BAB 2-Minahasa Utara
-
Upload
weare-dutch -
Category
Documents
-
view
520 -
download
15
description
Transcript of BAB 2-Minahasa Utara
BAB - 2GAMBARAN UMUM WILAYAH
Kabupaten Minahasa Utara merupakan kabupaten hasil pemekaran dari KabupatenMinahasa, terbentuk berdasarkan Undang-Undang No. 33 tahun 2003 dan diresmikan padatanggal 7 Januari 2004, dengan Airmadidi sebagai ibukota kabupaten. Luas wilayah KabupatenMinahasa Utara adalah sekitar 1.059.244 km2 (luas daratan) dan 1.261 km2 (luas lautan) dengangaris pantai sepanjang 292,20 km, memiliki pulau sebanyak 46 buah dan 1 pulau terluar yaituPulau Mantehage. Gambaran umum wilayah Kabupaten Minahasa Utara adalah sebagaiberikut :
2.1 GEOGRAFIS, ADMINISTRATIF, DAN KONDISI FISIK2.1.1 GEOGRAFIS
Secara geografis Kabupaten Minahasa Utara terletak pada 10 17’ 51,93” LU - 10
56’ 41,03” LU dan 1240 40’ 38,39” BT - 1250 5’ 15,53” BT dengan batas-batas sebagaiberikut :
Sebelah Utara : Laut Sulawesi dan Kabupaten Kepulauan SitaroSebelah Timur : Laut Maluku dan Kota BitungSebelah Barat : Laut Sulawesi dan Kota ManadoSebelah Selatan : Kabupaten Minahasa
Jumlah Pulau 46 dengan 5 pulau berpenghuni (14 desa).
Karakter topografi hampir sama untuk semua wilayah kecamatan, yaitudikategorikan datar, landai dan bergelombang. Wilayah dengan kemiringan tanah antara0 – 30 adalah sekitar 30,49 persen, antara 30 – 150 adalah sekitar 43,42 persen, antara150 – 45 adalah sekitar 19,66 persen, dan sisanya yaitu kemiringan lebih dari 450 adalahsekitar 6,43 persen. Kedalaman efektif tanah rata-rata 0 – 3 m, PH tanah rata-rata 6,0sampai 8,0 dengan tekstur tanah yang bervariasi dari liat (alluvial), liat berpasir (latosol),liat berlempung (meditrean) dan lempung berpasir (regosol).
Bagian paling utara dan bagian paling selatan Kabupaten Minahasa Utara terdiridari pegunungan dan bukit-bukit diselingi oleh lembah di bagian tengah yang membentukdaratan. Berikut ini beberapa gunung yang terdapat di daerah Kabupaten MinahasaUtara :
No Nama Gunung Lokasi Tinggi dari Permukaan Laut(m)
1234567
KlabatTinopahPinandelanTangMamokolSauanTumpa
AirmadidiAirmadidiAirmadidiKauditan
KemaDimembe
Wori
1995974890813624556610
Sumber : Buku Profil Kab. Minahasa Utara
Sungai di Kabupaten Minahasa Utara dimanfaatkan oleh masyarakat untukpenyediaan air bersih, irigasi, budidaya perikanan darat dan suplai energi listrik. Sungaibesar di Kabupaten Minahasa Utara antara lain :
No Nama Sungai Lokasi Panjang(km)
1 Sungai Tondano Airmadidi 41,12 Sungai Talawaan Dimembe 31,73 Sungai Likupang Likupang 21,14 Sungai Sawangan Kauditan 23,0
Sumber : Buku Profil Kab. Minahasa Utara
Daerah aliran sungai merupakan tempat presipitasi air hujan yang kemudianberkonsentrasi ke sungai. Garis batas daerah aliran yang berdampingan disebut batasdaerah pengaliran
Sungai-sungai utama yang melalui wilayah Kabupaten Minahasa Utara berhulu digunung yang mengalir dari wilayah yang tinggi bermuara ke teluk maupun danau. Sungaitersebut dari hulu kehilir menjadi sebuah sistem sungai yang tidak bisa dipandang dalambatas administrasi.
Tabel 2.1Daerah Aliran Sungai di Kabupaten Minahasa Utara
No Nama Sungai Luas DAS(km2)
1. Sungai Tondano 543,612. Sungai Sawangan 68,933. Sungai Talawaan 342,694. Sungai Maen 79,095. Sungai Likupang 72,426. Sungai Araren 53,357. Sungai Madidir 17,828. Sungai Lilang 15,62
Sumber : RTRW Kab. Minahasa Utara
Kemiringan lahan bervariasi dari datar sampai kemiringan 35º. Sama sepertiwilayah sekitarnya, pola drainase di Kabupaten Minahasa Utara sebagian besar adalahdendritis dengan pola percabangan pohon. Tidak diketemukan pola aliran sungai,keseluruhannya merupakan aliran yang unik dan tidak berulang.
Tidak ada data yang menunjukkan aliran debit sungai utama tersebut. Namun daripengamatan di dapat informasi bahwa sungai utama mengalir setiap tahun sedang anaksungai dan percabangannya sebagian besar mengalami debit yang fluktuatif bahkankering di masa kemarau. Sungai-sungai tersebut berfungsi mengumpulkan curah hujandalam suatu daerah tertentu dan mengalirkannya ke laut.
Sungai-sungai mengalir dari bukit, perbukitan, gunung atau pegunungan yangdalam istilah setempat disebut Kentur atau Kuntung. Sungai dan anak sungai dalamaliran DAS tersebut dimanfaatkan oleh masyarakat sekitar untuk penyediaan air bersih,irigasi, budidaya perikanan darat hingga suplai energi listrik yang terolah dari stasiunpembangkit tenaga listrik.
2.1.2 ADMINISTRATIFPembentukan Kabupaten Minahasa Utara ditetapkan berdasarkan Undang - Undang
No. 33 tahun 2003 dan diresmikan pada tanggal 7 Januari 2004, dengan Airmadidi sebagaiibukota kabupaten dengan luas wilayah Kabupaten Minahasa Utara terdiri dari luas lautan1.261 km2 dan luas daratan 1.059,244 km2 dengan garis pantai sepanjang 292,20 km yangterbagi pada 10 kecamatan dan 124 desa/kelurahan dengan jumlah penduduk pada tahun2011 sebanyak 224.381 jiwa. Berikut ini daftar pembagian wilayah Kabupaten MinahasaUtara :
Tabel 2.2 Pembagian Wilayah Kabupaten Minahasa Utara
No Kecamatan Luas(km2)
JumlahDesa Kelurahan
12345678910
KemaKauditanAirmadidiKalawatDimembeTalawaanWoriLikupang BaratLikupang TimurLikupang Selatan
78,755108,202
86,66039,031
166,43382,50890,708
104,289290,841
11,821
912
3 6121112191815
7
Jumlah 1.059,244 118 6Sumber : Podes 2011 BPS Kab. Minahasa Utara
Dari sisi perwilayahan, letak Kabupaten Minahasa Utara sangat strategis, karenaberada di antara 2 kota utama yang pertumbuhannya cepat, yaitu Kota Manado dan KotaBitung, dan di antara 2 pintu gerbang utama lokal, nusantara, dan internasional, yaituPelabuhan Bitung dan Bandar Udara Internasional Sam Ratulangi. Dimana KabupatenMinahasa Utara masuk dalam koridor cepat tumbuh Manado-Bitung yang merupakanPusat Kegiatan Nasional (PKN) yang terdiri dari kecamatan Kalawat, kecamatanAirmadidi, kecamatan Kauditan dan kecamatan Kema. Adanya rencana pembangunanJalan Tol Manado-Bitung dan Pembangunan Jalur Kereta Api Pulau Sulawesi,memperkuat posisi strategis Kabupaten Minahasa Utara terhadap perkembangan ekonomidan rencana pengembangan metropolitan BIMINDO. Hal ini perlu dikelola secara baikagar dapat memberikan dampak positif bagi percepatan pembangunan di KabupatenMinahasa Utara dengan tetap memperhatikan aspek pembangunan berkelanjutan.
