Bab 2 Pemetaan
-
Upload
rahmad-riyandi -
Category
Documents
-
view
107 -
download
21
description
Transcript of Bab 2 Pemetaan
Pemetaan Topografi
BAB 2PEMETAAN TOPOGRAFI
Seperti telah dijelaskan di muka bahwa pemetaan adalah suatu proses menyajikan informasi muka bumi yang berupa fakta (dunia nyata), baik bentuk permukaan bumi maupun sumber daya alamnya, berdasarkan skala peta, sistem proyeksi peta, serta simbol-simbol dari unsur muka bumi yang disajikan. Keadaan permukaan bumi yang digambarkan meliputi unsur-unsur alam (misalnya: sungai, gunung, lembah), dan unsur-unsur buatan manusia (misalnya: bangunan, jalan, saluran irigasi, batas kepemilikan). Untuk dapat menggambarkan keadaan permukaan bumi tersebut, diperlukan pengukuran-pengukuran geodesi (surveying) pada dan diantara titik-titik di muka bumi. Besaran-besaran yang diukur meliputi: arah, sudut, jarak dan ketinggian.
Secara garis besar pemetaan dibagi dalam dua cara, yang pertama adalah pemetaan secara terestris, dimana seluruh data yang digunakan diperoleh dari hasil pengukuran-pengukuran langsung di lapangan. Dan yang kedua adalah pemetaan dengan pemotretan secara fotogrametris, dimana sebagian datanya diperoleh dari foto hasil pemotretan udara. Cara fotogrametris tidak dijelaskan di dalam buku ini
Di dalam pemetaan topografi cara terestris, titik-titik di muka bumi dikelompokan menjadi dua kelompok besar yaitu kelompok titik-titik Kerangka Dasar dan kelompok titik-titik Detail. Titik-titik Kerangka Dasar adalah sejumlah titik yang di buat dan di pasang di lapangan (dengan tanda pengenal patok kayu dan pilar beton) yang merupakan Kerangka Dasar pemetaan dengan fungsi sebagai titik pengikat pengukuran titik-titik Detail, serta pengontrol pengukuran titik-titik lainnya. Titik-titik detail adalah titik-titik yang ada di lapangan yang merupakan antara lain titik-titik pojok bangunan, titik-titik batas tanah, titik-titik sepanjang pinggiran jalan serta titik-titik lain yang letak
Aplikasi Pemetaan Dijital dan Rekayasa Teknik Sipil dengan AutoCAD Land Development 12
Pemetaan Topografi
dan kerapatannya ditentukan untuk menggambarkan bentuk dari permukaan tanah.
2.1. Kerangka Dasar Pemetaan Topografi
Di dalam geodesi di kenal juga dua macam titik Kerangka Dasar yaitu: titik-titik Kerangka Dasar Horisontal (KDH) yang mempunyai koordinat bidang datar (X,Y) dan titik-titik Kerangka Dasar Vertikal (KDV) yang mempunyai harga ketinggian (Z). Dalam prakteknya, titik-titik KDH dan KDV tidak dibuat sendiri-sendiri akan tetapi menjadi satu titik. Jadi titik kerangka Dasar mempunyai koordinat dan ketinggian (X,Y,Z).
Untuk titik-titik Kerangka Dasar Horisontal (KDH) dapat diukur dengan cara-cara antara lain: triangulasi, trilaterasi, triangulaterasi dan polygon. Sedangkan untuk titik-titik Kerangka Dasar Vertikal (KDV) umumnya di ukur dengan cara sipat datar memanjang.
Dengan perkembangan teknologi alat ukur beserta perangkat lunaknya saat ini, maka pengukuran Kerangka Dasar pemetaan dan pengukuran titik-titik Detail dapat dilakukan sekaligus dengan satu alat ukur Total Station untuk menentukan posisi titik-titik Kerangka Dasar dan titik-titik Detail dalam sistem koordinat tiga dimensi (X,Y,Z).
Program AutoCAD Land Development (ALD) yang merupakan bagian dari perkembangan teknologi perangkat lunak (software), juga telah menyediakan fasilitas untuk pengolahan (processing) data-data ukur dari hasil pengukuran lapangan dengan menggunkan alat ukur Total Station tersebut.
Untuk memperjelas aplikasi program ALD dalam menghitung posisi titik-titik ukur dilapangan dan proses pembuatan peta topografi, maka diberikan contoh data-data ukur lapangan sebagai ilustrasi dalam tahapan-tahapan perintah operasional menu program dari program ALD (lihat Lampiran).
Aplikasi Pemetaan Dijital dan Rekayasa Teknik Sipil dengan AutoCAD Land Development 13
Pemetaan Topografi
2.2. Menjalankan Modul Program Survey
Dengan telah selesainya pengaturan parameter-parameter untuk format gambar kerja, maka jendela layar ALD yang tampak terlihat pada Gambar 2.1, telah mempunyai sistem koordinat proyeksi UTM (Universal Tranverse Mercator) dengan Ellipsoid Referensi (Spheroid) WGS-84 dan Zone 48 South.
Selanjutnya pilih modul Survey 2i dengan melakukan langkah: PilihProjectMenu Palletes. Maka selanjutnya keluar kotak dialog Menu Palette Manager seperti terlihat pada Gambar 2.2, pilih modul program Survey 2i pada kotak dan lanjutkan dengan klikLoad, maka menu-menu yang ada berubah menjadi menu-menu dengan kontrol perintah Modul Survey 2i.
Gambar 2.1 Jendela Layar ALD dengan Sistem Koordinat Proyeksi
Aplikasi Pemetaan Dijital dan Rekayasa Teknik Sipil dengan AutoCAD Land Development 14
Pemetaan Topografi
Gambar 2.2 Kotak Dialog Menu Pilihan Modul Program ALD
2.3. Pengaturan Format Titik Ukur
Sebelum memasukan data-data ukuran, terlebih dahulu dilakukan pengaturan format dari rencana penempatan titik-titik ukur pada jendela layar ALD, antara lain pembuatan nama layer baru dan jenisnya, model titik ukur dan lain sebagainya yang tentunya sesuai dengan kebutuhan format gambar. Selanjutnya klikLayers maka tampil kotak dialog Layers Properties Manager seperti pada Gambar 2.3 dan klikNew, tulis Points sebagai layer baru dan klik rubah warnanya bila diperlukan perubahan. Selanjutnya klikOK. Pilih layer Points pada posisi aktif.
Aplikasi Pemetaan Dijital dan Rekayasa Teknik Sipil dengan AutoCAD Land Development 15
Pemetaan Topografi
Gambar 2.3 Kotak Dialog Pembuatan Layer Baru
Selanjutnya PilihLabelsSettings, dan tampil kotak dialog Labels Settings seperti pada Gambar 2.4 dan klikPoint Labels , klik kotak Current Label Style dan pilih softdesk point block only. Selanjutnya KlikOK. Dengan memilih tipe label softdesk point block only untuk titik-titik ukur (points), maka layer pnts, elev dan desc yang merupakan label titik ukur tersebut dibuat secara terpisah, sehingga apabila kita ingin mematikan layer pnts dan desc, maka layer elev masih aktif dan nilai elevasi pada jendela layar ALD juga masih muncul dengan lambang posisi titik ukur di sampingnya.
Aplikasi Pemetaan Dijital dan Rekayasa Teknik Sipil dengan AutoCAD Land Development 16
Pemetaan Topografi
Gambar 2.4 Kotak Dialog Pengaturan Label Titik Ukur
2.4. Memasukan Data Ukur Traverse.
Setelah pengaturan format titik ukur selesai selanjutnya memasukan (input) data ukur kerangka peta dengan fasilitas editor.PilihAnalysis/FiguresTraverse Editor, ketik 1 pada kotak Traverse Loop Number. Selanjutnya klikOK.
