BAB 2 KAJIAN PUSTAKA State Of The Art · kendala yang sering dihadapi ... Mempunyai kantor dan...

27
BAB 2 KAJIAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Sebelumnya (State Of The Art) Dalam penelitian sebelumnya menjelaskan mengenai perbandingan kegiatan penelitian yang pernah dilakukan sebelumnya dengan topik yang sama dalam penelitian. Dalam penelitian sebelumnya (State Of The Art) terdapat nama peneliti, judul penelitian, lokasi, hasil penelitian, perbandingan penelitian. Tabel 2.1 (State Of The Art) No. Nama Peneliti Judul Penelitian Lokasi Hasil Penelitian Perbandingan Penelitian 1. Dini Andini, 2013 Strategi Public Relations dalam mempertahankan citra PT. CommServ Network Indinesia Jakarta Strategi Public Relations dalam mempertahankan citra PT CommServ Network Indonesia ditemukan bahwa Strategi yang dilakukan Public Relations melalui 2 (dua) bauran Public Relations yaitu pelaksanaan Penelitian ini dilakukan dengan lebih difokuskan kepada humas yang melakukan pertahaanan terhadap citra perusahaan. Pada penelitian saya lebih dilihat dari sisi seluruh tubuh perusahaan yang ikut mempertahankan citra, karena seluruh kegiatan perusahaan selalu terintegrasi mulai dari pondasi

Transcript of BAB 2 KAJIAN PUSTAKA State Of The Art · kendala yang sering dihadapi ... Mempunyai kantor dan...

BAB 2

KAJIAN PUSTAKA

2.1 Penelitian Sebelumnya (State Of The Art)

Dalam penelitian sebelumnya menjelaskan mengenai perbandingan kegiatan

penelitian yang pernah dilakukan sebelumnya dengan topik yang sama dalam

penelitian. Dalam penelitian sebelumnya (State Of The Art) terdapat nama peneliti,

judul penelitian, lokasi, hasil penelitian, perbandingan penelitian.

Tabel 2.1 (State Of The Art)

No. Nama

Peneliti

Judul Penelitian Lokasi Hasil Penelitian Perbandingan

Penelitian

1. Dini

Andini,

2013

Strategi Public

Relations dalam

mempertahankan

citra PT.

CommServ

Network

Indinesia

Jakarta Strategi Public

Relations dalam

mempertahankan

citra PT

CommServ

Network

Indonesia

ditemukan

bahwa

Strategi yang

dilakukan Public

Relations

melalui 2 (dua)

bauran Public

Relations yaitu

pelaksanaan

Penelitian ini

dilakukan dengan

lebih difokuskan

kepada humas yang

melakukan

pertahaanan terhadap

citra perusahaan.

Pada penelitian saya

lebih dilihat dari sisi

seluruh tubuh

perusahaan yang ikut

mempertahankan

citra, karena seluruh

kegiatan perusahaan

selalu terintegrasi

mulai dari pondasi

No. Nama

Peneliti

Judul Penelitian Lokasi Hasil Penelitian Perbandingan

Penelitian

event dan

melakukan

pendekatan

persuasi seperti

lobbying and

negotiation.

Hambatan yang

ditemukan dalam

penelitian ini

adalah

kurangnya

sarana

komunikasi dan

publikasi yang

dimiliki oleh PT

CommServ

Network

Indonesia dalam

melaksanakan

strategi Public

Relations. Public

Relations

menyadari

adanya hambatan

dan

permasalahan

ini, hanya saja

dasar hingga

bangunannya, inilah

yang berpengaruh

pada citra perusahaan

yang sudah ada

sekarang

No. Nama

Peneliti

Judul Penelitian Lokasi Hasil Penelitian Perbandingan

Penelitian

Public Relations

belum

melakukan

upaya untuk

mengatasi

hambatan

tersebut. Public

Relations tidak

berusaha untuk

membangun

sebuah hubungan

dan komunikasi

yang baik

dengan media.

2. Raissa

Christie,

2013

Analisis kegiatan

media relations

Hotel Ibis Slipi

dalam

mempertahanlkan

citra

Jakarta Berdasarkan

hasil penelitian,

kegiatan media

relations Hotel

Ibis Jakarta Slipi

dalam

mempertahankan

citra adalah

dengan

membangun

hubungan yang

baik dengan

Kegiatan media

relations Hotel Ibis

Jakarta Slipi dalam

mempertahankan

citra adalah dengan

membangun

hubungan yang baik

dengan media,

menyediakan

kebutuhan media,

melalui pemberitaan

di media, promosi –

No. Nama

Peneliti

Judul Penelitian Lokasi Hasil Penelitian Perbandingan

Penelitian

media,

menyediakan

kebutuhan

media, melalui

pemberitaan di

media, promosi –

promosi di

media, dan

melalui kegiatan

media relations

lainnya. Dan

dalam

melakukan

kegiatan media

relations,

kegiatan media

relations di Hotel

Ibis Jakarta Slipi

sudah dikatakan

berhasil.

