0:;;;;-0;';;;;- Mar Apr Me; OSep Per-ekonomian...

1
Pikiran Rakyat o Rabu 0 Kamis 0 Jumat Senin 0 Selasa o Sabtu o Minggu 1 234 5 17 18 19 20 21 0:;;;;-0;';;;;- _ Mar 0 Apr 6 7·8 9 10 11 22 23 24 25 26 o Me; 0 J~~---(5J~( 0 Ag-;-- 12 13 27 28 OSep OOkt e(UNPAD ) CXNON UNPAD ) ( ) 14 15 16 29 30 31 ONov ODes Per-ekonomian J abar tian para pemangku kepenting- an di Jawa Barat. Jumlah penduduk miskin, B ERITA gembira datang menurut data Triwulan I 2010, dari publikasi Badan Pu- adalah 11,3persen dari jumlah sat Statistik (BPS) ter- pendudukJawa Barat, menurun baru yang menyatakan pertum- dari 2009 yang- 11,96 persen. buhan Produk Domestik Bruto Tantangan perluasan lapangan • (PDB) riil Indonesia tahun 2010 kerja di Jabar menjadi agenda meningkat 6,1 persen terhadap mendesak. Perlu disasar sektor tahun 2009 yang terjadi pada dan industri mana saja yangjika semua sektor ekonomi, dengan ditumbuhkan akan menyerap pertumbuhan tertinggi di sektor banyak tenaga kerja. Penduduk pengangkutan dan komunikasi Jawa Barat pada 2010 berjum- (13,5 persen) dan terendah di lah 43juta danjika diperkirakan sektor pertanian (2,9 persen). PDRB nominal Rp 794 triliun, Sementara pertumbuhan PDB pendapatan nominal per kapita tanpa migas 2010 mencapai 6,6 Rp 18,46 juta, ternyata lebih persen. Apakah perekonomian run tajam pada Triwulan yang rendah dibandingkan dengan Jawa Barat akan memanfaatkan sama 2010 menjadi 56,8 persen. pendapatan per kapita Indone- peluang dari membaiknya ki- Pengaruh krisis ekonomi telah sia (Rp 27 juta). Artinya, upaya nerja perekonomian makro? menggerus kemampuan untuk peningkatan pendapatan ma- Pertumbuhan ekonomi Jawa memenuhi kebutuhan pasar syarakat Jawa Barat harus di- Barat 2010 diperkirakan sedikit dari produk yang kita hasilkan. ikhtiarkan sungguh-sungguh lebih rendah, yaitu 5,8 persen. Posisi kekuatan industri pengo- melalui kebijakan, terlebihjika Dengan penggerak pertumbuh- lahan Jabar sebenamya masih IPM ditargetkan meningkat an relatif sama, yaitu pertum- lebih menonjol dibandingkan hingga 80. buhan pembentukan modal dengan daerah lain karena Peluang strategis brute, ekspor, dan impor, ada porsinya 42,1persen dari PDRB, Pada 2011, ekonomi Jawa optimisme sektor riil telah jauh lebih besar dibandingkan Barat memiliki peluang strategis bergiat. Yang menjadi catatan, dengan angka Indonesia (24,8 untuk peningkatan kegiatan kegiatan sektor riil masih dido- persen). produksi sektor tradable, teruta- minasi sektor nontradable. Tingkat pertumbuhan ekono- ma industri pengolahan dan Tingkat pertumbuhan sektor mi Jawa Barat sudah beberapa pertanian yang keduanya me- bangunan, perdagangan hotel tahun lebih rendah dibanding- nyerap 43,4 persen tenaga kerja. dan restoran, pengangkutan ko- kan dengan Indonesia sehingga Peluang pasar global ditandai ki- munikasi, serta jasa, tumbuh harus menjadi perhatian serius nerja ekspor dan impor yang mengesankan hingga dua digit. karena pangsa (share) ekonomi mencatat pertumbuhan tinggi. Menurunnya pangsa Jawa Barat terhadap Indonesia Upaya menggiatkan kegiatan Struktur perekonomian In- akan berlanjut menurun. Pada' produksi harus segera dikon- donesia ataupun Jawa Barat se- Triwulan III 2010, nilai produk- kretkan, apalagi pertumbuhan makin bertumpu pada sektor si Jawa Barat diukur dengan sektor industri pengolahan