Gambar 2.5 Kotak Dialog Membuat Nomer Kerangka Baru
Aplikasi Pemetaan Dijital dan Rekayasa Teknik Sipil dengan AutoCAD Land Development 17
Pemetaan Topografi
Masih pada fasilitas editor, selanjutnya keluar pertanyaan apakah akan membuat loop baru? klikYes.
Gambar 2.6 Kotak Dialog Membuat Kerangka Baru
Maka keluar kotak dialog yang menanyakan titik awal berdirinya alat ukur yang akan dijadikan stasion awal pada hitungan kerangka dasar. Dalam hal ini titik BM.0 adalah station (tempat awal berdiri alat) dan BM.1 adalah backsight (target awal). KlikOK. Lihat Lampiran 1 (DATA UKUR KERANGKA).
Gambar 2.7 Kotak Dialog Menentukan Titik Awal
Aplikasi Pemetaan Dijital dan Rekayasa Teknik Sipil dengan AutoCAD Land Development 18
Pemetaan Topografi
Selanjutnya keluar kotak dialog Define Station Point, yaitu kotak dialog untuk memasukan koordinat titik awal sebagai titik ikat (referensi). Ketik koordinat titik BM.0. Selanjutnya KlikOK.
Gambar 2.8 Kotak Dialog Input Koordinat Titik Stasion Awal
Gambar 2.9 Kotak Dialog Input Koordinat Titik Target Awal
Aplikasi Pemetaan Dijital dan Rekayasa Teknik Sipil dengan AutoCAD Land Development 19
Pemetaan Topografi
Setelah memasukan data koordinat titik BM.1 (backsight), maka nilai sudut jurusan akan muncul pada kotak Azimuth, yang merupakan hasil dari kalkulasi program ALD. KlikOK.
Selanjutnya keluar kotak input data Traverse Editor seperti pada Gambar 2.10, masukan data ukur kerangka yang ada pada Lampiran 1.
Gambar 2.10 Kotak Dialog Traverse Awal Editor
Sebelum input data ukur dimulai, anda harus mengatur format data ukur dengan metode pengukuran yang telah anda lakukan, dengan memilih menu pilihan Settings yang ada pada Traverse Editor, dan klikSettings. Maka tampil kotak dialog Editor Settings seperti pada Gambar 2.11.
Aplikasi Pemetaan Dijital dan Rekayasa Teknik Sipil dengan AutoCAD Land Development 20
Pemetaan Topografi
Selanjutnya pilih pengaturan pada kotak dialog Editor Settings dengan metode pengukuran yang telah anda lakukan. Setelah selesai menentukan pengaturan metode pengukuran, klikOK.
Gambar 2.11 Kotak Dialog Pengaturan Format Data Ukuran
Setelah pengaturan format data ukur selesai, maka selanjutnya proses pekerjaan input data ukur dapat dimulai, seperti terlihat pada Gambar 2.12 berikut ini.
Aplikasi Pemetaan Dijital dan Rekayasa Teknik Sipil dengan AutoCAD Land Development 21
Pemetaan Topografi
Gambar 2.12 Kotak Dialog Proses Awal Input Data Ukur Kerangka
Pada saat input data ukur untuk titik BM.1 sebagai (Pt 1) dan BM.0 sebagai (Pt 2), muncul peringatan dan konfirmasi bahwa anda memasukan nomer titik yang sama dua kali. Karena bentuk geometrik dari KERANGKA DASAR tertutup (loop), maka peringatan tersebut dibenarkan dan klikOK. Lanjutkan proses input data ukur sampai selesai.
Aplikasi Pemetaan Dijital dan Rekayasa Teknik Sipil dengan AutoCAD Land Development 22
Pemetaan Topografi
Gambar 2.13 Kotak Dialog Peringatan Adanya Duplikat Titik Ukur
Pekerjaan input data dilanjutkan:
Aplikasi Pemetaan Dijital dan Rekayasa Teknik Sipil dengan AutoCAD Land Development 23
Pemetaan Topografi
Gambar 2.14 Kotak Dialog Proses Akhir Input Data Ukur Kerangka
Setelah input data selesai, selanjutnya klikOK. Maka pekerjaan input data ukur untuk KERANGKA DASAR telah selesai.
Untuk melihat hasil input data pada jendela layar ALD, klikZoom Realtime dilanjutkan klik mouse kanan pilih Zoom Extents. Maka akan tampil gambar posisi dari titik-titik ukur KERANGKA DASAR seperti terlihat pada Gambar 2.15 berikut ini.
Aplikasi Pemetaan Dijital dan Rekayasa Teknik Sipil dengan AutoCAD Land Development 24
Pemetaan Topografi
Gambar 2.15 Sebaran Posisi Titik Ukur Kerangka Dasar
2.5. Memasukan Nilai Tinggi Alat Ukur
Untuk memasukan nilai tinggi alat dari posisi kerja seperti pada Gambar 2.15, pilihAnalysis/FiguresTraverse Editor. Selanjutnya keluar tampilan kotak dialog seperti pada gambar 2.16, yang menerangkan telah ada kerangka traverse loop dengan nomer 1 dan nama traverse loop dengan nama KERANGKA-1. Selanjutnya klikOK.
Aplikasi Pemetaan Dijital dan Rekayasa Teknik Sipil dengan AutoCAD Land Development 25
Pemetaan Topografi
Gambar 2.16 Kotak Dialog Memanggil Nomer Kerangka
Gambar 2.17 Kotak Dialog Traverse Editor
Aplikasi Pemetaan Dijital dan Rekayasa Teknik Sipil dengan AutoCAD Land Development 26
Pemetaan Topografi
Sebelum memasukan nilai tinggi alat, klikkotak Angle pada kotak dialog Traverse Editor, hal ini dilakukan agar nilai tinggi alat yang dimasukan sesuai dengan nomer titik tempat alat berdiri.
Misalkan untuk memasukan tinggi alat di titik BM.0, klikkotak Angle dan blok pada posisi titik STN Pt 2 (lihat Gambar 2.17). Selanjutnya pilih menu Chg Theo Ht untuk memasukan tinggi alat ukur atau Ht (Hight Theodolite) di setiap titik ukur pada jalur Kerangka Dasar tersebut. KlikChg Theo Ht.
Masukan nilai tinggi alat di titik BM.0 sebagai titik awal berdirinya alat pada jalur Kerangka Dasar. Selanjutnya klikkotak Instrument Elevation, maka tinggi (elevasi) garis bidik alat ukur (instrument) dapat diketahui ketinggiannya terhadap sistem tinggi MSL (Mean Sea Level) seperti terlihat pada Gambar 2.16. KlikOK
Gambar 2.16 Input Tinggi Alat di Titik BM.0
Untuk memasukan tinggi alat di titik P.1, klikkotak Angle dan blok untuk posisi titik STN Pt 3, dan KlikChg Theo Ht.
Aplikasi Pemetaan Dijital dan Rekayasa Teknik Sipil dengan AutoCAD Land Development 27
Pemetaan Topografi
Gambar 2.17 Input Tinggi Alat di Titik P.1
Masukan nilai tinggi alat di titik P.1, dan klikkotak Instrument Elevation, Selanjutnya klikOK.
Untuk memasukan tinggi alat di titik P.2, klikkotak Angle dan blok untuk posisi titik STN Pt 4, dan KlikChg Theo Ht.
