Bab 2 LANDASAN TEORI - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Doc/Bab2/Bab 2_09-03..pdf · mekanisme...

22
12 Bab 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sindikasi secara Umum Jasa pemberian kredit oleh Bank merupakan salah satu jasa perbankan yang meemerlukan pengetahuan dan ketrampilan khusus bagi seorang bankir. Dalam pemberian kredit diperlukan pengetahuan dan ketrampilan untuk melakukan analisis terhadap feasibility dan viability proyek yang akan dibiayai. Kredit Sindikasi mulai tumbuh di pasar modal di Amerika Serikat pada tahun 1950an, sedangkan evolusinya di pasar modal internasional di London terjadi baru kemudian yaitu pada tahun 1960an. Kredit Sindikasi di pasar internasional di London perkembangannya ditunjang oleh kenyataan bahwa kredit dapat diberikan dalam semua mata uang yang convertible, yang berbeda dengan pasar di Amerika Serikat di Wall Street, dimana kredit sindikasi diberikan hanya dalam mata uang dolar Amerika Serikat sekalipun penerima pinjaman adalah pihak asing. Dalam hal kredit Sindikasi diberikan dalam berbagai mata uang, yaitu yang biasa disebut multicurrency loans, dana disediakan tidak hanya dalam satu mata uang namun dalam beberapa mata uang sesuai dengan pilihan penerima pinjaman.

Transcript of Bab 2 LANDASAN TEORI - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Doc/Bab2/Bab 2_09-03..pdf · mekanisme...

Page 1: Bab 2 LANDASAN TEORI - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Doc/Bab2/Bab 2_09-03..pdf · mekanisme Club Deal pada dasarnya sama dengan kredit biasa) ... Menyusun “Syndication Timetable”

  12

Bab 2

LANDASAN TEORI

  

2.1 Sindikasi secara Umum

Jasa pemberian kredit oleh Bank merupakan salah satu jasa perbankan yang

meemerlukan pengetahuan dan ketrampilan khusus bagi seorang bankir. Dalam

pemberian kredit diperlukan pengetahuan dan ketrampilan untuk melakukan analisis

terhadap feasibility dan viability proyek yang akan dibiayai.

Kredit Sindikasi mulai tumbuh di pasar modal di Amerika Serikat pada tahun

1950an, sedangkan evolusinya di pasar modal internasional di London terjadi baru

kemudian yaitu pada tahun 1960an. Kredit Sindikasi di pasar internasional di London

perkembangannya ditunjang oleh kenyataan bahwa kredit dapat diberikan dalam

semua mata uang yang convertible, yang berbeda dengan pasar di Amerika Serikat di

Wall Street, dimana kredit sindikasi diberikan hanya dalam mata uang dolar Amerika

Serikat sekalipun penerima pinjaman adalah pihak asing.

Dalam hal kredit Sindikasi diberikan dalam berbagai mata uang, yaitu yang

biasa disebut multicurrency loans, dana disediakan tidak hanya dalam satu mata uang

namun dalam beberapa mata uang sesuai dengan pilihan penerima pinjaman.

Page 2: Bab 2 LANDASAN TEORI - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Doc/Bab2/Bab 2_09-03..pdf · mekanisme Club Deal pada dasarnya sama dengan kredit biasa) ... Menyusun “Syndication Timetable”

  13

Hurn (tahun 1990) dalam bukunya Syndicated Loan (A Handbook For

Banker and Borrower) memberikan definisi mengenai kredit sindikasi atau

syndicated loan sebagai berikut :

” A syndicated loan is a loan made by two or more lending

institutions, on similiar terms and conditions, using common documntation and

administered by a common agent “

Definsi tersebut diatas mencakup semua unsur unsur yang penting dari suatu

kredit sindikasi. Pertama, kredit sindikasi melibatkan lebih dari satu lembaga

pembiayaan dalam suatu fasilitas sindikasi. Kedua, definisi tersebut menyatakan

bahwa kredit sindikasi adalah kredit yang akan diberikan berdasarkan syarat syarat

dan ketentuan ketentuan yang sama bagi masing masing peserta sindikasi.

