BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Informasi hardwar...

55
7 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Informasi Menurut O’Brien (2005, p5), sistem inforasi merupakan kombinasi teratur apa pun dari orang-orang, hardwar, software, jaringan komunikasi, dan sumber daya yang mengumpulkan, mengubah, dan menyebarkan informasi dalam sebuah organisasi. 2.1.1 Pengertian Sistem Menurut O’Brien (2005, p29), sistem kebanyakan dapat didefinisikan secara sederhana sebagai kelompok elemen yang saling berhubungan atau berinteraksi hingga membentuk satu kesatuan. 2.1.2 Pengertian Informasi Menurut O’Brien (2005, p27), Informasi adalah data yang telah diubah ke dalam konteks yang berguna dan memiliki arti untuk pengguna. Pemrosesan informasi atau pemrosesan data melalui proses nilai tambah adalah sebagai berikut : 1. Bentuk yang agregat, telah dimanipulasi atau diatur. 2. Isinya dianalisis dan dievaluasi. 3. Ditempatkan dalam konteks yang tepat untuk pemakainya.

Transcript of BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Informasi hardwar...

Page 1: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Informasi hardwar ...library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00307-MNSI... · para pengguna komputer dari segala jenis di seluruh dunia.

7

BAB 2

LANDASAN TEORI

2.1 Sistem Informasi

Menurut O’Brien (2005, p5), sistem inforasi merupakan kombinasi

teratur apa pun dari orang-orang, hardwar, software, jaringan komunikasi, dan

sumber daya yang mengumpulkan, mengubah, dan menyebarkan informasi

dalam sebuah organisasi.

2.1.1 Pengertian Sistem

Menurut O’Brien (2005, p29), sistem kebanyakan dapat didefinisikan

secara sederhana sebagai kelompok elemen yang saling berhubungan atau

berinteraksi hingga membentuk satu kesatuan.

2.1.2 Pengertian Informasi

Menurut O’Brien (2005, p27), Informasi adalah data yang telah diubah ke

dalam konteks yang berguna dan memiliki arti untuk pengguna. Pemrosesan

informasi atau pemrosesan data melalui proses nilai tambah adalah sebagai

berikut :

1. Bentuk yang agregat, telah dimanipulasi atau diatur.

2. Isinya dianalisis dan dievaluasi.

3. Ditempatkan dalam konteks yang tepat untuk pemakainya.

Page 2: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Informasi hardwar ...library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00307-MNSI... · para pengguna komputer dari segala jenis di seluruh dunia.

8

2.2 Internet

Menurut Mcleod dan Schell (2001, p73) Internet memungkinkan suatu

jaringan komunikasi global yang tidak hanya menghubungkan para mitra

dagang, tetapi juga mencakup para pelanggan.

Menurut Kotler dan Amstrong (2004, p71) Internet didefinisikan sebagai

jaringan komputer global yang luas dan terus berkembang yang menghubungkan

para pengguna komputer dari segala jenis di seluruh dunia.

Dari kedua definisi internet diatas, dapat disimpulkan bahwa internet

merupakan suatu jaringan komunikasi yang sangat luas dan tanpa batas, sehingga

dapat dilakukannya pertukaran informasi dari setiap pengguna.

2.2.1 World Wide Web

World Wide Web (WWW) adalah suatu jaringan hypertext sistem yang

memungkinkan dokumen untuk dibagikan melalui internet (Hofstetter, 2003,

p10).

Menurut Mcleod dan Schell (2001, p75) WWW adalah informasi yang

dapat diakses melalui internet, dimana dokumen-dokumen hypermedia (file-file

komputer) disimpan dan dapat diambil melalui skema alamat yang unik.

Dari ke dua definisi yang ada diatas dapat disimpulkan bahwa WWW

(World Wide Web) adalah suatu ruang informasi pada internet yang merupakan

tempat dokumen-dokumen yang dapat disimpan, diambil, diformat, dan

disampaikan informasinya melalui skema yang unik.

Page 3: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Informasi hardwar ...library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00307-MNSI... · para pengguna komputer dari segala jenis di seluruh dunia.

9

2.3 Pengertian E-Business

E-Business (e-bisnis) merupakan penggunaan platform elektronol untuk

mengarahkan bisnis perusahaan, dan program perusahaan dalam menjalankan

kegiatan bisnis di perusahaan tersebut (Kotler dan Amstrong, 2004, p74).

2.4 Pemasaran

Menurut David (2010, p198), pemasaran dapat dideskripsikan sebagai

proses pendefinisian, pengantisipasian, penciptaan serta pemenuhan kebutuhan

dan keinginan konsumen akan produk dan jasa. Ada tujuh fungsi pemasaran

(function of marketing) pokok : analisis konsumen, penjualan produk/jasa,

perencanaan produk dan jasa, penetapan harga, distribusi, riset pemasaran, dan

analisis peluang.

1. Analisis konsumen (customer analysis) adalah pengamatan dan

evaluasi kebutuhan, hasrat, dan keinginan konsumen, melibatkan

pengadaan survey konsumen, penganalisisan informasi konsumen,

pengevaluasian strategi pemosisian pasar, pengembangan profil

konsumen, dan penentuan strategi segmentasi pasar yang optimal.

2. Penjualan (selling). Penerapan strategi yang berhasil umumnya

bergantung pada kemampuan sebuah organisasi untuk menjual

produk atau jasa tertentu. Penjualan meliputi banyak aktivitas

pemasaran,seperti iklan, promosi, penjualan, publisitas, penjualan

perorangan, manajemn tenaga penjualan, hubungan konsumen, dan

hubungan diler.

Page 4: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Informasi hardwar ...library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00307-MNSI... · para pengguna komputer dari segala jenis di seluruh dunia.

10

3. Perencanaan produk dan jasa (product and service planning) meliputi

berbagai aktivitas seperti uji pemasaran; penentuan pilihan produk

dan merek; pemanfaatan garansi; pengemasan; penentuan pilihan

produk; fitur prdouk, gaya produk, dan kualitas produk; penghapusan

produk lama; dan penyediaan layanan konsumen.

4. Penetapan harga (pricing). Lima pemangku kepentingan

(strakeholder) memengaruhi keputusan penetapan harga : konsumen,

pemerintah, pemasok, distributor dan pesaing. Kompetisi harga yang

intens ditambah dengan pembelian di Internet di kebanyakan industri

telah mengurangi margin laba ke tingkat minimum terendah untuk

sebagian besar perusahaan.

5. Distribusi (distribution) mencakup penggundangan, saluran-saluran

distribusi, cakupan distribusi, lokasi tempat ritel, wilayah penjualan,

tingkat dan lokasi persediaan, kurir transportasi, penjualan grosir, dan

ritel.

6. Riset pemasaran (marketing research) adalah pengumpulan,

pencatatan, dan penganalisisan data yang sistematis mengenai

berbagai persoalan yang terkait dengan pemasaran barang dan jasa.

7. Analisis peluang (opportunity analysis). Fungsi pemasaran yang

terakhir adalah analisis peluang, yang melibatkan penilaian atas

biaya, manfaat, dan resiko yang terkait dengan keputusan pemasaran.

Page 5: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Informasi hardwar ...library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00307-MNSI... · para pengguna komputer dari segala jenis di seluruh dunia.

11

2.4.1 Manajemen Pemasaran

Menurut Komarudin (2003, p9), diambil dari Dictionary of Marketing

Terms (yang disunting oleh Peter D. Bannet, dan diterbitkan oleh American

Marketing Association, Chicago, 1995) mengemukakan bahwa menejemn

pemasaran adalah proses perencanaan dan pelaksaan pemikiran, penetapan

harga, promosi, dan penyaluran gagasan, barang, dan jasa untuk menciptakan

pertukaran yang memuaskan tujuan individu dan organisasi.

Menejemen pemasaran pun dapat dipandang sebagai proses. Proses itu

meliputi upaya untuk menarik perhatian, “menguasai”, dan mempertahankan

para pelanggan yang relevan dengan organisasi. Secara spesifik, menejemen

pemasaran itu meliputi :

1. Identifikasi, evaluasi, dan pemilihan public yang menjadi sasaran.

2. Formulasi dan pengarahan kombinasi kegiatan yang dirancang

untuk merangsang pertukaran dengan public yang menjadi sasaran

tersebut.

Definisi lain mengatakan bahwa menejemen pemasaran ialah menejemen

yang berhubungan dengan pertukaran nilai antara suatu organisasi dengan para

pemegang taruhan yang relevan. Definisi lain lebih longgar dari pada definisi

pemasaran yang membatasi diri pada organisasi bisnis dan kegiatan dalam

bentuk arus barang atau jasa dari produsen kepada konsumen.

Page 6: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Informasi hardwar ...library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00307-MNSI... · para pengguna komputer dari segala jenis di seluruh dunia.

