BAB 2 - Kewarganegaraan Nasionalisme

18

Click here to load reader

Transcript of BAB 2 - Kewarganegaraan Nasionalisme

Page 1: BAB 2 - Kewarganegaraan Nasionalisme

MAKALAH

PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN

NASIONALISME

DISUSUN OLEH :

KARINA HANAWANTIKA

13211905

2EA27

NASIONALISME Page 1

Page 2: BAB 2 - Kewarganegaraan Nasionalisme

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, yang atas

rahmat-Nya maka penulis dapat menyelesaikan penyusunan makalah yang

berjudul “NASIONALISME “.

Penulisan ini merupakan salah satu tugas dan persyaratan untuk

menyelesaikan tugas mata kuliah softskill. Dalam penulisan makalah ini

penulis merasa masih banyak kekurangan-kekurangan baik pada teknis

penulisan maupun materi, mengingat akan kemampuan yang penulis miliki.

Untuk itu kritik dan saran dari semua pihak sangat penulis harapkan demi

penyempurnaan pembuatan makalah ini.

Akhirnya sebagai penulis berharap semoga Allah memberikan pahala

yang setimpal pada mereka yang telah memberikan bantuan, dan dapat

menjadikan semua bantuan ini sebagai ibadah, Amiin Yaa Robbal’Alamiin.

                                                                                               

Jakarta, 29 Mei 2013

        Penulis

NASIONALISME Page 2

Page 3: BAB 2 - Kewarganegaraan Nasionalisme

DAFTAR ISI

Cover……………………….……………………….………………… 1

Kata Pengantar………………………………………………………. 2

Daftar Isi…………………..…………………………………………… 3

BAB 1 PENDAHULUAN..

1.1 Latar Belakang…………………………………………………….. 4

1.2 Rumusan Masalah………………………………………………… 5

1.3 Tujuan Masalah…………………………………………………… 5

BAB 2 PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Nasionalisme………………………………………... 6

2.2 Karakteristik Nasionalisme………………………………………. 8

2.3. Jenis-jenis Nasionalisme………………..………………………. 8

2.4. Makna Nasionalisme…………………………………………….. 9

2.5. Nasionalisme Pancasila…………………………………………. 10

BAB 3 KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan…………………………………………….…………… 13

B. Saran……………………………………………………………….. 13

DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………. 14

NASIONALISME Page 3

Page 4: BAB 2 - Kewarganegaraan Nasionalisme

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah

Berbagai masalah yang dihadapi oleh Bangsa Indonesia mulai dari masalah kemiskinan, pengangguran, terorisme dan lain sebagainya. Menimbulkan suatu ataupun banyak permasalahan. Salah satunya adalah rendahnya rasa Nasionalisme Bangsa Indonesia. Memang itu tidak bisa dipungkiri, karena masyarakat lebih memilih untuk kelangsungan hidupnya dari pada memikirkan hal-hal seperti itu yang dianggapnya tidak penting. Padahal rasa nasionalisme itu sangat penting sekali bagi bangsa Indonesia untuk bisa menjadi bangsa yang maju, bangsa yang modern , bangsa yang aman dan damai, adil dan sejahtera.

Itu berbanding terbalik dengan situasi yang terjadi pada sejarah bangsa Indonesia di masa penjajahan Belanda. Bangsa Indonesia mencapai puncak kejayaan rasa nasionalime pada masa tersebut. Dimana pejuang-pejuang terdahulu kita bersatu dari sabang sampai merauke untuk membebaskan diri dari tirani. Yang mana itu bisa terwujud jika adanya rasa nasionalisme yang tinggi di masyarakat Indonesia. Dan telah terbukti kita bisa memproklamasikan kemerdekaan Republik Indonesia dengan semangat juang yang tinggi. Tapi bagaiman dengan saat ini? Hal tersebut pun berpengaruh pada ketahanan nasional bangsa ini. Dapat kita lihat aksi bom-bom di Negara Indonesia ini seakan menjawab bahwa rendah sekali rasa nasionalisme kita hingga kita bisa-bisanya merusak bangsa dan Negara kita sendiri.

