BAB 2 PENAWARAN UMUM DAN IZIN USAHA ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/123761-PK IV 2137.8280...16...

38
16 BAB 2 PENAWARAN UMUM DAN IZIN USAHA PERTAMBANGAN 2.1. Tugas, Wewenang dan Fungsi Bapepam Dalam Kedudukannya Sebagai Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan Pada awalnya, Bapepam selain menjalankan fungsi sebagai pengawas pasar uang dan pasar modal, juga menjadi Badan Pelaksana Bursa (1976-1990). Sebagai Badan Pelaksana Pasar Modal (1976) tugas Bapepam menurut Keputusan Presiden No.52/1976 tentang Pasar Modal yang disempurnakan dengan Keputusan Presiden No. 58 Tahun 1984 adalah: 1. Mengadakan penilaian-penilaian terhadap perusahaan-perusahaan yang akan menjual saham-sahamnya melalui pasar modal, apakah telah memenuhi persyaratan yang ditentukan, yaitu sehat dalam keuangan dan manajemen. 2. Menyelenggarakan pasar modal yang efektif dan efisien 3. Terus menerus mengikuti perkembangan perusahaan-perusahaan yang menjual sahamnya melalui pasar modal. 29 Dibandingkan dengan tugas pokok Securities Exchange Commission (SEC) di Amerika Serikat, tugas Bapepam ini hampir sama. SEC bertugas menjaga keterbukaan pasar modal secara penuh kepada masyarakat investor dan melindungi kepentingan masyarakat investor dari malpraktik di pasar modal. 30 Selain bertindak sebagai penyelenggara/pelaksana, Bapepam sekaligus merupakan pembina dan pengawas. Bapepam adalah wasit sekaligus pemain. Dualisme fungsi Bapepam ini ditiadakan pada tahun 1990, dengan dikeluarkannya Keputusan Presiden No. 53/1990 dan SK Menteri Keuangan No. 1548/1990. Ini sekaligus menandai era baru bagi perkembangan pasar modal, sehingga lembaga ini dapat memfokuskan diri pada tugas pembinaan dan pengawasan pasar modal. 29 Irsan Nasarudin dan Indra Surya, op.cit., hal. 115. 30 Rusdin, Pasar Modal: Teori, Masalah dan Kebijakan Dalam Praktik, (Bandung : Alfabeta, 2006), hal. 17. Universitas Indonesia Keterbukaan informasi..., Selvy, FHUI, 2009

Transcript of BAB 2 PENAWARAN UMUM DAN IZIN USAHA ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/123761-PK IV 2137.8280...16...

Page 1: BAB 2 PENAWARAN UMUM DAN IZIN USAHA ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/123761-PK IV 2137.8280...16 BAB 2 PENAWARAN UMUM DAN IZIN USAHA PERTAMBANGAN 2.1. Tugas, Wewenang dan Fungsi Bapepam

16 

 

                                                           

BAB 2

PENAWARAN UMUM DAN IZIN USAHA PERTAMBANGAN

2.1. Tugas, Wewenang dan Fungsi Bapepam Dalam Kedudukannya Sebagai

Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan

Pada awalnya, Bapepam selain menjalankan fungsi sebagai pengawas

pasar uang dan pasar modal, juga menjadi Badan Pelaksana Bursa (1976-1990).

Sebagai Badan Pelaksana Pasar Modal (1976) tugas Bapepam menurut Keputusan

Presiden No.52/1976 tentang Pasar Modal yang disempurnakan dengan

Keputusan Presiden No. 58 Tahun 1984 adalah:

1. Mengadakan penilaian-penilaian terhadap perusahaan-perusahaan yang

akan menjual saham-sahamnya melalui pasar modal, apakah telah

memenuhi persyaratan yang ditentukan, yaitu sehat dalam keuangan dan

manajemen.

2. Menyelenggarakan pasar modal yang efektif dan efisien

3. Terus menerus mengikuti perkembangan perusahaan-perusahaan yang

menjual sahamnya melalui pasar modal.29

Dibandingkan dengan tugas pokok Securities Exchange Commission (SEC) di

Amerika Serikat, tugas Bapepam ini hampir sama. SEC bertugas menjaga

keterbukaan pasar modal secara penuh kepada masyarakat investor dan

melindungi kepentingan masyarakat investor dari malpraktik di pasar modal. 30

Selain bertindak sebagai penyelenggara/pelaksana, Bapepam sekaligus

merupakan pembina dan pengawas. Bapepam adalah wasit sekaligus pemain.

Dualisme fungsi Bapepam ini ditiadakan pada tahun 1990, dengan dikeluarkannya

Keputusan Presiden No. 53/1990 dan SK Menteri Keuangan No. 1548/1990. Ini

sekaligus menandai era baru bagi perkembangan pasar modal, sehingga lembaga

ini dapat memfokuskan diri pada tugas pembinaan dan pengawasan pasar modal.

 29 Irsan Nasarudin dan Indra Surya, op.cit., hal. 115. 30 Rusdin, Pasar Modal: Teori, Masalah dan Kebijakan Dalam Praktik, (Bandung :

Alfabeta, 2006), hal. 17. 

 

Universitas Indonesia Keterbukaan informasi..., Selvy, FHUI, 2009

Page 2: BAB 2 PENAWARAN UMUM DAN IZIN USAHA ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/123761-PK IV 2137.8280...16 BAB 2 PENAWARAN UMUM DAN IZIN USAHA PERTAMBANGAN 2.1. Tugas, Wewenang dan Fungsi Bapepam

17 

 

                                                           

Sedangkan masalah pasar uang diserahkan kepada otoritas perbankan yaitu Bank

Indonesia.31

Dalam era baru pasar modal ini, Bapepam memfokuskan diri dalam

melaksanakan pembinaan, pengaturan dan pengawasan sehari-hari kegiatan pasar

modal. Bapepam berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Menteri.

Mengingat pasar modal merupakan sumber pembiayaan dunia usaha dan sebagai

wahana investasi bagi para pemodal yang memiliki peranan strategis untuk

menunjang pelaksanaan pembangunan nasional, maka kegiatan pasar modal perlu

mendapat pengawasan agar dapat dilaksanakan secara teratur, wajar dan efisien.

Untuk itu, secara operasional Bapepam diberi kewenangan dan kewajiban untuk

membina, mengatur dan mengawasi setiap pihak yang melakukan kegiatan di

pasar modal. Pengawasan tersebut dapat dilakukan dengan menempuh upaya-

upaya baik bersifat preventif dalam bentuk aturan, pedoman, bimbingan dan

pengarahan maupun secara represif dalam bentuk pemeriksaan, penyidikan dan

pengenaan sanksi (Pasal 3 UUPM). Pembinaan, pengaturan dan pengawasan

sebagaimana dimaksud dalam pasal 3 tersebut dilaksanakan oleh Bapepam dengan

tujuan mewujudkan terciptanya kegiatan pasar modal yang teratur, wajar dan

efisien serta melindungi kepentingan pemodal dan masyarakat (Pasal 4 UUPM).32

Wewenang Bapepam secara lebih rinci disebutkan dalam Pasal 5 UUPM, yaitu:

a. Memberi:

1) izin usaha kepada Bursa Efek, Lembaga Kliring dan Penjaminan,

Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian, Reksa Dana, Perusahaan

Efek, Penasihat Investasi, dan Biro Administrasi Efek;

2) izin orang perseorangan bagi Wakil Penjamin Emisi Efek, Wakil

Perantara Pedagang Efek, dan Wakil Manajer Investasi; dan

3) persetujuan bagi Bank Kustodian;

b. Mewajibkan pendaftaran profesi penunjang pasar modal dan wali amanat;

c. Menetapkan persyaratan dan tata cara pencalonan dan memberhentikan

untuk sementara waktu komisaris dan atau direktur serta menunjuk

 31 Irsan Nasarudin dan Indra Surya, loc. cit. 32 C.S.T. Kansil dan Christine Kansil, op.cit., hal 57-58. 

 

Universitas Indonesia Keterbukaan informasi..., Selvy, FHUI, 2009

Page 3: BAB 2 PENAWARAN UMUM DAN IZIN USAHA ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/123761-PK IV 2137.8280...16 BAB 2 PENAWARAN UMUM DAN IZIN USAHA PERTAMBANGAN 2.1. Tugas, Wewenang dan Fungsi Bapepam

18 

 

manajemen sementara Bursa Efek, Lembaga Kliring dan Penjaminan, serta

Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian sampai dengan dipilihnya

komisaris dan atau direktur yang baru;

d. Menetapkan persyaratan dan tata cara pernyataan pendaftaran serta

menyatakan, menunda, atau membatalkan efektifnya pernyataan

pendaftaran;

e. Mengadakan pemeriksaan dan penyidikan terhadap setiap pihak dalam hal

terjadi peristiwa yang diduga merupakan pelanggaran terhadap Undang-

undang ini dan atau peraturan pelaksanaannya;

f. Mewajibkan setiap pihak untuk:

1) menghentikan atau memperbaiki iklan atau promosi yang berhubungan

dengan kegiatan di pasar modal; atau

2) mengambil langkah-langkah yang diperlukan untuk mengatasi akibat

yang timbul dari iklan atau promosi dimaksud;

g. Melakukan pemeriksaan terhadap:

1) setiap emiten atau perusahaan publik yang telah atau diwajibkan

menyampaikan pernyataan pendaftaran kepada Bapepam; atau

2) pihak yang dipersyaratkan memiliki izin usaha, izin orang

perseorangan, persetujuan, atau pendaftaran profesi berdasarkan

Undang-undang ini;

h. Menunjuk pihak lain untuk melakukan pemeriksaan tertentu dalam rangka

pelaksanaan wewenang Bapepam sebagaimana dimaksud dalam huruf g;

i. Mengumumkan hasil pemeriksaan;

j. Membekukan atau membatalkan pencatatan suatu efek pada Bursa Efek

atau menghentikan transaksi bursa atas efek tertentu untuk jangka waktu

tertentu guna melindungi kepentingan pemodal;

k. Menghentikan kegiatan perdagangan Bursa Efek untuk jangka waktu

tertentu dalam hal keadaan darurat;

l. Memeriksa keberatan yang diajukan oleh pihak yang dikenakan sanksi

oleh Bursa Efek, Lembaga Kliring dan Penjaminan, atau Lembaga

 

Universitas Indonesia Keterbukaan informasi..., Selvy, FHUI, 2009

Page 4: BAB 2 PENAWARAN UMUM DAN IZIN USAHA ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/123761-PK IV 2137.8280...16 BAB 2 PENAWARAN UMUM DAN IZIN USAHA PERTAMBANGAN 2.1. Tugas, Wewenang dan Fungsi Bapepam

19 

 

Penyimpanan dan Penyelesaian serta memberikan keputusan membatalkan

atau menguatkan pengenaan sanksi dimaksud;

m. Menetapkan biaya perizinan, persetujuan, pendaftaran, pemeriksaan, dan

penelitian serta biaya lain dalam rangka kegiatan pasar modal;

n. Melakukan tindakan yang diperlukan untuk mencegah kerugian

masyarakat sebagai akibat pelanggaran atas ketentuan di bidang pasar

modal;

o. Memberikan penjelasan lebih lanjut yang bersifat teknis atas Undang-

Undang ini atau peraturan pelaksanaannya;

p. Menetapkan instrumen lain sebagai efek selain yang telah ditentukan dalam

Pasal 1 angka 5 Undang-Undang ini;

q. Melakukan hal-hal lain yang diberikan berdasarkan Undang-Undang ini.

Mengenai fungsi Bapepam, dijelaskan dalam pasal 3 Keputusan Menteri

Keuangan RI No 503/KMK.01/1997 tentang Organisasi dan Tata Kerja Badan

Pengawas Pasar Modal. Dalam peraturan tersebut disebutkan bahwa fungsi

Bapepam adalah:

1. Penyusunan peraturan di bidang pasar modal

2. Pembinaan dan pengawasan terhadap pihak yang memperoleh izin usaha,

persetujuan, pendaftaran dari Bapepam dan pihak lain yang bergerak di

bidang pasar modal.

