BAB 2 LANDASAN TEORI - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2007-1-00242-TI-BAB 2.pdf ·...

30
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Mutu (kualitas) Pada awal dekade 1900-an mutu diartikan sebagai pemeriksaan dan inspeksi, semua barang jadi diperiksan dan setiap cacat diperbaiki. Pada dekade 1940-an mutu mendapat konotasi statistik. Beberapa pelopornya adalah Shewart, Dodge, Romig, dan Nelson yang mengembangkan gagasan bahwa setiap proses produksi tergantung pada tingkat variasi alami tertentu. Manajer pengendalian mutu lah yang bertanggung jawab untuk menemukan tingkat ini melalui metode statistik dan untuk menjamin adanya pengendalian proses produksi. Pada dekade 1940-an mutu diperluas diluar produksi untuk mencakup semua fungsi lain yang menggunakan konsep total pengendalian mutu. Dengan total pengendalian mutu kesuluruhan organisasi dimobilisasi untuk membantu menghasilkan produk yang bermutu. Pengertian istilah mutu sekarang diperluas lagi untuk mencakup cacat-nol, penyempurnaan berkesinambungan dan fokus pelanggan.

Transcript of BAB 2 LANDASAN TEORI - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2007-1-00242-TI-BAB 2.pdf ·...

Page 1: BAB 2 LANDASAN TEORI - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2007-1-00242-TI-BAB 2.pdf · Biaya atau mutu. Biaya dan mutu. Operasi saja. Rancangan produk, rancangan proses,

BAB 2

LANDASAN TEORI

2.1 Pengertian Mutu (kualitas)

Pada awal dekade 1900-an mutu diartikan sebagai pemeriksaan dan

inspeksi, semua barang jadi diperiksan dan setiap cacat diperbaiki.

Pada dekade 1940-an mutu mendapat konotasi statistik. Beberapa

pelopornya adalah Shewart, Dodge, Romig, dan Nelson – yang

mengembangkan gagasan bahwa setiap proses produksi tergantung pada tingkat

variasi alami tertentu. Manajer pengendalian mutu lah yang bertanggung jawab

untuk menemukan tingkat ini melalui metode statistik dan untuk menjamin

adanya pengendalian proses produksi.

Pada dekade 1940-an mutu diperluas diluar produksi untuk mencakup

semua fungsi lain yang menggunakan konsep total pengendalian mutu. Dengan

total pengendalian mutu kesuluruhan organisasi dimobilisasi untuk membantu

menghasilkan produk yang bermutu.

Pengertian istilah mutu sekarang diperluas lagi untuk mencakup cacat-nol,

penyempurnaan berkesinambungan dan fokus pelanggan.

Page 2: BAB 2 LANDASAN TEORI - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2007-1-00242-TI-BAB 2.pdf · Biaya atau mutu. Biaya dan mutu. Operasi saja. Rancangan produk, rancangan proses,

16

Mutu pada umumnya telah didefinisikan sebagai kecocokan penggunaan

oleh pelanggan. Kecocokan penggunaan adalah konsep rerlatif yang berbeda

antara pelanggan satu dengan pelanggan lainnya.

Menurut juran dan kawan-kawan (1988) kecocokan penggunaan didasarkan

atas 5 ciri mutu yaitu :

a. Teknologi (kekuatan dan kesulitan)

b. Psikologis (cita rasa, kecantikan, status)

c. Orientasi waktu (kehandalan dan kemampuan perawatan)

d. Kontraktual (jaminan)

e. Etika (kesopanan, presonel penjualan, kejujuran)

Mutu untuk suatu produk manufaktur ditentukan terutama oleh

karakteristik teknologi, kontraktual dan orientasi waktu, sedangkan produk jasa

mungkin melibatkan semua ciri yang disebut diatas.

Daur mutu produk yaitu mulai dari kebutuhan pelanggan melalui mutu

rancangan, produksi, mutu kesesuaian, dan penggunaan oleh pelanggan. Daur

ini dikendalikan dengan merumuskan atribut mutu, menentukan bagaimana

mengukur,setiap atribut, menetapkan standar mutu, merumuskan program

pemeriksaan, dan menentukan serta memperbaiki mutu yang jelek.

Page 3: BAB 2 LANDASAN TEORI - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2007-1-00242-TI-BAB 2.pdf · Biaya atau mutu. Biaya dan mutu. Operasi saja. Rancangan produk, rancangan proses,

17

Penyempurnaan berlanjut atas sistim melalui pencegahan kerusakan adalah

pendekatan yang lebih disukai.

Perubahan asumsi mutu :

Tabel 2.1 Perubahan Asumsi Mutu

Dari Ke Reaktif. Proaktif. Pemeriksaaan. Pencegahan. Tingkat mutu yang layak. AQL(Acceptable Quality Level).

Kerusakan nol. ZD(Zero Defect).

Orientasi mutu. Orientasi organisasi. Mencari kesalahan. Memecahkan masalah. Mutu versus operasi. Mutu dan operasi. Biaya atau mutu. Biaya dan mutu. Operasi saja. Rancangan produk, rancangan proses,

dan operasi. Dugaan biaya mutu. Pelaporan resmi biaya mutu. Terutama disebabkan pekerja kerah biru.