Kabupaten Minahasa Utara sebagai pemekaran dari Kabupaten Minahasa memilikibatas-batas wilayah bagian utara berbatasan dengan Laut Sulawesi dan KabupatenKepulauan Sitaro, bagian timur berbatasan dengan Laut Maluku dan Kota Bitung, bagianbarat berbatasan dengan Laut Sulawesi dan Kota Manado sedangkan bagian selatanberbatasan dengan Kabupaten Minahasa.
Tabel 2.2.1 Jarak dari ibukota kabupaten ke ibukota kecamatan
No Kecamatan Ibukota KecamatanJarak dari Ibukota
Kabupaten ke IbukotaKecamatan (km)
12345678910
KemaKauditanAirmadidiKalawatDimembeTalawaanWoriLikupang BaratLikupang TimurLikupang Selatan
Kema SatuKauditan SatuAirmadidi AtasKolonganDimembeTalawaanWoriSereyLikupang SatuKokoleh Satu
1910
45
10123048,1030,3025
Sumber : Podes 2011 BPS Kab. Minahasa Utara
Peta 2.1 Peta Administrasi Kabupaten Minahasa Utara
2.1.3 KONDISI FISIK
Kondisi fisik wilayah kabupaten Minahasa Utara sebagian besar merupakandataran dan perbukitan pada ketinggian di sekitar 0 – 500 meter tinggi dari permukaanlaut, kecuali wilayah sekitar pegunungan terutama Gunung Klabat yang mencapai sekitar1.995 meter tinggi dari permukaan laut. Berikut ini data ketinggian wilayah per kecamatankabupaten Minahasa Utara :
Tabel 2.2.2 Data Ketinggian WilayahNo Kecamatan Tinggi dari permukaan laut
(m)1 Kema 22 Kauditan 4003 Airmadidi 1504 Kalawat 5005 Dimembe 3006 Talawaan 5007 Wori 18 Likupang Barat 89 Likupang Timur 7
10 Likupang Selatan 15
Sumber : Podes 2011 BPS Kab. Minahasa Utara
Kondisi Air Tanah (ketinggian air tanah)
Kawasan sekitar mata air yang harus dilindungi di wilayah KabupatenMinahasa Utara terdapat di 28 lokasi yaitu ; Talawaan I, Mata Air Tunan, Mata AirWarat, Mata Air Malupu, Mata Air Tumbohon, Mata Air Kumersot, Mata AirHuluatikup, Mata Air Doud Tewasen, Mata Air Doud Pinakiwe, Mata Air DoudMinawanua, Mata Air Papi, Mata Air Tamblang, Mata Air Talise, Mata AirMalimbukan, Mata Air Keluarga, Mata Air Pancoran Lima, Mata Air Alam Suwaan,Mata Air Keluarga Wenas, Mata Air Keluarga Menanga, Mata Air Tontalete, MataAir Tumatenden, Mata Air Tambuk Terang, Mata Air Kema I, Mata Air Tuan, MataAir Tinaan, Mata Air Tumaratak, Mata Air Doud Waidan, dan Mata Air Malinowdengan luas kawasan sekitar mata air secara keseluruhan adalah 351,68 Ha.
Kondisi Umum Iklim dan Curah HujanTipe iklim di daerah ini adalah type A (iklim basah), dengan musim kemarau pada
bulan Mei – Oktober dan iklim hujan pada bulan-bulan November – April. Curah hujanmaksimum pada bulan Desember – Maret yang sering dibarengi dengan angin kencangsehingga sering mengakibatkan banjir dan gelombang laut maksimum dengan angkacurah hujan rata-rata setiap tahun berkisar 2.000 – 3.000 mm dengan jumlah hari hujan90 – 130 hari per tahun. Secara umum suhu udara harian rata-rata di KabupatenMinahasa Utara bervariasi mulai 25,5°C sampai 27,8°C, pada pagi hari suhu udaraminimum berkisar antara 20,8°C sampai 22,8°C, sedangkan pada siang hari suhu udaramaksimum terkadang mencapai lebih dari 34,6°C. Kondisi semacam ini umumnyaberlangsung antara bulan Agustus dan November.
Dari gambaran topografi dan iklim ini menunjukan kondisi daerah di manasebagian besar wilayah merupakan wilayah yang subur dan potensial untuk dimanfaatkanbagi pengembangan pertanian pangan, perkebunan, peternakan, kehutanan, dan secarakeseluruhan bagi kepentingan masyarakat dan pembangunan.
Berikut ini data mengenai kondisi iklim di wilayah Kabupaten Minahasa Utara :
Tabel 2.2.3 Data Suhu Udara & Kelembaban Relatif Tahun 2010
BulanSuhu Udara (OC) Rata-rata
Kelembaban (%)Minimum Maximum Rata-rata
JanuariPebruari
MaretAprilMeiJuniJuli
AgustusSeptember
OktoberNovemberDesember
23,322,922,823,623,723,223,123
23,123,122,823,3
3030,731,731
31,331,131
31,231,331,730,730,3
25,625,926,426,526.626,626,426,326,526,625,925,7
898685889086858584858889
Sumber : Stasiun Klimatologi Kayuwatu Manado 2011
Tabel 2.2.4 Data Tekanan Udara & Kecepatan Angin Tahun 2010
Bulan
Tekanan Udara(mb) Rata-rata
Kecepatan Angin(knot)Minimum Maximum Rata-
rataJanuariPebruari
MaretAprilMeiJuniJuli
AgustusSeptember
OktoberNovemberDesember
1.009,21.010,81.008,51.009,51.006,71.008,51.008,41.008,81.008,61.007,71.006,41.006,2
1.013,11.014,01.014,61.013,11.011,51.012,11.012,21.012,01.011,61.010,91,011,21.009,5
1.011,21.012,11.011,51.011,11.009,41.010,61.010,31.010,31.010,01.009,21.009,21.007,7
1,62,42,01,21,12,01,41,51,51,31,31,4
Sumber : Stasiun Klimatologi Kayuwatu Manado 2011
Tabel 2.2.5 Data Curah Hujan Tahun 2010
Bulan Jumlah Hujan(Hari)
Curah Hujan(mm)
JanuariPebruari
MaretAprilMeiJuniJuli
AgustusSeptember
OktoberNovemberDesember
281513232824222421252427
387213105430587259194242243251281589
Sumber : Stasiun Klimatologi Kayuwatu Manado 2011
Kondisi Tanah
Masalah erosi tanah yang merupakan salah satu persoalan lingkungan, perlumenjadi perhatian untuk penanggulangannya. Terdapat sekitar 65.000 ha wilayah di luarkawasan hutan yang mengalami erosi ringan (lebih kecil 14 mm/tahun). Selain itu,terdapat sekitar 8.000 ha yang mengalami erosi sedang (antara 14 s/d 60 mm/tahun). Dilokasi Gunung Klabat, Gunung Saoan dan Gunung Wiau, juga terdapat sekitar 16.000 hayang mengalami erosi berat (lebih besar dari 60 mm/tahun) di lokasi Gunung Saoan,Gunung Wiau, Gunung Lembean Utara, dan di Pulau Bangka.