Realisasi

kegiatan media

relations dapat

dilihat dari

berbagai

kegiatan media

relations

promosi namun bagi

PT.MITRA SOLUSI

INTERGITAS

mempertahankan

citra adalah lebij

kepada kegiatan

perusahaan yang

dilakukan terus

menerus tanpa

adanya penurunan

kualitas yang

akhirnya dapat

mempertahankan

citra perussahaan

No. Nama

Peneliti

Judul Penelitian Lokasi Hasil Penelitian Perbandingan

Penelitian

misalnya dengan

melakukan

media visit,

media gathering,

media briefing,

dan sebagainya.

Pemberitaan-pe

mberitaan

mengenai hotel

ibis jakarta Slipi.

Sedangkan

Dalam

melakukan

kegiatan media

relations, tidak

jarang muncul

kendala-kendala

yang tak terduga.

Misalnya saja,

kendala yang

sering dihadapi

adalah ketidak

tersediaan dana

dalam

melakukan

kegiatan media

relations, dalam

No. Nama

Peneliti

Judul Penelitian Lokasi Hasil Penelitian Perbandingan

Penelitian

memilih media

yang sesuai

dengan budget

hotel Ibis Jakarta

Slipi. Kemudian,

tidak tersedianya

media yang

sesuai dengan

profil Hotel Ibis

Jakarta Slipi.

3. Firstcha

Desvita

Susanna,

2011

Strategi Public

Relations dalam

mengelola Image

Perusahaan.

(suatu studi pada

media monitoring

dalam

penyelenggaraan

special event

The Body Shop

Indonesia)

Jakarta Terdapat

perbedaan antara

special event dan

event menurut

The Body Shop,

melalui target

audience dan

objektifnya.

Special event

yang diadakan

public relations

The Body Shop

adalah press

event. Tujuan

press event ialah

mengajak media

Penelitian yang

dilakukan oleh

Firstcha sama-sama

meneliti tentang

bagaimana

mengelola atau

memperthankan citra

yang sudah ada

sebelumnya, firstcha

memfokuskan

penelitiannya pada

kegiatan special

event yang dilakukan

perusahaan,

sedangkan penelitian

ini tidak hanya

No. Nama

Peneliti

Judul Penelitian Lokasi Hasil Penelitian Perbandingan

Penelitian

khususnya,agar

menjembatani

perusahaan

dengan publik, di

saat yang

bersamaan media

mendapatkan

pengalaman unik

mengenai

program

produkdan dapat

menyentuh

konsumen lebih

luas dan

mendalam. Press

event ini

memiliki objektif

yang utama

dalam

mempertajam

merek The Body

Shop sebagai

Merek yang

komit dengan

green,ethic,dan

natural. Pada

prosesinya, acara

berfokus kepada satu

kegiatan, namun

lebih menyeluruh

karena keseluruhan

kegiatan

perusahaanlah yang

pada akhirya

mempengaruhi citra

perusahaan

No. Nama

Peneliti

Judul Penelitian Lokasi Hasil Penelitian Perbandingan

Penelitian

ini dikemas

secara intim

dengan bentuk

(smallgathering).

4. Antoni

Prats Juni,

April

(2011)

Coca-Cola

Strategy: The

brand image

Amerika Strategi

pengembangan

merek Coca Cola

terdiri dari

kebijakan dan

teknik

pengembangan

merek untuk

bersaing dengan

pola pikir

konsumennya

yang berubah.

Sebelumnya,

merek ini

percaya pada

hal-hal berikut :

• Keberanian

• Ketersediaan

• Akseptabilitas

Namun, ini

strategi

pengembangan

Penelitian ini lebih

menekankan kepada

produk , brand image

produk, sedangkan

penelitian yang

sedang saya kerjakan

memfokuskan

kepada citra

perusahaanya, namun

tanpa mengurangi

kualitas dari

produk/jasa yang

ditawarkan.

No. Nama

Peneliti

Judul Penelitian Lokasi Hasil Penelitian Perbandingan

Penelitian

merek Coca Cola

ulang stres pada

bukannya

berikut:

• Nilai Harga

• Pilihan

•Penetrasi

Persuasif

Inti dari

membangun

merek

perusahaan

terletak pada

kenyataan bahwa

ia menginginkan

konsumen

menerima dan

menginginkan

5. Ladipo

Patrick

Kunle

Adeosun ,

Nigeria

Rahim

Ajao

Ganiyu,

Corporate

Reputation as a

Strategic Asset

Nigeria Dalam

masyarakat di

mana pasar yang

jenuh dengan

produk yang

bersaing, dan di

mana konsumen

terus tumbuh

Di dalam penelitian

oleh ladipo ini

Reputasi saat ini

bermain sebagai

pengganti informasi

tentang kekurangan

perusahaan, produk

dan praktek., tetapi di

No. Nama

Peneliti

Judul Penelitian Lokasi Hasil Penelitian Perbandingan

Penelitian

2013 pengaruh,

reputasi

perusahaan

menjadi

pertimbangan

penting bagi

banyak

perusahaan.