12

2.4.2 Konsep Pemasaran

Menurut Kotler dan Amstrong (2010, p12), konsep pemasaran (marketing

concept) menyatakan bahwa pencapaian tujuan organisasi tergantung pada

pengetahuan akan kebutuhan dan keinginan target pasar dan memberikan

kepuasan yang diinginkan dengan lebih baik dari pada pesaing. Alih-alih filosofi

“membuat dan menjual” yang berpusat pada produk, konsep pemasaran adalah

filosofi “merasakan dan merespons” yang berpusat pada pelanggan. Konsep ini

memandang pemasaran bukan sebagai “kegiatan berburu” tetapai sebagai

“kegiatan berkebun”. Perkerjaan yang harus dilakukan bukanlah menemukan

pelanggan yang tepat bagi produk yang dimiliki, tetapi menemukan produk yang

tepat bagi para pelanggan anda.

2.4.3 Unsur – unsur Pemasaran

Menurut Rangkutti (2008, p48), unsur-unsur utama dalam pemasaran

dibedakan menjadi :

Unsur Strategi Persaingan

1. Segmenting ialah suatu tindakan

mengidentifikasi dan membentuk kelompok pembeli atau konsumen

yang terpisah (khusus). Masing-masing konsumen ini memiliki

karakteristik, kebutuhan, dan bauran pemasaran yang terpisah.

Page 7: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Informasi hardwar ...library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00307-MNSI... · para pengguna komputer dari segala jenis di seluruh dunia.

13

2. Targeting ialah tindakan untuk

memilih satu atau lebih segmen pasar yang dituju.

3. Positioning ialah penetapan posisi

pasar, tujuannya untuk membangun dan mengkomunikasikan

keunggulan produk yang ada di pasar ke dalam benak konsumen.

Unsur Taktik Pemasaran

1. Diferensiasi ialah tindakan

merancang serangkaian perbedaan yang berarti untuk membedakan

penawaran perusahaan dengan penawaran pesaing.

2. Marketing Mix (Bauran pemasran),

berkaitan dengan kegiatan mengenai produk, harga, promosi, dan

tempat.

Unsur Nilai Pemasaran

1. Brand atau merk yaitu nilai yang

berkaitan dengan nama atau nilai yang dimiliki atau melekat pada

perusahaan.

2. Service ialah nilai yang berkaitan

dengan pemberian jasa layanan kepada konsumen.

3. Proses ialah nilai yang berkaitan

dengan prinsip perusahaan untuk membuat setiap karyawan terlibat

dan memiliki rasa tanggung jawab dalam proses memuaskan

konsumen baik secara langsung ataupun tidak langsung.

Page 8: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Informasi hardwar ...library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00307-MNSI... · para pengguna komputer dari segala jenis di seluruh dunia.

14

2.4.4 Strategi Pemasaran

Menurut Kotler dan Amstrong (2010, p58), strategi pemasaran

(marketing strategy) adalah logika pemasaran dimana perusahaan berharap untuk

menciptakan nilai pelanggan dan mencapai hubungan yang menguntungkan.

Perusahaan memutuskan pelanggan mana yang akan dilayaninya (segmentasi

dan penerapan target) dan bagaimana cara perusahaan melayaninya (diferensiasi

dan positioning). Perusahaan mengenali keseluruhan pasar, lalu membaginya

menjadi segmen-segmen yang lebih kecil, memilih segmen yang paling

menjanjikan, dan memusatkan perhatian pada pelayanan dan pemuasan

pelanggan dalam segmen ini.

2.4.5 Bauran Pemasaran

Menurut Kotler dan Amstrong (2010, p62), bauran pemasaran (marketing

mix) adalah kumpulan alat pemasaran taktis terkendali yang dipadukan

perusahaan untuk menghasilkan respon yang diinginkannya di pasar sasaran.

Bauran pemasaran terdiri dari semua hal yang dapat dilakukan perusahaan untuk

mempengaruhi permintaan produknya. Berbagai kemungkinan ini dapat

dikelompokkan menjadi empat kelompok variable yang disebut “Empat P” :

Product (Produk), Price (Harga), Promotion (Promosi), dan Place (Tempat) :

1. Produk berarti kombinasi barang

dan jasa yang ditawarkan perusahaan kepada pasar sasaran.

2. Harga adalah jumlah uang yang

harus dibayarkan pelanggan untuk memperoleh produk.

Page 9: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Informasi hardwar ...library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00307-MNSI... · para pengguna komputer dari segala jenis di seluruh dunia.

15

3. Promosi berarti aktivitas yang

menyampaikan manfaat produk dan membujuk pelanggan agar

membelinya.

4. Tempat meliputi kegiatan

perusahaan yang membuat produk tersedia bagi pelanggan sasaran.

Program pemasaran yang efektif memadukan semua elemen bauran

pemasaran ke dalam suatu program pemasaran terintegrasi yang dirancang untuk

mencapai tujuan pemasaran perusahaan dengan menghantarkan nilai bagi

konsumen.

2.5 Pengertian Internet Marketing (E-Marketing)

Chaffet et al (2006, p9), mendefinisikan e-marketing sebagai pencapaian

tujuan pemasaran perusahaan melalui penggunaan teknologi komunikasi. E-

Marketing tidak hanya menunjuk pada penggunaan media digital, tetapi juga

berhubungan dengan bagaimana melakukan manajemen data konsumen dan

menjaga relasi yang baik dengan konsumen.

Menurut Mohammed et al (2003, p4), internet marketing merupakan

proses membangun dan memelihara hubugan dengan konsumen melalui kegiatan

online untuk memfasilitasi pertukaran ide, produk, dan layanan yang memuaskan

tujuan dari kedua belah pihak.

Kesimpulan dari ke dua sumber diatas adalah E-Marketing dapat disebut

sebagai wadah untuk pencapaian tujuan pemasran perusahaan dengan media

Page 10: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Informasi hardwar ...library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00307-MNSI... · para pengguna komputer dari segala jenis di seluruh dunia.

16

digital yang memfasilitasi pertukaran ide, produk, dan layanan serta mencakup

proses untuk membangun relasi dengan konsumen.

Lebih sederhana didefinisikan, e-marketing adalah hasil teknologi

informasi diterapkan untuk pemasaran tradisional. E-marketing mempengaruhi

pemasaran tradisional dalam dua cara. Pertama, meningkatkan efisiensi dan

efektivitas dalam fungsi pemasaran tradisional. Kedua, teknologi e-marketing

banyak mengubah strategi pemasaran. Transformasi ini juga menghasilkan

model bisnis baru yang menambah nilai pelanggan dan atau meningkatkan

profitabilitas perusahaan.

2.5.1 Lima Komponen E-Marketing

Menurut Mohammed et al. (2003, p4), terdapat lima komponen dalam E-

Marketing yaitu dapat dijabarkan sebagi berikut :

1. Proses

Proses dalam e-marketing meliputi tujuh tahap yang harus terkoordinasi

dengan baik antara yang satu dengan yang lainnya yaitu sebagai berikut :

i. Melihat kesempatan bisnis yang ada

ii. Menyusun strategi pemasaran

iii. Mendesain pengalaman pelanggan

iv. Membuat hubungan antar muka

dengan pelanggan

v. Mendesain strategi atau program

pemasaran

Page 11: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Informasi hardwar ...library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00307-MNSI... · para pengguna komputer dari segala jenis di seluruh dunia.

17

vi. Meningkatkan informasi pelanggan

melalui teknologi

vii. Evaluasi program pemasaran

2. Membangun dan mempertahankan hubugan dengan pelanggan

Membangun dan mempertahankan hubugan dengan pelanggan

merupakan tujuan dari pemasaran itu sendiri. Tiga tahapan hubungan

dengan pelanggan adalah awareness, exploration, dan commitment.

Program pemasaran dapat dikatakan berhasil apabila mampu untuk

mengarahkan pelanggan sampai pada tahap komitmen pada perusahaan

dan tujuan dari e-marketing adalah menjalin hubungan dengan pelanggan,

baik secara personal atau online maupun offline.

3. Online

Sesuai dengan definisinya, e-marketing adalah pemasaran yang dilakukan

dengan menggunakan teknologi informasi atau komunikasi dengan

menggunakan atau didunia internet namun terkait dengan program secara

tradisional.

4. Pertukaran

Dampak dari e-marketing adalah pertukaran yang tidak hanya terjadi di

dalam dunia internet saja atau online, namun juga harus berdampak pada

pertukaran di penjualan secara nyata.

Page 12: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Informasi hardwar ...library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00307-MNSI... · para pengguna komputer dari segala jenis di seluruh dunia.

18

5. Pemenuhan kepuasan dari tujuan kedua belah pihak

Dengan adanya e-marketing, pemenuhan kepuasan akan kedua belah

pihak lebih cepat terpenuhi, yaitu dari segi perusahaan yang

menggunakan e-marketing bisa mecapai tujuan perusahaan seperti

meningkatkan laba atau keuntungan dari perusahaan, pangsa pasar

semakin luas, dan sebagainya. Dari segi pelanggan adalah terpenuhinya

kebutuhan seperti mendapatkan informasi yang dibutuhkan dengan lebih

cepat.

2.5.2 Manfaat E-Marketing

Menurut Strauss dan Frost (2009, p21), lingkungan e-marketing yang

dinamis menawarkan untuk membuka peluang mengembangkan produk baru,

pasar baru, media baru, dan saluran baru. Pembeli individu memiliki kekuatan

lebih karena alat-alat bantu teknologi seperti remote control television, mouse,

computer, kemampuan untuk membandingkan harga produk dan online, dan

kemampuan untuk meng-upload konten yang mempengaruhi citra merek web 2.0

membentuk komunitas online untuk membahas produk, berbagi file, dan banyak

lagi, dan kegiatan ini di luar kendali pemasar.

