BAB 2 osep

download BAB 2 osep

of 12

Transcript of BAB 2 osep

BAB II PEMBAHASAN 2. 1. Cetak Offset 1. Pengertian Cetak Offset Cetak offset adalah teknik cetak yang banyak digunakan, di mana citra (image) bertinta ditransfer (atau di- "offset") terlebih dahulu dari plat ke lembaran karet, lalu ke permukaan yang akan dicetak. Ketika dikombinasikan dengan proses litografi, yang berdasarkan pada sifat air dan minyak yang tidak bercampur, maka teknik offset menggunakan sebuah pemuat citra yang rata (planographic) di mana citra yang akan dicetak mengambil tinta dari penggulung tinta (ink rollers), sementara area yang yang tidak dicetak menarik air, menyebabkan area yang tak dicetak bebas tinta 2. Sejarah Cetak Offset Mesin Percetakan Litografi ditemukan lebih awal sebelum cetak offset Sepanjang tahun 1800-an, semua percetakan litografi dilakukan pada mesin percetakan dengan bed datar, menggunakan plat batu. Sekitar tahun 1900-an, sebuah rotary press untuk percetakan litografi ditemukan. Plat batu tidak bisa dipasang pada silinder, jadi plat metal digunakan sebagai penggantinya. Kemajuan terpenting pada percetakan litografi adalah penemuan mesin percetakan offset pada tahun 1906. Pada percetakan offset, image tidak langsung dicetak dari plat ke kertas atau bahan lain, melainkan ditransfer dari plat silinder ke rotating rubber blanket cylinder (Image dioffset ke lapisan karet) Ketika silinder impressi mengangkut kertas atau bahan lain, tekanan terjadi pada silinder berlapis karet sehingga image tercetak. Prinsip offset memberikan litografi beberapa kelebihan dibandingkan dengan percetakan letterpress. Penggunaan offset memberi litografi kemampuan untuk mencetak pada permukaan kasar di mana metode letterpress tidak dapat melakukannya dengan baik.

3

Proses cetak offset lithografi 3. Finising Cetak Offset Disamping mesin percetakan offset, pengetahuan tentang mesin finishing percetakan pada proses percetakan offset amat diperlukan bagi pelaku bisnis percetakan agar barang cetakan yang ingin diproduksi dapat direncanakan dengan matang dan dijalankan tepat prosedur. Harga komponen produksi finishing percetakan juga harus diketahui se-update mungkin supaya kalkulasi harga cetak tidak meleset dari perencanaan. Jasa Finishing Percetakan adalah bagian terpenting dari alur bisnis percetakan. Usaha finishing percetakan jangan dianggap sepele peranan bisnis dan perputaran uangnya, mungkin bisa melebihi omzet inti usaha percetakan itu sendiri. Gak percaya? Buktikan, dan lihat saja sendiri Inilah jenis mesin finishing percetakan offset yang umum digunakan: 1. Mesin Potong Kertas (Paper Cutter) Mesin Potong Kertas ( POLAR, DQ 201, QZK 130 ) digunakan untuk memotong kertas sesuai ukuran yang dikehendaki pada saat sebelum dan setelah selesai proses cetak. 2. Mesin Potong Kertas 3 sisi Mesin Potong Kertas 3 sisi digunakan untuk memotong kertas yang telah selesai dicetak dan dirangkai menjadi buku sebanyak 3 sisi sekali potongan. Mesin potong kertas seperti ini lebih efisien dalam perhitungan waktu dibandingkan dengan mesin potong biasa.

