BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Informasi · Sistem merupakan suatu kumpulan komponen yang saling...

72
9 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Informasi Pencapaian sebuah perusahaan dalam meningkatkan produktivitas memiliki tantangan dalam dunia bisnis, tidak hanya kemampuan untuk membuat bisnis semakin besar namun dibalik itu semua perusahaan akan diuji untuk dapat memiliki ketepatan, kedisiplinan serta efisiensi. Dalam mencapai itu semua, maka perusahaan membutuhkan suatu sistem yang terkomputerisasi untuk dapat memenuhi kebutuhan informasi perusahaan dan membantu untuk melakukan berbagai produktivitas dalam perusahaan. Sistem Secara etimologi, kata sistem berasal dari bahasa Latin yaitu systēma yang berarti kumpulan atau kesatuan dari komponen atau elemen. Ini juga bisa berarti sebagai komposisi dari beberapa elemen yang bekerja secara bersama untuk mencapai suatu tujuan. Istilah sistem seringkali dipergunakan untuk memberikan gambaran suatu set entitas yang saling berinteraksi dalam bekerja untuk menuju suatu objektivitas yang telah ditetapkan. Menurut Satzinger et al. (2010:6). Systems & Analysis Design in a Changing World. Sistem merupakan suatu kumpulan komponen yang saling berhubungan yang memiliki fungsi bersama untuk mencapai suatu hasil tertentu. Menurut Ulric J. Gelinas et al. (2008:14). Business Processes & Information Technology. Sistem adalah suatu set elemen yang saling bergantung yang secara bersama-sama bekerja untuk menyelesaikan suatu tujuan yang spesifik. Sebuah sistem harus memiliki empat komponen yaitu organisasi, hubungan yang saling berkaitan, integrasi dan objektifitas yang terpusat. Menurut O’Brien et al. (2011:26). Management Information System. sistem memiliki 3 fungsi dasar yaitu: 1. Masukan (Input) Terlibat didalamnya fungsi untuk menangkap dan perakitan elemen yang memasuki sistem untuk diproses. 2. Pengolahan (Processing) Terlibat didalamnya proses transformasi yang mengubah input menjadi output.

Transcript of BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Informasi · Sistem merupakan suatu kumpulan komponen yang saling...

Page 1: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Informasi · Sistem merupakan suatu kumpulan komponen yang saling ... akuntansi, keuangan, manajemen operasi, ... pemrograman Simula di Norwegia pada

9

BAB 2

LANDASAN TEORI

2.1 Sistem Informasi

Pencapaian sebuah perusahaan dalam meningkatkan produktivitas memiliki

tantangan dalam dunia bisnis, tidak hanya kemampuan untuk membuat bisnis

semakin besar namun dibalik itu semua perusahaan akan diuji untuk dapat memiliki

ketepatan, kedisiplinan serta efisiensi. Dalam mencapai itu semua, maka perusahaan

membutuhkan suatu sistem yang terkomputerisasi untuk dapat memenuhi kebutuhan

informasi perusahaan dan membantu untuk melakukan berbagai produktivitas dalam

perusahaan.

Sistem

Secara etimologi, kata sistem berasal dari bahasa Latin yaitu systēma

yang berarti kumpulan atau kesatuan dari komponen atau elemen. Ini juga bisa

berarti sebagai komposisi dari beberapa elemen yang bekerja secara bersama

untuk mencapai suatu tujuan. Istilah sistem seringkali dipergunakan untuk

memberikan gambaran suatu set entitas yang saling berinteraksi dalam bekerja

untuk menuju suatu objektivitas yang telah ditetapkan.

Menurut Satzinger et al. (2010:6). Systems & Analysis Design in a

Changing World. Sistem merupakan suatu kumpulan komponen yang saling

berhubungan yang memiliki fungsi bersama untuk mencapai suatu hasil tertentu.

Menurut Ulric J. Gelinas et al. (2008:14). Business Processes &

Information Technology. Sistem adalah suatu set elemen yang saling bergantung

yang secara bersama-sama bekerja untuk menyelesaikan suatu tujuan yang

spesifik. Sebuah sistem harus memiliki empat komponen yaitu organisasi,

hubungan yang saling berkaitan, integrasi dan objektifitas yang terpusat.

Menurut O’Brien et al. (2011:26). Management Information System.

sistem memiliki 3 fungsi dasar yaitu:

1. Masukan (Input)

Terlibat didalamnya fungsi untuk menangkap dan perakitan elemen yang

memasuki sistem untuk diproses.

2. Pengolahan (Processing)

Terlibat didalamnya proses transformasi yang mengubah input menjadi

output.

Page 2: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Informasi · Sistem merupakan suatu kumpulan komponen yang saling ... akuntansi, keuangan, manajemen operasi, ... pemrograman Simula di Norwegia pada

10

3. Keluaran (Output)

Terlibat didalamnya suatu fungsi untuk mentransfer elemen yang telah

diproduksi oleh proses transformasi ke tujuan akhir mereka.

Berdasarkan pandangan beberapa ahli tersebut, dapat disimpulkan bahwa

sistem adalah suatu kumpulan komponen yang memberikan masukkan atau input

yang melakukan proses secara bersama-sama dan saling berinteraksi yang

menghasilkan suatu output untuk tujuan yang telah ditetapkan guna memenuhi

suatu kebutuhan.

Informasi

Dalam keperluannya bagi suatu organisasi, informasi dengan jumlah dan

mutu yang memadai tidak dapat tercipta dengan sendirinya. Kontribusi informasi

pada efektivitas organisasi terletak pada suatu kenyataan bahwa dari informasi

yang tersedia dapat memberikan kemungkinan hidup, berkembang dan

memperlancar kegiatan organisasi baik pada tingkat operasional maupun pada

tingkat pengambilan keputusan.

Pengertian infromasi sendiri menurut Rainer et al. (2014:14).

Introduction to Information System. Informasi mengacu pada data yang telah

terorganisir sehingga memiliki makna dan nilai kepada penerima.

Menurut Ulric J. Gelinas et al. (2008:27). Business Processes &

Information Technology. Informasi dalam kaitannya yang digunakan didalam

suatu organisasi adalah data yang disajikan dalam bentuk yang berguna dalam

kegiatan pengambilan keputusan. Informasi memiliki nilai untuk pembuat

keputusan karena mengurangi ketidakpastian dan meningkatkan pengetahuan

tentang daerah tertentu yang menjadi perhatian. Data adalah fakta atau angka

dalam bentuk mentah. Data mewakili pengukuran atau pengamatan objek dan

peristiwa. Untuk menjadi berguna untuk pembuat keputusan, data harus diubah

menjadi informasi.

Berdasarkan pengertian dari beberapa ahli tersebut, dapat disimpulkan

bahwa informasi adalah suatu data yang disajikan secara terorganisir sehingga

kedalam bentuk yang lebih berguna bagi penerimanya. Dalam suatu organisasi,

informasi merupakan data yang diolah sehingga memberikan nilai untuk

pengambilan keputusan.

Page 3: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Informasi · Sistem merupakan suatu kumpulan komponen yang saling ... akuntansi, keuangan, manajemen operasi, ... pemrograman Simula di Norwegia pada

11

Sistem Informasi

Suatu organisasi untuk dapat selalu bertahan dan berkembang sehingga

meningkatkan produktivitasnya harus dapat memanfaatkan semua kekuatan dan

peluang yang tersedia. Selain itu, organisasi juga harus dapat mampu

meminimalisir setiap kelemahan dan hambatan yang dapat terjadi dalam setiap

perjalanan bisnis yang dilaksanakannya. Semua itu dapat dilakukan apabila

manajemen mampu melakukan pengambilan keputusan yang berdasarkan pada

informasi yang berkualitas. Suatu informasi yang berkualitas tidak lahir dengan

sendirinya, akan tetapi terbentuk dari suatu sistem yang dirancang dengan baik.

Menurut Rainer et al. (2014:30) sistem Informasi memiliki fungsi untuk

mengumpulkan (collects), mengolah (processes), menyimpan (stores),

menganalisis (analyzes) dan menyebarkan (disseminates) suatu informasi untuk

suatu tujuan yang spesifik.

Menurut O’Brien et al. (2011:4) suatu sistem informasi dapat berupa

kombinasi dari komponen-komponen yang bekerja dan saling berinteraksi untuk

menyimpan, mengambil, mengubah, dan menyebarkan informasi dalam sebuah

organisasi.

Berdasarkan pengertian para ahli tersebut, dapat disimpulkan bahwa

suatu sistem informasi merupakan suatu kombinasi yang dibentuk dari

komponen-komponen yang bekerja secara bersama-sama dalam mengumpulkan

(collects), mengolah (processes), menyimpan (stores), menganalisis (analyzes)

dan menyebarkan (disseminates) suatu informasi untuk menghasilkan suatu hasil

untuk mencapai suatu tujuan yang telah ditetapkan.

Komponen Sistem Informasi

Secara luas suatu sistem informasi dalam prosesnya terdiri dari berbagai

komponen dengan berbagai prosedur dan orang-orang yang bertanggung jawab

untuk menangkap, menggerakan, mengatur dan mendistribusi informasi. Sangat

penting bahwa komponen sistem informasi tersebut bekerja sama dengan baik

dan juga terhubung dengan satu sama lain.

Komponen-komponen yang membentuk suatu sistem informasi menurut

O’Brien et al. (2011:31) terdiri dari 5 yaitu:

Page 4: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Informasi · Sistem merupakan suatu kumpulan komponen yang saling ... akuntansi, keuangan, manajemen operasi, ... pemrograman Simula di Norwegia pada

12

1. Sumber daya manusia (Human Resource)

Sumber daya manusia adalah komponen penting untuk keberhasilan operasi

dari semua sistem informasi. Sumber daya orang ini termasuk pengguna

akhir (end user) dan Sistem Infromasi (SI) spesialis.

Pengguna akhir (End user)

Pengguna akhir (juga disebut pengguna atau klien) adalah orang-orang

yang menggunakan sistem informasi atau informasi yang dihasilkan.

Mereka bisa sebagai pelanggan, penjual, insinyur, pegawai, akuntan,

atau manajer dan ditemukan di semua tingkat organisasi. Kebanyakan

pengguna akhir dalam bisnis adalah pekerja pengetahuan, yaitu, orang-

orang yang menghabiskan sebagian besar waktu mereka berkomunikasi

dan berkolaborasi dalam tim dan kelompok kerja dan menciptakan,

menggunakan, dan mendistribusikan informasi.

Sistem Informasi (SI) spesialis

SI spesialis adalah orang-orang yang mengembangkan dan

mengoperasikan sistem informasi. Mereka termasuk sistem analis,

pengembang perangkat lunak, operator sistem, manajerial lainnya, dan

personil administrasi SI. Secara singkat, sistem analis merancang sistem

informasi berdasarkan kebutuhan informasi dari pengguna akhir,

pengembang perangkat lunak membuat program komputer berdasarkan

spesifikasi sistem analis, dan operator sistem membantu untuk

memantau dan mengoperasikan sistem komputer dan jaringan dalam

menjalankan sistem informasi.

2. Sumber daya perangkat keras (Hardware Resource)

Konsep sumber daya perangkat keras termasuk semua perangkat fisik dan

bahan yang digunakan dalam pengolahan informasi. Secara khusus, itu

termasuk tidak hanya mesin, seperti komputer dan peralatan lainnya, tetapi

juga semua media data, yaitu, benda nyata dimana data dicatat, dari

lembaran kertas untuk disk magnetik atau optik.

3. Sumber daya piranti lunak (Software Resource)

Konsep sumber daya perangkat lunak mencakup semua set instruksi

pemrosesan informasi. Konsep generik perangkat lunak ini tidak hanya

mencakup set instruksi pengoperasian program yang secara langsung

mengendalikan perangkat keras komputer, tetapi juga set instruksi

Page 5: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Informasi · Sistem merupakan suatu kumpulan komponen yang saling ... akuntansi, keuangan, manajemen operasi, ... pemrograman Simula di Norwegia pada

13

pemrosesan informasi yang disebut prosedur yang memerlukan orang

sebagai pengguna.

4. Sumber daya data (Data Resource)

Data lebih dari bahan baku sistem informasi. Data dapat mengambil banyak

bentuk, termasuk didalamnya angka, huruf, teks, gambar, grafis, suara,

video dan karakter lain yang menggambarkan transaksi bisnis, kejadian dan

entitas lain.

5. Sumber daya jaringan (Network Resource)

Teknologi telekomunikasi dan jaringan sangat penting untuk semua jenis

organisasi dan sistem informasi berbasis komputer. Jaringan telekomunikasi

terdiri dari komputer, prosesor komunikasi, dan perangkat lain yang saling

saling berhubungan dalam media komunikasi dan dikendalikan oleh

perangkat lunak komunikasi. Konsep sumber daya jaringan menekankan

bahwa teknologi komunikasi dan jaringan merupakan komponen sumber

daya dasar dari semua sistem informasi. Sumber jaringan meliputi:

Media Komunikasi.

Contohnya kabel twisted-pair, coaxial, kabel fiberoptik, wireless,

selular, maupun satelit.

Jaringan infrastruktur.

Contohnya prosesor komunikasi, seperti modem dan prosesor inter-

jaringan, dan perangkat lunak kontrol komunikasi, seperti sistem

operasi jaringan dan internet browser.

Peran dan Fungsi Sistem Informasi Dalam Organisasi

Sistem informasi dalam suatu organisasi menerapkan setiap sumber daya

yang tersedia untuk digunakan dengan cara saling berinteraksi dengan tujuan

untuk memberikan kontribusi bagi kegiatan organisasi dengan suatu prosedur

yang telah ditetapkan.

Menurut Ulric J. Gelinas et al. (2008:16) sistem Informasi dalam suatu

organisasi adalah suatu sistem buatan manusia yang terdiri dari serangkaian

komponen terpadu berbasis komputer dan manual yang memiliki peran untuk

memfasilitasi fungsi operasional organisasi dan untuk mendukung manajemen

pengambilan keputusan dengan memberikan informasi dapat digunakan untuk

merencanakan dan mengendalikan kegiatan organisasi.

Page 6: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Informasi · Sistem merupakan suatu kumpulan komponen yang saling ... akuntansi, keuangan, manajemen operasi, ... pemrograman Simula di Norwegia pada

14

Dengan berbagai macam dan fungsi dari suatu sistem informasi yang

tersedia dan dapat digunakan untuk suatu organisasi, pada dasarnya menurut

O’Brien et al. (2011:8) terdapat 3 peran utama yang vital yang digunakan untuk

suatu organisasi ialah:

Mendukung proses bisnis dan operasi suatu organisasi

Mendukung dalam pengambilan keputusan bagi manajemen

Mendukung strategi untuk keunggulan kompetitif

Berdasarkan peran yang dimiliki oleh suatu sistem informasi dalam suatu

organisasi, fungsi sistem informasi bagi suatu organisasi menurut O’Brien et al.

(2011:24) diantaranya adalah:

Sistem informasi memiliki posisi dalam wilayah fungsional utama dari

bisnis yang sama pentingnya untuk kesuksesan bisnis sebagai fungsi

akuntansi, keuangan, manajemen operasi, pemasaran, dan manajemen

sumber daya manusia.

Sistem informasi merupakan kontributor penting untuk efisiensi operasional,

produktivitas karyawan, dan layanan serta kepuasan pelanggan.

Sistem informasi sebuah sumber yang memiliki nilai yang diakui dalam

organisasi.

Sistem informasi sebagai sumber utama informasi dan dukungan yang

diperlukan untuk mempromosikan pengambilan keputusan yang efektif oleh

para manajer dan profesional bisnis.

Sistem informasi sebagai unsur yang sangat penting dalam mengembangkan

produk dan jasa yang memberikan organisasi keuntungan strategis di pasar

global yang kompetitif.

Sistem informasi merupakan komponen kunci dari sumber daya,

infrastruktur, dan kemampuan dari suatu organisasi.

Sistem informasi memiliki fungsi sebagai sumber daya strategis.

2.2 Analisis dan Perancangan Berorientasi Objek

Dalam pengembangan suatu sistem informasi dapat menggunakan

pendekatan berorientasi objek, yaitu memandang sistem informasi sebagai koleksi

objek-objek yang berinteraksi yang bekerja sama untuk menyelesaikan tugas-tugas.

Secara konseptual, tidak ada proses atau program, tidak ada entitas data atau file.