2.6 Metodologi Penelitian

Menurut Sugiyono (2010, p6), metode penelitian pada dasarnya

merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan

tertentu. Berdasarkan hal tersebut terdapat tiga kata kunci yang perlu

Page 13: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Informasi hardwar ...library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00307-MNSI... · para pengguna komputer dari segala jenis di seluruh dunia.

19

diperhatikan yaitu, cara ilmiah, empiris dan sistematis. Ketiga kata kunci tersebut

dapat dijabarkan sebagai berikut :

1. Cara ilmiah berarti kegiatan

penelitian itu dilakukan dengan cara-cara yang masuk akal, sehingga

terjangkau oleh penalaran manusia.

2. Empiris berarti cara-cara yang

dilakukan itu dapat diamati oleh indera manusia, sehingga orang lain

dapat mengamati dan mengetahui cara-cara yang digunakan.

(Berdasarkan cara yang tidak ilmiah, misalnya mencari uang yang

hilang, provokator, atau tahanan yang melarikan diri melalui

paranormal).

3. Sistematis memiliki artian, proses

yang digunakan dalam penelitian itu menggunakan langkah-langkah

tertentu yang bersifat logis.

2.7 Manajemen Strategis

Menurut David (2010, p5), manajemen strategis dapat di definisikan

sebagai seni dalam merumuskan, mengimplementasikan, serta mengevaluasi

keputusan-keputusan lintas-fungsional yang memampukan sebuah organisasi

mencapai tujuannya. Sebagaimana diisaratkan oleh definisi ini, manajemen

strategis berfokus pada usaha untuk mengintegrasikan manajemen, pemasaran,

keuangan/akuntansi, produksi/oprasi, penelitian dan pengembangan, serta sistem

informasi computer untuk mencapai keberhasilan organisasional.

2.7.1 Analisis Kompetitif : Model Lima Kekuatan Porter

Page 14: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Informasi hardwar ...library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00307-MNSI... · para pengguna komputer dari segala jenis di seluruh dunia.

20

Menurut David (2010, p145), model Lima Kekuatan Porter (Porter Five-

Forces Model) tentang analisis kompetitif adalah pendekatan yang digunakan

secara luas untuk mengembangkan strategi di banyak industri. Intensitas

persaingan antar perusahaan sangat beragam dari satu industri ke industri lain.

Persaingan antar perusahaan yang sudah ada sangat ketat, pesaing-pesaing baru

baru bisa masuk ke industri dengan relatif mudah, dan baik pemasok maupun

konsumen dapat memiliki daya tawar yang sangat besar. Menurut Porter, hakikat

persaingan di suatu industri tertentu dapat dipandang sebagai perpaduan dari

lima kekuatan, yaitu :

Gambar 2.1 Model Lima Kekuatan Porter

Sumber : David (2010, p146)

1. Masuknya pendatang baru

Enam sumber halangan atau hambatan bagi pendatang baru yaitu skala

Page 15: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Informasi hardwar ...library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00307-MNSI... · para pengguna komputer dari segala jenis di seluruh dunia.

21

ekonomis, diferensiasi produk, kebutuhan modal, hambatan biaya bukan

karena skala, akses ke saluran distribusi, kebijaksanaan pemerintah

2. Persaingan dari perusahaan sejenis

Strategi yang dijalankan oleh suatu perusahaan dapat berhasil hanya jika

strategi itu memiliki keunggulan kompetitif dibandingkan dengan strategi

yang dijalankan dengan perusahaan pesaing.

3. Barang dan jasa pengganti

Dalam berbagai industri perusahaan bersaing ketat dengan produsen

produk penganti. Adanya produk pengganti membuat batasan harga

maksimal, sebelum konsumen pindah ke produk pengganti tersebut.

4. Kekuatan tawar menawar pemasok

Kekuatan tawar menawar pemasok mempengaruhi intensitas persaingan

dalam suatu industri, terutama jika jumlah pemasok banyak.

5. Kekuatan tawar menawar dengan konsumen

Ketika konsumen terkonsentrasi atau jumlahnya besar, atau membeli

dalam jumlah banyak, kekuatan tawarnya merupakan kekuatan utama

yang mempengaruhi intensitas konsumen dalam suatu industri.

Tiga langkah berikut untuk menggunakan Model Lima Kekuatan Porter

dapat menunjukkan bagaimana persaingan di suatu industri tertentu sedemikian

rupa sehingga perusahaan dapat memperoleh laba yang masuk akal :

Page 16: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Informasi hardwar ...library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00307-MNSI... · para pengguna komputer dari segala jenis di seluruh dunia.

22

1. Identifikasi berbagai aspek atau elemen penting dari setiap kekuatan

kompetitif yang mempengaruhi perusahaan.

2. Evaluasi seberapa kuat dan penting setiap elemen tersebut bagi

perusahaan.

3. Putuskan apakah kekuatan kolektif dari elemen-elemen tersebut

cukup untuk membuat perusahaan terjun ke industri baru atau tetap

bertahan di industri saat ini.

2.7.2 Definis Strategi

Menurut David (2010, p18), Strategi memiliki artian sarana bersama

dengan tujuan jangka panjang hendak dicapai. Strategi bisnis mencakup ekspansi

geografis, diversifikasi, akuisisi, pengembangan produk, penetrasi pasar,

pengetatan, divestasi, likuidasi, dan usaha patungan atau joint venture.

2.7.3 Jenis Strategi

Menurut David (2010. P248), strategi-strategi alternatif yang dapat

dijalankan sebuah perusahaan yang dikategorikan menjadi 11 tindakan, yaitu :

integrasi ke depan, integrasi ke belakang, integrasi horizontal, penetrasi pasar,

pengembangan produk, pengembangan pasar, diversifikasi terkait, diversifikasi

tak terkait, penciutan, divestasi, dan likuidasi.

Page 17: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Informasi hardwar ...library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00307-MNSI... · para pengguna komputer dari segala jenis di seluruh dunia.

23

Penjelasan dari ke sebelas kategori tindakan tersebut dapat dijabarkan

sebagai berikut :

1. Integrasi ke depan adalah memperoleh kepemilikan atau kendali

yang lebih besar atas distributor atau peritel.

2. Integrasi ke belakang adalah mengupayakan kepemilikan atau

kendali yang lebih besar atas pemasok perusahaan.

3. Integrasi horizontal adalah mengupayakan kepemilikan atau

kendali yang lebih besar atas pesaing.

4. Penetrasi pasar adalah mencari pangsa pasar yang lebih besar untuk

produk atau jasa saat ini di pasar yang ada sekarang melalui upaya-

upaya pemasaran yang lebih baik.

5. Pengembangan produk adalah mengupayakan peningkatan

penjualan melalui perbaikan produk atau jasa saat ini atau

pengembangan produk atau jasa baru.

6. Pengembangan pasar adalah memperkenalkan produk atau jasa saat

ini ke wilayah geografis baru.

7. Diversifikasi terkait adalah menambah produk atau jasa yang baru

namun masih berkaitan.

8. Diversifikasi tak terkait adalah menambah produk atau jasa yang

baru namun tidak berkaitan.

9. Penciutan adalah pengelompokan ulang (regrouping) melalui

pengurangan biaya dan aset untuk membalik penjualan dan laba yang

menurun.

Page 18: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Informasi hardwar ...library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00307-MNSI... · para pengguna komputer dari segala jenis di seluruh dunia.

24

10. Divestasi adalah penjualan suatu divisi atau bagian dari sebuah

organisasi.

11. Likuidasi adalah penjualan aset perusahaan secara terpisah-pisah

untuk kekayaan yang berwujud.

2.8 Perumusan Strategi

Perumusan strategi menggunakan tiga tahap yaitu tahap input, tahap

pencocokan, dan tahap keputusan. Tahap input menggunakan matriks Evaluasi

Faktor Eksternal (EFE) dan matriks Evaluasi Faktor Internal (EFI), tahap

pencocokan menggunakan matriks SWOT dan matriks Internal – Eksternal (IE),

dan pada tahap keputusan menggunakan matriks Quantitative Strategic Planning

Matrix (QSPM).

Gambar 2.2 Kerangka Analisis Perumusan Strategi

Sumber : David (2010, p342)

2.8.1 Tahap Input

Tahap 1 : Input

Matriks Evaluasi Faktor Eksternal (EFE)

Matriks Evaluasi Faktor Internal (IFE)

Tahap 2 : Pencocokan

Matriks Kekuatan-Kelemahan-Peluang-Ancaman (SWOT)

Matriks Internal-Eksternal (IE)

Tahap 3 : Keputusan

Matriks Perencanaan Strategis Kuantitatif (QSPM)

Page 19: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Informasi hardwar ...library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00307-MNSI... · para pengguna komputer dari segala jenis di seluruh dunia.