4

3. Mesin Lem Panas (Gluer Book Binding) Mesin Lem Panas (book binding machine/binder) digunakan untuk melekatkan cover buku dengan isi buku (halaman) secara otomatis dengan menggunakan lem panas, dimana lem tersebut harus dipanaskan dulu sebelumnya. Lem panas tersebut cepat kering (sekitar kurang lebih 20 detik) sehingga bisa langsung menjadi sebuah buku. 4. Mesin Lipat (Folder Machine) Mesin Lipat digunakan untuk melipat kertas yang telah selesai dicetak, dan terbagi atas 2 tipe: Mesin Lipat Dua mata (2 kali lipatan), biasa digunakan untuk melipat Mesin Lipat Empat mata (empat kali lipatan), biasa digunakan untuk bukubrosur atau majalah ukuran besar. buku pelajaran, buku untuk umum, dan sejenisnya. 5. Mesin Nomorator Biasanya mesin/alat ini menjadi satu dengan mesin cetak, dimana alat ini (numbering unit)digunakan untuk menomeri cetakan-cetakan yang memerlukan nomer seri/urut, misalnya: Nota/bon/faktur, karcis/tiket, dan sebagainya. 6. Mesin Cacah (Perforasi / Perforator) Mesin Perforator/Perforasi/Cacah digunakan sebagai alat untuk membuat lubanglubang kecil yang membentuk garis pada hasil cetakan dengan tujuan untuk mempermudah penyobekan. Mesin perforasi ini juga bisa berfungsi sebagai pembolong kertas, selain mesin bor kertas. 7. Mesin Pond (Puncher) Mesin Pond digunakan sebagai alat untuk memotong dan membuat rel berdasarkan motif bentuk yang akan dibuat. Biasanya digunakan pada kartu undangan, kartu ucapan, berbagai macam bentuk dus/kemasan, dan sebagainya. 8. Mesin Jahit Kawat dan Benang. Mesin Jahit Kawat digunakan untuk menjilid (jahit, staples) bagian tengah daripada buku dengan menggunakan kawat atau benang. Misalnya: agenda, buku-buku, dan sebagainya.

5

9. Mesin Polymas (Hot Stamping / Hotprint) Mesin Polymas (Hotprint) untuk mentransfer hasil cetak dengan cara dipress dan dipanaskan dengan menggunakan kertas tinta emas berbagai warna/foil. Sebelum dipress, harus dibuatkan pola motif dengan cetakannya berbentuk lempengan dari logam (matres/klise poly embos-hotprint). Contohnya penggunaan efek tulisan emas (mengkilat) pada kartu undangan, kartu nama, sertifikat, ijazah, dan lain-lain. 4. Keuntungan dan Kekurangan Cetak Offset Keuntungan Keuntungan dari cetak offset dibandingkan dengan metode cetak lainnya adalah: 1. Kualitas gambar yang tinggi. Offset printing menghasilkan gambar yang tajam dan bersih membuat proses cetak mencetak menjadi lebih mudah karena dapat menyesuaikan dengan tekstur permukaan cetakan. 2. Cepat dan mudah. Dengan menggunakan cetak offset dapat mencetak dengan jumlah yang banyak dan cepat tanpa mengurangi kualitas cetakan. 3. Biaya. Offset printing adalah metode termurah untuk menghasilkan cetakan berkualitas tinggi dalam jumlah yang banyak. Kekurangan Kekurangan cetak offset dibandingkan dengan metode cetak lainnya adalah: 1. Cetak offset harus menggunakan plat dalam mencetak sehingga jika plat tidak terawat dengan baik atau plat yang digunakan rusak akan membuat cetakan menjadi gagal, sehingga harus mengeluarkan biaya lagi untuk membuat plat yang baru. 2. Plat dalam cetak offset harganya cukup mahal sehingga percetakan yang menggunakan teknik cetak offset tidak menerima pesanan cetak dalam jumlah yang kecil.

6

2. 2. Kertas 1. Sejarah kertas Kertas pertama kali diciptakan oleh bangsa China. Tsai Lun adalah orang yang menemukan kertas yang dibuat dari bahan bambu yang mudah didapatkan di Cina pada tahun 101 Masehi. Penemuan ini kemudian menyebar ke Jepang dan Korea seiring dengan menyebarnya bangsa Cina ke timur dan berkembangnya peradaban di kawasan itu, walaupun sebenarnya cara pembuatan kertas pada awalnya merupakan hal yang sangat dirahasiakan. Teknik pembuatan kertas jatuh ke tangan orang-orang Arab pada masa Abbasiyah setelah kalahnya pasukan Dinasti Tang dalam Pertempuran Sungai Talas pada tahun 751 Masehi. Para tawanan perang mengajarkan cara pembuatan kertas kepada orang-orang arab, sehingga kemudian munculah industri-industri kertas disana. Teknik pembuatan kertas kemudian juga menyebar ke Italia dan India lalu Eropa khususnya setelah Perang Salib dan jatuhnya Grenada dari bangsa Moor ke tangan Spanyol dan ke seluruh dunia. 2. Proses Pembuatan Kertas

Kita semua tentu sering menggunakan kertas untuk berbagai kepentingan, baik untuk menulis, membaca, atau untuk membungkus gorengan barangkali. Kertas yang sering kita gunakan itu biasanya terbuat dari kayu yang diolah dengan teknologi modern sehingga sampai ketangan kita. Untuk lebih mengenal kertas yang kita gunakan mari kita pelajari proses pembuatan kertas.