Dengan

demikian, aturan

formal dan

hokum tidak lagi

cukup untuk

menjamin

pertukaran yang

efisien barang

dan jasa; di sini

reputasi dan

hasilnya -

kepercayaan

memainkan

peran penting

(Greenspan,

1999). Reputasi

saat ini bermain

sebagai

pengganti

dalam penelitian ini

reputasi adalah

bagaimana

pandangan dan

perasaan khalayak

terhadap perusahaan

No. Nama

Peneliti

Judul Penelitian Lokasi Hasil Penelitian Perbandingan

Penelitian

informasi tentang

kekurangan

perusahaan,

produk dan

praktek

2.2 Landasan Teori

Di dalam melakukan penelitian , teori-teori terkait yang sudah ada sebelumnya

sangat dibutuhkan untuk dijadikan referensi penelitian yang dilakukan penulis.

Berkaitan dengan judul penelitian yaitu “ANALISA KEGIATAN PERUSAHAAN

DALAM MEMPERTAHANKAN CITRA SEBAGAI PENYALUR TKI KE LUAR

NEGERI (STUDI KASUS : PT.MITRA SOLUSI INTEGRITAS CAB:

JATIASIH)” penulis memiliki beberapa referensi teori-teori umum yang dapat

mendukung dan dikaitkan dengan masalah penelitian.

2.2.1 PJTKI dan Tenaga Kerja Indonesia

A. Pengertian PJTKI (Penyalur Jasa Tenaga Kerja Indonesia)

Menurut Keputusan Menteri Nomor 204/men/1999 pengertian

PJTKI secara umum adalah perusahaan jasa yang bergerak di bidang jasa

penempatan, penyaluran, dan perlindungan terhadap tenaga kerja

Indonesia (TKI), atau yang dimaksud badan usaha yang berbentuk

perseroan trerbatas yang mendapat izin dari menteri untuk berusaha di

bidang jasa penempatan tenaga kerja ke luar negeri.

Syarat dan tata cara pendirian PJTKI menurut Keputusan Menteri

nomor 104/men/2002 dan beberapa tambahan lainnya.

1. Badan hukum berbentuk perseroan terbatas (PT) atau koperasi

yang dalam akte pendirian atau anggaran dasarnya

mencantumkan adanya kegiatan di bidang penempatan TKI.

2. Mempunyai kantor dan peralatan kantor uang lengkap serta

alamat yang jelas sesuai dengan surat keterangan domisili dari

instansi yang berwenang.

3. Mempunyai nomor pokok wajib pajak (NPWP)

4. Menyetorkan dana jaminan dalam bentuk deposito atas nama

PJTKI sebesar Rp 250.000.000,- (dua ratus lima puluh juta

rupiah) pada bank nasional di Indonesia yang ditunjuk menteri.

4 point diatas adalah point khusus dari Keputusan Menteri

nomor 104/men/2002, dan berikut adalah tambahan lainnya yang juga

menentukan ijin PJTKI yang legal:

5. Memiliki modal di setor yang tercantum dalam akte pendirian

perusahaan sekurang-kurangnya Rp 750.000.000,- (tujuh ratus

lima puluh juta rupiah)

6. Mempunyai tempat penampungan TKI yang memnuhi

persyaratan sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang

berlaku atau surat pernyataan tentang kesanggupan penyediaan

sarana dan prasarana akomodasi sesuai keperluan untuk proses

persiapan penempatan TKI

7. Surat keterangan undang-undang gangguan.

8. Mempunyai bukti wajib lapor ketenagakerjaan sesuai dengan

undang-undang no.7 tahun 1981.

9. Mempunyai rencana kegiatan perusahaan minimal untuk 3 (tiga)

tahun kalender berturut-turut yang meliputi :

a. kegiatan pemasaran.

b. penyediaan TKI.

c. negara tujuan jumlah TKI yang akan ditempatkan

dan jenis jabatan.

d. perlindungan TKI.

e. organisasi pelaksana.

f. keuangan.

10. Mempunyai pegawai yang berpengalaman di bidang

ketenagakerjaan yang dibuktikan dengan surat pengalaman

kerja.

11. Khusus bagi badan hukum yang berbentuk koperasi harus

mendapat rekomendasi dari instansi pemerintah yang

bertanggung jawab di bidang perkoperasian setempat.

12. Penanggung jawab perusahaan atau badan hukum pemohon

tidak pernah dijatuhi sanksi pidana 5 tahun atau lebih

berdasarkan keputusan pengadilan yang telah mempunyai

kekuatan hukum tetap.

PJTKI yang akan melaksanakan penempatan TKI harus

mempunyai mitra usaha dan atau pengguna. Mitra usaha yang dimaksud

harus memenuhi persyaratan-persyaratan sebagai berikut:

1. Berbadan hukum dan memiliki izin usaha sebagai perusahaan

jasa tenaga kerja dari instansi yang berwenang sesuai dengan

peraturan perundangan negara setempat.

