sumber utama.

Analisis MDA merupakan analisa radikal bebas secara tidak langsung

Page 18: BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA - eprints.umm.ac.ideprints.umm.ac.id/41601/3/jiptummpp-gdl-auliaakbar-50722-3-bab2.pdf · Makanan berlemak yang kita makan terdiri atas trigliserid dan kolesterol.

22

dan merupakan analisa yang cukup mudah untuk menentukan jumlah

radikal bebas yang terbentuk. Analisis radikal bebas secara langsung

sangat sulit dilakukan, karena radikal ini sangat tidak stabil. Reaksi ini

berlangsung sangat cepat sehingga pengukuranya sangat sulit bila dalam

bentuk senyawa radikal bebas (Ibrahim, et al, 2014).

Selama proses metabolisme dalam eritrosit maupun sel tubuh lain

dihasilkan beberapa oksidan kuat. Metabolit oksigen utama yang

dihasilkan melalui reduksi satu elektron adalah Reactive Oxygen Species

(ROS) yang terdiri dari superoksida (O2⎯), radikal bebas hidroksil (OH-

), hidrogen peroksida (H2O2), serta radikal peroksil (ROO-). ROS terus

menerus dibentuk dalam jumlah besar di dalam sel melalui jalur

metabolik tubuh yang merupakan proses biologis normal karena

berbagai rangsangan, misalnya radiasi, tekanan parsial oksigen (pO2)

tinggi, paparan zat-zat kimia tertentu, infeksi maupun inflamasi. Semua

SOR merupakan oksidan kuat dengan derajat berbeda-beda. Radikal

hidroksil (OH-) merupakan molekul yang paling reaktif dan dapat

bereaksi dengan protein, asam nukleat, lipid serta molekul lain sehingga

dapat merubah struktur serta menimbulkan kerusakan jaringan

(Aryanugraha, et al, 2012).

2.9 Daun Kersen (Muntingia calabura l.)

2.9.1 Taksonomi

Taksonomi dari tumbuhan kersen yaitu kingdom Plantae

(Tumbuhan), Subkingdom Tracheobionta (Tumbuhan

berpembuluh), Super divisi Spermatophyta (Menghasilkan biji),

Page 19: BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA - eprints.umm.ac.ideprints.umm.ac.id/41601/3/jiptummpp-gdl-auliaakbar-50722-3-bab2.pdf · Makanan berlemak yang kita makan terdiri atas trigliserid dan kolesterol.

23

Divisi Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga), Kelas

Magnoliopsida (Berkeping dua/dikotil), Sub Kelas Dilleniidae,

Ordo Malvales, Famili Elaeocarpaceae, Genus Mutingia, dan

Spesies Mutingia calabura. (Anonim, 2012)

(Condit, 2011)

Gambar 2.4 Daun kersen (Mutingia calabura l.). Daunnya tunggal,

berseling, lonjong, ujung pangkal runcing, pertulangan menyirip,

berwarna hijau. Bunga tunggal, berkelamin dua di ketiak daun, mahkota

lonjong, putih, benang sari panjang kuning, putik kecil putih. Batang

berkayu, tegak, bulat, percabangan sympodial, cabang berambut halus

coklat keputih-putihan.

2.9.2 Morfologi

Habitat dari daun kersen yaitu pohon, tahunan, tinggi ±10 m.

Batang berkayu, tegak, bulat, percabangan sympodial, cabang

berambut halus coklat keputih-putihan. Daun tunggal,berseling,

lonjong, panjang 6 – 10 cm, lebar 2 – 4 cm, ujung dan pangkal

runcing, berbulu, petulangan menyirip, hijau. Bunga tunggal,

berkelamin dua, di ketiak daun, mahkota lonjong, putih, benang

sari panjang ± 0,5 cm, kuning putik kecil, putih. Buah buni, bulat,

Page 20: BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA - eprints.umm.ac.ideprints.umm.ac.id/41601/3/jiptummpp-gdl-auliaakbar-50722-3-bab2.pdf · Makanan berlemak yang kita makan terdiri atas trigliserid dan kolesterol.

24

diameter ±1 cm, masih muda hijau, setelah tua merah. Biji bulat,

putih kekuningan. Akar tunggang, putih kotor (Condit, 2011).

