Bab 2 Manajemen Proyek

25
BAB II MANAJEMEN PROYEK BAB II MANAJEMEN PROYEK 2.1. TINJAUAN UMUM. Dalam proyek struktur gedung bertingkat, di mana kegiatan – kegiatan yang dihadapi sudah sangat kompleks dengan berbagai macam permasalahan dan resiko yang sangat besar, sehingga tata pelaksanaan pembangunan harus dilakukan secara menyeluruh dimulai dari perancangan, perencanaan dan pembangunan fisik. Agar efisiensi dan efektivitas kerja terpenuhi dengan baik, maka di dalam pelaksanaan proyek diperlukan suatu manajemen proyek yang baik, sehingga waktu untuk perencanaan, pelaksanaan, pengawasan dan sebagainya dapat dikendalikan sesuai dengan perjanjian tertulis di dalam dokumen kontrak dengan biaya relatif murah dan mutu yang baik. Manajemen proyek adalah suatu kegiatan merencanakan, mengorganisasikan, mengarahkan dan mengendalikan sumber daya organisasi perusahaan untuk mencapai tujuan yang sudah ditentukan dalam waktu tertentu dengan sumber daya tertentu pula. Manajemen proyek mempergunakan personel perusahaan untuk Laporan Kerja Praktek Proyek Pembangunan Office Sarana Steel Pangeran Jayakarta – Jakarta Pusat 7

description

manajemen proyek di lokasi kerja praktek

Transcript of Bab 2 Manajemen Proyek

Page 1: Bab 2 Manajemen Proyek

BAB II MANAJEMEN PROYEK

BAB II

MANAJEMEN PROYEK

2.1. TINJAUAN UMUM.

Dalam proyek struktur gedung bertingkat, di mana kegiatan – kegiatan

yang dihadapi sudah sangat kompleks dengan berbagai macam permasalahan

dan resiko yang sangat besar, sehingga tata pelaksanaan pembangunan harus

dilakukan secara menyeluruh dimulai dari perancangan, perencanaan dan

pembangunan fisik. Agar efisiensi dan efektivitas kerja terpenuhi dengan baik,

maka di dalam pelaksanaan proyek diperlukan suatu manajemen proyek yang

baik, sehingga waktu untuk perencanaan, pelaksanaan, pengawasan dan

sebagainya dapat dikendalikan sesuai dengan perjanjian tertulis di dalam

dokumen kontrak dengan biaya relatif murah dan mutu yang baik.

Manajemen proyek adalah suatu kegiatan merencanakan,

mengorganisasikan, mengarahkan dan mengendalikan sumber daya organisasi

perusahaan untuk mencapai tujuan yang sudah ditentukan dalam waktu tertentu

dengan sumber daya tertentu pula. Manajemen proyek mempergunakan

personel perusahaan untuk ditempatkan pada tugas tertentu dalam proyek.

(Budi Santoso, 2003:3)

Dengan adanya manajemen proyek maka akan terlihat batasan mengenai

tugas, wewenang, dan tanggung jawab dari pihak-pihak yang terlibat dalam

proyek baik secara langsung maupun tidak langsung, sehingga tidak akan

terjadi adanya tugas dan tanggung jawab yang dilakukan secara bersamaan

(overlapping).

Apabila fungsi-fungsi manajemen proyek dapat direalisasikan dengan

jelas dan terstruktur, maka tujuan akhir dari proyek akan terwujud, yaitu :

Tepat waktu.

Tepat kuantitas.

Tepat kualitas.

Laporan Kerja PraktekProyek Pembangunan Office Sarana SteelPangeran Jayakarta – Jakarta Pusat 7

Page 2: Bab 2 Manajemen Proyek

BAB II MANAJEMEN PROYEK

Tepat biaya.

Tidak adanya gejolak sosial dengan masyarakat sekitar.

Tercapainya K3 dengan baik.