7

Proses Pembuatan Kertas (pulp) 1. Kayu diambil dari hutan produksi kemudian dipotong - potong atau lebih dikenal dengan log. Log disimpan ditempat penampungan beberapa bulan sebelum diolah dengan tujuan untuk melunakan log dan menjaga kesinambungan bahan baku 2. Kayu dibuang kulitnya dengan mesin atau dikenal dengan istilah De - Barker 3. Kayu dipotong - potong menjadi ukuran kecil (chip) dengan mesin chipping. Chip yang sesuai ukuran diambil dan yang tidak sesuai diproses ulang. 4. Chip dimasak didalam digester untuk memisahkan serat kayu (bahan yang diunakan untuk membuat kertas) dengan lignin. Proses pemasakan ini ada dua macam yaitu Chemical Pulping Process dan Mechanical pulping Process. Hasil dari digester ini disebut pulp (bubur kertas). Pulp ini yang diolah menjadi kertas pada mesin kertas (paper machine). Proses Pembuatan Kertas (Paper machine) Sebelum masuk keareal paper machine pulp diolah dulu pada bagian stock preparation. bagian ini berfungsi untuk meramu bahan baku seperti: menambahkan pewarna untuk kertas (dye), menambahkan zat retensi, menambahkan filler (untuk mengisi pori - pori diantara serat kayu), dlln. Bahan yang keluar dari bagian ini di sebut stock 9 campuran pulp, bahan kimia dan air)

Dari stock preparation sebelum masuk ke headbox dibersihkan dulu dengan alat yang disebut cleaner. Dari cleaner stock masuk ke headbox. headbox berfungsi untuk membentuk lembaran kertas (membentuk formasi) diatas fourdinier table. 8

Fourdinier berfungsi untuk membuang air yang berada dalam stock (dewatering). Hasil yang keluar disebut dengan web (kertas basah). Kadar padatnya sekitar 20 %. Press part berfungsi untuk membuang air dari web sehingga kadar padatnya mencapai 50 %. Hasilnya masuk ke bagaian pengering (dryer). Cara kerja press part ini adalah. Kertas masuk diantara dua roll yang berputar. Satu roll bagian atas di beri tekanan sehingga air keluar dari web. Bagian ini dapat menghemat energi, karena kerja dryer tidak terlalu berat (air sudah dibuang 30 %). Dryer berfungsi untuk mengeringkan web sehingga kadar airnya mencapai 6 %. Hasilnya digulung di pop reel sehingga berbentuk gulungan kertas yang besar (paper roll). Paper roll ini yang dipotong - potong sesuai ukuran dan dikirim ke konsumen 3. Pembagian Jenis kertas Uncoated Yang termasuk kertas Uncoated antara lain : HVS, HVO, Kertas koran, dll Uncoated mempunyai sifat penyerapan besar, permukaan yang kasar, mudah terjadi picking (tercabut), PH rendah sehingga lambat mengering, dan karena permukaannya bergelombang (tidak rata), maka hasil cetak tidak akan menimbulkan Gloss. PT Cemani Toka dalam hal ini sudah menyesuaikan tinta untuk kertas Uncoated tersebut. Coated Yang termasuk kertas Coated antara lain : Art Paper, Coated Paper, Mat Coated, Cast Coated, Art Karton, Coated Karton. PT Cemani Toka dalam hal ini sudah menyesuaikan tinta dengan jenis kertas Coated tersebut. Non Absorption Paper Yang termasuk Non Absorption antara lain : Vynil Stiker, Yupo, Typex, Gold Foil, Aluminium Foil, Art Synthetic Paper, dll Karena jenis ini tidak mempunyai daya serap, maka pengeringan terjadi secara oksidasi penuh. Biasanya timbul masalah Set Off atau lambat kering, sehingga perlu penanganan khusus seperti :

9

- Tidak menumpuk hasil cetakan terlalu tinggi - PH air pembasah tidak terlalu asam (karena akan menghambat oksidasi) - Memakai air pembasah seminim mungkin.

