Bab 2 Standarisasi Produk Salep Dan Krim Berdasarkan CPOB 2006

download Bab 2 Standarisasi Produk Salep Dan Krim Berdasarkan CPOB 2006

of 35

Transcript of Bab 2 Standarisasi Produk Salep Dan Krim Berdasarkan CPOB 2006

  • 7/24/2019 Bab 2 Standarisasi Produk Salep Dan Krim Berdasarkan CPOB 2006

    1/35

    BAB II

    TINJAUAN PUSTAKA

    2.1 Standarisasi

    Standarisasi adalah proses dalam menetapkan atau merumuskan dan

    merevisi standar yang dilaksanakan secara tertib. Standar adalah sesuatu yang

    dibakukan dan disusun berdasarkan konsesus semua pihak terkait dengan

    memperhatikan syarat-syarat kesehatan, keamanan, keselamatan lingkungan,

    berdasarkan pengalaman, perkembangan masa kini dan masa yang akan

    datang untuk memperoleh manfaat yang sebesar-besarnya.

    Standarisasi dalam penerapan teknologi

    1. Pre-FarmOn-Farm

    Off-Farm

    Teknologi panca panen

    . Teknologi ekstrak standar

    !. Teknologi pengu"ian khasiat dan toksisitas

    #. Teknologi produksi obet herbal

    Standarisasi simplisia

    Syarat yang harus dipenuhi antara lain kemurnian simplisia, tidak

    mengandung pestisida berbahaya, logam berat, dan senya$a toksik dan

    beberapa persyaratan lain dalam Farmakope %ndonesia.

    Standarisasi ekstrak

    &egunaan ekstrak obat terstandar antara lain memepertahankan

    konsistensi kandungan senya$a aktif batch yang diproduksi, pemekatan

    kandungan senya$a aktif pada ekstrak. Parameter yang ditetapkan dalam

    standarisasi ekstrak antara lain' parameter non spesifik dan parameter

    spesifik. Parameter non spesifik yaitu susut pengeringan dan bobot "enis,

    kadar air, kadar abu, sisa pelarut, residu pestisida. Parameter spesifik yaitu

    identitas, organoleptik, senya$a terlarut pada pelarut polar dan non polar

    serta profil kromatografi.

    (erbal terstandar dan fitofarmaka

    )ang harus diperhatikan dalam pemeriksaan mutu simplisisa '

    a. Simplisis harus memenuhi persyaratan umum edisi terakhir dari buku-

    buku acuan yang dikeluarkan oleh *epartemen &esehatan +%

    1

  • 7/24/2019 Bab 2 Standarisasi Produk Salep Dan Krim Berdasarkan CPOB 2006

    2/35

    b. Terdapat simplisia pembanding yang setiap periode harus diperbaharui

    c. *ilakukan pemeriksaan mutu fisi secara tepat

    d. *ilakukan pemeriksaan secara lengkap seperti pemeriksaan organolepti,

    makrokospis, mikrokospis, pemeriksaan fisika, kimia$i, kromatografi

    Parameter standarisasi

    Parameter standarisasi antara lain'

    o Organoleptik

    Pemeriksaan meliputi $arna, bau, dan rasa.

    o akrokospis

    Pemeriksaan dengan dilihat secara langsung, dapat "uga dengan bantuan

    kaca pembesar

    o ikrokosis

    Pemeriksaan dengan melihat "aringan sel simplisia diba$ah mikroskop

    o Fluoresensi

    "i ini dapat dilakukan terhadap ekstrak, atau larutan yang dibuat dari

    simplisia

    o &elarutan

    *ilakukan pada simplisia yang berupa eksudat tanaman

    o +eaksi $arna , pengendapan, dan reaksi lain

    Pada reaksi $arna dapat dilakukan pada simplisia yang telah diserbuk

    Pada reaksi pengendapan dilakukan pada ekstrak larutan simplisia yang

    "ernih.

    o &romatografi

    ara ini mempunyai kepekaan yang tinggi, cepat, sederhana dan murah.

    o Penetapan kadar

    Syarat untuk dapat diterapkannya pengu"ian yang berupa /at ini adalah

    telah diketahui secara pasti kadar minimal /at berkhasiat yang harus

    dikandung oleh simplisia

    o emaran mikroba dan aflatoksin

    Seperti 0spergillus flavus, merupakan mikroba "amur yang tidak

    berbahaya, tetapi metabolit aflatoksinnya menyebabkan keracunan.

    o emaran logam berat

    Seperti cemaran hydrogen sulfida tidak boleh melebihi batas logam

    berat pada monografi yang dinyatakan sebagai timbal

    2.2 CARA PEMBUATAN OBAT YANG BAIK (CPOB)

    Pemastian mutu suatu obat tidak hanya mengandalkan pada

    pelaksanaan pengu"ian tertentu sa"a, namun obat hendaklah dibuat dalam

    2

  • 7/24/2019 Bab 2 Standarisasi Produk Salep Dan Krim Berdasarkan CPOB 2006

    3/35

    kondisi yang dikendalikan dan dipantau secara cermat. Produksi sediaan

    farmasi dan alat kesehatan harus dilakukan dengan cara produksi yang baik

    memenuhi syarat-syarat yang berlaku sesuai dalam Farmakope %ndonesia atau

    buku standar yang lain. aka industri farmasi dalam pembuatan obat harus

    menerapkan acuan standar sebagai pedoman dalam pembuatan obat yang baik

    sesuai dengan &eputusan enkes o. #!2enkes2S&21121344 tentang ara

    Pembuatan Obat yang 5aik 6PO57 yang mengharuskan pembuatan obat

    yang baik untuk men"amin mutu obat yang dihasilkan industri farmasi dalam

    seluruh aspek dan serangkaian kegiatan produksi sehingga obat "adi yang

    dihasilkan memenuhi syarat mutu yang telah ditentukan dan sesuai dengan

    tu"uan penggunaannya.

    Pedoman ara Pembuatan Obat yang 5aik 6PO57 ditetapkan tidak

    lain sebagai $u"ud implementasi kebi"aksanaan pemerintah untuk mendorong

    industri farmasi menghasilkan produk-produk yang berkualitas, berdaya saing

    tinggi di pasaran serta mengurangi ketergantungan akan produk-produk

    impor. PO5 meliputi semua proses produksi, mulai dari bahan a$al, tempat,

    dan alat sampai pelatihan dan kebersihan dari peker"a. Prosedur tertulis dari

    tiap proses produksi adalah komponen penting yang dapat mempengaruhi

    kualitas akhir dari produk.

    Pada prinsipnya produksi hendaklah dilaksanakan dengan mengikuti

    prosedur yang telah ditetapkan dan memenuhi ketentuan PO5 yang

    men"amin senantiasa menghasilkan produk yang memenuhi persyaratan mutu

    serta memenuhi ketentuan i/in pembuatan dan i/in edar 6registrasi7.

    Secara umum proses produksi yang ditetapkan oleh PO5 adalah

    sebagai berikut '

    1. Produksi hendaklah dilakukan dan dia$asi oleh personil yang kompeten.

    . Penanganan bahan dan produk "adi, seperti penerimaan dan karantina,

    pengambilan sampel, penyimpanan, penandaan, penimbangan,

    3

  • 7/24/2019 Bab 2 Standarisasi Produk Salep Dan Krim Berdasarkan CPOB 2006

    4/35

  • 7/24/2019 Bab 2 Standarisasi Produk Salep Dan Krim Berdasarkan CPOB 2006

    5/35

    ini terutama dilakukan pada penanganan bahan yang sangat aktif atau

    menyebabkan sensitisasi.