Kawasan Wilayah Rawan BencanaKawasan wilayah rawan bencana yang berpotensi tinggi mengalami bencana alam
diwilayah Kabupaten Minahasa Utara meliputi :
1. Kawasan rawan bencana pada jalur sesar; Kawasan rawan bencana jalur sesar danamblesan adalah berada di sepanjang garis sesar Manado-Kema dan garis sesarLikupang – G.Tayapu/G.Werot dengan luas keseluruhan kurang lebih 1.985,70 Ha ;
2. Kawasan rawan gerakan tanah/longsor; Kawasan rawan gerakan tanah/longsor yangdimaksud adalah kawasan yang berbentuk lereng yang rawan terhadap perpindahanmaterial berupa batuan, bahan rombakan, tanah atau material campuran, lahan yangmemiliki kemiringan lereng ± 40 % sangat berpotensi untuk terjadinya longsor.Kawasan rawan longsor di Kabupaten Minahasa Utara tersebar di KecamatanLikupang Selatan, Kecamatan Kema, dan Kecamatan Airmadidi.
3. Kawasan rawan gelombang pasang/tsunami, adalah kawasan di pesisir pantai yangmengalami hempasan gelombang laut yang besar dan kawasan ini berada di PulauMantehage dan sekitarnya , Pulau Naen dan sekitarnya , Pulau Talise dan sekitarnya,Pulau Gangga dan sekitarnya, Pulau Bangka dan sekitarnya, Pesisir PantaiKecamatan Wori, Kecamatan Likupang Barat, Kecamatan Likupang Timur danKecamatan Kema. Luas keseluruhan kawasan rawan gelombang pasang/tsunamikurang lebih 2.339 Ha ;
4. Kawasan rawan banjir tersebar di dataran rendah di muara sungai di KecamatanLikupang Timur, Kecamatan Wori, Kecamatan Dimembe, Kecamatan Talawaan,Kecamatan Airmadidi dan Kecamatan Kema dengan luas keseluruhan diperkirakan1.582 Ha.
Kawasan Budidaya HutanBerdasarkan deskripsi karakteristik wilayah dapat diidentifikasikan wilayah yang
memilki potensi untuk dikembangkan sebagai kawasan budidaya seperti KawasanPeruntukan Hutan Produksi, Kawasan Peruntukan Hutan Rakyat, Kawasan PeruntukanPertanian, Kawasan Peruntukan Perikanan, Kawasan Peruntukan Pertambangan,Kawasan Peruntukan Permukiman, Kawasan Peruntukan Industri, Kawasan PeruntukanPariwisata, dan Kawasan Peruntukkan lainnya (Kawasan Tempat Ibadah, KawasanPendidikan, Kawasan Pertahanan Keamanan dan Kawasan Peruntukan Perdagangandan Jasa) dengan berpedoman pada pada rencana tata ruang wilayah KabupatenMinahasa Utara.
Potensi Kawasan Peruntukan Hutan Produksi yaitu Hutan Produksi TerbatasGunung Wiau kurang lebih 3.336,27 Ha, Hutan Produksi Terbatas Gunung Saoan kuranglebih 4.734,95 Ha, Hutan Produksi Terbatas Pulau Talise kurang lebih 106,76 Ha, HutanProduksi Terbatas Pulau Bangka kurang lebih 1.506,64 Ha dengan luas keseluruhankurang lebih 9.684,62 Ha. Kawasan Peruntukan Hutan Rakyat adalah kawasan di luarkawasan hutan yang yang memiliki tingkat kelerengan lebih dari 30% yang sudah tidaksesuai untuk pengembangan kegiatan budidaya pertanian dan perkebunan dan dapatdikembangkan oleh masyarakat untuk budidaya tanaman/vegetasi hutan yang memilikinilai ekonomis tinggi. Kawasan Peruntukan Hutan Rakyat ini tersebar di KecamatanAirmadidi, Kecamatan Kalawat, Kecamatan Wori, Kecamatan Dimembe, KecamatanLikupang Barat, Kecamatan Likupang Timur, Kecamatan Kauditan dan Kecamatan Kemadengan luas keseluruhan kurang lebih 4.027,60 Ha.
Kawasan Pertanian
Kawasan pertanian tanaman pangan adalah kawasan yang secara teknis sesuaidan dapat dimanfaatkan untuk kegiatan budidaya tanaman pangan lahan basah yangdidukung prasarana irigasi, tersebar di Kecamatan Airmadidi, Kecamatan Kalawat,Kecamatan Wori, Kecamatan Dimembe, Kecamatan Talawaan, Kecamatan Kauditan danKecamatan Kema dengan luas keseluruhan kurang lebih 3.716,50 Ha.
Kawasan pertanian hortikultura adalah kawasan yang secara teknis dapatdimanfaatkan untuk kegiatan budidaya tanaman pangan hortikultura, tersebar di seluruhwilayah kecamatan dengan luas keseluruhan kurang lebih 27.721,62 Ha, dengankomoditas unggulan Pisang Barangan, komoditi andalan adalah Nenas, Mangga damarMerah, Rambutan dan Pepaya, sedangkan komoditi potensi adalah Durian dan Manggis.Kawasan perkebunan adalah kawasan yang secara teknis dapat dimanfaatkan untukkegiatan budidaya perkebunan, tersebar di seluruh wilayah kecamatan dengan luaskeseluruhan kurang lebih 54.222,94 Ha, dengan komoditas unggulan Kelapa, Pala, Kakaodan Jambu Mente.
Kawasan PeternakanKawasan peternakan adalah kawasan yang secara teknis dapat di manfaatkan
untuk pengembangan kegiatan peternakan dengan meminimalisir dampak pencemaran,yaitu minimal 500 meter dari lokasi pemukiman terdekat, tersebar di seluruh wilayahkecamatan dengan luas keseluruhan sama dengan kawasan pertanian tanaman panganlahan kering yaitu kurang lebih 27.721,62 Ha, dengan komoditas unggulan Sapi, Babi,Ayam dan Itik.
Kawasan PerikananKawasan peruntukkan perikanan adalah kawasan yang secara teknis dapat
dimanfaatkan untuk pengembangan kegiatan :a. perikanan darat;b. perikanan air payau;c. perikanan air laut; dand. budidaya perikanan.
Kawasan perikanan darat sebagaimana yang dimaksud adalah kawasan yangsecara teknis sesuai untuk pengembangan budidaya perikanan air tawar disawah, kolamdan perairan yang tersebar dikecamatan Dimembe, Kecamatan Talawaan dengan luaskeseluruhan kurang lebih 2.549,56 Ha.
Kawasan perikanan air payau adalah kawasan yang secara teknis sesuai untukpengembangan budidaya perikanan air payau di tambak sepanjang pantai yang tersebardi Kecamatan Kema, Kecamatan Wori dan Kecamatan Likupang Timur dengan luaskeseluruhan kurang lebih 117,12 Ha.
Kawasan perikanan laut adalah kawasan yang secara teknis seusia untukpengembangan kegiatan budidaya perikanan laut maupun untuk kegiatan perikanantangkap jalur IA. Pengelolaan laut untuk kegiatan penangkapan ikan wilayah kurang dari 4mil di wilayah laut Kecamatan Wori, Likupang Barat, Likupang Timur dan Kema.
Kawasan budidaya perikanan yang dimaksud didukung oleh Loka Budidaya Airtawar di Desa Tatelu Kecamatan Dimembe dan Balai Benih Ikan Pantai di Desa LikupangII Kecamatan Likupang Timur. Pengembangan budidaya tawar yaitu di Kecamatan Kema,Kecamatan Kauditan, Kecamatan Airmadidi, Kecamatan Kalawat, Kecamatan Dimembe,Kecamatan Talawaan, dan Kecamatan Likupang Selatan. Kawasan perikanan sentrapengolahan sebagaimana sesuai untuk pengembangan pengolahan hasil perikanan yangtersebar di Kecamatan Kema, Kecamatan Airmadidi, Kecamatan Kalawat, KecamatanLikupang Barat dan Kecamatan Wori.
