BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2015-1-00705-SI...
Transcript of BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2015-1-00705-SI...
1
BAB 2
LANDASAN TEORI
2.1 Teori-Teori Umum
2.1.1Pengertian Sistem
Menurut pendapat Satzinger, J.W., Jackson, R.B., & Burd, S.D.(2010, p6)
Sistemadalah sekumpulan komponen-komponen yang saling berkaitan dan berfungsi
bersamaan untuk mencapai beberapa hasil.
Menurut marakas, G. M., O’Brien, J.A. (2013:25) Sistem adalah sekelompok
komponen yang bekerja sama untuk mencapai tujuan dengan menerima input dan
menghasilkan output dalam proses transformasi yang terorganisir.
Berdasarkan definisi diatas, dapat disimpulkan bahwa Sistem adalah sekumpulan
komponen yang saling berkaitan dan memiliki tujuan yang sama dengan mengubah
input hingga menghasilkan suatuoutput pada suatu proses.
Masukan Pengolahan Keluaran
Gambar 2.1 Bentuk Umum Sistem
Satzinger, J.W., Jackson, R.B., & Burd, S.D.(2010, p6)
2.1.2Pengertian Informasi
Menurut satzinger J.W., Jackson, R.B., & Burd, S.D (2010,p.7), informasi adalah
data yang dikumpulkan, disimpan, dan diproses sehingga menghasilkan sesuatu yang
berguna bagi orang lain.
Menurut Marakas, G.M., O’Brien, J. A. (2013:32) informasi adalah data yang
telah dikonversi ke dalam konteks yang lebih berarti dan berguna bagi end user tertentu.
Databiasanya memiliki nilai tambah diantaranya adalah :
1. Bentuk mereka dikumpulkan, dimanipulasi, dan diorganisir.
2
2. Konten mereka dianalisis dan dievaluasi
3. Mereka ditempatkan dalam konteks yang tepat bagi pengguna.
Jadi dapat diibaratkan data merupakan bahan baku yang dibutuhkan untuk
membuatsuatu ledakan dan informasi merupakan ledakan tersebut.
Berdasarkan definisi diatas, dapat disimpulkan bahwa informasi adalah data yang
telah diolah dan dapat digunakan oleh user sesuai dengan kebutuhan yang bermanfaat
untuk proses pengambilan keputusan
2.1.3Pengertian SistemInformasi
Menurut Satzinger, J.W., Jackson, R.B., & Burd, S.D. (2010:6) Sisteminformasi
adalah sekumpulan komponen-komponen yang saling berkaitan untuk mengumpulkan ,
memproses, menyimpan, dan menyediakaninformasi yang dibutuhkan untuk
menyelesaikan kegiatan-kegiatan bisnis.
Menurut Marakas, G. M., O’Brien, J. A. (2013:6) Sisteminformasi dapat berupa
kombinasi yang terorganisir antar orang, perangkat keras, perangkat lunak, jaringan
komunikasi, dan sumber daya yang terkumpul, berubah, dan menyebarkan informasi
dalam sebuah organisasi. Manusia bergantung pada Sisteminformasi untuk melakukan
komunikasi dengan peralatan fisik (hardware), instruksi pemrosesan informasi atau
prosedur (software), jaringan komunikasi (network), dan data(data resource).
Berdasarkan uraian diatas, dapat disimpulkan Sisteminformasi merupakan
sekumpulan komponen-komponen yang saling berkaitan untuk mengumpulkan dan
menyebarkan informasi dalam sebuah organisasi.
Berdasarkan uraian diatas dapat disumplkan bahwa Sisteminformasi memiliki
banyak keuntungan terutama untuk menjalankan proses bisnis dengan baik.
2.1.4Komponen SistemInformasi
Model Sisteminformasi menurut James O’Brien (2013,p32) yang menunjukkan
konsep dasar untuk berbagai komponen dan aktivitas Sisteminformasi. Sisteminformasi
bergantung pada sumber daya manusia (pemakai akhir dan pakar Sisteminformasi),
hardware (mesin dan media), software (program dan prosedur), data (dasar data dan
pengetahuan), serta jaringan (media komunikasi dan dukungan jaringan) untuk
3
melakukan input, pemrosesan, output, penyimpanan, dan aktivitas pengendalian yang
mengubah sumber daya data menjadi produk informasi.
Gambar 2.2 Lima Komponen SistemInformasi
James O’Brien (2013,p32)
5 komponen Sisteminformasi menurut James O’Brien :
1. Sumber Daya Manusia : Manusia dibutuhkan untuk melakukan pengoperasian
kepada semua Sisteminformasi, sumber daya manusia ini meliputi end-userdan
pakar Sisteminformasi.
a. End-user adalah orang-orang yang menggunakan Sisteminformasi atau
informasi yang dihasilkan Sistem tersebut. Mereka adalah para Customer,
tenaga penjualan, teknisis, staf administrasi, akuntan atau para manajer.
Sebagian besar dari pemakai Sisteminformasi dalam dunia bisnis adalah
pekerja ahli, yaitu orang yang sebagian besar waktunya untuk berkomunikasi
dan bekerja sama dalam tim serta kelompok kerja yang membuat,
menggunakan dan menyebarkan informasi.
4
b. Pakar SistemInformasi adalah orangorang yang mengembangkan dan
mengoperasikan Sisteminformasi. Mereka adalah analis Sistem, pembuat
software, operator Sistem, personal tingkat manajerial, teknisis dan staf
administrasi Sisteminformasi lainnya. Analis Sistem bertugas sebagai
pendesain Sistem berdasarkan pada kebutuhan informasi dari pemakai akhir.
