BAB 2 LANDASAN TEORI - Library & Knowledge...

25
11 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Konsep Supply chain 2.1.1 Definisi Supply chain Setiap perusahaan yang ingin menang atau bertahan dalam persaingan harus memiliki strategi yang tepat. Strategi akan mengarahkan jalannya organisasi ke tujuan jangka panjang yang ingin dicapai. Strategi diperlukan oleh satu unit koperasi dalam sebuah perusahaan, oleh sebuah perusahaan secara keseluruhan, maupun oleh sebuah supply chain. Salah satu strategi yang bias di gunakan adalah supply chain. Supply chain (rantai pengadaan) adalah suatu system tempat organisasi menyeluruh barang produksi dan jasa kepada pelanggannya. Rantai itu merupakan jaringan atau jaringan dari berbagai organisasi yang saling berhubungan yang mempunyai tujuan yang sama, yaitu sebaik mungkin menyelenggarakan pengadaan atau penyaluran barang tersebut. Beberapa pengertian tentang supply chain managemen adalah sebagai berikut: a. Menurut Sunil Chopra dan Peter Meindl Supply chain terdiri dari rangkaiaan tahapan yang secara langsung ataupun tidak langsung terlibat dalam pemenuhan permintaan konsumen. Supply cahin bukan hanya terdiri dari perusahaan manufaktur saja, tetapi termasuk

Transcript of BAB 2 LANDASAN TEORI - Library & Knowledge...

Page 1: BAB 2 LANDASAN TEORI - Library & Knowledge Centerlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2009-1-00475-TIAS Bab 2.pdf · Strategi operasi banyak terkait dengan ... sendiri kegiatan

11

BAB 2

LANDASAN TEORI

2.1. Konsep Supply chain

2.1.1 Definisi Supply chain

Setiap perusahaan yang ingin menang atau bertahan dalam persaingan harus

memiliki strategi yang tepat. Strategi akan mengarahkan jalannya organisasi ke

tujuan jangka panjang yang ingin dicapai. Strategi diperlukan oleh satu unit koperasi

dalam sebuah perusahaan, oleh sebuah perusahaan secara keseluruhan, maupun oleh

sebuah supply chain. Salah satu strategi yang bias di gunakan adalah supply chain.

Supply chain (rantai pengadaan) adalah suatu system tempat organisasi

menyeluruh barang produksi dan jasa kepada pelanggannya. Rantai itu merupakan

jaringan atau jaringan dari berbagai organisasi yang saling berhubungan yang

mempunyai tujuan yang sama, yaitu sebaik mungkin menyelenggarakan pengadaan

atau penyaluran barang tersebut.

Beberapa pengertian tentang supply chain managemen adalah sebagai berikut:

a. Menurut Sunil Chopra dan Peter Meindl

Supply chain terdiri dari rangkaiaan tahapan yang secara langsung ataupun

tidak langsung terlibat dalam pemenuhan permintaan konsumen. Supply cahin

bukan hanya terdiri dari perusahaan manufaktur saja, tetapi termasuk

Page 2: BAB 2 LANDASAN TEORI - Library & Knowledge Centerlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2009-1-00475-TIAS Bab 2.pdf · Strategi operasi banyak terkait dengan ... sendiri kegiatan

12

penyedia jasa angkut (transportasi), pergudangan (warehouses), retails dan

pelanggan itu sendiri.

b. Menurut david Simchi Levi

Supply chain managemen adalah suatu rangkaian pendekatan yang di gunakan

untuk mengintegrasikan pemasok (suppliers), perusahaan manufaktur,

pergudangan (warehouse),dan took (stores) secara efisien sehingga

perdagangan dapat berjalan dan didistribusikan dalam jumlah yang tepat, pada

saat yang tepat untuk meminimumkan keseluruhan dan tingkat pelayanan

yang optimal.

Dari definisi-definisi tersebut di atas dapat di katakan bahwa supply chain adalah

jaringan logistic (logistic network), dalam hal ini ada beberapa tahapan-tahapan

utama yang merupakan perusahaan-perusahaan yang mempunyai kepentingan yang

sama yaitu:

1. supplier bahan baku / komponen

2. Manufacturers

3. Distributor

4. Retail outlet

5. Customer

Konsep suplay chain ini merupakan suatu konsep yang baru dalam melihat suatu

persoalan logistic, sedangkan konsep lama melihat logistic lebih sebagai persoalan

intern di perusahaan masing-masing. Dalam konsep ini masalah logistic dilihat

Page 3: BAB 2 LANDASAN TEORI - Library & Knowledge Centerlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2009-1-00475-TIAS Bab 2.pdf · Strategi operasi banyak terkait dengan ... sendiri kegiatan

13

sebagai masalah yang lebih luas yang terbentang sangat panjang mulai dari bahan

baku sampai barang jadi yang dipakai konsumen akhir yang merupakan mata rantai

penyediaan barang.