Kawasan PertambanganKawasan pertambangan yang berpotensi di wilayah Kabupaten Minahasa Utara
yaitu kawasan yang secara teknis-geologis memiliki potensi deposit bahan tambang, atauarea kontrak karya pertambangan/kuasa pertambangan/izin pertambangandaerah/tambang rakyat baik yang sudah di lakukan kegiatan pertambangan ataupunbelum, yang berada di luar kawasan lindung, tersebar di wilayah Kecamatan LikupangBarat, Kecamatan Likupang Timur, Kecamatan Likupang Selatan, Kecamatan Wori,Kecamatan Kema, Kecamatan Dimembe dan Kecamatan Talawaan.
Kawasan PermukimanPotensi Kawasan peruntukan permukiman adalah kawasan yang secara teknis
dapat dimanfaatkan untuk pengembangan permukiman yang aman dari bahaya bencanaalam, sehat, dengan luas keseluruhan kurang lebih 5.141,78 hektar yang terdiri dari :Permukiman perkotaan meliputi permukiman yang terbentuk kawasan perkotaan yangtersebar di seluruh wilayah Kabupaten, yaitu : Permukiman perdesaan meliputipemukiman yang terbentuk kawasan perdesaan yang tersebar di seluruh wilayahKabupaten, permukiman baru skala besar dikembangkan di Kecamatan Talawaan,Kecamatan Kalawat, Kecamatan Airmadidi dan Kecamatan Kauditan.
Kawasan IndustriKawasan peruntukan industri di wilayah Kabupaten Minahasa Utara adalah
kawasan yang diperuntukan pengembangannya bagi pemusatan kegiatan industripengolahan hasil pertanian maupun industri manufaktur yang terdiri atas:a. Kawasan Peruntukan Industri besar meliputi Kauditan-Bitung-Kema di Kecamatan
Kauditan dan Kecamatan Kema dan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Bitung yangmencakup Kecamatan Kauditan dan Kecamatan Kema.
b. Kawasan Peruntukan Industri Sedang di Kecamatan Likupang Barat.c. Kawasan Peruntukan Industri Kecil dan Ringan tersebar diseluruh Kabupaten.d. Kawasan Pergudangan terbatas dan terkendali terletak di Kecamatan Kalawat dan di
kawasan yang diperuntukkan untuk kegiatan industri.
Kawasan PariwisataPotensi Kawasan pariwisata di wilayah Kabupaten Minahasa utara yaitu kawasan
yang memiliki potensi objek dan daya tarik wisata alam, wisata budaya, wisata agro danwisata lainnya baik yang sudah berkembang maupun yang belum berkembang. Potensidan objek wisata alam antara lain: di Pulau Bangka, Pulau Sahaung, Pantai Surabaya,Pantai Kalinaun di Kecamatan Likupang Timur, Pantai Makalisung, Pantai Batu Nona,Danau Tasik Oki di Kacamatan Kema, Arung Jeram Sungai Tondano, Pemandian AirPanas Tanggari, Gunung Klabat di Kecamatan Airmadidi, Air Terjun Tunan di KecamatanTalawaan, Danau Zepper di Kecamatan Kauditan, Pulau Naen dan Pulau Mentehage diKecamatan Wori. Potensi dan Objek Wisata Budaya antara lain : Taman Purbakala diDesa Sawangan Kecamatan Airmadidi, Taman Waruga di Kelurahan Airmadidi BawahKecamatan Airmadidi, Mata Air Tumatenden di Kelurahan Airmadidi Bawah KecamatanAirmadidi, Goa Jepang di Desa Sawangan Kecamatan Airmadidi, Waruga di DesaKokoleh Satu Kecamatan Likupang Selatan, Penjara Tua di Desa Kema Dua KecamatanKema. Potensi dan objek wisata agro antara lain : kebun kelapa hibrida di KecamatanWori dan Kecamatan Likupang Barat, kebun rambutan di Kecamatan Dimembe danKecamatan Talawaan, kolam ikan mas dan nila di Kecamatan Dimembe. Potensi danobjek wisata lainnya antara lain : Gangga Island Resort di Kecamatan Likupang Barat,Pulisan Jungle Resort di Desa Pulisan Kecamatan Likupang Timur, Kima Bajo Resort diDesa Kima Bajo di Kecamatan Wori, penangkaran satwa langka di Desa PimpimKecamatan Kema.
Kawasan Perdagangan dan JasaPotensi perdagangan dan jasa di wilayah Kabupaten Minahasa Utara yaitu
kawasan yang dapat memfasilitasi kegiatan transaksi perdagangan dan jasa antarmasyarakat yang membutuhkan (sisi permintaan) dan masyarakat yang menjual jasa (sisipenawaran). Kawasan perdagangan dan jasa menyerap tenaga kerja di perkotaan danmemberikan kontribusi yang dominan terhadap PDRB yaitu di sepanjang kawasanperkotaan Manado – Bitung.
Flora dan FaunaKeadaan flora di Kabupaten Minahasa Utara didominasi oleh tanaman kelapa yang
ditanam oleh masyarakat mulai dari garis pantai sampai ke bukit dengan ketinggian 500 mdpl mencakup kurang lebih 40.776 Ha. Tanaman Pala dan Mangga Damar Merahterdapat di Kecamatan Airmadidi dan Kauditan juga terdapat tanaman Kopi, Cengkeh,Vanili dan Kakao tersebat di beberapa kecamatan. Disamping itu terdapat pula hutanlindung terutama di kawasan gunung dan daerah aliran sungai.
Fauna di Kabupaten Minahasa Utara memiliki hewan langka seperti Burung Maleodan Burung Taong juga terdapat Kera terkecil di dunia yakni Tarsius Spectrum ataudikenal dengan nama Tangkasi. Perairan Laut di Kabupaten Minahasa Utara menyimpanberbagai jenis ikan antara lain Ikan Cakalang, Tuna dan Malalugis. Saat ini mulaidibudidayakan Rumput Laut, Kerang Mutiara, Ikan Laut (Ikan Bobara dan Ikan Kerapu).
Kondisi PendudukPenduduk kabupaten Minahasa Utara terdiri dari sub etnis yaitu Tonsea, Sangihe,
Bajo dan Bantik. Selain itu juga terdapat Suku Bangsa dari luar daerah Minahasa Utarayang telah menetap di Kabupaten Minahasa Utara. Dengan demikian bahasa yang ada diKabupaten Minahasa Utara adalah bahasa Tonsea. Namum demikian Bahasa Indonesiaadalah Bahasa Nasional yang digunakan dan dimengerti dengan baik oleh pendudukMinahasa Utara. Agama yang dianut oleh penduduk Minahasa Utara adalah KristenProtestan, Kristen Katolik, Islam, Hindu dan Budha.
2.2 DEMOGRAFIKabupaten Minahasa Utara pada tahun 2010 memiliki 10 (sepuluh) kecamatan
dengan jumlah penduduk sesuai hasil sensus penduduk tahun 2010 sebanyak 188.467jiwa terdiri dari laki-laki berjumlah 95.879 jiwa (50,87%) dan perempuan berjumlah 92.588jiwa (49,13%), dengan tingkat kepadatan pendudk 177,93/km². Persebaran pendudukterbanyak di Kecamatan Kalawat yaitu 26.624 jiwa, dengan tingkat kepadatan penduduk682,12/km² sedangkan yang paling sedikit di Kecamatan Likupang Selatan yaitu 5.107jiwa namun menduduki peringkat kedua tingkat kepadatan penduduk 432,03/km²,sedangkan Kecamatan Likupang Timur dengan jumlah penduduk sebanyak 16.503 jiwadengan tingkat kepadatan yang paling rendah sebesar 56,74 per km².