    11. Selama pengolahan, semua bahan, $adah produk ruahan, peralatan atau

    mesin produksi dan bila perlu ruang ker"a yang dipakai hendaklah diberi

    label atau penandaan dari produk atau bahan yang sedang diolah,

    kekuatan 6bila ada7 dan nomor bets. 5ila perlu, penandaan ini hendaklah

    "uga menyebutkan tahapan proses produksi.

    1. =abel pada $adah, alat atau ruangan hendaklah "elas, tidak berarti ganda

    dan dengan format yang telah ditetapkan. =abel yang ber$arna seringkali

    sangat membantu untuk menun"ukkan status 6misalnya' karantina,

    diluluskan, ditolak, bersih dan lain-lain7.

    1!. Pemeriksaan perlu dilakukan untuk memastikan pipa penyalur dan alat

    lain untuk transfer produk dari satu ke tempat lain yang telah terhubung

    dengan benar.

    1#. Penyimpangan terhadap instruksi atau prosedur sedapat mungkin

    dihindarkan. 5ila ter"adi penyimpangan maka hendaklah ada persetu"uan

    tertulis dari kepala bagian Pemastian utu dan bila perlu melibatkan

    bagian Penga$asan utu.

    19. 0kses ke bangunan dan fasilitas produksi hendaklah dibatasi hanya untuk

    personil yang ber$enang.

    1:. Pada umumnya pembuatan produk nonobat hendaklah dihindarkan dibuatdi area dan dengan peralatan yang khusus untuk produk obat.

    PO5 berangkat dari filosofi bah$a mutu suatu obat harus dibangun

    oleh semua aspek yang terlibat dalam proses pembuatan obat mulai dari

    mendesain produk, mencari bahan a$al, proses produksi hingga proses

    pengiriman obat "adi ke distributor bahkan sampai pemantauan kualitas obat

    yang sudah didistribusikan. Sedangkan 9S berasal dari budaya >epang yang

    5

  • 7/24/2019 Bab 2 Standarisasi Produk Salep Dan Krim Berdasarkan CPOB 2006

    6/35

    dalam sistem manufaktur banyak diikuti oleh seluruh perusahaan mafaktur di

    seluruh dunia. 9S adalah singkatan dari bahasa >epang yang artinya '

    a. S pertama Seiri yang artinya +ingkasb. S kedua Seitonyang artinya +apih

    c. S ketiga Seisoyang artinya +esik

    d. S keempat Seiketsuyang artinya +a$at

    e. S kelima Shitsukeyang artinya +a"in

    Penerapan 9S dalam industri farmasi yang disesuaikan dengan

    prinsip-prinsip PO5 memberikan pengaruh yang sangat besar terhadap

    kualitas obat yang dihasilkan. 5erikut manfaat secara umum penerapan 9S di

    industri farmasi dalam kaitannya dengan men"amin kualitas dan keamanan

    obat '

    1. encegah ter"adinya mi?ed up,

    5udaya 9+ "ika dilaksanakan dengan baik akan menciptakan

    lingkungan ker"a yang memungkinkan terhindar dari mi?ed up. Prinsip +

    +ingkas pertama misalnya, kita harus menyingkirkan barang barang yang

    memang tidak diperlukan untuk peker"aan yang dilakukan, disusul +

    kedua yang berarti rapih artinya barang atau peralatan disusun secara

    systematis sehingga memudahkan dalampeker"aan, semua ini sangat

    se"alan dengan prinsip @P. 5ukankan menurut prinsip PO5 dalam

    setiap tahap produksi harus dilakukan line clearanceyang secara prinsip

    sangat se"alan dengan + pertama dan + kedua

    . encegah ter"adinya cross contamination.

    ross contamination dapat ter"adi melalui berbagai cara, salah

    satunya adalah system penempatan bahan atau peralatan yang tidak

    sesuai. isalnya tidak dipisahkan antara scope bersih dan scope bekas di

    ruang timbang. *alam hal ini prinsip 9+ sangat penting sekali

    dilaksanakan.

    !. encegah te"adinya kesalahan prosedur .

    *engan suasana ker"a yang ringkas, dan barang barang yang

    tersusun secara systematis, serta peralatan dan lingkungan yang resik

    makan kesalahan prosedur dapat dicegah. =ine celarance adalah hal

    pertama yang harus dilakukan setiap memulai aktifitas produksi.

    6

  • 7/24/2019 Bab 2 Standarisasi Produk Salep Dan Krim Berdasarkan CPOB 2006

    7/35

    #. en"aga kebersihan, dimana hal ini sangat mutlak diperlukan.

    *alam PO5 aspek kebersihan mulai dari personel higiene,

    kebersihan peralatan sampai dengan lingkungan ker"a merupakan hal yang

    sangat ditekankan9. en"aga kebersihan peralatan,

    5udaya men"aga peralatan agar selalu resik, dapat mencegah

    kontaminasi silang dari produk sebelumnya serta dari cemaran mikroba

    atau bahan bahan asing lainnya.

    :. en"aga kelaikan mesin, sehingga setiap ada penyimpangan dapat

    terdeteksi se"ak a$al sehingga kaulitas produk dapat selalu ter"aga.

    Personel yang sangat memperhatikan kondisi mesinnya adalah faktor

    penentu konsistensi proses dan kualitas produk.;. embiasakan untuk selalu melakukan pengecekan terhadap peralatan dan

    system yang ada

    4. embiasakan hygiene personel

    3. embantu menciptakan proses yang konsisten,

    Prinsip + keempat ra$at dan + kelima ra"in artinya men"adikan

    budaya + pertama sampai + ketiga sebagai bagian budaya hidupnya.

    Tanpa menunggu disuruh atau ditegur atasan, baik dia$asi maupun tidak

    selalu melaksanakan 9+ dengan penuh antusias. 9+ sudah men"adi bagian

    dari dirinya. (al ini sangat penting sekali, karena semua proses atau

    system yang sudah divalidasi hanya berguna "ika dilaksanakan secara

    konsisten.

    1

  • 7/24/2019 Bab 2 Standarisasi Produk Salep Dan Krim Berdasarkan CPOB 2006

    8/35

    2.3 A!I"ASI PROSES

    Studi validasi hendaklah memperkuat pelaksanaan PO5 dan

    dilakukan sesuai dengan prosedur yang telah ditetapkan. (asil validasi dan

    kesimpulan hendaklah dicatat. Sebelum suatu Prosedur Pengolahan %nduk

    diterapkan, hendaklah diambil langkah untuk membuktikan prosedur tersebut

    cocok untuk pelaksanaan produksi rutin, dan bah$a proses yang telah

    ditetapkan dengan menggunakan bahan dan peralatan yang telah ditentukan,

    akan senantiasa menghasilkan produk yang memenuhi persyaratan mutu.

    Perubahan yang berarti dalam proses, peralatan atau bahan hendaklah

    disertai dengan tindakan validasi ulang untuk men"amin bah$a perubahan

    tersebut akan tetap menghasilkan produk yang memenuhi persyaratan mutu.

    (endaklah secara rutin dilakukan validasi dan2atau penin"auan ulang secara

    kritis terhadap proses dan prosedur produksi untuk memastikan bah$a proses

    dan prosedur tersebut tetap mampu memberikan hasil yang diinginkan.

