BAB 2 LANDASAN TEORI Menurut Wiryanto,...

28
9 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori-teori Dasar/Umum 2.1.1 Komunikasi Organisasi Menurut Wiryanto, Komunikasi Organisasi adalah pengiriman dan penerimaan berbagai pesan organisasi di dalam kelompok formal maupun informal dari suatu organisasi (Romli, 2011:4). Sedangkan menurut Syaiful Rohim, Komunikasi Organisasi adalah perilaku pengorganisasian yang terjadi dan bagaimana mereka yang terlibat dalam proses itu berinteraksi dan memberi makna atas apa yang sedang terjadi (2009:111). Berdasarkan kedua pengertian tersebut, penulis menyimpulkan bahwa komunikasi organisasi adalah sebuah pengiriman dan penerimaan pesan yang terjadi di dalam sebuah organisasi. Berikut adalah model komunikasi Shannon yang dijelaskan dalam buku Komunikasi Organisasi (Muhammad, 2009:7)

Transcript of BAB 2 LANDASAN TEORI Menurut Wiryanto,...

Page 1: BAB 2 LANDASAN TEORI Menurut Wiryanto, …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2011-2-00646...berlaku dalam suatu perusahaan. Ada dua hal yang berpengaruh terhadap fungsi regulasi.

9

BAB 2

LANDASAN TEORI

2.1 Teori-teori Dasar/Umum

2.1.1 Komunikasi Organisasi

Menurut Wiryanto, Komunikasi Organisasi adalah pengiriman

dan penerimaan berbagai pesan organisasi di dalam kelompok

formal maupun informal dari suatu organisasi (Romli, 2011:4).

Sedangkan menurut Syaiful Rohim, Komunikasi Organisasi

adalah perilaku pengorganisasian yang terjadi dan bagaimana mereka

yang terlibat dalam proses itu berinteraksi dan memberi makna atas

apa yang sedang terjadi (2009:111).

Berdasarkan kedua pengertian tersebut, penulis menyimpulkan

bahwa komunikasi organisasi adalah sebuah pengiriman dan

penerimaan pesan yang terjadi di dalam sebuah organisasi.

Berikut adalah model komunikasi Shannon yang dijelaskan

dalam buku Komunikasi Organisasi (Muhammad, 2009:7)

Page 2: BAB 2 LANDASAN TEORI Menurut Wiryanto, …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2011-2-00646...berlaku dalam suatu perusahaan. Ada dua hal yang berpengaruh terhadap fungsi regulasi.

10

Gambar 2.1: Model Komunikasi Shannon & Wever

Sumber: Buku Komunikasi Organisasi

Sumber informasi dalam komunikasi manusia adalah otak.

Pada otak terdapat kemungkinan pesan yang tidak terbatas

jumlahnya. Tugas utama dari otak adalah menghasilkan suatu pesan.

Otak harus memilih pesan yang tepat atau cocok dengan situasi.

Proses pemilihan ini seringkali menjadi perbuatan yang tidak

disadari manusia.

Pemilihan transmitter tergantung pada jenis komunikasi yang

digunakan, komunikasi tatap muka atau komunikasi menggunakan

mesin. Pada komunikasi tatap muka yang menjadi transmitter adalah

alat-alat pembentuk suara dan dihubungkan dengan organ tubuh

yang terlibat dalam komunikasi nonverbal. Sedangkan pada

komunikasi menggunakan mesin, alat-alat komunikasi yang berfungsi

sebagai transmitter adalah alat itu sendiri seperti, telepon, radio,

televisi, foto, dan film.

Sumber informasi

Transmitter Tujuan Penerima

Penyandian pesan

Signal Penerimaan signal

Penginterpretasian pesan

Sumber gangguan

Page 3: BAB 2 LANDASAN TEORI Menurut Wiryanto, …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2011-2-00646...berlaku dalam suatu perusahaan. Ada dua hal yang berpengaruh terhadap fungsi regulasi.

11

Penyandian (encoding) pesan diperlukan untuk mengubah ide

dalam otak ke dalam suatu sandi yang cocok dengan transmitter.

Dalam komunikasi tatap muka signal yang cocok dengan alat-alat

suara adalah berbicara. Sedangkan pada komunikasi menggunakan

mesin dengan alat-alat yang digunakan sebagai perluasan indera,

penyandian pesan juga berasal dari tubuh tetapi diperluas melalui

jarak jauh dengan transmitter.

Penerima dan penginterpretasian (decoding) pesan berlawanan

dengan penyandian pesan. Pada komunikasi tatap muka penerimanya

adalah alat-alat tubuh yang sederhana dan sanggup mengamati

signal.

Tujuan adalah maksud yang ingin dicapai oleh komunikator.

Tujuan merupakan otak manusia yang menerima pesan yang berisi

macam-macam hal, ingatan atau pemikiran mengenai kemungkinan

dari arti pesan.

Sumber gangguan terjadi pada saat pemindahan signal dari

transmitter kepada si penerima atau komunikator kepada komunikan.

Gangguan ini selalu ada di dalam setiap komunikasi. Oleh sebab

itu, kita harus menetralkan gangguan dan tidak terkejut dengan

kehadirannya.

