Bab 2 Proses Pembangunan Kapal-buku Ajar Tekpro 2011-Wahyudd

25
Wahyuddin 9 PENDAHULUAN Pemahaman secara mendalam mengenai teknologi produksi kapal diawali dengan memahami proses pembangunan kapal. Proses pembangunan kapal merupakan ratusan bahkan ribuan rangkaian kegiatan yang melibatkan seluruh sumber daya galangan. Sumber daya galangan meliputi tenaga kerja (man), bahan (material), peralatan dan mesin (machine), tata cara kerja (method), dana (money), area pembangunan (space) dan sistem (system). Sebagai pendahuluan dijelaskan materi pembelajaran tentang proses pembangunan/perakitan kapal, kaitan antara desain kapal dan desain produksi serta penjelasan sasaran pembelajaran yang harus dicapai setelah mempelajari matakuliah ini yaitu mahasiswa mampu menjelaskan proses pembangunan kapal. URAIAN BAHAN PEMBELAJARAN PROSES PEMBANGUNAN KAPAL Suatu industri yang menghasilkan produk-produk seperti kapal (ships) , struktur bangunan lepas pantai (offshore structures), bangunan apung (floating plants) untuk pemesan/pemilik secara pribadi, perusahaan, pemerintah dan lain-lain disebut industri pembangunan kapal (shipbuilding). Dalam banyak kasus produk dibuat berdasarkan pesanan sesuai dengan persyaratan khusus pemesan. Hal inipun berlaku apabila kapal di buat secara seri/sejenis (series). 2

description

Kapal

Transcript of Bab 2 Proses Pembangunan Kapal-buku Ajar Tekpro 2011-Wahyudd

Page 1: Bab 2 Proses Pembangunan Kapal-buku Ajar Tekpro 2011-Wahyudd

Wahyuddin 9

PENDAHULUAN

Pemahaman secara mendalam mengenai teknologi produksi kapal diawali

dengan memahami proses pembangunan kapal.

Proses pembangunan kapal merupakan ratusan bahkan ribuan rangkaian

kegiatan yang melibatkan seluruh sumber daya galangan. Sumber daya galangan

meliputi tenaga kerja (man), bahan (material), peralatan dan mesin (machine), tata

cara kerja (method), dana (money), area pembangunan (space) dan sistem (system).

Sebagai pendahuluan dijelaskan materi pembelajaran tentang proses

pembangunan/perakitan kapal, kaitan antara desain kapal dan desain produksi serta

penjelasan sasaran pembelajaran yang harus dicapai setelah mempelajari

matakuliah ini yaitu mahasiswa mampu menjelaskan proses pembangunan kapal.

URAIAN BAHAN PEMBELAJARAN

PROSES PEMBANGUNAN KAPAL

Suatu industri yang menghasilkan produk-produk seperti kapal (ships) ,

struktur bangunan lepas pantai (offshore structures), bangunan apung (floating

plants) untuk pemesan/pemilik secara pribadi, perusahaan, pemerintah dan lain-lain

disebut industri pembangunan kapal (shipbuilding). Dalam banyak kasus produk

dibuat berdasarkan pesanan sesuai dengan persyaratan khusus pemesan. Hal inipun

berlaku apabila kapal di buat secara seri/sejenis (series).

2

Page 2: Bab 2 Proses Pembangunan Kapal-buku Ajar Tekpro 2011-Wahyudd

Wahyuddin 10

Menurut Storch (1995) dan Watson (2002), secara umum tahapan pem-

bangunan kapal sangat bervariasi, bergantung keinginan pemesan, namun secara

umum tahapan ini meliputi:

Pengembangan keinginan pemesan (development of owner,s requirements).

Desain konsep atau prarancangan (preliminary/concept design).

Desain kontrak (contract design).

Penawaran/penandatanganan kontrak (bidding/contracting).

Perencanaan dan desain detail (detail design and planning).

Fabrikasi dan Perakitan (construction).

Tahapan awal dalam proses pembangunan kapal adalah

memformulasikan/mendefensikan produk sesuai dengan keinginan pemesan.

Sebagai contoh, sebuah perusahaan pelayaran meramalkan akan membutuhkan

sebuah angkutan yang dapat mengangkut 250000 mobil built up pertahun dari Jepan

ke Indonesia; atau Kementerian Perhubungan Republik Indonesia membutuhkan

kapal ferry untuk menyeberangkan 150000 penumpang per hari lebih dari 10 rute

penyeberangan antara pulau dengan rata-rata 30 trip per rute; atau sebuah

perusahaan minyak membutuhkan pengangkutan lebih dari 10 juta ton minyak

mentah per tahun dari Indonesia ke Jepan; atau Tentara Nasional Indonesia

angkatan laut membutuhkan kapal yang cocok untuk mengirim suplai guna

mendukung peperangan dimana saja dalam waktu singkat/cepat.

