Tantangan terhadap Kampanye Greenpeace tentang Antipenangkapan Paus; Studi Kasus Jepang, Norwegia,...

50
Tantangan terhadap Kampanye Greenpeace tentang Antipenangkapan Paus Studi Kasus Jepang, Norwegia, dan Islandia 0100090000032a0200000200a20100000000a201000026060f003a03574d46430100000000000100c89700 00000001000000180300000000000018030000010000006c00000000000000000000001a0000000f000000 0000000000000000244800008400000020454d46000001001803000012000000020000000000000000000 00000000000f6090000e40c0000d8000000170100000000000000000000000000005c4b030068430400160 000000c000000180000000a0000001000000000000000000000000900000010000000840800000f0000002 50000000c0000000e000080250000000c0000000e000080120000000c00000001000000520000007001000 001000000d2ffffff000000000000000000000000900100000000000004400022430061006c0069006200720 06900000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000 0000000000000000000000011006872110010000000cc7511004c73110052516032cc751100c47211001000 000034741100b075110024516032cc751100c47211002000000049642f31c4721100cc75110020000000fffff ffffc02d300d0642f31ffffffffffff0180ffff01800fff0180ffffffff0000030000080000000800006852ce0001000000 000000002c010000250000004f2e90010008020f0502020204030204ef0200a07b200040000000000000000 09f00000000000000430061006c006900620072000000000043006f007500720069006500720020004e0065 00f87211009c38273104000000010000003473110034731100e8782531040000005c731100fc02d30064760 00800000000250000000c00000001000000250000000c00000001000000250000000c00000001000000180 000000c00000000000002540000005400000000000000000000001a0000000f0000000100000088870741d 1450741000000002c000000010000004c00000004000000000000000000000085080000100000005000000 0200000001b00000046000000280000001c0000004744494302000000ffffffffffffffff8508000010000000000 000004600000014000000080000004744494303000000250000000c0000000e000080250000000c0000000 e0000800e000000140000000000000010000000140000000400000003010800050000000b0200000000050 000000c020500e302040000002e0118001c000000fb020500020000000000bc02000000000102022253797 374656d0000000000000000000000000000000000000000000000000000040000002d010000040000002d 01000004000000020101001c000000fb02f0ff0000000000009001000000000440002243616c69627269000 00000000000000000000000000000000000000000000000040000002d010100040000002d010100040000 002d010100050000000902000000020d000000320a0f0000000100040000000000e3020500203209000400 00002d010000040000002d010000030000000000 1

description

Perburuan paus sebenarnya sudah dimulai sejak 6000 tahun SM (sebelum Masehi) yang dilakukan secara tradisional oleh bangsa Arctic. Jumlah perburuan ini semakin mengalami peningkatan pada abad ke-17, ketika perburuan sudah dilakukan dalam suatu angkatan laut resmi. Kemudian, perburuan ini semakinberkembang dengan modern dan telah menggunakan alat-alat yang semakin modern juga. Ada banyak alasan negara-negara dahulunya memperbolehkan perburuan paus ini. Misalnya karena kebudayaan mereka, seperti Jepang dan Norwegia. Kedua negara ini memiliki budaya memakan daging paus. Namun,bagaimanapun juga dahlunya perburuan paus ini dilakukan secara arif dan tidak sampai merusak rantai makanan dan lingkungan. Namun kemudian, dengan semakin berkembangnya teknologi, manfaat paus semakin diketahui oleh banyak orang. Misalnya, minyak ikan paus atau yang lebih dikenal dengan nama“train oil” semakin dicari oleh banyak orang dan juga kegunaan minyak paus tersebut untuk pembuatan margarin. Dan, saat ini, tren yang sedang berkembang ialah memakan daging paus. Beberapa negara yang pada abad ke-17 dan ke-18 mengizinkan perburuan paus antara lain ialah Inggris, Prancis, Jerman, Belanda, Norwegia, Jepang, dan Amerika Serikat. Revolusi industri yang menyebabkansemakin bebasnya perdagangan antarnegara membuat paus menjadi salah satu komoditas ekspor utama negara-negara tersebut. Perburuan paus secara modern semakin berkembang dengan adanya perkembangan teknologi. Namun, penggunaan minyak paus juga telah mengalami penurunan. Sayangnya, tren perburuan ini berubah menjadi konsumsi daging paus dan untuk berbagai penelitian tentang paus. Hal inilah yang semakin menurunkan populasi paus di seluruh dunia. Jenis paus yang paling banyak diburu ialah jenis paus Common Minke, Antarctic Minke, dan spesies baleen. Penelitian ilmiah menunjukkan bahwa jumlah paus di timur laut Atlantik saat ini sejumlah 103.000 dan di sekitar Antartika sebanyak 665.074 ekor.1 Hal ini semakin meningkatkan kekhawatiran dunia internasional terhadap jumlah populasi paus di masa depan. Salah satu organisasi nonpemerintah bertaraf internasional yang memiliki perhatian sangat besar terhadap masalah ini ialah Greenpeace. Greenpeace telah lama berjuang untuk menyelamatkan spesies ini.Jika tidak diselamatkan sesegera mungkin, populasi paus akan sampai pada titik kritis dalam waktu yang tidak lama lagi. Berbagai usaha dilakukan oleh Greenpeace untuk membuat negara-negara yang masih mengizinkan perburuan paus mengeluarkan regulasi yang melarang perburuan tersebut. Greenpeace terus mendesak negara-negara tersebut agar menerapkan undang-undang perlindungan paus. Namun, usaha yang dilakukan oleh Greenpeace ini bukannya tanpa tantangan. Tantangan ini muncul dari berbagai pihak. Dalammakalah ini, tim penulis akan mencoba membahas tantangan apa saja yang dihadapi oleh Greenpeace di berbagai negara tersebut. Penulis mengambil studi kasus Jepang, Norwegia, dan Islandia, di mana Greenpeace sangat vokal melakukan usaha untuk melarang perburuan paus dan juga mendapatkan tantangan yang sangat besar dalam usahanya tersebut.Dalam makalah ini, penulis ingin mempertanyakan, “Apa saja tantangan yang harus dihadapi oleh Greenpeace, sebagai salah satu non-governmental organization (NGO) dalam usaha melindungi paus dari perburuan yang dapat mengancam populasi paus itu sendiri, dengan studi kasus Jepang, Norwegia, dan Islandia?”Tujuan dari penulisan makalah ini antara lain ialah sebagai berikut.1. Mengetahui bagaimana upaya Greenpeace dalam melindungi populasi paus di negara-negara yang masih mengizinkan perburuan paus.2. Mengidentifikasi tantangan apa saja yang dihadapi oleh Greenpeace sebagai salah satu NGOinternasional dalam kasus perlindungan paus ini.Manfaat dari penulisan makalah ini antara lain ialah sebagai berikut.1. Pembaca dapat mengetahui bagaimana sebuah NGO menghadapi tantangan dalam setiap usahanya, dengan studi kasus Greenpeace dalam usaha menghalangi perburuan paus.2. Den

Transcript of Tantangan terhadap Kampanye Greenpeace tentang Antipenangkapan Paus; Studi Kasus Jepang, Norwegia,...

Page 1: Tantangan terhadap Kampanye Greenpeace tentang Antipenangkapan Paus; Studi Kasus Jepang, Norwegia, dan Islandia; Makalah Mata Kuliah Masyarakat Transnasional

Tantangan terhadap Kampanye Greenpeace tentang Antipenangkapan Paus

Studi Kasus Jepang, Norwegia, dan Islandia

0100090000032a0200000200a20100000000a201000026060f003a03574d46430100000000000100c8970000000001000000180300000000000018030000010000006c00000000000000000000001a0000000f0000000000000000000000244800008400000020454d4600000100180300001200000002000000000000000000000000000000f6090000e40c0000d8000000170100000000000000000000000000005c4b030068430400160000000c000000180000000a0000001000000000000000000000000900000010000000840800000f000000250000000c0000000e000080250000000c0000000e000080120000000c00000001000000520000007001000001000000d2ffffff000000000000000000000000900100000000000004400022430061006c0069006200720069000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000011006872110010000000cc7511004c73110052516032cc751100c47211001000000034741100b075110024516032cc751100c47211002000000049642f31c4721100cc75110020000000fffffffffc02d300d0642f31ffffffffffff0180ffff01800fff0180ffffffff0000030000080000000800006852ce0001000000000000002c010000250000004f2e90010008020f0502020204030204ef0200a07b20004000000000000000009f00000000000000430061006c006900620072000000000043006f007500720069006500720020004e006500f87211009c38273104000000010000003473110034731100e8782531040000005c731100fc02d3006476000800000000250000000c00000001000000250000000c00000001000000250000000c00000001000000180000000c00000000000002540000005400000000000000000000001a0000000f0000000100000088870741d1450741000000002c000000010000004c000000040000000000000000000000850800001000000050000000200000001b00000046000000280000001c0000004744494302000000ffffffffffffffff8508000010000000000000004600000014000000080000004744494303000000250000000c0000000e000080250000000c0000000e0000800e000000140000000000000010000000140000000400000003010800050000000b0200000000050000000c020500e302040000002e0118001c000000fb020500020000000000bc02000000000102022253797374656d0000000000000000000000000000000000000000000000000000040000002d010000040000002d01000004000000020101001c000000fb02f0ff0000000000009001000000000440002243616c6962726900000000000000000000000000000000000000000000000000040000002d010100040000002d010100040000002d010100050000000902000000020d000000320a0f0000000100040000000000e3020500203209000400

00002d010000040000002d0100000300000000001

Page 2: Tantangan terhadap Kampanye Greenpeace tentang Antipenangkapan Paus; Studi Kasus Jepang, Norwegia, dan Islandia; Makalah Mata Kuliah Masyarakat Transnasional

Disusun sebagai Persyaratan dalamMata Kuliah Masyarakat Transnasional

oleh:Dian Novikhrisna (0706291344)

Natasha Agnes (0706291344)Riris Dwi Adianti (0706291426)

Tangguh (0706291426)

Departemen Ilmu Hubungan InternasionalFakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

Universitas Indonesia2009

2

Page 3: Tantangan terhadap Kampanye Greenpeace tentang Antipenangkapan Paus; Studi Kasus Jepang, Norwegia, dan Islandia; Makalah Mata Kuliah Masyarakat Transnasional

BAB I

PENDAHULUAN

I.1. Latar BelakangPerburuan paus sebenarnya sudah dimulai sejak 6000 tahun SM (sebelum Masehi) yang dilakukan

secara tradisional oleh bangsa Arctic. Jumlah perburuan ini semakin mengalami peningkatan pada abad ke-

17, ketika perburuan sudah dilakukan dalam suatu angkatan laut resmi. Kemudian, perburuan ini semakin

berkembang dengan modern dan telah menggunakan alat-alat yang semakin modern juga. Ada banyak

alasan negara-negara dahulunya memperbolehkan perburuan paus ini. Misalnya karena kebudayaan mereka,

seperti Jepang dan Norwegia. Kedua negara ini memiliki budaya memakan daging paus. Namun,

bagaimanapun juga dahlunya perburuan paus ini dilakukan secara arif dan tidak sampai merusak rantai

makanan dan lingkungan. Namun kemudian, dengan semakin berkembangnya teknologi, manfaat paus 0100090000032a0200000200a20100000000a201000026060f003a03574d46430100000000000100c8970000000001000000180300000000000018030000010000006c00000000000000000000001a0000000f0000000000000000000000244800008400000020454d4600000100180300001200000002000000000000000000000000000000f6090000e40c0000d8000000170100000000000000000000000000005c4b030068430400160000000c000000180000000a0000001000000000000000000000000900000010000000840800000f000000250000000c0000000e000080250000000c0000000e000080120000000c00000001000000520000007001000001000000d2ffffff000000000000000000000000900100000000000004400022430061006c0069006200720069000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000011006872110010000000cc7511004c73110052516032cc751100c47211001000000034741100b075110024516032cc751100c47211002000000049642f31c4721100cc75110020000000fffffffffc02d300d0642f31ffffffffffff0180ffff01800fff0180ffffffff0000030000080000000800006852ce0001000000000000002c010000250000004f2e90010008020f0502020204030204ef0200a07b20004000000000000000009f00000000000000430061006c006900620072000000000043006f007500720069006500720020004e006500f87211009c38273104000000010000003473110034731100e8782531040000005c731100fc02d3006476000800000000250000000c00000001000000250000000c00000001000000250000000c00000001000000180000000c00000000000002540000005400000000000000000000001a0000000f0000000100000088870741d1450741000000002c000000010000004c000000040000000000000000000000850800001000000050000000200000001b00000046000000280000001c0000004744494302000000ffffffffffffffff8508000010000000000000004600000014000000080000004744494303000000250000000c0000000e000080250000000c0000000e0000800e000000140000000000000010000000140000000400000003010800050000000b0200000000050000000c020500e302040000002e0118001c000000fb020500020000000000bc02000000000102022253797374656d0000000000000000000000000000000000000000000000000000040000002d010000040000002d01000004000000020101001c000000fb02f0ff0000000000009001000000000440002243616c6962726900000000000000000000000000000000000000000000000000040000002d010100040000002d010100040000002d010100050000000902000000020d000000320a0f0000000100040000000000e3020500203209000400

00002d010000040000002d0100000300000000003

Page 4: Tantangan terhadap Kampanye Greenpeace tentang Antipenangkapan Paus; Studi Kasus Jepang, Norwegia, dan Islandia; Makalah Mata Kuliah Masyarakat Transnasional

semakin diketahui oleh banyak orang. Misalnya, minyak ikan paus atau yang lebih dikenal dengan nama

“train oil” semakin dicari oleh banyak orang dan juga kegunaan minyak paus tersebut untuk pembuatan

margarin. Dan, saat ini, tren yang sedang berkembang ialah memakan daging paus.

Beberapa negara yang pada abad ke-17 dan ke-18 mengizinkan perburuan paus antara lain ialah Inggris,

Prancis, Jerman, Belanda, Norwegia, Jepang, dan Amerika Serikat. Revolusi industri yang menyebabkan

semakin bebasnya perdagangan antarnegara membuat paus menjadi salah satu komoditas ekspor utama

negara-negara tersebut. Perburuan paus secara modern semakin berkembang dengan adanya perkembangan

teknologi. Namun, penggunaan minyak paus juga telah mengalami penurunan. Sayangnya, tren perburuan

ini berubah menjadi konsumsi daging paus dan untuk berbagai penelitian tentang paus. Hal inilah yang

semakin menurunkan populasi paus di seluruh dunia. Jenis paus yang paling banyak diburu ialah jenis paus

Common Minke, Antarctic Minke, dan spesies baleen. Penelitian ilmiah menunjukkan bahwa jumlah paus di

timur laut Atlantik saat ini sejumlah 103.000 dan di sekitar Antartika sebanyak 665.074 ekor.1 Hal ini

semakin meningkatkan kekhawatiran dunia internasional terhadap jumlah populasi paus di masa depan.

Salah satu organisasi nonpemerintah bertaraf internasional yang memiliki perhatian sangat besar

terhadap masalah ini ialah Greenpeace. Greenpeace telah lama berjuang untuk menyelamatkan spesies ini.

Jika tidak diselamatkan sesegera mungkin, populasi paus akan sampai pada titik kritis dalam waktu yang

tidak lama lagi. Berbagai usaha dilakukan oleh Greenpeace untuk membuat negara-negara yang masih

mengizinkan perburuan paus mengeluarkan regulasi yang melarang perburuan tersebut. Greenpeace terus

mendesak negara-negara tersebut agar menerapkan undang-undang perlindungan paus. Namun, usaha yang

dilakukan oleh Greenpeace ini bukannya tanpa tantangan. Tantangan ini muncul dari berbagai pihak. Dalam

makalah ini, tim penulis akan mencoba membahas tantangan apa saja yang dihadapi oleh Greenpeace di

berbagai negara tersebut. Penulis mengambil studi kasus Jepang, Norwegia, dan Islandia, di mana

Greenpeace sangat vokal melakukan usaha untuk melarang perburuan paus dan juga mendapatkan tantangan

yang sangat besar dalam usahanya tersebut.