Dalam penelitian ini, model komunikasi Shannon & Wevver

ini digunakan untuk mengetahui proses sosialisasi yang dilakukan

Page 4: BAB 2 LANDASAN TEORI Menurut Wiryanto, …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2011-2-00646...berlaku dalam suatu perusahaan. Ada dua hal yang berpengaruh terhadap fungsi regulasi.

12

oleh Industrial Relations PT Indopoly. Siapa komunikatornya, pesan

apa yang disampaikan, media apa yang digunakan, siapa komunikan,

dan apa gangguan yang dihadapi saat melakukan sosialisasi tersebut.

Komunikasi yang terjadi di dalam sebuah perusahaan

memiliki fungsi-fungsi yang berbeda. Menurut Syaiful Rohim

(2009:113), ada beberapa fungsi komunikasi dalam perusahaan,

yaitu:

a. Fungsi Informatif, dimana organisasi dianggap sebagai sistem

pemrosesan informasi. Maksudnya adalah seluruh karyawan

berharap mendapatkan informasi yang lebih banyak, lebih baik,

dan tepat waktu. Informasi pada dasarnya dibutuhkan oleh semua

orang di dalam perusahaan. Para manajemen perusahaan

membutuhkan informasi untuk membuat suatu kebijakan

perusahaan maupun untuk mengatasi konflik. Sedangkan karyawan

membutuhkan informasi untuk melaksanakan pekerjaan, tentang

jaminan keamanan, jaminan sosial dan kesehatan.

b. Fungsi Regulatif, berkaitan dengan peraturan-peraturan yang

berlaku dalam suatu perusahaan. Ada dua hal yang berpengaruh

terhadap fungsi regulasi. Pertama, alasan pihak manajemen yang

memiliki wewenang dalam mengendalikan semua informasi yang

disampaikan. Kedua, berkaitan dengan pesan yang berorientasi

pada pekerjaan dimana para karyawan membutuhkan kepastian

Page 5: BAB 2 LANDASAN TEORI Menurut Wiryanto, …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2011-2-00646...berlaku dalam suatu perusahaan. Ada dua hal yang berpengaruh terhadap fungsi regulasi.

13

peraturan tentang pekerjaan yang boleh dan tidak boleh

dilakukan.

c. Fungsi Persuasif, dalam mengatur para karyawannya, pimpinan

perusahaan lebih suka menggunakan cara membujuk dari pada

memberi perintah. Karena sesuatu yang dilakukan secara terpaksa

tidak akan lebih baik hasilnya dibandingkan dengan sesuatu yang

dilakukan dengan sukarela.

d. Fungsi Integratif, setiap perusahaan berusaha untuk menyediakan

saluran bagi para karyawan agar dapat melaksanakan tugasnya

dengan baik. Saluran tersebut dapat dibagi menjadi dua, yaitu

saluran komunikasi formal dan saluran komunikasi informal.

Fungsi komunikasi internal yang dilakukan Industrial

Relations PT Indopoly adalah fungsi Informatif dan fungsi

Integratif. Fungsi informatif yang dilakukan Industrial Relations

adalah berkomunikasi dengan para karyawan yang diwakili oleh

serikat pekerja dalam membuat kebijakan perusahaan. Sedangkan

fungsi integratif yang dilakukan Industrial Relations PT Indopoly

adalah menyediakan saluran komunikasi antara manajemen

perusahaan dengan para karyawan, baik komunikasi formal maupun

informal.

Page 6: BAB 2 LANDASAN TEORI Menurut Wiryanto, …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2011-2-00646...berlaku dalam suatu perusahaan. Ada dua hal yang berpengaruh terhadap fungsi regulasi.

14

2.1.2 Public Relations

2.1.2.1 Definisi Public Relations

Istilah Public Relations sendiri berasal dari bahasa Inggris

yang terdiri dari dua suku kata, yaitu Public dan Relations. Public

memiliki arti publik atau masyarakat, sedangkan Relations dalam

bahasa Indonesia berarti hubungan. Sehingga jika digabungkan

Public Relations memiliki arti secara harfiah yaitu hubungan dengan

masyarakat.

Menurut Lattimore dalam buku Public Relations: The

Proffesion and The Practice yang diterjemahkan oleh Afrianto Daud

(2010:4), Public Relations (PR) adalah fungsi kepemimpinan dan

manajemen yang membantu pencapaian tujuan sebuah organisasi,

membantu mendefinisikan filosofi, serta memfasilitasi perubahan

organisasi. Para praktisi PR berkomunikasi dengan semua

masyarakat internal dan eksternal yang relevan untuk

mengembangkan hubungan yang positif serta menciptakan

konsistensi antara tujuan organisasi dengan harapan masyarakat.

Mereka juga mengembangkan, melaksanakan dan mengevaluasi

program organisasi yang mempromosikan pertukaran pengaruh serta

pemahaman di antara konstituen organisasi dan masyarakat.

Sedangkan menurut Cutlip dalam buku Effective Public

Relations 9th edition (2009:35)

Page 7: BAB 2 LANDASAN TEORI Menurut Wiryanto, …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2011-2-00646...berlaku dalam suatu perusahaan. Ada dua hal yang berpengaruh terhadap fungsi regulasi.

15

“Public relations is the management functions that establishes and maintains mutually beneficial relationshif between an organization and the publics on whom its success of failure depends.”