Page 7: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Informasi · Sistem merupakan suatu kumpulan komponen yang saling ... akuntansi, keuangan, manajemen operasi, ... pemrograman Simula di Norwegia pada

15

Sebuah objek adalah hal yang dalam sistem komputer yang mampu merespon pesan

atau informasi.

Pendekatan berorientasi objek dimulai dengan perkembangan bahasa

pemrograman Simula di Norwegia pada tahun 1960. Simula digunakan untuk

membuat simulasi komputer yang melibatkan "objek". Pada 1970-an, bahasa

Smalltalk dikembangkan untuk memecahkan masalah dengan menciptakan

antarmuka pengguna grafis (GUI) yang melibatkan "objek" seperti menu pull-down,

tombol, kotak cek, dan kotak dialog.

Pendekatan berorientasi objek menghasilkan beberapa manfaat utama, di

antaranya kealamian dan dapat digunakan kembali. Pendekatan ini alami atau intuitif

terhadap orang, karena mereka cenderung berpikir tentang dunia dalam hal objek

nyata. Pendekatan berorientasi objek melibatkan kelas objek dan dalam banyak

sistem yaitu dalam objek kelas yang sama, kelas-kelas ini dapat digunakan berulang-

ulang setiap kali mereka dibutuhkan. Sebagai contoh, hampir semua sistem

menggunakan menu, kotak dialog, jendela, dan tombol, tetapi banyak sistem dalam

perusahaan yang sama juga menggunakan kelas pelanggan, produk, dan faktur yang

dapat digunakan kembali.

Unified Process (UP)

Unified Process (UP) merupakan suatu metodologi pengembangan sistem

berorientasi obyek yang ditawarkan oleh IBM Rational Software, berasal oleh

tiga pendukung Unified Modeling Language (UML) yaitu Grady Booch, James

Rumbaugh, dan Ivar Jacobson. UP adalah upaya mereka untuk mendefinisikan

metodologi lengkap yang menyediakan beberapa fitur unik dengan

menggunakan model sistem UML. UP saat ini secara luas diakui sebagai

metodologi pengembangan sistem standar untuk pengembangan berorientasi

obyek.

UP dijelaskan oleh Satzinger et al. (2010:62) dirancang untuk

memperkuat enam "praktik terbaik" pengembangan sistem yang umum

digunakan pada sebagian besar metodologi pengembangan sistem yaitu:

1. Pengembangan iteratif (Develop iteratively)

2. Mendefiniskan dan mengelola persyaratan sistem (Define and manage

system requirements)

3. Penggunaan arsitektur komponen (Use component architectures)

Page 8: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Informasi · Sistem merupakan suatu kumpulan komponen yang saling ... akuntansi, keuangan, manajemen operasi, ... pemrograman Simula di Norwegia pada

16

4. Membuat model visual (Create visual model)

5. Verifikasi kualitas (Verify quality)

6. Kontrol terhadap perubahan (Control changes)

Dalam UP terdapat 9 discipline dengan 4 phase siklus seperti yang

digambarkan pada gambar 2.1 dibawah:

Gambar 2.1 Unified Process

Sumber : Satzinger et al. (2010:62)

Dari 4 (empat) phase UP tersebut memiliki objektifitas yang dapat

dijelaskan pada table berikut:

Tabel 2.1 Unified Process Phase Objective

UP Phase Objective

Inception Mengembangkan visi perkiraan dari sistem, membuat

kasus bisnis, menentukan ruang lingkup, dan

menghasilkan perkiraan kasar biaya dan jadwal.

Elaboration Mendefinisikan visi, mengidentifikasi dan menjelaskan

semua persyaratan, menyelesaikan lingkup, desain dan

mengimplementasikan arsitektur inti dan fungsi,

mengatasi risiko tinggi, dan menghasilkan perkiraan yang

realistis untuk biaya dan jadwal.

Page 9: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Informasi · Sistem merupakan suatu kumpulan komponen yang saling ... akuntansi, keuangan, manajemen operasi, ... pemrograman Simula di Norwegia pada

17

Construction Iteratif menerapkan sisa-risiko yang lebih rendah,

diprediksi, dan elemen lebih mudah dan mempersiapkan

untuk penyebaran.

Transition Menyelesaikan tes beta dan penyebaran sehingga

pengguna memiliki sistem kerja dan siap untuk

mendapatkan keuntungan seperti yang diharapkan.

Sumber : Satzinger et al. (2010:668)

Object-Oriented Analysis (OOA)

Menurut Satzinger et al. (2010:60) analisis berorientasi objek atau Object

Oriented Analysis (OOA) mendefinisikan semua jenis objek yang melakukan

pekerjaan dalam sistem dan menunjukkan interaksi pengguna yang disebut juga

sebagai case yang diperlukan untuk menyelesaikan tugas.

Gambar 2.2 Activities of the Requirement Discipline

Sumber : Satzinger et al. (2010:119)

Proses analisis mendefinisikan secara detail apa yang perlu sistem

informasi capai untuk menyediakan manfaat yang diinginkan. Banyak ide-ide

alternatif harus diajukan dan solusi desain yang terbaik harus dipilih dari antara

mereka. Kemudian, selama desain sistem, alternatif yang dipilih dirancang

secara rinci. Menurut Satzinger et al. (2010:119) seperti yang ditunjukkan pada

Page 10: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Informasi · Sistem merupakan suatu kumpulan komponen yang saling ... akuntansi, keuangan, manajemen operasi, ... pemrograman Simula di Norwegia pada

18

gambar 2.2 terdapat 6 (enam) aktifitas yang harus diselesaikan selama analisis

yaitu:

1. Pengumpulan Informasi (Gather information)

Proses analisis melibatkan pengumpulan sejumlah besar informasi. Sistem

analis mendapatkan beberapa informasi dari orang-orang yang akan

menggunakan sistem, baik melalui wawancara, observasi atau dari dokumen

pendukung lainnya. Dokumentasi dari sistem sudah berjalan juga perlu

dipelajari dengan hati-hati. Dari dokumentasi sistem yang telah berjalan,

analis dapat memperoleh informasi tambahan dengan melihat apa yang

perusahaan telah lakukan ketika dihadapkan dengan kebutuhan bisnis

serupa. Singkatnya, analis perlu berbicara dengan hampir semua orang yang

akan menggunakan sistem baru atau telah menggunakan sistem yang sama,

dan mereka harus membaca hampir segala sesuatu yang tersedia tentang

sistem yang ada.

2. Mendefinisikan kebutuhan sistem (Define system requirement)

Langkah berikutnya setelah pengumpulan informasi ialah

mendokumentasikan seluruh informasi tersebut. Beberapa informasi ini

menjelaskan persyaratan teknis. Mendefinisikan persyaratan fungsional

tidak hanya soal menuliskan fakta dan angka. Sebaliknya, berbagai jenis

model yang dibuat untuk membantu merekam dan mengkomunikasikan apa

yang dibutuhkan. Proses pemodelan adalah proses pembelajaran bagi

seorang analis.

3. Kebutuhan prioritas (Prioritize requirement)

Setelah persyaratan sistem dipahami dengan baik dan model rinci

persyaratan selesai, penting untuk menetapkan persyaratan fungsional dan

teknis yang paling penting untuk sistem. Saat pengembangan suatu sistem,

terkadang pengguna menyarankan fungsi sistem tambahan yang diinginkan

tetapi memiliki fungsi yang penting. Dengan demikian analis harus dapat

meentukan prioritas kebutuhan yang harus terlebih didahulukan untuk di

selesaikan. Kondisi ini diperlukan karena sumber daya yang terbatas dan

bisa terjadinya perubahan terhadap ruang lingkup pekerjaan.

4. Prototipe untuk uji kelayakan dan penelusuran (Prototype for feasibility and

discovery)

Page 11: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Informasi · Sistem merupakan suatu kumpulan komponen yang saling ... akuntansi, keuangan, manajemen operasi, ... pemrograman Simula di Norwegia pada

19

Menciptakan prototipe bagian dari sistem baru dapat menjadi sangat

berharga selama analisis sistem. Tujuan utama dari pembuatan suatu

prototipe selama analisis adalah untuk lebih memahami kebutuhan

pengguna. Prototipe tidak dibangun dengan maksud berfungsi secara penuh

tetapi untuk memeriksa kelayakan dengan pendekatan tertentu untuk

kebutuhan bisnis. Dalam banyak kasus, pengguna mencoba untuk

meningkatkan proses bisnis mereka atau merampingkan prosedur. Jadi,

untuk memudahkan penyelidikan proses bisnis baru, analis dapat

membangun prototipe. Menggunakan layar sampel atau laporan, analis

berdiskusi dengan pengguna bagaimana sistem baru dapat mendukung

proses baru, dan mereka dapat menunjukkan prosedur bisnis baru bagi

sistem baru.

5. Membuat dan mengevaluasi alternatif (Generate and evaluate alternative)

Ada banyak alternatif untuk desain akhir dan implementasi sistem. Jadi,

sangat penting untuk menentukan secara hati-hati dan kemudian

mengevaluasi semua kemungkinan. Ketika persyaratan diprioritaskan, analis

dapat menghasilkan beberapa alternatif dengan menghilangkan beberapa

persyaratan yang kurang penting. Selain itu, teknologi juga menimbulkan

beberapa alternatif untuk sistem.

Setiap alternative harus dapat dijelaskan atau dimodelkan pada tinggi

tingkat. Setiap alternatif juga memiliki biaya sendiri, manfaat, dan

karakteristik lain yang harus diukur dan dievaluasi.

6. Review rekomendasi dengan manajemen (Review recommendation with

management)

Meninjau rekomendasi dengan manajemen biasanya dilakukan ketika semua

kegiatan analisis telah atau hampir lengkap. Manajemen harus terus dapat

menerima informasi tentang kemajuan analisis melalui pelaporan proyek

secara reguler. Hasil dan pilihan rekomendasi solusi harus mendapatkan

keputusan dari manajemen.

Masing-masing dari enam kegiatan analisis melibatkan banyak

pemangku kepentingan (stakeholder) dan bertugas untuk menjawab satu atau

lebih pertanyaan kunci. Kegiatan dan pertanyaan kunci dari setiap kegiatan

analisis tersebut dirangkum dalam table 2.2 berikut:

Page 12: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Informasi · Sistem merupakan suatu kumpulan komponen yang saling ... akuntansi, keuangan, manajemen operasi, ... pemrograman Simula di Norwegia pada

20

Tabel 2.2 Pertanyaan Kunci Aktifitas Analisis

No. Kegiatan Analisis Pertanyaan kunci

1. Pengumpulan Informasi

(Gather information)

Apakah kita memiliki semua

informasi dan wawasan yang

diperlukan untuk mendefinisikan apa

yang sistem harus lakukan?

2. Mendefinisikan kebutuhan

sistem

(Define system requirement)

Apa yang kita butuhkan untuk

membangun sistem (secara detail)?

3. Kebutuhan prioritas

(Prioritize requirement)

Apa yang paling penting dari setiap

kebutuhan untuk sistem yang

dikembangkan?

4. Prototipe untuk uji kelayakan

dan penelusuran

(Prototype for feasibility and

discovery)

Apakah kita dapat membuktikan

bahwa teknologi yang diusulkan

dapat mendukung sistem yang

sedang kita kembangkan?

Apakah kita membangun beberapa

prototipe untuk memastikan

pengguna memahami potensi apa

yang dapat dilakukan dari sistem

baru?

5. Membuat dan mengevaluasi

alternatif

(Generate and evaluate

alternative)

Apakah pilihan alternatif yang

terbaik untuk membuat sistem?

6. Review rekomendasi dengan

manajemen (Review

recommendation with

management)

Haruskah kita melanjutkan ke

tahapan design dan implementasi

dari sitem yang diajukan?

Sumber : Satzinger et al. (2010:122)

Page 13: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Informasi · Sistem merupakan suatu kumpulan komponen yang saling ... akuntansi, keuangan, manajemen operasi, ... pemrograman Simula di Norwegia pada

21

Object-Oriented Design (OOD)

Menurut Satzinger et al. (2010:60) design berorientasi objek atau Object

Oriented Design (OOD) mendefinisikan semua jenis tambahan objek yang

diperlukan untuk berkomunikasi dengan orang-orang dan perangkat dalam

sistem, menunjukkan bagaimana objek berinteraksi untuk menyelesaikan tugas-

tugas, dan memurnikan definisi dari setiap jenis objek sehingga dapat

diimplementasikan dengan bahasa atau lingkungan tertentu.

Gambar 2.3 Activities of the Design Discipline

Sumber : Satzinger et al. (2010:330)

Sistem desain adalah upaya pembentukan model dari hasil analisis

sistem. Sebagai detail desain yang dibuat diputuskan dan didokumentasikan

dengan membangun model. Seperti yang ditunjukkan sebelumnya, model

mungkin cukup informal, tetapi mereka adalah esensi dari desain. Sistem desain

melibatkan dan menentukan secara rinci bagaimana sistem akan bekerja

menggunakan teknologi tertentu. Beberapa rincian desain akan telah

dikembangkan selama analisis sistem ketika alternatif digambarkan. Terkadang

sistem kerja desain dilakukan secara paralel dengan kegiatan analisis. Selain itu,

setiap komponen dari solusi akhir sangat dipengaruhi oleh desain komponen

lainnya.

Menurut Satzinger et al. (2010:330) seperti yang ditunjukkan pada

gambar 2.3 terdapat 7 (enam) aktifitas yang harus diselesaikan selama analisis

yaitu:

Page 14: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Informasi · Sistem merupakan suatu kumpulan komponen yang saling ... akuntansi, keuangan, manajemen operasi, ... pemrograman Simula di Norwegia pada

22

1. Perancangan dan integrasi jaringan (Design and integrate network)

Pada aktifitas ini merupakan proses perancangan jaringan yang dibutuhkan

sistem baru. Hal ini diperlukan karena untuk pengembangan sistem baru

mungkin memerlukan rancangan sistem yang berbeda dari sistem yang telah

berjalan atau mungkin tidak tersedianya jaringan. Kondisi atau kendala

teknis yang perlu diperhatikan ketika membuat sistem beroperasi melalui

jaringan, adalah keandalan, keamanan, throughput, dan sinkronisasi.

2. Perancangan arsitektur aplikasi dan perangkat lunak (Design the application

architecture and software)

Dalam kegiatan ini dilakukannya penetapan keputusan tentang struktur dan

konfigurasi sistem baru dan desain perangkat lunak komputer yang

sebenarnya. Rancangan arsitektur dibuat untuk menghubungkan semua

komponen sistem yang saling bergantung satu sama lain termasuk dengan

konfigurasi yang diinginkan dari arsitektur aplikasi. Merancang arsitektur

aplikasi melibatkan menentukan secara rinci bagaimana semua kegiatan

sistem akan benar-benar dilakukan beserta dengan alternative-alternatif

yang bisa dikembangkan. Setelah alternatif desain arsitektur tertentu yang

dipilih, model pemrosesan komputer rinci dapat dibangun.

3. Perancangan antarmuka pengguna (Design the user interface)

Sebuah aspek penting dari sistem informasi adalah kualitas antarmuka

pengguna. Desain user interface mendefinisikan bagaimana pengguna akan

berinteraksi dengan sistem. Kemampuan dan kebutuhan pengguna sangat

berbeda; setiap pengguna berinteraksi dengan sistem dengan cara yang

berbeda. Selain itu, pendekatan yang berbeda untuk antarmuka mungkin

diperlukan untuk bagian yang berbeda dari sistem.

4. Perancangan antarmuka sistem (Design the system interface)

Sebuah sistem informasi baru akan mempengaruhi banyak sistem informasi

lainnya. Kadang-kadang satu sistem menyediakan informasi yang kemudian

digunakan oleh sistem lain, dan kadang-kadang sistem pertukaran informasi

terjadi secara terus menerus saat mereka berjalan. Komponen yang

memungkinkan sistem untuk berbagi informasi adalah sistem antarmuka,

dan setiap sistem antarmuka perlu dirancang secara detail. Dari awal desain

sistem, analis harus memastikan bahwa semua sistem bekerja sama dengan

baik.