Strategi pada hakekatnya bukanlah sebuah keputusan atau aksi tunggal melainkan

adalah kumpulan berbagai keputusan dan aksi yang dilakukan oleh suatu organisasi

atau oleh beberapa organisasi secara bersama-sama. Berbagai keputusan dan aksi ini

dilakukan untuk mencapai tujuan jangka panjang yang telah ditentukan. Dalam

konteks supply chain, keputusan ini bisa berupa pendirian pabrik baru, penambahan

kapasitas produksi, penggabungan dua fasilitas produksi, perancangan produk baru,

pengalihan tanggung jawab pengelolaan persediaan ke supplier, pengurangan jumlah

supplier, pemberlakuan sistem pengendalian kualitas yang baru, dan sebagainya.

Strategi operasi banyak terkait dengan keputusan dan aksi internal seperti

penentuan kapasitas produksi, penetapan jenis tata letak fasilitas (layout) yang akan

digunakan strategi persediaan, strategi pengembangan produk dan strategi teknologi,

strategi supply chain mencakup hal yang lebih luas dan keluar dari batas internal

sebuah perusahaan. Didalamnya akan tercakup keputusan strategis tentang jaringan

pasokan (supply netwokr) yang menyangkut keputusan tentang supplier mana yang

akan dipilih, supplier mana yang akan diajak sebagai mitra jangka panjang, dimana

saja lokasi gudang dan pusat distribusi akan didirikan, apakah akan melakukan

sendiri kegiatan logistik (warehousing, transportasi, dll) atau menyerahkannya ke

pihak ketiga, dan sebagainya.

Page 4: BAB 2 LANDASAN TEORI - Library & Knowledge Centerlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2009-1-00475-TIAS Bab 2.pdf · Strategi operasi banyak terkait dengan ... sendiri kegiatan

14

2.1.2 Tujuan Strategis pada Supply chain

Strategi tidak bisa dilepaskan dari tujuan jangka panjang. Tujuan inilah yang

diharapkan akan tercapai. Keputusan-keputusan jangka pendek dan di lingkungan

lokal mestinya harus mendukung organisasi atau supply chain ke arah tujuan – tujuan

strategis tersebut. Tujuan – tujuan strategis tersebut perlu dicapai untuk membuat

supply chain menang atau setidaknya bertahan dalam persaingan pasar. Untukbisa

memenangkan persaingan pasar maka supply chain harus bisa menyediakan produk

yang :

1. Murah

2. Berkualitas

3. Tepat waktu

4. Bervariasi

Keempat tujuan strategis tersebut sangat penting di mata pelanggan. Namun

perlu disadari bahwa tingkat kepentingan untuk masing-masing tujuan di atas

berbeda-beda untuk tiga jenis produk dan segmen pelanggan. Ada produk yang dibeli

oleh pelanggan dengan pertimbangan utama harga yang murah, sedangkan ada

pelanggan yang membeli dengan kualitas sebagai pertimbangan utama. Ada jenis

produk yang bisa unggul di pasar karena mampu menciptakan jenis produk yang

beragam, ada juga karena mudah atau cepat bisa diperoleh.

Untuk mencapai tujuan – tujuan tersebut maka supply chain harus bisa

menerjemahkan tujuan – tujuan diatas kedalam kemampuan sumber daya yang

Page 5: BAB 2 LANDASAN TEORI - Library & Knowledge Centerlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2009-1-00475-TIAS Bab 2.pdf · Strategi operasi banyak terkait dengan ... sendiri kegiatan

15

dimiliki. Dalam konteks operasi supply chain, tujuan – tujuan di atas bisa dicapai

apabila memiliki kemampuan untuk :

1. Beroperasi secara efisien.

2. Menciptakan kualitas.

3. Cepat

4. Fleksibel

5. Inovatif

Masing – masing aspirasi pelanggan tersebut bisa didukung oleh satu atau

beberapa kemampuan strategis suatu supply chain. Misalnya aspirasi untuk

mendapatkan produk yang murah tidak hanya didukung oleh kemampuannya untuk

menciptakan kualitas.

Mengurangi pekerjaan ulang atau kerusakan akibat tidak melakukan proses

dengan benar tentu sangat berpengaruh pada aspek finansial sebuah operasi.

Singkatnya kualitas proses yang dijaga dengan baik akan banyak memberikan

penghematan sehingga supply chain juga mampu menawarkan produk dengan harga

yang lebih murah. Demikian juga kemampuan supply chain untuk menciptakan

kualitas juga berpengaruh pada tujuan untuk menyediakan produk tepat waktu bagi

pelanggan kesalahan proses yang mengakibatkan reject dan rework tentu

mengakibatkan waktu produksi lebih lama sehingga mengurangi kemampuan supply

chain untuk menyediakan produk yang tepat waktu.

Page 6: BAB 2 LANDASAN TEORI - Library & Knowledge Centerlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2009-1-00475-TIAS Bab 2.pdf · Strategi operasi banyak terkait dengan ... sendiri kegiatan

16

2.1.3 Karakteristik Produk dan Pasar

Sebagaimana disinggung sebelumnya tingkat kepentingan dari empat aspirasi

pasar di atas tentu tidak sama untuk tiap produk dan tiap segemen pasar. Banyak

produk yang dibeli oleh pelanggan karena fungsinya sehingga harga dan kualitas

menjadi kriteria penting bagi pelanggan. Disisi lain banyak produk yang laku karena

supply chain bisa membuat variasi yang beragam. Pelanggan mau membayar dengan

harga yang lebih mahal untuk mendapatkan produk yang inovatif dan spesifik untuk

diri mereka. Pada produk – produk yang perkembangan teknologi nya cepat seperti

halnya kamera digital dan telepon genggam, kecepatan dalam memunculkan variasi

baru menjadi penting dalam persaingan.