(Public relations adalah fungsi manajemen yang membangun

dan mempertahankan hubungan yang baik dan bermanfaat antara

organisasi dengan publik yang mempengaruhi kesuksesan atau

kegagalan organisasi tersebut).

Dari definisi-definisi yang telah dipaparkan sebelumnya, dapat

dilihat bahwa ketiga definisi yang dipaparkan oleh dua ahli yang

berbeda, memiliki kesamaan. Dimana ketiga ahli tersebut, baik

Lattimore dan Cutlip mengatakan bahwa Public Relations memiliki

tugas dan tanggung jawab untuk menciptakan dan menjaga

hubungan baik dengan publik-publik organisasinya, baik publik

ekstrenal maupun publik internal.

2.1.2.2 Bagian-Bagian dari Fungsi PR

Dalam buku Effective Public Relations 9th edition (Cutlip,

2011:11) dijelaskan beberapa aktivitas yang dilakukan oleh seorang

praktisi Public Relations, adalah sebagai berikut:

a. Hubungan Internal, adalah bagian khusus dari PR yang

membangun dan mempertahankan hubungan yang baik dan

saling bermanfaat antara manajer dan karyawan tempat

organisasi menggantungkan kesuksesannya.

Page 8: BAB 2 LANDASAN TEORI Menurut Wiryanto, …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2011-2-00646...berlaku dalam suatu perusahaan. Ada dua hal yang berpengaruh terhadap fungsi regulasi.

16

b. Publisitas, informasi yang disediakan oleh sumber luar yang

digunakan oleh media karena informasi tersebut memiliki nilai

berita.

c. Advertising, adalah informasi yang ditempatkan di media oleh

sponsor tertentu yang jelas identitasnya yang membayar untuk

ruang dan waktu penempatan informasi tersebut.

d. Press agentry, adalah penciptaan berita dan peristiwa yang

bernilai berita untuk menarik perhatian media massa dan

mendapatkan perhatian publik.

e. Public affairs, adalah bagian khusus dari PR yang membangun

dan mempertahankan hubungan pemerintah dan komunitas lokal

dalam rangka mempengaruhi kebijakan publik.

f. Lobbying, adalah bagian khusus dari PR yang berfugsi untuk

menjalin dan memelihara hubungan dengan pemerintah terutama

dengan tujuan memengaruhi penyusunan undang-undang dan

regulasi.

g. Manajemen isu, adalah proses proaktif dalam mengantisipasi,

mengidentifikasi, mengevaluasi, dan merespon isu-isu kebijakan

publik yang memengaruhi hubungan organisasi dengan publik

mereka.

Page 9: BAB 2 LANDASAN TEORI Menurut Wiryanto, …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2011-2-00646...berlaku dalam suatu perusahaan. Ada dua hal yang berpengaruh terhadap fungsi regulasi.

17

h. Hubungan investor, adalah bagian dari PR dalam perusahaan

korporat yang membangun dan menjaga hubungan yang

bermanfaat dan saling menguntungkan dengan shareholder dan

pihak lain di dalam komunitas keuangan dalam rangka

memaksimalkan nilai pasar.

i. Pengembangan, adalah bagian khusus dari PR dalam organisasi

nirlaba yang bertugas membangun dan memelihara hubungan

dengan donator dan anggota dengan tujuan mendapatkan dana

dan dukungan sukarela.

Dalam penelitian ini, yang menjadi fokus penelitian adalah

fungsi PR yang menjalankan hubungan internal. Dalam penelitian

ini, penulis membahas tentang cara-cara atau kegiatan yang

dilakukan oleh Industrial Relations PT Indopoly dalam mendukung

proses sosialisasi kebijakan perusahaan kepada seluruh karyawan

pabrik. Fungsi PR dalam menjalankan hubungan internal akan

dibahas secara lebih mendalam pada teori khusus.

2.1.3 Perusahaan

Perusahaan adalah setiap bentuk usaha yang melakukan kegiatan

secara tetap dan terus-menerus dengan memperoleh keuntungan dan atau

laba bersih, baik yang diselenggarakan oleh orang perorangan maupun

badan usaha yang berbentuk badan hukum atau bukan badan hukum,

Page 10: BAB 2 LANDASAN TEORI Menurut Wiryanto, …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2011-2-00646...berlaku dalam suatu perusahaan. Ada dua hal yang berpengaruh terhadap fungsi regulasi.

18

yang didirikan dan berkedudukan dalam wilayah negara RI (UU No.8

Tahun 1997, Pasal 1 Ayat 1).

Dalam modul yang berjudul Pengantar Akuntansi II yang

ditulis oleh Nurul Hidayah (2007:2), terdapat tiga jenis perusahaan

yang beroperasi untuk menghasilkan laba yaitu :

a. Perusahaan Manufaktur (Manufacturing)

Mengubah input dasar menjadi produk yang dijual kepada

masing-masing pelanggan.

b. Perusahaan Dagang (Merchandising)

Menjual produk kepada pelanggan tanpa mengubah bentuk

barang dan jasanya.

c. Perusahaan Jasa (Service)

Menghasilkan jasa untuk pelanggan.