Terutama disebabkan pekerja kerah putih.

Kerusakan harus disembunyikan. Kerusakan harus di soroti. Departmen mutu mempunyai masalah mutu.

Pembelian, R&D, pemasaran dan operasi mempunyai masalah mutu.

Disubordinasikan pada tim manajemen.

Bagian dari tim manajemen.

Manajer umum tidak dinilai berdasarkan mutu.

Prestasi mutu merupakan penilaian dari manajer umum.

Biaya mutu lebih besar. Biaya mutu lebih kecil. Memenuhi spesifikasi. Penyempurnaan berlanjut. Mutu bersifat teknis. Mutu bersifat manajerial. Jadwal dulu. Mutu dulu.

Sumber : Manajemen Operasi, Schroeder Roger G, hal. 192

Page 4: BAB 2 LANDASAN TEORI - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2007-1-00242-TI-BAB 2.pdf · Biaya atau mutu. Biaya dan mutu. Operasi saja. Rancangan produk, rancangan proses,

18

Beberapa definisi kualitas(mutu) berdasarkan:

Tabel 2.2 Definisi Mutu

Pelanggan

Nyaman digunakan, sesuai keinginan konsumen.

Manufaktur

Sesuai dengan desain, tidak memiliki cacat

Produk

Produk memiliki sesuatu nilai tambah yang tidak dimiliki oleh produk sejenisnya

Nilai

Produk merupakan kombinasi terbaik dari harga dan fitur-fiturnya

Utama Sesuatu yang baik Sumber : Intro to Quality Improvement 1.htm

2.2 Quality Tools

Adalah alat (tool) yang digunakan untuk mengukur dan meneliti setiap aspek

dari pembuatan(creation) suatu produk. Quality tool Terbagi menjadi 2 yaitu

Basic Seven Tools dan New Seven Tools, dimana Basic Seven Tools adalah alat

bantu dalam pengolahan data untuk peningkatan kualitas dan New Seven Tools

adalah alat bantu dalam memetakan masalah secara terstruktur, guna membantu

kelancaran komunikasi pada tim kerja, dan untuk pengambilan keputusan.

Page 5: BAB 2 LANDASAN TEORI - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2007-1-00242-TI-BAB 2.pdf · Biaya atau mutu. Biaya dan mutu. Operasi saja. Rancangan produk, rancangan proses,

Sumber : Power Point Presentation, The Basic Seven (B7) Of Quality, Keith Cooper.

Gambar 2.1 Hubungan Basic Seven Tools Dengan New Seven Tools.

2.2.1 Basic Seven Tools

Merupakan alat-alat yang menampilkan data secara statistik, alat-alatnya tediri

dari :

2.2.1.1. Lembar Pengumpulan Data.

Digunakan untuk mempermudah pengumpulan data, dimana seluruh data

dari masing-masing bagian di kumpulkan dalam bentuk laporan, kemudian

mengkoreksi data yang berhubungan dengan masalah yang akan diatasi.

Page 6: BAB 2 LANDASAN TEORI - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2007-1-00242-TI-BAB 2.pdf · Biaya atau mutu. Biaya dan mutu. Operasi saja. Rancangan produk, rancangan proses,

20

Produk : Scanner Tgl./Bln./Thn. :1-30 april 2005 Tahap Produksi : Akhir Seksi : Produksi Jenis Cacat : Kaca, Double side tape, Dll. Nama Pemeriksa : Amir Banyak produk yang diperiksa : 1000 unit

Jenis Kerusakan Hasil Pemeriksaan Frekuensi Kaca IIII 4 Doubel side tape IIIII 5 Lain-lain II 2 Total - 11

Tabel 2.3 Contoh Lembar Pengumpulan Data

Langkah-langkah membuat Lembar Pengumpulan Data :

a. Pertimbangkan secara tepat data apa yang akan dikumpulkan.

b. Definisikan dengan jelas masing-masing karakteristik sehingga setiap

orang memiliki pemahaman untuk mengenai karakteristik tersebut dan

satuan.

c. Pertimbangkan jika anda mengharapkan untuk memisahkan data

tersebut menurut beberapa faktor.

d. Pertimbangkan kapan, dimana, bagaimana, dan dalam bentuk apa data

tersebut akan dikumpulkan.

e. Temukan dan buat tipe yang paling sesuai dari formulir pengumpulan

data.

f. Setelah mendesain dan membuat formulir pengumpulan data, lakukan

uji coba.

g. Tanyakan pendapat mereka, kemudian buat beberapa perubahan yang

diperlukan.

h. Seluruh data harus menjadi sebuah informasi.