Pembuat software bertugas membuat program komputer yang di berdasarkan
pada spesifikasi yang di peroleh dari analis Sistem. Operator bertugas
membantu mengawasi serta mengoperasikan Sistem komputer dan jaringan
yang besar.
2. Sumber Daya Hardware : Konsep sumber daya pemrosesan informasi. Secara
khusus, sumber daya ini meliputi bukan hanya mesin, seperti komputer dan
perlengkapan lainnya, tetapi juga semua media data, yaitu objek berwujud
tempat data dicatat, dari lembaran kertas hingga disk magnetis atau optical.
3. Sumber Daya Software : Sumber daya software meliputi semua rangkaian
perintah pemrosesan informasi. Konsep umum software ini meliputi rangkaian
perintah operasi dengan hardware komputer yang disebut program, rangkaian
perintah pemrosesan informasi yang disebut prosedur.
4. Sumber Daya Data : Sumber daya data dapat berupa angka, huruf serta karater
lainnnya yang menjelaskan transaksi bisnis dan kegiatan serta entitas lainnya.
Data teks berupa kalimat yang digunakan untuk menulis komunikasi, data
gambar, seperti grafik dan angka-angka. Serta data dalam bentuk audio video.
Sumber daya data pada umumnya disimpan, diatur dan diakses oleh berbagai
teknologi pengelolaan sumber daya data ke dalam :
a. Database yang menyimpandata yang telah diproses dan diatur.
b. Dasar pengetahuan yang menyimpan pengetahuan dalam berbagai bentuknya
seperti fakta, peraturan.
5. Sumber Daya Jaringan : Teknologi telekomunikasi dan jaringan seperti Internet,
Intranet, dan ekstranet sudah mendasar bagi operasi E-Business dan e-commerce
yang berhasil untuk semua jenis organisasi dan dalam Sisteminformasi berbasis
komputer. Jaringan telekomunikasi terdiri dari komputer, pemroses komunikasi
5
danperalatan lainnya yang dihubungkan antara satu dengan lainnya melalui
media komunikasi serta dikendalikan melalui software komunikasi.
2.1.5 Pengertian Data
Menurut Thomas Connolly dan Carolina Begg(2010:70), data adalah komponen
terpenting dalam DBMS yang berasal dari sudut pandang end-user. Data bertindak
sebagai penghubung yang menghubungkan antara mesin dengan pengguna.Selain
sebagai komponen yang penting dalam Sisteminformasi.
Menurut R.Kelly Rainer dan Casey G.Cegielski(2011:10), data merupakan suatu
elemen yang menggambarkan sesuatu, kejadian, aktivitas, dan transaksi yang direkam,
diklasifikasikan dan disimpan tetapi tidak diatur untuk menyampaikan arti khusus.
Berdasarkan definisi diatas, dapat disimpulkan data adalah sekumpulan kejadian
atau aktifitas yang dikumpulkan kemudian diolah untuk menjadi sebuah informasi yang
berguna.Data merupakan salah satu komponen penting dalam lingkungan
Sisteminformasi.
2.1.6 Pengertian Database
Menurut Thomas Connolly dan Carolina Begg (2010:65), Database adalah
sekumpulan data yang dibagi dan saling berhubungan secara logical maupun deskripsi
dari data yang dirancang untuk memenuhi kebutuhan informasi yang diperlukan oleh
perusahaan. Penggunaan database memiliki beberapa keuntungan, antara lain :
1. Mengurangi ataupun menghilangkan duplikasi data
2. Meningkatkan integritas data
3. Memelihara sifat indepedensi data
4. Meningkatkan keamanan data
5. Memeliara konsistensi data
6. Data lebih mudah dimanipulasi
7. Data mudah digunakan dan diakses
6
Berdasarkan definisi diatas, dapat disimpulkan bahwa database merupakan
sekumpulan dari data yang disimpan dan saling berhubungan dan data dapat diolah dan
dimanipulasi, serta bisa ditampilkan dan diambil datanya untuk kebutuhan informasi.
2.1.7 Pengertian Internet
Menurut Sebesta R. W(2011:27), internet adalah kumpulan computer-computer
dan perangkat lainnya yang saling terhubung sehingga memungkinkan mereka untuk
berkomunikasi satu sama lain.
Menurut Hidayat(2010:1) Internet seolah menjelma menjadi bagian hidup
masyarakat modern saat ini. Internet merupakan sumber informasi, berita, ilmu
pengetahuan serta memungkinkan ketidakadanya batasan antar ruang dan waktu dalam
berkomunikasi dengan berbagai orang di belahan dunia.
Berdasarkan definisi diatas, dapat disimpulkan bahwa Internet merupakan
sebuah jaringan pengguna di seluruh dunia untuk memberikan informasi yang
diinginkan
2.1.8 Pengertian Website
Menurut Sebesta R.W(2011:27), Website adalah kumpulan perangkat lunak dan
protocol yang sudah melakukan instalasi pada computer melalui internet.
Menurut Hidayat (2010:2), Website dapat diartikan sebagai serangkaian
halaman-halaman yang digunakan untuk menampilkan informasi teks, gambar diam atau
gerak, animasi, suara, dan atau gabungan dari semuanya, baik yang bersifat statis
maupun dinamis yang membentuk satu rangkaian bangunan yang saling terkait, yang
masng-masing dihubungkan dengan jarring-jaringan halaman.
Berdasarkan definisi diatas, dapat disimpulkan bahwa Website adalah sebuah
tempat dalam internet yang menyajikan informasike dalam bentuk konten dan format
seperti text, images, dan lain-lain.
7
2.1.9 Pengertian HTML
Menurut Chaffey(2011:128), Hypertext markup Language / HTML adalah
standar internasional yang ditetapkan oleh World Wide Web Consortium untuk
memastikan bahwa setiap halaman web yang ditulis sesuai dengan pengertian dalam
standar yang akan muncul sama di web browser.