Produk inovatif memiliki sifat-sifat yang sebaliknya. Setiap kelompok produk

inovatif memiliki variasi sampai ratusan atau ribuan. Tiap produk hanya akan

bertahan sebentar di pasar dan akan digantikan oleh variasi produk lain yang baru

dikembangkan. Perkembangan teknologi yang cepat (seperti pada industri komputer

dan beberapa produk elektronik lainnya) serta selera pasar yang cepat berubah

(seperti pada industri garmen) menyebabkan pendeknya siklus hidup produk-produk

inovatif seperti ini. Karena karakteristiknya yang demikian, meramalkan permintaan

produk-produk inovatif adalah pekerjaan yang sangat sulit. Kesalahan ramalannya

biasanya jauh lebih besar dibandingkan produk-produk fungsional. Sebagai

konsekuensinya, baik kekurangan produk (stockout) maupun kelebihan persediaan

sama – sama sering terjadi. Kelebihan produk akan memaksa perusahaan melakukan

Page 7: BAB 2 LANDASAN TEORI - Library & Knowledge Centerlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2009-1-00475-TIAS Bab 2.pdf · Strategi operasi banyak terkait dengan ... sendiri kegiatan

17

penurunan harga secara besar – besaran di akhir musim jual sedangkan kekurangan

produk membuat pelanggan kecewa dan kehilangan kesempatan untuk mendapatkan

keuntungan (opportunity loss)

2.1.4 Strategi Supply chain : Efisien atau Responsif

Karakteristik yang berbeda antara produk fungsional dan inovatif menyebabkan

keduanya membutuhkan strategi supply chain yang berbeda. Karena sifat-sifatnya

yang sudah diuraikan diatas, supply chain management untuk produk fungsional

seharusnya berfokus pada upaya untuk meminimumkan ongkos – ongkos fisik di

sepanjang supply chain. Investasi besar untuk meningkatkan inovasi dan fleksibilitas

tidak akan hanya membantu produk fungsional untuk bersaing di pasar. Bahkan

investasi tersebut bisa jadi akan menyebabkan produk tidak kompetitif karena harga

produk menjadi mahal, padahal pelanggan tidak mementingkan variasi produk yang

beragam.

Menciptakan kesesuaian antara karakteristik produk (atau pasar) dengan strategi

supply chain sangatlah penting. Kesesuaian ini yang disebut juga sebagai strategic

fit, akan menyebabkan supply chain bertahan atau unggul di pasaran.

2.1.5 Kesesuaian Antara Strategy Supply chain dengan Kebijakan Taktis.

Strategy supply chain harus tercermin pada kebijakan atau keputusan taktis

supply chain. Kebijakan atau keputusan mengenai dimana fasilitas lokasi akan

didirikan, bagaimana cara mengatur dan mengendalikan sistem produksi, bagaimana

kebijakan-kebijakan tentang persediaan dan transportasi, supplier yang bagaimana

Page 8: BAB 2 LANDASAN TEORI - Library & Knowledge Centerlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2009-1-00475-TIAS Bab 2.pdf · Strategi operasi banyak terkait dengan ... sendiri kegiatan

18

yang akan dipilih, dan kebijakan mengenai pengembangan produk harus bersinergi

dengan strategi supply chain. Apabila suatu supply chain memilih efisiensi fisik

sebagai strategi maka semua keputusan pada sub bidang tersebut harus mendukung.

Kebijakan tentang lokasi fasilitas berpengaruh besar terhadap ongkos – ongkos

fisik maupun kecepatan respon suatu supply chain. Oleh karena itu kebijakan lokasi

tentu berbeda pada supply chain yang memilih strategi efisiensi fisik dengan supply

chain yang fokusnya pada responsiveness. Supply chain yang mementingkan efisiensi

fisik akan memilih mendirikan pabrik ditempat tempat yang tenaga kerjanya murah

atau dekat dengan bahan baku. Model focused factory (pemusatan kegiatan produksi

ke satu wilayah ) juga sering diasosiasikan dengan strategi efisiensi.

Konfigurasi dan pengelolaan sistem produksi juga menentukan efisiensi maupun

kecepatan respons suatu supply chain. Sistem produksi yang memiliki konfigurasi

relatif tetap diatur dengan tipe product layout, memiliki fasilitas fasilitas yang

spesialis akan mudah mendukung strategi untuk efisiensi fisik, tetapi tidak akan

mendukung strategi responsiveness. Kecepatan respon akan dicapai kalau sistem

produksinya fleksibel. Untuk menciptakan efisiensi fisik, utilitas sistem produksi

harus tinggi. Disini konsep – konsep seperti lean manufacturing dan just in time (JIT)

akan sangat relevan untuk menciptakan efisiensi di lantai produksi.