2.2. PIHAK-PIHAK YANG TERKAIT DALAM PROYEK.

Pada proyek pembangunan Office Sarana Steel terdapat beberapa pihak

yang saling terkait dan saling berhubungan, yaitu :

1. Pemilik Proyek / Owner.

2. Konsultan Perencana.

3. Konsultan Manajemen Konstruksi.

4. Kontraktor Utama.

5. Subkontraktor.

Laporan Kerja PraktekProyek Pembangunan Office Sarana SteelPangeran Jayakarta – Jakarta Pusat 8

Page 3: Bab 2 Manajemen Proyek

BAB II MANAJEMEN PROYEK

Hubungan antara pihak-pihak tersebut dapat dilihat pada skema berikut :

Keterangan :

Gambar. 2.1. Skema Hubungan Kerja Pihak-Pihak yang Terkait dalam Proyek

Di antara pihak-pihak tersebut terdapat hubungan kerja yang diatur

dengan kontrak atau Surat Perjanjian Kerja pada proyek pembangunan Office

Sarana Steel.

Laporan Kerja PraktekProyek Pembangunan Office Sarana SteelPangeran Jayakarta – Jakarta Pusat 9

SUBKONTRAKTOR & SUPPLIER

1. PT. ANEKA BANGUN PERSADA2. PT. TRIKON3. PT. MAHKOTA4. PT. JAYA READYMIX PRECAST INDONESIA5. BUMI KAYA STEEL6. PT. SARANA STEEL7. DLL.

PEMILIK PROYEK :PT. SARANA STEEL

KONTRAKTOR UTAMAPT.PULAUINTAN BAJAPERKASA KONSTRUKSI

Garis Intruksi Kerja

Garis Koordinasi dan Kontrol

KONSULTAN MANAJEMEN KONSTRUKSI :

TEPLOK STUDIO

KONSULTAN PERENCANA : TEPLOK STUDIO

Page 4: Bab 2 Manajemen Proyek

BAB II MANAJEMEN PROYEK

2.2.1. Pemilik Proyek (Owner).

Pemilik proyek adalah suatu badan hukum perorangan atau instansi

baik pemerintah maupun swasta yang mempunyai pekerjaan atau memberi

pekerjaan kepada pihak lain untuk melaksanakan proyek tersebut dengan

membayar semua biaya pekerjaaan tersebut kepada pihak yang telah

ditetapkan. Pemilik proyek pembangunan Office Sarana Steel adalah PT.

Sarana Steel. Tugas dan kewajiban pemilik proyek adalah menyediakan dana

untuk perencanaan dan pelaksanaan proyek, menyediakan lahan atau tanah

yang akan digunakan sebagai tempat pembangunan proyek, dan memberikan

wewenang kepada pihak-pihak tertentu untuk mengelola bangunan sesuai

dengan perjanjian yang telah disepakati.

Sebagai pemilik proyek, PT. Sarana Steel mempunyai tugas dan

wewenang sebagai berikut :

1. Menyediakan dan mengusahakan pendanaan bagi pekerjaan proyek.

2. Memilih konsultan perencana, konsultan manajemen konstruksi serta

kontraktor. Pemilik proyek juga dapat menghentikan atau menolak hasil

pekerjaan apabila dalam pekerjaan terdapat penyimpangan dari spesifikasi

yang telah ditentukan.

3. Memberikan keputusan terhadap perubahan waktu pelaksanaan dengan

mempertimbangkan segala resiko yang akan dihadapi.

4. Ikut mengawasi pelaksanaan proyek di lapangan dan menerima setiap

laporan hasil pekerjaan yang telah berlangsung.

5. Mengesahkan dokumen kontrak pembangunan proyek serta

menandatangani surat perjanjian kerja dengan kontraktor.

2.2.2. Konsultan Perencana.

Konsultan perencana dapat perseorangan maupun badan hukum yang

dipilih oleh pemilik proyek. Konsultan perencana mempunyai tugas untuk

Laporan Kerja PraktekProyek Pembangunan Office Sarana SteelPangeran Jayakarta – Jakarta Pusat 10

Page 5: Bab 2 Manajemen Proyek

BAB II MANAJEMEN PROYEK

mewujudkan rencana dan keinginan pemilik proyek dalam bentuk

perencanaan struktur, arsitektur maupun mekanikal dan elektrikal.