Jumlah penduduk tahun 2011 sesuai buku data Profil Investasi KabupatenMinahasa Utara sebanyak 224.381 jiwa, dengan tingkat kepadatan pendudk 211,83/km².Persebaran penduduk terbanyak di Kecamatan Airmadidi yaitu 30.961 jiwa, dengantingkat kepadatan penduduk 357,27/km² sedangkan yang paling sedikit di KecamatanLikupang Selatan yaitu 6.395 jiwa namun menduduki peringkat kedua tingkat kepadatanpenduduk 540,99/km², sedangkan Kecamatan Likupang Timur dengan jumlah penduduksebanyak 19.847 jiwa dengan tingkat kepadatan yang paling rendah sebesar 68,24 perkm². Kecamatan Kalawat dengan jumlah penduduk kedua terbanyak yaitu 30.928 jiwanamun yang paling terbanyak dalam tingkat kepadatan yaitu 792,40 /km²
Tabel 2.3.1Luas Wilayah, Jumlah Penduduk dan Tingkat Kepadatan Tahun 2010
Menurut Kecamatan Kabupaten Minahasa Utara
No Kecamatan
Luas
(km2)
Jumlah Penduduk Tingkat
Kepadatan
Penduduk (km2)Laki-laki Perempuan Total
1 2 3 4 5 6 7=6/31. Kema 78,755 7.695 7.285 14.980 190,212. Kauditan 108,202 11.852 11.733 23.585 217,983. Airmadidi 86,660 13.480 13.112 26.592 306,854. Kalawat 39,031 13.391 13.233 26.624 682,125. Dimembe 166,433 11.508 11.105 22.613 135,876. Talawaan 82,508 8.981 8.505 17.486 211,937. Wori 90,704 9.163 8.803 17.966 198,078. Likupang Barat 104,289 8.761 8.250 17.011 163,119. Likupang Timur 290,841 8.426 8.077 16.503 56,74
10. Likupang Selatan 11,821 2.622 2.485 5.107 432,03Jumlah 1,059,244 95.879 92.588 188.467 177,93
Sumber : Hasil Olah Cepat Sensus Penduduk 2010.
Tabel 2.3.2Luas Wilayah, Jumlah Penduduk dan Tingkat Kepadatan Tahun 2011
Menurut Kecamatan Kabupaten Minahasa Utara
No Kecamatan Luas(km2)
JumlahPenduduk
Tingkat KepadatanPenduduk (km2)
1 Kema 78,755 17.808 226,122 Kauditan 108,202 31.337 289,623 Airmadidi 86,660 30.961 357,274 Kalawat 39,031 30.928 792,405 Dimembe 166,433 27.233 163,636 Talawaan 82,508 19.752 239,407 Wori 90,704 21.421 236,168 Likupang Barat 104,289 18.699 179,309 Likupang Timur 290,841 19.847 68,24
10 Likupang Selatan 11,821 6.395 540,99Total 1,059,244 224.381 211,83
Sumber : Data Profil Investasi Kabupaten Minahasa Utara, Bappelitbang 2012.
Tabel 2.3.3Pertumbuhan Penduduk Kabupaten Minahasa Utara
Tahun 2006 – 2011 per kecamatan
No. KecamatanJumlah Penduduk
2006 2007 2008 2009 2010 2011
1. Kema 13.167 13.499 13.637 13.795 14.980 17.808
2. Kauditan 21.836 22.111 22.337 22.596 23.585 31.337
3. Airmadidi 23.592 24.050 24.296 24.578 26.592 30.961
4. Kalawat 21.811 22.381 22.610 22.873 26.624 30.928
5. Dimembe 21.136 21.508 21.728 21.980 22.613 27.233
6. Talawaan 12.472 12.556 12.684 12.831 17.486 19.752
7. Wori 18.139 18.169 18.355 18.568 17.966 21.421
8. Likupang Barat 16.932 16.952 17.125 17.324 17.011 18.699
9. Likupang Timur 21.255 21.464 21.683 21.935 16.503 19.847
10. Likupang Selatan - - - - 5.107 6.395
Jumlah 170.340 172.690 174.455 176.480 188.467 224.381
Sumber : BPS Kabupaten Minahasa Utara, 2011
Laju pertumbuhan penduduk Kabupaten Minahasa Utara 5 (lima) tahun terakhir (tahun2007 – 2011) rata-rata sebesar 2,40% dan yang paling menonjol pada tahun 2011 sebesar 5,67%, sebagaimana terlihat pada gambar berikut ini.
Laju pertumbuhan penduduk dihitung berdasarkan rumus, r = {(Pt /P0)(1/t)-1} x 100 dimana :
R = laju pertumbuhan pendudukPt = Jumlah penduduk pada tahun ke –tP0 = Jumlah penduduk pada tahun dasar (Thn 2006)t = selisih tahun Pt dengan P0
Gambar II -2. Jumlah Penduduk Menurut Kelompok Umur Tahun 2009
Sumber : BPS Kabupaten Minahasa Utara, 2009
Dilihat dari struktur umur dan jenis kelamin masyarakat Kabupaten Minahasa Utara,kelompok umur 5-9 tahun merupakan kelompok yang terbesar, diikuti oleh kelompok umur 10-14 tahun. Umur 50-54 tahun hampir seimbang antara laki-laki dan perempuan, Pada kisaranumur 25-29 tahun, jumlah penduduk laki-laki berkurang dibandingkan dengan perempuan danpada kisaran umur 65-69 jumlah penduduk perempuan lebih banyak dibandingkan laki-laki.