Menurut Sebesta R. W (2011:56), maksud asli dari HTML berbeda dengan
bahasa teks-format lainnya yang menentukan semua rincian penyajian teks, seperti font
style, ukuran dan warna. HTML dirancang untuk menentukan struktur dokumen pada
tingkat yang lebih tinggi dan lebih abstrak, karena dokumen HTML yang ditentukan
harus dapat ditampilkan pada berbagai Sistem computer menggunakan browser yang
berbeda.
Berdasarkan definisi diatas, dapat disimpulkan bahwa HTML adalah bahasa yang
digunakan untuk menampilkan informasi pada halaman web.HTML menampilkan
informasi dalam bentuk hypertext serta mendukung perintah-perintah yang dapat
digunakan untuk mengatur tampilan informasi tersebut.
2.1.10 Pengertian CSS
Menurut Sebesta R. W (2011:112), style sheet adalah mekanisme sintaksis yang
menentukan gayainformasi suatu web. Style sheetpertama dispesifikasikan untuk
digunakan pada dokumen XHTML, dan disebut sebagai Cascading Style Sheet (CSS1)
yang dikembangkan pada tahun 1996 oleh W3C.Pada pertengahan tahun 1998, standar
kedua dirilis yaitu CSS2. CSS2 menambahkan banyak property dan nilai property untuk
CSS1 serta memperluas control presentasi ke media lain selain web browser, seperti
printer. Dan yang terakhir adalah CSS3 yang telah dikembangkan sejak akhir 1990-an.
Berdasarkan definisi diatas, dapat disimpulkan CSS merupakan salah satu bahasa
pemrograman web yang digunakan untuk mengendalikan tampilan web sehingga web
menjadi lebih baik dan lebih menarik.
2.1.11 Pengertian PHP
8
Menurut Sebesta R. W (2011:45), PHP adalah suatu bahasa server-side scripting
yang dirancang khusus untuk aplikasi web.Kode PHP tertanam dalam dokumen
XHTML, seperti halnya dengan javascript.Namun, kode ini ditafsirkan pada server
sebelum dokumen XHTML di request ke klien. Sebuah dokumen yang diminta, yang
mencakup kode PHP akan diolah untuk menafsirkan kode PHP dan dimasukkan
outputnya ke dalam dokumen XHTML Browser tidak pernah melihat kode PHP yang
tertanam dan tidak menyadari bahwa dokumen yang diminta awalnya termasuk kode
tersebut. PHP memungkinkan akses sederhana untuk dataFormulir XHTML, sehingga
dapat dikelola dengan mudah.PHP juga menyediakan dukungan banyak Sistem
manajemen database yang berbeda. Fleksibilitas membuat PHP menjadi bahasa yang
sangat baik untuk pembuatan program yang membutuhkan akses web ke database.
Berdasarkan definisi diatas, dapat disimpulkan PHP adalah bahasa pemrograman
yang berguna untuk membantu merancang suatu tampilan Website yang dinamis dan
dapat digabungkan dalam tag HTML.
2.1.12 Pengertian Javascript
Menurut Sebesta R. W (2011:44), javascript adalah bahasa client-side scripting
yang digunakan di web programming.Javascript digunakan untuk memvalidasi
dataformulir dan untuk membuat dokumen XHTML dinamis. Kode javascript biasanya
ada dalam document XHTML, yang di-download dari server web ketika mereka diminta
oleh browser. Kode javascript dalam dokumen XHTML ditafsirkan oleh browser
klien.Salah satu aplikasi yang paling penting dari javascript adalah untuk secara dinamis
membuat dan memodifikasi dokumen.Javascript mendefinisikan hirarki objek yang
cocok dengan model hirarki dokumen XHTML.Unsur dokumen XHTML diakses
melalui benda-benda ini, memberikan dasar untuk dokumen dinamis.
Berdasarkan definisi diatas, dapat disimpulkan bahwa javascript adalah bahasa
naskah berorientasi objek pada web browser yang digunakan untuk menambah fungsi
interaktif yang membuat aplikasi web menjadi dinamis.
2.1.13 Pengertian Customer
Menurut Greenberg (2010:08) Customeradalah individu atau kelompok yang
melakukan pembelian atas produk atau jasa berdasarkan pada pertimbangan harga dan
9
penawaran yang berkomunikasi dengan perusahaan melalui surat, panggilan telepon, dan
email yang dikirimkan secara berkala. Sedangkan Kamus Besar Bahasia Indonesia
mengartikan Customer sebagai orang yang membeli barang secara tetap.
Jadi dapat disimpulkan bahwa Customer adalah seorang atau sekelompok orang
yang melakukan pembelian atas produk atau jasa dengan pertimbangan harga melalui
media penghubung secara tetap.
2.1.14 Pengertian CRM (Customer Relationship Management)
Menurut Rainer dan Cegielski (2011: 307) berpendapat bahwa CRM merupakan
strategi organisasi yang berfokus kepada Customer dan pendorong Customer. CRM
melingkupi semua aspek yang berhubungan dengan calon Customer dan Customer yang
sudah dimiliki oleh perusahaan pada saat ini, termasuk di dalamnya adalah pusat
panggilan / call center, tenaga penjualan, pemasaran, dukungan teknis (technical
support) dan layanan lapangan (field service).
Menurut Soeini dkk., (2011) yang melakukan penelitian dengan judul “Decision
on Weak and Strength Point of CRM” yang menjelaskan tentang CRM mengukur 4
perspektif yaitu pengetahuan Customer, interaksi Customer, penilaian Customer, dan
kepuasan Customer. Penelitian tersebut juga menilai pentingnya berbagai dimensi
Sistem CRM.Perspektif tersebut adalah Customer, proses, infrastruktur dan kinerja
organisasi.