Hal ini diwujudkan dalam bentuk hanya ada satu perjanjian kredit antara

nasabah dan semua bank peserta sindikasi. Ketiga, definisi tersebut menegaskan

bahwa hanya ada satu dokumentasi kredit, karena dokumentasi inilah yang menjadi

pegangan bagi semua bank peserta sindikasi secara bersama sama. Keempat,

sindikasi tersebut diadministrasikan oleh satu agent yang sama bagi semua bank

peserta sindikasi. Bila tidak demikian halnya, maka terpaksa harus ada serangkaian

fasilitas bilateral (dua pihak), yang sama tetapi mandiri, antara masing masing bank

peserta dengan nasabah.

Page 3: Bab 2 LANDASAN TEORI - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Doc/Bab2/Bab 2_09-03..pdf · mekanisme Club Deal pada dasarnya sama dengan kredit biasa) ... Menyusun “Syndication Timetable”

  14

2.2 Sindikasi Perbankan di Indonesia

2.2.1 Definisi Kredit Sindikasi di Indonesia

Kredit Sindikasi adalah kredit yang diberikan oleh dua atau lebih

bank/lembaga pemberi pinjaman lainnya dengan persyaratan dan kondisi yang telah

disepakati bersama antara kreditur dan debitur yang dituangkan dalam satu perjanjian

kredit dan diadministrasikan oleh Agen Fasilitas.

Kredit Sindikasi berbeda dengan Club Deal. Club Deal adalah kredit yang

diberikan oleh dua atau lebih bank/lembaga pemberi pinjaman lainnya dengan

persyaratan dan kondisi yang telah disepakati bersama antara kreditur dan debitur

yang dituangkan dalam perjanjian kredit yang terpisah tetapi jaminan yang diberikan

saling mengikat dalam satu perjanjian pengikatan jaminan (security sharing

agreement).

(Bab 2 mengatur pemberian Kredit Sindikasi karena pemberian kredit melalui

mekanisme Club Deal pada dasarnya sama dengan kredit biasa)

2.2.2 Peran Bank Nasional

Peran Bank Nasional dalam pemberian Kredit Sindikasi adalah sebagai berikut.

• Arranger.

• Underwriter.

• Agent.

• Participant.

(Peran di atas dapat dirangkap sesuai dengan kondisi pemberian kredit)

Page 4: Bab 2 LANDASAN TEORI - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Doc/Bab2/Bab 2_09-03..pdf · mekanisme Club Deal pada dasarnya sama dengan kredit biasa) ... Menyusun “Syndication Timetable”

  15

2.2.2.1 Arranger

Apabila calon penerima kredit menerima offer tersebut, calon penerima kredit

tersebut selanjutnya akan mengeluarkan mandate atau mandat, yaitu kewenangan

yang diberikan oleh calon penerima kredit kepada bank atau sekelompok bank

(bidding group of banks) untuk meng-arrange transaksi tersebut. Dalam tahap ini,

bank atau bank bank tersebut disebut Arranger.

2.2.2.1.a Pengertian Arranger

Jika Bank berperan sebagai Arranger, maka Bank tersebut bertindak sebagai

koordinator yang bertanggung jawab dalam pengaturan kredit sindikasi mulai dari

penerimaan Mandate Letter dari debitur sampai dengan penandatanganan perjanjian

kredit (signing ceremony).

 

2.2.2.1.b Tujuan Bank Nasional berperan sebagai Arranger

Berikut ini tujuan Bank yang mengambil peran Arranger dalam suatu sindikasi.

• Memaksimalkan pendapatan perbankan (berupa arrangement Fee) dari pelepasan

kredit sindikasi.

• Mengambil peran yang lebih besar dalam proses negosiasi syarat dan kondisi

kredit (term and condition), pricing, struktur kredit, dan dokumentasi kredit.

      

Page 5: Bab 2 LANDASAN TEORI - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Doc/Bab2/Bab 2_09-03..pdf · mekanisme Club Deal pada dasarnya sama dengan kredit biasa) ... Menyusun “Syndication Timetable”

  16

2.2.2.1.c Tugas Arranger

Tugas yang harus dilakukan oleh Arranger kredit sindikasi adalah sebagai berikut.

• Melakukan negosiasi dengan debitur dalam penentuan syarat dan kondisi kredit

(term and condition), pricing, struktur kredit, dan dokumentasi kredit.