3. Penetapan prinsip-prinsip keterbukaan perusahaan bagi emiten dan

perusahaan publik

4. Penyelesaian keberatan yang diajukan pihak yang dikenakan sanksi oleh

Bursa Efek, Lembaga Kliring dan Penjaminan dan Lembaga Penyimpanan

dan Penyelesaian

5. Penetapan ketentuan akuntansi di bidang pasar modal

6. Pengamanan teknis pelaksanaan tugas Bapepam sesuai dengan

kebijaksanaan yang ditetapkan oleh Menteri Keuangan dan berdasarkan

peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Bila dikaitkan dengan penawaran umum, maka Bapepam merupakan

pemegang peranan terpenting dan benar-benar akan menguasai keseluruhan

 

Universitas Indonesia Keterbukaan informasi..., Selvy, FHUI, 2009

Page 5: BAB 2 PENAWARAN UMUM DAN IZIN USAHA ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/123761-PK IV 2137.8280...16 BAB 2 PENAWARAN UMUM DAN IZIN USAHA PERTAMBANGAN 2.1. Tugas, Wewenang dan Fungsi Bapepam

20 

 

                                                           

proses penawaran umum yang akan dilaksanakan. Bapepam bertugas untuk

menjamin fair nya permainan antara perusahaan publik ataupun emiten dan para

investor. Bapepam mempunyai kewenangan baik secara perdata maupun pidana

untuk menuntut terhadap pelanggaran peraturan maupun prosedur yang sudah

ditetapkan.33

Bapepam akan melakukan review terhadap pernyataan pendaftaran dan

akhirnya akan menerima atau menolak efektifnya pernyataan pendaftaran tersebut

dan hal itu yang akan menentukan apakah perusahaan dapat melakukan

penawaran umum atau tidak.34 Pernyataan efektif bukan merupakan izin untuk

melakukan penawaran umum.35 Pernyataan efektif dalam hal ini menunjukkan

lengkap atau dipenuhinya seluruh prosedur dan persyaratan atas pernyataan

pendaftaran yang diwajibkan dalam Undang-Undang ini dan atau peraturan

pelaksananya. Satu hal yang perlu diingat adalah Bapepam hanya bertugas untuk

mengatur tata cara yang digunakan dalam penawaran saham, Bapepam tidak

menilai ataupun menjamin kualitas perusahaan ataupun saham yang

dikeluarkannya. Bapepam memfokuskan perhatiannya akan kejelasan dari

pernyataan pendaftaran dan prospektus, untuk menjamin agar informasi yang

diberikan benar-benar lengkap bagi para calon pemodal yang akan membeli

saham perusahaan yang akan ditawarkan.36

2.2 ASPEK-ASPEK HUKUM DALAM PENAWARAN UMUM

2.2.1. Kajian Mengenai Penawaran Umum

Perusahaan dalam menjalankan kegiatan sehari-harinya membutuhkan

modal. Sulit disangkal bahwa modal apapun yang dibutuhkan, apapun bentuknya

adalah uang. Modal yang tersedia dalam bentuk uang sangat diperlukan

perusahaan, selain untuk menjaga kelangsungan hidup juga untuk pengembangan

usaha. Dalam rangka pemenuhan kebutuhan akan uang tersebut, ada beberapa

 33 Asril Sitompul, op.cit., hal. 45. 34 Ibid, hal. 48. 35 C.S.T. Kansil dan Christine Kansil, op.cit., hal. 61 36 Asril Sitompul, op.cit., hal 48. 

 

Universitas Indonesia Keterbukaan informasi..., Selvy, FHUI, 2009

Page 6: BAB 2 PENAWARAN UMUM DAN IZIN USAHA ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/123761-PK IV 2137.8280...16 BAB 2 PENAWARAN UMUM DAN IZIN USAHA PERTAMBANGAN 2.1. Tugas, Wewenang dan Fungsi Bapepam

21 

 

                                                           

alternatif yang dapat dilakukan perusahaan, seperti mencari pinjaman, mencari

partner untuk melakukan penggabungan usaha, menjual perusahaan, bahkan

sampai pada menutup/mengurangi sebagian kegiatan usaha. Alternatif lainnya

yang dapat dilakukan adalah menjual sebagian dari kepemilikan atas perusahaan.

Penjualan kepemilikan ini dilakukan dengan berbagai cara, salah satunya adalah

dengan penjualan dari sebagian saham yang dikeluarkan perusahaan dalam bentuk

efek kepada masyarakat luas yang dalam hal ini disebut investor atau pemodal.

Hal ini dikenal dengan istilah Penawaran Umum / Initial Public Offering (IPO) /

Go Public.37 Berdasarkan pasal 1 angka 1 Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1995

Tentang Pasar Modal (untuk selanjutnya disebut UUPM), penawaran umum

adalah kegiatan penawaran efek yang dilakukan oleh emiten untuk menjual efek

kepada masyarakat berdasarkan tata cara yang diatur dalam Undang-Undang ini

dan peraturan pelaksananya.

Dalam penawaran umum, perusahaan akan menerima uang tunai dan

keuntungan dari selisih nilai nominal saham dengan harga saham pada pasar

perdana. Seluruh uang yang didapat merupakan uang segar (fresh money) yang

dapat segera dimanfaatkan untuk berbagai keperluan perusahaan. Penawaran

umum juga bisa menjadi sarana peningkatan nilai perusahaan. Bagi perusahaan

yang telah melakukan penawaran umum, pasar modal merupakan sarana bagi

peningkatan nilai perusahaan melalui serangkaian aktivitas penciptaan nilai (value

creation) yang ditopang oleh keterbukaan informasi secara penuh. Transparansi

akan berdampak pada efisiensi usaha, yang berdampak pada peningkatan laba.

Peningkatan laba merupakan salah satu faktor penting bagi terciptanya

keunggulan daya saing perusahaan secara berkelanjutan dan pada akhirnya akan

berdampak pada peningkatan harga saham. Peningkatan harga saham merupakan

wujud apresiasi investor akan kinerja perusahaan serta keyakinan akan

peningkatan kinerja ke depan.

Keunggulan bersaing yang dimiliki perusahaan (competitive position) akan

meningkatkan kemampuan memperoleh laba dan meningkatkan aliran kas internal

yang akan berdampak pada peningkatan saldo laba serta pada sisi yang lain akan  

37 Ibid, hal. 10-11 

 

Universitas Indonesia Keterbukaan informasi..., Selvy, FHUI, 2009

Page 7: BAB 2 PENAWARAN UMUM DAN IZIN USAHA ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/123761-PK IV 2137.8280...16 BAB 2 PENAWARAN UMUM DAN IZIN USAHA PERTAMBANGAN 2.1. Tugas, Wewenang dan Fungsi Bapepam

22 

 

                                                           

meningkatkan harga saham di pasar dan menjadi modal bargaining perusahaan

untuk mendapatkan pendanaan eksternal. Kombinasi antara aliran kas internal

yang positif dan akses pendanaan eksternal yang kuat menjadi sumber bagi

berbagai kebutuhan investasi yang meningkat dan menjadi modal kuat bagi

tercapainya pertumbuhan usaha serta upaya mempertahankan competitive

position.38

Selain sebagai upaya pencarian dana yang merupakan pertimbangan paling

penting, terdapat pula beberapa hal yang menjadi dasar bagi suatu perusahaan

untuk melakukan penawaran umum, antara lain:39

1. Meningkatkan kepemilikan saham bagi pemodal individual (retail

investor)

2. Melepas sebagian dari kepemilikan saham

3. Mencari proceed yang sebesar-besarnya

4. Menciptakan dasar bagi distribusi produksi yang berlingkup internasional

5. Mengalokasikan saham kepada pemodal jangka panjang sebagai

pendukung

Selain keuntungan-keuntungan yang sudah disebutkan di atas (mendapat

tambahan modal dan meningkatkan nilai perusahaan), keuntungan-keuntungan

lain setelah melakukan penawaran umum adalah:

1. Peningkatan likuiditas perusahaan terhadap kepentingan pemegang saham

utama maupun minoritas.

2. Perusahaan dapat melakukan penawaran efek di pasar sekunder.

3. Perusahaan akan semakin ter-expose dan terpubliksikan.

4. Perusahaan akan mendapatkan kemampuan untuk mengadopsi karyawan

kunci dengan menggunakan opsi (option).

Penawaran umum, selain menghasilkan keuntungan yang menggiurkan,

juga mempunyai beberapa kelemahan. Kelemahan-kelemahan itu adalah sebagai

berikut:

 38 Hendy M. Fakhrudin, op.cit., hal. 4. 39 Asril sitompul, op.cit., hal. 11-12 

 

Universitas Indonesia Keterbukaan informasi..., Selvy, FHUI, 2009

Page 8: BAB 2 PENAWARAN UMUM DAN IZIN USAHA ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/123761-PK IV 2137.8280...16 BAB 2 PENAWARAN UMUM DAN IZIN USAHA PERTAMBANGAN 2.1. Tugas, Wewenang dan Fungsi Bapepam

23 

 

                                                           

1. Adanya tambahan biaya untuk mendaftarkan efek ketika melakukan

penawaran umum.

2. Meningkatkan pengeluaran dan pemaparan potensi kewajiban berkenaan

dengan registrasi dan laporan berkala.

3. Hilangnya kontrol terhadap persoalan manajemen, karena terjadi dilusi

kepemilikan saham.

4. Keharusan mengumumkan besarnya pendapatn perusahaan dan pembagian

deviden.

5. Efek yang diterbitkan mungkin saja tidak terserap olehmasyarakat sesuai

dengan pehitungan perusahaan.40

2.2.2. Tahap-tahap Dalam Pelaksanaan Penawaran Umum

Untuk melakukan penawaran umum, sebuah perusahaan harus memenuhi

persyaratan dan prosedur dalam tiap tahap yang telah ditentukan baik dalam

UUPM maupun dalam Peraturan-Peraturan Bapepam. Adapun tahap-tahap yang

perlu dilakukan oleh perusahaan yang akan melakukan penawaran umum

adalah:41

1. Tahap Pra-Emisi

a. Perusahaan melaukuan kajian mendalam (due dilligence) terhadap

keadaan keuangan, aset, kewajiban kepada pihak lain dan

kewajiban pihak lain kepada perusahaan serta rencana

penghimpunan dana. Dari kajian itu akan terlihat ada hal-hal apa

saja yang perlu direstrukturisasi oleh perusahaan, misalnya

permodalan, keuangan, aset, organisasi atau posisi-posisi tertentu

di jajaran eksekutif dan komisaris perusahaan. Dari legal audit bisa

diketahui tentang jumlah dan status aset yang dimiliki perusahaan,

utang perusahaan kepada pihak lain, piutang pihak lain terhadap

perusahaan yang belum terselesaikan. Kajian mendalam akan

menghasilkan sejumlah rekomendasi tindakan yang harus

 40 Irsan Nasarudin dan Indra Surya, op.cit., hal. 215-216. 41 Ibid, hal. 216 

 

Universitas Indonesia Keterbukaan informasi..., Selvy, FHUI, 2009

Page 9: BAB 2 PENAWARAN UMUM DAN IZIN USAHA ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/123761-PK IV 2137.8280...16 BAB 2 PENAWARAN UMUM DAN IZIN USAHA PERTAMBANGAN 2.1. Tugas, Wewenang dan Fungsi Bapepam

24 

 

dilakukan perusahaan dalam rangka memenuhi persyaratan

melakukan penawaran umum.

b. Perusahaan menyusun rencana penawaran umum yang harus

mendapatkan persetujuan dari Rapat Umum Pemegang Saham

(RUPS). Keputusan RUPS akan menjadi landasan hukum untuk

melakukan penawaran umum. RUPS juga akan memutuskan

perubahan Anggaran Dasar (AD) perusahaan.

c. Perusahaan akan menentukan penjamin emisi efek (underwriter)

dan profesi serta lembaga penunjang untuk melakukan penawaran

umum.

d. Perusahaan menyiapkan seluruh dokumen dan perjanjian yang

diperlukan dalam penawaran umum

e. Perusahaan melakukan komtrak pendahuluan dengan bursa efek

f. Perusahaan melakukan public expose

g. Perusahaan menyampaikan pernyataan pendaftaran ke Bapepam

h. Bapepam akan menyampaikan pernyataan efektif atas pernyataan

pendaftaran tersebut dalam waktu 45 hari setelah meneliti

kelegkapan dokumen, cakupan dan kejelasan informasi, dan

keterbukaan menurut aspek hukum, akauntansi, keuangan dan

manajemen.

2. Tahap Emisi

a. Penawaran oleh sindikasi penjamin emisi dan agen penjual di pasar

primer

b. Penjatahan kepada pemodal oleh sindikasi penjamin emisi dan

emiten di pasar primer

c. Penyerahan efek kepada pemodal di pasar primer

d. Emiten mencatatkan efeknya di pasar sekunder (bursa)

e. Perdagangan efek di pasar sekunder (bursa)

3. Tahap Setelah Emisi

a. Laporan berkala, misalnya laporan tahunan dan tengah tahunan

(continuous disclosure)

 

Universitas Indonesia Keterbukaan informasi..., Selvy, FHUI, 2009

Page 10: BAB 2 PENAWARAN UMUM DAN IZIN USAHA ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/123761-PK IV 2137.8280...16 BAB 2 PENAWARAN UMUM DAN IZIN USAHA PERTAMBANGAN 2.1. Tugas, Wewenang dan Fungsi Bapepam

25 

 

b. Laporan kejadian penting dan relevan, misalnya akuisisi atau

pergantian direksi (timely disclosure)

Sebagaimana yang telah disebutkan di atas bahwa untuk melakukan

penawaran umum, emiten harus mengajukan pernyataan pendaftaran ke Bapepam.