Berdasarkan uraian di atas memformulasi atau mendefensisikan fungsi dan

misi dari sebuah bangunan kapal baru mungkin gampang atau malah sangat susah

tetapi yang penting adalah hasil akhir sebuah produk harus merefleksikan keinginan

pemesan dan fungsi produk.

Setelah mengidentifikasi dan mendefenisikan keinginan pemesan, tahapan

selanjutnya yaitu prarancangan. Prarancangan mendefenisikan karakter dasar kapal.

Tahapan ini, dapat dilakukan oleh internal staf pemilik, konsultan desain yang

ditunjuk owner, atau satu atau beberapa staf galangan. Umumnya di Amerika Serikat

(tetapi tidak semuanya) menggunakan jasa konsultan desain untuk pengerjaan

prarancangan produk.

Hasil akhir tahapan prarancangan adalah mendefenisikan gambaran umum

kapal, mencakup dimensi, bentuk lambung, rencana umum, ketenagaan, tata letak

kamar mesin, kapasitas muat, peralatan angkat, sistem persenjataan, atau

kelayakhunian (habitability), kapasitas bobot mati (bahan bakar minyak, air, kru, dan

Page 3: Bab 2 Proses Pembangunan Kapal-buku Ajar Tekpro 2011-Wahyudd

Wahyuddin 11

bawaan), struktur, perpipaan, kelistrikan, permesinan dan ventilasi. Berdasarkan

deskripsi umum sebuah kapal siap dibangun.

Hasil akhir dari tahapan prarancangan berisi detail informasi yang dibutuhkan

dalam melakukan penawaran dan penandatangan kontrak. Informasi harus detail

yang memperlihatkan estimasi biaya dan waktu pembangunan sebuah kapal dibuat

oleh galangan.Tahapan ini disebut desain untuk kontrak.

Sama seperti tahapan prarancangan pekerjaan ini dapat dilakukan oleh staf

pemilik, konsultan desain atau staf galangan. Apabila informasi yang dibutuhkan

dalam desain kontrak telah rampung, tahapan selajutnya dilakukan proses negosiasi

sebagai dasar untuk melakukan kesepakatan. Tahapan penawaran dan negosiasi ini

menyertakan rancangan kontrak dan spesisikasi teknis. Biasanya proses ini sangat

lama dan rumit, karena secara umum membicarakan banyak faktor seperti biaya,

tanggal penyerahan dan standar-standar yang akan digunakan serta persyaratan-

persyaratan performa kapal.

Setelah proses penawaran selesai dan kontrak telah ditandatangani, tahapan

kelima dari proses pembangunan kapal adalah proses perencanaan, penjadwalan,

dan penyusunan desain detail. Perakitan kapal pada dasarnya meliputi pengadaan

jutaan ton bahan baku dan komponen, fabrikasi jutaan bagian dari bahan baku, dan

perakitan jutaan bagian dan komponen.

Perencanaan pembangunan kapal sangat rumit dan memerlukan detail.

Perencanaan dan desain detail harus mampu menjawab pertayaan apa, bagaimana,

kapan, dimana dan siapa?. Menentukan komponen, bagian, perakitan dan sistem

apa yang dibutuhkan dalam pembangunan adalah pertayaan pertama dala

menyusun desain detail. Dimana dan bagaimana fasilitas yang akan digunakan,

termasuk menentukan lokasi galangan serta teknik dan peralatan yang akan

digunakan?. Begitupula jawaban tentang subkontaktor dan analisa buat atau beli

bahan yang akan digunakan. Bagaimana menentukan urutan operasi mencakup

pembelian dan perakitan serta informasi waktu yang dibutuhkan dalam proses

desain, perencanaan, kedatangan dan lain-lain. Akhirnya bagaimana keterkaitan

antara utilisasi galangan dan tenaga kerja harus tergambarkan dalam penjadwalan.

Jelasnya diperlukan kemampuan untuk menjawab pertayaan yang saling

bergantung sama lain. Sukses atau keberhasilan sebuah galangan atau proyek

pembangunan kapal sangat berkaitan langsung dengan kemampuan menjawab

Page 4: Bab 2 Proses Pembangunan Kapal-buku Ajar Tekpro 2011-Wahyudd

Wahyuddin 12

pertayaan tersebut atau kemampuan dalam melakukan penyusunan perencanaan

dan desain detail secara seksama dan sistematis.