Gambar 2.18 Input Tinggi Alat di Titik P.2
Masukan nilai tinggi alat di titik P.2, dan klikkotak Instrument Elevation, Selanjutnya klikOK.
Aplikasi Pemetaan Dijital dan Rekayasa Teknik Sipil dengan AutoCAD Land Development 28
Pemetaan Topografi
Untuk memasukan tinggi alat di titik P.3, klikkotak Angle dan blok untuk posisi titik STN Pt 5, dan KlikChg Theo Ht.
Gambar 2.19 Input Tinggi Alat di Titik P.3
Masukan nilai tinggi alat di titik P.3, dan klikkotak Instrument Elevation, Selanjutnya klikOK.
Untuk memasukan tinggi alat di titik P.4, klikkotak Angle dan blok untuk posisi titik STN Pt 6, dan KlikChg Theo Ht.
Gambar 2.20 Input Tinggi Alat di Titik P.4
Aplikasi Pemetaan Dijital dan Rekayasa Teknik Sipil dengan AutoCAD Land Development 29
Pemetaan Topografi
Masukan nilai tinggi alat di titik P.4, dan klikkotak Instrument Elevation, Selanjutnya klikOK.Untuk memasukan tinggi alat di titik BM.1, klikkotak Angle dan blok untuk posisi titik STN Pt 1, dan KlikChg Theo Ht.
Gambar 2.21 Input Tinggi Alat di Titik BM.1
Masukan nilai tinggi alat di titik BM.1, dan klikkotak Instrument Elevation, Selanjutnya klikOK. Input tinggi alat telah selesai.
2.6. Hitungan Kerangka Dasar Pemetaan
Pada proses pengolahan data ukur (processing) Kerangka Dasar pemetaan (Traverse), ALD telah menyediakan fasilitas hitungan dengan menggunakan dua cara hitungan. Cara hitungan pertama adalah Conventional Adjusment (perataan pendekatan) terdiri dari beberapa metode yaitu: Compass Rule, Transit Rule dan Crandall Rule. Cara hitungan kedua adalah Least Squares Adjusment (perataan kwadrat terkecil) dengan metode Parameter.
2.6.1. Hitungan Kerangka Dasar dengan Cara Perataan Pendekatan
Hitungan perataan Kerangka Dasar pemetaan (Traverse) dengan menggunakan cara Conventional Adjusment (perataan pendekatan), mempunyai sifat tidak terikat pada satu aturan, jadi untuk satu permasalahan terdapat lebih dari metode hitungan,
Aplikasi Pemetaan Dijital dan Rekayasa Teknik Sipil dengan AutoCAD Land Development 30
Pemetaan Topografi
misalnya antara lain metode Bowditch, Transit. Misalkan rumus-rumus yang digunakan oleh metode Bowditch adalah sebagai berikut:
1. Hitungan Salah Penutup Sudut
Hitungan salah penutup sudut dilakukan pada jalur Kerangka Dasar Horisontal (KDH) dengan cara polygon menggunakan rumus :
Untuk Poligon Terbuka Terikat Sempurna:
f = {( - (n-1).180 ) - ( akhir - awal)}
Untuk Poligon Tertutup (Loop) dan Sudut Dalam:
f = {( - (n-2).180 )}
Dimana :
f : Salah penutup sudut : Jumlah sudut ukurann : Jumlah titik sudutakhir : Azimuth akhirawal : Azimuth awal
2. Hitungan Salah Penutup Linier Jarak
Untuk Poligon Terbuka Terikat Sempurna:
fdx = ( d. sin ) - (Xakhir – Xawal) fdy = ( d. cos ) - (Yakhir – Yawal)
Untuk Poligon Tertutup (Loop):
fdx = d. sin fdy = d. cos
Ketelitian Linier Jarak = ( fdx2 + fdy
2 )½ / d
Aplikasi Pemetaan Dijital dan Rekayasa Teknik Sipil dengan AutoCAD Land Development 31
Pemetaan Topografi
Dimana :
fdx : Salah penutup absisfdy : Salah penutup ordinatd : Jumlah jarak sisi poligon
3. Hitungan Koordinat
Hitungan koordinat titik-titik poligon dilakukan setelah diketahui salah penutup hasil ukuran memenuhi batas toleransi yang telah ditetapkan (disyaratkan).Koordinat titik-titik ukur poligon dihitung secara berantai dengan menggunakan rumus :
_ _ _Xj = Xi + dij sin ij
_ _ _Yj = Yi + dij cos ij
dimana :
ij : nomor urut titik polligon dari 1 ke n.
n = 1, 2, 3, 4, 5, . . . . . .
4. Hitungan Tinggi
Hitungan Salah Penutup Beda Tinggi pada jalur Kerangka Dasar Vertikal (KDV), metode dan proses hitungan pada dasarnya sama dengan metode hitungan poligon. Pada hitungan perataan tinggi, pemberian koreksi diberikan pada hasil ukuran, berdasarkan perbandingan jarak ukuran dengan jumlah jarak jalur ukuran (seksi).
Hitungan Salah Penutup Beda Tinggi.
Untuk Jalur Terbuka Terikat Sempurna:
fΔh = Σ Δh - ( Takhir - Tawal )
Untuk Jalur Tertutup (Loop):
fΔh = Σ Δh
Dimana :
Tawal = Tinggi titik ikat awal
Aplikasi Pemetaan Dijital dan Rekayasa Teknik Sipil dengan AutoCAD Land Development 32
Pemetaan Topografi
Takhir = Tinggi titik ikat akhirΔh = Beda tinggi ukuranfΔh = Salah penutup beda tinggiΣd = Jumlah jarak ukuran
Ketelitian Linier Jarak: T = ± K (√ΣdKm )mm
Dimana :
T = Toleransi dalam satuan mmK = Konstanta yang menunjukan tingkat ketelitian pengukuran
dalam satuan milimeter (mm).d = Jumlah jarak yang diukur dalam satuan Kilometer (Km).
Buat definisi geometrik loop, untuk rencana hitungan dengan memilih pilihAnalysis/FiguresTraverse LoopsDefine Loop
Gambar 2.22 Definisi Jalur Hitungan
PilihAnalysis/FiguresAdjusment Settings
Aplikasi Pemetaan Dijital dan Rekayasa Teknik Sipil dengan AutoCAD Land Development 33
Pemetaan Topografi
Pilih metode hitungan metode Compass Rule, yang akan dilakukan pada jalur Kerangka Dasar pemetaan. KlikOK
Gambar 2.23 Pengaturan Metode Hitungan
PilihAnalysis/FiguresCheck Adjus Loop
Aplikasi Pemetaan Dijital dan Rekayasa Teknik Sipil dengan AutoCAD Land Development 34
Pemetaan Topografi
KlikOK.
Gambar 2.24 Analisis Ketelitian Metode Compass Rule #1
Klik Notepad, untuk melihat hasil hitungan berikutnya
Aplikasi Pemetaan Dijital dan Rekayasa Teknik Sipil dengan AutoCAD Land Development 35
Pemetaan Topografi
Gambar 2.25 Hasil Hitungan Koordinat Pendekatan Compass Rule #2
Klik Notepad, untuk melihat hasil hitungan berikutnya
Gambar 2.26 Hasil Hitungan Koordinat Definitif Compass Rule #3
Aplikasi Pemetaan Dijital dan Rekayasa Teknik Sipil dengan AutoCAD Land Development 36
Pemetaan Topografi
Klik Notepad, untuk melihat hasil hitungan berikutnya
Gambar 2.27 Hasil Hitungan Elevasi Definitif Metode Compass Rule #4
Klik Notepad, untuk melihat hasil hitungan berikutnya
KlikOK.