Dalam proyek pembangunan Office Sarana Steel terdapat 1 (satu)

konsultan perencana yaitu Teplok Studio. Secara umum tugas konsultan

perencana adalah membuat sketsa, gagasan yang memberikan gambaran

pekerjaan yang meliputi pembagian ruang, rencana pelaksanaan, dan lain-

lain. Semuanya mengikuti keinginan owner.

Membuat rencana pelaksanaan.

Membuat gambar-gambar detail / penjelasan, lengkap dengan perhitungan

konstruksinya.

Membuat peraturan dan syarat-syarat (RKS).

Membuat Rencana Anggaran Biaya (RAB).

2.2.3. Konsultan Pengawas / Konsultan Manajemen Konstruksi.

Konsultan pengawas atau konsultan manajemen konstruksi merupakan

suatu organisasi yang bekerja atas nama pemilik proyek yang bertugas

mengawasi jalannya proyek sesuai dengan rancangan yang telah dibuat

sebelumnya, sehingga mutu dari pekerjaan dapat tercapai secara maksimal.

Namun, di dalam proyek pembangunan Office Sarana Steel, tidak ada

konsultan pengawas karena owner tidak menghendaki adanya pihak ketiga

sebagai konsultan pengawas, sehingga yang bertindak sebagai pengawas di

proyek pembangunan Office Sarana Steel adalah engineer dari dan ditunjuk

oleh owner. Konsultan manajemen konstruksi yang ditunjuk oleh owner

pada proyek tersebut adalah Teplok Studio.

Adapun tugas dan tanggung jawab pengawas dan konsultan

manajemen konstruksi adalah :

1. Membantu pengelolaan proyek dalam aspek waktu dan mutu pelaksanaan

pekerjaan.

Laporan Kerja PraktekProyek Pembangunan Office Sarana SteelPangeran Jayakarta – Jakarta Pusat 11

Page 6: Bab 2 Manajemen Proyek

BAB II MANAJEMEN PROYEK

2. Mengoordinasikan, mengarahkan dan mengendalikan pelaksanaan

pekerjaan dengan kontraktor dalam aspek mutu, waktu, dan keselamatan

dalam pekerjaan.

3. Memeriksa gambar detail pelaksanaan (shop drawing).

4. Memeriksa laporan dan hasil pekerjaan kontraktor.

5. Mengawasi perkembangan volume pekerjaan proyek.

2.2.4. Kontraktor Pelaksana.

Dalam proyek pembangunan Office Sarana Steel, organisasi pemilik

telah menunjuk kepada PT. Pulauintan Bajaperkasa Konstruksi sebagai

pelaksana pekerjaan konstruksi. Semua peraturan dan persetujuan yang

dibuat, diatur dalam dokumen kontrak di mana di dalam dokumen tersebut

tertera hak dan kewajiban masing-masing pihak. Kontraktor bertanggung

jawab secara langsung pada organisasi pemilik proyek, dan dalam

melaksanakan pekerjaannya diawasi oleh tim pengawas dan dapat

berkonsultasi secara langsung dengan tim pengawas baik di proyek maupun

di dalam kantor. Setiap kendala yang terjadi di dalam pelaksanaan pekerjaan

sehingga menyebabkan perubahan desain harus dikonsultasikan langsung

dengan konsultan manajemen konstruksi dan pemilik proyek sebelum item

pekerjaan tersebut dilaksanakan.

Adapun tugas dari kontraktor pelaksana adalah :

Menyiapkan tenaga kerja, bahan, perlengkapan dan jasa yang diperlukan

sesuai dengan spesifikasi dan gambar yang telah ditentukan dengan

memperhatikan :

Biaya pelaksanaan.

Waktu pelaksanaan.

Kualitas pekerjaan.

Keamanan pekerjaan.