Page 7: BAB 2 LANDASAN TEORI - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2007-1-00242-TI-BAB 2.pdf · Biaya atau mutu. Biaya dan mutu. Operasi saja. Rancangan produk, rancangan proses,

21

2.2.1.2. Stratafikasi (Penggolongan).

Stratafikasi berkaitan dengan pemisahan data ke dalam katagori-

katagori. Stratafikasi membagi katagori keseluruhan (area total perhatian) ke

dalam katagori-katagori yang lebih kecil atau sub kelompok terkait untuk

mengidentifikasi faktor-faktor penyebab yang mungkin dari suatu masalah.

Jadi stratafikasi adalah sebuah metode pemisahan, perbandingan dan

penganalisaan data. Stratafikasi dapat digunakan untuk mengidentifikasi

katagori-katagori mana yang berkontribusi terhadap masalah yang sedang

dianalisis sepanjang waktu perbaikan terus menerus atau menguraikan

persoalan menjadi golongan sejenis yang lebih besar atau menjadi unsur-

unsur tunggal dalam persoalan, seperti :

Jenis cacat/Kerusakan.

Penyebab Kecacatan.

Lokasi Kecacatan.

Material dari pembuatan unit kerja, operator, waktu, dsb.

Langkah-langkah dalam strarafikasi :

a. Pilih variabel yang akan distratafikasi.

b. Tetapkan katagori yang akan digunakan.

c. Hitung banyaknya pengamatan dalam setiap katagori.

d. Tampilkan hasil dengan metode grafik atau tabel yang secara cepat

mampu menampilkan datas stratafikasi itu.

Page 8: BAB 2 LANDASAN TEORI - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2007-1-00242-TI-BAB 2.pdf · Biaya atau mutu. Biaya dan mutu. Operasi saja. Rancangan produk, rancangan proses,

22

Tabel 2.4 Contoh Tabel Stratafikasi

2.2.1.3. Diagram Pareto.

Dimulai oleh Vilfredo Pareto seorang ahli ekonomi dari Italia di abad

19, yang mempelajari penghasilan orang-orang dan mendapatkan bahwa

sedikit orang berpenghasilan besar dan banyak orang berpenghasilan sedikit,

diagram pareto didasarkan atas pemikiran itu. Pareto atau prioritas itu

sendiri merupakan diagram yang terdiri dari grafik balok dan grafik garis

yang menggambarkan perbandingan masing-masing jenis masalah terhadap

keseluruhan. Alat untuk membantu mengidentifikasikan masalah yang

utama dan memilih masalah mana yang kita tanggulangi terlebih dahulu.

Masalah yang paling banyak terjadi ditunjukan oleh grafik batang

pertama yang tertinggi serta ditempatkan pada sisi paling kiri, dan

seterusnya sampai masalah yang paling sedikit terjadi ditunjukan oleh grafik

batang yang terendah serta ditempatkan pada sisi paling kanan. Grafik ini

dapat digunakan untuk :

No Jenis Cacat Frekuensi

Page 9: BAB 2 LANDASAN TEORI - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2007-1-00242-TI-BAB 2.pdf · Biaya atau mutu. Biaya dan mutu. Operasi saja. Rancangan produk, rancangan proses,

23

mempersempit daerah masalah, karena selalu ada sumber masalah yang

dominan, yang menggambarkan jenis persoalan sebelum dan sesudah

perbaikan.

Menentukan frekuensi relatif dan urutan pentingnya masalah – masalah

atau penyebab – penyebab dari masalah yang ada.

Memfokuskan perhatian pada isu – isu kritis dan penting melalui

pembuatan ranking terhadap masalah - masalah atau penyebab –

penyebab dari masalah itu dalam bentuk yang signifikan.

Diagram 2.1 Contoh Diagram Pareto

Langkah-langkah membuat Diagram Pareto :

a. Identifikasi katagori atau penyebab dari masalah yang akan di

bandingkan. Setelah itu merencanakan dan melaksanakan pengumpulan

data.

Diagram Cacat

0

1000

2000

3000

4000

5000

6000

7000

8000

9000

10000

11000

12000

13000

GLASS H/L B.H.P TIM ING,BELT OthersCacat komponen

jum

lah

0%

10%

20%

30%

40%

50%

60%

70%

80%

90%

100%

Cum

. %

AmountCum. %

Page 10: BAB 2 LANDASAN TEORI - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2007-1-00242-TI-BAB 2.pdf · Biaya atau mutu. Biaya dan mutu. Operasi saja. Rancangan produk, rancangan proses,

24

b. Membuat suatu ringkasan daftar atau table yang mencatat frekuensi

kejadian dari masalah yang telah diteliti dengan menggunakan formulir

pengumpulan data atau lembar periksa.

c. Buat daftar masalah secara berurutan berdasarkan frekuensi kejadian

dari yang tertinggi sampai terendah serta hitunglah frekuensi kumulatif,

persentase dari total kejadian, dan persentse dari total kejadian secara

kumulatif.

d. Menggambar dua buah garis vertikal dan sebuah garis horizontal

e. Buat histogram pada diagram pareto.

f. Gambar kurva kumulatif serta cantumkan nilai-nilai kumulatif (total

kumulatif atau persentase kumulatif)sebelah kanan atas dari interval

setiap item masalah.

g. Putuskan untuk pengambilan tindakan perbaikan atas penyebab utama

dari masalah yang sedang terjadi.