Close editor to continue...Adjust sideshots [Yes/No]? <Yes>: <ENTER>Adjust figures [Yes/No]? <Yes>: <ENTER>
Hasil hitungan menggunakan hitungan perataan cara sederhana dengan metode Compass Rule telah selesai.
Aplikasi Pemetaan Dijital dan Rekayasa Teknik Sipil dengan AutoCAD Land Development 37
Pemetaan Topografi
2.6.2. Hitungan Kerangka Dasar dengan Cara Perataan Kwadrat Terkecil
Hitungan perataan Kerangka Dasar pemetaan (Traverse) dengan menggunakan metode Least Squares Adjusment (perataan kwadrat terkecil), mempunyai sifat terikat pada satu aturan yaitu jumlah kwadrat koreksi adalah minimum (vv = 0). Prinsip ini dinamakan prinsip kwadrat terkecil.
Hitungan perataan yang digunakan pada program ALD adalah perataan metode Least Squares Adjusment of Indirect Observations (perataan kwadrat terkecil cara tidak langsung), dan lebih dikenal dengan perataan kwadrat terkecil cara Parameter. Rumus-rumus yang digunakan pada hitungan Kerangka Dasar Pemetaan (KDH) dan (KDV) dengan perataan kwadrat terkecil cara Parameter.adalah sebagai berikut:
1. Perataan Kwadrat Terkecil cara Parameter
__ ___
Model fungsi : L = f (X)
___ __
Model matematik : A X = L
Bila :
Dimana :
A adalah matriks disain ____________
L adalah matriks pengamatan “yang benar”L adalah matriks pengamatanV adalah matriks koreksi pengamatan ____________
X adalah matriks parameter “yang benar”Xo adalah matriks pendekatan parameter X adalah matriks koreksi pendekatan parameter
Aplikasi Pemetaan Dijital dan Rekayasa Teknik Sipil dengan AutoCAD Land Development 38
Pemetaan Topografi
Persamaan Normal :
Dimana :
adalah matriks koreksi pendekatan parameter
adalah matriks disain, hasil linierisasi dari persamaan
pengamatan
adalah matriks hasil perhitungan selisih nilai pengamatan dengan
nilai pendekatan pengamatan .
adalah matriks diagonal “berat pengamatan”
Pada tahap awal hitungan dilakukan hitungan koordinat pendekatan untuk seluruh titik ukur kerangka dasar horisontal dengan matriks C.
Selanjutnya menyusun matriks L, adalah selisih antara pengamatan yang diukur dengan pengamatan hasil hitungan pendekatan. Persaman berikut digunakan untuk menentukan masing-masing nilai pengamatan Li
Dimana : pengamatan hasil ukuran
pengamatan pendekatan hitungan
Matriks L dinyatakan dalam bentuk matriks adalah sebagai berikut:
Aplikasi Pemetaan Dijital dan Rekayasa Teknik Sipil dengan AutoCAD Land Development 39
Pemetaan Topografi
Selanjutnya menyusun matriks P, yang dihitung berdasarkan nilai variansi pengamatan jarak dan sudut dengan rumus sebagai berikut:
Berat Pengamatan Jarak:
dimana:
standar deviasi jarak ij.
Berat Pengamatan Sudut:
dimana:
standar deviasi sudut jik.
Matriks P dinyatakan dalam bentuk matriks adalah sebagai berikut:
Aplikasi Pemetaan Dijital dan Rekayasa Teknik Sipil dengan AutoCAD Land Development 40
Pemetaan Topografi
Yang terakhir adalah menyusun matriks disain A dengan menyusun masing-masing persamaan pengamatan jarak dan sudut/azimuth. Bentuk persamaan pengamatan ini tidak linier, sehingga harus dilakukan linierisasi dengan menggunakan deret Taylor untuk mendapatkan persamaan pengamatan yang linier.
Persamaan Pengamatan Jarak
Geometrik dari persamaan pengamatan jarak digambarkan pada gambar berikut ini.
Geometrik Persamaan Pengamatan JarakHasil linierisasi dengan menggunakan deret Taylor untuk masing-masing pengamatan jarak adalah sebagai berikut:
Aplikasi Pemetaan Dijital dan Rekayasa Teknik Sipil dengan AutoCAD Land Development 41
Pemetaan Topografi
dan
dimana:
jarak ukuran IJ
koordinat titik I
koordinat titik J
Persamaan Pengamatan Sudut
Geometrik dari persamaan pengamatan sudut digambarkan pada gambar berikut ini.
Geometrik Persamaan Pengamatan SudutHasil linierisasi dengan menggunakan deret Taylor untuk masing-masing pengamatan sudut adalah sebagai berikut:
Aplikasi Pemetaan Dijital dan Rekayasa Teknik Sipil dengan AutoCAD Land Development 42
Pemetaan Topografi
dan
dimana:
jarak ukuran IJ
jarak ukuran IK
koordinat titik I
koordinat titik J
dan
koordinat titik K
Persamaan Pengamatan Azimuth/Bearing
Geometrik dari persamaan pengamatan azimuth/bearing digambarkan pada gambar berikut ini.
Aplikasi Pemetaan Dijital dan Rekayasa Teknik Sipil dengan AutoCAD Land Development 43
Pemetaan Topografi
Geometrik Persamaan Pengamatan Azimuth/Bearing
Hasil linierisasi dengan menggunakan deret Taylor untuk masing-masing pengamatan azimuth/bearing adalah sebagai berikut:
dan
dimana:
jarak ukuran IJ
koordinat titik I
koordinat titik J
Selanjutnya adalah menyusun matriks disain A dimana unsur-unsur matriksnya adalah persamaan pengamatan jarak dan sudut yang setelah dilinierisasi.Matriks disain A dinyatakan dalam bentuk matriks adalah sebagai berikut:
Aplikasi Pemetaan Dijital dan Rekayasa Teknik Sipil dengan AutoCAD Land Development 44
Pemetaan Topografi
Setelah matriks L, P dan A telah disusun, selanjutnya adalah hitungan perataan dengan menggunakan persamaan normal untuk menghitung koreksi pendekatan koordinat masing-masing titik dalam bentuk matriks X.
Hasil matriks X dinyatakan dalam bentuk matriks adalah sebagai berikut:
Nilai matriks X ini digunakan untuk menghitung matriks C, yang selanjutnya dilakukan penyusunan matrik A, P dan L yang baru dan dilakukan hitungan perataan kembali (iterasi), sampai nilai matriks X konstan.
Setelah didapat nilai matriks X (koreksi pendekatan koordinat) konstan, selanjutnya menghitung nilai koreksi pengamatan dengan menggunakan persamaan koreksi berikut ini.
Hasil matriks V dinyatakan dalam bentuk matriks adalah sebagai berikut:
Aplikasi Pemetaan Dijital dan Rekayasa Teknik Sipil dengan AutoCAD Land Development 45
Pemetaan Topografi
Menghitung Ketelitian Parameter
Hitungan ketelitian parameter adalah hitungan untuk menentukan nilai standar deviasi (simpangan baku) dari posisi koordinat titik kerangka dasar horisontal. Rumus yang digunakan adalah sebagai berikut:
Persamaan Variansi Kovariansi Parameter :
Dimana :
r = Ukuran lebih
m = Banyaknya pengamatan
n = Banyaknya parameter (X,Y) yang akan ditentukan
dan
Aplikasi Pemetaan Dijital dan Rekayasa Teknik Sipil dengan AutoCAD Land Development 46
Pemetaan Topografi
Matriks Q dinyatakan dalam bentuk matriks adalah sebagai berikut:
Persamaan Salah Menengah Parameter :
Dimana :
adalah simpangan baku aposteriori
adalah elemen matrik diagonal variansi matrik
Fasilitas hitungan perataan dengan metode Least Squares (kwadrat terkecil), program Autocad Land Development (ALD) telah menyediakan fasilitas hitungan untuk perataan dengan bentuk geometrik Individual Loops dan bentuk geometrik Networks.