Laporan Kerja PraktekProyek Pembangunan Office Sarana SteelPangeran Jayakarta – Jakarta Pusat 12

Page 7: Bab 2 Manajemen Proyek

BAB II MANAJEMEN PROYEK

Kontraktor pelaksana harus segera melaporkan secara tertulis kepada

owner jika terjadi force majeur, yang dimaksud force majeur adalah :

Pemogokan.

Larangan kerja.

Gempa bumi.

Bencana alam dan gangguan masyarakat lainnya.

Selama kondisi tersebut semua hak dan tanggung jawab kedua belah

pihak ditangguhkan, dibekukan, diubah atau diputuskan sesuai dengan

musyawarah kedua belah pihak.

Bertanggung jawab atas resiko terjadinya kebakaran, kerusuhan,

pencurian dan keselamatan kerja.

Melindungi semua perlengkapan, bahan dan pekerjaan terhadap

kehilangan dan kerusakan yang terjadi sampai pada tahap penyerahan

pekerjaan.

Wajib menyerahkan laporan hasil pekerjaan kepada pengawas yang

memuat laporan tentang :

Pelaksanaan pekerjaan.

Prestasi kerja yang dicapai.

Jumlah tenaga kerja yang digunakan.

Jumlah bahan yang masuk.

Keadaan cuaca dan lain-lain.

Berhak meminta kepada pemilik proyek sehubungan dengan pengunduran

waktu penyelesaian pembangunan dengan memberikan alasan yang logis

dan sesuai dengan kenyataan di lapangan yang memerlukan tambahan

waktu.

Bertanggung jawab penuh atas hasil pelaksanaan pekerjaan.

Melaksanakan pekerjaan sesuai dengan time schedule yang telah

ditetapkan dan disepakati bersama.

Menyerahkan pekerjaan apabila telah selesai dilaksanakan.

Laporan Kerja PraktekProyek Pembangunan Office Sarana SteelPangeran Jayakarta – Jakarta Pusat 13

Page 8: Bab 2 Manajemen Proyek

BAB II MANAJEMEN PROYEK

2.2.5. Sub-Kontraktor.

Dalam proyek pembangunan Office Sarana Steel, kontraktor utama

(PT. Pulauintan Bajaperkasa Konstruksi) atas izin pemilik proyek telah

menunjuk kepada beberapa perusahaan, sebagai pelaksana sub-pekerjaan

konstruksi. Semua peraturan dan persetujuan yang dibuat diatur dalam

dokumen kontrak dan di dalam dokumen tersebut tertera hak dan kewajiban

masing-masing pihak. Sub-kontraktor pelaksana bertanggung jawab secara

langsung pada kontraktor pelaksana, dan dalam melaksanakan pekerjaannya

diawasi oleh tim pengawas dan dapat berkonsultasi secara langsung dengan

tim pengawas baik di proyek maupun di dalam kantor. Setiap kendala yang

terjadi di dalam pelaksanaan sehingga menyebabkan perubahan desain harus

dikonsultasikan langsung dengan kontraktor pelaksana sebelum item

pekerjaan tersebut dilaksanakan. Tugas dan wewenang sub-kontaktor

pelaksana sama dengan kontraktor pelaksana, tetapi dengan lingkup wilayah

pekerjaan yang lebih kecil dan bertanggung jawab kepada kontraktor

pelaksana.

2.2.6. Struktur Organisasi Kontraktor Pelaksana.

2.2.6.1. Project Manager.

Tanggung jawab dan wewenang :

1) Menyusun konsep kontrak dan bekerjasama dengan Contract / Manajer

Administrasi.

2) Membuat rencana mutu proyek termasuk jadwal pekerjaan dan metode

dengan Site Manager dalam pembukaan awal proyek.

3) Membuat Rencana Pembayaran Proyek berdasarkan dari pembukaan

awal perkiraaan Biaya Proyek dari Contract / Manajer Administrasi.

4) Memimpin aktivitas proyek berdasarkan pada biaya, waktu dan mutu

yang disetujui.