Strategi persediaan juga besar pengaruhnya terhadap efisiensi fisik dan

kecepatan merespon pasar. Efisiensi pada supply chain bisa dicapai apabila ada upaya

untuk meminimumkan persediaan secara terus menerus. Salah satu ukuran kinerja

Page 9: BAB 2 LANDASAN TEORI - Library & Knowledge Centerlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2009-1-00475-TIAS Bab 2.pdf · Strategi operasi banyak terkait dengan ... sendiri kegiatan

19

yang penting diukur adalah tingkat perputaran persediaan (inventory turnover rate)

sebaliknya perubahan permintaan yang terjadi secara tiba – tiba pada produk produk

inovatif membutuhkan supply chain untuk menyimpan cadangan persediaan ekstra di

tempat-tempat tertentu. Dimana dan dalam bentuk apa persediaan pada suatu supply

chain harus disimpan untuk menciptakan kecepatan merespon pasar dengan optimal

adalah dua pertanyaan pokok yang membutuhkan analisis seksama pada setiap supply

chain.

Keputusan lain pada supply chain terkait dengan transportasi keputusan tentang

alat transportasi (transportation mode) apa yang akan digunakan dan apakah akan

memperbolehkan pengiriman dibawah beban penuh (less than truck load, LTL atau

less than container load, LCL) berpengaruh langsung terhadap efisiensi maupun

kecepatan respon pada supply chain. Demikian juga halnya dengan keputusan untuk

melakukan sendiri kegiatan transportasi atau mensubkontrakkannya ke pihak ketiga.

Sering kali perusahaan jasa logistik bisa melakukan pengiriman dengan lebih murah

karena mereka bisa menggabungkan beban dari beberapa pelanggan dalam satu

kontainer atau satu truk mereka.

Dalam memilih supplier strategi efisiensi harus didukung dengan melihat ongkos

sebagai kriteria utama dalam memilih maupun mengevaluasi kinerja supplier.

Sebaliknya kalau supply chain ingin responsif terhadap pasar, memilih supplier yang

paling murah tidak akan menciptakan sinergi, disini, kriteria fleksibilitas dan

kecepatan harus diberikan prioritas yang lebih tinggi dibandingkan dengan kriteria

Page 10: BAB 2 LANDASAN TEORI - Library & Knowledge Centerlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2009-1-00475-TIAS Bab 2.pdf · Strategi operasi banyak terkait dengan ... sendiri kegiatan

20

harga. Seperti diuraikan pada bagian sebelumnya, kecepatan dan kemampuan untuk

merancang dan meluncurkan produk-produk baru sangat penting bagi produk-produk

inovatif. Namun tidak bagi produk produk fungsional. Oleh karena itu untuk

menciptakan sinergi, fokus pengembangan produk pada supply chain yang ingin

responsif harus didukung dengan kemampuan ini. Fleksibilitas dan kecepatan dalam

dalam merancang produk-produk baru bisa ditingkatkan dengan menggunakan modul

modul standar. Perusahaan menyimpan modul modul ini dalam jumlah yang cukup

dan konfigurasi akhir baru dilakukan setelah ada permintaan yang definitif. Menunda

konfigurasi akhir produk sampai ada permintaan yang definitif bisa mengurangi

terjadinya kekurangan atau kelebihan produk yang tidak terkendali. Konsep menunda

konfigurasi akhir ini dinamakan postponement.

2.1.6 Perbedaan Antara Manajemen Logistic dan Manajemen Supply Cahin

Konsep supply chain merupakan perpanjangan dari konsep manajemen

logistic. Dalam manajemen logistic lebih terfokus pada pengaturan aliran barang di

dalam perusahaan, dan untuk manajemen supply chain menggangap bahwa internal

integration tidak cukup. Integrasi harus dicapai untuk seluruh mata rantai pedagang

barang, mulai dari yang paling hulu sampai yang paling hilir. Oleh karena itu. Supply

chain berfokus pada pengaturan aliran barang antar perusahaan yang terkait, dari hulu

sampai hilir bahkan sampai pelanggan terakhir.

Secara lebih terperinci perbedaan dan persamaan dari manajemen logistic dan

manajemen supply chain adalah sebagai berikut:

Page 11: BAB 2 LANDASAN TEORI - Library & Knowledge Centerlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2009-1-00475-TIAS Bab 2.pdf · Strategi operasi banyak terkait dengan ... sendiri kegiatan

21

a. Perbedaan

1. Manajemen logistic mengutamakan pengelolaan termasuk arus barang

dalam perusahaan sedangkan manajemen supply chain mengutamakan

arus barang antar perusahaan mulai dari paling hulu yaitu supplier

sampai paling hilir yaitu pelanggan terakhir.

2. Manajemen logistic berorientasi pada perancangan dan kerangka kerja

yang menghasilkan rencana tunggal arus barang dan informasi di

seluruh perusahaan.Dalam manajemen supply chain , atas dasar

kerangka kerja yang dibuat dalam manajemen logistic ini selanjutnya

mengusahakan hubungan dan koordinasi aliran proses dari

perusahaan-perusahaan yang terkait, mulai dari supplier sampai

kepada pelanggan.

b. Persamaan

1. Dalam manajemen logistic dan manajemen supply chain, kedua-

duanya menyangkut aliran barang atau jasa

2. Keduanya menyangkut pengelolaan mengenai pembelian,

pergerakan barang dan informasi, penyimpanan, pengangkutan,

administrasi dan penyaluran barang

3. Keduanya menyangkut usaha untuk meningkatkan efisiensi dan

efektivitas pengelolaan barang.