Akhir dari tahapan proses pembangunan kapal adalah mengerjakan/merakit

kapal secara ril. Perakitan kapal pada dasarnya terdiri dari empat level atau tingkatan

manufaktur. Pertama adalah manufaktur komponen atau bagian. Biasa disebut

fabrikasi yaitu menghasilkan komponen-komponen dari bahan baku (seperti pelat

baja, pipa, kabel, profil dan lain-lain). Tahapan berikutnya adalah

penggabungan/penyambungan bagian atau komponen untuk membentuk unit-unit

atau sub-assembly. Bagian- bagian kecil disatukan, kombinasi ini digunakan ke level

berikutnya membentuk blok lambung. Blok lambung umumnya merupakan seksi yang

sangat besar dari pembangunan sebuah kapal yang akan dibawah ke landasan

pembangunan. Erection atau penegakan blok merupakan level paling akhir,

mencakup penyambungan dan peletakan blok di landasan pembangunan (seperti

landasan peluncuran, dok kolam atau dok kering).

Jadi tahapan pengkonstruksian dalam pembangunan kapal utamanya

mencakup mulai dari fabrikasi (fabrication), perakitan awal (sub-assemblies),

perakitan blok, erection (penegakan blok) sampai membentuk secara utuh kapal. Hal

yang paling penting dalam tahapan ini adalah mengverifikasi kapal telah dibuat

dengan kontrak yang telah disepakati. Konsekuensinya kapal akan

mengalami/menjalani serangkaian pengujian dan percobaan pelayaran sehingga

dapat diserahkan ke pemesan.

Proses pembangunan kapal dapat dipandang sebagai sebuah proses yang

dimulai ketika pemesan membutuhkan kapal sesuai fungsi-fungsi yang diingikan,

proses ini melalui beberapa tahanan kerja (desain, penandatangan kontrak,

perecananan dan lain-lain). Titik akhir (kulminasi) dari proses ini perakitan dan

manufaktur dari jutaan komponen, menjadi sub-assembly, blok dan utuh menjadi

kapal. Produktifitas sebuah pembangunan kapal sangat bergantung pada

kemampuan dalam penanganan serta pengawasan setiap tahapan secara baik.

Dengan demikian proses desain pembangunan kapal terdiri dari rangkaian

desain kapal (ships design) dan desain untuk produksi (design for production),

batasan antara keduanya sangat tipis dan tidak dapat dipisahkan, kerena keduanya

teritegrasi secara utuh.

Industri pembangunan kapal merupakan industri yang sangat tua sejalan

dengan sejarah peradaban manusia. Teknik-teknik pembangunan kapal selalu

Page 5: Bab 2 Proses Pembangunan Kapal-buku Ajar Tekpro 2011-Wahyudd

Wahyuddin 13

berubah sebagai jawaban/respon dari perubahan desain kapal, material, pasar dan

metode perakitan. Organisasi perusahaan pembangunan kapal (galangan) pun

berupa mengikuti perubahan teknik-teknik pembangunan kapal tersebut.

Awalnya sebagaiman terungkap dalam sejarah industri pembangunan kapal

sama dengan industri lainnya, yaitu berorientasi keahlian/perajin/tukang (the craft

oriented). Yaitu secara eksklusif sangat tergantung pada keahlian tukang/pekerja

dalam sebuah pekerjaan. Dalam memulai perakitan/pekerjaan hanya memerlukan

sedikit perencanaan.

Perubahan terjadi ketika besi atau baja digunakan dalam pembangunan kapal,

pengunaan skala model dan gambar untuk panduan perakitan sudah digunakan

walaupun masih terbatas/sedikit.

Saat proses di industri semakin rumit dan efesien, pembangun kapalpun

berupa seiring perubahan teknologi. Saat ini pembangunan kapal berorientasi produk

yaitu membagi-bagi pekerjaan kapal dalam tiga pekerjaan yaitu konstruksi lambung,

out fitting dan pengecatan. Teknik ini dikembangkan berdasarkan teknik produksi

massal dan teknologi pengelasan. Mulai tahun tahun 60-an dan -70-an pembuat

kapal secara terus menerus mencoba untuk mengembangkan pendekatan produksi

massal atau assembly line (rangkaian perakitan). Pendekatan ini dilakukan

menggunakan aplikasi grup teknologi untuk pembangunan kapal.