Pilihan pemakaian bentuk geometrik hitungan pada proses hitungan, harus disesuaikan dengan bentuk geometrik ukuran yang telah dilakukan pengukuran di lapangan. Pada proses hitungan ini dipilih hitungan perataan dengan geometrik Individual Loops.
PilihAnalysis/FiguresAdjusment SettingsAplikasi Pemetaan Dijital dan Rekayasa Teknik Sipil dengan AutoCAD Land Development 47
Pemetaan Topografi
Pilih metode hitungan metode Least Squares, yang akan dilakukan pada jalur Kerangka Dasar pemetaan. KlikOK
Gambar 2.28 Pengaturan Metode Hitungan Least Squares
PilihAnalysis/FiguresLeast Squares SettingsPilih parameter yang dipakai pada hitungan metode Least Squares, yang akan dilakukan pada jalur Kerangka Dasar pemetaan. KlikOK
Aplikasi Pemetaan Dijital dan Rekayasa Teknik Sipil dengan AutoCAD Land Development 48
Pemetaan Topografi
Gambar 2.29 Pengaturan Parameter Metode Hitungan Least Squares
PilihAnalysis/FiguresIndividual LoopsCreate Input File
Command:Create from existing loop or create new file [New/Loop]? <Loop>: <ENTER>Enter loop number <1> : <ENTER>
Aplikasi Pemetaan Dijital dan Rekayasa Teknik Sipil dengan AutoCAD Land Development 49
Pemetaan Topografi
Gambar 2.30 Membuat File Baru Hasil Hitungan
KlikOverwrite
PilihAnalysis/FiguresIndividual LoopsEdit Input File
Gambar 2.31 Konfirmasi File Hasil HitunganKlikOK.
Aplikasi Pemetaan Dijital dan Rekayasa Teknik Sipil dengan AutoCAD Land Development 50
Pemetaan Topografi
Gambar 2.32 Hasil Hitungan Koordinat dan Tinggi Pendekatan
Klik Notepad
Aplikasi Pemetaan Dijital dan Rekayasa Teknik Sipil dengan AutoCAD Land Development 51
Pemetaan Topografi
PilihAnalysis/FiguresIndividual LoopsProcess Input File
KlikOK.
Gambar 2.33 Analisis Hasil Hitungan Metode Least Squares #1
Aplikasi Pemetaan Dijital dan Rekayasa Teknik Sipil dengan AutoCAD Land Development 52
Pemetaan Topografi
Gambar 2.34 Data Pengamatan Hitungan Metode Least Squares #2
Gambar 2.35 Hasil Koordinat, Elevasi Definitif dan Simpangan Bakunya #3
Aplikasi Pemetaan Dijital dan Rekayasa Teknik Sipil dengan AutoCAD Land Development 53
Pemetaan Topografi
Gambar 2.36 Parameter untuk Menggambar Ellips Kesalahan #4
Gambar 2.37 Analisis Hasil Deteksi Kesalahan Besar (Blunder) #5
Klik Notepad, untuk menutup editor Notepad.
Aplikasi Pemetaan Dijital dan Rekayasa Teknik Sipil dengan AutoCAD Land Development 54
Pemetaan Topografi
2.6.3. Menggambar Ellips Kesalahan
Gambar Ellips Kesalahan adalah alat yang digunakan untuk menentukan ketelitian titik yang mempunyai ketelitian dua variabel di transformasikan menjadi satu variabel.Sebagai ilustrasi diberikan contoh sebagai berikut:
Ketelitian satu dimensi:
Jarak AB diukur oleh dua orang yang berlainan:
1. dAB = ( 150.150 ± 0.005) m2. dAB = ( 150.155 + 0.007) m
Dari melihat data diatas,sudah bisa ditentukan ketelitian jarak yang
lebih teliti, yaitu oleh orang pertama ( s1 < s2 ).
Ketelitian dua dimensi:
Ketelitian posisi horisontal (X,Y) dua buah titik menghasilkan ketelitian masing-masing sebagai berikut:
Posisi titik A Posisi titik B
Dari melihat data diatas, maka kita sulit untuk menentukan langsung ketelitian salah satu titik. Untuk menentukannya maka digunakan ellips kesalahan.
Untuk menggambarkan ellips kesalahan diperlukan tiga parameter pembentuk ellips yaitu:
Su = setengah sumbu panjang ellips kesalahan absolutSv = setengah sumbu pendek ellips kesalahan absolutt = arah dari ellips kesalahan yang merupakan sudut antara
sumbu X dan sumbu panjang ellips.Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar berikut ini.
Aplikasi Pemetaan Dijital dan Rekayasa Teknik Sipil dengan AutoCAD Land Development 55
Pemetaan Topografi
Gambar Ellips Kesalahan
Sedangkan untuk menentukan besaran nilai dari Su , Sv, dan t, yang merupakan variabel pembentuk ellips kesalahan, digunakan rumus sebagai berikut:
dan
dimana:Qxx, Qyy, dan Qxy adalah nilai dari variansi kovariansi matriks
Aplikasi Pemetaan Dijital dan Rekayasa Teknik Sipil dengan AutoCAD Land Development 56
Pemetaan Topografi
Maka untuk menentukan besaran setengah sumbu panjang dan
setengah sumbu panjang ellips kesalahan absolut adalah :
dan
dimana: simpangan baku aposteriori
Untuk melihat aplikasinya penerapan rumus-rumus tersebut diatas pada program ALD, selanjutnya:
PilihAnalysis/FiguresIndividual LoopsImport Adjusted Coordinates
Gambar 2.37 Menu Pilihan Geometrik Hitungan
KlikOK.
Aplikasi Pemetaan Dijital dan Rekayasa Teknik Sipil dengan AutoCAD Land Development 57
Pemetaan Topografi
Selanjutnya muncul tampilan dialog pada kotak dialog autocad di pojok kiri sebelah bawah, berikut ini:
Command:Adjust sideshots [Yes/No]? <Yes>: <ENTER>Adjust figures [Yes/No]? <Yes>: <ENTER>Erase entities from ellipse & observation layers (Yes/No)? <Yes>: N
Gambar 2.38 Hasil Gambar Ellips Kesalahan
Aplikasi Pemetaan Dijital dan Rekayasa Teknik Sipil dengan AutoCAD Land Development 58
Pemetaan Topografi
2.7. Memasukan Data Ukur Detail Situasi
Setelah selesai melakukan hitungan perataan pada titik-titik ukur Kerangka Dasar pemetaan, langkah selanjutnya adalah memasukan data ukur Detail Situasi dengan menggunakan fasilitas editor Sideshot.
PilihAnalysis/FiguresSideshot Editor, masukan nomer Station Point 2 untuk titik BM.0 dan Backsight Point 1 untuk titik BM.1 seperti terlihat pada Gambar 2.39. Selanjutnya klikOK.
Selanjutnya keluar kotak dialog input data Sideshot Editor seperti terlihat pada Gambar 2.40. Masukan data-data ukur detail situasi pada kotak editor tersebut. Untuk memudahkan mengingat titik-titik detail situasi, pada saat memasukan data ukur di lakukan pengkodean nomer pada nomer titik detail tersebut, sesuai dengan nomer stasion tempat berdirinya alat ukur. Misalkan titik-titik detail yang diukur dari alat ukur yang berdiri di stasion 2 (BM.0) diberi kode nomer awal “2”, contoh : 201, 202, 203 dan seterusnya. klikOK.