2.2.1.4. Diagram Batang

Diagram batang merupakan suatu diagram yang berbentuk persegi

panjang yang dilengkapi dengan skala sehingga ukuran datanya terlihat

dengan jelas. Digunakan untuk memudahkan mengetahui distribusi

frekuensi atau data yang ada untuk melihatkan persoalan. Diagram ini

menunjukan harga rata-rata dan derajat penyebaran sehingga kita lebih

mudah dalam melihat data.

Page 11: BAB 2 LANDASAN TEORI - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2007-1-00242-TI-BAB 2.pdf · Biaya atau mutu. Biaya dan mutu. Operasi saja. Rancangan produk, rancangan proses,

25

Cacat Paper Stuck Periode Maret 2006 - Mei 2006

02468

2 10 21 29 8 18 25 3 11 22 31

Tanggal

Frek

uens

i

Cacat(x)

Diagram 2.2 Contoh Diagram Batang

2.2.1.5. Diagram Tebar

Menggambarkan korelasi dari suatu penyebab yang berkesinambungan

terhadap penyebab lain . digunakan untuk melihat ada/tidaknya korelasi dari

suatu penyebab terhadap penyebab lain.

Scatter Diagram

0

500

1000

1500

0 5 10 15 20 25

Jumlah Produk Cacat

Jum

lah

Insp

eksi

Korelasi

Diagram 2.3 Contoh Diagram Tebar

Page 12: BAB 2 LANDASAN TEORI - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2007-1-00242-TI-BAB 2.pdf · Biaya atau mutu. Biaya dan mutu. Operasi saja. Rancangan produk, rancangan proses,

26

Langkah-langkah membuat Diagram Tebar:

a. Kumpulkan pasangan data (x,y) yang akan dipelajari hubungannya serta

susunlah data itu dalam tabel.

b. Tentukan nilai-nilai maksimum untuk ke dua variabel x dan y. Buatlah

skala pada sumbu horizontal dan vertikal dengan ukuran yang sesuai

agar diagram akan menjadi menjadi lebih mudah dibaca. Apabila kedua

variabel yang akan dipelajari itu adalah karakteristik kualitas dan faktor

yang mempengaruhinya, gunakan sumbu horizontal x untuk faktor yang

mempengaruhi karakteristik kualitas dan sumbu vertikal y untuk

karakteristik kualitas.

c. Tebarkan plot.

Berikan informasi secukupnya seperti : interval waktu, banyaknya pasangan

data(n), judul dan unit pengukuran dari setiap variabel pad agaris horizontal dan

vertikal, judul.

2.2.1.6. Diagram Sebab Akibat (Fishbone)

Diagram Sebab Akibat juga dikenal sebagai Fishbone diagram atau

juga Ishikawa diagram. Diagram ini dikembangkan oleh Dr. Kaoru Ishikawa

dari Universitas Tokyo pada tahun 1943.

Diagram sebab akibat adalah diagram yang menunjukan faktor-faktor

yang menjadi sebab suatu akibat, mengidentifikasi kesalahan sehari-hari

dari pengendalian mutu, atau untuk menemukan faktor yang berpengaruh,

Page 13: BAB 2 LANDASAN TEORI - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2007-1-00242-TI-BAB 2.pdf · Biaya atau mutu. Biaya dan mutu. Operasi saja. Rancangan produk, rancangan proses,

sumber-sumber permasalahan dan faktor penyebab dari suatu masalah.

Setiap tulang ikan mewakili sumber kesalahan. Cara untuk memulai suatu

diagram sebab akibat adalah dengan menggunakan 5 katagori :

* Material (bahan-bahan untuk produksi)

* Mesin / Peralatan

* Tenaga kerja

* Metode kerja

* Lingkungan

Diagram sebab akibat dapat digunakan untuk :

Membantu mengidentifikasikan akar penyebab dari suatu masalah.

Membantu membangkitkan ide – ide untuk solusi suatu masalah.

Membantu dalam penyelidikan atau pencarian fakta lebih lanjut.

Diagram 2.4 Contoh Diagram Sebab-Akibat

Page 14: BAB 2 LANDASAN TEORI - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2007-1-00242-TI-BAB 2.pdf · Biaya atau mutu. Biaya dan mutu. Operasi saja. Rancangan produk, rancangan proses,

28

Ke 5 katagori tersebut merupakan ”sebab” dan memberikan daftar

yang baik untuk analisa awal. Langkah-langkah membuat Fishbone

diagram:

a. Buatlah bersama team.

b. Buatlah sebuah daftar sebab-sebab potensial dengan melakukan

penggalian ide (brainstroming).

c. Buat diagram sebab-akibat

Tempatkan pernyataan masalah dalam kotak sebelah kanan (kepala

ikan)

Gambar 3 – 6 ”tulang-tulang utama” atau katagori-katagori

penyebab.

Tempatkan ide-ide hasil barainstroming pada tulang-tulang utama

paling sesuai.