TERMINOLOGI DAN DEFENISI PEMBANGUNAN KAPAL

Pembangunan Kapal adalah pengkontsruksian/perakitan kapal, dan tempat

dimana kapal dibangun disebut galangan (shipyard). Pembangunan Kapal adalah

industri kontruksi yang menggunakan berbagai jenis komponen yang

dimanufaktur/diolah dari material. Industri ini, memerlukan banyak pekerja dari

berbagai keahlian, lokasi, peralatan serta struktur organisasi yang baik. Tujuan utama

perusahaan pembangunan kapal adalah mendapatkan keuntungan dari

pembangunan kapal.

KAPAL

Menurut Tupper (2004), kapal masih tetap sebagai sarana penting dalam

bidang ekonomi di beberapa negara dan menjadi alat angkut hampir 95 % total

perdagangan dunia. Walaupun industri pesawat terbang telah melayani

penyeberangan samudera secara rutin, namun kapal masih tetap mengangkut orang-

Page 6: Bab 2 Proses Pembangunan Kapal-buku Ajar Tekpro 2011-Wahyudd

Wahyuddin 14

orang dalam jumlah besar untuk berekreasi/berlibur dengan menggunakan kapal-

kapal pesiar dan kapal-kapal ferry diseluruh penjuru dunia. Kapal dan bangunan

kelautan lainnya juga dibutuhkan untuk mengeksplotasi kekayaan laut dalam yang

berlimpah.

Sebagai sarana transportasi paling tua, kapal secara konstan mengalami

evolusi baik dari sisi perubahan fungsi maupun perlengkapan/peralatan yang

dipasang di atas kapal. Hal ini didorong oleh perubahan pola perdagangan dunia

sebagai akibat dari tekanan-tekanan sosial, perkembangan teknologi khususnya

material, teknik-teknik perakitan dan sistem pengendalian terakhir karena tekanan

ekonomi.

Terminologi kapal dapat diintrepertasikan secara luas atau dengan kata lain

kapal adalah semua struktur terapung di atas air, biasanya mempuyai penggerak

sendiri tetapi ada juga yang tidak seperti tongkang dan beberapa bangunan lepas

pantai yang untuk menggerakkannya membutuhkan kapal tunda, selain itu ada pula

yang digerakkan dengan angin.

Terminologi kapal menurut Undang-undang N0 17 Tahun 2008 tentang

pelayaran pada Bab I pasal 1 butir 36 adalah kendaraan air dengan bentuk dan jenis

tertentu, yang digerakkan dengan tenaga angin, tenaga mekanik, energi lainnya,

ditarik atau ditunda, termasuk kendaraan yang berdaya dukung dinamis, kendaraan

di bawah permukaan air, serta alat apung dan bangunan terapung yang tidak

berpindah-pindah.

Berdasarkan uraian di atas dapat dikatakan bahwa kapal adalah merupakan

kombinasi yang rumit dari sesuatu, untuk menyederhanakan biasanya di klasifikasi

berdasarkan dimensi utama, berat (displasmen) dan atau kapasistas angkut (bobot

mati) dan bisa juga karena fungsinya. Pada gambar 2.1 memperlihatkan defenisi

dasar dan dimensi kapal.

TIPE KAPAL

Tipe kapal dapat dibagi ke dalam beberapa kelas berdasarkan fungsinya,yaitu

kapal cargo, kapal tangki minyak, kapal curah,kapal penumpang, kapal ikan, kapal

industri, kapal perang dan lain-lain, seperti tampak pada gambar 2.2.

Tipikal atau profil beberapa kapal berdasarkan pengkelasan dapat dilihat pada

gambar 2.3. s/d 2.14.

Page 7: Bab 2 Proses Pembangunan Kapal-buku Ajar Tekpro 2011-Wahyudd

Wahyuddin 15

Gambar 2.1. Defenisi Dasar dan Dimensi Kapal (Sumber: Storch,dkk,1995, halaman 7)

Page 8: Bab 2 Proses Pembangunan Kapal-buku Ajar Tekpro 2011-Wahyudd

Wahyuddin 16

Gambar 2.2. Klasifikasi kapal berdasarkan fungsi (Sumber: Ayres,2007, halaman 16)

Page 9: Bab 2 Proses Pembangunan Kapal-buku Ajar Tekpro 2011-Wahyudd

Wahyuddin 17

Gambar 2.3. Kapal barang (general cargo ship) (Sumber: lecture1 introduction;ship production, www.google.co.id,diakses 2010)