4. Macam-Macam Kertas a. HVS Bahan kertasnya agak kasar ,umumnya dipakai untuk Fotocopy / Printer Deskjet. Kertas jenis ini banyak dijual di toko-toko buku (cthnya : kertas paperone,Gold,dsb) gramasi yang umum dipakai 70gr ,80gr , 100gr. b. Art/Matt Paper Bahan kertas untuk brosur, karena permukaannya yang licin(art), atau yang semi doff(matt) selain karena licin, hasil yang dihasilkan juga bagus, karena raster kertasnya halus gramasi yang umum dipakai 100g, 120gr , 150gr. c. Art Karton Bahan kertas ini sama seperti art paper, cuma gramasinya lebih tebal. Banyak digunakan untuk cetakan seperti kartu nama, katalog, co profile,brosur, dan cetakan lainnya yang membutuhkan kertas agak tebal.Umumnya setelah di cetak, bahan ini di lapisi laminating lagi (optional), supaya hasilnya lebih memuaskan. Gramasi yang umum dipakai 190g, 210gr , 230gr , 260gr , 310gr , 360gr. d. Duplex (coated) Bahan duplex ini gampang dibedakan dengan bahan lainnya. sisi depan putih, sisi belakangnya abu-abu. jadi yang dicetak cuma 1 sisi, bahan ini banyak digunakan untuk pembuatan box. karena harganya yang relatif murah dibandingkan bahan lainnya. Gramasi yang umum dipakai 250gr , 270gr , 310gr, 350gr, 400gr . e. CWb/duplex putih

10

Sama seperti duplex cuma bedanya bagian dalamnya putih,sehingga kelihatan lebih bersih. Banyak digunakan untuk box - box makanan.Gramasi yang umum digunakan 230gr, 250gr, 300gr. f. Ivory Bahan ivory ini hampir sama seperti art karton, 2 sisinya putih, cuma ngak seputih art karton. Yang membedakan kalo art karton 2 sisinya licin. ivory cuma 1 sisi yang licin, mirip cwb cuma lebih halus cwb. Bahan ini juga banyak digunakan untuk box cosmetic, karena cukup tebal/kokoh. Gramasi yang umum digunakan 210gr, 230gr,250gr,270gr, 300gr,350gr. g. Samson Kraft Warna kertasnya coklat muda, bahannya daur ulang, permukaannya kasar. Umumnya digunakan untuk kertas bungkus, namun karena kesannya klasik, jadi bahan ini juga banyak digunakan untuk pembuatan paperbag, hangtag(khususnya untuk distro jeans) karena warna dasarnya coklat, umumnya dicetak 1-2 warna aja. Gramasi yang umum di gunakan 150gr , 220gr(kartoon). h. Bw/BC/Linen Jepang/ Concord Kertas ini bertexture, biasanya digunakan untuk kop surat / sertifikat. Terdapat berbagai warna. Biasanya gramasinya cuma tersedia 1 macam, misnya 220gr250gr. i. Jasmine Bahan jasmine ini banyak digunakan untuk membuat undangan. kertasnya agak gliter2x warna kuning. Gramasinya umumnya cuma 1 ukuran. j. Corugated (gelombang) Sesuai namanya, corugated ini karton gelombang. (seperti box indomie, dibagian dalamnya ada gelombang). Box ini kalo di cetak, umumnya di tempel lagi, ada yang ditempel pake duplex, kraft atau hvs. Jadi kalo dicetak fullcolor , dicetak dulu di bahan lain baru nanti di tempel. untuk ketebalannya bahan ini dikategorikan B flute (gelombang besar ) & E flute (gelombang kecil).

11

5. Bahan Baku Kertas Ada 2 macam bahan baku kertas, antara lain : Pulp Mekanis, dengan ciri-ciri : - Seratnya tidak murni, masih mengandung lignin. - Seratnya tidak utuh (banyak yang rusak). - Tidak tahan terhadap penyimpanan (warna kertas berubah menjadi kuning) - Mempunyai opasitas tinggi - Permukaan kertas lebih lunak - Harga murah Pulp Kimia, dengan ciri-ciri : - Seratnya murni, tidak mengandung lignin - Seratnya utuh. - Lebih stabil terhadap penyimpanan - Mempunyai opasitas lebih rendah - Permukaan kertas lebih kaku. 6. Ukuran Kertas

