BAB 2 LANDASAN TEORIlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2014-1-00970... · 2015. 8. 7. ·...

108
7 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Tinjauan Umum 2.1.1 Pengertian Judul 1. Perancangan Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2008: 1164), perancangan adalah proses, cara, perbuatan merancang. Perancangan merupakan bukan sekedar menyatukan susunan dari benda-benda yang telah standar, melainkan merupakan kreasi baru dari bentuk-bentuk benda yang diciptakan dan dipadukan dengan fungsi, bentuk ruang, dan elemen-elemen lain dari ruang. (Suptandar, 1999: 12) 2. Interior Interior adalah bagian di dalam gedung/ruang yang dibatasi oleh lantai, dinding, dan plafon. (KBBI, 2008: 560) Desain interior adalah karya arsitek atau desainer yang khusus menyangkut bagian dalam dari suatu bangunan, bentuk-bentuknya sejalan perkembangan ilmu dan teknologi yang dalam proses perancangan selalu dipengaruhi unsur-unsur geografi setempat dan kebiasaan-kebiasaan sosial yang diwujudkan dalam gaya-gaya kontemporer. (Suptandar, 1999: 11) 3. One Stop One Stop yang berarti suatu pemberhentian adalah sebuah penyedia sumber tunggal barang atau jasa. (http://id.termwiki.com/EN:one-stop) One Stop merupakan tempat yang menyediakan berbagai barang dan jasa, sehingga tidak harus pergi ke tempat yang berbeda atau meminta orang yang berbeda (Cambridge Business English Dictionary) 4. Wedding

Transcript of BAB 2 LANDASAN TEORIlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2014-1-00970... · 2015. 8. 7. ·...

Page 1: BAB 2 LANDASAN TEORIlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2014-1-00970... · 2015. 8. 7. · sendiri dibagi menjadi SIUP Kecil, SIUP Menengah, SIUP Besar. d. Tanda Daftar Perusahaan

7

BAB 2

LANDASAN TEORI

2.1 Tinjauan Umum

2.1.1 Pengertian Judul

1. Perancangan

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2008: 1164),

perancangan adalah proses, cara, perbuatan merancang.

Perancangan merupakan bukan sekedar menyatukan susunan dari

benda-benda yang telah standar, melainkan merupakan kreasi baru dari

bentuk-bentuk benda yang diciptakan dan dipadukan dengan fungsi,

bentuk ruang, dan elemen-elemen lain dari ruang. (Suptandar, 1999: 12)

2. Interior

Interior adalah bagian di dalam gedung/ruang yang dibatasi oleh

lantai, dinding, dan plafon. (KBBI, 2008: 560)

Desain interior adalah karya arsitek atau desainer yang khusus

menyangkut bagian dalam dari suatu bangunan, bentuk-bentuknya

sejalan perkembangan ilmu dan teknologi yang dalam proses

perancangan selalu dipengaruhi unsur-unsur geografi setempat dan

kebiasaan-kebiasaan sosial yang diwujudkan dalam gaya-gaya

kontemporer. (Suptandar, 1999: 11)

3. One Stop

One Stop yang berarti suatu pemberhentian adalah sebuah

penyedia sumber tunggal barang atau jasa.

(http://id.termwiki.com/EN:one-stop)

One Stop merupakan tempat yang menyediakan berbagai barang

dan jasa, sehingga tidak harus pergi ke tempat yang berbeda atau

meminta orang yang berbeda (Cambridge Business English Dictionary)

4. Wedding

Page 2: BAB 2 LANDASAN TEORIlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2014-1-00970... · 2015. 8. 7. · sendiri dibagi menjadi SIUP Kecil, SIUP Menengah, SIUP Besar. d. Tanda Daftar Perusahaan

8

Wedding atau pernikahan adalah ikatan (akad) perkawinan yang

dilakukan sesuai dengan ketentuan hokum dan ajaran agama. (kamus

besar bahasa Indonesia)

Perkawinan ialah lahir bathin antara seorang pria dengan seorang

wanita sebagai suami isteri dengan tujuan membentuk keluarga (rumah

tangga) yang bahagia dan kekal berdasarkan Ketuhanan Yanga Maha

Esa (UU. No 1 Tahun 1974)

5. Center

Center atau pusat adalah pokok pangkal atau yang menjadi

pumpunan (berbagai urusan hal, dan sebagainya). (Kamus Besar Bahasa

Indonesia tahun 1988)

Pusat pertokoan berarti tempat yang diperuntukkan bagi

pertokoan yang mudah di kunjungi pembeli dari berbagai lapisan

masyarakat (Kamus Besar Bahasa Indonesia)

2.2 Tinjauan Perancangan

2.2.1 Persyaratan Pembangunan Toko

Beradasarkan Pasal 1 butir 5 Perpres 112/2007 jo Pasal 1 butir 5

Permendag 53/2008 yang dimaksud dengan ritel modern atau toko modern yaitu

toko dengan system pelayanan mandiri, menjual berbagai jenis barang secara

eceran yang berbentuk Minimarket, Supermarket, Department Store,

Hypermarket, ataupun grosir berbentuk Perkulakan.

Sedangkan, ritel tradisional dapat didefinisikan sebagai perusahaan yang

menjual barang eceran selain berbentuk ritel modern. Bentuk dari perusahaan

ritel tradisional adalah perusahaan kelontong yang menjual barang-barang

kebutuhan sehari-hari yang berada di wilayah perumahan, pedagang kaki lima,

pedagang yang berjualan di pasar tradisional.

Izin yang diperlukan untuk mendirikan ritel modern/toko modern atau

ritel tradisional adalah sebagai berikut :

A. RITEL MODERN/ TOKO MODERN

a. Mendirikan badan hukum untuk yang akan menjalankan toko modern

Page 3: BAB 2 LANDASAN TEORIlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2014-1-00970... · 2015. 8. 7. · sendiri dibagi menjadi SIUP Kecil, SIUP Menengah, SIUP Besar. d. Tanda Daftar Perusahaan

9

Setiap toko modern dapat berbentuk suatu badan usaha badan

hukum atau badan usaha bukan badan hukum.

Adapun, karakteristik badan usaha berbadan hukum atau badan

usaha tidak berbadan hukum dapat Anda lihat pada jawaban kami

sebelumnya yaitu Jenis-jenis Badan Usaha dan Karakteristiknya.

b. Izin Usaha Toko Modern ("IUTM")

Persyaratan IUTM berdasarkan Pasal 12 dan 13 Perpres 112/2007

jo Pasal 12 Permendag 53/2011, yaitu:

(i) Copy Surat Izin Prinsip dari Bupati/Walikota atau Gubernur

Pemerintah Provinsi DKI Jakarta;

(ii) Hasil Analisa Kondisi Sosial Ekonomi Masyarakat serta

rekomendasi dari instansi yang berwenang;

(iii) Copy Surat Izin Lokasi dari Badan Pertanahan Nasional;

(iv) Copy Surat Izin Undang-Undang Gangguan (HO);

(v) Copy Surat Izin Mendirikan Bangunan (IMB);

(vi) Copy Akta pendirian perusahaan dan pengesahannya;

(vii) Rencana Kemitraan dengan Usaha Mikro dan Usaha kecil;

(viii) Surat Pernyataan kesanggupan melaksanakan dan

mematuhiketentuan yang berlaku; dan

(ix) Studi Kelayakan termasuk analisis mengenai dampak

lingkungan, terutama sosial budaya dan dampaknya bagi pelaku

perdagangan eceran setempat.

c. Surat Izin Usaha Perdagangan (“SIUP”)

Setiap perusahaan perdagangan wajib memiliki SIUP, SIUP itu

sendiri dibagi menjadi SIUP Kecil, SIUP Menengah, SIUP Besar.

d. Tanda Daftar Perusahaan (“TDP”)

Berdasarkan Pasal 2 ayat (1) Permendag 36/2007, setiap

perusahaan wajib untuk mendaftarkan daftar perusahaannya yang

disahkan oleh pejabat yang berwenang dari kantor pendaftaran

Page 4: BAB 2 LANDASAN TEORIlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2014-1-00970... · 2015. 8. 7. · sendiri dibagi menjadi SIUP Kecil, SIUP Menengah, SIUP Besar. d. Tanda Daftar Perusahaan

10

perusahaan. Perusahaan dapat berbentuk, antara lain :

(i) PT;

(ii) Persekutuan Komanditer (CV);

(iii) Firma;

(iv) Perorangan;

(v) Bentuk lainnya; dan

(vi) Perusahaan asing dengan status Kantor Pusat, Kantor

Tunggal, Kantor Cabang, Kantor Pembantu, Anak

Perusahaan, dan Perwakilan Perusahaan yang berkedudukan

dan menjalankan usahanya di wilayah Republik Indonesia.

e. Izin Mendirikan Bangunan (IMB) atas toko Modern

Setiap orang yang akan mendirikan bangunan wajib mengikuti

persyaratan administratif yaitu salah satunya memiliki Izin Mendirikan

Bangunan gedung sebagaimana dimaksud Pasal 7 UU 28/2002 dan

peraturan pelaksanaannya pada Pasal 14 PP 36/2005. Izin Mendirikan

Bangunan gedung diberikan oleh pemerintah daerah.Setiap daerah

memiliki peraturannya masing-masing.Sebagai contoh untuk Provinsi

Jakarta diatur oleh Peraturan Daerah Provinsi Khusus Ibukota Jakarta No.

7 Tahun 2010.

f. Surat Keterangan Domisili Perusahaan

Diajukan permohonan Surat Keterangan Domisili Perusahaan

kepada kelurahan setempat lokasi toko modern.

g. Surat Tanda Pendaftaran Waralaba (bila pendirian dilakukan melalui

perjanjian waralaba)

Apabila dalam membangun ritel modern/toko modern yang

merupakan hasil dari perjanjian waralaba maka berdasarkan PP 42/2007

harus memiliki Surat Tanda Pendaftaran Waralaba.

h. Izin Gangguan

Berdasarkan Pasal 1 angka 3 Permendagri 27/2009, yang

dimaksud dengan Izin Gangguan adalah pemberian izin tempat

Page 5: BAB 2 LANDASAN TEORIlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2014-1-00970... · 2015. 8. 7. · sendiri dibagi menjadi SIUP Kecil, SIUP Menengah, SIUP Besar. d. Tanda Daftar Perusahaan

11

usaha/kegiatan kepada orang pribadi/badan di lokasi tertentu yang dapat

menimbulkan bahaya, kerugian, dan gangguan, tidak termasuk

tempat/kegiatan yang telah ditentukan oleh Pemerintah Pusat atau

Pemerintah Daerah.

B. TOKO RITEL TRADISIONAL

a. Mendirikan badan usaha yang akan menjalankan toko ritel tradisional

Pada dasarnya, tidak ada kewajiban bentuk badan usaha untuk

menjalani toko ritel tradisional. Bentuk badan usaha yang akan didirikan

yaitu sesuai dengan visi misi toko ritel yang akan didirikan, bahkan

perusahaan perorangan pun dapat melakukan usaha ritel tradisional.

b. Surat Izin Usaha Perdagangan ("SIUP")

Setiap Perusahaan yang melakukan usaha perdangangan wajib

untuk memilki SIUP. Berdasarkan Pasal 4 ayat (1) huruf c Permendag

46/2009, terdapat pengecualian kewajiban memiliki SIUP terhadap

Perusahaan Perdagangan Mikro dengan kriteria:

(i) Usaha Perseorangan atau persekutuan;

(ii) Kegiatan usaha diurus, dijalankan, atau dikelola oleh

pemiliknya atau anggota keluarga terdekat; dan

(iii) Memiliki kekayaan bersih paling banyak Rp. 50.000.000, tidak

termasuk tanah dan bangunan.

c. TDP

Apabila bentuk perusahaan yang akan dibentuk adalah perusahaan

perorangan, maka berdasarkan Pasal 6UU 3/1982 jo Pasal 4 Permendag

36/2007 terdapat pengecualian kewajiban untuk mendaftarkan daftar

perusahaan bagi perusahaan perorangan yang merupakan perusahaan

kecil, namun apabila perusahaan kecil tetap dapat memperoleh TDP untuk

kepentingan tertentu, apabila perusahaan kecil tersebut menghendaki.

Lebih lanjut yang dimaksud dengan perusahaan kecil adalah:

(i) Perusahaan yang dijalankan perusahaan yang diurus, dijalankan,

Page 6: BAB 2 LANDASAN TEORIlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2014-1-00970... · 2015. 8. 7. · sendiri dibagi menjadi SIUP Kecil, SIUP Menengah, SIUP Besar. d. Tanda Daftar Perusahaan

12

atau dikelola oleh pribadi, pemiliknya sendiri, atau yang

mempekerjakan hanya anggota keluarganya sendiri;

(ii) Perusahaan yang tidak diwajibkan memiliki izin usaha atau surat

keterangan yang dipersamakan dengan itu yang diterbitkan oleh

instansi yang berwenang; atau

(iii) Perusahaan yang benar-benar hanya sekedar untuk memenuhi

keperluan nafkah sehari-hari pemiliknya.

d. Izin Mendirikan Bangunan (IMB) atas toko ritel tradisional

Setiap orang yang akan mendirikan bangunan wajib mengikuti

persyaratan administratif yaitu salah satunya memiliki Izin Mendirikan

Bangunan gedung sebagaimana dimaksud Pasal 7 UU 28/2002 dan

peraturan pelaksanaannya pada Pasal 14 PP 36/2005. Izin Mendirikan

Bangunan gedung diberikan oleh pemerintah daerah.Setiap daerah

memiliki peraturannya masing-masing.Sebagai contoh untuk provinsi

Jakarta diatur oleh Peraturan Daerah Provinsi Khusus Ibukota Jakarta

No. 7 Tahun 2010.

e. Surat Keterangan Domisili Perusahaan

Diajukan permohonan Surat Keterangan Domisili Perusahaan

kepada kelurahan setempat lokasi toko ritel tradisional.

f. Izin Gangguan Berdasarkan Pasal 1 angka 3 Permendagri 27/2009, yang

dimaksud dengan Izin Gangguan adalah pemberian izin tempat

usaha/kegiatan kepada orang pribadi/badan di lokasi tertentu yang dapat

menimbulkan bahaya, kerugian, dan gangguan, tidak termasuk

tempat/kegiatan yang telah ditentukan oleh Pemerintah Pusat atau

Pemerintah Daerah.

Page 7: BAB 2 LANDASAN TEORIlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2014-1-00970... · 2015. 8. 7. · sendiri dibagi menjadi SIUP Kecil, SIUP Menengah, SIUP Besar. d. Tanda Daftar Perusahaan

13

2.3 Tinjauan Umum Pernikahan

2.3.1 Pengertian Pernikahan

Terdapat beragam pendapat dari para ahli yang menjelaskan tentang

pengertian pernikahan. Duvall & Miller (1985) mendefinisikan pernikahan

sebagai berikut :

“Marriage is a socially recognized relationship between a man and

awoman that provides for sexual relation, legitimized childbearing and

establishing a division of labour between spouses”

Pernikahan dikenali sebagai hubungan antara pria dan wanita yang

yang memberikan hubungan seksual, keturunan, membagi peran antara

suami-istri.

Dalam dalam Undang-undang No.1 tahun 1974 ( Undang-undang

perkawinan, www.sdm.ugm.ac.id) Bab I pasal 1, perkawinan diartikan

sebagai:“Perkawinan adalah ikatan batin antara laki-laki dan perempuan

sebagai suami-istri dengan tujuan membentuk keluarga (rumah tangga)

yang bahagia dan kekal berdasarkan ketuhanan Yang Maha Esa.”

Beberapa sumber lain menjelaskan bahwa pernikahan adalah ikatan

atau komitmen emosional dan legal antara seorang pria dengan seorang

wanita yang terjalin dalam waktu yang panjang dan melibatkan aspek

ekonomi, sosial, tanggungjawab pasangan, kedekatan fisik, serta hubungan

seksual. (Regan, 2003; Olson & DeFrain, 2006; Seccombe & Warner,

2004)

Berdasarkan beberapa pengertian diatas, peneliti membatasi

pengertian pernikahan sebagai ikatan yang bersifat kontrol sosial antara

pria dan wanita yang didalamnya diatur mengenai hak dan kewajiban,

kebersamaan emosional, juga aktivitas seksual, ekonomi dengan tujuan

untuk membentuk keluarga serta mendapatkan kebahagiaan dan kasih

berdasarkan ketuhanan Yang Maha Esa.

a. Alasan Melakukan pernikahan

Page 8: BAB 2 LANDASAN TEORIlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2014-1-00970... · 2015. 8. 7. · sendiri dibagi menjadi SIUP Kecil, SIUP Menengah, SIUP Besar. d. Tanda Daftar Perusahaan

14

Menurut Stinnett (dalam Turner & Helms, 1987) terdapat

Berbagai alasan yang mendasari mengapa seseorang melakukan

pernikahan. alasan-alasan tersebut antara lain :

1. Komitmen.

Pernikahan sebagai suatu simbol dari komitmen, dengan

melakukan pernikahan seseorang ingin menunjukkan kepada

pasangannya mengenai komitmennya terhadap hubungan

yang ada.

2. One-to-one relationship.

Melalui pernikahan seseorang membentuk one-to-one

relationship. Individu dapat memberikan afeksi, rasa hormat

pada pasangannya.

3. Companionship and sharing.

Dengan pernikahan seseorang dapat mengatasi rasa

kesepiannya dengan berbagi segala hal pada pasangannya.

4. Love.

Hal ini merupakan alasan utama seseorang melakukan

pernikahan. Karena pada dasarnya pernikahan adalah sarana

untuk memenuhi kebutuhan dasar tentang cinta.

5. Kebahagiaan.

Banyak orang yang menganggap bahwa dengan melakukan

pernikahan mereka akan mendapatkan kebahagiaan

6. Legitimasi hubungan seks dan anak.

Pernikahan memberikan status legitimasi sebuah hubungan

seksual hingga akhirnya memperoleh keturunan.

b. Fungsi-fungsi Pernikahan

Dalam sebuah pernikahan perlu adanya fungsi-fungsi yang harus

dijalankan dan bila fungsi-fungsi tersebut tidak berjalan atau tidak

terpenuhi maka tidak ada perasaan bahagia dan puas pada pasangan

(Soewondo, dalam 2001). Duvall & Miller (1985) menyebutkan

Page 9: BAB 2 LANDASAN TEORIlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2014-1-00970... · 2015. 8. 7. · sendiri dibagi menjadi SIUP Kecil, SIUP Menengah, SIUP Besar. d. Tanda Daftar Perusahaan

15

setidaknya terdapat enam fungsi penting dalam pernikahan, antara

lain:

1. Menumbuhkan dan memelihara cinta serta kasih sayang.

Pernikahan memberikan cinta dan kasih sayang diantara suami

dan istri, orang tua dan anak, dan antar anggota keluarga lainnya.

Idealnya pernikahan dapat memberikan kasih sayang pada kedua

orang tua dan anaknya sehingga berkontribusi terhadap

perkembangan kesehatan mereka.

2. Menyediakan rasa aman dan penerimaan.

Mayoritas orang mencari rasa aman dan penerimaan, serta saling

melengkapi bila melakukan kesalahan sehingga dapat belajar

darinya dan dapat menerima kekurangan pasangannya.

3. Memberikan kepuasan dan tujuan.

Berbagai tekanan yang terdapat pada dunia kerja terkadang

menghasilkan ketidakpuasan. Ketidakpuasan tersebut dapat

diatasi dengan pernikahan melalui kegiatan-kegiatan yang

dilakukan bersama-sama anggota keluarga. Dengan pernikahan

juga seseorang dipaksa untuk memiliki tujuan dalam hidupnya.

4. Menjamin kebersamaan secara terus-menerus.

Melalui pernikahan rasa kebersamaan diharapkan selalu

didapatkan oleh para anggota keluarga.

5. Menyediakan status sosial dan kesempatan sosialisasi

Sebuah keluarga yang diikat oleh pernikahan memberikan status

sosial pada anggotanya. Anak yang baru lahir secara otomatis

mendapatkan status sosial sebagai seorang anak yang berasal dari

orang tuanya.

6. Memberikan pengawasan dan pembelajaran tentang kebenaran

Dalam pernikahan, individu mempelajari mengenai aturan-

aturan, hak, kewajiban serta tanggungjawab. Pada

pelaksanaannya individu tersebut akan mendapatkan pengawasan

dengan adanya aturan-aturan tersebut. Individu dalam

Page 10: BAB 2 LANDASAN TEORIlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2014-1-00970... · 2015. 8. 7. · sendiri dibagi menjadi SIUP Kecil, SIUP Menengah, SIUP Besar. d. Tanda Daftar Perusahaan

16

pernikahan juga mendapatkan pendidikan moral mengenai hal

yang benar atau salah.

2.3.2 Sejarah Pernikahan di Indonesia

Keinginan masyarakat Indonesia untuk memiliki hukum perkawinan

secara tertulis yang isinya merupakan wujud dari hukum-hukum perkawinan

yang telah berlaku di dalam masyarakat tersebut, baik itu hukum perkawinan

adat maupun hukum perkawinan menurut ketentuan agama yang ada. Keinginan

ini sudah muncul pada masa penjajahan Belanda, masa penjajahan Jepang, dan

seterusnya sampai pada masa kemerdekaan. Harapan memiliki hukum

perkawinan tertulis tersebut baru dapat terwujud pada awal tahun 1974, dengan

disahkannya Undang-Undang No: 1 Tahun 1974 tentang Perkawinan.

A. Masa Kerajaan di Indonesia

Sebagai mana kita ketahui bersama bahwa dahulu di Indonesia

pernah berdiri kerajaan-kerajaan Hindu yang mempunyai pengaruh

di pulau Jawa, Sumatera dan Bali, sedangkan di daerah lain

mendapat pengaruh dari zaman “Malaio polynesia”, yaitu : Suatu

zaman dimana nenek moyang kita masih memegang adat istiadat asli

yang dipengaruhi oleh alam yang serba kesaktian. Pada zaman Hindu

ini tumbuh beberapa kerajaan yang dipengaruhi oleh hukum agama

Hindu serta hukum agama Budha yang dibawa oleh para pedagang

(khususnya dari Cina).

Di antara kerajaan-kerajaan tersebut adalah kerajaan Sriwijaya,

Singosari dan Majapahit. Pada zaman Majapahit hukum adat

mendapat perhatian berkat usaha Mahapatih Gajah Mada, diantara

usaha yang dilakukan patih Gajah Mada yaitu : membagi bidang-

bidang tugas pemerintahan dan keamanan negara. Misal : soal

perkawinan, peralihan kekuasaan, ketentaraan Negara. Keputusan

pengadilan pada masa itu disebut : Jayasong (Jayapatra), Gajahmada

mengeluarkan suatu kitab UU, yaitu : “Kitab Hukum Gajah Mada”.

Page 11: BAB 2 LANDASAN TEORIlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2014-1-00970... · 2015. 8. 7. · sendiri dibagi menjadi SIUP Kecil, SIUP Menengah, SIUP Besar. d. Tanda Daftar Perusahaan

17

Setelah kerajaan-kerajan bercorak hindu dan budha tersebut

runtuh, kemudian di Nusantara berdiri kerajaan-kerajaan bercorak

Islam. Agama Islam masuk ke bumi Nusantara ini secara damai pada

abad ke – 7 masehi atau bertepatan dengan abad ke- 1 hijriah, ada

juga yang berpendapat pada tahun ke-30 hijriah atau bertepatan

dengan tahun 650 masehi. Ketika wilayah Nusantara dikusai oleh

para sultan, hukum Islam diberlakukan di dalam wilayah

kekuasaanya dan sultan sendiri sebagai penanggung jawabnya.