170.340 172.690 174.455 176.480
188.467
224.381
150.000160.000170.000180.000190.000200.000210.000220.000230.000240.000250.000
2006 2007 2008 2009 2010 2011
02.0004.0006.0008.000
10.00012.000
0-4
Tahu
n
5-9
Tahu
n
10-1
4 Ta
hun
15-1
9 Ta
hun
20-2
4 Ta
hun
25-2
9 Ta
hun
30-3
4 Ta
hun
35-3
9 Ta
hun
40-4
4 Ta
hun
45-4
9 Ta
hun
50-5
4 Ta
hun
55-5
9 Ta
hun
60-6
4 Ta
hun
65-6
9 Ta
hun
70-7
4 Ta
hun
75+
Laki-laki
Perempuan
Gambar II -1Pertumbuhan Penduduk Kabupaten Minahasa Utara Tahun 2006 - 2011
Sumber : BPS Kabupaten Minahasa Utara, 2011
Proyeksi Penduduk Kabupaten Minahasa Utara selama lima tahun kedepan yaknidari tahun 2012-2016 menjadi sebesar 252.631 jiwa, dengan tetap didominasi oleh 3(tiga) kecamatan yang sama yakni Kauditan sebesar 35.282 jiwa (13,97%), Airmadidisebesar 34.859 jiwa (13,80%) serta Kalawat sebesar 34.822 jiwa (13,78%). Secara rinci,perkembangan jumlah penduduk Kabupaten Minahasa Utara selama kurun waktutersebut dapat dilihat pada tabel 2.3.4
Tabel 2.3.4Proyeksi Jumlah Penduduk Kabupaten Minahasa Utara
Tahun 2012-2015
No. KecamatanJumlah Penduduk
2012 2013 2014 20151. Kema 18.235 18.673 19.121 19.5802. Kauditan 32.089 32.859 33.648 34.4553. Airmadidi 31.704 32.465 33.244 34.0424. Kalawat 31.670 32.430 33.209 34.0065. Dimembe 27.887 28.556 29.241 29.9436. Talawaan 20.226 20.711 21.209 21.7187. Wori 21.935 22.462 23.001 23.5538. Likupang Barat 19.148 19.607 20.078 20.5609. Likupang Timur 20.323 20.811 21.311 21.82210. Likupang Selatan 6.548 6.706 6.867 7.031
Jumlah 229.766 235.281 240.927 246.710
Untuk Menghitung proyeksi laju pertumbuhan penduduk menggunakan asumsi padapertumbuhan geometri, karena laju pertumbuhan ini bersifat berskala atau bertahap dalamselang waktu tertentu. Adapun Rumus yang digunakan sebagai berikut: Pn = P0 ( 1 + r )n
dimana :Pn = Jumlah penduduk pada n tahunP0 = Jumlah penduduk pada awal tahunr = Tingkat pertumbuhan pendudukn = Periode waktu dalam tahun
Aspek Kesejahteraan Masyarakat
Indeks Pembangunan Manusia (IPM) merupakan ukuran terhadap kualitas sumberdayamanusia. Pengukuran nilai IPM didasarkan pada tiga komponen yaitu : (a) Hidup yang sehatdan panjang umur yang diukur dengan harapan hidup pada saat kelahiran, (b) Pengetahuanyang diukur dengan angka tingkat baca tulis pada orang dewasa (bobotnya dua pertiga) dankombinasi pendidikan dasar, menengah, atas gross enrollment ratio (bobot satu per tiga),
MengurusRumah Tangga Bersekolah Pengangguran
Terbuka Bekerja
Persentasi Penduduk 15 tahunkeatas menurut jenis kegiatan 25,84 7,73 8,55 54
0102030405060
Gambar II-3 .Persentasi Penduduk 15 tahun keatas menurut jenis kegiatan
Sumber : BPS Kabupaten Minahasa Utara, 2010
(c) standard kehidupan yang layak diukur dengan GDP perkapita gross domestic product dalamparitas kekuatan beli atau purchasing power parity (dollar US).
\
Pemerintah Kabupaten Minahasa Utara terus berupaya meningkatkan pembangunandisegala sektor, termasuk pembangunan sumberdaya manusia. Ini tercermin dari nilai IPM yangterus mengalami peningkatan, bahkan Nilai IPM Kabupaten Minahasa Utara menempatiperingkat ke 56 Tingkat Nasional dan peringkat ke-3 Tingkat Provinsi Sulawesi Utara.
Berdasarkan Komponen penyusunan IPM, angka harapan hidup rata-rata masyarakatKabupaten Minahasa Utara pada tahun 2008 adalah 75.33 tahun, angka melek huruf rata-rataadalah 99.68%, angka rata-rata lama sekolah adalah 9.07 tahun dan pengeluaran perkapitarata-rata adalah Rp. 622.710 secara keseluruhan, IPM Minahasa Utara pada tahun 2008adalah 75.16.
Tabel 2.3.5Komponen Penyusun IPM Minahasa Utara per tahun
TahunKomponen
2006 2007 2008
Angka Harapan Hidup 71.8 75.35 72.2
Angka Melek Huruf 99.7 99.68 99.68
Rata-rata lama sekolah 9.07 9.07 9.07
Pengeluran per kapita (OOO rp) 611.30 617.82 622.71
IPM 74.2 76.06 75.16
Sumber : BPS Kabupaten Minahasa Utara, Tahun 2008
2.3. KEUANGAN DAN PEREKONOMIAN DAERAH
a. Gambaran APBD Kabupaten Minahasa UtaraKeuangan daerah dikelola sesuai dengan ketentuan dalam Undang-Undang Nomor 17
Tahun 2003 Tentang Keuangan Negara, Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 Tentang
Perbendaharaan Negara, Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 Tentang Pengelolaan
Keuangan Daerah, Peraturan Menteri Dalam Negeri (Permendagri) Nomor 13 Tahun 2006,
Permendagri Nomor 59 Tahun 2007 Tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah.
Gambaran tentang APBD Kabupaten Minahasa Utara dapat dilihat pada tabel berikut
Tabel 2.4.Ringkasan Realisasi APBD Tahun 2007 - 2010
No. UraianTahun 2007
(Rp)Tahun 2008
(Rp)Tahun 2009
(Rp)Tahun 2010
(Rp)Rata-rata
Pertumbuhan(%)
1. PENDAPATAN 334.283.429.682,52 407.498.386.932,14 357.402.412.093,95 389.614.078.455,02 6,331. 1. Pendapatan Asli Daerah 6.202.224.001,92 8.361.021.130,00 11.087.763.257,95 12.038.149.513,00 25,661. 1. 1. Pajak Daerah 1.948.293.794,92 1.771.528.608,00 2.377.441.642,04 3.518.406.097,00 24,331. 1. 2. Retribusi Daerah 2.588.873.288,00 2.849.862.495,92 3.095.266.695,91 3.637.901.905,00 12,071. 1. 3. Hasil Pengelolaan Keuangan Daerah yang
dipisahkan- - - 47.420.411,00
1. 1. 4. Lain-lain PAD yang sah 1.665.056.964,00 3.739.630.026,08 5.615.054.920,00 4.834.321.100,00 24,331. 2. Dana Perimbangan 320.863.077.227,46 359.268.937.349,81 335.431.614.930,00 328.430.388.781,00 1,001. 2. 1. Dana Bagi Hasil Pajak/ Bagi Hasil Bukan pajak 11.388.077.227,46 13.373.937.349,81 18.445.039.930,00 21.884.305.781,00 24,661. 2. 2. Dana Alokasi Umum 227.809.000.000,00 254.840.000.000,00 256.513.575.000,00 266.587.183.000,00 5,661. 2. 3 Dana Alokasi Khusus 81.666.000.000,00 91.055.000.000,00 60.473.000.000,00 39.958.900.000,00 -19,001. 3. Lain-lain Pendapatan Daerah yang sah 17.218.128.453,14 39.868.428.452,33 10.883.033.906,00 49.145.540.151.,02 136,331. 3. 1. Hibah - 2.000.000.000,00 - 333.335.000,00 -83,001. 3. 2. Dana Darurat - - - -1. 3. 3. Dana Bagi Hasil Pajak dari Propinsi dan
Pemerintah Daerah lainnya **)6.194.628.453,14 8.054.628.452,33 10.883.033.906,00 10.949.838.259.,02 22,00
1. 3. 4 Dana Penyesuaian dan otonomi Khusus***) 11.023.500.000,00 29.813.800.000,00 - 35.577.140.800,00 94,501. 3. 5. Bantuan Keuangan dari Propinsi atau
Pemerintah Daerah lainnya- - - -
Sumber : RPJMD Kabupaten Minahasa Utara
Tabel 2.5Ringkasan anggaran sanitasi dan belanja modal sanitasi
per penduduk 5 tahun terakhir
Tabel 2.6Data Mengenai Ruang Fiskal
Kabupaten Minahasa Utara 5 Tahun Terakhir
Tabel 2.7Data Perekonomian Umum Daerah 5 Tahun Terakhir
2.4. TATA RUANG WILAYAH
Prinsip dasar struktur tata ruang adalah adanya keseimbangan antara komponenpembentuk struktur tata ruang wilayah. Komponen tersebut adalah ; Kota, sebagai pusatpelayanan sub regional/lokal, Wilayah Belakang (hinterland) yang pada umumnyamerupakan wilayah perdesaan (rural area) sebagai wilayah pelayanan yang berbasiskegiatan pertanian, maupun kegiatan non pertanian serta Jaringan Jalan/transportasidarat yang menghubungkan antara kota dengan kota lainnya, maupun kota denganwilayah belakangnya.