PT Indopoly sendiri merupakan perusahaan manufaktur yang

mengubah input dasar yang berupa biji plastik menjadi produk yang

dijual kepada masing-masing pelanggan dalam bentuk plastik.

2.1.4 Kebijakan dan Proses Sumber Daya Manusia (SDM)

Kebijakan manajemen SDM adalah sebuah rangkaian

keputusan yang bersifat panduan/arahan, sekaligus sikap manajemen

dalam mengelola para personilnya. Biasanya kebijakan tersebut

berbentuk prosedur atau program. Untuk mendukung proses

Page 11: BAB 2 LANDASAN TEORI Menurut Wiryanto, …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2011-2-00646...berlaku dalam suatu perusahaan. Ada dua hal yang berpengaruh terhadap fungsi regulasi.

19

manajemen SDM yang baik, perlu dibuat berbagai kebijakan

(Juwaini, 2011: 82).

Dalam buku Social Enterprise disebutkan ada beberapa unsur

yang melekat dalam proses manajemen SDM (Juwaini, 2011: 85),

yaitu:

a. Staffing, yaitu kegiatan pengadaan dan penempatan personil

untuk menempati posisi-posisi tertentu di dalam organisasi.

Kegiatan yang termasuk ke dalam staffing adalah:

- Strategic human resource planning (perencanaan strategis

sumber daya manusia)

- Recruiting (rekrutmen/pengadaan personil)

- Selection (seleksi untuk memilih personil yang tepat untuk

menduduki suatu posisi jabatan di dalam organisasi)

b. Training & Development, yaitu kegiatan pelatihan dan

pengembangan personil untuk meningkatkan kualitas personil.

Yang termasuk ke dalam kegiatan training & development

adalah:

- Orientation (orientasi atau pembekalan kepada personil,

khususnya kepada personil yang masih baru agar dapat

Page 12: BAB 2 LANDASAN TEORI Menurut Wiryanto, …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2011-2-00646...berlaku dalam suatu perusahaan. Ada dua hal yang berpengaruh terhadap fungsi regulasi.

20

menyesuaikan dengan lingkungan pekerjaan atau tugas-tugas

di dalam organisasi)

- Employee Training (pelatihan karyawan, dengan fokus

peningkatan keahlian atau keterampilan personil dalam

menyelesaikan tugas-tugas yang sedang dikerjakan)

- Career Development (pengembangan karier, dengan fokus

mempersiapkan jenjang posisi jabatan seorang personil, dan

posisi jabatan saat ini ke posisi jabatan masa depan yang

akan diduduki oleh personil yang bersangkutan)

c. Motivation, yaitu kegiatan dalam rangka memelihara dan

meningkatkan motivasi personil dalam bekerja, sehingga

motivasinya selalu tinggi.

- Motivation theories and job design (penyesuaian antara

pekerjaan dan jabatan dengan perkembangan teori-teori

motivasi)

- Performance Appraisal (penilaian kinerja personil dari waktu

ke waktu, apakah kinerja personil telah sesuai dengan tugas-

tugas dan target yang harus dicapai)

- Rewards and Compensation (pemberian balas jasa dan

kompensasi yang memadai sehingga setiap personil merasa

dihargai secara wajar dan adil)

Page 13: BAB 2 LANDASAN TEORI Menurut Wiryanto, …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2011-2-00646...berlaku dalam suatu perusahaan. Ada dua hal yang berpengaruh terhadap fungsi regulasi.

21

- Employee Benefits (pemberian manfaat, keuntungan, atau

kelebihan bagi personil pada sebuah organisasi di dalam

organisasi)

d. Maintenance, yaitu kegiatan dalam rangka menjaga personil

sebagai bagian penting organisasi. Yang termasuk ke dalam

kegiatan mempertahankan personil adalah:

- Safety & Health (pemenuhan standar keamanan dan

perlindungan fisik dan jiwa personil dalam melaksanakan

tugas-tugas)

- Communication (upaya untuk melakukan dan menyediakan

saluran komunikasi kepada personil di dalam suatu

organisasi, sehingga personil memiliki media untuk

menyampaikan harapan, usulan dan masalah)

- Employer Relations (upaya menyediakan dan membangun

interaksi di antara semua personil pada sebuah organisasi,

sehingga tecipta keakraban dan kebersamaan personil)

Unsur dalam proses manajemen SDM yang dibahas pada

penelitian ini adalah unsur maintenance, yaitu communication.

Karena pada penelitian ini penulis membahas tentang tugas dan

tanggung jawab dari Industrial Relations PT Indopoly dalam rangka

mensosialisasikan kebijakan perusahaan kepada karyawan pabrik.

Page 14: BAB 2 LANDASAN TEORI Menurut Wiryanto, …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2011-2-00646...berlaku dalam suatu perusahaan. Ada dua hal yang berpengaruh terhadap fungsi regulasi.

22

2.2 Teori-teori Khusus yang Berhubungan dengan Topik Yang Dibahas

2.2.1 Hubungan Internal (Antara Manajemen dengan Karyawan)

PR internal sama pentingnya dengan PR eksternal, PR

internal dapat memberikan kontribusi dalam mengembangkan

hubungan baik antara pihak manajemen perusahaan dengan para

karyawan. Hubungan internal sendiri dibagi menjadi dua, yaitu

hubungan antara sesama pegawai (staff relations) dan hubungan

industri (industrial relations). Kedua hubungan tersebut saling

mempengaruhi, hubungan industri yang berkaitan dengan gaji

karyawan tidak akan berjalan dengan efektif jika tidak didukung

oleh komunikasi karyawan.