Page 15: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Informasi · Sistem merupakan suatu kumpulan komponen yang saling ... akuntansi, keuangan, manajemen operasi, ... pemrograman Simula di Norwegia pada

23

5. Perancangan dan integrasi database (Design and integrate database)

Merancang database adalah salah satu kegiatan kunci dari aktifitas

perancangan sistem. Model implementasi database dibuat berdasarkan

model data yang dibuat selama analisis sistem. Keputusan yang harus

ditentukan pada saat perancangan salah satunya adalah pilihan penggunaan

database terpusat atau terdistribusi. Sifat internal database juga harus

dirancang, termasuk hal-hal seperti table, atribut, dan link. Analis harus

mempertimbangkan banyak masalah teknis yang penting saat merancang

database.

6. Prototipe untuk detail perancangan (Prototype for design detail)

Karena banyak keputusan desain yang dibuat pada awal proyek bersifat

prediktif, prototipe merupakan alat penting untuk memastikan bahwa

keputusan yang dibuat adalah yang terbaik dan dapat mengurangi risiko. Ide

dasar dari prototipe adalah untuk menguji beberapa aspek baru atau berisiko

dari sistem baru sebelum melakukan sumber utama untuk konfigurasi

tertentu dari solusi baru. Bahkan, prototipe yang digunakan tidak hanya

untuk memverifikasi keputusan desain, tetapi mengkonfirmasi bahwa

pendekatan tertentu akan memenuhi kebutuhan bisnis pengguna. Prototipe

dapat digunakan untuk mengkonfirmasi pilihan desain tentang antarmuka

pengguna, database, arsitektur jaringan, kontrol, atau lingkungan bahkan

pemrograman yang digunakan.

7. Perancangan dan integrasi kontrol sistem (Design and integrate the system

control)

Kegiatan akhir dari perancangan adalah memastikan bahwa sistem

memiliki perlindungan yang memadai untuk melindungi aset organisasi.

Pengamanan ini disebut sebagai sistem kontrol. Menghindari dari potensi

yang dapat menyebabkan kerusakan parah pada sistem dan data, merancang

sistem kontrol merupakan kegiatan penting. Semua kontrol ini perlu

dirancang ke dalam sistem, berdasarkan teknologi yang ada. Spesialis sering

dibawa untuk bekerja pada beberapa kontrol, dan semua kontrol sistem

perlu diuji secara menyeluruh.

Masing-masing dari setiap kegiatan perancangan sistem harus mampu

untuk menjawab satu atau lebih pertanyaan kunci. Kegiatan dan pertanyaan

Page 16: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Informasi · Sistem merupakan suatu kumpulan komponen yang saling ... akuntansi, keuangan, manajemen operasi, ... pemrograman Simula di Norwegia pada

24

kunci dari setiap kegiatan perancangan sistem tersebut dirangkum dalam table

2.3 berikut:

Tabel 2.3 Pertanyaan Kunci Aktifitas Perancangan

No. Kegiatan Analisis Pertanyaan kunci

1. Perancangan dan integrasi

jaringan

(Design and integrate network)

Apakah kita sudah menspesifikasikan

secara detail setiap komponen sistem

dapat berkomunikasi?

2. Perancangan arsitektur aplikasi

dan perangkat lunak

(Design the application

architecture and software)

Apakah kita sudah menspesifikasikan

secara detail bagaimana aktifitas sistem

dapat digunakan baik antara pengguna

dan komputer?

3. Perancangan antarmuka

pengguna

(Design the user interface)

Apakah kita sudah menspesifikasikan

secara detail bagaimana user dapat

berinteraksi dengan sistem?

4. Perancangan antarmuka sistem

(Design the system interface)

Apakah kita sudah menspesifikasikan

secara detail bagaimana sistem dapat

bekerja dengan sistem lain baik didalam

maupun diluar organisasi

5. Perancangan dan integrasi

database

(Design and integrate database)

Apakah kita sudah menspesifikasikan

secara detail bagaimana dan dimana

sistem akan menyimpan seluruh informasi

yang dibutuhkan oleh organisasi?

6. Prototipe untuk detail

perancangan

(Prototype for design detail)

Apakah kita sudah membuat prototype

untuk memastikan keputusan seluruh

detail perancangan telah sepenuhnya

dimengerti?

7. Perancangan dan integrasi

kontrol sistem

(Design and integrate the system

control)

Apakah kita sudah menspesifikasikan

secara detail bagaimana kita bisa yakin

bahwa sistem dapat beroperasi secara

benar dan data yang digunakan oleh

sistem sudah aman?

Sumber : Satzinger et al. (2010:331)

Page 17: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Informasi · Sistem merupakan suatu kumpulan komponen yang saling ... akuntansi, keuangan, manajemen operasi, ... pemrograman Simula di Norwegia pada

25

Unified Modelling Language (UML)

UML merupakan singkatan Unified Modelling Language yang menurut

Satzinger et al. (2010: 61), merupakan standar model dan notasi yang

dikembangkan dan digunakan untuk menggambarkan suatu pengembangan

sistem yang menggunakan konsep berorientasi objek. UML dikembangkan

pertama kali di tahun 1990an oleh James Rumbaugh, Grady Booch dan Ivar

Jacobson. Model dalam metode pengembangan sistem adalah representasi dari

input, output, proses, data, objek, interaksi antar objek, lokasi, jaringan, dan

peralatan.

Analisis Sistem Informasi

Activity Diagram

Menurut Satzinger et al. (2010:142) activity diagram merupakan

sebuah diagram alur kerja yang menggambarkan berbagai kegiatan

pengguna (atau sistem), orang yang melakukan setiap kegiatan, dan aliran

sekuensial kegiatan tersebut. Activity diagram adalah salah satu diagram

Unified Modeling Language (UML) yang terkait dengan pendekatan

berorientasi objek, tetapi dapat digunakan dengan pendekatan lain.

Gambar 2.4 Activity Diagram

Sumber : Satzinger et al. (2010:143)

Page 18: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Informasi · Sistem merupakan suatu kumpulan komponen yang saling ... akuntansi, keuangan, manajemen operasi, ... pemrograman Simula di Norwegia pada

26

Event Table

Menurut Satzinger et al. (2010:168) event table merupakan table

yang meliputi baris dan kolom, yang mewakili event atau peristiwa berikut

rincian masing-masing. Setiap baris dalam event table mencatat informasi

tentang satu peristiwa dan kasus penggunaannya. Setiap kolom dalam tabel

merupakan bagian kunci dari informasi tentang peristiwa dan kasus

penggunaan.

Gambar 2.5 Event Table

Sumber : Satzinger et al. (2010:169)

Komponen dari sebuah event table yaitu:

a. Event: Suatu peristiwa yang menjadi penyebab bagi sistem

untuk melakukan sesuatu.

b. Trigger: Suatu pertanda atau sinyal yang mennginformasikan

sistem bahwa suatu peristiwa telah terjadi, baik suatu data yang

memerlukan pengolahan atau titik waktu.

c. Source: Agen eksternal yang menyediakan data untuk sistem.

d. Use case: Kegiatan yang dilakukan sistem ketika peristiwa

(event) terjadi.

e. Response: Output yang diproduksi oleh system dan memiliki

tujuan.

f. Destination: Agen eksternal atau aktor yang menerima data dari

sistem.

Page 19: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Informasi · Sistem merupakan suatu kumpulan komponen yang saling ... akuntansi, keuangan, manajemen operasi, ... pemrograman Simula di Norwegia pada

27

Use Case Diagram

Menurut Satzinger et al. (2010:242) use case diagram adalah

diagram yang digunakan untuk menunjukkan berbagai peran pengguna dan

bagaimana peran mereka menggunakan sistem. Tujuan dari use case

diagram adalah untuk mengidentifikasi "kegunaan" atau menggunakan

kasus pada sistem baru. Dengan kata lain, untuk mengidentifikasi

bagaimana sistem akan digunakan. Use case diagram dapat diturunkan

langsung dari dalam event table. Use case diagram adalah cara yang

nyaman untuk mendokumentasikan kegiatan sistem. Pada suatu kondisi

diagram komprehensif digunakan untuk mengidentifikasi semua kasus

penggunaan untuk seluruh sistem atau di kondisi lain cukup satu set

penggunaan kecil diagram kasus.

Gambar 2.6 Use Case Diagram

Sumber : Satzinger et al. (2010:243)

Use Case Description

Daftar use case dan event table memberikan gambaran dari semua

penggunaan sistem. Informasi rinci tentang setiap use case dijelaskan

dengan use case description. Sebuah use case description menjelaskan

rincian pengolahan untuk suatu use case yang sudah dijelaskan pada bagian

sebelumnya.

Berdasarkan kebutuhan dari seorang analis, detail use case

description dapat ditulis pada tiga tingkat yaitu:

1. Brief Description

Page 20: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Informasi · Sistem merupakan suatu kumpulan komponen yang saling ... akuntansi, keuangan, manajemen operasi, ... pemrograman Simula di Norwegia pada

28

Sebuah brief description dapat digunakan untuk use case yang sangat

sederhana, terutama ketika sistem yang akan dikembangkan juga kecil

atau aplikasi dapat dipahami dengan baik. Sebuah use case sederhana

biasanya akan memiliki skenario tunggal dan sangat sedikit.

Gambar 2.7 Brief Description

Sumber : Satzinger et al. (2010:172)

2. Intermediate Description

Intermediate description memperluas penjelasan singkat dengan

menyertakan aliran kegiatan internal untuk suatu use case. Jika ada

beberapa skenario, masing-masing aliran kegiatan digambarkan secara

individual. Kondisi pengecualian dapat didokumentasikan jika mereka

dibutuhkan. Dalam banyak hal, gambaran ini adalah versi terstruktur,

yang dapat mencakup urutan, keputusan, dan blok pengulangan.

Gambar 2.8 Intermediate Description

Sumber : Satzinger et al. (2010:172)

3. Fully Developed Description

Fully Developed Description adalah metode yang paling formal untuk

mendokumentasikan use case. Pada tingkat ini menjelaskan lebih banyak

komponen dan merupakan metode yang paling baik untuk

Page 21: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Informasi · Sistem merupakan suatu kumpulan komponen yang saling ... akuntansi, keuangan, manajemen operasi, ... pemrograman Simula di Norwegia pada

29

menggambarkan aliran kegiatan internal untuk suatu use case. Salah satu

kesulitan utama untuk pengembang perangkat lunak adalah sulitnya

pemahaman yang mendalam dari kebutuhan pengguna. Tapi melalui fully

developed description meningkatkan kemungkinan bahwa proses bisnis

dan cara sistem dapat lebih dipahami dengan baik.

Gambar 2.9 Fully Developed Description

Sumber : Satzinger et al. (2010:173)

Domain Model Class Diagram

Pendekatan berorientasi objek juga menekankan pemahaman hal

yang terlibat dalam apa yang dilakukan oleh pengguna. Pendekatan ini

menggunakan model class sebagai objek. Menurut Satzinger et al. (2010:

187), Domain Model Class Diagram merupakan suatu UML Class Diagram

yang menggambarkan hal yang berkaitan dengan pekerjaan user yaitu

mengenai problem domain classe, hubungan dan atributnya. Beberapa

bagian dari Domain Model Class Diagram yaitu:

1. Object

Page 22: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Informasi · Sistem merupakan suatu kumpulan komponen yang saling ... akuntansi, keuangan, manajemen operasi, ... pemrograman Simula di Norwegia pada

30

Adalah nama atau entity dari setiap class yang terlibat.

2. Attribute

Nilai yang ada pada dalam setiap class.

Gambar 2.10 Contoh Domain Class Symbol

Sumber : Satzinger et al. (2010:187)

3. Methods/Behaviour

Kegiatan atau event yang dilakukan oleh object.

4. Kunci Class Diagram

a. General Class Symbol: Terdiri dari : name, attribute dan behavior.

b. Method/Behaviour tidak ditampilkan dalam domain model class

diagram.

c. Garis penghubung antar class menunjukan association

d. Multiplicity digambarkan di atas garis penghubung.

Gambar 2.11 Multiplicity of association

Sumber : Satzinger et al. (2010:188)

Page 23: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Informasi · Sistem merupakan suatu kumpulan komponen yang saling ... akuntansi, keuangan, manajemen operasi, ... pemrograman Simula di Norwegia pada

31

5. Hierarchies Class Diagram

a. Generalization/Specialization hierarchies

Generalization/Specialization hierarchies didasarkan pada gagasan

bahwa orang mengklasifikasikan hal dalam hal persamaan dan

perbedaan. Generalization/Specialization hierarchies merupakan

hierarki yang membentuk struktur pangkat dari classes, terdapat

class sebagai superclass dan sebagai subclasses. Superclass dapat

dinilai sebagai parent class, sementara subclass dapat dinilai sebagai

child class. Generalization/Specialization hierarchies mengusung

konsep object-oriented yang disebut inheritance, yang

memungkinkan terjadinya pewarisan karakteristik dari superclass ke

subclasses.

Gambar 2.12 Contoh Generalization/Specialization hierarchies

Sumber : Satzinger et al. (2010:190)

b. Whole-Part hierarchies

Merupakan bentuk hubungan classes berdasarkan class yang satu

(part) sebagai pembentuk class yang lainnya (whole). Terdapat 2

(dua) jenis Whole-Part hierarchies:

1) Aggregation

Merupakan hubungan di antara sebuah objek (whole) dan bagian

pembentuk objek tersebut (part). Aggregation dilambangkan

dengan notasi berbentuk diamond berwarna putih.

2) Composition

Page 24: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Informasi · Sistem merupakan suatu kumpulan komponen yang saling ... akuntansi, keuangan, manajemen operasi, ... pemrograman Simula di Norwegia pada

32

Merupakan hubungan diantara objek sebagai part tidak

terpisahkan dari objek sebagai whole. Composition

dilambangkan dengan notasi berbentuk diamond berwarna

hitam.

Gambar 2.13 Contoh Whole-Part (Aggregation) hierarchies

Sumber : Satzinger et al. (2010:191)

System Sequence Diagram

Dalam pendekatan berorientasi objek, arus informasi dicapai melalui

mengirim pesan baik ke dan dari aktor atau bolak-balik antara objek

internal. Menurut Satzinger et al. (2010: 252) System Sequence Diagram

(SSD) digunakan untuk menggambarkan aliran informasi ini ke dalam dan

keluar dari sistem otomatis. Sehingga SSD mendokumentasikan input dan

output dan mengidentifikasi interaksi antara aktor dan sistem.

Gambar 2.14 Contoh System Sequence Diagram (SSD)

Sumber : Satzinger et al. (2010:253)

Page 25: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Informasi · Sistem merupakan suatu kumpulan komponen yang saling ... akuntansi, keuangan, manajemen operasi, ... pemrograman Simula di Norwegia pada

33

Perancangan Sistem Informasi

Network Design

Kegiatan pertama dalam daftar kegiatan desain adalah untuk

merancang jaringan. Perencanaan jaringan dan desain adalah masalah

penting yang harus ditangani di awal desain sistem multitier. Masalah-

masalah desain kunci adalah sebagai berikut:

• Mengintegrasikan kebutuhan jaringan dari sistem baru dengan

infrastruktur jaringan yang ada

• Menggambarkan kegiatan pengolahan dan konektivitas jaringan di

setiap lokasi sistem

• Menggambarkan protokol komunikasi dan middleware yang

menghubungkan lapisan

• Memastikan bahwa kapasitas jaringan yang memadai tersedia

Dalam penggunaan suatu sistem infomasi berarti diperlukan suatu

perancangan jaringan computer yaitu seperangkat jalur transmisi, hardware

khusus, dan protokol komunikasi yang memungkinkan komunikasi antar

pengguna yang berbeda dan sistem komputer. Menurut Satzinger et al.

(2010:335) Jaringan komputer dibagi menjadi 2 (dua) kelas tergantung pada

jarak atau area yang mencakupnya yaitu:

1. Local Area Network (LAN)

Local Area Network (LAN) merupakan jaringan yang menghubungkan

computer yang memiliki ciri area kurang dari satu kilometer dan

menghubungkan komputer dalam satu gedung atau lantai.

2. Wide Area Network (WAN)

Istilah Wide Area Network (WAN) dapat menggambarkan jaringan

apapun lebih dari satu kilometer, meskipun istilah tersebut biasanya

berarti jarak yang lebih besar yang mencakup kota, negara, benua, atau

seluruh dunia.