    2.# PRO"UKSI

    Prinsip

    Produksi hendaklah dilaksanakan dengan mengikuti prosedur yang

    telah ditetapkanA dan memenuhi ketentuan PO5 yang men"amin senantiasa

    menghasilkan produk yang memenuhi persyaratan mutu serta memenuhi

    ketentuan i/in pembuatan dan i/in edar 6registrasi7.

    mum

    1. Produksi hendaklah dilakukan dan di-a$asi oleh personil yang kompeten.

    . Penanganan bahan dan produk "adi, seperti penerimaan dan karantina,

    pengambilan sampel, penyimpanan, penandaan, penimbangan,

    pengolahan, pengemasan dan distribusi hendaklah dilakukan sesuai

    dengan prosedur atau instruksi tertulis dan bila perlu dicatat.

    !. Seluruh bahan yang diterima hendaklah diperiksa untuk memastikan

    kesesuaian-nya dengan pemesanan. 8adah hendak-lah dibersihkan dan

    bilamana perlu diberi penandaan dengan data yang sesuai.

    #. &erusakan $adah dan masalah lain yang dapat berdampak merugikan

    terhadap mutu bahan hendaklah diselidiki, dicatat dan dilaporkan kepada

    5agian Penga$asan utu.

    8

  • 7/24/2019 Bab 2 Standarisasi Produk Salep Dan Krim Berdasarkan CPOB 2006

    9/35

    9. 5ahan yang diterima dan produk "adi hendaklah dikarantina secara fisik

    atau administratif segera setelah diterima atau diolah, sampai dinyatakan

    lulus untuk pemakaian atau distribusi.

    :. Produk antara dan produk ruahan yang diterima hendaklah ditangani

    seperti penerimaan bahan a$al.

    ;. Semua bahan dan produk "adi hendaklah disimpan secara teratur pada

    kondisi yang disarankan oleh pabrik pembuatnya dan diatur sedemikian

    agar ada pemisahan antar bets dan memudahkan rotasi stok.

    4. Pemeriksaan "umlah hasil nyata dan rekonsiliasinya hendaklah dilakukan

    sedemikian untuk memastikan tidak ada penyimpangan dari batas yang

    telah ditetapkan.

    3. Pengolahan produk yang berbeda hendaklah tidak dilakukan secara

    bersamaan atau bergantian dalam ruang ker"a yang sama kecuali tidak

    ada risiko ter"adinya campur baur ataupun kontaminasi silang.

    1

  • 7/24/2019 Bab 2 Standarisasi Produk Salep Dan Krim Berdasarkan CPOB 2006

    10/35

    1:. Penyimpangan terhadap instruksi atau prosedur sedapat mungkin

    dihindarkan. 5ila ter"adi penyimpangan maka hendaklah ada persetu"uan

    tertulis dari kepala bagian Pemastian utu dan bila perlu melibatkan

    bagian Penga$asan utu.

    1;. 0kses ke bangunan dan fasilitas produksi hendaklah dibatasi hanya untuk

    personil yang ber$enang.

    14. Pada umumnya pembuatan produk non-obat hendaklah dihindarkan

    dibuat di area dan dengan peralatan yang khusus untuk produk obat.

    2.$ SA!EP

    Salep adalah sediaan setengah padat ditu"ukan untuk pemakaiantopikal pada kulit atau selaput lendir 6*ep&es +%, 13397. Salep merupakan

    bentuk sediaan dengan konsistensi semisolida yang berminyak dan pada

    umumnya tidak mengandung air dan mengandung bahan aktif yang dilarutkan

    atau didispersikan dalam suatu pemba$a. Pemba$a atau basis salep

    digolongkan dalam # tipe yaitu basis hidrokarbon, basis serap, basis yang

    dapat dicuci dengan air, dan basis larut air.

    Pembuatan formulasi sediaan salep dapat dilakukan dengan dua

    metode umum yaitu metode pencampuran dan metode peleburan. *alam

    metode pencampuran, komponen salep dicampur bersama-sama sampai

    diperoleh massa sediaan yang homogen. Penghalusan komponen sebelum

    proses pencampuran kadang diperlukan sehingga dapat dihasilkan salep yang

    tidak kasar saat digunakan. Pada metode peleburan semua bahan dicampur

    dan dilebur pada temperatur yang lebih tinggi daripada titik leleh semua

    bahan, kemudian dilakukan pendinginan dengan pengadukan konstan.

    Pendinginan yang terlalu cepat dapat menyebabkan sediaan men"adi keras

    karena terbentuk banyak kristal yang berukuran kecil, sedangkan pendinginan

    yang terlalu lambat akan menghasilkan sedikit kristal sehingga produk

    men"adi lembek.

    %&n'si Sa* +

    a. Sebagai bahan pemba$a substansi obat untuk pengobatan kulit

    b. Sebagai bahan pelumas pada kulit

    10

  • 7/24/2019 Bab 2 Standarisasi Produk Salep Dan Krim Berdasarkan CPOB 2006

    11/35

    c. Sebagai pelindung untuk kulit yaitu mencegah kontak permukaan kulit

    dengan larutan berair dan rangsang kulit 6 0nief,

  • 7/24/2019 Bab 2 Standarisasi Produk Salep Dan Krim Berdasarkan CPOB 2006

    12/35

    Pengu"ian bahan aktif meliputi, u"i bobot "enis, u"i rotasi optic, u"i

    indeks bias, u"i titik lebur, dan u"i titik didih.

    . (omogenitas

    >ika dioleskan pada sekeping kaca atau bahan transparan lain yang

    cocok, harus menun"ukkan susunan yang homogen.

    !. *aya serap air

    *aya serap air, diukur sebagai bilangan air, yang digunakan untuk

    mengkarakterisasi basis absorpsi. 5ilanagn air dirumuskan sebagai "umlah air

    maksimal 6g7, yang mampu diikat oleh 1

  • 7/24/2019 Bab 2 Standarisasi Produk Salep Dan Krim Berdasarkan CPOB 2006

    13/35

    ;. kuran partikel

    mumnya farmakope tidak mensyaratkan pengu"ian ukuran partikel

    dalam salep suspensi, melainkan hanya membatasi penggunaan serbuk halus

    atau serbuk yang sangat halus. Pada salep mata suspense harus

    diperhitungkan adanya persyaratan yang lebih ketat, meskipun berbagai

    farmakope melakukan pembatasan tapi syaratnya berbeda-beda.60kfar,

    P%2

  • 7/24/2019 Bab 2 Standarisasi Produk Salep Dan Krim Berdasarkan CPOB 2006

    14/35

    Fase air, yaitu bahan obat yang larut dalam air, bersifat basa.

    ontoh ' a tetraborat 6bora?, a biboras7, Trietanolamin2 TG0, aO(,

    &O(, aO!, @liserin, Polietilenglikol2 PG@, Propilenglikol, Surfaktan

    6a lauril sulfat, a setostearil alkohol, polisorbatum2 T$een, Span dan

    sebagainya7.

    Mtd P/4&atan Kri/

    Pembuatan sediaan krim meliputi proses peleburan dan proses

    emulsifikasi. 5iasanya komponen yang tidak bercampur dengan air seperti

    minyak dan lilin dicairkan bersama-sama di penangas air pada suhu ;

  • 7/24/2019 Bab 2 Standarisasi Produk Salep Dan Krim Berdasarkan CPOB 2006

    15/35

    spesifikasi dan harus berupaya meningkatkan standard an spesifikasi yang

    telah ada.