I.2. Rumusan MasalahDalam makalah ini, penulis ingin mempertanyakan, “Apa saja tantangan yang harus dihadapi oleh

Greenpeace, sebagai salah satu non-governmental organization (NGO) dalam usaha melindungi paus dari

perburuan yang dapat mengancam populasi paus itu sendiri, dengan studi kasus Jepang, Norwegia, dan

Islandia?”

I.3. Tujuan dan Manfaat PenulisanTujuan dari penulisan makalah ini antara lain ialah sebagai berikut.

1. Mengetahui bagaimana upaya Greenpeace dalam melindungi populasi paus di negara-negara

1 International Whaling Commission. “Whale Population Estimates The International Whaling Commission's Most Recent Information on Estimated Abundance,” diakses dari http://www.iwcoffice.org/conservation/estimate.htm#topofpage pada 11 Mei 2009 15:07

4

Page 5: Tantangan terhadap Kampanye Greenpeace tentang Antipenangkapan Paus; Studi Kasus Jepang, Norwegia, dan Islandia; Makalah Mata Kuliah Masyarakat Transnasional

yang masih mengizinkan perburuan paus.

2. Mengidentifikasi tantangan apa saja yang dihadapi oleh Greenpeace sebagai salah satu NGO

internasional dalam kasus perlindungan paus ini.

Manfaat dari penulisan makalah ini antara lain ialah sebagai berikut.

1. Pembaca dapat mengetahui bagaimana sebuah NGO menghadapi tantangan dalam setiap

usahanya, dengan studi kasus Greenpeace dalam usaha menghalangi perburuan paus.

2. Dengan membaca makalah ini, diharapkan NGO lain yang memiliki orientasi sama dengan yang

dilakukan Greenpeace dapat menghadapi tantangan yang serupa dengan lebih baik.

0100090000032a0200000200a20100000000a201000026060f003a03574d46430100000000000100c8970000000001000000180300000000000018030000010000006c00000000000000000000001a0000000f0000000000000000000000244800008400000020454d4600000100180300001200000002000000000000000000000000000000f6090000e40c0000d8000000170100000000000000000000000000005c4b030068430400160000000c000000180000000a0000001000000000000000000000000900000010000000840800000f000000250000000c0000000e000080250000000c0000000e000080120000000c00000001000000520000007001000001000000d2ffffff000000000000000000000000900100000000000004400022430061006c0069006200720069000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000011006872110010000000cc7511004c73110052516032cc751100c47211001000000034741100b075110024516032cc751100c47211002000000049642f31c4721100cc75110020000000fffffffffc02d300d0642f31ffffffffffff0180ffff01800fff0180ffffffff0000030000080000000800006852ce0001000000000000002c010000250000004f2e90010008020f0502020204030204ef0200a07b20004000000000000000009f00000000000000430061006c006900620072000000000043006f007500720069006500720020004e006500f87211009c38273104000000010000003473110034731100e8782531040000005c731100fc02d3006476000800000000250000000c00000001000000250000000c00000001000000250000000c00000001000000180000000c00000000000002540000005400000000000000000000001a0000000f0000000100000088870741d1450741000000002c000000010000004c000000040000000000000000000000850800001000000050000000200000001b00000046000000280000001c0000004744494302000000ffffffffffffffff8508000010000000000000004600000014000000080000004744494303000000250000000c0000000e000080250000000c0000000e0000800e000000140000000000000010000000140000000400000003010800050000000b0200000000050000000c020500e302040000002e0118001c000000fb020500020000000000bc02000000000102022253797374656d0000000000000000000000000000000000000000000000000000040000002d010000040000002d01000004000000020101001c000000fb02f0ff0000000000009001000000000440002243616c6962726900000000000000000000000000000000000000000000000000040000002d010100040000002d010100040000002d010100050000000902000000020d000000320a0f0000000100040000000000e3020500203209000400

00002d010000040000002d0100000300000000005

Page 6: Tantangan terhadap Kampanye Greenpeace tentang Antipenangkapan Paus; Studi Kasus Jepang, Norwegia, dan Islandia; Makalah Mata Kuliah Masyarakat Transnasional

BAB II

PEMBAHASAN

II.1. Populasi Paus yang Semakin MenipisSeperti yang telah disebutkan di atas, populasi paus semakin menipis dari tahun ke tahun dikarenakan

perburuan paus yang diperbolehkan di beberapa negara, seperti Jepang, Norwegia, dan Islandia. Penurunan

populasi ini sangat memengaruhi keseimbangan ekosistem dan menyebabkan terganggunya rantai makanan.

Misalnya, jumlah paus biru (blue whale) pada 1800-an, ketika perburuan paus masih sangat sedikit, sekitar

275.000. Namun, ketika perburuan paus menjadi tren dan dilakukan di banyak negara sekitar abad ke-17 dan

ke-18, populasi blue whale menjadi turun drastis hingga mencapai 30.000 sampai 40.000 ekor (tepatnya

sekitar 1930-an). Jumlah ini terus menurun hingga 1960-an menjadi sekitar 6500 sampai 2000 saja.

Memang, pada tahun-tahun tersebut perburuan paus di dunia sedang marak-maraknya sehingga penurunan

yang sangat drastis pun terjadi.

Gambar 1. Populasi blue whale dari tahun ke tahun

Di Jepang, Norwegia, dan Islandia, ikan paus merupakan bagian dari tradisi kuliner dan kebudayaan

mereka. Namun, jika hal ini berlangsung terus-menerus, maka kita akan menghadapi kepunahan paus di

6

Page 7: Tantangan terhadap Kampanye Greenpeace tentang Antipenangkapan Paus; Studi Kasus Jepang, Norwegia, dan Islandia; Makalah Mata Kuliah Masyarakat Transnasional

masa yang akan datang. Untuk itulah, saat ini paus menjadi salah satu hewan yang paling dilindungi di

dunia. Namun tetap masih ada saja negara-negara yang memperbolehkan perburuan paus ini, seperti ketiga

negara di atas. Telah banyak lembaga internasional yang mencoba untuk mendesak negara-negara tersebut

untuk segera membuat regulasi tentang perlindungan paus. Misalnya saja, Greenpeace. Organisasi non-

pemerintah ini telah berusaha untuk memperkecil jumlah perburuan yang terjadi di ketiga negara itu.

Ketiganya akan dibahas di bawah ini.

II.2. Greenpeace dan Penangkapan Paus di JepangJepang adalah salah satu negara yang memiliki sejarah panjang penangkapan paus, dan sekarang ini hal

menjadi suatu sumber perselisihan politik antara negara-negara dan organisasi-organisasi yang pro dan

antipenangkapan paus. Sejak abad ke-8, orang-orang Jepang telah mengonsumsi daging paus. Praktik

penangkapan paus di Jepang menghadirkan isu-isu etik dan praktik.2 Penangkapan paus di tepi laut Jepang

2 BBC NEWS meliput bagaimana perburuan paus dengan harpun berpeledak dapat sejalan dengan Buddhisme, sistem kepercayaan yang melarang pembunuhan terhadap binatang dan menganjurkan vegetarianisme, dengan melaporkan suatu hasil wawancara dengan rahib Buddha di kuil Koganji di Nagato, Yamaguchi di selatan pulau Honshu, serta teks dalam suatu gulungan tentang Shinran Shonin, pendiri Buddhisme Jodo Shinshu di Jepang:

“He was in a fishing village in 1207. A fisherman and his wife approached him and told of their worries, saying 'We live on catching fish and eating them and selling them. Would we go to hell after we die?' And Shonin said, 'If you thank them and give proper service to them, praying for the resting in peace of those fish, then there will be no problem at all.'”

Lihat Richard Black, “Temples of the whale”, http://news.bbc.co.uk/2/hi/science/nature/6667797.stm 9 Mei 2009 17:170100090000032a0200000200a20100000000a201000026060f003a03574d46430100000000000100c8970000000001000000180300000000000018030000010000006c00000000000000000000001a0000000f0000000000000000000000244800008400000020454d4600000100180300001200000002000000000000000000000000000000f6090000e40c0000d8000000170100000000000000000000000000005c4b030068430400160000000c000000180000000a0000001000000000000000000000000900000010000000840800000f000000250000000c0000000e000080250000000c0000000e000080120000000c00000001000000520000007001000001000000d2ffffff000000000000000000000000900100000000000004400022430061006c0069006200720069000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000011006872110010000000cc7511004c73110052516032cc751100c47211001000000034741100b075110024516032cc751100c47211002000000049642f31c4721100cc75110020000000fffffffffc02d300d0642f31ffffffffffff0180ffff01800fff0180ffffffff0000030000080000000800006852ce0001000000000000002c010000250000004f2e90010008020f0502020204030204ef0200a07b20004000000000000000009f00000000000000430061006c006900620072000000000043006f007500720069006500720020004e006500f87211009c38273104000000010000003473110034731100e8782531040000005c731100fc02d3006476000800000000250000000c00000001000000250000000c00000001000000250000000c00000001000000180000000c00000000000002540000005400000000000000000000001a0000000f0000000100000088870741d1450741000000002c000000010000004c000000040000000000000000000000850800001000000050000000200000001b00000046000000280000001c0000004744494302000000ffffffffffffffff8508000010000000000000004600000014000000080000004744494303000000250000000c0000000e000080250000000c0000000e0000800e000000140000000000000010000000140000000400000003010800050000000b0200000000050000000c020500e302040000002e0118001c000000fb020500020000000000bc02000000000102022253797374656d0000000000000000000000000000000000000000000000000000040000002d010000040000002d01000004000000020101001c000000fb02f0ff0000000000009001000000000440002243616c6962726900000000000000000000000000000000000000000000000000040000002d010100040000002d010100040000002d010100050000000902000000020d000000320a0f0000000100040000000000e3020500203209000400

00002d010000040000002d0100000300000000007

Page 8: Tantangan terhadap Kampanye Greenpeace tentang Antipenangkapan Paus; Studi Kasus Jepang, Norwegia, dan Islandia; Makalah Mata Kuliah Masyarakat Transnasional

yang terorganisasi bermula pada 1570-an dan berlanjut hingga awal abad ke-20. Awalnya mereka hanya

menggunakan harpun tangan dan lembing, namun pada 1670-an mereka juga menggunakan jaring. Mereka

menargetkan paus punggung bungkuk, paus biru, paus bersirip, paus sei/bryde’s, dan paus abu-abu.

Sejak gerakan lingkungan muncul dan mengadopsi isu penangkapan paus dalam kampanyenya, beberapa

prestasi telah dicapai, seperti sebuah resolusi pada konferensi lingkungan global pertama, United Nations

Conference on the Human Environment di Stockholm pada 1972, yang memutuskan menghentikan

penangkapan paus; serta sebuah moratorium pada International Whaling Commission (IWC) pada 1982

yang memutuskan seluruh penangkapan paus komersial harus diakhiri pada 1986. Namun, Jepang

menganggap larangan tersebut irasional dan, bersama Norwegia, Peru, dan Uni Soviet, mengajukan

keberatan terhadap moratorium tersebut. Amerika Serikat pun menekan Jepang untuk patuh dengan imbalan

hak menangkap ikan di perairan Alaska, sementara Jepang harus menghentikan penangkapan paus pada

1988. Namun, setelah para nelayan Amerika Serikat mendesak penghapusan akses asing terhadap perairan

Amerika, kuota penangkapan ikan oleh Jepang menjadi nol pada 1988. Jepang pun memulai kembali

penangkapan paus atas nama penelitian ilmiah3 sejak 1987. Penaksiran konsumsi Jepang atas daging paus

pada 1962 adalah sebesar 226.000 ton, pada 1985 sebesar 15.000 ton,4 dan pada 1991 sebesar 2.500 ton.5

Pemerintah berbagai negara dan berbagai kelompok antipenangkapan paus menentang program

penelitian Jepang. Salah satunya adalah Greenpeace, yang berargumen bahwa paus terancam punah dan

harus dilindungi. Greenpeace memulai kampanye antipenangkapan pausnya pada 1975 dengan

berkonfrontasi dengan armada penangkap paus di laut lepas.

Berbagai kampanye antipenangkapan paus di Jepang pun disuarakan Greenpeace, misalnya menyebut

armada penangkap paus milik Agensi Perikanan Jepang yang melaksanakan penelitian ilmiah sebagai

“operasi komersial yang disamarkan dengan buruk”.6 Berbagai bentuk kampanye antipenangkapan paus oleh

Greenpeace di Jepang adalah sebagai berikut.

1. Pembentukan Southern Ocean Sanctuary (Cagar Alam Paus Laut Selatan)

Untuk mengantisipasi Jepang yang berniat mengirim armada penangkap paus ke belahan bumi

selatan, di mana terdapat tiga perempat dari jumlah populasi paus yang tersisa di muka bumi,

Greenpeace mengampanyekan pembentukan suatu Cagar Alam Paus Samudera Selatan dan menekan

Jepang untuk menghentikan penangkapan paus komersialnya di sana. Setelah Cagar Alam Samudera

Selatan diumumkan pada 1994, armada penangkap paus Jepang meningkatkan penangkapan

sebanyak 100 ekor paus. Jepang juga merespon pembentukan Cagar Alam tersebut dengan

3 Richard Black, “Did Greens help kill the whale?” http://news.bbc.co.uk/2/hi/science/nature/6659401.stm 9 Mei 2009 17:484 Norimitsu Onishi, “Whaling: A Japanese Obsession With American Roots”,

http://www.nytimes.com/2007/03/14/world/asia/14whaling.html?pagewanted=2&_r=1 9 Mei 2009 21:005 David E. Sanger, “Defiant Japan to Promote Eating Whale Meat” http://www.nytimes.com/1993/01/30/world/defiant-japan-

to-promote-eating-whale-meat.html?fta=y&incamp=archive:article_related 9 Mei 2009 21:016 Greenpeace International, “Japanese Whaling”, http://www.greenpeace.org/international/campaigns/oceans/whaling/ending-

japanese-whaling 9 Mei 2009 21:388

Page 9: Tantangan terhadap Kampanye Greenpeace tentang Antipenangkapan Paus; Studi Kasus Jepang, Norwegia, dan Islandia; Makalah Mata Kuliah Masyarakat Transnasional

meningkatkan strategi pembelian suaranya di IWC dan membentuk suatu “minoritas perintang”.7

Pada pertemuan IWC Juni 2005, pemerintah Jepang mengumumkan rencana untuk menambahkan

paus sirip Antarctic dan paus punggung bungkuk yang terancam punah dalam daftar

penangkapannya serta menggandakan kuotanya atas paus minke. Namun, setelah memperoleh

tekanan dari berbagai pihak, khususnya tekanan diplomatik Amerika Serikat dan Australia, pada

Desember 2007 Jepang mengumumkan penurunan sementara kuota penangkapan 50 ekor paus

punggung bungkuknya pada musim 2007-2008.8

2. Konfrontasi di Laut Lepas

Pada 1999, kapal Greenpeace MV Arctic Sunrise berkonfrontasi dengan armada penangkap paus

milik Jepang di Cagar Alam Samudera Selatan. Hal ini juga dilakukan Greenpeace pada 2001,

setelah Jepang mengaku menggunakan bantuan luar negeri untuk membeli dukungan negara-negara

berkembang atas penangkapan paus. Pada kesempatan ini, Greenpeace berkonfrontasi dengan

armada Jepang dan memfilmkan seekor paus diharpun di cagar alam paus Samudera Selatan. Pada