Jaringan komputer menyediakan kemampuan komunikasi generik

antara sistem komputer dan pengguna. Kemampuan generik ini dapat

mendukung berbagai layanan, termasuk komunikasi langsung (seperti

layanan telepon dan video conferencing), komunikasi berbasis pesan

(seperti e-mail), dan berbagi sumber daya (seperti akses ke dokumen

Page 26: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Informasi · Sistem merupakan suatu kumpulan komponen yang saling ... akuntansi, keuangan, manajemen operasi, ... pemrograman Simula di Norwegia pada

34

elektronik, program aplikasi, dan database). Sebuah jaringan secara

bersamaan dapat mendukung berbagai layanan dengan hardware yang

sesuai dan kapasitas transmisi yang memadai.

Dalam jaringan, cara suatu jaringan untuk berkomunikasi dapat

dibagi 3 yaitu:

1. Internet

Internet adalah kumpulan jaringan secara global atau mendunia yang

saling berhubungan menggunakan standar jaringan tingkat rendah

umum yang disebut TCP / IP (Transmission Control Protocol / Internet

Protocol). World Wide Web (WWW), juga disebut hanya Web, adalah

kumpulan sumber daya (program, file, dan jasa) yang dapat diakses

melalui Internet oleh sejumlah protokol standar. Internet adalah

infrastruktur yang berdasarkan pada web. Dengan kata lain, sumber

daya web dikirim ke pengguna melalui Internet.

2. Intranet

Intranet adalah jaringan pribadi yang menggunakan protokol internet

tetapi hanya dapat diakses oleh satu set terbatas pengguna internal

(biasanya anggota dari organisasi yang sama atau workgroup). Istilah

ini juga menggambarkan seperangkat sumber daya diakses secara

pribadi yang terorganisir dan disampaikan melalui satu atau lebih

protokol Web melalui jaringan yang mendukung TCP / IP.

3. Extranet

Sebuah extranet adalah intranet yang telah diperluas untuk mencakup

pengguna yang terkait langsung bisnis di luar organisasi (seperti

pemasok, pelanggan besar, dan mitra strategis). Extranet

memungkinkan organisasi terpisah untuk bertukar informasi dan

mengkoordinasikan kegiatan mereka, sehingga membentuk sebuah

organisasi virtual. Salah satu metode yang banyak digunakan untuk

mengimplementasikan extranet adalah melalui jaringan virtual private

atau Virtual Private Network (VPN), jaringan pribadi yang aman dan

dapat diakses hanya untuk anggota organisasi (atau organisasi virtual).

Dalam perancangan jaringan untuk sistem informasi, ada banyak

cara untuk mendistribusikan sumber daya sistem informasi di jaringan

komputer. Pengguna, program aplikasi, dan database dapat ditempatkan

Page 27: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Informasi · Sistem merupakan suatu kumpulan komponen yang saling ... akuntansi, keuangan, manajemen operasi, ... pemrograman Simula di Norwegia pada

35

pada sistem komputer yang sama, pada sistem komputer yang berbeda pada

LAN yang sama, atau pada sistem komputer yang berbeda pada LAN yang

berbeda. Program aplikasi dan database juga dapat dibagi dan masing-

masing didistribusikan secara terpisah. Penggambaran rancangan jaringan

suatu sistem informasi dapat menggunakan suatu network diagram yaitu

suatu skema hubungan infrastruktur jaringan komputer yang terhubung

dalam sistem.

Gambar 2.15 Contoh Network Diagram

Sumber : Satzinger et al. (2010:338)

Deployment dan Application Architecture

Kegiatan kedua yang diidentifikasi dalam perancangan design

sistem adalah untuk merancang bagaimana arsitektur aplikasi dan

penyebaran aplikasi tersebut. Dalam pengembangan sistem informasi

terdapat berbagai pilihan untuk arsitektur aplikasi dan penyebarannya atau

deployment. Arsitektur melibatkan struktur dan organisasi untuk sistem

yang baru, sebagai contoh apakah itu sistem desktop, apakah sistem

jaringan, atau merupakan suatu sistem berbasis internet. Jelas struktur

arsitektur sistem perangkat lunak harus didukung oleh peralatan komputer

dan konfigurasinya.

Page 28: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Informasi · Sistem merupakan suatu kumpulan komponen yang saling ... akuntansi, keuangan, manajemen operasi, ... pemrograman Simula di Norwegia pada

36

Beberapa jenis arsitektur menurut Satzinger et al. (2010:340) adalah:

1. Single Computer Architecture

Seperti namanya, Single Computer Architecture menggunakan sistem

komputer dan perangkat periferal yang terpasang langsung seperti yang

ditunjukkan pada gambar 2.17 dibawah. Meskipun single computer

architecture dapat merujuk ke PC yang berdiri sendiri, satu PC

memiliki kemampuan terbatas bahkan pada kecepatan komputer saat

ini. Oleh karena itu, dalam konteks ini kita membahas komputer

mainframe besar dengan kemampuan komputasi yang luas yaitu dengan

penggunaan beberapa CPU, multiple virtual machine, penyimpanan

data yang besar, dan kemampuan throughput yang luar biasa.

Keuntungan utama dari single computer architecture adalah

kesederhanaannya. Keuntungan utama lainnya dari arsitektur

mainframe adalah sangat mendukung pengolahan volume yang tinggi.

Sebuah mainframe tunggal dapat melakukan pekerjaan yang sama

sebagai cluster server computer. Perusahaan yang menggunakan

komputer mainframe biasanya memiliki kebutuhan bisnis yang

membutuhkan transaksi online dengan volume yang tinggi atau beban

kerja yang berat setiap saat.

2. Multilier Computer Architecture

Multilier Computer Architecture mempekerjakan beberapa sistem

komputer yang bekerja sama untuk memenuhi kebutuhan informasi

pengolahan. Multilier Computer Architecture dapat dibagi lagi menjadi

dua jenis yaitu:

Clustered Architecture

Seperti ditunjukkan pada gambar 2.17 dibawah, Clustered

Architecture mempekerjakan sekelompok (cluster) dari komputer,

biasanya dari produsen dan model yang sama. Program dialokasikan

ke komputer setidaknya dimanfaatkan ketika mereka mengeksekusi

sehingga beban pengolahan dapat seimbang di semua mesin.

Akibatnya, cluster bertindak sebagai sistem komputer besar. Sistem

komputer biasanya ditempatkan dekat satu sama lain sehingga

mereka dapat terhubung dengan komunikasi yang singkat.

Multicomputer Architecture

Page 29: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Informasi · Sistem merupakan suatu kumpulan komponen yang saling ... akuntansi, keuangan, manajemen operasi, ... pemrograman Simula di Norwegia pada

37

Arsitektur ini juga mempekerjakan beberapa sistem komputer, akan

tetapi hardware dan sistem operasi tidak diperlukan untuk menjadi

sama seperti dalam Clustered Architecture. Sebuah suite aplikasi

atau sistem program dan sumber data secara eksklusif ditugaskan

untuk setiap sistem komputer. Setiap sistem komputer dioptimalkan

untuk peran yang akan digunakan dalam sistem gabungan, seperti

database atau server aplikasi.

Gambar 2.15 Single-computer, Clustered, dan Multicomputer

architectures

Sumber : Satzinger et al. (2010:341)

3. Centralized dan Distributed Architecture

Centralized architecture menggambarkan penyebaran semua sistem

komputer dalam satu lokasi. Centralized architecture umumnya

digunakan untuk aplikasi pengolahan skala besar, termasuk aplikasi

batch dan real-time. Sistem komputer centralized architecture jarang

digunakan sebagai platform perangkat keras untuk sistem informasi

tunggal. Centralized architecture biasanya digunakan untuk

mengimplementasikan satu atau lebih subsistem dalam sistem informasi

yang lebih besar.

Komponen sistem informasi modern biasanya didistribusikan untuk

beberapa letak geografis dengan banyak sistem komputer. Sebagai

Page 30: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Informasi · Sistem merupakan suatu kumpulan komponen yang saling ... akuntansi, keuangan, manajemen operasi, ... pemrograman Simula di Norwegia pada

38

contoh, data keuangan perusahaan mungkin disimpan pada komputer

mainframe terpusat. Komputer midrange di kantor regional dapat

digunakan untuk menghasilkan akuntansi dan laporan lain secara

periodik berdasarkan data yang disimpan pada mainframe. Komputer

pribadi di banyak lokasi dapat digunakan untuk mengakses dan melihat

laporan berkala serta dapat langsung mengupdate database pusat.

Pendekatan mendistribusikan komponen di beberapa sistem komputer

pada beberapa lokasi dapat disebut distributed architecture. Distributed

architecture bergantung pada jaringan komunikasi untuk

menghubungkan secara geografis beberapa komponen perangkat keras

komputer.

4. Client/Server Architecture

Arsitektur client/server membagi program menjadi dua jenis: client dan

server. Sebuah server mengelola satu atau lebih informasi sumber daya

sistem atau menyediakan layanan yang telah didefinisikan dengan baik.

Client berkomunikasi dengan server untuk meminta sumber daya atau

layanan, dan server merespon permintaan tersebut.

Menurut Satzinger et al. (2010:343) Keuntungan utama dari arsitektur

client/server adalah:

Flexibility: Kemampuan untuk merubah komponen sistem tanpa

mengganggu komponen sistem lainnya, respon terhadap perubahan

parameter organisasi, seperti ukuran dan lokasi fisik.

Scalability: Kemampuan untuk meningkatkan kapasitas sistem

dengan meningkatkan atau mengubah perangkat.

Maintainability: Kemampuan untuk memperbarui pelaksanaan

internal salah satu bagian dari sistem tanpa perlu mengubah bagian

lain

Kelemahan utama dari arsitektur client/server adalah kompleksitas

tambahan pada protokol client/server dan masalah performa, keamanan,

serta kehandalan potensial yang timbul dari komunikasi melalui

jaringan.

Page 31: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Informasi · Sistem merupakan suatu kumpulan komponen yang saling ... akuntansi, keuangan, manajemen operasi, ... pemrograman Simula di Norwegia pada

39

Gambar 2.16 Client/Server Architecture

Sumber : Satzinger et al. (2010:343)

5. Three-Layer Client/Server Architecture

Satzinger et al. (2010:344) merupakan varian arsitektur client/server

yang membagi aplikasi ke beberapa lapisan proses independen dalam

satu set client dan server.

Semua lapisan mungkin berada pada satu prosesor, atau tiga atau lebih

lapisan mungkin didistribusikan di banyak prosesor. Dengan kata lain,

lapisan mungkin berada pada satu atau lebih tingkatan. Lapisan dari

Three-Layer Client/Server Architecture meliputi:

Data Layer: yang mengelola penyimpanan data, biasanya dalam

satu atau lebih database.

Business Logic Layer: mengimplementasikan aturan dan prosedur

pengolahan bisnis.

View Layer: menerima input pengguna, format dan menampilkan

hasil pengolahan.

Gambar 2.18 Three-Layer Client/Server Architecture

Sumber : Satzinger et al. (2010:345)

6. Internet dan Web Based Application Architecture

Web adalah contoh kompleks dari arsitektur client/server. Web

resource dikelola oleh proses server yang dapat dijalankan pada web

server atau pada sistem komputer multiguna. Client adalah program

yang mengirim permintaan ke server menggunakan satu atau lebih dari

Page 32: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Informasi · Sistem merupakan suatu kumpulan komponen yang saling ... akuntansi, keuangan, manajemen operasi, ... pemrograman Simula di Norwegia pada

40

protokol permintaan web resource standar. Protokol web menentukan

format resource valid dan sarana standar meminta resource dan service.

Setiap program, bukan hanya browser web akan tetapi dapat juga

menggunakan protokol web. Dengan demikian, kemampuan web dapat

tertanam dalam program aplikasi biasa. Teknologi Internet dan web

menyajikan alternatif yang menarik untuk menerapkan sistem

informasi.

Menerapkan aplikasi melalui web, intranet, atau extranet memiliki

sejumlah keunggulan dibandingkan aplikasi client/server tradisional,

diantaranya adalah:

Accessibility: Web browser dan koneksi internet hampir di mana-

mana. Internet, intranet, extranet dan aplikasi dapat diakses untuk

sejumlah besar pengguna potensial (termasuk pelanggan, pemasok,

dan karyawan off site).

Low Cost Communication: Koneksi antara LAN pribadi dan internet

dapat dibeli dari berbagai penyedia layanan internet pribadi dengan

biaya yang relatif rendah.

Widely implemented standards: Standar web sudah banya dikenal

dan banyak profesional komputasi sudah dilatih dalam

penggunaannya. Server, client software, dan pengembangan aplikasi

yang tersedia secara luas dan relatif murah.

Aspek negatif dari aplikasi melalui Internet dan teknologi web,

diantaranya adalah:

Security: Web server adalah target untuk pelanggaran keamanan

karena standar web terbuka dan dikenal secara luas.

Reliability: Protokol internet tidak menjamin tingkat minimum

throughput jaringan atau bahkan yang pesan akan diterima oleh

penerima yang dimaksudkan.

Throughput: kapasitas bandwidth yang dapat menjadi terbatas

sehingga waktu respon lambat untuk semua pengguna dan

penundaan yang lama ketika mengakses sumber daya yang besar.

Volatile Standard: Standar web berubah dengan cepat. Perangkat

lunak klien diperbarui setiap beberapa bulan. Pengembang aplikasi

Page 33: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Informasi · Sistem merupakan suatu kumpulan komponen yang saling ... akuntansi, keuangan, manajemen operasi, ... pemrograman Simula di Norwegia pada

41

banyak dihadapkan dengan dilemma yaitu gunakan standar terbaru

untuk meningkatkan fungsi atau menggunakan standar yang lebih

tua untuk memastikan kompatibilitas yang lebih besar dengan

perangkat lunak pengguna yang lebih tua.

7. Web Service Architecture

Web Service Architecture adalah varian modern dari arsitektur

client/server. Menurut Satzinger et al. (2010:347) Web Service

Architecture merupakan layanan perangkat lunak ke dalam proses

server yang dapat diakses melalui protokol web, termasuk XML,

SOAP, Web Services Description Language (WSDL), dan Universal

Description, Discover, and Integrasi (UDDI). Seperti pada gambar 2.20

dibawah, menunjukkan bagaimana klien berinteraksi dengan layanan

web melalui web service directory. Web Service Architecture

menyediakan mekanisme fleksibel untuk membuat layanan perangkat

lunak yang tersedia baik untuk klien internal dan eksternal. Hal ini

banyak digunakan untuk membuat suatu sistem terpadu dengan

menggabungkan layanan perangkat lunak yang didistribusikan di

beberapa organisasi dan komputer.

Gambar 2.19 Web Service Architecture

Sumber : Satzinger et al. (2010:347)

8. Middleware

Menurut Satzinger et al. (2010:348) arsitektur client/server dan three-

layer bergantung pada program-program khusus untuk memungkinkan

komunikasi antara berbagai lapisan. Software yang

mengimplementasikan antarmuka komunikasi ini biasanya disebut

middleware. Middleware menghubungkan bagian dari aplikasi dan

memungkinkan permintaan dan data untuk melewati antara mereka.

Ada berbagai metode untuk melaksanakan fungsi middleware.

Page 34: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Informasi · Sistem merupakan suatu kumpulan komponen yang saling ... akuntansi, keuangan, manajemen operasi, ... pemrograman Simula di Norwegia pada

42

Beberapa jenis umum dari middleware termasuk monitor transaksi

pengolahan, Object Request Broker (ORB), dan web service directory.

Setiap jenis middleware telah menetapkan protokol sendiri untuk

memfasilitasi komunikasi antara berbagai komponen dari suatu sistem

informasi.

Ketika menentukan protokol yang akan digunakan untuk client/server

atau komunikasi interlayer, desainer biasanya bergantung pada

kerangka kerja standar dan protokol yang dimasukkan ke dalam

middleware.

Penyedia layanan pihak ketiga seperti biro kredit dan pembelian atau

penawaran layanan elektronik biasanya menggunakan protokol web

standar seperti HTTP atau XML. Protokol-industri tertentu telah

dikembangkan di banyak industri seperti perawatan kesehatan dan

perbankan.

First-Cut Design Class Diagram

Untuk memulai proses desain, First-cut design class diagram

dikembangkan berdasarkan domain model. First-cut design class diagram

dikembangkan dengan memperluas domain model class diagram. Menurut

Satzinger et al. (2010:413) untuk membuat first-cut design class diagram

membutuhkan dua langkah yaitu:

1. Elaboration of Attributes

Cara untuk elaborasi dari atribut dimulai dari menentukan jenis

informasi yang ditentukan oleh desainer berdasarkan keahliannya.