    1. Organoleptis

    Gvalusai organoleptis menggunakan panca indra, mulai dari bau, $arna,

    tekstur sedian, konsistensi pelaksanaan menggunakan subyek responden

    6 dengan kriteria tertentu 7 dengan menetapkan kriterianya pengu"ianya

    6 macam dan item 7, menghitung prosentase masing- masing kriteria yang

    di peroleh, pengambilan keputusan dengan analisa statistik.

    . Gvaluasi p(

    Gvaluasi p( menggunakan alat p( meter, dengan cara perbandingan :< g '

  • 7/24/2019 Bab 2 Standarisasi Produk Salep Dan Krim Berdasarkan CPOB 2006

    16/35

    sistem tertutup untuk produksi dan transfer sangat dian"urkan. 0rea

    produksi di mana produk atau $adah bersih tanpa tutup terpapar ke

    lingkungan hendaklah diberi ventilasi yang efektif dengan udara yang

    disaring.

    . Tangki, $adah, pipa dan pompa yang digunakan hendaklah didesain dan

    dipasang sedemikian rupa sehingga memudahkan pembersihan dan bila

    perlu disanitasi. *alam mendesain peralatan hendaklah diperhatikan agar

    sesedikit mungkin adanya sambungan mati (dead-legs) atau ceruk di mana

    residu dapatterkumpul dan menyebabkan perkembangbiakan mikroba.

    !. Penggunaan peralatan dari kaca sedapat mungkin dihindarkan. 5a"a tahan

    karat bermutu tinggi merupakan bahan pilihan untuk bagian peralatan yang

    bersentuhan dengan produk.

    #. &ualitas kimia dan mikrobiologi air yang digunakan hendaklah ditetapkan

    dan selalu dipantau. Pemeliharaan sistem air hendaklah diperhatikan untuk

    menghindari perkembangbiakan mikro-ba. Sanitasi secara kimia$i pada

    sistem air hendaklah diikuti pembilasan yang prosedurnya telah divalidasi

    agar sisa bahan sanitasi dapat dihilangkan secara efektif.

    9. Perhatian hendaklah diberikan pada transfer bahan melalui pipa untuk

    memastikan bahan tersebut ditransfer ke tu"uan yang benar.

    :. 0pabila "aringan pipa digunakan untuk mengalirkan bahan a$al atau

    produk ruahan, hendaklah diperhatikan agar sistem tersebut mudah

    dibersihkan. >aringan pipa hendaklah didesain dan dipasang sedemikian

    rupa sehingga mudah dibongkar dan dibersihkan.

    ;. &etelitian sistem pengukur hendaklah diverifikasi. Tongkat pengukur

    hanya boleh digunakan untuk be"ana tertentu dan telah dikalibrasi untukbe"ana yang bersangkutan. Tongkat pengukur hendaklah terbuat dari bahan

    yang tidak bereaksi dan tidak menyerap 6misal' bukan kayu7.

    4. Perhatian hendaklah diberikan untuk mempertahankan homogenitas cam-

    puran, suspensi dan produk lain selama pengisian. Proses pencampuran

    dan pengisian hendaklah divalidasi. Perhatian khusus hendaklah diberikan

    pada a$al pengisian, sesudah penghentian dan pada akhir proses pengisian

    untuk memastikan produk selalu dalam keadaan homogen.

    16

  • 7/24/2019 Bab 2 Standarisasi Produk Salep Dan Krim Berdasarkan CPOB 2006

    17/35

    3. 0pabila produk ruahan tidak langsung dikemas hendaklah dibuat ketetapan

    mengenai $aktu paling lama produk ruahan boleh disimpan serta kondisi

    penyimpanannya dan ketetapan ini hendaklah dipatuhi.

    P/4&atan Prd&5 Sa* "an Kri/

    Prinsip

    Produk cairan, krim dan salep sangat rentan terhadap pencemaran

    mikroba dan pencemaran lain selama pembuatan. *engan demikian tindakan

    khusus harus dilakukan untuk mencegah tiap pencemaran.

    atatan ' Pembuatan produk cairan, krim dan salep harus dilakukan menurut

    PO5 atau dengan suplemen pedoman lain yang relevan. Suplemen ini hanya

    menekankan hal-hal spesifik dalam pembuatan produk ini.

    Produksi

    1. &ualitas bahan yang diterima dalam tangki hendaklah diperiksa sebelum

    ditransfer ke dalam tangki penampung produk ruahan.

    . 5ahan yang memungkinkan melepas serat atau cemaran lain, seperti

    kardus 6cardboard7 atau palet kayu, hendaklah tidak dimasukkan ke dalam

    area di mana produk atau $adah bersih terpapar ke lingkungan

    Baan Pn'/as

    1. Pengadaan, penanganan dan penga$asan bahan pengemas primer dan

    bahan pengemas cetak serta bahan cetak lain hendaklah diberi perhatian

    yang sama seperti terhadap bahan a$al.

    . Perhatian khusus hendaklah diberikan kepada bahan cetak. 5ahan cetak

    tersebut hendaklah disimpan dengan kondisi keamanan yang memadai dan

    orang yang tidak berkepentingan dilarang masuk. =abel lepas dan bahan

    cetak lepas lain hendaklah disimpan dan diangkut dalam $adah tertutup

    untuk menghindarkan campur baur. 5ahan pengemas hendaklah

    diserahkan kepada orang yang berhak sesuai prosedur tertulis yang

    disetu"ui.

    17

  • 7/24/2019 Bab 2 Standarisasi Produk Salep Dan Krim Berdasarkan CPOB 2006

    18/35

    !. Tiap penerimaan atau tiap bets bahan pengemas primer hendaklah diberi

    yang spesifik atau penandaan yang menun"ukkan identitasnya.

    #. 5ahan pengemas primer, bahan pengemas cetak atau bahan cetak lain yang

    tidak berlaku lagi atau obsolete hendaklah dimusnahkan dan

    pemusnahannya dicatat.

    9. ntuk menghindari campur baur, hanya satu "enis bahan pengemas cetak

    atau bahan cetak tertentu sa"a yang diperbolehkan diletakkan di tempat

    kodifikasi pada saat yang sama. (endaklah ada sekat pemisah yang

    memadai antar tempat kodifikasi tersebut.

    K'iatan Pn'/asan

    1. &egiatan pengemasan berfungsi membagi dan mengemas produk ruahan

    men"adi produk "adi. Pengemasan hendaklah dilaksanakan di ba$ah

    pengendalian yang ketat untuk men"aga identitas, keutuhan dan mutu

    produk akhir yang dikemas.

    . (endaklah ada prosedur tertulis yang menguraikan penerimaan dan

    identifikasi produk ruahan dan bahan pengemas, penga$asan untuk

    men"amin bah$a produk ruahan dan bahan pengemas cetak dan bukan

    cetak serta bahan cetak lain yang akan dipakai adalah benar,

    penga$asanselama- proses pengemasan rekonsiliasi terhadap produk

    ruahan, bahan pengemas cetak dan bahan cetak lain, serta pemeriksaan

    hasil akhir pengemasan. Semua kegiatan pengemasan hendaklah

    dilaksanakan sesuai dengan instruksi yang diberikan dan menggunakan

    bahan pengemas yang tercantum dalam Prosedur Pengemasan %nduk.

    +incian pelaksanaan pengemasan hendaklah dicatat dalam atatan

    Pengemasan 5ets.