25

Menurut David (2010, p325), alat-alat input mendorong para penyusun

strategi untuk mengukur subjektivitas selama tahap awal proses perumusan

strategi. Membuat berbagai keputusan kecil dalam matriks input menyangkut

signifikasi relatif faktor-faktor eksternal dan internal memungkinkan para

penyusun strategi untuk secara lebih efektif menciptakan serta mengevaluasi

strategi alternatif. Penilaian intuitif yang baik selalu dibutuhkan dalam

menentukan bobot dan peringkat yang tepat. Di pembahasan ini, tahap input dari

kerangka perumusan strategi terdiri atas dua teknik yang dapat digunakan, yaitu :

Matriks Evaluasi Faktor Eksternal (IFE) dan Matriks Faktor Internal (IFE).

2.8.1.1 Matriks Evaluasi Faktor Eksternal (EFE)

Menurut David (2010, p158), matriks evaluasi faktor eksternal (external

factor evaluation – EFE) memungkinkan para penyususn strategi untuk

meringkas dan mengevaluasi informasi ekonomi, social, budaya, demografis,

lingkungan, politik, pemerintahan, hokum, teknologi, dan kompetitif. Terdapat

lima tahap dalam pengembangan matriks EFE, diantaranya :

1. Buatlah daftar faktor-faktor eksternal yang diidentifikasi dalam proses

audit. Cari antara 10 dan 20 faktor, termasuk peluang-peluang dan

ancaman yang mempengaruhi perusahaan dan industrinya. Daftar

peluang dahulu baru ancaman. Usahakan se-spesifik mungkin,

Page 20: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Informasi hardwar ...library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00307-MNSI... · para pengguna komputer dari segala jenis di seluruh dunia.

26

gunakan selalu presentase, rasio, dan angka perbandingan jika

dimungkinkan.

2. Beri bobot pada setiap factor dari 0,0 (tidak penting) hingga 1,0 (amat

penting). Bobot menunjukkan kepentingan relative dari factor

tersebut agar berhasil dalam lingkungan tersebut. Tetapi, ancaman

dapat juga menerima bobot tinggi, jika berat atau sangat mengancam.

Bobot yang wajar dapat ditentukan dengan membandingkan pesaing

yang sukses dan yang gagal atau dengan mendiskusikan factor

tersebut dan mencapai konsesus kelompok. Jumlah seluruh bobot

yang diberikan pada factor diatas harus sama dengan 1,0.

3. Berikan peringkat 1 sampai 4 kepada masing-masing factor eksternal

kunci untuk menunjukkan seberapa efektif strategi perusahaan saat itu

merespon factor tersebut, dengan catatan 4 : respon luar biasa, 3 :

respon diatas rata – rata, 2 : respon rata-rata, 1 = respon jelek.

Peringkat didasarkan pada efektivitas strategi perusahaan. Peringkat

didasarkan atas keadaan perusahaan, sedangkan bobot dalam langkah

2 didasarkan kepada industri. Perlu diperhatikan baik peluang

maupun ancaman dapat memperoleh peringkat 1,2,3,4.

4. Kalikan setiap bobot faktor dengan peringkat untuk menentukan nilai

bobot total bagi organisasi

5. Jumlahkan nilai yang dibobot untuk setiap variabel untuk menentukan

nilai bobot total bagi organisasi.

Tabel 2.1 Matriks Evaluasi Faktor Eksternal

Page 21: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Informasi hardwar ...library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00307-MNSI... · para pengguna komputer dari segala jenis di seluruh dunia.

27

Faktor- Faktor

eksternal kunci

Bobot Peringkat Nilai yang

dibobot

Peluang:

-

-

xxx

xxx

xxx

xxx

xxx

xxx

Ancaman:

-

-

xxx

xxx

xxx

xxx

xxx

xxx

Jumlah xxx xxx

Sumber David (2010, p160)

2.8.1.2 Matriks Evaluasi Faktor Internal (EFI)

Menurut David (2010, p229), matriks evaluasi faktor internal (internal

factor evaluation – IFE) adalah alat perumusan strategi yang meringkas dan

mengevaluasi kekuatan dan kelemahan utama dalam area-area fungsional bisnis,

dan juga menjadi landasan untuk mengidentifikasi serta mengevaluasi hubungan

di atara area tersebut. Penilaian intiutif digunakan dalam pengembangan matriks

evaluasi faktor internal, sehingga tampilan ilmiahnya tidak boleh ditafsirkan

sebagai bukti bahwa teknik ini benar-benar tanpa celah. Terdapat lima

pengembangan matriks IFE, diantaranya :

Page 22: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Informasi hardwar ...library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00307-MNSI... · para pengguna komputer dari segala jenis di seluruh dunia.

28

1. Tulislah faktor internal utama sebagaimana teridentifikasi dalam proses

audit internal. Gunakan 10 sampai 20 faktor internal terpenting, termasuk

kekuatan maupun kelemhannya. Tuliskan kekuatan terlebih dahulu dan

kemudian kelemahan. Usahakan spesifik mungkin, gunakan persentasi

rasio dan angka perbandingan.

2. Berikan bobot dengan kisaran 0,0 (tidak penting) sampai 1,0 (terpenting

pada setiap faktor. Bobot ini menunjukkan seberapa penting faktor

tersebut sebagai penunjang keberhasilan perusahaan. Jumlah dari semua

bobot harus 1,0. Bobot didasarkan berdasarkan keadaaan insutri.

3. Berikan bobot 1 – 4 pada setiap faktor apakah faktor itu merupakan

kelemahan besar (peringkat = 1) , kelemahan kecil (peringkat = 2).

Kekuatan kecil (peringkat = 3) atau kekuatan besar (peringkat = 4).

Peringkat diberikan berdasarkan keadaan perusahaan

4. Kalikan setiap bobot faktor dengan peringkat untuk menentukan nilai

yang dibobot setiap variable

5. Jumlahkan nilai yang dibobot untuk setiap variable untuk menentukan

total nilai yang dibobot untuk organisasi.

Tabel 2.2 Matriks Evaluasi Faktor Internal

Faktor- Faktor

Internal utama Bobot Nilai

Nilai yang

dibobot

Kekuatan internal:

-

xxx

xxx

xxx

Page 23: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Informasi hardwar ...library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00307-MNSI... · para pengguna komputer dari segala jenis di seluruh dunia.

29

- xxx xxx xxx

Kelemahan internal:

-

-

xxx

xxx

xxx

xxx

xxx

xxx

Jumlah xxx Xxx

Sumber David (2010, p231)

2.8.1.3 Matriks CPM (Competitive Profile Matrix)

Menurut David (2010, p160), matriks CPM mengidentifikasi pesaing-

pesaing utama perusahaan, serta kekuatan dan kelemahannya terkait dengan

contoh posisi strategis perusahaan. Bobot total dalam CPM sama dengan EFE,

namun CPM memiliki cakupan yang lebih luas dan fokus kepada isu internal,

serta pemeringkatan total nilai yang dibobot untuk perusahaan pesaing dapat

dibandungkan dengan perusahaan sample. Sehingga memberikan informasi

strategis internal yang penting.

Tabel 2.3 Matriks CPM

Perusahaan 1 Perusahaan 2 Perusahaan 3

Faktor-faktor

Keberhasilan

Penting

Bobot Peringkat Skor

Bobot Peringkat

Skor

Bobot Peringkat

Skor

Bobot

1.

2.

3.

Page 24: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Informasi hardwar ...library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00307-MNSI... · para pengguna komputer dari segala jenis di seluruh dunia.

30

4.

5.

6.

Total

Sumber : David (2010, p163)

2.8.2 Tahap Pencocokan

Menurut David (2010, p325), mencocokan (matching) faktor-faktor

keberhasilan penting eksternal dan internal merupakan kunci untuk menciptakan

strategi alternatif yang masuk akal. Di pembahasan ini, tahap pencocokan dari

kerangka perumusan strategi terdiri atas dua teknik yang dapat digunakan dengan

urutan manapun, yaitu : Matriks SWOT dan Matriks Internal – Eksternal (IE).

2.8.2.1 Matriks SWOT

Menurut David (2010, p327), matriks Kekuatan, Kelemaham, Peluang,

Ancaman (Strenght – Weakness – Opportunity – Threats – SWOT) adalah sebuah

alat pencocokan yang penting yang dapat membantu para manajer dalam

mengembangkan empat jenis strategi, yaitu :

1. Strategi SO (Strenght – Opportunity)

Strategi ini memanfaatkan kekuatan internal perusahaan untuk

menarik keuntungan dari peluang eksternal. Perusahaan atau

organisasi memungkinkan keuatan internal dapat digunakan untuk

mengambil keuntungan dari berbagai tren dan kejadian eksternal.

Page 25: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Informasi hardwar ...library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00307-MNSI... · para pengguna komputer dari segala jenis di seluruh dunia.

31

2. Strategi WO (Weakness – Opportunity)

Strategi ini bertujuan untuk memperbaiki kelemahan internal dengan

cara mengambil keuntungan dari peluang eksternal. Terkadang,

peluang-peluang besar muncul, tetapi perusahaan memiliki

kelemahan internal yang menghalanginya dalam memanfaatkan

peluang tersebut.