Dalam kebanyakan kasus, semua atribut disimpan untuk tak terlihat dan

ditandai dengan tanda (-) sebelum penulisan atribut.

2. Navigation Visibility

Seperti yang dinyatakan sebelumnya, sistem berorientasi objek adalah

seperangkat benda berinteraksi. Diagram interaksi dikembangkan

selama dokumen desain apa yang terjadi interaksi antara yang objek.

Namun, untuk satu objek untuk berinteraksi dengan yang lain dengan

mengirim pesan, objek pertama harus terlihat ke objek kedua.

Navigation visibility dalam konteks ini, mengacu pada kemampuan satu

Page 35: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Informasi · Sistem merupakan suatu kumpulan komponen yang saling ... akuntansi, keuangan, manajemen operasi, ... pemrograman Simula di Norwegia pada

43

objek untuk dapat melihat dan berinteraksi dengan objek lain. Terdapat

2 (dua) jenis visibilitas navigasi selama desain yaitu:

Attribute navigation visibility: Terjadi ketika sebuah kelas memiliki

atribut yang merujuk objek lain.

Parameter navigation visibility: Terjadi ketika kelas dilewatkan

parameter yang merujuk objek lain.

Gambar 2.20 Contoh First-cut Design Class Diagram

Sumber : Satzinger et al. (2010:416)

Multilayer Design System Sequence Diagram

1. First-Cut System Sequence Diagram

Menurut Satzinger et al. (2010:438) tahapan dalam membuat First-Cut

System Sequence Diagram yaitu:

a. Tentukan object lain untuk melaksanakan use case yang mungkin

terlibat.

b. Merubah :System object dengan internal object dan melihat

message dalam sistem.

c. Melihat problem domain classes dan menentukan class mana yang

dibutuhkan untuk use case.

Page 36: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Informasi · Sistem merupakan suatu kumpulan komponen yang saling ... akuntansi, keuangan, manajemen operasi, ... pemrograman Simula di Norwegia pada

44

d. Untuk memperluas SSD yaitu dengan meletakkan problem domain

pada diagram beserta input message dari SSD.

e. Menentukan internal messages yang harus dikirmkan antar object

termasuk object mana yang harus menjadi source dan destination

untuk setiap message.

f. Menggunakan activation lifelines untuk menunjukkan ketika suatu

object mengeksekusi metode.

Gambar 2.21 Contoh First-cut Sequence Design Diagram

Sumber : Satzinger et al. (2010:444)

2. Data Access Layer

Menurut Satzinger et al. (2010:447), Prinsip pemisahan tanggung jawab

adalah faktor pendorong di balik desain dari data access layer. Data

Layer merupakan bagian dari three-layer architecture yang memiliki

interaksi dengan database serta memiliki tugas untuk mengelola data

yang disimpan pada satu atau lebih database.

Tahapan dalam membuat data access layer menurut Satzinger et al.

(2010:447) adalah :

Page 37: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Informasi · Sistem merupakan suatu kumpulan komponen yang saling ... akuntansi, keuangan, manajemen operasi, ... pemrograman Simula di Norwegia pada

45

a. Tentukan domain objects dengan data yang diperlukan dari

database.

b. Lakukan Query database dan mengirim object reference.

c. Lakukan proses pengembalian informasi dalam referensi object.

Gambar 2.22 Contoh Data Access Layer

Sumber : Satzinger et al. (2010:448)

3. View Layer

Menurut Satzinger et al. (2010: 451), View Layer dalah suatu bagian

dari three-layer architecture yang memiliki isi yaitu user interface dan

berfungsi untuk menerima input user, memformatnya, lalu

menampilkan hasil proses.

Tahapan dalam membuat View Layer menurut Satzinger et al. (2010:

452) adalah :

a. Desain user interface untuk setiap use case.

b. Mengembangkan desain dialog untuk use case, yang

mendefinisikan satu atau lebih tampilan atau view yang akan

berinteraksi dengan sistem.

Page 38: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Informasi · Sistem merupakan suatu kumpulan komponen yang saling ... akuntansi, keuangan, manajemen operasi, ... pemrograman Simula di Norwegia pada

46

c. Tambahkan class window/boundary yang akan berfungsi sebagai

view layer.

Gambar 2.23 Contoh View Layer

Sumber : Satzinger et al. (2010:454)

Updated Design Class Diagram

Menurut Satzinger et al. (2010:457) design class diagram dapat

dirancang untuk setiap layer. Tahap pertama di dalam updated design class

diagram adalah menambahkan method berdasarkan informasi dari sequence

diagram. Terdapat 3 (tiga) jenis method yaitu :

1. Contructor method

2. Data-get dan data-set method

3. Use case-spesific method

Untuk menghindari kelebihan informasi, pengembang biasanya

tidak memasukkan method get dan set untuk setiap design class diagram.

Page 39: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Informasi · Sistem merupakan suatu kumpulan komponen yang saling ... akuntansi, keuangan, manajemen operasi, ... pemrograman Simula di Norwegia pada

47

Gambar 2.24 Contoh Updated Design Class Diagram

Sumber : Satzinger et al. (2010:458)

Persistent Object

Menurut pendapat Satzinger, et al, (2010, p504), Persistent Object

merupakan objek yang diingat oleh sistem dan bisa di gunakan dari waktu

ke waktu. Persistent object disebut juga relational database yang

digambarkan dalam bentuk tabel yang diisi atribut beserta dengan masing –

masing nilai dari atribut tersebut. Di tiap tabel tersebut memiliki primary

key, dimana primary key tersebut merupakan sebuah atribut yang unik.

Page 40: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Informasi · Sistem merupakan suatu kumpulan komponen yang saling ... akuntansi, keuangan, manajemen operasi, ... pemrograman Simula di Norwegia pada

48

Dalam persistence object, digambarkan dengan bentuk table setiap class

dari database dengan menjelaskan entity, primary key dan foreign key dari

suatu class. Untuk memberikan informasi yang baik, juga dijelaskan setiap

attribute dari masing-masing class berikut dengan tipe data dan deskripsi

dari attribute tersebut.

User Interface

Menurut Satzinger et al. (2010:531) user interface merupakan suatu

bagian dari sistem informasi yang membutuhkan interaksi pengguna dalam

membuat input dan output. Banyak orang berpikir user interface

dikembangkan dan ditambahkan saat mendekati akhir dari proses

pengembangan sistem. Tapi user interface dari sistem interaktif jauh lebih

dari itu. User interface adalah kontak antara pengguna akhir saat

menggunakan sistem baik secara fisik, perseptual, dan konseptual. Untuk

pengguna akhir dari suatu sistem, user interface adalah sistem itu sendiri.

Aspek suatu user interface terhadap pengguna menurut Satzinger et

al. (2010:533) dapat dinilai kedalam 3 aspek yaitu:

1. Aspek Fisik

Aspek fisik dari user interface termasuk perangkat pengguna yang

terjadi kontak secara fisik secara sentuh yaitu keyboard, mouse, layar

sentuh, atau tombol.

2. Aspek Persepsi

Aspek persepsi dari user interface mencakup semua pengguna akhir

lihat, dengar, atau menyentuh (di luar perangkat fisik). Ini mencakup

semua data dan petunjuk yang ditampilkan pada layar, termasuk bentuk,

garis, angka, dan kata-kata. Pengguna mungkin mengandalkan suara

yang dibuat oleh sistem, bahkan bip sederhana atau klik yang

memberitahu pengguna bahwa sistem mengakui keystroke atau seleksi.

3. Aspek Konseptual

Aspek konseptual dari user interface termasuk semua yang pengguna

tahu tentang cara menggunakan sistem, termasuk semua domain dalam

sistem seperti memanipulasi, operasi yang dapat dilakukan, dan

prosedur yang harus diikuti untuk melaksanakan operasi. Untuk

menggunakan sistem ini, pengguna akhir harus tahu semua tentang

Page 41: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Informasi · Sistem merupakan suatu kumpulan komponen yang saling ... akuntansi, keuangan, manajemen operasi, ... pemrograman Simula di Norwegia pada

49

rincian bagaimana sistem diimplementasikan dan bagaimana

menggunakannya untuk menyelesaikan tugas.

Ben Shneiderman salah satu peneliti dalam Human Computer

Interface memberikan 8 prinsip dalam membangun user interface yang baik

yang dikenal dengan “Eight Golden Rules” yaitu:

1. Upayakan untuk konsistensi (Strive for Consistency)

User interface haruslah memiliki konsistensi dalam rancangannya.

Seperti dari cara bagaimana informasi dibentuk, nama dan susunan

menu, ukuran dan bentuk ikon haruslah memiliki konsistensi didalam

seluruh sistem. Hal ini bertujuan agar pengguna tidak mengalami

kebingungan saat penggunaan sistem.

2. Fungsi tombol pintas untuk pengguna (Enable Frequent User to Use

Shortcut)

Pengguna yang bekerja dengan satu aplikasi sepanjang hari bersedia

menginvestasikan waktu untuk belajar cara pintas. Mereka dengan

cepat kehilangan kesabaran dengan urutan menu panjang dan beberapa

kotak dialog ketika mereka tahu persis apa yang ingin mereka lakukan.

Oleh karena itu, tombol pintas mengurangi jumlah interaksi untuk tugas

yang diberikan. Juga, desainer harus menyediakan fasilitas makro bagi

pengguna untuk membuat cara pintas mereka sendiri.

3. Memberikan umpan balik yang informatif (Offer Informative Feedback)

Setiap tindakan pengguna lakukan harus menghasilkan beberapa jenis

umpan balik dari komputer sehingga pengguna tahu bahwa tindakan itu

diakui. Rasa konfirmasi dan kepercayaan yang dihasilkan dalam sistem

yang sangat penting bagi pengguna, terutama ketika mereka bekerja

dengan sistem sepanjang hari. Tetapi sistem tidak harus memperlambat

pengguna dengan menampilkan terlalu banyak kotak dialog yang

pengguna harus merespon.

4. Design dialog untuk hasil pengakhiran (Design Dialogs to Yield

Closure)

Setiap dialog dengan sistem harus diatur dengan jelas urutannya baik itu

awal, tengah, dan akhir. Interface yang baik harus dapat memberikan

notifikasi bagi pengguna untuk urutan dari setiap pekerjaan atau tugas

yang pengguna lakukan.

Page 42: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Informasi · Sistem merupakan suatu kumpulan komponen yang saling ... akuntansi, keuangan, manajemen operasi, ... pemrograman Simula di Norwegia pada

50

5. Memberikan penanganan kesalahan yang mudah (Offer Simple Error

Handling)

Kesalahan atau error dapat saja terjadi, interface yang baik harus dapat

memberikan kemudahan bagi pengguna dalam penanganan bila saat

terjadinya kesalahan atau error.

6. Mengizinkan pembalikan atas suatu aksi (Permit Easy Reversal of

Actions)

Dalam penggunaan sistem, terkadang pengguna dapat melakukan

pembalikan atas suatu aksi yang sudah mereka lakukan. Untuk interface

yang baik, harus dapat memberikan keleluasaan bagi pengguna untuk

membalikan atas suatu aksi yang telah mereka lakukan.

7. Memberikan kendali bagi pengguna (Support Internal Locust of

Control)

Sistem yang baik harus dapat memberikan pengguna kendali. Interface

harus dapat memberikan user menjadi inisiator terhadap setiap

responden. User dapat dengan bebas bernavigasi dan mengubah

informasi.

8. Mengurangi beban ingatan jangka pendek (Reduce Short-Term Memory

Load)

Interace yang baik haruslah dapat mengurangi beban ingatan jangka

pendek untuk penggunaan sistem bagi pengguna. Dalam kemampuan

untuk mengingat, manusia memiliki keterbatasan, oleh karena itu sistem

akan lebih baik bila dapat mengurangi keharusan bagi pengguna dalam

mengingat dalam penggunaan sistem.

Page 43: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Informasi · Sistem merupakan suatu kumpulan komponen yang saling ... akuntansi, keuangan, manajemen operasi, ... pemrograman Simula di Norwegia pada

51

Gambar 2.25 Contoh User Interface

Sumber : Satzinger et al. (2010:557)

2.3 Database

Bayangkan saja betapa sulitnya akan mendapatkan informasi dari suatu

sistem informasi apabila data disimpan dengan cara yang tidak terorganisir atau jika

tidak ada cara yang sistematis untuk mengambil data yang kita butuhkan. Oleh

karena itu dalam semua sistem informasi, sumber data harus diatur dan disusun

dalam beberapa cara yang logis sehingga mereka dapat diakses dengan mudah,

diproses secara efisien, diambil dengan cepat, dan dikelola secara efektif. Struktur

data dan metode akses mulai dari yang sederhana sampai yang kompleks telah

dirancang untuk mengatur dan mengakses data yang disimpan oleh sistem informasi

secara efisien.

Menurut Connelly et al. (2013:63). Database System : A Practical Approach

to Design Implementation and Management. Database adalah koleksi bersama dari

suatu logical data dan deskripsi yang berhubungan dan didesign untuk memenuhi

kebutuhan informasi pada suatu organisasi.

Menurut O’Brien et al. (2011:181) database adalah koleksi terpadu dari

elemen data logis yang saling terkait. Database mengkonsolidasikan data yang

disimpan dalam file terpisah ke dalam suatu elemen data yang menyediakan data

untuk banyak aplikasi.

Page 44: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Informasi · Sistem merupakan suatu kumpulan komponen yang saling ... akuntansi, keuangan, manajemen operasi, ... pemrograman Simula di Norwegia pada

52

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa database merupakan suatu

kumpulan data yang memiliki deskripsi yang saling berhubungan secara logical yang

disimpan dalam suatu tempat penyimpanan khusus yang digunakan bagi aplikasi

secara bersama-sama untuk memenuhi kebutuhan informasi yang berguna.

Struktur Database

Hubungan antara begitu banyak elemen data yang tersimpan dalam

database berdasarkan satu atau lebih struktur logical data atau model. Menurut

O’Brien et al. (2011:183) terdapat 5 (lima) dasar untuk struktur database yaitu:

1. Hierarchical Structure

Dalam hierarchical structure, hubungan antara setiap record digambarkan

secara struktur hierarki atau garis pohon. Unsur data atau record pada

tingkat hirarki tertinggi disebut elemen root. Dalam model hirarkis

tradisional, semua record tergantung dan diatur dalam struktur bertingkat,

terdiri dari satu catatan root dan sejumlah subordinat. Dengan demikian,

semua hubungan antara record adalah salah one-to-many karena setiap

elemen data terkait dengan hanya satu elemen di atasnya.

2. Network Structure

Network structure dapat mewakili hubungan logis yang lebih kompleks. Hal

ini memungkinkan hubungan antara record secara many-to-many yaitu,

model jaringan dapat mengakses elemen data dengan mengikuti salah satu

dari beberapa jalur karena setiap elemen data atau record dapat berhubungan

dengan sejumlah elemen data lainnya.

3. Relational Structure

Model relational structure adalah yang paling banyak digunakan dari tiga

struktur database. Dalam model relasional, semua elemen data dalam

database disimpan dalam bentuk tabel dua dimensi yang sederhana, kadang-

kadang disebut sebagai relational. Tabel dalam database relasional adalah

file datar yang memiliki baris dan kolom. Setiap baris mewakili satu record

dalam file, dan setiap kolom mewakili field. Perbedaan utama antara flat file

dan database adalah bahwa flat file hanya dapat memiliki atribut data yang

ditentukan untuk satu file. Sebaliknya, database dapat menentukan data

atribut untuk beberapa file secara bersamaan dan dapat menghubungkan

Page 45: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Informasi · Sistem merupakan suatu kumpulan komponen yang saling ... akuntansi, keuangan, manajemen operasi, ... pemrograman Simula di Norwegia pada

53

berbagai elemen data dalam satu file dengan yang di satu atau lebih file

lainnya.

Gambar 2.26 Hierarchical, Network dan Relational Structure

Sumber : O’Brien et al. (2011:183)

4. Object-oriented Structure

Model dengan struktur object oriented dianggap salah satu teknologi kunci

dari generasi baru aplikasi berbasis web multimedia. Obyek terdiri dari nilai-

nilai data yang menggambarkan atribut dari suatu entitas, ditambah operasi

yang dapat dilakukan pada data. Kemampuan enkapsulasi ini memungkinkan

model object oriented untuk menangani jenis data kompleks (grafis, gambar,

suara, dan teks) lebih mudah daripada struktur database lain.