nontradable. Pada 2010, kon- PDRB riil sebesar Rp 80,80 tri- mampu menyerap tambahan tribusi sektor tradable (perta- liun atau jika diproporsikan ter- tenaga kerja paling tinggi. nian, pertambangan, dan indus- hadap produksi nasional senilai Sektor-sektor ekonomi di tri pengolahan) terus menurun Rp 593,64 triliun mencatat Jawa Barat tumbuh siklis (cycli- menjadi 51,3 persen dibanding- pangsa 13,61persen. Pangsa ini cal) sehingga menghasilkan kan dengan 53,2 persen pada menurun dibandingkan dengan peluang adanya kekuatan sek- 2008. Potret Jawa Barat agak pangsa pada Triwulan III 2009 tor-sektor tertentu yang dapat lebih baik karena kontribusi sek- sebesar 13,73 persen atau bah- mempercepat penyerapan tena- tor tradable sedikit lebih besar. kan dibandingkan dengan pang- ga kerja sekaligus pertumbuhan Pada Triwulan III 2008 tercatat sa pada 2008 (14,63 persen). ekonomi. Ada dua sektor peng- porsinya 62,2 persen dan menu- Sinyal ini harus menjadi perha- gerak pertumbuhan ekonomi ~~=-~=-~~~~~~~.~ sekaligus penggerak sektor riil berdasarkan komposit pangsa yang besar dan tingkat pertum- !luhan relatif tinggi dibanding- kan dengan rata-rata Jawa Ba- rat, pertama, sektor perdagang- an, hotel, dan restoran, serta ke- dua, industri pengolahart. Me- nurut data PDRB 2009, jenis subsektor atau industri pengge- rak perekonomian tersebut-ada- lah subsektor perdagangan be- sar dan eceran (22,17 persen), tekstil, barang kulit dan alas ka- ki (8,1 persen), alat angkut dan Oleh RINA INDIASTUTI peralatannya l5,b3 persen), pu- puk, kimia, dan barang kulit (5,0 persen), makanan, minuman, dan tembakau (3,5 persen), ser- ta restoran (3,5 persen). Khusus sektor pertanian, subsektor ta- naman bahan makanan memili- ki pangsa dan tumbuh di atas rata-rata. Tren pertumbuhan positif in- dustri pengolahr sejak Triwu- lan I 2010 membawa optimisme pertumbuhan ekonomi akan lebih meningkat di 2011. Data BKPMD Propinsi Jawa Barat memperlihatkan adanya per- tumbuhan realisasi investasi yang meningkat hingga Triwu- lan III 2010 ter tat dari PMDN Rp 1,9 triliun da dari PMA 0,7 miliar dolar AS dan sudah terserap 43 persen di antaranya untuk sektor in ustri pengolah- an terbesar un komponen otomotif, permesinan, olahan karet, fumitur, tekstil, dan alas kaki. Penggiatan sektor riil di 2011, baik tradable maupun nontradable, perlu dukungan perbankan. Data 2010, pe- nyaluran kredit investasi tum- buh 40,06 pet en dan kredit modal kerja 35,24 persen, lebih tinggi dibandingkan de- ngan penyalur kredit kon- sumsi (22,38 persen). Artinya, perbankan telah mendukung penggiatan se r riil. Namun, seharusnya ba konvensional dapat mening tkan lagi per- tumbuhan kreditnya di atas 29,87 persen karena kemam- puannya menghimpun dana pihak ketiga hingga 35,28 persen. Peningkatan kredit produktif di 2 11.seharusnya mudah dilakrukan karena catatan LDR an NPL bank konvensional ng menurun. Terakhir, peluang strategis untuk menum uhkan kinerja perekonomian Jawa Barat di atas makro Indonesia menjadi sangat mungki direalisasikan asalkan ada kebijakan yang menstimulasi perkembangan subsektor atau industri terten- tu pada kabupaten/kota ter- tentu. Penulis, Guru Besar Ekono- mi Universitas Padjadjaran. ~-~-~~"", ..• --- Kliping Humas Onpad 2011

Transcript of 0:;;;;-0;';;;;- Mar Apr Me; OSep Per-ekonomian...