Dalam buku Komunikasi Organisasi Lengkap (Romli,

2011:176), dijelaskan bahwa aliran komunikasi formal dalam

perusahaan dapat dibagi menjadi empat, yaitu :

a. Komunikasi dari atas ke bawah

Komunikasi dari atas ke bawah merupakan aliran komunikasi

dari tingkat atas ke tingkat bawah melalui hierarki organisasi.

Bentuk aliran komunikasi dari atas ke bawah berupa prosedur

organisasi, instruksi tentang bagaimana melakukan tugas, umpan

balik terhadap prestasi bawahan, penjelasan tentang tujuan

organisasi.

Page 15: BAB 2 LANDASAN TEORI Menurut Wiryanto, …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2011-2-00646...berlaku dalam suatu perusahaan. Ada dua hal yang berpengaruh terhadap fungsi regulasi.

23

b. Komunikasi dari bawah ke atas

Komunikasi dari bawah ke atas dirancang untuk menyediakan

umpan balik tetang seberapa baik organisasi telah berfungsi.

Komunikasi dari bawah ke atas dapat berbentuk laporan tertulis

maupun lisan, kotak saran, pertemuan kelompok.

c. Komunikasi horizontal

Komunikasi horizontal merupakan aliran komunikasi kepada

orang-orang yang memiliki hierarki yang sama dalam suatu

organisasi, seperti komunikasi yang terjadi antara manajer suatu

bagian dengan manajer bagian lain atau antara karyawan suatu

bagian dengan karyawan bagian lain.

d. Komunikasi diagonal

Komunikasi diagonal merupakan aliran komunikasi dari orang-

orang yang memiliki hierarki yang berbeda dan tidak memiliki

hubungan kewewenangan secara langsung. Seperti komunikasi

antara suatu manajer dengan kepala subbagian dari bagian lain.

Dalam penelitian ini, komunikasi formal yang akan dibahas

adalah komunikasi dari atasan ke bawahan. Komunikasi formal

tersebut adalah komunikasi antara manajemen perusahaan yang

dalam hal ini diwakili oleh Industrial Relations dengan seluruh

karyawan Indopoly yang bekerja di pabrik. Komunikasi yang

Page 16: BAB 2 LANDASAN TEORI Menurut Wiryanto, …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2011-2-00646...berlaku dalam suatu perusahaan. Ada dua hal yang berpengaruh terhadap fungsi regulasi.

24

dilakukan Industrial Relations terkait dengan sosialisasi kebijakan

perusahaan tentang perubahan jam kerja untuk karyawan shift.

2.2.1.1 Media dan Teknik-teknik PR Internal

Di dalam buku Public Relations 5th edition (Jefkins,

2004:196) disebutkan beberapa media yang digunakan oleh

PR internal. Berikut adalah beberapa media yang dijelaskan

oleh Jefkins:

a. Papan Pengumuman, biasa ditempatkan pada berbagai

lokasi yang ramai atau strategis dan dapat terjangkau

oleh seluruh karyawan sehingga para karyawan dapat

memperoleh informasi yang sama pada waktu yang

bersamaan pula.

b. Jasa Penyampaian Berita dan Ide Lewat Telepon, berita

perusahaan dapat dikemas dalam bentuk kaset rekaman,

dan setiap pegawai yang ingin mengetahui informasi

tersebut dapat menghubungi PR yang bertanggung jawab

dan dapat langsung mendengarkan bulletin tersebut.

c. Kotak Saran, digunakan untuk memperoleh dan

menampung berbagai masukan dari para pegawai dimana

kontak saran tersebut ditempatkan pada tempat tertentu di

beberapa lokasi strategis di dalam perusahaan.

Page 17: BAB 2 LANDASAN TEORI Menurut Wiryanto, …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2011-2-00646...berlaku dalam suatu perusahaan. Ada dua hal yang berpengaruh terhadap fungsi regulasi.

25

d. Siaran Umum (Public Address Broadcast), yang terdiri

dari sejumlah pengeras suara dan instalasi sentral untuk

menyampaikan pesan-pesan kepada seluruh karyawan.

Cara ini dapat dikatakan fleksibel karena di pabrik-pabrik

besar sekalipun, seluruh karyawan dapat mendengarkan

informasi yang disampaikan melalui pengeras suara

meskipun mereka sedang sibuk bekerja.

e. Obrolan Langsung, merupakan salah satu cara yang

paling efektif untuk menunjukkan sikap terbuka dari

pihak manajemen. Kelebihan dari cara ini adalah para

karyawan dapat mengajukan komentar secara langsung.

f. Presentasi Video atau Slide, dipergunakan untuk berbagai

tujuan, seperti mendidik para karyawan baru, menjelaskan

standar keamanan kerja, meguraikan kemajuan yang telah

dicapai oleh perusahaan, memaparkan laporan dan

pembukuan tahunan.

g. Acara-acara Kekeluargaan, yang bersifat tidak resmi,

seperti pesta perusahaan, makan malam dalam rangka

merayakan tahun baru atau ulang tahun perusahaan,

olahraga dan piknik bersama dengan menyertakan anggota

keluarga.