NASIONALISME Page 4

Page 5: BAB 2 - Kewarganegaraan Nasionalisme

1.2. Rumusan Masalah

Keterkaitan mengenai tinggi ataupun rendahnya rasa Nasionalisme memang berkaitan erat dengan banyak faktor. Faktor tersebut bisa dikarenakan kita telah dibodohi selama 32 tahun yang membuat rasa nasionalisme kita menjadi luntur. Tapi ada juga faktor yang berasal dari kita sendiri misalnya tingkat kemiskinan dan pengangguran, orang miskin pastinya tidak memikirkan hal-hal yang seperti itu namun meraka lebih sering memikirkan bagaimana mereka dapat makan esok hari padahal seperti yang tertera dalam UUD 1945 Pasal 27 Ayat 3 yang berbunyi :

Pasal 27 ayat 3

“Setiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam upaya pembelaan Negara”

Ayat tersebut menjelaskan bahwa kita wajib melakukan upaya pembelaan Negara yang tentunya harus dengan rasa nasionalisme yang timbul dari diri kita sendiri. Yang jadi pertanyaan masih adakah Rasa Nasionalisme Masyarakat Indonesia dalam diri mereka?

1.3. Tujuan Masalah

Tujuan dari penulisan karya ilmiah mengenai “Rendahnya Rasa Nasionalisme Bangsa Indonesia” adalah yang pertama untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah yaitu Pendidikan Pancasila. Selain hal itu, topik ini sangat menarik untuk diperbincangkan. Karena Rasa Nasionalisme itu bisa tumbuh subur jika faktor-faktor penunjang lainnya pun bagus atau tercapai. Karena Rasa Nasionalisme sangat berkaitan erat dengan tinggkat kesejahteraan masyarakat itu sendiri.

NASIONALISME Page 5

Page 6: BAB 2 - Kewarganegaraan Nasionalisme

BAB II

PEMBAHASAN

2.1. Pengertian Nasionalisme

Karena kita sebagai bangsa merdeka tidak sudi didominasi oleh bangsa lain setelah mengalami penjajahan selama 300 tahun, maka kita memerlukan nasionalisme yang menimbulkan daya juang bagi seluruh bangsa untuk menolak dominasi itu.

Bangsa yang ingin mendominasi kita menggunakan dalih HAM, demokrasi dan perdagangan bebas yang menyejahterakan rakyat banyak. Itu semua adalah semboyan yang amat menarik bagi rakyat pada umumnya dan khususnya para pemuda. Memang semua orang ingin diperlakukan secara manusiawi, dapat berperanserta dalam menentukan jalannya pemerintahan negaranya dan hidup sejahtera lahir dan batin. Sebab itu kaum muda, terutama yang terpelajar, mudah tersilau oleh ajakan bangsa itu. Akan tetapi dalam kenyataan bangsa yang mengikuti kehendaknya jauh dari pasti dapat mencapai keadaan yang bagus itu. Contoh paling baru adalah perkembangan Amerika Latin. Sejak akhir tahun 1980-an negara-negara Amerika Latin, kecuali Cuba, dipuji-puji oleh dunia Barat pada umumnya mengenai usahanya membangun demokrasi, ekonomi liberal dan penegakan HAM. Amerika Serikat dan dunia Barat memberikan bantuan yang besar, termasuk dalam ekonomi melalui IMF dan Bank Dunia. Akan tetapi pada tahun 2000 terbukti bahwa usaha itu menemui kegagalan di hampir semua negara Amerika Latin, termasuk di Argentina dan Mexiko yang dipimpin oleh orang-orang yang dijagokan oleh AS.

NASIONALISME Page 6

Page 7: BAB 2 - Kewarganegaraan Nasionalisme

Menurut Ernest Renan: Nasionalisme adalah kehendak untuk bersatu dan bernegara.

Menurut Otto Bauar: Nasionalisme adalah suatu persatuan perangai atau karakter yang timbul karena perasaan senasib.