2. Mempunyai alamat dan penaggung jawab yang jelas.

3. Mempunyai perjanjian kerja sama penempatan. PJTKI wajib

mendaftarkan mitra usaha dan pengguna pada perwakilan

Republik Indonesia di negara setempat untuk melakukan

kegiatan penempatan TKI,

Selain daripada syarat- syarat yang harus dimiliki oleh mitra usaha,

PJTKI juga harus memiliki:

1. Surat permintaan nyata TKI ( Job Order) atas nama PJTKI

yang bersangkutan

2. Perjanjian kerja sama penempatan

3. Perjanjian penempatan TKI.

4. Perjanjian kerja

B. Pengertian Tenaga Kerja Indonesia (TKI)

Ada beberapa pendapat mengenai pengertian Tenaga Kerja

Indonesia. Menurut Pasal 1 bagian (1) Undang-Undang Nomor 39 Tahun

2004 tentang Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia di

Luar Negeri, TKI adalah setiap warga negara Indonesia yang memenuhi

syarat untuk bekerja di luar negeri dalam hubungan kerja untuk jangka

waktu tertentu dengan menerima upah. Sedangkan menurut buku pedoman

pengawasam perusahaan jasa tenaga kerja Indonesia adalah warga negara

Indonesia baik laki-laki maupun perempuan yang melakukan kegiatan di

bidang perekonomian, sosial, keilmuan, kesenian, dan olahraga profesional

serta mengikuti pelatihan kerja di luar negeri baik di darat, laut maupun

udara dalam jangka waktu tertentu berdasarkan perjanjian kerja yaitu suatu

perjanjian antara pekerja dan pengusaha secara lisan dan atau tertulis baik

untuk waktu tertentu maupun untuk waktu tidak tertentu yang memuat

syarat-syarat kerja, hak dan kewajiban para pihak. Dengan adanya

perjanjian kerja ini TKI akan lebih terlindungi apabila nantinya

dikemudian hari pihak majikan atau pihak perusahaan tmpat TKI bekerja

“wanprestasi”maka TKI dapat menentukan sesuai perjanjian kerja yang

telah dibuat sebelumnya.

Sementara itu dalam Pasal 1 Kep.Manakertran RI No Kep

104A/Men/2002 tentang penempatan TKI keluar negeri disebutkan bahwa

TKI adalah baik laki-laki maupun perempuan yang bekerja di luar negeri

dalam jangka waktu tertentu berdasarkan perjanjian kerja melalui prosedur

penempatan TKI. Prosedur penempatan TKI ini harus benarbenar

diperhatikan oleh calon TKI yang ingin bekerja ke luar negeri tetapi tidak

melalui prosedur yang benar dan sah maka TKI tersebut nantinya akan

menghadapi masalah di negara tempat ia bekerja karena CTKI tersebut

dikatakan TKI ilegal karena datang ke negata tujuan tidak melalui

prosedur penempatan TKI yang benar.

Berdasarkan beberapa pengertian TKI tersebut, maka dapat

dikemukakan bahwa TKI adalah setiap warga negara Indonesia yang

memenuhi syarat untuk bekerja di luar negeri dalam jangka waktu tertentu

berdasarkan perjanjian kerja melalui prosedur penempatan TKI dengan

menerima upah.

2.2.2 Konsep Komunikasi

Menurut Broom, “Communication is a reciprocal process of exchanging

signals to inform, persuade, or instruct, based on shared meaning and conditioned by

the communicator’s relationship and sosial context” (Broom, 2009:207). Definisi ini

menjelaskan bahwa, komunikasi adalah proses pertukaran pesan untuk

menginformasikan, mempengaruhi, menginstruksikan, berdasarkan kepada makna

yang disetujui bersaama yanbg disesuaikan dengan kondisi hubungan social antar

komunikator.

PT.MITRA SOLUSI INTEFRITAS adalah perusahaan penyalur tenaga kerja,

oleh karena itu komunikasi sangat diperlukan baik komunikasi kedalam dan keluar.

Komunikasi persuasive digunakan oleh perusahaan untuk menarik kepercayaan calon

TKI untuk mau daatang dan bekerjasama dengan PT.MITRA SOLUSI

INTEGRITAS.Demikian juga komunikai persuasive digunakan guna mempengaruhi

mantra usaha di luar negri untuk mau memakai PT MITRA SOLUSI INTEGRITAS

sebagai penyalur tenaga kerja Indonesia yang dibutuhkan oleh user. Komunikasi

informasi juga digunakan oleh PT.MITRA SOLUSI INTEGRITAS guna

menginformasikan program-program kerja dan prosedur yang berlaku

diperusahaannya agar khalayak mengetahui kegiatan apa yang dilakukan oleh

perusahaan. Oleh karena itu, bisa dikatakan bahwa perusahaan ini menggunakan

komunikasi dalam kegiatannya sehari=hari.

2.2.3 Brand

Menurut American Marketing Association, definisi brand adalah nama,

istilah, tanda, simbol atau rancangan atau kombinasi dari hal-hal tersebut

(Rangkuti, 2009 : 2). Brand terdiri dari berbagai aspek yang terintegrasi dan

menghasilkan suatu pesan untuk brand tersebut. Beberapa aspek tersebut

diantaranya logo, slogan, istilah yang digunakan, lokasi, serta visi dan

misi.Seperti yang kita ketahui dan sudah semakin umum diketahui oleh awam

Brand merupakan faktor penting dalam suatu perusahaan/produk/jasa yang

bertujuan untuk mengidentifikasi suatu perusahaan/produk/jasa agar memiliki

perbedaan dari perusahaan/produk/jasa yang lainnya.Brand dapat menjadi

penentu suatu keberhasilan atau tidaknya suatu perusahaan. Oleh karena itu,

penting sekali untuk memastikan bahwa brand tersebut akan dapat

mewakilkan suatu perusahaan atau jasa.

