BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum - …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00154-IF...

34
5 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum Teori umum akan menjelaskan teori-teori yang berhubungan dengan database, seperti : data, database, entity, database management system (DBMS), normalisasi, dan sebagainya. 2.1.1 Data Menurut Atzeni, et.al (2003, p2), data adalah informasi mentah yang terekam yang dapat menyediakan informasi-informasi lainnya. Dikatakan juga, sebuah data yang berupa informasi mentah bisa sangat tidak berarti, namun menjadi berarti jika data-data itu digabungkan. Menurut Connoly & Begg (2005, p20), data adalah jembatan yang menghubungkan antara komponen manusia dengan komponen mesin. 2.1.2 Database Menurut Connolly & Begg (2005, p15), database adalah kumpulan data logical yang saling berhubungan dan deskripsi dari data, didesain untuk memenuhi kebutuhan informasi sebuah organisasi. Menurut Roman (2002, p11), database adalah kumpulan data yang persisten. Syarat data yang persisten adalah sesuatu yang kurang jelas, tetapi dirancang untuk menyiratkan data lebih atau kurang bebas keberadaannya atau semi permanen.

Transcript of BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum - …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00154-IF...

Page 1: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum - …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00154-IF Bab 2.pdf... data, database, entity, database management system (DBMS), ... Sebuah

  

5  

BAB 2

LANDASAN TEORI

2.1 Teori Umum

Teori umum akan menjelaskan teori-teori yang berhubungan dengan database,

seperti : data, database, entity, database management system (DBMS), normalisasi, dan

sebagainya.

2.1.1 Data

Menurut Atzeni, et.al (2003, p2), data adalah informasi mentah yang terekam

yang dapat menyediakan informasi-informasi lainnya. Dikatakan juga, sebuah data yang

berupa informasi mentah bisa sangat tidak berarti, namun menjadi berarti jika data-data

itu digabungkan.

Menurut Connoly & Begg (2005, p20), data adalah jembatan yang

menghubungkan antara komponen manusia dengan komponen mesin.

2.1.2 Database

Menurut Connolly & Begg (2005, p15), database adalah kumpulan data logical

yang saling berhubungan dan deskripsi dari data, didesain untuk memenuhi kebutuhan

informasi sebuah organisasi.

Menurut Roman (2002, p11), database adalah kumpulan data yang persisten.

Syarat data yang persisten adalah sesuatu yang kurang jelas, tetapi dirancang untuk

menyiratkan data lebih atau kurang bebas keberadaannya atau semi permanen.

Page 2: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum - …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00154-IF Bab 2.pdf... data, database, entity, database management system (DBMS), ... Sebuah

6  

  

Database adalah sebuah tempat penyimpanan data yang bisa digunakan oleh

banyak departemen dan pengguna. Database mengintegrasikan data-data dan

meminimalkan jumlah duplikasi data. Sebuah database tidak hanya mengandung data

operasional organisasi melainkan juga deskripsi dari data tersebut. Database juga

merepresentasikan entitas-entitas, atribut-atribut, dan relasi logis antara entitas yang

satu dengan entitas yang lainnya. Secara singkat database dapat didefinisikan sebagai

koleksi bersama dari data-data yang berelasi secara logis, dan sebuah deskripsi dari data

tersebut yang dirancang untuk memenuhi kebutuhan informasi sebuah organisasi.

2.1.3 Bahasa-Bahasa dalam Database

Sebuah sub-bahasa data terdiri dari 2 bagian yaitu: Data Definition

Language(DDL) dan Data Manipulation Language(DML).

- Data Definition Language (DDL)

Data Definition Language adalah sebuah bahasa yang

mengizinkan Database Administrator atau pengguna untuk

menjelaskan dan memberi nama ke entitas-entitas, atribut-atribut, dan

relasi yang diperlukan untuk aplikasi, bersama pula dengan kendala

keamanan dan integritas yang berhubungan.

- Data Manipulation Language (DML)

Data Manipulation Language (DML) adalah sebuah bahasa yang

menyediakan operasi-operasi untuk mendukung operasi

Page 3: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum - …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00154-IF Bab 2.pdf... data, database, entity, database management system (DBMS), ... Sebuah

7  

  

pemanipulasian data pada data yang berada di database diantaranya

adalah:

- Melakukan penambahan data baru ke database

- Melakukan perbaharuan terhadap data yang disimpan

pada database

- Mengambil kembali data yang berada pada database

- Menghapus data dari database

Terdapat dua tipe DML yaitu: procedural dan non-

procedural. Secara garis besar perbedaan diantara dua tipe Data

Manipulation Language tersebut adalah, DML procedural

menspesifikasikan bagaimana hasil dari sebuah pernyataan DML

diperoleh, sedangkan DML non-procedural hanya menjelaskan

apa hasil yang akan diperoleh.

2.1.4 Relational Data Model

Sebuah Relational Data Model terdiri dari beberapa elemen diantaranya yaitu:

Relational Data Structure dan Relational Keys

2.1.4.1 Relational Data Structure

Suatu Relational Data Model terdiri dari relasi, atribut, domain, tuple, degree,

dan kardinalitas.