3. Strategi ST (Strenght – Threat)

Strategi ini menggunakan kekuatan sebuah perusahaan untuk

menghindari atau mengurangi dampak ancaman eksternal. Hal ini

bukan berarti bahwa suatu organisasi yang kuat harus selalu

menghadapi ancaman secara langsung di dalam lingkungan eksternal.

Jadi, perusahaan pesaing yang memiliki produksi yang sama

merupakan salah satu ancaman eksternal yang dapat mengurangi

pelanggan.

4. Strategi WT (Weakness – Threat)

Strategi ini merupakan taktik defensif yang diarahkan untuk

mengurangi kelemahan internal serta menghindari ancaman eksternal.

Jika sebuah perusahaan atau organisasi mengalami berbagai ancaman

eksternal dan internal, maka perusahaan atau organisasi harus

berjuang untuk dapat bertahan dalam usahanya.

Matriks SWOT dibuat melalui beberapa tahapan, yaitu :

1. Tulis peluang eksternal perusahaan pada sel peluang (oportunities)

yang telah disediakan pada tabel SWOT.

Page 26: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Informasi hardwar ...library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00307-MNSI... · para pengguna komputer dari segala jenis di seluruh dunia.

32

2. Tulis ancaman eksternal perusahaan pada sel ancaman (threats) yang

telah disediakan pada tabel SWOT.

3. Tulis kekuatan internal perusahaan pada sel kekuatan (strengths) yang

telah disediakan pada tabel SWOT.

4. Tulis kelemahan internal perusahaan pada sel kelemahan (weakness)

yang telah disediakan pada tabel SWOT.

5. Cocokkan kekuatan internal dengan peluang eksternal dan tuliskan

strategi yang diinginkan didalam sel SO yang disediakan.

6. Cocokkan kekuatan internal dengan peluang eksternal dan tuliskan

strategi yang diinginkan didalam sel WO yang disediakan.

7. Cocokkan kekuatan internal dengan peluang eksternal dan tuliskan

strategi yang diinginkan didalam sel ST yang disediakan.

8. Cocokkan kekuatan internal dengan peluang eksternal dan tuliskan

strategi yang diinginkan didalam sel WT yang disediakan.

Tabel 2.4 Matriks SWOT

Kondisi internal

Kondisi eksternal

strenghts (kekuatan)

- xxx

- xxx

- xxx

weaknes (kelemahan)

- xxx

- xxx

- xxx

Page 27: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Informasi hardwar ...library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00307-MNSI... · para pengguna komputer dari segala jenis di seluruh dunia.

33

Opportunity (Peluang)

- xxx

- xxx

- xxx

Strategi SO

- xxx

- xxx

- xxx

Strategi WO

- xxx

- xxx

- xxx

Threats (ancaman)

- xxx

- xxx

- xxx

Strategi ST

- xxx

- xxx

- xxx

Strategi WT

- xxx

- xxx

- xxx

Sumber : David (2010, p328)

2.8.2.2 Matriks Grand Strategy

Menurut David (2010, p347), matriks Strategi Besar (Grand Strategy) ini

membantu perusahaan untuk mendefinisikan strategi alternatif yang baik untuk

perusahaan. Matriks ini didasarkan atas dua dimensi penilaian, yaitu : posisi

persaingan dan pertumbuhan pasar. Strategi yang sesuai untuk sebuah organisasi

dituangkan dalam urutan daya tarik di masing-masing kuadran matriks. Matriks

ini dibagi berdasarkan 4 kuadran yang didasarkan atas pertumbuhan pasar.

Page 28: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Informasi hardwar ...library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00307-MNSI... · para pengguna komputer dari segala jenis di seluruh dunia.

34

Gambar 2.3 Matriks Grand Strategy

Sumber : David (2010,p348)

2.8.2.3 Matriks Internal – Eksternal (IE)

Menurut David (2010, p344), matriks IE (Internal – Eksternal)

memposisikan berbagai divisi suatu organisasi dalam tampilan sembilan sel.

Matriks IE tersebut menempatkan divisi-divisi organisasi dalam sebuah diagram

sistematis. Matriks IE dibagi menjadi tiga bagian besar yang mempunyai

implikasi strategi yang berbeda-beda :

1. ketentuan untuk divisi-divisi yang masuk dalam sel I, II, atau IV

dapat digambarkan sebagai tumbuh dan membangun (grow and

build). Strategi yang intensif (penetrasi pasar, pengembangan pasar,

dan pengembangan produk) atau integratif (integrasi kedepan,

integrasi kebelakang, dan integrasi horizontal) bisa menjadi yang

paling tepat bagi divisi-divisi ini.

Page 29: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Informasi hardwar ...library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00307-MNSI... · para pengguna komputer dari segala jenis di seluruh dunia.

35

2. Divisi-divisi yang masuk dalam sel III, V, atau VII dapat ditangani

dengan baik melalui strategi menjaga dan mempertahankan (hold and

maintain). Penetrasi pasar dan pengembangan produk adalah dua

strategi yang paling banyak dalam jenis divisi ini.

3. Ketentuan umum untuk divisi yang masuk dalam sel VI, VIII, atau IX

adalah panen atau divestasi (harvest and dives). Organisasi yang

berhasil atau mampu mencapai portofolio bisnis yang masuk atau

berada di seputar sel I dalam Matriks IE.

Gambar 2.4 Matriks Internal – Eksternal

Sumber : David (2010, p344)

2.8.3 Tahap Keputusan : Matriks QSPM

Page 30: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Informasi hardwar ...library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00307-MNSI... · para pengguna komputer dari segala jenis di seluruh dunia.

36

Menurut David (2010, p350), di luar strategi-strategi pemeringkatan

untuk mendapatkan daftar prioritas, hanya ada satu teknik analisis dalam

literature yang dirancang untuk menentukan daya tarik relatif dari berbagai

tindakan alternatif. Teknik tersebut adalah Matriks Perancangan Strategi

Kuantitatif (Quantitative Strategic Planning Matriks – QSPM), yang menyusun

tahap tiga dari keragka analisis perumusan strategi. Teknik analisis input dari

tahap satu dan hasil pencocokan dari analisis tahap dua untuk secara objektif

menentukan strategi yang hendak dijalankan diantara strategi-strategi alternatif.

Menyediakan informasi yang dibutuhkan untuk menyusun QSPM (tahap tiga).

QSPM adalah alat yang memungkinkan para penyusun strategi

mengevaluasi berbagai strategi alternatif secara objektif, berdasarkan faktor-

faktor keberhasilan penting eksternal dan internal yang diidentifikasi

sebelumnya. Seperti halnya alat-alat analisis perumusan strategi yang lain,

QSPM membutuhkan penilaian intuitif yang baik.

Tabel 2.5 Matriks QSPM

Alternatif strategi

Strategi 1 Strategi 2

Faktor-faktor utama Bobot AS TAS AS TAS

Peluang

-

-

Ancaman

-

-

Kekuatan

Page 31: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Informasi hardwar ...library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00307-MNSI... · para pengguna komputer dari segala jenis di seluruh dunia.

37

-

-

Kelemahan

-

-

Total

Sumber : David (2010, p350)

2.9 Framework Perancangan Strategi E-Mareting

Pada framework perancangan stratei e-marketing menggunakan metode

Seven Stage of Internet Marketing dan metode perancangan OOA&D.

2.9.1 Tujuh Tahap Internet Marketing

Pada gambar berikut menyediakan gambaran dari Seven Stages of

Internet Marketing (Tujuh Tahap Internet Marketing) : framing the market

opportunity, formulating the market strategy, designing the customer experience,

crafting the customer interface, designing the marketing program, leveraging

customer information through technology, dan evaluating the result of the

marketing program.

Page 32: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Informasi hardwar ...library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00307-MNSI... · para pengguna komputer dari segala jenis di seluruh dunia.

38

Gambar 2.5 Tujuh tahap dalam internet marketing

Sumber : Mohammed et al (2003, p9)

2.9.1.1 Stage 1 : Framing the Marketing Opportunity

Menurut Mohammed et al (2003, p8), tahap satu ini melibatkan analisis

peluang pasar dan tahap awal dari konsep bisnis dimana mengunpulkan cukup

data online dan offline untuk menetapkan pembuktian penilaian. Ada 6 langkah

yang perlu diperhatikan untuk melakukan analisis peluang pasar, yaitu :

1. Investigate opportunity in an existing or new value system

(Menentukan peluang pada nilai sistem yang telah berjalan atau baru).

Pada langkah ini dipergunakan untuk mengidentifikasi secara luas

daerah mana yang akan dimasuki oleh perusahaan baru dan peluang-

Page 33: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Informasi hardwar ...library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00307-MNSI... · para pengguna komputer dari segala jenis di seluruh dunia.

39

peluang apa saja yang memungkinkan perusahaan untuk masuk ke

pasar. Serta dengan adanya internet apakah peluang yang dimiliki

oleh perusahaan dapat lebih dikembangkan.

2. Identify unmet to unserved needs (Mengidentifikasi kebutuhan-

kebutuhan yang belum terpenuhi).