Page 12: BAB 2 LANDASAN TEORI - Library & Knowledge Centerlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2009-1-00475-TIAS Bab 2.pdf · Strategi operasi banyak terkait dengan ... sendiri kegiatan

22

2.2. Transportasi

Transportasi adalah pemindahan suatu barang dari titik yang satu ke titik yang

lain. Transportasi dapat menciptakan nilai suatu produk. Transportasi juga merupakan

salah satu faktor dalam menciptakan ketepatan waktu dan biaya, karena

mencerminkan seberapa cepat dan seberapa tepat produk dapat berpindah dari satu

tempat ke tempat lain serta seberapa besar biaya yang harus dikeluarkan oleh

perusahaan untuk melakukan suatu proses pengiriman suatu produk. Transportasi

dapat berupa kombinasi dari berbagai metode dan rute, dimana masing-masing

memiliki karakteristik sendiri-sendiri. Pemilihan metode transportasi mempunyai

dampak yang besar dalam responsive dan efisiensi dari suatu kegiatan pengiriman

barang.

2.2.1. Komponen Pemilihan Transportasi

Beberapa komponen transportasi yang harus di gunakan perusahaan dalam

mendesain dan mengoperasikan supply chain manajemen adalah sebagai berikut:

a. Pilihan Layanan Transportasi dan Karakteristiknya

Penggunaan layanan transportasi dapat dibedakan menjadi lima model

dasar, antara lain dengan menggunakan transportasi air, transportasi udara,

kereta api, jalan raya, dan dengan pipa.

1. Transportasi Air

Alat transportasi air merupakan bentuk transportasi yang tertua dengan

menggunakan perahu layar, kapal uap, dan dalam perkembangannya

Page 13: BAB 2 LANDASAN TEORI - Library & Knowledge Centerlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2009-1-00475-TIAS Bab 2.pdf · Strategi operasi banyak terkait dengan ... sendiri kegiatan

23

menggunakan tenaga diesel. Keuntungan utama alat transportasi air

adalah kemampuannya untuk membawa barang dalam jumlah yang

sangat besar. Kelemahannya alat transportasi ini adalah membutuhkan

waktu yang cukup lama dalam proses pengangkutan

2. Transportasi Udara

Transportasi udara pada umumnya menggunakan pesawat udara.

Transportasi udara digunakan untuk mengangkut barang atau produk

yang bernilai tinggi. Keuntungan menggunakan alat transportasi udara

yaitu proses pengangkutan berlangsung dalam jangka waktu yang

cukup cepat. Kerugian menggunakan alat transportasi udara yaitu

biaya angkut yang tinggi.

3. Kereta Api

Alat transportasi kereta api mempunyai kemampuan untuk

mengangkut barang bertonase yang sangat besar, karena spesifikasi

kereta api tersebut. Selain itu alat transportasi ini memerlukan alat

transportasi tambahan sebagai transit untuk sampai ke stasiunnya. Alat

transportasi ini memerlukan biaya yang cukup tinggi.

4. Jalan Raya

Alat transportasi jalan raya dapat di gunakan lebih maju bila di

bandingkan dengan alat transportasi lainnya, karena transportasi

dengan menggunakan jalan raya selalu biasa di lalui oleh kendaraan

Page 14: BAB 2 LANDASAN TEORI - Library & Knowledge Centerlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2009-1-00475-TIAS Bab 2.pdf · Strategi operasi banyak terkait dengan ... sendiri kegiatan

24

bermotor bisa berupa mobil, truk ataupun motor. Disisi lain kendaraan

bermotor memiliki fleksibilitas tinggi, karena dapat dioperasikan

diatas semua jenis jalan raya.

5. Pipa

Alat transportasi dengan menggunakan pipa, biasanya digunakan

untuk mengangkut bahan baku cair seperti minyak bumi, minyak

mentah, air, gas, dan sebagainya. Kebaikan dari alat transportasi ini

biaya tetapnya paling tinggi, tetapi biaya variabelnya paling rendah.

Selain kelima alat transportasi diatas, alat transportasi yang jauh lebih

maju adalah transportasi elektronik.

6. Transportasi Elektronik

Model terbaru untuk memindahkan produk seperti musik, data , dan

lain-lain yang sebelumnya dikirim dalam bentuk fisik, dapat

dipindahkan dengan mudah dengan cara elektronik maupun melalui

internet.

b. Pemilihan Rute Jaringan

Keputusan yang utama yang harus di putuskan oleh sebuah perusahaan

dalam melakukan proses distribusi atau pengiriman adalah memilih rute atau

jaringan dimana produk itu dikirim. Rute adalah jalur dimana produk dikirim

Page 15: BAB 2 LANDASAN TEORI - Library & Knowledge Centerlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2009-1-00475-TIAS Bab 2.pdf · Strategi operasi banyak terkait dengan ... sendiri kegiatan

25

sedangkan jaringan adalah kumpulan lokasi dan rute dimana produk dapat

dikirim

c. Mandiri atau Pihak Ketiga (Outsoursing)

Dahulu banyak fungsi-fungsi transportasi dilakukan sendiri oleh suatu

perusahaan, namun sekarang fungsi transportasi ini (dan bahkan keseluruhan

sistem logistic) dilakukan oleh pihak ketiga atau outsourcing. Pemilihan

apakah suatu perusahaan akan mengelola sendiri fungsi transportasinya

ataukah menyerahkan fungsi transportasi ini kepada pihak ketiga merupakan

banyak dimensi sudut pandang dan kompleksitas lain dalam sebuah

perusahaan dan dalam system transportasi itu sendiri.