Sultan berperan aktif sebagai piñata agama Islam dengan cara

mengangkat penghulu sebagai kadi syariah dan pemberi fatwa –

fatwa agama. Manifestasi dari ketentuan ini dapat dilihat dari bentuk

pemerintahan pada waktu itu, yaitu adanya alun-alun yang dikelilingi

oleh pendopo kabupaten, Masjid Agung dan Lembaga

Pemasyarakatan.

Hukum Islam sebagai hukum yang bersifat mandiri telah menjadi

satu kenyataan yang hidup dalam masyarakat Indonesia. Bahwa

kerajaan-kerajaan Islam yang berdiri di Indonesia telah

melaksanakan Hukum Islam dalam kekuasaannya masing-masing.

Pada abad ke 13 M, Kerajaan Samudra Pasai di Aceh Utara

menganut hukum Islam Mazhab Syafi’i. Kemudian pada abad ke 15

dan 16 M di pantai utara Jawa, terdapat Kerajaan Islam, seperti

Kerajaan Demak, Jepara, Tuban, Gresik dan Ngampel. Fungsi

memelihara agama ditugaskan kepada penghulu dengan para

pegawainya yang bertugas melayani kebutuhan masyarakat dalam

bidang peribadatan dan segala urusan yang termasuk dalam hukum

keluarga/perkawinan. Sementara itu, di bagian Timur Indonesia

berdiri pula kerajaan-kerajaan Islam seperti Gowa, Ternate, Bima

dan lain-lain. Masyarakat Islam di wilayah tersebut diperkirakan juga

menganut hukum Islam Mazhab Syafi’i.

Page 12: BAB 2 LANDASAN TEORIlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2014-1-00970... · 2015. 8. 7. · sendiri dibagi menjadi SIUP Kecil, SIUP Menengah, SIUP Besar. d. Tanda Daftar Perusahaan

18

B. Masa Penjajahan di Indonesia

Ketika Belanda masuk ke Indonesia pada tahun 1596 melalui

Verenigde Oost Indische Compagnie (VOC), kebijakan yang telah

dilaksanakan oleh para sultan tetap dipertahankan pada daerah-derah

kekuasaanya sehingga kedudukan hukum (keluarga) Islam telah ada

di masyarakat sehingga pada saat itu diakui sepenuhnya oleh

penguasa VOC. Bahkan dalam banyak hal VOC memberikan

kemudahan dan fasilitas agar hukum Islam dapat terus berkembang

sebagaimana mestinya. Bentuk-bentuk kemudahan yang diberikan

oleh VOC adalah menerbitkan buku-buku hukum Islam untuk

menjadi pegangan para Hakim Peradilan Agama dalam memutus

perkara. Adapun kitab-kitab yang diterbitkan adalah “al-Muharrar”

di Semarang, “Shirathal Mustaqim” yang ditulis oleh Nuruddin ar-

Raniry di Kota Raja Aceh dan kitab ini diberi syarah oleh Syekh

Arsyad al-Banjary dengan judul “Sabilul al-Muhtadin” yang

diperuntukkan untuk para Hakim di Kerapatan Kadi di Banjar Masin,

kemudian kitab “Sajirat al- Hukmu” yang digunakan oleh Mahkamah

Syar’iyah di Kesultanan Demak, Jepara, Gresik dan Mataram.

Terakhir VOC menghimpun hukum Islam yang disebut dengan

Compendium Freijer, mengikuti nama penghimpunnya.

Kemudian membuat kumpulan hukum perkawinan dan kewarisan

Islam untuk daerah Cirebon, Semarang, dan Makasar (Bone dan

Gowa).

Pada awalnya Belanda melalui VOC masuk ke Indonesia dengan

membawa serta hukum negaranya utuk menyelesaikan masalah

diantara mereka sendiri. Untuk lebih memantapkan posisinya,

mereka berupaya pula untuk menundukkan masyarakat jajahannya

pada hukum dan badan peradilan yang mereka bentuk. Namun pada

kenyataannya badan peradilan bentukan Belanda ini tidak dapat

berjalan, maka akhirnya Belanda membiarkan lembaga-lembaga asli

yang ada dalam masyarakat terus ber jalan, sehingga selama hampir

Page 13: BAB 2 LANDASAN TEORIlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2014-1-00970... · 2015. 8. 7. · sendiri dibagi menjadi SIUP Kecil, SIUP Menengah, SIUP Besar. d. Tanda Daftar Perusahaan

19

2 abad masa VOC hukum perkawinan dan hukum kewarisan Islam

dalam masyarakat muslim berjalan sebagaimana mestinya.

Masa VOC berakhir dengan masuknya Inggris pada tahun1800-

1811. Setelah Inggris menyerahkan kembali kekuasaannya kepada

pemerintahan Belanda, pemerintah kolonial Belanda kembali

berupaya mengubah dan mengganti hukum di Indonesia dengan

hukum Belanda. Namun melihat kenyataan yang berkembang pada

masyarakat Indonesia, muncul pendapat dikalangan orang Belanda

yang dipelopori oleh L.W.C. Van Den Berg bahwa hukum yang

berlaku bagi orang Indonesia asli adalah undang-undang agama

mereka, yaitu Islam. Teori ini kemudian terkenal dengan nama teori

“Recepcio in Complexu” yang sejak tahun 1855 didukung oleh

peraturan perundang-undangan Hindia Belanda melalui pasal 75, 78

dan 109 RR 1854 (Stbl. 1855 No.2).

Dalam perjalanannya ternyata Cristian Snouck Hurgronje tidak

sependapat dengan teori ini, menurutnya hukum yang berkembang di

tengah-tengah masyarakat Indonesia bukan hukum Islam, melainkan

hukum adat. Teori Hurgronje ini terkenal dengan nama teori

“Receptie”.

Dampak dari teori ini, Pemerintah Kolonial Belanda tidak lagi

mengakui hukum Islam yang berlaku untuk masyarakat Indonesia,

melainkan hukum adatlah yang diakui. Dalam Indesche

Staatsregeling pasal 131 ayat 6 ditulis :

”Sebelum hukum untuk bangsa Indonesia ditulis di dalam

undang-undang, bagi mereka itu akan tetap berlaku yang

sekarang berlaku bagi mereka, yaitu hukum adat”

Pada saat itu walaupun wewenang Penghoeluegerecht

(Pengadilan Agama) dalam bidang munakahat (perkawinan) tidak

turut dihapus, namun dengan lahirnya peraturan ini jelas sangat

merugikan umat Islam Indonesia. Seandainya ajaran Islam telah

menjadi adat kebiasaan di suatu daerah, maka tentu tidak terlalu

Page 14: BAB 2 LANDASAN TEORIlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2014-1-00970... · 2015. 8. 7. · sendiri dibagi menjadi SIUP Kecil, SIUP Menengah, SIUP Besar. d. Tanda Daftar Perusahaan

20

banyak menjadi persoalan. Seorang Muslim juga masih bisa

melangsungkan pernikahan melalui Penghoeluegerecht. Namun

bagimana dengan seorang muslim atau muslimah yang tinggal di

lingkungan yang tidak agamis atau tinggal di daerah yang mayoritas

penduduknya non muslim, maka apakah juga harus melangsungkan

pernikahan menurut adat daerah tersebut yang mungkin bertentangan

dengan hukum Islam?

Dalam Indesche Staatsregeling (IS) pasal 131 ayat 2 ditulis;

”Untuk golongan bangsa Indonesia asli dan Timur Asing, jika

ternyata kebutuhan kemasyarakatan mereka menghendakinya,

dapatlah peraturan-peraturan untuk bangsa Eropa (Burgerlijk

Wetboek/ BW/ Kitab Undang-Undang Hukum Perdata) dinyatakan

berlaku bagi mereka, baik seutuhnya maupun dengan perubahan-

perubahan...”. Kemudian dalam ayat 4 disebutkan; ”Orang Indonesia

asli dan orang Timur Asing, sepanjang mereka belum ditundukkan

dibawah suatu peraturan bersama dengan bangsa Eropah,

diperbolehkan menundukkan diri pada hukum yang berlaku untuk

bangsa Eropa...”

Menurut peraturan ini siapapun bisa menundukkan diri terhadap

undang-undang Eropa, baik karena kehendak mereka sendiri maupun

secara bersama. Ini artinya seorang muslim atau muslimah boleh

menikah dengan menggunakan BW sebagai landasan hukumnya,

sementara BW/ KUH-Perdata sendiri tidak mengatur tentang

hukum nikah beda agama. Maka dapat disimpulkan bahwa undang-

undang yang ada ketika itu tidak protektif terhadap umat Islam,

karena membuka peluang bagi terjadinya nikah beda agama dan

pemurtadan melalui pernikahan, baik untuk muslim maupun

muslimah.

Walaupun wewenang Penghoeluegerecht (Pengadilan Agama)

dalam bidang munakahat (perkawinan) tidak turut dihapus, namun

tidak ada peraturan yang bersifat megikat dan memaksa bahwa umat

Page 15: BAB 2 LANDASAN TEORIlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2014-1-00970... · 2015. 8. 7. · sendiri dibagi menjadi SIUP Kecil, SIUP Menengah, SIUP Besar. d. Tanda Daftar Perusahaan

21

Islam harus mengurus masalah pernikahannya melalui

penghoeluegerecht. Yang ada malah kelonggaran untuk menundukan

diri pada hukum Belanda/BW/ KUH Perdata sendiri adalah kitab

undang-undang yang secara asal dibuat untuk golongan warga negara

bukan asli (Indonesia), yaitu untuk golongan warga yang berasal dari

Tionghoa dan Eropa yang mana perundang-undangannya disesuaikan

dengan undang-undang yang berlaku di Negeri Belanda. Dalam

Indesche Staatsregeling pasal 131 diantaranya berbunyi; ”Untuk

golongan bangsa Eropah dianut (dicontoh) perundang-undangan

yang berlaku di Negeri Belanda (asas konkordansi)”. Sementara

Belanda sendiri mayoritas penduduknya beragama Kristen, sehingga

baik secara langsung maupun tidak langsung, kebijakan hukumnya

pasti terpengaruh/ mendukung dengan ajaran Kristen.

Sebagai contoh kita bisa lihat dalam Bab IV (Tentang

Perkawinan) dalam Kitab Undang-undang Hukum Perdata, Bagian

Kedua (tentang acara yang harus mendahului perkawinan), pasal 53

berbunyi; ”...Pengumuman tidak boleh dilangsungkan pada hari

Minggu; dengan hari Minggu dalam hal ini dipersamakan: hari

Tahun Baru, hari Paskah dan Pantekosta kedua, kedua-duanya hari

Natal dan hari Mikhrad Nabi”. Contoh lain adalah pada pasal 27

dalam bab yang sama pada bagian pertama (tentang syarat-syarat

perkawinan) yang intinya sama sekali melarang poligami.

Pada Kongres Perempuan Indonesia I pada tanggal 22-25

Desember 1928 di Yogyakarta mengusulkan kepada Pemerintah

Belanda agar segera disusun undang-undang perkawinan, namun

mengalami hambatan dan mengganggu kekompakan dalam mengusir

penjajah.

Pada permulaan tahun 1937 Pemerintahan Hindia Belanda

menyusun rencana pendahuluan Ordonansi Perkawinan tercatat

(onwerpordonnantie op de ingeschrevern huwelijken) dengan pokok-

pokok isinya sebagai berikut: Perkawinan berdasarkan asas

Page 16: BAB 2 LANDASAN TEORIlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2014-1-00970... · 2015. 8. 7. · sendiri dibagi menjadi SIUP Kecil, SIUP Menengah, SIUP Besar. d. Tanda Daftar Perusahaan

22

monogami dan perkawinan bubar karena salah satu pihak meninggal

atau menghilang selama dua tahun serta perceraian yang diputuskan

oleh hakim.

Menurut rencana rancangan ordonansi tersebut hanya

diperuntukkan bagi golongan orang Indonesia yang beragama Islam

dan yang beragama Hindu, Budha, Animis. Namun rancangan

ordonansi tersebut di tolak oleh organisasi Islam karena isi ordonansi

mengandung hal-hal yang bertentangan dengan hukum Islam. Suara

perkumpulan-perkumpulan kaum Ibu yang setuju ternyata tidak

cukup kuat hingga rencana ordonansi tersebut tidak jadi dibicarakan

dalam Volksraad (Dewan Rakyat).

Sampai berakhirnya masa penjajahan, Pemerintah Hindia

Belanda tidak berhasil membuat undang-undang yang berisi hukum

material tentang perkawinan yang berlaku bagi seluruh bangsa

Indonesia. Perturan hukum materiil tentang perkawinan yang dibuat

dan ditinggalkan oleh Pemerintah Kolonial, hanyalah berupa perturan

hukum perkawinan yang berlaku untuk golongan-golongan tertentu

yaitu : Ordonansi Perkawinan Kristen (HOCI) yang berlaku bagi

orang-orang Indonesia asli yang beragama Kristen, Kitab undang-

undang Hukum Perdata (BW) yang berlaku bagi warga keturunan

Eropa dan Cina, kemudian peraturan perkawinan Campuran

(Staatsblad 1898 No. 158) atau GHR.

Sedangkan peraturan hukum perkawinan bagi umat Islam yang

sempat ditinggalkan oleh Pemerintah Kolonial hanyalah berupa

peraturan hukum formal yang mengatur tata cara perkawinan sebagai

mana terdapat dalam kitab-kitab fikih yang dikarang oleh ulama-

ulama di kalangan ummat Islam.

C. Masa Setelah Kemerdekaan

1. Masa Orde Lama

Page 17: BAB 2 LANDASAN TEORIlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2014-1-00970... · 2015. 8. 7. · sendiri dibagi menjadi SIUP Kecil, SIUP Menengah, SIUP Besar. d. Tanda Daftar Perusahaan

23

Pemerintahan dimasa pasca kemerdekaan adalah pemerintahan

dalam kepemimpinan orde lama (1945 – 1965), di era orde lama ini

keinginan memiliki undang-undang perkawinan yang berlaku bagi

seluruh bangsa Indonesia, ternyata belum juga terwujud. Beberapa

peraturan hukum perkawinan peninggalan pemerintah Kolonial

Belanda masih tetap diberlakukan bagi bangsa Indonesia menurut

golongannya masing-masing. Hukum perkawinan yang berlaku

adalah sebagai berikut :

1. Bagi orang-orang Indonesia asli berlaku hukum Adat.

2. Bagi orang-orang Indonesia asli beragama Islam berlaku hukum

perkawinan Islam.

3. Bagi orang-orang Indonesia asli beragama Kristen berlaku

Ordonansi Perkawinan Kristen (HOCI).

4. Bagi warga Negara keturunan Eropa dan Cina berlaku Kitab

undang-undang Hukum Perdata (BW).

5. Bagi perkawinan campuran berlaku peraturan perkawinan

Campuran (Staatsblad 1898 No. 158) atau GHR.

Karena golongan Kristen dan warga Negara keturunan (Eropa

dan Cina) telah memiliki kodifikasi hukum perkawinan, maka dalam

peraktik, jarang dijumpai permasalahan-permaslahan yang sulit

dalam perkawinan mereka. Ini berbeda dengan golongan Islam yang

belum memiliki kodofikasi hukum perkawinan. Hukum perkawinan

yang dipedomani oleh ummat Islam masih tersebar dalam beberapa

kitab fikih munakahat karya mujtahid dari Timur Tengah seperti

imam Syafi’I misalnya. Pemahaman ummat Islam Indonesia terhadap

kitab-kitab fikih munakahat tersebut sering tidak seragam, sehingga

muncul kasus-kasus perkawinan seperti misalnya, perkawinan anak-

anak, kawin paksa, serta penyalah gunaan hak talak dan poligami.

Tahun 1952 akhir, panitia telah membuat suatu Rancangan

Undang- Undang Perkawinan yang terdiri atas peraturan umum, yang

berlaku untuk semua golongan dan agama dan peraturan-perraturan

Page 18: BAB 2 LANDASAN TEORIlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2014-1-00970... · 2015. 8. 7. · sendiri dibagi menjadi SIUP Kecil, SIUP Menengah, SIUP Besar. d. Tanda Daftar Perusahaan

24

khusus yang mengatur hal-hal yang mengenai golongan agama

masing-masing. Selanjutnya pada tanggal 1 Desember 1952 panitia

menyampaikan Rancangan Undang-Undang Perkawinan Umum

kepada semua organisasi pusat dan lokal dengan permintaan supaya

masing-masing memberikan pendapat atau pandangannya tentang

soal-soal tersebut paling akhir pada tanggal 1 Februari 1953.

Rancangan yang dimajukan itu selain berusaha kearah kodifikasi

dan unifikasi, juga telah mencoba memperbaiki keadaan masyarakat

dengan menetapkan antara lain :

1. Perkawinan harus didasarkan kemauan bulat dari kedua belah

pihak, untuk mencegah kawin paksaan ditetapkan batas-batas umur

18 bagi laki-laki dan 15 bagi perempuan Suami isteri mempunyai

hak dan kedudukan yang seimbang dalam kehidupan rumah tangga

dan pergaulan hidup bersama dalam masyarakat.

2. Poligami diizinkan bila diperbolehkan oleh hukum agama yang

berlaku bagi orang yang bersangkutan dan diatur sedemikian hingga

dapat memenuhi syarat keadilan;

3. Harta bawaan dan harta yang diperoleh selama perkawinan

menjadi milik bersama;

4. Perceraian diatur dengan keputusan Pengadilan Negeri,

berdasarkan alasan-alasan yang tertentu, mengenai talak dan rujuk

diatur dalam peraturan Hukum Islam;

5. Kedudukan anak sah atau tidak, pengakuan anak, mengangkat

dan mengesahkan anak, hak dan kewajiban orang tua terhadap anak,

pencabutan kekuasaan orang tua dan perwalian.

6. Kedudukan anak sah atau tidak, pengakuan anak, mengangkat

dan mengesahkan anak, hak dan kewajiban orang tua terhadap anak,

pencabutan kekuasaan orang tua dan perwalian.

Tanggal 24 April 1953 diadakan hearing oleh Panitia Nikah,

Talak dan Rujuk dengan organisasi-organisasi kemasyarakatan,

yang dalam rapatnya bulan Mei 1953 Panitia memutuskan untuk

Page 19: BAB 2 LANDASAN TEORIlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2014-1-00970... · 2015. 8. 7. · sendiri dibagi menjadi SIUP Kecil, SIUP Menengah, SIUP Besar. d. Tanda Daftar Perusahaan

25

menyusun Undang-Undang Perkawinan menurut sistem yang

berlaku :

1. Undang-Undang Pokok yg berisi semua peraturan yang

berlaku bagi umum bersama-sama (uniform), dengan tidak

menyinggung agama.

2. Undang-Undang Organik, yang mengatur soal perkawinan

menurut agama masing-masing, yaitu bagi golongan Islam,

Kristen Katolik, dan golongan Kristen Protestan;

3. Undang-Undang untuk golongan netral, yaitu yang tidak

termasuk suatu golongan agama agama.

Sampai pemerintahan orde lama berakhir, undang-undang

perkawinan yang dicita-citakan oleh bangsa Indonesia belum juga

terbentuk, kendatipun tuntutan untuk segera dibentuk undang-

undang perkawainan terus bermunculan, baik yang dating dari

pihak pemerintah sendiri maupun yang datang dari organisasi

kemasyarakatan seperti misalnya dari Kongres Wanita Indonesia,

Musyawarah Nasional Untuk Pekerja Sosial (1960), Musyawarah

Kesejahteraan Keluarga (1960), dan Konferensi BP4 Pusat (1962).

2. Masa Orde Baru

Pada periode orde baru, dalam masa sidang 1967-1971

Parlemen (DPR-GR) membahas kembali RUU perkawinan, yaitu :

i. RUU Perkawinan Umat Islam berasal dari Departemen Agama,

yang diajukan kepada DPR-GR bulan Mei 1967.

ii. RUU ketentuan-ketentuan Pokok Perkawinan dari Departemen

Kehakiman, yang diajukan kepada DPR-GR bulan September

1968.

Setelah mengalami perubahan-perubahan atas amandemen yang

masuk dalam panitia kerja maka RUU tentang perkawinan yang

diajukan oleh pemerintah pada tanggal 22 Desember 1973 tersebut

diteruskan dalam Sidang Paripurna DPR-RI, sebagaimana

Page 20: BAB 2 LANDASAN TEORIlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2014-1-00970... · 2015. 8. 7. · sendiri dibagi menjadi SIUP Kecil, SIUP Menengah, SIUP Besar. d. Tanda Daftar Perusahaan

26

pembicaraan tingkat empat di atas, untuk disahkan menjadi undang-

undang. Dalam sidang tersebut semua Fraksi mengemukakan

pendapatnya, demikian juga pemerintah yang diwakili menteri

Kehakiman meberikan kata akhirnya. Pada hari itu juga RUU

tentang perkawinan itu disahkan oleh DPR-RI setelah memakan

waktu pembahasan tiga bulan lamanya. Pada tangga 2 Januari 1974

diundangkan sebagai Undang-Undang Nomor : 1 Tahun 1974

Tentang Perkawinan. LN Nomor 1 tahun 1974, tambahan LN

Nomor 3019/1974.

Untuk terlaksananya UU tersebut maka pemerintah

mengeluarkan PP Nomor 9 Tahun 1975 sebagai peraturan pelaksana

dari UU perkawinan tersebut. Pada tahun-tahun berikutnya ternyata

Pengadilan Agama sebagai lembaga yuridis yang menangani

masalah perkawinan antara orang-orang Islam ternyata dalam

putusannya banyak yang disparitas dalam menerapkan hukum, oleh

karena ada hal-hal yang tidak tercover dalam UU perkawinan dan PP

peraturan pelaksananya, untuk menghendel hal tersebut maka melaui

Inpres Nomor 1 Tahun 1991 tentang pemberlakuan Kompilasi

Hukum Islam sebagai acuan baku bagi para Hakim Peradilan Agama

dalam memutus perkara.

3. Masa Reformasi

Pada era reformasi hukum perkawinan mendapat suatu

perubahan yang sangat fenomenal dengan diubahnya bunyi pasal 43

ayat (1) Undang-undang Perkawinan Nomor 1 tahun 1974 oleh

Mahkamah Konstitusi.

Tepatnya Jumat 17 Februari 2012 Masehi, bertepatan dengan

tanggal 24 Rabiul Awal 1433 Hijriah, Mahkamah Konstitusi (MK)

mengeluarkan putusan yang revolusioner sepanjang sejarah MK di

Republik ini. Sebagaimana dilangsir vivanews.com, Mahfud menilai

putusan MK ini sangat penting dan revolusioner. Sejak MK

Page 21: BAB 2 LANDASAN TEORIlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2014-1-00970... · 2015. 8. 7. · sendiri dibagi menjadi SIUP Kecil, SIUP Menengah, SIUP Besar. d. Tanda Daftar Perusahaan

27

mengetok palu, semua anak yang lahir di luar perkawinan resmi,

mempunyai hubungan darah dan perdata dengan ayah mereka. Di

luar pernikahan resmi yang dimaksud Mahfud ini termasuk kawin

siri, perselingkuhan, dan hidup bersama tanpa ikatan pernikahan atau

samen leven.