Perbandingan dari berbagai ukuran kertas dalam kategori seri A dan Seri B 12

Ukuran kertas secara Internasional terdapat seri A, B, dan C. Ukuran R dan F muncul sesuai permintaan pasar. Berikut ukuran-ukuran dari setiap seri dalam Milimeter : - Seri A Seri A biasa digunakan untuk cetakan umum dan perkantoran serta penerbitan. Dasar ukuran adalah A0 yang luasnya setara dengan satu meter persegi. Setiap angka setelah huruf A menyatakan setengah ukuran dari angka sebelumnya, jadi A1 adalah setengah dari A0 dan demikian seterusnya. Ukuran yang paling banyak digunakan adalah A4. Berikut adalah jenis-jenis ukuran kertas seri A : A0 : 841 x 1189 mm 33.1 x 46.8 Inch A1 : 594 x 841 mm 23.4 x 33.1 Inch A2 : 420 x 594 mm 16.5 x 23.4 Inch A3 : 297 x 420 mm 11.7 x 16.5 Inch A4 : 210 x 297 mm 8.3 x 11.7 Inch A5 : 148 x 210 mm 5.8 x 8.3 Inch A6 : 105 x 148 mm 4.1 x 5.8 Inch A7 : 74 x 105 mm 2.9 x 4.1 Inch A8 : 52 x 74 mm 2.0 x 2.9 Inch A9 : 37 x 52 mm 1.5 x 2.0 Inch A10 : 26 x 37 mm 1.0 x 1.5 Inch - Seri B Seri B besarnya kira-kira di tengah antara ukuran seri A, biasa digunakan untuk poster dan lukisan dinding. Berikut adalah jenis-jenis ukuran kertas seri B : B0 : 1000 x 1414 mm 39.4 x 55.7 Inch B1 : 707 x 1000 mm 27.8 x 39.4 Inch B2 : 500 x 707 mm 19.7 x 27.8 Inch B3 : 353 x 500 mm 13.9 x 19.7 Inch B4 : 250 x 353 mm 9.8 x 13.9 Inch B5 : 176 x 250 mm 6.9 x 9.8 Inch B6 : 125 x 176 mm 4.9 x 6.9 Inch B7 : 88 x 125 mm 3.5 x 4.9 Inch B8 : 62 x 88 mm 2.4 x 3.5 Inch B9 : 44 x 62 mm 1.7 x 2.4 Inch B10 : 31 x 44 mm 1.2 x 1.7 Inch - Seri C Ukuran kertas seri C biasa digunakan untuk map, kartu pos dan amplop Berikut adalah jenis-jenis ukuran kertas seri C : C0 : 917 x 1297 mm 36.1 x 51.1 Inch C1 : 648 x 917 mm 25.5 x 36.1 Inch C2 : 458 x 648 mm 18.0 x 25.5 Inch C3 : 324 x 458 mm 12.8 x 18.0 Inch C4 : 229 x 324 mm 9.0 x 12.8 Inch C5 : 162 x 229 mm 6.4 x 9.0 Inch C6 : 114 x 162 mm 4.5 x 6.4 Inch C7 : 81 x 114 mm 3.2 x 4.5 Inch C8 : 57 x 81 mm 2.2 x 3.2 Inch C9 : 40 x 57 mm 1.6 x 2.2 Inch C10 : 28 x 40 mm 1.1 x 1.6 Inch

13

-

-

Seri R Ukuran kertas seri R biasa digunakan untuk mencetak Foto Berikut adalah jenis-jenis ukuran kertas seri R : 2R : 64 x 89 mm 2.5 x 3.5 Inch 3R : 89 x 127 mm 3.5 x 5.0 Inch 4R : 102 x 152 mm 4.0 x 6.0 Inch 5R : 127 x 178 mm 5.0 x 7.0 Inch 6R : 152 x 203 mm 6.0 x 8.0 Inch 8R : 203 x 254 mm 8.0 x 10.0 Inch 8R+ : 203 x 305 mm 8.0 x 12.0 Inch 10R : 254 x 305 mm 10.0 x 12.0 Inch 10R+: 254 x 381 mm 10.0 x 15.0 Inch 11R : 279 x 356 mm 11.0 x 14.0 Inch 11R+: 279 x 432 mm 11.0 x 16.5 Inch 12R : 305 x 381 mm 12.0 x 15.0 Inch 12R+: 305 x 465 mm 12.0 x 18.0 Inch Seri F Ukuran seri F biasa digunakan untuk perkantoran dan Fotocopy. Jenis ukuran F4 biasa disebut dengan kertas Folio, berukuran 210 x 330 mm Seri kertas lain Ada pula beberapa ukuran kertas lainnya yang menggunakan bahasa inggris, seperti kertas letter (Kwarto) berukuran 215.9 x 279.4 mm, dan kertas Legal berukuran 215.9 x 355.6 mm

14