2005/2006 pun, Greenpeace mencoba menghentikan armada penangkap paus Jepang di Samudera

7 Lihat “History of Greenpeace’s anti-whaling efforts”, http://www.greenpeace.org/international/campaigns/oceans/whaling/campaign-history 10 Mei 2009 20:19

8 Lihat “Japanese Whaling”, op. cit. serta “Humpbacks to be spared the harpoon -- for now”, http://www.greenpeace.org/international/news/humpbacks-to-be-spared-the-har 9 Mei 2009 23:15

0100090000032a0200000200a20100000000a201000026060f003a03574d46430100000000000100c8970000000001000000180300000000000018030000010000006c00000000000000000000001a0000000f0000000000000000000000244800008400000020454d4600000100180300001200000002000000000000000000000000000000f6090000e40c0000d8000000170100000000000000000000000000005c4b030068430400160000000c000000180000000a0000001000000000000000000000000900000010000000840800000f000000250000000c0000000e000080250000000c0000000e000080120000000c00000001000000520000007001000001000000d2ffffff000000000000000000000000900100000000000004400022430061006c0069006200720069000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000011006872110010000000cc7511004c73110052516032cc751100c47211001000000034741100b075110024516032cc751100c47211002000000049642f31c4721100cc75110020000000fffffffffc02d300d0642f31ffffffffffff0180ffff01800fff0180ffffffff0000030000080000000800006852ce0001000000000000002c010000250000004f2e90010008020f0502020204030204ef0200a07b20004000000000000000009f00000000000000430061006c006900620072000000000043006f007500720069006500720020004e006500f87211009c38273104000000010000003473110034731100e8782531040000005c731100fc02d3006476000800000000250000000c00000001000000250000000c00000001000000250000000c00000001000000180000000c00000000000002540000005400000000000000000000001a0000000f0000000100000088870741d1450741000000002c000000010000004c000000040000000000000000000000850800001000000050000000200000001b00000046000000280000001c0000004744494302000000ffffffffffffffff8508000010000000000000004600000014000000080000004744494303000000250000000c0000000e000080250000000c0000000e0000800e000000140000000000000010000000140000000400000003010800050000000b0200000000050000000c020500e302040000002e0118001c000000fb020500020000000000bc02000000000102022253797374656d0000000000000000000000000000000000000000000000000000040000002d010000040000002d01000004000000020101001c000000fb02f0ff0000000000009001000000000440002243616c6962726900000000000000000000000000000000000000000000000000040000002d010100040000002d010100040000002d010100050000000902000000020d000000320a0f0000000100040000000000e3020500203209000400

00002d010000040000002d0100000300000000009

Page 10: Tantangan terhadap Kampanye Greenpeace tentang Antipenangkapan Paus; Studi Kasus Jepang, Norwegia, dan Islandia; Makalah Mata Kuliah Masyarakat Transnasional

Selatan dengan dua kapalnya Esperanza dan Arctic Sunrise.9

3. Perang Informasi

Greenpeace pernah melaporkan dalam weblog-nya bahwa pemerintah Jepang telah

meninggalkan rencananya untuk menangkap paus punggung bungkuk di Samudera Selatan pada

2007.10 Pemerintah Jepang pun mengonfirmasi rumor tersebut.11

4. Pembongkaran Skandal Penyelundupan Daging Paus

Pada Mei 2008, Greenpeace membongkar suatu skandal besar di mana daging paus

diselundupkan ke darat oleh kru kapal pabrik perpausan Jepang, Nisshin Maru, untuk perdagangan

ilegal dan keuntungan pribadi. Kisah ini memperoleh pemberitaan media yang massif di Jepang.

Kerja Greenpeace ini berujung suatu investigasi atas industri perpausan oleh aparat penuntut umum

Tokyo.12 Namun, satu bulan berikutnya, polisi Jepang menangkap dua aktivis Greenpeace yang telah

mengekspos penyelundupan tersebut sementara aparat penuntut umum mendadak menghentikan

investigasi tersebut. Hal ini mendulang protes dari seluruh dunia, dan kedua aktivis tersebut

dibebaskan pada pertengahan Juli 2008.13

Tantangan terhadap Usaha Greenpeace Menghentikan Penangkapan Paus oleh JepangAda beberapa tantangan terhadap usaha Greenpeace tersebut, yaitu sebagai berikut.

1. Pemerintah: Dukungan Elit Politik terhadap Penangkapan Paus

Seluruh partai politik utama di Jepang mendukung penangkapan paus, mulai dari partai Liberal

Democratic Party (LDP) yang berkuasa hingga Partai Komunis Jepang.

Posisi yang berseberangan dengan pemerintah benar-benar menjadi tantangan bagi Greenpeace.

Salah satu contohnya adalah kasus penangkapan dua aktivis Greenpeace yang mengekspos skandal

penyelundupan daging Jepang sebagaimana telah dibahas di atas.

2. Masyarakat: Dukungan Publik Jepang terhadap Penangkapan Paus

Terdapat beberapa indikasi bahwa publik Jepang sepenuhnya mendukung penangkapan paus.

Menurut polling yang diadakan Yahoo! Japan pada November 2006, terdapat 90% dukungan publik

untuk kembali ke penangkapan paus komersial: dari 21.221 orang yang memberikan suara, 19.001

9 Lihat “History of Greenpeace’s anti-whaling efforts”, http://www.greenpeace.org/international/campaigns/oceans/whaling/campaign-history 10 Mei 2009 20:19

10 Lihat “Rumours from Tokyo: Humpbacks to be spared the harpoon?” http://weblog.greenpeace.org/makingwaves/archives/2007/11/rumours_from_tokyo_humpbacks_t.html 10 Mei 2009 21:13

11 Lihat “Humpbacks to be spared the harpoon -- for now”, http://www.greenpeace.org/international/news/humpbacks-to-be-spared-the-har 9 Mei 2009 23:15

12 Skandal daging paus ini dapat dibaca selengkapnya di “Japanese government to investigate whale meat scandal (UPDATED)”, http://www.greenpeace.org/international/news/whale-meat-scandal-150408 9 Mei 2009 23:14

13 Lihat “Whale meat scandal and freeing the Tokyo Two”, http://www.greenpeace.org/international/campaigns/oceans/whaling/ending-japanese-whaling/whale-meat-scandal 9 Mei 2009 23:15

10

Page 11: Tantangan terhadap Kampanye Greenpeace tentang Antipenangkapan Paus; Studi Kasus Jepang, Norwegia, dan Islandia; Makalah Mata Kuliah Masyarakat Transnasional

setuju terhadap penangkapan paus komersial berkelanjutan sementara 2.220 menentang.14

Sebelumnya, pada 2001, Kantor Kabinet Jepang telah mengadakan survei opini publik dan

menemukan bahwa 75% responden setuju terhadap penangkapan paus dengan cara yang rasional dan

berkelanjutan.15 Pada 2006 pula, surat kabar Nippon Keizai Shinbun (NIKKEI) menemukan bahwa

74,7% publik Jepang mendukung pembukaan kembali penangkapan paus komersial.16

14 “Yahoo Poll Shows More Support For Whaling In Japan”, http://www.scoop.co.nz/stories/SC0701/S00012.htm 9 Mei 2009 22:09

15 Fisheries Agency, Ministry of Agriculture, Forestry and Fisheries, Government of Japan, “Strong Support for Whaling” Media Release 16 March 2002, http://www.jfa.maff.go.jp/whale/whatsnew/020316publicpoll.pdf 9 Mei 2009 22:49

16 “Yahoo Poll Shows More Support For Whaling In Japan”, op. cit.0100090000032a0200000200a20100000000a201000026060f003a03574d46430100000000000100c8970000000001000000180300000000000018030000010000006c00000000000000000000001a0000000f0000000000000000000000244800008400000020454d4600000100180300001200000002000000000000000000000000000000f6090000e40c0000d8000000170100000000000000000000000000005c4b030068430400160000000c000000180000000a0000001000000000000000000000000900000010000000840800000f000000250000000c0000000e000080250000000c0000000e000080120000000c00000001000000520000007001000001000000d2ffffff000000000000000000000000900100000000000004400022430061006c0069006200720069000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000011006872110010000000cc7511004c73110052516032cc751100c47211001000000034741100b075110024516032cc751100c47211002000000049642f31c4721100cc75110020000000fffffffffc02d300d0642f31ffffffffffff0180ffff01800fff0180ffffffff0000030000080000000800006852ce0001000000000000002c010000250000004f2e90010008020f0502020204030204ef0200a07b20004000000000000000009f00000000000000430061006c006900620072000000000043006f007500720069006500720020004e006500f87211009c38273104000000010000003473110034731100e8782531040000005c731100fc02d3006476000800000000250000000c00000001000000250000000c00000001000000250000000c00000001000000180000000c00000000000002540000005400000000000000000000001a0000000f0000000100000088870741d1450741000000002c000000010000004c000000040000000000000000000000850800001000000050000000200000001b00000046000000280000001c0000004744494302000000ffffffffffffffff8508000010000000000000004600000014000000080000004744494303000000250000000c0000000e000080250000000c0000000e0000800e000000140000000000000010000000140000000400000003010800050000000b0200000000050000000c020500e302040000002e0118001c000000fb020500020000000000bc02000000000102022253797374656d0000000000000000000000000000000000000000000000000000040000002d010000040000002d01000004000000020101001c000000fb02f0ff0000000000009001000000000440002243616c6962726900000000000000000000000000000000000000000000000000040000002d010100040000002d010100040000002d010100050000000902000000020d000000320a0f0000000100040000000000e3020500203209000400

00002d010000040000002d01000003000000000011

Page 12: Tantangan terhadap Kampanye Greenpeace tentang Antipenangkapan Paus; Studi Kasus Jepang, Norwegia, dan Islandia; Makalah Mata Kuliah Masyarakat Transnasional

Dukungan

publik Jepang terhadap penangkapan paus. Sumber: http://polls.dailynews.yahoo.co.jp/quiz/quizresults.php?

poll_id=120&wv=1&typeFlag=1 9 Mei 2009 22:09

II.4. Greenpeace dan Penangkapan Paus di Norwegia

Penangkapan Paus di NorwegiaPenangkapan paus di Norwegia sebenarnya telah dimulai semenjak 1930, ketika kegiatan ini merupakan

salah satu kegiatan nelayan yang tinggal di sepanjang pantai Norwegia sebagai mata pencaharian utama.

Ketika pada 1982 International Whaling Commission (IWC) mengeluarkan larangan untuk

memperdagangkan paus secara komersial, Norwegia kemudian berinisiatif untuk mengambil small-scale

scientific hunt terhadap paus.17 Namun, pada 1993, pemerintah Norwegia kemudian mengumumkan akan

meneruskan kembali perdagangan paus secara komersial, sekalipun ini melanggar peraturan yang ada.18

Kegiatan ini kemudian terus menerus berlangsung hingga saat ini.

Paus yang ditangkap di Norwegia merupakan paus yang dikenal dengan nama Minke Whale. Paus tipe

ini merupakan tipe terkecil dari baleen whale. Minke whale ditangkap oleh para nelayan Norwegia pada

bulan-bulan di musim panas (awal Mei hingga akhir Agustus) yang merupakan bulan-bulan ketika jenis ikan

lain ada dalam jumlah sedikit. Daerah perburuannya sendiri dibagi ke dalam lima area di sekitar laut Arktik.

Daging minke whale kemudian digunakan untuk konsumsi manusia, di mana Norwegia merupakan salah

satu negara yang mempunyai tradisi dalam mengonsumsi daging paus jenis ini.19 Selain itu, Norwegia juga

mengekspor paus yang ditangkapnya ke beberapa negara, salah satu yang paling banyak mengimpor paus

dari Norwegia adalah Jepang.

17 “Norwegian Whaling”, diakses dari http://www.wdcs.org/submissions_bin/Norway_whaling.pdf pada 9 Mei 2009 21:38, hlm. 1.

18 Ibid., hlm. 1 (lihat juga “Norway: Commercial Whaling on the Rise”, diakses dari http://archive.greenpeace.org/oceans/whaling/commercialwhalingrise.pdf pada 9 Mei 2009 21:21, hlm. 1.

19 “Norwegian Minke Whaling”, diakses dari http://www.emb-norway.ca/policy/environment/whaling/whaling.htm pada 9 Mei 2009 21:46

12

Page 13: Tantangan terhadap Kampanye Greenpeace tentang Antipenangkapan Paus; Studi Kasus Jepang, Norwegia, dan Islandia; Makalah Mata Kuliah Masyarakat Transnasional

Norwegia membunuh kira-kira 2.000 paus setiap tahun dan lebih dari 51% produknya diekspor ke

Jepang.20 Hal ini dilakukan karena harga paus di Jepang jauh lebih tinggi ketimbang di Norwegia. Oleh

karena itu, nelayan-nelayan Norwegia banyak yang memilih untuk mengekspor hasil tangkapan pausnya,

baik secara ilegal maupun legal, ke Jepang. Pemerintah Norwegia sendiri sebenarnya telah menetapkan

kuota untuk penangkapan paus, yang kalau dilihat selalu bertambah jumlahnya dari tahun ke tahun.

Sumber: Whale and Dolphin Conservation Society

20 Loc. cit., hlm. 1.0100090000032a0200000200a20100000000a201000026060f003a03574d46430100000000000100c8970000000001000000180300000000000018030000010000006c00000000000000000000001a0000000f0000000000000000000000244800008400000020454d4600000100180300001200000002000000000000000000000000000000f6090000e40c0000d8000000170100000000000000000000000000005c4b030068430400160000000c000000180000000a0000001000000000000000000000000900000010000000840800000f000000250000000c0000000e000080250000000c0000000e000080120000000c00000001000000520000007001000001000000d2ffffff000000000000000000000000900100000000000004400022430061006c0069006200720069000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000011006872110010000000cc7511004c73110052516032cc751100c47211001000000034741100b075110024516032cc751100c47211002000000049642f31c4721100cc75110020000000fffffffffc02d300d0642f31ffffffffffff0180ffff01800fff0180ffffffff0000030000080000000800006852ce0001000000000000002c010000250000004f2e90010008020f0502020204030204ef0200a07b20004000000000000000009f00000000000000430061006c006900620072000000000043006f007500720069006500720020004e006500f87211009c38273104000000010000003473110034731100e8782531040000005c731100fc02d3006476000800000000250000000c00000001000000250000000c00000001000000250000000c00000001000000180000000c00000000000002540000005400000000000000000000001a0000000f0000000100000088870741d1450741000000002c000000010000004c000000040000000000000000000000850800001000000050000000200000001b00000046000000280000001c0000004744494302000000ffffffffffffffff8508000010000000000000004600000014000000080000004744494303000000250000000c0000000e000080250000000c0000000e0000800e000000140000000000000010000000140000000400000003010800050000000b0200000000050000000c020500e302040000002e0118001c000000fb020500020000000000bc02000000000102022253797374656d0000000000000000000000000000000000000000000000000000040000002d010000040000002d01000004000000020101001c000000fb02f0ff0000000000009001000000000440002243616c6962726900000000000000000000000000000000000000000000000000040000002d010100040000002d010100040000002d010100050000000902000000020d000000320a0f0000000100040000000000e3020500203209000400

00002d010000040000002d01000003000000000013

Page 14: Tantangan terhadap Kampanye Greenpeace tentang Antipenangkapan Paus; Studi Kasus Jepang, Norwegia, dan Islandia; Makalah Mata Kuliah Masyarakat Transnasional

Sumber: Official Norwegian Statistic

Jumlah penangkapan paus di Norwegia sendiri telah mencapai 8.000 minke whale semenjak 1996.