• Mencari para calon kreditur dan mengalokasikan porsi kredit ke masing-masing

kreditur.

• Mengkoordinasikan proses pemberian kredit dari para calon kreditur ke debitur

sampai dengan penandatanganan akad kredit.

 

2.2.2.1.d Risiko Arranger

Risiko yang dihadapi oleh Bank sebagai Arranger adalah menurunnya reputasi Bank

tersebut jika tidak berhasil menghimpun dana sejumlah yang diharapkan oleh

debitur.

Sebagai Arranger, Unit kerja yang terlibat beserta tugasnya yakni sebagai berikut :

• Divisi Corporate Finance.

• Korporasi / Large Commercial Business.

• Divisi Hukum.

• Administrasi Kredit.

2.2.2.1.e Tugas Pokok Unit Sindikasi Arranger/Underwriter meliputi :

1. Mengembangkan hubungan baik (relationship) dengan Institusi / Lembaga

Keuangan lain.

Page 6: Bab 2 LANDASAN TEORI - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Doc/Bab2/Bab 2_09-03..pdf · mekanisme Club Deal pada dasarnya sama dengan kredit biasa) ... Menyusun “Syndication Timetable”

  17

2. Menentukan strategi sindikasi (single step syndication / multiple step

syndication, formasi manajemen, bank lain yang terkait, Underwriting

Commitment, Target Hold & Sell Down) untuk setiap penjualan kredit

sindikasi.

3. Memasarkan kredit sindikasi maupun produk jasa lainnya kepada perusahaan

korporasi dan institusi / lembaga keuangan untuk ikut berpartisipasi dalam

kredit sindikasi, antara lain :

4. Memberi masukan/informasi kepada Credit Management melalui Divisi

Credit Aproval dalam hal analisa market liquidity, market appetite serta

Global Underwriting Limits.

5. Mengumpulkan informasi-informasi yang diperlukan dalam penyusunan

Indicative Term Sheet – Offer Letter maupun Final Term Sheet.

6. Menyusun “Syndication Timetable” bersama Credit Management, Divisi

Bisnis dan calon debitur.

7. Menyusun “Info Memo” bersama dengan calon debitur.

8. Melakukan launching kredit sindikasi, termasuk mencari kreditur/investor

prospektif.

9. Mengajukan proposal pencapaian Target Sale Underwriting kepada VP /

Direksi.

10. Mengajukan proposal penjualan “unsold inventories” pada harga pasar

terendah saat jatuh tempo batas waktu penjualan (sell down) kepada VP /

Direksi, apabila VP / Direksi tidak menyetujui perpanjangan selldown period.

Page 7: Bab 2 LANDASAN TEORI - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Doc/Bab2/Bab 2_09-03..pdf · mekanisme Club Deal pada dasarnya sama dengan kredit biasa) ... Menyusun “Syndication Timetable”

  18

2.2.2.2 Underwriter

2.2.2.2.a Pengertian Underwriter

Jika Bank berperan sebagai Underwriter, maka Bank tersebut bertindak

sebagai pihak yang menjamin ketersediaan dana yang dibutuhkan oleh debitur

sebesar jumlah yang dijamin dikurangi porsi terjual sampai dengan penandatanganan

perjanjian kredit.

2.2.2.2.b Tujuan Bank Nasional berperan sebagai Underwriter

Tujuan Bank mengambil peran sebagai Underwriter dalam suatu sindikasi

adalah untuk memaksimalkan pendapatan Bank tersebut (berupa underwriting Fee)

dari pelepasan kredit sindikasi.

2.2.2.2.c Risiko Underwriter

Jenis risiko yang dihadapi oleh Bank bila bertindak sebagai Underwriter.

• Risiko karena debitur (borrower risk), berupa penurunan nilai jual kredit karena

perubahan kredibilitas dan creditstanding debitur.

• Risiko karena pasar (market risk), berupa perubahan nilai jual kredit karena

kondisi pasar (seperti kondisi ekonomi, politik, dan lainnya).

Risiko di atas memungkinkan timbulnya Unsold Portion di perbankan. Apabila Bank

akan menjual porsi tersebut untuk mencapai Target Sell Down, maka Bank tersebut

akan mengalami kerugian finansial karena harus menjual porsi kredit tersebut secara

diskon.