    !. Sebelum kegiatan pengemasan dimulai, hendaklah dilakukan pemeriksaan

    untuk memastikan bah$a area ker"a dan peralatan telah bersih serta bebas

    dari produk lain, sisa produk lain atau dokumen lain yang tidak diperlukan

    untuk kegiatan pengemasan yang bersangkutan.

    18

  • 7/24/2019 Bab 2 Standarisasi Produk Salep Dan Krim Berdasarkan CPOB 2006

    19/35

    #. Semua penerimaan produk ruahan, bahan pengemas dan bahan cetak lain

    hendaklah diperiksa dan diverifikasi kebenarannya terhadap Prosedur

    Pengemasan %nduk atau perintah pengemasan khusus.

    PraKdi7i5asi Baan Pn'/as

    =abel, karton dan bahan pengemas dan bahan cetak lain yang

    memerlukan pra- kodifikasi dengan nomor bets2lot, tanggal dalu$arsa dan

    informasi lain sesuai dengan perintah pengemasan hendaklah dia$asi dengan

    ketat pada tiap tahap proses, se"ak diterima dari gudang sampai men"adi

    bagian dari produk atau dimusnahkan. 5ahan pengemas dan bahan cetak lain

    yang sudah dialokasikan untuk prakodifikasi hendaklah disimpan di dalam$adah yang tertutup rapat dan ditempatkan di area terpisah serta ter"amin

    keamanannya. Proses pra-kodifikasi bahan pengemas dan bahan cetak lain

    hendaklah dilakukan di area yang terpisah dari kegiatan pengemasan lainnya.

    Seluruh bahan pengemas dan bahan cetak lain yang telah diberi prakodifikasi

    hendaklah diperiksa sebelum ditransfer ke area pengemasan.

    Ksia*an Ja&r

    Segera sebelum menempatkan bahan pengemas dan bahan cetak lain

    pada "alur pengemasan, personil penanggung "a$ab yang ditun"uk dari bagian

    pengemasan hendaklah melakukan pemeriksaan kesiapan "alur sesuai dengan

    prosedur tertulis yang disetu"ui oleh kepala bagian ana"emen utu

    6Pemastian utu7, untuk'

    1. memastikan bah$a semua bahan dan produk yang sudah dikemas dari

    kegiatan pengemasan sebelumnya telah benar disingkirkan dari "alur

    pengemasan dan area sekitarnya

    . memeriksa kebersihan "alur dan area sekitarnya' dan

    !. memastikan kebersihan peralatan yang akan dipakai.

    Pra5ti5 Pn'/asan

    +isiko kesalahan ter"adi dalam pengemasan dapat diperkecil dengan

    cara sebagai berikut'

    19

  • 7/24/2019 Bab 2 Standarisasi Produk Salep Dan Krim Berdasarkan CPOB 2006

    20/35

    1. menggunakan label dalam gulungan

    . pemberian penandaan bets pada "alur pemasangan label

    !. dengan menggunaan alat pemindai dan penghitung label elektronis

    #. label dan bahan cetak lain didesain sedemikian rupa sehingga

    masingmasing mempunyai tanda khusus untuk tiap produk yang berbedaA

    dan

    9. di samping pemeriksaan secara visual selama pengemasan berlangsung,

    hendaklah dilakukan pula pemeriksaan secara independen oleh bagianPenga$asan utu selama dan pada akhir proses pengemasan.

    :. Produk yang penampilannya mirip hendaklah tidak dikemas pada "alur

    yang berdampingan kecuali ada pemisahan secara fisik.

    ;. Pada tiap "alur pengemasan nama dan nomor bets produk yang sedang

    dikemas hendaklah dapat terlihat dengan "elas.

    4. 8adah yang dipakai untuk menyimpan produk ruahan, produk yang baru

    sebagian dikemas, atau sub-bets hendaklah diberi label atau penandaan

    yang menun"ukkan identitas, "umlah, nomor bets dan status produk

    tersebut.

    3. 8adah yang akan diisi hendaklah diserahkan ke "alur atau tempat

    pengemasan dalam keadaan bersih.

    1

  • 7/24/2019 Bab 2 Standarisasi Produk Salep Dan Krim Berdasarkan CPOB 2006

    21/35

    diberi pelatihan untuk tidak melakukan praktik yang dapat menye babkan

    campur baur atau pencemaran silang.

    1. 5ila ditemukan bahan pengemas cetak pada saat pembersihan hendaklah

    diberikan kepada supervisor, yang selan"utnya ditempatkan di dalam

    $adah yang disediakan untuk keperluan rekonsiliasi dan kemudian

    dimusnahkan pada akhir proses pengemasan.

    1!. &emasan akhir dan kemasan setengah "adi yang ditemukan di luar "alur

    pengemasan hendaklah diserahkan kepada supervisor dan tidak boleh

    langsung dikembalikan ke "alur pengemasan. 5ila produk tersebut setelah

    diperiksa oleh supervisor ternyata identitasnya sama dengan bets yang

    sedang dikemas dan keadaannya baik, maka supervisor dapat

    mengembalikannya ke "alur pengemasan yang sedang ber"alan. &alau

    tidak, maka bahan tersebut hendaklah dimusnahkan dan "umlahnya

    dicatat.

    1#. Produk yang telah diisikan ke dalam $adah akhir tetapi belum diberi

    label hendaklah dipisahkan dan diberi penandaan untuk menghindari

    campur baur.

    19. 5agian peralatan pengemas yang biasanya tidak bersentuhan dengan

    produk ruahan tapi dapat men"adi tempat penumpukan debu, serpihan,

    bahan pengemas ataupun produk yang kemudian dapat "atuh ke dalam

    produk atau mencemari atau dapat men"adi penyebab campur baur

    produk yang sedang dikemas, hendaklah dibersihkan dengan cermat

    1:. (endaklah diambil tindakan untuk mengendalikan penyebaran debu

    selama proses pengemasan khususnya produk kering. 0rea pengemasan

    yang terpisah diperlukan untuk produk tertentu misalnya obat yang

    berdosis rendah dan berpotensi tinggi atau produk toksik dan bahan yang

    dapat menimbulkan sensitisasi. dara bertekanan tidak boleh digunakan

    untuk membersihkan peralatan di area kegiatan pengemasan di mana

    pencemaran silang dapat ter"adi.

    21

  • 7/24/2019 Bab 2 Standarisasi Produk Salep Dan Krim Berdasarkan CPOB 2006

    22/35

    1;. Pemakaian sikat hendaklah dibatasi karena dapat menimbulkan bahaya

    pencemaran dari bulu sikat dan2atau partikel yang menempel pada sikat.

    14. Personil hendaklah diingatkan untuk tidak menaruh bahan pengemas atau

    produk di dalam saku mereka. 5ahan tersebut hendaklah diba$a dengan

    tangan atau di dalam $adah yang tertutup dan diberi tanda yang "elas.

    13. 5ahan yang diperlukan dalam proses pengemasan seperti pelumas,

    perekat, tinta, cairan pembersih, dan sebagainya, hendaklah disimpan di

    dalam $adah yang "elas tampak berbeda dengan $adah yang dipakai

    untuk pengemasan produk dan hendaklah diberi penandaan yang "elas

    dan mencolok sesuai dengan isinya.