Page 4: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum - …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00154-IF Bab 2.pdf... data, database, entity, database management system (DBMS), ... Sebuah

8  

  

2.1.4.1.1 Relasi

Menurut Connolly & Begg (2005, p346), Relasi adalah suatu hubungan antar

satu atau lebih tipe entitas.

Gambar 2.1 Relasi Pada Tabel Branch

Didalam suatu relationship terdapat batasan-batasan yang kita sebut dengan

multiplicity. Multiplicity adalah nilai atau jangkauan nilai dari suatu kejadian tipe entitas

yang mungkin berhubungan dengan kejadian tipe entitas lain melalui hubungan yang

bersangkutan. Jenis batasan multiplicity terdiri dari:

• One-to-one(1 : 1) relationship

• One-to-many(1 : *) relationship

• Many-to-many(* : *) relationship

2.1.4.1.2 Atribut

Atribut adalah nama dari sebuah kolom pada suatu relasi. Pada relational model,

relasi digunakan untuk menampung informasi mengenai obyek yang akan

direpresentasikan di database. Sebuah relasi di representasikan dalam bentuk tabel dua

Page 5: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum - …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00154-IF Bab 2.pdf... data, database, entity, database management system (DBMS), ... Sebuah

9  

  

dimensi, dimana baris dari tabel tersebut berkorespondensi dengan record masing-

masing dan kolom dari tabel tersebut berkorespondensi ke atribut.

Gambar 2.2 Atribut Pada Tabel Branch

Macam-macam atribut:

1. Simple Attribute yaitu atribut yang terdiri dari suatu komponen tunggal

dengan keberadaan yang independent dan tidak dapat dibagi menjadi lebih

kecil lagi. Dikenal juga dengan nama atomic attribute.

2. Composite attribute yaitu atribut yang terdiri dari beberapa komponen,

dimana masing-masing komponen memiliki keberadaan yang independen.

Misalkan atribut address dapat terdiri dari street, city, postcode.

3. Single-Valued Attribute, yaitu atribut yang mempunyai nilai tunggal untuk

setiap kejadian. Misalnya entitas Branch memiliki satu nilai untuk atribut

BranchNo pada setia kejadian.

4. Multi-valued attribute, yaitu atribut yang mempunyai beberapa nilai utnuk

setiap kejadian. Misal 1 karyawan memiliki lebih dari 1 notelp.

5. Derived-attribute yaitu atribut yang memiliki nilai yang dihasilkan dari satu

atau beberapa atribut2 lainnya, dan tidak harus berasal dari satu entitas.

Page 6: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum - …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00154-IF Bab 2.pdf... data, database, entity, database management system (DBMS), ... Sebuah

10  

  

2.1.4.1.3 Domain

Domain adalah sebuah set dari nilai yang diperbolehkan untuk satu atau lebih

atribut. Setiap atribut dalam sebuah relasi didefinisikan pada oleh sebuah domain.

Domain bisa saja berbeda untuk setiap atribut, atau 2 atau lebih atribut boleh

didefinisikan dalam domain yang sama. Konsep untuk domain digolongkan sebagai

penting dikarenakan mengizinkan pengguna untuk mendefinisikan di suatu tempat yang

tersentralisasi mengenai nilai dan sumber dari nilai yang atribut-atribut bisa pegang.

Sebagai hasilnya, lebih banyak informasi yang tersedia pada saat sistem melakukan

operasi relasional, dan operasi yang secara semantik tidak benar bisa dihindari.

Gambar 2.3 Domain Pada Tabel Branch

2.1.4.1.4 Tuple

Tuple adalah sebuah baris dalam suatu tabel relasi.

Gambar 2.4 Tuple Pada Tabel Branch

Page 7: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum - …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00154-IF Bab 2.pdf... data, database, entity, database management system (DBMS), ... Sebuah

11  

  

2.1.4.1.5 Derajat

Derajat dari sebuah relasi adalah jumlah atribut-atribut dalam suatu tabel. Pada

gambar 2.5 memiliki derajat empat.

 

Gambar 2.5 Derajat Pada Tabel Branch

2.1.4.1.6 Kardinalitas

Kardinalitas dari sebuah relasi adalah jumlah tuple-tuple dalam suatu tabel. Pada

gambar 2.6 berkardinalitas lima.

Gambar 2.6 Kardinalitas Pada Tabel Branch

2.1.4.2 Relational Keys

Dalam sebuah relasi tidak terdapat duplikat dari sebuah tuple, maka dengan itu

dibutuhkan sebuah key untuk mengidentifikasi secara unik setiap tuple dalam sebuah

relasi. Key-key tersebut diantaranya adalah superkey, candidate key, composite key,

primary key, alternate key, dan foreign key.

Page 8: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum - …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00154-IF Bab 2.pdf... data, database, entity, database management system (DBMS), ... Sebuah

12  

  

2.1.4.2.a Super Key

Sebuah superkey mengidentifikasi secara unik setiap tuple dalam sebuah relasi.