Norwegia sendiri memunyai organisasi yang menangani perdagangan paus yang bernama Norges

Råfisklag (The Norwegian Fishermen’s Sales Organization).21 Organisasi ini memunyai sistem pelayanan

yang cukup baik dan menawarkan para nelayan dan pembeli berbagai servis terkait dengan pembelian,

penjualan, dan penawaran. Seharusnya, perdagangan paus melewati organisasi ini terlebih dahulu. Tapi,

pada kenyataannya ada beberapa perusahaan besar yang memunyai kapal penangkap paus masing-masing,

menjual hasil tangkapannya tanpa melalui organisasi ini. Oleh karena itu, organisasi ini hanya menangani

80% dari total penangkapan dan pembunuhan paus yang dilakukan di Norwegia. Beberapa perusahaan paus

yang menjual produk paus di Norwegia di antaranya Myklebust Trading Company, Lofothval, dan Karsten

Ellingsen.22

Survei pada 2000 membuktikan bahwa konsumsi paus yang dilakukan oleh masyarakat Norwegia

semakin menurun. Setelah dilakukan penelitian, diperoleh hasil bahwa masyarakat Norwegia enggan

mengonsumsi daging paus karena harganya yang mahal dan bahwa masyarakat Norwegia semakin sadar

dengan isu penangkapan paus yang merupakan tindakan yang dilarang. Alhasil, pemerintah pun turun

tangan dalam memperbaiki citra masyarakat terhadap daging paus guna meningkatkan konsumsinya di

dalam negeri. Seperti yang telah dikatakan sebelumya, pemerintah Norwegia juga melanjutkan perdagangan

komersial terhadap paus pada 1993, tapi karena saat itu Jepang sebagai negara pengimpor utama sedang

dikecam keberadaannya atas pengkonsumsian paus, pemeritah Norwegia pun berusaha mengalihkan

ekspornya ke Islandia. Akhirnya, pada 2001, pemerintah Norwegia berhasil melanjutkan kembali

perdagangan daging dan lemak paus ke Jepang, sekalipun terdapat larangan dan kecaman dari IWC dan

melanggar Convention on International Trade in Endangered Species of Wild Fauna and Flora (CITES).

Pada 2002, pemerintah juga berhasil merealisasi perdagangan daging dan lemak paus ke Islandia, meskipun

21 Loc. cit., hlm. 1.22 Loc. cit., hlm. 2.

14

Page 15: Tantangan terhadap Kampanye Greenpeace tentang Antipenangkapan Paus; Studi Kasus Jepang, Norwegia, dan Islandia; Makalah Mata Kuliah Masyarakat Transnasional

dalam jumlah yang terbatas. Pada Maret 2003, pemerintah Norwegia kemudian membuka perdagangan paus

dengan Pulau Faroe, dan berita terakhir pada 6 Februari 2009 menyebutkan bahwa Menteri Ekonomi,

Perdagangan, dan Industri Jepang memberikan persetujuan untuk Jepang mengimpor 5,6 ton daging minke

whale dari Norwegia. Selain mempromosikan konsumsi paus dalam negeri dan ekspor paus ke luar negeri,

pemerintah Norwegia bersedia mengeluarkan uangnya sekitar 4 million kroner untuk menghancurkan

700.000 kilogram lemak paus yang tidak laku dan ditumpuk dalam lemari penyimpanan. Pemerintah

Norwegia juga rela mengeluarkan sejumlah besar dana untuk pengadaan riset dan teknologi mengenai paus.

Anti-Whaling oleh Greenpeace di NorwegiaGreenpeace melakukan beberapa upaya untuk mencegah pemburuan paus lebih lanjut di Norwegia.

Usaha-usaha itu di antaranya sebagai berikut.

1. Mendukung Global Whale Sanctuaries yang diajukan oleh IWC

Global Whale Sanctuaries sendiri merupakan sebuah program yang dicanangkan oleh IWC guna

menciptakan sebuah area konservasi paus. Global Whale Sanctuaries sendiri saat ini telah terdapat di

beberapa area, yakni Indian Ocean Sanctuary dan Southern Ocean Sanctuary, dan saat ini IWC juga

mengajukan beberapa area baru meliputi South Pacific Whale Sanctuary dan South Atlantic Whale

Sanctuary. Greenpeace sendiri sangat mendukung program ini karena dirasakan berguna untuk

0100090000032a0200000200a20100000000a201000026060f003a03574d46430100000000000100c8970000000001000000180300000000000018030000010000006c00000000000000000000001a0000000f0000000000000000000000244800008400000020454d4600000100180300001200000002000000000000000000000000000000f6090000e40c0000d8000000170100000000000000000000000000005c4b030068430400160000000c000000180000000a0000001000000000000000000000000900000010000000840800000f000000250000000c0000000e000080250000000c0000000e000080120000000c00000001000000520000007001000001000000d2ffffff000000000000000000000000900100000000000004400022430061006c0069006200720069000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000011006872110010000000cc7511004c73110052516032cc751100c47211001000000034741100b075110024516032cc751100c47211002000000049642f31c4721100cc75110020000000fffffffffc02d300d0642f31ffffffffffff0180ffff01800fff0180ffffffff0000030000080000000800006852ce0001000000000000002c010000250000004f2e90010008020f0502020204030204ef0200a07b20004000000000000000009f00000000000000430061006c006900620072000000000043006f007500720069006500720020004e006500f87211009c38273104000000010000003473110034731100e8782531040000005c731100fc02d3006476000800000000250000000c00000001000000250000000c00000001000000250000000c00000001000000180000000c00000000000002540000005400000000000000000000001a0000000f0000000100000088870741d1450741000000002c000000010000004c000000040000000000000000000000850800001000000050000000200000001b00000046000000280000001c0000004744494302000000ffffffffffffffff8508000010000000000000004600000014000000080000004744494303000000250000000c0000000e000080250000000c0000000e0000800e000000140000000000000010000000140000000400000003010800050000000b0200000000050000000c020500e302040000002e0118001c000000fb020500020000000000bc02000000000102022253797374656d0000000000000000000000000000000000000000000000000000040000002d010000040000002d01000004000000020101001c000000fb02f0ff0000000000009001000000000440002243616c6962726900000000000000000000000000000000000000000000000000040000002d010100040000002d010100040000002d010100050000000902000000020d000000320a0f0000000100040000000000e3020500203209000400

00002d010000040000002d01000003000000000015

Page 16: Tantangan terhadap Kampanye Greenpeace tentang Antipenangkapan Paus; Studi Kasus Jepang, Norwegia, dan Islandia; Makalah Mata Kuliah Masyarakat Transnasional

melindungi komunitas paus yang tersisa serta melanjutkan penelitian tentang paus dan lingkungannya.

Cara ini menurut Greenpeace merupakan yang paling efektif untuk memastikan negara-negara tidak

melanjutkan perburuan paus untuk diperdagangkan secara komersial sehingga mencegah paus-paus itu

dari kepunahan. Program ini mau tidak mau akan membatasi gerakan para nelayan penangkap paus,

karena wilayah penangkapan mereka dibatasi dan dilindungi. Namun, tetap saja cara ini terasa kurang

ampuh untuk menghadapi para nelayan Norwegia yang dengan mudah menemukan tempat-tempat baru

untuk menangkap paus. Saat ini, para penangkap paus Norwegia berburu paus di Samudera Arktik yang

dibagi ke dalam lima area, di mana terdapat paus dalam jumlah besar dan operasinya dirasakan lebih

menguntungkan. Sayangnya, daerah ini belum mendapatkan pengawalan yang ketat dari Greenpeace,

sehingga penangkapan paus oleh para nelayan Norwegia di kawasan ini tidak dapat dikontrol.

2. Lobi

Meskipun kurang diketahui oleh umum, para suporter dan aktivis Greenpeace sebenarnya melakukan

lobi terhadap pemerintah di berbagai negara yang melakukan penangkapan paus serta menolak

bergabung dalam IWC.23 Salah satu negara yang berhasil dipengaruhi sehingga mereka merubah

kebijakannya terhadap konservasi paus adalah Denmark. Saat ini pun Greenpeace terus melakukan

penekanan di berbagai negara yang masih melakukan penangkapan paus termasuk Norwegia.

Sejauh ini dapat dilihat bahwa perburuan paus yang terdapat di Norwegia masih terus berlangsung.

Terdapat dua kemungkinan mengenai hal ini. Pertama, mungkin Greenpeace belum maksimal dalam

menjalankan program-program untuk menghentikan hal ini. Kedua, mungkin tantangan yang dihadapi oleh

Greenpeace dalam menerapkan program-programnnya terlalu berat, sehingga relatif sulit untuk memperoleh

keberhasilan. Program whale-watching yang dicanangkan Greenpeace di beberapa negara, termasuk yang

paling sukses saat ini Islandia (karena terbukti berhasil menghasilkan pendapatan yang cukup besar) belum

pernah terdengar dilakukan di Norwegia. Jika memang ternyata pernah dicanangkan, berarti program

tersebut tidak berhasil karena tidak ada berita yang pernah menyebutkan keberhasilan tersebut.

Tantangan yang Dihadapi oleh Greenpeace dalam Menghentikan Penangkapan Paus di Norwegia

1. Pemerintah

Pemerintah dalam kasus penangkapan paus ini merupakan tantangan terberat yang dihadapi oleh

Greenpeace. Seperti yang telah dibahas sebelumnya, pemerintah justru memberikan dukungan dalam

penangkapan paus guna dikonsumsi sebagai makanan dalam negeri dan diekspor ke luar negeri.

Pemerintah setiap tahun mengeluarkan kuota penangkapan paus oleh para nelayan. Pemerintah juga

tidak ragu-ragu mengucurkan dananya untuk membiayai pengembangan dari industri paus, termasuk di

dalamnya subsidi untuk bahan bakar minyak melalui pembebasan pajak, tempat untuk penyimpanan dan

penghancuran lemak paus, dan bantuan untuk riset dan pemasaran. Selain itu, pemerintah juga

23 Paul Watson, “Sea Shepherd and Greenpeace: Some Facts”, diakses dari http://www.greenpeace.org/international/about/history/paul-watson pada 11 Mei 2009 16:46

16

Page 17: Tantangan terhadap Kampanye Greenpeace tentang Antipenangkapan Paus; Studi Kasus Jepang, Norwegia, dan Islandia; Makalah Mata Kuliah Masyarakat Transnasional

membiayai pengembangan teknologi yang berkenaan dengan sarana dan prasarana dalam penangkapan

paus, misalnya teknologi yang digunakan dalam kapal penangkap paus. Salah satunya adalah Blue Box,

sebuah electronic logbook system yang dapat digunakan untuk menyingkirkan semua inspector dari

kapal-kapal penangkap paus.24 Tidak heran jika pada akhirnya kapal-kapal Greenpeace kalah

teknologinya dari kapal-kapal penangkap paus milik Norwegia ini. Departemen Perikanan Norwegia

sebagai salah satu alat pemerintah bahkan menyarankan dan membiayai pengembangan sebuah program

pelacakan berbagai spesies paus melalui satelit (satellite tracking programme of various whale species)

untuk memonitor pola migrasi dan perilaku menyelam mereka.25 Program ini mulai dikembangkan pada

1999. Tidak sampai disitu, pemerintah Norwegia terus turut serta dalam mempromosikan penjualan

daging dan lemak paus kepada negara-negara yang mengonsumsinya, dengan tidak mengindahkan

larangan dan kecaman yang datang dari IWC maupun dari berbagai NGO termasuk Greenpeace.

2. Masyarakat

Masyarakat Norwegia, seperti yang sudah dipaparkan sebelumnya, sebenarnya telah mulai

menyadari bahwa tindakan penangkapan paus merupakan tindakan ilegal sehingga mereka mulai enggan

mengonsumsi daging paus. Namun, penulis makalah belum menemukan bukti apapun yang

24 Loc. cit., hlm. 5.25 “Norway Progress report on cetacean research, January 2001 to December 2001”, diakses dari

http://www.iwcoffice.org/_documents/sci_com/2002progreports/SC-54-ProgRep%20Norway.pdf pada 9 Mei 2009 22:070100090000032a0200000200a20100000000a201000026060f003a03574d46430100000000000100c8970000000001000000180300000000000018030000010000006c00000000000000000000001a0000000f0000000000000000000000244800008400000020454d4600000100180300001200000002000000000000000000000000000000f6090000e40c0000d8000000170100000000000000000000000000005c4b030068430400160000000c000000180000000a0000001000000000000000000000000900000010000000840800000f000000250000000c0000000e000080250000000c0000000e000080120000000c00000001000000520000007001000001000000d2ffffff000000000000000000000000900100000000000004400022430061006c0069006200720069000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000011006872110010000000cc7511004c73110052516032cc751100c47211001000000034741100b075110024516032cc751100c47211002000000049642f31c4721100cc75110020000000fffffffffc02d300d0642f31ffffffffffff0180ffff01800fff0180ffffffff0000030000080000000800006852ce0001000000000000002c010000250000004f2e90010008020f0502020204030204ef0200a07b20004000000000000000009f00000000000000430061006c006900620072000000000043006f007500720069006500720020004e006500f87211009c38273104000000010000003473110034731100e8782531040000005c731100fc02d3006476000800000000250000000c00000001000000250000000c00000001000000250000000c00000001000000180000000c00000000000002540000005400000000000000000000001a0000000f0000000100000088870741d1450741000000002c000000010000004c000000040000000000000000000000850800001000000050000000200000001b00000046000000280000001c0000004744494302000000ffffffffffffffff8508000010000000000000004600000014000000080000004744494303000000250000000c0000000e000080250000000c0000000e0000800e000000140000000000000010000000140000000400000003010800050000000b0200000000050000000c020500e302040000002e0118001c000000fb020500020000000000bc02000000000102022253797374656d0000000000000000000000000000000000000000000000000000040000002d010000040000002d01000004000000020101001c000000fb02f0ff0000000000009001000000000440002243616c6962726900000000000000000000000000000000000000000000000000040000002d010100040000002d010100040000002d010100050000000902000000020d000000320a0f0000000100040000000000e3020500203209000400

00002d010000040000002d01000003000000000017

Page 18: Tantangan terhadap Kampanye Greenpeace tentang Antipenangkapan Paus; Studi Kasus Jepang, Norwegia, dan Islandia; Makalah Mata Kuliah Masyarakat Transnasional

menyebutkan bahwa masyarakat Norwegia mengecam pemerintahnya untuk menghentikan penangkapan

paus dan kegiatan ekspor yang dilakukan oleh negaranya ke negara-negara lain seperti Jepang, Islandia,

dan Pulau Faroe. Menurut penulis, hal ini dikarenakan masyarakat Norwegia sadar bahwa penangkapan

paus guna diperdagangkan secara komersial masih menjadi salah satu mata pencaharian utama

masyarakat yang tinggal di sekitar pantai, yaitu sebagai nelayan. Sehingga, mereka pada akhirnya

menghadapi dilema ketika harus memilih antara menghentikan konsumsi paus atau menghilangkan

sumber pencaharian nelayan paus.

3. Swasta

Terdapat beberapa perusahaan swasta yang turut serta dalam penangkapan paus di Norwegia.

Perusahaan ini seperti yang sudah dikatakan sebelumnya yaitu Myklebust Trading Company, Lofothval,

dan Karsten Ellingsen. Ketiga perusahaan ini merupakan perusahaan ikan besar yang terdapat di

Norwegia yang terlibat dalam penangkapan paus melalui kapal-kapal yang mereka miliki sendiri serta

pemasaran paus, baik untuk pemasaran dalam negeri maupun untuk pemasaran luar negeri dalam artian

pengekspor. Perusahaan ini dapat berdiri tetap menjalankan usaha mereka ini karena mereka ternyata

memperoleh perlindungan dan bantuan dari pemerintah. Dua institusi pemerintah Norwegia, Fiskerifond

dan Innovasjon Norge, merupakan donor bagi perusahaan-perusahaan tersebut. Lofothval menerima

bantuan sebesar 100.000 kroner pertahun dari Innovasjon Norge selama 2007 dan 2008. Myklebust

Trading Company juga menerima bantuan yang senada dari Fiskerifond.26 Oleh karena itu, menurut

penulis makalah masalah utama terletak pada pemerintah Norwegia yang mendukung penangkapan paus

untuk diperdagangkan secara komersial.