Pada tahap ini, proses bisnis perusahaan yang ada akan dianalisis

untuk melihat apakah sistem yang ada sekarang telah dapat memenuhi

kebutuhan konsumen atau tidak. Kebutuhan yang tidak terpenuhi oleh

sistem lama akan dijadikan sebagai salah satu tujuan dari

pengembangan sistem baru yang akan dikembangkan.

3. Determine target customer segment (Menentukan target segmentasi

konsumen).

Pengertian segmentasi adalah proses pengelompokan konsumen

berdasarkan faktor-faktor tertentu. Pada langkah ini akan ditentukan

segmentasi dari pengguna produk perusahaan. Adapun segmentasi

pasar dapat dibedakan berdasarkan :

i. Demografis, member pasar berdasarkan nilai – nilai

demografis, seperti : umur, jenis kelamin, pendidikan,

etnis, pendapatan, status keluarga dan lain sebagainya.

ii. Geografis membagi pasar ke dalam unit – unit geografis,

seperti : kota, Negara, wilayah, dan lain sebagainya.

iii. Firmografis, membagi pasar berdasarkan variable

spesifikasi perusahaan seperti jumlah karyawan dan

ukuran perusahaan.

Page 34: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Informasi hardwar ...library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00307-MNSI... · para pengguna komputer dari segala jenis di seluruh dunia.

40

iv. Behavioral, membagi pasar berdasarkan bagaimana

pelanggan membeli dan menggunakan produk.

v. Situasional, membagi pasar berdasarkan situasi yang

menyebabkan kebutuhan produk, membeli atau

menggunakan, seperti kegiatan rutin, khusus, waktu,

lokasi.

vi. Psikografis, membagi pasar berdasarkan pada gaya hidup

dan kepribadian.

vii. Kesempatan (tergantung situasi) membagi pasar

berdasarkan pada situasi yang mengarah pada kebutuhan

suatu produk, membeli atau menggunakan, seperti :

kesempatan rutin dan kesempatan khusus.

viii. Keuntungan, membagi pasar berdasarkan pada keuntungan

atau kualitas dari suati produk seperti kenyamanan,

ekonomi dan kualitas.

4. Assess resource requirement to deliver the offering (Menilai

kebutuhan sumber daya untuk memberikan penawaran).

Pada tahap ini akan diidentifikasikan sumber daya yang dimiliki

perusahaan. Adapun sumber daya tersebut dapat dikelompokkan

menjadi tiga, yaitu :

i. Customer Facing : Meliputi kekuatan merek dagang,

kekuatan pemasaran, dan saluran distribusi yang luas, dan

bagaimana caranya pelanggan dapat berinteraksi dengan

perusahaan.

Page 35: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Informasi hardwar ...library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00307-MNSI... · para pengguna komputer dari segala jenis di seluruh dunia.

41

ii. Internal : Berkaitan dengan kegiatan operasional

perusahaan. Seperti teknologi, pengembangan produk,

skala ekonomi, dan pengalaman kerja.

iii. Upstream : Berkaitan dengan hubungan antara perusahaan

dengan penyalurnya (supplier).

5. Assess competitive, techonoligy and financial attractive of

opportunity (Menilai kekuatan persaingan teknologi dan keuangan

perusahaan terhadap peluang).

Pada tahap ini kita akan mennentukan siapa saja pesaing perusahaan,

baik secara langsung maupun secara tidak langsung serta teknologi

dan keuangan yang dapat dijadikan peluang bagi perusahaan.

6. Conduct Go / No – Go Assesment (Membuat keputusan akhir Go / No

– Go).

Pada tahap ini akan membahas mengenai pengambilan keputusan

akhir perusahaan yang berdasarkan penilaian terhadap peluang,

sumber daya yang dimiliki, dan kebutuhan pelanggan yang belum

terpenuhi.

2.9.1.2 Stage 2 : Formulating the Marketing Strategy

Menurut Mohammed et al (2003, p8), internet strategi pemasaran

didasarkan pada perusahaan, unit bisnis, dan lebih dari semua strategi pemasran

perusahaan. Tujuan strategi pemasran, sumber daya, dan pengurutan tindakan

harus erat selaras dengan strategi unti bisnis. Akhirnya strategi pemasaran secara

keseluruhan mencakup kegiatan pemasaran online dan offline.

Page 36: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Informasi hardwar ...library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00307-MNSI... · para pengguna komputer dari segala jenis di seluruh dunia.

42

Dalam analisis kali ini, pemasaran bersasaran mengharuskan pemasar

melakukan tiga langkah utama, yaitu :

1. Mengidentifikasikan dan memilah-milah kelompok pembeli yang

berbeda-beda yang mungkin meminta produk atau bauran pemasaran

tersendiri.

2. Memilih satu atau segmen pasar untuk dimasuki.

3. Membentuk dan mengkomunikasikan manfaat utama yang

membedakan produk perusahaan dengan produk lain dipasar.

Tiga konsep dalam strategi pemasaran, yaitu :

1. Segmentation Brick and Mortar

Menurut Mohammed et al (2003, p107), perusahaan tradisional

yang baru terhadap internet akan menyadari bahwa segmentasi online

dapat menghasilkan empat skenario berbeda. Adapun kemungkinan

segmentasi online tersebut, diantaranya :

Gambar 2.6 Segmentation Brick and Mortar

Page 37: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Informasi hardwar ...library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00307-MNSI... · para pengguna komputer dari segala jenis di seluruh dunia.

43

Sumber ; Mohammed et al (2003,p108)

Dimesi pertama dari matriks tersebut (Change in Segmentation

Characteristic Due Internet) menjelaskan tentang karakteristik

segmentasi pasar setelah perusahaan berpindah ke pemasaran melalui

media internet akan berubah atau tidak dan dimensi kedua (Change in

Size of Marketing Segments) menjelaskan tentang ukuran segmentasi

pasar setelah perusahaan beralih ke pemasaran melalui internet akan

berubah atau tidak. Berdasarkan kedua dimensi tersebut dapat diperoleh

empat kemungkinan posisi perusahaan yakni sebagai berikut :

1. Market Expansion

Posisi dimana karakteristik segmentasi perusahaan tidak

mengalami perubahan dari pemasaran offline, tetapi ukuran

segmen konsumennya mengalami perluasan setelah

perusahaan menerapkan pemasaran online.

2. Reclassified Expansion

Posisi dimana karakteristik segmentasi perusahaan mengalami

perunahan dari pemasaran offline serta ukuran segmen

konsumennya juga mengalami perubahan setelah perusahaan

menerapkan pemasaran online.

3. No Change

Page 38: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Informasi hardwar ...library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00307-MNSI... · para pengguna komputer dari segala jenis di seluruh dunia.

44

Posisi dimana karakteristik segmentasi perusahaan serta

ukuran segmen konsumennya tidak mengalami perunahan dari

pemasran offline setelah perusahaan menerapkan pemasaran

online.

4. Market Reclassified

Posisi dimana karakteristik segmentasi perusahaan mengalami

perubahan dari pemasran offline, tetapi ukuran segmen

konsumennya tidak mengalami perubahan setelah perusahaan

menerapkan pemasaran online.

2. Targeting Brick and Mortar

Menurut Mohammed et al (2003, p109), terdapat 4 strategi

skenario dimana perusahaan tradisional dapat menargetkan segmen

online berhubungan dengan segmen offline, yaitu :

Page 39: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Informasi hardwar ...library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00307-MNSI... · para pengguna komputer dari segala jenis di seluruh dunia.

45

Gambar 2.7 Targeting Brick and Mortar

Sumber : Mohammed et al. (2003,p110)

Dari kedua dimensi diatas, dapat diperoleh empat pilihan posisi,

yaitu :

1. Blanket Targeting

Posisi dimana segmentasi online yang dilayani tidak

mengalami perubahan dari saat offline, tetapi segmennya

dapat meluas karena masalah geografis dapat diminimalkan.

Hal ini membuat lebih banyak konsumen yang dapat

dijangkau melalui internet.

2. New Opportunity Targeting

Page 40: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Informasi hardwar ...library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00307-MNSI... · para pengguna komputer dari segala jenis di seluruh dunia.

46

Posisi dimana target segmentasi online yang dilayani secara

keseluruhan berbeda dari target segmentasi offline. Jika posisi

ini terpilih sebagai suatu kondisi bagi perusahaan, biasanya

perusahaan harus dapat menawarkan produk yang sama sekali

berbeda dengan produk yang ditawarkan selama offline.

3. Beachhead Targeting

Posisi dimana target segmentasi online adalah lebih kecil dari

offline. Kondisi ini muncul jika hanya sebagian konsumen

perusahaan yang mengakses internet.

4. Bleed Over Targeting

Posisi dimana target segmentasi online merupakan sebagian

dari offline ditambah dengan segmen baru pada saat online.

Segmen tersebut ada kalanya merupakan konsumen yang

selama ini terabaikan pada saat offline. Namun pada saat ini

menjadi target karena sistem online menawarkan sesuatu yang

manarik bagi konsumen.

3. Positioning Brick and Mortar

Page 41: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Informasi hardwar ...library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00307-MNSI... · para pengguna komputer dari segala jenis di seluruh dunia.