2.2.2. Fungsi-Fungsi Dasar Manajemen Distribusi dan Transportasi

Secara umum distribusi dan transportasi pada dasarnya adalah

mengantarkan suatu produk dari lokasi dimana produk tersebut diproduksi

sampai dimana produk itu akan digunakan. Manajemen transportasi dan

distribusi mencakup baik aktivitas fisik, seperti mengirim dan menyimpan

produk maupun fungsi non fisik berupa aktifitas pengolahan informasi dan

pelayanan kepada pelanggan. Kegiatan transportasi dan distribusi bisa

dilakukan oleh perusahaan manufaktur maupun non manufaktur, dengan

membentuk suatu distribusi/transportasi tersendiri atau diserahkan kepada

pihak ketiga. Manajemen distribusi dan transportasi pada umumnya

melakukan sejumlah fungsi dasar yang terdiri dari:

Page 16: BAB 2 LANDASAN TEORI - Library & Knowledge Centerlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2009-1-00475-TIAS Bab 2.pdf · Strategi operasi banyak terkait dengan ... sendiri kegiatan

26

1. Menentukan segmentasi dan menentukan target service level

2. Menentukan model transportasi yang akan digunakan

3. Melakukan konsolidasi informasi dan pengiriman

4. Melakukan penjadwalan dan penentuan rute pengiriman

5. Memberikan pelayanan nilai tambah

6. Menyimpan persediaan

7. Menangani pengembalian (return)

2.2.3. Pemilihan Desain Jaringan Transportasi

Desain jaringan transportasi dapat mempengaruhi performa supply

chain dengan penetapan infrastruktur didalamnya dimana keputusan

operasional transportasi berkenaan dengan penjadwalan dan rute yang dibuat.

Suatu jaringan transportasi yang dirancang dengan baik memungkinkan suatu

supply chain mencapai tingkat pelayanan yang di inginkan dengan biaya

rendah. Beberapa jenis desain jaringan transportasi adalah sebagai berikut:

2.2.3.1 Jaringan Pengiriman Langsung

Dengan sistem jaringan ini toko retail ataupun customer membentuk

jaringan transportasi dengan menerima pesanan langsung dari setiap supplier

seperti terlihat pada gambar 1. Dengan menggunakan jaringan pengiriman

langsung, rute pengiriman adalah pasti dan manger supply chain hanya

menentukan pengiriman dan model transportasi yang akan digunakan untuk

mengirimkan suatu produk.

Page 17: BAB 2 LANDASAN TEORI - Library & Knowledge Centerlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2009-1-00475-TIAS Bab 2.pdf · Strategi operasi banyak terkait dengan ... sendiri kegiatan

27

Keuntungan utama dari penggunaan jaringan pengiriman langsung

adalah peniadaan gudang perantara serta kesederhanaan operasional dan

koordinasinya. Keputusan pengiriman secara keseluruhan dibuat secara lokal

dan keputusan yang dibuat suatu pengiriman tidak mempengaruhi pengiriman

lain.

Supplier Toko retail / Customer

Sumber: S Chopra Meindil, Supply chain Management,2001:421

Gambar 1. Diagram Jaringan Pengiriman Langsung

2.2.3.2. Pengiriman Langsung Berantai

Yang dimaksud dengan pengiriman langsung berantai adalah suatu

rute dimana suatu alat transportasi mengirimkan suatu produk dari satu

Page 18: BAB 2 LANDASAN TEORI - Library & Knowledge Centerlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2009-1-00475-TIAS Bab 2.pdf · Strategi operasi banyak terkait dengan ... sendiri kegiatan

28

supplier kebanyak retailer atau dari banyak supplier ke satu retailer, seperti

terlihat pada gambar 2.

Dalam system ini satu supplier mengirimkan secara langsung

kebanyak customer dengan satu alat transportasi seperti kendaraan, atau satu

alat transportasi seperti kendaraan mengambil pesanan dari banyak supplier

untuk dikirimkan ke customer yang sama.

Supplier Toko retail / Customer Supplier

Toko retail / Customer

Sumber: S Chopra Meindil, Supply chain Management,2001: 422

Gambar 2. Diagram Pengiriman Langsung Berantai.

2.2.3.3. Pengiriman Melalui Pusat Distribusi

System pengiriman melalui pusat distribusi memungkinkan supplier

tidak mengirimkan produknya langsung ke toko retailer ataupun customer.

Page 19: BAB 2 LANDASAN TEORI - Library & Knowledge Centerlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2009-1-00475-TIAS Bab 2.pdf · Strategi operasi banyak terkait dengan ... sendiri kegiatan

29

Dengan membagi lokasi customer berdasarkan area geografis, maka didirikan

suatu pusat distribusi (distribution center) untuk setiap area. Selanjutnya

supplier akan mengirim produk ke distribution center dan selanjutnya

distribution center yang akan mengirim produk yang sesuai pesanan

customer. Dapat dilihat pada Gambar 3. Distribution center merupakan

lapisan ekstra antara supplier dan customer, dan dapat memainkan dua peran.