Page 8: Bab 2 LANDASAN TEORI - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Doc/Bab2/Bab 2_09-03..pdf · mekanisme Club Deal pada dasarnya sama dengan kredit biasa) ... Menyusun “Syndication Timetable”

  19

Unit kerja yang terlibat beserta tugasnya

Unit kerja yang terlibat beserta tugasnya dalam pemberian kredit sindikasi di mana

Bank berperan sebagai Underwriter adalah sebagai berikut.

• Divisi Corporate Finance.

• Korporasi / Large Commercial Business.

• Divisi Hukum.

• Credit Approval

• Administrasi Kredit

2.2.2.3 Agent

2.2.2.3.a Pengertian Agent

Jika Bank berperan sebagai Agent, maka Bank tersebut bertindak sebagai pihak yang

mewakili dan mengatur kepentingan kreditur dalam pemberian kredit kepada debitur

sesuai dengan perjanjian yang disepakati bersama.

Meskipun Agent merupakan wakil dari kreditur, Agent harus tetap mempertahankan

hubungan baik dengan debitur selama jangka waktu pemberian kredit sindikasi.

2.2.2.3.b Tujuan Bank Nasional berperan sebagai Agent

Tujuan Bank mengambil peran sebagai Agent adalah sebagai berikut.

• Untuk memastikan bahwa pemberian kredit sindikasi berjalan sesuai dengan

perjanjian yang disepakati.

• Untuk memaksimalkan Fee base income Bank.

Page 9: Bab 2 LANDASAN TEORI - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Doc/Bab2/Bab 2_09-03..pdf · mekanisme Club Deal pada dasarnya sama dengan kredit biasa) ... Menyusun “Syndication Timetable”

  20

2.2.2.3.c Jenis Agent

Dalam kredit sindikasi terdapat berperan sebagai:

• Agen Fasilitas (Facility Agent)

Bertanggung jawab untuk melakukan tugas-tugas administrasi sesuai perjanjian

yang disepakati termasuk kegiatan penagihan pokok pinjaman dan bunga,

pembebanan biaya, dan pendistribusian informasi/dokumen kepada pihak terkait

(debitur, kreditur, dan pihak lainnya).

• Agen Jaminan (Security Agent)

Bertanggung jawab atas pelaksanaan pengikatan jaminan dan dokumentasinya

serta pengadministrasian jaminan tersebut sesuai dengan klausula yang tercantum

dalam perjanjian yang disepakati.

• Agen Pengelola Rekening Penampungan (Escrow Account Agent)

Bertanggung jawab atas pengelolaan rekening penampungan sesuai dengan

klausula yang tercantum dalam perjanjian.

Catatan

• Uraian tugas dan tanggung jawab Agen tergantung pada struktrur pembiayaan

sindikasi dan kesepakatan di antara kreditur yang tertuang dalam Perjanjian

Keagenan.

• Selain jenis agen di atas, dapat dikembangkan jenis agen lainnya sesuai

kebutuhan.

Page 10: Bab 2 LANDASAN TEORI - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Doc/Bab2/Bab 2_09-03..pdf · mekanisme Club Deal pada dasarnya sama dengan kredit biasa) ... Menyusun “Syndication Timetable”

  21

Unit kerja yang teribat beserta tugasnya

Unit kerja yang terlibat beserta tugasnya dalam pemberian kredit sindikasi di mana

Bank berperan sebagai Agen adalah sebagai berikut.

• Divisi Corporate Finance.

• Korporasi / Large Commercial Business.

• Divisi Hukum.

• Administrasi Kredit

2.2.2.4 Participant

2.2.2.4.a Pengertian Participant

Jika Bank berperan sebagai Participant, maka Bank tersebut berpartisipasi dengan

memberikan pinjaman dalam jumlah tertentu dari total kredit sindikasi yang akan

disalurkan ke debitur.

Unit kerja yang terlibat beserta tugasnya

Unit kerja yang terlibat beserta tugasnya dalam pemberian kredit sindikasi di mana

Bank berperan sebagai Participant adalah sebagai berikut.

• Divisi Corporate Finance.

• Korporasi / Large Commercial Business.

• Divisi Hukum.