Untuk masing-masingsebab tanyakan ”mengapa hal tersebut bisa

terjadi?” dan catat jawabannya dalam sub tulang

d. Cari sebab-sebab yang muncul berulang. Data mungkin diperlukan

untuk mengidentifikasikannya.

e. Diskusikan masing-masing sebab yang terdaftar, seperti yang diinginkan

oleh team.

f. Capailah kesepakatan team, misalkan sebab-sebab mana yang berhak

mendapat perhatian lebih.

Page 15: BAB 2 LANDASAN TEORI - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2007-1-00242-TI-BAB 2.pdf · Biaya atau mutu. Biaya dan mutu. Operasi saja. Rancangan produk, rancangan proses,

29

g. Perbaharui terus diagram sebab akibat tersebut setiap kali terdapat

masukan-masukan baru.

2.2.1.7. Control Chart (Peta Kendali).

Pertama kali diperkenalkan oleh Dr. Walter Andrew Shewhart dari

Bell Telephone Laboratories, Amerika Serikat, tahun 1924, dengan maksud

untuk menghilangkan variasi tidak normal memalui pemisahan variasi yang

disebabkan oleh penyebab khusus dan penyebab umum. Peta control

umumnya dipergunakan untuk :

a. Menentukan apakah suatu proses berada dalam pengendalian statistikal

b. Memantau proses terus menerus sepanjang waktu agar proses tetap

stabil secara statistik, dan hanya mengandung variasi penyebab umum.

c. Menentukan kemampuan proses.

Grafik 2.1 Contoh Grafik Peta Kendali

Peta Kendali

0 0,01 0,02 0,03 0,04 0,05 0,06 0,07 0,08

0 2 4 6 8 10 12 14 16 18 20 22 24 26 28 30 32 Tanggal

Proporsi rusak

p rata2

UCL

LCL

p

Page 16: BAB 2 LANDASAN TEORI - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2007-1-00242-TI-BAB 2.pdf · Biaya atau mutu. Biaya dan mutu. Operasi saja. Rancangan produk, rancangan proses,

30

Peta Kendali P

Langkah-langkah :

a. Tentukan ukuran contoh

b. Kumpulkan 20-25 set contoh

c. Hitung nilai proporsi cacat, yaitu P bar = InspeksiTotalCacatTotal

d. Hitung nilai simpangan baku, yaitu S( )

nP

P barbarp

−=

1, jika P bar

dinyatakan dalam persentase, maka S p dihitung sebagai berikut : S p =

( )n

PP bar

barp−

=100

e. Hitung batas-batas control 3-sigma dari :

CL = P bar

UCL = P bar + 3S c

LCL = P bar - 3S c

f. Plot atau tebarkan data proporsi (atau Persentase) cacat dan lakukan

pengamatan apakah data itu beradad dalam pengendalian statistikal.

g. Apabila data pengamatan menunjukan bahwa proses berada dalam

pengendalian statistikal, tentukan kapabilitas proses menghasilkan

produk yang sesuai (tidak cacat) sebesar (1-P bar ) atau (100% - P bar ) hal

ini serupa dengan proses menghasilkan produk cacat sebesar P bar .

Page 17: BAB 2 LANDASAN TEORI - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2007-1-00242-TI-BAB 2.pdf · Biaya atau mutu. Biaya dan mutu. Operasi saja. Rancangan produk, rancangan proses,

31

h. Apabila data pengamatan menunjukan bahwa proses berada dalam

pengendalian statistikal, gunakan peta kendali P untuk memantau proses

terus menerus, tetapi apabila data pengamatan menunjukan bahwa

proses tidak berada dalampengendalian statistikal, proses itu harus

diperbaiki terlebih dahulusebelum mengunakan peta kendali P untuk

pengendalian proses terus menerus.

2.2.2 New Seven Tools

New Seven tools atau suka disebut juga sebagai Manajemen Planning,

merupakan alat bantu statistik menengah untuk mengolah data verbal atau

kualitatif yang penerapannya dititik beratkan pada proses perencanaan untuk :

♦ Pendekatan pemecahan masalah dengan data kualitatif melalui wawan

cara, diskusi, brainstroming, dll.

♦ Pendekatan pemecahan masalah melalui pengalaman dan logika.

♦ Menampung kebutuhan metode pemecahan masalah dalam rangka

menunjang TQC

2.2.2.1. Diagram Affinity

Diagram ini merupakan tool yang sangat berguna untuk digunakan

ketika brainstorming (sumbang saran) adalah tujuan utamanya. Karena

memberikan peserta untuk lebih kreatif dan logis. Dengan mengembangkan

ide dari para peserta berarti telah memasuki sisi kreatif peserta dan

Page 18: BAB 2 LANDASAN TEORI - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2007-1-00242-TI-BAB 2.pdf · Biaya atau mutu. Biaya dan mutu. Operasi saja. Rancangan produk, rancangan proses,

32

mengorganisir ide-ide itu yang membuat peserta melatih logikanya. Atau

singkatnya Diagram Affinity ini digunakan untuk mengorganisir tim

perencanan dan untuk komunikasi yang menyeluruh dalam kebijakan

manajemen. Ada 3 instansi penting ketika Affinity Diagram digunakan.