Peran pertama sebagai gudang persediaan dan yang kedua adalah sebagai

lokasi transfer. Dalam banyak kasus keberadaan distribution center dapat

membantu mengurangi biaya supply chain jika supplier berada dilokasi yang

jauh dari customer dan biaya transportasi yang tinggi.

Supplier Toko retail / Customer

DC

Sumber: S Chopra Meindil, Supply chain Management,2001:423

Gambar 3. Diagram Pengiriman Melalui Pusat Distribusi

Page 20: BAB 2 LANDASAN TEORI - Library & Knowledge Centerlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2009-1-00475-TIAS Bab 2.pdf · Strategi operasi banyak terkait dengan ... sendiri kegiatan

30

2.2.3.4. Pengiriman Berantai Melalui Pusat Distribusi

Pengiriman berantai melalui pusat distribusi dapat digunakan dari

distribution center jika pengiriman kesetiap customer dalam jumlah yang

kecil, dapat dilihat dalam Gambar 4. pegirimanan berantai dapat mengurangi

biaya transportasi dengan mengkonsolidasi pengiriman-pengiriman jumlah

kecil.

Supplier Toko retail / Customer

DC

Sumber: S Chopra Meindil, Supply chain Management,2001:424

Gambar 4. Diagram Pengiriman Beranti Melalui Pusat Bistribusi

2.2.3.5. Jaringan Kombinasi

Jaringan kombinasi merupakan gabungan dari keempat system

tersebut diatas, yang dapat mengurangi biaya dan meningkatkan pelayanan

Page 21: BAB 2 LANDASAN TEORI - Library & Knowledge Centerlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2009-1-00475-TIAS Bab 2.pdf · Strategi operasi banyak terkait dengan ... sendiri kegiatan

31

supply chain. Namun kompleksitas dalam system ini adalah tinggi yang

disebabkan oleh perbedaan prosedur pengiriman yang digunakan untuk setiap

dan toko retail ataupun customer. Pada tabel 1. Menunjukkan perbandingan

sisi positif dan negative dari kelima desain jaringan transportasi yang telah

diuraikan diatas.

Tabel 1. Jaringan Kombinasi

Struktur jaringan Positif Negatif Direct shipping

• Tidak ada gudang perantara

• Koordinasi mudah.

• Tingkat persediaan tinggi (karena besarnya ukuran lot)

• Pengeluaran penerimaan signifikan

Direct shipping whit milk runs

• Biaya transportasi rendah untuk lot kecil

• Tingkat persediaan rendah

• Kompleksitas koordinasi meningkat

All shipping via central distribution center, with inventory

• Biaya transportasi rendah melalui konsolidasi

• Biaya persediaan tinggi

• Biaya pegadaan di distribution center tinggi

All shipping via central distribution center, whit crossdock

• Persediaan sangat rendah

• Biaya transportasi yang rendah melalui konsolidasi

• Kompleksitas koordinasi meningkat

Shipping via distribution center using milk runs

• Biaya transportasi rendah untuk lot kecil

• Kompleksitas koordinasi tambah meningkat

Tailored network • Pilihan transportasi dapat disesuaikan dengan kebutuhan produk dan customer

• Kompleksitas koordinasi yang tinggi

Sumber: S Chopra Meindil, Supply chain Management,2001:424

Page 22: BAB 2 LANDASAN TEORI - Library & Knowledge Centerlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2009-1-00475-TIAS Bab 2.pdf · Strategi operasi banyak terkait dengan ... sendiri kegiatan

32

2.2.4. Penjadwalan dan penentuan rute dalam transportasi

Salah satu keputusan operasional yang sangat penting dalam manajemen

disribusi adalah jadwal serta rute pengiriman dari suatu lokasi ke beberapa lokasi

tujuan. Keputusan seperti ini sangat penting bagi perusahaan yang harus

mengirimkan barang atau produk dari suatu lokasi (misalnya dari gudang

regional) keberbagai toko yang tersebar di seluruh kota. Keputusan jadwal

pengiriman dan rute yang akan ditempuh oleh tiap kendaraan akan sangat

berpengaruh terhadap biaya-biaya pengiriman.

Tujuan umum dalam penjadwalan rute kendaraan adalah untuk

mengoptimalkan biaya yang dikeluarkan perusahaan dengan mengurangi alat

transportasi yang digunakan, total jarak, dan waktu perjalanan yang ditempuh

suatu alat transportasi tersebut, serta peniadaan kegagalan pelayanan seperti

penundaan pengiriman. Metode yang terdapat dalam supply chain dapat

digunakan untuk mengatur penjadwalan dan penentuan rute kendaraan salah

satunya adalah saving matrix yang akan dijelaskan lebih lanjut dan metode saving

matrix ini akan digunakan sebagai alat mengolah data dalam penelitian ini.

Metode saving matrix pada hakeketnya adalah metode untuk meminimumkan

jarak atau waktu atau biaya dengan mempertimbangkan kendala-kendala yang ada.