• Credit Approval

• Administrasi Kredit

Page 11: Bab 2 LANDASAN TEORI - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Doc/Bab2/Bab 2_09-03..pdf · mekanisme Club Deal pada dasarnya sama dengan kredit biasa) ... Menyusun “Syndication Timetable”

  22

2.2.3 Wewenang Umum yang berkaitan dengan Pemberian Kredit

Sindikasi di Perbankan Indonesia

jenis wewenang yang berkaitan dengan pemberian kredit sindikasi beserta pejabat

pemutusnya.

 

Wewenang untuk .... Diputuskan oleh ...

memutuskan peran Bank A sebagai Arranger tanpa partisipasi

Vice President / Direktur Bank A yang membidangi bisnis korporasi

memutuskan peran Bank A sebagai Arranger dengan partisipasi

pejabat pemutus kredit sesuai dengan wewenang memutus kredit yang dimiliki

menentukan jumlah komitmen penjaminan (Underwriting Amount) dan nilai partisipasi kredit (Target Hold)

pejabat pemutus kredit sesuai wewenang memutus kredit yang dimiliki

perpanjangan sell down period VP / Direktur yang membidangi bisnis korporasi dan Direktur yang membidangi analisa risiko kredit

menentukan penjualan komitmen penjaminan beserta harga jualnya

VP / Direktur yang membidangi bisnis korporasi dan Direktur yang membidangi analisa risiko kredit

menyetujui penjualan komitmen yang akan menyebabkan kerugian bagi Bank

pejabat yang pertama kali memutuskan kredit tersebut

menyetujui exit strategy Direktur yang membidangi bisnis korporasi dan Direktur yang membidangi analisa risiko kredit

Menyetujui peran Bank sebagai Agen

Direktur yang membidangi bisnis korporasi

menentukan Fee yang akan dibebankan kepada debitur

VP / Direktur yang membidangi bisnis korporasi

Page 12: Bab 2 LANDASAN TEORI - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Doc/Bab2/Bab 2_09-03..pdf · mekanisme Club Deal pada dasarnya sama dengan kredit biasa) ... Menyusun “Syndication Timetable”

  23

2.2.4 Fee Kredit Sindikasi

Jenis Fee yang dibebankan kepada debitur atas penyaluran kredit sindikasi.

Jenis Fee Pengertiannya Ketentuan pembebanan *)

Arrangement Fee Fee yang dibayarkan oleh debitur kepada Arranger

Dibebankan sekali di muka pada saat penandatangan perjanjian kredit atau tanggal lain yang disepakati

Underwriting Fee Fee yang dibayarkan oleh debitur kepada Underwriter sehubungan dengan kesanggupannya untuk menyediakan dana dalam jumlah tertentu

Dibebankan sekali di muka pada saat penandatangan perjanjian kredit atau tanggal lain yang disepakati

Participation Fee Fee yang dibayarkan oleh debitur kepada bank yang bertindak sebagai Participant dalam kredit sindikasi

Dibebankan sekali di muka untuk medium dan long term loan atau setiap tahun (tiap tanggal tertentu) untuk short term loan.

Commitment Fee Fee yang dibayar oleh debitur kepada bank anggota kredit sindikasi atas sejumlah dana yang tidak digunakan sampai dengan berakhirnya availiability period.

• Dihitung berdasarkan jumlah komitmen yang tidak digunakan.

• Dibebankan pada bulan berikutnya (in-arrear) dengan periode tertentu.

Facility Agent Fee Fee yang dibayarkan oleh debitur kepada Agen Fasilitas atas jasanya dalam pengadministrasian kredit sindikasi

Dibebankan setiap tahun (tiap tanggal tertentu).

Security Agent Fee

Fee yang dibayarkan oleh debitur kepada Agen Jaminan atas jasanya dalam pengadministrasian jaminan kredit sindikasi.

Dibebankan setiap tahun (tiap tanggal tertentu).

Page 13: Bab 2 LANDASAN TEORI - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Doc/Bab2/Bab 2_09-03..pdf · mekanisme Club Deal pada dasarnya sama dengan kredit biasa) ... Menyusun “Syndication Timetable”

  24

Escrow Acount Agent Fee

Fee yang dibayarkan oleh debitur kepada Agen atas jasanya dalam pengelolaan rekening penampungan

Dibebankan setiap tahun (tiap tanggal tertentu).