Pertama, ketika permasalahan itu kompleks atau susah dimengerti. Kedua,

ketika permasalahan itu sangat luas dan dapat muncul menjadi

overwhelming (tidak diharapkan). Terakhir, ketika dukungan dan

keterlibatan dari tim lain dibutuhkan.

Diagram 2.6 Contoh Diagram Affinity

6 langkah dasar membuat Diagram Affinity

a. Identifikasi permasalahan.

b. Setiap orang menulis hal-hal yang berkaitan dengan permasalahan pada

sebuah note card atau sticky notes.

c. Susun/atur setiap note card atau sticky notes kedalam logical piles.

d. Namai setiap pile dengan header.

e. Gambar Diagram Affinity.

f. Diskusikan pile yang telah dibuat.

Page 19: BAB 2 LANDASAN TEORI - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2007-1-00242-TI-BAB 2.pdf · Biaya atau mutu. Biaya dan mutu. Operasi saja. Rancangan produk, rancangan proses,

33

2.2.2.2. Diagram Interrelationship (Diagram Keterkaitan)

Tujuan utama dari Interrelationship Diagram adalah menggambarkan

hubungan antara hal-hal yang berbeda, sebab dan akibat. Seringkali diagram

ini digunakan sebagi penghubung dengan Affinity Diagram. Akan sangat

berpengaruh gagasan ide yang mempengaruhi satu hal dengan satu hal yang

lain.

Diagram 2.7 Contoh Diagram Interrelationship

7 langkah membuat Diagram Interrelationship:

a. Identifikasi permasalahan.

b. Tulis setiap elemen yang terkait dengan tiap masalah yang ada didalam

kotak.

c. Gambar panah dari elemen yang mempengaruh ke elemen lain yang

dipengaruhi.

d. Gambarkan pengaruh yang paling kuat, jika dua elemen mempengaruhi

satu sama lain.

e. Hitung panahnya.

Page 20: BAB 2 LANDASAN TEORI - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2007-1-00242-TI-BAB 2.pdf · Biaya atau mutu. Biaya dan mutu. Operasi saja. Rancangan produk, rancangan proses,

34

f. Element dengan jumlah outgoing terbanyak akan menjadi driver atau

akar penyebab.

g. Elemen dengan panah incoming terbanyak akan menjadi key outcomes

atau hasil.

2.2.2.3. Diagram Tree (Diagram Pohon)

Diagram ini digunakan untuk menganalisa dan menggambarkan

sistematik atau permasalahan dalam rangka mencapai tujuan tertentu.

Diagram 2.8 Contoh Diagram Tree

5 langkah utama dalam membuat Tree Diagram :

a. Tentukan tujuan utama.

b. Ringkas atau singkat.

c. Brainstorm masalah utama yang terlibat pada pemecahan masalah dan

masukan mereka kedalam pohon.

d. Brainstorm sub tugas yang dapat juga dimasukan ke dalam pohon.

e. Lakukan ke 4 langkah diatas sampai semua kemungkinan habis.

Page 21: BAB 2 LANDASAN TEORI - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2007-1-00242-TI-BAB 2.pdf · Biaya atau mutu. Biaya dan mutu. Operasi saja. Rancangan produk, rancangan proses,

35

2.2.2.4. Prioritization Grid

Digunakan untuk mengurutkan masalah berdasarkan tingkat

kepentingan. Dengan matrix ini diharapkan permaslahan utama dapat

diselesaikan terlebih dahulu, sehingga memudahkan masalah penyelesaian

masalah berikutnya.

Diagram 2.9 Contoh Diagram Prioritization Grid

8 langkah membuat Prioritization Grid

a. Identifikasi tujuan.

b. Urutkan kriteria dari yang kurang penting ke yang paling penting.

c. Tunjuk setiap bobot kriteria untuk tiap pilihan, dan yakin jumlah dari

semua beban sama dengan 1.

d. Jumlahkan rating individu untuk setiap kriteria untuk menghasilkan

urutan keseluruhan. Bagi berdasarkan nilai dari pilihan untuk

mendapatkan urutan rata-rata.

e. Urutkan pesanan tiap pilihan dengan hati-hati pada kriteria, rata-ratakan

rengking dan gunakan sebagai urutan lengkap.

Page 22: BAB 2 LANDASAN TEORI - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2007-1-00242-TI-BAB 2.pdf · Biaya atau mutu. Biaya dan mutu. Operasi saja. Rancangan produk, rancangan proses,

36

f. Kalikan bobot kriteria dengan urutan kriteria yang terkait untuk setiap

kriteria yang ada di matrix. Hasilnya pada setiap sel matrix disebut

importance score.

g. Jumlahkan importance score untuk setiap laternatif.

h. Urutkan alternative tersebut untuk mengetahui tingkat kepentingan.