II.4. Greenpeace dan Penangkapan Paus di Islandia

Sejarah Perburuan Paus di IslandiaPerburuan paus telah menjadi hal yang legal bagi beberapa negara, termasuk di Islandia. Pemerintah

negara Islandia telah melegalkan perburuan paus sejak lama dan telah mendapatkan beberapa tekanan dari

negara-negara pelindung paus seperti Inggris untuk menghentikan legalitas perburuan paus. Paus di negara

ini telah menjadi salah satu komoditas utama dan telah menyumbang pemasukan yang cukup besar bagi

pemerintah. Paus merupakan hewan yang sering bermigrasi dan sering terlihat melewati perairan Islandia.

Oleh karena itu, pemerintah Islandia berusaha untuk memanfaatkan keberadaan paus baik untuk membuka

perburuan paus maupun dalam bidang pariwisata yang biasa disebut whale watching. Industri pariwisata di

Islandia merupakan salah satu penyumbang utama pendapatan negara sebesar kurang lebih $18 juta

pertahun, sedangkan perburuan paus sendiri menyumbang $4 juta pertahun. Sekalipun industri pariwisata

telah dapat menghasilkan jumlah pendapatan yang lebih besar dari perburuan paus, tetapi niat pemerintah

untuk menghapuskan legalitas perburuan paus masih belum ada. Pemerintah bahkan semakin menetapkan

kuota yang tinggi untuk menentukan jumlah paus yang boleh diburu hingga mencapai 500 paus pertahun.

26 Loc. cit., hlm. 5.18

Page 19: Tantangan terhadap Kampanye Greenpeace tentang Antipenangkapan Paus; Studi Kasus Jepang, Norwegia, dan Islandia; Makalah Mata Kuliah Masyarakat Transnasional

Hal ini dapat dilihat dari sejarah perburuan paus di Islandia yang telah lama dilakukan sejak abad ke-12.

Pemerintah melegalkan perburuan paus sejak 1883 karena melihat banyaknya populasi paus pada saat

itu. Pernah hampir sejumlah 17.000 paus yang diburu pada 1915 karena kurangnya kontrol dari pemerintah

untuk dapat membatasi jumlah paus. UU yang melegalkan perburuan paus sempat dihentikan, tetapi

perburuan paus akhirnya dilegalkan kembali pada 1928. Perburuan di Islandia akhirnya sejak itu terus

berlanjut dan telah mencapai angka puluh ribuan jumlah paus yang telah diburu hingga saat ini. Pada awal

1990 Islandia mulai bergabung dengan International Whaling Commites (IWC) untuk menghentikan

perburuan paus, tetapi sempat keluar dari IWC karena para ilmuwan berusaha menekan pemerintah Islandia

untuk melakukan perburuan paus yang bertahap dan berlanjut. Namun, Islandia kembali bergabung dengan

IWC dan setuju melakukan pengurangan kuota perburuan paus dan hanya melegalkan perburuan paus untuk

keperluan ilmiah dengan pembatasan kuota hingga mencapai 38 ekor untuk jenis paus minke pada 2004,

menurun pada 2004 hingga 25 ekor untuk jenis paus minke, dan pada 2005 kembali dinaikkan karena

melihat perburuan paus telah berhasil ditahan hingga menjadi 39 ekor.

Namun, pada kenyataannya perburuan paus untuk keperluan ilmiah ini telah disalahgunakan karena

perburuan paus ilmiah akan berakhir dengan penjualan daging-daging paus daripada untuk perkembangan

penelitian itu sendiri. Pada Agustus 2003, pemerintah Islandia telah mengumumkan rencana untuk memulai

perburuan paus untuk keperluan penelitian ilmiah tetapi pada kenyataannya daging dari ikan paus telah

0100090000032a0200000200a20100000000a201000026060f003a03574d46430100000000000100c8970000000001000000180300000000000018030000010000006c00000000000000000000001a0000000f0000000000000000000000244800008400000020454d4600000100180300001200000002000000000000000000000000000000f6090000e40c0000d8000000170100000000000000000000000000005c4b030068430400160000000c000000180000000a0000001000000000000000000000000900000010000000840800000f000000250000000c0000000e000080250000000c0000000e000080120000000c00000001000000520000007001000001000000d2ffffff000000000000000000000000900100000000000004400022430061006c0069006200720069000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000011006872110010000000cc7511004c73110052516032cc751100c47211001000000034741100b075110024516032cc751100c47211002000000049642f31c4721100cc75110020000000fffffffffc02d300d0642f31ffffffffffff0180ffff01800fff0180ffffffff0000030000080000000800006852ce0001000000000000002c010000250000004f2e90010008020f0502020204030204ef0200a07b20004000000000000000009f00000000000000430061006c006900620072000000000043006f007500720069006500720020004e006500f87211009c38273104000000010000003473110034731100e8782531040000005c731100fc02d3006476000800000000250000000c00000001000000250000000c00000001000000250000000c00000001000000180000000c00000000000002540000005400000000000000000000001a0000000f0000000100000088870741d1450741000000002c000000010000004c000000040000000000000000000000850800001000000050000000200000001b00000046000000280000001c0000004744494302000000ffffffffffffffff8508000010000000000000004600000014000000080000004744494303000000250000000c0000000e000080250000000c0000000e0000800e000000140000000000000010000000140000000400000003010800050000000b0200000000050000000c020500e302040000002e0118001c000000fb020500020000000000bc02000000000102022253797374656d0000000000000000000000000000000000000000000000000000040000002d010000040000002d01000004000000020101001c000000fb02f0ff0000000000009001000000000440002243616c6962726900000000000000000000000000000000000000000000000000040000002d010100040000002d010100040000002d010100050000000902000000020d000000320a0f0000000100040000000000e3020500203209000400

00002d010000040000002d01000003000000000019

Page 20: Tantangan terhadap Kampanye Greenpeace tentang Antipenangkapan Paus; Studi Kasus Jepang, Norwegia, dan Islandia; Makalah Mata Kuliah Masyarakat Transnasional

dijual dalam pasar komersial walaupun masih banyak sisanya terbuang sia-sia di dalam mesin pendingin.27

Namun, karena keadaan krisis global yang menghantam negara-negara di dunia dan beban yang dimiliki

oleh pemerintah Islandia semakin berat, pemerintah yang telah melarang perburuan komersial paus pun

kembali melegalkan perburuan tersebut pada 2006. Menteri Perikanan Islandia mengijinkan kembali untuk

mengadakan perburuan paus komersial sebanyak 39 ekor paus dan 9 diantaranya merupakan paus sirip yang

telah langka keberadaanya, menunjukkan bahwa pemerintah Islandia tidak menepati program perburuan

yang berkelanjutan.28 Tindakan untuk melegalkan perburuan paus komersial ini terus berlanjut hingga

sekarang dan telah mendapatkan respon yang keras, baik dari negara-negara pelindung paus maupun dari

civil society organization (CSO) seperti Greenpeace. Banyak negara dan CSO yang menganggap bahwa

usaha Islandia untuk memperbaiki perekonomiannya tidak akan terselesaikan dengan mengadakan penjualan

paus karena permintaan ekspor daging paus semakin berkurang dan kesadaran masyarakat untuk melindungi

paus mulai meningkat.

Aktivitas Greenpeace di Islandia dalam Kampanye Antiperburuan PausMelihat kenyataan masih banyaknya perdagangan paus, Greenpeace berusaha menekan pemerintah

Islandia untuk melarang perburuan paus secara total baik untuk diperdagangkan maupun keperluan

penelitian ilmiah. Greenpeace melihat bahwa industri pariwisata di Islandia sebenarnya telah menjadi

penyumbang yang besar bagi Islandia dibandingkan dengan perburuan paus. John Frizell sebagai perwakilan

dari Greenpeace International berkata bahwa perburuan paus di Islandia tidak dapat menghasilkan uang,

tidak berguna untuk penelitian, dan dapat menimbulkan kerugian yang besar bagi industri pariwisata negara

dan reputasi internasional karena opini dari publik domestik lebih mendukung whale watching daripada

membunuh paus.29 Greenpeace melihat bahwa sekalipun pemerintah Islandia telah memberikan kuota

perburuan paus dan hanya melegalkan perburuan paus untuk keperluan penelitian ilmiah, penelitian ilmiah

tidak selalu harus dengan membunuh paus.

Pada 2003 Greenpeace berusaha menggalakkan program yang ditujukan untuk masyarakat dunia untuk

mempertimbangkan melakukan perjalanan pariwisata ke Islandia jika perburuan paus berhasil dihentikan.

Program ini telah berhasil mendapatkan dukungan dari masyarakat sebesar 67.000 yang mempresentasikan

bahwa apabila Islandia menghentikan perburuan paus, pemerintah dapat menghasilkan $78,8 juta di industri

pariwisata sebagai ganti sebesar $4 juta nilai perburuan paus.30 Sebagai gantinya Greenpeace meminta

pemerintah Islandia untuk membuat perburuan paus menjadi perburuan yang bertanggung jawab dan

berkelanjutan dengan memperhitungkan kontrol dari populasi ikan paus dan lebih mengawasi perdagangan

ikan paus. Greenpeace akan mengadakan pledge yang mendukung pariwisata whale watching jika

pemerintah secara total dan bertanggung jawab dalam mengadakan perburuan paus karena dengan

27 Greenpeace, “Icelandic Whaling”, http://activism.greenpeace.org/iceland/whaling.html, diakses pada 9 Mei 2009 11:57

28 Greenpeace, Icelandic Fisheries Ministry Issues Permit to Kill Endangered Fin Whales,

http://oceans.greenpeace.org/en/the-expedition/news/iceland-resumes-commercial-whale, diakses pada 9 Mei 2009 12:1129 “Whale hunt gets go ahead from Icelandic government”30 “Whale hunt gets go ahead from Icelandic government”

20

Page 21: Tantangan terhadap Kampanye Greenpeace tentang Antipenangkapan Paus; Studi Kasus Jepang, Norwegia, dan Islandia; Makalah Mata Kuliah Masyarakat Transnasional

kedatangan turis ke Islandia lebih dapat efektif untuk memperbaiki perekonomian dengan nilai dari satu turis

dapat mencapai $1.169 per tahun, yang jika dijumlah akan bernilai jauh lebih besar daripada nilai yang

disumbang dalam perburuan paus komersial. Menurut Frode Pleym sebagai salah satu aktivis Greenpeace,

Islandia tidak memiliki pasar untuk memperdagangkan daging paus, tetapi pasar yang lebih besar dan

bernilai untuk whale watching. Usaha Greenpeace ini telah berusaha untuk digalakkan hingga sekarang

terutama dalam website yang dimilikinya dengan mendukung dan mengiklankan industri pariwisata di

Islandia khususnya whale watching. Greenpeace berusaha untuk mewujudkan program ini agar berhasil

karena melihat potensi yang lebih besar dan menguntungkan perekonomian Islandia jika pemerintah pada

akhirnya benar-benar mendukung pelarangan perburuan paus untuk keperluan apa pun.

Usaha yang dilakukan Greenpeace tersebut ternyata masih belum sepenuhnya didukung oleh pemerintah

Islandia. Menurut Menteri Perikanan Ami Mathiesen, industri pariwisata tidak dapat mendikte apa yang

dilakukan oleh industri lain dan perburuan paus di Islandia telah diketahui oleh berbagai pihak sebagai suatu

hal yang akan dilakukan secara berkala.31 Pemerintah Islandia juga menyatakan bahwa perburuan paus tidak

dapat dihapuskan sepenuhnya karena krisis global yang menghantam Islandia dan juga karena Islandia tidak

ingin menambah pengangguran yang ada (dengan dihentikannya perburuan paus, perekonomian akan

memperburuk dan lapangan pekerjaan bagi beberapa masyarakat yang bekerja dalam industri perburuan

31 Doreen Walton, “Iceland Divided Over Whaling”, http://news.bbc.co.uk/1/hi/business/3153591.stmm diakses pada 9 Mei 2009 12:05

0100090000032a0200000200a20100000000a201000026060f003a03574d46430100000000000100c8970000000001000000180300000000000018030000010000006c00000000000000000000001a0000000f0000000000000000000000244800008400000020454d4600000100180300001200000002000000000000000000000000000000f6090000e40c0000d8000000170100000000000000000000000000005c4b030068430400160000000c000000180000000a0000001000000000000000000000000900000010000000840800000f000000250000000c0000000e000080250000000c0000000e000080120000000c00000001000000520000007001000001000000d2ffffff000000000000000000000000900100000000000004400022430061006c0069006200720069000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000011006872110010000000cc7511004c73110052516032cc751100c47211001000000034741100b075110024516032cc751100c47211002000000049642f31c4721100cc75110020000000fffffffffc02d300d0642f31ffffffffffff0180ffff01800fff0180ffffffff0000030000080000000800006852ce0001000000000000002c010000250000004f2e90010008020f0502020204030204ef0200a07b20004000000000000000009f00000000000000430061006c006900620072000000000043006f007500720069006500720020004e006500f87211009c38273104000000010000003473110034731100e8782531040000005c731100fc02d3006476000800000000250000000c00000001000000250000000c00000001000000250000000c00000001000000180000000c00000000000002540000005400000000000000000000001a0000000f0000000100000088870741d1450741000000002c000000010000004c000000040000000000000000000000850800001000000050000000200000001b00000046000000280000001c0000004744494302000000ffffffffffffffff8508000010000000000000004600000014000000080000004744494303000000250000000c0000000e000080250000000c0000000e0000800e000000140000000000000010000000140000000400000003010800050000000b0200000000050000000c020500e302040000002e0118001c000000fb020500020000000000bc02000000000102022253797374656d0000000000000000000000000000000000000000000000000000040000002d010000040000002d01000004000000020101001c000000fb02f0ff0000000000009001000000000440002243616c6962726900000000000000000000000000000000000000000000000000040000002d010100040000002d010100040000002d010100050000000902000000020d000000320a0f0000000100040000000000e3020500203209000400

00002d010000040000002d01000003000000000021

Page 22: Tantangan terhadap Kampanye Greenpeace tentang Antipenangkapan Paus; Studi Kasus Jepang, Norwegia, dan Islandia; Makalah Mata Kuliah Masyarakat Transnasional

paus akan hilang. Dengan melihat pernyataan ini, maka sekalipun Greenpeace berusaha untuk

mengalokasikan pendapatan pemerintah yang dihasilkan dari perburuan paus menjadi indutri pariwisata

namun pemerintah tetap terlihat tidak ada intensi untuk menghentikan perburuan paus karena dua hal

tersebut tidak dapat dicampurkan dan tidak dapat tergantikan sekalipun dapat dilihat bahwa kemungkinan

besar industri pariwisata akan menyumbang lebih banyak daripada hasil dari perburuan paus.

Namun, yang menjadi kendala utama bagi Greenpeace adalah masih kurangnya konsistensi dari

pemerintah Islandia sendiri dalam melindungi perburuan paus, khususnya bagi jenis paus langka. Pada saat

Islandia akhirnya membatasi perburuan paus hanya untuk keperluan ilmiah, pemerintah tidak dapat

mengontrol perburuan paus tersebut, apakah benar-benar ditujukan untuk keperluan penelitian yang efektif

dan bermanfaat atau alter. Terdapat dua kesalahan yang dilihat dari ketidakefektifan pemerintah Islandia.