Pikiran Rakyato Rabu 0 Kamis 0 Jumat• Senin 0 Selasa o Sabtu o Minggu

1 234 517 18 19 20 210:;;;;-0;';;;;- _ Mar 0Apr

6 7· 8 9 10 1122 23 24 25 26oMe; 0J~~---(5J~(0 Ag-;--

12 1327 28

OSep OOkt

e(UNPAD )

CXNON UNPAD )( )14 15 1629 30 31ONov ODes

Per-ekonomian Jabartian para pemangku kepenting-an di Jawa Barat.

Jumlah penduduk miskin,

BERITA gembira datang menurut data Triwulan I 2010,dari publikasi Badan Pu- adalah 11,3persen dari jumlahsat Statistik (BPS) ter- pendudukJawa Barat, menurun

baru yang menyatakan pertum- dari 2009 yang- 11,96 persen.buhan Produk Domestik Bruto Tantangan perluasan lapangan •(PDB) riil Indonesia tahun 2010 kerja di Jabar menjadi agendameningkat 6,1 persen terhadap mendesak. Perlu disasar sektortahun 2009 yang terjadi pada dan industri mana saja yangjikasemua sektor ekonomi, dengan ditumbuhkan akan menyerappertumbuhan tertinggi di sektor banyak tenaga kerja. Pendudukpengangkutan dan komunikasi Jawa Barat pada 2010 berjum-(13,5 persen) dan terendah di lah 43juta danjika diperkirakansektor pertanian (2,9 persen). PDRB nominal Rp 794 triliun,Sementara pertumbuhan PDB pendapatan nominal per kapitatanpa migas 2010 mencapai 6,6 Rp 18,46 juta, ternyata lebihpersen. Apakah perekonomian run tajam pada Triwulan yang rendah dibandingkan denganJawa Barat akan memanfaatkan sama 2010 menjadi 56,8 persen. pendapatan per kapita Indone-peluang dari membaiknya ki- Pengaruh krisis ekonomi telah sia (Rp 27 juta). Artinya, upayanerja perekonomian makro? menggerus kemampuan untuk peningkatan pendapatan ma-

Pertumbuhan ekonomi Jawa memenuhi kebutuhan pasar syarakat Jawa Barat harus di-Barat 2010 diperkirakan sedikit dari produk yang kita hasilkan. ikhtiarkan sungguh-sungguhlebih rendah, yaitu 5,8 persen. Posisi kekuatan industri pengo- melalui kebijakan, terlebihjikaDengan penggerak pertumbuh- lahan Jabar sebenamya masih IPM ditargetkan meningkatan relatif sama, yaitu pertum- lebih menonjol dibandingkan hingga 80.buhan pembentukan modal dengan daerah lain karena Peluang strategisbrute, ekspor, dan impor, ada porsinya 42,1persen dari PDRB, Pada 2011, ekonomi Jawaoptimisme sektor riil telah jauh lebih besar dibandingkan Barat memiliki peluang strategisbergiat. Yang menjadi catatan, dengan angka Indonesia (24,8 untuk peningkatan kegiatankegiatan sektor riil masih dido- persen). produksi sektor tradable, teruta-minasi sektor nontradable. Tingkat pertumbuhan ekono- ma industri pengolahan danTingkat pertumbuhan sektor mi Jawa Barat sudah beberapa pertanian yang keduanya me-bangunan, perdagangan hotel tahun lebih rendah dibanding- nyerap 43,4 persen tenaga kerja.dan restoran, pengangkutan ko- kan dengan Indonesia sehingga Peluang pasar global ditandai ki-munikasi, serta jasa, tumbuh harus menjadi perhatian serius nerja ekspor dan impor yangmengesankan hingga dua digit. karena pangsa (share) ekonomi mencatat pertumbuhan tinggi.