Dalam daripada itu pemerintah sebagai penggagas sejak enam

tahun yang lalu telah mengusulkan RUU tentang Hukum Materiil

Peradilan Agama bidang Perkawinan dan baru dimasukkan dalam

Program Legislasi Nasional (Prolegnas) Tahun 2010. RUU tentang

Hukum Materiil Peradilan Agama (RUU HMPA) terdiri dari 25 BAB

dan 156 pasal, yang pada pokoknya mengatur tentang Perkawinan,

dalam RUU ini akan terjadi perubahan yang cukup signifikan karena

ada beberapa hal yang tidak diatur dalam Undang-Undang Nomor 1

Tahun 1974 jo PP Nomor 9 tahun 1975 tetapi diatur dalam RUU

tersebut.

2.3.3 Tradisi Pernikahan di Indonesia

Tradisi pernikahan secara garis besar dibagi menjadi 2 (dua), yaitu

tradisional dan internasional. Untuk pernikahan secara adat tradisional sendiri

tidak dapat dikatakan sedikit mengingat banyaknya suku bangsa yang ada di

negara kita, Indonesia ini

A. Tradisional

Momen pernikahan yang dikemas dengan tata adat senantiasa

memancarkan pesona tersendiri. Keunikan citra seni budaya dalam

kekayaan nilai filosofi dan histori yang membentuk daya tarik abadi

sepanjang masa, yang tentunya akan diminati setiap pasangan pengantin

pada dasarnya terdiri dari bebrapa tahap, yaitu Tahap Awal,

Tahap Persiapan, Tahap Puncak Acara dan Tahap Akhir. Tetapi kini tak

semua orang yang menyelenggarakan pesta pernikahan selalu melakukan

semua tahapan itu. Beberapa rangkaian dari tahapan itu saat ini sudah

mengalami perubahan seiring dengan tata nilai yang berkembang saat ini.

Page 22: BAB 2 LANDASAN TEORIlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2014-1-00970... · 2015. 8. 7. · sendiri dibagi menjadi SIUP Kecil, SIUP Menengah, SIUP Besar. d. Tanda Daftar Perusahaan

28

Adapun berbagai, macam acara serta upacara yang harus dilakukan

menurut perkawinan ada Jawa adalah:

1. Lamaran

Jika keduanya sudah merasa cocok, maka orangtua pengantin

laki-laki mengirim utusan ke orangtua pengantin perempuan

untuk melamar puteri mereka. Orangtua dari kedua pengantin

telah menyetujui lamaran perkawinan. Biasanya orangtua

perempuan yang akan mengurus dan mempersiapkan pesta

perkawinan. Mereka yang memilih perangkat dan bentuk

pernikahan. Setiap model pernikahan itu berbeda dandanan

dan pakaian untuk pengantin laki-laki dan pengantin

perempuan. Kedua mempelai harus mengikuti segala rencana

dan susunan pesta pernikahan.

2. Persiapan Perkawinan

Segala persiapan tentu harus dilakukan, seperti mengurus

dandanan dan pakaian pengantin laki-laki dan pengantin

perempuan yang bentuknya berbeda selama pesta pernikahan.

Karena upacara pernikahan adalah pertunjukan yang besar,

maka dibentuk pula Panitia kecil terdiri dari teman dekat,

keluarga dari kedua mempelai.

3. Pemasangan Dekorasi

Biasanya sehari sebelum pesta pernikahan, pintu gerbang

dari rumah orangtua wanita dihias dengan dekorasi

tumbuhan, Yang terdiri dari pohon pisang, buah pisang,

tebu, buah kelapa dan daun beringin yang memiliki arti agar

Pasangan pengantin akan hidup baik dan bahagia dimana

saja. Pasangan pengantin saling cinta satu sama lain dan

akan merawat keluarga mereka. Dekorasi yang lain yang

disiapkan adalah kembang mayang, yaitu suatu karangan

bunga yang terdiri dari sebatang pohon pisang dan daun

pohon kelapa.

4. Serah-Serahan

Page 23: BAB 2 LANDASAN TEORIlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2014-1-00970... · 2015. 8. 7. · sendiri dibagi menjadi SIUP Kecil, SIUP Menengah, SIUP Besar. d. Tanda Daftar Perusahaan

29

Kedua keluarga menyetujui pernikahan. Mereka akan

menjadi besan. Keluarga dari pengantin laki-laki

berkunjung ke keluarga dari pengantin perempuan sambil

membawa hadiah. Dalam kesempatan ini, kedua keluarga

beramah tamah.

Gambar 2.1 Serah-serahan

Sumber : (Google Search)

5. Upacara Ijab Kabul

Upacara Ijab merupakan syarat yang paling penting dalam

mengesahkan pernikahan. Pelaksanaan dari Ijab sesuai

dengan agama dari pasangan pengantin. Pada saat ijab

orang tua pengantin perempuan menikahkan anaknya

kepada pengantin pria. Dan pengantin pria menerima

nikahnya pengantin wanita yang disertai dengan

penyerahan mas kawin bagi pengantin wanita. Pada saat

ijab ini akan disaksikan oleh Penghulu (bagi umat Islam) atau

pendeta/pastur/biksu atau pejabat pemerintah yang akan

mencatat pernikahan mereka.

Page 24: BAB 2 LANDASAN TEORIlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2014-1-00970... · 2015. 8. 7. · sendiri dibagi menjadi SIUP Kecil, SIUP Menengah, SIUP Besar. d. Tanda Daftar Perusahaan

30

Gambar 2.2 Ijab Kabul

Sumber : (Google Search)

6. Tukar cincin

Pertukaran cincin pengantin simbol dari tanda cinta.

Gambar 2.3 Tukar Cincin

Sumber : (Google Search)

7. Pesta pernikahan

Setelah upacara pernikahan selesai, selanjutnya diakhiri

dengan pesta pernikahan. Menerima ucapan selamat dari para

tamu dan undangan. Mungkin ini bagian dari kebahagiaan ke

dua mempelai dengan para tamu, keluarga serta para

undangan.

B. Internasional Gaya pernikahan internasional biasanya tidak terikat dengan

adat tradisional daerah manapun. Tetapi kadang juga masih ada

pengantin yang memilih untuk tetap memasukkan sedikit tata cara

Page 25: BAB 2 LANDASAN TEORIlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2014-1-00970... · 2015. 8. 7. · sendiri dibagi menjadi SIUP Kecil, SIUP Menengah, SIUP Besar. d. Tanda Daftar Perusahaan

31

dalam upacara tradisional dan ketika resepsi mereka mengambil tema

internasional. Hal itu dikarenakan di satu sisi mereka masih ingin

tetap bisa menikmati kesakralan dan kekhidmatan upacara tradisional,

namun di sisi lain mereka tidak ingin terlalu menghamburkan banyak

waktu, tenaga serta dana untuk menjalani tata cara dalam upacara

tradisional yang terkesan cukup rumit.

Gambar 2.4 Pernikahan Internasional

Sumber : (Google Search)

C. Pernikahan Menurut Agama-agama yang Diakui di Indonesia

1. Islam

Dalam pandangan Islam pernikahan adalah akad yang sangat kuat

(mitsaqan ghalidzan) yang dilakukan secara sadar oleh seorang laki –

laki dan seorang perempuan untuk membentuk keluarga yang

pelaksanaannya didasarkan pada kerelaan dan kesepakatan kedua belah

pihak. Karena itu, pernikahan bukanlah ibadah dalam arti kewajiban,

melainkan hubungan sosial kemanusiaan semata. Pernikahan akan

bernilai ibadah, jika diniatkan untuk mencari rida Allah Swt.

Pandangan ini didasarkan pada :

a. Imam Syafi’i berpendapat bahwa nikah itu bukanlah ibadah (

la min al-qurubat ), tetapi sesuatu kebutuhan dasar manusia

untuk memenuhi kebutuhan dan hasrat seksualnya ( min al-

syahwat ). Pendapat Imam Syafi’i ini didasarkan pada

Al’Quran, yang menyatakan : ”Dijadikan indah pada

Page 26: BAB 2 LANDASAN TEORIlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2014-1-00970... · 2015. 8. 7. · sendiri dibagi menjadi SIUP Kecil, SIUP Menengah, SIUP Besar. d. Tanda Daftar Perusahaan

32

(pandangan) manusia kecintaan kepada apa – apa yang

diingini, yaitu perempuan – perempuan, anak-anak, harta yang

banyak dari jenis emas, perak, kuda pilihan, binatang –

binatang ternak, dan sawah ladang. Itulah kesenangan hidup di

dunia, dan di sisi Allahlah tempat kembali yang baik (surga).”

(QS. Ali Imran [3] : 14)

b. Pernikahan hanyalah transaksi sosial biasa seperti makan dan

minum, bernilai ibadah apabila diniatkan untuk rida Allah Swt.

c. Pernikahan bukan wajib, tetapi sebuah pilihan hidup yang

sangat asasi (hak nonderongable). Seseorang bebas untuk

menikah atau tidak. QS.Al- Ahzab [33] : 7, dan al-

Nisaa’[4]:154.

Dalam pernikahan Islam, disyaratkan adanya wali bagi

wanita. Islam mensyaratkan adanya wali bagi wanita sebagai

penghormatan bagi wanita, memuliakan dan menjaga masa depan

mereka. Apabila tidak ada wali, maka pernikahan tidak sah. Dalam

upacara perkawinan, suatu perjanjian antara pengantin laki-laki dan

pengantin perempuan ditandatangani dengan disaksikan oleh dua saksi

laki-laki. Pernikahan juga dianggap tidak sah apabila tidak ada saksi

dalam pernikahan tersebut, oleh dua saksi laki-laki. Pernikahan juga

dianggap tidak sah apabila tidak ada saksi dalam pernikahan tersebut.

2. Katolik

Perkawinan adalah persatuan seumur hidup, yang diikat oleh

perjanjian, antara seorang pria dan seorang wanita. Melalui

perkawinan mereka menjadi suami-istri, berbagi kehidupan secara

utuh, saling mengembangkan diri secara penuh dan dalam cinta

melahirkan dan mendidik anak-anak

Pengertian pernikahan Kristiani secara lebih spesifik adalah

suatu persekutuan hidup antara seorang pria dan seorang wanita

yang terjadi karena persetujuan pribadi, yang tak dapat ditarik

kembali dan harus diarahkan kepada saling mencintai sebagai suami

Page 27: BAB 2 LANDASAN TEORIlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2014-1-00970... · 2015. 8. 7. · sendiri dibagi menjadi SIUP Kecil, SIUP Menengah, SIUP Besar. d. Tanda Daftar Perusahaan

33

isteri dan kepada pembangunan keluarga dan oleh karenanya

menuntut kesetiaan yang sempurna, dan tidak mungkin dibatalkan

lagi oleh siapapun, kecuali oleh kematian5

Pernikahan dalam

pandangan iman Katolik memiliki sifat-sifat yaitu:

a. Monogami

Satu isteri satu suami dengan cinta yang utuh dan tidak

terbagi

b. Tak terceraikan

Menghindari perceraian dan menyadari hakekat pernikahan

Katolik sebagai persekutuan hidup sampai mati

c. Heteroseksual

Penyatuan dua orang berbeda jenis kelamin sehingga bisa

saling melengkapi dan menyempurnakan

d. Terbuka akan hadirnya anak:

anak adalah anugerah dari Tuhan tetapi bukan sebagai

keharusan. Tidak adanya anak tidak bisa dijadikan alasan

untuk bercerai atau berpoligami Pernikahan Katolik

merupakan sebuah sakramen, artinya perkawinan tersebut

terlaksana antar dua orang yang sudah dibaptis (sah).

3. Kristen Protestan

Dalam pandangan Kristen, pernikahan secara hakiki bukan hanya

sesuatu yang bersifat kemasyarakatan, tapi juga mempunyai aspek

kekudusan. Pernikahan dilihat sebagai suatu persekutuan badaniah dan

rohaniah antara seorang laki-laki dan perempuan untuk membentuk

suatu lembaga. Dalam pandangannya, saat sepasang suami-isteri

Kristen menikah, mereka sedang membuat sebuah statement kepada

dunia bahwa dengan pernikahan tersebut terlihatlah kasih perjanjian

Allah yang Ia nyatakan pada gerejaNya, kasih yang tak akan dapat

dipatahkan. Dengan pernikahan, sepasang suami-isteri dianggap

memberitakan kasih Allah yang tak berkesudahan terhadap umatNya.

Pada prinsipnya makna perkawinan dalam agama Kristen (Protestan)

Page 28: BAB 2 LANDASAN TEORIlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2014-1-00970... · 2015. 8. 7. · sendiri dibagi menjadi SIUP Kecil, SIUP Menengah, SIUP Besar. d. Tanda Daftar Perusahaan

34

memiliki makna kesamaan, namun dalam ritus dan peraturannya

berbeda.

4. Hindu

Dalam pandangan Hindu, sebagaimana tercantum dalam Kitab

Manusmriti, pernikahan bersifat religius karena ia adalah ibadah dan

sebuah kewajiban. Pernikahan dikaitkan dengan kewajiban seseorang

untuk mempunyai keturunan maupun untuk menebus dosa-dosa orang

tua dengan menurunkan seorang putra. Pernikahan, yang dikenal

dengan wiwaha, diidentikkan dengan samskara (mirip sakramen dalam

Katolik). Ia merupakan sesuatu yang religius, sehingga lembaga

pernikahan ditempatkan sebagai lembaga yang tidak terpisah dengan

hukum agama atau dharma. Pengesahan suatu pernikahan dalam

agama Hindu harus dilakukan oleh seorang Pedande yang memenuhi

syarat untuk itu.

5. Budha

Dalam pandangan Biksu Prajnavira Mahasthavira, sesuai dengan

ajaran Buddha yang universal, perkawinan adalah sebuah dharma.

Yang paling diutamakan adalah agar perkawinan tidak lepas dari ajaran

moral.

Konsep perkawinan dalam agama Budha tidak secara tegas

dibahas. Perjodohan atau pernikahan tidak begitu dipaksakan. Masalah

perjodohan dan perkawinan diserahkan kepada pribadi masing-masing.

Bagi pribadi yang mau melaksanakan perjodohan, pernikahan,

dipersilahkan dan bagi pribadi yang tidak mau, juga tidak ada paksaan.

Karena ada pandangan dalam agama Budha yang menyatakan bahwa

untuk memutus siklus reinkarnasi atau mempercepat hilangnya daur

samsara dalam kehidupan dunia, maka salah satunya adalah dengan

tidak menikah. Namun perkawinan dalam Budha dapat dirumuskan

sebagai hubungan suami-istri untuk memperoleh kesucian (vimakirti

Page 29: BAB 2 LANDASAN TEORIlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2014-1-00970... · 2015. 8. 7. · sendiri dibagi menjadi SIUP Kecil, SIUP Menengah, SIUP Besar. d. Tanda Daftar Perusahaan

35

sutra). Salah satu pesan moral dari Lima Aturan yang menjadi

pedoman moral setiap umat Budha adalah “Mereka tidak boleh

menyalahgunakan seks”.

2.4. Tinjauan Umum One Stop Wedding Center

Dalam merencanakan sebuah upacara pernikahan banyak hal

yangharus diperhatikan. Tidak hanya persiapan (pra pernikahan) tetapi juga

pelaksanaan upacara pernikahan, yaitu berkaitan dengan dimana upacara

tersebut akan dilangsungkan.

Tuntutan gaya hidup serba praktis, namun efektif dan efisien yang

berkembang dalam masyarakat saat ini, khususnya Yogyakarta, menjadikan

segala aspek pemenuhan kebutuhan diharapkan dapat berjalan selaras.

Tidak terkecuali kebutuhan akan pernikahan. Bisnis pernikahan yang mulai

banyak berkembang di kota Yogyakarta membutuhkan sarana fasilitas yang

menunjang, sehingga bisnis pernikahan dapat lebih merespon kebutuhan

masyarakat akan efisiensi waktu, tenaga dan biaya.

Persiapan dan pelaksanaan pernikahan merupakan dua kegiatan yang

penting, namun kedua kegiatan ini sangat berhubungan erat. Pra pernikahan

termasuk di dalamnya kegiatan memilih, memesan, atau menyewa segala

perlengkapan pernikahan dari beberapa vendor yang ada. Sedangkan

pelaksanaan yaitu tempat dimana upacara pernikahan dilangsungkan. Untuk

itu dibutuhkan suatu wadah yang dapat menampung seluruh rangkaian

kegiatan pernikahan tersebut dalam konsep One Stop Service yaitu Wedding

Center. Wedding Center merupakan sebuah wadah dengan konsep One Stop

Service yang dapat menjadi alternatif bagi pasangan yang akan menikah

untuk melangsungkan seluruh kegiatan pernikahan secara terpadu dan

praktis mulai dari kegiatan persiapan hingga perayaan pernikahan. Dalam

Wedding Center terdapat berbagai fasilitas, di antaranya :

• Bridal Store

• Wedding Organizer

• Studio Foto

Page 30: BAB 2 LANDASAN TEORIlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2014-1-00970... · 2015. 8. 7. · sendiri dibagi menjadi SIUP Kecil, SIUP Menengah, SIUP Besar. d. Tanda Daftar Perusahaan

36

Terdapat beberapa faktor yang dapat mempengaruhi seseorang untuk

datang ke One Stop Wedding Center, yaitu :

• Faktor Gaya Hidup

Dimasa gaya hidup seperti sekarang dimana masyarakat Indonesia lebih

modern, lebih mementingkan pekerjaannya sehingga tidak perlu

memusingkan urusan-urusan pernikahan yang memiliki aspek yang

kompleks. Serta pola dan gaya hidup masyarakat yang semakin sibuk

dan individualis. Karena hal tersebut banyak calon pengantin yang

menyewa jasa di Wedding center . Namun dari gaya hidup tersebut

masyarakat Indonesia tidak melupakan gaya hidup classic atau

tradisional. Untuk mewujudkan hal tersebut maka wedding center lah

yang menjadi jawabannya.

• Faktor Psikologis

Pada saat kan melksanakan pernikahan pasangan calon pengantin

memiliki mental yang kurang baik, sepert gugup menjelang hari

pernikahn, gugup jika ada aspek dalam pernikahan yang tertinggal,

belum lagi memikirkan pekerjaan yang belum terselesaikan dan lain-

lain. Untuk menghindari hal tersebut di butuhkan lah jasa di wedding

center untuk mengurangi beban sang calon pengantin.

• Faktor Ekonomi

Semakin tinggi ekonomi seseorang maka semakin tinggi pula eksepetasi

dalam pernikahan mereka, atau disebut dengan dream wedding. Karena

mereka menganggap dengan ekonomi mapan, mereka dapat membiayai

semua biaya pernikahan sehingga tercapai lah pernikahan yang di ingin-

inginkan oleh kedua calon pengantin.

2.4.1 Bridal Store

Store atau toko adalah sebuah tempat tertutup yang di dalamnya

terjadi kegiatan perdagangan dengan jenis benda atau barang yang

khusus, misalnya toko buku, toko buah, dan sebagainya. Secara fungsi

Page 31: BAB 2 LANDASAN TEORIlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2014-1-00970... · 2015. 8. 7. · sendiri dibagi menjadi SIUP Kecil, SIUP Menengah, SIUP Besar. d. Tanda Daftar Perusahaan

37

ekonomi, istilah “toko” sesungguhnya hampir sama dengan “kedai” atau

“warung”. Akan tetapi pada perkembangan istilah, kedai dan warung

cenderung bersifat tradisional dan sederhana, dan warung umumnya

dikaitkan dengan tempat penjualan makanan dan minuman. Secara fisik,

toko lebih terkesan mewah dan modern dalam arsitektur bangunannya

daripada warung. Toko juga lebih modern dalam hal barang-barang yang

dijual dan proses transaksinya.

Bridal store sendiri merupakan sebuah toko retail

yang menyediakan berbagai macam gaun pengantin mulai dari yang

tradisional atau adat maupun internasional. Pelayanan yang tersedia

dalam sebuah bridal store bermacam-macam tergantung dari toko itu

sendiri, ada beberapa bridal store yang hanya menyediakan gaun untuk

disewakan tapi ada juga bridal store yang bersedia untuk membuat

design gaun yang baru. Pada umumnya, gaun-gaun yang tersedia pada

sebuah bridal store bukanlah design dari bridal store itu sendiri,

melainkan design dari designer lain yang sudah bekerja sama dan

menaruh busana pengantinnya pada bridal store tersebut. Pelayanan

yang diberikan oleh karyawan bridal store mempunyai peranan yang

penting agar pelanggan merasa senang. Karyawan juga harus

berinteraksi kepada pelanggan dengan baik dan menawarkan gaun

pengantin yang cocok untuk calon pengantin tersebut. Pelayanan dari

karyawan dimulai dari mengetahui karakteristik dari calon pengantin dan

apa jenis yang diinginkan agar bisa menemukan busana pengantin yang

cocok untuk digunakan oleh calon pengantin tersebut. Serta bridal store

jga menyediakan mini salon, yang digunakan untuk merias wajah dan

rambut untuk kebutuhan pre wedding atau pun pada saat hari pernikahn.

2.4.2 Wedding Organizer

Wedding Organizer atau lebih sering disingkat sebagai WO

adalah sebuah bisnis yang saat ini menjadi tren. Pernikahan sebagai

sebuah perayaan yang diharapkan berlangsung sekali seumur hidup

untuk calon pengantin rela mengeluarkan dana yang tidak sedikit.

Page 32: BAB 2 LANDASAN TEORIlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2014-1-00970... · 2015. 8. 7. · sendiri dibagi menjadi SIUP Kecil, SIUP Menengah, SIUP Besar. d. Tanda Daftar Perusahaan

38

Memberikan detail yang terjaga rapih agar setiap tamu dan juga

pengantin sendiri menyimpan kesan yang mendalam dan tidak

terlupakan. Detail ini membutuhkan perhatian yang tidak sedikit.

Sementara calon pengantin sendiri membutuhkan ketenangan batin dan

pikiran agar bisa mempersiapkan mental dalam menyongsong rumah

tangganya. Maka disinilah letak peranan pentingkehadiran sebuah jasa

Wedding Organizer.

Wedding Organizer adalah sebuah kegiatan manajemen berprofit

yang menggagas kegiatan dalam dunia pernikahan dan membuatnya

menjadi sebuah acara yang terkonsep dan terorganisir. Seperti membantu

mencari tempat resepsi pernikahan, entertainment saat pernikahan,

dekorasi, catering, mengatur vendor busana serta vendor photography.

Banyak detail dari keinginan pasangan pengantin haruslah

terwujud sempurna, sebab untuk inilah mereka dipekerjakan. Wedding

organizer merupakan usaha yang dijalankan bersamaan dengan

kebutuhan manusia akan segala sesuatu yang tak merepotkan dan

dianggap membantu.

a. Tujuan Wedding Organizer

Tujuan dari sebuah wedding organizer adalah membuat

customer lebih tenang karena memiliki pendamping dengan

tim yang berpengalaman untuk diajak diskusi, dimintai

saran, dan masukan. Untuk itu tim dari wedding organizer

ini sendiri harus mengerti dan mengutamakan keinginan

klien, agar tercipta hubungan kerja yang baik.

b. Tugas Wedding Organizer

Tugas wedding organizer pada sebuah pernikahan

adalah sebagai berikut :

1. Melakukan perencanaan acara (Planning), membantu

rundown acara.