47

Menurut Mohammed et al (2003, p112), setiap skenario

memerlukan pendekatan positioning yang berbeda. Berikut adalah

positioning Brick and Mortar :

Gambar 2.8 Positioning Brick and Mortar

Sumber : Mohammed et al (2003, p112)

1. Kuadran satu : New Opportunity Positioning

a. Mengganti seluruh strategi positioning pada saat offline.

b. Ditujukan bagi segmen konsumen baru.

2. Kuadran dua : Blanket Positioning

a. Menggunakan seluruh strategi positioning pada saat

offline.

b. Strategi difokuskan pada penawaran tambahan layanan

yang bisa didapat lewat internet.

Page 42: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Informasi hardwar ...library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00307-MNSI... · para pengguna komputer dari segala jenis di seluruh dunia.

48

3. Kuadran tiga : Beachhead Positioning

a. Menggunakan hanya sebagaian strategi offline.

b. Menekankan pada keuntungan yang didapat lewat

penggunaan internet.

c. Difokuskan pada kebutuhan komunitas konsumen yang

sedikit namun potensial.

4. Kuadran empat : Bleed Over Positioning

a. Memadukan strategi positioning pada saat offline dan

online

b. Difokuskan untuk menambah penawaran yang dilakukan

lewat internet.

2.9.1.3 Stage 3 : Designing the Customer Experience

Menurut Mohammed et al. (2003, p8), perusahaan harus memahami jenis

pengalaman pelanggan yang perlu disampaikan untuk memenuhi peluang pasar.

Pengalaman harus berkolerasi dengan posisi perusahaan dan strategi pemasaran.

Dengan demikian, desain dari pengalaman pelanggan merupakan jembatan

antara strategi pemasaran tingkat tinggi (tahap kedua) dan taktik program

pemasaran (tahap lima).

Terdapat tiga hirarki pengalaman pelanggan dari saat user pertama kali

mengklik website sampai pada saat user mencapai pada tahap kesan yang

Page 43: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Informasi hardwar ...library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00307-MNSI... · para pengguna komputer dari segala jenis di seluruh dunia.

49

memuaskan dari website, atau sampai memporomosikan website. Tiga hirarki

tersebut adalah :

a. Experiencing Functionality

Pada tahap awal ini konsumen memandang pada suatu web yang

dimiliki perusahaan, harus bekerja dengan sebaik mungkin. Dalam

artian web tersebut dapat melayani kebutuhan konsumen. Dalam

tahap ini meliputi :

1. Usability dan Navigasi yang mudah : Pengukuran dari suatu

website , bagaimana website tersebut dapat mengantisipasi dengan

baik kebutuhan-kebutuhan user yang dipengaruhi oleh beberapa

elemen yaitu kecepatan, struktur halaman, design grafis.

2. Kecepatan : Kecepatan mengacu kepada waktu yang dibutuhkan

untuk menampilkan sebuah halaman website pada layar user.

3. Reliability : Menggambarkan suatu tingkat dimana website

mengalamai downtime, atau ketika user tidak dapat mengakses

website tersebut karena pemeliharaan rutin atau sistem rusak.

Reliability juga dipengaruhi oleh seringnya website di download

secara tepat, meskipun situs itu sedang dijalankan.

4. Keamanan : Keamanan dari website tersebut.

5. Media Accessibility : Media Accessibility merupakan suatu

kemampuan dari website untuk bisa di download pada berbagai

media platform.

b. Experiencing Intimacy

Page 44: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Informasi hardwar ...library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00307-MNSI... · para pengguna komputer dari segala jenis di seluruh dunia.

50

Pada tahap ini website perusahaan dirasa telah dapat memahami dan

melayani kebutuhan konsumen, pengalaman pelanggan akan berlanjut

kepada tahapan yang lebih tinggi. Dan pelanggan mulai menuntut

keinginan, website yang ditampilkan oleh suatu perusahaan, agar

lebih dapat mengerti keinginan pelanggan, untuk terjalinnya

hubungan loyalitas pelanggan terhadap perusahaan. Pada tahap ini

meliputi :

1. Customization : Merupakan sebuah kemampuan website untuk

mengubah halamannya untuk masing-masing user.

2. Communication : Mengarah pada suatu percakapan antara situs

dan user. Ada tiga bentuk komunikasi yaitu:

• Broadcast Dimension

Komunikasi satu arah dari perudshaan kepada pelanggannya

dan tidak memerlukan respon dari pelanggaan.

• Interactive Dimension

Komunikasi dua arah antara perusahaan dengan pelanggan

• Hybrid Dimension

Gabungan dari dimensi broadcast dan interactive, contohnya

pemberian freeware yang dapat didownload oleh user dan

user dapat mengirimkan kepada user lain, hal ini secara

otomatis membantu perusahaan dalam melakukan promosi.

Page 45: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Informasi hardwar ...library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00307-MNSI... · para pengguna komputer dari segala jenis di seluruh dunia.

51

3. Consistency : Merupakan suatu tingkat dimana pengalaman

pelanggan pada sebuah website dapat berulang dari waktu ke

waktu.

4. Trustworthiness : Merupakan suatu cirri yang ditetapkan dari

waktu ke waktu setelah user memiliki beberapa kesempatan untuk

mengevaluasi pelayanan perusahaan.

5. Exceptional Value : Adanya suatu nilai tambah yang diberikan

perusahaan kepada user. Sehingga user tidak dengan mudah

dibujuk oleh perusahaan lain.

6. Shitf from consumption to leasure activity : Pada hal ini

pelanggan mendapatkan suatu pengalaman bahwa berkunjung ke

suatu situs adalah sebuah kegiatan yang menyenangkan sehingga

menjadi sebuah kebiasaan.

c. Experiencing Evanglism

Pada tahap terakhir ini, konsumen berada pada tingkat loyalitas yang

tinggi ke[ada perusahaan karena merasa puas atas semua layanan

perusahaan kepada konsumen. Pada tahap ini pelanggan akan berbagi

cerita dengan orang lain, sahabat, kerabat atas layanan perusahaan.

1. Talking the word to the market : Pelanggan merasa senang berbagi

cerita mengenai produk-produk yang mereka rasakan bagus.

2. Active Community membership : Tahap ini ditandai dengan

adanya partisipasi komunitas. Walaupun tidak semua pelanggan

akan ikut dalam penawaran komunitas, tetapi bagi merkea yang

mencapai sampai pada tahap ini menginginkan untuk

Page 46: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Informasi hardwar ...library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00307-MNSI... · para pengguna komputer dari segala jenis di seluruh dunia.

52

berpartisipasi dengan organg-orang yang memiliki keinginan yang

sama.

3. The Company cares about my opinions : Persepsi bahwa

perusahaan tidak akan mampu untuk mengolah pengalaman tanpa

user atau user sangat terbuka untuk membantu perusahaan.

4. Defender of experience : Pelanggan yang mencapai pada tahap ini

adalah pelanggan yag akan membela atau mempertahankan

pandangan mereka. Sehingga mereka dapat sangat marah ketika

yang lain tidak setuju atau membeli penawaran pesaing.

2.9.1.4 Stage 4 : Crafting the Customer Interface

Menurut Mohammed et al. (2003, p162), ada tujuh elemen yang perlu

diperhatikan (7C’s) untuk merancang situs web yang menarik, yaitu :

1. Context, konteks dari situs menggambarkan tampilan yang estetik dan

fungsional.

2. Content, merupakan semua data digital yang berpengaruh pada situs.

3. Community, merupakan hubungan yang terjalin berdasarkan

kesamaan ketertarikan.

4. Customization, kemampuan situs untuk memodifikasi atau

dimodifikasi oleh setiap user.

5. Communication, merupakan dialog antara situs dengan

penggunananya.

6. Connection, merupakan jaringan yang mengubungkan situs lain.

7. Commerce, merupakan kemampuan transaksi dari suatu situs.

Page 47: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Informasi hardwar ...library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00307-MNSI... · para pengguna komputer dari segala jenis di seluruh dunia.

53

2.9.1.5 Stage 5 : Designing the Marketing Program

Melalui tahap satu sampai dengan empat, perusahaan seharusnya

mempunyai arah strategi yang jelas. Perusahaan telah membuat keputusan go

atau not go pada beberapa pilihan. Dalam tahapan ini perusahaan akan

merancang program pemasaran yang digunakan untuk merangkaikan strategi

pemasaran secara tekombinasi agar dapat menggerakkan target pelanggan tahap

awareness mengenai produk perusahaan menjadi tahap exploration, kemudian

beralih ke tahap commitment, dan berakhir pada tahap dissolution. Kerangka

kerja yang digunakan untuk menyelesaikan tugas ini adalah market space matrix.

Pada matriks ini, pemasran melalui internet memiliki enam golongan pendukung,

yaitu : produk (product), harga (price), komunikasi (communication), komunitas

(community). Distribusi (distribution), dan merek (branding), yang

penjelasannya pada bauran internet marketing yang dapat digunakan untuk

menciptakan kewaspadaan (awereness), penjelajahan (exploration), dan

diharapkan berkomitmen pada perusahaan.

Gambar 2.9 Designing the Marketing Program

Sumber : Mohammed et al (2003,p213)

2.9.1.6 Stage 6 : Leveraging Customer Information Through Technology

Page 48: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Informasi hardwar ...library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00307-MNSI... · para pengguna komputer dari segala jenis di seluruh dunia.