Menurut Hans Kohn, Nasionalisme secara fundamental timbul dari adanya National Counciousness. Dengan perkataan lain nasionalisme adalah bentuk dari kesadaran nasional berbangsa dan bernegara sendiri. Dan kesadaran nasional inilah yang membentuk nation dalam arti politik, yaitu negara nasional.

Menurut L. Stoddard: Nasionalisme adalah suatu kepercayaan yang dimiliki oleh sebagian terbesar individu di mana mereka menyatakan rasa kebangsaan sebagai perasaan memiliki secara bersama di dalam suatu bangsa.

Menurut Dr. Hertz dalam bukunya yang berjudul Nationality in History and Politics mengemukakan empat unsur nasionalisme, yaitu:

1. Hasrat untuk mencapai kesatuan.

2. Hasrat untuk mencapai kemerdekaan.

3. Hasrat untuk mencapai keaslian.

4. Hasrat untuk mencapai kehormatan bangsa.

Sedangkan menurut Louis Sneyder. Nasionalisme adalah hasil dari perpaduan faktor-faktor politik, ekonomi, sosial, dan intelektual.

Nasionalisme timbul dari diri kita sendiri, rasa itu timbul jika kita meraskan hal yang sama dengan orang lain ataupun masyarakat yang lainnya. Jadi nasionalisme berbanding lurus dengan persamaan anatara individu yang satu dengan individu yang lainnya.

NASIONALISME Page 7

Page 8: BAB 2 - Kewarganegaraan Nasionalisme

2.2 Karakteristik Nasionalisme

Karakteristik Nasionalisme yang melambangkan kekuatan suatu negara dan aspirasi yang berkelanjutan, kemakmuran, pemeliharaan rasa hormat dan penghargaan untuk hukum.

Nasionalisme tidak berdasarkan pada beberapa bentuk atau komposisi pada pemerintahan tetapi seluruh badan negara, hal ini lebih ditekankan pada berbagi cerita oleh rakyat atau hal yang lazim, kebudayaan atau lokasi geografi tetapi rakyat berkumpul bersama dibawah suatu gelar rakyat dengan konstitusi yang sama.

Membanggakan pribadi bangsa dan sejarah kepahlawanan pada suatu Negara.

Pembelaan dari kaum patriot dalam melawan pihak asing.

Kebangkitan pada tradisi masa lalu sebagai bagian mengagungkan tradisi lama karena nasionalisme memiliki hubungan kepercayaan dengan kebiasaan kuno. Seperti nasionalisme orang mesir bahwa kaum patriot harus memiliki pengetahuan tentang kebudayaan mesir yang tua dan hebat untuk menjaga kelangsungan dari sejarah.

Suatu negara cenderung mengubah fakta sejarah untuk kemuliaan dan kehebatan negaranya.

Ada spesial lambang nasionalisme yang diberikan untuk sebuah kesucian. Bendera, lambang nasionalisme dan lagu nasionalisme merupakan hal yang suci untuk semua umat manusia sebagai kewajiban untuk pengorbanan pribadi.

2.3. Jenis-jenis Nasionalisme

Snyder membedakan empat jenis nasionalisme, yaitu:

Nasionalisme revolusioner, (terjadi di Perancis pada akhir abad ke18).Untuk negeri yang dikatakan memiliki nasionalisme revolusioner, ketika elite politik sangat berkeinginan untuk melakukan demokratisasi, tapi lembaga perwakilan yang ada jauh dari memadai untuk mengimbanginya.

NASIONALISME Page 8

Page 9: BAB 2 - Kewarganegaraan Nasionalisme

Nasionalisme kontrarevolusioner, (terjadi di Jerman sebelum Perang Dunia I). Negeri yang bernasionalisme kontrarevolusioner, para elite politiknya menganggap diri selalu benar dan untuk itu lewat lembaga perwakilan yang ada, mereka menyerang pihak yang mereka anggap sebagai musuh atau melawan kepentingan mereka.