Hal ini sesuai dengan pasal 70 ayat (1) UUPM yang berbunyi sebagi berikut:

“Yang dapat melakukan penawaran umum hanyalah emiten yang telah menyampaikan pernyataan pendaftaran kepada Bapepam untuk menawarkan atau menjual efek kepada masyarakat dan pernyataan pendaftaran tersebut telah efektif.”

Pengaturan mengenai keharusan emiten mengajukan pernyataan pendaftaran juga

dimuat dalam angka 2 Peraturan Bapepam IX A.1. Pengaturan lebih jauh dan

lebih teknis mengenai penyampaian pernyataan pendaftaran ini dituliskan dalam

Peraturan Bapepam IX C.1 yang menyatakan bahwa pernyataan pendaftaran

untuk penawaran umum sekurang-kurangnya mencakup:

1. Surat pengantar pernyataan pendaftaran;

2. Prospektus;

3. Propektus ringkas yang akan digunakan dalam penawaran umum (jika

dipersyaratkan dalam Peraturan Bapepam IX.A.2);

4. Prospektus awal yang akan digunakan dalam rangka penawaran awal (jika

ada); dan

5. Dokumen lain yang diwajibkan sebagai bagian dari pernyataan

pendaftaran, yaitu:

a. Rencana jadwal penawaran umum;

b. Contoh surat efek;

c. Laporan keuangan yang telah diaudit akuntan sebagaimana

dipersyaratkan dalam Peraturan Nomor: IX.C.2;

d. Surat dari akuntan (comfort letter) sehubungan dengan perubahan

keadaan keuangan emiten yang terjadi setelah tanggal laporan

keuangan yang diaudit oleh akuntan;

e. Surat pernyataan dari emiten di bidang akuntansi;

 

Universitas Indonesia Keterbukaan informasi..., Selvy, FHUI, 2009

Page 11: BAB 2 PENAWARAN UMUM DAN IZIN USAHA ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/123761-PK IV 2137.8280...16 BAB 2 PENAWARAN UMUM DAN IZIN USAHA PERTAMBANGAN 2.1. Tugas, Wewenang dan Fungsi Bapepam

26 

 

f. Keterangan lebih lanjut tentang prakiraan dan atau proyeksi, jika

dicantumkan dalam prospektus;

g. Laporan pemeriksaan dan pendapat dari segi hukum;

h. Riwayat hidup dari para anggota komisaris dan direksi;

i. Perjanjian penjaminan emisi efek (jika ada);

j. Perjanjian perwaliamanatan (jika ada);

k. Perjanjian penanggungan (jika ada);

l. Perjanjian pendahuluan dengan satu atau beberapa Bursa Efek (jika

akan dicatatkan di Bursa Efek);

m. Informasi lain sesuai permintaan Bapepam yang dipandang perlu

dalam penelaahan pernyataan pendaftaran, sepanjang dapat

diumumkan kepada masyarakat tanpa merugikan kepentingan emiten

atau pihak lain yang terafiliasi dalam proses penawaran umum;

n. Peringkat yang dikeluarkan oleh perusahaan pemeringkat efek atas

obligasi atau efek yang bersifat hutang lainnya; dan

o. Pernyataan tentang kelengkapan dokumen penawaran umum dari:

1) Emiten;

2) Penjamin Pelaksana Emisi Efek; dan

3) Profesi Penunjang Pasar Modal, sebagaimana diatur dalam

Formulir Nomor: IX.C.1-2 lampiran 2, Nomor: IX.C.1-3 lampiran

3 dan Nomor: IX.C.1-4. lampiran 4 peraturan ini.

Setelah pernyataan pendaftaran diajukan ke Bapepam, pejabat di bagian

pendaftaran di Bapepam akan menelaah pernyataan pendaftaran tersebut dalam

jangka waktu paling lama 45 hari (Pasal 74 ayat (1) UUPM). Dalam hal Bapepam

tidak meminta emiten untuk menyampaikan perubahan dan tambahan informasi

dalam jangka waktu tersebut , maka pernyataan pendaftaran dianggap telah

disampaikan secara lengkap dan memenuhi persyaratan serta prosedur yang

ditetapkan (Pearturan Bapepam IX A.2 angka 9). Namun, apabila dalam

pernyataan pendaftaran tersebut masih ada kekurangan atau perubahan yang perlu

diperbaiki, maka sesuai dengan pasal 74 ayat (2) UUPM, Bapepam dapat meminta

emiten (atau perusahaan publik) untuk melengkapinya. Bapepam akan

 

Universitas Indonesia Keterbukaan informasi..., Selvy, FHUI, 2009

Page 12: BAB 2 PENAWARAN UMUM DAN IZIN USAHA ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/123761-PK IV 2137.8280...16 BAB 2 PENAWARAN UMUM DAN IZIN USAHA PERTAMBANGAN 2.1. Tugas, Wewenang dan Fungsi Bapepam

27 

 

                                                           

menerbitkan komentar-komentar mengenai hal-hal yang dianggap belum cukup

pada pernyataan pendaftaran dan komentar tersebut disampaikan kepada

perusahaan dalam bentuk comment letter.42 Setelah perusahaan memperbaiki

pernyataan pendaftaran tersebut, maka perusahaan akan menyampaikannya lagi ke

Bapepam. Bapepam akan menelaah pernyataan pendaftaran tersebut dalam jangka

waktu maksimal 45 hari sejak tanggal pernyataan pendaftaran yang telah

diperbaiki diserahkan dan diterima oleh Bapepam (Pasal 74 ayat (3) UUPM).

Setelah Bapepam menelaah pernyataan pendaftaran dan menyatakan bahwa

pernyataan pendaftaran itu sudah lengkap dan tidak ada lagi yang perlu diubah

ataupun diperbaiki, maka Bapepam akan memberikan pernyataan efektif kepada

emiten.

Setelah pernyataan efektif diberikan oleh Bapepam, emiten akan

mencatatkan sahamnya di pasar primer kemudian dilanjutkan di pasar sekunder

(Bursa). Saham yang dicatatkan di Bursa (Bursa Efek Indonesia/BEI) dibagi atas

2 papan pencatatan, yaitu papan utama dan papan pengembangan. Papan utama

ditujukan untuk emiten yang mempunyai ukuran besar dan track record yang

baik. Papan pengembangan dimaksudkan untuk perusahaan-perusahaan yang

belum dapat memenuhi persyaratan pencatatan di papan utama, termasuk

perusahaan yang prospektif namun belum menghasilkan keuntungan dan

merupakan sarana bagi perusahaan yang sedang dalam penyehatan sehingga

diharapkan pemulihan ekonomi nasional dapat terlaksana lebih cepat.43

2.2.3. Lembaga dan Profesi Penunjang Dalam Penawaran Umum

Dalam pasal 1 angka 13 UUPM, pasar modal didefinisikan sebagai

kegiatan yang bersangkutan dengan penawaran umum dan perdagangan efek,

perusahaan publik yang berkaitan dengan efek yang diterbitkannya, serta lembaga

dan profesi yang berkaitan dengan efek. Dari definisi tersebut, jelas terlihat bahwa

lembaga dan profesi penunjang pasar modal merupakan bagian tak terpisahkan

 42 Asril Sitompul, op.cit., hal 48. 43 Hendy M. Fakhrudin, op.cit., hal. 94. 

 

Universitas Indonesia Keterbukaan informasi..., Selvy, FHUI, 2009

Page 13: BAB 2 PENAWARAN UMUM DAN IZIN USAHA ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/123761-PK IV 2137.8280...16 BAB 2 PENAWARAN UMUM DAN IZIN USAHA PERTAMBANGAN 2.1. Tugas, Wewenang dan Fungsi Bapepam

28 

 

                                                           

dari industri pasar modal itu sendiri, sejak dari penawaran umum (baik saham

maupun obligasi) hingga berbagai kegiatan emiten lainnya di pasar modal.

Secara lebih khusus, peran lembaga dan profesi penunjang diperlukan

dalam rangkaian proses kegiatan penawaran umum saham. Keberadaan lembaga

dan profesi penunjang bersifat strategis dalam rangka terbentuknya suatu sistem

industri pasar modal yang pada hakikatnya merupakan industri kepercayaan

(trust) dengan basis keterbukaan informasi (full disclosure).

Dukungan yang diberikan lembaga dan profesi penunjang membuat proses

penawaran umum dapat berjalan dengan baik sesuai dengan harapan pihak-pihak

yang terlibat, seperti emiten yang menerbitkan saham maupun para pemodal yang

akan membeli saham tersebut. Dengan dukungan informasi dan opini yang

diberikan lembaga dan profesi penunjang, maka emiten dapat secara maksimal

meraih tujuan yang diharapkan serta para pemodal mendapatkan informasi yang

relevan dengan pertimbangan investasi.

Yang perlu dicatat bahwa seluruh lembaga dan profesi penunjang pasar

modal harus terdaftar di Bapepam (pasal 64 ayat (2) UUPM) dan tentu saja

terlebih dahulu terdaftar di asosiasi profesi masing-masing, misalnya akuntan

publik harus terdaftar di Ikatan Akuntan Indonesia (IAI), notaris harus terdaftar di

Ikatan Notaris Indonesia dan sebagainya.44

Lembaga dan profesi penunjang dalam melakukan penawaran umum adalah

sebagai berikut:45

1. Penjamin Emisi Efek (underwriter)

Berdasarkan pasal 1 angka 17 UUPM, Penjamin Emisi Efek adalah

pihak yang membuat kontrak dengan emiten untuk melakukan penawaran

umum bagi kepentingan Emiten dengan atau tanpa kewajiban untuk

membeli sisa efek yang tidak terjual. Perusahaan sebenarnya bisa saja

menerbitkan efeknya tanpa menggunakan jasa underwriter, namun oleh

karena proses penawaran umum yang begitu rumit sehingga diperlukan

pengetahuan yang sangat spesifik, maka dapat dikatakan bahwa

 44 Hendy M. Fakhrudin, op.cit., hal. 21-22. 45 Ibid, hal. 23. 

 

Universitas Indonesia Keterbukaan informasi..., Selvy, FHUI, 2009

Page 14: BAB 2 PENAWARAN UMUM DAN IZIN USAHA ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/123761-PK IV 2137.8280...16 BAB 2 PENAWARAN UMUM DAN IZIN USAHA PERTAMBANGAN 2.1. Tugas, Wewenang dan Fungsi Bapepam

29 

 

                                                           

perusahaan tidak dapat memasuki pasar modal tanpa bantuan underwriter.

Kompleksitas permasalahan pasar modal yang menjadi rahasia bagi

kebanyakkan orang merupakan modal utama bagi para underwriter dan hal

ini menjadi masalah penting bagi rencana penawaran umum perusahaan.

Namun, di balik semuanya itu, sebenarnya dengan menggunakan jasa

penjaminan efek, manajemen perusahaan juga akan mendapat kesempatan

untuk mengambil keuntungan dengan belajar dari pengalaman dan

pengetahuan mereka.46

Dalam dunia pasar modal, penjaminan emisi merupakan suatu

komponen penting, bukan saja karena penjamin emisi ini mempunyai

jaringan dalam memasarkan dan menjual efek yang ditawarkan emiten,

tetapi juga karena dengan adanya penjaminan emisi seolah-olah

memberikan “jaminan” kepada investor tentang kualitas dari efek yang

ditawarkan, sehingga memberikan keyakinan bagi investor untuk membeli

saham tersebut.47

Underwriter akan mengambil resiko untuk menjualkan saham.