Meski begitu, sebuah superkey bisa mengandung atribut-atribut tambahan yang tidak

dibutuhkan untuk mengidentifikasi secara unik.

2.1.4.2.b Candidate Key

Candidate Key adalah key yang bisa terpilih untuk menjadi primary key.

Sebuah candidate key memiliki dua ciri-ciri yaitu:

- Keunikan yaitu di setiap tuple R, nilai dari K secara unik mengidentifikasi

tuple tersebut.

- Tidak bisa di reduksikan yaitu tidak ada subset yang tepat dari K mempunyai

ciri-ciri keunikan.

2.1.4.2.c Composite Key

Composite key adalah candidate key yang terdiri dari dua atribut atau lebih.

2.1.4.2.d Primary Key

Primary key adalah atribut unik yang mengidentifikasi setiap row dalam table

atau candidate key yang terpilih untuk mengidentifikasi secara unik suatu entitas.

Page 9: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum - …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00154-IF Bab 2.pdf... data, database, entity, database management system (DBMS), ... Sebuah

13  

  

Gambar 2.7 Primary Key Pada Tabel Branch

2.1.4.2.e Alternate Key

Alternate key adalah candidate key yang tidak dipilih untuk menjadi primary

key.

2.1.4.2.f Foreign Key

Foreign key adalah sebuah atribut atau set dari atribut, yang berada dalam suatu

relasi yang serasi dengan candidate key dari relasi yang lain. Atribut sebuah tabel yang

menggabungkan diri ke tabel lain.

Gambar 2.8 Foreign Key Pada Tabel Branch

Page 10: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum - …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00154-IF Bab 2.pdf... data, database, entity, database management system (DBMS), ... Sebuah

14  

  

2.1.5 Database Management System (DBMS)

Menurut Connolly & Begg (2005, p16), DBMS adalah sebuah piranti lunak yang

memungkinkan user untuk mendefinisikan, membuat, memelihara, dan mengontrol

akses ke database.

Secara khusus, sebuah DBMS menyediakan fasilitas sebagai berikut:

- Mengizinkan pengguna untuk mendefinisikan diatabase melalui Data Definition

Language (DDL).

- Mengizinkan pengguna untuk melakukan penambahan, memperbaharui,

menghapus, dan mengambil kembali data dari database melalui Data

Manipulation Language(DML).

- Menyediakan akses yang terkontrol ke database

Secara singkat DBMS dapat didefinisikan sebagai sebuah perangkat lunak yang

mengizinkan pengguna untuk mendefinisikan, membuat, memelihara, dan mengontrol

akses ke database.

2.1.5.1 Fungsi-fungsi pada Database Management System(DBMS)

Sebuah DBMS diharuskan memiliki fungsi-fungsi sebagai berikut:

- Sebuah DBMS harus menyediakan pengguna dengan kemampuan untuk

menyimpan, mengambil kembali data, dan memperbaharui data pada database.

- Sebuah DBMS harus menyediakan sebuah katalog dimana deskripsi-deskripsi

dari data-data disimpan dan bisa diakses oleh pengguna.

Page 11: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum - …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00154-IF Bab 2.pdf... data, database, entity, database management system (DBMS), ... Sebuah

15  

  

- Sebuah DBMS harus menyediakan sebuah mekanisme dimana perbaharuan yang

dilakukan oleh sebuah transaksi harus dilakukan sampai selesai atau transaksi

tersebut tidak dilakukan sama sekali, yang berarti jikalau terjadi kegagalan pada

suatu transaksi sebelum transaksi tersebut benar-benar berakhir, maka kondisi

database akan dikembalikan ke sebelum transaksi tersebut dilakukan.

- Sebuah DBMS harus menyediakan sebuah mekanisme untuk menjamin bahwa

database diperbaharui dengan benar pada saat banyak pengguna memperbaharui

suatu database secara bersamaan.

- Sebuah DBMS harus menyediakan sebuah mekanisme untuk memulihkan

database pada saat database rusak oleh sesuatu.

- Sebuah DBMS harus menyediakan sebuah mekanisme untuk menjamin bahwa

hanya orang yang terotorisasi yang dapat melakukan akses ke database.

- Sebuah DBMS harus bisa melakukan integrasi dengan perangkat lunak

komunikasi.

Sebuah DBMS harus menyediakan sebuah cara untuk menjamin bahwa data

yang berada dalam database dan perubahan yang dilakukan terhadap data dalam

database mengikuti peraturan-peraturan tertentu untuk menjamin integritas dari

data yang disimpan pada database.

Page 12: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum - …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00154-IF Bab 2.pdf... data, database, entity, database management system (DBMS), ... Sebuah

16  

  

2.1.5.2 Komponen –komponen dalam Database Management System

Gambar 2.9 Komponen-Komponen dalam DBMS

Sebuah DBMS dibagi-bagi ke dalam beberapa komponen-komponen perangkat

lunak atau modul, dimana setiap modul melakukan operasi-operasi tertentu. Berikut

adalah komponen-komponen tersebut:

- Query Processor yang berfungsi untuk mengubah query-query menjadi sebuah

rentetan dari instruksi tingkat rendah yang ditujukan kepada Database Manager.