Dari berbagai macam pendapat, dapat disimpulkan bahwa Customer Relationship
Management sebagai serangkaian aktivitas terintegrasi untuk mengidentifikasi,
mengakuisisi, mempertahankan dan mengembangkan Customer yang menguntungkan
sehingga dapat menguntungkan perusahaan. Tujuan utamanya adalah mengoptimalkan
keuntungan perusahaan melalui kepuasan Customer. Dengan cara membentuk persepsi
Customer mengenai organisasi dan produk atau jasa yang ditawarkan melalui pemasar,
penjual, layanan yang membuat Customer termotivasi untuk menjadi loyal.
2.1.15 Proses CRM
10
Menurut Rainer dan Cegielski (2011:266).Proses CRM adalah usaha dari
pemasaran dimana perusahaan menetapkan tujuan pada potensial customer.Beberapa
dari potensialcustomermelakukan pembelian yang menjadikan mereka sebagai customer.
Dari customer tersebut, beberapa akan menjadi customer yang bertahan lama.
Dari situ organisasi akan membagi customer yang bertahan lama menjadi customer low-
value dan high-value.
Dengan adanya CRM perusahaan dapat membangun hubungan jangka panjang
dengan customer sehingga menciptakan nilai bagi perusahaan juga customer.
Gambar 2.3 Customer Relationship Management process
Sumber :Rainer, Prince & Cegielski (2011:266)
2.1.16 Fase CRM
O’Brien & Marakas (2013,p314-315) mengemukakan terdapat 3 fase dalam
customer relationship management yaitu :
11
Gambar 2.4 Fase-fase CRM
Sumber : O’Brien & Marakas, (2013:315)
1. Acquire :Bisnis bergantung pada perangkat lunak CRM dan database untuk
memperoleh customer baru dengan melakukan pekerjaan seperti mengatur
kontak dari customer, penjualan kepada customeryang potensial, penjualan,
pemasaran langsung, dan pemenuhan atas permintaan.
2. Enhance :Web memberikan kemudahan bagi CRM untuk account management,
customerservice, dan alat-alat bantu lainnya untuk membantu customer merasa
senang dengan layanan yang sangat baik dari respon yang diberikan oleh seluruh
tim, baik dari tim pemasaran, layanan, bahkan dari mitra bisnis. Perusahaan juga
menyediakan fitur tambahan seperti cross-sell dan up-sell untuk meningkatkan
keuntungan perusahaan. Nilai yang didapat adalah customerakan melakukan one
stop shopping.
3. Retain :Dengan perangkat lunak CRM yang ada dan database membantu
perusahaan untuk melakukan analisa, mengindentifikasi, dan menentukan
customer yang loyal. Perusahaan memberikan hadiah khusus bagi customer yang
loyal sehingga customer tetap dapat loyal kepada produk atau jasa perusahaan.
12
Nilai yang didapat oleh customer adalah mendapat hubungan customer yang
lebih personal dengan “perusahaan mereka sendiri”.
2.1.17Pengertian E-CRM (Electronic Customer Relationship Management)
Menurut Kenneth C. Laudon dan Carol Guercio Traver (2012, p405) E-CRM
merupakansekumpulan informasiCustomer yang mencatat semuakontrak yang Customer
punya dengan perusahaan dan menghasilkan profil Customer yang tersedia untuk semua
orang dalam perusahaan dengan keperluan untuk “mengetahui Customer.”
Menurut Marketpain.com (2010) E-CRM dapat diartikan sebagai penggunaan
internet, berbagai elektronik touch-points serta telekomunikasi lainnya cara untuk
memulai dan mengelola hubungan yang ada antara perusahaan dan Customer.
Jadi dapat disimpulkan bahwa E-CRM merupakan Sistem pendukung
manajemen perusahaan yang menggunakan teknologi komunikasi untuk
memaksimalkan pelayanan yang diberikan perusahaan untukCustomernya agar dapat
mempertahankan hubungan/interaksi jangka panjang dengan Customer.
2.1.18 Pengertian Analisis
Menurut Satzinger, J.W., Jackson, R.B., & Burd, S.D.(2010:4), analisis Sistem
adalah suatu proses untuk memahami dan menspesifikasikan secara rinci sebuah
Sisteminformasi apa yang harus dicapai. Pendekatan analisa Sistem untuk memecahkan
masalah :
1. Mencari dan memahami masalah
2. Berusaha untuk menyelesaikan masalah dengan biaya yang tepat
3. Mendefinisikan persyaratan untuk menyelesaikan masalah
4. Memilih solusi yang terbaik dan membuat rekomendasi
5. Mendefinisikan rincian dan solusi yang terpilih
6. Mengimplementasikan solusi
7. Melakukan evaluasi dan monitoring untuk meyakinkan hasil sesuai dengan
yang ingin dicapai.
13
Menurut Chaffey(2011:585), analisis untuk E-Business berkaitan dengan
memahami bisnis dan kebutuhan useruntuk Sistem baru. Kegiatan analisispun dapat
dibagi menjadi dua bagian yaitu memahami proses saat ini dan meninjau kemungkinan
alternative untuk menerapkan solusi terbaru.
Berdasarkan definisi diatas, dapat disimpulkan bahwa analisis Sistem adalah
sebuah proses atau teknik pemecahan masalah yang dilakukan dengan cara mempelajari
masalahnya, menentukan penyebabnya hingga mendapatkan solusi terbaik.
2.1.19 Pengertian perancangan
Menurut Satzinger, J.W., Jackson, R.B., & Burd, S.D.(2010:4), perancangan
Sistem adalah proses penentuan secara rinci mengenai bagaimana banyak komponen
dari Sisteminformasi harus diimplementasikan secara fisik.