Kesanggupan penjamin emisi itu mengandung resiko, maka sebelum

menyatakan kesanggupannya, penjamin emisi harus mempelajari terlebih

dahulu kemampuan emiten dan memperkirakan kemampuan investor yang

akan tertarik pada saham perusahaan yang dijaminnya itu.48 Dilihat dari

fungsinya yang menjamin penjualan efek emiten, maka dalam kegiatannya

kemungkinan underwriter menghadapi resiko membeli sendiri efek-efek

emiten dapat terjadi. Bila jumlah emisi besar dan perkiraan kemampuan

pasar kurang tepat, maka resiko akan semakin besar. Oleh karena besarnya

resiko yang dihadapi, sudah menjadi kebiaasaan dalam penjaminan emisi,

underwriter membentuk sindikasi penjaminan. Berdasarkan fungsi dan

 46 Asril Sitompul, op.cit., hal. 70. 47 Hamud M. Balfas, op.cit., hal. 59. 48 Rusdin, op.cit., hal. 37. 

 

Universitas Indonesia Keterbukaan informasi..., Selvy, FHUI, 2009

Page 15: BAB 2 PENAWARAN UMUM DAN IZIN USAHA ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/123761-PK IV 2137.8280...16 BAB 2 PENAWARAN UMUM DAN IZIN USAHA PERTAMBANGAN 2.1. Tugas, Wewenang dan Fungsi Bapepam

30 

 

                                                           

tanggung jawabnya, dalam sindikasi tersebut dapat dibedakan tingkatan

PEE sebagai berikut:49

a. Penjamin Utama Emisi (Lead Underwriter)

Underwriter ini membuat ikatan dengan emiten dalam suatu

perjanjian yang disebut perjanjian penjaminan emisi efek. Dalam

perjanjian ini, Lead Underwriter memberikan jaminan penjualan efek dan

pembayaran seluruh nilai efek kepada emiten. Apabila Lead Underwriter

lebih dari satu, maka jaminan tersebut diberikan secara bersama-sama.

b. Penjaminan Pelaksana Emisi (Managing Underwriter)

Managing Underwriter mempunyai tugas sentral yang

bertanggungjawab dalam pengelolaan serta menyelenggarakan aspek

administrasi emisi efek. Dalam pelaksanaannya, Managing Underwriter

mengkoordinasikan seluruh proses emisi termasuk penyiapan

dokumen,distribusi prospektus dan formulir pendaftaran, mengatur

penyetoran uang pembelian, mengatur penjatahan dan penyampaian

sertifikat saham. Managing Underwriter merupakan salah satu dari

anggota Lead Underwriter.

c. Penjamin Peserta Emisi (Co Underwriter)

Underwriter ini ikut serta menjamin penjualan dan pembayaran

nilai efek kepada Lead Underwriter sesuai dengan bagian yang

diambilnya. Dengan demikian, underwriter ini tidak bertanggungjawab

kepada emiten, melainkan kepada Lead Underwriter.

Underwriter akan berusaha menarik minat pemodal (baik pemodal

individual maupun lembaga) dan menjual efek apabila pernyataan

pendaftaran telah efektif. Selain itu, underwriter juga akan memberikan

dukungan yang diperlukan pasca penawaran perdana, seperti stabilisasi

harga efek bila ternyata setelah penawaran perdana terjadi gejolak harga di

bursa efek.50 Underwriter akan memperoleh fee atas penjaminan emisi

 49 Ibid, hal. 40. 50 Asril Sitompul, op.cit., hal. 71. 

 

Universitas Indonesia Keterbukaan informasi..., Selvy, FHUI, 2009

Page 16: BAB 2 PENAWARAN UMUM DAN IZIN USAHA ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/123761-PK IV 2137.8280...16 BAB 2 PENAWARAN UMUM DAN IZIN USAHA PERTAMBANGAN 2.1. Tugas, Wewenang dan Fungsi Bapepam

31 

 

                                                           

tersebut yang besarnya merupakan kesepakatan antara underwriter dengan

emiten.51

Penegasan pasal 39 UUPM bahwa penjamin emisi efek wajib

mematuhi semua ketentuan dalam kontrak penjaminan emisi yang dimuat

dalam pernyataan pendaftaran. Secara teoritis, ada beberapa macam

kontrak penjaminan emisi yang dikenal, yaitu:52

1. Full Commitment (kesanggupan penuh)

Dalam perjanjian ini, underwriter bertanggungjawab untuk

mengambil sisa efek emiten yang tidak terjual habis di pasar.

2. Best Effort Commitment

Dalam perjanjian jenis ini, underwriter tidak bertanggungjawab

untuk membeli sisa efek yang tidak terjual. Namun, underwriter

akan berusaha sebaik-baiknya agar efek yang ditawarkan dapat

terjual dalam kuantitas yang paling tinggi.

3. Standby Commitment (kesanggupan siaga)

Underwriter berkomitmen agar saham yang tidak terjual di pasar

perdana akan dibeli olehnya pada harga tertentu.

4. All or None Commitment

Underwriter akan berusaha menjual semua efek agar habis terjual

semuanya. Namun, apabila efek tersebut tidak laku semuanya,

maka transaksi dengan pemodal yang ada akan dibatalkan. Jadi,

dalam hal ini, semua efek yang telah dijual akan dikembalikan lagi

kepada emiten dan emiten tidak mendapatkan dana sedikitpun juga.

Komitmen ini timbul dengan latar belakang pemikiran bahwa

perusahaan memerlukan modal dalam jumlah tertentu, bila jumlah

tersebut tidak tercapai maka investasi perusahaan kurang

bermanfaat. Oleh karena itu, lebih baik tidak jadi sama sekali.

Modofikasi dari komitmen ini adalah komitmen “paling sedikit,

paling banyak (minimum-maksimum)”. Di sini, underwriter harus

 51 Hendy M. Fakhruddin, op.cit., hal. 24.  52 Irsan Nasarudin dan Indra Surya, op.cit., hal. 145-146. 

 

Universitas Indonesia Keterbukaan informasi..., Selvy, FHUI, 2009

Page 17: BAB 2 PENAWARAN UMUM DAN IZIN USAHA ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/123761-PK IV 2137.8280...16 BAB 2 PENAWARAN UMUM DAN IZIN USAHA PERTAMBANGAN 2.1. Tugas, Wewenang dan Fungsi Bapepam

32 

 

                                                           

berusaha mencapai penjualan sebatas minimum yang ditentukan,

bila batas minimum tercapai, maka emisi dapat diteruskan. Dengan

demikian permohonan pembelian akan menjadi kenyataan apabila

batas minimum dapat tercapai.

2. Notaris

Fungsi notaris dalam proses penawaran umum antara lain membuat

berita acara Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) dalam rangka

penawaran umum, membuat perubahan Anggaran Dasar, membuat

perjanjian-perjanjian dalam rangka emisi efek. Hasil kerja notaris tidak

dicantumkan di prospektus.53

3. Akuntan Publik

Dalam suatu penawaran umum, akuntan mempunyai tugas utama

untuk melaksanakan audit atas laporan keuangan emiten menurut standar

audit yang telah ditetapkan Ikatan Akuntan Indonesia (IAI). Audit tersebut

diperlukan agar diperoleh suatu keyakinan bahwa laporan keuangan

tersebut bebas dari kesalahan material dalam penyajiannya. Akuntan,

dalam hal ini, bertanggungjawab penuh atas pendapat yang diberikan

terhadap laporan keuangan yang telah diaudit. Dalam prospektus lengkap,

maka kita akan mendapatkan opini dari akuntan, yaitu laporan keuangan

perusahaan untuk beberapa tahun terakhir (historical) serta proyeksi

keuangan perusahaan untuk beberapa tahun ke depan. Seperti kita ketahui

bahwa laporan keuangan merupakan pintu untuk menilai kinerja suatu

perusahaan, terlebih bagi perusahaan yang sedang melakukan penawaran

umum, sehingga opini akuntan akan memberikan suatu keyakinan bagi

pihak lain atas laporan keuangan yang diterbitkan emiten tersebut.54

Akuntan merupakan pihak pertama yang dihubungi oleh

perusahaan yang akan melaksanakan penawaran umum. Sebagai

 53 Sugijanto Herman,” Keterbukaan dan Tanggung Jawab Emiten atas Informasi yang

Diberikannya pada Tahap Emisi maupun pada Masa Pasca Go Public, “ (Skripsi Sarjana

Universitas Indonesia, Depok, 1991), hal.121-122. 54 Hendy M. Fakhruddin, op.cit., hal. 25. 

 

Universitas Indonesia Keterbukaan informasi..., Selvy, FHUI, 2009

Page 18: BAB 2 PENAWARAN UMUM DAN IZIN USAHA ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/123761-PK IV 2137.8280...16 BAB 2 PENAWARAN UMUM DAN IZIN USAHA PERTAMBANGAN 2.1. Tugas, Wewenang dan Fungsi Bapepam

33 

 

                                                           

tambahan, selain untuk memenuhi persyaratan audit laporan keuangan

dalam pernyataan pendaftaran, akuntan juga dapat bertindak sebagai

konsultan bisnis dan keuangan perusahaan dalam proses penawaran

umum. Akuntan akan menyajikan pembahasan yang independen mengenai

pernyataan pendaftaran, termasuk data keuangan tertentu, diskusi dan

analisis manajemen, penggunaan dana hasil penawaran umum yang akan

diperoleh, kemungkinan penurunan harga saham yang potensial,

kapitalisasi dan penjadwalan keuangan tambahan.55

Selain dituntut untuk memiliki keahlian di bidang pasar modal,

akuntan harus memiliki kriteria-kriteria tertentu yang ditetapkan Bapepam

dalam Peraturan Bapepam VIII A.1, antara lain: profesional dan bersikap

independen. Akuntan harus bebas dari kepentingan siapapun juga, baik

dari pihak manajemen sebagai pemberi tugas, pihak pemodal, maupun

pemerintah.56

4. Konsultan Hukum

Konsultan hukum adalah ahli hukum yang melakukan pemeriksan

hukum. Pemeriksaan hukum adalah proses pekerjaan konsultan hukum

dalam memberikan pendapat hukum, menurut hukum Indonesia, mengenai

emiten dalam waktu tertentu.57 Setelah melakukan pemeriksaan hukum

dan membuat laporan pemeriksaan hukum, ia akan memberikan pendapat

hukum dan menandatangani pendapat hukum (legal opinion) tersebut.

Fungsi utama konsultan hukum adalah melindungi pemodal atau calon

pemodal dari segi hukum.58 Tugasnya antara lain meneliti anggaran dasar

dan perubahannya, penyetoran modal saham, pemilikan izin usaha, status

 55 Asril Sitompul, op.cit., hal. 51-52. 56 Jusuf Anwar, op.cit., hal. 135. 57 Parasian Simbolon,” Tanggung Jawab Konsultan Hukum Pasar Modal Atas Pendapat

Hukum (Legal Opinion) pada Penawaran Umum Perdana,” (Skripsi Sarjana Universitas

Indonesia, Depok, 2000), hal. 54. 58Ibid, hal 23 

 

Universitas Indonesia Keterbukaan informasi..., Selvy, FHUI, 2009

Page 19: BAB 2 PENAWARAN UMUM DAN IZIN USAHA ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/123761-PK IV 2137.8280...16 BAB 2 PENAWARAN UMUM DAN IZIN USAHA PERTAMBANGAN 2.1. Tugas, Wewenang dan Fungsi Bapepam

34 

 

                                                           

pemilikan aset perusahaan, serta perjanjian-perjanjian yang dibuat oleh

perusahaan.59

5. Perusahaan Penilai

Jasa perusahaan penilai diperlukan untuk menentukan nilai wajar

atas aset-aset berwujud perusahaan dengan menggunakan pengukuran

secara obyektif dengan metode yang telah disepakati. Perusahaan penilai

berperan penting dalam penawaran umum karena umumnya perusahaan

ingin tampil “cantik” melalui nilai aktiva perusahaan yang besar (seperti

tanah dan bangunan, pabrik dan mesin-mesin serta aset-aset berwujud

lainnya). Di sisi lain investor menginginkan suatu penilaian yang obyektif

atas aset-aset perusahaan.60

6. Biro Administrasi Efek

Biro Administarsi Efek (untuk selanjutnya disebut BAE)

merupakan lembaga penunjang pasar modal yang berperan dalam

administrasi efek, baik pada saat pasar perdana maupun pasar sekunder.

BAE menyediakan jasa kepada emiten dalam bentuk pencatatan dan

pemindahan kepemilikan efek-efek emiten. Penyerahan efek kepada yang

berhak dan menerima efek untuk disimpan merupakan kegiatan sehari-hari

yang dilakukan BAE. Selain itu, BAE juga menyampaikan laporan

tahunan kepada emiten tentang posisi efek-efek yang ditanganinya. Dalam

persiapan penawaran umum di pasar perdana, BAE juga membantu emiten

dalam pencatatan efek.

Pada intinya, BAE berperan membantu emiten untuk

mengadministrasikan seluruh kegiatan yang berkaitan dengan efek-efek

yang ditawarkan oleh emiten kepada masyarakat dengan biaya yang lebih

ekonomis daripada administrasi tersebut dilakukan sendiri oleh emiten.

Setiap periodik, BAE akan menyampaikan laporan tentang kepemilikan

saham atas suatu emiten khususnya kepada regulator seperti Bursa Efek

 59 Hotman sitorus,” Perlindungan Bagi Pemodal Melalui Prinsip Keterbukaan Dalam

Kegiatan Pasar Modal Indonesia,” (Skripsi Sarjana Universitas Indonesia, Depok,1997), hal. 46. 60Hendy M. Fakhruddi, op.cit., hal. 26. 