Gambar 2.39 Pengaturan Nomer Station untuk BM.0
Aplikasi Pemetaan Dijital dan Rekayasa Teknik Sipil dengan AutoCAD Land Development 59
Pemetaan Topografi
Gambar 2.40 Input Data Ukur Detail Situasi di Station 2
Untuk melanjutkan memasukan data ukur pada stasion berikutnya tempat berdiri alat, pilihAnalysis/FiguresSideshot Editor, masukan nomer Station Point 3 untuk titik P.1 dan Backsight Point 2 untuk titik BM.0 seperti terlihat pada Gambar 2.41. Selanjutnya klikOK.
Gambar 2.41 Pengaturan Nomer Station untuk P.1
Aplikasi Pemetaan Dijital dan Rekayasa Teknik Sipil dengan AutoCAD Land Development 60
Pemetaan Topografi
Gambar 2.42 Input Data Ukur Detail Situasi di Station 3
Lanjutkan memasukan data ukur pada stasion berikutnya tempat berdiri alat, pilihAnalysis/FiguresSideshot Editor, masukan nomer Station Point 4 untuk titik P.2 dan Backsight Point 3 untuk titik P.1 seperti terlihat pada Gambar 2.43. Selanjutnya klikOK.
Gambar 2.43 Pengaturan Nomer Station untuk P.2
Aplikasi Pemetaan Dijital dan Rekayasa Teknik Sipil dengan AutoCAD Land Development 61
Pemetaan Topografi
Gambar 2.44 Input Data Ukur Detail Situasi di Station 4
Lanjutkan memasukan data ukur pada stasion berikutnya tempat berdiri alat, pilihAnalysis/FiguresSideshot Editor, masukan nomer Station Point 5 untuk titik P.3 dan Backsight Point 4 untuk titik P.2 seperti terlihat pada Gambar 2.45. Selanjutnya klikOK.
Gambar 2.45 Pengaturan Nomer Station untuk P.3
Aplikasi Pemetaan Dijital dan Rekayasa Teknik Sipil dengan AutoCAD Land Development 62
Pemetaan Topografi
Gambar 2.46 Input Data Ukur Detail Situasi di Station 5
Lanjutkan memasukan data ukur pada stasion berikutnya tempat berdiri alat, pilihAnalysis/FiguresSideshot Editor, masukan nomer Station Point 6 untuk titik P.4 dan Backsight Point 5 untuk titik P.3 seperti terlihat pada Gambar 2.47. Selanjutnya klikOK.
Gambar 2.47 Pengaturan Nomer Station untuk P.4
Aplikasi Pemetaan Dijital dan Rekayasa Teknik Sipil dengan AutoCAD Land Development 63
Pemetaan Topografi
Gambar 2.48 Input Data Ukur Detail Situasi di Station 6
Lanjutkan memasukan data ukur pada stasion berikutnya tempat berdiri alat, pilihAnalysis/FiguresSideshot Editor, masukan nomer Station Point 1 untuk titik BM.1 dan Backsight Point 6 untuk titik P.4 seperti terlihat pada Gambar 2.49. Selanjutnya klikOK.
Gambar 2.49 Pengaturan Nomer Station untuk BM.1
Aplikasi Pemetaan Dijital dan Rekayasa Teknik Sipil dengan AutoCAD Land Development 64
Pemetaan Topografi
Gambar 2.50 Input Data Ukur Detail Situasi di Station 1
Setelah proses input data ukur selesai semuanya, baik untuk data ukur Kerangka Dasar (traverse) maupun Detail Situasi (sideshot), maka tampak gambar sebaran titik ukur seperti terlihat pada Gambar 2.51.
Aplikasi Pemetaan Dijital dan Rekayasa Teknik Sipil dengan AutoCAD Land Development 65
Pemetaan Topografi
Gambar 2.51 Sebaran Titik Ukur Kerangka Dasar dan Detail Situasi
2.8. Pembuatan Garis Kontur
Untuk menggambar dan menampilkan garis kontur, dengan program ALD dilakukan tahapan-tahapan sebagai berikut:
2.8.1. Pembuatan Surface Baru
Untuk merekam sebaran titik-titik ukur pada sistem database ALD, maka dibuat Surface baru dengan nama “original ground”, yang menyatakan nama permukaan tanah asli. Selanjutnya titik ukur yang ada pada layar ALD, akan direkam pada surface dengan nama og.
Sebelum melanjutkan ke pembuatan Surface baru, sebaiknya membuat garis batas (boundary line) pada area pengukuran dan mematikan sementara layer yang tidak perlu. Setelah selesai pengaturan semuanya,selajutnya:
PilihTerrainSet Current SurfaceAplikasi Pemetaan Dijital dan Rekayasa Teknik Sipil dengan AutoCAD Land Development 66
Pemetaan Topografi
Gambar 2.52 Pembuatan Surface Baru
KlikOK
PilihTerrainTerrain Model Explorer, selanjutnya muncul kotak dialog Terrain Model Explorer.
Gambar 2.53 Kotak dialog Terrain Model Explorer pada Layar ALDMaka nama Surface telah terekam pada data base ALD dengan nama “og” original ground.
Aplikasi Pemetaan Dijital dan Rekayasa Teknik Sipil dengan AutoCAD Land Development 67
Pemetaan Topografi
Gambar 2.54 Kotak dialog Terrain Model Explorer
Klikshortcut og dua kali, yang ada pada jendela sebelah kiri dari kotak dialog, maka muncul informasi surface seperti pada Gambar 2.55.
Gambar 2.55 Konfirmasi Nama SurfacePilihshortcut Point Files, dan klikkanan mouse, selanjutnya pilihAdd Points from AutoCAD ObjectsPoints.
Aplikasi Pemetaan Dijital dan Rekayasa Teknik Sipil dengan AutoCAD Land Development 68
Pemetaan Topografi
Gambar 2.56 Menu Pilihan Merekam Asal Posisi Titik Ukur
Selanjutnya anda perhatikan dialog selanjutnya pada kotak dialog Command Autocad yang ada pada pojok kiri bawah jendela layar.
Select objects by [Entity/Layer] <Layer>: ESelect objects: Specify opposite corner: 313 foundSelect objects: BLOK SEMUA TITIK UKUR YANG ADA PADA LAYARSelect objects: <ENTER>
2.8.2. Membangun Data Kontur.
Aplikasi Pemetaan Dijital dan Rekayasa Teknik Sipil dengan AutoCAD Land Development 69
Pemetaan Topografi
Membangun data kontur adalah suatu proses pembuatan awal dan perekaman untuk membuat garis kontur yang data-datanya adalah dari hasil perekaman data surface. Selanjutnya data-data ini dipakai untuk penggambaran garis kontur.
Klikshortcut og dua kali, dan klikkanan mouse, selanjutnya pilihBuild.
Gambar 2.57 Merekam Titik Ukur untuk MembangunKontur
Pada kotak dialog autocad di pojok kiri bawah terjadi dialogf proses perekaman titik ukur.
Command:Loading surface <og>...Surface <og> has not been built.Loading surface <og>...Surface <og> has not been built.Loading surface <og>...Surface <og> has not been built.Surface load failed.
Matikan semua kotak aktif pada kotak dialog Build og, pilih dan aktifkan dengan klikkotak Use point file data pada kotak pilihan Surface data option.
Aplikasi Pemetaan Dijital dan Rekayasa Teknik Sipil dengan AutoCAD Land Development 70
Pemetaan Topografi
Gambar 2.58 Pengaturan Perekam untuk Membangun Kontur
Selanjutnya KlikApply dan KlikOK.