Menurut Chaffey(2011:594), untuk mewujudkan Sistem yang baik, perancangan
merupakan hal yang sangat penting karena proses perancangan menentukan bagimana
struktur Sistem pada akhirnya.
Berdasarkan definisi diatas, dapat disimpulkan bahwa perancangan adalah proses
mendesain Sistem baru yang dilihat dari banyaknya masalah-masalah yang terjadi pada
komponen-komponen dari Sistem informasi.
2.2 Teori-Teori Khusus
2.2.1 The Sistems Development Life Cycle (SDLC)
Menurut Satzinger, J.W., Jackson, R.B., & Burd, S.D.(2010:39), Sistems
Development Life Cycle (SDLC) adalah keseluruhan dari proses yang membangun,
menyebarkan,menggunakan, dan memperbarui Sisteminformasi.
14
Gambar 2.5Sisteminformasi tradisional fase pengembangan
Satzinger, J.W., Jackson, R.B., & Burd, S.D. .(2010:39)
Tabel 2.1 SDLC
SDLC PHASE OBJECTIVE
Project Planning Untuk mengidentifikasi ruang lingkup Sistem
baru,pastikan bahwa proyek ini layak,dan
mengembangkan jadwal,rencana sumber daya,dan
anggaran untuk sisa proyek.
Analysis Untuk memahami dan medokumentasikan secara detail
kebutuhan bisnis dan pengolahan persyaratan Sistem
baru.
Design Untuk menrancang Sistem solusi berdasarkan
persyaratan yang ditentukan dan keputusan yang dibuat
selama analisis.
Implementation Untuk membangun,menguji,dan menginstal
Sisteminformasi yang handal dengan pengguna dilatih
siap untuk mendapatkan keuntungan seperti yang
15
diharapkan dair penggunaan Sistem.
Support Untuk menjaga Sistem berjalan produktif,baik awalnya
dan selama bertahun‐tahun seumur hidup Sistem.
2.2.2Object-Oriented Analysis and Design (OOAD)
Menurut Satzinger, J.W., Jackson, R.B., & Burd, S.D.(2010:60), Object-Oriented
Analysis adalah suatu cara untuk menentukan seluruh tipe objek yang bekerja didalam
Sistem dan menggambarkan interaksi user yang dibutuhkan untuk menyelesaikan tugas-
tugas. Sedangkan Object-OrientedDesign mendefinisikan semua tipe objek yang
diperlukan untuk berkomunikasi dengan orang dan perangkat di dalam Sistem,
menunjukkan bagaimana objek tersebut berinteraksi untuk menyelesaikan suatu tugas,
dan menyempurnakan definisi masing-masing tipe objek sehingga diimplementasikan
dengan bahasa dan lingkungan yang spesifik.
2.2.3Unified process
Satzinger, J.W., Jackson, R.B., & Burd, S.D. (2010, p85) Unified process (UP)
adalah sebuah metode pengembangan Sistem berorientasi obyek. Metode ini sudah
menjadi salah satu metode yang banyak digunakan dalam pengembangan Sistem
berorientasi obyek.UP memperkenalkan pendekatan baru untuk siklus hidup
pengembangan Sistem yang menggabungkan perulangan (Iterations) dan tahapan
(Phases) yang disebut siklus hidup UP (UP Life Cycle). UP mendefinisikan empat
tahapan siklus hidup yaitu Inception, elaboration, construction, dan transition.
16
Gambar 2.6UP Life Cycle with Phases, Iterations, and Disciplines
Satzinger, J.W., Jackson, R.B., & Burd, S.D. (2010, p85)
UP mendefinisikan siklus hidup dalam empat tahapanyaitu :
1. Inception : merupakan tahap untuk mengidentifikasi Sistem yang akan
dikembangkan. Aktivitas yang dilakukan pada tahap ini antara lain mencakup
analisis Sistemberjalan, perumusan Sistem target
2. Elaboration : merupakan tahap untuk melakukan desain secara lengkap
berdasarkan hasil analisis di tahap Inception. Aktivitas yang dilakukan pada
tahap ini antara lain mencakup mendesain user interface, pemodelan diagram
UML
3. Construction : tahap untuk mengimplementasikan hasil desain dan melakukan
pengujian hasil implementasi. Sebaiknya melakukan pemeriksaan ulang hasil
analisis dan desain. Apabila desain yang dibuat telah sesuai dengan analisis
Sistem, maka implementasi dengan bahasa pemrogramanan tertentu dapat
dilakukan. Aktivitas yang dilakukan pada tahap ini antara lain mencakup
pengujian hasil analisis dan desain (misal menggunakan Class Responsibility
Collaborator untuk kasus pemrograman berorientasi obyek), pendataan
17
kebutuhan implementasi lengkap (berpedoman pada identifikasi kebutuhan di
tahap analisis), penentuan coding pattern yang digunakan, pembuatan program,
pengujian, optimasi program, pendataan berbagai kemungkinan pengembangan /
perbaikan lebih lanjut, dan pembuatan dokumentasi.
4. Transition : merupakan tahap untuk menyerahkan Sistem aplikasi ke konsumen
(roll-out), yang umumnya mencakup pelaksanaan pelatihan kepada pengguna
dan beta testing aplikasi terhadap ekspetasi pengguna.
UP disiplin :
1. Bussiness modeling yang didalamnya dibuat dokumen bussiness process yang
dipakai disebut bussiness use cases. Dokumen ini menjamin stakeholder
memahami kebutuhan bisnis proses yang diperlukan.