Catatan : Dalam kondisi tertentu pembebanan Fee kepada debitur bisa berbeda dari ketentuan di atas tergantung pada hasil negosiasi dengan debitur.

 

Page 14: Bab 2 LANDASAN TEORI - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Doc/Bab2/Bab 2_09-03..pdf · mekanisme Club Deal pada dasarnya sama dengan kredit biasa) ... Menyusun “Syndication Timetable”

  25

2.2.5 Istilah istilah dalam Kredit Sindikasi :

“Arrangement Fee”

Fee yang akan dibayar oleh debitur hanya kepada Arranger Bank dan hanya dipungut

sekali.

“Bank A sebagai Arranger” :

Bank A sebagai pengatur dan koordinator kredit sindikasi bagi calon debitur.

“Bank A sebagai Underwriter” :

Bank A sebagai penjamin komitmen sindikasi atas jumlah tertentu.

“Commitment Fee”

Fee yang akan dibayar oleh debitur kepada bank-bank anggota sindikasi atas

sejumlah dana yang belum digunakan oleh debitur sampai dengan berakhirnya

availability period.

“Commitment Letter” :

Surat kesanggupan investor untuk ikut serta dalam pemberian kredit sindikasi dengan

nominal tertentu.

“Confidentiality Letter” :

Surat pernyataan kesanggupan dari bank/investor yang berminat untuk merahasiakan

seluruh informasi mengenai calon debitur dan kredit yang akan diberikan.

Page 15: Bab 2 LANDASAN TEORI - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Doc/Bab2/Bab 2_09-03..pdf · mekanisme Club Deal pada dasarnya sama dengan kredit biasa) ... Menyusun “Syndication Timetable”

  26

“Facility Fee”

Fee yang dibayar oleh debitur atas penyediaan kredit sindikasi tersebut kepada para

penyedia dana.

“Facility Agency Fee”

Fee yang akan dibayar oleh debitur kepada Facility Agent Bank untuk

mengadministrasikan fasilitas kredit sindikasi. Fee ini dibayar tahunan.

“Front End Fee”

Fee yang akan dibayar oleh debitur kepada seluruh bank (sesuai dengan fungsinya)

sehubungan dengan peran bank-bank tersebut dalam kredit sindikasi. Fee ini

dipungut hanya sekali dimuka.

“Indicative Term Sheet” :

Usulan syarat & kondisi pembiayaan kredit sindikasi yang disampaikan oleh

arranger/lead manager kepada calon debitur yang hanya memuat hal-hal pokok,

antara lain :

- Jumlah & jenis fasilitas

- Jangka waktu

- Suku bunga & biaya administrasi

- Jadwal pembayaran

- Jaminan

- Financial covenants.

Page 16: Bab 2 LANDASAN TEORI - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Doc/Bab2/Bab 2_09-03..pdf · mekanisme Club Deal pada dasarnya sama dengan kredit biasa) ... Menyusun “Syndication Timetable”

  27

“Info Memo” :

Dokumen yang memuat rincian mengenai calon debitur serta pinjaman yang

diberikan, seperti :

- Jenis usaha

- Sejarah perusahaan

- Kondisi keuangan

- Kondisi pasar

- Prospek usaha

- Latar belakang pemberian pinjaman sindikasi

- Terms and conditions pinjaman sindikasi

- Feasibility study atas proyek yang akan dibiayai

“Mandate Letter” :

Kewenangan yang diberikan oleh calon debitur kepada bank yang ditunjuk sebagai

arranger untuk membentuk suatu sindikasi kredit yang terdiri dari bank-bank yang

akan menyediakan pembiayaan yang dibutuhkan oleh calon debitur.

“Multiple Step Syndication”

Jenis sindikasi dimana bank setelah menerima mandat berdasarkan underwriting

basis, membentuk sebuah management group atau sub-underwriting group untuk

mengurangi underwriting commitments yang telah dijamin oleh arrangers /

underwriters.

Page 17: Bab 2 LANDASAN TEORI - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Doc/Bab2/Bab 2_09-03..pdf · mekanisme Club Deal pada dasarnya sama dengan kredit biasa) ... Menyusun “Syndication Timetable”

  28

“Participation Fee”

Fee yang dibayar oleh debitur kepada participant bank yang ikut dalam kredit

sindikasi tersebut.