- Database Manager yang menerima query-query dan memeriksa skema eksternal

dan konseptual untuk menentukan catatan-catatan konseptual yang diperlukan

Page 13: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum - …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00154-IF Bab 2.pdf... data, database, entity, database management system (DBMS), ... Sebuah

17  

  

untuk memenuhi permintaan. Kemudian Database Manager memberikan

perintah kepada File Manager untuk melaksanakan permintaan tersebut.

- File Manager yang berfungsi untuk memanipulasi penyimpanan data dan

mengatur alokasi dari tempat penyimpanan pada disk.

- DML preprocessor yang berfungsi untuk melakukan konversi pernyataan-

pernyataan DML.

- DDL compiler yang berfungsi untuk melakukan konversi dari pernyataan-

pernyataan DDL.

- Catalog Manager yang berfungsi untuk mengatur akses ke katalog dan

memelihara katalog sistem.

2.1.5.3 Komponen – komponen dalam Lingkungan Database Management System.

Gambar 2.10 Lingkungan dalam DBMS

2.1.5.3.1 Perangkat Keras ( Hardware )

DBMS membutuhkan perangkat keras untuk berjalan. Perangkat keras tersebut

dapat berkisar dari sebuah komputer pribadi, hingga ke sebuah mainframe, hingga ke

jaringan dari komputer-komputer. Perangkat keras yang digunakan bergantung pada

kebutuhan dari organisasi dan DBMS yang digunakan. Beberapa DBMS hanya berjalan

pada perangkat keras atau sistem operasi tertentu sedangkan DBMS-DBMS yang lainnya

Page 14: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum - …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00154-IF Bab 2.pdf... data, database, entity, database management system (DBMS), ... Sebuah

18  

  

dapat berjalan pada bermacam-macam perangkat keras dan bermacam-macam sistem

operasi.

2.1.5.3.2 Perangkat Lunak ( Software )

Komponen perangkat lunak dalam lingkungan DBMS termasuk perangkat lunak

DBMS itu sendiri beserta program-program aplikasinya, serta sistem operasi, dan

termasuk juga perangkat lunak jaringan jikalau DBMS tersebut digunakan oleh sebuah

jaringan.

2.1.5.3.3 Data dalam DBMS

Data merupakan sebuah komponen dalam lingkungan DBMS, data merupakan

sebuah jembatan antara komponen-komponen mesin dan komponen-komponen

manusia.

2.1.5.3.4 Prosedur-Prosedur

Prosedur-prosedur mengacu pada instruksi-instruksi dan peraturan-peraturan

yang mengendalikan rancangan dan pengunaan dari database.

2.1.5.3.5 Orang

Orang-orang yang terlibat dengan sistem seperti pemilik sistem, stakeholder,

database administrator, dan sebagainya.

Page 15: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum - …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00154-IF Bab 2.pdf... data, database, entity, database management system (DBMS), ... Sebuah

19  

  

2.1.6 Arsitektur File-Server untuk DBMS

Pada arsitektur ini, pemrosesan dibagikan ke jaringan. file-server menyimpan

file-file yang dibutuhkan oleh aplikasi-aplikasi dan DBMS. Tetapi, aplikasi-aplikasi dan

DBMS berjalan pada masing-masing workstation, meminta file-file dari file-server jika

dibutuhkan.

2.1.6.1 Arsitektur Two-Tier Client-Server

Gambar 2.11 Arsitektur Two Tier Client Server

Aliran data yang berjalan arsitektur Two Tier Client Server adalah sebagai

berikut: Pertama-tama client menerima permintaan dari pengguna, mengecek sintaks-

sintaks dan menghasilkan permintaan database dengan bahasa yang sesuai dengan

application logic. Setelah itu mentransmisikan perintah tersebut ke server. Server

menerima dan memproses permintaan, lalu mentransmisikan hasilnya ke client. Lalu

client mengatur respon yang diberikan oleh server sesuai dengan format untuk

pengguna.

Page 16: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum - …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00154-IF Bab 2.pdf... data, database, entity, database management system (DBMS), ... Sebuah

20  

  

2.1.6.2 Arsitektur Three-Tier Client-Server

Gambar 2.12 Arsitektur Three Tier Client Server

Aliran data yang berjalan arsitektur Three Tier Client Server adalah sebagai

berikut: Pertama-tama client menerima permintaan dari pengguna, lalu mengirimkan

permintaan tersebut kepada Application Server yang akan mengecek sintaks-sintaks dan

menghasilkan permintaan database dengan bahasa yang sesuai dengan application

logic. Setelah itu mentransmisikan perintah tersebut ke server. Server menerima dan

memproses permintaan, lalu mentransmisikan hasilnya ke application server dan

kemudian ke client. Lalu client mengatur respon yang diberikan oleh server sesuai

dengan format untuk pengguna.