2. Melakukan perencanaan anggaran (Budgeting).

Page 33: BAB 2 LANDASAN TEORIlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2014-1-00970... · 2015. 8. 7. · sendiri dibagi menjadi SIUP Kecil, SIUP Menengah, SIUP Besar. d. Tanda Daftar Perusahaan

39

3. Mendampingi dan mengatur jalannya acara

(Directing) dari acara lamaran sampai ke resepsi.

4. Perencanaan dan peimilihan vendor seperti gedung,

catering, dekorasi, make-up dan busana pengantin,

make-up dan busana keluarga, undangan,

dokumentasi, fotografi, video, souvenir, pengisi acara,

live music, upacara adat, dan lain sebagainya.

5. Mengawasi jalannya acara dan kesiapan vendor dalam

mendukung jalannya acara (Directing, Monitoring,

time-keeping, dan check-listing).

Dalam setiap saatnya menuju lajur acara seperti

yang disebutkan pada poin fasilitas wedding, panitia

yang berasal dari tim dan pihak keluarga juga

melakukan rembukan di beberapa pertemuan sebelum

hari H seperti technical meeting yang dipimpin dan

dipersiapkan oleh pihak wedding organizer,

mengkoordinasi acara dengan pihak keluarga (Family

briefing), dan melakukan gladi resik.

2.4.3 Fotografi

Fotografi (dari bahasa Inggris: photography, yang berasal dari

kata Yunani yaitu "photos" yang berarti cahaya, dan "Grafo" yang

berarti melukis/menulis.) adalah proses melukis/menulis dengan

menggunakan media cahaya.

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, fotografi adalah seni

menghasilkan gambar dan cahaya pada film atau permukaan yg

dipekakan.

Fotografi juga diartikan sebagai proses pembuatan gambar dengan

lensa atau film, atau alat peka cahaya. (Ensiklopedi Nasional Indonesia

Jilid 5. 1989:371)

Page 34: BAB 2 LANDASAN TEORIlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2014-1-00970... · 2015. 8. 7. · sendiri dibagi menjadi SIUP Kecil, SIUP Menengah, SIUP Besar. d. Tanda Daftar Perusahaan

40

Sebagai istilah umum, fotografi berarti proses atau metode untuk

menghasilkan gambar atau foto dari suatu obyek dengan merekam

pantulan cahaya yang mengenai obyek tersebut pada media yang peka

cahaya. Alat paling populer untuk menangkap cahaya ini adalah

kamera.

a. Prinsip Fotografi

Prinsip fotografi adalah memokuskan cahaya dengan bantuan

pembiasan sehingga mampu membakar medium penangkap cahaya.

Medium yang telah dibakar dengan ukuran luminitas cahaya yang

tepat akan menghailkan bayangan identik dengan cahaya yang

memasuki medium pembiasan (selanjutnya disebut lensa).

Untuk menghasilkan intensitas cahaya yang tepat untuk

menghasilkan gambar, digunakan bantuan alat ukur berupa lightmeter.

Setelah mendapat ukuran pencahayaan yang tepat, seorang fotografer

bisa mengatur intensitas cahaya tersebut dengan mengubah kombinasi

ISO/ASA (ISO Speed), diafragma (Aperture), dan kecepatan

rana (speed). Kombinasi antara ISO, Diafragma & Speed disebut

sebagai pajanan (exposure). Di era fotografi digital dimana film tidak

digunakan, maka kecepatan film yang semula digunakan berkembang

menjadi Digital ISO.

Pada pernikahan, tentu nya fotografi sangat di butuhkan, untuk

mengabadikan moment. Di mulai dr pre wedding, upacara adat,

pemberkatan serta saat resepsi pernikahn.

Page 35: BAB 2 LANDASAN TEORIlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2014-1-00970... · 2015. 8. 7. · sendiri dibagi menjadi SIUP Kecil, SIUP Menengah, SIUP Besar. d. Tanda Daftar Perusahaan

41

2.5 Tinjauan Interior

2.5.1 Data Kebutuhan Ruang

NO AREA PERENCANAAN RUANG 1 Entrance Entrance ditempatkan di depan sebagai

sirkulasi/pintu keluar masuk utama dan penghubung antara ruang luar dan ruang dalam. Entrance ditempatkan berdekatan dengan lobby.

2 Lobby Area Lobby Area ditempatkan berdekatan dengan Entrance, Ketika orang baru masuk yang dilihat pertama adalah lobby. Di lobby terdapat kasir atau receptionist dimana pengunjung dapat menanyakan informasi tentang pakaian pengantin dan informasi lainnya.

3 Receptionist & Cashier Area Receptionist dan Cashier Area ditempatkan di Area Publik agar memudahkan pengunjung bertanya tentang informasi one stop wedding center dan membayar one stop wedding center.

4 Display Accessories Wedding Area

Display Accessories wedding Area ditempatkan di Area Publik agar memudahkan pengunjung melihat – lihat model – model perhiasan dan pakaian pengantin yang ingin dipakai saat wedding maupun foto – foto.

5 Wedding Consultation Area Wedding Consultation Area ditempatkan pada area semi privat agar pengunjung nyaman dalam berkonsultasi tentang konsep pakaian maupun wedding party.

6 Area Salon Area Salon dekat dengan area Fitting Room dan Studio Foto

7 Fitting Area Fitting room Area berdekatan dengan Studio Foto .

8 Area Studio Foto Area Studio Foto berdekatan dengan area Fitting Room.

9 Office Area Office Area berada digedung 2 dengan room general manajer, supervisor, ruangan karyawan, ruang istirahat pegawai dan gudang.

Tabel 2.1 Data Kebutuhan Ruang

(Sumber : Dokumentasi Pribadi, 2014)

Page 36: BAB 2 LANDASAN TEORIlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2014-1-00970... · 2015. 8. 7. · sendiri dibagi menjadi SIUP Kecil, SIUP Menengah, SIUP Besar. d. Tanda Daftar Perusahaan

42

2.5.2 Pembagian Zona Ruang

Pembagian zona ruang adalah pembagian area-area tertentu

untuk menunjukkan wilayah.

1. Area Publik

a. Merupakan area yang sering dikunjungi oleh umum baik

orang dalam maupun orang luar.

b. Umumnya area ini berada pada sirkulasi terdepan agar mudah

dijangkau oleh umum.

c. Merupakan ruang antara sebelum masuk ke area selanjutnya.

d. Di dalam One Stop Wedding Center, area-area yang

tergolong dalam area publik ialah area resepsionis, area

tunggu, dan area display.

2. Area Semi Privat

a. Merupakan area yang bisa dikunjungi oleh orang luar tetapi

banyak dikunjungi oleh orang dalam.

b. Umumnya area ini berada pada sirkulasi tengah-tengah ruang

sebagai terusan dari area publik.

c. Merupakan ruang antara sebelum masuk ke ruang privat.

d. Biasanya area ini digunakan sebagai area pertemuan antar

pribadi.

e. Di dalam One Stop Wedding Center, area-area yang

tergolong dalam area semi publik ialah ruang presentasi

besar, window display, ruang konsultasi bridal shop, display

wedding dress, storage wedding dress, storage accessories,

fitting room, mini salon, ruang konslutasi foto, dan studio

foto.

3. Area Privat

a. Merupakan area yang hanya dikunjungi oleh orang tertentu.

b. Umumnya area ini berada pada sirkulasi belakang atau

tengah-tengah agar tidak mudah dijangkau oleh umum

sekaligus menjaga ketenangan suasana ruang.

Page 37: BAB 2 LANDASAN TEORIlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2014-1-00970... · 2015. 8. 7. · sendiri dibagi menjadi SIUP Kecil, SIUP Menengah, SIUP Besar. d. Tanda Daftar Perusahaan

43

c. Di dalam One Stop Wedding Center, area-area yang

tergolong dalam area privat ialah storage studio, ruang staff

bridal, ruang staff wedding organizer, ruang staff fotografi,

ruang CEO, dan ruang meeting besar.

4. Area Servis

a. Merupakan area yang dikunjungi oleh orang dalam maupun

orang luar karena dibutuhkan fungsi dari ruang itu sendiri.

b. Umumnya area ini berada pada sirkulasi depan atau belakang

tergantung pada sirkulasi dan kondisi ruangan.

c. Biasanya area ini digunakan sebagai area basah karena sering

berhubungan dengan air, misalnya ruang istirahat, gudang,

pantry, dan musholla.

2.5.3 Desain Interior

Desain interior termasuk perabotan, gaya, warna, tekstur, suasana, persepsi dan

rasa. Hal ini dapat membantu pengunjung untuk bersantai dan mengurangi suasana

yang kaku. Desain interior harus berusaha untuk meminimalkan lingkungan kaku

dengan penggunaan yang tepat dari warna, kain, dan karya seni.

A. Ergonomi

Bidang ergonomi mencakup beberapa aspek objek desain untuk

penggunaan umum. Penelitian menunjukkan bahwa ada ketidaksepakatan pada

beberapa aspek standar ergonomis seperti postur duduk terbaik atau sudut

pandang untuk monitor tetapi pada sebagian besar ada kesepakatan yang luas

terhadap masalah ergonomi.

Sebuah tempat kerja yang ditempati oleh satu pengguna untuk waktu

yang lama harus mampu menyesuaikan atau memodifikasi sesuai dengan

pengguna tersebut. Fasilitas yang digunakan lebih santai oleh berbagai

pengguna harus dirancang untuk mengantisipasi berbagai kebutuhan pengguna.

Pendapat ahli ergonomi atau seorang profesional mungkin diperlukan dalam

kasus-kasus tertentu.

Page 38: BAB 2 LANDASAN TEORIlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2014-1-00970... · 2015. 8. 7. · sendiri dibagi menjadi SIUP Kecil, SIUP Menengah, SIUP Besar. d. Tanda Daftar Perusahaan

44

Ketinggian permukaan duduk pengguna pada umumnya tidak cocok

untuk orang-orang yang menggunakan kursi roda dan dalam hal ini permukaan

tinggi rangkap harus disediakan. Ketinggian dan lebar area kerja yang sama

harus dirancang dengan mempertimbangkan jenis pekerjaan yang akan

dilakukan.

Ergonomi memerlukan pencocokan desain tempat kerja dan tata letak

manusia termasuk kemampuan fisik dan kognitif. Contoh ini meliputi:

• Tinggi, kedalaman, serta lebar meja counter dan meja kerja,

termasuk memperhitungkan peralatan yang dapat digunakan..

• Posisi tampilan panel di pintu

• Posisi lampu, gagang pintu dan pegangan tangan

• Kekuatan Push / Pull untuk pintu dan barang yang serupa

• Memastikan ketinggian yang tepat dari monitor

• Menyesuaikan display dengan ketinggian mata manusia

• Memastikan ketinggian rak display baju yang tepat sehingga dapat

dicapai dengan mudah

• Menyesuaikan aktifitas pada area kerja make up & hair do

• Menyesuaikan posisi fotografer ke arah objek pada ruangan studio

foto

• Kemampuan untuk mengakomodasi pengunjung yang mungkin

membutuhkan sirkulasi besar

• Desain unit untuk orang dengan demensia

Page 39: BAB 2 LANDASAN TEORIlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2014-1-00970... · 2015. 8. 7. · sendiri dibagi menjadi SIUP Kecil, SIUP Menengah, SIUP Besar. d. Tanda Daftar Perusahaan

45

Gambar 2.5 Receptionist Counter

(Sumber : Human Dimension & Interior Space, 2014)

Gambar 2.6 Pos Kerja

(Sumber : Human Dimension & Interior Space, 2014)

Page 40: BAB 2 LANDASAN TEORIlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2014-1-00970... · 2015. 8. 7. · sendiri dibagi menjadi SIUP Kecil, SIUP Menengah, SIUP Besar. d. Tanda Daftar Perusahaan

46

Gambar 2.7 Pos Kerja dengan Tempat duduk tamu

(Sumber : Human Dimension & Interior Space, 2014)

Gambar 2.8 Pos penataan rambut

(Sumber : Human Dimension & Interior Space, 2014)

Page 41: BAB 2 LANDASAN TEORIlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2014-1-00970... · 2015. 8. 7. · sendiri dibagi menjadi SIUP Kecil, SIUP Menengah, SIUP Besar. d. Tanda Daftar Perusahaan

47

Gambar 2.9 Hubungan Display / visual

(Sumber : Human Dimension & Interior Space, 2014

Gambar 2.10 Tempat Barang yang Tergantung

(Sumber : Human Dimension & Interior Space, 2014)

B. Elemen Interior

Page 42: BAB 2 LANDASAN TEORIlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2014-1-00970... · 2015. 8. 7. · sendiri dibagi menjadi SIUP Kecil, SIUP Menengah, SIUP Besar. d. Tanda Daftar Perusahaan

48

1. Dinding

Dinding mempunyai fungsi melindungi manusia dari gangguan alam,

baik dari matahari, hujan, angin, banjir, dsb. Fungsi dinding:

a. Struktural

• Bearing walls

Dibangun untuk menahan tepi dari tumpukkan tanah

• Load bearing walls

Dibangun untuk menopang balok, lantai, atap, dll

• Foundation walls

Dibangun untuk dipakai dibawah lantai, tingkat, serta

berfungsi untuk menopang balok-balok lantai pertama.

b. Non Struktural

• Party walls

Dinding pemisah antara dua bangunan dan bersandar pada

masing-masing bangunan.

• Fire walls

Dinding yang dipergunakan untuk pelindung dari pancaran

api karena kebakaran.

• Curtain/panel walls

Dinding yang digunakan sebagai pengisi pada suatu

konstruksi yang kaku, misalnya konstruksi rangka baja dan

beton.

• Partion walls

Digunakan sebagai pemisah dan pembentuk ruang yang

lebih besar dalam ruangan.

Efek psikologis dinding sebagai penutup ruang :

• Plafon rendah

Pola penutup dinding dapat mengundang mata untuk

melihat keatas; sebaiknya digunakan warna pucat/muda.

Pola kecil/gariskvertical untuk memberikan kesan ruang

yang lebih tinggi.

Page 43: BAB 2 LANDASAN TEORIlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2014-1-00970... · 2015. 8. 7. · sendiri dibagi menjadi SIUP Kecil, SIUP Menengah, SIUP Besar. d. Tanda Daftar Perusahaan

49

• Plafon tinggi

Agar ruangan tidak terasa terlalu tinggi, digunakan penutup

dinding dengan pola horizontal, yang bentuknya besar-

besar, tambahan pola yang kuat serta pemberian warna yang

gelap pada plafon.

• Ruangan yang terlalu kecil

Agar ruang kecil terlihat besar, gunakan warna-warna sejuk

pada dinding.

• Ruangan yang terlalu besar

Agar ruangan terasa lebih kecil, gunakan warna-warna

hangat pada dinding. Dinding dengan warna gelap dapat

digunakan untuk membatasi luas area.

• Ruangan yang terlalu sempit

Ruangan yang sempit dapat dibuka dengan menggunakan

warna yang muda/ dengan desain dua dinding yang rendah

untuk dinding yang panjang. Harus diberi permukaan yang

berefleksi seperti kaca, foil paper/kertas yang menciptakan

perspektif yang dalam.

• Pola dinding yang terpecah

Penggunaan pola penutup dinding akan menyembunyikan

gangguan-gangguan yang tidak enak dilihat.

• Ruangan yang sejuk

Penggunaan warna hangat, seperti merah dadu, merah bata,

coklat muda, dsb.

(Suptandar, 1999: 145-150)

JENIS KARAKTERISTIK KELEBIHAN KEKURANGAN CAT • Sederhana

• Bersih • Indah

• Mudah pemeliharaan dan murah

• Beragam corak dan warna.

• Tahan api (pada

• Kurang tahan panas • Tidak tahan udara

lembab

Page 44: BAB 2 LANDASAN TEORIlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2014-1-00970... · 2015. 8. 7. · sendiri dibagi menjadi SIUP Kecil, SIUP Menengah, SIUP Besar. d. Tanda Daftar Perusahaan

50

jenis tertentu) PANEL KAYU

• Kesan formil/non formil

• Dekoratif • Alami/natural • Kesan hangat • Kedap suara

• Bisa dicat • Harga murah • Tahan zat kimia • Pemasangan cepat • Mudah diperoleh • Ukuran disesuaikan • Mudah dipelihara • Bisa menyerap suara

• Tidak tahan api • Tidak tahan rayap • Tidak tahan gores • Mulai sudur besar • Tidak tahan lama • Pemantulan suara

kurang baik

WALL PAPER

• Non formil • Dekoratif

• Motif dan warna beragam

• Mudah pemasangan • Tidak menyambar

api

• Tidak tahan gores • Sulit dalam

perawatan

KAIN • Elegan • Klasik

• Tahan panas • Penyerapan suara

baik

• Pemantulan suara kurang baik

• Mudah kotor • Tidak tahan gores • Tidak tahan air

GELAS/KACA

• Eksklusif • Bersih • Kesan dingin

• Tahan AC • Tidak mudah luntur • Memantulkan suara • Tahan zat kimia • Kuat • Pemeliharaan

mudah

• Penyerapan suara kurang baik

FIBERGLASS

• Kesan dingin • Berefleksi • Dekoratif • Kesan modern

• Tahan panas dan dingin

• Tahan getaran keras • Tahan benturan • Tahan air • Kuat • Mudah dibersihkan

• Mudah tergores • Tidak tahan api

Tabel 2.2 Bahan-bahan Penutup Dinding

(Sumber : Suptandar, 1999)

2. Lantai

Lantai merupakan salah satu bagian yang penting dari ruang.

Lantai dapat menunjang fungsi atau kegiatan yang terjadi dalam

ruang, dapat memberi karakter dan dapat memperjelas sifat

ruang.

Page 45: BAB 2 LANDASAN TEORIlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2014-1-00970... · 2015. 8. 7. · sendiri dibagi menjadi SIUP Kecil, SIUP Menengah, SIUP Besar. d. Tanda Daftar Perusahaan

51

Fungsi lantai :

• Struktur penguat

Penunjang kegiatan manusia, penunjang furniture, lalu

lintas (sirkulasi) dan kekuatannya sangat tergantung dari

konstruksi dan pemilihan materialnya.

• Pengontrol lingkungan

Terhadap air, tanah, iklim, panas, suara (transmisi suara,

penghantar dan peredam suara serta penyekat vibrasi /

getaran)

• Memberikan penampilan yang baik

(Suptandar, 1999: 123)

JENIS KARAKTERISTIK KELEBIHAN KEKURANGAN

KERAMIK • Memantulkan

suara

• Tahan gores

• Agak licin

• Kaya pilihan

warna dan tekstur

• Mudah

dibersihkan

• Kedap air

• Tahan terhadap

kimia

• Mudah

pemasangan

• Hargga relatif

murah

• Tidak kuat

menahan beban

berat

• Mudah retak

atau pecah

• Tidak tahan

benturan

RUBBER

TILE

• Kaya akan warna

• Kedap suara

• Tahan terhadap

noda

• Lunak, lentur

• Tersedia dalam

banyak warna

• Dapat dibuat

dengan gambar

sesuai

keinginan

• Menarik

• Mahal

• Licin jika

permukaan

basah

• Dapat dirusak

oleh deterjen

karena

permukaan

Page 46: BAB 2 LANDASAN TEORIlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2014-1-00970... · 2015. 8. 7. · sendiri dibagi menjadi SIUP Kecil, SIUP Menengah, SIUP Besar. d. Tanda Daftar Perusahaan

52

• Tahan lama

• Bersifak

akustik, tidak

berisik

lemas (jadi

derbesihkan

dengan deterjen

halus)

KAYU • Kesan alami

• Natural

• Dapat di cat

• Kedap suara

• Tahan lama

• Lentur

• Bersifat

akustik

• Mudah

dibersihkan

• Tidak tahan

rayap/insekta

KARPET • Menyerapbunyi

atau suara

• Kaya pilihan

corak dan warna

• Hangat

• Elemen akustik

• Sedikit

kemungkinan

rusak/pecah

untuk barang

yang jatuh

• Pemeliharaan

mudah

• Corak dan

warna bebas

• Mudah terbakar

• Bisa rusak oleh

deterjen

BETON • Kesan belum

selesai

• kokoh

• Mudah dibuat

• Tahan api

• Tahan zat

kimia

• Tahan rayap

• Kuat

• Sulit

dibersihkan

• Kurang indah

dari segi estetis

Tabel 2.3 Bahan-bahan Penutup Lantai

(Sumber : Suptandar, 1999)

Page 47: BAB 2 LANDASAN TEORIlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2014-1-00970... · 2015. 8. 7. · sendiri dibagi menjadi SIUP Kecil, SIUP Menengah, SIUP Besar. d. Tanda Daftar Perusahaan

53

Finishing lantai harus sangat sesuai dengan fungsi ruang.

Pertimbangan harus diberikan oleh desainer untuk penampilan

bahan yang dipilih dan kualitas lingkungan diperlukan, seperti

kelembagaan, kinerja non akustik, slip resistensi, konsekuensi

dari kemungkinan klien terjatuh, pengendalian infeksi,

pergerakan troli dan pemeliharaan, dan lain-lain.

Pastikan lantai memenuhi semua persyaratan yang relevan,

peraturan, standar dan pedoman kebijakan dalam setiap

yurisdiksi. Material lantai harus cukup mengatasi kemungkinan

berikut :

• Keselamatan Staf - OHS dan penanganan manual

• Keselamatan pasien dan pengunjung tergelincir/jatuh

• Efisiensi biaya fungsi Area, keberlanjutan dan siklus hidup

• Kebutuhan kelompok pengguna khusus

• Akustik dan pertimbangan estetika

Pemilihan penutup lantai dapat berdampak pada praktek kerja

staf dengan cara berikut :

• Prosedur pembersihan / pemeliharaan misalnya permukaan

terlalu kasar dapat menyebabkan lengan dan cedera bahu

ketika menggunakan kain pel

• Manuver peralatan roda berkaitan dengan tingkat resistensi

untuk mendorong / tarik dan mengubah kekuatan

• Risiko tergelincir atau tersandung dan cedera karena jatuh

• Kelelahan pada kaki dari berdiri dan berjalan - dalam hal ini,

jenis sepatu yang dikenakan oleh staf juga harus

dipertimbangkan.

Finishing lantai juga memiliki dampak langsung terhadap

seluruh biaya hidup setiap bangunan dimana pembersihan dan

pemeliharaan yang bersangkutan. Pemilihan finishing lantai

memerlukan pertimbangan dari beberapa faktor. Selidiki bahan

Page 48: BAB 2 LANDASAN TEORIlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2014-1-00970... · 2015. 8. 7. · sendiri dibagi menjadi SIUP Kecil, SIUP Menengah, SIUP Besar. d. Tanda Daftar Perusahaan

54

alternatif, mengatur pengujian realistis di tempat, dan periksa

instalasi lain yang sudah ada.

(Xiaobo, 2013)

3. Plafon

Plafon atau ceiling adalah salah satu unsur penting dalam

interior, yaitu sebagai pembentuk dari ruang. Secara umum dapat

dikatakan, plafon adalah sebuah bidang atau permukaan yang

terletak diatas garis pandangan normal manusia, berfungsi

sebagai pembentuk ruang dengan bidang yang ada di bawahnya.