Laporan Kerja PraktekProyek Pembangunan Office Sarana SteelPangeran Jayakarta – Jakarta Pusat 14

Page 9: Bab 2 Manajemen Proyek

BAB II MANAJEMEN PROYEK

5) Bekerjasama dan berkoordinasi dengan sistem / teknologi konstruksi

baru yang akan diimplementasikan.

6) Menjamin mutu, keselamatan dan keamanan proyek.

7) Menjamin kesepakatan kemajuan berita acara pekerjaan dari pemberi

tugas dan memonitor proses ketepatan jadwal pembayaran.

8) Berusaha untuk menyelesaikan permasalahan proyek baik biaya atau

waktu.

9) Membina hubungan baik dengan pemberi tugas, konsultan perencana,

konsultan manajemen konstruksi, sub-kontraktor dan para supplier.

10) Membangun dan memotivasi para karyawan proyek.

11) Mengetahui dan menyelesaikan masalah yang timbul selama aktivitas

proses konstruksi berlangsung.

2.2.6.2. Site Manager.

Site manager adalah orang yang bertugas mengendalikan jalannya

pekerjaan di lapangan. Site manager bertanggung jawab kepada project

manager. Berikut adalah tugas dari site manager, yakni :

1) Membawahi pelaksana lapangan.

2) Mengawasi kerja para pelaksana lapangan.

3) Mengambil keputusan di lapangan.

4) Memberikan petunjuk cara-cara pelaksanaan di lapangan.

5) Mendata progress pekerjaan yang dilaksanakan oleh mandor.

6) Mengetahui kontrak secara spesifik.

7) Bersama-sama dengan pelaksana lapangan mengadakan rapat koordinasi

mingguan dengan mandor, dan memberi pengarahan kepada mandor.

8) Membantu project manager dalam menyusun rencana mutu material

proyek.

Laporan Kerja PraktekProyek Pembangunan Office Sarana SteelPangeran Jayakarta – Jakarta Pusat 15

Page 10: Bab 2 Manajemen Proyek

BAB II MANAJEMEN PROYEK

2.2.6.3. Quantity Surveyor.

Quantity surveyor adalah orang yang bertugas menghitung volume

dan kebutuhan material bangunan yang digunakan untuk melaksanakan

pekerjaan proyek pembangunan baik itu gedung maupun infrastruktur.

Quantity surveyor bertanggung jawab kepada project manager. Berikut

adalah tugas dari quantity surveyor, yakni :

1) Menghitung luas (m2) pekerjaan bangunan seperti pasangan batu bata,

plesteran, dll.

2) Menghitung volume (m3) pekerjaan bangunan seperti pekerjaan beton,

pekerjaan urugan tanah, dll.

3) Menghitung volume (kg) pada pekerjaan besi beton bertulang,

alumunium, dll.

4) Bekerja sama dengan logistik atau bagian pengadaan barang untuk

memberikan informasi kebutuhan material yang harus didatangkan ke

lokasi proyek pembangunan.

5) Menghitung volume pekerjaan bangunan yang sudah dilaksanakan dan

sisa pekerjaan untuk keperluan pembuatan opname mandor/pemborong

dan untuk keperluan engineering dalam membuat schedule pekerjaan

pelaksanaan pembangunan.

6) Menghitung kebutuhan material yang dibutuhkan dalam setiap item

pekerjaan bangunan.

7) Mengecek penggunaan material apakah sudah sesuai dengan apa yang

dihitung oleh estimator.

8) Mengecek setiap gambar shop drawing baru apakah terjadi perubahan

dari apa yang sudah dihitung sebelumnya, jika terjadi perubahan maka

tugas quantity surveyor adalah menghitung ulang volume pekerjaan

atau menghitung pada item pekerjaan tambah kurang saja.

Laporan Kerja PraktekProyek Pembangunan Office Sarana SteelPangeran Jayakarta – Jakarta Pusat 16

Page 11: Bab 2 Manajemen Proyek

BAB II MANAJEMEN PROYEK

2.2.6.4. Pelaksana.

Pelaksana adalah orang yang ditunjuk oleh project manager untuk

mengawasi para pekerja di lapangan. Pelaksana bertanggung jawab atas

pekerjaannya kepada site manager.