 

Universitas Indonesia Keterbukaan informasi..., Selvy, FHUI, 2009

Page 20: BAB 2 PENAWARAN UMUM DAN IZIN USAHA ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/123761-PK IV 2137.8280...16 BAB 2 PENAWARAN UMUM DAN IZIN USAHA PERTAMBANGAN 2.1. Tugas, Wewenang dan Fungsi Bapepam

35 

 

                                                           

untuk selanjutnya diumumkan kepada publik. Data yang dilaporkan BAE

adalah daftar pemegang saham di atas 5% sesuai dengan ketentuan

Bapepam di mana setiap pihak yang memiliki saham di suatu emiten

dengan jumlah di atas 5% wajib melaporkan kepemilikan sahamnya

tersebut.61

Yang dapat menyelenggarakan BAE adalah perseroan yang telah

mendapat izin usaha dari Bapepam. BAE melaksanakan tugasnya terhadap

emiten berdasarkan kontrak. Kontrak tersebut secara jelas menyebutkan

hak dan kewajiban BAE dan emiten, termasuk kewajiban terhadap

pemegang efek.62

Meskipun perusahaan telah ditangani oleh lembaga dan profesi penunjang

yang kompeten, namun manajemen perusahaan tetap pemegang peranan utama

dalam proses penawaran umum. Harus diingat bahwa di antara semua pihak yang

terlibat dalam penawaran umum, manajemen perusahaanlah yang mempunyai

andil dan tanggung jawab yang paling besar.63

2.3. PROSPEKTUS SEBAGAI DASAR DIKELUARKANNYA

PERNYATAAN EFEKTIF OLEH BAPEPAM

2.3.1. Jenis-jenis dan Isi Prospektus

Prospektus adalah setiap informasi tertulis sehubungan dengan penawaran

umum, yang dimaksudkan agar pihak lain membeli efek yang ditawarkan.64

Prospektus merupakan sarana bagi emiten untuk melakukan penawaran atas efek

yang akan dijualnya dalam suatu penawaran umum. Prospektus tidak lain

merupakan “alat” bagi emiten untuk “menjual dirinya”, agar efek yang

ditawarkannya dapat dibeli oleh investor. Oleh karena salah satu fungsi

prospektus adalah sebagai alat promosi, untuk mencapai tujuan penawaran umum

yang dilakukan, maka prospektus berfungsi juga sebagai

 61Ibid., hal. 28-29. 62 Irsan Nasarudin dan Indra Surya, op.cit., hal. 171.  63 Asril Sitompul, op.cit., hal. 50. 64 Rusdin, op.cit., hal. 90. 

 

Universitas Indonesia Keterbukaan informasi..., Selvy, FHUI, 2009

Page 21: BAB 2 PENAWARAN UMUM DAN IZIN USAHA ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/123761-PK IV 2137.8280...16 BAB 2 PENAWARAN UMUM DAN IZIN USAHA PERTAMBANGAN 2.1. Tugas, Wewenang dan Fungsi Bapepam

36 

 

                                                           

“etalase”, di mana investor dapat melihat-lihat “barang” (efek) sebelum investor

mengambil keputusan untuk membeli efek yang ditawarkan.65 Ada 3 jenis

prospektus, yaitu prospektus ringkas, prospektus awal dan prospektus final.

Perbedaan antara ketiga jenis prospektus ini terletak pada waktu di mana

prospektus ini dikeluarkan. Prospektus ringkas dan prospektus awal dikeluarkan

sebelum pernyataan pendaftaran dinyatakan efektif, sedangkan prospektus final

dikeluarkan setelah pernyataan pendaftaran dinyatakan efektif. Prospektus ringkas

dan prospektus awal merupakan prospektus yang belum lengkap dalam beberapa

bagian meskipun bagian yang tidak lengkap bukan merupakan komponen yang

sangat penting bagi investor untuk melakukan pengambilan keputusan atas

investasi yang akan dilakukannya.

Ketidaklengkapan ini adalah akibat dari belum dinyatakan efektifnya

pernyataan pendafaran serta belum ditentukannya beberapa informasi tersebut

oleh emiten. Alasan lainnya adalah karena memang prospektus ringkas dan awal

ini dikeluarkan lebih awal sebagai “pengumuman” akan adanya penawaran efek

dari emiten tersebut. Oleh karena itu, meskipun bukan merupakan penawaran

untuk pembelian efek tetapi emiten sebenarnya mengisyaratkan pasar dan

pemodal bahwa sebuah penawaran umum atas efek akan dilakukan oleh emiten.

Dari segi pemodal, prospektus ringkas ini haruslah dibaca sebagai kesempatan

bagi mereka untuk mempelajari lebih awal efek emiten, sehingga tidak akan

terjadi kesalahan dalam pengambilan keputusan untuk berinvestasi ketika

pemesanan dan pembelian atas efek dilakukan.66

Berdasarkan Peraturan Bapepam IX C.3, prospektus ringkas sekurang-

kurangnya harus mencakup informasi sebagai berikut:

a. prakiraan tanggal efektif; b. prakiraan masa penawaran; c. prakiraan tanggal pengembalian uang pemesanan; d. prakiraan tanggal penyerahan surat efek; e. prakiraan tanggal penjatahan; f. prakiraan tanggal pencatatan yang direncanakan;

 65 Hamud M. Balfas, op.cit, hal. 184. 66.Ibid, hal. 53-54. 

 

Universitas Indonesia Keterbukaan informasi..., Selvy, FHUI, 2009

Page 22: BAB 2 PENAWARAN UMUM DAN IZIN USAHA ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/123761-PK IV 2137.8280...16 BAB 2 PENAWARAN UMUM DAN IZIN USAHA PERTAMBANGAN 2.1. Tugas, Wewenang dan Fungsi Bapepam

37 

 

g. nama lengkap, alamat, logo (jika ada), nomor telepon/telex/faksimili dan nomor kotak pos (tidak saja kantor pusat tetapi juga pabrik serta kantor perwakilan), kegiatan usaha utama dari Emiten;

h. nama Bursa Efek (jika ada) di mana efek tersebut akan dicatatkan; i. jenis dari penawaran, termasuk uraian mengenai sifat, kisaran jumlah dan

uraian singkat tentang efek yang ditawarkan serta nilai nominal dan kisaran harga;

j. prakiraan nama lengkap dari Penjamin Pelaksana Emisi Efek dan Penjamin Emisi Efek (jika ada);

k. prakiraan tempat dan tanggal penerbitan prospektus; dan l. pernyataan dalam huruf cetak yang langsung dapat menarik perhatian

pembaca, yaitu : “INFORMASI DALAM DOKUMEN INI MASIH DAPAT DILENGKAPI DAN ATAU DIUBAH. PERNYATAAN PENDAFTARAN EFEK INI TELAH DISAMPAIKAN KEPADA BAPEPAM NAMUN BELUM MEMPEROLEH PERNYATAAN EFEKTIF DARI BAPEPAM. EFEK INI TIDAK DAPAT DIJUAL SEBELUM PERNYATAAN PENDAFTARAN YANG TELAH DISAMPAIKAN KEPADA BAPEPAM MENJADI EFEKTIF. PEMESANAN MEMBELI EFEK INI HANYA DAPAT DILAKSANAKAN SETELAH CALON PEMBELI ATAU PEMESAN MENERIMA ATAU MEMPUNYAI KESEMPATAN UNTUK MEMBACA PROSPEKTUS”

m. pernyataan dalam huruf cetak yang langsung dapat menarik perhatian pembaca, yaitu: 1) BAPEPAM TIDAK MEMBERIKAN PERNYATAAN

MENYETUJUI ATAU TIDAK MENYETUJUI EFEK INI, TIDAK JUGA MENYATAKAN KEBENARAN ATAU KECUKUPAN ISI PROSPEKTUS INI. SETIAP PERNYATAAN YANG BERTENTANGAN DENGAN HAL-HAL TERSEBUT ADALAH PERBUATAN MELANGGAR HUKUM; dan

2) EMITEN DAN PENJAMIN PELAKSANA EMISI EFEK (jika ada) BERTANGGUNG JAWAB SEPENUHNYA ATAS KEBENARAN SEMUA INFORMASI ATAU FAKTA MATERIAL SERTA KEJUJURAN PENDAPAT YANG TERCANTUM DALAM PROSPEKTUS INI

Selain itu, berdasarkan Peraturan Bapepam IX C.3, sehubungan dengan

penawaran umum, dalam prospektus ringkas juga harus memuat kisaran jumlah

saham yang ditawarkan, nilai nominal, kisaran harga penawaran, efek lain yang

menyertai saham ini (jika ada), hak-hak pemegang saham berkenaan dengan

dividen, Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu untuk membeli tambahan saham

baru yang dikeluarkan, obligasi konversi (jika ada) dan penerbitan saham-saham

selanjutnya. Untuk lebih melengkapi prospektus ringkas, juga perlu ditambahkan  

Universitas Indonesia Keterbukaan informasi..., Selvy, FHUI, 2009

Page 23: BAB 2 PENAWARAN UMUM DAN IZIN USAHA ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/123761-PK IV 2137.8280...16 BAB 2 PENAWARAN UMUM DAN IZIN USAHA PERTAMBANGAN 2.1. Tugas, Wewenang dan Fungsi Bapepam

38 

 

                                                           

mengenai struktur modal saham (sebelum dan sesudah penawaran umum),

penggunaan dana yang akan diperoleh dari penawaran umum, analisis dan

pembahasan manajemen, resiko usaha, kejadian penting setelah tanggal laporan

akuntan, keterangan singkat mengenai emiten, pengurusan dan pengawasan,

ikhtisar data keuangan penting, ekuitas, kebijakan deviden, perpajakan, nama

lembaga dan penunjang profesi pasar modal, penjaminan emisi efek, persyaratan

pembelian dan pemesanan efek, dan pencantuman nama lembaga penjamin emisi

efek dan agen penjual (jika ada).

Berdasarkan Peraturan Bapepam IX A.8 angka 1 a, prospektus awal adalah

dokumen tertulis yang memuat seluruh informasi dalam prospektus yang

disampaikan kepada Bapepam sebagai bagian dari pernyataan pendaftaran,

kecuali informasi mengenai nilai nominal, jumlah dan harga penawaran efek,

penjaminan emisi efek, tingkat suku bunga obligasi, atau hal-hal lain yang

berhubungan dengan persyaratan penawaran yang belum dapat ditentukan.

Prospektus awal digunakan pada saat masa menunggu yaitu masa antara

penyampaian pernyataan pendaftaran dengan pernyataan efektif.

Pada masa menunggu, emiten dapat melakukan penawaran penjajakan atau

biasa dikenal dengan book building. Tindakan yang dapat atau biasa dilakukan

oleh perusahaan efek yang melakukan penjaminan emisi efek dalam masa

menunggu ini adalah melakukan roadshow yang sifatnya memberikan gambaran

mengenai apa, siapa dan bagaimana kinerja emiten serta prospek emiten.

Tindakan ini biasanya dilakukan dengan mengundang perusahaan-perusahaan

efek, pembeli-pembeli institusional dan pemodal lainnya yang diharapkan

berminat dan akan membeli efek emiten dalam pertemuan (road show) tersebut.

Namun berdasarkan Peraturan Bapepam IX A.8 angka 3 maka penyampaian minat

untuk membeli efek yang dilakukan dalam masa penawaran awal tersebut bersifat

tidak mengikat dan bukan merupakan suatu pemesanan atas suatu efek.67

Penawaran awal (bookbuilding) ini bertujuan untuk mengetahui minat calon

pembeli atas efek yang akan ditawarkan dan atau perkiraan harga penawaran

 67 Hamud M. Balfas, op.cit., hal 56-57. 

 

Universitas Indonesia Keterbukaan informasi..., Selvy, FHUI, 2009

Page 24: BAB 2 PENAWARAN UMUM DAN IZIN USAHA ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/123761-PK IV 2137.8280...16 BAB 2 PENAWARAN UMUM DAN IZIN USAHA PERTAMBANGAN 2.1. Tugas, Wewenang dan Fungsi Bapepam

39 

 

                                                           

efek.68 Berdasarkan Peraturan Bapepam IX A.8 angka 5, prospektus awal (dalam

rangka pelaksanaan penawaran awal) hanya dapat didistribusikan setelah

diumumkannya prospektus ringkas.