Pertama, perburuan paus tersebut ternyata tidak semata-mata untuk mendukung ilmu pengetahuan dan

penelitian para ilmuwan, tetapi akhirnya paus-paus tersebut masih dijual di pasar sehingga kuota yang

diberikan pada akhirnya lebih dimanfaatkan untuk menjual paus tersebut daripada memaksimalkan

penelitian. Pemerintah Islandia mencoba untuk menggunakan perburuan komersial melalui jalan lain baik

dengan kedok perburan ilmiah memanfaatkan pasar gelap, sehingga membahayakan masa depan paus-paus

tersebut.32 Kurangnya kontrol dari pemerintah Islandia membuat perburuan paus luput diawasi lebih ketat

agar perburuan paus tersebut tidak berakhir menjadi perburuan komersial. Kesalahan kedua adalah kuota

yang ditetapkan oleh pemerintah Islandia belum memperhatikan beberapa jenis paus yang sudah tergolong

sangat langka, masih memberlakukan kuota terbatas pada perburuan jenis paus tersebut. Kuota yang

diberlakukan pemerintah belum dapat melihat bahwa beberapa spesies paus sudah seharusnya dilindungi dan

tidak dapat lagi diburu khususnya jenis paus sirip. Selain itu, kuota yang diberlakukan, sekalipun menurun,

masih belum dapat memenuhi kriteria dari international provisions. Beberapa negara yang telah menentang

Islandia juga memberikan bukti bahwa menurut data hewan-hewan yang terancam punah dari IUCN, jenis

paus sirip telah diklasifikasikan sebagai hewan yang dilindungi dan dilarang untuk diperdagangkan di bawah

Convention on International Trade in Endangered Species of Wild Fauna and Flora (CITES).33 Namun,

pada kenyataannya, usaha dari Greenpeace dengan membawa beberapa negara untuk menekan pemerintah

Islandia ini masih belum direspon dengan baik, karena pemerintah tetap melaksanakan perburuan pada paus

sirip.

Greenpeace bersama dengan IWC berusaha untuk menekan pemerintah Islandia agar melarang kembali

perburuan paus untuk tujuan komersial. Sebenarnya, Greenpeace dan IWC juga tidak setuju kepada

pemerintah Islandia untuk memburu paus dengan tujuan penelitian, karena perburuan paus tersebut pada

akhirnya tidak dapat dikontrol oleh pemerintah sehingga perburuan paus tersebut tetap berujung kepada

perdagangan. Namun, pemerintah Islandia tetap meberlakukan perburuan ilmiah sekalipun mendapat

tekanan dari pemerintah dan masyarakatnya sendiri yang berada di sisi antiperburuan paus. Pemerintah

32 Greenpeace, “Icelandic Whaling” http://activism.greenpeace.org/iceland/whaling.html, diakses pada 9 Mei 2009 11:57

33 __, 26 NationsCcondemn Whale Hunt With Demarche, http://oceans.greenpeace.org/en/the-expedition/news/demarche-against-iceland-whaling, diakses pada tanggal 9 Mei 2009, pukul 12.12

22

Page 23: Tantangan terhadap Kampanye Greenpeace tentang Antipenangkapan Paus; Studi Kasus Jepang, Norwegia, dan Islandia; Makalah Mata Kuliah Masyarakat Transnasional

merasa bahwa perburan paus untuk penelitian masih diperlukan karena masih dibutuhkan contoh dari DNA

dan lebih efisien jika menggunakan non-lethal methods.34 Padahal, Greenpeace tidak sepenuhnya melarang

penelitian terhadap paus demi meningkatkan industri perikanan maupun maksud lain. Hanya saja,

Greenpeace menentang penelitian tersebut dilakukan dengan membunuh paus karena penelitian masih dapat

dilakukan dengan menggunakan cara-cara lain tanpa harus membunuh paus. Selain itu, pemerintah Islandia

pada 2006 akhirnya memberlakukan kembali perburuan komersial setelah Greenpeace berhasil menekan

pemerintah untuk melarang perburuan tersebut pada 2003. Tantangan dari pemerintah Islandia adalah bahwa

krisis global menyulitkan kondisi perekonomian negara sehingga pemerintah berusaha untuk mencari jalan

demi meningkatkan pendapatan negara. Padahal, poling yang dilakukan oleh Greenpeace membuktikan

bahwa kesadaran masyarakat Islandia sudah mulai meningkat untuk tidak memakan daging paus dan

menentang tindakan perburuan paus. Menurut Gallup poling yang dilakukan oleh IFAW menemukan bahwa

hanya 1,1% dari masyarakat Islandia yang memakan daging paus sekali atau lebih dalam seminggu,

sedangkan 82,4% lainnya yang berumur 16-24 tahun tidak pernah memakan daging paus.35 Fakta-fakta serta

data yang ada masih belum dapat membuat Greenpeace berhasil menekan pemerintah Islandia untuk sama

34 Greenpeace, “Why Oppose Whaling”, http://activism.greenpeace.org/iceland/opposewhaling.html, diakses pada 9 Mei 2009 12:00

35 ___, “Icelandic Fisheries Ministry Issues Permit to Kill Endangered Fin Whales”, http://oceans.greenpeace.org/en/the-expedition/news/iceland-resumes-commercial-wha, diakses pada 9 Mei 2009 12:11

0100090000032a0200000200a20100000000a201000026060f003a03574d46430100000000000100c8970000000001000000180300000000000018030000010000006c00000000000000000000001a0000000f0000000000000000000000244800008400000020454d4600000100180300001200000002000000000000000000000000000000f6090000e40c0000d8000000170100000000000000000000000000005c4b030068430400160000000c000000180000000a0000001000000000000000000000000900000010000000840800000f000000250000000c0000000e000080250000000c0000000e000080120000000c00000001000000520000007001000001000000d2ffffff000000000000000000000000900100000000000004400022430061006c0069006200720069000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000011006872110010000000cc7511004c73110052516032cc751100c47211001000000034741100b075110024516032cc751100c47211002000000049642f31c4721100cc75110020000000fffffffffc02d300d0642f31ffffffffffff0180ffff01800fff0180ffffffff0000030000080000000800006852ce0001000000000000002c010000250000004f2e90010008020f0502020204030204ef0200a07b20004000000000000000009f00000000000000430061006c006900620072000000000043006f007500720069006500720020004e006500f87211009c38273104000000010000003473110034731100e8782531040000005c731100fc02d3006476000800000000250000000c00000001000000250000000c00000001000000250000000c00000001000000180000000c00000000000002540000005400000000000000000000001a0000000f0000000100000088870741d1450741000000002c000000010000004c000000040000000000000000000000850800001000000050000000200000001b00000046000000280000001c0000004744494302000000ffffffffffffffff8508000010000000000000004600000014000000080000004744494303000000250000000c0000000e000080250000000c0000000e0000800e000000140000000000000010000000140000000400000003010800050000000b0200000000050000000c020500e302040000002e0118001c000000fb020500020000000000bc02000000000102022253797374656d0000000000000000000000000000000000000000000000000000040000002d010000040000002d01000004000000020101001c000000fb02f0ff0000000000009001000000000440002243616c6962726900000000000000000000000000000000000000000000000000040000002d010100040000002d010100040000002d010100050000000902000000020d000000320a0f0000000100040000000000e3020500203209000400

00002d010000040000002d01000003000000000023

Page 24: Tantangan terhadap Kampanye Greenpeace tentang Antipenangkapan Paus; Studi Kasus Jepang, Norwegia, dan Islandia; Makalah Mata Kuliah Masyarakat Transnasional

sekali melarang perburuan paus baik dengan tujuan penelitian maupun komersial. Bahkan, pada 2006,

setelah Islandia hanya melegalkan perburuan paus untuk keperluan penelitian, pemerintah memberlakukan

kembali perburuan paus untuk perdagangan. Usaha yang dilakukan oleh Greenpeace sejak 1979 untuk

melindungi populasi paus dan menekan pemerintah di berbagai wilayah di dunia yang memberlakukan

perburuan paus masih mendapat tantangan baik dari pemerintah maupun dari kondisi perekonomian dan

bidang lain yang akan terkena dampak dari penghentian perburuan paus. Hingga sekarang, Greenpeace

masih berusaha untuk menekan pemerintah Islandia bersama dengan negara yang menentang perburuan paus

serta dengan masyarakat dunia maupun dengan masyarakat Islandia sendiri. Namun, pemerintah hingga

sekarang masih tetap memberlakukan perburuan paus, baik untuk perdagangan maupun penelitian,

walaupun telah mendapatkan tekanan dari banyak pihak.

24

Page 25: Tantangan terhadap Kampanye Greenpeace tentang Antipenangkapan Paus; Studi Kasus Jepang, Norwegia, dan Islandia; Makalah Mata Kuliah Masyarakat Transnasional

BAB III

PENUTUP

III.1. SimpulanDalam melaksanakan kampanye antipenangkapan paus di Jepang, Norwegia, dan Islandia, ada beberapa

tantangan yang dihadapi Greenpeace, dan hal tersebut datang dari tiga pihak tripartit dalam suatu negara,

yaitu pemerintah, swasta, dan masyarakat. Swasta sebagai pemilik kapital memiliki kemampuan rent-

seeking kepada pemerintah, sehingga dapat memperoleh perlindungan dari pemerintah. Masyarakat sebagai

pihak stakeholder kebijakan pemerintah dapat menyadari pentingnya kampanye Greenpeace apabila sudah

mendapatkan penyadaran akan pentingnya isu antipenangkapan paus tersebut. Apabila hal tersebut tidak

terjadi, masyarakat akan tetap pada budaya mengonsumsi daging paus, sebagaimana yang terjadi di Jepang,

di mana masyarakat masih memberikan dukungannya terhadap penangkapan paus. Di Norwegia, masyarakat

0100090000032a0200000200a20100000000a201000026060f003a03574d46430100000000000100c8970000000001000000180300000000000018030000010000006c00000000000000000000001a0000000f0000000000000000000000244800008400000020454d4600000100180300001200000002000000000000000000000000000000f6090000e40c0000d8000000170100000000000000000000000000005c4b030068430400160000000c000000180000000a0000001000000000000000000000000900000010000000840800000f000000250000000c0000000e000080250000000c0000000e000080120000000c00000001000000520000007001000001000000d2ffffff000000000000000000000000900100000000000004400022430061006c0069006200720069000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000011006872110010000000cc7511004c73110052516032cc751100c47211001000000034741100b075110024516032cc751100c47211002000000049642f31c4721100cc75110020000000fffffffffc02d300d0642f31ffffffffffff0180ffff01800fff0180ffffffff0000030000080000000800006852ce0001000000000000002c010000250000004f2e90010008020f0502020204030204ef0200a07b20004000000000000000009f00000000000000430061006c006900620072000000000043006f007500720069006500720020004e006500f87211009c38273104000000010000003473110034731100e8782531040000005c731100fc02d3006476000800000000250000000c00000001000000250000000c00000001000000250000000c00000001000000180000000c00000000000002540000005400000000000000000000001a0000000f0000000100000088870741d1450741000000002c000000010000004c000000040000000000000000000000850800001000000050000000200000001b00000046000000280000001c0000004744494302000000ffffffffffffffff8508000010000000000000004600000014000000080000004744494303000000250000000c0000000e000080250000000c0000000e0000800e000000140000000000000010000000140000000400000003010800050000000b0200000000050000000c020500e302040000002e0118001c000000fb020500020000000000bc02000000000102022253797374656d0000000000000000000000000000000000000000000000000000040000002d010000040000002d01000004000000020101001c000000fb02f0ff0000000000009001000000000440002243616c6962726900000000000000000000000000000000000000000000000000040000002d010100040000002d010100040000002d010100050000000902000000020d000000320a0f0000000100040000000000e3020500203209000400

00002d010000040000002d01000003000000000025

Page 26: Tantangan terhadap Kampanye Greenpeace tentang Antipenangkapan Paus; Studi Kasus Jepang, Norwegia, dan Islandia; Makalah Mata Kuliah Masyarakat Transnasional

sudah tersadarkan akan pentingnya isu antipenangkapan paus Greenpeace, hanya saja kondisi sosial di mana

terdapat toleransi terhadap profesi nelayan menyebabkan masyarakat belum dapat mengambil sikap.

Pemerintah sebagai pemilik power adalah pihak yang paling memegang kendali atas pengambilan kebijakan,

oleh karena itu consent dari pemerintah terhadap isu antipenangkapan paus menjadi hal yang sangat penting

bagi keberhasilan kampanye Greenpeace tersebut. Hanya saja, di Jepang, Norwegia, dan Islandia, consent

pemerintah tersebut belum berhasil diperoleh. Hal ini mungkin yang menyebabkan kampanye

antipenangkapan paus Greenpeace mengalami hambatan yang signifikan. Oleh karena itu, tim penulis

berkesimpulan bahwa ketidakberpihakan pemerintah terhadap kampanye Greenpeace merupakan tantangan

utama terhadap kampanye tersebut.

III.2. SaranLangkah yang diterapkan Greenpeace sudah cukup baik, yaitu dengan mengusahakan terjadinya norms

emergence bahwa konsumsi daging paus adalah buruk, dan sudah cukup berhasil dalam mencapai norms

cascade dari nilai-nilai konsumsi daging paus. Hal ini masih harus diusahakan di Jepang, di mana

masyarakat masih berpihak terhadap penangkapan paus. Hal terpenting yang harus diusahakan Greenpeace

adalah lobi terhadap pihak pemerintah masing-masing negara, karena mereka adalah para pembuat

kebijakan.