Karena dalam metode saving matrix ini berbicara tentang koordinat tujuan

pengiriman maka jarak sebagai fungsi tujuan. Metode saving matrix ini sangat

mudah diterapkan pada perusahaan yang menggunakan supply chain manajemen

Page 23: BAB 2 LANDASAN TEORI - Library & Knowledge Centerlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2009-1-00475-TIAS Bab 2.pdf · Strategi operasi banyak terkait dengan ... sendiri kegiatan

33

sebagai salah satu metode untuk pengontrolan proses pengiriman barang dari

perusahaan sampai ke pelanggan. Metode saving matrix dapat pula digunakan untuk

menentukan alat transportasi apa yang akan digunakan, mana yang akan melayani

suatu customer, walaupun terdapat hambatan seperti batas waktu, serta hambatan

lainnya. Langkah-langkah metode saving matrix dijelaskan sebagai berikut, dimana

ada empat langkah yang harus dilakukan adalah sebagai berikut:

1. Pembuatan matriks jarak (Distance Matrix)

2. Pembuatan matriks penghematan (Saving matrix)

3. Penentuan rute atau kendaraan terhadap customer

4. Penentuan urutan-urutan customer dalam satu rute

Pada langkah satu sampai tiga digunakan untuk penentuan kendaraan terhadap

customer sedangkan langkah keempat digunakan untuk menentukan rute setiap

kendaraan untuk mendapatkan jarak tempuh yang minimal. Pembahasan langkah-

langkah dalam metode saving matrix adalah sebagai berikut:

1. Pembuatan matriks jarak (Distance Matrix)

Distance matrix dapat menunjukan antara jarak lokasi yang satu dengan lokasi

tujuan. Jarak tersebut dapat digunakan untuk mewakili biaya perjalanan antar

kedua lokasi. Jika biaya transportasi antar dua lokasi diketahui maka biaya

tersebut dapat digunakan sebagai pengganti jarak. Jarak dist (A,B) dalam

suatu skala antar titik A dengan koordinat (XA,YA) dan titik B dengan

koordinat (XB,YB) ditentukan dengan rumus sebagai berikut

Page 24: BAB 2 LANDASAN TEORI - Library & Knowledge Centerlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2009-1-00475-TIAS Bab 2.pdf · Strategi operasi banyak terkait dengan ... sendiri kegiatan

34

Dist (A,B)=√(XA-XB)2+(YA-YB)2..........................................................(1)

2. Pembuatan matriks penghematan (Saving matrix)

Saving matrix mewakili penghematan akibat pengkonsolidasian dua customer

dalam satu kendaraan. Penghematan dapat berupa jarak dan waktu, ataupun

biaya. Trip adalah urutan-urutan operasional yang akan dikunjungi suatu alat

transportasi. Trip dari Distribution Center (DC) Customer X adalah dimulai

dari Distribution center mengunjungi customer X dan dimulai lagi dari

Distribution center. Penghematan S(X,Y) adalah penghematan jarak jikat trip

DC customer X DC dan DC customer Y DC digabung dalam satu trip yaitu

DC customer X customerY DC. Penghematan dengan rumus sebagai berikut:

S(X,Y)=Dist(DC,X)+Dist(DC,Y)-Dist(X,Y)...............................................(2)

3. Penentuan rute atau kendaraan terhadap customer

Ketika penentuan rute kendaraan terhadap customer maka seorang manajer

akan berusaha untuk memaksimalkan penghematan. Untuk keperluan tersebut

dilakukanlah prosedur iterasi sehingga penghematan dapat menjadi maksimal.

Pada awalnya setiap customer dilayani oleh rute kendaraan yang berbeda-

beda, namun dua rute dapat digabung menjadi satu rute feasible jika total

pengiriman tidak melebihi kapasitas kendaraan. Langkah pertama dari

prosedur iterasi ini adalah penggabungan dua rute dengan penghematan yang

tertinggi menjadi satu rute yang feasible. Prosedur ini dilakukan terus

menerus sampai tidak ditemukan lagi kombinasi yang feasible.

Page 25: BAB 2 LANDASAN TEORI - Library & Knowledge Centerlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2009-1-00475-TIAS Bab 2.pdf · Strategi operasi banyak terkait dengan ... sendiri kegiatan

35

4. Penentuan urutan-urutan customer dalam satu rute

Ketika mengurutkan berbagai customer dalam satu rute, seorang manajer akan

berusaha meminimalkan jarak tempuh kendaraan. Merubah urutan-urutan

pengiriman dapat berdampak signifikan pada jarak tempuh kendaraan.

Urutan-urutan pengiriman ditentukan dengan penentuan urutan-urutan rute

awal yang selanjutnya dapat digunakan prosedur perbaikan rute untuk

mendapatkan urutan-urutan pengiriman dengan jarak dan biaya transportasi

yang lebih rendah.

Beberapa prosedur pengurutan rute dapat dijelaskan sebagai berikut:

1. Nearest Insert

Dimulai dari DC, prosedur ini dilakukan dengan menyelipkan satu

customer dengan jarak terpendek dalam trip

2. Nearest Neighbor

Dimulai dari DC, prosedur ini dilakukan dengan menambahkan

customer yang terdekat dari customer terakhir yang dikunjungi untuk

memperpanjang trip.

3. Sweep

Dimulai dari DC, prosedur ini dilakukan dengan menambahkan setiap

customer yang dijumpai dengan alur searah jarum jam.