2. Tujuan dari requirementworkflow adalah mendeskripsikan ‘what’/apa yang harus
dikerjakan oleh Sistem serta membolehkan developer dan costumer untuk
menyetujui deskripsi itu.
3. Analysis&Design workflows bertujuan untuk menunjukkan ‘how/bagaimana
merealisasikan Sistem dalam tahap implementasi. Didalamnya kita akan
menemukan problem domain juga solusi dari problem yang mungkin akan
muncul dalam Sistem. Hasil yang diberikan pada tahapan ini adalah design
model sebagai ‘blueprint’ dari source code yang akan dibuat dan juga analysis
model
4. Implementationworkflow bertujuan untuk mengimplementasikan classes dan
objects dalam hubungannya dengan component, mengetest component yang
dihasilkan sebagai unit, dan untuk mengintegrasikan hasil yang dibuat oleh
masing-masing implementer/teams ke dalam executableSistem. RUP
menjelaskan bagaimana kita me-reuse exiting complements atau me-implement
new component sehingga membuat Sistem mudah dibangun dan meningkatkan
kemungkinan untuk me-reusenya.
5. Test workflow bertujuan untuk memeriksa interaksi antar objek, penggabungan
component dari software dengan tepat, dan memeriksa apakah semua kebutuhan
sudah dipenuhi dengan tepat. Selain itu, test bertujuan untuk mengidentifikasikan
18
dan meyakinkan bahwa kerusakan yang ada telah diatasi sebelum men-deploy
software.
2.2.4 Unified Modeling Language (UML)
Menurut Satzinger, J.W., Jackson, R.B., & Burd, S.D.(2010:61), Unified
Modeling Language(UML) adalah suatu set standarisasi dari konstruksi model dan
pengembangan notasi yang dikhususkan untuk pengembangan objek-oriented.
Jadi dapatdisimpulkan bahwa UML adalah pemodelan yang digunakan untuk
menciptakan desain berupa diagram yang dapat menggambarkan Sistem yang akan
dibangun nantinya.
Gambar 2.7 UML Diagram Model
Satzinger, J.W., Jackson, R.B., & Burd, S.D.(2010:61)
UML menyedikan bahasa pemodelan visual yang memungkinkan bagi
pengembangan Sistem untuk membuat ‘Blueprint’ atas visi mereka dalam bentuk yang
baik dan mudah dimengerti serta dilengkapi dengan mekanisme yang efektif untuk
berbagi (sharing) dan mengkomunikasikan rancangan mereka dengan yang lain
(Munawar, 2005). UML merupakan kesatuan dari bahasa pemodelan yang
dikembangkan oleh Grandy Booch, OMT (Object Modelling Technique) dan OOSE
19
(Object-Oriented Software Engineering). Metode Grady Booch dari Rational Software
Co. sangat terkenal dengan nama metode Design Object-Oriented. Metode Booch ini
menjadikan proses analisis dan desain ke dalam tahapan iterative, yaitu: identifikasi
kelas-kelas dan objek-objek, identifikasi semantik dari hubungan objek dan kelas
tersebut, perincian interface dan implementasi.
Pendekatan analisis dan perancangan dengan menggunakan model Object-
Oriented mulai diperkenalkan sekitar pertengahan 1970 hingga akhir 1980 dikarenakan
pada saat itu aplikasi software sudah meningkat dan mulai kompleks. Jumlah yang
menggunakan metode Object-Oriented mulai diuji cobakan dan diaplikasikan antara
1989 hingga 1994. Kelemahan saat itu disadari oleh Booch maupun Rumbaugh adalah
tidak adanya standar penggunaan model yang berbasis Object-Oriented, ketika mereka
bertemu ditemani rekan lainnya Ivar Jacobson dari Objectory mulai mendiskusikan
untuk mengadopsi masing-masing pendekatan metode Object-Oriented untuk membut
suatu model bahasa yang uniForm/seragam yang disebut UML (Unified Modeling
Language) dan dapat digunakan oleh seluruh dunia.
Secara resmi bahasa UML dimulai pada bulan oktober 1994, ketika Rumbaugh
bergabung Booch untuk membuat sebuah proyek pendekatan metode yang
uniForm/seragam dari masing-masing metode mereka.UML tidak hanya dominan dalam
penotasian di lingkungan Object-Oriented tetapi juga popular di luar lingkungan Object-
Oriented.UML bisa juga berfungsi sebagai sebuah cetak biru karena sangat lengkap dan
detail. Dengan cetak biru ini maka akan bisa diketahui informasi detail tentang coding
program (forward engineering) atau bahkan membaca program dan
mengintepretasikannya kembali ke dalam diagram (reverse engineering).
ReverseEngineering sangat berguna pada situasi dimana kode program yang tidak
terdokumentasi akan dimodifikasi/dipelihara. Sebagai bahasa pemrograman, UML dapat
menerjemahkan diagram yang ada di UML, menjadi kode program yang siap untuk
dijalankan. Diagram-diagram UML tersebut yaitu :
1. Activity diagram
2. Event Table
3. Use case diagram
4. Use case description
20
5. Domain class diagram
6. Updated Design Class Diagram
7. Sequence Diagram
8. Three-layer designSequence Diagram
9. Statechart Diagram
10. Package diagram
11. Design User interface
2.2.5 Activity diagram
Menurut Satzinger, J.W., Jackson, R.B., & Burd, S.D. (2010, p144) Activity
diagrammerupakan tipe dari workflow diagram yang menjelaskan aktivitas penggunaan
dan alur secara berurutan.
Menurut Satzinger, J.W., Jackson, R.B., & Burd, S.D. (2010, p144), symbol activity
diagrammeliputi :
1. Sinkronisasi bar
Merupakan symbol yang digunakan didalam activity diagram untuk mengontrol
bagian-bagian yang terkoneksi
2. Swimlane
Kotak persegi panjang didalam activity diagram yang merepresentasikan
aktivitas yang dilakukan oleh single agent.