26

Page 27: Tantangan terhadap Kampanye Greenpeace tentang Antipenangkapan Paus; Studi Kasus Jepang, Norwegia, dan Islandia; Makalah Mata Kuliah Masyarakat Transnasional

DAFTAR PUSTAKA

Sumber Internet

0100090000032a0200000200a20100000000a201000026060f003a03574d46430100000000000100c8970000000001000000180300000000000018030000010000006c00000000000000000000001a0000000f0000000000000000000000244800008400000020454d4600000100180300001200000002000000000000000000000000000000f6090000e40c0000d8000000170100000000000000000000000000005c4b030068430400160000000c000000180000000a0000001000000000000000000000000900000010000000840800000f000000250000000c0000000e000080250000000c0000000e000080120000000c00000001000000520000007001000001000000d2ffffff000000000000000000000000900100000000000004400022430061006c0069006200720069000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000011006872110010000000cc7511004c73110052516032cc751100c47211001000000034741100b075110024516032cc751100c47211002000000049642f31c4721100cc75110020000000fffffffffc02d300d0642f31ffffffffffff0180ffff01800fff0180ffffffff0000030000080000000800006852ce0001000000000000002c010000250000004f2e90010008020f0502020204030204ef0200a07b20004000000000000000009f00000000000000430061006c006900620072000000000043006f007500720069006500720020004e006500f87211009c38273104000000010000003473110034731100e8782531040000005c731100fc02d3006476000800000000250000000c00000001000000250000000c00000001000000250000000c00000001000000180000000c00000000000002540000005400000000000000000000001a0000000f0000000100000088870741d1450741000000002c000000010000004c000000040000000000000000000000850800001000000050000000200000001b00000046000000280000001c0000004744494302000000ffffffffffffffff8508000010000000000000004600000014000000080000004744494303000000250000000c0000000e000080250000000c0000000e0000800e000000140000000000000010000000140000000400000003010800050000000b0200000000050000000c020500e302040000002e0118001c000000fb020500020000000000bc02000000000102022253797374656d0000000000000000000000000000000000000000000000000000040000002d010000040000002d01000004000000020101001c000000fb02f0ff0000000000009001000000000440002243616c6962726900000000000000000000000000000000000000000000000000040000002d010100040000002d010100040000002d010100050000000902000000020d000000320a0f0000000100040000000000e3020500203209000400

00002d010000040000002d01000003000000000027

Page 28: Tantangan terhadap Kampanye Greenpeace tentang Antipenangkapan Paus; Studi Kasus Jepang, Norwegia, dan Islandia; Makalah Mata Kuliah Masyarakat Transnasional

Black, Richard. “Did Greens help kill the whale?” http://news.bbc.co.uk/2/hi/science/nature/6659401.stm

28

Page 29: Tantangan terhadap Kampanye Greenpeace tentang Antipenangkapan Paus; Studi Kasus Jepang, Norwegia, dan Islandia; Makalah Mata Kuliah Masyarakat Transnasional

Black, Richard. “Temples of the whale.” http://news.bbc.co.uk/2/hi/science/nature/6667797.stm

0100090000032a0200000200a20100000000a201000026060f003a03574d46430100000000000100c8970000000001000000180300000000000018030000010000006c00000000000000000000001a0000000f0000000000000000000000244800008400000020454d4600000100180300001200000002000000000000000000000000000000f6090000e40c0000d8000000170100000000000000000000000000005c4b030068430400160000000c000000180000000a0000001000000000000000000000000900000010000000840800000f000000250000000c0000000e000080250000000c0000000e000080120000000c00000001000000520000007001000001000000d2ffffff000000000000000000000000900100000000000004400022430061006c0069006200720069000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000011006872110010000000cc7511004c73110052516032cc751100c47211001000000034741100b075110024516032cc751100c47211002000000049642f31c4721100cc75110020000000fffffffffc02d300d0642f31ffffffffffff0180ffff01800fff0180ffffffff0000030000080000000800006852ce0001000000000000002c010000250000004f2e90010008020f0502020204030204ef0200a07b20004000000000000000009f00000000000000430061006c006900620072000000000043006f007500720069006500720020004e006500f87211009c38273104000000010000003473110034731100e8782531040000005c731100fc02d3006476000800000000250000000c00000001000000250000000c00000001000000250000000c00000001000000180000000c00000000000002540000005400000000000000000000001a0000000f0000000100000088870741d1450741000000002c000000010000004c000000040000000000000000000000850800001000000050000000200000001b00000046000000280000001c0000004744494302000000ffffffffffffffff8508000010000000000000004600000014000000080000004744494303000000250000000c0000000e000080250000000c0000000e0000800e000000140000000000000010000000140000000400000003010800050000000b0200000000050000000c020500e302040000002e0118001c000000fb020500020000000000bc02000000000102022253797374656d0000000000000000000000000000000000000000000000000000040000002d010000040000002d01000004000000020101001c000000fb02f0ff0000000000009001000000000440002243616c6962726900000000000000000000000000000000000000000000000000040000002d010100040000002d010100040000002d010100050000000902000000020d000000320a0f0000000100040000000000e3020500203209000400

00002d010000040000002d01000003000000000029

Page 30: Tantangan terhadap Kampanye Greenpeace tentang Antipenangkapan Paus; Studi Kasus Jepang, Norwegia, dan Islandia; Makalah Mata Kuliah Masyarakat Transnasional

Fisheries Agency, Ministry of Agriculture, Forestry and Fisheries, Government of Japan. “Strong Support for Whaling” Media Release 16 March 2002, http://www.jfa.maff.go.jp/whale/whatsnew/020316publicpoll.pdf

30

Page 31: Tantangan terhadap Kampanye Greenpeace tentang Antipenangkapan Paus; Studi Kasus Jepang, Norwegia, dan Islandia; Makalah Mata Kuliah Masyarakat Transnasional

Greenpeace International. “26 NationsCcondemn Whale Hunt With Demarche.” http://oceans.greenpeace.org/en/the-expedition/news/demarche-against-iceland-whaling

0100090000032a0200000200a20100000000a201000026060f003a03574d46430100000000000100c8970000000001000000180300000000000018030000010000006c00000000000000000000001a0000000f0000000000000000000000244800008400000020454d4600000100180300001200000002000000000000000000000000000000f6090000e40c0000d8000000170100000000000000000000000000005c4b030068430400160000000c000000180000000a0000001000000000000000000000000900000010000000840800000f000000250000000c0000000e000080250000000c0000000e000080120000000c00000001000000520000007001000001000000d2ffffff000000000000000000000000900100000000000004400022430061006c0069006200720069000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000011006872110010000000cc7511004c73110052516032cc751100c47211001000000034741100b075110024516032cc751100c47211002000000049642f31c4721100cc75110020000000fffffffffc02d300d0642f31ffffffffffff0180ffff01800fff0180ffffffff0000030000080000000800006852ce0001000000000000002c010000250000004f2e90010008020f0502020204030204ef0200a07b20004000000000000000009f00000000000000430061006c006900620072000000000043006f007500720069006500720020004e006500f87211009c38273104000000010000003473110034731100e8782531040000005c731100fc02d3006476000800000000250000000c00000001000000250000000c00000001000000250000000c00000001000000180000000c00000000000002540000005400000000000000000000001a0000000f0000000100000088870741d1450741000000002c000000010000004c000000040000000000000000000000850800001000000050000000200000001b00000046000000280000001c0000004744494302000000ffffffffffffffff8508000010000000000000004600000014000000080000004744494303000000250000000c0000000e000080250000000c0000000e0000800e000000140000000000000010000000140000000400000003010800050000000b0200000000050000000c020500e302040000002e0118001c000000fb020500020000000000bc02000000000102022253797374656d0000000000000000000000000000000000000000000000000000040000002d010000040000002d01000004000000020101001c000000fb02f0ff0000000000009001000000000440002243616c6962726900000000000000000000000000000000000000000000000000040000002d010100040000002d010100040000002d010100050000000902000000020d000000320a0f0000000100040000000000e3020500203209000400

00002d010000040000002d01000003000000000031

Page 32: Tantangan terhadap Kampanye Greenpeace tentang Antipenangkapan Paus; Studi Kasus Jepang, Norwegia, dan Islandia; Makalah Mata Kuliah Masyarakat Transnasional

Greenpeace International. “History of Greenpeace’s anti-whaling efforts.” http://www.greenpeace.org/international/campaigns/oceans/whaling/campaign-history

32

Page 33: Tantangan terhadap Kampanye Greenpeace tentang Antipenangkapan Paus; Studi Kasus Jepang, Norwegia, dan Islandia; Makalah Mata Kuliah Masyarakat Transnasional

Greenpeace International. “Humpbacks to be spared the harpoon -- for now.” http://www.greenpeace.org/international/news/humpbacks-to-be-spared-the-har

0100090000032a0200000200a20100000000a201000026060f003a03574d46430100000000000100c8970000000001000000180300000000000018030000010000006c00000000000000000000001a0000000f0000000000000000000000244800008400000020454d4600000100180300001200000002000000000000000000000000000000f6090000e40c0000d8000000170100000000000000000000000000005c4b030068430400160000000c000000180000000a0000001000000000000000000000000900000010000000840800000f000000250000000c0000000e000080250000000c0000000e000080120000000c00000001000000520000007001000001000000d2ffffff000000000000000000000000900100000000000004400022430061006c0069006200720069000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000011006872110010000000cc7511004c73110052516032cc751100c47211001000000034741100b075110024516032cc751100c47211002000000049642f31c4721100cc75110020000000fffffffffc02d300d0642f31ffffffffffff0180ffff01800fff0180ffffffff0000030000080000000800006852ce0001000000000000002c010000250000004f2e90010008020f0502020204030204ef0200a07b20004000000000000000009f00000000000000430061006c006900620072000000000043006f007500720069006500720020004e006500f87211009c38273104000000010000003473110034731100e8782531040000005c731100fc02d3006476000800000000250000000c00000001000000250000000c00000001000000250000000c00000001000000180000000c00000000000002540000005400000000000000000000001a0000000f0000000100000088870741d1450741000000002c000000010000004c000000040000000000000000000000850800001000000050000000200000001b00000046000000280000001c0000004744494302000000ffffffffffffffff8508000010000000000000004600000014000000080000004744494303000000250000000c0000000e000080250000000c0000000e0000800e000000140000000000000010000000140000000400000003010800050000000b0200000000050000000c020500e302040000002e0118001c000000fb020500020000000000bc02000000000102022253797374656d0000000000000000000000000000000000000000000000000000040000002d010000040000002d01000004000000020101001c000000fb02f0ff0000000000009001000000000440002243616c6962726900000000000000000000000000000000000000000000000000040000002d010100040000002d010100040000002d010100050000000902000000020d000000320a0f0000000100040000000000e3020500203209000400

00002d010000040000002d01000003000000000033

Page 34: Tantangan terhadap Kampanye Greenpeace tentang Antipenangkapan Paus; Studi Kasus Jepang, Norwegia, dan Islandia; Makalah Mata Kuliah Masyarakat Transnasional

Greenpeace International. “Icelandic Fisheries Ministry Issues Permit to Kill Endangered Fin Whales.” http://oceans.greenpeace.org/en/the-expedition/news/iceland-resumes-commercial-whale

34

Page 35: Tantangan terhadap Kampanye Greenpeace tentang Antipenangkapan Paus; Studi Kasus Jepang, Norwegia, dan Islandia; Makalah Mata Kuliah Masyarakat Transnasional

Greenpeace International. “Icelandic Whaling.” http://activism.greenpeace.org/iceland/whaling.html

0100090000032a0200000200a20100000000a201000026060f003a03574d46430100000000000100c8970000000001000000180300000000000018030000010000006c00000000000000000000001a0000000f0000000000000000000000244800008400000020454d4600000100180300001200000002000000000000000000000000000000f6090000e40c0000d8000000170100000000000000000000000000005c4b030068430400160000000c000000180000000a0000001000000000000000000000000900000010000000840800000f000000250000000c0000000e000080250000000c0000000e000080120000000c00000001000000520000007001000001000000d2ffffff000000000000000000000000900100000000000004400022430061006c0069006200720069000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000011006872110010000000cc7511004c73110052516032cc751100c47211001000000034741100b075110024516032cc751100c47211002000000049642f31c4721100cc75110020000000fffffffffc02d300d0642f31ffffffffffff0180ffff01800fff0180ffffffff0000030000080000000800006852ce0001000000000000002c010000250000004f2e90010008020f0502020204030204ef0200a07b20004000000000000000009f00000000000000430061006c006900620072000000000043006f007500720069006500720020004e006500f87211009c38273104000000010000003473110034731100e8782531040000005c731100fc02d3006476000800000000250000000c00000001000000250000000c00000001000000250000000c00000001000000180000000c00000000000002540000005400000000000000000000001a0000000f0000000100000088870741d1450741000000002c000000010000004c000000040000000000000000000000850800001000000050000000200000001b00000046000000280000001c0000004744494302000000ffffffffffffffff8508000010000000000000004600000014000000080000004744494303000000250000000c0000000e000080250000000c0000000e0000800e000000140000000000000010000000140000000400000003010800050000000b0200000000050000000c020500e302040000002e0118001c000000fb020500020000000000bc02000000000102022253797374656d0000000000000000000000000000000000000000000000000000040000002d010000040000002d01000004000000020101001c000000fb02f0ff0000000000009001000000000440002243616c6962726900000000000000000000000000000000000000000000000000040000002d010100040000002d010100040000002d010100050000000902000000020d000000320a0f0000000100040000000000e3020500203209000400

00002d010000040000002d01000003000000000035

Page 36: Tantangan terhadap Kampanye Greenpeace tentang Antipenangkapan Paus; Studi Kasus Jepang, Norwegia, dan Islandia; Makalah Mata Kuliah Masyarakat Transnasional

Greenpeace International. “Japanese government to investigate whale meat scandal (UPDATED).” http://www.greenpeace.org/international/news/whale-meat-scandal-150408

36

Page 37: Tantangan terhadap Kampanye Greenpeace tentang Antipenangkapan Paus; Studi Kasus Jepang, Norwegia, dan Islandia; Makalah Mata Kuliah Masyarakat Transnasional

Greenpeace International. “Japanese Whaling.” http://www.greenpeace.org/international/campaigns/oceans/whaling/ending-japanese-whaling

0100090000032a0200000200a20100000000a201000026060f003a03574d46430100000000000100c8970000000001000000180300000000000018030000010000006c00000000000000000000001a0000000f0000000000000000000000244800008400000020454d4600000100180300001200000002000000000000000000000000000000f6090000e40c0000d8000000170100000000000000000000000000005c4b030068430400160000000c000000180000000a0000001000000000000000000000000900000010000000840800000f000000250000000c0000000e000080250000000c0000000e000080120000000c00000001000000520000007001000001000000d2ffffff000000000000000000000000900100000000000004400022430061006c0069006200720069000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000011006872110010000000cc7511004c73110052516032cc751100c47211001000000034741100b075110024516032cc751100c47211002000000049642f31c4721100cc75110020000000fffffffffc02d300d0642f31ffffffffffff0180ffff01800fff0180ffffffff0000030000080000000800006852ce0001000000000000002c010000250000004f2e90010008020f0502020204030204ef0200a07b20004000000000000000009f00000000000000430061006c006900620072000000000043006f007500720069006500720020004e006500f87211009c38273104000000010000003473110034731100e8782531040000005c731100fc02d3006476000800000000250000000c00000001000000250000000c00000001000000250000000c00000001000000180000000c00000000000002540000005400000000000000000000001a0000000f0000000100000088870741d1450741000000002c000000010000004c000000040000000000000000000000850800001000000050000000200000001b00000046000000280000001c0000004744494302000000ffffffffffffffff8508000010000000000000004600000014000000080000004744494303000000250000000c0000000e000080250000000c0000000e0000800e000000140000000000000010000000140000000400000003010800050000000b0200000000050000000c020500e302040000002e0118001c000000fb020500020000000000bc02000000000102022253797374656d0000000000000000000000000000000000000000000000000000040000002d010000040000002d01000004000000020101001c000000fb02f0ff0000000000009001000000000440002243616c6962726900000000000000000000000000000000000000000000000000040000002d010100040000002d010100040000002d010100050000000902000000020d000000320a0f0000000100040000000000e3020500203209000400

00002d010000040000002d01000003000000000037

Page 38: Tantangan terhadap Kampanye Greenpeace tentang Antipenangkapan Paus; Studi Kasus Jepang, Norwegia, dan Islandia; Makalah Mata Kuliah Masyarakat Transnasional

Greenpeace International. “Rumours from Tokyo: Humpbacks to be spared the harpoon?” http://weblog.greenpeace.org/makingwaves/archives/2007/11/rumours_from_tokyo_humpbacks_t.html

38

Page 39: Tantangan terhadap Kampanye Greenpeace tentang Antipenangkapan Paus; Studi Kasus Jepang, Norwegia, dan Islandia; Makalah Mata Kuliah Masyarakat Transnasional

Greenpeace International. “Whale meat scandal and freeing the Tokyo Two”, http://www.greenpeace.org/international/campaigns/oceans/whaling/ending-japanese-whaling/whale-meat-scandal