2.9.3 Kandungan dan fungsinya

Didalam daun kersen (Muntingia calabura l.) ditemukan

banyak antioksidan seperti etanol, flavonoid, saponin, tannin, dan

cetechin. Antioksidan terbanyak dalam daun kersen (Muntingia

calabura l.) adalah flavonoid diikuti kadar tannin lalu saponin yang

tidak terlalu banyak (Surjowardojo, et al., 2014). Kadar

antioksidan yang dimiliki daun kersen lebih banyak dari pada

kadar antioksidan yang ada pada buah kersen (Krishnaveni, et al.,

2014).

Tabel 2.2 Kandungan Flavonoid dalam Kersen (Mutingia calabura l.)

Akar (mg/g) Daun (mg/g) Buah (mg/g)

Karbohidrat 138.0 194.0 65.33

Protein 2.63 6.21 2.11

Polifenol 14.06 23.06 29.03

Flavonoid 14.34 42.61 21.71

Asam askorbat 09.13 11.21 13.03

a-tokoferol 0.63 0.41 0.13

Klorofil 0.82 79.12 0.11

(Khan, et al., 2015)

Flavonoid yang terkandung dalam daun kersen (Muntingia

calabura l.) dapat menurunkan kadar lipid dalam darah dengan

mengaktifkan enzim sitokrom P450 dan b5. Pengaktifan sitokrom

P450 menyebabkan peningkatan ekskresi dari asam empedu

sehingga kadar kolesterol tubuh berkurang. Selain itu, flavonoid

juga mengaktifkan sintesis AMPc yang dapat mengaktifkan

protein kinase. Pengaktifan protein kinase dapat meningkatkan

Page 21: BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA - eprints.umm.ac.ideprints.umm.ac.id/41601/3/jiptummpp-gdl-auliaakbar-50722-3-bab2.pdf · Makanan berlemak yang kita makan terdiri atas trigliserid dan kolesterol.

25

hidrolisis dari trigliserida dan mengurangi kadarnya dalam darah

dan liver, juga mengaktifkan receptor LDL (Oliviera, et al., 2007).

Flavonoid bekerja dengan mengurangi kadar 3-hydroxy-3-

methylglutaryl-CoA (HMG-CoA) reduktase yang nantinya

menimbulkan efek penurunan kadar kolesterol dalam tubuh (Ziaee

Amir, et al., 2009). Senyawa flavonoid mempunyai mekanisme

untuk meningkatkan jumlah kolesterol HDL dengan cara

meningkatkan penglepasan kolesterol dari dalam makrofag dan

meningkatkan ekspresi ATP-binding cassette (ABC) A1 (Helal, et

al., 2013). Flavonoid juga meningkatkan aktivitas Lecithin Acyl

Transferase (LCAT) yang dapat meningkatkan kadar HDL dalam

tubuh (Nishu and Aruna, 2012).

Saponin diduga dapat mencegah miselisasi kolesterol selama

pencernaan di usus halus, sehingga dapat mengurangi tersedianya

kolesterol untuk penyerapan ke enterosit. Saponin juga diduga

menghambat penyerapan kolesterol dari misel dan menghambat

penyerapan kembali asam empedu dan sintesis kolesterol karena

interaksi saponin dengan asam empedu membentuk misel

campuran yang besar yang tidak larut sehingga tidak dapat

diserap di usus dan diekskresikan lewat feses (Metwally, 2009).

Tannin bekerja dengan mengurangi absorbsi dari kolesterol.

Selain itu, tannin juga diduga bekerja dengan mengontrol

aktivitas hidrolisis dari lipoprotein dan proses metabolisme dari

beberapa jaringan (Nishu and Aruna, 2012).

Page 22: BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA - eprints.umm.ac.ideprints.umm.ac.id/41601/3/jiptummpp-gdl-auliaakbar-50722-3-bab2.pdf · Makanan berlemak yang kita makan terdiri atas trigliserid dan kolesterol.

26

Page 23: BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA - eprints.umm.ac.ideprints.umm.ac.id/41601/3/jiptummpp-gdl-auliaakbar-50722-3-bab2.pdf · Makanan berlemak yang kita makan terdiri atas trigliserid dan kolesterol.

27