Model object oriented juga mendukung warisan; yaitu, objek baru dapat

otomatis dibuat dengan mereplikasi beberapa atau semua karakteristik dari

satu atau lebih objek induknya.

5. Multidimensional Structure

Model struktur multidimensional adalah variasi dari model relasional yang

menggunakan struktur multidimensional untuk mengatur data dan

Page 46: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Informasi · Sistem merupakan suatu kumpulan komponen yang saling ... akuntansi, keuangan, manajemen operasi, ... pemrograman Simula di Norwegia pada

54

mengungkapkan hubungan antara data. Model ini dapat memvisualisasikan

struktur multidimensi sebagai kubus data dan kubus dalam kubus data. Setiap

sisi kubus dianggap dimensi data. Setiap sel dalam struktur multidimensi

berisi data agregat yang berkaitan dengan unsur-unsur bersama masing-

masing dimensi.

Database Management System (DBMS)

Menurut Connolly et al. (2013:64) Database Managemant Syatem

(DBMS) merupakan suatu sistem perangkat lunak yang mengijinkan pengguna

untuk mendefinisikan (define), membuat (create), mengelola (maintain) dan

mengatur (control) akses ke suatu database. Biasanya DBMS menyediakan

fasilitas sebagai berikut:

Memungkinkan pengguna untuk menentukan database melalui Data

Definition Language (DDL). DDL memungkinkan pengguna untuk

menentukan tipe data dan struktur dan kendala pada data yang akan

disimpan dalam database.

Memungkinkan pengguna untuk memasukkan (insert), mengubah (update),

menghapus (erase), dan mengambil (retrieve) data dari database, biasanya

melalui Data Manipulation Language (DML).

Memiliki sebuah repositori terpusat untuk semua data dan deskripsi data

yang memungkinkan DML untuk memberikan fasilitas penyelidikan umum

untuk data atau disebut query.

Menyediakan kendali akses ke database. Sebagai contoh, dapat

memberikan:

- Sistem keamanan, yang mencegah pengguna yang tidak sah mengakses

database

- Sistem integritas, yang mempertahankan konsistensi data yang

disimpan

- Sistem kontrol concurrency, yang memungkinkan akses bersama

database

- Sistem kontrol pemulihan, yang mengembalikan database ke keadaan

yang konsisten sebelumnya terjadinya kegagalan hardware atau

perangkat lunak

Page 47: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Informasi · Sistem merupakan suatu kumpulan komponen yang saling ... akuntansi, keuangan, manajemen operasi, ... pemrograman Simula di Norwegia pada

55

- Katalog yang dapat diakses pengguna, yang berisi deskripsi dari data

dalam database

Komponen lingkungan Database Management System (DBMS)

Menurut Connolly et al. (2013:66) terdapat 5 (lima) komponen utama

dari suatu lingkungan DBMS yaitu:

1. Hardware

DBMS dan aplikasi memerlukan perangkat keras untuk dapat berjalan.

Hardware dapat berkisar dari komputer personal hingga komputer mainframe

atau jaringan dari komputer. Hardware tertentu tergantung pada kebutuhan

organisasi dan DBMS yang digunakan. Beberapa DBMS hanya berjalan pada

perangkat keras atau operasi tertentu sistem, sementara yang lain dijalankan

pada berbagai macam perangkat keras dan sistem operasi. Sebuah DBMS

membutuhkan jumlah minimal memori utama dan ruang disk untuk

menjalankan, tapi konfigurasi minimal ini mungkin tidak selalu memberikan

kinerja yang dapat diterima.

2. Software

Komponen perangkat lunak terdiri dari perangkat lunak DBMS itu sendiri

dan program aplikasi, bersama dengan sistem operasi, termasuk perangkat

lunak jaringan jika DBMS digunakan melalui jaringan. Perangkat lunang

berfungsi menghubungkan database dengan perangkat fisik.

3. Data

Mungkin komponen yang paling penting dari lingkungan DBMS dari titik

pandang pengguna akhir adalah data. Data bertindak sebagai jembatan antara

komponen mesin dan komponen manusia. Database berisi data operasional

dan metadata.

4. Procedure

Prosedur mengacu pada instruksi dan aturan yang mengatur desain dan

penggunaan database. Para pengguna sistem dan staf yang mengelola

database memerlukan prosedur tentang cara menggunakan atau menjalankan

sistem DBMS. Ini dapat terdiri dari petunjuk tentang cara:

Log on ke DBMS.

Gunakan fasilitas DBMS atau program aplikasi tertentu.

Mulai dan menghentikan DBMS.

Page 48: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Informasi · Sistem merupakan suatu kumpulan komponen yang saling ... akuntansi, keuangan, manajemen operasi, ... pemrograman Simula di Norwegia pada

56

Membuat backup dari database.

Menangani kegagalan pada perangkat keras atau perangkat lunak. Ini

mungkin termasuk prosedur bagaimana mengidentifikasi komponen yang

mengalami kegagalan, cara memperbaiki komponen dan bagaimana

memulihkan database.

Mengubah struktur tabel, menata database di beberapa disk,

meningkatkan kinerja, atau arsip data ke penyimpanan sekunder.

5. People

Pengguna adalah manusia yang memiliki interaksi dengan sistem database.

Setiap pengguna memiliki username dan password untuk membatasi dan

membedakan setiap hak akses pengguna. Kondisi tersebut berkaitan dengan

kemampuan kontrol dan keamanan atas suatu sistem database.

Kelebihan dan Kekurangan Database Management System (DBMS)

Kelebihan dari penggunaan Database Management System (DBMS)

menurut Connolly et al. (2013:75) adalah:

Pengendalian redundansi data

Pendekatan database mencoba untuk menghilangkan redundansi dengan

mengintegrasikan file sehingga beberapa salinan data yang sama tidak

disimpan. Namun, pendekatan database tidak menghilangkan redundansi

sepenuhnya, namun mengendalikan jumlah redundansi yang melekat dalam

database. Kadang-kadang perlu untuk menduplikasi item data kunci untuk

model relasi dengan alasan lain diantaranya adalah untuk meningkatkan

kinerja.

Konsistensi data

Dengan menghilangkan atau mengendalikan redundansi, kita mengurangi

terjadinya risiko inkonsistensi. Jika item data disimpan hanya sekali dalam

database, setiap update untuk nilainya harus dilakukan hanya sekali dan

nilai baru segera tersedia untuk semua pengguna. Jika item data disimpan

lebih dari sekali dan sistem menyadari ini, sistem dapat memastikan bahwa

semua salinan item disimpan tersebut konsisten.

Informasi lebih lanjut dari jumlah data yang sama

Dengan integrasi data operasional, dimungkinkan bagi organisasi untuk

memperoleh informasi tambahan dari data yang sama. Hal ini disebabkan

Page 49: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Informasi · Sistem merupakan suatu kumpulan komponen yang saling ... akuntansi, keuangan, manajemen operasi, ... pemrograman Simula di Norwegia pada

57

karena dalam suatu sistem database, penggunaan suatu informasi dapat di

gunakan secara bebrbagi antar pengguna.

Berbagi data

Database dapat digunakan bersama oleh semua pengguna sesuai dengan hak

akses yang dimilikinya. Dengan cara ini, lebih banyak pengguna dapat

saling berbagi data. Selanjutnya, aplikasi dapat membangun data yang ada

dalam database dan menambahkan hanya data yang saat ini tidak disimpan,

daripada harus mendefinisikan semua persyaratan data lagi.

Peningkatan integritas data

Integritas database mengacu pada validitas dan konsistensi data yang

tersimpan. Integritas biasanya dinyatakan dalam hal untuk tidak

dilanggarnya aturan konsistensi data didalam sebuah database. Integrasi

memungkinkan aplikasi untuk mendefinisikan batasan integritas.

Peningkatan keamanan

Keamanan database adalah perlindungan database dari pengguna yang tidak

sah. Tanpa langkah-langkah keamanan yang sesuai, integrasi membuat data

lebih rentan daripada sistem berbasis berkas. Keamanan ini dapat

mengambil bentuk username dan password untuk mengidentifikasi orang

yang berwenang untuk menggunakan database.

Penegakan standar

Integrasi memungkinkan aplikasi untuk mendefinisikan standar dan DBMS

untuk menegakkan standar yang diperlukan. Ini mungkin termasuk standar

departemen, organisasi, nasional, atau internasional untuk hal-hal seperti

format data untuk memfasilitasi pertukaran data antara sistem, konvensi

penamaan, standar dokumentasi, prosedur update, dan aturan akses.

Skala ekonomi

Menggabungkan semua data operasional organisasi ke dalam satu database

dan menciptakan satu set aplikasi yang bekerja pada ini salah satu sumber

data dapat menghasilkan penghematan biaya. Dalam hal ini, anggaran yang

biasanya akan dialokasikan untuk masing-masing departemen untuk

pengembangan dan pemeliharaan sistem database yang dapat

dikombinasikan, mungkin mengakibatkan total biaya yang lebih rendah.

Page 50: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Informasi · Sistem merupakan suatu kumpulan komponen yang saling ... akuntansi, keuangan, manajemen operasi, ... pemrograman Simula di Norwegia pada

58

Anggaran gabungan dapat digunakan untuk membeli konfigurasi sistem

yang lebih cocok dengan kebutuhan organisasi.

Penanganan persyaratan yang saling bertentangan

Setiap pengguna atau departemen memiliki kebutuhan yang mungkin

bertentangan dengan kebutuhan pengguna lain. Karena database berada di

bawah kendali administrator, administrator dapat membuat keputusan

tentang desain dan penggunaan operasional database yang menyediakan

penggunaan terbaik dari sumber daya bagi organisasi secara keseluruhan.

Keputusan ini akan memberikan kinerja yang optimal untuk aplikasi

penting, mungkin dengan mengorbankan yang kurang-kritis.

Peningkatan aksesibilitas dan responsive data

Sebagai akibat dari integrasi, data yang melintasi batas-batas departemen

diakses secara langsung ke pemakai akhir. Ini menyediakan sistem dengan

potensi yang lebih baik, misalnya digunakan untuk menyediakan layanan

yang lebih baik kepada pengguna akhir atau klien organisasi. Banyak

DBMS menyediakan bahasa query atau penulisan laporan yang

memungkinkan pengguna untuk mengajukan pertanyaan ad hoc dan untuk

memperoleh informasi yang diperlukan segera di terminal mereka, tanpa

memerlukan programmer untuk menulis beberapa perangkat lunak untuk

mengekstrak informasi ini dari database.

Peningkatan produktivitas

Seperti disebutkan sebelumnya, DBMS menyediakan banyak fungsi standar

yang programmer biasanya harus menulis dalam aplikasi file based. Pada

tingkat dasar, DBMS menyediakan semua rutinitas penanganan file yang

khas dalam program aplikasi. Penyediaan fungsi-fungsi ini memungkinkan

programmer untuk berkonsentrasi pada fungsi khusus yang diperlukan oleh

pengguna tanpa harus khawatir tentang rincian pelaksanaan. Hal ini

menyebabkan peningkatan produktivitas programmer dan mengurangi

waktu pengembangan.

Peningkatan pemeliharaan melalui independensi data

Dalam sistem berbasis file, deskripsi dari data dan logika untuk mengakses

data yang dibangun ke dalam setiap program aplikasi, membuat program

tergantung pada data. Perubahan pada struktur data atau perubahan dengan

Page 51: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Informasi · Sistem merupakan suatu kumpulan komponen yang saling ... akuntansi, keuangan, manajemen operasi, ... pemrograman Simula di Norwegia pada

59

cara data disimpan dapat memerlukan perubahan besar untuk program yang

dipengaruhi oleh perubahan. Sebaliknya, DBMS memisahkan deskripsi data

dari aplikasi, sehingga membuat aplikasi dapat lebih baik dalam

menghadapi perubahan dalam deskripsi data.

Peningkatan konkurensi

Dalam beberapa sistem berbasis file, jika dua atau lebih pengguna yang

diizinkan untuk mengakses file yang sama secara bersamaan, adalah

mungkin bahwa akses akan terganggu satu sama lain, yang mengakibatkan

hilangnya informasi atau bahkan hilangnya integritas. Banyak DBMS

mengelola database untuk dapat diakses bersamaan dan memastikan bahwa

masalah tersebut tidak dapat terjadi.

Kekurangan dari penggunaan Database Management System (DBMS) menurut

Connolly et al. (2013:78) adalah:

Kompleksitas

Penyediaan fungsi yang di harapkan dari DBMS yang baik membuat DBMS

sangat kompleks. Desainer dan pengembang database, data dan administrator

database, dan pengguna akhir harus memahami fungsi ini untuk mengambil

keuntungan penuh dari itu. Kegagalan untuk memahami sistem dapat

menyebabkan keputusan desain yang buruk, yang dapat memiliki

konsekuensi serius bagi suatu organisasi.

Ukuran

Kompleksitas dan luasnya fungsi DBMS membuat bagian yang sangat besar

dari perangkat lunak, membutuhkan banyak ruang penyimpanan dan

membutuhkan sejumlah besar memori agar dapat berjalan secara efisien.

Biaya DBMS

Biaya DBMS bervariasi secara signifikan, tergantung pada lingkungan dan

fungsi yang disediakan. Sebagai contoh, sebuah DBMS single-user untuk

komputer pribadi mungkin relative tidak terlalu mahal. Namun, DBMS

mainframe multi-user besar yang melayani ratusan pengguna bisa sangat

mahal. Selain itu mungkin juga ada biaya pemeliharaan tahunan.

Biaya hardware tambahan

Page 52: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Informasi · Sistem merupakan suatu kumpulan komponen yang saling ... akuntansi, keuangan, manajemen operasi, ... pemrograman Simula di Norwegia pada

60

Persyaratan penyimpanan disk untuk DBMS dan database mungkin

memerlukan pembelian ruang penyimpanan tambahan. Selanjutnya, untuk

mencapai kinerja yang diperlukan, mungkin perlu untuk membeli mesin yang

lebih besar, bahkan mungkin sebuah mesin yang didedikasikan untuk

menjalankan DBMS.

Biaya konversi

Dalam beberapa situasi, biaya DBMS dan hardware tambahan mungkin

relatif kecil dibandingkan dengan biaya konversi aplikasi yang ada untuk

dijalankan pada DBMS dan perangkat keras baru. Biaya ini juga termasuk

biaya pelatihan staf untuk menggunakan sistem baru, dan mungkin kerja

dengan staf ahli untuk membantu konversi dan menjalankan sistem. Biaya ini

adalah salah satu alasan utama mengapa beberapa organisasi merasa terikat

dengan sistem mereka saat ini dan tidak dapat beralih ke teknologi database

yang lebih modern.

Performa

Biasanya, sistem berbasis file ditulis untuk aplikasi tertentu, seperti faktur.

Akibatnya, kinerja secara umum sangat baik. Namun, DBMS ditulis untuk

menjadi lebih umum, untuk memenuhi banyak aplikasi bukan hanya satu.

Hasilnya adalah bahwa beberapa aplikasi tidak dapat berjalan secepat dulu.

Dampak yang lebih besar dari kegagalan

Sentralisasi sumber daya meningkatkan kerentanan sistem. Karena semua

pengguna dan aplikasi bergantung pada ketersediaan DBMS, kegagalan

komponen tertentu dapat mengakibatkan berhentinya operasi sistem.

Pengenalan MySQL

Menurut Vikram (2010:4). MySQL Database Usage Administration.

MySQL merupakan suatu implementasi dari sistem manajemen database

relasional atau Relational Database Management System (RDBMS) yaitu

perangkat lunak yang digunakan untuk mengorganisir (organize), menerima

(retrieving) dan pertukaran referensi (cross referencing) informasi. MySQL

adalah aplikasi RDBMS yang memiliki kinerja tinggi, multithreaded, multiuser

dan dibangun dengan arsitektur client-server. MySQL sebenarnya merupakan

turunan dari sistem database Structured Query Language (SQL) yang telah ada

sebelumnya.

Page 53: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Informasi · Sistem merupakan suatu kumpulan komponen yang saling ... akuntansi, keuangan, manajemen operasi, ... pemrograman Simula di Norwegia pada

61

MySQL didistribusikan dengan lisensi General Public License (GPL)

dimana dalam distibusi dan penggunaannya gratis selama produk turunan yang

dihasilkannya tidak digunakan untuk kepentingan komersial.