    Pn,saian K'iatan Pn'/asan

    1. Pada penyelesaian kegiatan pengemasan, hendaklah kemasan terakhir

    diperiksa dengan cermat untuk memastikan bah$a kemasan produk

    tersebut sepenuhnya sesuai dengan Prosedur Pengemasan %nduk. (anya

    produk yang berasal dari satu bets dari satu kegiatan pengemasan sa"a

    yang boleh ditempatkan pada satu palet. 5ila ada karton yang tidak penuh

    maka "umlah kemasan hendaklah dituliskan pada karton tersebut.

    . Setelah proses rekonsiliasi pengemasan, kelebihan bahan pengemas dan

    produk ruahan yang akan disingkirkan hendaklah dia$asi dengan ketat

    agar hanya bahan dan produk yang dinyatakan memenuhi syarat sa"a yang

    dapat dikembalikan ke gudang untuk dimanfaatkan lagi. 5ahan dan produk

    tersebut hendaklah diberi penandaan yang "elas.

    !. Supervisor hendaklah menga$asi penghitungan dan pemusnahan bahan

    pengemas dan produk ruahan yang tidak dapat lagi dikembalikan ke

    gudang. Semua sisa bahan pengemas yang sudah diberi penandaan tapi

    tidak terpakai hendaklah dihitung dan dimusnahkan. >umlah yang

    dimusnahkan hendaklah dicatat pada catatan pengemasan bets.

    22

  • 7/24/2019 Bab 2 Standarisasi Produk Salep Dan Krim Berdasarkan CPOB 2006

    23/35

    #. Supervisor hendaklah menghitung dan mencatat "umlah pemakaian neto

    semua bahan pengemas dan produk ruahan.

    9. Tiap penyimpangan hasil yang tidak dapat di"elaskan atau tiap kegagalan

    untuk memenuhi spesifikasi hendaklah diselidiki secara teliti dengan

    mempertimbangkan bets atau produk lain yang mungkin "uga terpengaruh.

    :. Setelah rekonsiliasi disetu"ui, produk "adi hendaklah ditempatkan di area

    karantina produk "adi sambil menunggu pelulusan dari kepala bagian

    ana"emen utu 6Pemastian utu7.

    Pn'a8asan Sa/a Prss

    1. ntuk memastikan keseragaman bets dan keutuhan obat, prosedur tertulis

    yang men"elaskan pengambilan sampel, pengu"ian atau pemeriksaan yang

    harus dilakukan selama proses dari tiap bets produk hendaklah

    dilaksanakan sesuai dengan metode yang telah disetu"ui oleh kepala bagian

    ana"emen utu 6Pemastian utu7 dan hasilnya dicatat. Penga$asan

    tersebut dimaksudkan untuk memantau hasil dan memvalidasi kiner"a dari

    proses produksi yang mungkin men"adi penyebab variasi karakteristik

    produk selama proses ber"alan.

    . Prosedur tertulis untuk penga$asan- selama-proses hendaklah dipatuhi.

    Prosedur tersebut hendaklah men"elaskan titik pengambilan sampel,

    frekuensi pengambilan sampel, "umlah sampel yang diambil, spesifikasi

    yang harus diperiksa dan batas penerimaan untuk tiap spesifikasi.

    !. *i samping itu, penga$asan-selamaproses hendaklah mencakup, tapi tidak

    terbatas pada prosedur umum sebagai berikut'

    #. semua parameter produk, volume atau "umlah isi produk hendaklah

    diperiksa pada saat a$al dan selama proses pengolahan atau pengemasanA

    dan

    9. kemasan akhir hendaklah diperiksa selama proses pengemasan dengan

    selang $aktu yang teratur untuk memastikan kesesuaiannya dengan

    23

  • 7/24/2019 Bab 2 Standarisasi Produk Salep Dan Krim Berdasarkan CPOB 2006

    24/35

    spesifikasi dan memastikan semua komponen sesuai dengan yang

    ditetapkan dalam Prosedur Pengemasan %nduk.

    :. Selama proses pengolahan dan pengemasan bets hendaklah diambil

    sampel pada a$al, tengah dan akhir proses oleh personil yang ditun"uk.

    ;. (asil pengu"ian2inspeksi selama proses hendaklah dicatat, dan dokumen

    tersebut hendaklah men"adi bagian dari catatan bets.

    4. Spesifikasi penga$asan-selama-proses hendaklah konsisten dengan

    spesifikasi produk. Spesifikasi tersebut hendaklah berasal dari hasil rata-

    rata proses sebelumnya yang diterima dan bila mungkin dari hasil estimasi

    variasi proses dan ditentukan dengan menggunakan metode statistis yang

    cocok bila ada

    Baan "an Prd&5 Yan' "ita50 "i*&i5an "an "i5/4ai55an

    1. 5ahan *an Produk )ang ditolak hendaklah diberi penandaan yang "elas

    dan disimpan terpisah di Carea terlarangD 6restricted area7. 5ahan atau produk

    tersebut hendaklah dikembalikan kepada pemasoknya atau, bila dianggap perlu,

    diolah ulang atau dimusnahkan. =angkah apapun yang diambil hendaklah lebih

    dulu disetu"ui oleh kepala bagian ana"emen utu 6Pemastian utu7 dan dicatat.

    . Pengolahan ulang produk yang ditolak hendaklah merupakan suatu

    kekecualian. (al ini hanya diperbolehkan "ika mutu produk akhirnya tidak

    terpengaruh, bila spesifikasinya dipenuhi dan prosesnya diker"akan sesuai dengan

    prosedur yang telah ditetapkan dan disetu"ui setelah dilakukan evaluasi terhadap

    risiko yang mungkin timbul. atatan pengolahan ulang hendaklah disimpan.

    !. Pemulihan semua atau sebagian dari bets sebelumnya, yang memenuhi

    persyaratan mutu, dengan cara penggabungan ke dalam bets lain dari produk yang

    sama pada suatu tahap pembuatan obat, hendaklah diotorisasi sebelumnya.

    Pemulihan ini hendaklah dilakukan sesuai dengan prosedur yang telah ditetapkan

    setelah dilakukan evaluasi terhadap risiko yang mungkin ter"adi, termasuk

    24

  • 7/24/2019 Bab 2 Standarisasi Produk Salep Dan Krim Berdasarkan CPOB 2006

    25/35

    kemungkinan pengaruh terhadap masa edar produk. Pemulihan ini hendaklah

    dicatat.

    #. &epala bagian ana"emen utu 6Pemastian utu7 hendaklah

    mempertimbangkan perlunya pengu"ian tambahan untuk produk hasil pengolahan

    ulang, atau bets yang mendapat produk yang dipulihkan.

    9. 5ets yang mengandung produk pulihan hanya boleh diluluskan setelah

    semua bets asal produk pulihan yang bersangkutan telah dinilai dan dinyatakan

    memenuhi spesifikasi yang ditetapkan.

    :. Produk yang dikembalikan dari peredaran dan telah lepas dari penga$asan

    industri pembuat hendaklah dimusnahkan. Produk tersebut dapat di"ual lagi, diberi

    label kembali atau dipulihkan ke bets berikut hanya bila tanpa ragu mutunya

    masih memuaskan setelah dilakukan evaluasi secara kritis oleh kepala bagian

    ana"emen utu 6Pemastian utu7 sesuai prosedur tertulis. Gvaluasi tersebut

    meliputi pertimbangan sifat produk, kondisi penyimpanan khusus yang

    diperlukan, kondisi dan ri$ayat produk serta lamanya produk dalam peredaran.