Page 17: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum - …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00154-IF Bab 2.pdf... data, database, entity, database management system (DBMS), ... Sebuah

21  

  

2.1.7 Database Lifecycle

Untuk merancang aplikasi sistem database diperlukan tahapan terstruktur yang

harus diikuti yang dinamakan dengan siklus hidup aplikasi database (database

Lifecycle) atau yang disingkat dengan DBLC. Perlu diingat bahwa tahapan dalam

DBLC tidak harus berurutan, namun juga melibatkan beberapa pengulangan ke tahapan

sebelumnya melalui putaran balik (feedback loop).

Page 18: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum - …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00154-IF Bab 2.pdf... data, database, entity, database management system (DBMS), ... Sebuah

22  

  

Gambar 2.13 Database Lifecycle

Requirements collection and analysis

System definition 

Database Planning 

Conceptual database design

Logical database design 

Physical database design

Implementation 

Data conversion and loading 

Testing 

Operational Maintenance 

Prototyping (optional) 

DBMS selection (optional) 

Application design

Database Design 

Page 19: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum - …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00154-IF Bab 2.pdf... data, database, entity, database management system (DBMS), ... Sebuah

23  

  

2.1.7.1 Database Planning

Menurut Connolly & Begg (2005, p285) Database Planning adalah kegiatan

manajemen atau pengendalian yang memungkinkan tahapan dalam aplikasi database

untuk direalisasikan seefisien dan seefektif mungkin.

Sebuah langkah penting dalam database planning adalah secara jelas

mendefinisikan pernyataan misi dari sistem database. Pernyataan misi ini

mendefinisikan apa tujuan-tujuan dari sistem database. Sebuah pernyataan misi

membantu untuk mengklarifikasikan maksud dari sistem database dan menyediakan

sebuah jalan yang jelas untuk penggunaan yang efisien dan efektif dari sistem database

yang dibutuhkan. Setelah pernyataan misi didefinisikan, baru selanjutnya adalah misi

tujiuan. Setiap misi tujuan harus mengidentikasi setiap tugas yang sistem database akan

dukung.

2.1.7.2 System Definition

Menurut Connolly & Begg (2005, p286) System Definition mendeskripsikan

ruang lingkup dan batasan dari aplikasi database dan sudut pandang pengguna yang

utama.

2.1.7.3 Requirement Collection and Analysis

Menurut Connolly & Begg (2005, p288) Requirement collection and Analysis

adalah proses mengumpulkan dan menganalisis informasi mengenai bagian dari

perusahaan yang akan didukung oleh aplikasi database, serta menggunakan informasi

Page 20: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum - …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00154-IF Bab 2.pdf... data, database, entity, database management system (DBMS), ... Sebuah

24  

  

tersebut untuk mengidentifikasi kebutuhan-kebutuhan pengguna untuk sistem yang

baru.

2.1.7.4 Database Design

Menurut Connolly & Begg (2005, p291) Database Design adalah proses

membuat rancangan database yang akan mendukung kegiatan dan tujuan perusahaan.

2.1.7.4.1 Conceptual Database Design

Conceptual database design adalah sebuah proses meng-konstruksi sebuah

model dari data yang digunakan dalam organisasi, independen dari semua

pertimbangan-pertimbangan fisikal.

2.1.7.4.2 Logical Database Design

Logical database design adalah sebuah proses meng-konstruksi sebuah model

dari data yang digunakan dalam organisasi berdasarlan model data yang spesifik, tetapi

independen dari DBMS tertentu dan pertimbangan-pertimbangan fisikal yang lain.

2.1.7.4.3 Physical Database Design

Physical database design adalah sebuah proses memproduksi deskripsi-deskripsi

dari implementasi dari database pada tempat penyimpanan sekunder; physical database

design menjelaskan mengenai basis relasi, organisasi file, dan indeks-indeks yang

Page 21: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum - …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00154-IF Bab 2.pdf... data, database, entity, database management system (DBMS), ... Sebuah

25  

  

digunakan untuk mencapai akses yang efisien ke data, dan kendala integritas yang

berhubungan serta langkah langkah keamanan.

2.1.7.5 DBMS Selection

Menurut Connolly & Begg (2005, p295) pada tahap ini melakukan pemilihan

database yang tepat untuk mendukung aplikasi database. Tahap-tahap utama dalam

pemilihan DBMS adalah:

- Mendefinisikan syarat-syarat dari yang dibutuhkan ada pada DBMS

- Membuat catatan pendek mengenai dua atau tiga produk.

- Mengevaluasi produk-produk.

- Merekomendasikan pilihan dan membuat laporan.

2.1.7.6 Apllication Design

Menurut Connolly & Begg (2005, p299) pada tahap ini melakukan perancangan

antar muka pemakai dan program aplikasi yang menggunakan dan memproses

database.

2.1.7.7 Prototyping

Menurut Connolly & Begg (2005, p303) pada tahap ini membangun suatu model

kerja dari sistem database. Tujuan dari prototyping adalah untuk mengizinkan

pengguna untuk mengindentifikasi fitur-fitur sistem yang berjalan dengan baik, atau

Page 22: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum - …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00154-IF Bab 2.pdf... data, database, entity, database management system (DBMS), ... Sebuah

26  

  

tidak cukup, dan menyarankan perbaikan-perbaikan atau menyarankan fitur-fitur baru

ke sistem database yang dibuat.