Gambar 2.4. Kapal kontainer (container ship)

(Sumber: lecture1 introduction;ship production, www.google.co.id, diakses 2010)

Page 10: Bab 2 Proses Pembangunan Kapal-buku Ajar Tekpro 2011-Wahyudd

Wahyuddin 18

Gambar 2.5. Kapal curah (bulk carrier) (Sumber: lecture1 introduction;ship production, www.google.co.id, diakses 2010)

Gambar 2.6. Kapal tangki minyak (oil tanker) (Sumber: lecture1 introduction;ship production, www.google.co.id, diakses 2010)

Page 11: Bab 2 Proses Pembangunan Kapal-buku Ajar Tekpro 2011-Wahyudd

Wahyuddin 19

Gambar 2.7. Kapal tangki gas cair (LNG-carrier) (Sumber: lecture1 introduction;ship production, www.google.co.id, diakses 2010)

Gambar 2.8. Kapal tangki kimia (chemical carrier)

(Sumber: lecture1 introduction;ship production, www.google.co.id, diakses 2010)

Page 12: Bab 2 Proses Pembangunan Kapal-buku Ajar Tekpro 2011-Wahyudd

Wahyuddin 20

Gambar 2.9. Kapal penyeberangan ro-ro (ferries ro-ro) (Sumber: lecture1 introduction;ship production, www.google.co.id, diakses 2010)

Gambar 2.10. Kapal ikan (fishing vessel)

(Sumber: lecture1 introduction;ship production, www.google.co.id, diakses 2010)

Page 13: Bab 2 Proses Pembangunan Kapal-buku Ajar Tekpro 2011-Wahyudd

Wahyuddin 21

Gambar 2.11 Kapal tunda (tug boat)

(Sumber: lecture1 introduction;ship production, www.google.co.id, diakses 2010)

Gambar 2.12. Kapal perang frigat (frigate combatan) (Sumber: lecture1 introduction;ship production, www.google.co.id, diakses 2010)

Page 14: Bab 2 Proses Pembangunan Kapal-buku Ajar Tekpro 2011-Wahyudd

Wahyuddin 22

Gambar 2.13. Kapal LPG-FPSO (Floating, Production, Storage, and Offloading units) (Sumber: Paik Jeom K,2007, halaman 344)

Gambar 2.14. Kapal penumpang (passengger vessel) (Sumber: lecture1 introduction;ship production, www.google.co.id, diakses 2010)

Page 15: Bab 2 Proses Pembangunan Kapal-buku Ajar Tekpro 2011-Wahyudd

Wahyuddin 23

FASILITAS GALANGAN

Secara umum galangan berisi beberapa fasilitas yang digunakan untuk

mengfasilitasi aliran material dan perakitan. Kebayakan galangan memerlukan

ketersediaan daratan (land) dan perairan (waterfront) sebagai kebutuhan produksi.

Menurut storch,dkk (1995), fitur-fitur penting yang harus dimiliki galangan

antara lain:

1. Lokasi Daratan dan Perairan.

Lokasi daratan digunakan untuk penegakan blok kapal dan untuk persiapan

peluncuran kapal ke air. Lokasi perairan sebagai tempat penambatan kapal baik

dalam pengerjaan maupun yang siap untuk diserahkan ke pemilik.

Proses pemindahan kapal dari daratan ke air atau peluncuran kapal dapat

dilakukan dengan menggunakan dok kolam (graving dock), landasan peluncuran

(slip-ways), bantalan udara (air bags) dan atau dok apung (floating dock). Masing-

masing peluncuran tersebut dapat dilihat pada gambar 2.15 s/d gambar 2.19.

Gambar 2.15. Dok kolam (graving docks) (Sumber: www.pal.co.id., diakses 10 Juni 2011 )

Page 16: Bab 2 Proses Pembangunan Kapal-buku Ajar Tekpro 2011-Wahyudd

Wahyuddin 24

Gambar 2.16. Dok apung (floating docks)

(Sumber: www.pal.co.id., diakses 10 Juni 2011 )

Gambar 2.17. Dok luncur dengan Kereta Luncur (Sumber: Arwin,dkk, 2006)

Page 17: Bab 2 Proses Pembangunan Kapal-buku Ajar Tekpro 2011-Wahyudd

Wahyuddin 25

Gambar 2.18. Dok luncur dengan Sepatu Luncur

(Sumber: lecture13a launcing;ship production, www.google.co.id, diakses 2010)

Gambar 2.19. Dok luncur secara melintang (Sumber: lecture13a launcing;ship production, www.google.co.id, diakses 2010)

2. Dermaga

Dermaga untuk penambatan kapal dan sebagai tempat untuk melanjutkan

pekerjaan instalasi setelah kapal diluncurkan.