(Suptandar, 1999: 160)

Fungsi ceiling :

• Penutup pada bagian atas bangunan atau ruang

• Sebagai pelindung kegiatan manusia yang berada di

bawah langit-langit

• Sebagai pembentuk ruang

• Sebagai bidang penempelan titik-titik lampu

• Sebagai peredam suara/akustik

• Sebagai penunjang unsur dekorasi

Faktor yang mempengaruhi dalam pemilihan material plafon :

• Fungsi ruang

• Kondisi alam

• Keindahan / estetika

• Selera

• Ekonomi

• Persyaratan pendukung

Material Ceiling Jenis Karakteristik Kelebihan Kekurangan Gypsum board • Mudah pecah

• • Meredam suara • Mudah di dapat • Mudah dipasang • Tahan api

• Mudah pecah • Tidak tahan air dan

kelembaban • Tidak tahan api

Page 49: BAB 2 LANDASAN TEORIlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2014-1-00970... · 2015. 8. 7. · sendiri dibagi menjadi SIUP Kecil, SIUP Menengah, SIUP Besar. d. Tanda Daftar Perusahaan

55

• Beragam warna dan bentuk

• Bisa dicat Acustic tile

• Kedap suara • Tdk tahan air • Tdk tahan api • Ukuran terbatas

• Baik meredam suara • Mudah dipasang

• Mudah pecah • Tidak tahan air

dan kelembaban • Tidak tahan api

Plywood

• Tdk tahan air • Tdk tahan api • Ukuran terbatas

120x140cm • Mudah didapat • Mudah

pengerjaannya

• Mudah didapat • Mudah dikerjakan • Relatif murah • Finishing bisa

berbagai macam

• Mudah dimakan Rayap

Asbestous

• Sedikit meredam suara

• Panas • Mempunyai

banyak motif

• Mudah pemasangannya

• Murah harganya

• Beracun • Mudah pecah

Beton

• Keras & kokoh • Tahan terhadap

api, air, rayap, dan bahan kimia

• Mudah dibuat • Tahan api • Tahan rayap • Tahan zat kimia • Kuat

• Mahal

Kaca

• Mudah pecah • Tdk tahan api • Tahan terhadap

air, rayap & bahan kimia

• Pencahayaan alami • Kesan luas • Tahan air • Tahan rayap • Tahan zat kimia

• Mudah Pecah

Metal

• Warna banyak • Mudah dibersihkan

• Berkesan dingin

• Banyak pilihan warna

• Mudah dibersihkan

• Mahal

Tabel 2.4 Jenis Material Ceiling

(Sumber : Suptandar, 1999)

Finishing plafon harus dipilih berkaitan dengan penampilan,

pembersihan, pengendalian infeksi, akustik dan akses ke layanan.

Dalam merencanakan plafon, perlu diperhatikan beberapa hal

yaitu :

1. Fungsi

Page 50: BAB 2 LANDASAN TEORIlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2014-1-00970... · 2015. 8. 7. · sendiri dibagi menjadi SIUP Kecil, SIUP Menengah, SIUP Besar. d. Tanda Daftar Perusahaan

56

Sebagai penutup ruang, juga dapat dimanfaatkan untuk

pengaturan udara panas, pengaturan lampu dan elemen-

elemen mekanikal.

2. Penentuan ketinggian

Dengan pertimbangan fungsi plafon itu sendiri, dapat juga

dilakukan berdasarkan pertimbangan proporsi dari ukuran

ruang (panjang, besar, tinggi). Terlebih lagi jika ingin dibuat

permainan pada plafon (drop ceiling)

3. Bentuk penyelesaian

Dapat berdasarkan fungsinya, jika sebagai ventilasi udara

panas, maka bentuk lubang atau penurunan plafon dapat

dibentuk sesuai sebagaimana plafon itu diselesaikan seperti

bentuk-bentuk polos, rata, grid, garis geometric/lurus,

berpola, struktural.

4. Konstruksi pemasangan

Perlu diperhatikan bagaimana pemasangannya atau

bagaimana menempel pada dinding misal dengan rangka

kayu, besi, digantungkan atau disangga. Perlu diperhatikan

juga konstruksi pemasangan bidang penutup plafon.

(Xiaobo, 2013)

2.5.4 Fisika Bangunan

A. Pencahayaan

Cahaya adalah faktor utama yang menghidupkan ruang interior.

Tanpa cahaya, tidak ada nada bentuk, warna, atau tekstur, tidak juga

penampakan ruang interior itu sendiri. Oleh karena itu, fungsi pertama

desain pencahayaan adalah menyinari bangunan dan ruang suatu

lingkungan interior, memungkinkan pemakaiannya melakukan aktivitas

dan menjalankan tugasnya dengan kecepatan, akurasi dan kenyamanan

yang tepat. (Ching, 1996)

Page 51: BAB 2 LANDASAN TEORIlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2014-1-00970... · 2015. 8. 7. · sendiri dibagi menjadi SIUP Kecil, SIUP Menengah, SIUP Besar. d. Tanda Daftar Perusahaan

57

Terang cahaya suatu penerangan dapat ditentukan oleh

beberapa faktor :

• Kondisi ruang (tertutup atau terbuka)

• Letak penempatan lampu

• Jenis dan daya lampu

• Jenis permukaan benda-benda dalam ruang (memantulkan atau

menyerap)

• Warna-warna dinding (gelap atau terang)

• Udara dalam ruang (asap rokok, asap dapur, dsb)

• Pola diagram dari tiap lampu.

Pencahayaan terbagi menjadi dua jenis, yaitu :

• Pencahayaan Alami

Adalah pencahayaan yang berasal dari sinar matahari, sinar api,

dan sumber-sumber lain dari alam (fosfor, dsb).

Pencahayaan alami dapat dibedakan menjadi dua, yaitu :

o Pencahayaan Langsung

Pencahayaan yang berasal dari matahari atau secara

langsung melalui atap, jendela, genting kaca, dan lain-

lain.

o Pencahayaan Tidak Langsung

Pencahayaan yang diperoleh dari sinar matahari secara

tidak langsung. Sistem pencahayaan tersebut banyak

ditemui dalam perancangan ruang dalam melalui skylight,

permainan bidang kaca, dan lain-lain.

• Pencahayaan Buatan

Adalah pencahayaan yang berasal dari cahaya buatan manusia.

Misalkan melalui cahaya lilin, sinar lampu, dan lain-

lain.Berdasarkan jenisnya sistem pencahayaan dapat dibedakan

menjadi beberapa macam, yaitu :

o General lighting

Page 52: BAB 2 LANDASAN TEORIlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2014-1-00970... · 2015. 8. 7. · sendiri dibagi menjadi SIUP Kecil, SIUP Menengah, SIUP Besar. d. Tanda Daftar Perusahaan

58

General lighting atau penerangan merata adalah

penerangan yang mutlak ada dan harus rata menerangi

seluruh ruang.

o Task Lighting

Task lighting adalah pencahayaan setempat. Yang

berfungsi untuk mendukung kegiatan tertentu yang butuh

cahaya lebih terang seperti membaca, memasak atau

menulis.

o Decorative lighting

Merupakan penerangan tambahan yang lebih berperan

dalam segi estetika.

o Accent lighting

Jenis penerangan yang hanya menerangi suatu objek yang

dikhususkan umumnya digunakan untuk menerangi objek

seperti lukisan, mannequins, barang dagangan ataupun

tanaman.

Berdasarkan tekniknya pencahayaan dapat dibedakan menjadi

beberapa macam, yaitu :

o Indirect Lighting

Menciptakan kesan ketinggian pada langit-langit ruang

yang luas, cahaya yang terefleksi dari langit-langit dan

dinding dapat mempertegas struktur, mengurangi

kesuraman langit-langit yang gelap dan menjadikan

terjadinya bayangan.

o Direct Lighting

Sistem pencahayaan langsung yang digunakan untuk

memfokus dan memberi tekanan atau perhatian pada

suatu obyek.

• Jenis – Jenis Lampu

Page 53: BAB 2 LANDASAN TEORIlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2014-1-00970... · 2015. 8. 7. · sendiri dibagi menjadi SIUP Kecil, SIUP Menengah, SIUP Besar. d. Tanda Daftar Perusahaan

59

o Pendant Lamp

Lampu gantung dengan kap penerangan. Bersifat

setempat atau penyebaran terbatas. Memiliki model

beraneka ragam.

o Wall Washer

Lampu tanam spotlight yang mengarah ke dinding. Baik

untuk penerangan objek tertentu. Modelnya kurang

bervariasi.

o Down Light

Lampu tanam di ceiling. Penerangannya terbatas dan

pemasangan dengan modul letak untuk jarak ± 2 meter.

o Spot Light

Lampu sorot yang dapat diarahkan sesuai keinginan. Baik

untuk memberi pencahayaan pada objek tertentu.

Pemasangan digantungkan atau dikaitkan pada track

metal.

o Table Lamp

Lampu meja yang cahayanya memberi efek khusus pada

sekitarnya. Jangkauan penerangan terbatas. Baik untuk

kegiatan membaca dan menulis.

o Strip Light

Lampu untuk ditanamkan pada unit lemari atau rak.

Memberi penerangan untuk objek yang berada tepat di

bawahnya.

o Wall Lamp

Lampu yang digantungkan atau ditempelkan pada

dinding. Pencahayaan bersifat tidak langsung, karena

memantul ke dinding. Baik untuk elemen estetis.

o Standing Lamp

Page 54: BAB 2 LANDASAN TEORIlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2014-1-00970... · 2015. 8. 7. · sendiri dibagi menjadi SIUP Kecil, SIUP Menengah, SIUP Besar. d. Tanda Daftar Perusahaan

60

Dengan tinggi ± 120-150 cm. untuk penerangan langsung

dibawahnya dan memberi efek tertentu. Penyebaran

cahaya kurang baik dan baik untuk elemen estetis.

o Central Lamp

Sebagai lampu pusat untuk ruangan yang relatif besar.

Dapat berupa lampu yang ditempel di ceiling atau lampu

gantung. Cahayanya menyebar.

• Hal yang harus diperhatikan dalam menata pencahayaan :

o Intensitas cahaya

Bisa ditentukan dari kebutuhan yang ada di dalam suatu

ruang. Penyinaran yang penting dalam suatu ruang yaitu

penyinaran uang sesuai untuk pekerjaan tertentu dan

penyinaran untuk keindahan. Masing-masing kegiatan

memerlukan intensitas cahaya yang berlainan.

o Warna cahaya

Tergantung kesan yang ingin ditampilkan suatu objek

o Komposisi

Penataan dan komposisi yang tepat dari pemakaian

general lighting, task lighting dan decorative lighting. Hal

ini butuh kepekaan, kreativitas dan rasa seni yang tinggi.

• Arah cahaya

o Downlight

Jenis pencahayaan ini banyak aplikasinya. Arah

pencahayaan datang dari atas dan menyinari objek

dibawahnya. Hampir setiap ruangan di rumah

memerlukan pencahayaan downlight yang berfungsi

sebagai pencahayaan secara merata. Arah cahaya berasal

dari atas ke bawah.

Page 55: BAB 2 LANDASAN TEORIlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2014-1-00970... · 2015. 8. 7. · sendiri dibagi menjadi SIUP Kecil, SIUP Menengah, SIUP Besar. d. Tanda Daftar Perusahaan

61

o Uplight

Arah cahaya datang dari bawah ke atas, dimana posisi

lampu dihadapkan ke atas. Efek cahaya yang ditimbulkan

yaitu kesan megah, dan memunculkan dimensi. Jenis

pencahayaan ini cenderung merupakan pencahayaan

dekoratif.

o Backlight

Backlight berarti cahayanya berasal dari belakang objek.

Hal ini dilakukan untuk memberi aksentuasi pada objek,

misalnya untuk memunculkan siluet. Pada objek tertentu,

pencahayaan backlight ini memberikan cahaya pinggir

yang memesona, membuat bentuk-bentuk objek lebih

jelas terlihat.

o Sidelight

Arah pencahayaan berasal dari samping yang

dimaksudkan memberikan penekanan pada elemen-

elemen interior tertentu yang menjadi aksen. Kebanyakan

arah cahaya ini dipakai pada artwork, atau benda-benda

seni lainnya.

o Frontlight

Untuk lukisan dan foto yang berwujud dua dimensi,

frontlight diaplikasikan. Cahaya yang datangnya dari

depan objek ini sebaiknya merata. Cahaya yang tersebar

rata membuat foto/lukisan tersebut terlihat apa adanya.

(Suptandar, 1999)

Cahaya alami berkontribusi terhadap rasa kesejahteraan,

membantu orientasi pada pengguna bangunan, dan juga meningkatkan

Page 56: BAB 2 LANDASAN TEORIlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2014-1-00970... · 2015. 8. 7. · sendiri dibagi menjadi SIUP Kecil, SIUP Menengah, SIUP Besar. d. Tanda Daftar Perusahaan

62

hasil pelayanan. Penggunaan cahaya alami harus dimaksimalkan di

seluruh unit. Akses cahaya alami dan pemandangan yang nyaman akan

mengurangi stres dan ketidaknyamanan pada pengunjung dan staf.

(Xiaobo, 2013)

B. Penghawaan

Merupakan pengaturan sirkulasi udara dalam ruang. Tujuan dari

direncanakan penghawaan ini adalah terwujudnya kenyamanan

pengguna dengan standar kenyamanan ruang, yaitu :

a. Temperatur udara : 18°- 26° celcius

b. Pergerakan udara : 0,1 – 0.15 m/s

c. Kelembaban relatif : 50% - 55%

d. Kebutuhan udara bersih :0,85 m3 /s/orang

Kenyamanan dan perasaan nyaman adalah penilaian

komprehensif seseorang terhadap lingkungannya. Oleh karena itu

kenyamanan tidak dapat diwakili oleh satu angka tunggal. Beberapa

faktor lain yang sering dikaitkan dengan kenyamanan tertentu, yaitu :

a. Ras, sebenarnya tidak ditemukan bukti bahwa ras

mempengaruhi penilaian kenyamanan. Manusia mempunyai

kemampuan adaptasi terhadap iklim (aklimatisasi) dengan

baik. Normalnya orang dapat menyesuaikan diri dalam 2

minggu.

b. Jenis kelamin, perempuan pada umumnya menyukai

lingkungan yang 1°C lebih hangat daripada laki-laki.

c. Usia, orang berusia anjut lebih suka di ligkungan yang lebih

hangat dan tidak berangin. Hal ini disebabkan metabolism

pada orang usia lanjut cenderung menurun.

Dari beberapa hal diatas, maka dapat dibedakan jenis

penghawaan, yaitu :

a. Penghawaan Alami : sistem penghawaan yang menggunakan udara

alam sebagai sumber penghawaan. Sifat penghawaan alami adalah

permanen, karena udara yang dihasilkan oleh alam tidak akan habis,

Page 57: BAB 2 LANDASAN TEORIlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2014-1-00970... · 2015. 8. 7. · sendiri dibagi menjadi SIUP Kecil, SIUP Menengah, SIUP Besar. d. Tanda Daftar Perusahaan

63

sehingga penggunaanya bisa kapan saja kita menginginkan tanpa ada

batasnya. Untuk penghawaan alami ini dapat dimanfaatkan melalui

bukaan-bukaan dan ventilasi udara yang lain, seperti jendela, pintu,

ventilasi udara serta bukaan-bukaan yang lain. Untuk merancang

sistem penghawaan alami diperlukan beberapa syarat yaitu

tersedianya udara luar yang sehat, suhu udara luar tidak terlalu tinggi

(maksimal 28°C), tidak banyak bangunan di sekitar yang akan

menghalangi aliran udara horizontal, lingkungan tidak bising.

b. Pengahawaan Buatan : sistem penghawaan yang menggunakan udara

buatan. Sifat dari penghawaan bautan ini hanya sementara saja, tidak

dapat digunakan untuk selamanya. Artinya tergantung pada adanya

sumber listrik yang ada, apabila energy listrik yang digunakan itu

habis atau padam maka udara buatan tersebut tidak dapat

dipergunakan. Hanya saja untuk penggunaaan penghawaan buatan ini

dapat diatur atau disesuaikan sesuai kebutuhan kita. Alat yang

digunakan untuk memperoleh penghawaan buatan itu adalah AC.

Sistem AC dibagi menjadi tiga tipe, yaitu :

• AC window

Umumnya dipakai pada perumahan dan dipasang pada salah satu

dinding ruang dengan batas ketinggian yang terjangkau dan

penyemprotan udara tidak mengganggu si pemakai.

• AC central

Biasanya digunakan pada unit-unit perkantoran, hotel,

supermarket dengan pengontrolan atau pengendalian yang

dilakukan dari satu tempat.

• AC split

Hampir sama bentuknya dengan AC window bedanya hanya

terletak pada konstruksi dimana alat condensator terletak di luar

ruang.

(Suptandar, 1999)

Page 58: BAB 2 LANDASAN TEORIlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2014-1-00970... · 2015. 8. 7. · sendiri dibagi menjadi SIUP Kecil, SIUP Menengah, SIUP Besar. d. Tanda Daftar Perusahaan

64

C. Akustik

Banyak fungsi yang dilakukan dalam ruangan yang memerlukan

pertimbangan privasi akustik termasuk :

• Diskusi / wawancara dengan pengunjung

• Membatasi suara yang mengganggu selama pengunjung

berkonsultasi

• Pemisahan daerah yang bising seperti ruang tunggu publik

Berdasarkan pertimbangan privasi akustik tersebut, solusi yang

harus dipertimbangkan antara lain:

• Pemilihan material dan finishing yang menyerap suara

• Penggunaan konstruksi pemisah suara

• Perencanaan pemisahan daerah yang tenang dengan daerah bising

• Perubahan manajemen operasional

Di dalam ruangan, sebagian besar dari suara dipantulkan kembali

oleh dinding-dinding, langit-langit dan permukaan benda-benda lain di

dalam ruangan.

a. Penyerapan nada-nada tinggi

b. Bahan penyerap nada-nada tinggi adalah bahan yang mengandung

banyak udara/ berpori-pori lembut, proses penyerapan nada-nada

tinggi adalah perubahan energi menjadi kalor, bahan-bahannya:

− Serabut kayu

− Bahan-bahan organic, sekaman kayu, serabut kayu, merang

jerami

− Bahan-bahan sintetis, novelen, Styrofoam geltorfen, batu apung

c. Penyerapan nada-nada rendah

Proses penyerapan nada-nada rendah adalah mengubah energi bunyi

menjadi energi mekanik, bahan-bahan yang dipakai adalah:

− Pelat-pelat tipis

− Kulit-kulit tipis yang elastis dan mudah bergendang

Tetapi agar teratan pelat-pelat resonator itu jangan sampai ikut

menambah bunyi, maka dibelakang pelat/selaput kita pasang lapisan

Page 59: BAB 2 LANDASAN TEORIlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2014-1-00970... · 2015. 8. 7. · sendiri dibagi menjadi SIUP Kecil, SIUP Menengah, SIUP Besar. d. Tanda Daftar Perusahaan

65

bantalan udara/ bahan penyerap bunyi. Selain kayu, bambu juga

merupakan bahan akustik yang baik, misalnya: dibuat dalam bentuk

lampu/ tikar lampu.

Hal-hal yang harus diperhatikan dalam pemilihan bahan dan

konstruksi akustik:

1. Koefisien penyerapan bunyi

2. Penampilan (ukuran, warna, dll)

3. Daya tahan terhadap kebakaran

4. Biaya instalasi

5. Kemudahan instalasi

6. Keawetan (goresan, tumbukan,dsb)

7. Pemantulan cahaya

8. Perawatan

9. Kondisi pekerjaan

10. Kesatuan elemen-elemen ruang.

D. Privasi

Perhatian pada kenyamanan dan privasi umumnya akan

mengurangi stres dan ketidaknyamanan.Harus ada keseimbangan antara

kebutuhan untuk observasi pengunjung, kebutuhan untuk meminimalkan

stres dan ketidaknyamanan yang disebabkan oleh suara mengganggu,

dan kebutuhan untuk mempertahankan tingkat privasi untuk pengunjung.

Fasilitas ini harus dirancang untuk menjamin kerahasiaan diskusi. Lokasi

jendela dan pintu harus tepat untuk menjaga privasi, dengan tetap

menjaga keamanan staf. (Xiaobo, 2013)

F. Keselamatan

Dalam sebuah bangunan publik termasuk fasilitas kesehatan

dianjurkan untuk merancang sistem pencegahan kebakaran. Sistem

pencegahan kebakaran tersebut memiliki beberapa tahap, yaitu :

1. Tahap Pencegahan

Page 60: BAB 2 LANDASAN TEORIlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2014-1-00970... · 2015. 8. 7. · sendiri dibagi menjadi SIUP Kecil, SIUP Menengah, SIUP Besar. d. Tanda Daftar Perusahaan

66

• Smoke Detector, mendeteksi asap pada temperatur 40-50° C

• Heat Detector, mendeteksi panas pada temperatur 60-70° C

2. Tahap Penyelamatan

• Tangga Darurat, jarak pencapaian terjauh ± 25 – 40 meter.

• Exhaust Fan, menyala secara otomatis pada saat kebakaran untuk

menghisap asap terdapat pada setiap tangga darurat.

3. Tahap Pemadaman Api

• Sprinkler, otomatis berupa liquid atau gas pada setiap jarak radius

4m2dengan jangkauan 25m2/ unit, bekerja pada suhu 135° - 160°

C.

• Fire Extinguisher, setiap daya jangkau ± 200 m2dengan jarak 20

meter/unit.

• Fire House, selang yang disambungkan ke hydrant regulator,

panjang 10-15 meter.

• Hydrant Pillar, pada daerah strategis dalam atau luar tapak,

mudah dijangkau dengan mobil.

Pencegahan Jenis Persyaratan Keterangan

Aktif Fire hydrant Jarak maks 30m Luas pelayanan 8m

Ditempatkan di koridor dan tempat lain yang mudah dicapai

Pylar hydrant Jarak maks 1m Dihalaman yang mudah dicapai oleh pemadam kebakaran

Sprinkle Jarak 6-9m Luas pelayanan 25m

• Digunakan untuk penanggulangan kebakaran tingkat awal

• Bekerja secara otomatis pada suhu 135-160F

• Mencurahkan air dari ketinggian sehingga dapat menjangkau seluruh ruangan

Heat detector Luas pelayanan 75m

Dihubungkan dengan alarm untuk pendeteksian awal

Page 61: BAB 2 LANDASAN TEORIlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2014-1-00970... · 2015. 8. 7. · sendiri dibagi menjadi SIUP Kecil, SIUP Menengah, SIUP Besar. d. Tanda Daftar Perusahaan

67

Pasif Tangga darurat (dilengkapi pintu tahan api)

Jarak maks 45m lebar min 1.2m

Kedap asap (ada cerobong asap) dan dilengkapi oleh penerangan independent

Koridor Lebar min 180cm jarak dari koridor ke pintu keluar 45m

Dilengkapi penerangan darurat dengan sumber daya baterai

Pintu keluar Lebar min 90cm

Membuka kearah luar

Sumber daya listrik darurat

Bekerja untuk penerangan darurat (sprinkle, hydrant, smoke detector)

Tabel 2.5 Pencegahan dan Penanggulangan Kebakaran

(Sumber : Andrews, 1976. Building&Mechanical System)

G. Studi Warna & Bentuk

1. Studi Warna

Warna Arti Positif Arti negatif Keterangan Merah • kegembiraan,

• agresif, • impulsif, • optimis, • kekuatan, • maskulin, • dinamis, • mobilitas, • asmara.

• Ledakan, • kematian, • terang, • anarki, • mengusik, • terkesiap.