21
Gambar 2.8 Contoh Activity diagram
Satzinger, J.W., Jackson, R.B., & Burd, S.D. (2010, p144)
2.2.6Event Table
Satzinger, J.W., Jackson, R.B., & Burd, S.D. (2010, p168) Event Table
merupakan sebuah katalgo dari use case yang menyusun peristiwa pada barisnya dan
kunci informasi dari setiap kejadian pada kolomnya.
22
Gambar 2.9 Contoh Event Table
Satzinger, J.W., Jackson, R.B., & Burd, S.D. (2010, p.168)
Komponen dari sebuah Event Table yaitu:
1. Event: Suatu peristiwa yang menjadi penyebab bagi Sistem untuk
23
melakukan sesuatu.
2. Trigger: Suatu pertanda atau sinyal yang mennginformasikan
Sistembahwa suatu peristiwa telah terjadi, baik suatu data yang
memerlukan pengolahan atau titik waktu.
3. Source: Agen eksternal yang menyediakan data untuk Sistem.
4. Use case: Kegiatan yang dilakukan Sistem ketika peristiwa (event)
terjadi.
5. Response: Output yang diproduksi oleh Sistem dan memiliki tujuan.
6. Destination: Agen eksternal atau aktor yang menerima data dari Sistem.
2.2.7 Use case diagram
Menurut Satzinger, J.W., Jackson, R.B., & Burd, S.D. (2010, p244) merupakan
aktivitas-activitas yang dilakukan oleh Sistem, biasanya merupakan sebuah respon untuk
permintaan dari pengguna Sistem.
Gambar 2.10 Contoh Use case diagram
Satzinger, J.W., Jackson, R.B., & Burd, S.D. (2010, p244)
2.2.8Use case description
Menurut Satzinger, J.W., Jackson, R.B., & Burd, S.D. (2010, 172), use case
descriptionadalah tahapan mendetail dan sebuah pemahaman akan sebuah Sistem agar
lebih menjamin kebutuhan user akan Sistem. Use case descriptiondibedakan menjadi
tiga, yaitu
24
• Brief Description merupakan deskripsi yang mencatat mengenai deskripsi singkat
dari suatu use case yang sederhana, dimana digunakan pada Sistemyang kecil dan
dapat dengan mudah dipahami. Biasanya hanya memiliki satu Scenario saja.
Gambar 2.11Brief Description
Satzinger, J.W., Jackson, R.B., & Burd, S.D. (2010, 172)
• Intermediate Description, merupakan deskripsi yang membahas lebih lanjut dan
mencantumkan internal flow dari aktifitas yang terjadi sesuai dengan use case,
beserta dengan exception condition, sebuah dokumentasi yang digunakan apabila
terjadi hal-hal yang tidak sesuai dengan proses
Gambar 2.12Intermediate Description
Satzinger, J.W., Jackson, R.B., & Burd, S.D. (2010 :173)
• Fully Developed Description, merupakan deskripsi dengan menggunakan metode
Formal untuk mendokumentasikan seluruh proses yang terjadi pada sebuah use
case.
25
Gambar 2.13Fully Developed Description
Satzinger, J.W., Jackson, R.B., & Burd, S.D. (2010 : 174)
Berdasarkan uraian diatas, dapat disimpulkan bahwa use case description
merupakan suatu deskripsi yang menjelaskan detail dari sebuah use caseyag telah
didefinisikan. Use cacse description berguna agar alur Sistem dapat terstruktur dengan
baik.
26
2.2.9 Domain class diagram
Menurut Satzinger, J.W., Jackson, R.B., & Burd, S.D. (2010 : 174), class
diagramyang dapat digunakan untuk menunjukan objek class untuk Sistem. Notasinya
dari Unified Modeling Language(UML), yang telah digunakan dengan pengembangan
Sistem object oriented.
Gambar 2.14 Contoh Domain class diagram
Satzinger, J.W., Jackson, R.B., & Burd, S.D. (2010, p187)
Salah satu jenis class diagram UML menunjukkan berbagai hal dalam pekerjaan
domain user disebut sebagai domain model class diagram. Tipe lain dari notasi class
diagram UML digunakan untuk membuat desain class diagram UML digunakan untuk
membuat desain class diagram ketika merancang class perangkat lunak. Di class
diagram, persegi panjang mewakili kelas, dan garis yag menghubungkan persegi
panjang(kotak) terbagi dua, bagian atas berisi nama kelas, dan bagian bawah merupakan
atribut kelas. Nama kelas selalu diawali dengan huruf kecil.Diagram class digambarkan
dengan menampilkan kelas dan asosiasi antara kelas. Hubungan d dalam class diagram
ada tiga, yaitu :
1. aggregation
menurut Satzinger, J.W., Jackson, R.B., & Burd, S.D. (2010, 190), agregasi
merupakan hubungan antara objek dengan bagian-bagiannya dimana bagian-
bagian tersebut dapat muncul secara terpisah. Berikut adalah contoh dari
aggregasi
:
27
Gambar 2.15aggragation relationship
Satzinger, J.W., Jackson, R.B., & Burd, S.D. (2010, 191)
2. association
menurut Satzinger, J.W., Jackson, R.B., & Burd, S.D. (2010, 188), asosiasi
merupakan class yang mereprensentasikan many-to-many relationship antara dua
class lainnya. Berikut contoh dari asosiasi :
Gambar 2.16 asociation relationship
Satzinger, J.W., Jackson, R.B., & Burd, S.D. (2010, 188)
3. generalization
28
menurut Satzinger, J.W., Jackson, R.B., & Burd, S.D. (2010, 190) generalisasi
merupakan suatu super class yang menjelaskan properties umum kepadda kelas-
kelas khusus yang disebut dengan subclass. Berikut adalah contoh dari
generalisasi:
Gambar 2.17generalization Relantionship
Satzinger, J.W., Jackson, R.B., & Burd, S.D. (2010, 190)
Menurut Satzinger, J.W., Jackson, R.B., & Burd, S.D. (2010, 187), Domain class
diagram juga menggunakan multiplicity.Multiplicity adalah jumlah asosiasi yang dapat
terjadi diatara hal-hal yang spesifik, misalnya seorang Customer dapat memesan banyak
order.