Fitur MySQL

Popularitas MySQL adalah karena kombinasi dari fitur unik yang

dimilikinya. Beberapa fitur unik MySql menurut Vikram (2010:26) adalah:

Kecepatan (Speed)

Dalam performanya, MySQL memiliki kecepatan yang tinggi dalam

menangani query sederhana dan dapat lebih banyak SQL di proses dalam

persatuan waktu

Reabilitas (Reability)

Dalam penggunaannya, MySQL didesign dengan rabilitas dan uptime yang

maksimal.

Skalabilitas (Scalability)

MySQL mampu menangani database dengan jumlah skala yang besar.

Kemudahan dalam penggunaan (Easy of Use)

MySQL memiliki antarmuka pengguna dan bahasa pemograman yang

relative mudah untuk dipahami

Portabilitas dan Standar Pemenuhan (Portability and Standard Compliance)

MySQL dapat dijalankan dalam berbagai sistem operasi seperti Windows,

Linux, MacOS, FreeBSD dan lain-lain dan memiliki pemenuhan untuk

standar ANSI untuk SQL.

Dukungan untuk banyak pengguna (Multiuser Support)

MySQL dapat digunakan beberapa pengguna dalam waktu yang bersamaan

tanpa terjadinya konflik.

Internasionalisasi (Internationalization)

Memiliki dukungan dalam penggunaan berbagi macam Bahasa dan karakter

set.

Dukungan aplikasi yang luas (Wide Application Support)

MySQL memiliki fitur application programming Interface (API) sebaga

penghubung dengan aplikasi lain.

Pengembangan kode secara terbuka (Open-Source Code)

Page 54: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Informasi · Sistem merupakan suatu kumpulan komponen yang saling ... akuntansi, keuangan, manajemen operasi, ... pemrograman Simula di Norwegia pada

62

Distribusi MySQL dilakukan dibawah lisensi GPL sehingga dapat

digunakan secara gratis dan pengembangannya bersifat terbuka atau open

source.

Gambar 2.27 MySQL User Interface

Sumber : O’Brien et al. (2011:205)

2.4 Manajemen Proyek

Menurut Satzinger et al. (2010:75) Manajemen proyek adalah suatu upaya

mengorganisir dan mengarahkan orang lain untuk mencapai hasil yang direncanakan

dalam jadwal dan anggaran yang telah ditetapkan. Pada awal proyek, rencana

dikembangkan untuk menentukan kegiatan yang harus dilakukan, deliverable yang

harus diproduksi, dan sumber daya yang dibutuhkan. Jadi, manajemen proyek dapat

juga didefinisikan sebagai proses yang digunakan untuk merencanakan proyek dan

kemudian untuk memantau dan mengontrolnya.

Menurut Schwalbe et al. (2014:9) manajemen proyek adalah penerapan

pengetahuan, keterampilan, peralatan, dan teknik untuk kegiatan proyek untuk

memenuhi kebutuhan proyek. Proyek sendiri didefinisikan sebagai usaha yang

bersifat sementara yang dilakukan untuk membuat produk, layanan, atau hasil.

Dengan demikian manajemen proyek dapat disimpulkan sebagai suatu usaha

yang mengatur suatu usaha untuk menciptakan produk atau layanan dengan

perencanaan baik jadwal, anggaran dan sumber daya yang telah ditentukan.

Page 55: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Informasi · Sistem merupakan suatu kumpulan komponen yang saling ... akuntansi, keuangan, manajemen operasi, ... pemrograman Simula di Norwegia pada

63

Siklus Hidup Manajemen Proyek

Karena proyek beroperasi sebagai bagian dari sistem dan melibatkan

ketidakpastian, maka perlu untuk membagi proyek menjadi beberapa tahap.

Sebuah siklus hidup proyek adalah kumpulan dari fase proyek. Beberapa

organisasi menentukan seperangkat siklus hidup untuk digunakan dalam semua

proyek mereka, sementara yang lain mengikuti praktik industri umum

berdasarkan jenis proyek yang terlibat. Secara umum, siklus hidup proyek

mendefinisikan pekerjaan apa yang akan dilakukan di setiap tahap, apa dan

kapan deliverable yang akan diproduksi, yang terlibat dalam setiap fase, dan

bagaimana manajemen akan mengontrol dan menyetujui karya yang dihasilkan

di setiap tahap. Sebuah deliverable adalah produk atau layanan, seperti laporan

teknis, sesi pelatihan, hardware, atau segmen kode software, diproduksi atau

disediakan sebagai bagian dari proyek.

Fase proyek bervariasi pada setiap proyek atau industri, menurut

Schwalbe et al. (2014:56) tahapan umum dalam manajemen proyek tradisional

adalah:

1. Concept

Pada tahap konsep proyek, manajer biasanya mengembangkan beberapa

jenis kasus bisnis, yang menggambarkan kebutuhan proyek dan konsep

yang mendasari dasar. Perkiraan biaya awal atau kasar dikembangkan dalam

tahap pertama ini, dan gambaran pekerjaan yang diperlukan dibuat. Sebuah

struktur rincian kerja atau Work Breakdown Structure (WBS) menguraikan

pekerjaan proyek dengan menguraikan aktivitas kerja ke berbagai tingkat

tugas. WBS merupakan deliverable dokumen yang mendefinisikan total

lingkup proyek. Pada akhir fase konsep, team proyek akan dapat

memberikan laporan dan presentasi tentang temuan-temuannya. Laporan

dan presentasi akan menjadi contoh kiriman atau deliverable.

2. Development

Setelah tahap konsep selesai, proyek berikutnya adalah fase pengembangan.

Pada tahap pengembangan, tim proyek menciptakan rencana manajemen

proyek yang lebih rinci, perkiraan biaya yang lebih akurat, dan WBS lebih

menyeluruh. Pendekatan bertahap meminimalkan waktu dan uang yang

dihabiskan mengembangkan proyek-proyek yang tidak pantas. Ide proyek

Page 56: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Informasi · Sistem merupakan suatu kumpulan komponen yang saling ... akuntansi, keuangan, manajemen operasi, ... pemrograman Simula di Norwegia pada

64

harus melewati tahap konsep sebelum berkembang menjadi tahap

pengembangan.

3. Implementation

Tahap ketiga dari siklus hidup proyek tradisional adalah implementasi. Pada

fase ini, tim proyek menciptakan perkiraan biaya definitif atau sangat

akurat, memberikan pekerjaan yang diperlukan, dan memberikan laporan

kinerja kepada stakeholder.. Selama fase implementasi proyek sistem

informasi, tim proyek akan perlu untuk mendapatkan perangkat keras dan

perangkat lunak yang diperlukan, menginstal peralatan jaringan yang

diperlukan dan memberikan pelatihan kepada pengguna akhir. Tim proyek

biasanya menghabiskan sebagian besar upaya dan biaya selama fase

pelaksanaan proyek.

4. Close-out

Tahap terakhir dari siklus hidup proyek tradisional adalah fase close-out. Di

dalamnya, semua pekerjaan selesai, dan pemilik proyek harus menerima

seluruh hasil. Tim proyek harus mendokumentasikan pengalaman pada

proyek dalam laporan proyek.

Gambar 2.28 Traditional Project Life Cycle

Sumber : Schwalbe et al. (2014:58)

Project Management Knowledge Area

The Project Management Institute (PMI) adalah sebuah organisasi

profesional yang mempromosikan manajemen proyek. Sebagai bagian dari

Page 57: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Informasi · Sistem merupakan suatu kumpulan komponen yang saling ... akuntansi, keuangan, manajemen operasi, ... pemrograman Simula di Norwegia pada

65

misinya, PMI telah mendefinisikan Body of Knowledge (BOK) untuk manajemen

proyek yang disebut sebagai Project Management Book of Knowledge

(PMBOK). PMBOK telah disusun dalam sembilan bidang pengetahuan yang

berbeda sebagai panduan untuk pelaksanaan manajemen proyek yang baik.

Project Integration Management

Project integration management atau manajemen integrasi proyek

melibatkan koordinasi semua bidang pengetahuan manajemen proyek

lainnya di seluruh siklus hidup proyek. Integrasi ini memastikan bahwa

semua elemen dari proyek datang bersama-sama pada saat yang tepat untuk

menyelesaikan proyek dengan sukses.

Menurut panduan PMBOK, enam proses utama yang terlibat dalam

integrasi manajemen proyek ialah:

1. Developing the project charter

Bekerja dengan melibatkan para stakeholder atau pemangku

kepentingan untuk menciptakan dokumen wewenang proyek yang

resmi.

2. Developing the project management plan

Mengembangkan rencana manajemen proyek melibatkan koordinasi

semua upaya perencanaan untuk membuat, dokumen rencana

manajemen proyek yang koheren dan konsisten.

3. Directing and managing project work

Mengarahkan dan mengelola proyek yang melibatkan pelaksanaan

rencana manajemen proyek dengan melakukan kegiatan-kegiatan yang

termasuk di dalamnya. Output dari proses ini adalah deliverable,

informasi kinerja, permintaan perubahan, update rencana manajemen

proyek, dan update dokumen proyek.

4. Monitoring and controlling project work

Pemantauan dan pengendalian pekerjaan proyek melibatkan mengawasi

kegiatan untuk memenuhi tujuan kinerja proyek. Output dari proses ini

adalah permintaan perubahan, update manajemen proyek rencana, dan

update dokumen proyek.

5. Performing integrated change control

Page 58: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Informasi · Sistem merupakan suatu kumpulan komponen yang saling ... akuntansi, keuangan, manajemen operasi, ... pemrograman Simula di Norwegia pada

66

Melakukan kontrol perubahan terintegrasi melibatkan identifikasi,

evaluasi, dan mengelola perubahan di seluruh siklus hidup proyek.

Output dari proses ini termasuk perubahan status update permintaan,

update manajemen proyek rencana, dan update dokumen proyek.

6. Closing the project phase

Menutup proyek atau fase melibatkan penyelesaian semua kegiatan

untuk secara resmi menutup proyek atau fase. Output dari proses ini

termasuk produk akhir, layanan, atau hasil transisi dan update proses

asset organisasi.

Gambar 2.29 Project integration management summary

Sumber : Schwalbe et al. (2014:141)

Project Scope Management

Menurut Schwalbe et al. (2014:188) salah satu aspek yang paling

penting dan paling sulit dari manajemen proyek ialah mendefinisikan ruang

lingkup proyek. Ruang lingkup mengacu pada semua pekerjaan yang

terlibat dalam menciptakan produk-produk dari proyek dan proses yang

digunakan untuk membuat mereka.

Manajemen lingkup proyek mencakup proses-proses yang terlibat

dalam mendefinisikan dan mengendalikan pekerjaan apa yang termasuk

Page 59: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Informasi · Sistem merupakan suatu kumpulan komponen yang saling ... akuntansi, keuangan, manajemen operasi, ... pemrograman Simula di Norwegia pada

67

atau tidak termasuk dalam proyek. Ini memastikan bahwa tim proyek dan

stakeholder memiliki pemahaman yang sama tentang apa produk proyek

akan hasilkan dan proses apa yang tim proyek akan. Enam proses utama

yang terlibat dalam manajemen lingkup proyek ialah:

1. Planning scope management

Perencanaan manajemen lingkup melibatkan dan menentukan

bagaimana ruang lingkup dan persyaratan proyek akan dikelola. Tim

proyek bekerja dengan para pemangku kepentingan yang tepat untuk

membuat rencana manajemen pengelolaan ruang lingkup dan

persyaratan.

2. Collecting requirement

Mengumpulkan persyaratan melibatkan mendefinisikan dan

mendokumentasikan fitur dan fungsi dari produk untuk proyek serta

proses yang digunakan untuk menciptakan mereka. Tim proyek

menciptakan persyaratan dokumentasi dan matriks persyaratan

ketertelusuran sebagai output dari proses pengumpulan persyaratan.

3. Defining Scope

Meninjau rencana ruang lingkup manajemen, proyek charter, dokumen

persyaratan, dan aset proses organisasi untuk membuat pernyataan

lingkup, menambahkan informasi lebih lanjut sebagai persyaratan

dikembangkan dan perubahan permintaan disetujui. deliverable dari

pendefinisian ruang lingkup adalah pernyataan lingkup proyek dan

update dokumen proyek.

4. Creating the WBS

Membuat WBS melibatkan pengelompokan deliverable proyek besar

menjadi lebih kecil sehingga komponen lebih mudah dikelola.

Deliverable termasuk dasar lingkup (yang meliputi struktur rincian

kerja dan kamus WBS) dan update dokumen proyek.

5. Validating scope

Memvalidasi ruang lingkup melibatkan penerimaan secara resmi atas

deliverable proyek. Stakeholder proyek utama, seperti pelanggan dan

sponsor untuk proyek, memeriksa dan kemudian secara resmi menerima

deliverable selama proses ini. Jika kiriman tidak dapat diterima,

pelanggan atau sponsor biasanya meminta perubahan.

Page 60: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Informasi · Sistem merupakan suatu kumpulan komponen yang saling ... akuntansi, keuangan, manajemen operasi, ... pemrograman Simula di Norwegia pada

68

6. Controlling scope

Mengontrol ruang lingkup melibatkan kemampuan dalam menghadapi

perubahan sepanjang life cycle proyek. Perubahan lingkup sering

mempengaruhi kemampuan tim untuk memenuhi waktu proyek dan

tujuan biaya, sehingga manajer proyek harus hati-hati

mempertimbangkan biaya dan manfaat dari perubahan lingkup.

Keluaran utama dari proses ini adalah informasi kinerja pekerjaan,

permintaan perubahan, dan update rencana manajemen proyek,

dokumen proyek, dan aset proses organisasi.

Gambar 2.30 Project scope management summary

Sumber : Schwalbe et al. (2014:190)

Project Time Management

Dalam pelaksanaan proyek sangat rentan terjadinya konflik pada

schedule yang telah di buat dalam proses perencanaan proyek. Penting bagi

manajer proyek untuk menggunakan manajemen waktu proyek yang baik.

Manajemen waktu proyek melibatkan proses yang diperlukan untuk

memastikan penyelesaian tepat waktu proyek. Tujuh proses utama yang

terlibat dalam manajemen waktu proyek ialah:

1. Planning schedule

Manajemen jadwal perencanaan melibatkan penentuan kebijakan,

prosedur, dan dokumentasi yang akan digunakan untuk perencanaan,

Page 61: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Informasi · Sistem merupakan suatu kumpulan komponen yang saling ... akuntansi, keuangan, manajemen operasi, ... pemrograman Simula di Norwegia pada

69

pelaksanaan, dan pengendalian jadwal proyek. Output utama dari proses

ini adalah rencana pengelolaan jadwal.

2. Defining activities

Mendefinisikan kegiatan melibatkan identifikasi kegiatan spesifik

bahwa anggota tim proyek dan stakeholder harus memiliki performa

untuk menghasilkan deliverable proyek. Suatu kegiatan atau tugas

adalah elemen kerja yang dapat dilihat pada struktur rincian kerja atau

Work Breakdown Structure (WBS) yang telah memiliki rincian

persyaratan durasi, biaya, dan sumber daya. Keluaran utama dari proses

ini adalah daftar kegiatan, atribut kegiatan, milestone, dan update

rencana manajemen proyek.

3. Sequencing activities

Mengurutkan kegiatan melibatkan identifikasi dan mendokumentasikan

hubungan antara kegiatan proyek. Keluaran utama dari proses ini meliputi

diagram jaringan jadwal proyek dan update dokumen proyek.

4. Estimating activity resource

Memperkirakan sumber aktivitas melibatkan perkiraan berapa banyak sumber

daya proyek yang harus digunakan untuk melakukan kegiatan proyek. Keluaran

utama dari proses ini adalah kebutuhan sumber daya aktivitas, struktur rincian

sumber daya, dan update dokumen proyek.

5. Estimating activity duration

Memperkirakan jangka waktu kegiatan melibatkan perkiraan jumlah periode

kerja yang dibutuhkan untuk menyelesaikan kegiatan individu. Output termasuk

perkiraan durasi aktivitas dan updatedokumen proyek.

6. Developing the schedule

Mengembangkan jadwal melibatkan analisis urutan kegiatan, estimasi sumber

daya kegiatan, dan perkiraan durasi kegiatan untuk membuat jadwal proyek.

Output meliputi dasar jadwal, jadwal proyek, data jadwal, kalender proyek,

update rencana manajemen proyek, dan update dokumen proyek.