2.2.2.5. Matrix Diagram (Diagram Matrix)

Matrix ini digunakan untuk meneliti hubungan antara unsur-unsur

didalam diagram matrix, dengan catatan apabila hubungan tersebut dapat

dijadikan suatu bilangan yang tetap untuk meringkas seluruh variabel yang

berpengaruh diadalam diagram matrix menjadi beberapa variabel

Diagram 2.10 Contoh Diagram Matrix

5 langkah dalam membuat Diagram Matrix

a. Putuskan faktor-faktor yang paling penting untuk membuat keputusan.

b. Pilih gaya atau model dari matrix yang akan sangat membantu.

c. Pilih simbol - simbol yang akan digunakan untuk mewakili keterkaitan.

Page 23: BAB 2 LANDASAN TEORI - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2007-1-00242-TI-BAB 2.pdf · Biaya atau mutu. Biaya dan mutu. Operasi saja. Rancangan produk, rancangan proses,

37

d. Isi matrix dengan menggunakan faktor yang ditentukan dan simbol-

simbol.

e. Analisa kelengkapan pengisian matrix.

2.2.2.6. Process Decision Program Chart (PDPC)

Adalah diagram yang rencana implementasi targetnya (tujuan) tidak

terbatas pada perkembangan perkiraan semula. Tetapi rencana cara

pemecahannya sering tidak terduga. PDPC memberikan bimbingan ke arah

suatu hasil yang sedapat mungkin sesuai dengan yang diharapkan

sebelumnya sejalan dengan perkembangan situasi problem.

Diagram 2.11 Contoh Diagram Process Decision Program Chart

4 langkah utama dalam membuat Process Decision Program Chart :

a. Daftarkan atau urutkan langkah-langkah pada proses yang akan

dianalisa.

b. Daftarkan atau urutkan apa yang dapat menjadi salah pada setiap

langkah.

Page 24: BAB 2 LANDASAN TEORI - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2007-1-00242-TI-BAB 2.pdf · Biaya atau mutu. Biaya dan mutu. Operasi saja. Rancangan produk, rancangan proses,

38

c. Daftarkan atau urutkan ukuran yang menghalangi/berlawanan pada

permasalahan.

d. Evaluasi ukuran penghalang dengan menempatkan O untuk dapat

dikerjakan dan X untuk tidak dapat dikerjakan.

2.2.2.7. Activity Network Diagrams (Diagram Kegiatan Jaringan)

Diagram ini juga suka disebut Arrow diagram, diagram ini membuat

suatu rencana yang dapat disusun terperinci dan cermat serta dapat

mempermudah peninjauan ulang terhadap proyek yang sedang

dilaksanakan.

Diagram 2.12 Contoh Diagram Activity Network

Beberapa langkah membuat Activity Network Diagrams

a. Daftarkan /urutkan semua tugas-tugas.

b. Tentukan waktu yang dibutuhkan untuk setiap tugas.

c. Untuk setiap, tentukan tugas yang harus dikerjakan sebelum tugas

umum dikerjakan.

d. Gambarkan diagram jaringan.

Page 25: BAB 2 LANDASAN TEORI - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2007-1-00242-TI-BAB 2.pdf · Biaya atau mutu. Biaya dan mutu. Operasi saja. Rancangan produk, rancangan proses,

39

e. Masukan waktu early start dan early finish untuk setiap tugas.

f. Masukan waktu late start dan late finish times untuk setiap tugas.

g. Masukan waktu slack.

h. Tentukan critical path.

2.2.2.1 Tahapan New Seven Tools

I Tahap Identifikasi Masalah

Yaitu tahap menguji, menemukan, dan memperjelas keterkaitan masalah.

Tools nya Affinity Diagram dan Interrelation Diagram

II Tahap Menyusun Rencana Pemecahan Masalah

Tahap untuk mengembangkan cara-cara pemecahan masalah. Tools nya

adalah Tree Diagram, Matrix Diagram dan Prioritization grid.

III Tahap Menyusun Rencana Implementasi

Menyusun pemecahan masalah secara spesifik untuk memastikan

efektivitas dan efisiensi. Toolsnya PDPC dan Arrow Diagram.

2.2.3 Kaizen

kaizen pertama kali dibuat di Jepang setelah perang dunia II. Kaizen

berarti perbaikan berkesinambungan, dimana ”Kai” berarti sekolah dan ”Zen”

berarti kebijaksanaan. Kaizen merupakan suatu sistim yang melibatkan

seluruh pegawai dari dari manajemen tingkat atas sampai pekerja

kebersihannya. Setiap orang memiliki hak untuk memberikan saran untuk

Page 26: BAB 2 LANDASAN TEORI - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2007-1-00242-TI-BAB 2.pdf · Biaya atau mutu. Biaya dan mutu. Operasi saja. Rancangan produk, rancangan proses,

40

perbaikan berkesinambungan pada lingkup pekerjaannya. Proses ini dilakukan

tidak hanya setahun sekali, atau kegiatan bulanan, tetapi kegiatan yang terus

menerus. Kaizen didasarkan pada membuat perubahan kecil pada kegiatan

sehari-hari yang selalu memperbaiki produktivitas, keamanann efektivitas,

dan mengurangi limbah. Pada proses Kaizen saran tidak terbatas pada area

spesifik saja seperti produksi atau pemasaran, Kaizen didasarkan pada

membuat perubahan dimana saja dimana perbaikan dapat dilakukan. Philosopi

dari kaizen adalah lakuakan dengan benar, buat dengan benar, perbaiki

walaupun jika sesuatu itu tidak rusak, sebab jika kita tidak melakukannya, kita

tidak dapat bersaing dengan perusahaan lain yang melakukannya. Philosopi

ini sangat berbeda sekali dengan budaya barat dimana jika tidak rusak jangan

diperbaiki.