Struktur tata ruang yang dituju pada akhir tahun perencanaan 2031 adalah adanyakeseimbangan fungsi kota-kota di wilayah Kabupaten Minahasa Utara sebagai pusatpelayanan sub regional (sub-regional service centre) maupun lokal. Kota dipandangsebagai pusat perekonomian/pasar (perdagangan dan jasa) mengingat terjadinya proseskoleksi komoditas pertanian dari wilayah belakangnya, maupun pusat distribusi produkindustri dari luar wilayah kabupaten, ditunjang dengan tingginya tingkat aksesibilitas yangberupa prasarana dan sarana transportasi yang menghubungkan pusat pelayanandengan seluruh wilayah pelayanan.
Skematik Struktur Ruang Wilayah
Keterangan
Sumber : RTRW Kabupaten Minahasa Utara
Kota sebagai pusat pelayanan
Wilayah Belakang sebagai wilayah pelayanan
Jaringan Jalan
Rencana struktur ruang wilayah Kabupaten Minahasa Utara mempertimbangkan
Kerawanan Bencana Alam di wilayah Kabupaten Minahasa Utara. Kerawanan Bencana
Alam dari aspek geologi yang dipertimbangkan dan mempengaruhi pembentukan struktur
ruang wilayah Kabupaten Minahasa Utara adalah
Gerakan tanah dan amblesan sepanjang Jalur Sesar Manado – Kema dan Jalur
Sesar Likupang – Gunung Tayapu/Gunung Werot
Tsunami di sepanjang pesisir pantai Kecamatan Wori, P. Mantehage, P. Nain, P,
Talise, P. Gangga, P. Bangka, pesisir pantai timur Kecamatan Likupang Timur,
pesisir pantai Kecamatan Kema.
Kawasan Perkotaan dan Perdesaan
Kawasan perkotaan adalah wilayah yang mempunyai kegiatan utama bukan pertanian
dengan susunan fungsi kawasan sebagai tempat permukiman perkotaan, pemusatan dan
distribusi pelayanan jasa pemerintahan, pelayanan sosial dan kegiatan ekonomi.
Kawasan perkotaan di Kabupaten Minahasa Utara yang akan dikembangkan adalah
kawasan perkotaan kepadatan penduduk rendah hingga sedang (low-medium density
urban).
Kawasan perkotaan yang akan berkembang di Kabupaten Minahasa Utara merupakan
bagian dari kawasan perkotaan metropolitan ( Bitung – Minahasa – Manado ) BIMINDO.
Kawasan perkotaan di Kecamatan Wori, Kalawat dan Talawaan dipengaruhi oleh
perkembangan kawasan perkotaan Manado dan merupakan ekstensi kawasan perkotaan
Manado.
Kawasan perkotaan di Kecamatan Kauditan dan Kema dipengaruhi oleh perkembangan
kawasan perkotaan Bitung dan merupakan ekstensi kawasan perkotaan Bitung.
Kawasan perkotaan di Kecamatan Airmadidi berkembang linear sepanjang jalan Manado
– Bitung yang dipengaruhi perkembangan kegiatan pemerintahan, perdagangan dan jasa.
Kawasan perdesaan yang akan berkembang di Kabupaten Minahasa Utara merupakan
wilayah berlakang dari kawasan perkotaan dan menunjang kegiatan industri rakyat /
pengolahan hasil pertanian di sentra-sentra produksi pertanian.
Kawasan perdesaan di wilayah Kabupaten Minahasa Utara adalah wilayah yang
mempunyai kegiatan utama pertanian termasuk pengelolaan sumber daya alam dengan
susunan fungsi kawasan sebagai tempat permukiman pedesaan, pelayanan jasa
pemerintahan, pelayanan sosial dan kegiatan ekonomi. Sebaran Kawasan Perkotaan dan
Kawasan Perdesaan dapat dilihat pada tabel 2.7.1
Tabel 2.7.1Kawasan Perkotaan dan Perdesaan
Kabupaten Minahasa Utara 2011-2031No. Kecamatan Kawasan Perkotaan Kawasan Perdesaan
1 Airmadidi Airmadidi Atas, Airmadidi bawah,Saronsong Satu, Saronsong Dua, Rap-Rap, Sukur
Tanggari, Sampiri, Sawangan
Kalawat Suwaan, Kawangkoan, Watutumou,Maumbi, Watutumou Tiga, WatutumouDua, Kawangkoan Baru,Kalawat, Kolongan
Kuwil, Tetempangan,Kaleosan,
Kauditan Watudambo, Kauditan Dua, Kauditan Satu,Kewiley, Treman, Kaima, Karegesan,Kaasar, Lembean, Paslaten, Tumaluntung
2 Likupang Barat Munte Jayakarsa, Paputungan, TanahPutih, Sonsilo, Tarabitan,Serei, Bahon, Mubune,Gangga Satu, Gangga Dua,Aer Banua, Talise,Kinabubutan, Tambun
Likupang Selatan Kokoleh Satu, Kokoleh Dua Batu, Wagurer, Kaweruan,Paslaten, Werot
3 Dimembe Matungkas, Laikit, Dimembe, Warukapas,Tatelu, Tatelu Rondor
Klabat, Tetey, Pinilih, Wasian,Lumpias
Talawaan Paniki Atas, Kolongan, Mapanget,Talawaan, Winetin, Wusa
Tumbohon, Patokaan, Warisa,Teep.
4 Kema Kema Satu, Kema Dua, Kema Tiga, Lilang Makalisung, Waleo, Lansot,Tontalete
5 Wori Wori, Kima Bajo, Talawaan Bantik Tiwoho, Minaesa, TalawaanAtas, Budo, Darunu, Bulo,Ponto, Lansa, Lantung, Kulu,Nain, Tinongko, Buhias,Bango, Tangkasi
Sumber : RTRW Kabupaten Minahasa Utara
Peta 2.2Rencana Pusat Layanan Kabupaten Minahasa Utara
Peta 2.2Rencana Pusat Layanan
Kabupaten Minahasa Utara
Peta 2.3Rencana Pola Ruang Kabupaten Minahasa Utara
Peta 2.3Rencana Pola Ruang
Kabupaten Minahasa Utara
2.5 SOSIAL DAN BUDAYA
1. PendidikanSarana pendidikan di Kabupaten Minahasa Utara tersebar di berbagai wilayah
Kecamatan yang ada. Sarana pendidikan tersebut terdiri dari Sekolah Dasar, Sekolah
Menengah Pertama dan Sekolah Menengah Atas, baik yang berupa sekolah yang berstatus
sebagai sekolah negeri ataupun swasta.
Tabel 2.8Fasilitas Pendidikan yang tersedia di Kab. Minahasa Utara
KecamatanSD/MI SMP/MTs SMA/SMK/MA Jumlah
Negeri Swasta Negeri Swasta Negeri Swasta SD SMP SMAAirmadidi 12 9 3 3 2 4 21 6 6Kauditan 10 14 3 4 1 2 24 7 3Dimembe 11 11 2 3 1 1 22 5 2Wori 14 8 6 5 1 1 22 11 2LikupangTimur 13 8 6 6 1 2 21 12 3
LikupangBarat 13 12 7 6 - 3 25 13 3
Kema 11 5 3 4 - 3 16 7 3Kalawat 10 4 3 2 1 3 14 5 4Talawaan 9 9 3 2 - 1 18 5 1LikupangSelatan 4 4 2 1 - 1 8 3 1
Jumlah 107 84 38 36 7 21 191 74 28
Sumber : Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga, 2010
Kabupaten Minahasa Utara pada Tahun 2010 memiliki sekolah sebanyak 419
sekolah dari beberapa tingkatan dengan 1.742 ruang kelas/belajar, diminati 43.385 murid
yang dibimbing oleh 2.275 guru.