Page 18: BAB 2 LANDASAN TEORI Menurut Wiryanto, …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2011-2-00646...berlaku dalam suatu perusahaan. Ada dua hal yang berpengaruh terhadap fungsi regulasi.

26

2.2.2 Sosialisasi

Menurut Soerjono Soekanto dalam bukunya Sosiologi suatu

pengantar, edisi baru (2007:288) Sosialisasi adalah proses

mengkomunikasikan kebudayaan kepada warga masyarakat yang

baru.

Dalam Jurnal Sosialisasi dan Dampak Budaya Organisasi

(Hardjana, 2010:11) disebutkan bahwa sosialisasi dapat dilihat dari

dua sudut pandang. Pertama, dari sudut pandang ‘karyawan’,

sosialisasi berarti proses pembelajaran karyawan baru tentang nilai-

nilai dan perilaku yang dianggap layak untuk mencapai sukses

sebagai anggota organisasi. Kedua, dari sudut ‘manajemen

organisasi’, sosialisasi berarti proses penyampaian nilai-nilai dan

norma-norma perilaku yang harus dianut agar karyawan dapat

menjadi anggota organisasi yang efektif dan bertanggung jawab

terhadap pencapaian tujuan organisasi.

Berdasarkan definisi-definisi yang telah dijelaskan, penulis

berpendapat bahwa sosialisasi adalah suatu proses pembelajaran

yang dilakukan oleh seseorang terhadap nilai-nilai yang baru,

maupun nilai-nilai yang telah diterapkan sejak dulu di dalam suatu

organisasi.

Orang dan kelompok merupakan agen sosialisasi yang

mempengaruhi konsep diri, emosi, sikap, dan perilaku seseorang. Di

dalam buku Sosiologi dengan Pendekatan Membumi edisi ke enam

Page 19: BAB 2 LANDASAN TEORI Menurut Wiryanto, …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2011-2-00646...berlaku dalam suatu perusahaan. Ada dua hal yang berpengaruh terhadap fungsi regulasi.

27

(Henslin, 2007:77), menyebutkan dan menjelaskan agen-agen

sosialisasi yang dapat mempengaruhi konsep diri seseorang. Agen-

agen sosialisasi tersebut adalah sebagai berikut:

a. Keluarga, para orang tua pasti menginginkan agar anak-anak

mereka taat, rapi, dan bersih, menaati peraturan, serta

menghindari masalah. Namun cara setiap orang tua untuk

membuat anaknya taat berbeda-beda. Orang tua kelas pekerja

cenderung menggunakan hukuman fisik, sedangkan orang tua

kelas menengah, sebaliknya, lebih menggunakan nalar dari pada

menggunakan fisik. Orang tua selalu menginginkan yang terbaik

untuk anak mereka, sehingga orang tua selalu mensosialisasikan

hal-hal positif kepada sang anak agar anak merekapun tumbuh

dengan baik.

b. Lingkungan Hunian, dalam memilih tempat tinggal orang tua

juga mempertimbangkan anak mereka. Orang tua pasti

menginginkan anaknya tumbuh di lingkungan hunian yang baik,

agar anaknya tersebut dapat tumbuh dengan baik karena proses

sosialisasi yang baik pula.

c. Agama, menjadi suatu komponen kunci dalam panduan

seseorang terhadap sesuatu yang benar dan salah. Pengaruh

agama menyebar luas ke dalam setiap kehidupan manusia. Maka

dari itu, agama merupakan agen sosialisasi yang memberikan

Page 20: BAB 2 LANDASAN TEORI Menurut Wiryanto, …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2011-2-00646...berlaku dalam suatu perusahaan. Ada dua hal yang berpengaruh terhadap fungsi regulasi.

28

pemahaman tentang nilai-nilai kehidupan tidak hanya di dunia

tetapi juga di akhirat.

d. Penitipan Anak, anak-anak yang menghabiskan waktu lebih

banyak di tempat penitipan anak memiliki ikatan yang lebih

lemah dengan ibu mereka. Selain itu, sang anak akan cenderung

memiliki sifat yang senang berkelahi, kejam, dan galak.

Sebaliknya, anak-anak yang jarang menghabiskan waktu di

tempat penitipan anak akan lebih kooperatif dan lebih

menunjukkan rasa kasih sayang kepada ibu mereka. Hal tersebut

dapat memberikan pemahaman bahwa sosialisasi di tempat

penitipan anak yang terlalu sering, akan memberikan dampak

yang negatif kepada anak karena kurangnya perhatian dari orang

tua.

e. Sekolah dan Kelompok Sebaya, masuk ke sekolah merupakan

salah satu langkah yang signifikan dalam pembelajaran nilai-

nilai baru. Cara baru memandang dunia bahkan dapat

menggantikan apa yang telah dipelajari anak di rumah. Selain di

sekolah, anak juga akan bersosialisasi dengan kelompok-

kelompok sebaya yang berada disekitarnya. Sifat anak yang

cenderung masih mudah terpengaruh, akan menganggap apa yang

dilakukan oleh kelompok sebayanya adalah sesuatu yang patut

untuk diikuti.