“Security Agency Fee”

Fee yang akan dibayar oleh debitur kepada Security Agent Bank untuk

mengadministrasikan jaminan kredit sindikasi. Fee ini dibayar tahunan.

“Selldown Period” :

Target masa penjualan Underwriting Commitment, yaitu selama 90 hari sejak

Underwriting Commitment Letter dikirim ke calon debitur.

“Single Step Syndication” :

Jenis sindikasi dimana bank atau beberapa bank yang telah diberikan mandat

langsung melakukan proses sindikasi kepada pasar sindikasi tanpa membentuk

sebuah management group atau sub-underwriting group terlebih dahulu.

“Syndication Time Table” :

jadwal pelepasan kredit sindikasi yang terdiri atas :

Jenis pekerjaan yang harus dilakukan

Penanggung jawab (Bank yang ditunjuk dan/atau calon debitur) dan;

Kapan tugas tersebut harus selesai.

Page 18: Bab 2 LANDASAN TEORI - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Doc/Bab2/Bab 2_09-03..pdf · mekanisme Club Deal pada dasarnya sama dengan kredit biasa) ... Menyusun “Syndication Timetable”

  29

“Target Hold” :

jumlah target partisipasi Bank tersebut dalam kredit sindikasi.

“Target Sale” :

Batas waktu perolehan Commitment Letter dari bank/investor yang berminat untuk

berpartisipasi dalam kredit sindikasi dan/atau termasuk bagian dari Underwriting

Commitment.

“Underwriting Commitment” :

Jumlah dana yang di-underwrite (dijamin ketersediaannya) oleh underwriter, dimana

apabila ternyata tidak ada pihak lain yang berminat untuk berpartisipasi dalam

penyediaan dana tersebut, maka underwriter harus membiayai sendiri penyediaan

dana tersebut.

Underwriting Commitment tersebut harus sudah dijual kepada bank/investor yang

berminat sebelum Target Sale.

“Underwriting Fee”

Fee yang dibayar oleh debitur kepada underwriter sehubungan dengan kesanggupan

underwriter tersebut menjamin ketersediaan dana bagi calon debitur.

“Unsold Inventories” :

Underwriting Commitment yang belum berhasil dijual kepada pihak ketiga/kreditur

sampai dengan jatuh tempo sell down period .

Page 19: Bab 2 LANDASAN TEORI - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Doc/Bab2/Bab 2_09-03..pdf · mekanisme Club Deal pada dasarnya sama dengan kredit biasa) ... Menyusun “Syndication Timetable”

  30

2.3 Analisa Kredit

Tujuan utama analisa kredit adalah untuk memperoleh keyakinan apakah

nasabah mempunyai kemauan dan kemampuan memenuhi kewajibannya kepada

bank secara tertib, baik pembayaran pokok pinjaman maupun bunganya, sesuai

dengan kesepakatan dengan Bank Sindikasi.

2.3.1 Analisa Ratio dan Cash Flow

(i) Current Ratio minimum 1,1 X

(Current Ratio berarti perbandingan antara total aktiva lancar Debitur terhadap total

pasiva lancar Debitur, yang dihitung sesuai dengan standar akuntansi yang berlaku di

Indonesia).

Dimana Current Ratio termasuk didalam rasio likuiditas, dimana tujuan

digunakannya pendekatan ini adalah untuk mengetahui kemampuan jangka pendek

perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka pendek perusahaan tersebut. Apabila

hasil rasio tersebut dibawah 1,1 X, maka dapat dikatakan perusahaan tersebut

memiliki risiko likuiditas dalam periode jangka pendek.

(ii) Debt Service Coverage Ratio minimum 1,25 X

(Debt Service Coverage Ratio berarti perbandingan antara (i) pendapatan operasional

atau laba usaha sebelum dibebankan atau diperhitungkan dengan bunga, pajak dan

Page 20: Bab 2 LANDASAN TEORI - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Doc/Bab2/Bab 2_09-03..pdf · mekanisme Club Deal pada dasarnya sama dengan kredit biasa) ... Menyusun “Syndication Timetable”

  31

depresiasi serta amortisasi terhadap (ii) hutang pokok ditambah dengan bunga yang

timbul dari kewajiban utang Debitur).