• Warna merah merupakan warna yang terkuat dan paling menarik perhatian

• Warna merah dengan skala kecil dapat diimbangi dengan warna hijau dan biru untuk memberi kesan semangat hidup. Tetapi bila dalam skala besar akan memberi kesan tidak nyaman/tegang

Jingga • Komunikasi, • organik, • ambisi, • keceriaan, • kekayaan, • dermawan, • penerimaan.

• Dendam • Warna turunan dari sifat warna merah, dengan tingkatan yang lebih rendah

• Dalam skala kecil dapat bermanfaat dalam merangsang suasana pada susunan netral maupun dingin

Kuning • Ceria, • harapan, • bersinar,

• Takut, • Penge • cut,

• merupakan warna teringan yang melambaikan kegembiraan dan menghasilkan efek cahaya yang kuat dalam usaha mengatasi

Page 62: BAB 2 LANDASAN TEORIlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2014-1-00970... · 2015. 8. 7. · sendiri dibagi menjadi SIUP Kecil, SIUP Menengah, SIUP Besar. d. Tanda Daftar Perusahaan

68

• kepandaian, • aksi, • muda.

• pengkhianat, • kematian.

ketegangan • pemakaian warna kuning ini bila

berlebihan akan menimbulkan kesan tidak menarik, jenuh, dan hambar

• dapat diartikan sebagai ucapan selamat datang, cita-cita tinggi dan semangat yang gembira

Hijau • Alam, • kesuburan, • hidup, • harapan, • makmur, • stabilitas, • aman, • tenang

• Kerusakan, • kebusukan, • iri, • cemburu, • tabiat.

• merupakan warna netral yang memberikan keseimbangan bagi susunan warna yang mencari kesan ketenangan, ketentraman dan kedamaian.

• Dapat diartikan juga sebagai lambang pohon yang berakar dalam dan teguh, kepribadian yang keras dan berkuasa serta kekerasan hati.

Biru • Spiritual, • semangat, • kewanitaan, • konservatisme, • kesetiaan, • adil, • rasionalitas, • pasif, • tenang, • kepuasan, • higienis.

• Melankolis, • ketakutan, • ragu.

• Warna biru merupakan warna terdingin yang melambanngkan ketenangan yang sempurna, kesunyian, tentram, sabar, dan kebebesan.

• Dapat juga digunakan untuk melambangkan loyalitas, ketenangan seperti air dan tingkah yang tenang dan lembut.

Ungu • Loyalitas, • kesetiaan, • kekuatan, • memori, • kebenaran, • agama

• Nafsu, • kemunduran • penyesalan, • berkabung, • kerahasiaan, • misteri

• Warna ungu terletak diantara warna-warna dingin dan panas

• Sering terlihat artistik dan menyiratkan kehalusan, kebijakan, ketajaman, kepekaan tetapi dalam hal menyampaikan arti/pesan, ungu lebih keras dan kuat dalam menunjukan ketegangan, kesedihan, dukacita, kemurungan, tertekan walaupun juga memancarkan kehormatan dan kemuliaan

Cokelat • Organik, • kekuatan, • maskulin, • tanah,

• Vulgar, • kering, • mandul, • miskin.

• Apabila dalam kapasitas warna yang lebih cerah maka cenderung melambangkan kelemahan. Dapat juga melambangkan sifat yang

Page 63: BAB 2 LANDASAN TEORIlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2014-1-00970... · 2015. 8. 7. · sendiri dibagi menjadi SIUP Kecil, SIUP Menengah, SIUP Besar. d. Tanda Daftar Perusahaan

69

• ramping, • kesehatan, • serba guna.

pasif, menerima dan penuh perasaan.

Hitam • Solid, • tegas, • nyata, • elegan, • gelap, • mulia.

• Kematian, • sakit, • putus • asa.

• Lambang kehidupan yang terhenti, karena itu menimbulkan kesan kematian, kehampaan, kegelapan, kerusakan, dan kepunahan.

Abu-abu • Otonomi, • netral, • teknologi.

• Bimbang • monoton

• Warna abu-abu ini tidak gelap dan juga tidak terang karena merupakan warna yang netral

Putih • Kemurnian, • penyegaran, • perfect, • bijaksana, • kebenaran, • higienis, • bersih.

• Kekosongan • sunyi, • setan, • sia-sia, • tampan.

• Akan aman dipakai dalam skala besar untuk mendapatkan hasil yang maksimal

• Berhubungan dengan kebersihan dan sanitasi

Silver / emas

• Dewasa • Kaku • Kemegahan • Kaya • Netral

Tabel 2.6 Studi Warna

(Sumber : Pile, 1997. Color in Interior Design)

2. Studi Bentuk

a. Garis

Garis Lurus

• Vertikal : mengungkapkan kekuatan dan suasana berharga

dan memiliki ilusi. digunakan untuk menciptakan karakter

permainan ketinggian ceiling, lantai dan mezzanine.

• Horizontal : berkesan lebar, leluasa dan santai. Membuat

mata bergerak, tetapi jika digunakan secara berlebihan

akan melemahkan kesatuan desain secara keseluruhan.

Untuk keefektifan dan efisiensi dalam ruang.

Page 64: BAB 2 LANDASAN TEORIlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2014-1-00970... · 2015. 8. 7. · sendiri dibagi menjadi SIUP Kecil, SIUP Menengah, SIUP Besar. d. Tanda Daftar Perusahaan

70

• Diagonal : memberi kesan tidak stabil atau tidak

seimbang, penuh energi, dan tampil muda. Memberi

kesan kuat, dinamis, gesit dan lincah.

Garis Lengkung

• Lingkaran & lengkung penuh : menimbulkan semangat

terutama warna cerah. Jika berlebihan menimbulkan

kegelisahan. Bentuk bundar digunakan untuk

penyelesaian antar pojok ruang.

• Lengkung dengan komposisi penuh : bentuk garis yang

berliku memberi kesan mewah dan megah.

• Bentuk lengkung yang halus : lengkung yang halus atau

landai dengan perbandingan yang baik berkesan anggun

dan murni.

b. Bentuk

• Segitiga / limasan : melambangkan kestabilan bentuk,

dengan posisi memusat menuju satu titik.

Memberi kesan stabil, seimbang, dan condong jauh.

• Lingkaran : bentuk lingkaran atau bulat menunjukkan

sesuatu yang terpusat, berarah kedalam dan bersifat stabil,

dengan sendirinya menjadi pusat dari lingkungannya.

Memberi kesan stabil, menguasai lingkungan sekitar,

memberi kesan bergerak.

• Bujur sangkar : merupakan bentuk yang tidak memiliki

arah tertentu, stabil berdiri pada salah satu sisinya dan

dinamis pada salah satu sudutnya. Memberi kesan murni,

rasional, statis, netral, dan stabil.

• Bentuk organik : merupakan bidang yang dibatasi oleh

lengkung bebas, tidak terukur, dan berkesan tumbuh.

Page 65: BAB 2 LANDASAN TEORIlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2014-1-00970... · 2015. 8. 7. · sendiri dibagi menjadi SIUP Kecil, SIUP Menengah, SIUP Besar. d. Tanda Daftar Perusahaan

71

2.6 Tinjauan Khusus

2.6.1 Varia Bridal & Picture House

Gambar 2.11 Gedung Varia Bridal & Picture House

(Sumber : Dokumentasi Pribadi, 2014)

Varia Bridal mulai dibangun pada tahun 2008. Varia merupakan bisnis

keluarga dari Benny Bong dimana pada awalnya Benny Bong merupakan

photographer yang mempunyai studio foto yang diberi nama Picture House.

Picture House sering mendapatkan pekerjaan untuk memotret pasangan calon

pengantin untuk kebutuhan pre wedding. Karena melihat perkembangan zaman

dimana calon pengantin sering membutuhkan tempat untuk membantu membuat

atau memilih busana pengantin, Benny Bong akhirnya memutuskan untuk

membuat sebuah bridal house yaitu Varia Bridal. Benny Bong pun mengajak

saudara-saudaranya untuk bekerja sama membuat bridal house ini. Sehingga

seluruh karyawan yang bekerja pada struktur organisasi dari Varia Bridal dan

Picture House adalah saudaranya sendiri.

Varia Bridal bertempat di ruko INKOPAL Kelapa Gading, memiliki 3

lantai yang dibagi rata. Yaitu lantai 1 menjadi tempat untuk Picture House, lantai

Page 66: BAB 2 LANDASAN TEORIlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2014-1-00970... · 2015. 8. 7. · sendiri dibagi menjadi SIUP Kecil, SIUP Menengah, SIUP Besar. d. Tanda Daftar Perusahaan

72

2 menjadi tempat untuk Varia Bridal, dan lantai 3 menjadi tempat untuk Billy

Tjong.

Varia Bridal hanya menyediakan busana pengantin untuk disewakan,

tidak bisa mendesign custom. Hal ini merupakan hal yang inovatif dimana ketika

kliennya tidak ingin mengeluarkan banyak biaya untuk membuat busana

pengantin yang hanya akan dipakai sekali, klien akan sangat senang apabila

mengatahui ada jasa penyewaan baju pengantin. Varia hanya menyediakan

busana pengantin modern yaitu dress, Varia tidak menyediakan busana

pengantin tradisional. Namun, tidak semua klien yang ingin hanya menyewa

saja. Maka dari itu Varia bekerja sama dengan Billy Tjong designer khusus

untuk busana pengantin. Ketika kliennya tidak ingin hanya menyewa busana

pengantin, tapi ingin mendesign secara custom maka Varia akan mengalihkan

pekerjaan tersebut ke Billy Tjong yang showroomnya diletakkan di lantai 3.

Pada Picture House sendiri, mereka menawarkan berbagai macam paket

yang tersedia pada kliennya. Dimana ada paket untuk foto pre wedding dan pada

hari pernikahan. Untuk paket pre wedding pun mereka menawarkan dengan

harga tertentu maka sudah bisa melakukan pemotretan di luar negri tergantung

budget dari klien itu sendiri.

Karena kerja Varia Bridal dan Picture House yang professional, maka

mereka mulai dikenal menjadi salah satu penyedia jasa pernikahan yang bagus.

Dari itu target pasar mereka pun mulai naik level menjadi menengah ke atas.

Mereka pun tidak perlu menyebarluaskan tentang pekerjaan mereka, karena saat

ini klien yang mencari-cari dan menghubungi mereka terlebih dahulu.

A. Jam Operasional

Senin – Jumat : 10.00 – 19.00

Sabtu : 10.00 – 20.00

B. Pelayanan & Produk

Pelayanan yang diberikan oleh Varia Bridal & Picture House terdiri dari :

1. Penyewaan busana pengantin pria dan wanita

Page 67: BAB 2 LANDASAN TEORIlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2014-1-00970... · 2015. 8. 7. · sendiri dibagi menjadi SIUP Kecil, SIUP Menengah, SIUP Besar. d. Tanda Daftar Perusahaan

73

2. Design busana pengantin pria dan wanita

3. Foto pre wedding dan hari pernikahan

4. Tata rias pengantin wanita dan pria

5. Tata rambut pengantin wanita dan pria

6. Perhiasan dan aksesoris

C. Struktur Organisasi

Bagan 2.1 Struktur Organisasi Varia

(sumber : Dokumen Pribadi)

D. Deskripsi Pekerjaan

• Owner : Memimpin perusahaan dengan menetapkan kebijakan bagi

perusahaan serta mengawasi kinerja karyawan

• Supervisor : Yang berhubungan langsung dengan manajer lalu terjun

langsung ke lapangan. Menentukan selesai/tidaknya proyek.

Mengelola anak buahnya/ staff

• Marketing : Merencanakan, mengontrol proses penjualan dan

pemasaran untuk mencapai target penjualan dan mengembangkan

pasar secara efektif dan efisian.

• Photographer : Menjalankan tugas produksi, mengabadikan moment

saat hari H atau pre wedding.

Page 68: BAB 2 LANDASAN TEORIlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2014-1-00970... · 2015. 8. 7. · sendiri dibagi menjadi SIUP Kecil, SIUP Menengah, SIUP Besar. d. Tanda Daftar Perusahaan

74

• Editor : Membantu tugas Photografer untuk memproduksi hasil foto

E. Aspek Lingkungan

1. Lokasi

Gambar 2.12 Letak Varia Bridal & Picture House

(Sumber : Google, 2014)

2. Geografis

Terletak di ruko INKOPAL, Jalan Boulevard Barat Raya Blok B

nomor 15 Jakarta Utara yang merupakan kawasan pemukiman serta

terdapat beberapa tempat usaha seperti rumah makan, bakery, dan lain-

lain. Kawasan ini merupakan kawasan dengan tingkat keramaian dan

kepadatan lalu lintas yang tinggi.

3. Lingkungan

a. Faktor Cahaya Alami

Bangunan Varia Bridal & Picture House dibangun

menghadap ke utara dengan pintu masuk menghadap ke sebelah

barat. Pada bagian barat bangunan dominan menggunakan

material kaca, sehingga pada siang – sore hari akan mendapat

banyak pencahayaan alami. Sedangkan pada bagian utara gedung

tidak mendapatkan pencahayaan alami karena bagian belakang

gedung menempel dengan gedung lainnya.

b. Faktor Udara

Page 69: BAB 2 LANDASAN TEORIlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2014-1-00970... · 2015. 8. 7. · sendiri dibagi menjadi SIUP Kecil, SIUP Menengah, SIUP Besar. d. Tanda Daftar Perusahaan

75

Padatnya kegiatan serta lalu lintas pada kawasan tersebut

mengakibatkan kecilnya kemungkinan untuk mendapat

penghawaan alami yang baik. Hal itu menyebabkan Varia Bridal

& Picture House mngandalkan penghawaan buatan.

c. Faktor Kebisingan

Ruko Varia Bridal & Picture House tidak berada persis di

pinggir jalan raya, sehingga aktivitas di dalam ruko pun tidak

terganggu dengan kebisingan kendaraan di jalan raya.

4. Aspek Bangunan

a. Arsitektur

Bangunan Varia Bridal terletak di daerah ruko yang terdiri

dari 3 lantai. Dengan window display pada latai 2. Bangunan

ruko berbentuk geometris dengan dominan warna abu-abu.

b. Interior

Interior pada Varia bergaya modern dengan perpaduan

berbagai macam furniture, terdapat furniture bergaya modern

dan modern classic. Warna- warna yang di gunakan

menggunakan warna-warna yang cerah pada area greeting, dan

pada area-area lainnya menggunakan warna-warna yang

natural. Konsep interior pada Varia memberikan kesan yang

berbaur dan transparan, karena tidak ada nya partisi atau sekat

pada setiap area, kecuali pada area staff. Menggunakan

bentuk-bentuk geometris dan garis-garis lurus.

5. Program Ruang

Berikut ialah struktur organisasi ruang pada Varia Bridal &

Picture House.

Page 70: BAB 2 LANDASAN TEORIlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2014-1-00970... · 2015. 8. 7. · sendiri dibagi menjadi SIUP Kecil, SIUP Menengah, SIUP Besar. d. Tanda Daftar Perusahaan

76

Gambar 2.13 Program Ruang Varia Bridal & Picture House Lantai 1

(Sumber : Dokumentasi Pribadi, 2014)

Gambar 2.14 Program Ruang Varia Bridal & Picture House Lantai 2

(Sumber : Dokumentasi Pribadi, 2014)

Page 71: BAB 2 LANDASAN TEORIlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2014-1-00970... · 2015. 8. 7. · sendiri dibagi menjadi SIUP Kecil, SIUP Menengah, SIUP Besar. d. Tanda Daftar Perusahaan

77

Gambar 2.15 Program Ruang Varia Bridal & Picture House Lantai 3

(Sumber : Dokumentasi Pribadi, 2014) 6. Fisika Bangunan a. Pencahayaan

Penggunaan material kaca pada bangunan diaplikasikan

pada bagian sebelah barat bangunan. Hal tersebut dapat

mengoptimalkan masuknya cahaya alami pada siang sampai sore

hari. Pintu masuk utama yang berada di bagian sebelah barat

bangunan, area tunggu, area showroom, area resepsionis dan area

meeting (area publik) merupakan area-area yang mendapatkan

pencahayaan alami. Pada area dilantai dua pun mendapat

pencahayaan alami. Penggunaan material kacayang dijadikan

sebagai window display membuat area di lantai dua mendapat

pencahayaan alami pada siang dan sore hari.

Pencahayaan Buatan

Pencahayaan buatan yang digunakan pada Varia Bridal &

Picture House secara keseluruhan menggunakan lampu downlight

Page 72: BAB 2 LANDASAN TEORIlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2014-1-00970... · 2015. 8. 7. · sendiri dibagi menjadi SIUP Kecil, SIUP Menengah, SIUP Besar. d. Tanda Daftar Perusahaan

78

b. Penghawaan

Varia Bridal & Picture House menggunakan penghawaan

buatan secara keseluruhan, karena mereka tidak mempunyai area

terbuka. Penghawaan buatan yang digunakan adalah AC central.

c. Akustik

Pada Varia Bridal & Picture House, penggunaan akustik

hanya digunakan pada area kantor staff agar mengurangi

kebisingan dari luar.

7. Sistem Keamanan & Keselamatan

a. Sistem Pengamanan Kebakaran

Meletakkan smoke detector dan sprinkler pada setiap

ruang dan area dengan pengaturan jarak tertentu. Meletakkan fire

extinguisher dan fire hydrant pada tempat yang rawan kebakaran

dan letaknya mudah dijangkau.

b. Sistem CCTV

Meletakkan CCTV di area publik, dan sudut yang

memerlukan pengawasan lebih.

2.6.2 Kharisma Nusantara

Gambar 2.16 Gedung Kharisma Nusantara

(Sumber : Dokumentasi Pribadi, 2014)

Page 73: BAB 2 LANDASAN TEORIlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2014-1-00970... · 2015. 8. 7. · sendiri dibagi menjadi SIUP Kecil, SIUP Menengah, SIUP Besar. d. Tanda Daftar Perusahaan

79

Kharisma Nusantara mulai dibangun pada tahun 2009. Kharisma

Nusantara merupakan bisnis keluarga. Pada awalnya salah satu dari keluarga

mereka akan melaksanakan pernikahan dan membutuhkan busana pengantin.

Setelah busana pengantin tersebut selesai, ternyata hasilnya gagal dan jauh dari

harapan mereka. Akhirnya mereka pun memutuskan untuk membuat busana

pengantin sendiri dengan jumlah yang banyak untuk sanak saudara. Setelah

acara pernikahan tersebut selesai mereka bingung busana pengantin dan seragam

yang berjumlah banyak akan ditaruh mana. Dari situlah mereka memutuskan

untuk membuat tempat untuk menyewa busana pengantin.

Lama kelamaan usaha ini pun membesar sehingga Kharisma Nusantara

bukan hanya melayani penyewaan busana pengantin, tetapi juga bisa mendesign

custom. Bahkan yang disediakan saat ini bukan hanya busana pengantin saja,

melainkan juga busana untuk pesta dan berbagai macam aksesorisnya.

Kharisma Nusantara berada di daerah Daksa, merupakan rumah keluarga

yang akhirnya dijadikan lahan bisnis untuk sebagian dari lantai 1nya. Sedangkan

untuk sisanya masih dijadikan tempat tinggal keluarga mereka.

Kharisma Nusantara juga bersedia untuk menerima custom design yang hanya

akan disewa oleh klien, dengan syarat dan ketentuan dari mereka. Hal ini mereka

sebut dengan “perdana”. Mereka memperbolehkan klien mendesign busananya

sendiri yang hanya akan disewa oleh klien tersebut. Apabila hal ini terjadi maka

pihak dari Kharisma Nusantara akan mendampingi klien mulai dari memilih

bahan, memilih model, dan menggunakan penjahit dari mereka. Design dan

bahan pun harus sesuai dengan standar Kharisma Nusantara.

Karena kerja Kharisma Nusantara yang professional, maka mereka mulai

dikenal menjadi salah satu penyedia jasa busana pernikahan yang bagus. Dari itu

target pasar mereka pun mulai naik level menjadi menengah ke atas. Kisaran

harga untuk menyewa kebaya pun disesuaikan dengan target market mereka,

yaitu dari 6.500.000 – 9.000.000. Mereka pun tidak perlu menyebarluaskan

tentang pekerjaan mereka, karena saat ini klien yang mencari-cari dan

menghubungi mereka terlebih dahulu.

Page 74: BAB 2 LANDASAN TEORIlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2014-1-00970... · 2015. 8. 7. · sendiri dibagi menjadi SIUP Kecil, SIUP Menengah, SIUP Besar. d. Tanda Daftar Perusahaan

80

A. Jam Operasional

Senin – Sabtu : 10.00 – 17.00

Apabila klien sudah mempunyai janji dengan pihak Kharisma Nusantara,

maka mereka akan tetap membuka toko sesuai dengan jam yang disepakati.

B. Pelayanan & Produk

Pelayanan yang diberikan oleh Varia Bridal & Picture House terdiri dari

:

1. Penyewaan busana pengantin pria dan wanita

2. Design busana pengantin pria dan wanita

3. Penyewaan busana pesta wanita

4. Design busana pesta wanita

C. Struktur Organisasi

Bagan 2.2 Struktur Organisasi Kharisma Nusantara

(sumber : Dokumen Pribadi)

D. Deskripsi Pekerjaan

• Owner : Membangun perusahaan. Memimpin perusahaan dengan

menetapkan kebijakan bagi perusahaan serta mengawasi kinerja

karyawan

• Co Owner : Membantu owner membangun perusahaan dan pekerjaan

owner

Page 75: BAB 2 LANDASAN TEORIlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2014-1-00970... · 2015. 8. 7. · sendiri dibagi menjadi SIUP Kecil, SIUP Menengah, SIUP Besar. d. Tanda Daftar Perusahaan

81

• Owner Asisstant : membantu pekerjaan owner dan co owner dalam

menjalani perusahaan.

E. Aspek Lingkungan

1. Lokasi

Gambar 2.17 Letak Kharisma Nusantara

(Sumber : Google, 2014)

2. Geografis

Terletak di Jalan Daksa 1 nomor 3 Kebayoran Baru Jakarta

Selatan. Kharisma Nusantara terletak di tengah-tengah pemukiman

warga, dan tidak terlalu jauh dari tempat makan.

3. Lingkungan

a. Faktor Cahaya Alami

Bangunan Kharisma Nusantara tidak mendapat

pencahayaan alami pada bagian tokonya, karena jendela hanya

terletak pada lantai 2 yang merupakan tempat tinggal keluarga.

b. Faktor Udara

Meskipun jauh dari padatnya lalu lintas, Kharisma

Nusantara tetap menggunakan penghawaan buatan, karena bagian

rumahnya sangat tertutup sehingga apabila tidak menggunakan

Page 76: BAB 2 LANDASAN TEORIlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2014-1-00970... · 2015. 8. 7. · sendiri dibagi menjadi SIUP Kecil, SIUP Menengah, SIUP Besar. d. Tanda Daftar Perusahaan

82

penghawaan buatan maka akan sangat terasa sumpek. Dan juga

penghawaan buatan dibutuhkan agar menjaga ketahanan busana.

c. Faktor Kebisingan

Kharisma Nusantara terletak jauh dari jalan raya,

sehingga aktivitas di dalam rumah pun tidak terganggu dengan

kebisingan kendaraan di jalan raya.