Berdasarkan pasal 74 ayat (1) UUPM dan Peraturan Bapepam IX A.2

maka prospektus ringkas dan prospektus awal dapat diubah ataupun ditambah

dengan informasi lain, baik atas permintaan Bapepam maupun atas insiatif emiten

sendiri karena merasa data yang diberikan kurang lengkap, tidak benar atau

menyesatkan atau mengadakan perubahan yang dipandang perlu karena terjadinya

perubahan keadaan sesudah prospektus awal dan prospektus ringkas diberikan

dalam pernyatan pendaftaran. Oleh karena sifatnya yang masih bisa mengalami

perubahan, maka Bapepam mengharuskan dalam prospektus ringkas (Peraturan

Bapepam IX C.3 angka 1 l) maupun dalam prospektus awal (Peraturan Bapepam

IX A.8 angka 4) mencantumkan pernyataan dalam huruf cetak yang langsung

dapat menarik perhatian pembaca, yaitu :

“INFORMASI DALAM DOKUMEN INI MASIH DAPAT DILENGKAPI DAN ATAU DIUBAH. PERNYATAAN PENDAFTARAN EFEK INI TELAH DISAMPAIKAN KEPADA BAPEPAM NAMUN BELUM MEMPEROLEH PERNYATAAN EFEKTIF DARI BAPEPAM. EFEK INI TIDAK DAPAT DIJUAL SEBELUM PERNYATAAN PENDAFTARAN YANG TELAH DISAMPAIKAN KEPADA BAPEPAM MENJADI EFEKTIF. PEMESANAN MEMBELI EFEK INI HANYA DAPAT DILAKSANAKAN SETELAH CALON PEMBELI ATAU PEMESAN MENERIMA ATAU MEMPUNYAI KESEMPATAN UNTUK MEMBACA PROSPEKTUS” Pernyataan ini merupakan peringatan bagi pemodal, bahwa apa yang disajikan

dalam prospektus awal maupun prospektus ringkas masih belum lengkap dan

masih sementara sehingga pemodal harus berhati-hati dan tidak mengambil

keputusan yang hanya didasarkan atas prospektus tersebut untuk memesan apalagi

menyatakan komitmen untuk membeli efek tersebut.69

Dalam pasal 78 ayat (1) UUPM dikatakan bahwa setiap prospektus

dilarang memuat keterangan yang tidak benar tentang fakta material atau tidak

memuat keterangan yang benar tentang fakta material yang diperlukan agar

 68 Irsan Nasaruddin dan Indra Surya, op.cit., hal. 214. 69 Hamud M. Balfas, op.cit., hal. 55. 

 

Universitas Indonesia Keterbukaan informasi..., Selvy, FHUI, 2009

Page 25: BAB 2 PENAWARAN UMUM DAN IZIN USAHA ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/123761-PK IV 2137.8280...16 BAB 2 PENAWARAN UMUM DAN IZIN USAHA PERTAMBANGAN 2.1. Tugas, Wewenang dan Fungsi Bapepam

40 

 

                                                           

prospektus tidak memberikan gambaran yang menyesatkan. Prospektus

merupakan salah satu dokumen pokok dalam rangka penawaran umum. Oleh

karena itu, informasi yang terkandung di dalamnya harus memuat hal-hal yang

menggambarkan keadaan emiten yang bersangkutan sehingga keterangan atau

informasi dapat dijadikan dasar dijadikan dasar pertimbangan untuk menetapkan

keputusan investasinya. Apabila informasi tentang fakta material yang disajikan

tidak benar atau tidak mengungkapkan informasi yang benar tentang fakta

material maka hal tersebut dapat menyebabkan pemodal mengambil keputusan

investasi yang tidak tepat.70 Pengaturan mengenai prospektus dilanjutkan dalam

pasal 78 ayat (2) UUPM. Pasal ini menyatakan bahwa:

“Setiap Pihak dilarang menyatakan, baik langsung maupun tidak langsung, bahwa Bapepam telah menyetujui, mengizinkan, atau mengesahkan suatu Efek, atau telah melakukan penelitian atas berbagai segi keunggulan atau kelemahan dari suatu Efek.”

Maksud ketentuan pasal 78 ayat (2) UUPM adalah mencegah adanya

pihak-pihak yang menggunakan keterangan yang tidak benar dengan

menyebutkan bakwa Bapepam telah memberikan persetujuan, izin, pengesahan,

penelitian atau penilaian atas berbagai segi keunggulan suatu efek dengan maksud

untuk mempengaruhi masyarakat agar membeli efek yang ditawarkan 71

2.3.2 Prospektus Sebagai Pemenuhan Asas Transparansi Dalam Pasar Modal

Berdasarkan pasal 1 angka 25 UUPM, transparansi dalam pasar modal

adalah keharusan emiten, perusahaan publik dan pihak lain yang tunduk pada

UUPM untuk menginformasikan kepada masyarakat dalam waktu yang tepat

seluruh informasi material mengenai usahanya atau efeknya yang dapat

berpengaruh terhadap keputusan pemodal terhadap efek dimaksud dan atau harga

dari efek tersebut. Informasi atau fakta material, dijelaskan dalam pasal 1 angka 7

UUPM, adalah informasi atau fakta penting dan relevan mengenai peristiwa,

kejadian, atau fakta yang dapat mempengaruhi harga efek pada Bursa Efek dan

 70 Ibid., hal.187. 71 C.S.T. Kansil dan Christine Kansil, op.cit., hal 153. 

 

Universitas Indonesia Keterbukaan informasi..., Selvy, FHUI, 2009

Page 26: BAB 2 PENAWARAN UMUM DAN IZIN USAHA ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/123761-PK IV 2137.8280...16 BAB 2 PENAWARAN UMUM DAN IZIN USAHA PERTAMBANGAN 2.1. Tugas, Wewenang dan Fungsi Bapepam

41 

 

atau keputusan pemodal, calon pemodal, atau pihak lain yang berkepentingan atas

informasi atau fakta tersebut. Melalui beberapa contoh dalam penjelasan pasal 1

angka 7 UUPM, Pemerintah berusaha memperjelas apa yang dimaksud dengan

informasi atau fakta material. Contoh-contoh tersebut antara lain:

a. Penggabungan usaha (merger), pengambilalihan (acquisition), peleburan

usaha (consolidation) atau pembentukan usaha patungan;

b. Pemecahan saham atau pembagian dividen saham;

c. Pendapatan dan dividen yang luar biasa sifatnya;

d. Perolehan atau kehilangan kontrak penting;

e. Produk atau penemuan baru yang berarti;

f. Perubahan tahun buku perusahaan; dan

g. Perubahan dalam pengendalian atau perubahan penting dalam manajemen;

sepanjang informasi tersebut dapat mempengaruhi harga Efek dan atau

keputusan pemodal, calon pemodal, atau Pihak lain yang berkepentingan

atas informasi atau fakta tersebut.

Selain itu, melalui Peraturan Bapepam IX K.1, Bapepam menambahkan

beberapa hal yang dianggap merupakan informasi dan fakta material, yang harus

diketahui pemodal dan dianggap dapat memengaruhi harga efek dan keputusan

investasi. Namun, walupun sudah ada penambahan tersebut, tetap saja tidak ada

kejelasan tentang apa yang disebut peristiwa, kejadian atau fakta yang dapat

memengaruhi harga efek dan atau keputusan pemodal atas efek emiten yang

bersangkutan. Hal ini dikarenakan selain informasi atau fakta yang telah

disebutkan di atas (dalam penjelasan pasal 1 angka 7 UUPM dan Peraturan

Bapepam IX K.1), masih ada ratusan bahkan ribuan fakta lainnya yang mungkin

timbul dan dapat memengaruhi harga efek dan keputusan investasi. Oleh karena

keterbatasan itulah, maka informasi atau fakta material tersebut haruslah

dihubungkan dengan ekspektasi orang mengenai peristiwa tersebut atas harga efek

dan keputusan pemodal atas efek. Dengan kata lain, dalam melakukan

keterbukaan atas informasi atau fakta material, emiten harus melihat relevansi

informasi tersebut kepada harga efek dan keputusan pemodal.

 

Universitas Indonesia Keterbukaan informasi..., Selvy, FHUI, 2009

Page 27: BAB 2 PENAWARAN UMUM DAN IZIN USAHA ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/123761-PK IV 2137.8280...16 BAB 2 PENAWARAN UMUM DAN IZIN USAHA PERTAMBANGAN 2.1. Tugas, Wewenang dan Fungsi Bapepam

42 

 

                                                           

Di sisi lain, emiten harus memisahkan antara informasi mengenai emiten

dengan informasi yang seharusnya telah diketahui publik. Perkembangan politik

dan ekonomi suatu Negara, misalnya, jelas sangat memengaruhi harga efek

perusahaan dan keputusan investasi pemodal. Demikian juga tentang informasi

mengenai komoditas tertentu, misalnya miyak bumi untuk perusahaan minyak

atau karet untuk perusahaan ban, yang digunakan atau menjadi bahan baku dalam

proses produksi emiten ataupun menjadi bidang usaha utama emiten. Informasi-

informasi yang semacam ini dianggap sebagai informasi yang seharusnya

diketahui atau dicari sendiri oleh investor yang ingin berinvestasi di pasar modal

dengan membeli saham suatu perusahaan (emiten).72

Transparansi merupakan terminologi yang sangat penting dan prinsip yang

sangat fundamental dalam pasar modal. UUPM menyediakan kerangka hukum

yang kokoh untuk menjamin transparansi. Pemberlakuan UUPM akan menjadi

indikator dan landasan hukum yang diharapkan mampu memberikan perlindungan

hukum kepada investor dalam hal hak untuk mendapatkan informasi yang

lengkap, akurat dan benar sehingga calon investor mampu mengambil keputusan

karena didukung oleh jaminan informasi yang kuat.

Jaminan UUPM akan transparansi merupakan hal yang mendasar untuk

menciptakan kepercayaan dan menarik calon investor untuk berinvestasi di pasar

modal. Di lain pihak, emiten atau perusahaan publik yang ingin sahamnya dibeli

oleh para investor dan dapat masuk dalam standar internasional, haruslah berusaha

membuka diri dan menerapkan keterbukaan informasi dengan kualitas yang

terjaga dalam hal akurasi, kelengkapan, ketepatan waktu dan ketepatan informasi.

Membuka diri di sini berarti bersedia memberikan informasi material yang

berkenaan dengan keadaan perusahaannya. Keterbukaan diartikan memberikan

akses seluas-luasnya kepada pemegang saham atau investor untuk mengetahui

keadaan atau informasi penting perusahaan. Keterbukaan juga mengandung arti

mengungkapkan semua hal secara tuntas, benar dan lengkap. Informasi yang

demikian ini dapat menjadikan investor mampu mengambil keputusan secara

 72 Hamud M. Balfas, op.cit., hal. 181-182. 

 

Universitas Indonesia Keterbukaan informasi..., Selvy, FHUI, 2009

Page 28: BAB 2 PENAWARAN UMUM DAN IZIN USAHA ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/123761-PK IV 2137.8280...16 BAB 2 PENAWARAN UMUM DAN IZIN USAHA PERTAMBANGAN 2.1. Tugas, Wewenang dan Fungsi Bapepam

43 

 

                                                           

mantap.73 Dengan pemberian informasi berdasarkan prinsip keterbukaan, maka

dapat diantisipasi terjadi kemungkinan investor tidak memperoleh informasi atau

fakta material atau tidak meratanya informasi bagi investor disebabkan ada

informasi yang tidak disampaikan dan bisa jadi informasi yang belum tersedia

untuk publik telah disampaikan pada seorang investor atau kelompok investor

tertentu. Padahal informasi itu berisi fakta material yang sangat berfungsi sebagai

bahan pertimbangan investor dalm melakukan investasi.74

Dengan keterbukaan pula, investor dapat melakukan penilaian atas

“barang” (efek) yang akan dibelinya sehingga kepentingan investor dapat

terlindungi. Hal ini sesuai dengan bagian menimbang huruf c UUPM.75 Lebih

jauh lagi, sistim kewajiban keterbukaan tersebut, juga penting dipahami sebagai

ketentuan umum anti-fraud dari hukum pasar modal, yang menyatakan “tell the

truth and don’t leave out anything important.” Pemahaman tersebut penting, oleh

karena kegagalan untuk mengungkapkan (to disclose) fakta material dianggap

sebagai penipuan.76 Mengingat pentingnya keterbukaan di pasar modal tersebut di

atas, maka emiten atau perusahaan publik wajib menyampaikan laporan berkala

atau laporan atas peristiwa material yang dapat memengaruhi harga efek yang

bersangkutan kepada Bapepam dan segera mengumumkan laporan tersebut

kepada masyarakat.77 Keterbukaan atau transparansi emiten maupun perusahaan

publik yang sahamnya terdaftar di bursa akan memberikan kredibilitas pada

perusahaan yang bersangkutan.78

 73 Irsan Nasarudin dan Indra Surya, op.cit., hal 227-228 74 Bismar Nasution (A) ,” Pelaksanaan Prinsip Keterbukaan Dalam Pasar Modal : Studi

Mengenai Penentuan Fakta Material dan Perbuatan Yang Menyesatkan,” (Tesis Doktor Univesitas

Indonesia, Depok, 2001), hal.43. 75 Hamud M. Balfas, op.cit., hal. 167. 76 Bismar Nasution (B),” Pentingnya Keterbukaan Untuk Pengelolaan Perusahaan yang

Baik Dalam UUPM, “ <http://bismarnasty.files.wordpress.com/2007/06/pentingnya-

keterbukaan.pdf>77 Jusuf Anwar, op.cit., hal. 105. 78 E.A.Koetin, Analisis Pasar Modal, (Jakarta: Pustaka Sinar Harapan, 2002), hal .75. 