Pelaksana lapangan mempunyai wewenang dan tanggung jawab

mengenai masalah-masalah teknis di lapangan serta mengoordinasikan

pekerjaan-pekerjaan yang menjadi bagiannya. Adapun tugas pelaksana

lapangan adalah :

1) Memahami gambar desain dan spesifikasi sebagai pedoman di

lapangan.

2) Membuat ijin pelaksanaan.

3) Melakukan penilaian kinerja para pekerja per-tahap pekerjaan.

4) Bersama-sama dengan site manager mengadakan rapat koordinasi

mingguan dengan mandor, dan memberi pengarahan kepada mandor.

5) Melaksanakan pekerjaan sesuai dengan rencana kerja yang telah

dibuat.

6) Menyiapkan tenaga kerja sesuai jadwal dan mengatur tugas-tugasnya

setiap hari di lapangan.

7) Membuat rencana kerja dan metode kerja secara tepat, membuat detail

jadwal pelaksanaan dan mengarahkan tenaga kerja dan sub-kontraktor

di lapangan.

8) Merencanakan kebutuhan alat dan bahan yang akan digunakan dan

menghitung volume pekerjaan yang telah diselesaikan.

9) Melaksanakan pengawasan pekerjaan di lapangan dan menjamin

pelaksanaan di lapangan tepat sesuai dengan rencana dan biaya yang

telah ditetapkan.

10) Dalam bidang operasional, dapat melaksanakan penghentian sementara

pekerjaan borong/sub-kontraktor serta penghentian/penambahan

buruh.

Laporan Kerja PraktekProyek Pembangunan Office Sarana SteelPangeran Jayakarta – Jakarta Pusat 17

Page 12: Bab 2 Manajemen Proyek

BAB II MANAJEMEN PROYEK

2.2.6.5. Engineer.

Tanggung jawab dan wewenang :

1) Mengetahui semua hal yang dimuat di dalam kontrak kerja baik

pelaksanaan gambar maupun pelaksanaan teknis.

2) Membantu membuat rencana mutu proyek di bawah koordinasi project

manager dan site manager pada awal proyek.

3) Menyiapkan informasi untuk site manager dalam Rencana

Pengeluaran Proyek.

4) Mengoordinasi aktivitas perencanaan gambar (shop drawing) antara

struktur, arsitek, mechanical elektrical (ME), interior dan lingkungan

proyek.

5) Menyusun rincian rencana teknik kerja menurut jadwal yang telah

ditetapkan.

6) Mengoordinasikan rencana teknik kerja antara kontraktor utama dan

sub-kontraktor.

7) Rencana jaringan kerja struktur antara tiap-tiap pekerjaan.

8) Pengembangan dan pengoordinasian sistem/teknologi konstruksi

terbaru yang akan dikerjakan.

9) Menjalankan dan menjelaskan setiap permintaan perubahan pekerjaan

sesuai ketentuan dokumen kontrak (variasi pekerjaan).

10) Mengetahui dan mengantisipasi setiap masalah yang muncul selama

aktivitas kerja sesuai yang tejadi di lapangan.

11) Menyiapkan rincian laporan material untuk membantu pelaksana.

12) Membuat laporan harian dan mingguan tentang pelaksanaan kegiatan

di lapangan.

13) Bertanggung jawab membantu penyimpanan data penting proyek,

termasuk As Built Drawing, paling sedikit 1 bulan.

Laporan Kerja PraktekProyek Pembangunan Office Sarana SteelPangeran Jayakarta – Jakarta Pusat 18

Page 13: Bab 2 Manajemen Proyek

BAB II MANAJEMEN PROYEK

2.2.6.6. Drafter.

Tanggung jawab dan wewenang :

1) Menguasai semua gambar, baik struktur, arsitek maupun mechanical,

electrical, and plumbing (MEP).

2) Mampu mengoordinasikan semua pekerjaan antara struktur, arsitek,

dan mechanical, electrical, and plumbing (MEP).