Aplikasi Pemetaan Dijital dan Rekayasa Teknik Sipil dengan AutoCAD Land Development 71
Pemetaan Topografi
KlikOK
Selanjutnya muncul kembali kotak dialog Terrain Model Explorer, yang memberikan konfirmasi bahwa semua titik ukur telah terekam, hal ini bisa dilihat pada kotak Surface Statistic yang telah mempunyai nilai.
Aplikasi Pemetaan Dijital dan Rekayasa Teknik Sipil dengan AutoCAD Land Development 72
Pemetaan Topografi
Pilihshortcut Contours, dan klikkanan mouse, selanjutnya pilihAdd Contour Data.
Gambar 2.59 Pengaturan Membangun Garis Kontur
KlikOK
Aplikasi Pemetaan Dijital dan Rekayasa Teknik Sipil dengan AutoCAD Land Development 73
Pemetaan Topografi
Selanjutnya anda perhatikan dialog pada kotak dialog Command Autocad yang ada pada pojok kiri bawah jendela layar.
Command: Select objects by [Entity/Layer] <Layer>: ESelect objects: Specify opposite corner: 331 foundSelect objects: BLOK SEMUA TITIK UKUR YANG ADA PADA LAYARSelect objects: <ENTER>Processing contour 331 of 331Vertices: original = 40 deleted = 1 added = 0
Gambar 2.60 Pengaturan Pembuatan Garis Kontur
Aplikasi Pemetaan Dijital dan Rekayasa Teknik Sipil dengan AutoCAD Land Development 74
Pemetaan Topografi
2.8.3. Penggambaran Garis Kontur
PilihTerrainContour Style Manager.
Gambar 2.61 Pengaturan Penggambaran Garis Kontur
KlikOK.
PilihCreate Contours.
Gambar 2.62 Pengaturan Pembuatan Garis KonturKlikOK.
Aplikasi Pemetaan Dijital dan Rekayasa Teknik Sipil dengan AutoCAD Land Development 75
Pemetaan Topografi
Selanjutnya anda perhatikan dialog pada kotak dialog Command Autocad yang ada pada pojok kiri bawah jendela layar.
Command:Erase old contours (Yes/No) <Yes>:Erasing entities on layer <CONT-MNR> ...Erasing entities on layer <CONT-MJR> ...No entities found on selected layers!Contour Elevation: 51.20
Gambar 2.63 Gambar Awal Garis Kontur
Setelah muncul tampilan hasil dari penggambaran kontur, selanjutnya mengatur tampilan garis kontur dengan mengganti warna Layer untuk CONT-MNR dengan warna merah dan CONT-MAJOR dengan warna biru pada kotak dialog Layers Properties Manager. Selanjutnya merapikan garis kontur yang keluar dari garis batas area (boundary line) dengan memotongnya dengan perintah Trim pada perintah autocad.
Aplikasi Pemetaan Dijital dan Rekayasa Teknik Sipil dengan AutoCAD Land Development 76
Pemetaan Topografi
Gambar 2.64 Kumpulan Layer Gambar
Gambar 2.65 Hasil Modifikasi Garis Kontur
Aplikasi Pemetaan Dijital dan Rekayasa Teknik Sipil dengan AutoCAD Land Development 77
Pemetaan Topografi
2.8.4. Membuat Label Garis Kontur
Informasi garis kontur walaupun disajikan dengan ketebalan atau warna yang berbeda, masih belum cukup dan lama untuk dipahami oleh pemakai. Oleh sebab itu perlu informasi tambahan pada garis kontur yaitu label-label yang berupa angka, yang menyatakan elevasi garis kontur tersebut.
Pada pembuatan label kontur dapat dilakukan satu persatu pada garis kontur yang akan diberi label atau dalam kelompok garis kontur.
PilihTerrainContour LabelsGroup Interior
Atur garis kontur yang akan diberi label, apakah setiap garis kontur, atau per lima garis kontur, klikkotak Elevation Increment untuk mengatur label kontur. KlikOK.
Aplikasi Pemetaan Dijital dan Rekayasa Teknik Sipil dengan AutoCAD Land Development 78
Pemetaan Topografi
Gambar 2.66 Gambar Garis Kontur dengan Label
2.9. Membuat Tampilan Permukaan Tiga Dimensi
Pembuatan tampilan permukaan (surface) tiga dimensi adalah untuk melihat area pengukuran secara visual dengan tampilan tiga dimensi.
Untuk membuat gambar permukaan tiga dimensi dari area pengukuran, layer-layer kontur dan boundary (CONT-MNR ,CONT-MJR dan BORDERLINE) harus dimatikan, dan layer set pada layer 0 (nol). Buat kotak batas untuk menampilkan permukaan tiga dimensi, tampak seperti pada Gambar 2.67
Aplikasi Pemetaan Dijital dan Rekayasa Teknik Sipil dengan AutoCAD Land Development 79
Pemetaan Topografi
Gambar 2.67 Keadan Layar ALD untuk Membuat Tampilan 3D
PilihTerrainSet Current Surface
KlikOKPilihTerrainSurface DisplayGrid of 3D Faces
Aplikasi Pemetaan Dijital dan Rekayasa Teknik Sipil dengan AutoCAD Land Development 80
Pemetaan Topografi
Command:Rotation angle <0d0'0">: <ENTER>Grid base point <0.000,0.000>: 407063.777 , 9578115.953Grid M size: 5Grid N size <5.000>: 5Upper right corner <0.000,0.000>: 407293.548 , 9578271.860Change the size or rotation of grid/grid squares (Yes/No) <No>: <ENTER>Total number of grid points: 1551Retrieving elevations from surface:Complete: 100
Erase old grid layer (Yes/No) <Yes>: N (bila belum pernah membuat grid)Erasing entities on layer <3D-GRID> ... done!Erase old skirt layer (Yes/No) <Yes>: N (bila belum pernah membuat skrit)Erasing entities on layer <SRF-BDR> ... done!
Aplikasi Pemetaan Dijital dan Rekayasa Teknik Sipil dengan AutoCAD Land Development 81
Pemetaan Topografi
Gambar 2.68 Grid Area untuk Permukaan Tiga Dimensi
Selanjutnya menampilkan permukaan (surface) tiga dimensi area pengukuran.
PilihView3D ViewsVPOINT
Dapat juga dilakukan dengan perintah manual melalui kotak perintah autocad:
Aplikasi Pemetaan Dijital dan Rekayasa Teknik Sipil dengan AutoCAD Land Development 82
Pemetaan Topografi
Command: VPOINTSpecify a view point or [Rotate] <display compass and tripod>: -1,-1,1Regenerating model.
Untuk menghilangkan garis-garis yang tersembunyi:
Command: HIDERegenerating model.
Gambar 2.69 Tampilan Permukaan Tiga Dimensi
Untuk mengembalikan kembali ke gambar grid:
Command: PLANEnter an option [Current ucs/Ucs/World] <Current>: <ENTER>Regenerating model.Regenerating model.
2.10. Membuat Gambar Propil Lintasan
Aplikasi Pemetaan Dijital dan Rekayasa Teknik Sipil dengan AutoCAD Land Development 83
Pemetaan Topografi
Gambar propil lintasan yang ditampilakan adalah gambar penampang disuatu tempat tertentu pada area pengukuran, yang ingin diketahui dan ditampilkan penampangnya dengan membuat garis penampang sebagai jalurnya. Lihat Gambar 2.70.