3. Bengkel/ Stasiun Kerja

Page 18: Bab 2 Proses Pembangunan Kapal-buku Ajar Tekpro 2011-Wahyudd

Wahyuddin 26

Bengkel atau stasiun kerja adalah tempat untuk mengerjakan berbagai macam

pekerjaan seperti:

- Bengkel penandaan (marking), pemotongan (cutting) dan pembentukan

(forming) pelat.

- Bengkel perakitan pelat.

- Bengkel perbaikan permukaan dan pelapisan.

- Bengkel pipa.

- Bengkel mesin.

- Bengkel listrik.

- Bengkel kayu/perabot.

Fasilitas produksi yang umunya terdapat dibengkel-bengkel dapat terlihat pada

gambar 2.20 s/d 2.22.

Gambar 2.20. Pemotongan pelat menggunakan NC-plasma (Sumber: The National Shipbuilding Research Program, diakses Juli 2011)

Page 19: Bab 2 Proses Pembangunan Kapal-buku Ajar Tekpro 2011-Wahyudd

Wahyuddin 27

Gambar 2.21. Pembengkokan pelat menggunakan mesin bending (Sumber: The National Shipbuilding Research Program, diakses Juli 2011)

Gambar 2.22. Peng-roll-an Pelat (Sumber: The National Shipbuilding Research Program, diakses Juli 2011)

Page 20: Bab 2 Proses Pembangunan Kapal-buku Ajar Tekpro 2011-Wahyudd

Wahyuddin 28

4. Peralatan Penanganan Bahan (Material Handling Equipment)

Umumnya peralatan penanganan bahan di kategorikan dalam empat grup, yaitu

ban berjalan (conveyors), alat angkat (crane and hoists), kendaraan industri dan

kontainer, seperti diperlihatkan pada gambar 2.23 dan 2.24.

Gambar 2.23. Peralatan ban berjalan (conveyors)

(Sumber: The National Shipbuilding Research Program, diakses Juli 2011)

Gambar 2.24. Peralatan kendaraan industri jenis transportter (Sumber: The National Shipbuilding Research Program, diakses Juli 2011)

Page 21: Bab 2 Proses Pembangunan Kapal-buku Ajar Tekpro 2011-Wahyudd

Wahyuddin 29

5. Gudang, pemanduan dan area kerja luar gedung (blue sky).

6. Kantor, kantin dan klinik.

Setiap fasilitas secara umum digunakan sesuai dengan pekerjaan-pekerjaan

dilokasi galangan, dengan mempertimbangkan volume pekerjaan dan aliran material.

Fasilitas dan area kerja perlu di tata letak sedemikian rupa untuk memastikan dan

menjaga agar aliran produksi dapat berjalan sesuai dengan yang direncanakan

Pada gambar 2.25 diperlihatkan perencanaan tata letak galangan secara 3.D.

Gambar 2.25. Rancangan tata letak galangan 3-D (Sumber: : Matulja Tin,dkk,2009, halaman 371)

ORGANISASI

Pekerja galangan di organisasi kedalam departemen atau seksi yang

bertanggungjawab pada beberapa aspek pengoperasian perusahaan. Setiap

perusahaan mempuyai variasi sendiri organisasinya, biasanya terdiri dari tujuh divisi,

yaitu: administrasi, produksi, perencanaan, pengadaan, jaminan mutu dan pengelola

proyek.

Page 22: Bab 2 Proses Pembangunan Kapal-buku Ajar Tekpro 2011-Wahyudd

Wahyuddin 30

Administrasi mencakup kepala dan staf kantor eksekutif, bendahara, akuntan,

pesonil, buruh, tenaga K3, dan tenaga estimasi kerja.

Produksi merupakan departemen yang bertanggung jawab terhadap

perakitan/pengkostruksian di lapangan. Konsekuensinya, departemen ini mempuyai

banyak pekerja dengan berbagai macam keahlian. Secara umum, 75 s/d 85 %

tenaga kerja galangan ada di departemen ini. Tugas/fungsi perencanaan,

penjadwalan dan pengendalian produksi merupakan pekerjaan departemen ini.