54

Menurut Mohammed et al. (2003, p17), dalam lingkungan customer-

centric, perusahaan harus membuat dan bertindak pada tiga keputusan penting,

yaitu : (1) secara strategis memilih tager pasar (riset pemasaran), (2) mempelajari

lebih lanjut tentang pelanggan dan merencanakan strategi untuk memperoleh

target pelanggan (databes marketing), dan (3) menilai profitabilitas jangka

panjang dari pelanggan dan mempertahankan pelanggan utama (customer

relationship management). Perusahaan dapat menggunakan teknologi untuk

mendapatkan, mengorganisir, menganalisis, dan memanfaatkan informasi

pelanggan yang relevan, yang dapat mengurangi ketidak pastian yang terkait

dengan setiap dari tiga jenis utama dari keputusan.

2.9.1.7 Stage 7 : Evaluating the Marketing Program

Menurut Mohammed et al. (2003, p18), tahap terkahir melibatkan

evaluasi program pemasaran internet secara keseluruhan. Ini termasuk fokus

seimbang pada kedua pelanggan dan metrik keuangan. Model ini menekankan

pentingnya menangkap lintas platform yang diamati oleh pelanggan.

2.9.2 Object Oriented Analysis and Design

Menurut Mathiassen et al. (2000, p135), OOAD adalah suatu metode

untuk analisis dan perancangan sistem yang berorientasi pada objek. Objek

menurut Mathiassen et al. (2000, p4), adalah suatu entitas yang mimiliki

identitas, state, dan behavior. Identitas objek dalam objek menunjukkan

bagaimana objek tersebut dapat dibedakan dengan objek lainnya dalam suatu

konteks oleh para pengguna. Sedangkan identitas objek dalam perancangan

Page 49: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Informasi hardwar ...library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00307-MNSI... · para pengguna komputer dari segala jenis di seluruh dunia.

55

menunjukkan bagaimana objek-objek lain dalam sistme dapat mengenali objek

tersebut dan bagaimana mengaksesnya.

2.9.2.1 Rich Picture

Menurut Mathiassen et al. (2000, p334), mendeskripsikan Rich Picture

adalah sebuah gambaran dari orang, objek, proses, struktur dan masalah pada

problem dan application domain suatu sistem. Penggembaran Rich Picture tidak

didasarkan pada notasi khusus dan tidak memiliki standar baku dalam

penggambarannya.

2.9.2.2 Usecase Diagram

Menurut Mathiassen et al. (2000, p119), diagram usecase digunakan

untuk menunjukkan hubungan antar actor (aktor) dan usecase, serta

menggambarkan fungsionalitas yang diharapkan dari sebuah sistem. Aktor

adalah suatu abstraksi dari pengguna atau sistem lain yang berinteraksi dengan

sistem sasaran. Usecase didefinisikan sebagai suatu pola interaksi antara sistem

tersebut dan aktor dalam application domain. Mathiassen et al. (2000, p129) juga

menjelaskan bahwa usecase diagram dapat menunjukkan use-case dropping,

dimana seorang aktor dapat berpartisipasi pada semua usecase dalam sebuah

usecase diagram yang merepresentasikan area fungsionalias tertentu dalam

sistem.

Page 50: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Informasi hardwar ...library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00307-MNSI... · para pengguna komputer dari segala jenis di seluruh dunia.

56

Gambar 2.10 Usecase Diagram

Sumber : Mathiassen et al. (2000, p343)

2.9.2.3 Class Diagram

Menurut Mathiassen et al. (2000, p336), menyatakan bahwa class

diagram mendeskripsikan kumpulan dari class dan hubungan strukturalnya.

Masih menurut Mathiassen et al. (2000, p49), objek adalah suatu entitas yang

memiliki identitas, kondisi dan perilaku. Event didefinisikan sebagai suatu

kejadian langsung yang melibatkan suatu objek atau lebih. Class didefinisikan

sebagai suatu deskripsi dari kumpulan objek yang memiliki struktur, perilaku,

pola perilaku dan atribut yang serupa. Struktur antar class dan obkek yang

dijelaskan oleh Mathiassen et al. (2000, p69), sebagai berikut :

i. Generalization, yakni suatu class umum (super class) yang

mendeskripsikan properti umum untuk sekelompok dari class khusus

(sub class).

Page 51: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Informasi hardwar ...library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00307-MNSI... · para pengguna komputer dari segala jenis di seluruh dunia.

57

ii. Cluster, merupakan suatu kumpulan class yang saling berhubungan.

iii. Aggregation, yakni suatu objek superior (the whole) yang terdiri dari

sejumlah objek (the parts).

iv. Association, merupakan suatu realisasi berarti antar sejumlah objek.

Gambar 2.11 Class Diagram

Sumber : Mathiassen et al. (2000, p337)

2.9.2.4 Navigation Diagram

Menurut Mathiassen et al. (2000, p344), diagram navigasi adalah

statechart diagram khusus yang berfokus pada keseluruhan user interface yang

Page 52: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Informasi hardwar ...library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00307-MNSI... · para pengguna komputer dari segala jenis di seluruh dunia.

58

dinamis. Diagram ini menunjukkan window yang berkaitan dan transisi di antara

window – window tersebut.

Gambar 2.12 Navigation Diagram

Sumber : Mathiassen et al. (2000, p344)

Page 53: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Informasi hardwar ...library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00307-MNSI... · para pengguna komputer dari segala jenis di seluruh dunia.

59

2.10 Kerangka Pemikiran

Topik : E-Marketing

Judul

Pengumpulan Data: • Wawancara • Studi Pustaka

• Observasi

Analisis Eksternal: • 5 Kekuatan

Porter

• EFE • Matriks CPM

Analisis Internal: • EFI

Analisis Formulasi Strategi: • Matriks SWOT

• Matriks Grand Strategy • Matriks IE

Perancangan 7 Tahap Internet Marketing:

4. Crafting the customer interface 5. Designing the marketing

program 6. Leveraging customer

information through technology 7. Evaluating marketing program

Aplikasi Prototype

Teori Umum: • Sistem Informasi • Manajemen Strategis

• Manajemen Pemasaran

Tahap keputusan: • Matriks QSPM

7 Tahap Internet Marketing : 1. Framing the market opportunity 2. Formulating the marketing

strategy 3. Designing the customer

experience

Object Oriented Analysis and Desain:

• Rich Picture

• Usecase diagram

• Class diagram

• User Interface

• Navigation diagram

Gambar : 2.13 Kerangka Berpikir

Page 54: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Informasi hardwar ...library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00307-MNSI... · para pengguna komputer dari segala jenis di seluruh dunia.

60

Kerangka beripikir dari penulisan ini diawali oleh penentuan topik yang

ingin diambil. Setelah penentuan topik barulah menentukan judul apa yang tepat

untuk menggambarkan isi dari penelitian yang akan dibuat. Apabila judul sudah

didapat maka tahap selanjutnya adalah membuat teori-teori umum untuk

mempermudah dalam penulisan. Setelah itu menentukan metode pengumpulan

data apa saja yang akan dipakai. Pada penelitian ini metode pengumpulan data

yang digunakan adalah metode wawancara, studi pustaka, dan observasi. Metode

pengumpulan data sudah ditentukan barulah dapat melakukan analisis sistem

berjalan yang ada dalam perusahaan saat ini. Analisis yang dilakukan meliputi

analisis kekuatan internal dari perusahaan dan analisis eksternal dari perusahaan.

Pada analisis kekuatan eksternal digunakan 3 metode, yaitu : analisis 5 kekuatan

Porter, EFE (untuk mengetahui kekuatan dan kelemahan), dan matriks CPM

(untuk mengidentifikasi pesaing-pesaing utama). Sedangkan analisis kekuatan

internal menggunakan EFI (untuk mengetahui kekuatan dan kelemahan). Setelah

melakukan analisis faktor internal dan eksternal barulah melakukan proses

berikutnya yaitu melakukan analisis formulasi strategy yang terdiri dari : matriks

SWOT (untuk mencocokan faktor eksternal dan internal), matriks Grand

Strategy, matriks IE. Matriks QSPM digunakan untuk menunjukan strategi

alternatif apa yang cocok untuk diimplementasikan dalam perusahaan yang

didapat setelah melakukan tahapan-tahapan sebelumnya. Untuk merencang

sebuah website berbasis e-marketing dapat menggunakan teori Seven Stages of

Internet Marketing yang dibagi menjadi dua bagian, dimana pada tahap 1 sampai

dengan 3 merupakan tahapan analisis dan pada tahap 4 sampai dengan 7 adalah

tahap perancangan.

Page 55: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Informasi hardwar ...library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00307-MNSI... · para pengguna komputer dari segala jenis di seluruh dunia.

61

Dari hasil analisa yang dilakukan akan diturunkan ke dalam fitur

rancangan. Percancangan menggunakan konsep OOAD yang digambarkan

dengan metode UML diagram yaitu rich picture, usecase diagram, class

diagram, user interface, dan navigation diagram. Setelah perancangan, sistem

akan dibangun sesuai dengan tahapan marketing yang ada.