Nasionalisme sipil, (merujuk pada perkembangan di wilayah Britania dan Amerika hingga sekarang). Suatu negeri dikatakan memiliki nasionalisme sipil ketika ia memiliki lembaga perwakilan yang kuat, dan juga para elite politiknya memiliki kelenturan dalam berdemokrasi.

Nasionalisme SARA (diterjemahkan dari kata ethnic nationalism) (terjadi di Yugoslavia atau Rwanda).

SARA di sini merujuk pada akronim zaman Orde Baru, yakni suku, agama, ras, dan antar golongan, yang sering kali justru ditabukan untuk dibicarakan dalam negeri yang sangat plural ini. Dapat dikatakan nasionalisme SARA jika para elite politik negara tersebut tidak menganut paham demokrasi, dan mengekspresikan kepentingannya hanya untuk membela satu kelompok tertentu lewat lembaga-lembaga perwakilan yang ada. Snyder memilah empat jenis nasionalisme tersebut dan Ia membedakannya dari interseksi kuat atau lemahnya lembaga perwakilan politik, dan lentur atau tidak lenturnya kepentingan elite politik terhadap demokrasi.

2.4. Makna Nasionalisme

Makna Nasionalisme secara politis merupakan kesadaran nasional yang mengandung cita-cita dan pendorong bagi suatu bangsa, baik untuk merebut kemerdekaan atau menghilangkan penjajahan maupun sebagai pendorong untuk membangun dirinya maupun lingkungan masyarakat, bangsa dan negaranya.

NASIONALISME Page 9

Page 10: BAB 2 - Kewarganegaraan Nasionalisme

Kita sebagai warga negara Indonesia, sudah tentu merasa bangga dan mencintai bangsa dan negara Indonesia. Kebanggaan dan kecintaan kita terhadap bangsa dan negara tidak berarti kita merasa lebih hebat dan lebih unggul daripada bangsa dan negara lain. Kita tidak boleh memiliki semangat nasionalisme yang berlebihan (chauvinisme) tetapi kita harus mengembangkan sikap saling menghormati, menghargai dan bekerja sama dengan bangsa-bangsa lain.

Jadi Nasionalisme dapat juga diartikan:

Nasionalisme dalam arti sempit adalah suatu sikap yang meninggikan bangsanya sendiri, sekaligus tidak menghargai bangsa lain sebagaimana mestinya. Sikap seperti ini jelas mencerai-beraikan bangsa yang satu dengan bangsa yang lain. Keadaan seperti ini sering disebut chauvinisme.

Sedang dalam arti luas, nasionalisme merupakan pandangan tentang rasa cinta yang wajar terhadap bangsa dan negara, dan sekaligus menghormati bangsa lain.

2.5. Nasionalisme Pancasila

Pada prinsipnya nasionalisme Pancasila adalah pandangan atau paham kecintaan manusia Indonesia terhadap bangsa dan tanah airnya yang didasarkan pada nilai-nilai Pancasila.

NASIONALISME Page 10

Page 11: BAB 2 - Kewarganegaraan Nasionalisme

Prinsip nasionalisme bangsa Indonesia dilandasi nilai-nilai Pancasila yang diarahkan agar bangsa Indonesia senantiasa:

- Menempatkan persatuan – kesatuan, kepentingan dan keselamatan bangsa dan negara di atas kepentingan pribadi atau kepentingan golongan

- Menunjukkan sikap rela berkorban demi kepentingan Bangsa dan Negara

- Bangga sebagai bangsa Indonesia dan bertanah air Indonesia tidak rendah diri

- Mengakui persamaan derajat, persamaan hak dan kewajiban antara sesama manusia dan sesama bangsa

- Menumbuhkan sikap saling mencintai sesama manusia- Mengembangkan sikap tenggang rasa- Tidak semena-mena terhadap orang lain- Gemar melakukan kegiatan kemanusiaan- Senantiasa menjunjung tinggi nilai kemanusiaan- Berani membela kebenaran dan keadilan- Merasa bahwa bangsa Indonesia merupakan bagian dari seluruh

umat manusia.- Menganggap pentingnya sikap saling menghormati dan bekerja sama

dengan bangsa lain.