3) Menyediakan shop drawing dan as built drawing tepat waktu sesuai

target dan prioritas dan jadwal gambar.

4) Mampu memberi ide baru / alternatif secara rinci yang dibuat oleh

engineer.

5) Mampu dan mengerti standar teknik gambar.

6) Memperbarui dengan cepat jika ada perubahan pada gambar shop

drawing.

7) Dengan sepengetahuan engineer, menyimpan data komputer minimum

1 bulan, khususnya data gambar.

2.2.6.7. Administrasi Keuangan.

Tugas-tugas bagian administrasi keuangan adalah :

1) Mengatur keuangan proyek.

2) Membuat laporan keuangan proyek.

3) Membuat rencana anggaran kegiatan di proyek.

2.2.6.8. Administrasi Gudang Material/Logistik.

Tanggung jawab dan wewenang :

1) Mempersiapkan barang-barang keperluan proyek untuk dimobilisasi.

2) Membuat surat jalan.

3) Menerima dan melakukan pengecekan terhadap barang yang masuk

baik dari supplier maupun dari proyek milik PT. Pulauintan

Bajaperkasa Konstruksi.

Laporan Kerja PraktekProyek Pembangunan Office Sarana SteelPangeran Jayakarta – Jakarta Pusat 19

Page 14: Bab 2 Manajemen Proyek

BAB II MANAJEMEN PROYEK

4) Mengajukan permintaan pengadaan barang / delivery order (DO)

untuk stock di warehouse.

5) Mengisi kartu bukti penerimaan barang.

2.2.6.9. Surveyor.

Tanggung jawab dan wewenang :

1) Membuat rencana, memberi ide kepada site manager untuk peralatan

ukur (theodolith, autolevel dan accessories) menurut area dan jadwal

kerja.

2) Menjamin alat ukur yang sudah disetujui oleh site manager, termasuk

jumlah, jenis dan kondisi (kalibrasi dan tanggal batas waktu).

3) Membuat laporan daftar alat.

4) Memimpin dan mengatur langsung asisten surveyor dalam divisi tim,

area dan progress pekerjaan.

5) Memastikan bahwa area survey tepat dengan persyaratan teknik yang

ditentukan.

6) melaporkan dan mengkomunikasikan secara langsung kepada engineer

jika ada perbedaan gambar.

7) Memastikan jadwal / penandaan berdasarkan komunikasi dengan divisi

terkait.

8) Mengecek hasil kerja / penandaan dari asisten surveyor secara

langsung dan alat ukur khusus sebelum melanjutkan ke pekerjaan

lainnya.

9) Menyetujui atau menandatangani laporan resmi survey.

10) Menggunakan dan menyimpan alat ukur dengan benar.

2.2.6.10.Mekanik.

Tugas-tugas mekanik adalah :

1) Menyiapkan peralatan – peralatan pendukung kerja.

Laporan Kerja PraktekProyek Pembangunan Office Sarana SteelPangeran Jayakarta – Jakarta Pusat 20

Page 15: Bab 2 Manajemen Proyek

BAB II MANAJEMEN PROYEK

2) Bertanggung jawab atas semua peralatan kerja.

3) Menyiapkan penerangan untuk lembur kerja.

4) Mempersiapkan listrik dan air kerja proyek.

2.3. ADMINISTRASI PELAKSANAAN.

2.3.1. Rencana Kerja (Time Schedule).

Time schedule merupakan uraian pekerjaan dari awal sampai akhir

proyek secara global. Time schedule disusun berdasarkan urutan langkah-

langkah kerja network planning. Masing-masing pekerjaan diatur

sedemikian rupa dengan memperhatikan urutan kerja, pengaturan waktu,

tenaga, peralatan, dan material agar dicapai efektifitas kerja yang baik. Dari

time schedule tersebut tiap pekerjaan diberi bobot masing-masing sehingga

diperoleh kurva S.