Perencanaan merupakan departemen yang bertanggungjawab untuk

menyiapkan informasi mengenai proyek konstruksi yang akan digunakan dalam

memproduksi kapal. Tugas/fungsi departemen ini adalah mencakup prarancangan,

desain detail dan perencanaan produksi kadang-kadang juga melakukan penawaran

pekerjaan baru. Banyak galangan menggunakan jasa subkontraktor untuk pekerjaan

desain. Perencanaan produksi sangat berperan penting dalam peningkatan

pembangunan kapal, dalam banyak kasus departemen produksi juga berperan dalam

perencanaan. Distribusi dan tanggungjawab antara perencanaan dan desain

produksi secara luas dapat diberikan ke departemen ini tergantung organisasi

galangan.

Departemen pengadaan/logistik bertanggung jawab terhadap ketersediaan

material/bahan yang akan dipakai untuk membangun kapal. Mencakup kebutuhan

bahan baku, pekerjaan yang dikerjakan subkontraktor, komponen, dan juga

peralatan, transportasi bahan, pembuatan barang jadi atau setengah jadi dan

ketersediaan peralatan keselamatan.

Departemen jaminan kualitas mempuyai fungsi yang berbeda dibanding

dengan departemen lain digalangan. Departemen ini, umumnya bertanggung jawab

terhadap dokumentasi pekerjaan, agen regulasi atau klasifikasi yang bertugas untuk

menerapkan aturan, regulasi, dan kontrak.

Tugas lain dari pengelola proyek atau departemen pengelola kontrak adalah

menentukan dan meanalisa setiap perubahan pekerjaan atau kemajuan proyek

pembangunan kapal. Bertugas untuk memonitor anggaran, jadwal, penggunaan

material dan secara umum kemajuan pekerjaan pembangunan kapal. Dalam

departemen ini, dilengkapi dengan surveyor yang bertanggung jawab penuh pada

proyek pengkonstruksian. Tim ini juga mempuyai tim gugus mutu yang secara umum

mengimplementasikan konsep pengendalian statistik (accuracy control) dalam setiap

kegiatan di galangan.

Page 23: Bab 2 Proses Pembangunan Kapal-buku Ajar Tekpro 2011-Wahyudd

Wahyuddin 31

TENAGA KERJA

Pada departemen produksi yang mengerjakan/mengkontruksi kapal di

lapangan, memerlukan berbagai mcam keahlian tenaga kerja, yaitu:

Air-conditioning eguipment mechanic (Mekanik peralatan pendingin udara (AC).

Blaster (tukang pembersih pelat);

Boilemaker (Tukang Bejana Tekan);

Carpenter (Tukang kayu);

Chipper/grinder (tukang gerinda);

Electrican (Tukang listrik)

Electronics mechanic (Mekanik Elektronik)

Insulator (Tukang Isolasi)

Joiner (Tukang Sambung)

Laborer (Buruh)

Loftsman (Tukang Gambar Skala Penuh)

Machinist (Mekanik Mesin)

Ordonance equipment mechanic (Mekanik mesin perlengkapan kapal)

Painter (Tukang Cat)

Patternmaker (Tukang Pola/template)

Pipefitter (Tukang Penyetelan Pipa)

Pipewelder (Tukang Las Pipa)

Crane operator (operator crane)

Sheet metal mechanic (mekanik lembaran pelat)

Shipfitter (Tukang Penyetelan/fit up)

Shipwright (tukang konstruksi dan reparasi kapal kayu)

Welder (Tukang las)

Jenis pekerjaan, tanggung jawab pekerjaan dan pembagian kerja berbeda untuk

setiap galangan. Namun semua jenis pekerjaan digalangan dominan seperti keahlian

di atas.

BIRO KLASIFIKASI DAN AGEN REGULASI

Pemerintah negara-negara maritim umumnya memberikan pekerjaan

peningkatan keselamatan kapal ke biro/masyarakat klasifikasi. Tujuan utamanya

adalah memastikan risiko yang dapat terjadi pada kapal, disamping itu sebagai

Page 24: Bab 2 Proses Pembangunan Kapal-buku Ajar Tekpro 2011-Wahyudd

Wahyuddin 32

regulator keselamatan lambung kapal dan juga melakukan koordinasi secara ketat

dengan agen regulasi pemerintah (kementerian perhubungan/syahbandar).

Klasifikasi secara rutin dan berkala mengeluarkan peraturan mengenai desain,

pengkonstruksian dan perawatan kapal. Di Indonesia masyarakat ini disebut Biro

Klasifikasi Indonesia (BKI), biro klasifikasi lain di beberapa negara yang terkenal

antara lain:

American Bureau of Shipping (ABS) – Amerika Serikat.

Lyoyd’s Register of Shipping (LR) – England.