2.1.7.8 Implementation

Menurut Connolly & Begg (2005, p304) Implementation adalah realisasi fisik

dari database dan desain aplikasi.

2.1.7.9 Data Conversion and Loading

Menurut Connolly & Begg (2005, p305) Data conversion dan loading adalah

pemindahan data yang ada kedalam database yang baru dan mengkonversikan aplikasi

yang ada agar dapat digunakan pada database yang baru. Tahap ini hanya dibutuhkan

jika sistem database yang baru akan mengganti sistem yang lama.

2.1.7.10 Testing

Menurut Connolly & Begg (2005, p305) Testing adalah suatu proses eksekusi

program aplikasi dengan tujuan untuk menemukan kesalahan.

2.1.7.11 Operational Maintenance

Menurut Connolly & Begg (2005, p306) Operational Maintenance adalah suatu

proses pengawasan dan pemeliharaan sistem database setelan instalasi. Pada tahap ini

sistem dipantau performanya, jikalau performa dari sistem turun dibawah level yang

bisa diterima, maka tuning dan organisasi ulang dari database mungkin dibutuhkan.

Page 23: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum - …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00154-IF Bab 2.pdf... data, database, entity, database management system (DBMS), ... Sebuah

27  

  

2.1.8 Normalisasi

Normalisasi adalah sebuah teknik untuk mengidentifikasi sebuah set relasi-relasi

dengan properti-properti yang di inginkan sesuai dengan kebutuhan data organisasi. Set

relasi-relasi yang cocok untuk sebuah organisasi adalah:

‐ Jumlah atribut minimal yang dibutuhkan untuk mendukung kebutuhan data dari

perusahaan.

‐ Atribut-atribut yang memiliki ketergantungan fungsional ditemukan dalam

realasi yang sama.

‐ Redudansi yang minimal dengan setiap atribut hanya direpresentasikan sekali

dengan pengecualian yang merupakan atau bagian dari foreign key, yang penting

untuk melakukan joining terhadap relasi yang berhubungan.

2.1.8.1 Proses Normalisasi

Normalisasi biasanya dieksekusi tahap demi tahap,mulai dari 1NF, 2NF, 3NF,

BCNF, 4NF, hingga 5NF.

Page 24: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum - …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00154-IF Bab 2.pdf... data, database, entity, database management system (DBMS), ... Sebuah

28  

  

2.1.8.1.1 First Normal Form (1NF)

First Normal Form adalah tahapan pertama dalam normalisasi, First Normal Form

mengubah UNF (Unormalized Form) yang merupakan tabel yang mengandung satu

atau lebih grup pengulangan menjadi bentuk 1NF yaitu sebuah bentuk dimana sebuah

relasi pada setiap perpotongan dari setiap baris dan kolom hanya mengandung satu dan

hanya satu nilai. Terdapat 2 pendekatan untuk menghilangkan grup pengulangan dari

tabel yang belum di normalisasikan atau UNF yaitu:

Gambar 2.14  Client Rental sebelum di normalisasi (UNF) 

Gambar 2.14a Client Rental pada 1NF 

Page 25: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum - …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00154-IF Bab 2.pdf... data, database, entity, database management system (DBMS), ... Sebuah

29  

  

‐ Dengan memasukkan data yang sesuai pada baris yang kosong pada kolom yang

mengandung data berulang. Pendekatan ini dikenal dengan mendatarkan tabel

‐ Dengan menaruh data yang berulang, bersama dengan kopi dari atribut kunci

yang semula, ke relasi yang berbeda.

2.1.8.1.2 Second Normal Form (2NF)

Second Normal Form adalah sebuah relasi yang berada dalam First Normal

Form dan setiap key yang bukan merupakan atribut primary key bergantung penuh

secara fungsional kepada primary key. Second Normal Form diaplikasikan pada relasi

dengan composite key yaitu relasi dengan primary key terdiri dari dua atau lebih atribut.

Sebuah relasi dengan satu atribut primary key secara otomatis sudah berada paling

sedikit pada 2NF. Normalisasi dari relasi 1NF ke 2NF melibatkan penghapusan dari

Gambar 2.15  Client Rental pada 2NF 

Page 26: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum - …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00154-IF Bab 2.pdf... data, database, entity, database management system (DBMS), ... Sebuah

30  

  

ketergantungan parsial. Jika terdapat sebuah ketergantungan parsial , maka atribut yang

dependen secara parsial dihilangkan dari relasi dengan menaruh nya pada relasi yang

baru bersama dengan copy dari determinant nya.

2.1.8.1.3 Third Normal Form (3NF)

Third Normal Form adalah sebuah relasi yang berada pada First Normal Form

dan Second Normal Form dan dimana tidak terdapat atribut yang bukan merupakan

primary key memiliki ketergantungan transitif pada primary key. Jika terdapat sebuah

ketergantungan transitif, maka atribut yang memiliki ketergantungan transitif tersebut

dihilangkan dari relasi dengan menaruh atribut-atribut pada relasi baru bersama dengan

copy dari determinant nya.