ALASAN SIKAP NASIONALISME BARU

Dalam Abad ke 20 telah terjadi banyak penemuan baru yang membuka pikiran manusia terhadap kebenaran yang lebih unggul. Satu penemuan yang amat penting adalah yang terjadi dalam Ilmu Fisika. Mula-mula adalah Einstein yang menemukan bahwa ruang dan waktu bukanlah absolut tetapi relatif dan tidak dapat dipisahkan satu dari yang lain. Penemuan ini sudah mulai menggoyahkan pendapat lama yang dihasilkan Isaac Newton dan Rene Descartes yang menyatakan bahwa segala sesuatu di alam ini adalah pasti. Pada 25 tahun kemudian para pakar Fisika, antara lain Niels Bohr dan Heisenberg, membuat penemuan yang

NASIONALISME Page 11

Page 12: BAB 2 - Kewarganegaraan Nasionalisme

amat penting tentang kenyataan alam di dalam atom atau subatom. Inilah yang membuahkan Fisika Quantum dan Teori Quantum yang amat revolusioner dilihat dari keadaan sebelumnya.

Dalam Fisika Newton dan Descartes serta Galileo Galilei yang berlaku sejak Abad ke 16, dianggap bahwa atom itu satuan yang utuh-solid tidak terbagi-bagi. Dan satuan ini yang menentukan bagaimana keseluruhan berkembang. Filsafah yang dikembangkan Descartes atas dasar penemuan fisika itu menimbulkan pandangan dan sikap hidup yang mekanistik dan deterministik. Dunia dan manusia disamakan dengan mesin yang dapat direduksi hingga bagian kecil. Segala sesuatu bersifat lineair dan seakan-akan semua dapat diprediksi asalkan faktor-faktor terpenuhi. Tidak mustahil bahwa filsafah itu berpengaruh kepada John Locke dalam membangun pandangan sosialnya. Itulah yang menghasilkan pandangan individualisme dan materialisme yang berkembang luas di dunia Barat dalam abad ke 16 dan seterusnya. Memang sikap dan pandangan hdiup itu telah membawa kemajuan besar kepada peradaban Barat berupa perkembangan materiil, khususnya ekonomi dan ilmu pengetahuan dan teknologi.

NASIONALISME Page 12

Page 13: BAB 2 - Kewarganegaraan Nasionalisme

BAB III

KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan

Rasa Nasionalisme di Indonesia telah ada dari jaman perjuangan melawan para penjajah hanya tahun demi tahun mengalami penipisan karena adanya banyak faktor yang mempengaruhinya. Diantaranya faktor perekonomian yang mana menimbulkan banyak masalah pengangguran, kemiskinan dan lain-lain. Rasa Nasionalisme itu harus kita pupuk ulang agar tidak hilang ditelan masa. Negara Indonesia sendiri menganut Nasionalisme Pancasila yang mana dalam Nasionalisme ini kita tidak hanya mencintai Bangsa dan Negara Indonesia sendiri tapi juga menghormati Negara dan bangsa lainnya.

Saran

Untuk dapat memupuk kembali semangat nasionalisme bangsa Indonesia, salah satunya bisa juga dengan lebih menekankan pada pembenahan bidang perekonomian terlebih dahulu supaya tingkat kemiskinan kita berkurang. Karena jika kita sudah menjadi bangsa yang Adil dan Sejahtera Niscaya Rasa Nasionalisme kita pun akan tinggi dan Rakyat semakin bangga dengan bangsa dan Negara Indonesia tercinta ini.

NASIONALISME Page 13

Page 14: BAB 2 - Kewarganegaraan Nasionalisme

DAFTAR PUSTAKA

http://www.kabarindonesia.com/berita.php?pil=8&jd=Pengaruh+Globalisasi+Terhadap+Nilai-Nilai+Nasionalisme&dn=20090607183541

http://suarapembaca.detik.com/read/2008/08/28/173328/996440/471/nasionalisme-indonesia

http://id.wikipedia.org/wiki/Nasionalisme

NASIONALISME Page 14