Untuk tingkat sekolah TK memiliki 126 sekolah, dengan 6.612 murid, 68 guru dan
122 ruang kelas. SD/MI memiliki 191 sekolah, dengan 23.372 murid, 1.301 guru dan 1.146
ruang kelas/belajar. SMP/ MTs memiliki 74 sekolah, dengan 8.527 murid, 645 guru dan 312
ruang kelas/belajar. SMA/SMK/MA memiliki 28 sekolah, dengan 4.874 murid, 261 guru dan
162 ruang kelas/belajar hal ini dapat dilihat pada tabel berikut
Tabel 2.8.1Jumlah Sekolah, Murid, Guru, Ruang Kelas
No. Tingkat SekolahJumlahSekolah
JumlahMurid
JumlahGuru
Jumlah RuangKelas/Belajar
1. TK 126 6.612 68 122
2. SD/MI 191 23.372 1.301 1.146
3. SMP/MTs 74 8.527 645 312
4. SMA/SMK/MA 28 4.874 261 162
Jumlah 419 43.385 2.275 1.742
Sumber : Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga, 2010
Data diatas sudah termasuk sekolah bertaraf internasional yaitu Manado
International School (MIS) untuk tingkat pendidikan sekolah dasar, sekolah menengah
tingkat pertama dan sekolah menengah tingkat atas yang terletak di Kecamatan Kalawat.
Untuk melanjutkan studi ke jenjang pendidikan tinggi maka di Kabupaten Minahasa
Utara memilki 3 (tiga) Perguruan Tinggi yaitu Universitas Klabat (UNKLAB), Akademi
Keperawatan dan Sekolah Tinggi Alkitab.
2. KemiskinanDi Kabupaten Minahasa Utara pada Tahun 2008 Rumah Tangga Miskin (RTM)
adalah 12.994 RTM, pada Tahun 2009 menjadi 11.122 RTM atau turun 14,41 %,
sedangkan pada Tahun 2010 menjadi 6.645 RTM atau turun sebesar 40.25 %. sebagian
besar RTM di Kecamatan Likupang Barat dengan 1.247 RTM dan Jumlah RTM paling kecil
berada Kecamatan Likupang Selatan dengan 245 RTM. Lebih lanjut dapat dilihat pada tabel
berikut ini.
Tabel 2.9Data Rumah Tangga Miskin di Kabupaten Minahasa Utara
Tahun 2010
No. KecamatanRumah Tangga Miskin
2008 2009 2010
1. Kema 1.009 907 622
2. Kauditan 1.259 1.079 641
3. Airmadidi 1.185 991 378
4. Kalawat 974 906 507
5. Dimembe 1.038 990 804
6. Talawaan 921 389 358
7. Wori 489 1.968 693
8. Likupang Barat 1.824 1.668 1.247
9. Likupang Timur 1.827 1.800 1.150
10. Likupang Selatan 468 424 245
Jumlah 12.994 11.122 6.645
Sumber : - BPS,2008- Bappenas, 2009- Simpadu PNPM Mandiri, 2010
3. Sarana Rumah TinggalTabel 2.10
Jumlah Rumah per Kecamatan Tahun 2011
NO KECAMATAN JUMLAH RUMAH
1 Likupang Timur 3.850
2 Likupang Selatan 1.145
3 Dimembe 4.745
4 Talawaan 3.884
5 Wori 4.581
6 Kema 3.092
7 Kauditan 6.523
8 Airmadidi 5.175
9 Kolongan 7.998
10 Likupang Barat 3.876
JUMLAH 44.869
Sumber : Dinas Kesehatan 2011
2.6 KELEMBAGAAN PEMERINTAH DAERAH
Organisasi Sekretariat Daerah Kabupaten Minahasa Utara mempunyailandasan/Dasar Hukum pada Peraturan Daerah Kabupaten Minahasa Utara Nomor.... Tahun ...... tentang Organisasi dan Tata Kerja Sekretariat Daerah dan SekretariatDewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Minahasa Utara.
1. Tugas dan FungsiBerdasarkan Perda tersebut maka Sekretaris Daerah mempunyai tugas
membantu Bupati dalam menyusun kebijakan dan mengkoordinasikan SekretariatDPRD, Dinas Daerah, Lembaga Teknis Daerah, Satuan Polisi Pamong Praja,Lembaga Lain, Kecamatan dan Kelurahan.
Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud diatas, SekretarisDaerah mempunyai fungsi :
Penyusunan kebijakan pemerintah daerah Pengkoordinasian pelaksaan tugas Sekretariat DPRD, Dinas Daerah,
Lembaga Teknis Daerah, Satuan Polisi Pamong Praja, Lembaga Lain,Kecamatan dan Kelurahan
Pemantauan dan evaluasi pelaksanaan kebijakan PemerintahanDaerah
Pembinaan administrasi dan aparatur PemerintahanDaerah
Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Bupati sesuai dengan tugasdan fungsinya.
2. Struktur Organisasi Sekretariat Daerah Kabupaten Minahasa Utara1. Bupati2. Wakil Bupati3. Sekretaris Daerah4. Asisten Pemerintahan & Kesejahteraan Rakyat, terdiri dari :
Bagian Pemerintahan Umum Bagian KESRA Bagian Administrasi Kemasyarakatan
5. Asisten Perekonomian dan Pembangunan, terdiri dari : Bagian Administrasi Pembangunan Bagian SDA Bagian Perekonomian
6. Asisten Administrasi Umum, terdiri dari : Bagian Hukum Bagian Organisasi Bagian Umum Bagian Perlengkapan Bagian Humas dan Protokol
Gambar 2.1 Struktur Organisasi Pemerintah Kabupaten Minahasa Utara
BUPATI
WAKIL BUPATI
STAF AHLIBIDANG HUKUM & POLITIKBIDANG PEMBANGUNAN
STAF AHLIBIDANG PEMBANGUNAN
BIDANG SDM
STAF AHLIBIDANG EKONOMI DAN
KEUANGAN
BAGIAN PEMERINTAHAN UMUMBAGIAN KESRA
BAG. ADM. KEMASYARAKATAN
BAG. ADM. PEMBANGUNANBAGIAN SDA
BAG. PEREKONOMIAN
BAGIAN HUKUMBAGIAN ORGANISASI
BAGIAN UMUMBAGIAN PERLENGKAPAN
BAGIAN HUMAS DAN PROTOKOL
DINAS PENDIDIKAN NASIONALDINAS KESEHATANDISNAKERTRANSBADAN KESBANG
BPMDSATPOL PP
INSPEKTORATSEKRETARIAT DPRD
DINAS PPKADBKO
KANTOR PERIZINAN TERPADUKTR PERPUSTAKAAN & ARSIP DAERAH
RS. UMUM DAERAHBADAN NARKOTIKA DAERAH
DPRD
ASS.PEMERINTAHAN &KESEJAHTERAAN RAKYAT
ASS. ADMINISTRASI UMUMASS.PEREKONOMIAN DANPEMBANGUNAN
KECAMATANBAG. ADM.KEMASYARAKATANKELURAHANBAG. ADM.
KEMASYARAKATAN
SEKRETARIAT DAERAH
DINAS PERTAMBANGANDISPAR DAN BUDAYA
DINAS PUDINAS KOPERASI & UKM
DISPERINDAGDINAS KEHUTANANDINAS TATA RUANGDINAS PERTANIAN
BAPPELITBANGBPMBKP
BPLHBP4K