2.3.2. Pelaporan.

Untuk kepentingan pengendalian dan pengawasan pelaksanaan

pekerjaan maka semua aktivitas kegiatan pekerjaan di lapangan dicatat di

dalam buku sebagai laporan berupa rencana dan realisasi pekerjaan. Semua

pelaporan harus dibuat oleh kontraktor pelaksana dan disetujui oleh pemilik

proyek, laporan hasil pekerjaan yang dibuat tersebut berupa laporan harian

(daily report), laporan mingguan (weekly report) dan laporan bulanan

(monthly report).

Laporan harian berisi tentang kuantitas dan macam bahan yang ada di

lapangan, penempatan tenaga kerja untuk tiap macam pekerjaan sesuai tugas

dan bidangnya, keadaan cuaca termasuk hujan, banjir dan peristiwa alam

lainnya yang berpengaruh terhadap kelancaran pekerjaan, dan catatan-

catatan lain yang berkenaan dengan kelancaran pekerjaan, sedangkan

laporan mingguan dibuat setiap minggu yang terdiri dari rangkuman laporan

harian dan berisi hasil kemajuan fisik pekerjaan dalam periode satu minggu

Laporan Kerja PraktekProyek Pembangunan Office Sarana SteelPangeran Jayakarta – Jakarta Pusat 21

Page 16: Bab 2 Manajemen Proyek

BAB II MANAJEMEN PROYEK

serta hal-hal lain yang perlu dilaporkan. Kemudian laporan bulanan dibuat

setiap bulan yang terdiri dari rangkuman laporan mingguan dan berisi hasil

kemajuan fisik dalam periode satu bulan serta hal-hal penting lainnya yang

harus dilaporkan.

Untuk merekam kegiatan pelaksanaan proyek, maka dibuat foto-foto

dokumentasi pelaksanaan pekerjaan di lapangan yang dapat memperlihatkan

kondisi 0 %, 50 % dan 100 %. Di samping itu Berita Acara Perhitungan

Volume Akhir Pekerjaan ( MC-100 % ) juga harus dibuat laporannya.

Adapun cara pelaksanaan laporan dokumentasi proyek adalah sebagai

berikut :

1. Melakukan pengambilan gambar 0 % untuk semua lokasi yang telah

ditentukan.

2. Melakukan seleksi dengan preview di komputer dan mengulangi

pemotretan jika ada yang gagal.

3. Menyusun gambar.

4. Mengambil foto/gambar berikutnya (50 %) serta seterusnya sampai

selesai (100 %) dengan background gambar harus diusahakan sama

dengan foto sebelumnya.

Foto untuk lampiran kemajuan pekerjaan secara bulanan juga akan

mengambil posisi pengambilan yang sama dengan lokasi pengambilan

sebelumnya.

2.3.3. Rapat Koordinasi Mingguan.

Rapat koordinasi mingguan diadakan dengan dihadiri oleh owner,

konsultan manajemen konstruksi, dan kontraktor utama. Rapat tersebut

membahas pencapaian kemajuan mingguan, permasalahan yang timbul

berikut penanganannya ditingkat pelaksana.

Laporan Kerja PraktekProyek Pembangunan Office Sarana SteelPangeran Jayakarta – Jakarta Pusat 22

Page 17: Bab 2 Manajemen Proyek

BAB II MANAJEMEN PROYEK

2.3.4. Rapat Koordinasi Bulanan.

Rapat koordinasi bulanan diadakan dengan dihadiri oleh owner,

konsultan manajemen konstruksi, dan kontraktor utama. Rapat tersebut

membahas hal–hal yang berhubungan dengan pelaksanaan serta masalah–

masalah teknis yang timbul di lokasi proyek dan perkembangan proyek

yang sedang berjalan serta koordinasi masing-masing unsur proyek yang

terlibat langsung, misalnya progress yang dicapai belum sesuai dengan

progress rencana karena salah satunya disebabkan adanya hambatan berupa

air tanah yang selalu menggenang di lokasi pekerjaan pile cap.

Laporan Kerja PraktekProyek Pembangunan Office Sarana SteelPangeran Jayakarta – Jakarta Pusat 23