    5ilamana ada keraguan terhadap mutu, produk tidak boleh dipertimbangkan untuk

    didistribusikan atau dipakai lagi, $alaupun pemrosesan ulang secara kimia untuk

    memperoleh kembali bahan aktif dimungkinkan. Tiap tindakan yang diambil

    hendaklah dicatat dengan baik.

    Karantina "an Pn,raan Prd&5 Jadi

    1. &arantina produk "adi merupakan tahap akhir pengendalian sebelum

    penyerahan ke gudang dan siap untuk didistribusikan. Sebelum diluluskan untuk

    diserahkan ke gudang, penga$asan yang ketat hendaklah dilaksanakan untuk

    memastikan produk dan catatan pengemasan bets memenuhi semua spesifikasi

    yang ditentukan.

    . Prosedur tertulis hendaklah mencantumkan cara penyerahan produk "adi

    ke area karantina, cara penyimpanan sambil menunggu pelulusan, persyaratan

    yang diperlukan untuk memperoleh pelulusan, dan cara pemindahan selan"utnya

    ke gudang produk "adi.

    25

  • 7/24/2019 Bab 2 Standarisasi Produk Salep Dan Krim Berdasarkan CPOB 2006

    26/35

    !. Selama menunggu pelulusan dari bagian ana"emen utu 6Pemastian

    utu7, seluruh bets2lot yang sudah dikemas hendaklah ditahan dalam status

    karantina.

    #. &ecuali sampel untuk penga$asan mutu, tidak boleh ada produk yang

    diambil dari suatu bets2lot selama produk tersebut masih ditahan di area karantina.

    9. 0rea karantina merupakan area terbatas hanya bagi personil yang benar-

    benar diperlukan untuk beker"a atau diberi $e$enang untuk masuk ke area

    tersebut.

    :. Produk "adi yang memerlukan kondisi penyimpanan khusus hendaklah

    diberi penandaan "elas yang menyatakan kondisi penyimpanan yang diperlukan,

    dan produk tersebut hendaklah disimpan di area karantina dengan kondisi yang

    sesuai.

    ;. Pelulusan akhir produk hendaklah didahului dengan penyelesaian yang

    memuaskan dari paling tidak hal sebagai berikut'

    4. Produk memenuhi persyaratan mutu dalam semua spesifikasi pengolahan

    dan pengemasan

    3. Sampel pertinggal dari kemasan yang dipasarkan dalam "umlah yang

    mencukupi untuk pengu"ian di masa mendatang

    1

  • 7/24/2019 Bab 2 Standarisasi Produk Salep Dan Krim Berdasarkan CPOB 2006

    27/35

    Catatan "an Pn'ndaian Pn'iri/an O4at

    Sistem distribusi hendaklah didesain sedemikian rupa untuk

    memastikan produk yang pertama masuk didistribusikan lebih dahulu. Sistemdistribusi hendaklah menghasilkan catatan sedemikian rupa sehingga

    distribusi tiap bets2lot obat dapat segera diketahui untuk mempermudah

    penyelidikan atau penarikan kembali "ika diperlukan. Prosedur tertulis

    mengenai distribusi obat hendaklah dibuat dan dipatuhi. Penyimpangan

    terhadap konsep first-in first-out 6FIFO7 atau first-expire first-out 6FEFO7

    hendaklah hanya diperbolehkan untuk "angka $aktu yang pendek dan hanya

    atas persetu"uan pimpinan yang bertanggung "a$ab.

    Pn,i/*ana Baan A8a0 Baan Pn'/as0 Prd&5 Antara0 Prd&5

    R&aan "an Prd&5 Jadi

    1. Semua bahan dan produk hendaklah disimpan secara rapi dan teratur untuk

    mencegah risiko campur baur atau pencemaran serta memudahkan pemeriksaan

    dan pemeliharaan.

    . 5ahan dan produk hendaklah tidak diletakkan langsung di lantai dan

    dengan "arak yang cukup terhadap sekelilingnya.

    !. 5ahan dan produk hendaklah disimpan dengan kondisi lingkungan yang

    sesuai. Penyimpanan yang memerlukan kondisi khusus hendaklah disediakan.

    #. &ondisi penyimpanan obat dan bahan hendaklah sesuai dengan yang

    tertera pada penandaan berdasarkan hasil u"i stabilitas.

    9. *ata pemantauan suhu hendaklah tersedia untuk dievaluasi. 0lat yang

    dipakai untuk pemantauan hendaklah diperiksa pada selang $aktu yang telah

    ditentukan dan hasil pemeriksaan hendaklah dicatat dan disimpan. Semua catatan

    pemantauan hendaklah disimpan untuk "angka $aktu paling tidak sama dengan

    umur bahan atau produk yang bersangkutan ditambah 1 tahun, atau sesuai dengan

    peraturan pemerintah. Pemetaan suhu hendaklah dapat menun"ukkan suhu sesuai

    batas spesifikasi di semua area fasilitas penyimpanan. *isarankan agar alat

    pemantau suhu diletakkan di area yang paling sering menun"ukkan fluktuasi suhu.

    27

  • 7/24/2019 Bab 2 Standarisasi Produk Salep Dan Krim Berdasarkan CPOB 2006

    28/35

    :. Penyimpanan di luar gedung diperbolehkan untuk bahan yang dikemas

    dalam $adah yang kedap 6misalnya drum logam7 dan mutunya tidak terpengaruh

    oleh suhu atau kondisi lain.

    ;. &egiatan pergudangan hendaklah terpisah dari kegiatan lain.

    4. Semua penyerahan ke area penyimpanan, termasuk bahan kembalian,

    hendaklah didokumentasikan dengan baik.

    3. Tiap bets bahan a$al, bahan pengemas, produk antara, produk ruahan dan

    produk "adi yang disimpan di area gudang hendaklah mempunyai kartu stok.

    &artu stok tersebut hendaklah secara periodik direkonsiliasi dan bila ditemukan

    perbedaan hendaklah dicatat dan diberikan alas an bila "umlah yang disetu"ui

    untuk pemakaian berbeda dari "umlah pada saat penerimaan atau pengiriman. (al

    ini hendaklah didokumentasikan dengan pen"elasan tertulis.

    Pn,i/*anan Baan A8a "an Baan Pn'/as

    1. Pemisahan secara fisik atau cara lain yang tervalidasi 6misalnya cara

    elektronis7 hendaklah disediakan untuk penyimpanan bahan atau produk yang

    ditolak, dalu$arsa, ditarik dari peredaran atau obat atau bahan kembalian. 5ahan

    atau produk, dan area penyimpanan tersebut hendaklah diberi identitas yang tepat.

    . Semua bahan a$al dan bahan pengemas yang diserahkan ke area

    penyimpanan hendaklah diperiksa kebenaran identitas, kondisi $adah dan tanda

    pelulusan oleh bagian Penga$asan utu.

    !. 5ila identitas atau kondisi $adah bahan a$al atau bahan pengemas

    diragukan atau tidak sesuai dengan persyaratan identitas atau kondisinya, $adah

    tersebut hendaklah dikirim ke area karantina. Selan"utnya pihak Penga$asan

    utu hendaklah menentukan status bahan tersebut.

    28

  • 7/24/2019 Bab 2 Standarisasi Produk Salep Dan Krim Berdasarkan CPOB 2006

    29/35

    #. 5ahan a$al dan bahan pengemas yang ditolak hendaklah tidak disimpan

    bersama-sama dengan bahan yang sudah diluluskan, tapi dalam area khusus yang

    diperuntukkan bagi bahan yang ditolak.