Brand yang baik bertujuan untuk memberikan pesan yang jelas,

mengkonfirmasikan kredibilitas perusahaan/Produk/jasa, menghubungkan

prospek target pasar kita secara emosional dan memotivasi mitra usaha dan

khalayak lainnya serta mempertahankan loyalitas. Seperti halnya

PT.MITRA SOLUSI INTEGRITAS sebagai perusahaaan Penyalur Jasa Tenaga

Kerja Indonesia (PJTKI), perusahaan ini juga memiliki brand yang

dipublikasikan kepada khalayak perusahaanya,untuk memberikan pesan yang

jelas ,membuktikan kekredibilitasan perusahaanya, menghubungkan prospek

secara emosional untuk bisa mendapatkan keterkaitan yang lebih erat kepada

prospek sebagai target perusahaan, dan menjaga loyalitas mitra usaha yang

terkait dengan kegiatan bisnis PT.MITRA SOLUSI INTEGRITAS. Agar

berhasil melakukan branding, kita harus memahami kebutuhan dan keingingan

mitra usaha dan prospek. Kita melakukan branding dengan mengintegrasikan

strategi perusahaan ini juga memiliki brand yang dipublikasikan kepada

khalayak perusahaanya, untuk memberikan pesan yang jelas ,membuktikan

kekredibilitasan perusahaanya, menghubungkan prospek secara emosional

untuk bisa mendapatkan keterkaitan yang lebih erat kepada prospek sebagai

target perusahaan, dan menjaga loyalitas mitra usaha yang terkait dengan

kegiatan bisnis PT.MITRA SOLUSI INTEGRITAS. “Strategy is everything.

Brand is everything. Brand strategy is the best vehicle for corporate success,

In a world where any competitors can copy your products, services,

technology, systems, processes, and everything else your company chooses to

employ, the one thing they cannot copy is your brand image (Temporal,

2006:1)” Oleh karena itu strategi branding perusahaan adalah hal penting yang

tidak dapat dipungkiri keharusannya ada di dalam sebuah perusahaan karena

hal tersebut akan menentukan seperti apa brand tersebut di pasar dan citra apa

yang akan dibentuk oleh brand tersebut.

Setelah brand sudah dapat diterima oleh masyarakat maka, dibutuhkan

konsistensi untuk mempertahankan brand tersebut. Hal ini harus dilakukan

agar icitra perusahaan dari brand tersebut tidak akan berubah berubah

Walaupun inovasi terus dikembangkankan dalam perusahaan, inovasi tersebut

harus tetap mencerminkan brand yang sudah ada sehingga sitra perusahaan

akan tetap positif bahkan lebih baik lagi dengan tidak mengurangi apa yang

sudah ada sebelumnya.

Konsistensi dari suatu brand akan membuat prestige tersendiri bagi brand

tersebut yang membuat brand tersebut mencapai suatu titik dimana

masyarakat akan sangat mengenal brand itu dan memberikan kepercayaan

yang besar terhadap produk-produk yang dihasilkan oleh brand tersebut.

2.2.4 Branding

Branding adalah suatu kegiatan Untuk memperkenalkan suatu brand ke

masyarakat.Branding adalah kegiatan perusahaan untuk membangun dan

membesarkan brand. Pada saat iui brand yang dipublikasikan ke masyarakat

adalah nama perusahaan itu sendiri yaitu PT.MITRA SOLUSI INTEGRITAS

yang memang saat ini sudah dikenal baik oleh masyarakat sekitar dan mitra

usaha perusahaan di luar maupun dalam negeri sebagai PJTKI yang memiliki

izin lengkap dan tidak pernah bermasalah dalam melakukan penyaluran TKI

ke luar negeri.. Kegiatan Branding ini sendiri akan memberikan kekuatan

merek terhadap suatu perusahaan dan akan menonjolkan perbedaan antar

perusahaan PJTKI yang lainnya. Setiap perusahaan pasti memiliki strategi

branding yang berbeda-beda, tergantung kepada kebutuhan perusahaan dan

inspirasi yang dimiliki perusahaan. Perusahaan biasanya meniru strategi

branding perusahaan lain yang sudah berhasil dikembangkan dengan

ditambahkan inovasi-inovasi dari perusahaan itu sendiri kemudian

diimplementasikan oleh perusahaan untuk membranding perusahaannya

sendiri agar bisa diterima oleh masyarakat dan mitra usahanya. Lain halnya

dengan brand yang sudah lama berdiri. Biasanya brand yang sudah berdiri

sejak lama lebih fokus dalam kegiatan branding. Mereka akan lebih fokus

kepada target market. Jadi kegiatan branding yang dilakukan lebih kepada

target market yang sudah ditetapkan.

Lindstrom mengatakan bahwa, “Branding continuously strives to achieve

authenticity and build a relationship with consumers that will extend from

cradle to grave (Lindstrom, 2005:192).” Jadi dapat dikatakan bahwa branding

merupakan proses penjalinan komunikasi dan hubungan baik antara

perusahaan dan konsumer. Branding itu sendiri akan membuat keaslian

(authenticity) dari brand tersebut dan keaslian itu akan membuat masyarakat

serta mitra usaha semakin percaya dan menggunakan brand tersebut.