Menurunnya pangsa Jawa Barat terhadap Indonesia Upaya menggiatkan kegiatanStruktur perekonomian In- akan berlanjut menurun. Pada' produksi harus segera dikon-

donesia ataupun Jawa Barat se- Triwulan III 2010, nilai produk- kretkan, apalagi pertumbuhanmakin bertumpu pada sektor si Jawa Barat diukur dengan sektor industri pengolahannontradable. Pada 2010, kon- PDRB riil sebesar Rp 80,80 tri- mampu menyerap tambahantribusi sektor tradable (perta- liun atau jika diproporsikan ter- tenaga kerja paling tinggi.nian, pertambangan, dan indus- hadap produksi nasional senilai Sektor-sektor ekonomi ditri pengolahan) terus menurun Rp 593,64 triliun mencatat Jawa Barat tumbuh siklis (cycli-menjadi 51,3 persen dibanding- pangsa 13,61persen. Pangsa ini cal) sehingga menghasilkankan dengan 53,2 persen pada menurun dibandingkan dengan peluang adanya kekuatan sek-2008. Potret Jawa Barat agak pangsa pada Triwulan III2009 tor-sektor tertentu yang dapatlebih baik karena kontribusi sek- sebesar 13,73 persen atau bah- mempercepat penyerapan tena-tor tradable sedikit lebih besar. kan dibandingkan dengan pang- ga kerja sekaligus pertumbuhanPada Triwulan III 2008 tercatat sa pada 2008 (14,63 persen). ekonomi. Ada dua sektor peng-porsinya 62,2 persen dan menu- Sinyal ini harus menjadi perha- gerak pertumbuhan ekonomi

~~=-~=-~~~~~~~.~sekaligus penggerak sektor riilberdasarkan komposit pangsayang besar dan tingkat pertum-!luhan relatif tinggi dibanding-kan dengan rata-rata Jawa Ba-rat, pertama, sektor perdagang-an, hotel, dan restoran, serta ke-dua, industri pengolahart. Me-nurut data PDRB 2009, jenissubsektor atau industri pengge-rak perekonomian tersebut-ada-lah subsektor perdagangan be-sar dan eceran (22,17 persen),tekstil, barang kulit dan alas ka-ki (8,1 persen), alat angkut dan

Oleh RINA INDIASTUTIperalatannya l5,b3 persen), pu-puk, kimia, dan barang kulit (5,0persen), makanan, minuman,dan tembakau (3,5 persen), ser-ta restoran (3,5 persen). Khusussektor pertanian, subsektor ta-naman bahan makanan memili-ki pangsa dan tumbuh di atasrata-rata.

Tren pertumbuhan positif in-dustri pengolahr sejak Triwu-lan I 2010 membawa optimismepertumbuhan ekonomi akanlebih meningkat di 2011. DataBKPMD Propinsi Jawa Baratmemperlihatkan adanya per-tumbuhan realisasi investasiyang meningkat hingga Triwu-lan III 2010 ter tat dari PMDNRp 1,9 triliun da dari PMA 0,7miliar dolar AS dan sudahterserap 43 persen di antaranyauntuk sektor in ustri pengolah-an terbesar un komponenotomotif, permesinan, olahankaret, fumitur, tekstil, dan alaskaki.

Penggiatan sektor riil di2011, baik tradable maupunnontradable, perlu dukunganperbankan. Data 2010, pe-nyaluran kredit investasi tum-buh 40,06 pet en dan kreditmodal kerja 35,24 persen,lebih tinggi dibandingkan de-ngan penyalur kredit kon-sumsi (22,38 persen). Artinya,perbankan telah mendukung

penggiatan se r riil. Namun,seharusnya ba konvensionaldapat mening tkan lagi per-tumbuhan kreditnya di atas29,87 persen karena kemam-puannya menghimpun danapihak ketiga hingga 35,28persen. Peningkatan kreditproduktif di 2 11.seharusnyamudah dilakrukan karenacatatan LDR an NPL bankkonvensional ng menurun.

Terakhir, peluang strategisuntuk menum uhkan kinerjaperekonomian Jawa Barat diatas makro Indonesia menjadisangat mungki direalisasikanasalkan ada kebijakan yangmenstimulasi perkembangansubsektor atau industri terten-tu pada kabupaten/kota ter-tentu.

Penulis, Guru Besar Ekono-mi Universitas Padjadjaran.

~-~-~~"", ..•---

Kliping Humas Onpad 2011