Page 21: BAB 2 LANDASAN TEORI Menurut Wiryanto, …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2011-2-00646...berlaku dalam suatu perusahaan. Ada dua hal yang berpengaruh terhadap fungsi regulasi.

29

f. Tempat Kerja, dengan orang yang bekerja bersama di tempat

kerja, sesorang tidak hanya mempelajari beberapa keterampilan

kerja tetapi juga perspektif atau pandangan mengenai dunia.

Pada tempat kerja seseorang dapat terkait dengan sosialisasi

antisipatoris (anticipatory socialization), yaitu belajar memainkan

suatu peran sebelum memegangnya.

Pada penelitian ini, agen sosialisasi yang akan dibahas adalah

sosialisasi melalui tempat kerja. Dimana sosialisasi yang dilakukan

terkait dengan kebijakan-kebijakan baru yang diterapkan di dalam

perusahaan.

Ada berbagai macam media internal yang dapat digunakan

oleh PR dalam kegiatannya mensosialisasikan kebijakan perusahaan

kepada seluruh karyawan. Adapun media-media internal tersebut

seperti yang disebutkan pada buku Public Relations: The Proffesion

and The Practice yang diterjemahkan oleh Afrianto Daud

(2010:245), adalah sebagai berikut:

a. Leaflet, Selipan, dan Lampiran

Leaflet atau surat selebaran yang dipublikasi dengan mesin

fotokopi merupakan salah satu bentuk format yang murah dan

dapat disiapkan dalam waktu yang relatif singkat. Dengan sedikit

sentuhan kreatif, selembar kertas tersebut dapat dilipat berbentuk

Page 22: BAB 2 LANDASAN TEORI Menurut Wiryanto, …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2011-2-00646...berlaku dalam suatu perusahaan. Ada dua hal yang berpengaruh terhadap fungsi regulasi.

30

brosur agar dapat diletakkan di rak informasi, distribusi internal,

atau surat langsung (direct mail)

b. Buklet dan Manual

Buklet dan Manual membutuhkan biaya produksi yang jauh

lebih besar dibandingkan dengan Leaflet, maka dari itu buklet

dan manual biasanya disimpan dan digunakan sebagai referensi.

c. Naskah Pidato dan Cetak Ulangnya

Naskah pidato dan cetak ulangnya kadang dibagikan sebagai

publikasi. Ketika pejabat organisasi berpidato di depan publik

internal dan topik yang disampaikan menyangkut kepentingan

karyawan, ada baiknya untuk mencetak naskah pidato tersebut

dan mendistribusikannya di dalam organisasi.

d. Tampilan Pesan

Munculnya kebijakan-kebijakan baru tentu membutuhkan

pemberitahuan yang diletakkan di tempat-tempat yang dapat

dijangkau oleh para karyawan, sehingga karyawan dapat dengan

mudah melihat dan membacanya. Tampilan pesan dapat berupa

poster, majalah dinding, rak informasi, dan pameran.

e. Papan Pengumuman

Page 23: BAB 2 LANDASAN TEORI Menurut Wiryanto, …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2011-2-00646...berlaku dalam suatu perusahaan. Ada dua hal yang berpengaruh terhadap fungsi regulasi.

31

Papan pengumuman berbentuk memanjang dan diletakkan

ditempat yang strategis dengan biaya yang murah serta usaha

minimum. Papan pengumuman menjadi media yang paling

efektif dan banyak digunakan di dalam organisasi. Pemberitahuan

yang telah disampaikan kepada karyawan dapat juga

dipublikasikan kembali melalui papan pengumuman sebagai

pengingat. Untuk memastikan kredibilitas dan keterbacaan dari

papan pengumuman, maka harus diperhatikan perencanaannya

dan dijaga ke-update-an informasinya.

f. Poster dan Papan Reklame

Sama halnya dengan papan pengumuman, poster dan papan

reklame juga menawarkan komunikasi yang cepat dan efektif.

Poster dan papan reklame baik digunakan untuk memberi

penekanan pada sebuah ide dan menyediakan pesan yang mudah

dipahami, kemudian diletakkan di tempat-tempat keramaian yang

banyak dilalui oleh karyawan.

g. Rak Informasi

Rak informasi dirancang untuk menarik pembaca mengambil

brosur atau buklet yang dipajang di rak. Rak harus menyediakan

informasi yang tidak dapat disampaikan melalui pesan pendek,

seperti manual, buklet, naskah pidato, dan cetakan ulangnya.

Untuk penempatan rak informasi sendiri akan lebih baik jika

Page 24: BAB 2 LANDASAN TEORI Menurut Wiryanto, …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2011-2-00646...berlaku dalam suatu perusahaan. Ada dua hal yang berpengaruh terhadap fungsi regulasi.

32

diletakkan di tempat dimana karyawan dapat melihat bahan-

bahan yang disajikan dengan santai, seperti di kafetaria atau

lounge.

h. Pameran, Banner, dan Display

Pameran, banner, dan display sangat bergantung pada pesan

visual. Pameran dan display dapat menunjukkan bagaimana

fasilitas produksi bekerja, menampilkan produk, menghormati

mereka yang memperoleh penghargaan, atau menggambarkan

sejarah dari organisasi. Sementara itu banner digunakan untuk

mengumumkan dan merayakan kegiatan khusus.

i. Media Elektronik

Komunikasi via e-mail, intranet organisasi, home page komputer,

video internal, dan Web blog atau media sosial lainya, dengan

cepat menjadi pilihan bagi karyawan dan perusahaan untuk

berkomunikasi.