2.2.5 Definisi Public Relations

Menurut Scott M, Cutlip, Aleen H. Center dan Glen M. Broom

dalam bukunya “Effective Public Relations” definisi PR, yakni:

Menurut Denny Griswold,Public Relationsadalah suatu fungsi

manajemen yang menilai sikap publik, menunjukkan kebijaksanaan dan

prosedur dari seorang individu atau sebuah lembaga atas dasar

kepentingan publik, merencanakan, dan menjalankan rencana kerja untuk

memperoleh pengertian dan dapat diterima dengan baik oleh publik

(Danandjaja, 2011 : 16).

Dari kedua uraian tersebut dapat dijelaskan, Public Relations

merupakan alat perusahaan yang berfungsi melihat perilaku dan persepsi

publik serta merencanakan suatu kegiatan yang sesuai dengan keinginan

publik.

Menurut John E. Marston, Public Relations merupakan fungsi

manajemen untuk mencapai target tertentu yang sebelumnya harus

mempunyai program kerja yang jelas dan rinci, mencari fakta,

merencanakan, mengkomunikasikan, hingga mengevaluasi hasil-hasil apa

yang telah dicapainya

Maksud dari penjelasan diatas adalah bahwa Public

Relationsmerupakan ilmu manajemen yang dilakukan secara berkelanjutan

dan memiliki strategi yang berguna untuk membina hubungan yang baik

antara organisasi dengan publik.

Menurut Scott M. Cutlip, Aleen H. Center dan Glen M. Bromm

(Ardianto, 2011: 8) Public Relations is the management function which

evaluate public attitude, identifies the policies and procedures of an

individual or an organization with the public interest, and plans and

executes a program of action to earn public understanding an acceptances

(Public Relations) yang artinya suatu fungsi manajemen yang menilai

sikap publik, mengidentifikasi kebijakan, dan prosedur-prosedur dari

individu atau organisasi atas dasar kepentingan publik dan melaksanakan

rencana kerja untuk mendapatkan pengertian dan pengakuan publik).

Di Indonesia, public relations dapat juga disebut sebagai humas.

Menurut Dominick dalam Morissan, humas mencakup hal-hal yang

diuraikan sebagai berikut (Morissan, 2010:8):

1) Humas memiliki kaitan erat dengan opini publik.

Humas berkaitan erat dengan public dimana humas membutuhkan

informasi-informasi dari publik yang akan dikumpulkan dan

dilaporkan kepada manajemen apabila informasi tersebut dapat

mempengaruhi keputusan manajemen. Di sisi lain, humas juga

berupaya untuk memengaruhi publik agar publik dapat memberikan

opini yang positif untuk perusahaan.

2) Humas memiliki kaitan erat dengan komunikasi.

Praktisi humas bertanggung jawab untuk melakukan komunikasi dua

arah antara perusahaan dengan publiknya maupun komunikasi internal

perusahaan. Dalam hal ini humas akan menjadi jembatan bagi

perusahaan untuk berkomunikasi dengan publik, begitu pula

sebaliknya.Secara umum khalayak humas terbagi atas khalayak

internal seperti: karyawan, organisasi buruh serta pemegang saham

yang namanya tercatat pada perusahaan dan khalayak eksternal seperti:

badan atau instansi pemerintah, dealer, pemasok, masyarakat sekitar,

media massa dan pemegang saham yang tidak tercatat pada daftar

pemegang saham.

3) Humas merupakan fungsi manajemen.

Humas berfungsi membantu manajemen dalam menetapkan tujuan

yang hendak dicapai serta menyesuaikan diri terhadap lingkungan yang

berubah.Humas juga harus secara rutin memberikan saran kepada

manajemen.Humas harus memiliki kegiatan yang terencana dengan

baik.Bagian humas harus mampu mengorganisir dan mengarahkan

dirinya untuk mencapai tujuan tertentu

2.2.6 Fungsi Public Relations

Fungsi utama PR adalah menumbuhkan dan mengembangkan

hubungan baik antar lembaga (organisasi) dengan publiknya, internal

maupun eksternal dalam rangka menanamkan pengertian,

menumbuhkan motivasi dan partisipasi public dalam upaya

menciptakan iklim pendapat (opini publik) yang menguntungkan

lembaga organisasi.

Aktivitas public relations adalah menyelenggarakan

komunikasi timbal balik (two ways traffic communications) antara

lembaga dengan public yang bertujuan untuk menciptakan saling

pengertian dan dukungan bagi tercapainya suatu tujuan tertentu,

kebijakan, kegiatan produksi, demi kemajuan lembaga atau citra positif

lembaga bersangkutan.Kegiatan publik relations sangat erat kaitannya

dengan pembentukan opini publik dan perubahan sikap dari

masyarakat.

Menurut Kasali dalam Ruslan (2007:11), mengatakan bahwa:

“Fungsi manajemen dalam konsep public relations bertujuan

menciptakan dan mengembangkan persepsi terbaik bagi suatu lembaga,

organisasi, perusahaan, atau produknya terhadap segmen masyarakat

yang kegiatannya langsung atau tidak langsung mempunyai dampak

bagi masa depan organisasi, lembaga, perusahaan atau produknya”.