Untuk membuat gambar penampang pada file gambar ini, maka anda harus mengatur kembali tampilan Layer gambar. Matikan layer 3D-GRID dan SRF-BDR, selanjutnya hidupkan Layer CONT-MNR ,CONT-MJR dan BORDERLINE.
Koordinat penampang titik 1 dan titik 2 adalah sebagai berikut:
No.Titik Absis Ordinat1 407193.050 9578205.9022 407218.108 9578178.072
Gambar 2.70 Peta Data Gambar Penampang
PilihTerrainSectionsDefine Sections
Aplikasi Pemetaan Dijital dan Rekayasa Teknik Sipil dengan AutoCAD Land Development 84
Pemetaan Topografi
Command:Group Label: CROSSSection Label: 1First point: 407193.050,9578205.902 95778205.902Second point: 407218.108,9578178.072Section Label: <ENTER>Group Label: <ENTER>
PilihTerrainSectionsProcess Sections
Calculating the elevations from the surface. Please wait.Scanning Cross section Input.Current surface: ogGroup: CROSS Section: 1Retrieving the elevations from the surface. Please wait.Group List:CROSS**Only One Group Choice. Selection Automatic.Retrieving group: CROSS - DONE!
KlikOK
PilihTerrainSectionsImport Sections
Aplikasi Pemetaan Dijital dan Rekayasa Teknik Sipil dengan AutoCAD Land Development 85
Pemetaan Topografi
Command:Datum line layer (or . for none) <datum>: <ENTER>Vertical scale factor <10.000>: 5Insertion point for GROUP: CROSS SECTION: 1: (Klik pada tempat yang kosong)Minimum elevation: 48.552 Maximum elevation: 50.266Datum elevation <45.000>: <ENTER>Command: '_zoomSpecify corner of window, enter a scale factor (nX or nXP), or[All/Center/Dynamic/Extents/Previous/Scale/Window] <real time>:
Gambar 2.71 Gambar Penampang tanpa Grid
Supaya gambar penampang diatas tersebut dapat dibaca elevasi dan panjangnya, maka perlu dibuat skala grid. Selanjutnya:
Aplikasi Pemetaan Dijital dan Rekayasa Teknik Sipil dengan AutoCAD Land Development 86
Pemetaan Topografi
PilihTerrainSectionsGrid for Sections
Layer for section grid (or . for none) <grid>: <ENTER>Select desired section datum block: '_zoom>>Specify corner of window, enter a scale factor (nX or nXP), or[All/Center/Dynamic/Extents/Previous/Scale/Window] <real time>: _w>>Specify first corner: >>Specify opposite corner:Select desired section datum block: (Klik pada Text”DATUM ELEV” group cross section 1)Elevation increment <10.000>: 0.5Offset increment <10.000>: 5Select desired section datum block: '_zoom>>Specify corner of window, enter a scale factor (nX or nXP), or[All/Center/Dynamic/Extents/Previous/Scale/Window] <real time>:Select desired section datum block: <ENTER>
Gambar 2.72 Gambar Penampang Pakai Skala Grid
Aplikasi Pemetaan Dijital dan Rekayasa Teknik Sipil dengan AutoCAD Land Development 87
Pemetaan Topografi
2.11. Membuat Grid, Arah Utara dan Skala Grafik Gambar Peta
Selanjutnya apabila file gambar ini akan di cetak dengan format peta topografi, maka anda harus melengkapi kelengkapan gambar peta seperti border peta, grid peta, arah utara peta, legenda dan informasi tepi lainnya.
Untuk kebutuhan semua diatas, program ALD telah menyediakannya, tetapi apabila anda diminta hasil gambar peta dengan format gambar dan border tertentu, maka dapat digabungkan dengan file gambar ini.
PilihInsertBlock
KlikBrowse
Aplikasi Pemetaan Dijital dan Rekayasa Teknik Sipil dengan AutoCAD Land Development 88
Pemetaan Topografi
KlikPilih File…
KlikOK
Aplikasi Pemetaan Dijital dan Rekayasa Teknik Sipil dengan AutoCAD Land Development 89
Pemetaan Topografi
Gambar 2.73 Proses Penggambaran Peta Topografi Skala 1:300
Pada penyelesaian gambar topografi ini, selanjutnya dilakukan pekerjaan kartografis untuk melengkapi informasi peta lainnya dengan fasilitas autocad. Misalkan membentuk garis kontur yang memotong bangunan, maka garis kontur tersebut di edit dan dibentuk mengikuti bentuk bangunan. Juga garis kontur yang memotong jalan atau sungai, harus dilakukan perbaikan bentuk kontur sehingga tidak menyimpang dari kaidah-kaidah pemetaan dalam hal penggambaran. Selanjutnya juga untuk pemberian nilai koordinat pada muka tepi peta dilakukan secara autocad
Aplikasi Pemetaan Dijital dan Rekayasa Teknik Sipil dengan AutoCAD Land Development 90
Pemetaan Topografi
PilihUtilitiesSymbol Manager
Pada kotak pilihan Symbol Manager ini, anda dapat memasang Grid Ticks, Arah Utara, Skala Grafik, Kotak Revisi, dan Kotak Informasi Gambar. Selanjutnya KlikOK.
Command: LDDCOGO surveyor's grid.Northing interval: 30Easting interval <30.000>: <ENTER>Lower left corner: (Klik pojok kiri bawah muka peta)Upper right corner: (Klik pojok kanan atas muka peta)Type of grid [Line/<Tick>]: TType of tick mark (1-4) <1>: 2Tick size in millimeters <3.000>: 8
Aplikasi Pemetaan Dijital dan Rekayasa Teknik Sipil dengan AutoCAD Land Development 91
Pemetaan Topografi
Gambar Pilihan Bentuk Grid
Type of tick mark (1-4) <1>: 2Tick size in millimeters <3.000>: 8
Gambar 2.74 Gambar Peta Topografi Skala 1:300
Aplikasi Pemetaan Dijital dan Rekayasa Teknik Sipil dengan AutoCAD Land Development 92
Pemetaan Topografi
2.12. Mencetak Gambar Peta
Setelah proses pembuatan peta topografi selesai semuanya seperti terlihat pada Gambar 2.74, selanjutnya adalah pencetakan gambar peta tersebut pada kertas HVS ataupun kertas Kalkir dengan skala yang telah direncanakan pada gambar peta. Dalam hal ini gambar peta yang akan dicetak, dibuat dengan skala 1: 300 dan dicetak pada kertas ukuran A1+ atau A0.
PilihFilePlot
Gambar 2.75 Pengaturan Pencetakan Gambar Peta Topografi
KlikPlot Device, pilih jenis plotter yang digunakan pada kotak name.KlikProperties, atur konfigurasi plotter dengan ukuran kertas yang digunakan.
Aplikasi Pemetaan Dijital dan Rekayasa Teknik Sipil dengan AutoCAD Land Development 93
Pemetaan Topografi
KlikEdit, dan atur jenis ketebalan garis atau warna garis.
KlikPlot Settings
Klikkotak Paper size, pilih ukuran kertas yang akan dipakaiKlikmm, untuk memakai satuan metrik.Klikkotak Scale, pilih CustemKetik di kotak Custom 1 mm = 0.3 drawing units, untuk mencetak gambar peta dengan skala 1: 300.
mm drawing unit skala
1 = 0.3 1 : 300
1 = 0.5 1 : 500
1 = 1 1 : 1000
1 = 2 1 : 2000
1 = 5 1 : 5000
KlikWindows, blok seluruh gambar yang akan dicetak.
KlikFull Preview, untuk melihat hasil cetakan gambar pada layar.
Aplikasi Pemetaan Dijital dan Rekayasa Teknik Sipil dengan AutoCAD Land Development 94