Gambar 2.16 Tabel Client Rental pada 3NF 

Page 27: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum - …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00154-IF Bab 2.pdf... data, database, entity, database management system (DBMS), ... Sebuah

31  

  

2.1.8.1.4 Boyce-Codd Normal Form (BCNF)

Sebuah relasi berada dalam bentuk BCNF, jika dan hanya jika setiap

determinant merupakan sebuah candidate key.

2.1.8.1.5 Fourth Normal Form (4NF)

Fourth normal form adalah sebuah relasi yang berada dalam bentuk Boyce-Codd

normal form dan tidak mengandung ketergantungan multi-valued non-trivial.

2.1.8.1.6 Fifth Normal Form (5NF)

Fifth normal form adalah sebuah relasi yang tidak mempunyai ketergantungan

join.

2.2 Teori Khusus

Teori khusus ini akan menjelaskan tentang teori-teori pendukung yang

mendukung pembangunan database. Seperti analisis dan perancangan sistem,

penjualan, pembelian, persediaan, DFD, web, php dan MySQL.

2.2.1 Analisa dan Perancangan Sistem

2.2.1.1 Analisa Sistem

Menurut McLeod (2001, p190), analisis sistem adalah penelitian atas sistem

yang telah ada yang bertujuan untuk merancang sistem baru atau diperbaharui.

Page 28: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum - …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00154-IF Bab 2.pdf... data, database, entity, database management system (DBMS), ... Sebuah

32  

  

2.2.1.2 Perancangan Sistem

Menurut McLeod (2001, p238), perancangan sistem adalah penentuan proses

dan data yang diperlukan oleh sistem baru, jika sistem itu berbasis komputer,

perancangan dapat menyatakan spesifikasi peralatan yang akan digunakan.

2.2.2 Penjualan

Menurut Mulyadi (2001, p202), kegiatan penjualan terdiri dari transaksi

penjualan barang atau jasa baik secara kredit maupun tunai. Penjualan menurut cara

bayarnya dapat dibedakan sebagai berikut:

1. Penjualan tunai, yaitu penjualan yang dilaksanakan oleh perusahaan dengan cara

mewajibkan pembeli dengan melakukan pembayaran terlebih dahulu sebelum

barang diserahkan kepada pembeli.

2. Penjualan kredit, yaitu penjualan yang dilakukan dengan cara memenuhi order

dari pelanggan dengan mengirimkan barang atau menyerahkan jasa dan untuk

jangka waktu tertentu perusahaan memiliki piutang kepada pelanggannya.

Jaringan prosedur yang membentuk sistem penjualan :

1. Prosedur order penjualan

Fungsi penjualan menerima order dari pembeli dan menambahkan informasi

penting pada surat order dari pembeli, kemudian membuat surat order

pengiriman dan mengirimkannya kepada berbagai fungsi yang lain.

Page 29: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum - …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00154-IF Bab 2.pdf... data, database, entity, database management system (DBMS), ... Sebuah

33  

  

2. Prosedur pengiriman

Prosedur pengiriman mengirimkan barang kepada pembeli sesuai dengan

informasi yang tercantum dalam surat order pengiriman yang diterima dari

fungsi pengiriman.

3. Prosedur penagihan

Fungsi penagihan membuat faktur penjualan dan mengirimkannya kepada

pembeli.

4. Prosedur pencatatan piutang

Fungsi akutansi mencatat tembusan faktur penjualan ke dalam kartu piutang.

5. Prosedur distribusi penjualan

Fungsi akutansi mendistribusikan data penjualan menurut informasi yang

diperlukan oleh manajemen.

2.2.3 Persediaan

Menurut Nasution (2003, p103), persediaan adalah sumber daya yang

menganggur yang menunggu proses lebih lanjut. Proses lebih lanjut terserbut berupa

kegiatan produksi pada sistem manufaktur, kegiatan pemasaran pada sistem distribusi

ataupun kegiatan konsumsi pangan pada sistem rumah tangga.

Page 30: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum - …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00154-IF Bab 2.pdf... data, database, entity, database management system (DBMS), ... Sebuah

34  

  

Menurut Render & Heizer (2001, p314), ada 6 penggunaan persediaan, yaitu:

1. Untuk memberikan suatu stok barang-barang agar dapat memenuhi

permintaan yang diantisipasi akan timbul dari customer.

2. Untuk memasangkan produksi dengan distribusi.

3. Untuk mengambil keuntungan dari potongan jumlah.

4. Untuk melakukan hedging terhadap inflasi dan perubahan harga.

5. Untuk menghindari dari kekurangan stok yang dapat terjadi karena cuaca,

kekurangan pasokan, masalah mutu, atau pengiriman yang tidak tepat.

6. Untuk menjaga agar operasi dapat berlangsung dengan baik dengan

menggunakan “barang-dalam-proses” dalam persediaannya.

Menurut Horngren (2002, p759), persediaan terdiri dari beberapa jenis, antara lain :

• Persediaan bahan mentah

Persediaan bahan-bahan mentah yang digunakan dalam proses manufaktur.