29
Gambar 2.18multiplicity dalam class diagram
Satzinger, J.W., Jackson, R.B., & Burd, S.D. (2010, 188)
Berdasarkan uraian diatas, dapat disimpulkan bahwa Domain class diagram
merupakan diagram yang menggambarkan objek-objek penting dalam suatu Sistem,
diaman objek tersebut dibutuhkan datanya dan dapat diolah untuk kpentingan
perusahaan.
2.2.10Updated Design Class Diagram
Menurut Satzinger, J.W., Jackson, R.B., & Burd, S.D. (2010, 337) dapat
dilakukan pada setiap layer, dimana dalam viewdan data access layer dilakukan
penentuan beberapa class baru.Pada domain layer, class baru yang ditambahkan
berfungsi sebagai use case controller. Penambahan method untuk setiap class dalam
updated class diagramdapat dilakukan, dimana method tersebut terdiri dari 3 jenis, yaitu
• Constructor methods, merupakan method yang membentuk instance dari suatu
obyek.
• Data get and set methods, merupakan method yang mengambil dan mengubah
nilai atribut.
• Use case specific methods, merupakan method yang mewakili use caseyang ada.
30
Gambar 2.19Updated Design Class Diagram
Satzinger, J.W., Jackson, R.B., & Burd, S.D. (2010, 340)
2.2.11 Sequence Diagram
Menurut Satzinger, J.W., Jackson, R.B., & Burd, S.D. (2010, 252) Sistem
Sequence Diagram digunakan untuk menggambarkan aliran dari informasi yang masuk
dan keluar dari Sistem yang terotomatisasi.Sistem Sequence Diagram merupakan tipe
dari interaction diagram yaitu communication diagram atau Sequence Diagram yang
31
menunjukkan interaksi diantara objek.
Menurut pendapat Satzinger, J.W., Jackson, R.B., & Burd, S.D. (2010,
p252), notasi di dalam Sequence Diagram adalah sebagai berikut:
1. Actor: Merupakan pengguna yang berinteraksi secara langsung dengan Sistem.
2. Inputmessage: Merupakan pesan input dari pengguna ke dalam suatu Sistem.
3. Returned value: Merupakan pesan output dari suatu Sistem ke pengguna, hasil
dari pemrosesan input.
4. Object: Merupakan objek-objek yang berinteraksi di dalam Sequence Diagram.
5. Object lifeline: Menggambarkan urutan pesan dari atas ke bawah
Gambar 2.20 Sequence Diagram
Satzinger, J.W., Jackson, R.B., & Burd, S.D. (2010, p253)
2.2.12Three-layer designSequence Diagram
Menurut Satzinger, J.W., Jackson, R.B., & Burd, S.D. (2010, p329), completed
Three-layer designSequence Diagrammerupakan pengembangan dari first cut Sequence
Diagramdengan menambahkan data access layer.
32
Gambar 2.21Three Layer Sequence Diagram
Satzinger, J.W., Jackson, R.B., & Burd, S.D. (2010, p325)
2.2.13Statechart Diagram
Menurut Satzinger, J.W., Jackson, R.B., & Burd, S.D. (2010, p260)
mengungkapkan bahwa state adalah kondisi dari sebuah objek yang terjadi selama masa
hidupnya memenuhi beberapa standar, menjalankan kegiatan, atau menunggu suatu
peristiwa.
33
Gambar 2.22Statechart Diagram
Satzinger, J.W., Jackson, R.B., & Burd, S.D. (2010, 260)
2.2.14Package diagram
Menurut Satzinger, J.W., Jackson, R.B., & Burd, S.D. (2010, 459) Package
diagram adalah suatu diagram tingkat tinggi yang sederhana yang memungkinkan si
perancang untuk menghubungkan kelas-kelas dengan grup yang terelasi.Diagram ini
mengilustrasikan three-design layer, yaitu view layer, domain layer, dan data access
layer dan memperlihatkan setiap lapisan sebagai paket yang terpisah.
Gambar 2.23Package diagram
Satzinger, J.W., Jackson, R.B., & Burd, S.D. (2010, 459)
2.2.15User interface
Menurut Satzinger, J.W., Jackson, R.B., & Burd, S.D.(2010, p.530) salah satu
34
kegiatan utama dalam perancangan Sistem adalah merancang User interface. Merancang
User interfaceyang artinya adalah merancang input dan output yang terlibat ketika
pengguna berinteraksi dengan computer untuk melaksanakan tugas.
User interface terdiri dari input dan output yang melibatkan pengguna
Sistem secara langsung. User-centered design merupakan koleksi teknik yang
meletakkan pengguna di tengah-tengah proses pengembangan User interface.
Ada tiga prinsip penting dalam user-centered design, yaitu sebagai berikut:
1. Fokus awal pada pengguna dan pekerjaan mereka.
2. Evaluasi desain untuk memasikan kegunaan.
3. Gunakan pengembangan yang berulang.
Gambar 2.24User interface
Satzinger, J.W., Jackson, R.B., & Burd, S.D. (2010, 558)