4. Aspek Bangunan

a. Arsitektur

Bangunan Kharisma Nusantara merupakan rumah pribadi

yang dijadikan tempat usaha pada bagian lantai dasar dan

lantai 2 sebagai rumah pribadi. Bangunan ini bargaya modern

dengan warna dominan warna crème.

b. Interior

Interior pada Kharisma Nusantara mengaplikasikan unsur

etnik Indonesia,dengan furniture yang dominan terbuat dari

kayu dan ukiran-ukiran kayu, serta dominan dengan warna

coklat dan warna-warna natural. Menggunakan garis-garis

geometris serta organik.pada area meeting terdapat kolam ikan

yang member kenyamanan lebih pada pengunjung. Pada

interior banyak terdapat mannequin untuk memajang baju-baju

yang tersedia.

5. Program Ruang

Berikut ialah struktur organisasi ruang pada Kharisma Nusantara.

Page 77: BAB 2 LANDASAN TEORIlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2014-1-00970... · 2015. 8. 7. · sendiri dibagi menjadi SIUP Kecil, SIUP Menengah, SIUP Besar. d. Tanda Daftar Perusahaan

83

Gambar 2.18 Program Ruang Kharisma Nusantara

(Sumber : Dokumentasi Pribadi, 2014) 6. Fisika Bangunan a. Pencahayaan

Kharisma Nusantara tidak mendapatkan pencahayaan

alami sama sekali, sehingga pencahayaannya bergantung pada

pencahayaan buatan. Pencahayaan buatan yang digunakan pada

Kharisma Nusantara secara keseluruhan menggunakan lampu

downlight.

b. Penghawaan

Kharisma Nusantara menggunakan penghawaan buatan

secara keseluruhan, karena mereka tidak mempunyai area

terbuka. Penghawaan buatan yang digunakan adalah AC split.

c. Akustik

Page 78: BAB 2 LANDASAN TEORIlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2014-1-00970... · 2015. 8. 7. · sendiri dibagi menjadi SIUP Kecil, SIUP Menengah, SIUP Besar. d. Tanda Daftar Perusahaan

84

Kharisma Nusantara tidak memiliki area yang

menggunakan akustik, karena bangunannya merupakan bangunan

asli rumah tinggal.

7. Sistem Keamanan & Keselamatan

a. Sistem Pengamanan Kebakaran

Kharisma nusantara Meletakkan fire extinguisher dan fire

hydrant pada tempat yang rawan kebakaran dan letaknya

mudah dijangkau.

b. Sistem CCTV

Kharisma nusantara sama sekali tidak meletakkan CCTV.

2.6.3 Rumah Kebaya

Gambar 2.19 Gedung Rumah Kebaya

(Sumber : Dokumentasi Pribadi, 2014)

Rumah Kebaya didirikan pada tahun 1996. Ide membuat suatu jasa toko

kebaya berasal dari sebuah keisengan saat sang pemilik, yaitu Ibu Eva saat

sedang berkumpul dengan teman-temannya yaitu perkumpulan orang tua siswa

di sekolah anaknya. Ibu Eva mempunyai teman dekat yang handal merias wajah.

Ibu Eva awalnya adalah sebuah arsitek, sehingga Ia mempunyai keahlian untuk

berimajinasi dan menggambar. Pada saat sedang berkumpul ide itu tercetus dari

Page 79: BAB 2 LANDASAN TEORIlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2014-1-00970... · 2015. 8. 7. · sendiri dibagi menjadi SIUP Kecil, SIUP Menengah, SIUP Besar. d. Tanda Daftar Perusahaan

85

Ibu Eva dan Ia mengajak temannya untuk membuat sebuah bisnis toko kebaya.

Tanpa disadari bisnis ini terus berkembang hingga saat ini menjadi salah satu

toko busana pengantin terkemuka di kalangan pengantin.

Rumah Kebaya bertempat di Mampang Prapatan, merupakan sebuah

rumah yang dijadikan tempat bisnis secara keseluruhan, dari mulai kamar hingga

garasi.

Rumah Kebaya menyediakan busana pengantin untuk disewakan dan

juga bisa mendesign busana yang baru tergantung dengan kemauan klien.

Mereka juga bersedia untuk menerima custom design yang hanya akan disewa

oleh klien, dengan syarat dan ketentuan dari mereka. Hal ini mereka sebut

dengan “perdana”. Mereka memperbolehkan klien mendesign busananya sendiri

yang hanya akan disewa oleh klien tersebut. Apabila hal ini terjadi maka pihak

dari Rumah Kebaya akan mendampingi klien mulai dari memilih bahan,

memilih model, dan menggunakan penjahit dari mereka. Design dan bahan pun

harus sesuai dengan standar Rumah Kebaya.

Pada saat ini Rumah Kebaya merupakan salah satu toko busana

pengantin yang dikenal sangat bagus oleh klien, mulai dari kualitas busana

pengantinnya sampai keramahan para pegawai. Rumah Kebaya juga

menyediakan aksesoris-aksesoris untuk busana pengantin mulai dari perhiasan

khas jawa, konde, dll. Khusus untuk perhiasan khas jawa Rumah Kebaya bahkan

seringkali membuat design sendiri. Kisaran harga dari Rumah Kebaya adalah

mulai dari 2.000.000 hingga lebih dari 10.000.000 rupiah. Berbagai macam

variasi harga inilah yang membuat Rumah Kebaya juga sangan disenangi oleh

klien. Mereka juge melakukan segalanya di rumah ini, muai dari kantor

pegawainya hingga menjahit busana pengantinnya.

A. Jam Operasional

Senin – Jumat : 10.00 – 19.00

Sabtu : 10.00 – 20.00

B. Pelayanan & Produk

Page 80: BAB 2 LANDASAN TEORIlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2014-1-00970... · 2015. 8. 7. · sendiri dibagi menjadi SIUP Kecil, SIUP Menengah, SIUP Besar. d. Tanda Daftar Perusahaan

86

Pelayanan yang diberikan oleh Varia Bridal & Picture House terdiri dari :

1. Penyewaan busana pengantin pria dan wanita

2. Design busana penganti pria dan wanita

3. Penyewaan busana penerima tamu dan keluarga pengantin

4. Design busana penerima tamu dan keluarga pengantin

5. Aksesoris busana pengantin pria dan wanita

6. Tata rias wajah

7. Properti untuk prosesi adat

C. Struktur Organisasi

Bagan 2.3 Struktur Organisasi Rumah Kebaya

(sumber : Dokumen Pribadi)

D. Deskripsi Pekerjaan

• Owner : Membangun perusahaan. Memimpin perusahaan dengan

menetapkan kebijakan bagi perusahaan serta mengawasi kinerja

karyawan

• Keuangan : Mengatur keuangan, seperti pembayaran busana, dan paket-

paket yang di sediakan.

Page 81: BAB 2 LANDASAN TEORIlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2014-1-00970... · 2015. 8. 7. · sendiri dibagi menjadi SIUP Kecil, SIUP Menengah, SIUP Besar. d. Tanda Daftar Perusahaan

87

• Marketing : Merencanakan, mengontrol proses penjualan dan pemasaran

untuk mencapai target penjualan dan mengembangkan pasar secara

efektif dan efisian.

• Produksi : Menjalankan produksi eperti mejahit kebaya yang telah di

desain, lengkap dengan border, dan payet pada kebaya.

• Perlengkapan : Mengatur perlengkapan prosesi pernikahan.

E. Aspek Lingkungan

1. Lokasi

Gambar 2.20 Letak Rumah Kebaya

(Sumber : Google, 2014)

2. Geografis

Terletak di Wisma Mampang Asri, Jl. Mampang Prapatan XV

Jakarta Selatan. Rumah Kebaya berada di tengah-tengah pemukiman

warga yang jauh dari jalan raya, sehingga tidak terganggu kebisingan

jalan raya. Namun sisi negatifnya adalah Rumah Kebaya ini adalah

sedikit sulit untuk ditemukan.

3. Lingkungan

a. Faktor Cahaya Alami

Page 82: BAB 2 LANDASAN TEORIlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2014-1-00970... · 2015. 8. 7. · sendiri dibagi menjadi SIUP Kecil, SIUP Menengah, SIUP Besar. d. Tanda Daftar Perusahaan

88

Bangunan dari Rumah Kebaya mendapatkan pencahayaan

alami pada beberapa bagian rumahnyam yaitu area menunggu,

area meeting, area jahit, dan juga area kerja. Bagian area meeting

tidak terlalu mendapatkan cahaya alami secara penuh tapi pada

siang hari masih tidak butuh menyalakan lampu.

b. Faktor Udara

Rumah Kebaya memiliki area yang mempunyai jendela

cukup banyak sehingga jika udara tidak panas pun masih

mendapatkan udara segar dari luar.

c. Faktor Kebisingan

Rumah Kebaya terletak jauh dari jala raya, sehingga tidak

terganggu oleh kebisingan padatnya lalu lintas.

4. Aspek Bangunan

a. Arsitektur

arsitektur Rumah Kebaya sama dengan Kharisma

Nusantara yaitu rumah tinggal yang di jadikan tempat usaha

pada lantai dasar. Terdiri dari 2 lantai. Dengan dominan warna

natual seperti cokelat dan crème. Dengan penghijauan yang

cukup pada halaman depan.

b. Interior

interior pada bangunan ini berdominan warna-warna

natural.dengan finishing tembok seluruh nya adalah cat

tembok. Dengan lantai keramik dan karpet pada area fitting

room. Furniture yang di gunakan menggunakan ukiran-ukiran

kayu dan serba etnik Indonesia.

5. Program Ruang

Berikut ialah struktur organisasi ruang pada Rumah Kebaya.

Page 83: BAB 2 LANDASAN TEORIlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2014-1-00970... · 2015. 8. 7. · sendiri dibagi menjadi SIUP Kecil, SIUP Menengah, SIUP Besar. d. Tanda Daftar Perusahaan

89

Gambar 2.21 Program Ruang Rumah Kebaya

(Sumber : Dokumentasi Pribadi, 2014)

6. Fisika Bangunan a. Pencahayaan

• Pencahayaan Alami Rumah Kebaya mendapatkan pencahayaan alami yang cukup

baik, terutama pada area menunggu, area meeting, dan juga area

jahit. Sehingga pada saat pagi hingga sore hari tidak

membutuhkan pencahayaan buatan.

• Pencahayaan Buatan

Pencahayaan buatan yang digunakan pada Rumah Kebaya

secara keseluruhan menggunakan lampu downlight. Dan di

beberapa tempat display tertentu menggunakan spotlight.

b. Penghawaan

• Penghawaan Alami

Rumah Kebaya mendapatkan penghawaan alami yang

cukup baik karena banyak area yang menggunakan jendela

sehingga ketika dibuka masih mendapatkan sirkulasi udara segar

dari luar.

Page 84: BAB 2 LANDASAN TEORIlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2014-1-00970... · 2015. 8. 7. · sendiri dibagi menjadi SIUP Kecil, SIUP Menengah, SIUP Besar. d. Tanda Daftar Perusahaan

90

• Penghawaan Buatan

Penghawaan buatan yang digunakan oleh Rumah Kebaya

adalah AC split.

c. Akustik

Rumah Kebaya tidak memiliki area yang menggunakan

akustik, karena bangunannya merupakan bangunan asli rumah

tinggal.

7. Sistem Keamanan & Keselamatan

a. Sistem Pengamanan Kebakaran

Rumah Kebaya Meletakkan fire extinguisher dan fire

hydrant pada tempat yang rawan kebakaran dan letaknya

mudah dijangkau.

b. Sistem CCTV

Rumah Kebaya sama sekali tidak meletakkan CCTV.

2.6.4 Rina Gunawan Wedding Organizer

Gambar 2.22 Gedung Rina Gunawan Wedding Organizer

(Sumber : Dokumentasi Pribadi, 2014)

Rina Gunawan Wedding Organizer berdiri pada tahun 2002. Pada

awalnya Rina Gunawan WO hanyalah sebuah event organizer tidak melayani

Page 85: BAB 2 LANDASAN TEORIlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2014-1-00970... · 2015. 8. 7. · sendiri dibagi menjadi SIUP Kecil, SIUP Menengah, SIUP Besar. d. Tanda Daftar Perusahaan

91

pernikahan. Pekerjaan pertama yang diterima adalah merencanakan acara ulang

tahun Aurel Hermansyah. Setelah itu mereka mulai kedatangan pekerjaan yang

banyak untuk merencanakan sebuah event karena orang banyak yang melihat

kesuksesan dari pesta pertama yang dikerjakan.

Acara pernikahan yang pertama kali dikerjakan adalah pernikahan dari

Eko Patrio, pada awalnya mereka ragu untuk menerima pekerjaan ini, tapi

karena mereka saling mengenal dekat akhirnya Rina Gunawan menerima

pekerjaan ini. Setelah pernikahan ini pula mereka mulai seing menerima

permintaan untuk merencanakan pernikahan. Akhirnya mereka memutuskan

bahwa mereka lebih mengkhususkan ke wedding organizer.

Pada saat ini Rina Gunawan WO terlihat sering merencanakan

pernikahan untuk rekan artis. Akan tetapi ternyata mereka lebih sering

merencanakan pernikahan dari polisi, anak pejabat, dibandingkan artis. Namun

karena yang menjadi sorotan publik adalah artis, maka Rina Gunawan WO

sering dicap sebagai WO artis. Bahkan yang tidak banyak orang tahu, Rina

Gunawan juga sering menerima pekerjaan untuk merencakan event resmi seperti

gathering perusahaan-perusahaan ternama.

Rina Gunawan WO terletak di daerah pemukiman di Gandaria Jakarta

Selatan. Tempat ini merupakan rumah yang dijadikan sebagai kantor. Kantor ini

hanya memiliki 1 lantai dan terbagi menjadi beberapa ruangan kecil. Ukuran

ruangan dan sirkulasi pun tidak terlihat memadai. Ternyata setiap pertemuan

dengan klien tidak pernah dilakukan di dalam kantor, melainkan selalu bertemu

di luar. Kantor ini hanya digunakan untuk meeting dengan tim internal saja.

Rina Gunawan WO menawarkan segala macam jasa yang berhubungan

dengan pernikahan. Dimulai dari perencanaan sampai hari pelaksanaan. Mereka

juga sudah mempunyai vendor-vendor langganan yang bisa ditawarkan kepada

klien, namun hal itu tidak bersifat mengikat. Klien tidak dipaksa untuk

menggunakan vendor dari mereka. Rina Gunawan WO juga bisa menyesuaikan

perencanaan sesuai dengan budget dari klien. Target pasar mereka merupakan

Page 86: BAB 2 LANDASAN TEORIlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2014-1-00970... · 2015. 8. 7. · sendiri dibagi menjadi SIUP Kecil, SIUP Menengah, SIUP Besar. d. Tanda Daftar Perusahaan

92

kalangan menengah ke atas, tapi mereka tetap menerima klien yang tidak berasal

dari kalangan tersebut.

Karena kerja Rina Gunawan WO yang professional, maka mereka mulai

dikenal menjadi salah satu penyedia jasa pernikahan yang bagus. Mereka pun

tidak perlu menyebarluaskan tentang pekerjaan mereka, karena saat ini klien

yang mencari-cari dan menghubungi mereka terlebih dahulu.

A. Jam Operasional

Senin – Jumat : 10.00 – 19.00

Sabtu : 10.00 – 20.00

B. Pelayanan & Produk

Pelayanan yang diberikan oleh Rina Gunawan WO terdiri dari :

1. Merencanakan pernikahan hingga hari pelaksanaan

2. Menemani dari awal deal ke vencor-vendor yang ditentukan

3. Memasukkan budget yang diberikan klien untuk diaplikasikan ke

acara pernikahan

4. Memberi pilihan vendor dimulai dari tempat, busana, entertainment,

catering, hingga fotografi.

C. Struktur Organisasi

Bagan 2.4 Struktur Organisasi Rina Gunawan WO

(sumber : Dokumen Pribadi)

Page 87: BAB 2 LANDASAN TEORIlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2014-1-00970... · 2015. 8. 7. · sendiri dibagi menjadi SIUP Kecil, SIUP Menengah, SIUP Besar. d. Tanda Daftar Perusahaan

93

D. Deskripsi Pekerjaan

• Direktur Utama : Memimpin perusahaan dengan menetapkan

kebijakan bagi perusahaan serta mengawasi kinerja karyawan

• Marketing : Merencanakan, mengontrol proses penjualan dan

pemasaran untuk mencapai target penjualan dan mengembangkan

pasar secara efektif dan efisian.

• Keuangan : Mengatur keuangan dalam WO seperti pembayaran, dan

paket-paket yang di sediakan.

• Produksi : Menjalankan produksi seperti membantu tim dekorasi.

Membantu menjalankan acara pernikahan.

E. Aspek Lingkungan

1. Lokasi

Gambar 2.23 Letak Rina Gunawan Wedding Organizer

(Sumber : Google, 2014)

2. Geografis

Terletak di Jalan Haji Syahrin nomor 6 Gandaria Utara Jakarta

Selatan. Rina Gunawan WO terletak di tengah-tengah pemukiman

warga, dan jauh dari jalan raya sehingga sedikit sulit untuk ditemukan.

Page 88: BAB 2 LANDASAN TEORIlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2014-1-00970... · 2015. 8. 7. · sendiri dibagi menjadi SIUP Kecil, SIUP Menengah, SIUP Besar. d. Tanda Daftar Perusahaan

94

3. Lingkungan

a. Faktor Cahaya Alami

Bangunan dari Rina Gunawan Wedding Organizer

mendapatkan pencahayaan alami. Dimana terdapat jendela yang

memberikan pencahayaan ke area tunggu, istirahat, dan juga area

kerja.

b. Faktor Udara

Bangunan dari Rina Gunawan Wedding Organizer

mendapatkan penghawaan alami dari bagian belakang rumah

yaitu area istirahat. Sedangkan untuk area yang berada di depan

harus menggunakan penghawaan buatan.

c. Faktor Kebisingan

Bangunan dari Rina Gunawan Wedding Organizer berada

jauh dari jalan raya, sehingga aktivitas di dalam pun tidak

terganggu dengan kebisingan kendaraan di jalan raya.

4. Aspek Bangunan

a. Arsitektur

arsitektur dari Rina Gunawan WO adalah sebuah

bangunan rumah yang djadikan kantor WO. Terdiri dari 1

lantai yang di desain bergaya mnimalis dan warna dominan

abu-abu

b. Interior

Tidak ada yang special dari interior kantor ini, hanya

terdapat 2 kamar yang di jadikan ruang kantor direktur utama

dan staff. Dan area service pada bagian belakang rumah.

Menggunakan keramik sebagai pelapis lantas, dan seluruh

tdinding di lapisi dengan cat putih. Menggunkana furniture

yang sederhan dengan garis-garis geometris.

5. Program Ruang

Berikut ialah struktur organisasi ruang pada Rina Gunawan

Wedding Organizer.

Page 89: BAB 2 LANDASAN TEORIlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2014-1-00970... · 2015. 8. 7. · sendiri dibagi menjadi SIUP Kecil, SIUP Menengah, SIUP Besar. d. Tanda Daftar Perusahaan

95

Gambar 2.24 Program Ruang Rina Gunawan Wedding Organizer

(Sumber : Dokumentasi Pribadi, 2014)

6. Fisika Bangunan a. Pencahayaan

Rina Gunawan WO masih mendapatkan pencahayaan

alami dari jendela yang berada pada bagian depan rumah. Tapi

pencahaan alami pun tidak cukup sehingga masih membutuhkan

pencahayaan buatan

Pencahayaan Buatan

Rina Gunawan WO menggunakan pencahayaan buatan

secara keseluruhan dengan menggunakan lampu downlight.

b. Penghawaan

Rina Gunawan WO menggunakan penghawaan buatan

secara keseluruhan kecuali pada bagian istirahat. Selain pada area

tersebut penghawaan buatan yang digunakan adalah AC split.

c. Akustik

Page 90: BAB 2 LANDASAN TEORIlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2014-1-00970... · 2015. 8. 7. · sendiri dibagi menjadi SIUP Kecil, SIUP Menengah, SIUP Besar. d. Tanda Daftar Perusahaan

96

Rina Gunawan WO tidak memiliki area yang

menggunakan akustik, karena bangunannya merupakan bangunan

asli rumah tinggal.

7. Sistem Keamanan & Keselamatan

a. Sistem Pengamanan Kebakaran

Rina Gunawan WO Meletakkan fire extinguisher dan

fire hydrant pada tempat yang rawan kebakaran dan

letaknya mudah dijangkau.

b. Sistem CCTV

Rina Gunawan WO sama sekali tidak meletakkan CCTV.

2.6.5 Adhyakti Wedding Organizer

Gambar 2.25 Gedung Adhyakti Wedding Organizer

(Sumber : Dokumentasi Pribadi, 2014)

Adhyakti Wedding Organizer berdiri pada tahun 2009. Ide membuat

sebuah wedding organizer adalah karena pada saat menikah pemilik tidak

menggunakan jasa wedding organizer. Dan dia tidak merasakan bahwa itu

adalah pernikahan impiannya. Sehingga pemilik dari Adhyakti WO pun segera

Page 91: BAB 2 LANDASAN TEORIlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2014-1-00970... · 2015. 8. 7. · sendiri dibagi menjadi SIUP Kecil, SIUP Menengah, SIUP Besar. d. Tanda Daftar Perusahaan

97

membuat sebuah wedding organizer agar dia bisa membuat para calon pengantin

merasakan pernikahan impiannya. Salah satu acara pernikahan yang besar yang

direncanakan oleh Adhyakti WO adalah pernikahan Ruben Onsu.

Rina Gunawan Wedding Organizer berdiri pada tahun 2002. Pada

awalnya Rina Gunawan WO hanyalah sebuah event organizer tidak melayani

pernikahan. Pekerjaan pertama yang diterima adalah merencanakan acara ulang

tahun Aurel Hermansyah. Setelah itu mereka mulai kedatangan pekerjaan yang

banyak untuk merencanakan sebuah event karena orang banyak yang melihat

kesuksesan dari pesta pertama yang dikerjakan.

Adhyakti WO terletak di daerah pemukiman di Pulo Raya Jakarta

Selatan. Tempat ini merupakan rumah yang dijadikan kantor. Bahkan bagian

dari rumah tersebut yang dijadikan kantor hanyalah bagian ruang tamu saja.

Ternyata setiap pertemuan dengan klien tidak pernah dilakukan di dalam kantor,

melainkan selalu bertemu di luar. Kantor ini hanya digunakan untuk meeting

dengan tim internal saja. Bahkan walaupun hanya meeting dengan tim internal

ruangan tersebut pun masih sangat kurang. Adhyakti WO memang sedang

berusaha mencari lahan untuk membuat kantor yang lebih memadai.

Adhyakti WO menawarkan segala macam jasa yang berhubungan dengan

pernikahan. Dimulai dari perencanaan sampai hari pelaksanaan. Mereka juga

sudah mempunyai vendor-vendor langganan yang bisa ditawarkan kepada klien,

namun hal itu tidak bersifat mengikat. Klien tidak dipaksa untuk menggunakan

vendor dari mereka. Adhyakti WO mementingkan kualitas, sehingga biayanya

pun lebih mahal. Mereka juga menerima permintaan dari klien yang hanya

membutuhkan bantuan saat hari pelaksanaannya saja.

Para klien yang meminta Adhyakti WO untuk merencanakan pernikahan

dari awal akan dikenai budget yang lebih tinggi. Biasanya klien yang ingin

menggunakan jasa dari Adhyakti WO ini datang 4-6 bulan sebelum hari

pernikahan. Dan waitu yang dibutuhkan untuk perencanaan itu sendiri adalah 2-

3 bulan. Selain menjadi WO, Adhyakti juga terkadang bertindak sebagai

wedding consultant dimana mereka harus menjadi penengah antara kedua pihak

keluarga.