Tujuan utama dari kaizen adalahpeningkatan terus menerus dari

kualitas, biaya, dan delivery atau QCD (Quality Cost Delivery). Kualitas

disini bukan hanya kualitas dari produk yang dihasilkan tapi juga kualitas dari

proses yang menghasilkan produk atau jasa. Cost disini adalah biaya secara

keseluruhan, mulai dari desain, produk, produksi, penjualan, dan pelayanan.

Dan Delivery berarti memenuhi permintaan sesuai dengan waktu yang

diinginkan, maka jika ketiga hal tersebut bersatu maka terjadilah kepuasan

pelanggan.

Kaizen meliputi : Orientasi pada pelanggan, Pengendalian mutu secara

menyeluruh, robotik, Gugus kendali mutu (GKM), Sistim saran otomatisasi,

Page 27: BAB 2 LANDASAN TEORI - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2007-1-00242-TI-BAB 2.pdf · Biaya atau mutu. Biaya dan mutu. Operasi saja. Rancangan produk, rancangan proses,

pemeliharan produktfitas secara menyeluruh dan terpadu, Kanban,

Penyempurnaan dan perbaikan, Tepat waktu, Tanpa cacat, Kegiatan kelompok

kecil-kecil, Pengembangan mutu terpadu.

Gambar 2.2 Jenjang Kaizen

Page 28: BAB 2 LANDASAN TEORI - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2007-1-00242-TI-BAB 2.pdf · Biaya atau mutu. Biaya dan mutu. Operasi saja. Rancangan produk, rancangan proses,

42

2.2.4 POKA YOKE

Atau disebut juga teknik error proving, teknik ini merupakan bagian

dari perbaikan berkesinambungan. Tujuan dari Poka Yoke ini adalah agar

error tidak menjadi defect. Umumnya Poka Yoke sering digunakan untuk

meminimasi kesalahan yang dibuat dari manusia dengan bantuan alat.

Berdasarkan Poka Yoke variasi proses yangmenyebabkan cacat adalah :

a. Prosedur standar atau yang buruk

b. Mesin

c. Penggunaan alat bantu yang salah

d. Kesalahan manusia

7 Langkah-langkah yang diperlukan untuk mengimplementasikan Poka Yoke:

1. Quality proses

Mendesain ”Robust” quality proses untuk mendapatkan zero defect.

2. Gunakan pendekatan tim yang terjun langsung dilapangan

Perluas pengetahuan tim, melalui pengalaman melakukan perbaikan

berkesinambungan dilapangan.

3. Eliminasi Error

Gunakan metodologi problem ”Robust” yangmengarah pada zero

defect.

4. Eliminasi akar penyebab dari Error

Page 29: BAB 2 LANDASAN TEORI - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2007-1-00242-TI-BAB 2.pdf · Biaya atau mutu. Biaya dan mutu. Operasi saja. Rancangan produk, rancangan proses,

43

Gunakan 5 W dan 2 H.

5. Lakukan dengan benar untuk pertama kalinya

Gunakan sumber daya yang tepat.

6. Eliminasi masukan yang tidak bernilai

Lakukan sekarang juga jangan membuat alasan

7. Implementasikan perbaikan berkesinambungan

Implementasi tindakan perbaikan berkesinambungan sesegera

mungkin dan fokuskan agar tujuan tercapai, hasilnya tidak harus

segera 100%.

3 metode dasar POKA YOKE :

1. Contact : Menditeksi apakah perangkat sensor anatara part atau objek

dengan proses.

2. Counting : Jika jumlah dalam operasi dibutuhkan dalam proses.

3. Motion-Sequence : Menggunakan sensor untuk menjabarkan jika ada

gerakan atau langkah-langkah dalam proses yang terjadi.

2 tipe alat Error Prooving POKA YOKE :

1. Control : mengeliminasi dari kemungkinan yang akan terjadi.

(mematikan mesin)

2. Warning : Sinyal, untuk kesalahan yang terjadi. (alarm, Lampu

berkedip, dan lain-lain)

Page 30: BAB 2 LANDASAN TEORI - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2007-1-00242-TI-BAB 2.pdf · Biaya atau mutu. Biaya dan mutu. Operasi saja. Rancangan produk, rancangan proses,

44

3 aturan POKA YOKE :

1. Jangan menunggu untuk POKA YOKE yang sempurna, lakukan

sekarang !!!

2. Jika ide POKA YOKE sudah berhasil 50 %, ubah menjadi sukses !!

3. Do it now..., improvement later !!