Pendekatan ini dipakai perbankan untuk mengetahui berapa kemampuan perusahaan

secara riil untuk membayar pokok dan bunga kewajiban hutang sesuai dengan yang

telah ditentukan bersama. Semakin tinggi EBITDA akan semakin baik pula untuk

perusahaan karena hal tersebut berarti perusahaan memiliki kemampuan bayar

kewajiban semakin baik pula.

(iii) Debt to Equity Ratio maksimum 2,0 X

(Debt to Equity Ratio berarti perbandingan antara total kewajiban (liabilities) Debitur

dikurangi pinjaman yang disubordinasikan (Subordinated Loan) terhadap total equity

Debitur, yang dihitung sesuai dengan standar akuntansi yang berlaku di Indonesia).

Pendekatan ini dipakai perbankan untuk menganalisa berapa besar porsi hutang bank

dibandingkan dengan modal yang disetor perusahaan. Pendekatan ini dipakai selain

untuk mengetahui porsi hutang, juga dapat dipakai untuk mengetahui seberapa besar

partisipasi / dukungan grup terhadap anak peruasahaannya ini (PT EI).

(iv) Interest Service Coverage Ratio minimum 2,5 X

(Interest Service Coverage Ratio berarti perbandingan antara (i) pendapatan

operasional atau laba usaha sebelum dibebankan atau diperhitungkan dengan bunga,

Page 21: Bab 2 LANDASAN TEORI - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Doc/Bab2/Bab 2_09-03..pdf · mekanisme Club Deal pada dasarnya sama dengan kredit biasa) ... Menyusun “Syndication Timetable”

  32

pajak dan depresiasi serta amortisasi terhadap (ii) bunga yang timbul dari kewajiban

utang Debitur).

Pendekatan ini berfungsi untuk mengetahui berapa besar kemampuan

perusahaan dalam mengembalikan kewajiban bunga setiap periodenya. Semakin

besar EBITDA akan semakin baik karena hal tersebut dapat berarti kemampuan

bayar kewajiban bunga perusahaan semakin baik atau perusahaan dapat memiliki

confidence untuk meminta tambahan kewajiban baru lagi.

2.3.2 Agreement Loan Approach

Merupakan Pendekatan dari sisi legal, karena semua tindakan Bank Sindikasi

dan debitur harus tercermin didalam Perjanjian Kredit Secara Sindikasi selama dalam

masa Fasilitas Bank. (Perjanjian Kredit secara Sindikasi terdapat dilampiran)

2.3.3 The Component of a Company’s Macroenvironment

Thinking Strategically about a Company’s Macro-Environment

A company’s macro-environment includes all relevant factors and influences

outside its boundaries

Pendekatan ini memperhitungkan semua relevansi eksternal yang dapat

mempengaruhi arah perusahaan secara siginfikan

Diagnosing a company’s external situation involves assessing strategically

important factors that have a bearing on the decisions a company’s makes

about its

Page 22: Bab 2 LANDASAN TEORI - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Doc/Bab2/Bab 2_09-03..pdf · mekanisme Club Deal pada dasarnya sama dengan kredit biasa) ... Menyusun “Syndication Timetable”

  33

Direction (Arah manajemen dalam membawa perusahaan)

Objectives (Objektivitas perusahaan)

Strategy (Strategi perusahaan dalam memposisikan diri)

Business model (Model Bisnis yang diterpkan perusahaan dalam

beradaptasi terhadap pengaruh luar)

Requires that company managers scan the external environment to

Identify potentially important external developments

Pendekatan ini dilakukan untuk mengetahui potensi potensi

perkembangan kondisi lapangan yang dapat mempengaruhi

perusahaan

Assess their impact and influence

Pendekatan ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh dan dampak

dari perubahan / pengaruh eksternal.

Adapt a company’s direction and strategy as needed

Pendekatan ini untuk mengetahui posisi peruashaan dalam beradaptasi

terhadap perubahaan tersebut, dimana apakah perusahaan merespon

secara aktif atau pasif. Serta dapat diketahui strategi yang diperlukan

untuk menghadapi kondisi eksternal yang dapat merubah arah

perusahaan.

2.3.4 Syndication Approach

(Lihat 2.1 Sindikasi secara umum)