Bureau Veritas (BV) – Francis.

Nippon Kaigi Ngokai (NKK) – Japan.

Det Norske Veritas (DnV) – Norwegia.

Sebuah kapal dapat diklaskan setelah memenuhi kriteria keselamatan. Kapal

diklaskan selain berdasarkan fungsinya/misi seperti Kapal Tangki, kapal Pengangkut

Gas Alam Cair, Kapal Pengakut Batubara, Kapal Ikan Pukat Harimau, Kapal Tunda,

dll. Juga berdasarkan kondisi lingkungan pengoperasian. Klas khusus dapat

diberikan untuk kapal-kapal yang di operasikan didaerah/rute tertentu atau tujuan

khusus seperti kapal ferry yang dioperasikan hanya di daerah tertentu seperti

pelabuhan dan sungai.

PENUTUP SOAL-SOAL LATIHAN MANDIRI

1. Apa yang dimaksud dengan proses pembangunan kapal ?

2. Sebutkan dan jelaskan tahapan pembangunan kapal ?

3. Mengapa industri pembangunan kapal dikatakan sama tuanya dengan sejarah

manusia?

4. Apa yang dimaksud dengan kapal?.

5. Apa fungsi Biro Klasifikasi?.

TUGAS MAHASISWA BERKELOMPOK

1. Tujuan Tugas I Mengkaji proses pembangunan kapal kaitannya dengan desain kapal dan desain produksi kapal.

2. Uraian Tugas a. Objek Garapan Literatur/ Kajian Pustaka b. Yang Harus

dikerjakan dan Membuat makalah dengan isi:

Page 25: Bab 2 Proses Pembangunan Kapal-buku Ajar Tekpro 2011-Wahyudd

Wahyuddin 33

batasan-batasan 1. Menjelaskan proses pembangunan kapal. 2. Menjelaskan batasan antara desain kapal

dan desain produksi kapal dalam suatu proses pembangunan kapal.

3. Membuat simpulan c. Metode/Cara

pengerjaan dan Acuan yang digunakan

Teori-teori dasar desain kapal.

Teori-teori desain produksi kapal.

Mengidentifikasi faktor-faktor yang terkait kelebihan, kekurangan, dan sejarah desain produksi.

3. Kriteria Penilaian Ketepatan waktu penyelesain Sistematika sajian Kemutahiran literatur. Kejelasan argumentasi pengambilan

keputusan

DAFTAR BACAAN

Anonim,2008,Undang-Undang Republik Indonesia No. 17 Tahun 2008 Tentang Pelayaran, Kementerian Sekertaris Negara, Jakarta.

Arwin,ML, dkk, 2005,Laporan Kerja Praktek; Galangan Kapal PT.Batamec, Batam, Jurusan Teknik Perkapalan, Universitas Hasanuddin, Makassar.

Eyres D. J.,2007, Ship Construction Sixth edition, Butterworth-Heinemann is an imprint of Elsevier,Linacre House, Jordan Hill, Oxford.

Faltinsen O.M,2005, Hydrodynamics of High-Speed Marine Vehicles, Cambridge University Press, Cambridge, UK.

Lamb Thomas,1986, Engineering for Ship Production (SP-9), SNAME, U. S. Department Of Transportation Maritime Administration, Washington,D.C.

Matulja Tin, Fafandjel Nikša, Zamarin Albert, 2009, Methodology for Shipyard Production Areas Optimal Layout Design, http//www.google.co.id, diakses September 2011.

Paik Jeom K. and Anil K.T.,2007, Ship-Shaped Offshore Installations; Design, Building, And Operation, Cambridge University Press, New York

Storch,R.L., Hammon,C.P., and Bunch,H-M.,1995, Ship Production Second Revision, Cornell Maritime Press, Centreville.

Tupper.E.C.,2004,Introduction to Naval Architecture, Third Edition. Butterworth & Heinemann, Oxford.

Okayama,Y, L.D.Chirillo,1982, Product Work Breakdown Structure, NSRP, Maritime Administration in cooperation with Todd Facific Shipyard Corp, USA.

Watson D.G.M,2002,Practical Ship Design. Elseiveir Science Ltd.London. http://www.google.co.id.,lecture1 introduction; ship production, diakses desember

2010. ........................................,lecture13a launching; ship production, diakses

desember 2010. http://www.pal.co.id., PT.PAL Indonesia, diakses 10 Juni 2011. http://www.nsrp.org., The National Shipbuilding Research Program (NSRP), diakses

Juli 2011.