Dalam operasional public relations dikenal dengan penemuan

fakta (fact finding), perencanaan (planning), pengkomunikasian

(communicating), dan pengevaluasian atau pemantauan (evaluating).

Dalam mengevaluasi tersebut melihat sejauh mana perencanaan itu

berjalan sesuai dengan yang dikehendaki, dikoordinasi atau

diorganisasikan, kemudian bagaimana pelaksanaan dan dalam

pencapaiannya itu hasil apa yang telah diperoleh. Menciptakan citra

perusahaan atau lembaga merupakan goals akhir dari suatu aktivitas

program kerja PR.

Peranan public relations yang luas menyangkut hubungan

dengan berbagai pihak dan tidak hanya sekedar berbentuk relations

dalam arti sempit, karena personal relations mempunyai peranan yang

cukup besar dalam melakukan kampanye public relations. Bagaimana

meningkatkan kesadaran, pengertian dan pemahaman tentang aktivitas

perusahaan atau lembaga, termasuk membentuk sikap yang

menyenangkan (favorable), iktikad baik (good will), toleransi

(tolenrace), saling pengertian (mutual understand), saling

mempercayai (mutual confidence), saling menghargai (mutual

appreciation), dan pada akhirnya akan menciptakan citra baik (good

image).

Betrand R. Canfield dalam Arifin (2007 : 8), mengemukakan

tiga fungsi PR yaitu :

1. Mengabdi kepada kepentingan umum (It should serve the

publics interest).

2. Memelihara komunikasi yang baik (Mantaian a good

communication).

3. Menitikberatkan pada moral dan tingkah laku yang baik (To

stress a good morals and manners).

Kegiatan public relations harus benar-benar dicurahkan untuk

kepentingan umum, harus mampu menciptakan, membina serta

memelihara hubungan kedalam dan keluar. Public relations adalah

perantara antara pimpinan organisasi atau perusahaan dengan publik.

Untuk menjalankan tugasnya sebagai perantara, maka public relations

harus memiliki moral dan tingkah laku yang baik agar ia dapat

memperoleh kredibilitas. Dalam pelaksanaannya public relations

banyak melakukan banyak komunikasi, baik komunikasi langsung

secara personal contract, maupun komunikasi melalui media massa.

Sedangkan fungsi public relations menurut Effendy dalam

Ruslan (2007 : 09) adalah :

a. Menunjang kegiatan manajemen dalam mencapai tujuan

organisasi.

b. Membina hubungan harmonis antara organisasi dengan

publik internal dan publik eksternal.

c. Menciptakan komunikasi dua arah dengan menyebarkan

informasi dari organisasi kepada publiknya dan menyalurkan

opini publik kepada organisasi.

d. Melayani publik dan menasihati pimpinan organisasi dengan

kepentingan umum.

e. Operasional dan organisasi publik relations adalah

bagaimana membina hubungan harmonis antara organisasi

dengan publiknya, untuk mencegah terjadi rintangan psikologis,

baik yang ditimbulkan dari pihak organisasi maupun dari pihak

publiknya.

Dengan demikian dapat disimpulkan dari kedua pendapat diatas

yaitu effendi dan betrand yang dikutip pada buku ruslan. Bahwa

fungsi Public Relations yang utama secara garis besarnya adalah

sebagai pihak yang bertanggung jawab penuh menjalankan komunikasi

internal dan eksternal yang dimaksudnkan untuk membina hubungan

yang harmonis dengan khalayak perusahaan. Selain itu public relations

mempunyai fungsi manajemen , dimana public relations dibutuhkan

untuk memanajemen segala sesuatu yang akhirnya berdampak kepada

citra perusahaan

Dalam seluruh kegiatan yang dilakukan oleh PT.MITRA

SOLUSI INTEGRITAS, kegiatan yang dilakukan selalu diusahkan

sebagai stratteginya mempertahankan citra yang telah mereka miliki

sebelumnya. Seluruh strategi dan kegiatan yang dilaksanakan

perusahaan dicetuskan oleh PR namun dalam pelaksanaanya , seluruh

warga dalam arti seluruh tubuh yang ada di dalam perusahaan turut

membantu menjaga dan mempertahankan citra yang sudah dimiliki

perusahaan pada saat ini.

Cutlip, Center, dan Broom (2000) memperkenal istilah 7-Cs PR

Communications dalam(Ruslan, 2012:122-123).yang membantu

pelaksanaan strategi public relations dalam melakukan komunikasi,

yaitu:

1. Credibility (Kredibilitas)

Komunikator dalam melakukan komunikasi harus menciptakan

suasana saling percaya agar menimbulkan respect dan keyakinan

dari publik.

2. Contex (Konteks)

Komunikasi yang dilakukan harus berhubungan dengan

lingkungan kehidupan sosial sehingga pesan harus disampaikan

secara jelas dan sikap partisipatif yang dibutuhkan.

3. Content (Isi)

Pesan yang dikomunikasikan harus menyangkut dengan

kepentingan orang banyak sehingga dapat diterima publik sebagai

informasi yang memberikan manfaat.

4. Clarity (Kejelasan)

Pesan harus disusun dengan kata-kata yang dapat dimengerti dan

jelas oleh sumber dan penerima, sehingga sumber dan penerima

memiliki pengertian yang sama terhadap pesan.