 

Universitas Indonesia Keterbukaan informasi..., Selvy, FHUI, 2009

Page 29: BAB 2 PENAWARAN UMUM DAN IZIN USAHA ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/123761-PK IV 2137.8280...16 BAB 2 PENAWARAN UMUM DAN IZIN USAHA PERTAMBANGAN 2.1. Tugas, Wewenang dan Fungsi Bapepam

44 

 

                                                           

Pada dasarnya pelaksanaan keterbukaan di pasar modal dilakukan melalui

3 tahap yaitu:79

1. Keterbukaan pada saat melakukan penawaran umum, yang didahului

dengan pengajuan pendaftaran emisi efek ke Bapepam dengan

menyertakan semua dokumen yang dipersyaratkan dalam Peraturan

Bapepam IX C.1 antara lain : prospektus, laporan keuangan yang telah

diaudit akuntan, perjanjian emisi, legal opinion dan sebagainya

2. Keterbukaan setelah emiten mencatat dan memperdagangkan efeknya di

bursa. Dalam hal ini, emiten wajib menyampaikan laporan keuangan

secara berkala dan terus-menerus (continuously disclosure) kepada

Bapepam dan Bursa.

3. Keterbukaan karena terjadi peristiwa penting dan laporannya harus

disampaikan secara tepat waktu yakni peristiwa yang dirinci dalam

Peraturan Bapepam X K.1.

Seperti yang disebutkan di atas bahwa prospektus merupakan salah satu

pelaksanaan keterbukaan di pasar modal. Prospektus merupakan dokumen yang

utama dan pertama dalam pemenuhan asas keterbukaan di pasar modal. Dikatakan

demikian karena prospektus merupakan dokumen yang pertama-tama harus

dikeluarkan suatu perusahaan ketika hendak mendapatkan status sebagai emiten

maupun perusahaan publik.80 Selain itu, di samping sebagai dokumen penawaran

yang memberikan gambaran kepada masyarakat tentang penjualan saham, pada

saat yang sama prospektus juga menyediakan informasi yang lengkap bagi

investor megenai faktor resiko yang dihadapi perusahaan dan menyediakan

informasi yang terbuka mengenai semua hal yang relevan untuk memberikan

perlindungan terhadap pertanggungjawaban manajemen bila terdapat hal-hal yang

material yang disembunyikan ataupun hal-hal yang menyesatkan.81

Bila dikaitkan dengan profesi penunjang pasar modal, maka berdasarkan

pasal 64 UUPM, setidaknya ada 4 profesi penunjang yang membantu emiten

 79 Irsan Nasarudin dan Indra Surya, op.cit., hal.229-230. 80 Hamud M. Balfas, op.cit., hal. 177. 81 Asril Sitompul, op.cit., hal. 58. 

 

Universitas Indonesia Keterbukaan informasi..., Selvy, FHUI, 2009

Page 30: BAB 2 PENAWARAN UMUM DAN IZIN USAHA ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/123761-PK IV 2137.8280...16 BAB 2 PENAWARAN UMUM DAN IZIN USAHA PERTAMBANGAN 2.1. Tugas, Wewenang dan Fungsi Bapepam

45 

 

                                                           

dalam melakukan keterbukaan. Dari keempat profesi penunjang tersebut, ada tiga

di antaranya yang tanpa kehadiran mereka keterbukaan dalam prospektus tidak

mungkin terwujud. Ketiga profesi itu adalah: 82

1. Akuntan

Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya, akuntan merupakan profesi

yang memastikan laporan keuangan emiten disajikan secara benar dan

sesuai dengan standar akuntansi yang diterapkan di Indonesia

2. Konsultan Hukum

Konsultan hukum merupakan profesi yang di antaranya memastikan

emiten telah berdiri sesuai dengan hukum yang berlaku dan semua

transaksi yang dilakukan telah memenuhi seluruh persyaratan yang

diperlukan serta harta (asset) yang dimiliki perusahaan telah dimiliki

secara hukum. Dimuatnya pendapat hukum dalam prospektus selain untuk

keterbukaan, juga untuk memberikan kepastian hukum, yang keduanya

ditujukan untuk: 83

2.1 Bapepam

Keterbukaan dan kepastian hukum ditujukan kepada Bapepam karena

Bapepam adalah pihak yang mewajibkan adanya pendapat hukum tersebut.

Selain itu, Bapepam juga sebagai pengawas perusahaan yang akan

melakukan penawaran umum.

2.2 Underwriter

Keterbukaan dan kepastian hokum ditujukan untuk underwriter karena

underwriter yang menjamin terjualnya saham-saham emiten di pasar

perdana, sehingga underwriter berhak mengetahui betul keadaan dari

perusahaan yang dijaminnya.

 82 Hamud M. Balfas, op.cit., hal 234-235. 83 M. Atalantha Diah, “Pendapat Hukum Dalam Prospektus Perusahaan Go Public, ”

(Skripsi Sarjana Universitas Indonesia, Depok, 1992), hal. 67. 

 

Universitas Indonesia Keterbukaan informasi..., Selvy, FHUI, 2009

Page 31: BAB 2 PENAWARAN UMUM DAN IZIN USAHA ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/123761-PK IV 2137.8280...16 BAB 2 PENAWARAN UMUM DAN IZIN USAHA PERTAMBANGAN 2.1. Tugas, Wewenang dan Fungsi Bapepam

46 

 

                                                           

2.3 Calon investor

Keterbukaan dan kepastian hukum ditujukan kepada calon investor karena

mereka harus mengetahui apakah mereka membeli saham dari perusahaan

yang terlibat sengketa.

3. Penilai.

Penilai adalah pihak yang memastikan bahwa nilai harta adalah sesuai

taksiran sehingga tidak akan menyebabkan pembengkakan atas nilainya.

Berdasarkan Peraturan Bapepam IX C.1, prospektus merupakan dokumen

yang harus disertakan dalam pengajuan pernyataan pendaftaran ke Bapepam. Dari

pernyataan pendaftaran (termasuk prospektus di dalamnya), Bapepam akan

melakukan penilaian terhadap calon emiten dan melakukan penelaahan terhadap

kelengkapan dokumen yang dipersyaratkan dalam penawaran umum. Setelah

Bapepam menganggap bahwa seluruh prosedur maupun persyaratan melakukan

penawaran umum telah terpenuhi maka Bapepam akan memberikan pernyataan

efektif bagi calon emiten sebagai “tiket” untuk memperdagangkan sahamnya di

pasar perdana.84

Tujuan utama penelahaan kelengkapan dokumen-dokumen emiten oleh

Bapepam ini adalah untuk melihat kecukupan, objektivitas, kemudahan

dimengerti sesuai dengan persyaratan kewajiban keterbukaan, agar investor

khususnya investor yang tidak profesional mempunyai kejelasan mengenai hal-hal

yang relevan terhadap perlindungan mereka dalam penawaran umum setelah

Pernyataan Pendaftaran dinyatakan efektif (the effectiveness of the registration

statement).85

Seperti yang sudah disebutkan dalam Bab 1 bahwa terdapat suatu

permasalahan dalam penawaran umum yang dilakukan oleh P.T. Bayan

Resources, Tbk., yaitu pengehentian operasi usaha anak perusahaannya, yaitu P.T.

Perkasa Inakakerta (PIK) oleh Plt. Bupati Kutai Timur. Untuk menelaah lebih

 84 Hendy M. Fakhruddin, op.cit., hal. 99 85 Bismar Nasution (C), “ Prinsip Keterbukaan, Pengelolaan Perusahaan yang Baik dan

Persyaratan Hukum di Pasar Modal, “

<http://bismarnasty.files.wordpress.com/2007/06/keterbukaan-kelola-perusahaan2.pdf>  

 

Universitas Indonesia Keterbukaan informasi..., Selvy, FHUI, 2009

Page 32: BAB 2 PENAWARAN UMUM DAN IZIN USAHA ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/123761-PK IV 2137.8280...16 BAB 2 PENAWARAN UMUM DAN IZIN USAHA PERTAMBANGAN 2.1. Tugas, Wewenang dan Fungsi Bapepam

47 

 

                                                           

lanjut mengenai penghentian operasi tersebut, maka di bawah ini akan diuraikan

teori mengenai izin usaha pertambangan dikaitkan dengan peraturan perundangan

di bidang pertambangan dan peraturan perundangan di bidang kehutanan.

2.4. Izin Usaha Pertambangan Ditinjau dari Peraturan Perundangan di

Bidang Pertambangan dan Peraturan Perundangan di Bidang

Kehutanan

Kuasa pertambangan merupakan salah satu instrumen hukum yang dapat

digunakan oleh pemegang kuasa pertambangan untuk melaksanakan kegiatan

usaha di bidang pertambangan. Tanpa adanya kuasa pertambangan, perusahaan

pertambangan belum dapat melakukan kegiatannya.86 Kuasa pertambangan

merupakan izin yang diberikan oleh instansi yang berwenang untuk melakukan

usaha pertambangan. Dalam hal ini adalah pemerintah selaku pemegang hak

penguasaan di bidang pertambangan.87 Dalam pasal 2 huruf i Undang-Undang

Nomor 11 Tahun 1967 Tentang Pokok-Pokok Pertambangan (untuk selanjutnya

disebut UU Pertambangan) disebutkan pengertian kuasa pertambangan yaitu:

“Kuasa pertambangan adalah wewenang yang diberikan kepada badan/perorangan untuk melaksanakan usaha pertambangan”

Kuasa pertambangan dari aspek usahanya merupakan penggolongan kuasa

pertambangan dari segi usaha yang akan dilakukan oleh pemegang kuasa

pertambangan. Kuasa pertambangan dari aspek usahanya dapat dibagi menjadi

lima macam, yaitu:88

1. Kuasa pertambangan penyelidikan umum

Kuasa pertambangan penyelidikan umum merupakan kuasa untuk

melakukan penyelidikan secara geologi umum dengan maksud untuk

 86 Salim H.S., op.cit., hal. 63. 87 Fahri Aryati, “Aspek Perijinan dalam Pelaksanaan Perjanjian Karya Pengusahaan

Batubara di Indonesia, “ (Skripsi Sarjana Universitas Indonesia, Depok, 2004), hal. 32. 88 Salim H.S., op.cit., hal 67-68. 

 

Universitas Indonesia Keterbukaan informasi..., Selvy, FHUI, 2009

Page 33: BAB 2 PENAWARAN UMUM DAN IZIN USAHA ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/123761-PK IV 2137.8280...16 BAB 2 PENAWARAN UMUM DAN IZIN USAHA PERTAMBANGAN 2.1. Tugas, Wewenang dan Fungsi Bapepam

48 

 

membuat peta geologi umum atau untuk menetapkan tanda-tanda adanya

bahan galian pada umumnya.

2. Kuasa pertambangan eksplorasi

Kuasa pertambangan eksplorasi adalah kuasa/wewenang yang diberikan

oleh pejabat berwenang untuk melakukan penyelidikan geologi

pertambangan untuk menetapkan lebih teliti/seksama adanya bahan galian

serta sifat letakan bahan galian tersebut.

3. Kuasa pertambangan eksploitasi

Kuasa pertambangan eksploitasi merupakan kuasa pertambangan dengan

maksud untuk menghasilkan bahan galian dan memanfaatkannya.

4. Kuasa pertambangan pengolahan dan pemurnian

Kuasa ini adalah kuasa pertambangan untuk mempertinggi mutu bahan

galian serta untuk memanfaatkan dan memperoleh unsuryang terdapat

pada bahan galian itu.

5. Kuasa pertambangan pengangkutan dan penjualan

Kuasa ini adalah kuasa pertambangan untuk memindahkan bahan galian

dan hasil pengolahan dan pemurnian bahan galian dari daerah eksplorasi

atau tempat pengolahan/pemurnian.

Kuasa pertambangan lahir berdasarkan ketentuan mengenai pelaksanaan

penguasaan dan pengaturan usaha pertambangan oleh Negara (pasal 4 ayat (1) UU

Pertambangan). Namun oleh karena Negara tidak dapat mengusahakan sendiri,

maka UU Pertambangan membuka kesempatan bagi berbagai pihak sesuai

kewenangannya, yaitu instansi pemerintah, perusahaan Negara, pertambangan

rakyat, perorangan, perusahaan daerah, perusahaan swasta dan koperasi sebagai

pemegang kuasa pertambangan. Dalam pasal 6 jo. Penjelasan Umum butir 3 UU

Pertambangan, maka bahan galian golongan a (bahan galian strategis)

dilaksanakan oleh instansi pemerintah dan perusahaan negara. Dalam pasal 10

ayat (1) UU Pertambangan dikatakan bahwa apabila instansi pemerintah maupun

perusahaan Negara tidak dapat melaksanakannya sendiri, maka dapat ditunjuk

pihak lain untuk melaksanakan pekerjaan-pekerjaan yang belum atau tidak bisa

dikerjakan sendiri oleh instansi pemerintah maupun perusahaan Negara tersebut.