7. Controlling the schedule

Mengontrol jadwal melibatkan pengendalian dan pengelolaan perubahan pada

jadwal proyek. Output termasuk informasi performa pekerjaan, perkiraan jadwal,

permintaan perubahan, update rencana pengelolaan proyek, update dokumen

proyek, dan update proses asset organisasi.

Page 62: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Informasi · Sistem merupakan suatu kumpulan komponen yang saling ... akuntansi, keuangan, manajemen operasi, ... pemrograman Simula di Norwegia pada

70

Gambar 2.31 Project time management summary

Sumber : Schwalbe et al. (2014:228)

Project Cost Management

Manajemen biaya proyek mencakup proses-proses yang diperlukan

untuk memastikan bahwa tim proyek selesai proyek dalam anggaran yang

disetujui. Perhatikan dua frase penting dalam definisi ini: ". Anggaran yang

disetujui" "proyek" dan manajer proyek harus memastikan proyek mereka

didefinisikan dengan baik, memiliki waktu yang akurat dan perkiraan biaya,

dan memiliki anggaran yang realistis bahwa mereka terlibat dalam

menyetujui.

Ini adalah tugas manajer proyek untuk memenuhi stakeholder

proyek sambil terus berusaha untuk mengurangi dan mengendalikan biaya.

Ada empat proses manajemen biaya proyek:

1. Planning cost management

Manajemen perencanaan biaya melibatkan penentuan kebijakan,

prosedur, dan dokumentasi yang akan digunakan untuk perencanaan,

pelaksanaan, dan pengendalian biaya proyek. Output utama dari proses

ini adalah rencana manajemen biaya.

2. Estimating costs

Page 63: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Informasi · Sistem merupakan suatu kumpulan komponen yang saling ... akuntansi, keuangan, manajemen operasi, ... pemrograman Simula di Norwegia pada

71

Perkiraan biaya melibatkan mengembangkan pendekatan atau perkiraan

biaya sumber daya yang dibutuhkan untuk menyelesaikan proyek.

Keluaran utama dari proses estimasi biaya merupakan perkiraan

aktivitas biaya, dasar perkiraan, dan update dokumen proyek.

3. Determining the budget

Menentukan anggaran melibatkan mengalokasikan biaya estimasi

keseluruhan untuk item pekerjaan individu untuk membangun dasar

untuk mengukur kinerja. Keluaran utama dari proses penganggaran

biaya adalah dasar penentuan biaya, kebutuhan dana proyek, dan update

dokumen proyek.

4. Controlling costs

Kontrol biaya melibatkan pengendali untuk anggaran proyek. Keluaran

utama dari proses pengendalian biaya merupakan informasi perubahan

pekerjaan, perkiraan biaya, permintaan perubahan, update rencana

pengelolaan proyek, update dokumen proyek, dan update proses asset

organisasi.

Gambar 2.32 Project cost management summary

Sumber : Schwalbe et al. (2014:275)

Project Quality Management

Tujuan dari manajemen kualitas proyek adalah untuk memastikan

bahwa proyek akan memenuhi kebutuhan yang ditetapkan. Tim proyek

harus mengembangkan hubungan yang baik dengan para pemangku

Page 64: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Informasi · Sistem merupakan suatu kumpulan komponen yang saling ... akuntansi, keuangan, manajemen operasi, ... pemrograman Simula di Norwegia pada

72

kepentingan utama, sehingga memahami kualitas yang mereka harapkan.

Banyak proyek-proyek teknis gagal karena tim proyek hanya berfokus pada

pemenuhan persyaratan produk tertulis dan mengabaikan kebutuhan

stakeholder lainnya dan harapan untuk proyek tersebut.

Dengan demikian kualitas harus pada tingkat yang sama dengan

ruang lingkup proyek, waktu, dan biaya. Jika stakeholder sebuah proyek

tidak puas dengan kualitas manajemen proyek atau produk yang dihasilkan

dari proyek, tim proyek akan perlu menyesuaikan lingkup, waktu, dan biaya

untuk memenuhi stakeholder. Memenuhi persyaratan tidak cukup hanya

ditulis untuk lingkup, waktu, dan biaya. Untuk mencapai kepuasan

pemangku kepentingan, tim proyek harus mengembangkan hubungan kerja

yang baik dengan semua pemangku kepentingan dan memahami kebutuhan

yang dinyatakan. Manajemen kualitas proyek melibatkan tiga proses utama:

1. Planning quality management

Perencanaan manajemen kualitas meliputi identifikasi persyaratan

kualitas dan standar yang relevan dengan proyek dan bagaimana

memenuhinya. Memasukkan standar kualitas ke dalam desain proyek

merupakan bagian penting dari perencanaan kualitas. Untuk proyek TI,

standar kualitas mungkin termasuk memungkinkan untuk pertumbuhan

sistem, merencanakan waktu respon yang wajar untuk sistem, atau

memastikan bahwa sistem menghasilkan informasi yang konsisten dan

akurat. Standar kualitas juga dapat berlaku untuk layanan TI. Keluaran

utama perencanaan manajemen kualitas adalah rencana manajemen

kualitas, rencana proses perbaikan, metrik kualitas, daftar periksa

kualitas, dan update proyek dokumen. Sebuah metrik adalah standar

pengukuran. Contoh metrik umum termasuk tingkat kegagalan produk,

ketersediaan barang dan jasa, dan peringkat kepuasan pelanggan.

2. Performing quality assurance

Pelaksanaan jaminan kualitas melibatkan evaluasi berkala kinerja

proyek secara keseluruhan untuk memastikan bahwa proyek akan

memenuhi standar kualitas yang relevan. Proses jaminan kualitas

melibatkan mengambil tanggung jawab untuk kualitas di seluruh siklus

hidup proyek. Manajemen puncak harus memimpin dalam menekankan

peran seluruh karyawan terlibat dalam jaminan kualitas, terutama peran

Page 65: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Informasi · Sistem merupakan suatu kumpulan komponen yang saling ... akuntansi, keuangan, manajemen operasi, ... pemrograman Simula di Norwegia pada

73

manajer senior. Keluaran utama dari proses ini adalah permintaan

perubahan, update rencana manajemen proyek, update dokumen proyek

dan update proses aset organisasi.

3. Controlling quality

Pengendalian kualitas melibatkan pemantauan hasil proyek tertentu

untuk memastikan bahwa proyek memenuhi standar mutu yang relevan

juga mengidentifikasi cara-cara untuk meningkatkan kualitas secara

keseluruhan. Proses ini sering dikaitkan dengan alat-alat teknis dan

teknik manajemen kualitas, seperti Pareto diagram, diagram kontrol

kualitas, dan sampling statistik. Keluaran utama kontrol kualitas

meliputi pengukuran kualitas kontrol, perubahan divalidasi, kiriman

divalidasi, informasi kinerja, permintaan perubahan, update rencana

manajemen proyek, update dokumen proyek dan update proses aset

organisasi.

Gambar 2.33 Project quality management summary

Sumber : Schwalbe et al. (2014:316)

Project Human Resource Management

Manajemen sumber daya manusia (SDM) proyek mencakup proses-

proses yang diperlukan untuk membuat penggunaan paling efektif dari

orang yang terlibat dengan proyek. Manajemen SDM meliputi semua

stakeholder proyek yaitu: sponsor, pelanggan, anggota tim proyek, staf

Page 66: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Informasi · Sistem merupakan suatu kumpulan komponen yang saling ... akuntansi, keuangan, manajemen operasi, ... pemrograman Simula di Norwegia pada

74

pendukung, pemasok pendukung proyek, dan sebagainya. Manajemen

sumber daya manusia meliputi empat proses berikut:

1. Planning human resource management

Perencanaan manajemen sumber daya manusia melibatkan identifikasi

dan dokumentasi peran proyek, tanggung jawab, dan pelaporan

hubungan. Output utama dari proses ini adalah rencana sumber daya

manusia.

2. Acquiring the project team

Mendapatkan tim proyek melibatkan menempatkan personil yang

diperlukan untuk bekerja pada proyek. Output utama dari proses ini

adalah tugas proyek staf, kalender sumber daya, dan update rencana

pengelolaan proyek.

3. Developing the project team

Mengembangkan tim proyek melibatkan pengembangan keterampilan

individu dan kelompok untuk meningkatkan kinerja proyek.

Keterampilan membangun tim sering tantangan bagi banyak manajer

proyek. Keluaran utama dari proses ini adalah penilaian kinerja tim dan

update faktor lingkungan perusahaan.

4. Managing the project team

Mengelola tim proyek melibatkan pelacakan kinerja anggota tim,

memotivasi anggota tim, memberikan umpan balik tepat waktu,

menyelesaikan masalah dan konflik, dan mengkoordinasikan perubahan

untuk membantu meningkatkan kinerja proyek. Output dari proses ini

meliputi permintaan perubahan, update manajemen rencana proyek,

update dokumen proyek, update faktor lingkungan perusahaan, dan

update proses aset organisasi.

Page 67: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Informasi · Sistem merupakan suatu kumpulan komponen yang saling ... akuntansi, keuangan, manajemen operasi, ... pemrograman Simula di Norwegia pada

75

Gambar 2.34 Project human resource management summary

Sumber : Schwalbe et al. (2014:316)

Project Communications Management

Tujuan dari manajemen komunikasi proyek adalah untuk

memastikan generasi tepat waktu dan tepat, pengumpulan, diseminasi,

penyimpanan, dan disposisi informasi proyek. Ada tiga proses utama dalam

proyek manajemen komunikasi:

1. Planning communications management

Perencanaan manajemen komunikasi melibatkan menentukan informasi

dan komunikasi kebutuhan para pemangku kepentingan. Siapa yang

butuh informasi apa? Kapan mereka akan membutuhkannya?

Bagaimana informasi diberikan kepada mereka? Output dari proses ini

mencakup update rencana manajemen komunikasi dan proyek

dokumen.

2. Managing communications

Mengelola komunikasi melibatkan bagaimana menciptakan,

mendistribusikan, menyimpan, mengambil, dan membuang komunikasi

proyek berdasarkan rencana pengelolaan komunikasi. Keluaran utama

dari proses ini adalah komunikasi proyek, update dokumen proyek,

update rencana manajemen proyek, dan update proses aset organisasi.

3. Controlling communications

Page 68: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Informasi · Sistem merupakan suatu kumpulan komponen yang saling ... akuntansi, keuangan, manajemen operasi, ... pemrograman Simula di Norwegia pada

76

Mengontrol komunikasi melibatkan pemantauan dan pengendalian

komunikasi proyek untuk memastikan bahwa kebutuhan komunikasi

pemangku kepentingan terpenuhi.

Gambar 2.35 Project communication management summary

Sumber : Schwalbe et al. (2014:408)

Project Risk Management

Tujuan dari manajemen risiko proyek dapat dilihat sebagai

meminimalkan risiko negatif sekaligus memaksimalkan potensi risiko

positif. Manajemen resiko digunakan untuk menggambarkan bahwa tim

proyek telah mengidetifikasi dan menganalisis resiko. Risiko yang dikenal

dapat dikelola secara proaktif. Namun, risiko tidak diketahui, atau risiko

yang belum diidentifikasi dan dianalisa, tidak dapat dikelola. Manajer

proyek yang baik, mengetahui praktik yang terbaik untuk mengidentifikasi

dan mengelola risiko proyek. Enam proses utama yang terlibat dalam

manajemen risiko:

1. Planning risk management

Perencanaan manajemen risiko melibatkan bagaimana pendekatan dan

kegiatan manajemen risiko proyek. Dengan meninjau rencana

manajemen proyek, project charter, pemangku kepentingan terdaftar,

faktor lingkungan perusahaan, dan proses aset organisasi maka tim

proyek dapat membahas dan menganalisis kegiatan manajemen risiko

untuk proyek-proyek khusus mereka. Output utama dari proses ini

adalah rencana manajemen risiko.

Page 69: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Informasi · Sistem merupakan suatu kumpulan komponen yang saling ... akuntansi, keuangan, manajemen operasi, ... pemrograman Simula di Norwegia pada

77

2. Identifying risks

Mengidentifikasi risiko melibatkan penentuan risiko yang mungkin

mempengaruhi proyek dan mendokumentasikan karakteristik masing-

masing. Output utama dari proses ini adalah awal dari sebuah daftar

risiko.

3. Performing qualitative risk analysis

Melakukan analisis risiko kualitatif melibatkan prioritas risiko

berdasarkan probabilitas dan dampaknya. Setelah mengidentifikasi

risiko, tim proyek dapat menggunakan berbagai alat dan teknik untuk

menentukan peringkat risiko dan memperbarui informasi dalam daftar

risiko. Output utama adalah update dokumen proyek.

4. Performing quantitative risk analysis

Melakukan analisis risiko kuantitatif melibatkan perkiraan efek dari

risiko numerik pada tujuan proyek. Keluaran utama dari proses ini

adalah update dokumen proyek.

5. Planning risk responses

Tanggapan perencanaan risiko melibatkan pengambilan langkah-

langkah untuk meningkatkan peluang dan mengurangi ancaman untuk

memenuhi tujuan proyek. Menggunakan output dari proses manajemen

risiko sebelumnya, tim proyek dapat mengembangkan strategi respon

risiko yang menghasilkan update rencana manajemen proyek dan

dokumen proyek lainnya.

6. Controlling risk

Pengendalian risiko melibatkan pemantauan identifikasi dan residual

risiko, mengidentifikasi risiko baru, melaksanakan rencana respon

risiko, dan mengevaluasi efektivitas strategi risiko sepanjang

pelaksanaan proyek. Keluaran utama dari proses ini mencakup

informasi kinerja pekerjaan, permintaan perubahan, dan update

rencana manajemen proyek, dokumen proyek lainnya, dan proses aset

organisasi.

Page 70: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Informasi · Sistem merupakan suatu kumpulan komponen yang saling ... akuntansi, keuangan, manajemen operasi, ... pemrograman Simula di Norwegia pada

78

Gambar 2.36 Project risk management summary

Sumber : Schwalbe et al. (2014:446)

Project Procurement Management

Keberhasilan proyek IT yang menggunakan sumber luar biasanya

dikarenakan manajemen pengadaan proyek yang baik. Manajemen

pengadaan proyek mencakup proses-proses yang diperlukan untuk

memperoleh barang dan jasa untuk proyek dari luar organisasi.

Ada empat proses utama dalam manajemen pengadaan proyek:

1. Planning procurement management

Manajemen perencanaan pengadaan meliputi penentuan apa yang harus

diperoleh, kapan dan bagaimana melakukannya. Dalam perencanaan

pengadaan, seseorang harus memutuskan apa yang harus outsourcing,

kontrak, dan menjelaskan detail pekerjaan untuk penjual potensial.

Penjual yaitu provider, kontraktor, atau supplier yang menyediakan

barang dan jasa kepada organisasi lain. Output dari proses ini mencakup

rencana manajemen pengadaan, laporan pekerjaan pengadaan, dokumen

pengadaan, kriteria pemilihan sumber, keputusan membuat atau

membeli, perubahan permintaan, dan update dokumen proyek.

2. Conducting procurements

Melakukan pengadaan melibatkan bagaimana mendapatkan tanggapan

penjual, memilih penjual, dan pemberian kontrak. Output termasuk

penjual yang dipilih, perjanjian, kalender sumber daya, permintaan

Page 71: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Informasi · Sistem merupakan suatu kumpulan komponen yang saling ... akuntansi, keuangan, manajemen operasi, ... pemrograman Simula di Norwegia pada

79

perubahan, dan update rencana manajemen proyek dan dokumen

proyek lainnya.

3. Controlling procurements

Mengontrol pengadaan melibatkan hubungan pengelolaan dengan

penjual, pemantauan kinerja kontrak, dan membuat perubahan yang

diperlukan. Keluaran utama dari proses ini mencakup informasi kinerja

pekerjaan, permintaan perubahan, dan pembaruan rencana manajemen

proyek, dokumen proyek, dan proses aset organisasi.

4. Closing procurements

Penutupan pengadaan melibatkan penyelesaian setiap kontrak atau

perjanjian, termasuk resolusi dari setiap item yang terbuka. Output

meliputi penutupan pengadaan dan update proses asset organisasi.

Gambar 2.37 Project procurement management summary

Sumber : Schwalbe et al. (2014:484)

Page 72: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Informasi · Sistem merupakan suatu kumpulan komponen yang saling ... akuntansi, keuangan, manajemen operasi, ... pemrograman Simula di Norwegia pada

80