0100090000032a0200000200a20100000000a201000026060f003a03574d46430100000000000100c8970000000001000000180300000000000018030000010000006c00000000000000000000001a0000000f0000000000000000000000244800008400000020454d4600000100180300001200000002000000000000000000000000000000f6090000e40c0000d8000000170100000000000000000000000000005c4b030068430400160000000c000000180000000a0000001000000000000000000000000900000010000000840800000f000000250000000c0000000e000080250000000c0000000e000080120000000c00000001000000520000007001000001000000d2ffffff000000000000000000000000900100000000000004400022430061006c0069006200720069000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000011006872110010000000cc7511004c73110052516032cc751100c47211001000000034741100b075110024516032cc751100c47211002000000049642f31c4721100cc75110020000000fffffffffc02d300d0642f31ffffffffffff0180ffff01800fff0180ffffffff0000030000080000000800006852ce0001000000000000002c010000250000004f2e90010008020f0502020204030204ef0200a07b20004000000000000000009f00000000000000430061006c006900620072000000000043006f007500720069006500720020004e006500f87211009c38273104000000010000003473110034731100e8782531040000005c731100fc02d3006476000800000000250000000c00000001000000250000000c00000001000000250000000c00000001000000180000000c00000000000002540000005400000000000000000000001a0000000f0000000100000088870741d1450741000000002c000000010000004c000000040000000000000000000000850800001000000050000000200000001b00000046000000280000001c0000004744494302000000ffffffffffffffff8508000010000000000000004600000014000000080000004744494303000000250000000c0000000e000080250000000c0000000e0000800e000000140000000000000010000000140000000400000003010800050000000b0200000000050000000c020500e302040000002e0118001c000000fb020500020000000000bc02000000000102022253797374656d0000000000000000000000000000000000000000000000000000040000002d010000040000002d01000004000000020101001c000000fb02f0ff0000000000009001000000000440002243616c6962726900000000000000000000000000000000000000000000000000040000002d010100040000002d010100040000002d010100050000000902000000020d000000320a0f0000000100040000000000e3020500203209000400

00002d010000040000002d01000003000000000039

Page 40: Tantangan terhadap Kampanye Greenpeace tentang Antipenangkapan Paus; Studi Kasus Jepang, Norwegia, dan Islandia; Makalah Mata Kuliah Masyarakat Transnasional

Greenpeace International. “Why Oppose Whaling.” http://activism.greenpeace.org/iceland/opposewhaling.html

40

Page 41: Tantangan terhadap Kampanye Greenpeace tentang Antipenangkapan Paus; Studi Kasus Jepang, Norwegia, dan Islandia; Makalah Mata Kuliah Masyarakat Transnasional

International Whaling Commission. “Whale Population Estimates The International Whaling Commission's Most Recent Information on Estimated Abundance.” http://www.iwcoffice.org/conservation/estimate.htm#topofpage

0100090000032a0200000200a20100000000a201000026060f003a03574d46430100000000000100c8970000000001000000180300000000000018030000010000006c00000000000000000000001a0000000f0000000000000000000000244800008400000020454d4600000100180300001200000002000000000000000000000000000000f6090000e40c0000d8000000170100000000000000000000000000005c4b030068430400160000000c000000180000000a0000001000000000000000000000000900000010000000840800000f000000250000000c0000000e000080250000000c0000000e000080120000000c00000001000000520000007001000001000000d2ffffff000000000000000000000000900100000000000004400022430061006c0069006200720069000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000011006872110010000000cc7511004c73110052516032cc751100c47211001000000034741100b075110024516032cc751100c47211002000000049642f31c4721100cc75110020000000fffffffffc02d300d0642f31ffffffffffff0180ffff01800fff0180ffffffff0000030000080000000800006852ce0001000000000000002c010000250000004f2e90010008020f0502020204030204ef0200a07b20004000000000000000009f00000000000000430061006c006900620072000000000043006f007500720069006500720020004e006500f87211009c38273104000000010000003473110034731100e8782531040000005c731100fc02d3006476000800000000250000000c00000001000000250000000c00000001000000250000000c00000001000000180000000c00000000000002540000005400000000000000000000001a0000000f0000000100000088870741d1450741000000002c000000010000004c000000040000000000000000000000850800001000000050000000200000001b00000046000000280000001c0000004744494302000000ffffffffffffffff8508000010000000000000004600000014000000080000004744494303000000250000000c0000000e000080250000000c0000000e0000800e000000140000000000000010000000140000000400000003010800050000000b0200000000050000000c020500e302040000002e0118001c000000fb020500020000000000bc02000000000102022253797374656d0000000000000000000000000000000000000000000000000000040000002d010000040000002d01000004000000020101001c000000fb02f0ff0000000000009001000000000440002243616c6962726900000000000000000000000000000000000000000000000000040000002d010100040000002d010100040000002d010100050000000902000000020d000000320a0f0000000100040000000000e3020500203209000400

00002d010000040000002d01000003000000000041

Page 42: Tantangan terhadap Kampanye Greenpeace tentang Antipenangkapan Paus; Studi Kasus Jepang, Norwegia, dan Islandia; Makalah Mata Kuliah Masyarakat Transnasional

“Norway: Commercial Whaling on the Rise.” http://archive.greenpeace.org/oceans/whaling/commercialwhalingrise.pdf

42

Page 43: Tantangan terhadap Kampanye Greenpeace tentang Antipenangkapan Paus; Studi Kasus Jepang, Norwegia, dan Islandia; Makalah Mata Kuliah Masyarakat Transnasional

“Norway Progress report on cetacean research, January 2001 to December 2001.” http://www.iwcoffice.org/_documents/sci_com/2002progreports/SC-54-ProgRep%20Norway.pdf

0100090000032a0200000200a20100000000a201000026060f003a03574d46430100000000000100c8970000000001000000180300000000000018030000010000006c00000000000000000000001a0000000f0000000000000000000000244800008400000020454d4600000100180300001200000002000000000000000000000000000000f6090000e40c0000d8000000170100000000000000000000000000005c4b030068430400160000000c000000180000000a0000001000000000000000000000000900000010000000840800000f000000250000000c0000000e000080250000000c0000000e000080120000000c00000001000000520000007001000001000000d2ffffff000000000000000000000000900100000000000004400022430061006c0069006200720069000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000011006872110010000000cc7511004c73110052516032cc751100c47211001000000034741100b075110024516032cc751100c47211002000000049642f31c4721100cc75110020000000fffffffffc02d300d0642f31ffffffffffff0180ffff01800fff0180ffffffff0000030000080000000800006852ce0001000000000000002c010000250000004f2e90010008020f0502020204030204ef0200a07b20004000000000000000009f00000000000000430061006c006900620072000000000043006f007500720069006500720020004e006500f87211009c38273104000000010000003473110034731100e8782531040000005c731100fc02d3006476000800000000250000000c00000001000000250000000c00000001000000250000000c00000001000000180000000c00000000000002540000005400000000000000000000001a0000000f0000000100000088870741d1450741000000002c000000010000004c000000040000000000000000000000850800001000000050000000200000001b00000046000000280000001c0000004744494302000000ffffffffffffffff8508000010000000000000004600000014000000080000004744494303000000250000000c0000000e000080250000000c0000000e0000800e000000140000000000000010000000140000000400000003010800050000000b0200000000050000000c020500e302040000002e0118001c000000fb020500020000000000bc02000000000102022253797374656d0000000000000000000000000000000000000000000000000000040000002d010000040000002d01000004000000020101001c000000fb02f0ff0000000000009001000000000440002243616c6962726900000000000000000000000000000000000000000000000000040000002d010100040000002d010100040000002d010100050000000902000000020d000000320a0f0000000100040000000000e3020500203209000400

00002d010000040000002d01000003000000000043

Page 44: Tantangan terhadap Kampanye Greenpeace tentang Antipenangkapan Paus; Studi Kasus Jepang, Norwegia, dan Islandia; Makalah Mata Kuliah Masyarakat Transnasional

“Norwegian Minke Whaling.” http://www.emb-norway.ca/policy/environment/whaling/whaling.htm

44

Page 45: Tantangan terhadap Kampanye Greenpeace tentang Antipenangkapan Paus; Studi Kasus Jepang, Norwegia, dan Islandia; Makalah Mata Kuliah Masyarakat Transnasional

“Norwegian Whaling.” http://www.wdcs.org/submissions_bin/Norway_whaling.pdf

0100090000032a0200000200a20100000000a201000026060f003a03574d46430100000000000100c8970000000001000000180300000000000018030000010000006c00000000000000000000001a0000000f0000000000000000000000244800008400000020454d4600000100180300001200000002000000000000000000000000000000f6090000e40c0000d8000000170100000000000000000000000000005c4b030068430400160000000c000000180000000a0000001000000000000000000000000900000010000000840800000f000000250000000c0000000e000080250000000c0000000e000080120000000c00000001000000520000007001000001000000d2ffffff000000000000000000000000900100000000000004400022430061006c0069006200720069000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000011006872110010000000cc7511004c73110052516032cc751100c47211001000000034741100b075110024516032cc751100c47211002000000049642f31c4721100cc75110020000000fffffffffc02d300d0642f31ffffffffffff0180ffff01800fff0180ffffffff0000030000080000000800006852ce0001000000000000002c010000250000004f2e90010008020f0502020204030204ef0200a07b20004000000000000000009f00000000000000430061006c006900620072000000000043006f007500720069006500720020004e006500f87211009c38273104000000010000003473110034731100e8782531040000005c731100fc02d3006476000800000000250000000c00000001000000250000000c00000001000000250000000c00000001000000180000000c00000000000002540000005400000000000000000000001a0000000f0000000100000088870741d1450741000000002c000000010000004c000000040000000000000000000000850800001000000050000000200000001b00000046000000280000001c0000004744494302000000ffffffffffffffff8508000010000000000000004600000014000000080000004744494303000000250000000c0000000e000080250000000c0000000e0000800e000000140000000000000010000000140000000400000003010800050000000b0200000000050000000c020500e302040000002e0118001c000000fb020500020000000000bc02000000000102022253797374656d0000000000000000000000000000000000000000000000000000040000002d010000040000002d01000004000000020101001c000000fb02f0ff0000000000009001000000000440002243616c6962726900000000000000000000000000000000000000000000000000040000002d010100040000002d010100040000002d010100050000000902000000020d000000320a0f0000000100040000000000e3020500203209000400

00002d010000040000002d01000003000000000045

Page 46: Tantangan terhadap Kampanye Greenpeace tentang Antipenangkapan Paus; Studi Kasus Jepang, Norwegia, dan Islandia; Makalah Mata Kuliah Masyarakat Transnasional

Onishi, Norimitsu. “Whaling: A Japanese Obsession With American Roots.” http://www.nytimes.com/2007/03/14/world/asia/14whaling.html?pagewanted=2&_r=1

46

Page 47: Tantangan terhadap Kampanye Greenpeace tentang Antipenangkapan Paus; Studi Kasus Jepang, Norwegia, dan Islandia; Makalah Mata Kuliah Masyarakat Transnasional

Sanger, David E. “Defiant Japan to Promote Eating Whale Meat.” http://www.nytimes.com/1993/01/30/world/defiant-japan-to-promote-eating-whale-meat.html?fta=y&incamp=archive:article_related

0100090000032a0200000200a20100000000a201000026060f003a03574d46430100000000000100c8970000000001000000180300000000000018030000010000006c00000000000000000000001a0000000f0000000000000000000000244800008400000020454d4600000100180300001200000002000000000000000000000000000000f6090000e40c0000d8000000170100000000000000000000000000005c4b030068430400160000000c000000180000000a0000001000000000000000000000000900000010000000840800000f000000250000000c0000000e000080250000000c0000000e000080120000000c00000001000000520000007001000001000000d2ffffff000000000000000000000000900100000000000004400022430061006c0069006200720069000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000011006872110010000000cc7511004c73110052516032cc751100c47211001000000034741100b075110024516032cc751100c47211002000000049642f31c4721100cc75110020000000fffffffffc02d300d0642f31ffffffffffff0180ffff01800fff0180ffffffff0000030000080000000800006852ce0001000000000000002c010000250000004f2e90010008020f0502020204030204ef0200a07b20004000000000000000009f00000000000000430061006c006900620072000000000043006f007500720069006500720020004e006500f87211009c38273104000000010000003473110034731100e8782531040000005c731100fc02d3006476000800000000250000000c00000001000000250000000c00000001000000250000000c00000001000000180000000c00000000000002540000005400000000000000000000001a0000000f0000000100000088870741d1450741000000002c000000010000004c000000040000000000000000000000850800001000000050000000200000001b00000046000000280000001c0000004744494302000000ffffffffffffffff8508000010000000000000004600000014000000080000004744494303000000250000000c0000000e000080250000000c0000000e0000800e000000140000000000000010000000140000000400000003010800050000000b0200000000050000000c020500e302040000002e0118001c000000fb020500020000000000bc02000000000102022253797374656d0000000000000000000000000000000000000000000000000000040000002d010000040000002d01000004000000020101001c000000fb02f0ff0000000000009001000000000440002243616c6962726900000000000000000000000000000000000000000000000000040000002d010100040000002d010100040000002d010100050000000902000000020d000000320a0f0000000100040000000000e3020500203209000400

00002d010000040000002d01000003000000000047

Page 48: Tantangan terhadap Kampanye Greenpeace tentang Antipenangkapan Paus; Studi Kasus Jepang, Norwegia, dan Islandia; Makalah Mata Kuliah Masyarakat Transnasional

Walton, Doreen. “Iceland Divided Over Whaling.” http://news.bbc.co.uk/1/hi/business/3153591.stmm

48

Page 49: Tantangan terhadap Kampanye Greenpeace tentang Antipenangkapan Paus; Studi Kasus Jepang, Norwegia, dan Islandia; Makalah Mata Kuliah Masyarakat Transnasional

Watson, Paul. “Sea Shepherd and Greenpeace: Some Facts.” http://www.greenpeace.org/international/about/history/paul-watson

0100090000032a0200000200a20100000000a201000026060f003a03574d46430100000000000100c8970000000001000000180300000000000018030000010000006c00000000000000000000001a0000000f0000000000000000000000244800008400000020454d4600000100180300001200000002000000000000000000000000000000f6090000e40c0000d8000000170100000000000000000000000000005c4b030068430400160000000c000000180000000a0000001000000000000000000000000900000010000000840800000f000000250000000c0000000e000080250000000c0000000e000080120000000c00000001000000520000007001000001000000d2ffffff000000000000000000000000900100000000000004400022430061006c0069006200720069000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000011006872110010000000cc7511004c73110052516032cc751100c47211001000000034741100b075110024516032cc751100c47211002000000049642f31c4721100cc75110020000000fffffffffc02d300d0642f31ffffffffffff0180ffff01800fff0180ffffffff0000030000080000000800006852ce0001000000000000002c010000250000004f2e90010008020f0502020204030204ef0200a07b20004000000000000000009f00000000000000430061006c006900620072000000000043006f007500720069006500720020004e006500f87211009c38273104000000010000003473110034731100e8782531040000005c731100fc02d3006476000800000000250000000c00000001000000250000000c00000001000000250000000c00000001000000180000000c00000000000002540000005400000000000000000000001a0000000f0000000100000088870741d1450741000000002c000000010000004c000000040000000000000000000000850800001000000050000000200000001b00000046000000280000001c0000004744494302000000ffffffffffffffff8508000010000000000000004600000014000000080000004744494303000000250000000c0000000e000080250000000c0000000e0000800e000000140000000000000010000000140000000400000003010800050000000b0200000000050000000c020500e302040000002e0118001c000000fb020500020000000000bc02000000000102022253797374656d0000000000000000000000000000000000000000000000000000040000002d010000040000002d01000004000000020101001c000000fb02f0ff0000000000009001000000000440002243616c6962726900000000000000000000000000000000000000000000000000040000002d010100040000002d010100040000002d010100050000000902000000020d000000320a0f0000000100040000000000e3020500203209000400

00002d010000040000002d01000003000000000049

Page 50: Tantangan terhadap Kampanye Greenpeace tentang Antipenangkapan Paus; Studi Kasus Jepang, Norwegia, dan Islandia; Makalah Mata Kuliah Masyarakat Transnasional

“Yahoo Poll Shows More Support For Whaling In Japan.” http://www.scoop.co.nz/stories/SC0701/S00012.htm

50