 

Universitas Indonesia Keterbukaan informasi..., Selvy, FHUI, 2009

Page 34: BAB 2 PENAWARAN UMUM DAN IZIN USAHA ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/123761-PK IV 2137.8280...16 BAB 2 PENAWARAN UMUM DAN IZIN USAHA PERTAMBANGAN 2.1. Tugas, Wewenang dan Fungsi Bapepam

49 

 

                                                           

Di samping penunjukkan pasal 10 UU Pertambangan tersebut, izin

melakukan usaha tambang, khususnya tambang batubara, diberikan penegasan

lebih rinci dalam Keputusan Presiden Nomor 75 Tahun 1996 yang mengatur

mengenai perjanjian karya pengusahaan pertambangan batubara (PKP2B).89

Perbedaan mendasar antara kuasa pertambangan dan PKP2B adalah bahwa

PKP2B terbuka bagi penanaman modal asing sedangkan kuasa pertambangan

harus dimiliki oleh perusahaan Indonesia yang dikelola oleh WNI.90

Pengertian PKP2B dapat dilihat dalam pasal 1 Keputusan Presiden

tersebut di atas. Dalam Keputusan Presiden tersebut dikatakan bahwa: 91

”Perjanjian karya adalah perjanjian antara pemerintah dengan perusahaan kontraktor swasta untuk melaksanakan pengusahaan pertambangan bahan galian batu bara”

Para pihak yang terkait dalam perjanjian tersebut adalah:

1. Pemerintah sebagai principal (yang diwakili oleh Menteri Energi dan

Sumber Daya Mineral)

2. Kontraktor (perusahaan asing atau perusahaan patungan asing dan

nasional atau perusahaan nasional).

Semua hak dan kewajiban pemerintah sebagai principal dan perusahaan

sebagai kontraktor tertuang secara rinci di PKP2B.92

Dalam melaksnakan kegiatannya berdasarkan kontrak PKP2B, kontraktor

swasta akan melaksanakan kegiatan yang terdiri dari beberapa tahap sebagai

berikut:

1. Tahap penyelidikan umum

Tahap ini merupakan awal dalam usaha pertambangan, yaitu

mengumpulkan data sebanyak-banyaknya tentang indikasi endapan bahan

galian di suatu daerah. Diadakan peninjauan lapangan untuk menyakinkan

 89 Fahri Aryati, op.cit., hal. 33-34. 90 Prospektus P.T. Bayan Resources, Tbk., op.cit., hal. 229. 91 Salim HS, op.cit. , hal 199-200. 92 Fahri Aryati, op.cit., hal. 43.

 

 

Universitas Indonesia Keterbukaan informasi..., Selvy, FHUI, 2009

Page 35: BAB 2 PENAWARAN UMUM DAN IZIN USAHA ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/123761-PK IV 2137.8280...16 BAB 2 PENAWARAN UMUM DAN IZIN USAHA PERTAMBANGAN 2.1. Tugas, Wewenang dan Fungsi Bapepam

50 

 

kebenaran data yang ada. Kegiatan yang dilakukan dalam tahap ini terdiri

atas penyelidikan secara geologi umum, geofisik, geokimia, baik di

daratan maupun di perairan serta pemetaan dari udara.

2. Tahap eksplorasi

Tahap ini merupakan pekerjaan lanjutan dalam pencarian endapan

batubara yang bertujuan untuk mendapatkan kepastian tentang ukuran,

bentuk, kedudukan, besar cadangan, sifat, jenis, penelaahan ekonomi dan

pemasarannya.

3. Tahap studi kelayakan

Setelah kegiatan eksplorasi dianggap selesai dan semua data telah

diperoleh, tiba saatnya untuk mengadakan evaluasi dan perhitungan yang

didasarkan pada pertimbangan ekonomi, keselamatan kerja dan kelestarian

lingkungan menuju suatu keputusan dapat atau tidaknya suatu proyek

pertambangan batubara tersebut dilakukan serta dibenarkan. Tahap ini

merupakan puncak dari serangkaian kegiatan sebelum usaha pertambangan

dilakukan.

4. Tahap kontruksi

Setelah hasil studi kelayakan menentukan proyek pertambangan batubara

layak untuk diteruskan, perusahaan sampai pada penyiapan produksi

dengan membuat uji coba produksi dan mendirikan fasilitas-fasilitas

seperti jalan/akses untuk transportasi dan komunikasi, membuat

pelabuhan, tongkang, menyiapkan peralatan pertambangan, peralatan

peningkatan mutu batubara dan fasilitas lain yang menunjang produksi dan

penjualan.

5. Tahap eksploitasi/produksi

Dalam PKP2B, tahap kegiatan ini adalah tahap terakhir. Kegiatan ini

terdiri daripenggalian batubara yang dapat dilakukan dengan cara

pengupasan tanah atas terlebih dahulu atau penggalian secar alngsung

ataupun membuat terowongan di bawah tanah, pembongkaran, pemuatan

dan pengangkutan, pengolahan dan pemurnian serta penjualan.

 

Universitas Indonesia Keterbukaan informasi..., Selvy, FHUI, 2009

Page 36: BAB 2 PENAWARAN UMUM DAN IZIN USAHA ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/123761-PK IV 2137.8280...16 BAB 2 PENAWARAN UMUM DAN IZIN USAHA PERTAMBANGAN 2.1. Tugas, Wewenang dan Fungsi Bapepam

51 

 

                                                           

Sebelum melakukan tahapan kegiatan tersebut, kontraktor wajib memohon

ijin kepada Direktur Jenderal Geologi dan Sumber Daya Mineral. Direktur

Jenderal Geologi dan Sumber Daya Mineral akan memberikan surat izin berupa

surat keputusan mengenai permulaan tahap kegiatan yang ditandatangani Direktur

Jenderal Geologi dan Sumber Daya Mineral atas nama Menteri Energi dan

Sumber Daya Mineral (ESDM).93

Mengenai berakhirnya kuasa pertambangan, dalam pasal 20 UU

Pertambangan, dikatakan bahwa kuasa pertambangan berakhir karena

dikembalikan, dibatalkan atau karena habis waktunya. Selanjutnya dalam pasal 21

ayat (3) dan pasal 22 ayat (2) dikatakan bahwa penegembalian kuasa

pertambangan maupun pembatalan kuasa pertambangan harus mendapat

persetujuan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM). Pembatalan

kuasa pertambangan dilakukan Menteri ESDM untuk kepentingan negara. Dalam

hal kuasa pertambangan berakhir karena habis jangka waktu dan tidak

diperpanjang, maka kuasa pertambangan tersebut berakhir demi hukum.

Kegiatan usaha pertambangan umum (migas dan batubara) sering

mengalami hambatan akibat adanya disharmonisasi dengan kebijakan di sektor-

sektor lain seperti kehutanan, otonomi daerah, maupun lingkungan hidup.

Berbagai hambatan ini disebabkan oleh karakteristik industri pertambangan yang

mempunyai ciri khas beresiko tinggi, jangka panjang, dan lokasi definitif.

Disharmonisasi dalam bidang kehutanan dikarenakan Undang-Undang Nomor 41

Tahun 1999 Tentang Kehutanan (untuk selanjutnya disebut UU Kehutanan)

isinya tumpang tindih dengan UU Pertambangan. Selain itu masalah lain yang

juga sering timbul adalah ketidakharmonisan antara pusat dan daerah. Paradigma

Kepala Daerah adalah bahwa sejak diundangkannya Undang-Undang Nomor 32

Tahun 2004 Tentang Otonomi Daerah, maka segala urusan pengelolaan sumber

daya di bidang pertambangan umum (migas dan batubara) menjadi kewenangan

daerah secara mutlak. Bila dikaji maka dapat dilihat dari pasal 13 dan pasal 14

UU tersebut bahwa kewenangan bidang pertambangan bukanlah kewenangan

 93 Fahri Aryati, op.cit., hal 44-48. 

 

Universitas Indonesia Keterbukaan informasi..., Selvy, FHUI, 2009

Page 37: BAB 2 PENAWARAN UMUM DAN IZIN USAHA ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/123761-PK IV 2137.8280...16 BAB 2 PENAWARAN UMUM DAN IZIN USAHA PERTAMBANGAN 2.1. Tugas, Wewenang dan Fungsi Bapepam

52 

 

                                                           

yang wajib haru dilakukan oleh pemerintah provinsi atau oleh pemerintah

kabupaten/kota.94

Dikaitkan dengan UU Kehutanan, salah satu pasal dalam UU tersebut yang

berkaitan dengan pertambangan yaitu pasal 38 UU Kehutanan berikut

penjelasannya. Dalam ketentuan tersebut dikatakan bahwa penambangan hanya

boleh dilakukan di kawasan hutan lindung dan kawasan hutan produksi. Namun,

penambangan dengan pola penambangan terbuka tidak boleh dilakukan di

kawasan hutan lindung. Dalam pasal tersebut juga menyatakan bahwa

penggunaan kawasan hutan untuk kepentingan pertambangan dilakukan melalui

pemberian izin pinjam pakai oleh Menteri Kehutanan. Filosofis pinjam pakai

kawasan hutan dimaksudkan agar setiap pengguna kawasan hutan di luar sektor

kehutanan tidak menyebabkan enclave, luas kawasan hutan tidak terkurangi, dan

agar pemerintah cq. Departemen Kehutanan masih tetap dapat mengelola kawasan

yang dipinjam pakai sehingga memudahkan monitoring dan evaluasi.95

Pasal 50 ayat (3) butir g UU Kehutanan melarang dilakukannya kegiatan

penyelidikan umum atau eksplorasi atau eksploitasi bahan tambang di dalam

kawasan hutan, tanpa izin Menteri Kehutanan. Atas pelanggaran pasal ini maka

dikenai sanksi pidana berupa pidana penjara paling lama 10 tahun dan denda

paling banyak Rp 5.000.000.000,00 (pasal 78 ayat (6) UU Kehutanan). Pada ayat

16 pasal yang sama disebutkan bahwa dalam hal tindakan tersebut dilakukan oleh

dan atau atas nama badan hukum atau badan usaha, tuntutan dan sanksi

pidananya dijatuhkan terhadap pengurusnya, baik sendiri-sendiri maupun

bersama-sama, dikenakan pidana sesuai dengan ancaman pidana masing-masing

ditambah dengan sepertiga dari pidana yang dijatuhkan.

Mengenai sanksi administratif, maka dalam UU Kehutanan (pasal 80 UU

Kehutanan) hanya mengatur sanksi administratif atas pelanggaran di luar

ketentuan pidana yang diatur dalam pasal 78 UU Kehutanan. Sanksi administratif

 94 Ainur Rasyid ,”Aspek Yuridis Perusahaan Pertambangan Umum Pasca Otonomi

Daerah, “ (Tesis Magister Universitas Indonesia, Depok, 2007), hal.129-130. 95 Budi Riyanto, “Kebijakan Pengelolaan Kawasan Hutan dan Kegiatan Pertambangan,”

Jurnal Hukum Bisnis (2007): 26.  

 

Universitas Indonesia Keterbukaan informasi..., Selvy, FHUI, 2009

Page 38: BAB 2 PENAWARAN UMUM DAN IZIN USAHA ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/123761-PK IV 2137.8280...16 BAB 2 PENAWARAN UMUM DAN IZIN USAHA PERTAMBANGAN 2.1. Tugas, Wewenang dan Fungsi Bapepam

53 

 

                                                           

ini dibebankan kepada pemegang izin usaha pemanfaatan kawasan, izin usaha

pemanfaatan jasa lingkungan, izin usaha pemanfaatan hasil hutan atau izin

pemungutan hasil hutan.

Sebagai tambahan, dalam perkembangan yang terbaru, pada tanggal 16

Desember 2008, DPR telah mengesahkan UU Mineral dan Batubara. Dalam UU

yang baru tersebut, sistem kontrak karya yang semula dianut dalam UU Nomor

11 Tahun 1967 diubah menjadi sistem pemberian izin oleh pemerintah. Hal ini

dimaksudkan untuk menjaga posisi negara tetap lebih tinggi daripada perusahaan

yang melakukan pertambangan. Namun dengan diundangkannya UU baru ini,

menimbulkan kebingungan berbagai dari berbagai pihak. Hal ini dikarenakan

adanya ketidakjelasan dalam pengaturan ketentuan perlihannya. Dalam pasal

169 bagian a menyatakan bahwa pada saat Undang-Undang ini mulai

berlaku,maka kontrak karya dan Perjanjian Parya Pengusahaan Pertambangan

Batubara yang telah ada sebelum berlakunya Undang-Undang ini tetap

diberlakukan sampai jangka waktu berakhirnya kontrak/perjanjian, sedangkan

pasal 169 b menyebutkan bahwa ketentuan yang tercantum dalam pasal kontrak

karya dan Perjanjian Parya Pengusahaan Pertambangan Batubara sebagaimana

dimaksud pada huruf a disesuaikan selambat lambatnya satu tahun sejak undang-

undang ini diundangkan, kecuali mengenai penerimaan Negara.96

 96 ________________, “Era Kontrak Karya Berakhir,” Kompas, (17 Desember 2008) :

hal 1 

 

Universitas Indonesia Keterbukaan informasi..., Selvy, FHUI, 2009