5. Continuity and Consistency (kontinuitas dan konsistensi)

Komunikasi merupakan proses yang tidak pernah berakhir dan

harus dilakukan secara terus menerus dan berulang-ulang agar

pesan komunikasi memiliki efek sesuai dengan yang diinginkan.

6. Channels (Saluran)

Pesan yang dikomunikasi harus menggunakan saluran yang tepat

agar memiliki efek.Public relations harus menggunakan saluran

yang tepat dan sesuai dengan target audience karena setiap saluran

memiliki efek yang berbeda.

7. Capability of the audience (Kapabilitas Khalayak)

Komunikasi yang dilakukan harus mempertimbangkan

kemampuan dari target sasaran agar komunikasi menjadi efektif.

Faktor-faktor yang perlu diperhatikan adalah kemampuan

membaca, tingkat pengetahuan, dan lain-lain (Ruslan,

2012:122-123).

2.2.7 Tujuan Public Relations

Menurut Bertram R. Canfield dan Frazier Moore (Danandjaja, 2011 :

44) dalam buku “Public Relations, Principles Cases and Problem”, tujuan

Public Relations yaitu:

1. Mengabdi kepada kepentingan publik. Public Relations selalu

siap mendengarkan dan melayani keinginan publik.

2. Menjaga atau memelihara komunikasi yang baik. Public

Relations dapat melakukan komunikasi yang baik.

3. Menitikberatkan kepada moral dan tingkah laku yang

baik.Public Relations memiliki moral dan tingkah laku yang

baik.

Dari uraian di atas, penulis menarik kesimpulan bahwa tujuan

Public Relations adalah untuk mengabdi kepada perusahaan, menjalin

komunikasi yang baik antara perusahaan dengan publik, dan menjaga

moral serta tingkah laku yang baik untuk menghasilkan persepsi yang baik

dari publik terhadap perusahaan.

2.2.8 Definisi Citra (Image)

Pada bagian ini, penulis membahas mengenai definisi citra

(Image) yang berguna bagi penelitian.Berikut pendapat para ahli

mengenai definisi Image.

Citra (Image) adalah kesan, perasaan, gambaran diri publik terhadap

perusahaan; kesan yang dengan sengaja diciptakan dari suatu obyek,

orang atau organisasi (Soemirat dan Ardianto, 2010).

Dari uraian tersebut dapat dijelaskan Image sebagai suatu kesan

positif/negatif dari publik terhadap suatu organisasi.

Dari definisi Image di atas, maka dapat dijelaskan bahwa Image

memiliki nilai kepercayaan yang kuat di mata publik. Jika publik telah

menaruh kepercayaan yang positif maka Image perusahaan menjadi

positif juga. Oleh karena itu, Public Relations diwajibkan untuk

membentuk Brand Image positif melalui kepercayaan yang dibentuk

dari opini publik.

2.2.9 Jenis-Jenis citra (Image)

Dari pengertian Image di atas, dapat diuraikan lebih detail

mengenai jeni-jenis Image. Menurut Frank Jefkins (Soemirat dan

Ardianto, 2008 : 117)dalam bukunya Public Relations Technique

mengemukakan jenis-jenis Image sebagai berikut :

1. The Mirror Image (cerminan citra) yaitu bagaimana dugaan

(citra) manajemen terhadap publik eksternal dalam melihat

perusahaannya.

2. The Current Image (citra masih hangat) yaitu citra yang terdapat

pada publik eksternal, yang berdasarkan pengalaman atau

menyangkut informasi dan pemahaman publik eksternal.

3. The Wish Image (citra yang diinginkan) yaitu manajemen

menginginkan pencapaian prestasi tetentu. Citra ini

diaplikasikan untuk sesuatu yang baru sebelum publik eksternal

memperoleh informasi secara lengkap.

4. The Multiple Image (citra yang berlapis) yaitu sejumlah

individu atau perusahaan lainnya dapat membentuk citra

tertentu yang belum tentu sesuai dengan keseragaman citra

seluruh organisasi atau perusahaan.

Dari uraian di atas, penulis dapat menjelaskan bahwa ada 4 jenis

Imageyaitu mirror image, current image, wish image, dan multiple

image. Mirror image adalah suatu citra yang terbentuk berasal dari

dugaan dan juga merupakan suatu keyakinan yang diterapkan sebuah

perusahaan.Current Image adalah citra yang timbul berdasarkan

pengalaman yang dirasakan publik. Wish Image adalah harapan yang

diinginkan perusahaan terhadap citra yang ditimbulkan perusahaan.

Multiple Image adalah citra yang dibentuk perusahaan namun belum

tentu sesuai dengan keadaan sebenarnya.

2.3 Kerangka Pemikiran

Kerangka pemikiran merupakan alur pikir penulis yang dijadikan sebagai

skema pemikiran atau dasar-dasar pemikiran untuk memperkuat indikator yang

melatarbelakangi penelitian ini. Dalam kerangka pemikiran ini peneliti akan mencoba

menjelaskan masalah pokok penelitian. Penjelasan yang disusun akan

menggabungkan antara teori dengan masalah yang diangkat dalam penelitian ini.

Gambar 2.3 Kerangka Pemikiran