Page 92: BAB 2 LANDASAN TEORIlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2014-1-00970... · 2015. 8. 7. · sendiri dibagi menjadi SIUP Kecil, SIUP Menengah, SIUP Besar. d. Tanda Daftar Perusahaan

98

Adhyakti WO hanya mempunyai sedikit staff yang tetap, karena mereka

lebih menggunakan staff freelance karena WO ini belum terlalu besar.

Karena kerja Adhyakti WO yang professional, maka mereka mulai dikenal

menjadi salah satu penyedia jasa pernikahan yang bagus. Mereka pun tidak perlu

menyebarluaskan tentang pekerjaan mereka, karena saat ini klien yang mencari-

cari dan menghubungi mereka terlebih dahulu.

A. Jam Operasional

Senin – Jumat : 10.00 – 19.00

Sabtu : 10.00 – 20.00

B. Pelayanan & Produk

Pelayanan yang diberikan oleh Adhyakti WO terdiri dari :

1. Merencanakan pernikahan hingga hari pelaksanaan

2. Menemani dari awal deal ke vencor-vendor yang ditentukan

3. Memasukkan budget yang diberikan klien untuk diaplikasikan ke

acara pernikahan

4. Memberi pilihan vendor dimulai dari tempat, busana, entertainment,

catering, hingga fotografi.

5. Wedding consultant.

C. Struktur Organisasi

Page 93: BAB 2 LANDASAN TEORIlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2014-1-00970... · 2015. 8. 7. · sendiri dibagi menjadi SIUP Kecil, SIUP Menengah, SIUP Besar. d. Tanda Daftar Perusahaan

99

Bagan 2.5 Struktur Organisasi Adhayakti WO

(sumber : Dokumen Pribadi)

D. Deskripsi Pekerjaan

• Direktur Utama : Memimpin perusahaan dengan menetapkan

kebijakan bagi perusahaan serta mengawasi kinerja karyawan

• Marketing : Merencanakan, mengontrol proses penjualan dan

pemasaran untuk mencapai target penjualan dan mengembangkan

pasar secara efektif dan efisian.

• Keuangan : Mengatur keuangan dalam WO seperti pembayaran, dan

paket-paket yang di sediakan.

• Produksi : Menjalankan produksi seperti membantu tim dekorasi.

Membantu menjalankan acara pernikahan.

E. Aspek Lingkungan

1. Lokasi

Page 94: BAB 2 LANDASAN TEORIlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2014-1-00970... · 2015. 8. 7. · sendiri dibagi menjadi SIUP Kecil, SIUP Menengah, SIUP Besar. d. Tanda Daftar Perusahaan

100

Gambar 2.26 Letak Adhyakti Wedding Organizer

(Sumber : Google, 2014)

2. Geografis

Terletak di Jalan Pulo Raya VI nomor 25 Kebayoran Baru Jakarta

Selatan. Adhyakti WO terletak di tengah-tengah pemukiman warga, dan

jauh dari jalan raya sehingga sedikit sulit untuk ditemukan.

3. Lingkungan

a. Faktor Cahaya Alami

Bangunan dari Adhyakti Wedding Organizer

mendapatkan pencahayaan alami yang cukup baik. Dimana

terdapat jendela yang memberikan pencahayaan secara penuh ke

area kerja.

b. Faktor Udara

Bangunan dari Adhyakti Wedding Organizer

mendapatkan penghawaan alami yang penuh apabila pintu dan

jendela dibuka.

c. Faktor Kebisingan

Bangunan dari Adhyakti Wedding Organizer berada jauh

dari jalan raya, sehingga aktivitas di dalam pun tidak terganggu

dengan kebisingan kendaraan di jalan raya.

Page 95: BAB 2 LANDASAN TEORIlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2014-1-00970... · 2015. 8. 7. · sendiri dibagi menjadi SIUP Kecil, SIUP Menengah, SIUP Besar. d. Tanda Daftar Perusahaan

101

4. Aspek Bangunan

a. Arsitektur

arsitektur Adhayakti WO merupaka rumah tinggal yang

terdiri dari 2 lantai. Dengan dominan warna coklat. Pintu

masuk sedikit masuk kedalam, untuk akses harus melewati

garasi rumah terlebih dahulu.

b. Interior

Adhyakti WO memanfaatkan area ruang tamu sebagai

ruang kantor untuk WO nya. Menggunakan furnitur dengan

dominan warna coklat dan ukirann-ukiran kayu. Dengan lantai

keramik serta pelapis dinding cat.

5. Program Ruang

Berikut ialah struktur organisasi ruang pada Adhyakti Wedding

Organizer.

Gambar 2.27 Program Ruang AdhyaktiWedding Organizer

(Sumber : Dokumentasi Pribadi, 2014)

6. Fisika Bangunan

a. Pencahayaan

Adhyakti WO mendapatkan pencahayaan alami yang full

pada saat pagi hingga sore hari, sehingga pada saat itu tidak butuh

menyalakan lampu.

Page 96: BAB 2 LANDASAN TEORIlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2014-1-00970... · 2015. 8. 7. · sendiri dibagi menjadi SIUP Kecil, SIUP Menengah, SIUP Besar. d. Tanda Daftar Perusahaan

102

Adhyakti WO hanya menggunakan pencahayaan buatan

di saat malam hari. Pencahayaan buatan yang digunakan adalah

lampu downlight.

b. Penghawaan

Adhyakti WO mendapatkan penghawaan alami yang baik

apabila pintu dan jendela dibuka, sehingga saat itu penghawaan

buatan tidak perlu digunakan.

Adhyakti WO tidak terlalu membutuhkan penghawaan

buatan. Penghawaan buatan yang digunakan adalah AC split.

c. Akustik

Adhyakti WO tidak memiliki area yang menggunakan

akustik, karena bangunannya merupakan bangunan asli rumah

tinggal.

7. Sistem Keamanan & Keselamatan

a. Sistem Pengamanan Kebakaran

Adhyakti WO meletakkan fire extinguisher dan fire hydrant

pada tempat yang rawan kebakaran dan letaknya mudah dijangkau.

b. Sistem CCTV

Adhyakti WO sama sekali tidak meletakkan CCTV.

2.7.4 Hias Rias Wedding Organizer

Gambar 2.28 Gedung Hias Rias Wedding Organizer

(Sumber : Dokumentasi Pribadi, 2014)

Page 97: BAB 2 LANDASAN TEORIlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2014-1-00970... · 2015. 8. 7. · sendiri dibagi menjadi SIUP Kecil, SIUP Menengah, SIUP Besar. d. Tanda Daftar Perusahaan

103

Hias Rias Wedding Organizer berdiri pada tahun 2002. Dimulai karena

sang ibu dari pemilik mempunyai pekerjaan sebagai perias wajah. Pada tahun

2002 sang ibu mulai merias wajah pengantin. Dari hal tersebut mulai timbul

permintaan dari klien untuk membuat busana pengantin. Akhirnya usaha mereka

mulai bertambah menjadi penyedia busana pengantin baik mendesign sendiri

ataupun penyewaan. Dari hal tersebut usahanya pun mulai berkembang lagi

menjadi wedding organizer.

Hias Rias WO terletak di daerah pemukiman di Jalan Dili yang

bertempat di Cinere. Tempat ini merupakan rumah yang dijadikan kantor. Pada

lantai 1 digunakan menjadi area resepsionis, area meeting dan juga display dan

storage untuk busana pengantin. Sedangkan pada lantai 2 dijadikan kantor untuk

bekerja dan juga area jahit untuk busana pengantin.

Hias Rias menyediakan segala hal yang berbau pernikahan. Pada

awalnya mereka mencari vendor-vendor untuk bekerja sama. Hingga akhirnya

sekarang mereka mempunyai semuanya sendiri, termasuk dekorasi. Hias Rias

juga menyebutkan bahwa mereka bisa menjadi wedding planner dan juga

wedding organizer. Dimana pekerjaan dari wedding planner adalah membantu

pasangan calon pengantin untuk merencanakan pernikahannya dari 0. Biasa

dilakukan oleh pasangan yang susah mencari waktu ataupun juga pasangan yang

sama-sama sibuk bekerja. Sedangkan pekerjaan dari wedding organizer adalah

hanya membantu menjalankan pernikahan pada hari H. Biasa dilakukan oleh

calon pasangan pengantin yang waktunya lebih fleksibel.

Dalam company profile Hias Rias pun disebutkan bahwa mereka

bertekad untuk memberikan jasa yang sangat baik untuk membuat mimpi para

klien menjadi nyata. Mereka juga mengerti bahwa hari pernikahan adalah hari

yang sangat penting dalam hidup. Dimana pernikahan diharapkan adalah suatu

hal yang dilakukan hanya sekali dalam seumur hidup. Maka dari itu tugas dari

wedding organizer adalah membuat hari penting tersebut menjadi suatu hal yang

tidak akan terlupakan oleh klien.

Hias Rias WO sudah mengembangkan sayapnya pada usaha weding,

mereka sudah pernah merencanakan pernikahan di segala macam kota di yaitu

Page 98: BAB 2 LANDASAN TEORIlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2014-1-00970... · 2015. 8. 7. · sendiri dibagi menjadi SIUP Kecil, SIUP Menengah, SIUP Besar. d. Tanda Daftar Perusahaan

104

Jakarta, Bandung, Depok, Semarang, Surabaya, Pekanbaru, Palembang, hingga

ke Malaysia.

A. Jam Operasional

Senin – Jumat : 10.00 – 19.00

Sabtu : 10.00 – 20.00

B. Pelayanan & Produk

Pelayanan yang diberikan oleh Hias Rias WO terdiri dari :

1. Wedding Organizer

2. Dekorasi

3. Tata rias wajah modern dan tradisional

4. Photo dan video

5. Entertainment

6. Upacara Adat ( Jawa, Sunda, Palembang, Padang, Batak, Betawi, dll)

7. Souvenir

C. Struktur Organisasi

Bagan 2.6 Struktur Organisasi Hias Rias WO

(sumber : Dokumen Pribadi)

Page 99: BAB 2 LANDASAN TEORIlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2014-1-00970... · 2015. 8. 7. · sendiri dibagi menjadi SIUP Kecil, SIUP Menengah, SIUP Besar. d. Tanda Daftar Perusahaan

105

D. Deskripsi Pekerjaan

• Owner : Membangun perusahaan. Memimpin perusahaan dengan

menetapkan kebijakan bagi perusahaan serta mengawasi kinerja

karyawan

• Produksi : Menjalankan produksi seperti membantu tim dekorasi.

Membantu menjalankan acara pernikahan.

• Freelance staff : staff inti dalam menjalankan produksi. Bekerja dalam

tim inti namun meiliki tempat yang flesibel dalam bekerja.

E. Aspek Lingkungan

1. Lokasi

Gambar 2.29 Letak Hias Rias Organizer

(Sumber : Google, 2014)

2. Geografis

Terletak di Jalan Dili No 743 Blok M Mega Cinere. Hias Rias

WO terletak di tengah-tengah pemukiman warga, dan jauh dari jalan

raya tapi mudah untuk ditemukan.

Page 100: BAB 2 LANDASAN TEORIlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2014-1-00970... · 2015. 8. 7. · sendiri dibagi menjadi SIUP Kecil, SIUP Menengah, SIUP Besar. d. Tanda Daftar Perusahaan

106

3. Lingkungan

a. Faktor Cahaya Alami

Bangunan dari Hias Rias Wedding Organizer

mendapatkan pencahayaan alami yang cukup baik. Dimana

terdapat jendela yang memberikan pencahayaan secara penuh

ke area kerja.

b. Faktor Udara

Bangunan dari Hias Rias Wedding Organizer

mendapatkan penghawaan alami yang penuh apabila pintu dan

jendela dibuka.

c. Faktor Kebisingan

Bangunan dari Hias Rias Wedding Organizer berada

jauh dari jalan raya, sehingga aktivitas di dalam pun tidak

terganggu dengan kebisingan kendaraan di jalan raya.

4. Aspek Bangunan

a. Arsitektur

Arsitektur Hias Rias merupakan rumah tinggal yang

dijadikan sebagai ruang kantor dan produksi, dengan bangunan

minimalis yang terdiri dari 2 lantai. Dengan dominan warna-

warna natural seperti warna abu-abu dan putih.

b. Interior

Interior Has Rias merupakan interior minimalis, dengan

furnitur yang sederhana. Dengan garis-garis lurus. Menggunkan

keramik sebagai pelapis lantai dengan permainan up ceiling dan

cornice terbuat dari kayu.

5. Program Ruang

Berikut ialah struktur organisasi ruang pada Hias Rias Wedding

Organizer.

Page 101: BAB 2 LANDASAN TEORIlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2014-1-00970... · 2015. 8. 7. · sendiri dibagi menjadi SIUP Kecil, SIUP Menengah, SIUP Besar. d. Tanda Daftar Perusahaan

107

Gambar 2.30 Program Ruang Hias Rias Wedding Organizer Lantai 1

(Sumber : Dokumentasi Pribadi, 2014)

Gambar 2.31 Program Ruang Hias Rias Wedding Organizer Lantai 2

(Sumber : Dokumentasi Pribadi, 2014)

6. Fisika Bangunan

a. Pencahayaan

Hias Rias WO mendapatkan pencahayaan alami yang full

pada saat pagi hingga sore hari, sehingga pada saat itu tidak butuh

menyalakan lampu.

Hias Rias WO hanya menggunakan pencahayaan buatan

di saat malam hari. Pencahayaan buatan yang digunakan adalah

lampu downlight.

Page 102: BAB 2 LANDASAN TEORIlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2014-1-00970... · 2015. 8. 7. · sendiri dibagi menjadi SIUP Kecil, SIUP Menengah, SIUP Besar. d. Tanda Daftar Perusahaan

108

b. Penghawaan

Hias Rias WO mendapatkan penghawaan alami yang baik

apabila pintu dan jendela dibuka, sehingga saat itu penghawaan

buatan tidak perlu digunakan.

Hias Rias WO tidak terlalu membutuhkan penghawaan

buatan. Penghawaan buatan yang digunakan adalah AC split.

c. Akustik

Hias Rias WO tidak memiliki area yang menggunakan

akustik, karena bangunannya merupakan bangunan asli rumah

tinggal.

7. Sistem Keamanan & Keselamatan

a. Sistem Pengamanan Kebakaran

Hias Rias WO meletakkan fire extinguisher dan fire

hydrant pada tempat yang rawan kebakaran dan letaknya

mudah dijangkau.

b. Sistem CCTV

Hias Rias WO sama sekali tidak meletakkan CCTV.

2.7.6 The Custom Photo

Gambar 2.32 Gedung The Custom

(Sumber : Dokumentasi Pribadi, 2014)

Page 103: BAB 2 LANDASAN TEORIlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2014-1-00970... · 2015. 8. 7. · sendiri dibagi menjadi SIUP Kecil, SIUP Menengah, SIUP Besar. d. Tanda Daftar Perusahaan

109

The Custom berdiri pada tahun 2008. Diberi nama The Custom karena

konsep dari photography ini adalah mengikuti kemauan klien secara detail,

karena klien bisa mengcustomize sendiri apa yang mereka inginkan. Selain

memotret, mereka juga bertindak sebagai konsultan fotografi karena mereka

juga memberi ide-ide kepada klien. Klien dari The Custom ini sendiri juga lebih

banyak orang-orang terkenal.

Cara kerja dari The Custom adalah membagi menjadi 2 tim. Dimana 1

tim mobile menemani dan mengikuti kedua calon pengantin. Sedangkan tim

kedua tinggal di tempat pemotretan untuk mengurus dekorasi, setting foto, dan

lain-lain. The Custom juga memiliki keyakinan bahwa mereka bekerja dalam

bidang jasa yang bekerja 25 jam 8 hari, yang berarti mereka melayani klien

tanpa batasan waktu. Selama mereka tidak mempunyai janji dengan klien lain,

mereka akan melayani klien tersebut walaupun memberikan jam dan lokasi

secara mendadak.

The Custom pada awalnya berada di Kemang 1 tepatnya di sebelah Little

Baghdad. Mereka memutuskan untuk pindah ke Jalan Kemang Timur dimana

daerah tersebut tidak terlalu ramai. The Custom memilih menempatkan kantor

mereka di Kemang karena target pasar mereka adalah anak muda yang akan

menikah.

Pada The Custom yang berada di kemang Timur ini mereka tidak

memiliki studio, melainkan hanya kantor dan tempat showroom saja. Seluruh

property untuk foto ditempatkan di kantor pusat mereka. The Custom juga tidak

memiliki studio foto, karena klien lebih sering memilih untuk melakukan

pemotretan di outdoor. Ketika ada permintaan klien untuk foto indoor, maka The

Custom akan menyewa studio foto yang lengkap settingnya.

The Custom juga memberikan souvenir yang unik kepada setiap klien.

Bukan hanya memberikan foto album atau foto yang di print dan diberi frame

saja, melainkan mereka juga melayani pembuatan souvenir seperti side table,

koper, sampai coffeetable yang dikonsepkan seperti foto pre wedding klien

tersebut. Pada souvenir tersebut juga ada ebberapa yang dimasukkan undangan

Page 104: BAB 2 LANDASAN TEORIlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2014-1-00970... · 2015. 8. 7. · sendiri dibagi menjadi SIUP Kecil, SIUP Menengah, SIUP Besar. d. Tanda Daftar Perusahaan

110

pernikahan dan lain-lain, sehingga kenangan akan hari pernikahan klien selalu

diingat.

Karena kerja The Custom yang professional, maka mereka mulai dikenal

menjadi salah satu penyedia jasa foto yang sangat baik. Mereka pun tidak perlu

menyebarluaskan tentang pekerjaan mereka, karena saat ini klien yang mencari-

cari dan menghubungi mereka terlebih dahulu.

A. Jam Operasional

Senin – Jumat : 10.00 – 19.00

Sabtu : 10.00 – 20.00

B. Pelayanan & Produk

Pelayanan yang diberikan oleh The Custom terdiri dari :

1. Foto pre wedding

2. Foto hari pernikahan

3. Pembuatan album foto

4. Pembuatan souvenir

5. Konsultan Fotografi

6.

C. Struktur Organisasi

Bagan 2.7 Struktur Organisasi The Custom

(sumber : Dokumen Pribadi)

Page 105: BAB 2 LANDASAN TEORIlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2014-1-00970... · 2015. 8. 7. · sendiri dibagi menjadi SIUP Kecil, SIUP Menengah, SIUP Besar. d. Tanda Daftar Perusahaan

111

D. Deskripsi Pekerjaan

• Kepala Direksi : Bertanggung jawab terhadap operasional perusahaan

khususnya dalam hubungan dengan pihak ekstern perusahaan

• General Manager : Bertanggung jawab atas implementasi kebijakan

perusahaan dan memastikan berjalannya peraturan perusahaan serta

kesesuaiannya dengan objektif dan strategi perusahaan sesuai target

bisnis perusahaan secara menyeluruh

• Branch Manager : mengelola dan mengawasi seluruh aktifitas dalam

lingkup di kantor cabang.

• Keuangan : Mengatur keuangan dalam perusahaan seperti

pembayaran, dan paket-paket yang di sediakan.

• Marketing : Merencanakan, mengontrol proses penjualan dan

pemasaran untuk mencapai target penjualan dan mengembangkan

pasar secara efektif dan efisian.

• Produksi : Menjalankan produksi seperti bekerja dengan vendor

dalam pembuatan album foto dan lain-lain dalam produksi terdapat

photographer dan editor.

E. Aspek Lingkungan

1. Lokasi

Gambar 2.33 Letak The Custom

(Sumber : Google, 2014)

Page 106: BAB 2 LANDASAN TEORIlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2014-1-00970... · 2015. 8. 7. · sendiri dibagi menjadi SIUP Kecil, SIUP Menengah, SIUP Besar. d. Tanda Daftar Perusahaan

112

2. Geografis

Terletak di Jalan Kemang Timur Raya nomor 4 A Jakarta

Selatan. Letak dari The Custom ini berada di pinggir jalan sehingga

mudah untuk ditemukan

3. Lingkungan

a. Faktor Cahaya Alami

Bangunan dari The Custom mendapatkan pencahayaan

alami yang cukup baik. Dimana sebagian besar dari gedung

merupakan jendela yang memberikan pencahayaan secara penuh

ke area kerja.

b. Faktor Udara

Bangunan dari The Custom tidak mendapatkan

penghawaan alami karena pintu selalu tertutup dan tidak

mempunyai area terbuka.

c. Faktor Kebisingan

Bangunan dari The Custom berada di pinggir jalan raya

sehingga terkadang mendapatkan kebisingan dari padatnya

lalu lintas.

4. Aspek Bangunan

a. Arsitektur

Arsitektur The Custom terdiri dari 2 lantai bergaya

minimalis dengan sedikit permainan dinding dengan warna

dominan putih. Pada area pintu masuk menggunakan pintu

kaca yang di berikan stiker black out untuk menghalangi

pandangan melihat secara langsung kedalam ruangan. Stiker

yang digunakan berwarna ungu sesuai dengan karakter the

Custom

Page 107: BAB 2 LANDASAN TEORIlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2014-1-00970... · 2015. 8. 7. · sendiri dibagi menjadi SIUP Kecil, SIUP Menengah, SIUP Besar. d. Tanda Daftar Perusahaan

113

b. Interior

Interior nya menggunkan dominan warna putih yang

meberi kesan bersih pada ruangan, serta tidak lpa dengan

warna ungu yang di aplikasikan pada sofa. Terdapat bingkai-

bingkai foto yang cukup banyak pada ruangan sebagai elemen

aksesoris. Furniture yang digunakan menggunakan garis lurus

tanpa detail-detail yang berlebihan. Menggunakan keramik

sebagai pelapis lantai pada keseluruhan ruang.

5. Program Ruang

Gambar 2.34 Program Ruang The Custom

(Sumber : Dokumentasi Pribadi, 2014)

6. Fisika Bangunan

a. Pencahayaan

Bangunan dari The Custom mendapatkan pencahayaan

alami yang cukup baik. Dimana sebagian besar dari gedung

Page 108: BAB 2 LANDASAN TEORIlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2014-1-00970... · 2015. 8. 7. · sendiri dibagi menjadi SIUP Kecil, SIUP Menengah, SIUP Besar. d. Tanda Daftar Perusahaan

114

merupakan jendela yang memberikan pencahayaan secara penuh

ke area kerja.

Pencahayaan Buatan

The Custom hanya menggunakan pencahayaan buatan di

saat malam hari. Pencahayaan buatan yang digunakan adalah

lampu downlight.

b. Penghawaan

Bangunan dari The Custom tidak mendapatkan

penghawaan alami karena pintu selalu tertutup dan tidak

mempunyai area terbuka.

The Custom membutuhkan penghawaan buatan secara

keseluruhan. Penghawaan buatan yang digunakan adalah AC

split.

c. Akustik

The Custom tidak menggunakan akustik pada seluruh

areanya.

7. Sistem Keamanan & Keselamatan

a. Sistem Pengamanan Kebakaran

The Custom meletakkan fire extinguisher dan fire

hydrant pada tempat yang rawan kebakaran dan letaknya

mudah dijangkau.

b. Sistem CCTV

The Custom sama sekali tidak meletakkan CCTV.