Dari kesembilan media internal yang telah disebutkan, tidak

semua media tersebut terdapat pada PT Indopoly Swakarsa Industry

Tbk. Industrial Relations PT Indopoly hanya menggunakan papan

pengumuman dan media elektronik yang berupa e-mail perusahaan

dalam proses sosialisasi yang dilakukan.

Page 25: BAB 2 LANDASAN TEORI Menurut Wiryanto, …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2011-2-00646...berlaku dalam suatu perusahaan. Ada dua hal yang berpengaruh terhadap fungsi regulasi.

33

2.3 Kerangka Teori

Berikut adalah kerangka teori berdasarkan pembahasan sebelumnya:

Gambar 2.2: Kerangka Teori

TEORI UMUM

Teori Dasar Definisi Teori Teori Turunan yang dipakai

Teori Komunikasi Organisasi

Definisi Komunikasi Organisasi

- Model Komunikasi Shannon & Wevver

- Fungsi Komunikasi

Teori Public Relations Definisi Public Relations Bagian-bagian dari fungsi Public Relations

Teori Perusahaan Definisi Perusahaan Jenis-jenis Perusahaan

Teori Kebijakan dan Mananjemen SDM

Definisi Kebijakan Mananjemen SDM

Unsur-unsur Manajemen SDM

TEORI KHUSUS

Teori Hubungan Internal Aliran Komunikasi Formal

Media & Teknik-teknik PR Internal

Teori Sosialisasi Definisi Sosialisasi - Agen-agen Sosialisasi

- Media Komunikasi Internal

Page 26: BAB 2 LANDASAN TEORI Menurut Wiryanto, …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2011-2-00646...berlaku dalam suatu perusahaan. Ada dua hal yang berpengaruh terhadap fungsi regulasi.

34

2.4 Kerangka Pikir

Gambar 2.3: Kerangka Pikir

Industrial Relations PT Indopoly

Swakarsa Industry Tbk.

Komunikasi Organisasi

Sosialisasi Kebijakan

Perusahaan

Karyawan

Tidak Diterima Diterima

Page 27: BAB 2 LANDASAN TEORI Menurut Wiryanto, …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2011-2-00646...berlaku dalam suatu perusahaan. Ada dua hal yang berpengaruh terhadap fungsi regulasi.

35

Pada penelitian ini, penulis mengamati pelaksanaan tugas Industrial

Relations dari PT Indopoly Swakarsa Industry Tbk. yang bertempat di

Purwakarta. Adapun tugas dari Industrial Relations PT Indopoly adalah

bertanggung jawab dalam menjaga komunikasi internal yang terjadi di

dalam perusahaan, atau dalam teori lebih dikenal sebagai komunikasi

organisasi.

Menurut Wiryanto, Komunikasi Organisasi adalah pengiriman dan

penerimaan berbagai pesan organisasi di dalam kelompok formal maupun

informal dari suatu organisasi (Romli, 2011:4). Berdasarkan pengertian

tersebut, dapat dilihat bahwa Industrial Relations memiliki tugas terhadap

pengiriman serta penerimaan pesan yang terjadi di dalam perusahaan.

Industrial Relations biasa melakukan pengiriman pesan dalam

bentuk kebijakan-kebijakan perusahaan. Kebijakan-kebijakan tersebut pada

umumnya adalah kebijakan baru yang diterapkan di dalam perusahaan dan

memerlukan sosialisasi. Sosialisasi yang dilakukan oleh Industrial Relations

bertujuan agar seluruh anggota perusahaan dapat mengetahui tentang

kebijakan baru tersebut.

Dalam melaksanakan tugasnya, Industrial Relations menggunakan

berbagai media internal yang dapat menunjang proses sosialisasi tersebut.

Media internal digunakan untuk menjangkau seluruh karyawan yang

bekerja di pabrik Indopoly. Kegiatan Industrial Relations tidak berhenti

Page 28: BAB 2 LANDASAN TEORI Menurut Wiryanto, …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2011-2-00646...berlaku dalam suatu perusahaan. Ada dua hal yang berpengaruh terhadap fungsi regulasi.

36

sampai pada tahap sosialisasi saja, tetapi setelah itu Industrial Relations

juga harus memastikan informasi yang telah disosialisasikan diterima atau

tidak oleh para karyawan.

Jika informasi yang disosialisasikan diterima oleh seluruh kayawan,

maka pelaksanaan tugas Industrial Relations telah berjalan sesuai dengan

tujuan. Tetapi jika informasi tersebut tidak diterima oleh seluruh karyawan,

maka ada sesuatu yang menyebabkan pelaksanaan sosialisasi Industrial

Relations tersebut tidak berjalan dengan optimal. Sehingga perlu diadakan

peninjauan ulang terhadap cara-cara yang telah dilakukan oleh Industrial

Relations dalam melakukan proses sosialisasi.