    9. 5ahan cetak hendaklah disimpan di Carea penyimpanan terlarangD

    6restricted storage area7 dan penyerahan di ba$ah penga$asan yang ketat.

    :. Stok tertua bahan a$al dan bahan pengemas dan yang mempunyai tanggal

    dalu$arsa paling dekat hendaklah digunakan terlebih dahulu 6prinsip F%FO dan

    FGFO7.

    ;. 5ahan a$al dan bahan pengemas hendaklah diu"i ulang terhadap identitas,

    kekuatan, mutu dan kemurnian, sesuai kebutuhan, misalnya setelah disimpan

    lama, atau terpapar ke udara, panas atau kondisi lain yang mungkin berdampak

    buruk terhadap mutu.

    Pn,i/*anan Prd&5 Antara0 Prd&5 R&aan "an Prd&5 Jadi

    Produk antara, produk ruahan dan produk "adi hendaklah dikarantina

    selama menunggu hasil u"i mutu dan penentuan status. Tiap penerimaan

    hendaklah diperiksa untuk memastikan bah$a bahan yang diterima sesuai

    dengan dokumen pengiriman. Tiap $adah produk antara, produk ruahan dan

    produk "adi yang diserahkan ke area penyimpanan hendaklah diperiksa

    kesesuaian identitas dan kondisi $adah. 5ila identitas atau kondisi $adah

    produk antara, produk ruahan dan produk "adi diragukan atau tidak sesuai

    dengan persyaratan identitas atau kondisinya, $adah tersebut hendaklah

    dikirim ke area karantina. Selan"utnya pihak Penga$asan utu hendaklah

    menentukan status produk tersebut.

    Pn'iri/an "an Pn'an'5&tan

    1. 5ahan dan obat hendaklah diangkut dengan cara sedemikian rupa sehingga

    tidak merusak keutuhannya dan kondisi penyimpanannya ter"aga.

    . Perhatian khusus hendaklah diberikan bila menggunakan es kering dalam

    rangkaian sistem pendinginan. *i samping itu, tindakan pengamanan

    29

  • 7/24/2019 Bab 2 Standarisasi Produk Salep Dan Krim Berdasarkan CPOB 2006

    30/35

    hendaklah memastikan agar bahan atau produk tidak bersentuhan langsung

    dengan es kering tersebut, karena dapat berdampak buruk terhadap mutu

    produk, misalnya ter"adi pembekuan.

    !. 5ilamana perlu, dian"urkan penggunaan alat untuk memantau kondisi,

    misalnya suhu, selama pengangkutan. (asil pemantauan tersebut

    hendaklah dicatat untuk pengka"ian.

    #. Pengiriman dan pengangkutan bahan atau obat hendaklah dilaksanakan

    hanya setelah ada orderpengiriman. Tanda terima orderpengiriman dan

    pengangkutan bahan hendaklah didokumentasikan.

    9. Prosedur pengiriman hendaklah dibuat dan didokumentasikan, dengan

    mempertimbangkan sifat bahan dan obat yang akan dikirim serta tindakan

    pencegahan khusus yang mungkin diperlukan.

    :. 8adah luar yang akan dikirim hendaklah memberikan perlindungan yang

    cukup terhadap seluruh pengaruh luar serta diberi label yang "elas dan

    tidak terhapuskan.

    ;. atatan pengiriman hendaklah disimpan, yang menyatakan minimal'

    4. tanggal pengiriman

    3. nama dan alamat pelanggan

    1

  • 7/24/2019 Bab 2 Standarisasi Produk Salep Dan Krim Berdasarkan CPOB 2006

    31/35

    O NI!AI

    aidasi dan Standarisasi Baan Ba5&

    1 Pasca Panen ara panen 5agian tanaman yang digunakan

    mur tanaman

    Sumber bahan

    Teknik pengumpulan

    *aun yang masih

    muda

    Tanaman muda

    Tanaman

    budidaya

    *engan

    tangan2memetik

    atau alat non besi

    Sortasi basah 5ebas dari benda asing dan

    tanah, tidak mengandung lendir

    dan tidak mengandung bahan

    beracunPencucian 0ir mengalir atau air bersih yang

    mengandung sedikit mikroba

    etode pera"angan Tidak menggunakan pera"angan

    etode pengeringan *ikeringkan dengan cara dioven

    pada suhu #

  • 7/24/2019 Bab 2 Standarisasi Produk Salep Dan Krim Berdasarkan CPOB 2006

    32/35

    menggunakan pelarut methanol

    9 Pemekatan etode dan alat Gkstrak cair dipekatkan oleh

    rotary evaporator dengan metode

    tekanan uap tinggi.

    : "i utu Gkstrak Parameter Spesifik

    6metode dan alat7

    1.Pengukuran 5> menggunakan

    piknometer.&andungan senya$a tertentu

    dengan u"i kualitatif tanin!. Pengu"ian p( dengan p( meter

    #. Pola dinamolisa di ukur dengan

    kertas saring yang tengahnya

    dilalui oleh benang kasur yang

    mengalirkan ekstrak

    9.Pola kromatografi di ukur

    dengan &romatografi =apis

    Tipis

    Parameter on

    Spesifik 6metode

    dan alat7

    1.Susut pengeringan ekstrak

    dilakukan berbarengan dengan

    penentuan kadar air. &adar air menggunakan metode

    destilasi a/eotrop!. &adar abu menggunakan metode

    gravimetri

    #. &adar sari dianalisis

    menggunakan metode maserasi

    dan gravimetri.

    1. Selisih bobot tetap

  • 7/24/2019 Bab 2 Standarisasi Produk Salep Dan Krim Berdasarkan CPOB 2006

    33/35

    membentuk fasa yang

    homogeny.

    etode Triturasi ' /at yang tidak

    larut dicampur dengan sedikitbasis yang akan dipakai atau

    dengan salah satu /at pembantu,

    kemudian dilan"utkan dengan

    penambahan sisa basis

    &rim

    proses peleburan dan proses

    emulsifikasi. 5iasanya

    komponen yang tidak

    bercampur dengan air seperti

    minyak dan lilin dicairkan

    bersama-sama di penangas

    air pada suhu ;

  • 7/24/2019 Bab 2 Standarisasi Produk Salep Dan Krim Berdasarkan CPOB 2006

    34/35

    beberapa lilin akan men"adi

    padat, sehingga ter"adi

    pemisahan antara fase lemak

    dengan fase cair4 Formulasi etode dan alat

    aidasi dan Standarisasi Prd&5

    3. Gvaluasi Parameter fisika dan

    kimia 6metode dan

    alat7

    Salep

    1. >i bahan aktif. (omogenitas!. *aya serap air#. &andungan air

    9. &nnsistensi:. Penyebaran;. kuran partikel

    &rim

    1. Pengamatan organoleptik

    meliputi ' bentuk, $arna, rasa,

    dan bau..p(!. *aya sebar#. Penentuan ukuran droplet9. "i aseptabilitas sediaan

    1< Pengemasan etode pengemasan 5ahan pengemas, $adah

    pengemas, "alur pengemasan,

    karantina dan penyimpanan

    produk

    34

  • 7/24/2019 Bab 2 Standarisasi Produk Salep Dan Krim Berdasarkan CPOB 2006

    35/35

    "A%TAR PUSTAKA

    5adan Penga$as Obat dan akanan. akarta

    ateria edika %ndonesia

    Farmakope (erbal %ndonesia,