• Persediaan barang dalam proses

Persediaan barang-barang yang telah melalui beberapa tahap pada proses

manufaktur, tapi masih perlu diolah lagi.

• Persediaan barang jadi

Persediaan barang-barang yang telah selesai diproses dan siap untuk dijual.

Page 31: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum - …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00154-IF Bab 2.pdf... data, database, entity, database management system (DBMS), ... Sebuah

35  

  

2.2.3.1 Stok Minimum

Stok minimum adalah sebuah tingkat pada persediaan, ditetapkan dengan tujuan

untuk mengontrol barang, dimana stok barang tersebut tidak boleh jatuh dibawah

jumlah yang telah ditetapkan. 

 

2.2.4 Pembelian

Menurut Mulyadi (2001, p209), pembelian adalah suatu usaha yang digunakan

dalam perusahaan untuk pengadaan barang yang diperlukan oleh perusahaan. Secara

umum definisi pembelian adalah usaha pengadaan barang atau jasa dengan tujuan yang

akan digunakan sendiri, untuk kepentingan proses produksi maupun untuk dijual

kembali, baik dengan atau tanpa proses, dalam proses, dalam proses pembelian yang

ada, agar kegiatan pembelian dapat dilakukan dengan benar.

2.2.5 Data Flow Diagram (DFD)

Menurut Whitten, et.al (2004, hal 334), “Data Flow Diagram (DFD) is a tool

that depicts the flow of data through a system and the work or processing performed by

that system” , dapat diartikan sebagai DFD adalah sebuah alat yang menggambarkan

aliran data sampai sebuah sistem selesai dan kerja atau proses dan dilakukan dalam

sistem tersebut.

Page 32: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum - …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00154-IF Bab 2.pdf... data, database, entity, database management system (DBMS), ... Sebuah

36  

  

2.2.5.1 Empat Komponen DFD

1. External agent

Menurut Whitten, et.al (2004, 363), “External agents define a person, an

organization unit, another system or another organization that lies outside to

scope of the project but that interacts with the system being studied”, dapat

diartikan sebagai external agent mendefinisikan orang, sebuah unit organisasi,

sistem lain atau organisasi lain yang berada di luar sistem projek tetapi yang

mempengaruhi kerja sistem.

2. Process

Menurut Whitten, et.al (2004, 347), proses adalah penyelenggaraan kerja

atau jawaban, datangnya aliran data atau kondisinya.

Menurut Whitten, et.al (2004, 347) ada beberapa bentuk proses diantaranya :

a. Bentuk Gane dan Sarson

b. Bentuk DeMarco/Yourdon

c. Bentuk SSADM/IDEFO

3. Data stores

Data stores adalah tempat penyimpanan data.

Menurut Whitten, et.al (2004, hal 366) ada beberapa bentuk data stores

diantaranya:

Page 33: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum - …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00154-IF Bab 2.pdf... data, database, entity, database management system (DBMS), ... Sebuah

37  

  

a. Bentuk Gane dan Sarson

b. Bentuk DeMarco/Yourdon

c. Bentuk SSADM/IDEFO

4. Data flow

Data flow dapat diartikan sebagai merepresentasikan sebuah input ke

dalam sebuah proses atau output dari data (atau informasi) dari sebuah proses.

2.2.5.2 Jenis-jenis DFD

1. Level 0 (Diagram konteks)

Level ini terdapat sebuah proses yang berada di posisi pusat.

2. Level 1 (Diagram Nol)

Level ini merupakan sebuah proses yang terdapat di level nol yang

dipacahkan menjadi beberapa proses lainnya.

3. Level 2 (Diagram Rinci)

Pada level ini merupakan diagram yang merincikan diagram dari level 1.

o Tanda ‘*’ digunakan hanya jika proses tersebut tidak bisa dirincikan lagi.

Contoh : 2.0*, artinya proses level rendah tidak bisa ririncikan lagi.

o Penomoran yang dilakukan berdasarkan urutan proses.

Page 34: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum - …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00154-IF Bab 2.pdf... data, database, entity, database management system (DBMS), ... Sebuah

38  

  

2.2.6 Web

Menurut Williams & Sawyer (2004, p6) tentang World Wide Web (www), biasa

disebut dengan web, adalah sistem yang saling berhubungan pada komputer

internet(disebut juga server) yang mana mendukung dokumen dengan format spesial

dalam bentuk multimedia.

2.2.7 PHP dan MySQL

Menurut Rainer, et.al (2003, p168), PHP adalah server-side scripting language

dan didesain spesifik untuk web.

Menurut Welling & Thomson (2001,p3), MySQL adalah relation database

management system (RDBMS). Sebuah database memungkinkan untuk menyimpan

sesuatu secara efisien, dapat dicari, disorting, dan diambil kembali datanya. MySQL

server mengontrol segala akses terhadap data agar banyak user dapat bekerjan dalam

satu waktu dan menyediakan akses yang lebih cepat dan meyakinkan bahwa hanya user

tertentu yang dapat diberikan akses.